Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengelolaan transportasi jarak pendek untuk pengiriman barang. Pembahasan mencakup masalah vehicle routing untuk menentukan rute optimal kendaraan dalam melayani pelanggan, serta traveling salesman problem untuk menemukan rute terpendek dengan melayani seluruh pelanggan. Algoritma seperti greedy dan artificial bee colony diterapkan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengelolaan transportasi jarak pendek untuk logistik rantai pasokan. Secara khusus membahas masalah pengaturan rute kendaraan (vehicle routing problem) dengan mempertimbangkan kapasitas kendaraan dan batasan waktu pengiriman ke pelanggan. Metode yang dijelaskan adalah clustering terlebih dahulu untuk membentuk kelompok pelanggan, kemudian merencanakan rute kendaraan untuk setiap kelomp
Linear programming pada transportasi transhipmentAkhid Yulianto
Dokumen ini membahas model transportasi transshipment dengan menggunakan program linier untuk merancang jalur transportasi yang meminimalkan biaya. Ada beberapa titik awal, titik antara, dan titik tujuan dalam rancangan jalur transportasi ini dengan biaya berbeda untuk setiap kombinasi. Persamaan matematis digunakan untuk memodelkan masalah ini, termasuk konstrain negatif untuk menjamin keseimbangan aliran barang di titik antara.
Terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum. Sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas. Sebagai prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang. Sebagai unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan pengelolaan transportasi jarak pendek untuk logistik rantai pasokan. Secara khusus membahas masalah pengaturan rute kendaraan (vehicle routing problem) dengan mempertimbangkan kapasitas kendaraan dan batasan waktu pengiriman ke pelanggan. Metode yang dijelaskan adalah clustering terlebih dahulu untuk membentuk kelompok pelanggan, kemudian merencanakan rute kendaraan untuk setiap kelomp
Linear programming pada transportasi transhipmentAkhid Yulianto
Dokumen ini membahas model transportasi transshipment dengan menggunakan program linier untuk merancang jalur transportasi yang meminimalkan biaya. Ada beberapa titik awal, titik antara, dan titik tujuan dalam rancangan jalur transportasi ini dengan biaya berbeda untuk setiap kombinasi. Persamaan matematis digunakan untuk memodelkan masalah ini, termasuk konstrain negatif untuk menjamin keseimbangan aliran barang di titik antara.
Terminal merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang berfungsi sebagai pelayanan umum. Sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan, dan pengoperasian lalu lintas. Sebagai prasarana angkutan yang merupakan bagian dari sistem transportasi untuk melancarkan arus penumpang dan barang. Sebagai unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting bagi efisiensi kehidupan kota
Dokumen tersebut membahas pengusulan rute pengiriman unit sepeda motor dan suku cadangnya menggunakan algoritma Clarke and Wright untuk meminimalkan biaya transportasi di PT. X Bandung. Algoritma ini digunakan untuk membentuk rute alternatif pengiriman dari gudang utama ke 78 dealer. Hasil perhitungan menunjukkan terbentuk 26 rute baru dengan pengurangan biaya sebesar 30% dari semula.
1. Dokumen tersebut membahas analisis kelayakan pembangunan flyover di Bundaran Dolog Kota Surabaya. Flyover direncanakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas akibat konflik arus lalu lintas di bundaran tersebut.
2. Berdasarkan analisis, pembangunan flyover secara ekonomi layak karena nilai NPV positif dan BCR di atas 1.
3. Flyover diharapkan dapat mengurangi biaya operasional kendaraan
Dokumen tersebut membahas dua model logistik yang dibangun untuk memprediksi kemungkinan peralihan penggunaan kendaraan dari mobil ke transportasi umum atau bus. Model pertama memprediksi peralihan berdasarkan kenaikan biaya parkir, sedangkan model kedua memprediksi peralihan berdasarkan pengurangan waktu tempuh dan biaya tiket bus. Kedua model terbukti cocok untuk mewakili data dengan persamaan regresi yang signifikan.
Modul 9 ini merupakan tugasan bagi kursus Asas Sains Data dalam Pengangkutan. Untuk menilai sama ada pelan tindakan yang bakal diambil itu berkesan ataupun tidak, maka kita perlu menilainya dalam bentuk statistik.
