SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
APRESIASI SASTRA INDONESIA
Dosen Pengampu:
Ahmad Ilzamul Hikam, M.Pd
Oleh:
Jeliatut Diani
Dewi Malikal Balgis
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TADRIS UMUM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrah
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serata inayah -NYA kepada kita
semua,berkat dan bimbingan -NYA kami bisa menyelesaikan kelompok tugas mata
kuliah sejarah sastra
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi
muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan terbaik terhadap semua aspek
kehidupan, yang telah memberikan tuntunan dan pelajaran kepada kita semua,
semoga kita bisa mencontoh baginda kita nabi muhammad SAW yang mempunyai
akhlak dan ke pribadian yang sempurna, dan menuntun kita dari jalan kegelapan ke
jalan yang terang menderang,madinatul 'ilmiah pencerah dunia dari
kegelapan.Semoga kita mendapat syafa'at dan semoga kita di akui menjadi
ummtnya beliau nabi muhammad SAW di akhirat kelak aamiin.
Dengan terselesaikannya tugas kelompok ini kami menyadari bahwa
penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.Dalam penulisan kelompok ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penyajian sera tatanan
bahasanya.Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan,kami
berharap membangun guna perbaikan.Kami berharap sungguh dengan
rahmat,bimbingan, dan ridho -NYA mudah-mudahan penulisan tugas kelompok ini
bermanfaat bagi kami khusususnya bagi pembaca.
Kraksaan, 03 Maret 2023
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia ................................................2
B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi
Sastra.......................................................................................................3
C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra..............................................4
D. Cara Mengapresiasi Sastra...................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apresiasi adalah pernyataan yang di ungkapkan untuk menggambarkan
kekaguman pengguna atau menikmat karya seni/ sastra untuk para pembuat
karya seni/karya sastra dalam (seniman) atas karya mereka. Penghargaan
biasanya di ungkapkan secara langsung melalui kekaguman lisan/ tertulis/ tidak
langsung.
Istilah apresiasi berasal dari Bahasa inggris “apresiation” yang berarti
penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja
“tiappreciate” yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam Bahasa
Indonesia menjadi pengapresiasi. Dengan demikian, yang di maksud dengan,
apresiasi sastra adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya
sastra, baik yang berbentuk puisi maupun prosa, atau suatu kegiatan menggeluti
sastra dengan sungguh- sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran krtitis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti
“mengindahkan” atau “menghargai”. Konteks yang lebih luas dalam istilah
apresiasi menurut Gove mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan
atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai
keindahan yang diungkapkan pengarang. Pendapat lain, Squire dan Taba
menyimpulkan bahwa apresiasi sebagai suatu proses yang melibatkan tiga unsur
inti, yaitu (1) aspek kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif.
Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam
upaya memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. Unsur-unsur
kesastraan yang bersifat objektif tersebut selain dapat berhubungan dengan
unsur-unsur yang secara internal terkandung dalam suatu teks sastra atau unsur
intrinsik, juga dapat berkaitan dengan unsur-unsur di luar teks sastra itu sendiri
atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sastra yang bersifat objektif itu misalnya
tulisan serta aspek bahasa dan struktur wacana dalam hubungannya dengan
kehadiran makna yang tersurat. Sedangkan unsur ekstrinsik antara lain berupa
biografi pengarang, latar proses kreatif penciptaan maupun latar sosial-budaya
yang menunjang kehadiran teks sastra.
Aspek emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembicara
dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang dibaca.
Selain itu, unsur emosi juga sangat berperanan dalam upaya memahami unsur-
