SlideShare a Scribd company logo
BAB I
BIAYA OPERASI KENDARAAN

Kompetensi Umum :
Mahasiswa mampu menjelaskan komponen biaya transportasi, analisis Multy Criteria
Analysis (MCA), Analysis Hierarchy Process (AHP), melakukan kajian analisis
kelayakan ekonomi dan finansial serta analisis elastisitas dan sensitivitas.
Kompetensi Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen biaya operasi kendaraan
2. Mahasiswa mampu menganalisis biaya operasi kendaraan dengan metode RUCM
1992, LAPI ITB 1996 dan PCI 1988.
1.1 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
Biaya operasi kendaraan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan
dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Biaya operasi
kendaraan terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap
(fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah (tetap walaupun terjadi perubahan pada
volume produksi jasa sampai ke tingkat tertentu) sedangkan biaya tidak tetap (variable
cost) adalah biaya yang berubah apabila terjadi perubahan pada volume produksi jasa.
Dalam penetapan nilai operasi kendaraan, Button (1993) menyatakan bahwa
penetapan harga layanan transportasi (pricing) bertujuan untuk memaksimasi kepentingan
penyedia jasa transportasi dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat
(maximizing welfare). Kondisi ini akan stabil untuk jangka panjang atau Long Run
Marginal Cost (LRMC). LRMC merupakan komponen biaya yang mempengaruhi
penetapan harga dengan memperhatikan biaya-biaya kapital atau biaya-biaya tetap lainnya
yang mempengaruhi kelangsungan kendaraan pada kondisi yang akan datang.
1.2 Metode Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Mobil Penumpang
1.2.1 Metode PCI 1988
Penghitungan biaya operasi kendaraan mobil penumpang menggunakan Metode
PCI 1988 sebagaimana dikutip pada Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB
(1996) untuk jenis jalan perkotaan (non toll road).
Komponen biaya dan persamaan penghitungan BOK adalah sebagai berikut:
1) Pemakaian bahan bakar
Biaya pemakaian bahan bakar ditentukan dengan menghitung bahan bakar yang
digunakan (liter/1.000km) dikalikan dengan harga tiap liternya. Pemakaian bahan
bakar untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut
ini:
Mobil penumpang : Y = 0,05693 S2 – 6,42593 S + 269,18567 ...... (1.1)
Keterangan : Y = konsumsi BBM (liter/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
2) Pemakaian oli/minyak pelumas
Pemakaian oli/minyak pelumas untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai
dengan persamaan berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 0,00037 S2 – 0,04070 S + 2,20403 ........... (1.2)
Keterangan : Y = konsumsi minyak pelumas/oli (liter/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
3) Pemakaian ban
Pemakaian ban untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan
berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 0,0008848 S - 0,004533 .......................... (1.3)
Keterangan : Y = konsumsi ban setiap 1.000 km (ban/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
4) Biaya perawatan kendaraan
Biaya perawatan kendaraan terdiri dari biaya suku cadang dan montir, sesuai
dengan persamaan berikut ini:
a. Suku cadang
Mobil penumpang : Y = 0,0000064 S + 0,0005567 ..................... (1.4)
Keterangan : Y = pemeliharaan suku cadang setiap 1.000 km
S = kecepatan (km/jam)
b. Montir
Mobil penumpang : Y = 0,00362 S + 0,36267 ............................. (1.5)
Keterangan : Y = jasa untuk setiap 1.000 km (jam/1.000km)
S = kecepatan (km/jam)
5) Biaya penyusutan kendaraan
Biaya penyusutan untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan
persamaan berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 1 / (2,50 S + 125 ) ..................................... (1.6)
Keterangan : Y = biaya penyusutan kendaraan setiap 1.000 km
(sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan/1.000 km)
S = kecepatan (km/jam)
6) Asuransi
Biaya asuransi untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan
berikut ini:
Mobil penumpang : Y = 38 / (500 S)....................... ....................... (1.7)
Keterangan : Y = biaya asuransi setiap 1.000 km
S = kecepatan (km/jam)
7) Bunga Modal
Mobil penumpang : Y = 150 / 500 S ............................................... (1.8)
Keterangan : Y = biaya bunga modal setiap 1.000 km
(sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan/1.000 km)
S = kecepatan (km/jam)
1.2.2 Metode LAPI Institut Teknologi Bandung (1996)
Komponen biaya dan persamaan penghitungan biaya operasi kendaraan untuk
Golongan I (mobil penumpang) adalah sebagai berikut:
1. Konsumsi Bahan Bakar
Konsumsi bahan bakar = basic fuel (1 ± (kk + kl + kr)) ..................... (1.9)
dimana :

basic fuel dalam liter/1000 km
kk adalah koreksi akibat kelandaian
kl adalah koreksi akibat kondisi lalu lintas
kr adalah koreksi akibat kekasaran permukaan jalan (roughness)

Konsumsi bahan bakar dasar kendaraan Golongan I
Mobil penumpang : Y = 0,0284V2 - 3,0644V + 141,68 ...................... (1.10)
Tabel 1.1. Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar Kendaraan
Koreksi Kelandaian Negatif (kk)
Koreksi Kelandaian Positif (kk)
Koreksi Lalu Lintas (kl)

Koreksi Kekasaran (kr)
Sumber : LAPI ITB, 1996

2. Konsumsi Minyak Pelumas

g < -5%
-5% ≤ g < 0%
0% ≤ g < 5%
g ≥ 5%
0 ≤ v/c < 0,6
0,6 ≤ v/c < 0,8
v/c ≥ 0,8
< 3 m/km
≥ 3 m/km

-0,337
-0,158
0,400
0,820
0,050
0,185
0,253
0,035
0,085
Konsumsi dasar minyak pelumas (liter/km) dimodifikasi dari model yang
dikembangkan dalam GENMERRI dan dikoreksi menurut tingkatan roughness seperti
yang terlihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.2. Konsumsi Dasar Minyak Pelumas (liter/km)
Kecepatan
(km/jam)
10 - 20
20 - 30
30 - 40
40 - 50
50 - 60
60 - 70
70 - 80
80 - 90
90 - 100
100 - 110

