SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PT     PT. PLN (PERSERO)
       AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
       KALIMANTAN BARAT



                                     BAB I

                                PENDAHULUAN




1.1.   Latar Belakang

       Salah satu sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan adalah Sumber
Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia
merupakan suatu hal yang penting dan sebagai modal utama dalam sebuah
pembangunan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi sebuah Negara dan
berbagai sektor pendukung lainnya. Hal ini melatar belakangi penerapan sistem
manajemen SDM berbasis kompetensi di tubuh PT PLN (Persero) yang didasarkan
pada pemikiran “Invest in People” yang berarti manusia adalah asset yang paling
berharga bagi perusahaan.

       Salah satu program yang bertujuan untuk mengimplementasikan strategi
perusahaan serta mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan
Visi PT PLN (Persero) “Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh
Kembang, Unggul dan Terpercaya Dengan Bertumpu Pada Potensi Insani” adalah
Program On The Job Training. Program ini adalah sebagai suatu program tindak
lanjut dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan Siswa PLN yang wajib dilaksanakan oleh
calon pegawai PT PLN (Persero). Kegiatan pelaksanaan prajabatan PT PLN (Persero)
meliputi Program Kesamaptaan, In The Class Training, On the Job Training (OJT)
yang dilaksanakan di Unit Operasional dan Telaahan Staf.




1.2.   Dasar dan Tujuan Pelaksanaan OJT

       Program On The Job Training merupakan salah satu jenis program dari Diklat
Seleksi Pegawai Baru. Diklat Prajabatan SMK/SMA sebagaimana dimaksud dalam




JanediPTK11/IPA/0033                                                           1
PT       PT. PLN (PERSERO)
         AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
         KALIMANTAN BARAT



Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 412.K/DIR/2008 tentang Sisdiklat.
Program Diklat Prajabatan meliputi program-program sebagai berikut:

         a. Program Pembinaan Fisik dan Mental (Kesamaptaan);
         b. Program Pengenalan Perseroan/Perusahaan;
         c. Program Pembidangan sesuai dengan Proyeksi Jabatan Pertama di
            Perseroan/Perusahaan;
         d. Program On The Job Training (OJT) sesuai dengan Proyeksi Jabatan
            Pertama di Perseroan/Perusahaan.

         Kegiatan program diklat tersebut diselenggarakan oleh PT PLN (Persero)
Pusdiklat/Udiklat. Dari hasil penyelenggaraan diklat diharapkan dapat membangun
kompetensi Siswa SMK/SMA sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di Perseroan/
Perusahaan. Pelaksanaan OJT tersebut kemudian disusun Laporan OJT yang
bertujuan untuk memantau efektivitas pelaksanaan OJT dengan benar dan baik, sesuai
dengan rencana kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan OJT
merupakan salah satu prasyarat bagi seorang siswa OJT PLN dalam menentukan
kelulusannya sebagai seorang karyawan PLN, khususnya PLN Wilayah Kalimantan
Barat.




1.3.     Maksud Pelaksanaan OJT

         Pelaksanaan Program On The Job Training Diklat Prajabatan SMK/SMA
adalah untuk membangun kompetisi siswa OJT sesuai dengan proyeksi jabatan
pertama di Perseroan/Perusahaan. Pelaksanaan OJT merupakan salah satu media
pembelajaran bagi seorang siswa untuk mengenal kegiatan maupun proses bisnis
yang ada dalam Perseroan/Perusahaan sehingga diharapkan dapat memiliki gambaran
situasi lingkungan kerja di dalamnya dan dapat beradaptasi baik dengan para pegawai
maupun dengan pekerjaannya kelak.




JanediPTK11/IPA/0033                                                             2
PT      PT. PLN (PERSERO)
        AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
        KALIMANTAN BARAT



                                      BAB II

                                  PROFIL UNIT



2.1.    Struktur Organisasi


        PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran (APDP) telah
berdiri pada awal tahun 2011, fungsi dan tugas pokok PT PLN (persero) Area
Pengatur Distribusi dan Penyaluran Sistem Kalimantan Barat adalah mengelola
kegiatan operasi scada dan telekomunikasi, sistem distribusi, sistem penyaluran, dan
gardu induk di daerahnya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk
mencapai kinerja unit.
        PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran memiliki unit
yang tersebar di Kalimantan Barat, untuk sekarang hanya memiliki 5 Gardu Induk
dan 5 Gardu Hubung, yaitu:


        Gardu Induk :                        Gardu Hubung :
       - Gardu Induk Sui Raya               - Gardu Hubung Sui Raya
       - Gardu Induk Siantan                - Gardu Hubung Siantan
       - Gardu Induk Parit Baru             - Gardu Hubung Cemara
       - Gardu Induk Singkawang             - Gardu Hubung Sui Jawi
       - Gardu Induk Senggiring             - Gardu Hubung Kuala Dua




       Susunan struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan
Penyaluran Kalimantan Barat terdiri dari:




JanediPTK11/IPA/0033                                                              3
PT      PT. PLN (PERSERO)
        AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
        KALIMANTAN BARAT



                        Struktur Organisasi APDP Kal-Bar

                                    Manajer APDP




       Asmen Operasi           Asmen Penyaluran         Asmen Scadatel
                                                      Proteksi & metering

              Spv.Operasi             Spv. Operasi         Spv. Tata Usaha
                sistem                Gardu Induk             & Admin



         Spv. Perencanaan             Spv. Operasi         Spv. Proteksi dan
              Sistem                  Pemeliharaan             Metering
                                       Trasmisisi


              Spv. Transaksi          Spv. Logistik          Spv.Scadatel
                  Energi




2.2.    Proses Bisnis Unit

        Proses bisnis penjualan tenaga listrik dimulai dari unit-unit bisnis
pembangkitan tenaga listrik. Tenaga listrik dihasilkan dari pembangkit-pembangkit
tenaga listrik berupa PLTD dan PLTG milik PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan
Barat dan unit-unit PLTD Rental. Selanjutnya tenaga listrik yang dihasilkan
disalurkan melalui jaringan-jaringan transmisi. System jaringan transmisi yang
digunakan adalah transimisi tegangan tinggi 150 kV. Selanjutnya dari jaringan
transmisi tersebut tenaga listrik disalurkan melalui gardu-gardu induk yang
menurunkan tegangan 150 kV menjadi 20 kV. Dari gardu-gardu induk tersebut
tenaga listrik disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan distribusi dan gardu
distribusi.