Model transportasi merupakan model program linier yang digunakan untuk memecahkan masalah distribusi barang dari beberapa sumber ke beberapa tujuan dengan tujuan meminimalkan biaya total transportasi. Model ini dapat diselesaikan menggunakan beberapa teknik seperti Northwest Corner Method, Vogel's Approximation Method, dan Minimum Cell Cost Method untuk menentukan alokasi barang optimal dari setiap sumber ke setiap tujuan.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas yang mencakup parameter-parameter perencanaan lalu lintas seperti volume lalu lintas, kapasitas jalan, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas dan kecepatan arus, serta cara menghitung volume, kapasitas, dan kecepatan arus pada berbagai tipe jalan perkotaan dan luar kota.
Dokumen tersebut membahas model logit dan keunggulannya dalam menganalisis pilihan lebih dari dua alternatif. Model logit dapat digunakan untuk menganalisis preferensi antara kendaraan pribadi dan angkutan umum dengan mempertimbangkan biaya perjalanan dan faktor lainnya. Dokumen juga menjelaskan rumus umum model logit dan contoh penerapannya.
Model transportasi menggunakan metode North West Corner untuk mengalokasikan sumber daya dari beberapa pabrik ke beberapa gudang dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik, permintaan gudang, dan biaya transportasi. Metode ini mengisi tabel alokasi dengan memulai dari sel paling kiri atas sesuai kapasitas dan permintaan, lalu mengisi sel-sel berikutnya hingga terpenuhi. Contoh menunjukkan alokasi produk dari 3 pabrik
1) Studi kasus ini meneliti kemacetan lalu lintas di Jalan Kaligawe Kota Semarang dengan menganalisis volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan hambatan samping.
2) Hasil penelitian menunjukkan volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan dan menyebabkan penurunan kecepatan rata-rata kendaraan. Tingginya kejadian hambatan samping juga berpengaruh terhadap kinerja jalan.
3) Analisis regresi
1. Manajemen transportasi meliputi pengaturan sistem transportasi untuk meningkatkan mobilitas dengan menghemat sumber daya
2. Terdapat dua jenis manajemen yaitu manajemen sistem transportasi untuk penyediaan sarana dan manajemen kebutuhan perjalanan untuk mengatur arus lalu lintas
3. Masalah utama dalam transportasi jalan raya perkotaan adalah rendahnya mobilitas, keamanan lalu lintas, dan polusi lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan persimpangan lalu lintas, baik yang tidak menggunakan sinyal maupun menggunakan sinyal. Pembahasan mencakup pengertian persimpangan dan jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas persimpangan seperti lebar pendekat, lingkungan sekitar, dan rasio arus lalu lintas. Dokumen juga menjelaskan konsep derajat kejenuhan dan tundaan p
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Aji Aulia
[RINGKASAN]
Makalah ini membahas perencanaan volume lalu lintas untuk geometri dan perkerasan jalan. Istilah overloading memiliki dua arti yaitu muatan sumbu kendaraan melebihi batas atau kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu mengukur volume dan muatan lalu lintas sebagai dasar perencanaan.
Dokumen tersebut membahas metode-metode penghitungan biaya operasi kendaraan (BOK) untuk mobil penumpang, yaitu metode PCI 1988, LAPI ITB 1996, dan RUCM 1992. Metode-metode tersebut mengidentifikasi komponen-komponen biaya seperti bahan bakar, minyak pelumas, ban, pemeliharaan, depresiasi, bunga modal, dan asuransi serta rumus untuk menghitung biaya tersebut berdasarkan kecepatan kendaraan."
The document discusses machine vision and image matching. It begins with definitions of image matching as the process of geometrically positioning two images so their pixels represent the same physical areas. It describes extracting local invariant features from images using methods like Scale Invariant Feature Transform (SIFT) to find correspondences between images for tasks like object recognition and panorama creation despite variations in lighting, viewpoint and scale. SIFT extracts key points from images and represents each with a 128-element feature vector for robust matching between images.
More Related Content
Similar to LN8 - Planning and Managing Long Haul Freight Transportation
Dokumen tersebut membahas pengusulan rute pengiriman unit sepeda motor dan suku cadangnya menggunakan algoritma Clarke and Wright untuk meminimalkan biaya transportasi di PT. X Bandung. Algoritma ini digunakan untuk membentuk rute alternatif pengiriman dari gudang utama ke 78 dealer. Hasil perhitungan menunjukkan terbentuk 26 rute baru dengan pengurangan biaya sebesar 30% dari semula.
