PT PLN (Persero) ULTG Panakkukang memiliki tugas merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi operasional penyaluran listrik serta pemeliharaan jaringan transmisi dan gardu induk untuk menjaga kualitas dan keandalan pasokan listrik. Kegiatan kerja praktik mencakup pemeliharaan transformator, patroli tower transmisi, dan uji peralatan kubikel tegangan menengah 20kV seperti isolasi, kontak, vakum, dan relay proteksi.
2. Ruang Lingkup
Latar Belakang
Eksistensi listrik dalam
kehidupan manusia
Maksud & Tujuan
Maksud & tujuan melakukan
kerja praktik di PT PLN
(Persero) ULTG Panakkukang
Pengenalan
Lingkungan Kerja
Pemaparan lingkup kerja PT
PLN (Persero) ULTG
Panakkukang
Kegiatan Kerja
Praktik
Deskripsi kegiatan kerja
praktik di PT PLN (Persero)
ULTG Panakkukang
Gambaran Umum
Deskripsi singkat mengenai PT
PLN (Persero) ULTG Panakkukang
Kesimpulan & Saran
Penyajian hasil akhir d
kesimpulan kerja praktik di
PT PLN (Persero) ULTG
Panakkukang
04 05 06
01 02 03
4. Salah satu tolak ukur
berkembang dan majunya
suatu negara adalah
jumlah energi listrik yang
dikonsumsi oleh negara
itu sendiri.
5. Dengan kata lain, listrik merupakan salah
satu persyaratan kehidupan manusia,
dan perkembangan kehidupan manusia
perlu diimbangi dengan pertambahan
penyediaan tenaga listrik. Mengingat
kebutuhan masyarakat akan energy
listrik yang cukup tinggi maka sangat
dibutuhkan pembangkit listrik untuk
menyediakan energi listrik yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
7. Apa tujuan dari pelaksanaan kerja praktik?
Memberikan wawasan dan
pengetahuan mengenai
situasi, kondisi kerja dan
permasalahan yang
terdapat pada perusahaan
dengan segala aspeknya.
Mengevaluasi dan
meningkatkan kemampuan
praktis sehingga bisa
diterapkan saat memasuki
dunia kerja dan menjadi
SDM yang handal.
Penyusunan laporan kerja
praktek ini bertujuan
untuk mengetahui apa saja
yang dilakukan pada lokasi
kerja praktik
9. PT PLN (Persero) ULTG
PANAKKUKANG
PT. PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk
(ULTG) bertempat di Jl. Hertasning Baru. Kota
Makassar. PT PLN ULTG Panakkukang memiliki
tugas utama dengan merencanakan,
melaksanakan, dan melakukan evaluasi serta
membuat laporan atas kegiatan operasional
penyaluran tenaga listrik dan pemeliharaan
jaringan transmisi dan gardu induk secara
efisiensi dan mutu keandalan yang baik,
sehingga tidak terjadi kendala-kendala yang
menghambat proses penyaluran tenaga listrik
dan tidak terjadi gangguan pada jaringan.
10. PT PLN (Persero)
ULTG PANAKKUKANG
PT PLN ULTG Panakkukang memiliki tugas utama dengan
merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi
serta membuat laporan atas kegiatan operasional
penyaluran tenaga listrik dan pemeliharaan jaringan
transmisi dan gardu induk secara efisiensi dan mutu
keandalan yang baik, sehingga tidak terjadi kendala-
kendala yang menghambat proses penyaluran tenaga
listrik dan tidak terjadi gangguan pada jaringan. PT PLN
ULTG Panakkukang membawahi 7 unit gardu induk seperti:
1) GI Panakkukang; 2) GI Tallo Lama; 3) GI Sungguminasa; 4)
GI Tanjung Bunga; 5) GIS Bontoala; 6) GI Borongloe; 7) GI
Bollangi.
11. Single Line Diagram
ULTG Panakkukang
ULTG Panakkukang memiliki 15
transformator yang terbagi dalam tujuh
gardu induk. Adapun rincian 15
transformator yaitu: tiga buah
transformator kapasitas 60 MVA pada GI
Panakkukang, dua buah transformator
kapasitas 60 MVA pada GI Bontoala, dua
transformator kapasitas 30 MVA dan satu
buah transformator kapasitas 30 MVA
pada GI Tallo lama, tiga buah
transformator pada GI tanjung bunga, dua
buah transformator kapasitas 60 MVA
pada GI Sungguminasa, satu buah
transformator kapasitas 20 MVA pada GI
Borongloe, dan satu buah transformator
kapasitas 60 MVA pada GI Bollangi.
