Makalah ini membahas tentang apresiasi sastra Indonesia. Terdiri dari empat bab yang membahas pengertian apresiasi sastra, kegiatan langsung dan tidak langsung dalam apresiasi sastra, tingkatan dalam mengapresiasi sastra, serta cara mengapresiasi sastra.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tentang membaca kritis dan kreatif, termasuk pengertian, tujuan, kemampuan untuk meningkatkan sikap kritis, penerapan metode membaca kreatif, dan ciri-ciri dari kedua jenis membaca tersebut.
Makalah ini membahas relasi makna atau hubungan kemaknaan antara satuan bahasa dalam bahasa Indonesia. Ia menjelaskan pengertian relasi makna, prinsip-prinsipnya, dan jenis-jenis relasi makna seperti sinonim, antonim, dan hiponim."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian dan bentuk-bentuk nilai moral serta latar belakang munculnya pendekatan moral dalam menganalisis karya sastra
2. Pendekatan moral bertolak dari asumsi bahwa tujuan karya sastra adalah meningkatkan martabat manusia secara berbudaya, berpikir, dan berketuhanan
3. Dokumen tersebut juga membahas konsep, met
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tentang membaca kritis dan kreatif, termasuk pengertian, tujuan, kemampuan untuk meningkatkan sikap kritis, penerapan metode membaca kreatif, dan ciri-ciri dari kedua jenis membaca tersebut.
Makalah ini membahas relasi makna atau hubungan kemaknaan antara satuan bahasa dalam bahasa Indonesia. Ia menjelaskan pengertian relasi makna, prinsip-prinsipnya, dan jenis-jenis relasi makna seperti sinonim, antonim, dan hiponim."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian dan bentuk-bentuk nilai moral serta latar belakang munculnya pendekatan moral dalam menganalisis karya sastra
2. Pendekatan moral bertolak dari asumsi bahwa tujuan karya sastra adalah meningkatkan martabat manusia secara berbudaya, berpikir, dan berketuhanan
3. Dokumen tersebut juga membahas konsep, met
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyajhesica purba
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan di sekolah dan alternatif pemecahannya. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi adalah kompleksitas tugas kepala sekolah, kurangnya persiapan guru, subjektivitas supervisor, seringnya pergantian kepala sekolah, serta keterbatasan sarana prasarana. Alternatif pemecahannya meliputi peningkatan kompetensi supervisor, pembagian tugas kepala
Teks tersebut membahas tiga hal utama: (1) Tiga tahap kebudayaan menurut van Peursen yaitu tahap mitis, ontologis, dan fungsional; (2) Hubungan antara tahap-tahap tersebut dengan teori seni sebagai bentuk mimesis, ekspresi, dan fungsional; (3) Contoh karya seni tradisional sebagai bentuk seni mimesis pada tahap pemikiran mitis.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis wacana, meliputi pengertian wacana dan jenis-jenisnya, serta pengertian dan ciri-ciri analisis wacana. Wacana didefinisikan sebagai rentetan kalimat yang saling berkaitan dan memiliki makna, sedangkan analisis wacana adalah studi tentang penggunaan bahasa dalam konteks sosial untuk memahami makna yang disampaikan.
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
Dokumen tersebut membahas empat konsep yaitu etika, moral, akhlak dan adab. Ketiga konsep terakhir memiliki landasan norma agama sedangkan etika bersumber dari filsafat. Etika bersifat teori sedangkan moral lebih praktis dan bersifat lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan makna kata. Diksi diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan cerita dengan memperhatikan dua hal, yakni makna kata dan relasi antar makna. Makna kata terbagi menjadi beberapa kelompok seperti makna leksikal, gramatikal, referensial, dan lainnya. Relasi makna meliputi hubungan antonim, sinonim, hiponim, dan sebagainya.
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"WaesyTibyani
Cerita fabel menggambarkan kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Fabel adalah khayalan yang mengandung pesan moral. Video fabel tentang singa dan tikus mengajarkan bahwa harus menepati janji dan saling membantu.
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang landasan-landasan pendidikan Pancasila, termasuk historis, kultural, yuridis, filosofis. Contoh-contoh diberikan untuk setiap landasan. Pancasila dijelaskan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemerdekaan, persatuan, keadilan sosial, dan tujuan pembangunan kesejahteraan rakyat. Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila,
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Makalah ini membahas peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam kemajuan pendidikan di Indonesia, mulai dari latar belakang perkembangan TIK yang mempengaruhi dunia pendidikan, tujuh peranan TIK dalam pendidikan, serta kendala dan peran guru dalam pembelajaran berbasis TIK."
