SlideShare a Scribd company logo
1
Machine Learning
Diskusi Pertemuan 14
Principal Component Analysis (PCA)
Gambar 1. Principal Component Analysis (PCA)
14.1 Pengertian
• Satu pendekatan terkait dengan dimensi yang tinggi adalah mengurangi data tersebut.
• Memproyeksikan data dimensi tinggi ke dimensi yang rendah menggunakan transformasi
linear dan non-linear.
14.2 Kenapa Perlu Reduksi Dimensi?
• Karena dataset bisa saja memiliki jumlah features yang sangat banyak. (Contohnya: data
dokumen dengan term sebagai vektor feature-nya)
• Menghindari Curse of Dimensionality yakni fenomena dimana analisis data menjadi sangat
sulit disebabkan pertambahan dimensi data, data menjadi tersebar/sparse.
• Mengurangi penggunaan memori dan waktu yang dibutuhkan oleh algoritme machine
learning.
• Memudahkan visualisasi data.
• Membantu mengurangi data yang tidak relevan atau noise
14.3 Principal Component Analysis (PCA)
• Setiap teknik reduksi dimensi adalah menemukan transformasi yang menentukan/kriteria
tertentu (misal information loss, data discrimination, dll).
• Tujuan dari PCA adalah mengurangi dimensi data dengan mempertahankan variasi data
yang ada.
2
• PCA telah banyak diaplikasikan pada bagian bidang seperti face recognition, image
compression, dan merupakan teknik yang umum digunakan untuk pencarian pola pada data
berdimensi tinggi.
14.4 Kelebihan Principal Component Analysis (PCA)
• Salah satu kelebihan PCA adalah kita dapat menemukan pattern/pola dari suatu data
sekaligus mengurangi dimensi data tersebut tanpa kehilangan banyak informasi tentang data
tersebut.
14.5 Langkah-langkah Penghitungan PCA
• Get some data.
• Subtract the mean.
• Calculate the covariance matrix.
• Calculate the eigenvectors and eigenvalues of the covariance matrix.
• Choosing components and forming a feature vector.
• Deriving the new data set.
Step 1. Get some data
Step 2: Subtract the mean
• For PCA to work properly, you have to subtract the mean from each of the data
dimensions.
• The mean subtracted is the average across each dimension.
• This produces a data set whose mean is zero.
3
Step 3: Calculate the covariance matrix
Step 4: Calculate the eigen vectors and eigen values of the covariance matrix
Step 5: Choosing components and forming a feature vector
• Given our example set of data, and the fact that we have 2 eigenvectors, we have two
choices. We can either form a feature vector with both of the eigenvectors:
• Or, we can choose to leave out the smaller, less significant component and only have a
single column:
Step 6: Deriving the new data set
Data transformed with 2 eigenvectors Data transformed with 1 eigenvectors
4
14.6 Getting The Old Data Back
Row Data Adjust = 𝑹𝒐𝒘 𝑭𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆 𝑽𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓−𝟏
x Final Data
Row Data Adjust = 𝑹𝒐𝒘 𝑭𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆 𝑽𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓𝑻
x Final Data
Row Original Data = ( 𝑹𝒐𝒘 𝑭𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆 𝑽𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓𝑻
x Final Data) + Original Mean
14.7 Kelebihan dan Kekurangan Principal Component Analysis (PCA)
Kelebihan PCA:
1. Reduksi dimensi: PCA dapat mengurangi dimensi data dengan menggabungkan variabel-
variabel yang saling berkorelasi menjadi beberapa komponen utama yang tidak berkorelasi. Ini
membantu mengurangi kompleksitas data dan memungkinkan representasi yang lebih
sederhana.
2. Mempertahankan informasi penting: PCA berusaha mempertahankan sebanyak mungkin
informasi penting dalam dataset saat mengurangi dimensi. Komponen utama yang dipilih
berdasarkan eigen values yang lebih besar umumnya memiliki kontribusi yang lebih besar