unsur yang bersifat subjektif. Unsur subjektif itu dapat berupa bahasa paparan
yang mengandung ketaksaan makna atau yang bersifat konotatif-interpretatif
serta dapat pula berupa unsur-unsur signifikan tertentu, misalnya penampilan
tokoh dan setting yang bersifat metaforis.
Aspek evaluatif berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian
terhadap baik-buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta sejumlah ragam
3
penilaian lain yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara
personal cukup dimiliki oleh pembaca. Dengan kata lain, keterlibatan unsur
penilaian dalam hal ini masih bersifat umum sehingga setiap apresiator yang
telah mampu meresponsi teks sastra yang dibaca sampai pada tahapan
pemahaman dan penghayatan, sekaligus juga mampu melaksanakan penilaian.
Sejalan dengan rumusan pengertian apresiasi di atas, S. Effendi
mengungkapkan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra
secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.
Dari pendapat itu juga dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi dapat
tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab dengan
teks sastra yang diapresiasinya, menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta
melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai
suatu kebutuhan yang mampu memuaskan ruhaniahnya.
B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra sebenarnya bukan merupakan konsep abstrak yang tidak
pernah terwujud dalam tingkah laku, melainkan merupakan pengertian yang di
dalamnya menyiratkan adanya suatu kegiatan yang harus terwujud secara
konkret. Perilaku tersebut dalam hal ini dapat dibedakan antara perilaku
kegiatan secara langsung dan kegiatan perilaku secara tidak langsung.
Apresiasi sastra secara langsung adalah kegiatan membaca atau menikmati
cipta sastra berupa teks maupun performansi secara langsung. Kegiatan
membaca suatu teks sastra secara langsung dapat terwujud dalam perilaku
membaca, memahami, menikmati, serta mengevaluasi teks sastra, baik yang
berupa cerpen, novel, roman, naskah drama, maupun teks sastra berupa puisi.
Kegiatan langsung yang terwujud dalam kegiatan mengapresiasi sastra pada
performansi, misalnya saat Anda melihat, mengenal, memahami, menikmati,
ataupun memberikan penilaian pada kegiatan membaca puisi, cerpen,
pementasan drama, baik di radio, televisi, maupun pementasan di panggung
4
terbuka. Kedua bentuk kegiatan itu dalam hal ini perlu dilaksanakan secara
sungguh-sungguh, berulang kali, sehingga dapat melatih dan mengembangkan
kepekaan pikiran dan perasaan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta sastra,
baik yang dipaparkan lewat media tulisan, lisan, maupun visual.
Kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung dapat ditempuh dengan cara
mempelajari teori sastra, membaca artikel yang berhubungan dengan
kesastraan, baik di majalah maupun koran, mempelajari buku-buku maupun
esai yang membahas dan memberikan penilaian terhadap suatu karya sastra
serta mempelajari sejarah sastra. Kegiatan itu disebut sebagai kegiatan apresiasi
secara tidak langsung karena kegiatan tersebut nilai akhirnya bukan hanya
mengembangkan pengetahuan seseorang tentang sastra, melainkan juga akan
meningkatkan kemampuan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta sastra.
Dengan demikian, kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung itu pada
gilirannya akan ikut berperan dalam mengembangkan kemampuan apresiasi
sastra jika bahan bacaan tentang sastra yang telah ditelaahnya itu memiliki
relevansi dengan kegiatan apresiasi sastra. Misalnya membaca masalah minat
baca sastra murid, kemampuan apresiasi sastra masyarakat Indonesia atau
mungkin artikel tentang pengajaran sastra di sekolah. Meskipun pembahasan itu
sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan,
pembahasan itu sedikit sekali peranannya atau bahkan tidak berperan dalam
mengembangkan kemampuan apresiasi. Dalam hal demikian, pembaca tidak
melaksanakan kegiatan apresiasi secara langsung maupun tidak langsung.
C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra
Kemampuan apresiasi dapat bermacam-macam tingkatannya , karena itu
dapat ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih baik. Yang belum
mampu dapat dijadikan mampu. Jadi apresiasi itu dapat dipelajari, dapat dilatih,