Golongan I
0,0032
0,0030
0,0028
0,0027
0,0027
0,0029
0,0031
0,0033
0,0035
0,0038

Jenis kendaraan
Golongan IIA
0,0060
0,0057
0,0055
0,0054
0,0054
0,0055
0,0057
0,0060
0,0064
0,0070

Golongan IIB
0,0049
0,0046
0,0044
0,0043
0,0043
0,0044
0,0046
0,0049
0,0053
0,0059

Sumber : LAPI ITB, 1996

Tabel 1.3. Faktor Koreksi Konsumsi Minyak Pelumas terhadap Kondisi Kekasaran
Permukaan Jalan
Nilai kekasaran
< 3 m/km
≥ 3 m/km

Faktor koreksi
1,00
1,50

Sumber : LAPI ITB, 1996

3. Konsumsi Ban
Modelnya adalah sebagai berikut:
Mobil penumpang : Y = 0,0008848 V - 0,0045333 ............................ (1.11)
dimana : Y = pemakaian ban per 1.000 km
V = kecepatan berjalan (running speed)
4. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan terdiri dari dua komponen yaitu biaya suku cadang dan montir.
a. Suku cadang
Mobil penumpang : Y = 0,0000064 V + 0,0005567 ...................... (1.12)
dimana Y = pemeliharaan suku cadang per 1.000 km.
V = kecepatan berjalan (running speed)
b. Montir
Mobil penumpang : Y = 0,00362 V + 0,36267 .............................. (1.13)
dimana Y = jam montir per 1.000 km.
V = kecepatan berjalan (running speed)
5. Biaya Depresiasi
Biaya depresiasi untuk jalan arteri dirumuskan sebagai berikut:
Mobil penumpang : Y = 1/(2,50 V + 125) ........................................... (1.14)
dimana Y = depresiasi per 1.000 km, sama dengan ½ nilai depresiasi dari kendaraan.
6. Bunga Modal
Menurut Model HDM III, biaya bunga modal per kendaraan kilometer yang
dilambangkan dengan INT dan diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru
diberikan dalam persamaan berikut ini:
Mobil penumpang : INT = AINT / AKM ............................................ (1.15)
dimana:
INT = bunga modal kendaraan/km.
AINT = rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang diekspresikan sebagai
fraksi dari harga kendaraan baru = 0,01 x (AINV/2)
AINV = bunga modal tahunan dari harga kendaraan baru (%)
AKM = rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan
7. Asuransi
Biaya asuransi adalah sebagai berikut:
Mobil penumpang : Y = 38 / (500 V) .................................................. (1.16)
dimana Y = depresiasi per 1.000 km, sama dengan ½ nilai depresiasi dari kendaraan.
8. Waktu perjalanan
Mobil penumpang : Y = Nilai waktu x panjang jalan .......................... (1.17)
dimana Y = nilai waktu perjalanan
Untuk setiap kendaraan representatif, data dasar yang diperlukan adalah:
-

Harga satuan bahan bakar bensin (Rp/liter)

-

Harga satuan minyak pelumas/oli (Rp/liter)

-

Harga ban baru (Rp)

-

Harga kendaraan baru dan harga kendaraan terdepresiasi (Rp)

-

Kecepatan kendaraan dan jarak tempuh rata-rata tahunan kendaraan

-

Tingkat suku bunga (%)

1.2.3 Metode Road User Cost Model (RUCM) 1992
Metode RUCM 1992 merupakan hasil kerja sama PT. Multi Phi Beta, Indonesia
dengan Hoff & Overgaard dari Denmark. Metode RUCM menganalisis biaya operasi
kendaraan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan biaya ekonomi dan pendekatan biaya
finansial. Metode RUCM sering digunakan untuk analisis ekonomi dalam proyek jalan.
Kebanyakan biaya yang digunakan dalam model RUCM lebih ke arah biaya ekonomi
dibandingkan biaya finansial. Perkiraan nilai ekonomi dari nilai waktu penumpang
dimasukkan dalam pendekatan biaya ekonomi, tetapi tidak dimasukkan dalam pendekatan
biaya finansial.
Biaya finansial adalah biaya yang diperkirakan oleh pengguna fasilitas transportasi.
Metode RUCM pendekatan biaya finansial digunakan sebagai dasar analisis pembebanan
lalu lintas.
Biaya ekonomi mencoba mengukur biaya sumber daya terhadap ekonomi dan
menambahkan modifikasi dari biaya finansial sebagai berikut:
a. Pajak tidak termasuk sedangkan subsidi dimasukkan sejak transfer pembayaran
berdasarkan nilai ekonomi.
b. Batas harga dasar internasional digunakan untuk menghitung harga ekonomi bahan
bakar kendaraan.
c. Penyesuaian ”shadow price” sering dipakai untuk item-item seperti tenaga kerja
tidak terdidik (unskilled labour).
Persamaan penghitungan biaya operasi kendaraan jenis mobil penumpang metode
RUCM adalah:
VOC = Base VOC x VOCNDX x AADT ...................................... (1.18)
dimana:
VOC
= biaya operasi kendaraan total jenis mobil
Base VOC = biaya operasi kendaraan dasar jenis mobil/1.000 kilometer
VOCNDX = indeks biaya operasi kendaraan jenis mobil
AADT
= volume harian rata-rata tahunan jenis kendaraan mobil
Tabel 1.4. Komponen dan Biaya Satuan BOK Model RUCM 1992 Jenis Mobil

1
2
3
4

BOK Dasar per 1.000 km
Komponen biaya
Koefisien
Konsumsi bahan bakar
95,64 liter
Konsumsi minyak pelumas
2,00 liter
Pemakaian ban
0,08 x harga ban
Nilai waktu crew
9,83 jam

