Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Tujuannya adalah menghasilkan model penilaian yang sesuai dengan pencapaian kompetensi bahasa Indonesia. Model ini diharapkan dapat membantu guru melaksanakan penilaian yang lebih baik sejalan dengan perubahan kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan riset untuk menghasilkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan era sekarang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Penggunaan teknologi dalam supervisi merupakan solusi untuk permasalahan pendidikan dan dapat membantu supervisor dalam melaksanakan tugasnya.
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan model sistem penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Tujuannya adalah menghasilkan model penilaian yang sesuai dengan pencapaian kompetensi bahasa Indonesia. Model ini diharapkan dapat membantu guru melaksanakan penilaian yang lebih baik sejalan dengan perubahan kurikulum. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan riset untuk menghasilkan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan era sekarang untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Penggunaan teknologi dalam supervisi merupakan solusi untuk permasalahan pendidikan dan dapat membantu supervisor dalam melaksanakan tugasnya.
Pengertian Evaluasi Kurikulum
Kedudukan Evaluasi Kurikulum
Tujuan dan Fungsi Evaluasi Kurikulum
Objek Evaluasi Kurikulum
Prinsip, jenis dan desain Evaluasi Kurikulum
Model-model Evaluasi Kurikulum
Peranan Evaluasi Kurikulum
(Zainal Arifin, 2011)
by Ani Mahisarani PGSD STKIP Sebelas April Sumedang
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...Mona Novita
RINGKASAN ISI JURNAL DAN REVIEW JURNAL MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TINGGI INI DIPUBLISH SEBAGAI UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MATA KULIAH MANAJEMEN SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI DI UIN STS JAMBI
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi dasar dan definisi desain instruksional. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa desain instruksional didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu seperti proses belajar yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, serta dapat diterapkan pada berbagai tingkatan. Dokumen juga mendefinisikan kegiatan instruksional sebagai rangkaian kegiatan yang bertujuan memfasilitasi
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kurikulum matematika SD, mulai dari pengertian evaluasi kurikulum menurut para ahli, kedudukan evaluasi dalam kurikulum, tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum, objek evaluasi kurikulum, prinsip dan jenis evaluasi kurikulum, serta beberapa model evaluasi kurikulum seperti model Tyler, model pengukuran, model CIPP, model illuminatif, dan model responsif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang isu kurikulum SMK yang bidang keahlian yang diajarkan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global
2. Ada dua kemungkinan akibat dari hal tersebut, yaitu peserta didik dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau menjadi korban jika bidang keahlian tidak dibutuhkan
3. Kurikulum 2013 perlu dievaluasi kembali agar tuju
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas evaluasi kurikulum pendidikan kejuruan dan teknik.
2. Terdapat beberapa tujuan evaluasi kurikulum seperti untuk perbaikan program, pertanggungjawaban, dan penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.
3. Terdapat beberapa prinsip evaluasi kurikulum seperti keterpaduan, keterlibatan peserta didik, dan akuntabilitas.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Sistem informasi penilaian pada Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Gulami dirancang untuk meningkatkan sistem penilaian siswa secara elektronik dan meningkatkan efisiensi proses penilaian. Sistem ini akan menginput, menyimpan, dan memproses data penilaian secara digital.
Dokumen tersebut membahas model desain instruksional yang terdiri dari 6 orang mahasiswa. Dokumen menjelaskan latar belakang desain instruksional sebagai proses sistematis yang terdiri dari tiga tahap yaitu desain instruksional, pelaksanaan instruksional, dan evaluasi. Dokumen ini juga membandingkan beberapa model desain instruksional.
1. Penelitian ini menganalisis perubahan paradigma manajemen pendidikan tinggi di Inggris dari era managerialisme pada tahun 1980-an menjadi penekanan pada kontrol mutu pada tahun 1990-an.
2. Pada era 1980-an, prinsip-prinsip bisnis seperti efisiensi dan akuntabilitas diintroduksikan ke dunia pendidikan, namun kemudian beralih fokus ke mutu pendidikan.
3. Implementasi kontrol mutu dihadapkan pada tant
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pendidikan dalam sistem pendidikan agama Islam. Secara umum dibahas mengenai pengertian, tujuan, fungsi, objek dan subjek evaluasi pendidikan."
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
Kelima model pendekatan sistem dalam pengembangan instruksional membahas proses identifikasi masalah, pengembangan sistem, dan evaluasi. Prosesnya meliputi pendefinisian tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe untuk diuji coba. Model-model tersebut memberikan panduan umum untuk pengembangan instruksional secara sistematis.
Program Analisis Item menggunakan Sistem Perisian Analisis Item (SPAI) telah dilaksanakan di sekolah-sekolah Daerah Petaling Perdana. Kajian ini menilai penggunaan SPAI oleh guru dalam melaksanakan Analisis Item dan mengenal pasti cadangan penambahbaikan. Dapatan kajian mendapati 93% guru menggunakan SPAI dan ia berupaya membantu guru walaupun perlu dipertingkatkan lagi. Analisis Item penting untuk meningkatkan pen
Skripsi onwardono rit riyanto (pengembangan tes matematika online dengan lms ...Onwardono Rit Riyanto
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pengembangan tes matematika berbasis online menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle. Secara garis besar dibahas tentang konsep sistem informasi manajemen, evaluasi, dan LMS Moodle. Dokumen ini juga membahas tentang tujuan dan manfaat penelitian pengembangan tes matematika berbasis online tersebut.
