Kontinuitas kehidupan didasarkan atas reproduksi sel atau pembelahan sel.Sel bereproduksi dengan cara menggandakan isinya dan kemudian memisahkannya menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan, sel harus mempersiapkan diri hingga dimungkinkan untuk membelah.
Dua sel anak yang terbentuk akan tumbuh dewasa dan siap untuk melakukan pembelahan lagi.
Hal tersebut berlangsung kontinyu sehingga dinamakan siklus pembelahan sel atau siklus sel.
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Ā
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
isolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Ā
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
isolasi DNA yang dilakukan dengan metode kitcen preparation dengan memanfaatkan detergen dan garam dapur (NaCl) sebagai pengahncur memberan sel pada buah
Telofase adl salah satu masa pada proses pembelahan sel,simak penjelasan lengkapnya di atas. Mohon maaf bila ada salah kata atau pun kekurangan materi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Ā
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. Cell Cycle
(Siklus Sel)
Oleh:
H.B.A Jayawardana, S.Pd.Si.
Ahmad F. Amri, S. Si.
Mata kuliah Biologi Sel dan
Molekuler
This Powerpoint Published by http://heptajayawardana.blogspot.com
2. Pengantar
Siklus Sel
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Kontinuitas kehidupan didasarkan
atas reproduksi sel atau
pembelahan sel.
Sel bereproduksi dengan cara
menggandakan isinya dan
kemudian memisahkannya
menjadi dua sel anak.
Sebelum melakukan pembelahan,
sel harus mempersiapkan diri
hingga dimungkinkan untuk
membelah.
Dua sel anak yang terbentuk akan
tumbuh dewasa dan siap untuk
melakukan pembelahan lagi.
Hal tersebut berlangsung kontinyu
sehingga dinamakan siklus
pembelahan sel atau siklus sel.
Figure 12.1
4. Cara Pembelahan Sel
Amitosis
Mitosis
Meiosis
Disebut juga pembelahan langsung, karena pd
mekanismenya, inti membelah tanpa melibatkan
pembentukan kromosom.
Pembelahan pada sel somatik yang
menghasilkan sel anakan yang sama dengan
sel induk.
Pembelahan reduksi yang memisahkan
kromosom-kromosom yang homolog. Terjadi
pada proses gametogenesis.
5. Pembelahan Amitosis
ā¢ Disebut
juga
pembelahan biner
ā¢ Pembelahan sel diawali
dengan memanjangnya
sel dan inti, kemudian
diikuti dengan
sitokinesis.
ā¢ Amitosis terjadi pada
sel2 prokariotik,
contohnya pd bakteri
dan Archaea
8. Fase-fase dalam Siklus Sel
ā¢ Siklus sel terdiri dari
ā Interphase
ā Mitotic phase
ā¢ Interphase
ā G1 phase
ā S phase
ā G2 phase
INTERPHASE
G1
S
(DNA synthesis)
G2
Figure 12.5
ā¢ The mitotic phase
ā Mitosis
ā Cytokinesis
9. Pembelahan Mitosis
ā¢
ā¢
ā¢
Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel
yang melalui tahap-tahap pembelahan tertentu,
yaitu: profase, prometafase, metafase, anafase, dan
telofase (PRMAT).
Sebelum melalui tahap pembelahan mitosis, sel
mempunyai fase dalam persiapan pembelahan
yang disebut interfase (G1, S, G2).
Pembelahan mitosis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)
- Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi
- Menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel
induk semula
- Berlangsung dalam satu kali siklus PRMAT
10. Interfase
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Pembelahan mitosis silih berganti
dengan tahap yang jauh lebih
panjang yang disebut Interfase
Pada saat interfase sel2 tumbuh
dan membuat salinan2
kromosom sebagai persiapan
untuk pembelahan sel.
