Dokumen tersebut membahas metode-metode penghitungan biaya operasi kendaraan (BOK) untuk mobil penumpang, yaitu metode PCI 1988, LAPI ITB 1996, dan RUCM 1992. Metode-metode tersebut mengidentifikasi komponen-komponen biaya seperti bahan bakar, minyak pelumas, ban, pemeliharaan, depresiasi, bunga modal, dan asuransi serta rumus untuk menghitung biaya tersebut berdasarkan kecepatan kendaraan."
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANANAlBer MEt
Tugas akhir ini menganalisis biaya operasional kendaraan dan waktu perjalanan dengan pemilihan rute Jalan Inoeng Bale sebagai alternatif akibat penutupan median di Bundaran Lamnyong, Kota Banda Aceh. Penelitian menghitung volume lalu lintas, kecepatan bergerak, waktu tempuh, dan biaya operasional kendaraan dengan metode PCI sebelum dan sesudah penutupan median. Hasilnya, rute Jalan Inoeng Bale memiliki bi
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas, yang mencakup pengertian transportasi dan lalu lintas, permasalahan-permasalahan lalu lintas, komponen-komponen yang terlibat dalam sistem lalu lintas, serta perencanaan dan bentuk rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN DAN WAKTU PERJALANANAlBer MEt
Tugas akhir ini menganalisis biaya operasional kendaraan dan waktu perjalanan dengan pemilihan rute Jalan Inoeng Bale sebagai alternatif akibat penutupan median di Bundaran Lamnyong, Kota Banda Aceh. Penelitian menghitung volume lalu lintas, kecepatan bergerak, waktu tempuh, dan biaya operasional kendaraan dengan metode PCI sebelum dan sesudah penutupan median. Hasilnya, rute Jalan Inoeng Bale memiliki bi
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa lalu lintas, yang mencakup pengertian transportasi dan lalu lintas, permasalahan-permasalahan lalu lintas, komponen-komponen yang terlibat dalam sistem lalu lintas, serta perencanaan dan bentuk rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
Pedoman Disain Geometrik Jalan 2020
Diunggah oleh Aji Suraji
Dosen Teknik sipil
Universitas Widyagama malang
Pedoman ini merevisi beberapa pedoman/tata cara tentang Perencanaan Geometrik Jalan yang selama ini digunakan. Revisi yang dilakukan meliputi struktur penyajian yang mengacu pada standar nasional Indonesia dan penambahan kandungannya untuk melengkapi kebutuhan sehingga dapat diaplikasikan baik oleh penyelenggara jalan di pusat maupun di daerah. Revisi ini disusun untuk mengakomodir tantangan dan hambatan dalam pembangunan jalan di Indonesia.
Analisis lalu lintas harian rata-rata di Pasar Anggrek dan sekitar Jalan Y'AM Sabran untuk menentukan rencana perkerasan jalan dan pelebbaran. Lalu lintas diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% setiap 5 tahun. Analisis menghitung lalu lintas ekivalen awal, tengah, dan akhir untuk menentukan tebal perkerasan minimum yang dibutuhkan berdasarkan daya dukung tanah. Tebal perkerasan minimum yang dihasilkan
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Teks tersebut membahas karakteristik komponen lalu lintas seperti sarana, pemakai jalan, dan prasarana. Ia menjelaskan dimensi dan kategori berbagai jenis kendaraan, karakteristik pemakai jalan, serta klasifikasi dan fungsi jalan seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase di lapangan terbang. Sistem drainase terdiri dari drainase permukaan untuk mengalirkan air hujan, dan drainase bawah permukaan untuk mengalirkan air tanah. Drainase permukaan dirancang berdasarkan debit rencana hujan dan mencakup saluran dan inlet. Drainase bawah permukaan menggunakan pipa untuk mengalirkan air dari lapisan tanah di bawah permukaan lapangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
1. Manajemen transportasi meliputi pengaturan sistem transportasi untuk meningkatkan mobilitas dengan menghemat sumber daya
2. Terdapat dua jenis manajemen yaitu manajemen sistem transportasi untuk penyediaan sarana dan manajemen kebutuhan perjalanan untuk mengatur arus lalu lintas
3. Masalah utama dalam transportasi jalan raya perkotaan adalah rendahnya mobilitas, keamanan lalu lintas, dan polusi lingkungan
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Laporan rancangan perkerasan jalan raya i ,dimana merencanakan jalan yang hemat biaya antara 3 trase yang telah dibuata dipeta topografi dengan skala 1;2000
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
Dokumen tersebut menjelaskan metode penghitungan biaya operasi kendaraan (BOK) untuk tiga golongan kendaraan (Golongan I, IIA, dan IIB) dengan menggunakan beberapa komponen biaya seperti konsumsi bahan bakar, minyak pelumas, ban, pemeliharaan, depresiasi, bunga modal, dan asuransi. Komponen-komponen biaya tersebut dihitung berdasarkan kecepatan kendaraan dengan menggunakan rumus-rum
Analisis lalu lintas harian rata-rata di Pasar Anggrek dan sekitar Jalan Y'AM Sabran untuk menentukan rencana perkerasan jalan dan pelebbaran. Lalu lintas diperkirakan akan tumbuh sebesar 5% setiap 5 tahun. Analisis menghitung lalu lintas ekivalen awal, tengah, dan akhir untuk menentukan tebal perkerasan minimum yang dibutuhkan berdasarkan daya dukung tanah. Tebal perkerasan minimum yang dihasilkan
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Jalan Raya adalah suatu jalur tanah yang permukaannya dibentuk dengan kemiringan tertentu dan diberi perkerasan yang dipergunakan untuk lintasaan kendaraan maupun orang yang menghubungkan lalu lintas antara dua atau lebih tempat pemusatan kegiatan.