REVIEW JURNAL INTERNASIONAL MONA NOVITA " ASSESSMENT OF THE QUALITY MANAGEMEN...Mona Novita
RINGKASAN ISI JURNAL DAN REVIEW JURNAL MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN TINGGI INI DIPUBLISH SEBAGAI UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) MATA KULIAH MANAJEMEN SEKOLAH DAN PERGURUAN TINGGI DI UIN STS JAMBI
Makalah Asumsi Dasar Dan Definisi Desain Instruksional (Project Minerva Instr...Dedy Wiranto
Dokumen tersebut membahas tentang asumsi dasar dan definisi desain instruksional. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa desain instruksional didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu seperti proses belajar yang kompleks dan melibatkan berbagai faktor, serta dapat diterapkan pada berbagai tingkatan. Dokumen juga mendefinisikan kegiatan instruksional sebagai rangkaian kegiatan yang bertujuan memfasilitasi
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi kurikulum matematika SD, mulai dari pengertian evaluasi kurikulum menurut para ahli, kedudukan evaluasi dalam kurikulum, tujuan dan fungsi evaluasi kurikulum, objek evaluasi kurikulum, prinsip dan jenis evaluasi kurikulum, serta beberapa model evaluasi kurikulum seperti model Tyler, model pengukuran, model CIPP, model illuminatif, dan model responsif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang isu kurikulum SMK yang bidang keahlian yang diajarkan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global
2. Ada dua kemungkinan akibat dari hal tersebut, yaitu peserta didik dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru atau menjadi korban jika bidang keahlian tidak dibutuhkan
3. Kurikulum 2013 perlu dievaluasi kembali agar tuju
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas evaluasi kurikulum pendidikan kejuruan dan teknik.
2. Terdapat beberapa tujuan evaluasi kurikulum seperti untuk perbaikan program, pertanggungjawaban, dan penentuan tindak lanjut hasil pengembangan.
3. Terdapat beberapa prinsip evaluasi kurikulum seperti keterpaduan, keterlibatan peserta didik, dan akuntabilitas.
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
Sistem informasi penilaian pada Madrasah Ibtidaiyah Jamiatul Gulami dirancang untuk meningkatkan sistem penilaian siswa secara elektronik dan meningkatkan efisiensi proses penilaian. Sistem ini akan menginput, menyimpan, dan memproses data penilaian secara digital.
Dokumen tersebut membahas model desain instruksional yang terdiri dari 6 orang mahasiswa. Dokumen menjelaskan latar belakang desain instruksional sebagai proses sistematis yang terdiri dari tiga tahap yaitu desain instruksional, pelaksanaan instruksional, dan evaluasi. Dokumen ini juga membandingkan beberapa model desain instruksional.
1. Penelitian ini menganalisis perubahan paradigma manajemen pendidikan tinggi di Inggris dari era managerialisme pada tahun 1980-an menjadi penekanan pada kontrol mutu pada tahun 1990-an.
2. Pada era 1980-an, prinsip-prinsip bisnis seperti efisiensi dan akuntabilitas diintroduksikan ke dunia pendidikan, namun kemudian beralih fokus ke mutu pendidikan.
3. Implementasi kontrol mutu dihadapkan pada tant
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pendidikan dalam sistem pendidikan agama Islam. Secara umum dibahas mengenai pengertian, tujuan, fungsi, objek dan subjek evaluasi pendidikan."
Persentasi model model pemgembangan instruksionalSusilo Ilo
Kelima model pendekatan sistem dalam pengembangan instruksional membahas proses identifikasi masalah, pengembangan sistem, dan evaluasi. Prosesnya meliputi pendefinisian tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe untuk diuji coba. Model-model tersebut memberikan panduan umum untuk pengembangan instruksional secara sistematis.
Program Analisis Item menggunakan Sistem Perisian Analisis Item (SPAI) telah dilaksanakan di sekolah-sekolah Daerah Petaling Perdana. Kajian ini menilai penggunaan SPAI oleh guru dalam melaksanakan Analisis Item dan mengenal pasti cadangan penambahbaikan. Dapatan kajian mendapati 93% guru menggunakan SPAI dan ia berupaya membantu guru walaupun perlu dipertingkatkan lagi. Analisis Item penting untuk meningkatkan pen
Skripsi onwardono rit riyanto (pengembangan tes matematika online dengan lms ...Onwardono Rit Riyanto
Dokumen tersebut membahas tentang latar belakang pengembangan tes matematika berbasis online menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle. Secara garis besar dibahas tentang konsep sistem informasi manajemen, evaluasi, dan LMS Moodle. Dokumen ini juga membahas tentang tujuan dan manfaat penelitian pengembangan tes matematika berbasis online tersebut.
Konsep perkembangan diri, penilaian ketrampilan, dan perencanaan proses pembelajaran membahas tiga hal utama: (1) pentingnya pengembangan diri bagi guru untuk meningkatkan kompetensi, (2) penilaian ketrampilan peserta didik meliputi berbagai teknik seperti penilaian praktik dan produk, dan (3) perencanaan supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah harus sistematis dan berdasarkan tujuan peningkatan mutu
Teknik dan proses supervisi pendidikan merupakan alat penting bagi supervisor untuk membantu guru meningkatkan kualitas pembelajaran. Ada beberapa teknik supervisi individual seperti kunjungan kelas, observasi, percakapan pribadi dan kelompok, serta intervisitasi. Proses supervisi meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut untuk perbaikan berkelanjutan.
Modul ini membahas pengembangan modul pembelajaran mata kuliah Keamanan Website dan Basis Data berbasis metode kasus di Program Studi Teknik Komputer Universitas Negeri Makassar. Tujuannya adalah menghasilkan modul yang memenuhi kriteria praktis, valid, dan efektif untuk meningkatkan pembelajaran mahasiswa. Modul akan dikembangkan menggunakan model 4D dan diuji kelayakannya kepada ahli materi, ahli media, serta mahasiswa.