Merupakan 90% dari siklus sel
Terdiri dari 3 Sub-Fase:
Fase G1 (tumbuh)ļ 5 ā 6 jam
Fase S (sintesis) ļ sel bertumbuh
sambil menjalin kromosom2 nya
10 ā 12 jam
Fase G2 ļ tumbuh sambil
mempersiapkan untuk
pembelahan 4 ā 6 jam
14. Profase
ļ±Serat2 kromatin menjadi
terkumpar lebih rapat,
terkondensasi menjadi kromosom
diskret, yg dapat diamati dengan
mikroskop cahaya
ļ±Nukleolus mereduksi/lenyap
G OF INTERPHASE
Centrosomes
ļ±Setiap kromosom terduplikasi
(with centriole pairs)
Chromatin
tampak sbg dua kromatid saudara
(duplicated)
identik yang tersambung pd
sentromernya
ļ±Gelendong mitotik mulai
terbentuk
ļ±Sentrosom-sentrosom bergerak
saling menjauhi
2
Figure 12.6
Nucleolus
Nuclear Plasma
envelope membrane
PROMETAPHASE
PROPHASE
Early mitotic
spindle
Aster
Centromere
Chromosome, consisting
of two sister chromatids
Fragments
of nuclear
envelope
Kinetochore
Nonkinetochore
microtubules
Kinetochore
microtubule
15. Prometafase
ļ±Selaput nukleus terfragmentasi
ļ±Mikrotubulus yang menjulur dari
masing-masing sentrosom kini dpt
memasuki nukleus
ļ±Kromosom menjadi semakin
G OF INTERPHASE
terkondensasi
Centrosomes
ļ±Masing-masing kromosom
(with
memiliki kinetokor centriole pairs) Chromatin
(duplicated)
ļ±Beberapa tubulus melekat pd
kinetokor dan disebut mikrotubulus
kinetokor
ļ±Mikrotubulus yang tidak melekat
pd kinetokor disebut mikrotubulus
non-kinetokor
2
Figure 12.6
Nucleolus
Nuclear Plasma
envelope membrane
PROMETAPHASE
PROPHASE
Early mitotic
spindle
Aster
Centromere
Chromosome, consisting
of two sister chromatids
Fragments
of nuclear
envelope
Kinetochore
Nonkinetochore
microtubules
Kinetochore
microtubule
16. Metafase
METAPHASE
Metaphase
plate
Figure 12.6
Spindle
ļ±Sentrosom kini berada pada kutub-kutub
yang berseberangan
ļ±Kromosom berjejer pada lempeng
metafase, yaitu bidang khayal yg ada di
pertengahan jarak antara kedua kutub
gelendong
ļ±Sentromer-sentromer CYTOKINESIS
ANAPHASE
TELOPHASE AND kromosom berada di
lempeng metafase
ļ±Untuk setiapCleavage
kromosom, kinetokor kromatid
Nucleolus
furrow
forming
saudara melekat ke mikrotubulus kinetokor
yg berasal dari kutub yg berlawanan
ļ±Letak kromosom berada di bidang
pembelahan ini menyebabkan pembagian
jumlah informasi DNA yang akan diberikan
kepada sel anakan yang baru, benar-benar
rata dan sama jumlahnya.
Centrosome at Daughter
one spindle pole chromosomes
Nuclear
envelope
forming
17. Anafase
ļ±Anafase dimulai ketika protein
kohesin terbelah. Sehingga
memungkinkan kedua kromatid
saudara dari setiap pasangan
memisah secara tiba-tiba.
ļ±Kedua kromosom anakan yang
terbebas mulai bergerak menuju
METAPHASE
ujung-ujung sel yang berlawanan
Metaphase
plate
saat mikrotubulus kinetokor
memendek.