1. Dokumen tersebut membahas analisis kelayakan pembangunan flyover di Bundaran Dolog Kota Surabaya. Flyover direncanakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas akibat konflik arus lalu lintas di bundaran tersebut.
2. Berdasarkan analisis, pembangunan flyover secara ekonomi layak karena nilai NPV positif dan BCR di atas 1.
3. Flyover diharapkan dapat mengurangi biaya operasional kendaraan
Dokumen tersebut membahas dua model logistik yang dibangun untuk memprediksi kemungkinan peralihan penggunaan kendaraan dari mobil ke transportasi umum atau bus. Model pertama memprediksi peralihan berdasarkan kenaikan biaya parkir, sedangkan model kedua memprediksi peralihan berdasarkan pengurangan waktu tempuh dan biaya tiket bus. Kedua model terbukti cocok untuk mewakili data dengan persamaan regresi yang signifikan.
Modul 9 ini merupakan tugasan bagi kursus Asas Sains Data dalam Pengangkutan. Untuk menilai sama ada pelan tindakan yang bakal diambil itu berkesan ataupun tidak, maka kita perlu menilainya dalam bentuk statistik.
Model transportasi merupakan model program linier yang digunakan untuk memecahkan masalah distribusi barang dari beberapa sumber ke beberapa tujuan dengan tujuan meminimalkan biaya total transportasi. Model ini dapat diselesaikan menggunakan beberapa teknik seperti Northwest Corner Method, Vogel's Approximation Method, dan Minimum Cell Cost Method untuk menentukan alokasi barang optimal dari setiap sumber ke setiap tujuan.
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas yang mencakup parameter-parameter perencanaan lalu lintas seperti volume lalu lintas, kapasitas jalan, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas dan kecepatan arus, serta cara menghitung volume, kapasitas, dan kecepatan arus pada berbagai tipe jalan perkotaan dan luar kota.
Dokumen tersebut membahas model logit dan keunggulannya dalam menganalisis pilihan lebih dari dua alternatif. Model logit dapat digunakan untuk menganalisis preferensi antara kendaraan pribadi dan angkutan umum dengan mempertimbangkan biaya perjalanan dan faktor lainnya. Dokumen juga menjelaskan rumus umum model logit dan contoh penerapannya.
Model transportasi menggunakan metode North West Corner untuk mengalokasikan sumber daya dari beberapa pabrik ke beberapa gudang dengan mempertimbangkan kapasitas pabrik, permintaan gudang, dan biaya transportasi. Metode ini mengisi tabel alokasi dengan memulai dari sel paling kiri atas sesuai kapasitas dan permintaan, lalu mengisi sel-sel berikutnya hingga terpenuhi. Contoh menunjukkan alokasi produk dari 3 pabrik
1) Studi kasus ini meneliti kemacetan lalu lintas di Jalan Kaligawe Kota Semarang dengan menganalisis volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, dan hambatan samping.
2) Hasil penelitian menunjukkan volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan dan menyebabkan penurunan kecepatan rata-rata kendaraan. Tingginya kejadian hambatan samping juga berpengaruh terhadap kinerja jalan.
3) Analisis regresi
1. Manajemen transportasi meliputi pengaturan sistem transportasi untuk meningkatkan mobilitas dengan menghemat sumber daya
2. Terdapat dua jenis manajemen yaitu manajemen sistem transportasi untuk penyediaan sarana dan manajemen kebutuhan perjalanan untuk mengatur arus lalu lintas
3. Masalah utama dalam transportasi jalan raya perkotaan adalah rendahnya mobilitas, keamanan lalu lintas, dan polusi lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan persimpangan lalu lintas, baik yang tidak menggunakan sinyal maupun menggunakan sinyal. Pembahasan mencakup pengertian persimpangan dan jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas persimpangan seperti lebar pendekat, lingkungan sekitar, dan rasio arus lalu lintas. Dokumen juga menjelaskan konsep derajat kejenuhan dan tundaan p
Volume lalu lintas rencana puslitbang jalan 1 maret 2017Aji Aulia
[RINGKASAN]
Makalah ini membahas perencanaan volume lalu lintas untuk geometri dan perkerasan jalan. Istilah overloading memiliki dua arti yaitu muatan sumbu kendaraan melebihi batas atau kerusakan jalan lebih cepat dari perkiraan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu mengukur volume dan muatan lalu lintas sebagai dasar perencanaan.