5

Nilai waktu penumpang

6

Pemeliharaan montir

7

Pemeliharaan suku cadang

8

Depresiasi

9

Bunga modal

10

Overhead

No

Biaya Satuan BOK (1.000 Rp)
Komponen harga
Nilai
Bahan bakar/liter
4,50
Minyak pelumas/liter
25,00
Ban baru/buah
320,00
Nilai waktu crew/jam
0,00
Nilai waktu
16,22 jam
0,00
penumpang/jam
1,66 jam Pemeliharaan montir
6,00
0,23% x harga
kendaraan baru Harga kendaraan jenis
146.525
0,29% x harga mobil (baru)
kendaraan baru
0,22% x harga Tingkat suku bunga
15%
kendaraan baru tahunan
0,00 Overhead
0,00

Base VOC jenis kendaraan mobil penumpang per km dihitung dengan cara
mengalikan koefisien dasar BOK per 1.000 km dengan biaya satuan BOK dalam ribuan
Rp. Sedangkan besarnya indeks VOC (VOCNDX) jenis mobil dihitung berdasarkan
persamaan (1.19) atau berdasarkan Gambar 1.1 di bawah ini.
VOCNDX = k1 + k2/V + k3*V2 + k4*V*IRI + k5*IRI2 .................... (1.19)
dimana:
VOCNDX
V
IRI
Koefisien

= indeks VOC
= kecepatan kendaraan (km)
= tingkat kekasaran permukaan jalan (roughness)
= k1= 0,6838; k2 = 24,851; k3 = 0,00000252; k4 = 0,0001050;
0,0017370

k5 =

Sumber : Hoff & Overgaard, 1992

Gambar 1.1 Indeks BOK Mobil tanpa Nilai Waktu Penumpang
1.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Bus Perkotaan
Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 89 Tahun 2002 tanggal
22 November 2002, tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Penghitungan Biaya
Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Umum Kelas Ekonomi, mengelompokkan
biaya pokok operasi kendaraan menurut hubungannya dengan produksi jasa yang
dihasilkan, dibagi atas :
1) Biaya langsung yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan produk jasa yang
dihasilkan, yang terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable
cost). Penghitungannya adalah sebagian biaya dapat secara langsung dihitung per
km kendaraan, tetapi sebagian biaya lagi dihitung per km kendaraan setelah
dihitung biaya per tahun.
2) Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan
produk jasa yang dihasilkan yang terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak
tetap (variable cost). Penghitungannya tidak dapat secara langsung per km
kendaraan karena mengandung komponen yang tidak terkait langsung dengan
operasi kendaraan seperti biaya total per tahun pegawai selain awak kendaraan dan
biaya pengelolaan meliputi pajak perusahaan, pajak kendaraan, penyusutan
bangunan kantor, dll.
3) Biaya pokok per kendaraan kilometer dihitung dengan menjumlahkan biaya
langsung dan biaya tidak langsung.
Komponen masing-masing kelompok biaya langsung dan biaya tidak langsung
adalah sebagai berikut :
1) Komponen biaya langsung
a. Penyusutan kendaraan
Penyusutan kendaraan angkutan umum dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus (straight line). Kondisi sebenarnya, penyusutan kendaraan tidak
menggunakan metode garis lurus melainkan menggunakan metode keseimbangan
menurun (decline balancing). Hal ini disebabkan karena penyusutan dari nilai unit
kendaraan akan berkurang dengan penambahan waktu pemakaian kendaraan.
Namun, rata-rata biaya penyusutan yang dihasilkan dengan menggunakan kedua
metoda tersebut memberikan nilai yang tidak jauh berbeda, sehingga pada
penelitian ini penghitungan biaya penyusutan kendaraan menggunakan metoda
garis lurus. Harga kendaraan yang digunakan adalah harga kendaraan baru agar
biaya yang diperhitungkan tetap dapat mencerminkan penghitungan biaya jangka
panjang.
Rumus yang digunakan adalah :
Penyusutan per tahun =

Harga kendaraan − nilai residu
Masa penyusutan

…….… (1.20)

Asumsi nilai residu bus adalah 20% dari harga kendaraan.
b. Bunga modal
Bunga modal dihitung dengan rumus :
n +1
) x modal x tingkat bunga/tahun
(
2
Bunga modal =
masa penyusutan

....... (1.21)

Keterangan : n = masa pengembalian pinjaman
c. Gaji dan tunjangan awak kendaraan terdiri dari sopir dan kondektur. Penghasilan
kotor awak kendaraan berupa gaji tetap, tunjangan sosial, dan uang dinas
jalan/tunjangan kerja operasi.
d. Bahan Bakar Minyak (BBM) tergantung jenis kendaraan
e. Pemakaian ban
f. Penambahan oli mesin
g. Servis kecil
Dilakukan dengan patokan km tempuh antar servis yang disertai dengan
penggantian oli mesin, penambahan gemuk, dan minyak rem.
h. Servis besar
Dilakukan setelah beberapa kali servis kecil/dengan patokan km tempuh.
i. Suku cadang dan bodi
Biaya untuk keperluan suku cadang mesin, bagian rangka bawah (chassis), dan
bagian bodi diperhitungkan per tahun sebesar 5% dari harga bus.
j. Cuci bus
k. Retribusi terminal
l. STNK/pajak kendaraan
m. Kir kendaraaan dilakukan setiap enam bulan
n. Asuransi kendaraan dan awak kendaraan
2) Komponen biaya tidak langsung
a. Biaya pegawai selain awak kendaraan, seperti pimpinan, staf administrasi, tenaga
teknis, dan tenaga operasi.
b. Biaya pengelolaan
(1) Penyusutan bangunan kantor (selama 5 - 20 tahun)
(2) Penyusutan bangunan dan peralatan bengkel (selama 5 - 20 tahun)
(3) Masa penyusutan inventaris/alat kantor (5 tahun)
(4) Masa penyusutan sarana bengkel (3 - 5 tahun)
(5)

Administrasi kantor (biaya surat-menyurat, biaya alat tulis)

(6)

Pemeliharaan kantor (misalnya pengecatan kantor)

(7)

Pemeliharaan pool dan bengkel

(8)

Listrik dan air, telepon dan telegram serta porto

(9)

Biaya perjalanan dinas selain awak kendaraan (noncrew)

(10) Pajak perusahaan
(11) Izin trayek
(12) Izin usaha
(13) Biaya pemasaran (biaya promosi)
(14) Biaya lain-lain
Keseluruhan dari komponen BOK di atas adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan angkutan untuk penyediaan jasa angkutan umum yang dihitung berdasarkan
biaya penuh (full cost).

