PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
Bentuk partisipasi yang nyata yaitu partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.
Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep
PENERAPAN PARTISIPASI PADA METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACH...Anggi Saputra
Bentuk partisipasi yang nyata yaitu partisipasi buah pikiran lebih merupakan partisipasi berupa sumbangan ide, pendapat atau buah pikiran konstruktif, baik untuk menyusun program maupun untuk memperlancar pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang diikutinya.
Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep Model Pencapaian Konsep
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
bab 1 (Pendahuluan)
latar belakang
pertanyaan peneliti
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
bab 2 (kajian pustaka)
profil
berpikir
berpikir kritis
pemecahan masalah
hubungan berpikir kritis dengan pemecahan masalah
matematika open-ended
kecemasan matematika
penelitian relevan
bab 3 (metodelogi)
jenis dan pendekatan
subjek penelitian
data dan sumber data
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Dwi Budiwiwaramulja
Menguraikan pendekatan struktur atau tatanan model pembelajaran beruntusias
Menguraikan hubungan setiap komponen yang saling mensupport usaha meningkatkan semangat calon pembelajar
Menggambarkan kerangka model berantusias.
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
Dewasa ini kegiatan proses pembelajaran diselenggarakan sebagai suatu usaha sadar dan terencana sebagai suatu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjangkau ranah hasil pembelajaran, baik secara peningkatan dalam ranah kognisi, afeksi dan ranah psikomotorik dalam bentuk perubahan sikap dan prilaku. Sehingga setiap lembaga pendidikan perlu dikelola oleh mereka yang memiliki kompetensi dalam membuat desain atau pola pembelajaran, sehingga dapat dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses pembelajaran.
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa bukan mengajarnya guru.
Guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacuh semangat siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa ( penalaran, komunikasi, dan koneksi ) dalam pemecahan masalah adalah pembelajaran berbasis masalah ( PBM )
pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
profil berpikir kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika open-ended di...renatanurlaily77
bab 1 (Pendahuluan)
latar belakang
pertanyaan peneliti
manfaat penelitian
batasan penelitian
definisi operasional
bab 2 (kajian pustaka)
profil
berpikir
berpikir kritis
pemecahan masalah
hubungan berpikir kritis dengan pemecahan masalah
matematika open-ended
kecemasan matematika
penelitian relevan
bab 3 (metodelogi)
jenis dan pendekatan
subjek penelitian
data dan sumber data
teknik pengumpulan data
teknik analisis data
Model Model dalam Belajar dan Pembelajaran (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Mayawi Karim
Makalah ini berisi pengertian dari model pembelajaran., tujuan dari model pembelajaran. serta macam-macam model pembelajaran beserta langkah-langkahnya.
Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran Makalah model pembelajaran
Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dengan Model Pembelajaran “ANTUSIAS”Dwi Budiwiwaramulja
Menguraikan pendekatan struktur atau tatanan model pembelajaran beruntusias
Menguraikan hubungan setiap komponen yang saling mensupport usaha meningkatkan semangat calon pembelajar
Menggambarkan kerangka model berantusias.
Makalah Kegiatan Instruksional Sebagai Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Tekn...Dedy Wiranto
Dewasa ini kegiatan proses pembelajaran diselenggarakan sebagai suatu usaha sadar dan terencana sebagai suatu upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat menjangkau ranah hasil pembelajaran, baik secara peningkatan dalam ranah kognisi, afeksi dan ranah psikomotorik dalam bentuk perubahan sikap dan prilaku. Sehingga setiap lembaga pendidikan perlu dikelola oleh mereka yang memiliki kompetensi dalam membuat desain atau pola pembelajaran, sehingga dapat dilakukan perubahan dan penyesuaian dan adanya inovasi dalam proses pembelajaran.
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH ( PROBLEM BASED LEARNING ) TERLEN...Musdalifah yusuf
salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakikat pembelajaran adalah belajarnya siswa bukan mengajarnya guru.