Dokumen tersebut menjelaskan peran berbagai personil sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling (BK), di antaranya kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, koordinator BK, dan guru BK. Kepala sekolah bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan BK, menyediakan sarana prasarana, dan melakukan supervisi. Wali kelas membantu guru BK dan memberikan informasi tentang siswa. Guru m
Makalah ini membahas tentang apresiasi karya sastra anak secara reseptif. Terdapat lima bab yang membahas tentang pengertian apresiasi sastra anak, tingkatan dan manfaatnya, maksud apresiasi secara reseptif, jenis dan contoh sastra anak, serta cirinya. Tujuannya adalah menjelaskan konsep apresiasi sastra anak secara mendalam.
Teks tersebut membahas tiga hal utama: (1) Tiga tahap kebudayaan menurut van Peursen yaitu tahap mitis, ontologis, dan fungsional; (2) Hubungan antara tahap-tahap tersebut dengan teori seni sebagai bentuk mimesis, ekspresi, dan fungsional; (3) Contoh karya seni tradisional sebagai bentuk seni mimesis pada tahap pemikiran mitis.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis wacana, meliputi pengertian wacana dan jenis-jenisnya, serta pengertian dan ciri-ciri analisis wacana. Wacana didefinisikan sebagai rentetan kalimat yang saling berkaitan dan memiliki makna, sedangkan analisis wacana adalah studi tentang penggunaan bahasa dalam konteks sosial untuk memahami makna yang disampaikan.
Ilmu sastra memiliki tiga cabang ilmu, yaitu teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra. Teori sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari dasar-dasar pengertian tentang hal-hal yang berhubungan dengan sastra, misalnya hakikat sastra, genre sastra, aliran-aliran dan lain-lain. Sejarah sastra adalah cabang ilmu sastra yang mempelajari pertumbuhan dan perkembangan sastra sejak lahir (awal) hingga sekarang. Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang memberikan penilaian terhadap kualitas/mutu sebuah karya sastra.
Dokumen tersebut membahas empat konsep yaitu etika, moral, akhlak dan adab. Ketiga konsep terakhir memiliki landasan norma agama sedangkan etika bersumber dari filsafat. Etika bersifat teori sedangkan moral lebih praktis dan bersifat lokal.
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan makna kata. Diksi diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan cerita dengan memperhatikan dua hal, yakni makna kata dan relasi antar makna. Makna kata terbagi menjadi beberapa kelompok seperti makna leksikal, gramatikal, referensial, dan lainnya. Relasi makna meliputi hubungan antonim, sinonim, hiponim, dan sebagainya.
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"WaesyTibyani
Cerita fabel menggambarkan kehidupan hewan yang berperilaku seperti manusia. Fabel adalah khayalan yang mengandung pesan moral. Video fabel tentang singa dan tikus mengajarkan bahwa harus menepati janji dan saling membantu.
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaSusanti Susanti
Dokumen tersebut membahas tentang landasan-landasan pendidikan Pancasila, termasuk historis, kultural, yuridis, filosofis. Contoh-contoh diberikan untuk setiap landasan. Pancasila dijelaskan sebagai ideologi bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemerdekaan, persatuan, keadilan sosial, dan tujuan pembangunan kesejahteraan rakyat. Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila,
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Makalah ini membahas peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam kemajuan pendidikan di Indonesia, mulai dari latar belakang perkembangan TIK yang mempengaruhi dunia pendidikan, tujuh peranan TIK dalam pendidikan, serta kendala dan peran guru dalam pembelajaran berbasis TIK."
Dokumen tersebut menjelaskan peran berbagai personil sekolah dalam layanan bimbingan dan konseling (BK), di antaranya kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran, koordinator BK, dan guru BK. Kepala sekolah bertanggung jawab mengkoordinasikan seluruh kegiatan BK, menyediakan sarana prasarana, dan melakukan supervisi. Wali kelas membantu guru BK dan memberikan informasi tentang siswa. Guru m
Makalah ini membahas tentang apresiasi karya sastra anak secara reseptif. Terdapat lima bab yang membahas tentang pengertian apresiasi sastra anak, tingkatan dan manfaatnya, maksud apresiasi secara reseptif, jenis dan contoh sastra anak, serta cirinya. Tujuannya adalah menjelaskan konsep apresiasi sastra anak secara mendalam.
