SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAB 10
         PERILAKU TERCELA




DISUSUN OLEH:
AHMAD RIZKI PRANANTA
SEMBIRING
1. HASUD
Pengertian:
 An-Nawawi rahimahullahu berkata: “Hasud
       adalah menginginkan hilangnya nikmat dari
       yang memperolehnya, baik itu nikmat dalam
       agama ataupun dalam perkara dunia.”
       (Riyadhush Shalihin, Bab Tahrimil Hasad, no.
       270)
Hasud artinya merasa tidak senang jika orang lain
       mendapatkan kenikmatan dan berusaha agar
       kenikmatan tersebut cepat berakhir dan
       berpindah kepada dirinya, serta merasa  senang
kalau orang lain mendapat musibah.
Macam-Macam Hasud
   Hasud yang terlarang
     Adalah hasud terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain,
sehingga menimbulkan kedengkian, dll.
   Hasud yang diperbolehkan
    Adalah hasud kepada orang lain dalam hal :
    Jika seseorang diberi harta benda kemudian dibelanjakan
    dijalan Allah Swt.
    Jika seseorang diberi ilmu oleh Allah kemudian
    diamalkannya.
Penyebab Pokok Hasud
   Sifat kikir yang berlebihan
   Kalah bersaing dalam merebut simpati orang atau
    dalam usaha.
   Cinta dunia dan sejenisnya.
   Merasa sedih orang lain memiliki kelebihan.
   Tidak beriman kepada qadha dan qadar.
QUR‟AN DAN HADIS TENTANG
              HASUD
   “Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling
    hasud, dan janganlah kalian saling membelakangi. Jadilah kalian
    hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)
    Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
    “Dahulu kami duduk-duduk di sisi Nabi Shallallahu „alaihi wa
    sallam. Lalu beliau Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
     Sekarang akan muncul kepada kalian dari jalan ini, seorang lelaki
    dari penghuni surga.”
   “Adakah (patut) mereka iri hati (dengki) kepada manusia
    (Muhammad) atas karunia yang telah diberikan Allah kepada
    mereka? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan
    Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan
    kepadanya kerajaan yang besar .” (QS. An-Nisa : 54).
Cara Menghindari Hasud
a. Menumbuhkan kesadaran bahwa
permusuhan dan kemarahan akan membawa
petaka dan kesengsaraan baik lahir maupun
bathin.
b. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan
kesabaran.
c. Jadilah orang yang mempunyai pendirian
tidak mudah di provokasi.
d. Mengamalkan ajaran agama Islam.
RIYA
Pengertian Riya:
       Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah)
kepada orang lain agar disanjung atau dipuji.
       Maksud lain adalah beribadah dengan niat
bukan karena ALLAH dan karena ingin dilihat,
disanjung atau dipuji manusia.
       Riya menurut bahasa artinya memperlihatkan
   atau memamerkan
       Menurut Istilah: Ibadah yang dilakukan dengan
   tujuan atau maksud agar dapat dilihat orang lain
   sehingga memuji pelakunya.
Sebab-sebab terjadinya
riya
 Latar belakang kehidupan
 Persahabatan yang buruk
 Tidak menjaga hubungan dengan
  Allah
 Suka dipuji atau disanjung orang lain
 Takut menjadi bahan omongan orang.
Macam-Macam Riya
1. Riya dalam niat
      Riya ini muncul ketika mengawali suatu pekerjaan.
Seseorang yang akan melakukan ibadah berkeinginan
untuk mendapatkan pujian dan sanjungan manusia.