Guru dituntut untuk dapat memilih model pembelajaran yang dapat memacuh semangat siswa untuk secara aktif ikut terlibat dalam pengalaman belajarnya. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berfikir siswa ( penalaran, komunikasi, dan koneksi ) dalam pemecahan masalah adalah pembelajaran berbasis masalah ( PBM )
pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berfikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.
1. MAKALAH
Model – Model Pembelajaran
Dosen Mata Kuliah :
Dr. Ir. Vina Serevina, M.M
Disusun Oleh :
Inggrid Ayu Putri
NIM 1310818003
Program Magister Pendidikan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2018
2. i
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Model - Model Pembelajaran”.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, dengan penuh harapan
mudah-mudahan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Jakarta, 17 September 2018
Inggrid Ayu Putri
3. ii
Daftar Isi
Kata Pengantar ........................................................................................... i
Daftar Isi......................................................................................................ii
Daftar Tabel ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3
2.1 Model Pembelajaran ........................................................................ 3
2.2 Ciri-Ciri Model Pembelajaran ........................................................... 4
2.3 Dasar Pertimbangan Memilih Model Pembelajaran......................... 5
2.4 Fungsi Model Pembelajaran ............................................................ 7
2.5 Karakteristik Model Pembelajaran ................................................... 8
2.6 Empat Kelompok Model Pembelajaran............................................ 9
BAB III PENUTUP.................................................................................... 19
Daftar Pustaka ......................................................................................... 22
4. iii
Daftar Tabel
Table 1 Rumpun Model Pemrosesan Informasi ....................................... 10
Table 2 Rumpun Model Interaksi Sosial .................................................. 13
Table 3 Rumpun Model Personal............................................................. 16
Table 4 Rumpun Model Perilaku/Behavioral ............................................ 17
5. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep pembelajaran menurut Corey (Sagala, 2010) adalah ”suatu
proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola
untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu
dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap
situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari
pendidikan”. Belajar (Afandi, Chamalah, & Wardani, 2013)merupakan
interaksi antara pendidik dengan peserta didik yang dilakukan secara sadar,
terencana baik didalam maupun di luar ruangan untuk meningkat kan
kemampuan peserta didik.
Bertahun-tahun, sejumlah besar teori pembelajaran telah
dikembangkan oleh para pendidik dan psikolog. Teori pembelajaran itu
sendiri tidak dapat memenuhi tujuan tersebut. Untuk itulah, berdasarkan
teori-teori ini para peneliti telah mengembangkan sejumlah strategi
pengajaran untuk mencapai tujuan-tujuan instruksioanl tertentu. Strategi-
strategi ini menunjukkan bahwa tidak ada satu cara terbaik untuk
mengajar, yang berarti bahwa keberagaman strategi menjadi suatu
keniscayaan untuk mencapai tujuan-tujuan instruksional yang berbeda
(Huda, 2017).
Dalam meningkatkan kemampuan peserta didik, guru diharapkan
mampu mengelola sistem pembelajaran di kelas. Pada saat ini, guru
6. 2
memposisikan diri sebagai fasilitator kelas. Siswa harus mampu mengolah
informasi yang diterima dengan pebalaran siswa masing-masing. Untuk
mengelola pembelajaran dalam kelas, guru perlu menginovasikan model
pembelajaran di kelas. Guru juga perlu mengetahui model pembelajaran
mana yang cocok dengan kelasnya.
Terkadang guru merasa sulit untuk mengaplikasikan model
pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik. Model
pembelajaran yang tepat diharapkan mampu membuat peserta didik dapat
mengolah informasi pembelajaran yang diterima dengan baik.
Berdasarkan uraian tersebut, maka sangat diperlukan kajian
mendalam mengenai model pembelajaran dalam kelas.
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah untuk mengkaji model pembelajaran dan
empat keluarga model pembelajaran yang terdiri dari model personal,
model pemrosesan informasi, model perilaku, dan model sosial.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan
permasalahan :
1. Apa definisi model pembelajaran ?
2. Apa saja ciri-ciri model pembelajaran ?
3. Pertimbangan apa saja dalam memilih model pembelajaran yang
tepat?