Dokumen tersebut merupakan bab pendahuluan skripsi yang membahas latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kajian pustaka mengenai kemampuan siswa kelas VIII dalam mengapresiasi puisi.
Bab ini membahas kajian teori, penelitian terdahulu, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan terkait kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer. Terdapat penjelasan mengenai pengertian kemampuan, apresiasi, puisi, puisi kontemporer, dan kemampuan mengapresiasi puisi kontemporer berdasarkan pandangan para ahli. Juga dijelaskan kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengapresiasi puisi seperti membaca
Bab 1 membahas tentang kehadiran dan faktor penggerak apresiasi sastra. Kehadiran apresiasi sastra ditandai oleh gejala umum seperti minat terhadap karya sastra dan gejala khusus seperti penelitian tentang unsur-unsur pembangun karya sastra. Faktor penggeraknya berasal dari dalam diri karya sastra seperti nilai-nilai estetisnya dan juga faktor luar seperti kebut
Secara harafiah, kritik sastra adalah upaya menentukan nilai hakiki karya sastra dalam bentuk memberi pujian, mengatakan kesalahan, memberi pertimbangan lewat pemahaman dan penafsiran yang sistemik. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan
Dokumen tersebut membahas tentang kritik sastra dan masyarakat sastra. Kritik sastra adalah studi yang meliputi pengamatan, perbandingan, dan penilaian terhadap kualitas karya sastra. Masyarakat sastra terdiri atas pengarang, kritikus, penerbit, dan pembaca, yang semuanya berhubungan erat dengan kritik sastra. Kritik sastra berguna untuk pengembangan sastra, penerangan bagi pembaca
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuJessyca Ungat
Kesusasteraan Melayu dapat dibahagikan kepada tiga kategori utama iaitu kesusasteraan Melayu tradisional, kesusasteraan Melayu klasik, dan kesusasteraan Melayu moden. Kesusasteraan Melayu tradisional terdiri daripada sastera lisan rakyat seperti mitos, legenda, dan puisi rakyat, manakala kesusasteraan Melayu klasik terdiri daripada sastera tulisan istana seperti hikayat. Kesusasteraan Melay
Dokumen tersebut membahas mengenai hakikat sastra Indonesia yang mencakup pengertian sastra dan sastra anak, ciri-ciri sastra anak, genre sastra, cara mengapresiasi karya sastra, unsur-unsur pembangunan karya prosa dan puisi, serta soal-soal ujian. Secara ringkas, sastra anak didefinisikan sebagai karya seni imajinatif berbahasa yang dapat dipahami anak-anak, genre s
Teks tersebut membahas tentang pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan jenis-jenis sastra. Secara ringkas, sastra didefinisikan sebagai ekspresi kreatif manusia menggunakan bahasa yang mengandung unsur keindahan, imajinasi, dan nilai-nilai kemanusiaan. Sastra dibedakan menjadi imajinatif seperti puisi dan prosa, serta non imajinatif seperti esei yang lebih bersifat f
Program Pensiun memberikan pembayaran berkala setelah pensiun. Terdapat program pensiun iuran pasti dan manfaat pasti. Program pensiun bertujuan memberikan jaminan masa pensiun dan meningkatkan motivasi kerja. Terdapat dana pensiun pemberi kerja, lembaga keuangan, dan berdasarkan keuntungan. Fungsi dana pensiun antara lain asuransi dan investasi.
Makalah ini membahas teori belajar humanistik dan pandangan beberapa ahli terkait teori ini. Teori belajar humanistik menekankan pada proses belajar yang dimulai untuk kepentingan memanusiakan manusia, di mana proses belajar dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungan dan dirinya sendiri. Teori ini juga melihat pentingnya emosi dalam pembelajaran dan mengembangkan potensi maksimal setiap individu.
Makalah ini membahas tentang sanad, matan, dan rawi hadis. Sanad adalah rangkaian narasumber hadis, matan adalah isi hadis, dan rawi adalah orang yang menyampaikan hadis. Makalah ini juga membedakan antara sanad, matan, dan rawi, serta memberikan contoh-contohnya.
Makalah ini membahas tentang studi Al Qur'an dengan fokus pada pengertian dan jenis-jenis qosam dalam Al Qur'an. Qosam merupakan bentuk jamak dari qasam yang berarti sumpah. Al Qur'an menggunakan berbagai qosam untuk memperkuat maksud tertentu dengan menyebut sesuatu yang lebih agung. Ada empat unsur penting dalam qosam yaitu siapa yang bersumpah, adat qosam, mu
Makalah ini membahas mengenai pengertian dan perkembangan bank syariah serta regulasi dan kegiatan usaha bank syariah. Secara ringkas makalah ini membahas:
1) Pengertian bank syariah yaitu bank yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam tanpa bunga.