2. Riya dalam perbuatan
       Yaitu riya orang yang selalu memperlihatkan
ketekunan beribadah bukan karena sedang memberi contoh
atau bukan diwaktu saat orang banyak melakukannya.
Bahaya Riya
    Terhalang dari petunjuk Allah
    Ditimpa rasa gelisah
    Batal amalnya
    Mendapatkan azab Allah
    Riya adalah syirik khafi
    Menyia-nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan tujuan luhurnya
    Riya‟ mewariskan kehinaan dan kekerdilan.
    Riya‟ menghalangi pahala akhirat.
    Riya‟ menambah kesesatan
   “Kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai
    dari shalatnya, dan orang-orang yang berbuat riya.”
   Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang sangat berbahaya karena bersifat
    lembut (samar-samar) tapi berdampak luar biasa.
Cara Menghindari sifat riya

 Merenungi dan mengingat dampak dari
  perbuatan riya
 Menjauhkan persahabatan dengan
  orang yang berperilaku riya
 Mengendalikan nafsu
 Membangun kedekatan hubungan
  dengan Allah
 Mempersiapkan niat hanya karena Allah
  saja, tidak menampakkan ibadah
  kecuali untuk memberi contoh dan
  diwaktu orang banyak melakukannya.
QUR‟AN DAN HADIS TENTANG
          RIYA
   “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu
    Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka.
    Dan jika mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri
    dengan malas, mereka bermaksud riya‟ ( dengan shalat
    itu ) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka dzkiri
    kepada Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-
    Nisa : 142).

   “Sesuatu yang sangat aku takutkan yang akan
    menimpa kamu ialah syirik kecil. Apa itu syirik
    kecil? Beliau menjawab: Riya‟” (H.R. Ahmad)
ANIAYA
Pengertian Aniaya:
   Aniaya artinya dzolim yaitu meletakkan sesuatu
    bukan pada tempatnya. Dengan demikian orang lain
    diperlakukan secara tidak sesuai dengan semestinya.
 Aniaya artinya perbuatan bengis, penyiksaan
  atau zalim
 artinya melampaui batas, keterlaluan, bertindak
  atau melakukan suatu bukan pada tempatnya.
 “Perbuatan yang melampaui batas-batas
  kemanusian dan menentang dari ketentuan yang
  telah ditetapkan Allah.”
MACAM MACAM ANIAYA.
         Yaitu:
 Aniaya terhadap Allah ta’âla dengan cara
  tidak mau melaksanakan perintah yang wajib
  dan meninggalkan larangan Allah yang haram
 Aniaya terhadap sesama manujsia seperti:
  gibah (menggunjing), namimah (mengadu
  domba), fitnah, mencuri, merampok,
  melakukan penyiksaan dan melakukan
  pembunuhan
 Aniaya terhadap binatang. Menjadikan
  sasaran latihan tembak
 Aniaya terhadap diri sendiri. Membiarkan diri
  berada dalam situasi yang sama dari hari ke
  hari
Cara Menghindari Aniaya