Dokumen tersebut membahas metode-metode penghitungan biaya operasi kendaraan (BOK) untuk mobil penumpang, yaitu metode PCI 1988, LAPI ITB 1996, dan RUCM 1992. Metode-metode tersebut mengidentifikasi komponen-komponen biaya seperti bahan bakar, minyak pelumas, ban, pemeliharaan, depresiasi, bunga modal, dan asuransi serta rumus untuk menghitung biaya tersebut berdasarkan kecepatan kendaraan."
The document discusses machine vision and image matching. It begins with definitions of image matching as the process of geometrically positioning two images so their pixels represent the same physical areas. It describes extracting local invariant features from images using methods like Scale Invariant Feature Transform (SIFT) to find correspondences between images for tasks like object recognition and panorama creation despite variations in lighting, viewpoint and scale. SIFT extracts key points from images and represents each with a 128-element feature vector for robust matching between images.
1. Unsupervised learning digunakan untuk pengelompokkan data tanpa label melalui clustering.
2. K-means clustering dan hierarchical clustering adalah dua pendekatan utama clustering.
3. Pemilihan parameter seperti jumlah cluster pada k-means mempengaruhi akurasi hasil clustering.
1. The document discusses machine vision techniques including image filtering in the frequency domain and wavelet transforms. It provides details on Fourier transforms, common filters like low pass and high pass, and compares Fourier and wavelet transforms.
2. Fourier transforms allow filtering images by manipulating the image's frequency spectrum but do not provide time information. Wavelet transforms analyze images based on frequency and time, providing advantages over Fourier transforms for non-stationary signals.
3. Common filters discussed are ideal, Butterworth, and Gaussian filters for both low pass and high pass. Examples show the effects of applying these filters to an image. Discrete wavelet transforms provide an efficient method to decompose signals into different frequency bands.
Warna dari sebuah obyek dipengaruhi oleh interaksi antara cahaya dan material obyek, serta sistem penglihatan manusia. Beberapa faktor yang mempengaruhi warna antara lain pemantulan, penyerapan, dan pembelokan cahaya oleh material obyek, serta sensitivitas reseptor mata manusia terhadap panjang gelombang cahaya. Representasi warna dalam ruang warna seperti RGB dan CIE XYZ memungkinkan standarisasi persepsi warna.
This document provides an overview of machine vision applications including content-based image retrieval and face recognition. It discusses how content-based image retrieval systems work by extracting image features, calculating distances between images, and returning similar images from a database based on a query image. Examples of content-based image retrieval systems and the features they use are described. The document also covers face detection and recognition techniques, including the use of eigenfaces which represent faces as locations in a lower-dimensional space.
This document provides an overview of image matching techniques. It defines image matching as geometrically aligning two images so corresponding pixels represent the same scene region. Key aspects covered include detecting invariant local features, describing features in a scale and rotation invariant way using SIFT, and matching features between images. SIFT is highlighted as an extraordinarily robust technique that can handle various geometric and illumination changes. Feature matching is used in many computer vision applications such as image alignment, 3D reconstruction, and object recognition.
This document discusses unsupervised machine learning techniques for clustering unlabeled data. It covers k-means clustering, which partitions data into k groups based on minimizing distance between points and cluster centroids. It also discusses agglomerative hierarchical clustering, which successively merges clusters based on their distance. As an example, it shows hierarchical clustering of texture images from five classes to group similar textures.
This document provides an overview of pattern recognition and supervised learning for machine vision. It discusses what pattern recognition is, examples of pattern recognition applications, the basic steps in a pattern recognition system including data acquisition, preprocessing, feature extraction, supervised/unsupervised learning, and post-processing. For supervised learning, it describes the process of inferring functions from labeled training data. It also provides an example of using multiple features and decision boundaries for texture classification of images.
This document provides an overview of texture analysis techniques in machine vision. It discusses both structural and statistical approaches to texture analysis. Structural approaches attempt to model textures as repeating patterns of texture elements, while statistical approaches characterize textures using measures computed from pixel intensities alone. Specific statistical techniques covered include local binary patterns (LBP), gray-level co-occurrence matrices (GLCM), Laws texture energy measures, Fourier power spectrum, and wavelet texture descriptors. The document also discusses how these various texture features can be used for texture segmentation.