Makalah ini membahas tentang perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara, khususnya melalui perkembangan negara-negara Islam seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura. Islam masuk ke kawasan tersebut secara damai melalui aktivitas pedagang dan sufis, dan berkembang dengan pesat di berbagai kerajaan Islam yang didirikan.
Makalah ini membahas tentang sholat dalam Islam. Terdapat empat poin utama yang dijelaskan yaitu pengertian sholat sebagai ibadah kepada Tuhan yang terdiri dari perkataan dan perbuatan, hukum sholat yang wajib bagi Muslim, kedudukan penting sholat dalam agama Islam, serta hikmah sholat bagi kehidupan.
1. MAKALAH
APRESIASI SASTRA INDONESIA
Dosen Pengampu:
Ahmad Ilzamul Hikam, M.Pd
Oleh:
Jeliatut Diani
Dewi Malikal Balgis
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TADRIS UMUM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
2. ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrah
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serata inayah -NYA kepada kita
semua,berkat dan bimbingan -NYA kami bisa menyelesaikan kelompok tugas mata
kuliah sejarah sastra
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi
muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan terbaik terhadap semua aspek
kehidupan, yang telah memberikan tuntunan dan pelajaran kepada kita semua,
semoga kita bisa mencontoh baginda kita nabi muhammad SAW yang mempunyai
akhlak dan ke pribadian yang sempurna, dan menuntun kita dari jalan kegelapan ke
jalan yang terang menderang,madinatul 'ilmiah pencerah dunia dari
kegelapan.Semoga kita mendapat syafa'at dan semoga kita di akui menjadi
ummtnya beliau nabi muhammad SAW di akhirat kelak aamiin.
Dengan terselesaikannya tugas kelompok ini kami menyadari bahwa
penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.Dalam penulisan kelompok ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penyajian sera tatanan
bahasanya.Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan,kami
berharap membangun guna perbaikan.Kami berharap sungguh dengan
rahmat,bimbingan, dan ridho -NYA mudah-mudahan penulisan tugas kelompok ini
bermanfaat bagi kami khusususnya bagi pembaca.
Kraksaan, 03 Maret 2023
3. iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia ................................................2
B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi
Sastra.......................................................................................................3
C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra..............................................4
D. Cara Mengapresiasi Sastra...................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apresiasi adalah pernyataan yang di ungkapkan untuk menggambarkan
kekaguman pengguna atau menikmat karya seni/ sastra untuk para pembuat
karya seni/karya sastra dalam (seniman) atas karya mereka. Penghargaan
biasanya di ungkapkan secara langsung melalui kekaguman lisan/ tertulis/ tidak
langsung.
Istilah apresiasi berasal dari Bahasa inggris “apresiation” yang berarti
penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja
“tiappreciate” yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam Bahasa
Indonesia menjadi pengapresiasi. Dengan demikian, yang di maksud dengan,
apresiasi sastra adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya
sastra, baik yang berbentuk puisi maupun prosa, atau suatu kegiatan menggeluti
sastra dengan sungguh- sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran krtitis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti
“mengindahkan” atau “menghargai”. Konteks yang lebih luas dalam istilah
apresiasi menurut Gove mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan
atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai
keindahan yang diungkapkan pengarang. Pendapat lain, Squire dan Taba
menyimpulkan bahwa apresiasi sebagai suatu proses yang melibatkan tiga unsur
inti, yaitu (1) aspek kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif.
Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam
upaya memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. Unsur-unsur
kesastraan yang bersifat objektif tersebut selain dapat berhubungan dengan
unsur-unsur yang secara internal terkandung dalam suatu teks sastra atau unsur
intrinsik, juga dapat berkaitan dengan unsur-unsur di luar teks sastra itu sendiri
atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sastra yang bersifat objektif itu misalnya
tulisan serta aspek bahasa dan struktur wacana dalam hubungannya dengan
kehadiran makna yang tersurat. Sedangkan unsur ekstrinsik antara lain berupa
biografi pengarang, latar proses kreatif penciptaan maupun latar sosial-budaya
yang menunjang kehadiran teks sastra.
Aspek emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembicara
dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang dibaca.