karena itu pula dapat diajarkan. Berikut tingkatan dalam mengapresiasi sastra.
5
1. Apresiasi Tingkat Pertama
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkatan
pertama merupana tingkatan yang didominasi pergulatan emosi, walaupun
tetap dikontrol oleh kesadaran intelektual dan dipupuk oleh imajinasi. Di
tingkat pertama, apresiator seolah-olah berada di dalam “pengalaman” yang
diceritakan pengarang. Ia dapat merasakan kesenangan, kegembiraan, dan
sebagainya jika pengarang memang melukiskan hal tersebut. Dengan
imajinasinya apresiator dapat menangkap dan membayangkan kejadian-
kejadian yang terdapat dalam karya tersebut. Ia mulai memperoleh
kenikmatan dari karya sastra yang sedang diakrabinya.
2. Apresiasi Tingkat Kedua.
Di atas telah disebutkan bahwa, apresiasi tingkat kedua terjadi apabila
daya intelektual telah bekerja lebih giat. Maksudnya, adalah selain terjadi
pergulatan emosi, terjadi pula pergulatan intelektual. Pada tingkat kedua ini,
intelektual bekerja lebih giat, karena apresiator tidak hanya puas dengan
memperoleh kenikmatan menemukan pengalaman, melainkan ia juga ingin
tahu mengapa karya tersebut memberi nikmat.
Di tingkat ini, apresiator berusaha mengungkap hal-hal yang ada di
balik karya tersebut.Ia memperhatikan unsur-unsur pembentuknya, bahkan
ia merasa perlu mengetahui kaidah-kaidah pembentukan cipta sastra. Iapun
merasa perlu mendalami pengertian tentang unsur-unsur cipta sastra.
Dengan demikian ia dapat menelusuri karya tersebut, dari unsur-unsur
pembentuknya (unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra).
Pada tingkatan ini, apresiator sudah mempunyai gambaran tentang karya
yang sedang diapresiasinya. Ia sudah mulai mengetahui kualitas karya
tersebut, dan jika karya tersebut bagus ia mulai kagum akan karya
tersebut dan terhadap pengarangnya. Iapun semakin menikmati dan
semakin bergairah mngakrabi karya tersebut.
3. Apresiasi Tingkat Ketiga.
Pada apresiasi tingkat ketiga, seseorang menyadari bahwa sastra bukan
sekedar permainan bahasa atau bunyi bahasa. Sastra ternyata memberikan
6
sesuatu yang dapat dipetik manfaatnya. Dari sastra seseorang menemukan
nilai-nilai hidup tanpa merasa digurui atau dikhotbai, sehingga ia menjadi
bijak sendiri. Menjadi bijak dan memperoleh kenikmatan.
Dalam tingkatan ini, apresiator sudah mencapai kenikmatan yang tinggi.
Ia telah merasa nikmat memperoleh pengalaman dari karya sastra. Ia juga
menemukan kenikmatan estetik, karena ia tahu tentang wujud bangun karya
sastra secara mendalam. Ia juga merasa nikmat karena memperoleh nilai-
nilai untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik. Ia kagum akan karya
tersebut dan ia kagum akan pengarangnya.
D. Cara Mengapresiasi Sastra
Sebelum kita melakukan apresiasi kita harus memilih karya sastra seperti
drama, film dll. Kesukaan ini akan melangkah pada upaya seorang untuk
mengetahuai lebih dalam karya yang dipilih. Karya sastra dapat di gemari dan
di sukai karya tersebut dapat memberi kesan tersendiri yang menimbulkan
empati bagi penggemar. Proses penciptaan karya sastra meliputi :
1. Upaya mengexplorasi jiwa pengarang yangmewujudkan ke dalam bentuk
bahasa yang akan di jumpai kepada orang lain.
2. Upaya menjadikan sastra media komunikasi antara pengarang dan peminta
sastra.
3. Upaya menjadikan sastra sebagai alat penghibur dalam arti merupakan alat
pemuas hati peminat sastra.
4. Upaya menjadikan isi sastra merupakan sau bentuk expresi yang
mendalam dari pengarang terhadap unsur-unsur kehidupan.
Langkah-langkah mengapresiasi sastra secara umum yaitu:
1. menginterprestasi atau melakukan penafsiran terhadap karya sastra
berdasarkan sifat-sifat karya tersebut.
2. Menganalis atau mengurangi unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur
intrinsik maupun ekstrinsik.
7
3. Menikmati atau merasakan karya satra berdasarkat pemahaman untuk
mendapatkan pernyataan.
4. Mengevaluasi atau menila karya satra dalam rangka mengukur kualiatas
karya tersebut.
5. Memberikan penghargaan kepada karya satra berdasarkan tingkat kualitas.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://esa113.weblog.esaunggul.ac.id/pengertian-dan-bekal-awal-dalam-apresiasi-
sastra/
https://id.wikipedia.org/wiki/Appresiasi_Sastra
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/05/apresiasi-sastra/