4. Apa saja fungsi model pembelajaran ?
5. Apa karakteristik model pembelajaran ?
6. Apa saja macam-macam model pembelajaran ?
7. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pembelajaran
Model pembelajaran (Astra & Susanti, 2015) pada dasarnya merupakan
bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir pembelajaran
yang disajikan secara khas oleh guru. Trianto (Trianto,
2010), menyebutkan bahwa model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial.
Menurut Agus Suprijono (Suprijono, 2016), model pembelajaran ialah
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas maupun tutorial. Menurut I Wayan Santyasa, model pembelajaran
(Santyasa, 2007) merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar. Selain itu, model pembelajaran
(Nurdyansyah & Fahyuni, 2016) adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan–bahan pembelajaran, dan membimbing
pembelajaran di kelas yang lain.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran adalah suatu
pola perencanaan yang digunakan sebagai pedoman merancang bahan-
bahan dan membimbing pembelajaran di kelas yang tergambar dari awal
hingga akhir pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru.
8. 4
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahap-
tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas (Afandi, Chamalah, & Wardani, 2013).
Dalam model pembelajaran ditunjukkan secara jelas kegiatan-kegiatan
apa yang perlu dilakukan oleh guru atau peserta didik, bagaimana urutan
kegiatan-kegiatan tersebut, dan tugas khusus apa yang perlu dilakukan oleh
peserta didik (Sutikno, 2014).
Arends menyatakan bahwa model pembelajaran harus
menggambarkan empat hal, yaitu (Suryono & Hariyanto, 2015):
a. Teori rasional yang koheren yang biasanya dipakai sebagai acuan
dari pencipta atau pengembang model pembelajaran
b. Keluaran pembelajaran yang dimaksudkan, berkaitan dengan butir-
butir pandangan tentang apa dan bagaimana siswa belajar tentang
bahan ajar
c. memerlukan perilaku guru tertentu, sehingga model pembelajaran
yang dirancang bekerja dengan baik
d. memerlukan struktur kelas tertentu agar keluaran pembelajaran
secara efektif dapat tercapai.
2.2Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki ciri–ciri sebagai berikut (Nurdyansyah &
Fahyuni, 2016):
1. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu, misalnya model
berpikir induktif dirancang untuk mengembangkan proses berpikir
induktif
9. 5
2. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar di kelas, misalnya model synectic dirancang untuk
memperbaiki kreativitas dalam pelajaran mengarang.
3. Memiliki bagian–bagian model yang dinamakan: (1) urutan
langkah–langkah pembelajaran (syntax), (2) adanya prinsip–prinsip
reaksi, (3) sistem sosial, dan (4) sistem pendukung. Keempat
bagian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan
melaksanakan suatu model pembelajaran.
4. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
Dampak tersebut meliputi : (1) dampak pembelajaran, yaitu hasil
belajar yang dapat diukur, (2) dampak pengiring, yaitu hasil belajr
jangka panjang.
5. Membuat persipan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
2.3 Dasar Pertimbangan Memilih Model Pembelajaran
Sebelum menentukan model pembelajaran yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan guru dalam memilihnya, yaitu (Nurdyansyah & Fahyuni,
2016) :
2.3.1 Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai.
Pertanyaan–pertanyaan yang dapat diajukan adalah :
a) Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan
dengan kompetensi akademik, kepribadian, sosial dan
10. 6
kompetensi vokasional atau yang dulu diistilahkan dengan
domain kognitif, afektif atau psikomotor?
b) Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai?
c) Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan
akademik?
2.3.2 Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran:
a) Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum
atau teori tertentu?
b) Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu
memerlukan prasyarat atau tidak?
c) Apakah tersedia bahan atau sumber–sumber yang relevan
untuk mempelajari materi itu?
2.3.3 Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa:
a) Apakah model pembelajaran sesuai dengan tingkat
kematangan peserta didik?
b) Apakah model pembelajaran sesuai dengan minat, bakat,
dan kondisi peserta didik?
c) Apakah model pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar
peserta didik?