Selain itu, unsur emosi juga sangat berperanan dalam upaya memahami unsur-
unsur yang bersifat subjektif. Unsur subjektif itu dapat berupa bahasa paparan
yang mengandung ketaksaan makna atau yang bersifat konotatif-interpretatif
serta dapat pula berupa unsur-unsur signifikan tertentu, misalnya penampilan
tokoh dan setting yang bersifat metaforis.
Aspek evaluatif berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian
terhadap baik-buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta sejumlah ragam
6. 3
penilaian lain yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara
personal cukup dimiliki oleh pembaca. Dengan kata lain, keterlibatan unsur
penilaian dalam hal ini masih bersifat umum sehingga setiap apresiator yang
telah mampu meresponsi teks sastra yang dibaca sampai pada tahapan
pemahaman dan penghayatan, sekaligus juga mampu melaksanakan penilaian.
Sejalan dengan rumusan pengertian apresiasi di atas, S. Effendi
mengungkapkan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra
secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.
Dari pendapat itu juga dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi dapat
tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab dengan
teks sastra yang diapresiasinya, menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta
melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai
suatu kebutuhan yang mampu memuaskan ruhaniahnya.
B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra sebenarnya bukan merupakan konsep abstrak yang tidak
pernah terwujud dalam tingkah laku, melainkan merupakan pengertian yang di
dalamnya menyiratkan adanya suatu kegiatan yang harus terwujud secara
konkret. Perilaku tersebut dalam hal ini dapat dibedakan antara perilaku
kegiatan secara langsung dan kegiatan perilaku secara tidak langsung.
Apresiasi sastra secara langsung adalah kegiatan membaca atau menikmati
cipta sastra berupa teks maupun performansi secara langsung. Kegiatan
membaca suatu teks sastra secara langsung dapat terwujud dalam perilaku
membaca, memahami, menikmati, serta mengevaluasi teks sastra, baik yang
berupa cerpen, novel, roman, naskah drama, maupun teks sastra berupa puisi.
Kegiatan langsung yang terwujud dalam kegiatan mengapresiasi sastra pada
performansi, misalnya saat Anda melihat, mengenal, memahami, menikmati,
ataupun memberikan penilaian pada kegiatan membaca puisi, cerpen,
pementasan drama, baik di radio, televisi, maupun pementasan di panggung
7. 4
terbuka. Kedua bentuk kegiatan itu dalam hal ini perlu dilaksanakan secara
sungguh-sungguh, berulang kali, sehingga dapat melatih dan mengembangkan
kepekaan pikiran dan perasaan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta sastra,
baik yang dipaparkan lewat media tulisan, lisan, maupun visual.
Kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung dapat ditempuh dengan cara
mempelajari teori sastra, membaca artikel yang berhubungan dengan
kesastraan, baik di majalah maupun koran, mempelajari buku-buku maupun
esai yang membahas dan memberikan penilaian terhadap suatu karya sastra
serta mempelajari sejarah sastra. Kegiatan itu disebut sebagai kegiatan apresiasi
secara tidak langsung karena kegiatan tersebut nilai akhirnya bukan hanya
mengembangkan pengetahuan seseorang tentang sastra, melainkan juga akan
meningkatkan kemampuan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta sastra.
Dengan demikian, kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung itu pada
gilirannya akan ikut berperan dalam mengembangkan kemampuan apresiasi
sastra jika bahan bacaan tentang sastra yang telah ditelaahnya itu memiliki
relevansi dengan kegiatan apresiasi sastra. Misalnya membaca masalah minat
baca sastra murid, kemampuan apresiasi sastra masyarakat Indonesia atau
mungkin artikel tentang pengajaran sastra di sekolah. Meskipun pembahasan itu
sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan,
pembahasan itu sedikit sekali peranannya atau bahkan tidak berperan dalam
mengembangkan kemampuan apresiasi. Dalam hal demikian, pembaca tidak
melaksanakan kegiatan apresiasi secara langsung maupun tidak langsung.
C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra
Kemampuan apresiasi dapat bermacam-macam tingkatannya , karena itu
dapat ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih baik. Yang belum
mampu dapat dijadikan mampu. Jadi apresiasi itu dapat dipelajari, dapat dilatih,
karena itu pula dapat diajarkan. Berikut tingkatan dalam mengapresiasi sastra.
