1) The document is a worksheet on elasticity and Hooke's law for high school students. It contains introduction to concepts of elasticity, procedures for virtual lab experiments on springs using PhET simulations, tables to record data and questions for analysis.
2) The experiments measure the change in length of springs under different masses to study the relationship between force and extension. Students are required to plot graphs and determine spring constants from the data.
3) The worksheet aims to help students understand the concept of elasticity, conduct virtual experiments on springs, analyze results and conclude on the elastic properties of different springs based on their constants.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Fisika tentang materi Fluida Statis khususnya tekanan hidrostatis untuk siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang yang meliputi tujuan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan penilaian hasil belajar siswa.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang gerak melingkar dengan laju konstan untuk siswa kelas X semester 1. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 3 pertemuan dengan materi tentang besaran-besaran gerak melingkar, percepatan sentripetal, dan hubungan kecepatan pada roda-roda berhubungan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah saintifik dengan pendekatan problem based learning dan discovery learning melalui diskusi, eksperimen, dan penyelesaian
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang keseimbangan dan dinamika benda tegar untuk kelas XI semester 2. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, dan penilaian siswa.
Dokumen tersebut membahas pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan, termasuk karakteristik gaya pada benda elastis, modulus elastisitas, hukum Hooke, dan susunan pegas seri dan paralel.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan. RPP ini berisi tujuan pembelajaran untuk menganalisis besaran fisika pada gerak, mengembangkan karakter siswa, dan mampu menghargai kebesaran Tuhan. Materi ajarannya meliputi pengertian gerak lurus beraturan dan berubah beraturan serta besaran-besaran fisika yang terkait. Metode pembelajarannya ad
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Fisika tentang materi Fluida Statis khususnya tekanan hidrostatis untuk siswa kelas XI SMA Negeri 1 Lembang yang meliputi tujuan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan penilaian hasil belajar siswa.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang gerak melingkar dengan laju konstan untuk siswa kelas X semester 1. Pembelajaran akan dilaksanakan selama 3 pertemuan dengan materi tentang besaran-besaran gerak melingkar, percepatan sentripetal, dan hubungan kecepatan pada roda-roda berhubungan. Metode pembelajaran yang digunakan adalah saintifik dengan pendekatan problem based learning dan discovery learning melalui diskusi, eksperimen, dan penyelesaian
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang keseimbangan dan dinamika benda tegar untuk kelas XI semester 2. RPP ini menjelaskan kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, dan penilaian siswa.
Dokumen tersebut membahas pengaruh gaya pada sifat elastisitas bahan, termasuk karakteristik gaya pada benda elastis, modulus elastisitas, hukum Hooke, dan susunan pegas seri dan paralel.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan. RPP ini berisi tujuan pembelajaran untuk menganalisis besaran fisika pada gerak, mengembangkan karakter siswa, dan mampu menghargai kebesaran Tuhan. Materi ajarannya meliputi pengertian gerak lurus beraturan dan berubah beraturan serta besaran-besaran fisika yang terkait. Metode pembelajarannya ad
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan untuk siswa kelas X SMAN 9 Kerinci. Materi pembelajaran meliputi gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak vertikal. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok, eksperimen, dan ceramah. Terdapat empat pertemuan pembelajaran yang mencakup konsep dasar, eksperimen
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hookeIlham Mubarak
1. Pegas dan elastisitas bahan dapat digunakan untuk mengukur gaya dan memprediksi perubahan bentuk akibat gaya. Hukum Hooke menjelaskan hubungan antara gaya dan regangan pada bahan elastis.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang gelombang berjalan dan gelombang tegak untuk siswa kelas XI ini menjelaskan tentang tujuan pembelajaran untuk memahami konsep gelombang dan karakteristiknya melalui demonstrasi dan percobaan, langkah-langkah pembelajaran meliputi demonstrasi, diskusi, dan tugas, serta sumber belajar yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. Gerak parabola merupakan hasil kombinasi dari gerak lurus beraturan pada sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu y. Sedangkan gerak melingkar adalah gerak benda yang berputar terhadap sumbu rotasi. Dokumen ini juga menjelaskan konsep posisi sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut dalam gerak melingkar.
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKARbadri rahmatulloh
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelajaran gerak melingkar dengan laju konstan untuk siswa kelas X. Materi akan diajarkan melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning untuk menganalisis besaran fisis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan melakukan percobaan dan presentasi untuk mempelajari konsep percepatan sentripetal melalui stimulasi, identifikasi masalah, pengump
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxmateripptgc
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk akibat gaya dan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Hukum Hooke menyatakan bahwa pertambahan panjang suatu benda sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan tegangan, regangan, dan modulus elastisitas.
lkpd untuk pembelajaran modulus young kelas X SMA. metode demonstrasi dan diskusi, model kps dan cooperatif learning. konsep dan praktikum modulus young.
Pedagogical Usage of Virtual Lab Science.pdfshashiprabha41
The presentation shows how virtual lab can be used integrating with the concepts of science and assessment with learner -centred approah using examples.
The document discusses properties of equalities that can be used to solve equations. It defines seven properties: reflexive, symmetric, transitive, addition, subtraction, multiplication, and division. Examples are provided to illustrate each property, such as how adding the same number to both sides of an equation maintains equality. Understanding these properties allows equations to be transformed into equivalent equations to solve for variables.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang gerak lurus dengan kecepatan dan percepatan konstan untuk siswa kelas X SMAN 9 Kerinci. Materi pembelajaran meliputi gerak lurus beraturan, gerak lurus berubah beraturan, dan gerak vertikal. Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi kelompok, eksperimen, dan ceramah. Terdapat empat pertemuan pembelajaran yang mencakup konsep dasar, eksperimen
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hookeIlham Mubarak
1. Pegas dan elastisitas bahan dapat digunakan untuk mengukur gaya dan memprediksi perubahan bentuk akibat gaya. Hukum Hooke menjelaskan hubungan antara gaya dan regangan pada bahan elastis.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran fisika tentang gelombang berjalan dan gelombang tegak untuk siswa kelas XI ini menjelaskan tentang tujuan pembelajaran untuk memahami konsep gelombang dan karakteristiknya melalui demonstrasi dan percobaan, langkah-langkah pembelajaran meliputi demonstrasi, diskusi, dan tugas, serta sumber belajar yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. Gerak parabola merupakan hasil kombinasi dari gerak lurus beraturan pada sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu y. Sedangkan gerak melingkar adalah gerak benda yang berputar terhadap sumbu rotasi. Dokumen ini juga menjelaskan konsep posisi sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut dalam gerak melingkar.