2.3.4 Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis:
a) Apakah untuk mencapai tujuan cukup dengan satu model
saja?
11. 7
b) Apakah model pembelajaran yang kita tetapkan dianggap
satu–satunya model yang dapat digunakan?
c) Apakah model pembelajaran itu memiliki nilai efektivitas atau
efisiensi?
Tidak ada suatu model pembelajaran yang lebih baik dari model
pembelajaran lainnya. Artinya, setiap model pembelajaran harus
disesuaikan dengan konsep yang lebih cocok dan dapat dipadukan
dengan model pembelajaran lain untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
Menurut Sutikno dalam memilih suatu model pembelajaran harus
mempertimbangkan antara lain : tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,
jam pelajaran, tingkat perkembangan peserta didik, lingkungan belajar, dan
fasilitas penunjang yang tersedia (Sutikno, 2014).
2.4 Fungsi Model Pembelajaran
Model pembelajaran menurut Pateliya (Suprijono, 2016) mempunyai
fungsi sebagai berikut.
a. They help in guiding the teacher to select appropriate teaching
techniques, strategies and methods for the effective utilization of the
teaching situation and material for realizing the
objectives.(Membimbing guru memilih teknik, strategi, dan metode
pembelajaran untuk memanfaatkan secara efektif situasi dan materi
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai)
12. 8
b. They help in bringing about desirable changes in the behavior of the
learners. (Membawa perubahan perilaku peserta didik seperti yang
diharapkan)
c. They help in finding out ways and means of creating favorable
environmental situation for carrying out teaching process. (Membantu
menemukan cara yang berarti bagi terciptanya situasi lingkungan
yang menguntungkan bagi terlaksannya proses pembelajaran)
d. They help in achieving desirable teacher-pupil interaction during
teaching. (Membantu terwujudnya interaksi belajar mengajar yang
diinginkan)
2.5 Karakteristik Model Pembelajaran
Menurut Pateliya (Suprijono, 2016) model pembelajaran memiliki
karakteristik sebagai berikut.
a. Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar secara
rinci mengenai performa peserta didik.
b. Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi
lingkungan dimana respons peserta didik diobservasi.
c. Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria performa yang
diharapkan dari peserta didik.
d. Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang
menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan.
13. 9
e. Suatu model pembelajaran harus memiliki prosedur sistematik
untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki
sintaks sebagai urutan langkah-langkah pembelajaran.
2.6 Empat Kelompok Model Pembelajaran
Joyce, Weil dan Calhoun (Joyce, Weil, & Calhoun, 2015) membangi
model pembelajaran dalam empat keluarga. Keluarga model
pembelajaran , yaitu:
a) Model Pemrosesan Informasi
b) Model Sosial
c) Model Personal
d) Model Behavioral/Perilaku
2.6.1 Model Pemrosesan Informasi
Model pembelajaran pemrosesan informasi dikembangkan
berdasarkan prinsip-prinsip pengolahan informasi oleh manusia,
Pengolahan informasi dilakukan dengan memperkuat dorongan-
dorongan internal untuk memahami dunia.
Model pembelajaran pemrosesan informasi bertitik tolak pada
prinsip-prinsip pengolahan informasi yaitu merujuk pada cara-cara
bagaimana manusia menangani rangsangan dari lingkungan,
mengumpulkan dan mengorganisir informasi, mengenali masalah,
menyusun konsep, memecahkan masalah, menyusun konsep, dan
menggunakan symbol (Suprijono, 2016).
Teori pemrosesan informasi dipelopori oleh Robert Gagne.
Asumsinya adalah pemebelajaran merupakan faktor yang sangat
14. 10
penting dalam perkembangan. Model pembelajaran ini dikembangkan
dengan tujuan antara lain (Suryono & Hariyanto, 2015):
a. Meningkatkan kepekaan terhadap informasi baru
b. Membantu siswa belajar tentang bagaimana mengkonstruksi
pengetahuan
Model ini mempunyai rumpun sebagai berikut.