JanediPTK11/IPA/0033                                                           4
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT




                               SISTEM KETENAGALISTRIKAN WILAYAH KAL-BAR




        Pembangkit

      
                                                                                        
                     Trafo step                            Trafo step
                         UP                                  down
            Pusat Pembangkit           Saluran Transmisi            Saluran Distribusi      Pemakai :
                 Listrik :               SUTT 150 kV                  SUTM 20 kV            Konsumen
                  PLTG                   SKTT 150 kV                   SKTM 20 kV             BISNIS
                   PLTA                                                                     INDUSTRI
                  PLTD                                                  SUTR 220 Volt    RUMAH TINGGAL
                                                                                         PEMERINTAHAN
                                                                                         KEGIATAN SOSIAL




           Gbr. 1 Sistem Ketenagalistrikan Wilayah Kalimantan Barat




JanediPTK11/IPA/0033                                                                                       5
PT      PT. PLN (PERSERO)
        AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
        KALIMANTAN BARAT



                                       BAB III
                     PELAKSANAAN OJT PERBIDANG


3.1.   Bidang Transmisi
       Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan
tenaga listrik dari pusat pembangkitan ke gardu induk satu ke gardu induk yang
lainnya ke jaringan distribusi hingga menyalurkan energi listrik ke konsumen.
Instalasi transmisi (penyaluran) antara lain:
       1. Saluran Transmisi (SUTT/SUTET)
       2. Gardu Induk (GI/GITET)


          1. Peralatan SUTT/SUTET terdiri dari:
             - Tower / Tiang Transmisi             - Isolator
             - Kawat Tanah (Ground Wire)           - Spacer (Perentang)
             - Kawat Penghantar (Conductor)        - Damper (Peredam)
             - Tanduk Api (Arching Horn)


          2. Pengertian Gardu Induk
                 Gardu Induk adalah suatu instalasi yang menjadi pusat penerima dan
          penyaluran tenaga listrik pada tegangan yang berbeda. Pada gardu induk
          terdapat peralatan-peralatan listrik yang mempunyai fungsi:

             - Untuk transformasi tenaga listrik tegangan tinggi lainnya ataupun ke
                 tegangan menengah.
             - Untuk pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan
                 tinggi dan ke gardu-gardu hubung tegangan menengah.
             -
       Peralatan utama yang terdapat pada gardu induk adalah:

       1. Rel (Busbar)




JanediPTK11/IPA/0033                                                             6
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



        Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran
      Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan
      menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.
      2. Transformator Daya
         Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya/tenaga
      dari tegangan tinggi ke tegangan menegah atau sebaliknya.
      3. Lightning Arrester (LA)
         Berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi
      Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (Ligthning
      Surge) maupun oleh Surja Hubung (Switching Surge).
      4. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)
         Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat
      berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus
      gangguan). Media peredam busur api tersebut, salah satunya gas SF6.
      5. Pemisah (Disconecting Switch)
         Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau
      instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada
      rangkaian yang tidak berbeban dan dilengkapi System Interlock.
      6. Trafo Arus (Current Transformer)
        Peralatan yang di gunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada
      instalasi tenaga listrik disisi primer yang berskala besar dengan melakukan
      transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil
      secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi.
      7. Trafo Tegangan ( Voltage Trasformer)
        Adalah peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan tinggi
      menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan Voltmeter juga dapat
      digunakan untuk pengukuran dan proteksi.




JanediPTK11/IPA/0033                                                             7
PT      PT. PLN (PERSERO)
        AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
        KALIMANTAN BARAT



3.2     Batasan Masalah
        Kegiatan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sera.
        Tujuan dari pengujian keserempakan kecepatan PMT adalah untuk
mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan
PMT pada saat menutup (close) ataupun membuka (open).
        Pada waktu PMT trip akibat terjadi suatu gangguan pada system tenaga listrik
diharapkan PMT bekerja dengan cepat sehingga clearing time yang diharapkan sesuai
standard SPLN No 52-1 1984 untuk system 150 kV = 120 ms.

  Line Bay 2 Siantan – Parit Baru                            Line Bay 2 Siantan – Sei Raya

  Line Bay 1 Siantan – Parit Baru                            Line Bay 1 Siantan – Sei Raya




                     G    PLTG




                 G       Incoming Ake                      Incoming       G
                              1&2                             7&8



                            Gbr. 2 Single line Diagram GI Siantan

3.3     Pengertian dan Fungsi PMT

        Pemutus tenaga (PMT) adalah suatu peralatan saklar / switching mekanis pada
rangkaian listrik yang mampu menutup, mengalirkan serta memutus arus beban
dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu
tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti
short circuit / hubung singkat.




JanediPTK11/IPA/0033                                                                         8
PT     PT. PLN (PERSERO)
       AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
       KALIMANTAN BARAT



       Fungsi PMT adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik
dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus
gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau pada peralatan lainnya.
3.4    Tujuan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV

       Tujuan dari pengujian keserempakan PMT adalah untuk mengetahui waktu
kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat
menutup ataupun membuka.


3.5    Jenis-Jenis PMT
       Jenis-jenis PMT dapat diklasifikasikan berdasarkan :
       1. Besar tegangan
       2. Jumlah mekanik penggerak
       3. Media isolasi / peredam busur api
       4. Sistem penggerak / tripping coil


       3.5.1 Berdasarkan besar tegangan

              PMT dapat dibedakan menjadi :

              1. PMT Tegangan Rendah (Low Voltage)
                 Dengan range tegangan 0,1 s/d 1 kV (SK/DIR/113-114/2010).
              2. PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage)
                 Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV (SK/DIR/113-114/2010).
              3. PMT Tegangan Tinggi (High Voltage)
                 Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SK/DIR/113-114/2010).
              4. PMT Tegangan EkstraTtinggi (Extra High Voltage)
                 Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SK/DIR/113-
                 114/2010).