13. Pedoman Perilaku (Code Of Conduct)
Tata Nilai PLN • Amanah : Memegang teguh kepercayaan yang
diberikan
• Kompeten : Terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas
• Harmonis : Saling peduli dan menghargai
perbedaan
• Loyal : Berdedikasi dan mengutamaan
kepentingan bangsa dan negara
• Adaptif : Terus berinovasi da antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan
• Kolaboratif : Membangun kerja sama yang sinergis
Merupakan panduan bagi seluruh
Insan PLN, dalam pola pikir,
sikap, dan perilaku sehari-hari
dalam bekerja untuk memberikan
kontribusi kepada Perusahaan
yang dirumuskan dalam belief,
values, dan behavior.
AKHLAK
14. Kepedulian Terhadap Keselamatan, Kesehatan
Kerja, Keamanan dan Lingkungan Hidup
Meyakini bahwa perlindungan K3
kepada seluruh pegawai PLN dan mitra
kerja merupakan prioritas tertinggi
dalam segala aktivitas yang dilakukan
oleh perusahaan
Menjalankan komitmen untuk
menghentikan sementara pekerjaan jika
ditemukan ketidaksesuaian K3 pada
setiap pekerjaan dengan menerapkan
mekanisme Stop Working Authority
(SWA);
Menjalankan Budaya Peduli, Taat,
dan Tanggap dalam mendukung
pelaksanaan perlindungan K3
Menjadikan aspek K3 sebagai suatu
kebutuhan dalam melaksanakan
aktivitas dan bukan hanya sekedar
pemenuhan terhadap peraturan semata.
01 02
03 04
PLN berkomitmen : Tidak Ada yang Lebih Penting dari Jiwa Manusia
16. Pemeliharaan Transformator
Daya 60 MVA
Pemeliharaan transformator daya dilakukan untuk
menjaga efektivitas dan daya tahan peralatan sistem
tenaga listrik, khususnya transformator daya agar dapat
bekerja sebagaimana mestinya sehingga kontinuitas
penyaluran tetap terjaga dengan baik. Pada GI
Panakkukang terdapat tiga transformator daya yang
terpasang. Adapun data ketiga transformator daya
tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan
data ketiga transformator daya, dimana transformator
yang aktif beroperasi adalah transformator #2 dan
transformator #3. Transformator #1 beroperasi ketika
terjadi gangguan pada salah satu transformator yang
beroperasi atau pada saat kegiatan pemeliharaan
dilaksanakan.
17. Ground Patrol Asesmen Tower
SUTT Borongloe-Tello 70 kV
Ground Patrol adalah pekerjaan pemantauan
pemeriksaan ruang bebas (ROW), kondisi pondasi tower,
kondisi lingkungan sekitar tower dan komponen instalasi
SUTT/SUTET lainnya serta pekerjaan pembersihan tapak
tower dan ROW sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya. Pekerjaan Ground Patrol dilaksanakan
dengan menyusuri sepanjang jalur SUTT/SUTET tanpa
memanjat tower yang dilaksanakan secara terjadwal.
Assesment Tower SUTT 18-52 Borongloe-Tello 70 kV
dilakukan dengan cara mengecek keadaan lingkungan
sekitar tower, baut stap, bracing/siku, pelindung panjat,
baut tangga, grounding, isolator, tapak tower, serta
potensi bahaya lainnya.
18. Pemeliharaan Kubikel
Penyulang 20 kV
Shutdown testing/measurement adalah pekerjaan
pengujian yang dilakukan pada saat peralatan
dalam keadaan padam. Pekerjaan ini dilakukan
pada saat pemeliharaan rutin maupun pada saat
investigasi ketidaknormalan. Pengujian Sutdown
Measurement merupakan pengukuran yang
dilakukan pada periode 2 tahunan dalam
keadaan peralatan tidak bertegangan (Off Line).