terhadap variasi dalam data, sehingga informasi penting dapat dipertahankan.
3. Mengidentifikasi pola: PCA dapat mengungkapkan pola atau struktur yang tersembunyi
dalam dataset. Dengan menganalisis komponen utama, kita dapat memahami hubungan dan
tren dalam data yang mungkin tidak terlihat pada variabel aslinya.
4. Praktis dalam visualisasi: PCA memungkinkan visualisasi data yang lebih baik. Dengan
mengurangi dimensi data ke dua atau tiga komponen utama teratas, kita dapat menggambarkan
data dalam bentuk plot dua atau tiga dimensi yang mudah dipahami.
Kekurangan PCA:
1. Informasi yang hilang: Saat mengurangi dimensi, PCA mengorbankan sebagian informasi
detail dalam dataset. Komponen utama dengan eigenvalues yang lebih kecil mungkin
5
menyumbang sedikit informasi dan dapat diabaikan, tetapi ada kemungkinan kehilangan
informasi yang penting dalam komponen ini.
2. Sensitif terhadap skala: PCA sangat sensitif terhadap perbedaan skala variabel. Jika variabel
memiliki skala yang berbeda, variabel dengan variansi yang lebih besar akan lebih dominan
dalam proses PCA. Oleh karena itu, penting untuk melakukan normalisasi atau standarisasi
variabel sebelum menerapkan PCA.
3. Interpretasi komponen: Komponen utama dalam PCA merupakan kombinasi linear dari
variabel asli, dan sering kali sulit untuk memberikan interpretasi langsung terhadap arti fisik
atau makna variabel tersebut.
4. Tidak efektif untuk data nonlinear: PCA merupakan metode linear dan tidak efektif dalam
mengatasi data yang memiliki hubungan nonlinear. Jika pola dalam data tidak terstruktur secara
linear, PCA mungkin tidak memberikan hasil yang optimal.
Saat menggunakan PCA, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut
dan memahami konteks aplikasi yang spesifik agar dapat membuat keputusan yang tepat.
14.8 Diskusi
Pertanyaan Diskusi
Sebutkan dan jelaskan salah satu contoh penerapan dari Principal Component Analysis (PCA)!
Jawaban:
Salah satu contoh penerapan dari Principal Component Analysis (PCA) adalah analisis data dan
reduksi dimensi. PCA digunakan untuk mengidentifikasi pola yang ada dalam data multi
dimensi dengan cara mentransformasikan variabel asli menjadi kombinasi linear yang disebut
sebagai komponen utama (principal component). Berikut adalah contoh penerapan PCA dalam
analisis data:
Misalkan kita memiliki dataset yang terdiri dari sejumlah variabel yang saling berkorelasi.
Tujuan kita adalah untuk mengurangi dimensi variabel tersebut tanpa kehilangan terlalu banyak
informasi. Dalam hal ini, kita menggunakan PCA atau mengidentifikasi komponen utama yang
memberikan kontribusi paling signifikan terhadap variasi dalam data.
Langkah-langkah dalam penerapan PCA adalah sebagai berikut:
1. Persiapan data: Pertama-tama, kita perlu melakukan pra-pemrosesan data, seperti normalisasi
atau standarisasi variabel jika perlu, untuk memastikan bahwa semua variabel memiliki skala
yang serupa.
2. Membangun matriks korespondensi: Langkah berikutnya adalah membangun matriks
korespondensi (covariance matrix) dari data. Matriks ini mengukur hubungan linear antara
setiap pasangan variabel dalam dataset.
6
3. Menghitung vektor eigen: Setelah itu, kita menghitung vektor eigen (eigenvectors) dan nilai
eigen (eigenvalues) dari matriks korespondensi. Eigenvectors adalah vektor-vektor yang
menunjukkan arah dan nilai-nilai yang berhubungan dengan setiap komponen utama,
sedangkan eigenvalues adalah angka yang menggambarkan variabilitas yang dijelaskan oleh
setiap komponen utama.
4. Memilih komponen utama: Komponen utama dipilih berdasarkan eigenvalues yang lebih
besar, karena eigenvalues yang lebih besar menunjukkan bahwa komponen tersebut memiliki
kontribusi yang lebih besar terhadap variasi dalam data. Dengan memilih subset komponen
