1. Pembelahan sel abnormal dapat menyebabkan kanker karena sel memiliki kemampuan proliferasi dan diferensiasi yang tinggi akibat ekspresi protein abnormal.
2. Pembelahan sel normal dan abnormal berbeda, dimana pembelahan sel abnormal dapat menyebabkan penyakit seperti kanker.
3. Kanker ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali akibat pembelahan sel abnormal.
Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi sel atau pembelahan sel.Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya dan kemudian memisahkannya menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel harus mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk membelah.
Dua sel anak yang terbentuk akan tumbuh dewasa dan siap untuk melakukan pembelahan lagi.
Hal tersebut berlangsung kontinyu sehingga dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.
Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi sel atau pembelahan sel.Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya dan kemudian memisahkannya menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel harus mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk membelah.
Dua sel anak yang terbentuk akan tumbuh dewasa dan siap untuk melakukan pembelahan lagi.
Hal tersebut berlangsung kontinyu sehingga dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.
Венера — вторая планета от Солнца, названа именем древней римской богини любви и красоты.
Венера — самая горячая планета в Солнечной системе и вторая от Солца, после Меркурия. Хотя Венера не является ближайшей к Солнцу планетой, однако ее плотная атмосфера так называемая, ловушка тепла, создает парниковый эффект, который также нагревает Землю. В результате этого, температура на Венере может достигать 870 градусов по Фаренгейту (465 градусов по Цельсию), что более чем достаточно, для того, чтобы расплавить горячий свинец.
Daring 1 pembelahan sel smpi 1 sukorejoZainulHasan13
Pembelajaran Daring mata Pelajaran IPA
Kelas 9 SMP
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Situbondo - Jawa Timur
Zainul Hasan, S. Si
hasan.140692@gmail.com
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1
Pembelahan Sel Abnormal yang Mempengaruhi Penyakit Kanker
Adethya Evy Yuniar Simatupang
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
adethya.2013fk092@civitas.ukrida.ac.id
abstrak : Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh . Makhluk
hidup, baik yang bersel satu maupun multiseluler selalu melakukan pembelahan untuk
aktifitas hidupnya. Pembelahan sel dibedakan menjadi dua yakni, pembelahan meiosis dan
mitosis. Dalam melakukan pembelahan sel, terkadang terjadi ketidak normalan dalam
pembelahan tersebut. Neoplastik adalah Pembelahan sel abnormal dimana sel mempunyai
kemampuan poliferasi dan diferensasi yang sangat tinggi, perubahan tersebut terjadi karna sel
mengekspresikan berbagai protein yang abnormal. Jadi Pertumbuhan dan perkembangan
setiap organisme hidup bergantung pada pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel karena semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Kata kunci : sel, pembelahan sel, neoplastik
Abstact : cell is the smallest structural and functional life of the body. Living beings, both
single-celled and multicellular always perform division for his activities. Cell division is
divided into two namely, meiosis and mitosis. In conducting cell division, sometimes
occurring abnormalities in the division. Neoplastic is abnormal cell division in which cell
proliferation and has the ability diferensasi very high, these changes occur because the cells
express a variety of abnormal proteins. So the growth and development of every living
organism depends on the growth and multiplication of cells because all the functions of life
are organized and take place in the cell.
Keywords : cells, cell division, neoplastic
Pendahuluan
Makhluk hidup, baik yang bersel satu maupun multiseluler selalu melakukan
pembelahan untuk aktifitas hidupnya. Pertumbuhan dan perkembangan setiap organisme
hidup bergantung pada pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel. Tumbuhan, hewan, dan
manusia sebagai makhluk hidup melakukan pembelahan sel untuk beragam tujuan seperti
untuk diferensiasi, dan mengganti sel-sel yang rusak dan mengurangi jumlah kromosom
sehingga jumlah kromosom sama dengan induknya, tujuan yang dilakukan sel memberikan
dampak postif bagi tubuh, hal ini adalah hasil dari pembelahan sel normal. Namun ada pula
pembelahan sel abnormal, pembelahan sel abnormal ini tidak seperti pembelahan sel normal
2. 2
bahkan pembelahan sel abnormal ini sering menyebabkan suatu penyakit menyerang
makhluk hidup.
Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai pembelahan sel agar menambah
pengetahuan pembaca untuk mengetahui penyebab terjadinya suatu penyakit yang
disebabkan oleh pembelahan sel.
Skenario D
Seorang mahasiswa kedokteran, sedang menemani ayahnya yang sedang berobat di
suatu rumah sakit. Oleh dokter yang memeriksanya, diduga ayah mahasiswa tersebut
mengidap kanker.