JanediPTK11/IPA/0033                                                            9
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT




                   Gbr. 3 PMT Tegangan Rendah (Low Voltage)




              Gbr. 4 PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage)




                   Gbr. 5 PMT Tegangan Tinggi (High Voltage)




              Gbr. 6 PMT Tegangan Extra Tinggi (Extra High Voltage)




JanediPTK11/IPA/0033                                                  10
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



      3.5.2 Berdasarkan jumlah mekanik penggerak

             PMT dapat dibedakan menjadi :

             1. PMT single pole
                 PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing
             pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar
             PMT bisa reclose satu fasa.




                                                           Ruang Pemutus
         Terminal Utama Atas



                                                           Isolator Suport
       Terminal Utama Bawah



                                                             Lemari Kontrol
         Mekanik Penggerak

          Kerangka (Struktur)


                        Pondasi




                                  Gbr. 7 PMT Single Pole



             2. PMT three pole
                 PMT three pole mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga
             fasa, guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainny dilengkapi
             dengan kopel mekanik.




                                  Gbr. 8 PMT three pole




JanediPTK11/IPA/0033                                                          11
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT




      3.5.3 Berdasarkan media isolasi / peredam busur api
            Berfungsi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat
      PMT bekerja membuka atau menutup. Berdasarkan media pemadam busur
      api, PMT dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain :

            1. Pemadam busur api dengan Gas SF6
               Menggunakan Gas SF6 sebagai media pemadam busur api yang
            timbul pada waktu memutus arus listrik. Gas SF6 mempunyai
            kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara dan
            kekuatan dielektrik ini bertambah seiring dengan pertambahan
            tekanan.




                         Gbr. 9 PMT Dengan Gas SF6

            2. Peredam busur api dengan oil / minyak
               Menggunakan minyak isolasi sebagai media pemadam busur api
            yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup.


               Jenis PMT dengan minyak ini dapat dibedakan menjadi :
               1. PMT menggunakan banyak minyak.
               2. PMT menggunakan sedikit minyak.




                            Gbr. 10 PMT dengan media minyak



JanediPTK11/IPA/0033                                                        12
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



                   3. Pemadam busur api dengan udara hembus / air blast
                     PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api
                   dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut
                   juga sebagai PMT udara hembus (Air Blast).
                   4. Pemadam busur api dengan hampa udara
                     Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik (Dielektrik
                   Strength) yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang
                   baik.




                              Gbr. 11 PMT Dengan Hampa Udara


      3.5.4   Berdasarkan sistem penggerak
              Berfungsi menggerakkan kontak gerak (Moving Contact) untuk
      operasi pemutusan atau penutupan PMT.


              Terdapat 4 jenis sistem penggerak pada PMT, yaitu :
              1.    Penggerak pegas (Spring Drive)
                    Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas terdiri dari
              dua macam, yaitu :
                       Pegas Pilin (Helical Spring)
                       PMT jenis ini menggunakan pegas pilin sebagai sumber tenaga
                    penggerak yang ditarik atau direnggangkan oleh motor melalui
                    rantai.




JanediPTK11/IPA/0033                                                           13
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT




                                  Gbr. 12 PMT Sistem Pegas Pilin
                   Pegas Gulung (Scroll Spring)
                   PMT ini menggunakan pegas gulung untuk sumber tenaga
                 penggerak yang diputar oleh motor melalui roda gigi.




                              Gbr. 13 PMT Sistem Pegas Gulung




            2.   Penggerak Hidrolik
                 Penggerak mekanik PMT hidrolik adalah rangkaian gabungan dari
            beberapa komponen mekanik, elektrik dan hidrolik oil yang dirangkai
            sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk
            membuka dan menutup PMT.

            3.   Penggerak Pneumatic
                 Penggerak mekanik PMT pneumatic adalah rangkaian gabungan
            dari beberapa komponen mekanik, elektrik dan udara bertekanan yang
            dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak
            untuk membuka dan menutup PMT.




JanediPTK11/IPA/0033                                                         14
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



            4.   SF6 Gas Dynamic
                 PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang
            berfungsi    ganda selain sebagai    pemadam    tekanan   gas   juga
            dimanfaatkan sebagai media penggerak.




3.6    Instruksi Kerja Pengukuran keserempakan PMT 150 kV
       Line Bay 2 Siantan – Sei Raya
       1. Alat Kerja
         - CB Analyzer 1000                      - Contact Cleaner
         - Pembersih Debu                        - Pembersih Kontak
         - Grounding                             - Kain Majun
         - Stop Kontak Roll                      - Vacum Cleaner
         - Obeng Plus (+) dan obeng Min (–)
       2. Perlengkapan K3
         - Sepatu Anti Tegangan
         - Sarung Tangan Anti Tegangan
         - Topi Pengaman
       3. Referensi
         - P3B O&M PMT 150 kV
         - Manual Book PMT 150 kV Areva Three Pole
         - Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran
            Tenaga listrik.




                       Gbr. 14 CB Analyzer 100




JanediPTK11/IPA/0033                                                         15
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



       4. Langkah Kerja
         - Koordinasi dengan operator siaga GI Siantan.
         - Mematikan / melepas PMT, pastikan PMT tidak bertegangan dengan
            melihat indikator / status PMT.
         - Melepas DS bus 1 dan DS Line.
         - Memasang tanda pengaman (taging) dan memasang grounding.
         - Selanjutnya mulai pemeliharaan.
         - Melepas kabel konduktor yang menghubungkan sisi bawah PMT.
         - Konduktor sisi atas PMT harus di ground untuk menghilangkan
            induksi tegangan sisa.
         - Membersihkan      mekanik      dan   terminal   dari   kotoran   /   karat
            menggunakan kain lap yang sudah dibasahi dengan alkohol serta
            dengan vacum cleaner.
         - Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa R ke pole PMT atas dan
            pole PMT bawah.
         - Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa S ke pole PMT atas dan
            pole PMT bawah.
         - Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa T ke pole PMT atas dan
            pole PMT bawah.
         - Hubungkan Closing Coil dari CB Analyzer ke tombol Closing kontrol
            PMT.
         - Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping
            Coil kontrol PMT.
         - Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping
            Coil kontrol PMT.
         - Tekan tombol start pada CB Analyzer untuk memulai pengukuran
            keserempakan PMT saat posisi close maupun open dan catat hasilnya.
         - Koordinasi kembali dengan operator siaga GI Siantan bahwa
            pemeliharaan sudah selesai.
         - Penormalan PMT.