utama tertinggi, kita dapat mengurangi dimensi data.
5. Transformasi data: Langkah terakhir adalah mentransformasikan data asli ke dalam ruang
komponen utama yang baru. Dalam ruang ini, setiap observasi dapat direpresentasikan oleh
kombinasi linear dari komponen utama yang dipilih.
Melalui penerapan PCA, kita dapat mengurangi dimensi variabel yang kompleks menjadi
dimensi yang lebih rendah, sambil mempertahankan sebagian besar informasi penting dalam
data. Ini dapat mempermudah analisis dan interpretasi data, serta membantu dalam membangun
model yang lebih efisien dan akurat.
Salah satu penerapan PCA dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam pengenalan wajah atau
pengenalan pola. PCA dapat digunakan dalam pengolahan citra untuk mengurangi dimensi fitur
wajah dan membantu dalam pengenalan wajah secara efisien. Dalam konteks ini, PCA dapat
digunakan untuk mengidentifikasi komponen utama atau fitur wajah yang paling berbeda dan
memiliki kontribusi terbesar terhadap variasi dalam dataset wajah. Dengan menggunakan PCA,
dimensi variabel-variabel yang digunakan untuk menggambarkan wajah, seperti piksel
intensitas warna, dapat dikurangi menjadi beberapa komponen utama yang paling signifikan.
Proses penerapan PCA dalam pengenalan wajah umumnya melibatkan langkah-langkah
berikut:
1. Pra-Pemprosesan: Gambar wajah yang digunakan perlu diubah menjadi format yang sesuai
dan diubah ke dalam bentuk vektor. Selain itu, normalisasi gambar atau penyesuaian kontras
dapat diterapkan untuk memastikan konsistensi dalam intensitas piksel.
2. Membangun dataset: Kumpulan data wajah yang representatif dibangun sebagai dataset latih.
Setiap gambar wajah direpresentasikan oleh vektor fitur yang mencakup intensitas piksel.
3. Menghitung matriks korespondensi: Matriks korespondensi atau covariance matrix dihitung
berdasarkan vektor-vektor fitur dari dataset. Matriks ini menggambarkan korelasi antara piksel-
piksel gambar wajah.
4. Menghitung vektor eigen: Melalui perhitungan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks
korespondensi, komponen utama yang paling signifikan dalam dataset wajah diidentifikasi.
7
Vektor eigen menunjukkan kombinasi linear dari piksel-piksel gambar wajah yang
berkontribusi terhadap variasi dalam dataset.
5. Seleksi komponen utama: Komponen utama dengan eigenvalues yang lebih besar dipilih
untuk membangun model PCA. Komponen-komponen ini mencakup fitur-fitur wajah yang
paling berbeda dan informatif.
6. Pengenalan wajah: Setelah model PCA terlatih, wajah yang tidak dikenal dapat dikenali
dengan memproyeksikan fitur-fitur wajah baru ke dalam ruang komponen utama yang
terdefinisi sebelumnya. Kemudian, pengenalan wajah dapat dilakukan dengan mengukur jarak
atau kesamaan antara fitur-fitur wajah yang diproyeksikan dengan fitur-fitur wajah yang ada
dalam dataset.
Penerapan PCA dalam pengenalan wajah membantu mengurangi dimensi fitur dan
mempertahankan informasi yang penting dalam representasi wajah. Hal ini memungkinkan
sistem pengenalan wajah untuk menjadi lebih efisien, akurat dan mampu mengatasi variasi
dalam penampilan wajah manusia. Contoh penerapan ini adalah pada aplikasi Facebook.
Gambar 2. Contoh pendeteksi wajah pada media sosial Facebook
Terima kasih
Referensi
1. Syahid Abdullah S.Kom., M. (2023, Juli 13). Machine Learning. Diambil kembali dari Edlink
UniversitasSiberAsia:https://api.edlink.id/api/v1.4/media/download/eyJpdiI6IjZyaHQwRUhSTHl4
dkFDak5LY0J6N3c9PSIsInZhbHVlIjoiMk14TzBkeCtNTVd5cVlheFZ5OGJEUT09IiwibWFjIjoi
Mzg4MTc1NjdmYjRiYTdiZjZlOThjYzE2YzAzM2FjYjM5ZWZiOWYwOTg5M2IzYjU1ZTAxY
Tc3NGVmODZhNzNkZSJ9. Diakses pada 14 Juli 2023.
2. https://chat.openai.com/. Diakses pada 14 Juli 2023.
8
File PDF: https://www.slideshare.net/HendroGunawan8/machine-learning-diskusi-14pdf
Terima kasih

