2. Emosi
Dewasa Madya
Aspek – aspek perkembagan fisik dewasa madya (40 –
60 tahun )
Aspek Perkembangan Kognitif
Teori Fase Dewasa Awal
Perkembangan Sosial Dewasa Madya
Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
3. Emosi Dewasa Madya
Emosi adalah situasi stimulus yang
melibatkan perubahan pada tubuh dan wajah,
aktivitas pada otak, penilian kognitif, perasaan
subjektif, dan kecenderungan melakukan suatu
tindakan, yang dibentuk seluruhnya oleh
peraturan – peraturan yang terdapat di suatu
kebudayaan.
4. Aspek – aspek perkembagan fisik dewasa
madya (40 – 60 tahun )
1. Rusaknya fungsi organ seksual
2. Nafsu seksual menurun
3. Penampilan kelelakian menurun
4. Gelisah akan kepriaannya
5. Ketidaknyamanan fisik
6. Menurunnya Kekuatan dan daya tahan
5. Aspek Perkembangan Kognitif
Perkembagan Kognitif adalah Perubahan kemampuan
mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir dan
bahasa. Pada masa dewasa perkembangan kognitif
terjadi pada tahap operasional formal yang merupakan
tahap terakhir perkembangan kognitif ( Piaget ).
6. TEORI FASE DEWASA MADYA
Teori Psikososial Erikson
Fase Generativitas vs Stagnasi
Generativitas : rencana orang dewasa yang mereka
harap dapat dikerjakan guna meninggalkan warisan
dirinya sendiri pada generasi selanjutnya.
Bentuk generativitas :
Generativitas biologis
Generativitas kerja
Generativitas prenatal
Generativitas kultural
7. Perkembangan Sosial Dewasa
Madya
Santrock (2002) menekankan bahwa perkembangan emosi sosial dan
moral yang menjadi titik perhatian pada masa dewasa madya adalah
berkenaan dengan beberapa hal, yaitu:
1.
Pernikahan dan Cinta
2.
Sindrom sarang kosong
3.
Hubungan Persaudaraan dan persahabatan
4.
Pengisian Waktu Luang
5.
Hubungan antar generasi
8. Aspek Perkembangan Sosial-Emosional
Bahaya pesonal di usia dewasa madya
1. Diterimanya kepercayaan tradisional
2. Idealisasi anak muda
3. Perubahan peran
4. Perubahan keinginan dan minat
5. Simbol status
6. Aspirasi yang tidak realistis
7. Perubahan kepribadian