02. RPP FISIKA SMA KELAS X SEMESTER 1 KD. 3.6 MATERI GERAK MELINGKARbadri rahmatulloh
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pelajaran gerak melingkar dengan laju konstan untuk siswa kelas X. Materi akan diajarkan melalui pendekatan saintifik dan model pembelajaran discovery learning untuk menganalisis besaran fisis dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan melakukan percobaan dan presentasi untuk mempelajari konsep percepatan sentripetal melalui stimulasi, identifikasi masalah, pengump
PPT ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE KELAS XI.pptxmateripptgc
Dokumen tersebut membahas tentang elastisitas dan hukum Hooke. Elastisitas adalah kemampuan suatu bahan untuk berubah bentuk akibat gaya dan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Hukum Hooke menyatakan bahwa pertambahan panjang suatu benda sebanding dengan besarnya gaya yang diberikan. Dokumen ini juga menjelaskan tegangan, regangan, dan modulus elastisitas.
lkpd untuk pembelajaran modulus young kelas X SMA. metode demonstrasi dan diskusi, model kps dan cooperatif learning. konsep dan praktikum modulus young.
Pedagogical Usage of Virtual Lab Science.pdfshashiprabha41
The presentation shows how virtual lab can be used integrating with the concepts of science and assessment with learner -centred approah using examples.
The document discusses properties of equalities that can be used to solve equations. It defines seven properties: reflexive, symmetric, transitive, addition, subtraction, multiplication, and division. Examples are provided to illustrate each property, such as how adding the same number to both sides of an equation maintains equality. Understanding these properties allows equations to be transformed into equivalent equations to solve for variables.
Visual Presentation in Algebra for First Year Studentsmyda rose penuliar
The document discusses properties of equalities that can be used to solve equations. It defines seven properties of equalities: reflexive, symmetric, transitive, addition, subtraction, multiplication, and division. Examples are provided to illustrate each property. The properties allow equations to be transformed into equivalent equations through operations like adding or multiplying the same term to both sides.
Visual Presentation in Algebra for First Year Studentsmyda rose penuliar
The document discusses properties of equalities that can be used to solve equations. It defines seven properties of equalities: reflexive, symmetric, transitive, addition, subtraction, multiplication, and division. Examples are provided to illustrate each property. The properties allow equations to be transformed into equivalent equations through operations like adding or multiplying the same quantity to both sides.
Visual Presentation in Developing Skills in Algebra for First Year Studentsmyda rose penuliar
This document discusses the key concepts and objectives of a module designed to help first year high school students develop their skills in algebra. The module covers topics like equations, inequalities, linear functions, systems of linear equations, radical equations, and matrices. It provides lessons, examples, activities and tests to introduce concepts and allow students to practice their mathematical abilities. The overall aim is to help students understand important algebra topics and extend their learning.
Research: Is Series Teaching as Effective as Simultaneous Teaching?Jeanelei Carolino
This document discusses a study that compared the effectiveness of series teaching versus simultaneous teaching. The study was conducted with 38 grade 8 students in Ozamiz City National High School. Students were split into two groups - one exposed to series teaching (experimental group) and one to simultaneous teaching (control group). Both groups were given a lesson and posttest to measure their demonstration of knowledge in using computer applications and explaining processes. Statistical analysis found no significant difference in scores between the two groups, supporting the hypothesis that series teaching is as effective as simultaneous teaching. The results imply that limitations in computer access do not hinder the teaching-learning process, as long as experiential learning occurs through either series or simultaneous teaching.
This document summarizes a presentation given at the 2022 AERA Annual Conference exploring academic literacy infusion in STEM contexts. Over a four-year project at UTSA, researchers designed professional development for STEM faculty to increase diversity in STEM fields by engaging curriculum change and addressing achievement gaps for Latinx students. The presentation focuses on one engineering instructor's lesson on mass spring systems over multiple iterations and modalities (in-person and online synchronous). Researchers analyzed transcripts using codes related to academic discourse, instructional framing, modeling, visual literacy, and student interactions. Findings showed the instructor intentionally infusing literacy practices to support student comprehension and more inclusive learning across modalities. Lesson study enhanced the instructor's ability to promote
11.the effectiveness of teaching physics through project method on academic a...Alexander Decker
This study examined the effectiveness of teaching physics through project method compared to traditional lecture method. 80 students were divided into experimental and control groups. The experimental group was taught using project method for 6 weeks, while the control used traditional lectures. Both groups took a pre-test and post-test on physics topics. Analysis showed the experimental group performed significantly better on the post-test overall and on domains of knowledge, comprehension, application, and skills. The results indicate that teaching physics through project method was more effective for student achievement than traditional lecture method.
See, Do, then Teach - To See, Show-Do with Feedback, Teach with Feedback-Refl...Poh-Sun Goh
Using Digital Repositories to Support Mastery Training and Deliberate Practice in Radiology Training and Medical Education Faculty Development
See also examples below:
http://www.ajnr.org/
(see Case Collections)
https://www.nejm.org/multimedia/images-in-clinical-medicine?query=main_nav_lg
(NEJM, see Images in Clinical Medicine)
http://casereports.bmj.com/collections/radiology2
http://www.radiologycases.com/index.php/radiologycases
https://radiopaedia.org/
The document outlines assumptions, cross-cutting issues, aims, syllabus objectives, and topics to be covered for a physics curriculum. It is assumed that learners have completed prerequisite courses and that necessary resources like laboratories and clubs are available. Cross-cutting issues include environmental topics, indigenous knowledge, and gender. The aims are for learners to understand physics concepts and applications, prepare for further study, and develop relevant skills. Objectives include demonstrating physics knowledge and using technology for simulations. Topics to be covered are kinematics, dynamics, work and energy, and oscillations.
This is a North Central University course (EDR 8205-2) week 2 assignemt: Analyze Non-Experimental (Non-Causal) Correlational Designs. It is written in APA format, has been graded by an instructor (A), and includes references. Most higher-education assignments are submitted to turnitin, so remember to paraphrase. Let us begin.