ļ±Sel kemudian memanjang saat
tubulus non-kinetokor memanjang
ļ±Pada akhir anafase, kedua
ujung sel memiliki koleksi
kromosom yang sama lengkap
Figure 12.6
Spindle
Centrosome at
one spindle pole
ANAPHASE
TELOPHASE AND CYTOKINESIS
Cleavage
furrow
Daughter
chromosomes
Nuclear
envelope
forming
Nucleolus
forming
18. Telofase
ļ±Dua nukleus terbentuk dalam sel
ļ±Selaput nukleus muncul dari
fragment2 selaput nukleus sel
induk dan bagian2 lain dari sistem
METAPHASE
endomembran
ļ±Nukleolus muncul kembali Metaphase
plate
ļ±Kromosom menjadi kurang
terkondensasi
ļ±Mitosis: pembelahan satu
nukleus menjadi dua nukleus yang
identik secara genetik sekarang
sudah selesai
Figure 12.6
Spindle
Centrosome at
one spindle pole
ANAPHASE
TELOPHASE AND CYTOKINESIS
Cleavage
furrow
Daughter
chromosomes
Nuclear
envelope
forming
Nucleolus
forming
19. Sitokinesis
ļ±Pada sel hewan, sitokinesis
terjadi melalui proses yg disebut
āpenyibakanā (cleavage)
ļ±Tanda awal penyibakan adalah
munculnya lekukan penyibakan
(cleavage furrow)
ļ±Di sisi lekukan sitoplasmik
terdapat cincin kontraktil dari
mikrofilamen aktin yang terasosiasi
dengan molekul protein miosin
ļ±Mikrofilamen aktin akan
berasosiasi dengan molekul miosin
sehingga cincin kontraktil tersebut
berkontraksi
Cleavage furrow
Contractile ring of
microfilaments
(a) Cleavage of an animal cell (SEM)
100 Āµm
Daughter cells
21. Mitosis Pada Sel Tumbuhan
Nucleus
Chromatine
Nucleolus condensing
Profase
1 Prophase.
The chromatin
is condensing.
ļ±Kromatin
The nucleolus is
brkondensasi
beginning to
disappear.
dan nukleolus
Although not
mulai lenyap
yet visible
in the micrograph,
ļ±Gelendong
the mitotic spindle
mitotik mulai is
staring to from.
terbentuk,
Figure 12.10
walau belum
terlihat dlm
mikrograf
Chromosome
Prometaphase.
2 Prometafase
We now see discrete
chromosomes; each
ļ±Kromosom
consists
diskret of two
kini
identical sister
chromatids.
terlihat, Later
in prometaphase, the
masing2 will
nuclear envelop
fragment.
terdiri dari
dua kromatid
saudara
ļ±Selaput
nukleus
terfragment
Metaphase. The
Metafase
4
spindle is complete,
and the chromosomes,
attached to microtubules
ļ±Gelendong
at their kinetochores,
telah at the metaphase
are all lengkap,
plate.
dan semua
3
kromosom yg
melekat pd
mikrotubulus
berada pd
lempeng
metafase
Anafase 5 Telophase. Daughter
Telofase
Anaphase. The
nuclei are forming.
chromatids of each
Meanwhile, cytokinesis
chromosome have
ļ±Kromatid
ļ±Nukleus
has started: The cell
separated, and the
dari masing2
anakan
plate, which will
daughter chromosomes
kromosom ends divided the cytoplasm
are moving to the
terbentuk
in two, is growing
of cell as their
terpisah
ļ±Mulai terjadi
toward the perimeter
kinetochore
of the parent cell.
ļ±Kromosom
microtubles shorten.
sitokinesis
anakan
bergerak ke
ujung2 sel
22. Sitokinesis Pada Sel Tumbuhan
ļ±Sitokinesis pada sel tumbuhan
yang memiliki dinding sel
sangat berbeda dengan
sitokinesis pd sel hewan
ļ±Tidak ada lekukan
penyibakan (cleavage furrow)
ļ±Sebagai gantinya, vesikel2 dr
aparatus golgi bergerak
disepanjang mikrotubulus
menuju ke tengah sel
ļ±Di situ vesikel2 bergabung
membentuk lempeng sel (cell
plate)
ļ±Lempeng sel tumbuh,
terbentuk dua sel anakan
ļ±Dinding sel yang baru muncul
dari lempeng sel yang telah
terbentuk diantara dua sel
Figure 12.9 B
anakan tersebut
Vesicles
forming
cell plate
Wall of
patent cell
1 Āµm
Cell plate
New cell wall
Daughter cells
(b) Cell plate formation in a plant cell (SEM)
24. Siklus Sel Eukariot Diregulasi Oleh
Sistem Kontrol Molekular
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Waktu dan laju pertumbuhan sel di bagian tubuh yang
berbeda pada hewan maupun tumbuhan bersifat krusial
bagi pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan
tubuh.