More Related Content

Similar to Machine Learning Diskusi 14.pdf

Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
Asyifa Robiatul adawiyah
 
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
FaniaAmbarWanti
 
Materi 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataMateri 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataIsna Aryanty
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
YudaPerwira5
 
Pertemuan 4.pdf
Pertemuan 4.pdfPertemuan 4.pdf
Pertemuan 4.pdf
HasanulFahmi2
 
Aplikasi konsep basis data relasional
Aplikasi konsep basis data relasionalAplikasi konsep basis data relasional
Aplikasi konsep basis data relasional
rian rian
 
Pengenalan power designer
Pengenalan power designerPengenalan power designer
Pengenalan power designerpia_13
 
presentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smk
presentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smkpresentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smk
presentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smk
windaamriani
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
thinkplusx1
 
10 feature engineering-univ-gunadarma
10 feature engineering-univ-gunadarma10 feature engineering-univ-gunadarma
10 feature engineering-univ-gunadarma
ArdianDwiPraba
 
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
fathiamunaf
 
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaDSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
Febry San
 
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Erikson Hutabarat
 
03 Sistem Manajemen Basis Data
03 Sistem Manajemen Basis Data03 Sistem Manajemen Basis Data
03 Sistem Manajemen Basis Data
Ainul Yaqin
 
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHPLaporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
TAN Guru Inovatif
 
PPT SPSS-Statistika
PPT SPSS-StatistikaPPT SPSS-Statistika
PPT SPSS-Statistika
DeviLusianawati
 
New Magnificent Seven
New Magnificent SevenNew Magnificent Seven
New Magnificent Seven
viperantodwi
 
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdfKonsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
damselfly2
 
72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt
72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt
72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt
merisipahutar
 
3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net
3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net 3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net
3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net
Aris Saputro
 

Similar to Machine Learning Diskusi 14.pdf (20)

Analisis data deskriptif
Analisis data deskriptifAnalisis data deskriptif
Analisis data deskriptif
 
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
2-3. Pengenalan SPSS dan Deskriptif (1).ppt
 
Materi 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa dataMateri 8 pengolahan dan analisa data
Materi 8 pengolahan dan analisa data
 
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MININGDATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
DATA MINING : RSITEKTUR & MODEL DATA MINING
 
Pertemuan 4.pdf
Pertemuan 4.pdfPertemuan 4.pdf
Pertemuan 4.pdf
 
Aplikasi konsep basis data relasional
Aplikasi konsep basis data relasionalAplikasi konsep basis data relasional
Aplikasi konsep basis data relasional
 
Pengenalan power designer
Pengenalan power designerPengenalan power designer
Pengenalan power designer
 
presentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smk
presentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smkpresentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smk
presentasi bab 1 buku informatika kelas 11 smk
 
Normalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian databaseNormalisasi Database dan pengertian database
Normalisasi Database dan pengertian database
 
10 feature engineering-univ-gunadarma
10 feature engineering-univ-gunadarma10 feature engineering-univ-gunadarma
10 feature engineering-univ-gunadarma
 
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
sim,fathia suwaninda , hapzi ali Prof.Dr.MM sistem manajemen database ,akunta...
 