This document discusses using simulation software to teach elementary oscillations in physics education. It describes using Mathematica to model harmonic, damped, and forced oscillators that students previously studied through laboratory experiments. Students wrote programs to simulate the oscillators, producing solutions, graphs, and animations. They studied how varying parameters affected the models. The results showed this approach helped students better understand oscillations through multiple representations compared to traditional lectures or laboratories alone.
Dynamic Question Answer Generator An Enhanced Approach to Question Generationijtsrd
Teachers and educational institutions seek new questions with different difficulty levels for setting up tests for their students. Also, students long for distinct and new questions to practice for their tests as redundant questions are found everywhere. However, setting up new questions every time is a tedious task for teachers. To overcome this conundrum, we have concocted an artificially intelligent system which generates questions and answers for the mathematical topic –Quadratic equations. The system uses i Randomization technique for generating unique questions each time and ii First order logic and Automated deduction to produce solution for the generated question. The goal was achieved and the system works efficiently. It is robust, reliable and helpful for teachers, students and other organizations for retrieving Quadratic equations questions, hassle free. Rahul Bhatia | Vishakha Gautam | Yash Kumar | Ankush Garg ""Dynamic Question Answer Generator: An Enhanced Approach to Question Generation"" Published in International Journal of Trend in Scientific Research and Development (ijtsrd), ISSN: 2456-6470, Volume-3 | Issue-4 , June 2019, URL: https://www.ijtsrd.com/papers/ijtsrd23730.pdf
Paper URL: https://www.ijtsrd.com/computer-science/artificial-intelligence/23730/dynamic-question-answer-generator-an-enhanced-approach-to-question-generation/rahul-bhatia
Practical Research 2, MELCS - Slides ppt (CS_RS12-If-j-6).pptxTristanBabaylan1
The document provides guidance to students on developing a conceptual framework for their research study, including identifying key variables and concepts, understanding the relationship between elements, and visually representing these relationships in a concept map. Students are encouraged to anchor their framework in relevant theories and ensure it is aligned with their research questions. The goal is to help readers understand the overall scope and perspective of the study.
An Exercise To Teach The First Law Of Thermodynamics For An Open System Using...Kelly Lipiec
The document describes an active learning exercise that uses a hair dryer to teach students about the first law of thermodynamics for open systems. The exercise uses guided inquiry, where students are asked questions to prompt them to make predictions about how the hair dryer's outgoing air stream would be affected by changes to its parameters. Students then test their predictions and analyze the results. The goal is for students to develop a deeper qualitative understanding of thermodynamics concepts through active involvement in experimentation, rather than just passive observation or verification of theories through traditional labs.
The document discusses basic concepts related to continuous functions. It begins with an introduction and motivation for studying continuous functions. Some key reasons mentioned are that continuous functions are needed for integration and as underlying functions in differential equations. The document then provides definitions of limits and continuity in terms of limits. It gives examples of determining limits and continuity for various functions. Contributors to the field like Bolzano, Cauchy, and Weierstrass are also acknowledged. The document concludes with additional definitions of continuity, examples, and discussions of uniform continuity.
This document summarizes a study that analyzed undergraduate students' ability to identify independent and dependent variables in an acid-base titration experiment. The study found that after completing a structured inquiry lab, students were better able to identify an acid as the independent variable compared to before the lab. However, students had more difficulty identifying a base as the independent variable compared to an acid. The study suggests students may have trouble recognizing that a base can be an independent variable in a titration experiment.
1. The document discusses the differences between deductive and inductive teaching methods.
2. The deductive method moves from general concepts or rules to specific applications, while the inductive method moves from specific examples or cases to broader generalizations.
3. Key differences include the flow of information (general to specific vs. specific to general), the role of the teacher vs. students, and application in large vs. small classroom settings.
[W]-REFERENCIA-Paul Waltman (Auth.) - A Second Course in Elementary Different...EdgarJalistoMedina1
Here are the key properties of matrix multiplication:
i. Associative: A(BC) = (AB)C
ii. Distributive over scalar multiplication: x(AB) = (xA)B = A(xB)
iii. Distributive over matrix addition: (A + B)C = AC + BC
iv. Distributive over matrix addition: C(A + B) = CA + CB
v. Transpose: (AB)T = BTAT
These properties allow matrix algebra to behave similarly to real or complex number algebra, which greatly simplifies working with matrices.
This slide is special for master students (MIBS & MIFB) in UUM. Also useful for readers who are interested in the topic of contemporary Islamic banking.
The simplified electron and muon model, Oscillating Spacetime: The Foundation...RitikBhardwaj56
Discover the Simplified Electron and Muon Model: A New Wave-Based Approach to Understanding Particles delves into a groundbreaking theory that presents electrons and muons as rotating soliton waves within oscillating spacetime. Geared towards students, researchers, and science buffs, this book breaks down complex ideas into simple explanations. It covers topics such as electron waves, temporal dynamics, and the implications of this model on particle physics. With clear illustrations and easy-to-follow explanations, readers will gain a new outlook on the universe's fundamental nature.
Thinking of getting a dog? Be aware that breeds like Pit Bulls, Rottweilers, and German Shepherds can be loyal and dangerous. Proper training and socialization are crucial to preventing aggressive behaviors. Ensure safety by understanding their needs and always supervising interactions. Stay safe, and enjoy your furry friends!
Strategies for Effective Upskilling is a presentation by Chinwendu Peace in a Your Skill Boost Masterclass organisation by the Excellence Foundation for South Sudan on 08th and 09th June 2024 from 1 PM to 3 PM on each day.
বাংলাদেশের অর্থনৈতিক সমীক্ষা ২০২৪ [Bangladesh Economic Review 2024 Bangla.pdf] কম্পিউটার , ট্যাব ও স্মার্ট ফোন ভার্সন সহ সম্পূর্ণ বাংলা ই-বুক বা pdf বই " সুচিপত্র ...বুকমার্ক মেনু 🔖 ও হাইপার লিংক মেনু 📝👆 যুক্ত ..