Perkerasan Jalan Raya Lentur dan Kaku, metode Analisis dan Manual
ANGGOTA KELOMPOK :
DHANES PRABASWARA ( I 0112029)
AYU ISMOYO SOFIANA ( I 0113021)
MUHAMMAD BUDI SANTOSO( I 0113080)
RAKE ADIUTO ( I 0113105)
SITI DWI RAHAYU ( I 0113124)
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Teks tersebut membahas karakteristik komponen lalu lintas seperti sarana, pemakai jalan, dan prasarana. Ia menjelaskan dimensi dan kategori berbagai jenis kendaraan, karakteristik pemakai jalan, serta klasifikasi dan fungsi jalan seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal.
Tugas besar ini membahas perencanaan geometrik jalan raya yang mencakup perhitungan awal, alinyemen horizontal, diagram super elevasi, dan alinyemen vertikal untuk merancang jalan yang aman dan nyaman bagi pengguna.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem drainase di lapangan terbang. Sistem drainase terdiri dari drainase permukaan untuk mengalirkan air hujan, dan drainase bawah permukaan untuk mengalirkan air tanah. Drainase permukaan dirancang berdasarkan debit rencana hujan dan mencakup saluran dan inlet. Drainase bawah permukaan menggunakan pipa untuk mengalirkan air dari lapisan tanah di bawah permukaan lapangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan geometri jalan raya dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lalu lintas, topografi, kapasitas, keamanan, dan analisis biaya-manfaat.
2) Standar perencanaan geometri jalan raya mencakup ketentuan dasar, jarak pandang, dan penampang melintang jalan.
3) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
1. Manajemen transportasi meliputi pengaturan sistem transportasi untuk meningkatkan mobilitas dengan menghemat sumber daya
2. Terdapat dua jenis manajemen yaitu manajemen sistem transportasi untuk penyediaan sarana dan manajemen kebutuhan perjalanan untuk mengatur arus lalu lintas
3. Masalah utama dalam transportasi jalan raya perkotaan adalah rendahnya mobilitas, keamanan lalu lintas, dan polusi lingkungan
1. Dokumen tersebut merupakan rencana kegiatan belajar mengajar (RKBM) mata kuliah Rekayasa Lalulintas yang membahas tentang jalinan dan bundaran menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). 2. Materi yang dibahas meliputi pengertian jalinan tunggal dan bundaran, tujuan, tipe, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, peluang antrian, dan rumus-rumus perhitungannya menurut MKJI. 3
Sebagai Nilai Ujian Akhir mata kuliah Perkerasan Jalan Raya Dosen pengampu : Ir.Ary Setiawan ,M.Sc, Phd, Program Studi Teknik SIpil Universitas Sebelas Maret
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan alinyemen horizontal untuk jalan kelas III. Terdapat tiga tikungan horizontal yaitu PI1, PI2, dan PI3. Dokumen menjelaskan perhitungan komponen geometrik setiap tikungan seperti jari-jari minimum, panjang lengkung, superelevasi, dan stationing.