Identifikasi Istilah
Kanker : Penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak memiliki tujuan,
bersifat parasit dan tumbuh dengan merugikan manusia sebagai pejamu.1
Rumusan Masalah
1. pasien diduga mengidap kanker
Analisis Masalah
Hipotesis
Pembelahan sel yang abnormal mengakibatkan kanker
Sasaran Pembalajaran
1. Agar mahasiswa/i mengetahui dan mengerti pembelahan sel
2. Agar mahasiswa/i dapat menjelaskan pembelahan sel
Pembahasan
Sel adalah unit kehidupan struktural dan fungsional terkecil dari tubuh.2 Setiap sel
memiliki fungsi dan aktivitas nya sendiri dalam suatu tubuh makhluk hidup. Aktivitas dari
pembelahan ke pembelahan berikutnya disebut siklu sel. Siklus sel mencakup dua fase, yaitu
tahap interfase (fase istirahat) dan tahap pembelahan sel. Dalam aktivitas pembelahan sel,
pembelahan sel itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
Pembelahan
Sel Normal
Pembelahan
Sel
Abnormal
SEL
3. 3
Pembelahan mitosis
Sel memiliki siklus sel, siklus sel pada umumnya terdiri dari fase pembelahan sel /
mitotik dan periode pertumbuhan yang disebut interfase. Interfase terdiri dari tiga subfase,
yaitu G1, S, dan G2, sebelum sel memasuki fase mitosis dan siap membelah. Pembelahan
mitosis merupakan pembelahan yang menghasilkan dua sel anak dengan kopi genom yang
identik dari sel induk.3
Tahap Interfase
Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan. Meskipun demikian,
sebenarnya tahap interfase merupakan tahap yang aktif dan penting untuk mempersiapkan
pembelahan. Persiapan berupa replikasi DNA (melipatgandakan DNA dari satu salinan
menjadi dua salinan). Pada umumnya, sebagian besar waktu hidup sel berada pada tahap ini,
selanjutnya interfase dibagi lagi ke dalam fase gap-1 (G1), fase sintesis (S), dan fase gap-2
(G2).
Fase gap-1 (G1)
Fase G1 merupakan tahap persiapan sel untuk replikasi DNA dengan sintesis protein
baru dan mengaktifkan komponen sitoskelatal. Selama tahap ini, sel memantau
lingkungannya untuk menentukan waktu yang tepat untuk replikasi DNA. Tahap ini
merupakan cekpoin bagi sel karna bila kondisinya tidak tepat, sel tidak akan menjalani
siklusnya. Sebuah sel akan terstimulus untuk menjalani tahap G1 bila gen tertentu, termasuk
proto-onkogen, diaktifkan. Dimana DNA masih berjumlah satu salinan dan diploid (1c, 1n).
Fase sintesis (S)
Fase sintesis merupakan tahap selanjutnya, yang ditandai dengan terjadinya replikasi
DNA, sehingga pada tahap ini menghasilkan dua salinan DNA dan diploid (2c, 2n)
Fase gap-2 (G2)
Fase G2 merupakan fase terakhir dalam tahap interfase, pada tahap ini sel kembali
mensintesis protein yang disiapkan untuk pembelahan. Tahap ini juga merupakan cekpoin
karna jika DNA belum di duplikasi secara benar, sel memiliki kesempatan kedua untuk
menghentikan tahap selanjutnya sebelum terjadi mitosis. Bila terjadi kesalahan replikasi
DNA, perbaikan akan dilakukan dan sel akan masuk lagi ke dalam siklus sel atau sel akan di
rangsang untuk melakukan apoptosis, yaitu kematian sel terpogram. Gen yang diaktifkan
pada tahap ini untuk menghentikan kemajuan tahap siklus sel disebut gen supresor tumor.
Sehingga pada tahap ini replikasi DNA telah selesai dan pembelahan siap dilakukan.4
4. 4
Tahap kariokinesis
Kariokinesis adalah tahap pembelahan inti sel, dimana tahap ini terdiri dari lima fase
yakni :
Profase
Profase merupakan fase dimana kromosom yang bereplikasi saat interfase akan
berkondensasi (menjadi lebih pendek dan lebih tebal dengan penggulungan erat DNA)
menjadi dua kromatid yang bergabung pada sentromer. Mikrotubulus di buat untuk perakitan
benang spindel dan memasuki regio nukleus (inti) saat membran inti dan sitoskeloton hancur
dan nukeus hilang.
