Dokumen tersebut membahas tentang definisi asam dan basa menurut beberapa teori kimia, yaitu:
1) Teori Arrhenius yang mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- ketika larut dalam air.
2) Teori Bronsted-Lowry yang mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton.
3) Teori Lewis yang mendefinisikan asam sebagai ak
Reaksi redoks Al + NO3- → AlO2- + NH3 disetarakan dengan metode setengah reaksi (ion-elektron) yang terdiri dari dua tahapan yaitu penyetaraan setiap setengah reaksi secara terpisah dan penyetaraan jumlah elektron antara kedua setengah reaksi.
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat senyawa asam dan basa, penggolongan asam dan basa kuat atau lemah, skala pH, antasida, dan pengaruh asam serta basa terhadap kesehatan manusia. Asam akan mengubah lakmus biru menjadi merah, bereaksi dengan logam dan basa untuk menghasilkan garam dan air, serta bersifat donor proton. Sedangkan basa akan mengubah lakmus merah menjadi biru, bers
Dokumen tersebut membahas tentang definisi asam dan basa menurut beberapa teori kimia, yaitu:
1) Teori Arrhenius yang mendefinisikan asam sebagai zat yang menghasilkan ion H+ dan basa sebagai zat yang menghasilkan ion OH- ketika larut dalam air.
2) Teori Bronsted-Lowry yang mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton.
3) Teori Lewis yang mendefinisikan asam sebagai ak
Reaksi redoks Al + NO3- → AlO2- + NH3 disetarakan dengan metode setengah reaksi (ion-elektron) yang terdiri dari dua tahapan yaitu penyetaraan setiap setengah reaksi secara terpisah dan penyetaraan jumlah elektron antara kedua setengah reaksi.
Bab 5 membahas stoikiometri atau perhitungan kimia yang meliputi tata nama senyawa, hukum-hukum dasar kimia, persamaan reaksi, konsep mol, dan stoikiometri reaksi."
Dokumen tersebut membahas tentang sifat senyawa asam dan basa, penggolongan asam dan basa kuat atau lemah, skala pH, antasida, dan pengaruh asam serta basa terhadap kesehatan manusia. Asam akan mengubah lakmus biru menjadi merah, bereaksi dengan logam dan basa untuk menghasilkan garam dan air, serta bersifat donor proton. Sedangkan basa akan mengubah lakmus merah menjadi biru, bers
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul, rumus empiris, dan persamaan kimia. Juga membahas lambang unsur kimia dan tata nama senyawa kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia, termasuk definisi reaksi kimia, jenis-jenis reaksi kimia seperti reaksi penggabungan, penguraian, dan pertukaran, serta tanda-tanda terjadinya suatu reaksi kimia seperti perubahan warna dan pembentukan gas.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen menjelaskan tentang reaksi redoks dan cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa elektron yang dilepaskan pada setengah reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi. Langkah-langkah penyetaraan reaksi meliputi penentuan kerangka reaksi, penyetaraan unsur dan oksigen, penyetaraan muatan dengan elektron
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi-reaksi asam basa. Ia menjelaskan tentang definisi asam, basa, dan garam serta jenis-jenis asam seperti monoprotik, poliprotik, dan triprotik beserta contohnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang reaksi-reaksi yang terjadi ketika asam atau basa larut dalam air dan sifat larutan garam yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron
Teori asam basa telah berkembang untuk menjelaskan tingkah laku asam dan basa dengan lebih realistik. Teori Arrhenius memiliki kelemahan karena tidak mempertimbangkan pengaruh pelarut. Teori Brønsted-Lowry melengkapi ini dengan menekankan peran pelarut dan transfer proton. Teori Lewis juga menjelaskan reaksi tanpa transfer proton melalui donor-penerima elektron. Kekuatan suatu asam diukur dengan konstanta kesetimb
Bab V membahas tentang kesetimbangan asam basa. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, yaitu teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Teori-teori tersebut mendefinisikan asam dan basa berdasarkan ion hidrogen yang dilepaskan/diterima, atau kemampuan untuk menerima/melepaskan elektron. Dokumen juga membahas tentang konsep pH, larutan penyangga, hasil kali kelarutan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptxssuser99c298
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit asam dan basa untuk pelajaran IPA kelas XI SMA. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang (1) perbedaan larutan elektrolit kuat dan lemah berdasarkan daya hantarnya, (2) teori asam basa menurut Arrhenius dan konsep pH, serta (3) cara pembentukan larutan asam dan basa.