More Related Content

What's hot

Teori Seni dalam Tiga Tahap Kebudayaan
Teori Seni dalam Tiga Tahap KebudayaanTeori Seni dalam Tiga Tahap Kebudayaan
Teori Seni dalam Tiga Tahap Kebudayaan
Aditya Sasongko
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
Hariyatunnisa Ahmad
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Ghian Velina
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
Inunks Peihhcc
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
Nadya Syabilla Arviadea
 
Teori seni
Teori seniTeori seni
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab
031330
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
K. S. Widodo
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
Myster Mester
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
FEBRI YOGI HARGIARTO
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia sahraintan
 
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
WaesyTibyani
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Susanti Susanti
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiLaila Purnamasari
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMara Sutan Siregar
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
Nurmahmudah M.Phil.
 
Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
DikkaAmeliaFerdiana
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
komisariatimmbpp
 

What's hot (20)

Teori Seni dalam Tiga Tahap Kebudayaan
Teori Seni dalam Tiga Tahap KebudayaanTeori Seni dalam Tiga Tahap Kebudayaan
Teori Seni dalam Tiga Tahap Kebudayaan
 
Analisis Wacana
Analisis WacanaAnalisis Wacana
Analisis Wacana
 
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SDMakalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
Makalah Strategi Pembelajaran Menulis di SD
 
Modul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra IndonesiaModul sejarah sastra Indonesia
Modul sejarah sastra Indonesia
 
Membaca kritis
Membaca kritisMembaca kritis
Membaca kritis
 
Teori seni
Teori seniTeori seni
Teori seni
 
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 
Etika konseling
Etika konselingEtika konseling
Etika konseling
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Belajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaranBelajar dan pembelajaran
Belajar dan pembelajaran
 
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
Konsep Masyarakat dan Sosial Budaya Masyarakat Indonesia
 
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
PPT MENARIK MEDIA INTERAKTIF UNTUK PESERTA DIDIK "FABEL"
 
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasilaJelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
Jelaskan dengan contoh landasan historis pada landasan pedidikan pacasila
 
Teori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksiTeori strukturalisme prosa fiksi
Teori strukturalisme prosa fiksi
 
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannyaMakalah pengertian pendidikan dan tujuannya
Makalah pengertian pendidikan dan tujuannya
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Makalah ict
Makalah ictMakalah ict
Makalah ict
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Evaluasi supervisi bk 1
Evaluasi supervisi bk 1Evaluasi supervisi bk 1
Evaluasi supervisi bk 1
 

Similar to Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx

Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Universitas Negeri Semarang
 
MAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docxMAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docx
dilanyudha826
 
Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama
University of Singaperbangsa Karawang
 
Makalah appreciation
Makalah appreciationMakalah appreciation
Makalah appreciation
Thypedrosa Pinklovers
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
Nikmon Amal
 
Bab ii pembel
Bab ii pembelBab ii pembel
Bab ii pembel
buwarnisutopo
 
Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
Via Nugraha
 
Hbml4203
Hbml4203Hbml4203
Hbml4203
muhammad
 
Makalah dorlima manik
Makalah dorlima manikMakalah dorlima manik
Makalah dorlima manik
Mara Sutan Siregar
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
Nuril anwar
 
Penilaian Buku Pelajaran
Penilaian Buku PelajaranPenilaian Buku Pelajaran
Penilaian Buku PelajaranMarliena An
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
SMK Negeri 2 Denpasar, Bali
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Jessyca Ungat
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Rizky Todori Laksana
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
Oyax Ruqoyah
 