আমাদের সবার জন্য খুব খুব গুরুত্বপূর্ণ একটি বই ..বিসিএস, ব্যাংক, ইউনিভার্সিটি ভর্তি ও যে কোন প্রতিযোগিতা মূলক পরীক্ষার জন্য এর খুব ইম্পরট্যান্ট একটি বিষয় ...তাছাড়া বাংলাদেশের সাম্প্রতিক যে কোন ডাটা বা তথ্য এই বইতে পাবেন ...
তাই একজন নাগরিক হিসাবে এই তথ্য গুলো আপনার জানা প্রয়োজন ...।
বিসিএস ও ব্যাংক এর লিখিত পরীক্ষা ...+এছাড়া মাধ্যমিক ও উচ্চমাধ্যমিকের স্টুডেন্টদের জন্য অনেক কাজে আসবে ...
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold MethodCeline George
Odoo provides an option for creating a module by using a single line command. By using this command the user can make a whole structure of a module. It is very easy for a beginner to make a module. There is no need to make each file manually. This slide will show how to create a module using the scaffold method.
How to Add Chatter in the odoo 17 ERP ModuleCeline George
In Odoo, the chatter is like a chat tool that helps you work together on records. You can leave notes and track things, making it easier to talk with your team and partners. Inside chatter, all communication history, activity, and changes will be displayed.
Introduction to AI for Nonprofits with Tapp NetworkTechSoup
Dive into the world of AI! Experts Jon Hill and Tareq Monaur will guide you through AI's role in enhancing nonprofit websites and basic marketing strategies, making it easy to understand and apply.
Physiology and chemistry of skin and pigmentation, hairs, scalp, lips and nail, Cleansing cream, Lotions, Face powders, Face packs, Lipsticks, Bath products, soaps and baby product,
Preparation and standardization of the following : Tonic, Bleaches, Dentifrices and Mouth washes & Tooth Pastes, Cosmetics for Nails.
A workshop hosted by the South African Journal of Science aimed at postgraduate students and early career researchers with little or no experience in writing and publishing journal articles.
South African Journal of Science: Writing with integrity workshop (2024)
Lkpd hukum hooke
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Elastisitas dan
Hukum Hooke
Dosen Pembimbing : Dr. Abd Mujahid Hamdan, M.sc
Musdar, M.Pd
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Disusun oleh Mulia Rahmi
3. Untuk SMA/MA kelas XI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya. Penulis dapat menyelesaikan Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
Berbasis Virtual Lab Pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke bagian dari tugas akhir
penulis. Pengembangan LKPD ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang
lebih luas kepada peserta didik.
Pengembangan Lembar kerja peserta didik Berbasis Virtual Lab dengan tujuan
menyediakan materi pembelajaran elastisitas dan hukum Hooke untuk peserta didik
kelas XI. Pengembangan Lembar kerja peserta didik berbasis Virtual Lab mengaitkan
pembelajaran laboratorium secara virtual yang seolah-olah peserta didik berada pada
laboratorium sesungguhnya. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis
Virtual Lab disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang mencakup kompetensi dasar.
Penulis pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis virtual lab pada
materi elastisitas dan hukum Hooke masih jauh dari kata sempurna, sehingga penulis
membutuhkan kritik dan saran yang membangun untuk membuat lembar kerja peserta
didik yang lebih baik.
Banda Aceh, 14 Agustus 2020
Penulis
L
4. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
PETA KONSEP .......................................................................................................
LKPD.......................................................................................................................
A. LKPD Elastisitas..........................................................................................
..............................................................................................
...............................................................................
8QWXN60$0$NHODV;,
LL
iv
C. LKPD Susunan Pegas Seri dan Paralel ........................................................
RIWAYAT HIDUP PENULIS
29
13
1
1
B. LKPD Hukum Hooke ..................................................................................
............................................................................................. i
DAFTAR PUSTAKA 42
43
5. Berikut penjelasannya :
Tahukah kamu apakah apa itu pratikum berbasis virtual lab?
Pratikum secara virtual yaitu kita melakukan percobaan berbantuan komputer yang telah
tersedia dalam software yang telah siap untuk digunakan. Praktikan seolah-olah melakukan
pratikum dilaboratorium sebenarnya. Sehingga pratikum virtual ini sangat membantu pada
sekolah yang minim akan alat dan laboratorium.
Pada saat ini Virtual laboratory sudah banyak dikembangkan. Salah satu contoh
yang sudah banyak digunakan adalah Virtual laboratory yang dikembangkan oleh
University of Colorado, yaitu Physics Education Technology (PhET). Di dalam PhET terdapat
simulasi yang bersifat teori dan percobaan yang melibatkan pengguna secara aktif.
Pengguna dapat memanipulasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan eksperimen,
sehingga selain dapat membangun konsep, PhET juga dapat digunakan untuk
memunculkan keterampilan proses sains. Kuntungan yang ditawarkan oleh simulasi PhET,
yaitu dapat di akses di unduh secara bebas dan tanpa berbayar (freeware) pada situs http://
PhET.colorado.edu., serta dapat digunakan tanpa terkoneksi dengan internet (offline). Selain
itu, baru-baru ini PhET telah diterjemahkan dalam versi bahasa Indonesia. Dengan
adanya program PhET ini memungkinkan dapat digunakan untuk praktikum mata
pelajaran fisika di SMA yang dilengkapi dengan LKPD dari setiap judul yang
dipraktikumkan sesuai dengan KD yang ada sehingga semua konsep yang ada dalam kurikulum
bisa diajarkan.
8QWXN60$0$NHODV;,
LLL
7. 1
8QWXN60$0$NHODV;,
:
:
:
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil
dan makna fisisnya.
Indikator :
4.2.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh elastisitas dan hukum Hooke
suatu bahan.
4.2.2 Mendiskusikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
4.2.3 Menyimpulkan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
4.2.4 Mempresentasikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
ELASTISITAS
8. 2 |
8QWXN60$0$NHODV;,
Tujuan
Peserta didik mampu melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat
elastisitas suatu bahan.
Peserta didik mampu mendiskusikan hasil percobaan sifat
elastisitas suatu bahan.
Peserta didik mampu menyimpulkan hasil percobaan sifat
elastisitas suatu bahan.
Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan sifat elastisitas
suatu bahan.
Petunjuk
Duduklah bersama teman kelompok yang dibagikan oleh guru.