1.4 Latihan Soal

1. Jelaskan komponen-komponen biaya operasi kendaraan !
2. Jelaskan macam-macam metode perhitungan biaya operasi kendaraan !
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan perhitungan biaya operasi kendaraan dengan metode
LAPI ITB 1996, PCI 1988 dan RUCM 1992 !
DAFTAR PUSTAKA

1. Button, J.K., (1993), Transport Economics, 2nd Edition, Cambridge University
Press, United Kingdom Button, J.K., (1993), Transport Economics, 2nd Edition,
Cambridge University Press, United Kingdom.
2. Directorate General of Highway, 1995, Indonesian Highway Capacity Manual,
Jakarta, Indonesia.
3. DTLR Multy Criteria Analysis Manual
4. Fowkes, A.S., (1991), The Use of Hypothetical Preference Survey Techniques to
Drive Monetary Valuation for Investment Appraisal, 23rd UTSG Annual
Conference, January, University of Nottingham England.
5. Hoff & Overgaard dengan PT. Multi Phi Beta, (1992), Road User Cost Model,
Directorate General of Highways, Ministry of Public Works.

6. Kanafani, A., (1983), Transportation Demand Analysis, Mc Graw-Hill Book
Company.
7. Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, (1996), Laporan Akhir Studi
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan–PT. Jasa Marga, ITB.
8. Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM. 89 Tahun 2002, Tanggal 22
November 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan
Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Antar Kota Kelas
Ekonomi, Jakarta.
9. Ortuzar, J.D., and Willumsen, L.G., (2001), Modelling Transport 3rd Edition, John
Wiley and Sons Ltd., England.
10. Putcher J. et al., (1981), The Socioeconomic Characteristic of Transit User: Some
Recent Evidence, Transportation Quartelly, USA.
11. Roess, R.P. et al., 1998, Traffic Engineering 2nd Edition, Prentice Hall, New
Jersey.
12. Salim, Abbas, 2002, Manajemen Transportasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
13. Stubs, P.C., Tyson W.J., dan Dalvi, M.Q. (1980), Transport Economics, George
Allen and Unwin (Publisher) Ltd., London.
14. Wohl, M. And Hendrickson, C., (1984), Transportation Investment and Pricing
Principles, A Willey-Interscience Publication, New York.

More Related Content

What's hot

92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
pooja khan
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
WSKT
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanEkha Poetra
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
Pawanto Atmajaya
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
andribacotid
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
rakesword
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
abay31
 
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintasIi. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
gusriantodanr2161
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Ali Asnan
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
Aristo Amir
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
Agung Noorsamsi
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
Ahmad Wiratama
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
muhammad hasan
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
bangkit bayu
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
tanchul
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Trisunan Pamungkas
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
Julia Maidar
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat beratAhmad Wiratama
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
mas_weri
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
Miftakhul Yaqin
 

What's hot (20)

92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
92237340 perancangan-geometrik-jalan-teori
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Analisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalanAnalisis kinerja ruas jalan
Analisis kinerja ruas jalan
 
Analisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rataAnalisa lalu lintas harian rata
Analisa lalu lintas harian rata
 
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
Geometrik Jalan Raya (Perencanaan)
 
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanesPerkerasan jalan raya kelompok dhanes
Perkerasan jalan raya kelompok dhanes
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintasIi. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
 
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalanRekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
Rekayasa lalu lintas dan persimpangan jalan
 
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYATUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
TUGAS BESAR GEOMETRIK JALAN RAYA
 
Drainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbangDrainase lapangan-terbang
Drainase lapangan-terbang
 
perencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalanperencanaan gemotri jalan
perencanaan gemotri jalan
 
Manajemen transportasi
Manajemen transportasiManajemen transportasi
Manajemen transportasi
 
Kuliah 6 rll bundaran mkji
Kuliah  6 rll   bundaran mkjiKuliah  6 rll   bundaran mkji
Kuliah 6 rll bundaran mkji
 
Contoh wingwall
Contoh wingwallContoh wingwall
Contoh wingwall
 
Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5Desain perkerasan jalan kelompok 5
Desain perkerasan jalan kelompok 5
 
Cara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontalCara menghitung alinyemen horizontal
Cara menghitung alinyemen horizontal
 
2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat2. analisis tenaga alat berat
2. analisis tenaga alat berat
 
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya Ilaporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
laporan Rancangan perkerasan jalan Raya I
 
87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase87280501 perencanaan-sistem-drainase
87280501 perencanaan-sistem-drainase
 

Similar to 1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto

Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxSlide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
GlennGodjang
 
5.pptx
5.pptx5.pptx
5.pptx
heno1
 
Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar
Aspek ekonomi Jalan Layang MakassarAspek ekonomi Jalan Layang Makassar
Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar
Muhammad Syahrizal
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
febrian rahmatulloh
 
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptxUAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
ArdaSurya2
 
534 1877-1-pb
534 1877-1-pb534 1877-1-pb
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawanMaksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Irwansyah Hazniel
 
Metode konstruksi manajemen alat berat
Metode konstruksi   manajemen alat beratMetode konstruksi   manajemen alat berat
Metode konstruksi manajemen alat berat
Fahreza Lukman
 