Pengukuran dilakukan bertujuan untuk
mengetahui kondisi peralatan dengan
menggunakan alat ukur sederhana serta
advanced yang dilakukan oleh
petugas pemeliharaan
Pemeliharaan kubikel dilakukan dengan tujuan agar
kubikel 20 kV beroperasi dengan ; aman (save) bagi
manusia dan lingkungan, andal (reliabel), Kesiapan
(avaibility) tinggi, unjuk kerja (performance) baik, umur
(life time) sesuai desain
Pemeliharaan kubikel 20 kV dapat dibedakan menjadi
empat macam, yaitu :
• Pemeliharaan rutin
• Pemeliharaan korektif
• Pemeliharaan prediktif
• Pemeliharaan darurat (emergency)
19. Pemeliharaan Kubikel
Penyulang 20 kV
Kubikel tegangan menengah adalah seperangkat
peralatan listrik yang dipasang di dalam gardu induk dan
gardu distribusi yang berfungsi sebagai pembagi,
pemutus, penghubung, pengontrol dan pengaman dari
sistem penyaluran tenaga listrik tegangan menengah.
Salah satunya yaitu kubikel 20 KV.
Kubikel Tegangan Menengah
Pemutus tenaga adalah alat yang terpasang pada
gardu induk yang berfungsi untuk menghubungkan
dan memutus arus beban atau arus gangguan.
Sementara Saklar Pemisah (PMS) atau Disconnecting
switch (DS) berfungsi untuk mengisolasikan peralatan
listrik lain atau instalasi lain yang bertegangan.
PMT dan PMS
20. Pemeliharaan Kubikel
Penyulang 20 kV
Kubikel tegangan menengah adalah seperangkat
peralatan listrik yang dipasang di dalam gardu induk dan
gardu distribusi yang berfungsi sebagai pembagi,
pemutus, penghubung, pengontrol dan pengaman dari
sistem penyaluran tenaga listrik tegangan menengah.
Salah satunya yaitu kubikel 20 KV.
Kubikel Tegangan Menengah
Pemutus tenaga adalah alat yang terpasang pada
gardu induk yang berfungsi untuk menghubungkan
dan memutus arus beban atau arus gangguan.
Sementara Saklar Pemisah (PMS) atau Disconnecting
switch (DS) berfungsi untuk mengisolasikan peralatan
listrik lain atau instalasi lain yang bertegangan.
PMT dan PMS
21. Uji Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi PMT adalah
untuk mengetahui besar nilai kebocoran arus
(leakage current) yang terjadi antara bagian
yang bertegangan terminal atas dan terminal
bawah terhadap tanah. Kebocoran arus yang
menembus isolasi peralatan listrik memang
tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah
satu cara meyakinkan bahwa PMT cukup aman
untuk diberi tegangan adalah dengan
mengukur tahanan isolasinya. Alat ukur yang
digunakan untuk mengukur besarnya tahanan
isolasi adalah insulation tester Megger MIT525.
Batasan tahanan isolasi PMT sesuai Buku
Pemeliharaan Peralatan SE.032/PST/1984 dan
menurut standard VDE (catalouge 228/4)
minimum besarnya tahanan isolasi pada suhu
operasi dihitung “ 1 kilo Volt = 1 MΩ (Mega
Ohm)”.
22. Uji Tahanan Kontak
Tahanan kontak adalah besar tahanan antara
pertemuan kontak-kontak PMT dalam keadaan
close/on. Kontak PMT merupakan suatu
sambungan yang memiliki nilai tahanan tertentu
terhadap arus yang mengalir, sehingga
menghasilkan rugi-rugi daya. Rugi-rugi ini dapat
diminimalisir apabila nilai tahanan kontaknya
kecil. Alat ukur yang digunakan pada
pengukuran ini adalah High Current
Microohmmeter dengan merk SMC Prime-600.
Injeksi arus sebesar 100 A, 200 A, dan 300 A
karena pembagi dengan angka 100 akan
memudahkan dalan menentukan nilai tahanan
kontak dan lebih cepat. Pengukuran dilakukan
ecara bergantian untuk masing-masing fasa.
dengan standar tahanan kontak sekitar 100 uΩ.
23. Uji Vacuum
Vacuum merupakan salah satu media
pemadam busur api yang dapat muncul pada
kontak-kontak PMT, adanya vacuum
menghasilkan ruang hampa sehingga api tidak
dapat menyala dan mencegah terjadinya
kebarakan pada alat. Alat ukur yang digunakan
adalah Interrupter Tester bermerk Megger
VIDAR. Prinsip kerja alat uji PMT Vakum ini
adalah mendeteksi arus bocor antara kontak
diam (fixed contact) dan kontak gerak (moving
contact) dengan kondisi PMT Open. Alat uji ke-
vakuman PMT merupakan alat uji injeksi
tegangan tinggi. Tegangan uji 25 kV ditahan
selama 10 detik. Selama proses injeksi
tegangan berlangsung, alat uji akan mengukur
besaran arus bocor yang melalui rangkaian
pengujian, arus bocor dalam satuan miili
Ampere (mA).