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan MahasiswaDSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
DSS Sistem Pendukung Keputusan Untuk Beasiswa Kalangan Mahasiswa
 
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]Analisis Sistem Informasi [Materi V]
Analisis Sistem Informasi [Materi V]
 
03 Sistem Manajemen Basis Data
03 Sistem Manajemen Basis Data03 Sistem Manajemen Basis Data
03 Sistem Manajemen Basis Data
 
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHPLaporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
Laporan Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Menggunakan Metode AHP
 
PPT SPSS-Statistika
PPT SPSS-StatistikaPPT SPSS-Statistika
PPT SPSS-Statistika
 
New Magnificent Seven
New Magnificent SevenNew Magnificent Seven
New Magnificent Seven
 
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdfKonsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
Konsep dan Arsitektur SMBD_02.pdf
 
72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt
72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt
72238483-Perancangan-Basis-Data.ppt
 
3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net
3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net 3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net
3. variabel-tipe-data-dan-operator-pada-vb.net
 

More from HendroGunawan8

Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdf
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdfEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdf
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdf
HendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
HendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfJaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
HendroGunawan8
 
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
HendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
HendroGunawan8
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
HendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
HendroGunawan8
 

More from HendroGunawan8 (20)

Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdf
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdfEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdf
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-10.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-9.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-10.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfJaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
 
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
 

Recently uploaded

SRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdf
SRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdfSRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdf
SRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdf
SriWahyuni58535
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
Kanaidi ken
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
yuanitaclara1
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
SafaAgrita1
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
AyuniDwiLestari
 
Free Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdf
Free Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdfFree Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdf
Free Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdf
Roni Setiawan
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
sucibrooks86
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
dhenisarlini86
 
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdfKurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
SamsulArifin441594
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
nengenok23
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Fathan Emran
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
HUMAH KUMARASAMY
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
johan199969
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
SriWahyuni58535
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
BOWLNChannel
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
Kanaidi ken
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

SRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdf
SRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdfSRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdf
SRI WAHYUNI KONEKSI MATERI MODUL 1.4.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _(Ketentuan TERBARU) "PTK 007 Rev-5 Tahun 2...
 
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.pptEpidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
Epidemiologi Deskriptif dan Analitik.ppt
 
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdfTugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
Tugas 3.1_BAB II_Kelompok 2 Tahap Inquiry .pdf
 
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi BencanaMateri Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
Materi Geografi Kelas 11 Mitigasi Bencana
 
Free Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdf
Free Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdfFree Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdf
Free Handout 200 Soal UKMPPAI Ed. Giveaway XV.pdf
 
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa IndonesiaPengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
Pengenalan Morfologi & Tata Bahasa Indonesia
 
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptxAksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
Aksi Nyata Topik Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah_Dhenis.pptx
 
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdfKurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
Kurangi Plastik Hidup Jadi Asyik_SD_SDN Klangrong I_PC. Kejayan.pdf
 
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docxUNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
UNIT 3 PB 2 MODUL AJAR PPKn KELAS 5 - modulguruku.com.docx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 4 Fase B Kurikulum merdeka
 
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAKBAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
BAHAN MENGAJAR MATEMATIK KEPADA KANAK - KANAK
 
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
SABDA MLC - Kelas Bedah Kitab Wahyu (BKW)
 
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan marthaKoneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
Koneksi Antar Materi modul 2.1.pptx Johan martha
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN 5 SRI WAHYUNI.pdf
 
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah MingguMateri Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
 
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
PELAKSANAAN (13-14 Juni'24) + Link2 Materi BimTek _"PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (P...
 
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
RENCANA + Link2 Materi BimTek _"Ketentuan TERBARU_PTK 007 Rev-5 Tahun 2023 & ...
 
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PJOK Kelas 1 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
Selamat "Hari Raya_Idul Adha 1445H / 2024H".
 