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptxmodul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx
keitaroNico
 
draft ppt ride sharing kelompok empat.pptx
draft ppt ride sharing kelompok empat.pptxdraft ppt ride sharing kelompok empat.pptx
draft ppt ride sharing kelompok empat.pptx
arismuhammad10
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Arjuna Ahmadi
 
hhgyt
hhgythhgyt
Pengurusan kenderaan di kk
Pengurusan kenderaan di kkPengurusan kenderaan di kk
Pengurusan kenderaan di kk
Lee Oi Wah
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
AfriHandayani1
 
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptxDasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
elisabeth357711
 
Evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batu
Evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batuEvaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batu
Evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batu
Ahmad Royhan Mashuri Harahap
 
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxMakalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
andrew893849
 
K 3 model logit
K 3 model logitK 3 model logit
K 3 model logit
tri yulianto
 
6 analisis nilai tahunan
6 analisis nilai tahunan6 analisis nilai tahunan
6 analisis nilai tahunan
Simon Patabang
 

Similar to 1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto (20)

Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptxSlide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
Slide-CIV-312-pertemuan-7.pptx
 
5.pptx
5.pptx5.pptx
5.pptx
 
Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar
Aspek ekonomi Jalan Layang MakassarAspek ekonomi Jalan Layang Makassar
Aspek ekonomi Jalan Layang Makassar
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb1170 4228-1-pb
1170 4228-1-pb
 
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptxUAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
UAS_PPT_EKOTRANS_ARDA SURYA KIRANA.T.S.A2020.pptx
 
534 1877-1-pb
534 1877-1-pb534 1877-1-pb
534 1877-1-pb
 
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawanMaksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
Maksimasi keuntungan biaya setoran angkutan kota cv. tiga sekawan
 
Metode konstruksi manajemen alat berat
Metode konstruksi   manajemen alat beratMetode konstruksi   manajemen alat berat
Metode konstruksi manajemen alat berat
 
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptxmodul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx
modul studi kelayakan ekonomi dan finansial.pptx
 
draft ppt ride sharing kelompok empat.pptx
draft ppt ride sharing kelompok empat.pptxdraft ppt ride sharing kelompok empat.pptx
draft ppt ride sharing kelompok empat.pptx
 
Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4Manajemen Transportasi Materi 4
Manajemen Transportasi Materi 4
 
hhgyt
hhgythhgyt
hhgyt
 
Pengurusan kenderaan di kk
Pengurusan kenderaan di kkPengurusan kenderaan di kk
Pengurusan kenderaan di kk
 
Modul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdfModul 7 PPJ.pdf
Modul 7 PPJ.pdf
 
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptxDasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
Dasar_Perencanaan_Geometrik_Jalan.pptx
 
Evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batu
Evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batuEvaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batu
Evaluasi kelayakan ekonomi perbaikan jalan jembatan merah - ranjau batu
 
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptxMakalah PPT Estimator Jalan.pptx
Makalah PPT Estimator Jalan.pptx
 
K 3 model logit
K 3 model logitK 3 model logit
K 3 model logit
 
6 analisis nilai tahunan
6 analisis nilai tahunan6 analisis nilai tahunan
6 analisis nilai tahunan
 