Laporan rancangan perkerasan jalan raya i ,dimana merencanakan jalan yang hemat biaya antara 3 trase yang telah dibuata dipeta topografi dengan skala 1;2000
Dokumen tersebut membahas perencanaan sistem drainase untuk beberapa jenis infrastruktur seperti jalan raya, lapangan terbang, pertanian, rel kereta api, rumah tinggal, dan lapangan golf. Ia menjelaskan langkah-langkah perencanaan drainase mulai dari menentukan daerah layanan, menghitung debit rencana, memilih material dan mendesain saluran drainase. Contoh perencanaan drainase jalan raya juga diberikan untuk mendemonstrasikan penerap
Dokumen tersebut menjelaskan metode penghitungan biaya operasi kendaraan (BOK) untuk tiga golongan kendaraan (Golongan I, IIA, dan IIB) dengan menggunakan beberapa komponen biaya seperti konsumsi bahan bakar, minyak pelumas, ban, pemeliharaan, depresiasi, bunga modal, dan asuransi. Komponen-komponen biaya tersebut dihitung berdasarkan kecepatan kendaraan dengan menggunakan rumus-rum
Dokumen tersebut membahas aspek ekonomi dari analisis kelayakan pembangunan fly over simpang lima Bandara Hasanuddin. Analisis tersebut meliputi perhitungan biaya operasional kendaraan, nilai waktu, benefit cost ratio, dan net present value sebelum dan sesudah pembangunan. Hasilnya menunjukkan penghematan biaya operasional kendaraan dan waktu akibat pembangunan fly over.
Dokumen tersebut membahas analisis biaya operasi kendaraan dan nilai waktu perjalanan di wilayah Jabodetabek. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa wilayah Jabodetabek memiliki lalu lintas yang padat yang menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan dan meningkatkan biaya operasi kendaraan serta memperpanjang waktu perjalanan. Dokumen tersebut juga menganalisis biaya operasi kendaraan menggunakan metode PCI dengan me
1. Dokumen tersebut membahas analisis kelayakan pembangunan flyover di Bundaran Dolog Kota Surabaya. Flyover direncanakan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas akibat konflik arus lalu lintas di bundaran tersebut.
2. Berdasarkan analisis, pembangunan flyover secara ekonomi layak karena nilai NPV positif dan BCR di atas 1.
3. Flyover diharapkan dapat mengurangi biaya operasional kendaraan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawanIrwansyah Hazniel
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota CV. Tiga Sekawan dengan menggunakan metode simpleks untuk menentukan nilai optimal biaya setoran 6 unit angkutan kota dengan trayek yang berbeda. Perhitungan mengoptimalkan pendapatan dengan mempertimbangkan biaya operasional seperti bahan bakar, oli, dan daya baterai dengan kendala kapasitas. Analisis sensitivitas menunjukkan kenaikan harga bahan bakar tidak akan mengur
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen alat berat yang meliputi biaya kepemilikan (owning cost), biaya operasi (operating cost), contoh perhitungan biaya, dan penyusunan jadwal proyek pembangunan jalan yang mencakup tahapan clearing, stripping, spreading, dan pemampatan.
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptxkeitaroNico
modul ini berisikan tentang studi kelayakan ekonomi dan finansial yang terjadi di Indonesia, modul ini berkaitan dengan materi kuliah jurusan teknik sipil D3 yang mengenai perkembangan ekonomi dan finansial serta berhubungan dengan keadaan keuangan didalam suatu proyek dan tentunya menjadi patokan atau tolak ukur suatu proyek dalam mengelola dana berdasarkan studi kelayakan ekonomi dan finansial suatu proyek atau di suatu daerah dimana proyek tersebut dikerjakan atau di bangun
Kajian ini membahas biaya operasional kendaraan angkutan penumpang umum di Kota Malang. Hasil studi menunjukkan bahwa biaya operasional rata-rata kendaraan baru adalah Rp. 121,906,736 per tahun atau Rp. 1.671 per km. Namun demikian, terdapat selisih antara penerimaan dari tarif dan biaya operasional sebesar Rp. 143,121,79 per kendaraan per hari. Studi ini diharapkan dapat memberikan masukan
Dokumen tersebut membahas metode analisis komponen untuk merencanakan tebal perkerasan lentur jalan. Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti daya dukung tanah, faktor regional, volume lalu lintas, dan beban kendaraan untuk menentukan tebal perkerasan yang tepat. Mahasiswa dapat mempelajari metode ini untuk merancang perkerasan sesuai dengan kondisi lingkungan dan lalu lintas.
ASN memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk meningkatkan kompetensi perencanaan jalan bagi ASN, diperlukan pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan agar pelaksanaan konstruksi bisa efektif dan ekonomis.