Baca dan pelajari konsep elastisitas dengan cermat. Jika informasi
yang disampaikan oleh guru kurang jelas, tanyakan kepada guru
yang bersangkutan.
Lakukan kegiatan berdasarkan prosedur yang telah ada pada LKPD.
Menyiapkan dan menjawab pertanyaan soal pada kotak jawaban yang
yang telah disediakan.
Jika suatu benda diberikan suatu gaya yang cukup untuk merubah bentuk benda
tersebut maka kondisi benda tersebut dapat menjadi elastis, plastis, ataupun hancur.
Hancur merupakan kondisi kegagalan benda karena sudah melewati titik patahnya
(breaking point). Plastis merupakan kondisi benda yang tidak dapat kembali lagi menjadi
kondisi awalnya jika gaya yang diberikan dihilangkan. Contoh benda yang bersifat plastis
dapat kamu lihat pada plastisin, tanah liat, dan bahkan permen karet.
Elastis atau Elastisitas (Fisika) adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali
ke kondisi awalnya ketika gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
A
ELASTISITAS
Bambang ruwanto, Fisika 2 SMA Kelas XI, (Yogyakarta:Publisher,2017), h. 55
¦
9. 3 |
8QWXN60$0$NHODV;,
A. Tegangan, Regangan, dan Modulus Elastisitas
Perhatikan Gambar 2.1 yang menunjukkan sebuah batang dengan luas penampang
melintang A yang ditarik dengan gaya F pada kedua ujungnya. Kedua besar gaya adalah
sama, tapi saling berlawanan agar batang tidak bergeser ke kiri atau ke kanan.
Akibatnya,batang berada dalam keadaan tegang (tension).
Sumber: Bambang Ruwanto.2017
Gambar 2.1 sebuah batangan sedang mengalami tegangan. Resultan gaya pada benda
adalah nol, tetapi bentuk mengalami deformasi(perubahhan bentuk).Tegangan (stress),
dengan simbol 𝜏, didefinisikan sebagai perbandingan dari gaya F terhadap luas
penampang A. Jadi, dalam bentuk skalar dituliskan
(2-1)
Satuan SI untuk tegangan adalah N/m2
atau pascal (Pa). Persamaan (2-1)
menunjukkan bahwa 1 pascal = 1Pa = 1 N/m2
.
Perhatikan lagi Gambar 2.1 yang menunjukkan sebuah batang dengan panjang
sebelum ditarik 𝑙0 yang kemudian memanjang menjadi 𝑙 = 𝑙0 + ∆𝑙 akibat gaya tarik F pada
kedua ujungnya. Regangan (strain) dengan simbol 𝜀, didefinisikan sebagai perbandingan
antara pertambahan panjang ∆𝑙 dan panjang mula-mula 𝑙0 . Secara matematis,
(2-2)
𝜀𝜀 =
∆𝑙𝑙
𝑙𝑙0
𝐴𝐴
𝜏𝜏 =
𝐹𝐹
Contoh benda elastis adalah pegas. Selain bersifat elastis, pegas juga dapat berubah
menjadi bersifat plastis jika ditarik dengan gaya yang besar melewati batas elastisnya. Jika
pegas sudah menjadi plastis kamu pasti tahu bahwa pegas tersebut sudah rusak.
10. Karena regangan tidak memiliki satuan, maka satuan modulus Young sama
dengan satuan tegangan, yaitu N/m2
atau pascal. Nilai modulus Young untuk beberapa
bahan disajikan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Modulus Young Beberapa Bahan
No. Bahan Modulus Young (N/m2)
1. Aluminium 7,0 × 1010
2. Kuningan 9,0 × 1010
3. Tembaga 11,0 × 1010
4. Besi 21,0 × 1010
5. Timbal 1,6 × 1010
6. Nikel 21,0 × 1010
7. Baja 20,0 × 1010
Persamaan (2-4) dapat ditulis menjadi
(2-4)
Dengan k sebuah konstanta. Jadi, gaya tarik F sebanding dengan pertambahan
panjang ο݈. Hal ini sebagai hukum Hooke.
4 |
8QWXN60$0$NHODV;,
Regangan merupakan perbandingan antara dua besaran panjang sehingga 𝜀𝜀
merupakan bilangan murni tak berdimensi (tidak memiliki satuan).
Hasil percobaan menunjukkan bahwa untuk gaya tarik yang kecil, tegangan
sebanding dengan regangan Modulus elastisitas atau sering disebut modulus Young,
dengan simbol Y, didefinisikan sebagai
(2-5)
𝑟𝑟𝑡𝑡𝑡𝑡
Y =
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑡𝑡
𝑡𝑡
𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑡𝑡𝑡𝑡
atau Y =
𝐹𝐹/𝐴𝐴
∆𝑙𝑙/𝑙𝑙0
𝑙𝑙0
F = (
𝑌𝑌𝐴𝐴
) ∆𝑙𝑙 = k∆𝑙𝑙
11. 1. Komputer/laptop, proyektor (jika perlu)
2. Aplikasi Phet Interactive Simulation
1. Bukalah aplikasi PhET Interactive Simulation pada komputer/laptop
2. Klik menu “Play with simulation”, kemudian pilih sub menu “Fisika””Gerak”
B
C
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
8QWXN60$0$NHODV;,
5 |
12. 3. Lalu pilihlah simulasi “Masses and Spring”
4. Klik tombol “Play” pada tampilan simulasi elastisitas, untuk memulai menjalankan
program,
6 |
8QWXN60$0$NHODV;,
13. 5. Pilih pengantar, sehingga muncul tampilan sebagai berikut
6. Klik/checklist real time dan kondisi di bumi/earth
7. Aturlah softness spring pada skala 3, kemudian ukur dan catat panjang awal pegas 1.
8. Atur beban pertama pada keadaan 50 gram dan kaitkan beban pada pegas 1, ukur dan
catat kembali pada panjang pegas.
8QWXN60$0$NHODV;,
7 |
14. 9. Catat hasil pengukuran pada tabel.
10. Ulangi langkah dan lakukan untuk massa beban selanjutnya, yaitu 100 gr, 150 gr, dan
200 gr pada pegas 2 dengan softness spring pada skala 6 dan pegas dengan softness
spring pada skala 9.