Metafase
Metafase merupakan fase dimana kromosom menempel pada spindel di sentromernya
dan berjejer pada bagian tengah sel atau ekuator. Kromosom terletak dibidang ekuator
dengan tujuan agar pembagian DNA yang akan diberikan pada sel anakan yang baru benar-
benar sama dan rata jumlahnya.
Anafase
Anafase merupakan fase dimana kromosom-kromosom tertarik pada sentromernya
sehingga berpisah dan satu set kromosom akan bergerak ke masing-masing sel baru.
Pergerakan terjadi karna pemendekan dan pemanjangan mikrotubulus yang membentuk
spindel.
Telofase
Telofase merupakan fase dimana pada ujung sel terdapat masing-masing satu set
kromosom lengkap, spindel berpisah, dan membran inti terbentuk kembali, terlihat dua
nukleolus. Kemudian pada tahap terakhir telofase terjadi pembelahan sitoplasma yang disebut
sitokenesis.
Tahap sitokenesis
Pada tahap sitokenesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan
sekat sel baru. Sekat memisahkan dua inti tersebut menjadi sel anakan.5
Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis merupakan pembelahan sel yang menghasilkan sel yang
menghasilkan sel-sel kelamin (sperma dan telur). Sel kelamin berisi kromosom stengah
pasang (haploid = n). Tahap pembelahan sel meiosis hampir serupa dengan pembelahan
mitosis, hanya saja pada tahapan meiosis pembelahan sel terjadi secara dua tahap yakni :
5. 5
Meiosis 1
Tahap meiosis I terdiri dari interfase, profase I, metafase I, anafase I, telofase I dan
sitokenesis.
Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk melakukan pembelahan. Persiapan
nya berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua salinan, (sama seperti interfase
pada tahap mitosis) tapi akhir interfase adalah adanya dua salinan DNA yang telah siap
dikemas menjadi kromosom.
Profase I
Pada profase I, DNA dikemas ke dalam kromosom. Pada akhir profase I, termasuk
kromosom homolog membentuk tetrad. Pada tahap profase terjadi lima tahapan yaitu,
leptoten dimana pada tahap ini kromatin berubah menjadi kromosm yang mengalami
kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang panjang pada beberapa organisme
kromosom tersebut mengandung bentukan seperti manik-manik yang merupakan daerah
kromosom yang menyerap warna dengan kuat yaitu, kromomer.
Zigoten dimana pada tahap ini sentrossom membelah menjadi dua kemudian bergerak
menuju kutub yang berlawanan, kemudian bagian kromomer berdekatan dan berpasangan
atau disebut melakukan sinapsis.
Pakiten dimana pada tahap ini tiap kromosom melakukan penggandaan atau replikasi
menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu. Tiap kromosom yang
berpasangan mengandung empat kromatid atau disebut bivalen.
Diploten pada tahap ini kromosom homolog terlihat saling menjauhi. Saaat kromosom
homolog menjauh terjadi perletakan berbentuk X pada suatu tempat yang disebut chiasma.
Chiasma merupakan tempaat terjadinya peristiwa pindah silang (crossing over) pada kromos.
Peristiwa ini merupakan suatu penyumbang keanekaragaman individu makhluk hidup.
Diakinesis pada tahap ini terbentuk benang-benang spindel dalri pergerakan dua sentriol
ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya nukleoulus dan
membran nukleoulus serta tetrad mulai bergerak keebidang ekuator.
Metafase I
Pada tahap Metafase I tetrad kromosom berada pada bidang ekuator. Dimana benang-
benang spindel (mikrotubul) melekatkan diri pada tiap sentromer kromosom ujung
benang spindel yang lainnya melekat pada kutub pembelahan yang berlawanan.
6. 6
Anafase I
Pada tahap anafase I tiap kromosm homolog masing-masing ditarik oleh benang
spindel menuju kutub pembelahan yang belawanan arah. Tujuan anafase I membagi
isi kromosm diploid menjadi haploid
Telofase I
Pada tahap telofase I tiap kromosom homolog kini telah mencapai kutub pembelahan.
Sitokinesis I
Pada tahap sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga
sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan kromatid
kembarnya
Interkinesis
Interkinesis adalah tahap diantara dua pembelahan meiosis. Pada tahap ini tidak terjadi
perbanyakan (replikasi DNA). Hasil pembelahan meiosis I menghasilkan dua sel anakan yang
haploid (karena kini sel anakan mengandung setengah pasang kromosom homolog).
Meskipun demikian perlu diingat bahwa kromosom tersebut masih berisi sepasang kromatid
yang berarti kandungan DNAnya masih rangkap (2c). Tujuan meiosis II adalah membagi
kedua salinan sel tersebut pada sel anakan yang baru.