1. Teori asam basa menjelaskan sifat kimia zat tersebut berdasarkan kemampuannya untuk memberikan atau menerima proton. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
2. Teori Brønsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai pemberi proton dan basa sebagai penerima proton. Teori ini memperluas cakupan zat yang dapat berperan sebagai asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi definisi, jenis, kekuatan, dan cara pengukuran derajat keasaman dan kebasaan melalui konsep pH. Secara ringkas, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion hidrogen ketika terlarut dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion hidroksida. Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh seberapa mudah senyawa terurai menghasilkan ion tersebut. Penguk
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang rumus kimia, termasuk rumus molekul, rumus empiris, dan persamaan kimia. Juga membahas lambang unsur kimia dan tata nama senyawa kimia.
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia, termasuk definisi reaksi kimia, jenis-jenis reaksi kimia seperti reaksi penggabungan, penguraian, dan pertukaran, serta tanda-tanda terjadinya suatu reaksi kimia seperti perubahan warna dan pembentukan gas.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi beberapa teori asam basa, kesetimbangan air dan konsep pH, serta kesetimbangan asam dan basa. Beberapa ilmuan telah memberikan definisi berbeda tentang asam basa namun saling melengkapi.
Dokumen menjelaskan tentang reaksi redoks dan cara menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi. Metode ini didasarkan pada prinsip bahwa elektron yang dilepaskan pada setengah reaksi oksidasi sama dengan elektron yang diserap pada setengah reaksi reduksi. Langkah-langkah penyetaraan reaksi meliputi penentuan kerangka reaksi, penyetaraan unsur dan oksigen, penyetaraan muatan dengan elektron
Dokumen tersebut membahas tentang reaksi-reaksi asam basa. Ia menjelaskan tentang definisi asam, basa, dan garam serta jenis-jenis asam seperti monoprotik, poliprotik, dan triprotik beserta contohnya. Dokumen ini juga menjelaskan tentang reaksi-reaksi yang terjadi ketika asam atau basa larut dalam air dan sifat larutan garam yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep asam dan basa menurut teori Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis. Teori Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang melepaskan ion H+ dan basa sebagai zat yang melepaskan ion OH-. Teori Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Teori Lewis mendefinisikan asam sebagai akseptor pasangan elektron dan basa sebagai donor pasangan elektron
Teori asam basa telah berkembang untuk menjelaskan tingkah laku asam dan basa dengan lebih realistik. Teori Arrhenius memiliki kelemahan karena tidak mempertimbangkan pengaruh pelarut. Teori Brønsted-Lowry melengkapi ini dengan menekankan peran pelarut dan transfer proton. Teori Lewis juga menjelaskan reaksi tanpa transfer proton melalui donor-penerima elektron. Kekuatan suatu asam diukur dengan konstanta kesetimb
Bab V membahas tentang kesetimbangan asam basa. Terdapat beberapa teori yang menjelaskan sifat asam dan basa, yaitu teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis. Teori-teori tersebut mendefinisikan asam dan basa berdasarkan ion hidrogen yang dilepaskan/diterima, atau kemampuan untuk menerima/melepaskan elektron. Dokumen juga membahas tentang konsep pH, larutan penyangga, hasil kali kelarutan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian asam dan basa, contoh-contoh asam dan basa yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, teori-teori asam basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis, serta identifikasi asam dan basa menggunakan indikator.
Bab 7 - Larutan Elektrolit Asam dan Basa.pptxssuser99c298
Dokumen tersebut membahas tentang larutan elektrolit asam dan basa untuk pelajaran IPA kelas XI SMA. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang (1) perbedaan larutan elektrolit kuat dan lemah berdasarkan daya hantarnya, (2) teori asam basa menurut Arrhenius dan konsep pH, serta (3) cara pembentukan larutan asam dan basa.
1. Teori asam basa menjelaskan sifat kimia zat tersebut berdasarkan kemampuannya untuk memberikan atau menerima proton. Beberapa teori yang dikemukakan antara lain teori Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan Lewis.
2. Teori Brønsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai pemberi proton dan basa sebagai penerima proton. Teori ini memperluas cakupan zat yang dapat berperan sebagai asam basa.