Makalah ini membahas tentang pengawasan pendidikan yang meliputi pengertian, proses, tujuan, fungsi, prinsip, manfaat, dan jenis pengawasan pendidikan. Secara ringkas, makalah ini menjelaskan bahwa pengawasan pendidikan bertujuan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pendidikan sesuai rencana dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Dokumen tersebut merupakan proposal kerja praktek yang membahas analisa dan perancangan sistem informasi pengolahan nilai siswa berbasis web di SMKN 5 Pekanbaru. Proposal ini membahas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, metodologi dan sistematika penulisan laporan kerja praktek. "
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa matematika dengan model pembelajaran Probing Prompting.
2) Hasilnya menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan siswa dari siklus ke siklus.
3) Model pembelajaran Probing Prompting efektif meningkatkan hasil belajar siswa matematika.
Dokumen tersebut membahas penggunaan sistem manajemen pembelajaran (LMS) di Universitas Putra Malaysia. LMS digunakan untuk mengunduh catatan, mengakses tugas, dan melihat hasil ujian. Pelajar merasa nyaman berinteraksi dengan dosen dan teman secara online. LMS juga mudah digunakan dan memberikan manfaat bagi pelajar yang pemalu. Kajian sebelumnya menunjukkan bahwa LMS dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan pem
Laporan ini membahas upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SDN 2 Karamatwangi melalui penggunaan media PowerPoint dalam pembelajaran daring. Teridentifikasi bahwa prestasi belajar siswa masih rendah karena kurangnya interaksi siswa dan guru. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media PowerPoint yang menarik. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kel
Laporan ini membahas penyusunan kurikulum Program Studi Teknik Informatika Universitas Lampung. Terdapat penjelasan tentang profil program studi, visi, misi, tujuan, sasaran, dan struktur kurikulum. Capaian pembelajaran yang diharapkan sesuai dengan KKNI level 6 untuk sarjana. Termasuk didalamnya adalah sikap, pengetahuan, kompetensi umum dan kompetensi inti yang berfokus pada pengembangan perangkat lun
Dokumen tersebut membahas pengembangan aplikasi e-Lecture menggunakan web service Sikadu untuk mendukung perkuliahan di Universitas Negeri Semarang. Aplikasi ini dirancang untuk memanfaatkan data penjadwalan kuliah yang tersimpan di Sikadu agar proses perkuliahan dapat dilakukan secara online secara lebih efisien.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep limit fungsi pada satu titik dan sifat-sifatnya. Definisi limit secara intuitif dijelaskan dengan contoh fungsi f(x)=1/(x-1) dan ditunjukkan bahwa limit fungsinya ketika x mendekati 1 adalah 2. Kemudian dibahas pula tentang teorema limit utama dan contoh penggunaannya untuk menghitung limit fungsi. [/ringkasan]
The podcast aims to help listeners improve their English speaking skills. Each episode will have two parts: the first part will discuss topics related to English language learning like culture, vocabulary, or advice; and the second part will be an English conversation. The founder has helped thousands of learners improve through online courses and wants the podcast to be a new resource. Listeners are encouraged to visit the website to get transcripts of episodes.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS) ini membahas tentang mata kuliah Sistem Mikrokontroler Berbasis Platform Arduino yang mencakup tujuan, deskripsi, kompetensi, substansi kajian, strategi pembelajaran, tagihan, penilaian, dan jadwal perkuliahan untuk semester ganjil 2016/2017.
Dokumen ini membahas tentang rangkaian resistor seri dan paralel. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar, contoh soal, dan praktikum simulasi mengukur arus dan tegangan pada resistor. Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh nilai resistansi terhadap arus dan tegangan pada rangkaian seri dan paralel secara eksperimental.
Firewall digunakan untuk mengontrol lalu lintas jaringan dan melindungi sumber daya jaringan privat dengan mengizinkan lalu lintas yang aman dan mencegah yang tidak aman, serta mengontrol akses pihak luar ke jaringan. Terdapat dua jenis firewall, yaitu personal firewall untuk melindungi satu komputer dan network firewall untuk melindungi seluruh jaringan.
1. See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/335472236
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Perangkat
Pembelajaran dan Supervisi Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
(Studi pada SMK Negeri 5 Malang)
Article in Journal of Management Information Systems · June 2019
CITATIONS
0
READS
34
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Students' Mental Model for Programmimg Subject View project
Placement of Students' Internship View project
Moh Arif Andrian
Brawijaya University
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Retno Indah R
Brawijaya University
9 PUBLICATIONS 2 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Moh Arif Andrian on 29 August 2019.
The user has requested enhancement of the downloaded file.
2. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X
Vol. 3, No. 6, Juni 2019, hlm. 5487-5495 http://j-ptiik.ub.ac.id
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Brawijaya 5487
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Administrasi Perangkat
Pembelajaran dan Supervisi Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
(Studi pada SMK Negeri 5 Malang)
Moh. Arif Andrian1
, Satrio Agung Wicaksono2
, Retno Indah Rokhmawati3
Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1
moharifandrian@gmail.com, 2
satrio@ub.ac.id, 3
retnoindahr@ub.ac.id
Abstrak
Guru sebagai salah satu aktor pendidikan memiliki tugas dan wewenang untuk menyusun administrasi
perangkat pembelajaran, agar dapat dilakukannya evaluasi pelaksanaan pembelajaran secara
sistematis. Selain itu, guru juga memiliki kewajiban untuk melakukan penilaian kinerja yang disebut
Supervisi Guru. Kenyataannya, guru merasa terbebani dikarenakan keterbatasan waktu, banyaknya
mata pelajaran yang diampu dan standar baku perangkat pembelajaran yang sering berubah. Hal ini
menyebabkan para guru tidak menyusun perangkat pembelajaran dan berdampak pada terkendalanya
Supervisi Guru. Penelitian ini mengembangkan sistem informasi manajemen yang dapat membantu
guru dalam menyusun perangkat pembelajaran dan memudahkan proses Supervisi Guru. Metode yang
digunakan adalah waterfall, pemodelan kebutuhan Object Oriented Analysis and Design (OOAD),
serta implementasi model arsitektur Model-View-Controller (MVC). Hasil penelitian menunjukkan 17
fitur dinyatakan valid melalui uji validasi fungsional, sistem berjalan sesuai alur logika perancangan
melalui uji white-box dan representasi penilaian penerimaan pengguna sebesar 83,62% melalui 15
peserta uji. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan sistem informasi
manajemen administrasi perangkat pembelajaran dan Supervisi Guru dapat diterima dan berjalan
dengan baik pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kata kunci: sistem informasi manajemen, pendidikan, administrasi perangkat pembelajaran,
supervisi guru, waterfall, object-oriented analysis desing
Abstract
The teacher as one of the educational actors has the task and authority to arrange teaching
administration, so the learning process can be systematic evaluated. In addition, the teacher also has
an obligation to conduct a performance assessment called “Teacher Supervision”. In fact, teachers
feel burdened due to time constraints, the number of subjects taught and the standard of teaching
administration that change frequently. This causes the teachers not willing to arrange teaching
administration and it impacts on the constraints of “Teacher Supervision”. This study develops a
management information system that can assist teachers in arranging learning administration and
facilitating the “Teacher Supervision” process. The method used is waterfall, Object Oriented
Analysis and Design (OOAD) requirements modeling, and the Model-View-Controller (MVC)
architecture model. The results showed 17 functionals were declared valid through validation testing,
the system went according to the design logic flow through white-box testing and representation of
user acceptance assessment of 83.62% through 15 test participants. Based on these results, it can be
concluded that the development of Teaching Administration and Teacher Supervision Management
Information System can be accepted and work well in Vocational High Schools.
Keywords: management information system, education, teaching administration, teacher supervision,
waterfall, object-oriented analysis design
3. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5488
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
1. PENDAHULUAN
Pada dasarnya pendidikan merupakan
kebutuhan utama pada setiap manusia.
Pendidikan dapat menciptakan kehidupan
manusia menjadi lebih baik. Oleh karena itu,
peningkatan sebuah mutu pendidikan juga harus
memberdayakan, guna mencapai tujuan
pendidikan nasional. Mutu suatu pendidikan
dapat dikatakan berkualitas, jika proses belajar
dan mengajar dilaksanakan dengan sistematik
sesuai aturan telah ditetapkan. Guru memiliki
peranan yang sangat penting dalam
pembangunan pendidikan yang terutama
berkaitan dengan kualitas serta keberhasilan
proses pembelajaran peserta didik.
Guru memiliki tugas yang salah satunya
yaitu menyusun perencanaan pembelajaran
yang di dalamnya terdapat perangkat-perangkat
untuk mendukung proses pembelajaran
(Prastowo, 2015). Selain itu, dalam
Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses Pendidikan disebutkan bahwa:
“penyusunan perangkat ajar merupakan
bagian dari perencanaan pembelajaran”.
Selain itu, Nazarudin (2007) menuturkan
perangkat pembelajaran dibuat sebagai dasar
dalam menghasilkan penilaian pelaksanaan
hingga evaluasi pembelajaran secara sistematis
yang dilakukan oleh guru.
Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, alat-
alat ajar atau biasa disebut perangkat
pembelajaran dikelompokkan menjadi 4 buku
kerja guru, pada setiap buku kerja memuat
komponen atau instrumen pembelajaran diawali
dengan proses perencanaan hingga evaluasi
hasil akhir dari proses pembelajaran siswa.
Dalam pelaksanaannya di lapangan didapatkan
hasil dari wawancara yang telah dilakukan
kepada Agus Supriadi selaku wakil kepala
sekolah bagian kurikulum SMK Negeri 5
Malang didapatkan informasi bahwa guru
merasa penyusunan perangkat pembelajaran
menjadi beban tersendiri bagi guru, karena
banyaknya kendala seperti keterbatasan waktu
dan banyaknya mata pelajaran yang diampu
oleh guru serta didukung dari hasil kuesioner
yang telah disebarkan penulis kepada Bapak
Dian Purwanto, Bapak Tri Wahyudi Hidayat,
dan Ibu Nita Oktiningsih selaku guru produktif
multimedia yang telah dilakukan, guru
memahami tentang perangkat pembelajaran dan
sudah menjadi tanggung jawab profesional
guru, untuk permasalahan yang dihadapi guru
selama proses penyusunan perangkat
pembelajaran adalah: (1) perubahan kebijakan
tentang kurikulum yang digunakan; (2) standar
baku perangkat atau format yang terkadang
berubah; (3) adanya perubahan pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Masalah lain yang ditimbulkan ketika guru
tidak melakukan penyusunan perangkat
pembelajaran adalah proses supervisi
administrasi guru akan menemui kendala untuk
dilakukan, padahal tujuan inti diberlakukannya
supervisi guru yaitu untuk meningkatkan
kualitas kinerja guru baik dalam hal
penyusunan perangkat pembelajaran maupun
pada kinerja guru secara keseluruhan agar
menjadi lebih meningkat dan optimal, hal
tersebut sesuai dan selaras dengan
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru. Pada lembaga pendidikan SMK
khususnya di SMK Negeri 5 Malang tersendiri
proses supervisi administrasi guru masih
dilakukan secara manual yaitu dengan
menanyai atau melakukan konfirmasi secara
langsung pada guru satu per satu. Hal ini dinilai
sangatlah kurang efisien, selain memakan
waktu lebih lama hasil proses supervisi juga
tidak dapat dilakukan manajemen dengan baik
karena berkas masih berbentuk cetakan pada
kertas atau hardcopy yang cenderung sulit
untuk dikontrol pada tempat penyimpanan
berkas supervisi guru.