8 |
8QWXN60$0$NHODV;,
15. No Massa
Beban, m
(kg)
Gaya Tarik
F=m.g
(N)
Panjang Pegas +
Beban
X (m)
Perubahan Panjang
Pegas ο࢞ (m)
Pegas
1
Pegas
2
Pegas
3
Pegas
1
Pegas
2
Pegas
3
1
2
3
4
5
Mengumpulkan Data
D
8QWXN60$0$NHODV;,
9 |
16. 1. Tunjukkan fenomena dalam elastisitas dalam simulasi PhET dan jelaskan bahwa
dalam pratikum terdapat elastisitas pegas
2. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan menggunakan PhET, bagaimanakah
hubungan gaya (F) terhadap peeubahan panjang (ο?)ݔ Buatlah dalam bentuk grafik
dan jelaskan makna fisis menurut grafik tersebut.
Jawab :
Jawab :
Jawab :
an
Analisis Data
E
3. Hitunglah konstanta pegas untuk pegas 1,2, dan 3 (ambil konstata pada massa 200
gram)
10 |
8QWXN60$0$NHODV;,
17. Jawab :
4. Tinjau grafik pada pegas 1,2, dan 3. Bandingkah ketiga grafik tersebut berdasarkan
nilai konstata pegas . Pegas manakah yang paling elastis?
8QWXN60$0$NHODV;,
11 |
19. 13 |
8QWXN60$0$NHODV;,
:
:
:
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil
dan makna fisisnya.
Indikator :
4.2.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh elastisitas dan hukum Hooke
suatu bahan.
4.2.2 Mendiskusikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
4.2.3 Menyimpulkan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
4.2.4 Mempresentasikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
HUKUM HOOKE
20. 14 |
8QWXN60$0$NHODV;,
A
Hukum Hooke
Tujuan
Peserta didik mampu melakukan percobaan hukum Hooke.
Peserta didik mampu mendiskusikan hasil percobaan hukum
Hooke.
Peserta didik mampu menyimpulkan hasil percobaan hukum
Hooke.
Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan hukum Hooke.
Petunjuk
Duduklah bersama teman kelompok yang dibagikan oleh guru.
Baca dan pelajari konsep hukum Hooke dengan cermat. Jika
informasi yang disampaikan oleh guru kurang jelas, tanyakan
pada guru yang bersangkutan.
Lakukan kegiatan berdasarkan prosedur yang telah ada pada LKPD.
Menyiapkan dan menjawab pertanyaan soal pada kotak jawaban yang
yang telah disediakan.
Jika seutas karet ditarik dengan gaya tertentu, karet itu akan bertambah panjang.
Jika gaya itu dihilangkan, karet akan kembali ke keadaan awal. Apa yang terjadi jika karet
itu ditarik dengan gaya yang semakin besar? Jika gaya tarikan itu masih terus diperbesar,
sampai batas waktu tertentu karet akan putus. Peristiwa tersebut terjadi pula pada pegas
yang salah satu ujungnya digantungkan pada statif, sedangkan ujung yang lain dibiarkan
bebas.
Jika pada ujung yang bebas ini digantungkan beban, pegas akan bertambah
panjang. Jika gaya itu dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan awal. Jika massa
beban yang digantungkan pada ujung pegas terus diperbesar, dalam batas tertentu pegas
akan rusak (tak lagi elastis).
Bambang ruwanto, Fisika 2 SMA Kelas XI, (Yogyakarta:Publisher,2017), h. 60
¦
21. Untuk SMA/MA kelas XI
Sumber: Bambang Ruwanto.2017
Gambar 2.5 (a) Beban bermassa m diikatkan pada ujung pegas, (b) beban yang digerakkan
ke kanan akan menarik pegas, dan (c) beban yang digerakkan ke kiri akan menekan pegas
Jika beban digerakkan ke kanan beban akan menarik pega, jika digerak ke kiri
beban akan menekan pegas. Pegas akan mengerjakan gaya pada beban. Untuk
mengembalikan ke posisi keseimbangan. Jadi, ketika beban ditarik ke kana, pegas akan
mengerjakan gaya pada beban tersebut yang arah ke kiri. Sebaliknya, ketika pegas ditekan
ke kiri pegas akan mengerjakan gaya pada beban tersebut yang arahnya ke kanan. Oleh
karena itu, pegas itu disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih F sebanding dengan
perubahan panjang pegas ∆𝑥, baik pada waktu pegas itu ditarik maupun ditekan. Secara
matematis,
F = -k∆𝑥 (2-5)
Dengan k adalah konstanta (tetapan) yang menunjukkan kekakuan pegas. Tanda negatif
pada persamaan itu menunjukkan bahwa gaya pemulih selalu berlawanan arah dengan
pergeseran ∆𝑥𝑥.
Persamaan (2-5) disebut hukum hooke . Hukum hooke sangat akurat jika pegas
ditarik tidak melebihi batas elastisitasnya. Andaikan pada gambar 2-5 kita memilih arah
positif ke kanan, maka harga ∆𝑥 positif bila pegas ditarik ke kanan, dan arah gaya
pemulihnya ke kiri (arah negatif).
15 |
Gambar 2.5(a) menunjukkan sebuah balok bermassa m yang diikatkan pada ujung pegas. Pada gambar itu
balok tidak diberi gaya, baik tarikan maupun dorongan sehingga posisi balok berada di x=0. Posisi balok di
x=0 ini kita sebut posisi keseimbangan. Pada posisi keseimbangan , pegas tidak bertambah panjang ataupun
bertambah pendek.
22. 1. Komputer/laptop, proyektor (jika perlu)
2. Aplikasi Phet Interactive Simulation
A. Kegiatan 1
1. Bukalah aplikasi Phet Interactive Simulation pada komputer/laptop
2. Klik menu “Play with simulation”, kemudian pilih sub menu “Fisika””Kerja, Energi
Daya
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
B
C
16 |
8QWXN60$0$NHODV;,
Sebaliknya, jika pegas ditekan ∆ bernilai negatif (ke kiri) dan arah gaya pemulihnya ke kanan (arah positif).
Agar pegas terenggang sejauh ∆ , harus ada gaya dari luar pegas paling tidak sama dengan F = + k∆ .