Table 1 Rumpun Model Pemrosesan Informasi
Model Tokoh Tujuan
Model berpikir induktif Hilda Taba
Didesain utama untuk
mengembangkan
proses mental dan
alasan akademik atau
membangun teori,
tetapi kapasitas ini
bermanfaat untuk
pribadi dan tujuan
sosial dengan baik
Model latihan inkuiri Richard Suchman
Didesain utama untuk
mengembangkan
proses mental dan
alasan akademik atau
membangun teori,
tetapi kapasitas ini
bermanfaat untuk
pribadi dan tujuan
sosial dengan baik.
Inkuiri Ilmiah Joseph J. Schwab
Didesain untuk
mengajar penelitian
sistem disiplin, tetapi
15. Model Tokoh Tujuan
juga diharapkan dapat
memperoleh dampak
domain lainnya (seperti
metode sosiologis
yang dapat
menciptakan
pemahaman sosial dan
pemecahan masalah
sosial
Penemuan Konsep Jerome Bunner
Didesain terutama
untuk mengembangkan
alasan induktif, tetapi
juga untuk
pengembangan
konsep dan analisis
Pertumbuhan kognitif
Jean Piaget
Irving Sigel
Edmung
Sulivan
Lewrwncw
Kohiberg
Didesain untuk
menciptakan
pengembangan
intelektual umum,
khususnya alasan
logis, tetapi dapat
diaplikasikan untuk
pengembangan sosial
dan moral dengan
baik.
Model penata lanjutan David Ausubel
Didesain untuk
menciptakan efisiensi
kemampuan dalam
informasi-pemrosesan
11
16. 12
Model Tokoh Tujuan
untuk mendapatkan
dan menghubungkan
body of knowledge
Memori
Harry Lorayne
Jerry Lucas
Didesain untuk
menciptakan
kemampuan memori
2.6.2 Model Sosial
Model pembelajaran rumpun sosial berasumsi bahwa
pembelajaran adalah negosiasi sosial (Suprijono, 2016). Model
pembelajaran rumpun sosial bertolak pada pemikiran bahwa manusia
adalah makhluk sosial dan bersosialisasi. Model ini menekankan pada
usaha mengembangkan kemampuan peserta didik agar memiliki
kecakapan untuk berhubungan dengan orang lain sebagai usaha
membangun sikap peserta didik yang demokratis dengan menghargai
setiap perbedaan dalam realitas sosial. Model interaksi sosial ini
didasari oleh teori belajar Gestalt (Fathurrohman, 2015).
Model pembelajaran ini dikembangkan dengan tujuan antara lain
:
a. Meningkatkan asimilasi dan pemahaman
b. Mengembangkan nilai-nilai personal dan sosial
c. Mengembangkan inkuir kelompok dan kemampuan menggunakan
strategi pemecahan masalah.
17. 13
Model ini mempunyai rumpun sebagai berikut.
Table 2 Rumpun Model Interaksi Sosial
Model Tokoh Tujuan
Penentuan Kelompok
Herbert Telen
John Dewey
Perkembangan
keterampilan untuk
partisipasi dalam
proses sosial yang
demokratis melalui
penekanan yang
dikombinasikan pada
keterampilan
antarpribadi
(kelompok) dan
keterampilan-
keterampilan
penentuan akademik.
Inkuiri (Penemuan
sosial)
Byron
Massialas
Benjamin Cox
Pemecahan masalah
sosial terutama melalui
penemuan, sosial, dan
penalaran logis.
Jurispundensial Inquiry
Donald Oliver
James P. Shaver
Dirancang terutama
untuk mengajarkan
kerangka acuan
yurispundensial
18. Model Tokoh Tujuan
secagai cara berpikir
dan penyelesaian isu-
isu sosial.
Bermain peran (Role
Playing)
Fainnie Fhafel
George Shafel
Dirancang untuk
memengaruhi peserta
didik mengalami
bermacam-macam
proses sosial. Perilaku
dan nilai-nilainya
diharapkan anak
menjadi sumber
penemuan berikutnya.