Bahas indonesia
Bahas indonesiaBahas indonesia
Bahas indonesia
zahid_muhamad31
 
MODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptx
MODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptxMODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptx
MODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptx
DwiYuniNorfiyanti
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file httpSyawiril Syawiril
 

Similar to Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx (20)

Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara ReseptifMakalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
Makalah Apresiasi Karya Sastra Anak secara Reseptif
 
MAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docxMAKALAH INDO.docx
MAKALAH INDO.docx
 
Rony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra umRony husniah fak.sastra um
Rony husniah fak.sastra um
 
Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama Tahapan apresiasi Drama
Tahapan apresiasi Drama
 
Makalah appreciation
Makalah appreciationMakalah appreciation
Makalah appreciation
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Bab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baruBab iv.rumus baru
Bab iv.rumus baru
 
Bab ii pembel
Bab ii pembelBab ii pembel
Bab ii pembel
 
Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
 
Hbml4203
Hbml4203Hbml4203
Hbml4203
 
Makalah dorlima manik
Makalah dorlima manikMakalah dorlima manik
Makalah dorlima manik
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
Penilaian Buku Pelajaran
Penilaian Buku PelajaranPenilaian Buku Pelajaran
Penilaian Buku Pelajaran
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
 
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayuKesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
Kesusasteraan,kebudayaan dan kesenian melayu
 
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffanHakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
Hakikat sastra indonesia kelompok 5 untuk soffan
 
kajian stilistika
kajian stilistika kajian stilistika
kajian stilistika
 
Bahas indonesia
Bahas indonesiaBahas indonesia
Bahas indonesia
 
MODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptx
MODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptxMODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptx
MODUL 12 KELOMPOK 11 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD.pptx
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 

More from ZuketCreationOfficia

Makalah Program Pensiun Penguangan.docx
Makalah Program Pensiun Penguangan.docxMakalah Program Pensiun Penguangan.docx
Makalah Program Pensiun Penguangan.docx
ZuketCreationOfficia
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
ZuketCreationOfficia
 
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxMakalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
ZuketCreationOfficia
 
Makalah Studi Al Qur’an.docx
Makalah Studi  Al Qur’an.docxMakalah Studi  Al Qur’an.docx
Makalah Studi Al Qur’an.docx
ZuketCreationOfficia
 
Makalah Bank Syariah.docx
Makalah Bank Syariah.docxMakalah Bank Syariah.docx
Makalah Bank Syariah.docx
ZuketCreationOfficia
 
Makalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docx
Makalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docxMakalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docx
Makalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docx
ZuketCreationOfficia
 
Makalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docx
Makalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docxMakalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docx
Makalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docx
ZuketCreationOfficia
 

More from ZuketCreationOfficia (7)

Makalah Program Pensiun Penguangan.docx
Makalah Program Pensiun Penguangan.docxMakalah Program Pensiun Penguangan.docx
Makalah Program Pensiun Penguangan.docx
 
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docxMakalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
Makalah Teori Belajar dan Pembelajaran.docx
 
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docxMakalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
Makalah Sanad, Matan dan Rawi Hadist.docx
 
Makalah Studi Al Qur’an.docx
Makalah Studi  Al Qur’an.docxMakalah Studi  Al Qur’an.docx
Makalah Studi Al Qur’an.docx
 
Makalah Bank Syariah.docx
Makalah Bank Syariah.docxMakalah Bank Syariah.docx
Makalah Bank Syariah.docx
 
Makalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docx
Makalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docxMakalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docx
Makalah Peradaban Islam di Asia Tenggara.docx
 
Makalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docx
Makalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docxMakalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docx
Makalah Pendidikan Agama Islam Sholat.docx
 