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan ruas jalan Jembatan Merah-Ranjau Batu menggunakan model HDM-III. Penelitian ini menganalisis beberapa skenario penanganan jalan dengan kriteria NPV, BCR, dan IRR untuk menentukan kelayakan investasi perbaikan jalan. Hasilnya memberikan rekomendasi mengenai waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan berdasarkan tingkat
Dokumen tersebut membahas tentang estimasi biaya konstruksi jalan yang mencakup beberapa hal penting yaitu: (1) menentukan harga satuan pekerjaan berdasarkan biaya langsung, tidak langsung, dan keuntungan; (2) menghitung volume dan harga total setiap mata pembayaran; (3) contoh perhitungan harga satuan dan total beberapa mata pembayaran pada proyek peningkatan jalan.
Dokumen tersebut membahas model logit dan keunggulannya dalam menganalisis pilihan lebih dari dua alternatif. Model logit dapat digunakan untuk menganalisis preferensi antara kendaraan pribadi dan angkutan umum dengan mempertimbangkan biaya perjalanan dan faktor lainnya. Dokumen juga menjelaskan rumus umum model logit dan contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas analisis nilai tahunan (annual worth) untuk menentukan pilihan investasi yang paling ekonomis. Metode ini mengkonversi semua arus kas menjadi biaya setara tahunan (equivalent uniform annual cost/benefit) dengan menggunakan suku bunga yang ditentukan (MARR). Dokumen ini memberikan contoh perhitungan EUAC untuk beberapa kasus investasi dan membandingkan hasilnya untuk menentukan pilihan yang lebih ekonomis.
Similar to 1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto (20)
1. BAB I
BIAYA OPERASI KENDARAAN
Kompetensi Umum :
Mahasiswa mampu menjelaskan komponen biaya transportasi, analisis Multy Criteria
Analysis (MCA), Analysis Hierarchy Process (AHP), melakukan kajian analisis
kelayakan ekonomi dan finansial serta analisis elastisitas dan sensitivitas.
Kompetensi Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen biaya operasi kendaraan
2. Mahasiswa mampu menganalisis biaya operasi kendaraan dengan metode RUCM
1992, LAPI ITB 1996 dan PCI 1988.
1.1 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Biaya operasi kendaraan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan
dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Biaya operasi
kendaraan terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap
(fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah (tetap walaupun terjadi perubahan pada
volume produksi jasa sampai ke tingkat tertentu) sedangkan biaya tidak tetap (variable
cost) adalah biaya yang berubah apabila terjadi perubahan pada volume produksi jasa.
Dalam penetapan nilai operasi kendaraan, Button (1993) menyatakan bahwa
penetapan harga layanan transportasi (pricing) bertujuan untuk memaksimasi kepentingan
penyedia jasa transportasi dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat
(maximizing welfare). Kondisi ini akan stabil untuk jangka panjang atau Long Run
Marginal Cost (LRMC). LRMC merupakan komponen biaya yang mempengaruhi
penetapan harga dengan memperhatikan biaya-biaya kapital atau biaya-biaya tetap lainnya
yang mempengaruhi kelangsungan kendaraan pada kondisi yang akan datang.
1.2 Metode Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Mobil Penumpang
1.2.1 Metode PCI 1988
Penghitungan biaya operasi kendaraan mobil penumpang menggunakan Metode
PCI 1988 sebagaimana dikutip pada Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB
(1996) untuk jenis jalan perkotaan (non toll road).