Simulasi Sosial
Sarene
Bookock
Harold
Guetzkow
Dirancang untuk
membantu peserta
didik mengalami
bermacam-macam
proses dan kenyataan
sosial, dan untuk
menguji reaksi mereka,
serta untuk
memperoleh konsep
keterampilan
14
19. Model Tokoh Tujuan
pembuatan keputusan.
2.6.3 Model Personal
Model ini bertitik dari teori Humanistik dan juga berorientasi pada
individu dan perkembangan keakuan. Tokoh humanistik adalah
Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C.Buhler, dan Arthur Comb.
Menurut teori ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas
yang konduktif, agar siswa merasa bebas dalam belajar dan
mengembangkan dirinya, baik emosional maupun intelektual.
Implementasi dari model modifikasi tingkah laku ini adalah
meningkatkan ketelitian pada anak, guru selalu perhatian terhadap
tingkah laku siswa, modifikasi tingkah laku anak yang kemampuan
belajarnya rendah dengan memberi reward, sebagai reinforcement
pendukung dan penerapan prinsip pembelajaran individual (individual
learning) terhadap penbelajaran klasikal.
Model pembelajaran ini dikembangkan dengan tujuan antara lain
(Suryono & Hariyanto, 2015):
a. Memberikan penekanan terhadap aktualisasi diri, kesadaran diri,
dan mengarahkan pencapaian usaha.
b. Eksplorasi dan refleksi tentang tujuan atau karir masa depan.
Model ini mempunyai rumpun sebagai berikut.
15
20. Table 3 Rumpun Model Personal
Model Tokoh Tujuan
Pengerjaan non-direktif
Carl Rogers
Penekanan pada
pembentukan
kemampuan untuk
perkembangan pribadi
dalam arti kesadaran
diri, pemahaman diri,
kemandirian, dan
konsep diri.
Latihan kesadaran
Willian Schutz Fritz
Perls
Meningkatkan
kemampuan
seseorang untuk
eksplorasi diri dan
kesadaran diri. Banyak
menekankan pada
perkembangan
kesadaran dan
pemahaman
antarpribadi
Sinektik Willian Gordon
Perkembangan pribadi
dalam kreativitas dan
pemecahan masalah
kreatif
16
21. Model Tokoh Tujuan
Sistem-sistem
konseptual
David Hunt
Dirancang untuk
meningkatkan
kekomplekan dan
keluwesan pribadi
Pertemuan kelas William Glasser
Perkembangan
pemahaman diri dan
tanggung jawab
kepada diri sendiri dan
kelompok sosial.
2.6.4 Model Behavioral
Model pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan
kapabilitas pembelajaran mandiri, untuk belajar menilai kinerja,
pemahaman dan tanggapan terhadap umpan balik, serta untuk
mengatur perilaku agar dapat meningkatkan kinerja.
Kelompok model pembelajaran ini dikembangkan dengan
tujuan antara lain (Suryono & Hariyanto, 2015):
a. Mendukung penguasaan terhadap bahan pembelajaran serta
penguasaan terhadap keterampilan-keterampilan yang relevan
b. Mengembangkan perubahan perilaku yang spesifik
c. Megarahkan pembelajaran kepada dampak yang dapat diukur.
Model ini mempunyai rumpun sebagai berikut.
17
22. Table 4 Rumpun Model Perilaku/Behavioral
Model Tokoh Tujuan
Manajemen
kontingensi dan kontrol
diri
B.F Skinner
Fakta-fakta, konsep,
keterampilan, dan
perilaku/keterampilan
sosial
Relaksasi santai dan
pengurangan
ketegangan
Rimm & Masters
Wolpe
Tujuan-tujuan pribadi
(mengurangi
ketegangan dan
kecemasan).
Mengalihkan
kesantaian kepada
kecemasan dan situasi
sosial.
Latihan asertif
desensitasi latihan
langsung
Wolpe, Lazarus, Selter
Wolpe
Ekspresi perasaan
secara langsung dan
spontan dalam situasi
sosial. Pola-pola
perilaku, keterampilan.