Makalah Apresiasi Sastra Indonesia.docx

  • 1. MAKALAH APRESIASI SASTRA INDONESIA Dosen Pengampu: Ahmad Ilzamul Hikam, M.Pd Oleh: Jeliatut Diani Dewi Malikal Balgis PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS TADRIS UMUM UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO 2023
  • 2. ii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrah Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serata inayah -NYA kepada kita semua,berkat dan bimbingan -NYA kami bisa menyelesaikan kelompok tugas mata kuliah sejarah sastra Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan terbaik terhadap semua aspek kehidupan, yang telah memberikan tuntunan dan pelajaran kepada kita semua, semoga kita bisa mencontoh baginda kita nabi muhammad SAW yang mempunyai akhlak dan ke pribadian yang sempurna, dan menuntun kita dari jalan kegelapan ke jalan yang terang menderang,madinatul 'ilmiah pencerah dunia dari kegelapan.Semoga kita mendapat syafa'at dan semoga kita di akui menjadi ummtnya beliau nabi muhammad SAW di akhirat kelak aamiin. Dengan terselesaikannya tugas kelompok ini kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.Dalam penulisan kelompok ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penyajian sera tatanan bahasanya.Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan,kami berharap membangun guna perbaikan.Kami berharap sungguh dengan rahmat,bimbingan, dan ridho -NYA mudah-mudahan penulisan tugas kelompok ini bermanfaat bagi kami khusususnya bagi pembaca. Kraksaan, 03 Maret 2023
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................... ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1 A. Latar Belakang.......................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2 A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia ................................................2 B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi Sastra.......................................................................................................3 C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra..............................................4 D. Cara Mengapresiasi Sastra...................................................................6 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apresiasi adalah pernyataan yang di ungkapkan untuk menggambarkan kekaguman pengguna atau menikmat karya seni/ sastra untuk para pembuat karya seni/karya sastra dalam (seniman) atas karya mereka. Penghargaan biasanya di ungkapkan secara langsung melalui kekaguman lisan/ tertulis/ tidak langsung. Istilah apresiasi berasal dari Bahasa inggris “apresiation” yang berarti penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja “tiappreciate” yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam Bahasa Indonesia menjadi pengapresiasi. Dengan demikian, yang di maksud dengan, apresiasi sastra adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra, baik yang berbentuk puisi maupun prosa, atau suatu kegiatan menggeluti sastra dengan sungguh- sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran krtitis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti “mengindahkan” atau “menghargai”. Konteks yang lebih luas dalam istilah apresiasi menurut Gove mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan pengarang. Pendapat lain, Squire dan Taba menyimpulkan bahwa apresiasi sebagai suatu proses yang melibatkan tiga unsur inti, yaitu (1) aspek kognitif, (2) aspek emotif, dan (3) aspek evaluatif. Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam upaya memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. Unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif tersebut selain dapat berhubungan dengan unsur-unsur yang secara internal terkandung dalam suatu teks sastra atau unsur intrinsik, juga dapat berkaitan dengan unsur-unsur di luar teks sastra itu sendiri atau unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sastra yang bersifat objektif itu misalnya tulisan serta aspek bahasa dan struktur wacana dalam hubungannya dengan kehadiran makna yang tersurat. Sedangkan unsur ekstrinsik antara lain berupa biografi pengarang, latar proses kreatif penciptaan maupun latar sosial-budaya yang menunjang