Dokumen tersebut membahas tentang asam dan basa, meliputi definisi, jenis, kekuatan, dan cara pengukuran derajat keasaman dan kebasaan melalui konsep pH. Secara ringkas, asam adalah senyawa yang dapat melepaskan ion hidrogen ketika terlarut dalam air, sedangkan basa dapat melepaskan ion hidroksida. Kekuatan asam dan basa ditentukan oleh seberapa mudah senyawa terurai menghasilkan ion tersebut. Penguk
Asam dapat dijelaskan sebagai zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) ketika dilarutkan dalam air. Asam dan basa dapat dibedakan berdasarkan nilai pHnya, dengan larutan asam memiliki pH kurang dari 7 dan larutan basa lebih dari 7.
Dokumen tersebut membahas tentang teori asam basa, mulai dari teori Arrhenius hingga teori Bronsted-Lowry. Teori Arrhenius menyatakan bahwa asam melepaskan ion hidrogen (H+) sedangkan basa melepaskan ion hidroksida (OH-) dalam air. Teori Bronsted-Lowry memperluas definisi ini dengan menyatakan bahwa asam adalah donor proton (H+) dan basa adalah penerima proton. Dokumen juga membahas tentang indikator asam
Bab 5 membahas stoikiometri, yang mencakup tata nama senyawa anorganik dan organik, hukum-hukum dasar kimia seperti hukum Lavoisier dan Dalton, persamaan reaksi kimia, hukum Gay-Lussac dan hipotesis Avogadro, konsep mol, dan stoikiometri reaksi kimia.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. Larutan Asam dan Larutan Basa
(Teori Menurut Para Ahli)
TEORI ASAM-BASA ARRHENIUS
Di tahun 1886, Arrhenius mengusulkan teori disosiasi elektrolit, dengan teori ini ia
mendefinisikan asam basa sebagai berikut:
Teori asam basa Arrhenius
asam: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton (H+)
basa: zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-)
Dengan demikian, keasaman asam khlorida dan kebasaan natrium hidroksida dijelaskan
denga persamaan berikut:
HCl + aq –> H+(aq) + Cl-(aq) … (9.8)
NaOH + aq –> Na+(aq) + OH-(aq) …. (9.9)
(aq) menandai larutan dalam air.
Walaupun teori Arrhenius baru dan persuasif, teori ini gagal menjelaskan fakta bahwa
senyawa semacam gas amonia, yang tidak memiliki gugus hidroksida dan dengan demikian
tidak dapat menghasilkan ion hidroksida menunjukkan sifat basa.
Proton, H+ , adalah inti atom hidrogen dan tidak memiliki sebuah elektron pun. Jadi dapat
diharapkan proton jauh lebih kecil dari atom, ion atau molekul apapun. Karena H2O memiliki
kepolaran yang besar, proton dikelilingi dan ditarik oleh banyak molekul air, yakni terhidrasi
(keadaan ini disebut hidrasi). Dengan kata lain, proton tidak akan bebas dalam air. Bila
proton diikat dengan satu molekul H2O membentuk ion hidronium H3O+, persamaan disosiasi
elektrolit asam khlorida adalah:
HCl + H2O –> H3O+ + Cl- … (9.10)
Karena telah diterima bahwa struktur nyata dari ion hidronium sedikit lebih rumit, maka
proton sering hanya dinyatakan sebagai H+ bukan sebagai H3O+.
2. TEORI ASAM-BASA BRONSTED DAN LOWRY
Di tahun 1923, kimiawan Denmark Johannes Nicolaus Bronsted (1879-1947) dan kimiawan
Inggris Thomas Martin Lowry (1874-1936) secara independen mengusulkan teori asam basa
baru, yang ternyata lebih umum.
Teori Bronsted dan Lowry asam: zat yang menghasilkan dan mendonorkan proton (H+) pada
zat lain basa: zat yang dapat menerima proton (H+) dari zat lain.
Berdasarkan teori ini, reaksi antara gas HCl dan NH3 dapat dijelaskan sebagai reaksi asam
basa, yakni
HCl(g) + NH3(g) –>NH4Cl(s) … (9.11)
simbol (g) dan (s) menyatakan zat berwujud gas dan padat. Hidrogen khlorida mendonorkan
proton pada amonia dan berperan sebagai asam.