18
23. 19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. model pembelajaran adalah suatu pola perencanaan yang
digunakan sebagai pedoman merancang bahan-bahan dan
membimbing pembelajaran di kelas yang tergambar dari awal
hingga akhir pembelajaran yang disajikan secara khas oleh guru.
2. Ciri-ciri model pembelajaran antara lain:
a. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu
b. Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar di kelas
c. Memiliki bagian–bagian model yang dinamakan: urutan
langkah–langkah pembelajaran (syntax)
d. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran.
e. Membuat persipan mengajar (desain instruksional) dengan
pedoman model pembelajaran yang dipilihnya.
3. Pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
a. Pertimbangan terhadap tujuan yang hendak dicapai.
b. Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran:
c. Pertimbangan dari sudut peserta didik atau siswa:
d. Pertimbangan lainnya yang bersifat nonteknis:
24. 20
4. Fungsi model pembelajaran antara lain :
a. Membimbing guru memilih teknik, strategi, dan metode
pembelajaran untuk memanfaatkan secara efektif situasi dan
materi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran tercapai
b. Membawa perubahan perilaku peserta didik seperti yang
diharapkan
c. Membantu menemukan cara yang berarti bagi terciptanya
situasi lingkungan yang menguntungkan bagi terlaksannya
proses pembelajaran
d. Membantu terwujudnya interaksi belajar mengajar yang
diinginkan
5. Karakteristik model pembelajaran
a. Suatu model pembelajaran menyebutkan hasil-hasil belajar
secara rinci mengenai performa peserta didik.
b. Suatu model pembelajaran menyebutkan secara tegas kondisi
lingkungan dimana respons peserta didik diobservasi.
c. Suatu model pembelajaran merujuk pada kriteria performa
yang diharapkan dari peserta didik.
d. Semua model pembelajaran menyebutkan mekanisme yang
menunjukkan reaksi peserta didik dan interaksinya dengan
lingkungan.
e. Suatu model pembelajaran harus memiliki prosedur sistematik
untuk mengubah tingkah laku peserta didik atau memiliki
sintaks sebagai urutan langkah-langkah pembelajaran.
25. 21
6. Model pembelajaran terdiri dari beberapa rumpun/keluarga yang
terdiri dari :
a. Model pembelajaran pemrosesan informasi
b. Model pembelajaran sosial
c. Model pembelajaran perilaku
d. Model pembelajaran personal
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam
pembahasan masih terdapat kekurangan baik dari substansi materi
maupun dari setiap materi yang dibahas. Penulis menyarankan kepada
guru maupun calon guru untuk menerapkan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan sesuai dengan
kadaan siswa.
Dalam penulisan makalah ini juga masih terdapat kekurangan
lain, oleh karena itu saran dan kritik sangat penulis butuhkan dalam
memperbaiki makalah berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat
khususnya untuk penulis dan umumnya untuk pembaca.
26. 22
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M., Chamalah, E., & Wardani, O. P. (2013). Model dan Metode
Pembelajaran di Sekolah. Semarang: Unnisula Press.
Astra, I. M., & Susanti, D. (2015). Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta:
UNJ.
Fathurrohman, M. (2015). Model-Model Pembelajaran Inovatif .
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Huda, M. (2017). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta
: Pustaka Pelajar.
Ibrahim. (2017). PERPADUAN MODELPEMBELAJARAN AKTIF
KONVENSIONAL (CERAMAH) DENGAN COOPERATIF
UNTUKMENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan
Sosial, Sains, dan Humaniora , 3, 199-221.
Joyce, B., Weil, M., & Calhoun, E. (2015). Models of Teaching 9th Edition.
USA: Pearson.
Nurdyansyah, & Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model pembelajaran.
Sidoarjo: Nizmia Learning Center.
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Santyasa, I. W. (2007). Makalah Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Suprijono, A. (2016). Model-Model Pembelajaran Emansipatoris.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryono, & Hariyanto. (2015). Implementasi Belajar dan Pembelajaran.
Surabaya: Rosda.
Sutikno, S. (2014). Metode dan Model-Model Pembelajaran. Lombok:
Holistica.
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.
Jakarta : Bumi Aksara.