Komponen biaya dan persamaan penghitungan BOK adalah sebagai berikut:
1) Pemakaian bahan bakar
2. Biaya pemakaian bahan bakar ditentukan dengan menghitung bahan bakar yang
digunakan (liter/1.000km) dikalikan dengan harga tiap liternya. Pemakaian bahan
bakar untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut
ini:
Mobil penumpang : Y = 0,05693 S2 – 6,42593 S + 269,18567 ...... (1.1)
Keterangan : Y = konsumsi BBM (liter/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
2) Pemakaian oli/minyak pelumas
Pemakaian oli/minyak pelumas untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai
dengan persamaan berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 0,00037 S2 – 0,04070 S + 2,20403 ........... (1.2)
Keterangan : Y = konsumsi minyak pelumas/oli (liter/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
3) Pemakaian ban
Pemakaian ban untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan
berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 0,0008848 S - 0,004533 .......................... (1.3)
Keterangan : Y = konsumsi ban setiap 1.000 km (ban/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
4) Biaya perawatan kendaraan
Biaya perawatan kendaraan terdiri dari biaya suku cadang dan montir, sesuai
dengan persamaan berikut ini:
a. Suku cadang
Mobil penumpang : Y = 0,0000064 S + 0,0005567 ..................... (1.4)
Keterangan : Y = pemeliharaan suku cadang setiap 1.000 km
S = kecepatan (km/jam)
b. Montir
Mobil penumpang : Y = 0,00362 S + 0,36267 ............................. (1.5)
Keterangan : Y = jasa untuk setiap 1.000 km (jam/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
5) Biaya penyusutan kendaraan
Biaya penyusutan untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan
persamaan berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 1 / (2,50 S + 125 ) ..................................... (1.6)
Keterangan : Y = biaya penyusutan kendaraan setiap 1.000 km
(sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan/1.000 km)
3. S = kecepatan (km/jam)
6) Asuransi
Biaya asuransi untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan
berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 38 / (500 S)....................... ....................... (1.7)
Keterangan : Y = biaya asuransi setiap 1.000 km
S = kecepatan (km/jam)
7) Bunga Modal
Mobil penumpang : Y = 150 / 500 S ............................................... (1.8)
Keterangan : Y = biaya bunga modal setiap 1.000 km
(sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan/1.000 km)
S = kecepatan (km/jam)
1.2.2 Metode LAPI Institut Teknologi Bandung (1996)
Komponen biaya dan persamaan penghitungan biaya operasi kendaraan untuk
Golongan I (mobil penumpang) adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar = basic fuel (1 ± (kk + kl + kr)) ..................... (1.9)
dimana :
basic fuel dalam liter/1000 km
kk adalah koreksi akibat kelandaian
kl adalah koreksi akibat kondisi lalu lintas
kr adalah koreksi akibat kekasaran permukaan jalan (roughness)
Konsumsi bahan bakar dasar kendaraan Golongan I
Mobil penumpang : Y = 0,0284V2 - 3,0644V + 141,68 ...................... (1.10)
Tabel 1.1. Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar Kendaraan
Koreksi Kelandaian Negatif (kk)
Koreksi Kelandaian Positif (kk)
Koreksi Lalu Lintas (kl)
Koreksi Kekasaran (kr)
Sumber : LAPI ITB, 1996
2. Konsumsi Minyak Pelumas
g < -5%
-5% ≤ g < 0%
0% ≤ g < 5%
g ≥ 5%
0 ≤ v/c < 0,6
0,6 ≤ v/c < 0,8
v/c ≥ 0,8
< 3 m/km
≥ 3 m/km
-0,337
-0,158
0,400
0,820
0,050
0,185
0,253
0,035
0,085
4. Konsumsi dasar minyak pelumas (liter/km) dimodifikasi dari model yang
dikembangkan dalam GENMERRI dan dikoreksi menurut tingkatan roughness seperti
yang terlihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.2. Konsumsi Dasar Minyak Pelumas (liter/km)
Kecepatan
(km/jam)
10 - 20
20 - 30
30 - 40
40 - 50
50 - 60
60 - 70
70 - 80
80 - 90
90 - 100
100 - 110
Golongan I
0,0032
0,0030
0,0028
0,0027
0,0027
0,0029
0,0031
0,0033
0,0035
0,0038
Jenis kendaraan
Golongan IIA
0,0060
0,0057
0,0055
0,0054
0,0054
0,0055
0,0057
0,0060
0,0064
0,0070
Golongan IIB
0,0049
0,0046
0,0044
0,0043
0,0043
0,0044
0,0046
0,0049
0,0053
0,0059
Sumber : LAPI ITB, 1996
Tabel 1.3. Faktor Koreksi Konsumsi Minyak Pelumas terhadap Kondisi Kekasaran
Permukaan Jalan
Nilai kekasaran
< 3 m/km
≥ 3 m/km
Faktor koreksi
1,00
1,50
Sumber : LAPI ITB, 1996
3. Konsumsi Ban
Modelnya adalah sebagai berikut:
Mobil penumpang : Y = 0,0008848 V - 0,0045333 ............................ (1.11)
dimana : Y = pemakaian ban per 1.000 km
V = kecepatan berjalan (running speed)
4. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan terdiri dari dua komponen yaitu biaya suku cadang dan montir.
a. Suku cadang
Mobil penumpang : Y = 0,0000064 V + 0,0005567 ...................... (1.12)
dimana Y = pemeliharaan suku cadang per 1.000 km.