Menurut teori Bronsted dan Lowry, zat dapat berperan baik sebagai asam maupun basa. Bila
zat tertentu lebih mudah melepas proton, zat ini akan berperan sebagai asam dan lawannya
sebagai basa. Sebaliknya, bila zuatu zat lebih mudah menerima proton, zat ini akan berperan
sebagai basa. Dalam suatu larutan asam dalam air, air berperan sebagai basa.
HCl + H2O –>
asam1
basa2
Cl+ H3O+
… (9.12)
basa
asam
konjugat 1 konjugat 2
Dalam reaksi di atas, perbedaan antara HCl dan Cl- adalah sebuah proton, dan perubahan
antar keduanya adalah reversibel. Hubungan seperti ini disebut hubungan konjugat, dan
pasangan HCl dan Cl- juga disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat.
Larutan dalam air ion CO32- bersifat basa. Dalam reaksi antara ion CO32- dan H2O, yang
pertama berperan sebagai basa dan yang kedua sebagai asam dan keduanya membentuk
pasangan asam basa konjugat.
H2O + CO32- –>
asam1
basa2
OH+ HCO3… (9.12)
basa
asam
konjugat 1 konjugat 2
Zat disebut sebagai amfoter bila zat ini dapat berperan sebagao asam atau basa. Air adalah zat
amfoter yang khas. Reaksi antara dua molekul air menghasilkan ion hidronium dan ion
hidroksida adalah contoh khas reaksi zat amfoter
H2O + H2O –>
asam1
basa2
OH+ H3O+
… (9.12)
basa
asam
konjugat 1 konjugat 2
3. TEORI ASAM-BASA LEWIS
Di tahun 1923 ketika Bronsted dan Lowry mengusulkan teori asam-basanya, Lewis juga
mengusulkan teori asam basa baru juga. Lewis, yang juga mengusulkan teori oktet,
memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus diselesaikan
berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan.
Teori asam basa Lewis
Asam: zat yang dapat menerima pasangan elektron.
Basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron.
Semua zat yang didefinisikan sebagai asam dalam teori Arrhenius juga merupakan asam
dalam kerangka teori Lewis karena proton adalah akseptor pasangan elektron . Dalam reaksi
netralisasi proton membentuk ikatan koordinat dengan ion hidroksida.
H+ + OH-
H2O (9.30)
Situasi ini sama dengan reaksi fasa gas yang pertama diterima sebagai reaksi asam basa
dalam kerangka teori Bronsted dan Lowry.
HCl(g) + NH3(g)
NH4Cl(s) (9.31)
Dalam reaksi ini, proton dari HCl membentuk ikatan koordinat dengan pasangan elektron
bebas atom nitrogen.
Keuntungan utama teori asam basa Lewis terletak pada fakta bahwa beberapa reaksi yang
tidak dianggap sebagai reaksi asam basa dalam kerangka teori Arrhenius dan Bronsted Lowry
terbukti sebagai reaksi asam basa dalam teori Lewis. Sebagai contoh reakasi antara boron
trifluorida BF3 dan ion fluorida F-.
BF3 + F-–> BF4- … (9.32)
Reaksi ini melibatkan koordinasi boron trifluorida pada pasangan elektron bebas ion fluorida.
Menurut teori asam basa Lewis, BF3 adalah asam. Untuk membedakan asam semacam BF3
dari asam protik (yang melepas proton, dengan kata lain, asam dalam kerangka teori
Arrhenius dan Bronsted Lowry), asam ini disebut dengan asam Lewis. Boron membentuk
senyawa yang tidak memenuhi aturan oktet, dan dengan demikian adalah contoh khas unsur
yang membentuk asam Lewis.
Karena semua basa Bonsted Lowry mendonasikan pasangan elektronnya pada proton, basa
ini juga merupakan basa Lewis. Namun, tidak semua asam Lewis adalah asam Bronsted
Lowry sebagaimana dinyatakan dalam contoh di atas.
Dari ketiga definisi asam basa di atas, definisi Arrhenius yang paling terbatas. Teori Lewis
meliputi asam basa yang paling luas. Sepanjang yang dibahas adalah reaksi di larutan dalam
air, teori Bronsted Lowry paling mudah digunakan, tetapi teori Lewis lah yang paling tepat
bila reaksi asam basa melibatkan senyawa tanpa proton.