This document discusses various shape features that can be used for machine vision and image segmentation. It covers thresholding techniques, identifying object boundaries using chain codes and Fourier descriptors, and describing regions using basic descriptors like area and perimeter or moment invariants. Segmentation is described as an important but difficult task, and thresholding, discontinuities and region similarity are presented as common segmentation approaches. Examples are provided to illustrate different shape feature extraction methods.
This document provides an overview of feature detection techniques in machine vision, including edge detection, the Canny edge detector, interest points, and the Harris corner detector. It describes how edge detection works by finding discontinuities in images using masks and correlation. It explains that the Canny edge detector is an optimal method that uses Gaussian smoothing and non-maximum suppression. Interest points are localized features useful for applications like image alignment, and the Harris corner detector computes gradients to find locations with dominant directions, identifying corners.
This document provides an overview of image filtering in the frequency domain and introduces the wavelet transform. It discusses Fourier transforms and how they can be used to filter images. Specifically, it describes:
1) How low-pass filters smooth images by removing high frequency components, while high-pass filters sharpen images by removing low frequencies.
2) Common low-pass filters like ideal, Butterworth, and Gaussian filters and how their transfer functions are defined.
3) Examples of filtering an image with different low-pass filters to smooth or remove noise.
4) The limitations of the Fourier transform in analyzing non-stationary signals and how the wavelet transform provides time-frequency localization.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
2. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
LEARNING OUTCOMES
LO 2 : Apply logistics systems of its engineering design method.
LO 3 : Identify major classes of industrial logistics systems, operations and most
significant characteristics.
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
Planning and Managing Short-Haul Freight Transportation.
Introduction.
Vehicle Routing Problems.
The Travelling Salesman Problem.
3. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
ISI MATERI
PENDAHULUAN.
Transportasi jarak pendek menyangkut pengambilan dan pengiriman barang dalam
wilayah yang relatif kecil (misalnya sebuah kota atau kabupaten) menggunakan armada
truk. Sebagai aturan, kendaraan berada pada depot tunggal, dan penggunaan kendaraan
dilakukan dalam shift kerja tunggal dan dapat mencakup beberapa titik pengambilan dan
pengiriman
Klasifikasi Jasa Transportasi Jarak Pendek. Transportasi jarak pendek relevan
dengan perusahaan distribusi yang harus menyediakan gerai ritel atau pesanan
pelanggan dari sebuah gudang menggunakan van kecil (lihat Gambar.a). Hal ini juga
penting untuk layanan cepat dari local kurir untuk membawa barang antara asal-tujuan
yang terletak di daerah yang sama. Demikian pula, operator jarak jauh perlu untuk
mengumpulkan paket lokal untuk konsolidasi beban sebelum mengirimnya ke terminal,
dan mendistribusikan beban tersebut secara lokal yang berasal dari terminal jarak jauh
(lihat Gambar.b). Masalah transportasi jarak pendek juga muncul dalam pengumpulan
sampah, pengiriman surat, jasa perbaikan alat, dan layanan darurat (termasuk pemadam
kebakaran dan layanan ambulans).
Masalah Keputusan. Transportasi jarak pendek sering melibatkan sejumlah besar
pengguna. Misalnya, dalam minuman ringan dan distribusi bir, rata-rata jumlah
pelanggan dikunjungi setiap hari bisa sampai 600, sementara di aplikasi sanitasi jumlah
Pabrik
Gudang 2 Gudang 1
Rute pengiriman
dari gudang 2
Rute pengiriman
dari gudang 1
Terminal C
Terminal B Terminal A
Rute pengiriman
dari terminal B
Rute pengambilan
dari terminal A
4. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
situs yang dikunjungi setiap hari sering antara 200 dan 1000. Pada tingkat strategis,
keputusan utama adalah terkait ke lokasi gudang. Pada tingkat operasional, masalah
utama (biasanya disebut sebagai kendaraan routing dan penjadwalan masalah (VRSP))
adalah untuk membangun rute kendaraan dalam rangka untuk memenuhi permintaan
pengguna. Pada tahap ini, sejumlah kendala operasional harus diperhitungkan. Dalam
beberapa pengaturan, rute kendaraan dapat direncanakan secara teratur karena semua
data yang dikenal sebelumnya
PERMASALAHAN ‘VEHICLE ROUTING’.