Frekwensi pembelahan sel bervariasi menurut tipe sel.
Misalnya sel kulit manusia lebih sering membelah
sepanjang hidup, sedangkan pada sel hati membelah jika
dalam kondisi mendesak.
Beberapa sel yang paling terspesialisasi, misalnya pd sel
syaraf orang dewasa, tidak melakukan pembelahan.
Perbedaan-perbedaan siklus sel ini merupakan hasil
regulasi di tingkat molekular.
25. Sistem Kontrol Siklus Sel
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Sistem kontrol siklus sel bisa dianalogikan dgn sistem
kontrol pada mesin cuci otomatis
Seperti pengatur waktu mesin cuci, sistem kontrol
siklus sel berjalan sendiri menurut jam internalnya
Mesin cuci otomatis dipengaruhi oleh faktor internal
(misalnya sensor air) dan faktor eksternal (misalnya
penyalaan saklar on/off)
Begitu pula pd siklus sel, diregulasi pd titik-titik
pemeriksaan (checkpoint) tertentu oleh sinyal
internal maupun eksternal
Checkpoint adalah titik kontrol saat sinyal berhenti
dan sinyal maju terus dapat meregulasi siklus
26. JamSiklus Sel:
ā¢
ā¢
Siklin dan Kinase Bergantung-Siklin
Molekul-molekul peregulasi siklus sel
terdiri dari dua protein, yaitu:
protein kinase dan protein siklin.
ā¢
Protein kinase adalah enzim yang
mengaktifkan atau menon-aktifkan
protein lain dengan cara
memfosforilasinya.
ā¢
Protein kinase memberikan sinyal
maju terus pada checkpoint G1
dan G2.
ā¢
Protein siklin adalah protein yang
dapat mengaktifkan protein
kinase, sehingga disebut kinase
bergantung siklin atau cyclindependent kinase (Cdk)
27. Tanda berhenti dan Jalan:
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint
Para ilmuwan saat ini sedang berusaha meneliti jalur2 yg
menautkan sinyal dari dalam dan luar sel, dengan respons
oleh kinase dan bergantung-siklin dan protein2 lain
Contoh sinyal internal terjadi pada checkpoint fase M,
misalnya pada anafase
Pemisahan kromatid saudara pada anafase tidak akan
terjadi sebelum semua kromosom melekat dengan benar
pada gelendong (mikrotubulus)
Baru setelah melekat dengan benar, maka protein peregulasi
akan teraktivasi
Sehingga terjadilah serangkaian proses molekular yang
memungkinkan kromatid saudara akan memisah pd tahap
anafase
28. Tanda berhenti dan Jalan:
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Sinyal Internal dan Eksternal pada Checkpoint
Contoh faktor eksternal yang mempengaruhi
siklus sel adalah density-dependent inhibition
(penghambatan bergantung-densitas) dan
anchourage dependence (ketergantungan
tambatan)
Penghambatan bergantung-densitas dan
ketergantungan tambatan berfungsi dalam
jaringan tubuh maupun kultur sel, yaitu
menghentikan pertumbuhan sel pada
densitas dan lokasi yang optimal.
Disfungsi dari aktivitas penghambatan ini
dapat menyebabkan sel tumbuh abnormal
(kanker)
29. Hilangnya Kontrol Siklus Sel pada
Sel Kanker
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Sel kanker mengabaikan sinyal-sinyal normal yang
meregulasi siklus sel
Sel kanker membelah secara berlebihan dan bahkan
menginvasi jaringan lain
Jika tidak dihentikan, sel kanker dapat membunuh
organisme itu sendiri
Sel kanker tidak akan berhenti membelah meskipun faktor
pertumbuhan sudah habis
Hipotesis: sel kanker tidak memerlukan faktor
pertumbuhan, atau sel kanker bisa menghasilkan sendiri
faktor pertumbuhan tersebut, atau terjadi abnormalitas
dalam jalur pensinyalan faktor pertumbuhan, dan bisa jg
karena abnormalitas pada sistem kontrol siklus sel tersebut.