      Dalam upaya menghindari perbuatan
aniaya ini hendaknya kita memperhatikan
hak-hak diri sendiri, hak orang lain, hak
binatang, alam, dsb.
     Selain itu pula kita hendaknya takut
kepada dosa, karena Allah swt telah
melarang kita berbuat aniaya, atau berbuat
kerusakan di muka bumi ini.
QUR’AN DAN HADIS
 TENTANG RIYA dengan melanggar hak dan aniaya,
A. “Dan barang siapa berbuat demikian
     maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang
     demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An-Nisa : 30)
B.   “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
     merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih
     baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
     kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
     janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
     gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
     (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak
     bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-
     Hujuraat : 11)
C.   “…Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka mereka
     itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Baqarah : 229).
DISKRIMINASI
Pengertian Diskriminasi:
 Diskriminasi artinya memandang sesuatu tidak secara adil
   dan memperlakukannya pula secara pilih kasih.
 Diskiriminasi adalah pemisahan atau perbedaan.
 Diskriminasi perbuatan zalim dan tercela karena akan
   mendatangkan kerugian terhadap orang yang diperlakukan
   diskriminatif
 Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yakni
   discrimination yang artinya „perbedaan perlakuan‟. Dalam
   bahasa Arab disebut dengan „tafriq‟ dan merupakan sifat
   tercela yang harus dihapuskan, apalagi di Negara yang
   menganut sistem demokrasi.
Cara Menghindari
A.   Diskriminasi
      Memahami tentang hak-hak dan kewajiban seseorang
B.    Jika kita mau melakukan diskriminasi, maka perhatikan dulu apakah dia memang berhak
      atau tidak, jika memang berhak, maka kita harus mengurungkan diri untuk berbuat
      diskriminasi
C.    Gemar bersilaturahmi, antara lain dengan saling mengunjungi agar saling mengenal dan tolong
      menolong
D.    Tidak suka menyalahkan orang lain atau merasa diri sendiri yang paling benar karena
      kebenaransejati hanyalah milik Allah swt. sehingga dialah yang paling berhak menetapkan
      kebenaran hakiki di hari kemudian.
E.    Tidak suka mengolok-olok, buruk sangka, atau memfitnah antara satu kelompok dengan
      kelompok lainya.
F.    Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, khususnya bagi bangsa Indonesia yang
      terdiri dari ribuan kepulauan serta beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, dan budaya.
G.    Menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun
      serta berbuat baik kepada semua makhluk, khususnya sesama manusia.
H.    Bersikap toleran (tasamuh) terhadap sesama umat beragama dan tidak memaksakan
      keyakinan terhadap umat lainnya, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, dan tidak saling
      menghina syariat atau Tuhan milik umat beragama lain.
I.    Ikut serta secara aktif dalam kegiatan yang memiliki tujuan menghapuskan diskriminasi,
      antara lain dengan memberi pelayanan yang baik terhadap hak-hak warga atau masyarakat
      tanpa membedakan warna kulit, golongan, suku bangsa, dan status sosialnya.
Diskriminasi bisa terjadi di
lingkungan keluarga,
masyarakat, dan kehidupan
bernegara
 Orangtua membeda-bedakan perlakuan
  terhadap anak-anaknya tidak pada
  tempatnya
 Dikarenakan beda asal daerah ketua RT
  tidak mengundang pertemuan kepada suku
  yang berbeda dengannya
 Pemerintah tidak melindungi warganya
  yang berasal dari golongan tertentu
MACAM-MACAM
DISKRIMINASI:
a.   Deskriminasi Kelamin
b.   Deskriminasi Ras
c.   Deskriminasi Sosial
d.   Deskriminasi warna Kulit
Contoh keteladanan Para Nabi untuk
  menghindari sikap diskriminatif:
  Sejarah mencatat bahwa ajaran islam tidak menyukai adanya
  diskriminatif. Hal ini di perjuangkan dengan contoh keteladanan
  para nabi antara lain sbb:
  1. Nabi Ibrahim menjadikan Siti Hajar, seorang budak etiopia
  yang dianggap hina sebagai isterinya. Ternyata budak
  perempuan tersebut justru mempunyai kepribadian mulia, tidak
  mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan, dan
  bertanggung jawab, khususnya dalam membesarkan putranya,
  Ismail as.
  2. Di zaman Nabi Muhammad saw. Perjuangan menghapus
  diskriminasi (perbudakan) terus dilanjutkan, khususnya
  terhadap budak-budak di kota mekah. Diantaranya Bilal bin
  Rabah, ia adalah seorang hamba Allah yang teguh dalam
  mempertahankan keyakinannya terhadap islam. Demikian pula
  dengan Zaid bin Haris yang telah dimerdekakan oleh Nabi
  Muhammad saw.
QUR’AN DAN HADIS
     TENTANG RIYA
A.   Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah
     (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap
     Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman,
     janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
     jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula
     sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang
     direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
     jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk
     panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang
     tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.Hai orang-orang
     yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
     karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari
     keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
     seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
     mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
     kepada Allah.
A.   Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
     Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
     laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa
     dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
     orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang
     paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
     lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat : 10-13)
B.   Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit
     dan bumi dan berlainlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya
     pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang
     yang mengetahui.(QS Ar rum: 22.)
C.   Dan tidak lah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
     bagi semesta alam. (QS Al Anbiya:107)
D.   “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang
     selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil.
     Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
     mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
     itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
     sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
     kerjakan.”(QS Al- Maidah : 8)
Thanks a Lot
for Wacthing !