Dengan harga k yang lebih besar, tentu gaya yang diperlukan untuk menarik pegas dengan jarak yang sama
juga harus lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa pegas yang lebih kaku mempunyai harga k yang lebih
besar.
23. 3. Lalu pilihlah simulasi “Hukum Hooke”
4. Klik tombol “Play” pada tampilan simulasi hukum hooke, untuk memulai
menjalankan program,
8QWXN60$0$NHODV;,
17 |
24. 5. Pilih pengantar, sehingga muncul tampilan sebagai berikut :
6. Beri tanda centang (√) pada box gaya yang dikenakan, gaya pegas, posisi setimbang
dan nilai,
18 |
8QWXN60$0$NHODV;,
25. 7. Tetapkan nilai konstanta pegas pada angka 200 N/m dengan mengatur posisi tombol
biru pada kotak “ konstanta pegas”,
8. Tariklah pegas dengan gaya 20 N dengan cara mengubah posisi tombol merah pada
kotak “gaya yang dikenakan”. Amatilah berapa nilai gaya pegas (gaya yang dilakukan
oleh pegas kepada pemberi gaya)
8QWXN60$0$NHODV;,
19 |
26. 9. Lakukan langkah no.8 dengan mengganti nilai gaya menjadi 30 N, 40 N, 50 N, 60 N,
dan 70 N.
10. Lakukan langkah no. 6 s.d no.9 untuk konstanta pegas yang berbeda yaitu 300N/m
dan 400 N/m.
11. Masukkanlah hasil pengamatan pada Tabel 1.
B. Kegiatan 2
1. Ulangi langkah no.1 s.d no.5 pada kegiatan 1,
2. Pilih gambar “dua pegas” sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut:
3. Beri tanda centang (√) pada box gaya yang dikenakan, gaya pegas, perpindahan, posisi
setimbang dan nilai.
20 |
8QWXN60$0$NHODV;,
27. 4. Tetapkan nilai konstanta pegas 200 N/m untuk sistem pegas yang atas dan 400 N/m
untuk sistem pegas yang bawah,
5. Berilah gaya sebesar 20 N pada kedua sistem pegas tersebut, lalu amati berapa nilai
perpindahan (pertambahan panjang pegas)
8QWXN60$0$NHODV;,
21 |
28. 6. Ulangi langkah no.5 untuk nilai gaya 30 N, 40 N, 50 N, 60 N, dan 70 N.
7. Ulangi langkah no.4 s.d no.6 dengan menetapkan nilai konstan
8. ta pegas 600 N/m untuk sistem pegas yang atas dan 800 N/m untuk sistem pegas yang
bawah,
9. Masukkan data hasil pengamatan pada Tabel 2,
22 |
8QWXN60$0$NHODV;,
29. 8QWXN60$0$NHODV;,
Tabel 1 pada kegiatan 1
No
No Konstant Pegas
(N/m)
Gaya yang
dikenakan (N)
Gaya Pegas
(N)
D
Mengumpulkan Data
23 |
30. 24 |
8QWXN60$0$NHODV;,
Tabel 2 pada kegiatan 2
Konstanta
Pegas
Pertambahan Panjang Pegas
saat dikenai gaya
20 N 30 N 40 N 50 N 60 N 70 N
200
400
600
800
31. 8QWXN60$0$NHODV;,
Jawab :
Jawab :
1. Berdasarkan data pada Tabel 1, bagaimana besar gaya pegas jika gaya yang dikenakan
pada pegas semakin besar
2. Apakah perbedaan jenis pegas, (yang ditunjukkan oleh perbedaan nilai konstanta
pegas) berpengaruh terhadap nilai gaya pegas.
E
Analisis Data
25 |
32. 3. Berdasarkan Tabel 2, buatlah grafik hubungan antara besarnya konstata pegas (jenis
pegas) dengan nilai pertambahan panjang pegas jika dikenai gaya yang sama (misal
60 N)
4. Bagaimana hubungan antara pertambahan panjang (x) dengan nilai konstata pegas (K)
Jawab :
Jawab :
26 |
8QWXN60$0$NHODV;,
33. 5. Jika pertambahan panjang pegas dinyatakan sebagai x, gaya yang bekerja sebagai F
dan konstata pegas sebagai K, buatlah hubungan ketiga besaran tersebut dalam bentuk
persamaan matematika
Jawab :
8QWXN60$0$NHODV;,
27 |
35. 29
8QWXN60$0$NHODV;,
:
:
:
Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
Kompetensi Dasar :
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut presentasi hasil
dan makna fisisnya.
Indikator :
4.2.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh elastisitas dan hukum Hooke
suatu bahan.
4.2.2 Mendiskusikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
4.2.3 Menyimpulkan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
4.2.4 Mempresentasikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke suatu bahan.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
SUSUNAN PEGAS SERI DAN PARALEL
36. 8QWXN60$0$NHODV;,
30 |
A
Susunan Pegas Seri dan Paralel
Tujuan
Peserta didik mampu melakukan percobaan susunan pegas seri
dan paralel.
Peserta didik mampu mendiskusikan hasil percobaan susunan
pegas seri dan paralel.
Peserta didik mampu menyimpulkan hasil percobaan susunan
pegas seri dan paralel.
Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan susunan pegas
seri dan paralel.
Petunjuk
Duduklah bersama teman kelompok yang dibagikan oleh guru.
Baca dan pelajari konsep susunan pegas seri dan paralel dengan
cermat. Jika informasi yang disampaikan oleh guru kurang jelas,
tanyakan pada guru yang bersangkutan.
Lakukan kegiatan berdasarkan prosedur yang telah ada pada LKPD.
Menyiapkan dan menjawab pertanyaan soal pada kotak jawaban yang
yang telah disediakan.