8. 5
1. Apresiasi Tingkat Pertama
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkatan
pertama merupana tingkatan yang didominasi pergulatan emosi, walaupun
tetap dikontrol oleh kesadaran intelektual dan dipupuk oleh imajinasi. Di
tingkat pertama, apresiator seolah-olah berada di dalam “pengalaman” yang
diceritakan pengarang. Ia dapat merasakan kesenangan, kegembiraan, dan
sebagainya jika pengarang memang melukiskan hal tersebut. Dengan
imajinasinya apresiator dapat menangkap dan membayangkan kejadian-
kejadian yang terdapat dalam karya tersebut. Ia mulai memperoleh
kenikmatan dari karya sastra yang sedang diakrabinya.
2. Apresiasi Tingkat Kedua.
Di atas telah disebutkan bahwa, apresiasi tingkat kedua terjadi apabila
daya intelektual telah bekerja lebih giat. Maksudnya, adalah selain terjadi
pergulatan emosi, terjadi pula pergulatan intelektual. Pada tingkat kedua ini,
intelektual bekerja lebih giat, karena apresiator tidak hanya puas dengan
memperoleh kenikmatan menemukan pengalaman, melainkan ia juga ingin
tahu mengapa karya tersebut memberi nikmat.
Di tingkat ini, apresiator berusaha mengungkap hal-hal yang ada di
balik karya tersebut.Ia memperhatikan unsur-unsur pembentuknya, bahkan
ia merasa perlu mengetahui kaidah-kaidah pembentukan cipta sastra. Iapun
merasa perlu mendalami pengertian tentang unsur-unsur cipta sastra.
Dengan demikian ia dapat menelusuri karya tersebut, dari unsur-unsur
pembentuknya (unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra).
Pada tingkatan ini, apresiator sudah mempunyai gambaran tentang karya
yang sedang diapresiasinya. Ia sudah mulai mengetahui kualitas karya
tersebut, dan jika karya tersebut bagus ia mulai kagum akan karya
tersebut dan terhadap pengarangnya. Iapun semakin menikmati dan
semakin bergairah mngakrabi karya tersebut.
3. Apresiasi Tingkat Ketiga.
Pada apresiasi tingkat ketiga, seseorang menyadari bahwa sastra bukan
sekedar permainan bahasa atau bunyi bahasa. Sastra ternyata memberikan
9. 6
sesuatu yang dapat dipetik manfaatnya. Dari sastra seseorang menemukan
nilai-nilai hidup tanpa merasa digurui atau dikhotbai, sehingga ia menjadi
bijak sendiri. Menjadi bijak dan memperoleh kenikmatan.
Dalam tingkatan ini, apresiator sudah mencapai kenikmatan yang tinggi.
Ia telah merasa nikmat memperoleh pengalaman dari karya sastra. Ia juga
menemukan kenikmatan estetik, karena ia tahu tentang wujud bangun karya
sastra secara mendalam. Ia juga merasa nikmat karena memperoleh nilai-
nilai untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik. Ia kagum akan karya
tersebut dan ia kagum akan pengarangnya.
D. Cara Mengapresiasi Sastra
Sebelum kita melakukan apresiasi kita harus memilih karya sastra seperti
drama, film dll. Kesukaan ini akan melangkah pada upaya seorang untuk
mengetahuai lebih dalam karya yang dipilih. Karya sastra dapat di gemari dan
di sukai karya tersebut dapat memberi kesan tersendiri yang menimbulkan
empati bagi penggemar. Proses penciptaan karya sastra meliputi :
1. Upaya mengexplorasi jiwa pengarang yangmewujudkan ke dalam bentuk
bahasa yang akan di jumpai kepada orang lain.
2. Upaya menjadikan sastra media komunikasi antara pengarang dan peminta
sastra.
3. Upaya menjadikan sastra sebagai alat penghibur dalam arti merupakan alat
pemuas hati peminat sastra.
4. Upaya menjadikan isi sastra merupakan sau bentuk expresi yang
mendalam dari pengarang terhadap unsur-unsur kehidupan.
Langkah-langkah mengapresiasi sastra secara umum yaitu:
1. menginterprestasi atau melakukan penafsiran terhadap karya sastra
berdasarkan sifat-sifat karya tersebut.
2. Menganalis atau mengurangi unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur
intrinsik maupun ekstrinsik.
10. 7
3. Menikmati atau merasakan karya satra berdasarkat pemahaman untuk
mendapatkan pernyataan.
4. Mengevaluasi atau menila karya satra dalam rangka mengukur kualiatas
karya tersebut.
5. Memberikan penghargaan kepada karya satra berdasarkan tingkat kualitas.