Dari permasalahan tersebut yang telah
diuraikan, untuk menyelesaikannya dibutuhkan
sistem yang dapat membantu memudahkan
guru dalam proses penyusunan perangkat
pembelajaran dan memudahkan proses
supervisi administrasi guru. Maka dengan
adanya sistem informasi manajemen
administrasi perangkat pembelajaran tersebut
diharapkan dapat memudahkan dan
mempercepat proses pengolahan serta
pengelolaan informasi untuk pengambilan
keputusan serta mendukung pelaksanaan belajar
mengajar di sekolah khususnya dalam hal
administrasi perangkat pembelajaran untuk
peningkatan kinerja guru.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini bersifat implementasi -
pengembangan, penulis mengembangkan
sebuah sistem informasi manajemen
administrasi perangkat pembelajaran dan
supervisi pada Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) khususnya di SMK Negeri 5 Malang.
4. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5489
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Adapun tahapan pada penelitian yang dilakukan
dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Alur Penelitian
2.1 Wawancara dan Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis melakukan diskusi
disertai dengan tanya jawab dengan narasumber
atau stakeholder yang memiliki informasi yang
mendalam terhadap masalah yang diteliti.
Wawancara dilakukan untuk memperdalam
pengetahuan terkait administrasi perangkat
pembelajaran dan supervisi profesionalitas
kinerja guru yang terjadi pada Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) khususnya di SMK
Negeri 5 Malang. Subjek yang diwawancarai di
antaranya guru dan wakil kepala sekolah bagian
kurikulum serta pihak yang masih terkait.
Selain kegiatan wawancara peneliti melakukan
pengumpulan data dokumen yang berkaitan
dengan administrasi perangkat pembelajaran
dan supervisi profesionalitas kinerja guru
sebagai bahan acuan dalam pengembangan
sistem yang akan dilakukan.
2.2 Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan
sumber data yang didapatkan dari penelitian
terdahulu yang memiliki kaitan dengan sistem
informasi manajemen yang menjadi fokus
utama dalam penelitian ini. Selain itu dilakukan
pula pengumpulan referensi dasar dalam proses
pengembangan sistem informasi manajemen
administrasi perangkat pembelajaran dan
supervisi guru, sebagai alat bantu guru dalam
memudahkan dan mendukung kegiatan
akademik berupa proses pembuatan dan
penyusunan perangkat pembelajaran di sekolah,
di mana semua proses tersebut akan bisa
terkontrol dengan baik serta mendukung
kegiatan supervisi untuk meningkatkan kinerja
profesionalitas guru.
2.3 Analisis Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan memiliki tujuan
yaitu untuk mengetahui dan mendapatkan
kebutuhan baik fungsional maupun non-
fungsional yang akan dikembangkan pada
sistem informasi manajemen administrasi
perangkat pembelajaran dan supervisi guru
serta proses pendefinisiannya. Setelah
kebutuhan sistem didapatkan maka selanjutnya
dilakukan pemodelan dari masing-masing
kebutuhan ke dalam diagram di antaranya
adalah diagram use case beserta skenarionya
dan diagram aktivitas.
2.4 Perancangan
Tahap ini sistem informasi manajemen
administrasi perangkat pembelajaran dan
supervisi guru akan dibuat rancangannya sesuai
hasil dari analisis kebutuhan yang telah
ditetapkan. Fitur-fitur atau kebutuhan dirancang
arsitektur dan alur sistemnya sesuai kebutuhan
serta dilakukan perancangan struktur
komponen, penyimpanan data pada basis data
dan desain antarmuka pengguna. Sequence
diagram digunakan untuk merepresentasikan
prilaku antar objek dengan mendefinisikan
lifeline serta pesan yang dikirimkan dan
diterima oleh objek yang berhubungan,
sedangkan class diagram digunakan untuk
merepresentasikan kumpulan fungsi yang akan
diterapkan pada sistem yang dikumpulkan dan
dipetakan dari sequence diagram yang telah
dibuat dari masing-masing fitur.
2.5 Implementasi
Tahap implementasi dilakukan penulisan
kode program, sehingga akan menghasilkan
suatu sistem berbasis website sebagai alat bantu
guru dalam memudahkan dan mendukung
kegiatan akademik berupa proses pembuatan
perangkat pembelajaran di sekolah, di mana
semua proses tersebut akan bisa terkontrol
dengan baik serta mendukung kegiatan
supervisi untuk meningkatkan kinerja
profesionalitas guru.
2.6 Pengujian dan Analisis
Untuk mengetahui keberhasilan sistem
yang telah dibuat maka dibutuhkan suatu
pengujian sistem. Terdapat 3 (tiga) pengujian
yang dilakukan di antaranya adalah pengujian
5. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5490
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
validasi untuk mengetahui keluaran (output)
yang dihasilkan apakah sudah sesuai (valid)
yang diharapkan, pengujian white-box bertujuan
memberikan jaminan bahwa semua alur sistem
(independen path) telah sesuai dengan hasil
yang telah dirancang, dan pengujian
penerimaan pengguna dengan hasil persentase
penilaian pengguna atas aplikasi dan
mendapatkan kepastian apakah sistem telah
memenuhi kriteria pengguna.