JanediPTK11/IPA/0033                                                              16
PT     PT. PLN (PERSERO)
       AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
       KALIMANTAN BARAT



                                          Rangkaian Pengukuran Keserempakan PMT




                                                             A
                                                             B
                                                             C
                  Close   Trip 1    Trip 2
                                                                  Start
                                                    AC 220       Tombol

                  Coil    Coil     Coil

                                               L1        N
                    Sumber                                       Sumber
                    DC 110                                       AC 220

                     +                                            L1
                     -                                            N


                                                                                            Menu




                  Gbr. 15 Rangkaian Pengukuran Keserempakan PMT




3.7     Hasil Pengukuran Keserempakan




           Fasa                               Close                          Trip 1          Trip 2
                                          (mili second)                   (mili second)   (mili second)

             R                                69,0                            29,5            29,0


             S                                69,5                            31,5            30,5


             T                                68,5                            31,0            30,3




                 Tabel 1 Hasil Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV
                                          Line Bay 2 Siantan – Sei Raya


Batasan pengukuran untuk sistem 150 kV = < 120 mili detik
(Sumber: SK/DIR/113-114/2010)



JanediPTK11/IPA/0033                                                                                      17
PT     PT. PLN (PERSERO)
       AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
       KALIMANTAN BARAT



                                        BAB IV
                           HASIL PELAKSANAAN


4.1    Kesimpulan
       Untuk pengukuran keserempakan dilakukan dalam kondisi tidak bertegangan.
Hasil rata-rata dari pengukuran keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sei
Raya untuk close 69.0 ms, trip satu 30.6 ms, dan trip dua 29.9 ms. Dari hasil tersebut
dengan batasan pengukuran untuk System 150 kV = 120 ms (Sumber: SK/DIR/113-
114/2010), maka dapat dinyatakan bahwa PMT Line Bay 2 Siantan – Sei Raya masih
dalam keadaan kondisi yang baik dan layak untuk operasi.




4.2    Saran

       Sesuai dengan hasil pengukuran keserempakan PMT Line Bay 2 Siantan – Sei
Raya, yang menggunakan peredam busur api jenis gas SF6 dan jenis mekanik
pengerak There Pole disarankan bahwa :

       1. Gas SF6 harus di cek tekanannya sesuai dengan standar yang telah
           ditentukan.
       2. Pada saat melakukan pengukuran harus memperhatikan posisi klem kabel
           ynag harus kencang dan letak kabel alat ukur harus benar agar pengukuran
           dapat terbaca dengan baik.
       3. Sebelum melakukan pengukuran kondisi media peralatan hendaklah bersih
           agar pembacaan alat ukur dapat terbaca dengan baik dan akurat.
       4. Pengujian keserempakan PMT dilakukan pada setiap pemeliharaan
           periodik satu kali tiap semester (enam bulan). Tujuannya adalah untuk
           mengetahui unjuk kerja dan keandalan PMT tersebut.




JanediPTK11/IPA/0033                                                               18
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



      5. Untuk mencegah terjadinya resiko kegagalan atau kerusakan PMT,
         pengukuran keserempakan di laksanakan berdasarkan kondisi banyaknya
         gangguan.




JanediPTK11/IPA/0033                                                     19
PT    PT. PLN (PERSERO)
      AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN
      KALIMANTAN BARAT



                          DAFTAR PUSTAKA

1.    P3B O&M Petunjuk Pemutus Tenaga.

2.    Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero). No.113-114/DIR/2010.




JanediPTK11/IPA/0033                                                    20

More Related Content

What's hot

konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timurkonstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa TimurDANA KHOIRIL HUDA
 
basics of busbar and lbb protection
basics of busbar and lbb protection basics of busbar and lbb protection
basics of busbar and lbb protection Salim Palayi
 
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v giPemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v giSuyono Suyono
 
Memelihara panel listrik
Memelihara panel listrikMemelihara panel listrik
Memelihara panel listrikKhairul Jakfar
 
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2saitama182
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirrezon arif
 
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRpemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRmohamad isnaeni
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDiprezon arif
 

What's hot (20)

konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timurkonstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
konstruksi jaring jaringan tegangan menengah PLN Distribusi Jawa Timur
 
Switchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrikSwitchgear teknik tenaga listrik
Switchgear teknik tenaga listrik
 
Gardu portal-jeky-chan
Gardu portal-jeky-chanGardu portal-jeky-chan
Gardu portal-jeky-chan
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU  DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
basics of busbar and lbb protection
basics of busbar and lbb protection basics of busbar and lbb protection
basics of busbar and lbb protection
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v giPemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
Pemeliharaan peralatan cubicle out going 20 k v gi
 
Jaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendahJaringan tegangan rendah
Jaringan tegangan rendah
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
Memelihara panel listrik
Memelihara panel listrikMemelihara panel listrik
Memelihara panel listrik
 
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
Teknik transmisi tenaga listrik jilid 2
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
Lightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petirLightning arrester dan gejala petir
Lightning arrester dan gejala petir
 
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVRpemeliharaan OLTC dan setting AVR
pemeliharaan OLTC dan setting AVR
 
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
JTR ( JARINGAN TEGANGAN RENDAH)
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSIGARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 

Viewers also liked

83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinyaM Arif
 
fungsi transfer single input
fungsi transfer single inputfungsi transfer single input
fungsi transfer single inputNisa Imoet
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukyendymw
 
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Restu Sulistiyo
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasipycnat
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisNie Chukmaa Nie
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrikfadhlykahar
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARIPutri Dinda
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalMutiara Aprilian
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Dedi Kun
 
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanMemelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanDewi Shinta
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanJeremy Icha Stenberg
 
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208 2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208 fatia_azzahra
 

Viewers also liked (20)

83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
83357228 tegangan-sisa-perlakuan-permukaan-dalam-mengatasinya
 
fungsi transfer single input
fungsi transfer single inputfungsi transfer single input
fungsi transfer single input
 
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 SUBSTATION  ( GARDU  INDUK ) SUBSTATION  ( GARDU  INDUK )
SUBSTATION ( GARDU INDUK )
 
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK JARINGAN TRANSMISI  LISTRIK
JARINGAN TRANSMISI LISTRIK
 
Transmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu indukTransmisi daya dan gardu induk
Transmisi daya dan gardu induk
 
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh antara varia...
 
IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1IPS kelas 9 BAB 1
IPS kelas 9 BAB 1
 
Psikologi komunikasi
Psikologi komunikasiPsikologi komunikasi
Psikologi komunikasi
 
MLM iexp4u
MLM iexp4uMLM iexp4u
MLM iexp4u
 
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggrisDaftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
Daftar istilah akuntansi dalam bahasa inggris
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
konduktor listrik
konduktor listrikkonduktor listrik
konduktor listrik
 
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARILAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
LAPORAN PL PUTRI FIXED BY BOGASARI
 
Referensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascalReferensi pemrograman bahasa pascal
Referensi pemrograman bahasa pascal
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 
Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3 Sistem pencernaan 3
Sistem pencernaan 3
 
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatanMemelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
Memelihara lingkungan alam dan lingkungan buatan
 
Tafsir surat al ma'un
Tafsir surat al ma'unTafsir surat al ma'un
Tafsir surat al ma'un
 
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuanOrgan reproduksi pada laki –laki dan perempuan
Organ reproduksi pada laki –laki dan perempuan
 
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208 2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
2.permendiknas no. 23 tahun 2006,180208
 

Similar to OJT PLN APDP KALBAR

GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxAdam Superman
 
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"Alfia Estitika
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdfIWISUKARTO531201031
 
Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3Area Pratama
 
Ipl materi 1
Ipl materi 1Ipl materi 1
Ipl materi 1Dwi Hani
 
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdfKebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdfLeoYudha1
 
Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copyNaulanHafiza
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptxRatihPuspitaSiwi
 
Putri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptx
Putri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptxPutri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptx
Putri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptxPutriMaharani630881
 
Project Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptx
Project Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptxProject Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptx
Project Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptxrezapalupi5
 
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)MuhammadJamaludin10
 

Similar to OJT PLN APDP KALBAR (20)

PPT KP.pptx
PPT KP.pptxPPT KP.pptx
PPT KP.pptx
 
GITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptxGITET 500 kV PEDAN.pptx
GITET 500 kV PEDAN.pptx
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KVJARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV
 
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
Maintenance and Repair "Genset and Transformers"
 
636 1411-1-sm
636 1411-1-sm636 1411-1-sm
636 1411-1-sm
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
1. Modul Proteksi Tenaga Listrik.pdf
 
Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3Contoh Proposal Tugas Akhir D3
Contoh Proposal Tugas Akhir D3
 
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Ipl materi 1
Ipl materi 1Ipl materi 1
Ipl materi 1
 
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdfKebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
Kebijakan-dan-Implementasi-PLTS-Atap-Rev1.pdf
 
Proposal pa amel versi 1 copy
Proposal pa amel versi 1   copyProposal pa amel versi 1   copy
Proposal pa amel versi 1 copy
 
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUARGARDU INDUK PASANGAN LUAR
GARDU INDUK PASANGAN LUAR
 
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
10 GARDU INDUK (3)(1).pptx
 
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK TENAGA LISTRIK
 
Gardu induk
Gardu indukGardu induk
Gardu induk
 
Putri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptx
Putri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptxPutri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptx
Putri Maharani Pricilia_1501620063_Laporan PKL.pptx
 
Project Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptx
Project Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptxProject Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptx
Project Assignment_RahmandityaRM_REV.0.pptx
 
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
Laporan prakti kerja lapangan (pkl)
 