V = kecepatan berjalan (running speed)
b. Montir
Mobil penumpang : Y = 0,00362 V + 0,36267 .............................. (1.13)
dimana Y = jam montir per 1.000 km.
V = kecepatan berjalan (running speed)
5. Biaya Depresiasi
Biaya depresiasi untuk jalan arteri dirumuskan sebagai berikut:
5. Mobil penumpang : Y = 1/(2,50 V + 125) ........................................... (1.14)
dimana Y = depresiasi per 1.000 km, sama dengan ½ nilai depresiasi dari kendaraan.
6. Bunga Modal
Menurut Model HDM III, biaya bunga modal per kendaraan kilometer yang
dilambangkan dengan INT dan diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru
diberikan dalam persamaan berikut ini:
Mobil penumpang : INT = AINT / AKM ............................................ (1.15)
dimana:
INT = bunga modal kendaraan/km.
AINT = rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang diekspresikan sebagai
fraksi dari harga kendaraan baru = 0,01 x (AINV/2)
AINV = bunga modal tahunan dari harga kendaraan baru (%)
AKM = rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan
7. Asuransi
Biaya asuransi adalah sebagai berikut:
Mobil penumpang : Y = 38 / (500 V) .................................................. (1.16)
dimana Y = depresiasi per 1.000 km, sama dengan ½ nilai depresiasi dari kendaraan.
8. Waktu perjalanan
Mobil penumpang : Y = Nilai waktu x panjang jalan .......................... (1.17)
dimana Y = nilai waktu perjalanan
Untuk setiap kendaraan representatif, data dasar yang diperlukan adalah:
-
Harga satuan bahan bakar bensin (Rp/liter)
-
Harga satuan minyak pelumas/oli (Rp/liter)
-
Harga ban baru (Rp)
-
Harga kendaraan baru dan harga kendaraan terdepresiasi (Rp)
-
Kecepatan kendaraan dan jarak tempuh rata-rata tahunan kendaraan
-
Tingkat suku bunga (%)
1.2.3 Metode Road User Cost Model (RUCM) 1992
Metode RUCM 1992 merupakan hasil kerja sama PT. Multi Phi Beta, Indonesia
dengan Hoff & Overgaard dari Denmark. Metode RUCM menganalisis biaya operasi
kendaraan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan biaya ekonomi dan pendekatan biaya
finansial. Metode RUCM sering digunakan untuk analisis ekonomi dalam proyek jalan.
Kebanyakan biaya yang digunakan dalam model RUCM lebih ke arah biaya ekonomi
dibandingkan biaya finansial. Perkiraan nilai ekonomi dari nilai waktu penumpang
6. dimasukkan dalam pendekatan biaya ekonomi, tetapi tidak dimasukkan dalam pendekatan
biaya finansial.
Biaya finansial adalah biaya yang diperkirakan oleh pengguna fasilitas transportasi.
Metode RUCM pendekatan biaya finansial digunakan sebagai dasar analisis pembebanan
lalu lintas.
Biaya ekonomi mencoba mengukur biaya sumber daya terhadap ekonomi dan
menambahkan modifikasi dari biaya finansial sebagai berikut:
a. Pajak tidak termasuk sedangkan subsidi dimasukkan sejak transfer pembayaran
berdasarkan nilai ekonomi.
b. Batas harga dasar internasional digunakan untuk menghitung harga ekonomi bahan
bakar kendaraan.
c. Penyesuaian ”shadow price” sering dipakai untuk item-item seperti tenaga kerja
tidak terdidik (unskilled labour).