2.7 Pengambilan Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan penelitian akan berisi jawaban
jawab dari tujuan penelitian. Pengambilan
kesimpulan didasarkan pada hasil pengujian
dan analisis yang telah dilakukan. Selain itu
juga diberikan saran untuk kepentingan
pengembangan aplikasi selanjutnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dilakukan dengan 2
(dua) cara untuk memperoleh kebutuhan yang
diharapkan pada sistem yaitu dengan
wawancara dan pengumpulan dokumen-
dokumen terkait proses administrasi perangkat
pembelajaran dan supervisi guru. Dari hasil
analisis kebutuhan didapatkan 17 fitur utama
atau kebutuhan fungsional yang diturunkan dari
berapa aktor yang memiliki kepentingan dalam
sistem di antaranya admin utama, waka
kurikulum, guru dan responden suplemen
seperti dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Use case diagram
Dari masing-masing fitur yang telah
dinotasikan dalam bentuk diagram use case ,
selanjutnya dideskripsikan skenario pada
masing-masing use case. Pada Tabel 1
menunjukkan spesifikasi use case penilaian
kinerja guru yang dilakukan oleh aktor
responden suplemen.
Tabel 1. Use case skenario penilaian kinerja guru
Kode SIM APPS-F-17
Deskripsi
singkat
Sub-fungsional use case ini
memungkinkan aktor dapat melakukan
penilaian terhadap guru asesi.
Aktor Responden suplemen
Kondisi
awal
Aktor sudah berada pada halaman
responden PKG.
Skenario
utama
1) Aktor menekan tombol “Lakukan
Penilaian” sesuai dengan status
responden.
2) Sistem akan mengeluarkan pop-up
modal form.
3) Aktor mengisi form dengan
memasukkan enrol kode PKG. Lalu
menekan tombol “Lanjutkan”. {Alt-1}
4) Sistem melakukan redirect ke halaman
profil singkat guru.
5) Aktor memilih menu “Kuesioner PKG”
6) Sistem melakukan redirect ke halaman
form kuesioner.
7) Aktor melakukan pengisian form
kuesioner.
8) Aktor menekan tombol “Serahkan
Kuesioner”
9) Sistem melakukan redirect ke halaman
feed back ucapan terima kasih.
Skenario
alternatif
Alt-1: Enrol PKG tidak tersedia sistem
akan menampilkan alert “Enrol kode yang
dimasukkan tidak tersedia” pada halaman
beranda PKG.
Kondisi
akhir
Aktor berhasil melakukan penilaian
terhadap guru asesi.
Setelah alur kolaborasi atau kerja sama
antara sistem dan aktor telah diidentifikasi,
6. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5491
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
penggambaran alur kerja dibuat dengan
memodelkannya ke bentuk diagram aktivitas.
Pada Gambar 3 dijelaskan permodelan activity
diagram penilaian kinerja guru disesuaikan
dengan skenario pada fitur.
Gambar 3. Activity diagram penilaian kinerja guru
3.2 Perancangan
3.2.1 Perancangan Arsitektur
Sistem yang dibangun berbasis website
oleh sebab itu maka dibutuhkan browser untuk
bisa mengaksesnya, dalam konsep MVC sistem
basis data akan dibebankan pada class model
sebagai jalan keluar atau masuknya data. Selain
itu sistem juga akan mengirimkan notifikasi
email untuk memberitahukan detail akun
pengguna dan pemberitahuan terkait surat
keputusan tim supervisi sebagai informasi
penugasan terhadap guru asesor yang akan
menjadi supervisor PKG pada guru asesi.
3.2.2 Perancangan Sequence Diagram
Diagram ini merepresentasikan alur
komunikasi setiap objek yang saling
berhubungan dalam suatu proses dalam sistem
yang ditampilkan ke bentuk diagram. Jenis
objek yang digambarkan pada arsitektur
tersusun dari objek boundary yang
merepresentasikan view (tampilan), objek
control yang merepresentasikan controller dan
objek entity yang merepresentasikan model
(database system). Pada Gambar 4 merupakan
perancangan sequence diagram untuk fitur
penilaian kinerja guru.
Gambar 4. Sequence diagram fitur penilaian kinerja guru
7. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5492
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3.2.3 Perancangan Class Diagram
Diagram ini merepresentasikan sebuah
struktur dari sistem yang dibuat berdasarkan
sudut pandang definisi kelas dan objek, yang
digunakan untuk keperluan proses
pembangunan sistem. Pada implementasinya
sistem dibuat dengan menggunakan bantuan
framework codeigniter menggunakan model
arsitektur MVC (Model, View, Contoller). Pada
Gambar 5 merupakan diagram kelas yang
mendukung pada proses fitur penilaian kinerja
guru.
Gambar 5. Class diagram
Berdasarkan pada Gambar 5 dapat
dijelaskan bahwa pada saat proses fitur
penilaian kinerja guru dilakukan fungsi-fungsi
tersebut di antaranya fungsi do_enrol_pkg()
pada kelas controller Beranda, fungsi do_
submit_pkg() pada kelas controller Pkg, fungsi
gaet_enrol($enrol) pada kelas model
Pkg_model dan fungsi-fungsi pada kelas
Kuesioner_model yang saling berhubungan
sesuai dengan alur yang telah dijelaskan pada
Gambar 5 sequence diagram pada fitur
penilaian kinerja guru. Proses komunikasi antar
fungsi-fungsi terjadi baik pada kelas controller
maupun pada kelas model sesuai dengan kaidah
pengembangan model MVC.
