SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Erlina
12140163
5P-Akuntansi
PENGERTIAN
Neraca pembayaran merupakan suatu
ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi
antara penduduk suatu negara dengan penduduk
negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun).
Neraca pembayaran mencakup pembelian dan
penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan
pemerintah asing, dan transaksi finansial.
Transaksi Dalam Neraca Pembayaran
1. Transaksi Debit
Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif
(-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa.
2. Transaksi Kredit
Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi
positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi
cadangan devisa negara.
Tujuan Penyusunan
Neraca Pembayaran
1. Mengetahui Peranan Sektor Eksternal Dalam Perekonomian Suatu
Negara
2. Mengetahui Aliran Sumber Daya Antar Negara.
3. Mengetahui Struktur Ekonomi dan Perdagangan Suatu Negara
4. Mengetahui Permasalahan Utang Luar Negeri Suatu Negara
5. Mengetahui Perubahan Posisi Cadangan Devisa Suatu Negara.
6. Dipergunakan Sebagai Sumber Data dan Informasi Dalam
Penyusunan Anggaran Devisa (foreign exchange budget).
7. Dipergunakan Sebagai Sumber Data Penyusunan Statistik
Pendapatan Nasional (national account).
Komponen Neraca Pembayaran
1. Transaksi Berjalan (current account).
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka
pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa)
2. Neraca Modal (Capital Account)
Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan-
perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti
saham, obligasi dan real estate) suatu negara,
3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account)
Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh
otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit
transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan neraca modal suatu negara yang
dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan
cadangan hutang.
Komponen Transaksi Berjalan
1. Neraca Perdagangan
merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor.
Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca
perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah
surplus.
2. Neraca Jasa
adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para
investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta
penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-
transaksi ekonomi lainnya.
Cadangan Devisa terdiri dari :
1. Cadangan internasional yang terdiri dari
emas dan aset luar negeri yang dapat
diperdagangkan.
2. Peningkatan dalam tiap aset tercatat
sebagai debit
3. Penurunan cadangan aset tercatat
sebagai kredit
Fungsi Neraca Pembayaran
1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat,
mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas
wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai
anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan
internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh
transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan.
3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar
negeri.
4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara
tersebut dengan negara tertentu.
5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
Manfaat Neraca Pembayaran
1. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara
penduduk dalam negari dan penduduk luar
2. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
3. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
5. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan
bantuan keuangan.
6. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan
sebagainya.
7. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam; mengambil langkah-langkah
dibidang ekonomi; mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal; mengetahui
pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional;
mengambil kebijakan dibidang politik internasional.
Tahapan dalam Neraca Pembayaran
Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca
pembayarannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya.
1. Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak
mengimpor daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup melalui
pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal.
2. Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara
telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk
pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang.
3. Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan
ekspornya secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepada negara-
negara lain.
4. Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi
luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang
kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.
Masalah dalam Analisis Neraca
Pembayaran
1. Seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain,
sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu
transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain.
Contoh: investasi di luar negeri dianggap menambah defisit neraca pembayaran,
karena menyebabkan terjadinya aliran modal keluar. Akan tetapi jika ditinjau
lebih lanjut, investasi ini nantinya akan menunjang kegiatan ekspor bahan mentah
atau lainnya. Demikian juga pemberian bantuan dari negara lain akan menambah
defisit neraca pembayaran, padahal kebanyakan bantuan (terutama dari negara
maju) berupa bantuan dalam bentuk uang yang dibelanjakan di dalam negeri
ataupun bantuan terikat yang artinya bantuan tersebut digunakan untuk membeli
barang-barang yang dihasilkan oleh negara pemberi bantuan.
2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering
dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek.
Anggapan semacam ini tidak selalu benar. Defisit
ataupun surplus di dalam transaksi yang sedang
berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit
atau surplus tersebut diimbangi dengan aliran modal
masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.
TERIMA KASIH 

More Related Content

What's hot

Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalvinarmv
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiSugeng Budiharsono
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangeksa ridwan
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernMuhammad Khoirul Fuddin
 
lembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionallembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionalReza Aprianti
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalTrisnadi Wijaya
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlabarusdiman1
 

What's hot (20)

Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasiFaktor faktor yang mempengaruhi investasi
Faktor faktor yang mempengaruhi investasi
 
Arus modal dan bisnis internasional
Arus modal dan bisnis internasionalArus modal dan bisnis internasional
Arus modal dan bisnis internasional
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Neraca pembayaran internasional
Neraca pembayaran internasionalNeraca pembayaran internasional
Neraca pembayaran internasional
 
liabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjangliabilitas jangka panjang
liabilitas jangka panjang
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
 
lembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasionallembaga keuangan internasional
lembaga keuangan internasional
 