Persamaan penghitungan biaya operasi kendaraan jenis mobil penumpang metode
RUCM adalah:
VOC = Base VOC x VOCNDX x AADT ...................................... (1.18)
dimana:
VOC
= biaya operasi kendaraan total jenis mobil
Base VOC = biaya operasi kendaraan dasar jenis mobil/1.000 kilometer
VOCNDX = indeks biaya operasi kendaraan jenis mobil
AADT
= volume harian rata-rata tahunan jenis kendaraan mobil
Tabel 1.4. Komponen dan Biaya Satuan BOK Model RUCM 1992 Jenis Mobil
1
2
3
4
BOK Dasar per 1.000 km
Komponen biaya
Koefisien
Konsumsi bahan bakar
95,64 liter
Konsumsi minyak pelumas
2,00 liter
Pemakaian ban
0,08 x harga ban
Nilai waktu crew
9,83 jam
5
Nilai waktu penumpang
6
Pemeliharaan montir
7
Pemeliharaan suku cadang
8
Depresiasi
9
Bunga modal
10
Overhead
No
Biaya Satuan BOK (1.000 Rp)
Komponen harga
Nilai
Bahan bakar/liter
4,50
Minyak pelumas/liter
25,00
Ban baru/buah
320,00
Nilai waktu crew/jam
0,00
Nilai waktu
16,22 jam
0,00
penumpang/jam
1,66 jam Pemeliharaan montir
6,00
0,23% x harga
kendaraan baru Harga kendaraan jenis
146.525
0,29% x harga mobil (baru)
kendaraan baru
0,22% x harga Tingkat suku bunga
15%
kendaraan baru tahunan
0,00 Overhead
0,00
Base VOC jenis kendaraan mobil penumpang per km dihitung dengan cara
mengalikan koefisien dasar BOK per 1.000 km dengan biaya satuan BOK dalam ribuan
7. Rp. Sedangkan besarnya indeks VOC (VOCNDX) jenis mobil dihitung berdasarkan
persamaan (1.19) atau berdasarkan Gambar 1.1 di bawah ini.
VOCNDX = k1 + k2/V + k3*V2 + k4*V*IRI + k5*IRI2 .................... (1.19)
dimana:
VOCNDX
V
IRI
Koefisien
= indeks VOC
= kecepatan kendaraan (km)
= tingkat kekasaran permukaan jalan (roughness)
= k1= 0,6838; k2 = 24,851; k3 = 0,00000252; k4 = 0,0001050;
0,0017370
k5 =
Sumber : Hoff & Overgaard, 1992
Gambar 1.1 Indeks BOK Mobil tanpa Nilai Waktu Penumpang
1.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Bus Perkotaan
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 89 Tahun 2002 tanggal
22 November 2002, tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Penghitungan Biaya
Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Umum Kelas Ekonomi, mengelompokkan
biaya pokok operasi kendaraan menurut hubungannya dengan produksi jasa yang
dihasilkan, dibagi atas :
1) Biaya langsung yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan produk jasa yang
dihasilkan, yang terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable
cost). Penghitungannya adalah sebagian biaya dapat secara langsung dihitung per
km kendaraan, tetapi sebagian biaya lagi dihitung per km kendaraan setelah
dihitung biaya per tahun.
2) Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan
produk jasa yang dihasilkan yang terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak
tetap (variable cost). Penghitungannya tidak dapat secara langsung per km
kendaraan karena mengandung komponen yang tidak terkait langsung dengan
8. operasi kendaraan seperti biaya total per tahun pegawai selain awak kendaraan dan
biaya pengelolaan meliputi pajak perusahaan, pajak kendaraan, penyusutan
bangunan kantor, dll.
3) Biaya pokok per kendaraan kilometer dihitung dengan menjumlahkan biaya
langsung dan biaya tidak langsung.
Komponen masing-masing kelompok biaya langsung dan biaya tidak langsung
adalah sebagai berikut :
1) Komponen biaya langsung
a. Penyusutan kendaraan
Penyusutan kendaraan angkutan umum dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight line). Kondisi sebenarnya, penyusutan kendaraan tidak
menggunakan metode garis lurus melainkan menggunakan metode keseimbangan
menurun (decline balancing). Hal ini disebabkan karena penyusutan dari nilai unit
kendaraan akan berkurang dengan penambahan waktu pemakaian kendaraan.
Namun, rata-rata biaya penyusutan yang dihasilkan dengan menggunakan kedua
metoda tersebut memberikan nilai yang tidak jauh berbeda, sehingga pada
penelitian ini penghitungan biaya penyusutan kendaraan menggunakan metoda
garis lurus. Harga kendaraan yang digunakan adalah harga kendaraan baru agar
biaya yang diperhitungkan tetap dapat mencerminkan penghitungan biaya jangka
panjang.