3.2.4 Perancangan Antarmuka
Antarmuka sistem yang akan digambarkan
ke bentuk visual. Pada Gambar 6 merupakan
perancangan halaman (interface) dari fitur
penilaian kinerja guru.
Gambar 6. Perancangan antarmuka fitur penilaian
kinerja guru
3.3 Implementasi
Implementasi merupakan tahapan atau
proses untuk menerapkan dari hasil
perancangan dan pemodelan yang telah dibuat,
tentang bagaimana sistem akan bekerja secara
nyata untuk memenuhi kebutuhan dari sistem.
Sistem diimplementasikan menggunakan
framework codeigniter versi 3.1.6 dengan
menggunakan bahasa pemrograman php versi
7.1.11. Gambar 7 adalah hasil penerapan
pembuatan antarmuka sistem dari halaman
lakukan penilaian oleh responden suplemen
(Guru teman sejawat, peserta didik, orang
tua/wali murid dan DU/DI). Halaman ini
diperuntukkan untuk pengguna responden
suplemen agar dapat melakukan pengisian
kuesioner.
8. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5493
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 7. Implementasi antarmuka fitur penilaian kinerja guru oleh responden suplemen
3.4 Pengujian dan Analisis
Pengujian dan analisis ditujukan untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan sistem yang
diharapkan. Dalam hal ini sistem informasi
manajemen administrasi perangkat
pembelajaran dan supervisi guru menggunakan
3 (tiga) metode pengujian di antaranya adalah
pengujian validasi, pengujian white-box dan
pengujian penerimaan pengguna.
3.4.1 Pengujian Validasi
Pengujian validasi bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh sistem dapat berjalan
sesuai dengan kebutuhan pengguna dan apakah
keluaran (output) yang dihasilkan sistem telah
sesuai dengan apa yang diharapkan. Cara
pengujian validasi dilakukan berdasarkan pada
setiap skenario use case atau setiap fitur yang
telah disediakan oleh sistem. Pendefinisian
kasus uji dari setiap fitur kebutuhan fungsional
dilakukan pada tahap ini. Dari hasil pengujian
validasi yang didapatkan dari prosedur uji, pada
setiap kasus uji mendapatkan hasil berikut
dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengujian validasi sistem
No. Uji Objek Uji / Fitur Status
Validasi_01 Mengubah profil sekolah Valid
Validasi_02 Mengelola mata pelajaran Valid
Validasi_03 Mengelola tenaga pengajar Valid
Validasi_04 Mengelola indikator
kompetensi PKG
Valid
Validasi_05 Mengelola kalender
pendidikan
Valid
Validasi_06 Mengelola format DPA Valid
Validasi_07 Menentukan asesor untuk
guru asesi
Valid
Validasi_08 Monitoring administrasi guru Valid
Validasi_09 Penyusunan APP Valid
Validasi_10 Pendaftaran supervisi PKG Valid
Validasi_11 Supervisi APP Valid
Validasi_12 Supervisi PKG Valid
Validasi_13 Rekapitulasi data kehadiran
guru asesi
Valid
Validasi_14 Verifikasi hasil PKG
responden suplemen
Valid
Validasi_15 Mengelola dokumen
pendukung PKG
Valid
Validasi_16 Mencetak laporan hasil
supervisi
Valid
Validasi_17 PKG oleh responden
suplemen
Valid
9. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5494
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Pengujian validasi minimal dilakukan 3
kali pada setiap prosedur uji yang telah
ditentukan pada keseluruhan kasus uji sebanyak
17 fitur sesuai yang dibutuhkan. Hasil
pengujian validasi menunjukkan 100% fitur
kebutuhan sistem telah valid. Sehingga dapat
tarik kesimpulan bahwa sistem administrasi
perangkat pembelajaran dan supervisi guru
yang diimplementasikan telah berjalan sesuai
apa yang diharapkan.
3.4.2 Pengujian White-box
Pengujian ini dikerjakan dengan
melakukan pemeriksaan logika dari kode
program. Pada Gambar 8 merupakan hasil
pengujian white-box untuk method (fungsi)
do_tambah_dokumen_app() pada kelas
Perangkat_ajar. Dari hasil pengujian
didapatkan 6 (enam) jalur independen yang
dapat digunakan pada saat proses pemanggilan
method dilakukan dengan masing-masing
kemungkinan yang dapat dilakukan oleh sistem
berdasarkan alur logika kode program yang
telah diimplementasikan.
Gambar 8. Hasil pengujian white-box
Berdasarkan pada hasil dari pengujian
white-box dapat disimpulkan bahwa sistem
informasi manajemen administrasi perangkat
pembelajaran dan supervisi guru dapat
digunakan dengan diminimalkannya kesalahan-
kesalahan logika dengan dilakukannya
pengujian white-box.