1 bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito-sugiyanto

  • 1. BAB I BIAYA OPERASI KENDARAAN Kompetensi Umum : Mahasiswa mampu menjelaskan komponen biaya transportasi, analisis Multy Criteria Analysis (MCA), Analysis Hierarchy Process (AHP), melakukan kajian analisis kelayakan ekonomi dan finansial serta analisis elastisitas dan sensitivitas. Kompetensi Khusus : 1. Mahasiswa mampu menjelaskan komponen biaya operasi kendaraan 2. Mahasiswa mampu menganalisis biaya operasi kendaraan dengan metode RUCM 1992, LAPI ITB 1996 dan PCI 1988. 1.1 Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Biaya operasi kendaraan adalah total biaya yang dikeluarkan oleh pemakai jalan dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal ke zona tujuan. Biaya operasi kendaraan terdiri dari dua komponen yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah (tetap walaupun terjadi perubahan pada volume produksi jasa sampai ke tingkat tertentu) sedangkan biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang berubah apabila terjadi perubahan pada volume produksi jasa. Dalam penetapan nilai operasi kendaraan, Button (1993) menyatakan bahwa penetapan harga layanan transportasi (pricing) bertujuan untuk memaksimasi kepentingan penyedia jasa transportasi dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat (maximizing welfare). Kondisi ini akan stabil untuk jangka panjang atau Long Run Marginal Cost (LRMC). LRMC merupakan komponen biaya yang mempengaruhi penetapan harga dengan memperhatikan biaya-biaya kapital atau biaya-biaya tetap lainnya yang mempengaruhi kelangsungan kendaraan pada kondisi yang akan datang. 1.2 Metode Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Mobil Penumpang 1.2.1 Metode PCI 1988 Penghitungan biaya operasi kendaraan mobil penumpang menggunakan Metode PCI 1988 sebagaimana dikutip pada Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB (1996) untuk jenis jalan perkotaan (non toll road). Komponen biaya dan persamaan penghitungan BOK adalah sebagai berikut: 1) Pemakaian bahan bakar
  • 2. Biaya pemakaian bahan bakar ditentukan dengan menghitung bahan bakar yang digunakan (liter/1.000km) dikalikan dengan harga tiap liternya. Pemakaian bahan bakar untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut ini: Mobil penumpang : Y = 0,05693 S2 – 6,42593 S + 269,18567 ...... (1.1) Keterangan : Y = konsumsi BBM (liter/1.000km) S = kecepatan (km/jam) 2) Pemakaian oli/minyak pelumas Pemakaian oli/minyak pelumas untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut ini: Mobil penumpang : Y = 0,00037 S2 – 0,04070 S + 2,20403 ........... (1.2) Keterangan : Y = konsumsi minyak pelumas/oli (liter/1.000km) S = kecepatan (km/jam) 3) Pemakaian ban Pemakaian ban untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut ini: Mobil penumpang : Y = 0,0008848 S - 0,004533 .......................... (1.3) Keterangan : Y = konsumsi ban setiap 1.000 km (ban/1.000km) S = kecepatan (km/jam) 4) Biaya perawatan kendaraan Biaya perawatan kendaraan terdiri dari biaya suku cadang dan montir, sesuai dengan persamaan berikut ini: a. Suku cadang Mobil penumpang : Y = 0,0000064 S + 0,0005567 ..................... (1.4) Keterangan : Y = pemeliharaan suku cadang setiap 1.000 km S = kecepatan (km/jam) b. Montir Mobil penumpang : Y = 0,00362 S + 0,36267 ............................. (1.5) Keterangan : Y = jasa untuk setiap 1.000 km (jam/1.000km) S = kecepatan (km/jam) 5) Biaya penyusutan kendaraan Biaya penyusutan untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut ini: Mobil penumpang : Y = 1 / (2,50 S + 125 ) ..................................... (1.6) Keterangan : Y = biaya penyusutan kendaraan setiap 1.000 km (sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan/1.000 km)
  • 3. S = kecepatan (km/jam) 6) Asuransi Biaya asuransi untuk jenis kendaraan mobil penumpang sesuai dengan persamaan berikut ini: Mobil penumpang : Y = 38 / (500 S)....................... ....................... (1.7) Keterangan : Y = biaya asuransi setiap 1.000 km S = kecepatan (km/jam) 7) Bunga Modal Mobil penumpang : Y = 150 / 500 S ............................................... (1.8) Keterangan : Y = biaya bunga modal setiap 1.000 km (sama dengan ½ nilai penyusutan kendaraan/1.000 km) S = kecepatan (km/jam) 1.2.2 Metode LAPI Institut Teknologi Bandung (1996) Komponen biaya dan persamaan penghitungan biaya operasi kendaraan untuk Golongan I (mobil penumpang) adalah sebagai berikut: 1. Konsumsi Bahan Bakar Konsumsi bahan bakar = basic fuel (1 ± (kk + kl + kr)) ..................... (1.9) dimana : basic fuel dalam liter/1000 km kk adalah koreksi akibat kelandaian kl adalah koreksi akibat kondisi lalu lintas kr adalah koreksi akibat kekasaran permukaan jalan (roughness) Konsumsi bahan bakar dasar kendaraan Golongan I Mobil penumpang : Y = 0,0284V2 - 3,0644V + 141,68 ...................... (1.10) Tabel 1.1. Faktor Koreksi Konsumsi Bahan Bakar Dasar Kendaraan Koreksi Kelandaian Negatif (kk) Koreksi Kelandaian Positif (kk) Koreksi Lalu Lintas (kl) Koreksi Kekasaran (kr) Sumber : LAPI ITB, 1996 2. Konsumsi Minyak Pelumas g < -5% -5% ≤ g < 0% 0% ≤ g < 5% g ≥ 5% 0 ≤ v/c < 0,6 0,6 ≤ v/c < 0,8 v/c ≥ 0,8 < 3 m/km ≥ 3 m/km -0,337 -0,158 0,400 0,820 0,050 0,185 0,253 0,035 0,085