Machine Learning Diskusi 14.pdf

  • 1. 1 Machine Learning Diskusi Pertemuan 14 Principal Component Analysis (PCA) Gambar 1. Principal Component Analysis (PCA) 14.1 Pengertian • Satu pendekatan terkait dengan dimensi yang tinggi adalah mengurangi data tersebut. • Memproyeksikan data dimensi tinggi ke dimensi yang rendah menggunakan transformasi linear dan non-linear. 14.2 Kenapa Perlu Reduksi Dimensi? • Karena dataset bisa saja memiliki jumlah features yang sangat banyak. (Contohnya: data dokumen dengan term sebagai vektor feature-nya) • Menghindari Curse of Dimensionality yakni fenomena dimana analisis data menjadi sangat sulit disebabkan pertambahan dimensi data, data menjadi tersebar/sparse. • Mengurangi penggunaan memori dan waktu yang dibutuhkan oleh algoritme machine learning. • Memudahkan visualisasi data. • Membantu mengurangi data yang tidak relevan atau noise 14.3 Principal Component Analysis (PCA) • Setiap teknik reduksi dimensi adalah menemukan transformasi yang menentukan/kriteria tertentu (misal information loss, data discrimination, dll). • Tujuan dari PCA adalah mengurangi dimensi data dengan mempertahankan variasi data yang ada.
  • 2. 2 • PCA telah banyak diaplikasikan pada bagian bidang seperti face recognition, image compression, dan merupakan teknik yang umum digunakan untuk pencarian pola pada data berdimensi tinggi. 14.4 Kelebihan Principal Component Analysis (PCA) • Salah satu kelebihan PCA adalah kita dapat menemukan pattern/pola dari suatu data sekaligus mengurangi dimensi data tersebut tanpa kehilangan banyak informasi tentang data tersebut. 14.5 Langkah-langkah Penghitungan PCA • Get some data. • Subtract the mean. • Calculate the covariance matrix. • Calculate the eigenvectors and eigenvalues of the covariance matrix. • Choosing components and forming a feature vector. • Deriving the new data set. Step 1. Get some data Step 2: Subtract the mean • For PCA to work properly, you have to subtract the mean from each of the data dimensions. • The mean subtracted is the average across each dimension. • This produces a data set whose mean is zero.
  • 3. 3 Step 3: Calculate the covariance matrix Step 4: Calculate the eigen vectors and eigen values of the covariance matrix Step 5: Choosing components and forming a feature vector • Given our example set of data, and the fact that we have 2 eigenvectors, we have two choices. We can either form a feature vector with both of the eigenvectors: • Or, we can choose to leave out the smaller, less significant component and only have a single column: Step 6: Deriving the new data set Data transformed with 2 eigenvectors Data transformed with 1 eigenvectors
  • 4. 4 14.6 Getting The Old Data Back Row Data Adjust = 𝑹𝒐𝒘 𝑭𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆 𝑽𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓−𝟏 x Final Data Row Data Adjust = 𝑹𝒐𝒘 𝑭𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆 𝑽𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓𝑻 x Final Data Row Original Data = ( 𝑹𝒐𝒘 𝑭𝒆𝒂𝒕𝒖𝒓𝒆 𝑽𝒆𝒄𝒕𝒐𝒓𝑻 x Final Data) + Original Mean 14.7 Kelebihan dan Kekurangan Principal Component Analysis (PCA) Kelebihan PCA: 1. Reduksi dimensi: PCA dapat mengurangi dimensi data dengan menggabungkan variabel- variabel yang saling berkorelasi menjadi beberapa komponen utama yang tidak berkorelasi. Ini membantu mengurangi kompleksitas data dan memungkinkan representasi yang lebih sederhana. 2. Mempertahankan informasi penting: PCA berusaha mempertahankan sebanyak mungkin informasi penting dalam dataset saat mengurangi dimensi. Komponen utama yang dipilih berdasarkan eigen values yang lebih besar umumnya memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap variasi dalam data, sehingga informasi penting dapat dipertahankan. 