OJT PLN APDP KALBAR

  • 1. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu sumber daya yang penting bagi sebuah perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan suatu hal yang penting dan sebagai modal utama dalam sebuah pembangunan, tidak hanya bagi perusahaan tetapi juga bagi sebuah Negara dan berbagai sektor pendukung lainnya. Hal ini melatar belakangi penerapan sistem manajemen SDM berbasis kompetensi di tubuh PT PLN (Persero) yang didasarkan pada pemikiran “Invest in People” yang berarti manusia adalah asset yang paling berharga bagi perusahaan. Salah satu program yang bertujuan untuk mengimplementasikan strategi perusahaan serta mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan Visi PT PLN (Persero) “Diakui Sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang, Unggul dan Terpercaya Dengan Bertumpu Pada Potensi Insani” adalah Program On The Job Training. Program ini adalah sebagai suatu program tindak lanjut dalam pelaksanaan Diklat Prajabatan Siswa PLN yang wajib dilaksanakan oleh calon pegawai PT PLN (Persero). Kegiatan pelaksanaan prajabatan PT PLN (Persero) meliputi Program Kesamaptaan, In The Class Training, On the Job Training (OJT) yang dilaksanakan di Unit Operasional dan Telaahan Staf. 1.2. Dasar dan Tujuan Pelaksanaan OJT Program On The Job Training merupakan salah satu jenis program dari Diklat Seleksi Pegawai Baru. Diklat Prajabatan SMK/SMA sebagaimana dimaksud dalam JanediPTK11/IPA/0033 1
  • 2. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 412.K/DIR/2008 tentang Sisdiklat. Program Diklat Prajabatan meliputi program-program sebagai berikut: a. Program Pembinaan Fisik dan Mental (Kesamaptaan); b. Program Pengenalan Perseroan/Perusahaan; c. Program Pembidangan sesuai dengan Proyeksi Jabatan Pertama di Perseroan/Perusahaan; d. Program On The Job Training (OJT) sesuai dengan Proyeksi Jabatan Pertama di Perseroan/Perusahaan. Kegiatan program diklat tersebut diselenggarakan oleh PT PLN (Persero) Pusdiklat/Udiklat. Dari hasil penyelenggaraan diklat diharapkan dapat membangun kompetensi Siswa SMK/SMA sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di Perseroan/ Perusahaan. Pelaksanaan OJT tersebut kemudian disusun Laporan OJT yang bertujuan untuk memantau efektivitas pelaksanaan OJT dengan benar dan baik, sesuai dengan rencana kegiatan pekerjaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan OJT merupakan salah satu prasyarat bagi seorang siswa OJT PLN dalam menentukan kelulusannya sebagai seorang karyawan PLN, khususnya PLN Wilayah Kalimantan Barat. 1.3. Maksud Pelaksanaan OJT Pelaksanaan Program On The Job Training Diklat Prajabatan SMK/SMA adalah untuk membangun kompetisi siswa OJT sesuai dengan proyeksi jabatan pertama di Perseroan/Perusahaan. Pelaksanaan OJT merupakan salah satu media pembelajaran bagi seorang siswa untuk mengenal kegiatan maupun proses bisnis yang ada dalam Perseroan/Perusahaan sehingga diharapkan dapat memiliki gambaran situasi lingkungan kerja di dalamnya dan dapat beradaptasi baik dengan para pegawai maupun dengan pekerjaannya kelak. JanediPTK11/IPA/0033 2
  • 3. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT BAB II PROFIL UNIT 2.1. Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran (APDP) telah berdiri pada awal tahun 2011, fungsi dan tugas pokok PT PLN (persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran Sistem Kalimantan Barat adalah mengelola kegiatan operasi scada dan telekomunikasi, sistem distribusi, sistem penyaluran, dan gardu induk di daerahnya secara efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk mencapai kinerja unit. PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran memiliki unit yang tersebar di Kalimantan Barat, untuk sekarang hanya memiliki 5 Gardu Induk dan 5 Gardu Hubung, yaitu: Gardu Induk : Gardu Hubung : - Gardu Induk Sui Raya - Gardu Hubung Sui Raya - Gardu Induk Siantan - Gardu Hubung Siantan - Gardu Induk Parit Baru - Gardu Hubung Cemara - Gardu Induk Singkawang - Gardu Hubung Sui Jawi - Gardu Induk Senggiring - Gardu Hubung Kuala Dua Susunan struktur organisasi PT PLN (Persero) Area Pengatur Distribusi dan Penyaluran Kalimantan Barat terdiri dari: JanediPTK11/IPA/0033 3
  • 4. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Struktur Organisasi APDP Kal-Bar Manajer APDP Asmen Operasi Asmen Penyaluran Asmen Scadatel Proteksi & metering Spv.Operasi Spv. Operasi Spv. Tata Usaha sistem Gardu Induk & Admin Spv. Perencanaan Spv. Operasi Spv. Proteksi dan Sistem Pemeliharaan Metering Trasmisisi Spv. Transaksi Spv. Logistik Spv.Scadatel Energi 2.2. Proses Bisnis Unit Proses bisnis penjualan tenaga listrik dimulai dari unit-unit bisnis pembangkitan tenaga listrik. Tenaga listrik dihasilkan dari pembangkit-pembangkit tenaga listrik berupa PLTD dan PLTG milik PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat dan unit-unit PLTD Rental. Selanjutnya tenaga listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan-jaringan transmisi. System jaringan transmisi yang digunakan adalah transimisi tegangan tinggi 150 kV. Selanjutnya dari jaringan transmisi tersebut tenaga listrik disalurkan melalui gardu-gardu induk yang menurunkan tegangan 150 kV menjadi 20 kV. Dari gardu-gardu induk tersebut tenaga listrik disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan distribusi dan gardu distribusi. JanediPTK11/IPA/0033 4
  • 5. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT SISTEM KETENAGALISTRIKAN WILAYAH KAL-BAR Pembangkit    Trafo step Trafo step UP down Pusat Pembangkit Saluran Transmisi Saluran Distribusi Pemakai : Listrik : SUTT 150 kV SUTM 20 kV Konsumen PLTG SKTT 150 kV SKTM 20 kV BISNIS PLTA INDUSTRI PLTD SUTR 220 Volt RUMAH TINGGAL PEMERINTAHAN KEGIATAN SOSIAL Gbr. 1 Sistem Ketenagalistrikan Wilayah Kalimantan Barat JanediPTK11/IPA/0033 5