30. MEIOSIS
Meiosis ļ terjadi pd sel gamet (ovum &
spermatozoa)
ā¢ Kromosom induk tidak sama dg anak
* bentuk
* jumlah
ā¢ Kromosom ļ autosom (tubuh/22 ps)
gonosom (gonad/1ps)
ā¢ Gonosom ļ penentu jenis kelamin (X & Y)
ā¢
31. Meiosis : Meiosis I dan Meiosis II
ā¢ Meiosis I
ā¢ Mengurangi jumlah kromosom dari diploid
menjadi haploid
ā¢ Meiosis II
ā¢ Menghasilkan 4 sel anakan
ā¢ Meiosis : Spermatogenesis dan Oogenesis
ā¢
32. MEIOSIS
Interfase
MEIOSIS I
ā¢ Profase I
ā¢ Metafase I
ā¢ Anafase I
ā¢ Telofase I dan sitokinesis
MEIOSIS II
ā¢ Profase II
ā¢ Metafase II
ā¢ Anafase II
ā¢ Telofase II dan sitokinesis
ā¢
33. Meiosis I
Interphase
ā¢ Seperti halnya pembelahan mitosis, sebelum
mengalami pembelahan meiosis, sel kelamin
perlu mempersiapkan diri. Fase persiapan ini
disebut tahap interfase .
ā¢
ā¢
Setiap kromosom diduplikasi terdiri dari dua
kromatid identik yang melekat pada
sentromer mereka.
Sentrosom bereplikasi menjadi dua (masingmasing dengan 2 sentriol).
34. PROFASE I
ļ
ļ
ļ
ļ
ļ
ļ
Kromosom mulai memadat
Kromosom homolog membelah bersamaan
membentuk kromatid sebagai pasangannya
Terbentuk 4 kromatid (2 psg), yg saling
menyilang, tetap terikat dlm kromosom
Persilangan yg terikat ini disebut kiasma &
segmen kromosom saling bertukar
Sentriol mulai bergerak kearah yang
berlawanan,
Serat gelendong(spindel) dr mikrotubul mulai
terbentuk yg berikatan dg kinetokor yg berasal
dr kromosom
35. Profase I :
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
Leptoten: Pada tahap ini, kromosom terlihat seperti benang ā benang
halus yang panjang, sehingga masing ā masing kromosom belum
dapat dikenali secara jelas.
Zigoten: Pada fase ini, mulai terjadi perpasangan antara kromosom
yang homolog, proses saling berpasangan antara kromosom homolog
disebut sinapsis.
Pakiten: Benang ā benang kromosom tampak semakin jelas dan
perpasangan serta sinapsis antara kromosom homolog semakin dekat
dan sempurna. Benang ā benang kromosm terlihat double. Hal ini
karena setiap pasang kromosom yang homolog terdiri dari dua buah
kromatid.
Diploten: Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid ā
kromatid yang tadinya berpasangan secara bivalen. Akan tetapi,
pada bagian ā bagian tertentu dari kromosom homolog masih tetap
saling berdekatan. Bagian ā bagian yang saling berdekatan dan
tampak bersilang ini disebut kiasma
Diakinesis: Fase ini merupakan fase terakhir pada profase I meiosis.
Kromosom ā kromosom mengalami kondensasi maksimum dan kiasma
semakin jelas terlihat. Pada fase ini, nukleolus dan membran nukleus
menghilang, dan benang ā benang gelendong mulai terbentuk.