3. Mengidentifikasi pola: PCA dapat mengungkapkan pola atau struktur yang tersembunyi dalam dataset. Dengan menganalisis komponen utama, kita dapat memahami hubungan dan tren dalam data yang mungkin tidak terlihat pada variabel aslinya. 4. Praktis dalam visualisasi: PCA memungkinkan visualisasi data yang lebih baik. Dengan mengurangi dimensi data ke dua atau tiga komponen utama teratas, kita dapat menggambarkan data dalam bentuk plot dua atau tiga dimensi yang mudah dipahami. Kekurangan PCA: 1. Informasi yang hilang: Saat mengurangi dimensi, PCA mengorbankan sebagian informasi detail dalam dataset. Komponen utama dengan eigenvalues yang lebih kecil mungkin
  • 5. 5 menyumbang sedikit informasi dan dapat diabaikan, tetapi ada kemungkinan kehilangan informasi yang penting dalam komponen ini. 2. Sensitif terhadap skala: PCA sangat sensitif terhadap perbedaan skala variabel. Jika variabel memiliki skala yang berbeda, variabel dengan variansi yang lebih besar akan lebih dominan dalam proses PCA. Oleh karena itu, penting untuk melakukan normalisasi atau standarisasi variabel sebelum menerapkan PCA. 3. Interpretasi komponen: Komponen utama dalam PCA merupakan kombinasi linear dari variabel asli, dan sering kali sulit untuk memberikan interpretasi langsung terhadap arti fisik atau makna variabel tersebut. 4. Tidak efektif untuk data nonlinear: PCA merupakan metode linear dan tidak efektif dalam mengatasi data yang memiliki hubungan nonlinear. Jika pola dalam data tidak terstruktur secara linear, PCA mungkin tidak memberikan hasil yang optimal. Saat menggunakan PCA, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan tersebut dan memahami konteks aplikasi yang spesifik agar dapat membuat keputusan yang tepat. 14.8 Diskusi Pertanyaan Diskusi Sebutkan dan jelaskan salah satu contoh penerapan dari Principal Component Analysis (PCA)! Jawaban: Salah satu contoh penerapan dari Principal Component Analysis (PCA) adalah analisis data dan reduksi dimensi. PCA digunakan untuk mengidentifikasi pola yang ada dalam data multi dimensi dengan cara mentransformasikan variabel asli menjadi kombinasi linear yang disebut sebagai komponen utama (principal component). Berikut adalah contoh penerapan PCA dalam analisis data: Misalkan kita memiliki dataset yang terdiri dari sejumlah variabel yang saling berkorelasi. Tujuan kita adalah untuk mengurangi dimensi variabel tersebut tanpa kehilangan terlalu banyak informasi. Dalam hal ini, kita menggunakan PCA atau mengidentifikasi komponen utama yang memberikan kontribusi paling signifikan terhadap variasi dalam data. Langkah-langkah dalam penerapan PCA adalah sebagai berikut: 1. Persiapan data: Pertama-tama, kita perlu melakukan pra-pemrosesan data, seperti normalisasi atau standarisasi variabel jika perlu, untuk memastikan bahwa semua variabel memiliki skala yang serupa. 2. Membangun matriks korespondensi: Langkah berikutnya adalah membangun matriks korespondensi (covariance matrix) dari data. Matriks ini mengukur hubungan linear antara setiap pasangan variabel dalam dataset.
  • 6. 6 3. Menghitung vektor eigen: Setelah itu, kita menghitung vektor eigen (eigenvectors) dan nilai eigen (eigenvalues) dari matriks korespondensi. Eigenvectors adalah vektor-vektor yang menunjukkan arah dan nilai-nilai yang berhubungan dengan setiap komponen utama, sedangkan eigenvalues adalah angka yang menggambarkan variabilitas yang dijelaskan oleh setiap komponen utama. 