Rumus yang digunakan adalah :
Penyusutan per tahun =
Harga kendaraan − nilai residu
Masa penyusutan
…….… (1.20)
Asumsi nilai residu bus adalah 20% dari harga kendaraan.
b. Bunga modal
Bunga modal dihitung dengan rumus :
n +1
) x modal x tingkat bunga/tahun
(
2
Bunga modal =
masa penyusutan
....... (1.21)
Keterangan : n = masa pengembalian pinjaman
c. Gaji dan tunjangan awak kendaraan terdiri dari sopir dan kondektur. Penghasilan
kotor awak kendaraan berupa gaji tetap, tunjangan sosial, dan uang dinas
jalan/tunjangan kerja operasi.
d. Bahan Bakar Minyak (BBM) tergantung jenis kendaraan
9. e. Pemakaian ban
f. Penambahan oli mesin
g. Servis kecil
Dilakukan dengan patokan km tempuh antar servis yang disertai dengan
penggantian oli mesin, penambahan gemuk, dan minyak rem.
h. Servis besar
Dilakukan setelah beberapa kali servis kecil/dengan patokan km tempuh.
i. Suku cadang dan bodi
Biaya untuk keperluan suku cadang mesin, bagian rangka bawah (chassis), dan
bagian bodi diperhitungkan per tahun sebesar 5% dari harga bus.
j. Cuci bus
k. Retribusi terminal
l. STNK/pajak kendaraan
m. Kir kendaraaan dilakukan setiap enam bulan
n. Asuransi kendaraan dan awak kendaraan
2) Komponen biaya tidak langsung
a. Biaya pegawai selain awak kendaraan, seperti pimpinan, staf administrasi, tenaga
teknis, dan tenaga operasi.
b. Biaya pengelolaan
(1) Penyusutan bangunan kantor (selama 5 - 20 tahun)
(2) Penyusutan bangunan dan peralatan bengkel (selama 5 - 20 tahun)
(3) Masa penyusutan inventaris/alat kantor (5 tahun)
(4) Masa penyusutan sarana bengkel (3 - 5 tahun)
(5)
Administrasi kantor (biaya surat-menyurat, biaya alat tulis)
(6)
Pemeliharaan kantor (misalnya pengecatan kantor)
(7)
Pemeliharaan pool dan bengkel
(8)
Listrik dan air, telepon dan telegram serta porto
(9)
Biaya perjalanan dinas selain awak kendaraan (noncrew)
(10) Pajak perusahaan
(11) Izin trayek
(12) Izin usaha
(13) Biaya pemasaran (biaya promosi)
(14) Biaya lain-lain
10. Keseluruhan dari komponen BOK di atas adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan angkutan untuk penyediaan jasa angkutan umum yang dihitung berdasarkan
biaya penuh (full cost).
1.4 Latihan Soal
1. Jelaskan komponen-komponen biaya operasi kendaraan !
2. Jelaskan macam-macam metode perhitungan biaya operasi kendaraan !
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan perhitungan biaya operasi kendaraan dengan metode
LAPI ITB 1996, PCI 1988 dan RUCM 1992 !
11. DAFTAR PUSTAKA
1. Button, J.K., (1993), Transport Economics, 2nd Edition, Cambridge University
Press, United Kingdom Button, J.K., (1993), Transport Economics, 2nd Edition,
Cambridge University Press, United Kingdom.
2. Directorate General of Highway, 1995, Indonesian Highway Capacity Manual,
Jakarta, Indonesia.
3. DTLR Multy Criteria Analysis Manual
4. Fowkes, A.S., (1991), The Use of Hypothetical Preference Survey Techniques to
Drive Monetary Valuation for Investment Appraisal, 23rd UTSG Annual
Conference, January, University of Nottingham England.
5. Hoff & Overgaard dengan PT. Multi Phi Beta, (1992), Road User Cost Model,
Directorate General of Highways, Ministry of Public Works.
6. Kanafani, A., (1983), Transportation Demand Analysis, Mc Graw-Hill Book
Company.
7. Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, (1996), Laporan Akhir Studi
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan–PT. Jasa Marga, ITB.
8. Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM. 89 Tahun 2002, Tanggal 22
November 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan
Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Antar Kota Kelas
Ekonomi, Jakarta.
9. Ortuzar, J.D., and Willumsen, L.G., (2001), Modelling Transport 3rd Edition, John
Wiley and Sons Ltd., England.
10. Putcher J. et al., (1981), The Socioeconomic Characteristic of Transit User: Some
Recent Evidence, Transportation Quartelly, USA.
11. Roess, R.P. et al., 1998, Traffic Engineering 2nd Edition, Prentice Hall, New
Jersey.
12. Salim, Abbas, 2002, Manajemen Transportasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
13. Stubs, P.C., Tyson W.J., dan Dalvi, M.Q. (1980), Transport Economics, George
Allen and Unwin (Publisher) Ltd., London.
14. Wohl, M. And Hendrickson, C., (1984), Transportation Investment and Pricing
Principles, A Willey-Interscience Publication, New York.