37. METAFASE I
ā¢ Kromosom
tersusun pada pelat
metafase/bidang ekuator,masih dalam
pasangan homolog
ā¢ Mikrotubul
kinetokor dari satu kutub sel
melekat pada satu kromosom masingmasing pasangan,sementara itu
mikrotubul dari kutub yang berlawanan
menempel pada homolognya
38. ANAFASE I
ā¢ Serat
gelendong menggerakan kromosom
ke arah kutub dengan pasangan kromatid
tetap terikat pada sentromernya dan
bergerak sebagai satu unit tunggal ke arah
kutub yang sama.
ā¢ Bedanya dg mitosis:
1. kromosom tetap berpasangan (sendiriĀ²)
2. serat gelendong memisahkan psng
kromatid dr masingĀ² kromosom (kromatid
tdk memisah)
39. Interphase dan meiosis I
MEIOSIS I: pemisahan kromosom homolog
INTERPHASE
PROPHASE I
METAPHASE I
ANAPHASE I
Kromatid saudara tetap
melekat
Sentromer
(dengan kinetokor)
Sentrosom
(Dengan pasangan sentriol)
Kromatid saudara
kiasmata
Pelat Metaphase
Spindle
Selubung
nukleus
Kromatin
Tetrad
Microtubule
Melekat pada
kinetochore
Chromosomes duplicate
Figure 13.8
Homologous chromosomes
(red and blue) pair and exchange
segments; 2n = 6 in this example
Kromosom
Homolog
berpisah
Tertads line up
Pairs of homologous
chromosomes split up
40. TELOFASE I & SITOKINESIS
ā¢ Serat
gelendong tetap memisahkan
pasangan kromosom sampai ke kutub
sel, setiab kutub mempunyai satu set
kromosom (haploid) tetapi setiap
kromosom tetap memp pasangan
kromatid.
ā¢ Sitokinesis terjadi secara simultan(dengan
telofase I) membentuk 2 sel anak.
41. MEIOSIS II
ā¢ Dimana
masing-masing sel anak
melakukan pempelahan yang sama
dengan mitosis, diakhiri dg terbentuknya
4 sel anak
ā¢ Membawa kromosom haploid
ā¢ Komposisi kromosom anak tidak sama
dg komposisi kromosom induk (tdk mirip)
43. METAFASE II
ā¢ Kromosom
berada pada pelat
metafase dengan kinetokor kromatid
saudara dari masing-masing saudara
menunjuk ke arah kutub-kutub yang
berlawanan
44. ANAFASE II
ā¢ Sentromer
kromatid saudara akhirnya
berpisah, dan kromatid saudara dari
masing-masing pasangan, kini
merupakan kromosom individual,
bergerak ke arah kutub yang
berlawanan
45. TELOFASE II & SITOKINESIS
ā¢ Nuklei
terbentuk pada kutub sel yang
berlawanan, dan sitokonesis, terjadi.
ā¢ Pada akhir sitokinesis terdapat 4 sel
anak.
46. Telophase I, cytokinesis, dan meiosis II
MEIOSIS II: Separates sister chromatids
TELOPHASE I AND
CYTOKINESIS
METAPHASE II
PROPHASE II
ANAPHASE II
Alur pembelahan
TELOPHASE II AND
CYTOKINESIS
Haploid sel anak terbentuk
Kromatid
Saudara berpisah
Figure 13.8
Two haploid cells
form; chromosomes
are still double
Selama satu putaran pembelahan sel, kromatid saudara akhirnya terpisah;
empat haploid sel, mengandung kromosom tunggal
47. Pindah Silang
ā¢
Menghasilkan kromosom rekombinan yang membawa gen yang berasal
dari dua orang tua yang berbeda
Prophase I
of meiosis
Nonsister
chromatids
Tetrad
Chiasma,
site of
crossing
over
Metaphase I
Metaphase II
Daughter
cells
Figure 13.11
Recombinant
chromosomes
48. Spermatogenesis & Oogenesis
1.
Spermatogenesis
ļ
ļ
ļ
ļ
ļ
Proses ini terjadi di tubulus seminiferus di testis.