  • 6. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT BAB III PELAKSANAAN OJT PERBIDANG 3.1. Bidang Transmisi Saluran transmisi adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari pusat pembangkitan ke gardu induk satu ke gardu induk yang lainnya ke jaringan distribusi hingga menyalurkan energi listrik ke konsumen. Instalasi transmisi (penyaluran) antara lain: 1. Saluran Transmisi (SUTT/SUTET) 2. Gardu Induk (GI/GITET) 1. Peralatan SUTT/SUTET terdiri dari: - Tower / Tiang Transmisi - Isolator - Kawat Tanah (Ground Wire) - Spacer (Perentang) - Kawat Penghantar (Conductor) - Damper (Peredam) - Tanduk Api (Arching Horn) 2. Pengertian Gardu Induk Gardu Induk adalah suatu instalasi yang menjadi pusat penerima dan penyaluran tenaga listrik pada tegangan yang berbeda. Pada gardu induk terdapat peralatan-peralatan listrik yang mempunyai fungsi: - Untuk transformasi tenaga listrik tegangan tinggi lainnya ataupun ke tegangan menengah. - Untuk pengaturan daya ke gardu-gardu induk lainnya melalui tegangan tinggi dan ke gardu-gardu hubung tegangan menengah. - Peralatan utama yang terdapat pada gardu induk adalah: 1. Rel (Busbar) JanediPTK11/IPA/0033 6
  • 7. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. 2. Transformator Daya Adalah peralatan listrik yang berfungsi untuk menyalurkan daya/tenaga dari tegangan tinggi ke tegangan menegah atau sebaliknya. 3. Lightning Arrester (LA) Berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (Ligthning Surge) maupun oleh Surja Hubung (Switching Surge). 4. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker) Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Media peredam busur api tersebut, salah satunya gas SF6. 5. Pemisah (Disconecting Switch) Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban dan dilengkapi System Interlock. 6. Trafo Arus (Current Transformer) Peralatan yang di gunakan untuk melakukan pengukuran besaran arus pada instalasi tenaga listrik disisi primer yang berskala besar dengan melakukan transformasi dari besaran arus yang besar menjadi besaran arus yang kecil secara akurat dan teliti untuk keperluan pengukuran dan proteksi. 7. Trafo Tegangan ( Voltage Trasformer) Adalah peralatan listrik yang berfungsi menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah sehingga dapat diukur dengan Voltmeter juga dapat digunakan untuk pengukuran dan proteksi. JanediPTK11/IPA/0033 7
  • 8. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 3.2 Batasan Masalah Kegiatan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sera. Tujuan dari pengujian keserempakan kecepatan PMT adalah untuk mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat menutup (close) ataupun membuka (open). Pada waktu PMT trip akibat terjadi suatu gangguan pada system tenaga listrik diharapkan PMT bekerja dengan cepat sehingga clearing time yang diharapkan sesuai standard SPLN No 52-1 1984 untuk system 150 kV = 120 ms. Line Bay 2 Siantan – Parit Baru Line Bay 2 Siantan – Sei Raya Line Bay 1 Siantan – Parit Baru Line Bay 1 Siantan – Sei Raya G PLTG G Incoming Ake Incoming G 1&2 7&8 Gbr. 2 Single line Diagram GI Siantan 3.3 Pengertian dan Fungsi PMT Pemutus tenaga (PMT) adalah suatu peralatan saklar / switching mekanis pada rangkaian listrik yang mampu menutup, mengalirkan serta memutus arus beban dalam kondisi normal serta mampu menutup, mengalirkan (dalam periode waktu tertentu) dan memutus arus beban dalam spesifik kondisi abnormal / gangguan seperti short circuit / hubung singkat. JanediPTK11/IPA/0033 8
  • 9. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Fungsi PMT adalah sebagai alat pembuka atau penutup suatu rangkaian listrik dalam kondisi berbeban, serta mampu membuka atau menutup saat terjadi arus gangguan (hubung singkat) pada jaringan atau pada peralatan lainnya. 3.4 Tujuan Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV Tujuan dari pengujian keserempakan PMT adalah untuk mengetahui waktu kerja PMT secara individu serta untuk mengetahui keserempakan PMT pada saat menutup ataupun membuka. 3.5 Jenis-Jenis PMT Jenis-jenis PMT dapat diklasifikasikan berdasarkan : 1. Besar tegangan 2. Jumlah mekanik penggerak 3. Media isolasi / peredam busur api 4. Sistem penggerak / tripping coil 3.5.1 Berdasarkan besar tegangan PMT dapat dibedakan menjadi : 1. PMT Tegangan Rendah (Low Voltage) Dengan range tegangan 0,1 s/d 1 kV (SK/DIR/113-114/2010). 2. PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage) Dengan range tegangan 1 s/d 35 kV (SK/DIR/113-114/2010). 3. PMT Tegangan Tinggi (High Voltage) Dengan range tegangan 35 s/d 245 kV (SK/DIR/113-114/2010). 4. PMT Tegangan EkstraTtinggi (Extra High Voltage) Dengan range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SK/DIR/113- 114/2010). JanediPTK11/IPA/0033 9
  • 10. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Gbr. 3 PMT Tegangan Rendah (Low Voltage) Gbr. 4 PMT Tegangan Menengah (Medium Voltage) Gbr. 5 PMT Tegangan Tinggi (High Voltage) Gbr. 6 PMT Tegangan Extra Tinggi (Extra High Voltage) JanediPTK11/IPA/0033 10
  • 11. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 3.5.2 Berdasarkan jumlah mekanik penggerak PMT dapat dibedakan menjadi : 1. PMT single pole PMT type ini mempunyai mekanik penggerak pada masing-masing pole, umumnya PMT jenis ini dipasang pada bay penghantar agar PMT bisa reclose satu fasa. Ruang Pemutus Terminal Utama Atas Isolator Suport Terminal Utama Bawah Lemari Kontrol Mekanik Penggerak Kerangka (Struktur) Pondasi Gbr. 7 PMT Single Pole 2. PMT three pole PMT three pole mempunyai satu mekanik penggerak untuk tiga fasa, guna menghubungkan fasa satu dengan fasa lainny dilengkapi dengan kopel mekanik. Gbr. 8 PMT three pole JanediPTK11/IPA/0033 11
  • 12. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 3.5.3 Berdasarkan media isolasi / peredam busur api Berfungsi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup. Berdasarkan media pemadam busur api, PMT dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain : 1. Pemadam busur api dengan Gas SF6 Menggunakan Gas SF6 sebagai media pemadam busur api yang timbul pada waktu memutus arus listrik. Gas SF6 mempunyai kekuatan dielektrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan udara dan kekuatan dielektrik ini bertambah seiring dengan pertambahan tekanan. Gbr. 9 PMT Dengan Gas SF6 2. Peredam busur api dengan oil / minyak Menggunakan minyak isolasi sebagai media pemadam busur api yang timbul pada saat PMT bekerja membuka atau menutup. Jenis PMT dengan minyak ini dapat dibedakan menjadi : 1. PMT menggunakan banyak minyak. 2. PMT menggunakan sedikit minyak. Gbr. 10 PMT dengan media minyak JanediPTK11/IPA/0033 12