VRPs terdiri dari menentukan rute yang akan digunakan oleh armada kendaraan untuk
melayani satu set pengguna. VRPs dapat didefinisikan pada grafik campuran G = (V, A,
E), dimana V adalah himpunan vertex, A adalah himpunan busur dan E adalah
seperangkat tepi. Sebuah titik 0 mewakili depot di mana m kendaraan didasarkan,
sementara bagian U ⊆ V simpul diperlukan dan subset R ⊆ A∪ E busur diperlukan dan
tepi diperlukan mewakili pengguna. Jumlah VRPs untuk menentukan biaya terendah set
tur m berbasis di depot, dan termasuk simpul yang diperlukan, busur dan tepi itu.
Dalam representasi grafik ini, busur dan tepi sesuai dengan ruas jalan, dan simpul sesuai
dengan persimpangan jalan. pengguna terisolasi diwakili oleh simpul diperlukan,
sedangkan himpunan bagian dari pelanggan didistribusikan hampir terus-menerus
sepanjang set pelanggan dimodelkan sebagai busur diperlukan atau tepi (ini sering kasus
pengiriman surat dan pengumpulan limbah padat di daerah perkotaan).
Kendala Operasional. Kendala operasional yang paling umum adalah
• jumlah kendaraan m bisa diperbaiki atau dapat menjadi variabel keputusan,
mungkin dikenakan kendala batas atas;
• total permintaan diangkut dengan kendaraan setiap saat tidak boleh melebihi
kapasitasnya;
• durasi setiap rute tidak boleh melebihi durasi shift kerja;
• pelanggan membutuhkan untuk dilayani dalam pra-didirikan jendela waktu;
• beberapa pelanggan harus dilayani oleh kendaraan tertentu;
• pelayanan pelanggan harus dilakukan oleh kendaraan tunggal atau dapat dibagi
oleh beberapa kendaraan;
5. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
• pelanggan dikenakan hubungan didahulukan.
Ketika pelanggan memberlakukan layanan jendela waktu atau ketika waktu perjalanan
bervariasi pada siang hari, masalah waktu harus dipertimbangkan secara eksplisit dalam
desain rute kendaraan, di mana VRPs hal yang sering disebut sebagai VRSPs.
Kendala awal muncul secara alami setiap kali beberapa barang harus diangkut antara
pasangan tertentu pick-up dan poin pengiriman. Dalam masalah tersebut, pick-up dan
pasangan pengiriman akan dilayani oleh kendaraan yang sama (tidak ada transshipment
diperbolehkan di depot) dan setiap titik pick-up harus dikunjungi sebelum titik
pengiriman terkait. jenis lain dari diutamakan hubungan harus dikenakan setiap kali
kendaraan harus pertama yang melakukan serangkaian pengiriman (pelanggan linehaul)
dan kemudian satu set pick-up (pelanggan backhaul), seperti adat di beberapa industri
Gambar. Rute kendaraan dengan backhauls (L, garis pelanggan haul, pelanggan
backhaul).
Tujuan. Dengan setiap busur dan tepi (i, j) ∈ A ∪ E terkait perjalanan waktu TIJ dan cij
biaya perjalanan. Selain itu, dengan kendaraan masing-masing mungkin terkait biaya
tetap. Tujuan yang paling umum adalah untuk meminimalkan biaya melintasi busur dan
tepi grafik ditambah jumlah dari biaya tetap terkait dengan menggunakan kendaraan.
Perkiraan Waktu Perjalanan. Sedangkan perhitungan jarak dalam jaringan jalan
sangat mudah, estimasi akurat dari waktu perjalanan seringkali sulit. Evaluasi kasar dari
waktu perjalanan sepanjang ruas jalan dapat diperoleh dengan membagi panjang jalan
dengan kecepatan rata-rata di mana ruas jalan biasanya dapat dilalui. Metode ini cukup
akurat untuk jalan antar kota, yang kecepatan konstan dapat disimpan untuk waktu yang
lama, tapi berkinerja buruk untuk jalan-jalan intra-kota. Dalam kasus seperti itu, waktu
B
B
L
L
B
L
6. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
perjalanan rata-rata dapat diperkirakan dengan menggunakan metode regresi. Untuk
tujuan ini, faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tempuh sepanjang jalan
diidentifikasi, dan kemudian persamaan regresi digunakan untuk meramalkan waktu
tempuh rata-rata sebagai fungsi dari faktor-faktor ini. Faktor yang paling relevan adalah
jumlah jalur, lebar jalan, apakah jalan ini satu arah atau dua arah, peraturan parkir,
volume lalu lintas, jumlah lampu lalu lintas, jumlah tanda berhenti dan kualitas
permukaan jalan.