  • 4. Konsumsi dasar minyak pelumas (liter/km) dimodifikasi dari model yang dikembangkan dalam GENMERRI dan dikoreksi menurut tingkatan roughness seperti yang terlihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.2. Konsumsi Dasar Minyak Pelumas (liter/km) Kecepatan (km/jam) 10 - 20 20 - 30 30 - 40 40 - 50 50 - 60 60 - 70 70 - 80 80 - 90 90 - 100 100 - 110 Golongan I 0,0032 0,0030 0,0028 0,0027 0,0027 0,0029 0,0031 0,0033 0,0035 0,0038 Jenis kendaraan Golongan IIA 0,0060 0,0057 0,0055 0,0054 0,0054 0,0055 0,0057 0,0060 0,0064 0,0070 Golongan IIB 0,0049 0,0046 0,0044 0,0043 0,0043 0,0044 0,0046 0,0049 0,0053 0,0059 Sumber : LAPI ITB, 1996 Tabel 1.3. Faktor Koreksi Konsumsi Minyak Pelumas terhadap Kondisi Kekasaran Permukaan Jalan Nilai kekasaran < 3 m/km ≥ 3 m/km Faktor koreksi 1,00 1,50 Sumber : LAPI ITB, 1996 3. Konsumsi Ban Modelnya adalah sebagai berikut: Mobil penumpang : Y = 0,0008848 V - 0,0045333 ............................ (1.11) dimana : Y = pemakaian ban per 1.000 km V = kecepatan berjalan (running speed) 4. Biaya Pemeliharaan Biaya pemeliharaan terdiri dari dua komponen yaitu biaya suku cadang dan montir. a. Suku cadang Mobil penumpang : Y = 0,0000064 V + 0,0005567 ...................... (1.12) dimana Y = pemeliharaan suku cadang per 1.000 km. V = kecepatan berjalan (running speed) b. Montir Mobil penumpang : Y = 0,00362 V + 0,36267 .............................. (1.13) dimana Y = jam montir per 1.000 km. V = kecepatan berjalan (running speed) 5. Biaya Depresiasi Biaya depresiasi untuk jalan arteri dirumuskan sebagai berikut:
  • 5. Mobil penumpang : Y = 1/(2,50 V + 125) ........................................... (1.14) dimana Y = depresiasi per 1.000 km, sama dengan ½ nilai depresiasi dari kendaraan. 6. Bunga Modal Menurut Model HDM III, biaya bunga modal per kendaraan kilometer yang dilambangkan dengan INT dan diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru diberikan dalam persamaan berikut ini: Mobil penumpang : INT = AINT / AKM ............................................ (1.15) dimana: INT = bunga modal kendaraan/km. AINT = rata-rata bunga modal tahunan dari kendaraan yang diekspresikan sebagai fraksi dari harga kendaraan baru = 0,01 x (AINV/2) AINV = bunga modal tahunan dari harga kendaraan baru (%) AKM = rata-rata jarak tempuh tahunan (kilometer) kendaraan 7. Asuransi Biaya asuransi adalah sebagai berikut: Mobil penumpang : Y = 38 / (500 V) .................................................. (1.16) dimana Y = depresiasi per 1.000 km, sama dengan ½ nilai depresiasi dari kendaraan. 8. Waktu perjalanan Mobil penumpang : Y = Nilai waktu x panjang jalan .......................... (1.17) dimana Y = nilai waktu perjalanan Untuk setiap kendaraan representatif, data dasar yang diperlukan adalah: - Harga satuan bahan bakar bensin (Rp/liter) - Harga satuan minyak pelumas/oli (Rp/liter) - Harga ban baru (Rp) - Harga kendaraan baru dan harga kendaraan terdepresiasi (Rp) - Kecepatan kendaraan dan jarak tempuh rata-rata tahunan kendaraan - Tingkat suku bunga (%) 1.2.3 Metode Road User Cost Model (RUCM) 1992 Metode RUCM 1992 merupakan hasil kerja sama PT. Multi Phi Beta, Indonesia dengan Hoff & Overgaard dari Denmark. Metode RUCM menganalisis biaya operasi kendaraan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan biaya ekonomi dan pendekatan biaya finansial. Metode RUCM sering digunakan untuk analisis ekonomi dalam proyek jalan. Kebanyakan biaya yang digunakan dalam model RUCM lebih ke arah biaya ekonomi dibandingkan biaya finansial. Perkiraan nilai ekonomi dari nilai waktu penumpang
  • 6. dimasukkan dalam pendekatan biaya ekonomi, tetapi tidak dimasukkan dalam pendekatan biaya finansial. Biaya finansial adalah biaya yang diperkirakan oleh pengguna fasilitas transportasi. Metode RUCM pendekatan biaya finansial digunakan sebagai dasar analisis pembebanan lalu lintas. Biaya ekonomi mencoba mengukur biaya sumber daya terhadap ekonomi dan menambahkan modifikasi dari biaya finansial sebagai berikut: a. Pajak tidak termasuk sedangkan subsidi dimasukkan sejak transfer pembayaran berdasarkan nilai ekonomi. b. Batas harga dasar internasional digunakan untuk menghitung harga ekonomi bahan bakar kendaraan. c. Penyesuaian ”shadow price” sering dipakai untuk item-item seperti tenaga kerja tidak terdidik (unskilled labour). Persamaan penghitungan biaya operasi kendaraan jenis mobil penumpang metode RUCM adalah: VOC = Base VOC x VOCNDX x AADT ...................................... (1.18) dimana: VOC = biaya operasi kendaraan total jenis mobil Base VOC = biaya operasi kendaraan dasar jenis mobil/1.000 kilometer VOCNDX = indeks biaya operasi kendaraan jenis mobil AADT = volume harian rata-rata tahunan jenis kendaraan mobil Tabel 1.4. Komponen dan Biaya Satuan BOK Model RUCM 1992 Jenis Mobil 1 2 3 4 BOK Dasar per 1.000 km Komponen biaya Koefisien Konsumsi bahan bakar 95,64 liter Konsumsi minyak pelumas 2,00 liter Pemakaian ban 0,08 x harga ban Nilai waktu crew 9,83 jam 5 Nilai waktu penumpang 6 Pemeliharaan montir 7 Pemeliharaan suku cadang 8 Depresiasi 9 Bunga modal 10 Overhead No Biaya Satuan BOK (1.000 Rp) Komponen harga Nilai Bahan bakar/liter 4,50 Minyak pelumas/liter 25,00 Ban baru/buah 320,00 Nilai waktu crew/jam 0,00 Nilai waktu 16,22 jam 0,00 penumpang/jam 1,66 jam Pemeliharaan montir 6,00 0,23% x harga kendaraan baru Harga kendaraan jenis 146.525 0,29% x harga mobil (baru) kendaraan baru 0,22% x harga Tingkat suku bunga 15% kendaraan baru tahunan 0,00 Overhead 0,00 Base VOC jenis kendaraan mobil penumpang per km dihitung dengan cara mengalikan koefisien dasar BOK per 1.000 km dengan biaya satuan BOK dalam ribuan
  • 7. Rp. Sedangkan besarnya indeks VOC (VOCNDX) jenis mobil dihitung berdasarkan persamaan (1.19) atau berdasarkan Gambar 1.1 di bawah ini. VOCNDX = k1 + k2/V + k3*V2 + k4*V*IRI + k5*IRI2 .................... (1.19) dimana: VOCNDX V IRI Koefisien = indeks VOC = kecepatan kendaraan (km) = tingkat kekasaran permukaan jalan (roughness) = k1= 0,6838; k2 = 24,851; k3 = 0,00000252; k4 = 0,0001050; 0,0017370 k5 = Sumber : Hoff & Overgaard, 1992 Gambar 1.1 Indeks BOK Mobil tanpa Nilai Waktu Penumpang 1.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Bus Perkotaan Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KM. 89 Tahun 2002 tanggal 22 November 2002, tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Penghitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Umum Kelas Ekonomi, mengelompokkan biaya pokok operasi kendaraan menurut hubungannya dengan produksi jasa yang dihasilkan, dibagi atas : 1) Biaya langsung yaitu biaya yang berkaitan langsung dengan produk jasa yang dihasilkan, yang terdiri atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Penghitungannya adalah sebagian biaya dapat secara langsung dihitung per km kendaraan, tetapi sebagian biaya lagi dihitung per km kendaraan setelah dihitung biaya per tahun. 2) Biaya tidak langsung yaitu biaya yang secara tidak langsung berhubungan dengan produk jasa yang dihasilkan yang terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Penghitungannya tidak dapat secara langsung per km kendaraan karena mengandung komponen yang tidak terkait langsung dengan