  • 13. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 3. Pemadam busur api dengan udara hembus / air blast PMT ini menggunakan udara sebagai media pemadam busur api dengan menghembuskan udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut juga sebagai PMT udara hembus (Air Blast). 4. Pemadam busur api dengan hampa udara Ruang hampa udara mempunyai kekuatan dielektrik (Dielektrik Strength) yang tinggi dan sebagai media pemadam busur api yang baik. Gbr. 11 PMT Dengan Hampa Udara 3.5.4 Berdasarkan sistem penggerak Berfungsi menggerakkan kontak gerak (Moving Contact) untuk operasi pemutusan atau penutupan PMT. Terdapat 4 jenis sistem penggerak pada PMT, yaitu : 1. Penggerak pegas (Spring Drive) Mekanis penggerak PMT dengan menggunakan pegas terdiri dari dua macam, yaitu : Pegas Pilin (Helical Spring) PMT jenis ini menggunakan pegas pilin sebagai sumber tenaga penggerak yang ditarik atau direnggangkan oleh motor melalui rantai. JanediPTK11/IPA/0033 13
  • 14. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Gbr. 12 PMT Sistem Pegas Pilin Pegas Gulung (Scroll Spring) PMT ini menggunakan pegas gulung untuk sumber tenaga penggerak yang diputar oleh motor melalui roda gigi. Gbr. 13 PMT Sistem Pegas Gulung 2. Penggerak Hidrolik Penggerak mekanik PMT hidrolik adalah rangkaian gabungan dari beberapa komponen mekanik, elektrik dan hidrolik oil yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk membuka dan menutup PMT. 3. Penggerak Pneumatic Penggerak mekanik PMT pneumatic adalah rangkaian gabungan dari beberapa komponen mekanik, elektrik dan udara bertekanan yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi sebagai penggerak untuk membuka dan menutup PMT. JanediPTK11/IPA/0033 14
  • 15. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 4. SF6 Gas Dynamic PMT jenis ini media memanfaatkan tekanan gas SF6 yang berfungsi ganda selain sebagai pemadam tekanan gas juga dimanfaatkan sebagai media penggerak. 3.6 Instruksi Kerja Pengukuran keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sei Raya 1. Alat Kerja - CB Analyzer 1000 - Contact Cleaner - Pembersih Debu - Pembersih Kontak - Grounding - Kain Majun - Stop Kontak Roll - Vacum Cleaner - Obeng Plus (+) dan obeng Min (–) 2. Perlengkapan K3 - Sepatu Anti Tegangan - Sarung Tangan Anti Tegangan - Topi Pengaman 3. Referensi - P3B O&M PMT 150 kV - Manual Book PMT 150 kV Areva Three Pole - Buku Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan Peralatan Penyaluran Tenaga listrik. Gbr. 14 CB Analyzer 100 JanediPTK11/IPA/0033 15
  • 16. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 4. Langkah Kerja - Koordinasi dengan operator siaga GI Siantan. - Mematikan / melepas PMT, pastikan PMT tidak bertegangan dengan melihat indikator / status PMT. - Melepas DS bus 1 dan DS Line. - Memasang tanda pengaman (taging) dan memasang grounding. - Selanjutnya mulai pemeliharaan. - Melepas kabel konduktor yang menghubungkan sisi bawah PMT. - Konduktor sisi atas PMT harus di ground untuk menghilangkan induksi tegangan sisa. - Membersihkan mekanik dan terminal dari kotoran / karat menggunakan kain lap yang sudah dibasahi dengan alkohol serta dengan vacum cleaner. - Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa R ke pole PMT atas dan pole PMT bawah. - Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa S ke pole PMT atas dan pole PMT bawah. - Hubungkan kabel kontak CB Analyzer fasa T ke pole PMT atas dan pole PMT bawah. - Hubungkan Closing Coil dari CB Analyzer ke tombol Closing kontrol PMT. - Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping Coil kontrol PMT. - Hubungkan Tripping Coil satu dari CB Analyzer ke tombol Tripping Coil kontrol PMT. - Tekan tombol start pada CB Analyzer untuk memulai pengukuran keserempakan PMT saat posisi close maupun open dan catat hasilnya. - Koordinasi kembali dengan operator siaga GI Siantan bahwa pemeliharaan sudah selesai. - Penormalan PMT. JanediPTK11/IPA/0033 16
  • 17. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT Rangkaian Pengukuran Keserempakan PMT A B C Close Trip 1 Trip 2 Start AC 220 Tombol Coil Coil Coil L1 N Sumber Sumber DC 110 AC 220 + L1 - N Menu Gbr. 15 Rangkaian Pengukuran Keserempakan PMT 3.7 Hasil Pengukuran Keserempakan Fasa Close Trip 1 Trip 2 (mili second) (mili second) (mili second) R 69,0 29,5 29,0 S 69,5 31,5 30,5 T 68,5 31,0 30,3 Tabel 1 Hasil Pengukuran Keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sei Raya Batasan pengukuran untuk sistem 150 kV = < 120 mili detik (Sumber: SK/DIR/113-114/2010) JanediPTK11/IPA/0033 17
  • 18. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT BAB IV HASIL PELAKSANAAN 4.1 Kesimpulan Untuk pengukuran keserempakan dilakukan dalam kondisi tidak bertegangan. Hasil rata-rata dari pengukuran keserempakan PMT 150 kV Line Bay 2 Siantan – Sei Raya untuk close 69.0 ms, trip satu 30.6 ms, dan trip dua 29.9 ms. Dari hasil tersebut dengan batasan pengukuran untuk System 150 kV = 120 ms (Sumber: SK/DIR/113- 114/2010), maka dapat dinyatakan bahwa PMT Line Bay 2 Siantan – Sei Raya masih dalam keadaan kondisi yang baik dan layak untuk operasi. 4.2 Saran Sesuai dengan hasil pengukuran keserempakan PMT Line Bay 2 Siantan – Sei Raya, yang menggunakan peredam busur api jenis gas SF6 dan jenis mekanik pengerak There Pole disarankan bahwa : 1. Gas SF6 harus di cek tekanannya sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 2. Pada saat melakukan pengukuran harus memperhatikan posisi klem kabel ynag harus kencang dan letak kabel alat ukur harus benar agar pengukuran dapat terbaca dengan baik. 3. Sebelum melakukan pengukuran kondisi media peralatan hendaklah bersih agar pembacaan alat ukur dapat terbaca dengan baik dan akurat. 4. Pengujian keserempakan PMT dilakukan pada setiap pemeliharaan periodik satu kali tiap semester (enam bulan). Tujuannya adalah untuk mengetahui unjuk kerja dan keandalan PMT tersebut. JanediPTK11/IPA/0033 18
  • 19. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT 5. Untuk mencegah terjadinya resiko kegagalan atau kerusakan PMT, pengukuran keserempakan di laksanakan berdasarkan kondisi banyaknya gangguan. JanediPTK11/IPA/0033 19
  • 20. PT PT. PLN (PERSERO) AREA PENGATUR DISTRIBUSI DAN PENYALURAN KALIMANTAN BARAT DAFTAR PUSTAKA 1. P3B O&M Petunjuk Pemutus Tenaga. 2. Surat Keputusan Direksi PT. PLN (Persero). No.113-114/DIR/2010. JanediPTK11/IPA/0033 20