kehadiran teks sastra. Aspek emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembicara dalam upaya menghayati unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang dibaca. Selain itu, unsur emosi juga sangat berperanan dalam upaya memahami unsur- unsur yang bersifat subjektif. Unsur subjektif itu dapat berupa bahasa paparan yang mengandung ketaksaan makna atau yang bersifat konotatif-interpretatif serta dapat pula berupa unsur-unsur signifikan tertentu, misalnya penampilan tokoh dan setting yang bersifat metaforis. Aspek evaluatif berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian terhadap baik-buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta sejumlah ragam
  • 6. 3 penilaian lain yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara personal cukup dimiliki oleh pembaca. Dengan kata lain, keterlibatan unsur penilaian dalam hal ini masih bersifat umum sehingga setiap apresiator yang telah mampu meresponsi teks sastra yang dibaca sampai pada tahapan pemahaman dan penghayatan, sekaligus juga mampu melaksanakan penilaian. Sejalan dengan rumusan pengertian apresiasi di atas, S. Effendi mengungkapkan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Dari pendapat itu juga dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa akrab dengan teks sastra yang diapresiasinya, menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai suatu kebutuhan yang mampu memuaskan ruhaniahnya. B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi Sastra Apresiasi sastra sebenarnya bukan merupakan konsep abstrak yang tidak pernah terwujud dalam tingkah laku, melainkan merupakan pengertian yang di dalamnya menyiratkan adanya suatu kegiatan yang harus terwujud secara konkret. Perilaku tersebut dalam hal ini dapat dibedakan antara perilaku kegiatan secara langsung dan kegiatan perilaku secara tidak langsung. Apresiasi sastra secara langsung adalah kegiatan membaca atau menikmati cipta sastra berupa teks maupun performansi secara langsung. Kegiatan membaca suatu teks sastra secara langsung dapat terwujud dalam perilaku membaca, memahami, menikmati, serta mengevaluasi teks sastra, baik yang berupa cerpen, novel, roman, naskah drama, maupun teks sastra berupa puisi. Kegiatan langsung yang terwujud dalam kegiatan mengapresiasi sastra pada performansi, misalnya saat Anda melihat, mengenal, memahami, menikmati, ataupun memberikan penilaian pada kegiatan membaca puisi, cerpen, pementasan drama, baik di radio, televisi, maupun pementasan di panggung
  • 7. 4 terbuka. Kedua bentuk kegiatan itu dalam hal ini perlu dilaksanakan secara sungguh-sungguh, berulang kali, sehingga dapat melatih dan mengembangkan kepekaan pikiran dan perasaan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta sastra, baik yang dipaparkan lewat media tulisan, lisan, maupun visual. Kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung dapat ditempuh dengan cara mempelajari teori sastra, membaca artikel yang berhubungan dengan kesastraan, baik di majalah maupun koran, mempelajari buku-buku maupun esai yang membahas dan memberikan penilaian terhadap suatu karya sastra serta mempelajari sejarah sastra. Kegiatan itu disebut sebagai kegiatan apresiasi secara tidak langsung karena kegiatan tersebut nilai akhirnya bukan hanya mengembangkan pengetahuan seseorang tentang sastra, melainkan juga akan meningkatkan kemampuan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta sastra. Dengan demikian, kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung itu pada gilirannya akan ikut berperan dalam mengembangkan kemampuan apresiasi sastra jika bahan bacaan tentang sastra yang telah ditelaahnya itu memiliki relevansi dengan kegiatan apresiasi sastra. Misalnya membaca masalah minat baca sastra murid, kemampuan apresiasi sastra masyarakat Indonesia atau mungkin artikel tentang pengajaran sastra di sekolah. Meskipun pembahasan itu sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan, pembahasan itu sedikit sekali peranannya atau bahkan tidak berperan dalam mengembangkan kemampuan apresiasi. Dalam hal demikian, pembaca tidak melaksanakan kegiatan apresiasi secara langsung maupun tidak langsung. C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra Kemampuan apresiasi dapat bermacam-macam tingkatannya , karena itu dapat ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih baik. Yang belum mampu dapat dijadikan mampu. Jadi apresiasi itu dapat dipelajari, dapat dilatih, karena itu pula dapat diajarkan. Berikut tingkatan dalam mengapresiasi sastra.