Meiosis II
Tahap Meiosis II terdiri dari profase II, metafase II, anafase II, telofase II.
profase II
pada profase II kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer kromosom
tahap ini terjadi pada waktu yang singkat karena diikuti oleh tahap yang berikutnya.
metafase II
pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada bidang
ekuator. Terbentuk benang-benang spindel dimana satu ujung melekat pada sentromer
dan ujung lainnya membentang menuju kekutub pembelahan yang berlwanan arah.
anafase II
pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju kekutub pembelahan
yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua kromatidnya dan
bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terisahkan ini kini dinamakan
kromosom.
7. 7
telofase II
pada telofase II, kromatid (atau yang disebut kromosm) telah mencapai kutub
pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti
mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).
Sitokinesis II
Pada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan
empat sel kembar haploid.6
Pembelahan sel abnormal
Dalam melakukan pembelahan sel, terkadang terjadi ketidaknormalan dalam pembelahan
tersebut. Pembelahan sel abnormal itu adalah sel mempunyai kemampuan poliferasi dan
diferensasi yang sangat tinggi, perubahan tersebut terjadi karna sel mengekspresikan berbagai
protein yang abnormal. Berbagai protein abnormal muncul karna sel yang bersangkutan
mengalami mutasi/kecacatan gen, khususnya gen-gen yang mengkode protein yang sangat
berperan pada pengaturan siklus pembelahan sel.
Sel-sel kanker tidak mengikuti pola poliferasi sel yang ditentukan oleh pejamu.
Pertumbuhan sel abnormal atau pola pertumbuhan neoplastik dapat di bedakan menjadi dua,
yakni:
Amplasia berarti tanpa bentuk adalah perubahan yang tidak refersibel bila struktur sel
dewasa mundur ketingkat primitif seperti kanker
Neoplasia berarti pertumbuhan baru yang menggambarkan suatu jaringan abnormal
meluas melebihi batas jaringan normal, gagal untuk memenuhi fungsi normal sel
dalam jaringan tersebut.7 Neopasia dalam pertumbuhannya dibedakan menjadi
neoplasia benigna dan maligna.
1. neoplasia benigna terdiri dari sel-sel yang serupa dengan struktur pada sel
asalnya. Sel-sel neoplasia benigna ini lebih kohesif dari pada neoplasia maligna.
Pertumbuhan terjadi dari bagian tengah masa benigna biasanya mengakibatkan
batas tegas. Contoh dari neoplasia benigna meliputi, papiloma atau kutil.
2. neoplasia maligna mempunyai struktur seluler atipikal, dengan pembelahan dan
kromosom nukleat abnormal. Sel maligna kehilangan difensiasinya atau
menyerupai sel asalnya. Sel tumor tidak kohesif dan akibatnya pola pertumbuhan
tidak teratur dan perbedaan saparasi dari jaringan sulit terlihat. Tanda dari
neoplasia maligna adalah kemampuannya untuk bermetastatis atau menyebar
8. 8
kesisi yang jauh. Contoh dari neoplasia maligna meliputi tumor padat dan
leukimia atau kanker.8
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa sel adalah unit terkecil dari
makhluk hidup dimana pembelahannya merupakan proses yang sangat penting karena semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Dari sel yang beregenerasi dan
membelah diri keberlangsungan kehidupan dimulai dan terus berlangsung. Jadi jika
dihubungkan dengan skenario D yang saya bahas saya menarik kesimpulan bahwa kanker
terjadi karena sel mengekspresikan berbagai protein yang abnormal. Berbagai protein
abnormal muncul karna sel yang bersangkutan mengalami mutasi/kecacatan gen, khususnya
gen-gen yang mengkode protein yang sangat berperan pada pengaturan siklus pembelahan
sel.
Daftar Pustaka
1. Brooker C. Ensiklopedia keperawatan. Penerbit EGC, Jakarta 2010, h 253.
2. Wolpert L. Rahasia kehidupan dan kecerikan sel. Penerbit Qanita, Bandung 2009, h
87.
3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Penerbit EGC, Jakarta 2007, h 38.
4. Elizabeth J, Corwin. Buku saku patofisiologi. Penerbit EGC, Jakarta 2009, h 44.
5. James J, Baker C, Swain H. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Penerbit
Erlangga, Jakarta 2008, h 88,89.
6. Sudina IK. Patobiologi molekuler kanker. Penerbit Salemba Medika, jakarta 2008, h
57-9.
7. Otto SE. Buku saku keperawatan onkologi. Penerbit EGC, Jakarta 2010, h 3.
8. Tambayong J. Patofisiologi. Penerbit EGC, Jakarta 2008, h 65.