More Related Content

What's hot

Pai menghindari perilaku tercela
Pai menghindari perilaku tercelaPai menghindari perilaku tercela
Pai menghindari perilaku tercela
Uni Handayani
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
andriandika
 
Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
Akhlak Tercela Kepada Diri SendiriAkhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
mafruhah
 

What's hot (19)

Pai menghindari perilaku tercela
Pai menghindari perilaku tercelaPai menghindari perilaku tercela
Pai menghindari perilaku tercela
 
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahRiya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
 
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalahRiya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
Riya, sum’ah, ujub dan takabur adalah
 
AKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELAAKHLAK TERCELA
AKHLAK TERCELA
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Perilaku tercela-riya
Perilaku tercela-riyaPerilaku tercela-riya
Perilaku tercela-riya
 
Akhlak tercela pada diri sendiri
Akhlak tercela pada diri sendiriAkhlak tercela pada diri sendiri
Akhlak tercela pada diri sendiri
 
Ppt
Ppt Ppt
Ppt
 
Menjadi hamba Allah yang berakhlak
Menjadi hamba Allah yang berakhlakMenjadi hamba Allah yang berakhlak
Menjadi hamba Allah yang berakhlak
 
Berjihad memeranggi ujub dan riya
Berjihad memeranggi ujub dan riyaBerjihad memeranggi ujub dan riya
Berjihad memeranggi ujub dan riya
 
Penyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahayaPenyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahaya
 
Perilaku tercela
Perilaku tercelaPerilaku tercela
Perilaku tercela
 
ppt hasad dan riya
ppt hasad dan riyappt hasad dan riya
ppt hasad dan riya
 
ppt agama islam bab aklak tercela kelas XI SMA
ppt agama islam bab aklak tercela kelas XI SMAppt agama islam bab aklak tercela kelas XI SMA
ppt agama islam bab aklak tercela kelas XI SMA
 
Menghina dan Mencela Sesama Muslim
Menghina dan Mencela Sesama Muslim Menghina dan Mencela Sesama Muslim
Menghina dan Mencela Sesama Muslim
 
Akhlak mulia dalam islam
Akhlak mulia dalam islamAkhlak mulia dalam islam
Akhlak mulia dalam islam
 
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihanHubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
Hubbud dunya adalah cinta dunia yang berlebihan
 
Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
Akhlak Tercela Kepada Diri SendiriAkhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
Akhlak Tercela Kepada Diri Sendiri
 
Diskriminasi
DiskriminasiDiskriminasi
Diskriminasi
 

Viewers also liked (13)

Tracking The Trend
Tracking The TrendTracking The Trend
Tracking The Trend
 
Question 6
Question 6Question 6
Question 6
 
Agriculture inights
Agriculture inightsAgriculture inights
Agriculture inights
 
Hack4good pitch
Hack4good pitchHack4good pitch
Hack4good pitch
 
Question 1
Question 1Question 1
Question 1
 
Arti perawan
Arti perawanArti perawan
Arti perawan
 
Question 7
Question 7Question 7
Question 7
 
Question 2
Question 2Question 2
Question 2
 
EasyBid
EasyBidEasyBid
EasyBid
 
Tarea 4
Tarea 4Tarea 4
Tarea 4
 
Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1Metabolisme nitrogen 1
Metabolisme nitrogen 1
 
trabajo de tesis
trabajo de tesistrabajo de tesis
trabajo de tesis
 
40086768 competency-mapping
40086768 competency-mapping40086768 competency-mapping
40086768 competency-mapping
 

Similar to Presentation1

ppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdf
ppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdfppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdf
ppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdf
UchoBinRobin
 

Similar to Presentation1 (20)

ppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdf
ppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdfppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdf
ppt-hindari-ghibah-lakukan-tabayun-ikm-kelas-7-bab-8.pdf
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Diskriminasi
DiskriminasiDiskriminasi
Diskriminasi
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Perilaku tercela
Perilaku tercelaPerilaku tercela
Perilaku tercela
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptxMATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
MATERI HUSNUDZAN DAN UKHUWAH.pptx
 