  • 8. operasi kendaraan seperti biaya total per tahun pegawai selain awak kendaraan dan biaya pengelolaan meliputi pajak perusahaan, pajak kendaraan, penyusutan bangunan kantor, dll. 3) Biaya pokok per kendaraan kilometer dihitung dengan menjumlahkan biaya langsung dan biaya tidak langsung. Komponen masing-masing kelompok biaya langsung dan biaya tidak langsung adalah sebagai berikut : 1) Komponen biaya langsung a. Penyusutan kendaraan Penyusutan kendaraan angkutan umum dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line). Kondisi sebenarnya, penyusutan kendaraan tidak menggunakan metode garis lurus melainkan menggunakan metode keseimbangan menurun (decline balancing). Hal ini disebabkan karena penyusutan dari nilai unit kendaraan akan berkurang dengan penambahan waktu pemakaian kendaraan. Namun, rata-rata biaya penyusutan yang dihasilkan dengan menggunakan kedua metoda tersebut memberikan nilai yang tidak jauh berbeda, sehingga pada penelitian ini penghitungan biaya penyusutan kendaraan menggunakan metoda garis lurus. Harga kendaraan yang digunakan adalah harga kendaraan baru agar biaya yang diperhitungkan tetap dapat mencerminkan penghitungan biaya jangka panjang. Rumus yang digunakan adalah : Penyusutan per tahun = Harga kendaraan − nilai residu Masa penyusutan …….… (1.20) Asumsi nilai residu bus adalah 20% dari harga kendaraan. b. Bunga modal Bunga modal dihitung dengan rumus : n +1 ) x modal x tingkat bunga/tahun ( 2 Bunga modal = masa penyusutan ....... (1.21) Keterangan : n = masa pengembalian pinjaman c. Gaji dan tunjangan awak kendaraan terdiri dari sopir dan kondektur. Penghasilan kotor awak kendaraan berupa gaji tetap, tunjangan sosial, dan uang dinas jalan/tunjangan kerja operasi. d. Bahan Bakar Minyak (BBM) tergantung jenis kendaraan
  • 9. e. Pemakaian ban f. Penambahan oli mesin g. Servis kecil Dilakukan dengan patokan km tempuh antar servis yang disertai dengan penggantian oli mesin, penambahan gemuk, dan minyak rem. h. Servis besar Dilakukan setelah beberapa kali servis kecil/dengan patokan km tempuh. i. Suku cadang dan bodi Biaya untuk keperluan suku cadang mesin, bagian rangka bawah (chassis), dan bagian bodi diperhitungkan per tahun sebesar 5% dari harga bus. j. Cuci bus k. Retribusi terminal l. STNK/pajak kendaraan m. Kir kendaraaan dilakukan setiap enam bulan n. Asuransi kendaraan dan awak kendaraan 2) Komponen biaya tidak langsung a. Biaya pegawai selain awak kendaraan, seperti pimpinan, staf administrasi, tenaga teknis, dan tenaga operasi. b. Biaya pengelolaan (1) Penyusutan bangunan kantor (selama 5 - 20 tahun) (2) Penyusutan bangunan dan peralatan bengkel (selama 5 - 20 tahun) (3) Masa penyusutan inventaris/alat kantor (5 tahun) (4) Masa penyusutan sarana bengkel (3 - 5 tahun) (5) Administrasi kantor (biaya surat-menyurat, biaya alat tulis) (6) Pemeliharaan kantor (misalnya pengecatan kantor) (7) Pemeliharaan pool dan bengkel (8) Listrik dan air, telepon dan telegram serta porto (9) Biaya perjalanan dinas selain awak kendaraan (noncrew) (10) Pajak perusahaan (11) Izin trayek (12) Izin usaha (13) Biaya pemasaran (biaya promosi) (14) Biaya lain-lain
  • 10. Keseluruhan dari komponen BOK di atas adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan angkutan untuk penyediaan jasa angkutan umum yang dihitung berdasarkan biaya penuh (full cost). 1.4 Latihan Soal 1. Jelaskan komponen-komponen biaya operasi kendaraan ! 2. Jelaskan macam-macam metode perhitungan biaya operasi kendaraan ! 3. Jelaskan persamaan dan perbedaan perhitungan biaya operasi kendaraan dengan metode LAPI ITB 1996, PCI 1988 dan RUCM 1992 !
  • 11. DAFTAR PUSTAKA 1. Button, J.K., (1993), Transport Economics, 2nd Edition, Cambridge University Press, United Kingdom Button, J.K., (1993), Transport Economics, 2nd Edition, Cambridge University Press, United Kingdom. 2. Directorate General of Highway, 1995, Indonesian Highway Capacity Manual, Jakarta, Indonesia. 3. DTLR Multy Criteria Analysis Manual 4. Fowkes, A.S., (1991), The Use of Hypothetical Preference Survey Techniques to Drive Monetary Valuation for Investment Appraisal, 23rd UTSG Annual Conference, January, University of Nottingham England. 5. Hoff & Overgaard dengan PT. Multi Phi Beta, (1992), Road User Cost Model, Directorate General of Highways, Ministry of Public Works. 6. Kanafani, A., (1983), Transportation Demand Analysis, Mc Graw-Hill Book Company. 7. Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB, (1996), Laporan Akhir Studi Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan–PT. Jasa Marga, ITB. 8. Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. KM. 89 Tahun 2002, Tanggal 22 November 2002 tentang Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang dengan Mobil Bus Antar Kota Kelas Ekonomi, Jakarta. 9. Ortuzar, J.D., and Willumsen, L.G., (2001), Modelling Transport 3rd Edition, John Wiley and Sons Ltd., England. 10. Putcher J. et al., (1981), The Socioeconomic Characteristic of Transit User: Some Recent Evidence, Transportation Quartelly, USA. 11. Roess, R.P. et al., 1998, Traffic Engineering 2nd Edition, Prentice Hall, New Jersey. 12. Salim, Abbas, 2002, Manajemen Transportasi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 13. Stubs, P.C., Tyson W.J., dan Dalvi, M.Q. (1980), Transport Economics, George Allen and Unwin (Publisher) Ltd., London. 14. Wohl, M. And Hendrickson, C., (1984), Transportation Investment and Pricing Principles, A Willey-Interscience Publication, New York.