M keu-31
M keu-31M keu-31
M keu-31
 
Return dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset TunggalReturn dan Risiko Aset Tunggal
Return dan Risiko Aset Tunggal
 
Suku bunga
Suku bungaSuku bunga
Suku bunga
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi NirlabaMateri Akuntansi Organisasi Nirlaba
Materi Akuntansi Organisasi Nirlaba
 

Similar to M12. neraca pembayaran

Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12mohamad amsanudin
 
Neraca Pembayaran
Neraca PembayaranNeraca Pembayaran
Neraca Pembayarangodthic -
 
perekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranperekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranSuhanda Handa
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaransiti aisah
 
Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....rosita puspa
 
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaranTugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaranMuhamadFajar IndraJaya
 
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Eem Masitoh
 
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeriSukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeriSukma Wijaya
 
12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaranemi halimi
 
12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaranFindi Rifa'i
 
Sukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaranSukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaranSukma Wijaya
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaranEnengNs
 
Mariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaranMariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaranmariam Iam
 
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdaganganartikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdaganganameer69
 

Similar to M12. neraca pembayaran (20)

Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
Mohamad amsanudin,11140583,5v ma,materi 12
 
Neraca Pembayaran
Neraca PembayaranNeraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
 
perekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaranperekonomian indonesia neraca pembayaran
perekonomian indonesia neraca pembayaran
 
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaranTugas 12 ppt neraca pembayaran
Tugas 12 ppt neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....Neraca pembayaran....
Neraca pembayaran....
 
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaranTugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
Tugas perekonomian indonesia neraca pembayaran
 
Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran Neraca Pembayaran
Neraca Pembayaran
 
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeriSukma,modal asing &hutang luar negeri
Sukma,modal asing &hutang luar negeri
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Ekonomi: Neraca
Ekonomi: NeracaEkonomi: Neraca
Ekonomi: Neraca
 
12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran12 neraca pembayaran
12 neraca pembayaran
 
12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran12. neraca pembayaran
12. neraca pembayaran
 
Sukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaranSukma neraca pembayaran
Sukma neraca pembayaran
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
Kelompok 17
Kelompok 17Kelompok 17
Kelompok 17
 
Mariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaranMariam neraca pembayaran
Mariam neraca pembayaran
 
Neraca pembayaran
Neraca pembayaranNeraca pembayaran
Neraca pembayaran
 
neraca pembayaran
 neraca pembayaran neraca pembayaran
neraca pembayaran
 
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdaganganartikel Neraca pembayaran dan perdagangan
artikel Neraca pembayaran dan perdagangan
 

More from erlina na

M13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang lnM13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang lnerlina na
 
M11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
M11. prospek ukm dalam perdagangan bebasM11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
M11. prospek ukm dalam perdagangan bebaserlina na
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industrierlina na
 
M8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianM8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianerlina na
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daeraherlina na
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanerlina na
 
M5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomiM5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomierlina na
 
M4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomiM4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomierlina na
 
M3. sistem ekonomi indonesia
M3. sistem ekonomi indonesiaM3. sistem ekonomi indonesia
M3. sistem ekonomi indonesiaerlina na
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaerlina na
 
M1. gambaran perekonomian indonesia
M1. gambaran perekonomian indonesiaM1. gambaran perekonomian indonesia
M1. gambaran perekonomian indonesiaerlina na
 

More from erlina na (12)

M13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang lnM13. modal asing & utang ln
M13. modal asing & utang ln
 
M11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
M11. prospek ukm dalam perdagangan bebasM11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
M11. prospek ukm dalam perdagangan bebas
 
M10. ukm
M10. ukmM10. ukm
M10. ukm
 
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industriM9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
M9. industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
M8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanianM8. peranan sektor pertanian
M8. peranan sektor pertanian
 
M7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerahM7. pembangunan ekonomi daerah
M7. pembangunan ekonomi daerah
 
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatanM6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
M6. kemiskinan&kesenjangan pendapatan
 
M5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomiM5. perubahan struktur ekonomi
M5. perubahan struktur ekonomi
 
M4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomiM4. pertumbuhan ekonomi
M4. pertumbuhan ekonomi
 
M3. sistem ekonomi indonesia
M3. sistem ekonomi indonesiaM3. sistem ekonomi indonesia
M3. sistem ekonomi indonesia
 
M2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesiaM2. sejarah perekonomian indonesia
M2. sejarah perekonomian indonesia
 
M1. gambaran perekonomian indonesia
M1. gambaran perekonomian indonesiaM1. gambaran perekonomian indonesia
M1. gambaran perekonomian indonesia
 