Rangkuman bab akhlak
Rangkuman bab akhlakRangkuman bab akhlak
Rangkuman bab akhlak
 
Takabur
TakaburTakabur
Takabur
 
Purification Of The Heart 07
Purification Of The Heart 07Purification Of The Heart 07
Purification Of The Heart 07
 
Agama Kelompok Moenica
Agama Kelompok MoenicaAgama Kelompok Moenica
Agama Kelompok Moenica
 
Dalil
DalilDalil
Dalil
 
Larangan syirik
Larangan syirikLarangan syirik
Larangan syirik
 
A162667 - Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
A162667 - Amalan Terbaik dalam Pembangunan SosialA162667 - Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
A162667 - Amalan Terbaik dalam Pembangunan Sosial
 
Hasad
HasadHasad
Hasad
 
Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar
Makalah Akhlak Tasawwuf created  by: Andi Khaidir AkbarMakalah Akhlak Tasawwuf created  by: Andi Khaidir Akbar
Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Ppt aniaya dan diskriminasi
Ppt aniaya dan diskriminasiPpt aniaya dan diskriminasi
Ppt aniaya dan diskriminasi
 

Presentation1

  • 1. BAB 10 PERILAKU TERCELA DISUSUN OLEH: AHMAD RIZKI PRANANTA SEMBIRING
  • 2. 1. HASUD Pengertian:  An-Nawawi rahimahullahu berkata: “Hasud adalah menginginkan hilangnya nikmat dari yang memperolehnya, baik itu nikmat dalam agama ataupun dalam perkara dunia.” (Riyadhush Shalihin, Bab Tahrimil Hasad, no. 270) Hasud artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan dan berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah.
  • 3. Macam-Macam Hasud  Hasud yang terlarang Adalah hasud terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain, sehingga menimbulkan kedengkian, dll.  Hasud yang diperbolehkan Adalah hasud kepada orang lain dalam hal :  Jika seseorang diberi harta benda kemudian dibelanjakan dijalan Allah Swt.  Jika seseorang diberi ilmu oleh Allah kemudian diamalkannya.
  • 4. Penyebab Pokok Hasud  Sifat kikir yang berlebihan  Kalah bersaing dalam merebut simpati orang atau dalam usaha.  Cinta dunia dan sejenisnya.  Merasa sedih orang lain memiliki kelebihan.  Tidak beriman kepada qadha dan qadar.
  • 5. QUR‟AN DAN HADIS TENTANG HASUD  “Janganlah kalian saling membenci, janganlah kalian saling hasud, dan janganlah kalian saling membelakangi. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.” (HR. Muslim)  Diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia berkata: “Dahulu kami duduk-duduk di sisi Nabi Shallallahu „alaihi wa sallam. Lalu beliau Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: Sekarang akan muncul kepada kalian dari jalan ini, seorang lelaki dari penghuni surga.”  “Adakah (patut) mereka iri hati (dengki) kepada manusia (Muhammad) atas karunia yang telah diberikan Allah kepada mereka? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar .” (QS. An-Nisa : 54).
  • 6. Cara Menghindari Hasud a. Menumbuhkan kesadaran bahwa permusuhan dan kemarahan akan membawa petaka dan kesengsaraan baik lahir maupun bathin. b. Saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran. c. Jadilah orang yang mempunyai pendirian tidak mudah di provokasi. d. Mengamalkan ajaran agama Islam.
  • 7. RIYA Pengertian Riya: Riya artinya memperlihatkan perbuatan (ibadah) kepada orang lain agar disanjung atau dipuji. Maksud lain adalah beribadah dengan niat bukan karena ALLAH dan karena ingin dilihat, disanjung atau dipuji manusia. Riya menurut bahasa artinya memperlihatkan atau memamerkan Menurut Istilah: Ibadah yang dilakukan dengan tujuan atau maksud agar dapat dilihat orang lain sehingga memuji pelakunya.
  • 8. Sebab-sebab terjadinya riya  Latar belakang kehidupan  Persahabatan yang buruk  Tidak menjaga hubungan dengan Allah  Suka dipuji atau disanjung orang lain  Takut menjadi bahan omongan orang.