TRAVELING SALESMAN
Traveling Salesman Problem terdiri dari salesman dan satu set kota. salesman harus
mengunjungi tiap kota mulai dari satu tempat tertentu (misalnya kampung halaman) dan
kembali ke kota yang sama. Tantangan dari masalah adalah bahwa pedagang keliling
ingin meminimalkan total panjang perjalanan.
Traveling Salesman Problem dapat digambarkan sebagai berikut:
TSP = {(G, f, t): G = (V, E) sebuah graf lengkap,
f adalah fungsi V × V Z, → t ∈ Z,
G adalah grafik yang berisi salesman tur keliling dengan biaya yang tidak
melebihi t}.
Contoh :
Pertimbangkan jaringan kota berikut :
Masalahnya terletak dalam menemukan jalan minimal dengan melewati semua simpul
sekali. Misalnya jalan path1 {A, B, C, D, E, A} dan jalan path2 {A, B, C, E, D, A}
A
B
E
10
12
D
3
C
3
3
4
4
8
2
5
7. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
melewati semua simpul tetapi path1 memiliki panjang total 24 dan path2 memiliki total
panjang 31.
Definisi :
Siklus Hamilton merupakan siklus pada suatu grafik yang menggambarkan alur
pelintasan yang dimulai dari node awal melalui node-node dan kembali ke awal
P = {A, B, C, D, E} merupakan siklus Hamiltonian.
Permasalahan untuk mendapatkan siklus Hamiltonian pada grafik adalah NP-complete.
Konsep TSP.
Apa yang dilakukan dalam TSP adalah membentuk sebuah tour. Operator yang bisa
digunakan untuk masalah TSP adalah pencarian urutan semua lokasi untuk memilih
lokasi yang belum pernah terpilih satu demi satu sehingga dihasilkan satu rute
kunjungan yang lengkap dari lokasi awal kemudian mengunjungi semua lokasi yang lain
tepat satu kali dan akhirnya kembali ke lokasi awal. Sehingga dengan definisi tersebut
dapat dikatakan bahwa konsep permasalahan TSP memiliki aturan sebagai berikut:
1. Harus mengunjungi setiap kota tepat satu kali, tidak boleh kurang ataupun lebih.
2. Semua kota harus dikunjungi dalam satu kali perjalanan (tour).
3. Dimulai dan diakhiri pada kota yang sama.
Sebagai ilustrasi dengan Gambar 1, diasumsikan bahwa simpul awal dan simpul
A
E
B D
C
8. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
akhir adalah 1. Suatu graf TSP dengan 4 simpul tersebut dikonversi menjadi sebuah
pohon pencarian yang menghasilkan (4-1)! = 6 kemungkinan urutan kunjungan.
Sedangkan untuk 50 kota, terdapat sebanyak (50-1)! = 6,08×1062 kemungkinan urutan
kunjungan.
Berdasarkan [6], TSP dikatakan ada 2 jenis, yaitu:
1. TSP asimetris
Pada TSP jenis ini, biaya dari kota 1 ke kota 2 tidak sama dengan biaya dari kota
2 ke kota 1. Dengan n kota, besarnya ruang pencarian adalah ( ) jalur
yang mungkin.
2. TSP simetris
Sedangkan pada TSP jenis simetris, biaya dari kota 1 ke kota 2 adalah sama
dengan biaya dari kota 2 ke kota 1. Apabila dengan n kota, jumlah jalur yang
mungkin adalah
( )
jalur yang mungkin.
Konsep dan Implementasi Beberapa Algoritma Terhadap TSP.
1. Algoritma Greedy.
Algoritma greedy merupakan sebuah algoritma yang dapat menentukan sebuah
jalur terpendek antara node-node yang akan digunakan dengan mengambil secara
terus menerus dan menambahkannya ke dalam jalur yang akna dilewati.