1. Susunan Pegas Seri
Susunan pegas seri disajikan pada gambar 2.7 untuk susunan pegas seri, gaya tarik
yang dialami oleh setiap pegas sama besar. Gaya itu sama dengan gaya tarik untuk pegas
pengganti. Jika masing-masing pegas mengalami gaya tarik pegas pengganti adalah F1
berlaku F1 = F2 = F3. Dalam pegas susunan seri, pertambahan panjang masing-masing
pegas. Jadi, ∆𝑥𝑥 ∆𝑥𝑥1 ∆𝑥𝑥2. Dengan menggunakan hukum Hooke, untuk dua pegas
yang masing-masing memiliki konstanta pegas k1 dan k2 yang disusun seri, konstanta
pegas pengganti susunan seri, yaitu ks dapat ditentukan sebagai berikut :
F = ks ∆𝑥 atau ∆𝑥 = 𝐹
𝑘1
Bambang ruwanto, Fisika 2 SMA Kelas XI, (Yogyakarta:Publisher,2017), h. 65
¦
37. 8QWXN60$0$NHODV;,
Dengan mengingat ∆𝑥 ∆𝑥1 ∆𝑥2 , diperoleh
2. Susunan Pegas Paralel
Untuk susunan pegas paralel (Gambar 2.7), gaya tarik pada pegas pengganti sama
dengan jumlah gaya tarik pada masing-masing pegas. Jadi, F = 𝐹1 𝐹2. Selain itu,
pertambahan panjang masing-masing pegas sama besar, nilainya sama dengan
pertambahan panjang pegas pengganti ∆𝑥 ∆𝑥1 ∆𝑥2. Berdasarkan hukum Hooke,
diperoleh :
F = 𝐹
1 𝐹2
Kp ∆𝑥 = k1 ∆𝑥 k2 ∆𝑥
F = F1 𝐹2
Kp = k1 + k2 (2-7)
Gambar 2.7 Dua pegas yang disusun secara seri dan paralel
Sumber : Bambang Ruwanto : 2017
31 |
𝐹𝐹
𝑘𝑘𝑠𝑠
=
𝐹𝐹
𝑘𝑘1
+
𝐹𝐹
𝐾𝐾2
1
𝑘𝑘𝑠𝑠
=
1
𝑘𝑘1
+
1
𝐾𝐾2
F = k1 ∆𝑥𝑥1 atau ∆𝑥𝑥2 =
𝐹𝐹1
𝑘𝑘1
F = k2 ∆𝑥𝑥2 atau ∆𝑥𝑥2 =
𝐹𝐹2
𝑘𝑘2
38. 8QWXN60$0$NHODV;,
1. Komputer/laptop, proyektor (jika perlu)
2. Aplikasi Phet Interactive Simulation
1. Bukalah aplikasi Phet Interactive Simulation pada komputer/laptop
2. Klik menu “Play with simulation”, kemudian pilih sub menu “Fisika””Kerja, Energi
Daya
Alat dan Bahan
Prosedur Kerja
B
C
32 |
39. 8QWXN60$0$NHODV;,
3. Lalu pilihlah simulasi “Hukum Hooke”
4. Klik tombol “Play” pada tampilan simulasi hukum hooke, untuk memulai
menjalankan program,
33 |
40. 5. Klik menu sistem
Susunan Pegas Seri
1. Klik gambar pegas yang tersusun seri
2. Klik / checklist gaya yang dikenakan, gaya pegas perpindahan, posisi setimbang dan
nilai.
34 |
8QWXN60$0$NHODV;,
3 |
41. 3. Atur gaya pegas sebesar 50 N.
4. Atur konstanta pegas 1 pada skala 200 N/m, dan pegas 2 pada skala 200 N/m.
5. Amati apa yang terjadi pada perubahan panjang dari titik seimbang menurut visualisasi
pada PhET
6. Catat hasil pengukuran pada tabel
7. Ulangi langkah 5 sampai 8 untuk pegas 2 dengan skala 400 N/m dan 600 N/m.
8QWXN60$0$NHODV;,
35 |
42. 8QWXN60$0$NHODV;,
Susunan Pegas Paralel
1. Klik gambar pegas yang paralel
2. Klik / checklist gaya yang dikenakan, gaya pegas perpindahan, posisi setimbang dan
nilai.
3. Atur gaya pegas sebesar 50 N
4. Atur konstata pegas 1 pada skala 200 N/m, dan pegas 2 pada skala 200 N/m.
5. Amati apa yang terjadi pada perubahan panjang dari titik seimbang menurut visualisasi
pada PhET
36 |
43. 6. Catat hasil pengukuran pada tabel
7. Ulangi langkah 5 sampai 8 untuk pegas 2 dengan skala 400 N/m dan 600 N/m.
8QWXN60$0$NHODV;,
37 |
45. 1. Berdasarkan tabel hasil pengukuran, jelaskan percobaan manakah dihasilkan
perubahan panjang lebih besar.
Jawab :
perubahan panjang lebih besar.
Analisis Data
E
2. Berdasarkan tabel hasil pengukuran, tentukan konstata pegas pengganti kseri dan kparalel
!
Jawab :
8QWXN60$0$NHODV;,
39 |
46. 3. Berdasarkan simulasi PhET yang telah dilakukan, bagaimanakah menentukan konstata
pegas secara seri dan paralel? Buktikan susunan pegas secara seri dan paralel.
4. Bandingkan nilai konstanta pegas pengganti kseri dan kparalel! Konstata pegas pengganti
manakah yang paling besar! Mengapa demikian?
Jawab :
Jawab :
5. Berdasarkan hasil percobaan , apa yang dapat kalian ungkapkan tentang perbandingan
konstanta pegas susunan seri dan susunan paralel.
Jawab :
40 |
8QWXN60$0$NHODV;,
48. 8QWXN60$0$NHODV;,
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi Swandi, Pengembangan Virtual Lab Untuk Mengatasi Miskonsepsi Pada Materi
Fisika Inti di SMAN 1 Binasma_Jurnal Fisika Indonesia, Vol 18, No.52, April
2014
Abri Hasan,.2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
Bambang Ruwanto.2017. Fisika 2 SMA Kelas XI. Yogyakarta:Publisher
Youtube.(2019, Maret 28). Tutorial Phet Simulation:Hukum Hooke. Diakses dari
http://youtu.be/O0omuvHd4os
42
49. Untuk SMA/MA kelas XI
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Mulia Rahmi, lahir di susoh pada tanggal 14 Mei 1998, dari
pasangan seorang ayah Heri Norman dan ibu Faurisal Gusti.
Dibesarkan di kota Aceh Barat Daya dengan jenjang pendidikan SDN 2 Blangpidie
(2010), SMPN 1 Aceh Barat Daya (2013), MAN 1 Aceh Barat Daya (2016). Tahun
2016 masuk perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh Jurusan
Pendidikan Fisika.