  • 9. Macam-Macam Riya 1. Riya dalam niat Riya ini muncul ketika mengawali suatu pekerjaan. Seseorang yang akan melakukan ibadah berkeinginan untuk mendapatkan pujian dan sanjungan manusia. 2. Riya dalam perbuatan Yaitu riya orang yang selalu memperlihatkan ketekunan beribadah bukan karena sedang memberi contoh atau bukan diwaktu saat orang banyak melakukannya.
  • 10. Bahaya Riya  Terhalang dari petunjuk Allah  Ditimpa rasa gelisah  Batal amalnya  Mendapatkan azab Allah  Riya adalah syirik khafi  Menyia-nyiakan amal shalih, dari pengaruh baiknya dan tujuan luhurnya  Riya‟ mewariskan kehinaan dan kekerdilan.  Riya‟ menghalangi pahala akhirat.  Riya‟ menambah kesesatan  “Kecelakaan bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, dan orang-orang yang berbuat riya.”  Penyakit ini termasuk jenis penyakit yang sangat berbahaya karena bersifat lembut (samar-samar) tapi berdampak luar biasa.
  • 11. Cara Menghindari sifat riya  Merenungi dan mengingat dampak dari perbuatan riya  Menjauhkan persahabatan dengan orang yang berperilaku riya  Mengendalikan nafsu  Membangun kedekatan hubungan dengan Allah  Mempersiapkan niat hanya karena Allah saja, tidak menampakkan ibadah kecuali untuk memberi contoh dan diwaktu orang banyak melakukannya.
  • 12. QUR‟AN DAN HADIS TENTANG RIYA  “Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan jika mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas, mereka bermaksud riya‟ ( dengan shalat itu ) dihadapan manusia, dan tidaklah mereka dzkiri kepada Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An- Nisa : 142).  “Sesuatu yang sangat aku takutkan yang akan menimpa kamu ialah syirik kecil. Apa itu syirik kecil? Beliau menjawab: Riya‟” (H.R. Ahmad)
  • 13. ANIAYA Pengertian Aniaya:  Aniaya artinya dzolim yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Dengan demikian orang lain diperlakukan secara tidak sesuai dengan semestinya.  Aniaya artinya perbuatan bengis, penyiksaan atau zalim  artinya melampaui batas, keterlaluan, bertindak atau melakukan suatu bukan pada tempatnya.  “Perbuatan yang melampaui batas-batas kemanusian dan menentang dari ketentuan yang telah ditetapkan Allah.”
  • 14. MACAM MACAM ANIAYA. Yaitu:  Aniaya terhadap Allah ta’âla dengan cara tidak mau melaksanakan perintah yang wajib dan meninggalkan larangan Allah yang haram  Aniaya terhadap sesama manujsia seperti: gibah (menggunjing), namimah (mengadu domba), fitnah, mencuri, merampok, melakukan penyiksaan dan melakukan pembunuhan  Aniaya terhadap binatang. Menjadikan sasaran latihan tembak  Aniaya terhadap diri sendiri. Membiarkan diri berada dalam situasi yang sama dari hari ke hari
  • 15. Cara Menghindari Aniaya Dalam upaya menghindari perbuatan aniaya ini hendaknya kita memperhatikan hak-hak diri sendiri, hak orang lain, hak binatang, alam, dsb. Selain itu pula kita hendaknya takut kepada dosa, karena Allah swt telah melarang kita berbuat aniaya, atau berbuat kerusakan di muka bumi ini.
  • 16. QUR’AN DAN HADIS TENTANG RIYA dengan melanggar hak dan aniaya, A. “Dan barang siapa berbuat demikian maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS. An-Nisa : 30) B. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al- Hujuraat : 11) C. “…Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Baqarah : 229).
  • 17. DISKRIMINASI Pengertian Diskriminasi:  Diskriminasi artinya memandang sesuatu tidak secara adil dan memperlakukannya pula secara pilih kasih.  Diskiriminasi adalah pemisahan atau perbedaan.  Diskriminasi perbuatan zalim dan tercela karena akan mendatangkan kerugian terhadap orang yang diperlakukan diskriminatif  Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yakni discrimination yang artinya „perbedaan perlakuan‟. Dalam bahasa Arab disebut dengan „tafriq‟ dan merupakan sifat tercela yang harus dihapuskan, apalagi di Negara yang menganut sistem demokrasi.