  • 8. 5 1. Apresiasi Tingkat Pertama Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkatan pertama merupana tingkatan yang didominasi pergulatan emosi, walaupun tetap dikontrol oleh kesadaran intelektual dan dipupuk oleh imajinasi. Di tingkat pertama, apresiator seolah-olah berada di dalam “pengalaman” yang diceritakan pengarang. Ia dapat merasakan kesenangan, kegembiraan, dan sebagainya jika pengarang memang melukiskan hal tersebut. Dengan imajinasinya apresiator dapat menangkap dan membayangkan kejadian- kejadian yang terdapat dalam karya tersebut. Ia mulai memperoleh kenikmatan dari karya sastra yang sedang diakrabinya. 2. Apresiasi Tingkat Kedua. Di atas telah disebutkan bahwa, apresiasi tingkat kedua terjadi apabila daya intelektual telah bekerja lebih giat. Maksudnya, adalah selain terjadi pergulatan emosi, terjadi pula pergulatan intelektual. Pada tingkat kedua ini, intelektual bekerja lebih giat, karena apresiator tidak hanya puas dengan memperoleh kenikmatan menemukan pengalaman, melainkan ia juga ingin tahu mengapa karya tersebut memberi nikmat. Di tingkat ini, apresiator berusaha mengungkap hal-hal yang ada di balik karya tersebut.Ia memperhatikan unsur-unsur pembentuknya, bahkan ia merasa perlu mengetahui kaidah-kaidah pembentukan cipta sastra. Iapun merasa perlu mendalami pengertian tentang unsur-unsur cipta sastra. Dengan demikian ia dapat menelusuri karya tersebut, dari unsur-unsur pembentuknya (unsur intrinsik dan ekstrinsik karya sastra). Pada tingkatan ini, apresiator sudah mempunyai gambaran tentang karya yang sedang diapresiasinya. Ia sudah mulai mengetahui kualitas karya tersebut, dan jika karya tersebut bagus ia mulai kagum akan karya tersebut dan terhadap pengarangnya. Iapun semakin menikmati dan semakin bergairah mngakrabi karya tersebut. 3. Apresiasi Tingkat Ketiga. Pada apresiasi tingkat ketiga, seseorang menyadari bahwa sastra bukan sekedar permainan bahasa atau bunyi bahasa. Sastra ternyata memberikan
  • 9. 6 sesuatu yang dapat dipetik manfaatnya. Dari sastra seseorang menemukan nilai-nilai hidup tanpa merasa digurui atau dikhotbai, sehingga ia menjadi bijak sendiri. Menjadi bijak dan memperoleh kenikmatan. Dalam tingkatan ini, apresiator sudah mencapai kenikmatan yang tinggi. Ia telah merasa nikmat memperoleh pengalaman dari karya sastra. Ia juga menemukan kenikmatan estetik, karena ia tahu tentang wujud bangun karya sastra secara mendalam. Ia juga merasa nikmat karena memperoleh nilai- nilai untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik. Ia kagum akan karya tersebut dan ia kagum akan pengarangnya. D. Cara Mengapresiasi Sastra Sebelum kita melakukan apresiasi kita harus memilih karya sastra seperti drama, film dll. Kesukaan ini akan melangkah pada upaya seorang untuk mengetahuai lebih dalam karya yang dipilih. Karya sastra dapat di gemari dan di sukai karya tersebut dapat memberi kesan tersendiri yang menimbulkan empati bagi penggemar. Proses penciptaan karya sastra meliputi : 1. Upaya mengexplorasi jiwa pengarang yangmewujudkan ke dalam bentuk bahasa yang akan di jumpai kepada orang lain. 2. Upaya menjadikan sastra media komunikasi antara pengarang dan peminta sastra. 3. Upaya menjadikan sastra sebagai alat penghibur dalam arti merupakan alat pemuas hati peminat sastra. 4. Upaya menjadikan isi sastra merupakan sau bentuk expresi yang mendalam dari pengarang terhadap unsur-unsur kehidupan. Langkah-langkah mengapresiasi sastra secara umum yaitu: 1. menginterprestasi atau melakukan penafsiran terhadap karya sastra berdasarkan sifat-sifat karya tersebut. 2. Menganalis atau mengurangi unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur intrinsik maupun ekstrinsik.
  • 10. 7 3. Menikmati atau merasakan karya satra berdasarkat pemahaman untuk mendapatkan pernyataan. 4. Mengevaluasi atau menila karya satra dalam rangka mengukur kualiatas karya tersebut. 5. Memberikan penghargaan kepada karya satra berdasarkan tingkat kualitas.