3.4.3 Pengujian Penerimaan Pengguna
Pengujian ini menggunakan TAM
(Technology Acceptance Model) di mana
pengukuran didasarkan pada 4 domain khusus
di antaranya persepsi kegunaan sistem atau
Perceived Usefulness (PU), tingkat kemudahan
yang dirasakan pengguna atau Perceived Ease
of Use (PEOU), sikap pengguna terhadap
penggunaan sistem atau Attitude Towards Use
(ATU) dan minat pengguna untuk
menggunakan sistem atau Behavioral Intention
(BI). Adapun untuk jumlah responden peserta
uji minimal 5 orang (5%) yang dipilih secara
acak dari jumlah populasi guru sebanyak 99
orang. Sedangkan untuk penentuan peserta uji
responden suplemen (siswa, orang tua dan
DU/DI) hanya diambil 2 (dua) peserta uji yang
dipilih secara acak dari masing-masing
responden suplemen dengan alasan dan dinilai
sudah mewakili responden dan juga nantinya
titik berat sistem kebanyakan akan digunakan
oleh guru. Berdasarkan pada hasil pengujian
penerimaan pengguna menggunakan TAM
dengan 4 domain utama yang diturunkan
menjadi 14 pernyataan dalam kuesioner yang
telah dilakukan dengan 15 responden peserta uji
diantaranya 1 waka kurikulum, 7 guru, 1 staf
ICT, 2 siswa, 2 orang tua dan 2 DU/DI
didapatkan hasil penilaian untuk masing-
masing domain pengujian penerimaan
pengguna pada sistem informasi manajemen
administrasi perangkat pembelajaran dan
supervisi guru pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK). Pertama, untuk persepsi
kegunaan atau Perceived Usefulness (PU)
mendapatkan penilaian sebesar 86,67% dengan
representasi penilaian dapat diterima dengan
baik. Kedua, untuk kemudahan yang dirasakan
pengguna atau Perceived Ease of Use (PEOU)
mendapatkan penilaian sebesar 85,33% dengan
representasi penilaian dapat diterima dengan
baik. Ketiga, untuk sikap terhadap penggunaan
sistem atau Attitude Towards Use (ATU)
mendapatkan penilaian sebesar 81,78% dengan
representasi penilaian dapat diterima dengan
baik. Keempat, untuk minat pengguna untuk
menggunakan sistem atau Behavioral Intention
(BI) mendapatkan penilaian sebesar 80,68%
dengan representasi penilaian dapat diterima
dengan baik. Sedangkan untuk hasil rata-rata
penilaian penerimaan pengguna dari 15 peserta
uji didapatkan sebesar 83,62% dengan
representasi penilaian dapat diterima dengan
baik. Adapun saran dan masukkan yang
didapatkan dari peserta uji sistem mendapatkan
penilaian positif dibuktikan dengan minat
peserta uji untuk segera menerapkan sistem
yang telah dibuat di sekolah SMK Negeri 5
Malang untuk membantu memudahkan kinerja
guru dalam memenuhi kewajiban administrasi
baik untuk administrasi perangkat pembelajaran
maupun penilaian kinerja.
10. Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 5495
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
4. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian yang
telah dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan di
antaranya sebagai berikut:
1. Dalam melakukan analisis kebutuhan
peneliti menggunakan 2 (dua) cara
untuk mendapatkan kebutuhan yang
diharapkan pada sistem yaitu dengan
melakukan wawancara dan
pengumpulan dokumen terkait proses
administrasi perangkat pembelajaran
dan supervisi guru. Dari hasil analisis
kebutuhan didapatkan 17 fitur utama
atau kebutuhan fungsional yang
diturunkan dari berapa aktor yang
terlibat dalam sistem di antaranya
admin, waka kurikulum, guru dan
responden suplemen (guru teman
sejawat, siswa, orang tua, dunia usaha
atau dunia industri).
2. Dalam melakukan perancangan dari
sistem peneliti menggunakan metode
OOAD yang direpresentasikan atau
dimodelkan dalam bentuk diagram
Unified Modeling Languange (UML)
dari masing-masing fitur, diagram
UML yang digunakan untuk
memodelkan di antaranya use case
diagram, activity diagram, sequence
diagram dan class diagram serta untuk
memodelkan struktur database
menggunakan Physical Data Model
(PDM) yang menggambarkan struktur
nyata dalam basis data. Sedangkan
untuk implementasi sistem peneliti
menerapkan model arsitektur MVC
menggunakan bantuan framework
codeigniter serta untuk basis datanya
menggunakan MySQL.
3. Dari hasil pengujian yang telah
dilakukan menggunakan 3 jenis
pengujian yaitu pengujian validasi,
pengujian white-box dan pengujian
penerimaan pengguna didapatkan hasil
di antaranya: Pertama, hasil pengujian
validasi secara fungsional dari 17 fitur
menunjukkan 100% fitur kebutuhan
sistem telah valid dan telah berjalan
sesuai apa yang diharapkan. Kedua,
hasil pengujian white-box dapat ditarik
dan diberikan kesimpulan bahwa sistem
dapat digunakan dengan
diminimalkannya kesalahan-kesalahan
logika, serta telah berjalan sesuai alur
logika yang digunakan dalam
implementasi sistem. Ketiga, hasil
pengujian penerimaan pengguna pada
sistem didapatkan hasil di mana rata-
rata penilaian penerimaan pengguna
dari 15 peserta uji didapatkan sebesar
83,62% dengan representasi penilaian
sistem dapat diterima dengan baik.
5. DAFTAR PUSTAKA
Booch, G., Rumbaugh, J., & Jacobson, I., 1998.
The Unified Modeling Language User
Guide 1st
Edition. Canada: Addison
Wesley-Professional.
Nazarudin, 2007. Manajemen Pembelajaran:
Implementasi Konsep, Karakteristik dan
Metodologi Pendidikan Agama Islam di
Sekolah Umum. Yogyakarta: Teras.
Permendikbud nomor 65 Tahun 2013 Tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.
Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 Tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta: Kementrian
Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
Perry, W.E., 2006. Effective Methods for
Software Testing 3rd
Edition.
Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Prastowo, A., 2015. Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu: Implementasi
Kurikulum 2013 untuk SD/MI. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Pressman, R.S., 2010. Rekayasa Perangkat
Lunak: Pendekatan Praktis Edisi 7.
Diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh
Nugroho, A. et. al. 2012. Yogyakarta:
Andi.
View publication statsView publication stats