24. Uji Relay
Uji relay bertujuan untuk menguji kecepatan
respon relay proteksi terhadap gangguan
menggunakan alat uji relay Sverker 760. Uji relay
terbagi atas uji pick-up/dropp-off, uji karakteristik
waktu, dan uji fungsi relay. Kubikel 20 kV pada
umumnya menggunakan OCR (overcurrent relay)
untuk gangguan antar fasa dan GFR (ground fault
relay) untuk gangguan antara fasa dengan tanah.
CT ratio dan setting OCR-GFR, setting TMS OCR-
GFR, jenis kurva karakteristik standar kubikel
(pada pemeliharaan kubikel ini menggunakan
kurva standar inverse) yang ditampilkan pada
relay proteksi untuk menjadi acuan penentuan
besar arus gangguan yang digunakan untuk
memicu terjadinya pick-up (pendeteksian
gangguan pada relay) yang diinjeksi
menggunakan alat uji relay Sverker berupa arus
sekunder.
25. Uji Keserempakan Kontak PMT
Tujuan dari pengujian keserempakan PMT adalah
untuk mengetahui waktu kerja PMT secara
individu serta untuk mengetahui keserempakan
PMT pada saat menutup ataupun membuka . uji
pengukuran kecepatan waktu open/close PMT
menggunakan CBA (circuit breaker analyzer)
dengan suplai tegangan 110 volt untuk
menganalisis rentang waktu kerja yang
dibutuhkan PMT mulai dari adanya perintah
close/open dari CBA hingga PMT
tertutup/terbuka. Pengujian CBA dilakukan dalam
posisi switch sequence Open (trip), Close, Close-
Open (CO), Open-Close (OC), serta Open-Close-
Open untuk pengujian kecepatan dan
keserempakan kontak pada tiap fasa PMT
dengan alat ukur.
26. Hubungan Kerja Praktik
Dengan Mata Kuliah
Dalam kegiatan Kerja Praktik yang dilakukan penulis
banyak melakukan aktivitas yang berkaitan dengan
pendistribusian listrik serta hal hal lainnya yang
berkaitan dengan peralatan listrik yang digunakan.
Selain itu, banyak ditemui permasalahan yang sesuai
dengan bahasan mata kuliah yang ada pada
Departemen Teknik Elektro dimulai dari pemahaman
dasar terkait rangkaian listrik serta beberapa materi
lanjutan yang berkaitan dengan Proteksi, Relay,
Peralatan dan Gardu Induk, Distribusi, Teknik Tegangan
Tinggi dan lain sebagainya. Materi-Materi tersebut
merupakan materi dasar yang telah diajarkan di
Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Hasanuddin.
28. Kesimpulan
Melalui kegiatan kerja praktik yang telah
dilakukan penulis dapat melihat secara
langsung implementasi ilmu pengetahuan
yang didapatkan dari perkuliahan melalui
kegiatan Kerja Praktik.
PT PLN ULTG Panakkukang
memiliki tugas utama dengan
merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan evaluasi serta
membuat laporan atas kegiatan
operasional penyaluran tenaga
listrik dan pemeliharaan jaringan
transmisi dan gardu induk secara
efisiensi dan mutu keandalan
yang baik.
Pemeliharaan kubikel 20 kV di
GI Panakkukang merupakan
pemeliharaan rutin tahunan
yang dilakukan dalam keadaan
tak berbeban (shutdown
measurement) dengan cara
pengujian beberapa variabel,
seperti tahanan kontak,
tahanan isolasi, dll.
Lingkungan kerja yang dimiliki oleh
PT. PLN ULTG Panakkukang
berlandaskan core value AKHLAK
yang merupakan panduan perilaku
dari setiap sumber daya manusia
(SDM) BUMN untuk
diimplementasikan dalam perilaku
keseharian dan membentuk budaya
kerja di BUMN termasuk PT. PLN
ULTG Panakkukang.
29. Saran
Hendaknya mahasiswa/i dapat lebih aktif
lagi dalam menggali informasi sebanyak
mungkin di lokasi tempat kerja praktek.
Agar ilmu yang diperoleh dapat
bertambah karna mempelajari banyak hal
adalah sesuatu yang sangat penting.