  • 18. Cara Menghindari A. Diskriminasi Memahami tentang hak-hak dan kewajiban seseorang B. Jika kita mau melakukan diskriminasi, maka perhatikan dulu apakah dia memang berhak atau tidak, jika memang berhak, maka kita harus mengurungkan diri untuk berbuat diskriminasi C. Gemar bersilaturahmi, antara lain dengan saling mengunjungi agar saling mengenal dan tolong menolong D. Tidak suka menyalahkan orang lain atau merasa diri sendiri yang paling benar karena kebenaransejati hanyalah milik Allah swt. sehingga dialah yang paling berhak menetapkan kebenaran hakiki di hari kemudian. E. Tidak suka mengolok-olok, buruk sangka, atau memfitnah antara satu kelompok dengan kelompok lainya. F. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, khususnya bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan serta beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, dan budaya. G. Menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun serta berbuat baik kepada semua makhluk, khususnya sesama manusia. H. Bersikap toleran (tasamuh) terhadap sesama umat beragama dan tidak memaksakan keyakinan terhadap umat lainnya, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, dan tidak saling menghina syariat atau Tuhan milik umat beragama lain. I. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan yang memiliki tujuan menghapuskan diskriminasi, antara lain dengan memberi pelayanan yang baik terhadap hak-hak warga atau masyarakat tanpa membedakan warna kulit, golongan, suku bangsa, dan status sosialnya.
  • 19. Diskriminasi bisa terjadi di lingkungan keluarga, masyarakat, dan kehidupan bernegara  Orangtua membeda-bedakan perlakuan terhadap anak-anaknya tidak pada tempatnya  Dikarenakan beda asal daerah ketua RT tidak mengundang pertemuan kepada suku yang berbeda dengannya  Pemerintah tidak melindungi warganya yang berasal dari golongan tertentu
  • 20. MACAM-MACAM DISKRIMINASI: a. Deskriminasi Kelamin b. Deskriminasi Ras c. Deskriminasi Sosial d. Deskriminasi warna Kulit
  • 21. Contoh keteladanan Para Nabi untuk menghindari sikap diskriminatif: Sejarah mencatat bahwa ajaran islam tidak menyukai adanya diskriminatif. Hal ini di perjuangkan dengan contoh keteladanan para nabi antara lain sbb: 1. Nabi Ibrahim menjadikan Siti Hajar, seorang budak etiopia yang dianggap hina sebagai isterinya. Ternyata budak perempuan tersebut justru mempunyai kepribadian mulia, tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan, dan bertanggung jawab, khususnya dalam membesarkan putranya, Ismail as. 2. Di zaman Nabi Muhammad saw. Perjuangan menghapus diskriminasi (perbudakan) terus dilanjutkan, khususnya terhadap budak-budak di kota mekah. Diantaranya Bilal bin Rabah, ia adalah seorang hamba Allah yang teguh dalam mempertahankan keyakinannya terhadap islam. Demikian pula dengan Zaid bin Haris yang telah dimerdekakan oleh Nabi Muhammad saw.
  • 22. QUR’AN DAN HADIS TENTANG RIYA A. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
  • 23. A. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki- laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujurat : 10-13) B. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainlainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.(QS Ar rum: 22.) C. Dan tidak lah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS Al Anbiya:107) D. “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS Al- Maidah : 8)
  • 24. Thanks a Lot for Wacthing !