Sel-sel induk sperma(spermatogonium)
mengalami mitosis menjadi spermatosit
primer.
Spermatosit primer mengalami meiosis I
menjadi 2 sel spermatosit sekunder (haploid).
Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami
meiosis II sehingga terbentuk 4 sel spermatid
(haploid).
Spermatid tumbuh menjadi sperma.
49. 2.
Oogenesis
ļ
ļ
ļ
ļ
ļ
ļ
Proses ini berlangsung di dalam ovarium dan
didahului oleh pembelahan mitosis sel induk ovum
(oogenium) hasil pembelahannya berupa oosit
primer.
Oosit primer mengalami meiosis I kemudian
menghasilkan dua sel yang tidak sama yaitu sel
yang berukuran besar (oosit sekunder) & sel
berukuran kecil (badan kutub pertama).
Pada meiosis II oosit sekunder juga membelah
menjadi 2 sel yang tidak sama besarnya, yaitu sel
yang berukuran besar (ootid) & sel yang berukuran
kecil (badan kutub kedua).
Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II
menghasilkan dua sel kecil badan kutub kedua.
Dengan demikian pada akhir meiosis II terbentuk 4
buah sel,yaitu satu sel ootid dan 3 sel kecil (polosit).
Ootid tumbuh menjadi ovum dewasa.
51. The human life cycle
Key
Haploid (n)
Diploid (2n)
Haploid gametes (n = 23)
Ovum (n)
Sperm
Cell (n)
FERTILIZATION
MEIOSIS
Ovary
Testis
Mitosis and
development
Figure 13.5
Multicellular diploid
adults (2n = 46)
Diploid
zygote
(2n = 46)
52. A comparison of mitosis and meiosis
MITOSIS
MEIOSIS
Chiasma (site of
crossing over)
Parent cell
(before chromosome replication)
MEIOSIS I
Prophase I
Prophase
Chromosome
replication
Duplicated chromosome
(two sister chromatids)
Chromosome
replication
Tetrad formed by
synapsis of homologous
chromosomes
2n = 6
Chromosomes
positioned at the
metaphase plate
Metaphase
Sister chromatids
separate during
anaphase
Anaphase
Telophase
2n
Tetrads
positioned at the
metaphase plate
Homologues
separate
during
anaphase I;
sister
chromatids
remain together
Metaphase I
Anaphase I
Telophase I
Haploid
n=3
Daughter
cells of
meiosis I
2n
MEIOSIS II
Daughter cells
of mitosis
n
n
n
n
Daughter cells of meiosis II
Figure 13.9
Sister chromatids separate during anaphase II
53. Mitosis vs Meiosis
Mitosis
Meiosis
Kromosom homolog tidak
bersinapsis
Kromosom homolog bersinapsis
Tidak terjadi pertukaran genetik
antara kromosom-kromosom yang
homolog
terjadi pertukaran genetik (pindah
silang) antara kromosom-kromosom
yang homolog
Dihasilkan 2 sel anakan per siklus
Dihasilkan 4 sel anakan per siklus
Jumlah kromosom sel anakan sama Jumlah kromosom sel anakan
dengan jumlah kromosom sel induk setengah jumlah kromosom sel
induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
identik dengan sel induk
Kandungan genetik sel-sel anakan
berbeda satu sama lain dan
berbeda dengan sel induk
54. REFERENSI
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
ā¢
DeRobertis. (1975). Cell Biology_6th Edition.
Philadelphia: Saunders Company
Fatchiyah. (2011). Biologi Molekular: Prinsip Dasar
Analisis. Jakarta: Erlangga
Neil A. Campbell and Jane B. Reece. (2008).
Biologi_8th Edition Vol. 1. Jakarta: Erlangga
Scott F. Gilbert. (1991). Developmental Biology_3st
edition. Massachusetts: Sinauere Associates, Inc.
Subowo. (2011). Biologi Sel_6th Edition. Jakarta:
Sagung Seto
Tribowo Yuwono. (2005). Biologi Molekular. Jakarta:
Erlangga