4. Memilih komponen utama: Komponen utama dipilih berdasarkan eigenvalues yang lebih besar, karena eigenvalues yang lebih besar menunjukkan bahwa komponen tersebut memiliki kontribusi yang lebih besar terhadap variasi dalam data. Dengan memilih subset komponen utama tertinggi, kita dapat mengurangi dimensi data. 5. Transformasi data: Langkah terakhir adalah mentransformasikan data asli ke dalam ruang komponen utama yang baru. Dalam ruang ini, setiap observasi dapat direpresentasikan oleh kombinasi linear dari komponen utama yang dipilih. Melalui penerapan PCA, kita dapat mengurangi dimensi variabel yang kompleks menjadi dimensi yang lebih rendah, sambil mempertahankan sebagian besar informasi penting dalam data. Ini dapat mempermudah analisis dan interpretasi data, serta membantu dalam membangun model yang lebih efisien dan akurat. Salah satu penerapan PCA dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam pengenalan wajah atau pengenalan pola. PCA dapat digunakan dalam pengolahan citra untuk mengurangi dimensi fitur wajah dan membantu dalam pengenalan wajah secara efisien. Dalam konteks ini, PCA dapat digunakan untuk mengidentifikasi komponen utama atau fitur wajah yang paling berbeda dan memiliki kontribusi terbesar terhadap variasi dalam dataset wajah. Dengan menggunakan PCA, dimensi variabel-variabel yang digunakan untuk menggambarkan wajah, seperti piksel intensitas warna, dapat dikurangi menjadi beberapa komponen utama yang paling signifikan. Proses penerapan PCA dalam pengenalan wajah umumnya melibatkan langkah-langkah berikut: 1. Pra-Pemprosesan: Gambar wajah yang digunakan perlu diubah menjadi format yang sesuai dan diubah ke dalam bentuk vektor. Selain itu, normalisasi gambar atau penyesuaian kontras dapat diterapkan untuk memastikan konsistensi dalam intensitas piksel. 2. Membangun dataset: Kumpulan data wajah yang representatif dibangun sebagai dataset latih. Setiap gambar wajah direpresentasikan oleh vektor fitur yang mencakup intensitas piksel. 3. Menghitung matriks korespondensi: Matriks korespondensi atau covariance matrix dihitung berdasarkan vektor-vektor fitur dari dataset. Matriks ini menggambarkan korelasi antara piksel- piksel gambar wajah. 4. Menghitung vektor eigen: Melalui perhitungan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks korespondensi, komponen utama yang paling signifikan dalam dataset wajah diidentifikasi.
  • 7. 7 Vektor eigen menunjukkan kombinasi linear dari piksel-piksel gambar wajah yang berkontribusi terhadap variasi dalam dataset. 5. Seleksi komponen utama: Komponen utama dengan eigenvalues yang lebih besar dipilih untuk membangun model PCA. Komponen-komponen ini mencakup fitur-fitur wajah yang paling berbeda dan informatif. 6. Pengenalan wajah: Setelah model PCA terlatih, wajah yang tidak dikenal dapat dikenali dengan memproyeksikan fitur-fitur wajah baru ke dalam ruang komponen utama yang terdefinisi sebelumnya. Kemudian, pengenalan wajah dapat dilakukan dengan mengukur jarak atau kesamaan antara fitur-fitur wajah yang diproyeksikan dengan fitur-fitur wajah yang ada dalam dataset. Penerapan PCA dalam pengenalan wajah membantu mengurangi dimensi fitur dan mempertahankan informasi yang penting dalam representasi wajah. Hal ini memungkinkan sistem pengenalan wajah untuk menjadi lebih efisien, akurat dan mampu mengatasi variasi dalam penampilan wajah manusia. Contoh penerapan ini adalah pada aplikasi Facebook. Gambar 2. Contoh pendeteksi wajah pada media sosial Facebook Terima kasih Referensi 1. Syahid Abdullah S.Kom., M. (2023, Juli 13). Machine Learning. Diambil kembali dari Edlink UniversitasSiberAsia:https://api.edlink.id/api/v1.4/media/download/eyJpdiI6IjZyaHQwRUhSTHl4 dkFDak5LY0J6N3c9PSIsInZhbHVlIjoiMk14TzBkeCtNTVd5cVlheFZ5OGJEUT09IiwibWFjIjoi Mzg4MTc1NjdmYjRiYTdiZjZlOThjYzE2YzAzM2FjYjM5ZWZiOWYwOTg5M2IzYjU1ZTAxY Tc3NGVmODZhNzNkZSJ9. Diakses pada 14 Juli 2023. 2. https://chat.openai.com/. Diakses pada 14 Juli 2023.