M12. neraca pembayaran

  • 2. PENGERTIAN Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial.
  • 3. Transaksi Dalam Neraca Pembayaran 1. Transaksi Debit Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. 2. Transaksi Kredit Transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
  • 4. Tujuan Penyusunan Neraca Pembayaran 1. Mengetahui Peranan Sektor Eksternal Dalam Perekonomian Suatu Negara 2. Mengetahui Aliran Sumber Daya Antar Negara. 3. Mengetahui Struktur Ekonomi dan Perdagangan Suatu Negara 4. Mengetahui Permasalahan Utang Luar Negeri Suatu Negara 5. Mengetahui Perubahan Posisi Cadangan Devisa Suatu Negara. 6. Dipergunakan Sebagai Sumber Data dan Informasi Dalam Penyusunan Anggaran Devisa (foreign exchange budget). 7. Dipergunakan Sebagai Sumber Data Penyusunan Statistik Pendapatan Nasional (national account).
  • 5. Komponen Neraca Pembayaran 1. Transaksi Berjalan (current account). Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa) 2. Neraca Modal (Capital Account) Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang mencerminkan perubahan- perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang (seperti saham, obligasi dan real estate) suatu negara, 3. Cadangan Devisa Negara (Official Reserves Account) Mengukur perubahan-perubahan dalam cadangan internasional yang dimiliki oleh otoritas keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan surplus atau defisit transaksi-transaksi ekonomi neraca berjalan dan neraca modal suatu negara yang dihasilkan dengan cara mencari nilai selisih (netting) dari cadangan aset dan cadangan hutang.
  • 6. Komponen Transaksi Berjalan 1. Neraca Perdagangan merupakan selisih/perbedaan antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus. 2. Neraca Jasa adalah neraca perdagangan ditambah jumlah pembayaran bunga kepada para investor luar negeri dan penerimaan dividen dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi- transaksi ekonomi lainnya.
  • 7. Cadangan Devisa terdiri dari : 1. Cadangan internasional yang terdiri dari emas dan aset luar negeri yang dapat diperdagangkan. 2. Peningkatan dalam tiap aset tercatat sebagai debit 3. Penurunan cadangan aset tercatat sebagai kredit
  • 8. Fungsi Neraca Pembayaran 1. Sebagai alat pembukuan agar pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar negerinya. 2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional negara yang bersangkutan. 3. Sebagai alat untuk memperoleh informasi rinci terkait dengan perdagangan luar negeri. 4. Sebagai alat untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran negara tersebut dengan negara tertentu. 5. Sebagai alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.
  • 9. Manfaat Neraca Pembayaran 1. Membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negari dan penduduk luar 2. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara. 3. Mengetahui mitra usaha suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional. 4. Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara. 5. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan keuangan. 6. Indikator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya. 7. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah dalam; mengambil langkah-langkah dibidang ekonomi; mengambil kebijakan dibidang moneter dan fiskal; mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional; mengambil kebijakan dibidang politik internasional.
  • 10. Tahapan dalam Neraca Pembayaran Setiap negara cenderung memiliki beberapa tahapan dalam neraca pembayarannya, dari negara debitur muda hingga negara kreditur madya. 1. Negara debitur muda dimana pada tahapan ini suatu negara lebih banyak mengimpor daripada mengekspor selisih di antara keduanya ditutup melalui pinjaman luar negeri sehingga memungkinkan negara tersebut menumpuk modal. 2. Negara debitur madya dimana pada tahapan ini neraca perdagangan suatu negara telah surplus, tetapi pertumbuhan dividen dan bunga yang harus dibayarkan untuk pinjaman luar negeri menjadikan saldo neraca modalnya kurang seimbang. 3. Negara kreditur muda dimana pada tahapan ini suatu negara mengembangkan ekspornya secara luar biasa, bahkan negara meminjamkan uang kepada negara- negara lain. 4. Negara kreditur madya dimana pada tahapan ini pendapatan modal dan investasi luar negeri memberikan surplus cukup besar terhadap pos tak tampak yang kemudian diseimbangkan dengan defisit neraca perdagangan.
  • 11. Masalah dalam Analisis Neraca Pembayaran 1. Seringkali mengabaikan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya dengan yang lain. Contoh: investasi di luar negeri dianggap menambah defisit neraca pembayaran, karena menyebabkan terjadinya aliran modal keluar. Akan tetapi jika ditinjau lebih lanjut, investasi ini nantinya akan menunjang kegiatan ekspor bahan mentah atau lainnya. Demikian juga pemberian bantuan dari negara lain akan menambah defisit neraca pembayaran, padahal kebanyakan bantuan (terutama dari negara maju) berupa bantuan dalam bentuk uang yang dibelanjakan di dalam negeri ataupun bantuan terikat yang artinya bantuan tersebut digunakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan oleh negara pemberi bantuan.
  • 12. 2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya defisit dianggap jelek. Anggapan semacam ini tidak selalu benar. Defisit ataupun surplus di dalam transaksi yang sedang berjalan tidak perlu dikhawatirkan selama defisit atau surplus tersebut diimbangi dengan aliran modal masuk atau keluar dalam jumlah yang sama.