Mengacu pada konsep greedy yang menganggap bahwa pada setiap langkah akan
dipilih tempat atau kota yang belum pernah dikunjungi, dimana tempat atau kota
tersebut memiliki jarak terdekat dari tempat atau kota sebelumnya. Algoritma ini
tidak mempertimbangkan nilai heuristic, yang dalam hal ini bisa berupa jarak
langsung antar dua tempat.
Sehingga dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa langkah dari algoritma
greedy ini adalah mengambil pilihan yang terbaik yang dapat diperoleh pada saat
itu tanpa memperhatikan konsekuensi ke depan, atau dengan prinsip “take what
you can get now”, berharap bahwa dengan memilih optimum lokal pada setiap
9. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
langkah akan berakhir dengan optimum global. Dengan prinsip seperti ini dapat
dikatakan bahwa algoritma greedy lebih berguna untuk menghasilkan solusi
hampiran (approximation). Hal ini dikarenakan algoritma greedy tidak selalu
berhasil memberikan solusi yang optimal. Hal ini telah dibuktikan dalam
penelitian oleh [1] yang mengaplikasikan algoritma ini terhadap layanan taksi
wisata, dimana hasil implementasi algoritma greedy ini dikhususkan pada kasus
TSP yang jarak antar node-nodenya pendek.
2. Algoritma Artificial BeeColony.
Pada algoritma ABC, pendekatan yang dilakukan adalah population-based
metaheuristic, dimana pendekatan ini terinspirasi oleh perilaku cerdas kawanan
lebah madu dalam mencari makanan. Ada 3 tahapan utama pada basic algoritma
ABC, yaitu :
Menghasilkan inisial solusi dari sumber makanan secara acak. Untuk
memperbarui solusi yang mungkin, setiap employed bee memilih calon
posisi sumber makanan baru, yang mana posisi tersebut berbeda dengan
sebelumnya.
Setiap onlooker bee memilih salah satu sumber makanan yang diperoleh dari
employed bee. Setelah memilih sumber makanan, onlooker bee pergi ke
sumber makanan yang dipilih dan memilih sumber calon makanan baru.
Terdapat limit yang telah ditetapkan. Pada tahapan terakhir, limit adalah
batasan yang telah ditetapkan dalam siklus algoritma ABC dan
mengendalikan banyaknya solusi tertentu yang tidak diperbarui. Setiap
sumber makanan yang tidak meningkat melewati limit akan ditinggalkan dan
diganti dengan posisi baru dan employed bee menjadi scout bee.
10. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
SIMPULAN.
Pada supply Chain : logistic, pengiriman ataupun pengambilan barang pada node-node
atau tempat-tempat penyimpanan barang menjadi suatu yang penting untuk dipikirkan.
Karena pengiriman dan pegambilan barang ini memberi konstribusi dalam biaya yang
nantinya bisa ditambahkan pada biaya produk itu sendiri. Untuk transportasi ini dibahas
dalam dua topik, yaitu transportasi jarak pendek dan transportasi jarak panjang.
Pada bagian ini dibahas transportasi jarak pendek. Transportasi jarak pendek
menyangkut pengambilan dan pengiriman barang dalam wilayah yang relatif kecil
(misalnya sebuah kota atau kabupaten) menggunakan armada truk. Sebagai aturan,
kendaraan berada pada depot tunggal, dan penggunaan kendaraan dilakukan dalam shift
kerja tunggal dan dapat mencakup beberapa titik pengambilan dan pengiriman.
Permasalahan yang dibahas adalah mengenai „Vehicle Routing Problem‟ dan „Traveling
Salesman Problem‟
11. ISYE6090 - Supply Cahin : Logistics
DAFTAR PUSTAKA
Ghiani, G., G. Laporte, and R. Musmanno. (2004). Introduction to Logistics
Systems Planning and Control. 1st Edition. John Wiley and Sons. . ISBN:
978-0470849163.
Goetschalckx, Marc. (2009). Supply chain engineering : version 0.8.0.0, 24
Dec 2009. SPRIN. . ISBN: 9781441965110.
Ghiani, Gianpaolo, Laporte, Gilbert, Musmanno, Roberto. (2013).
Introduction to logistics systems management. 2nd Edition. JWS. . ISBN:
9781119943389.The book in the first list is a must to have for each student.
http://informatika.stei.itb.ac.id/~rinaldi.munir/Matdis/2008-
2009/Makalah2008/Makalah0809-028.pdf