Makalah ini membahas tentang perencanaan program pembelajaran fisika di SMA. Secara garis besar makalah ini membahas tentang pengertian perencanaan pembelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian strategi pembelajaran, pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaannya, dan jenis-jenis strategi pembelajaran seperti strategi ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, dan peningkatan kemampuan berpikir.
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
Makalah ini membahas konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dijelaskan sebagai pola umum perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa pengelompokan strategi pembelajaran antara lain menurut Gagne dan Briggs serta Joyce dan Weil. Variabel strategi pembelajaran meliputi tujuan, bahan pelajaran, peran guru dan sis
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
Makalah ini membahas tentang Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui pendekatan inkuiri dengan tahapan orientasi, pelacakan, konfrontasi, inkuiri, akomodasi dan transfer pengetahuan. Metode demonstrasi digunakan untuk menyampaikan pelajaran secara langsung.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dengan menggunakan media film dan powerpoint terhadap kompetensi siswa tentang tektonisme.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media film lebih berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi siswa dibandingkan penggunaan powerpoint.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Makalah ini membahas tentang strategi dan metode pembelajaran. Terdapat 3 bab utama, yaitu: (1) pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah dan tujuan penulisan, (2) pembahasan yang mendefinisikan strategi pembelajaran, dasar pemilihan strategi, dan menjelaskan beberapa metode pembelajaran seperti demonstrasi, kerja lapangan, sosiodrama, dan simulasi, (3) penutup berisi kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian strategi pembelajaran, pertimbangan pemilihan strategi pembelajaran, prinsip-prinsip penggunaannya, dan jenis-jenis strategi pembelajaran seperti strategi ekspositori, inkuiri, berbasis masalah, dan peningkatan kemampuan berpikir.
Makalah konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajarUkhty Nicken
Makalah ini membahas konsep dasar strategi pembelajaran dan teori belajar dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dijelaskan sebagai pola umum perbuatan guru dan siswa dalam pembelajaran yang bertujuan mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa pengelompokan strategi pembelajaran antara lain menurut Gagne dan Briggs serta Joyce dan Weil. Variabel strategi pembelajaran meliputi tujuan, bahan pelajaran, peran guru dan sis
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
Makalah ini membahas tentang Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui pendekatan inkuiri dengan tahapan orientasi, pelacakan, konfrontasi, inkuiri, akomodasi dan transfer pengetahuan. Metode demonstrasi digunakan untuk menyampaikan pelajaran secara langsung.
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM...endik baulu
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran langsung dengan menggunakan media film dan powerpoint terhadap kompetensi siswa tentang tektonisme.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media film lebih berpengaruh terhadap peningkatan kompetensi siswa dibandingkan penggunaan powerpoint.
3. Penelitian ini menunjukkan bahwa
Makalah ini membahas tentang strategi dan metode pembelajaran. Terdapat 3 bab utama, yaitu: (1) pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah dan tujuan penulisan, (2) pembahasan yang mendefinisikan strategi pembelajaran, dasar pemilihan strategi, dan menjelaskan beberapa metode pembelajaran seperti demonstrasi, kerja lapangan, sosiodrama, dan simulasi, (3) penutup berisi kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas pentingnya perencanaan pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar. Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu syarat mutlak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Dokumen tersebut merangkum pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru di sebuah sekolah. Berbagai strategi digunakan seperti pemusatan guru, pemusatan murid, berasaskan bahan dan tugasan. Metode yang digunakan meliputi mengenalpasti masalah, merancang penyelesaian, mengumpul maklumat, membuat tafsiran dan kesimpulan. Teknik-teknik seperti bermain peranan, latihan berul
Teori Ekologi Bronfenbrenner menjelaskan bahawa perkembangan dan pembelajaran individu dipengaruhi oleh interaksi antara individu dengan sistem-sistem lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan teori ini, saya memahami bahawa sebagai guru, saya perlu memahami konteks sosial dan budaya murid untuk membentuk alam pembelajaran yang sesuai. Saya perlu mengambil kira interaksi murid dengan keluarga, rakan sebaya, guru dan komuniti
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
Makalah ini membahas tentang Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). SPPKB adalah strategi pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui proses dialogis dan penemuan pengetahuan secara mandiri. SPPKB memiliki 6 tahapan yaitu orientasi, pelacakan, konfrontasi, inkuiri, akomodasi, dan transfer. Salah satu metode yang sesuai untuk menerapkan SPPKB
Proposal ini membahas penerapan kolaborasi model pembelajaran peta konsep dan numbered head together untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK dalam mendiagnosis permasalahan komputer. Penelitian ini bertujuan meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar melalui pendekatan kolaboratif."
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penggunaan metode pembelajaran guru di SMAN 1 Madapangga. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain: 1) Sebagian besar guru belum mampu menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan materi, 2) Diperlukan peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran, 3) Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya peningkatan ke
Link asalnya:
http://cmgan-ppc.blogs.smjk.edu.my/files/2015/04/w-Pengenalan-KBAT.pdf
Tokoh-tokoh akademik mempunyai pendapat yang berbeza-beza tentang tafsiran yang sesuai untuk kemahiran berfikir. Sungguhpun begitu, kebanyakan tokoh bersetuju bahawa pemikiran dapat dikaitkan dengan proses menggunakan minda untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.
Benjamin Bloom membangunkan taksonomi beliau pada tahun 1950an. Taksonomi ini adalah suatu hierarki enam peringkat perkembangan pemikiran yang menjadi semakin kompleks dan mencabar. Tahap pemikiran boleh digunakan untuk membina soalan yang merentasi semua peringkat persekolahan dan dalam semua bidang pembelajaran. Semasa 1990an, anak murid beliau, Lorin Andersen telah membuat penambahbaikkan pada taksonomi asal. Beikut adalah perbandingan di antara kedua-dua taksonomi:
Paket Unit Pembelajaran ini membahas tentang Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi untuk mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP. Paket ini berisi dua unit pembelajaran tentang teks informational report dan laporan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang struktur dan unsur bahasa dari dua teks tersebut serta kemampuan menyusun dan menyampaikan kedua teks terse
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya strategi dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Strategi merupakan perencanaan sistematis yang dirancang oleh guru untuk memastikan pencapaian tujuan pengajaran dan pembelajaran. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dapat memastikan proses berjalan lancar dan tujuan tercapai. Pendekatan berpusat pada murid adalah salah satu pendekatan yang sering digunakan karena dapat meningkat
Makalah ini membahas tentang komponen-komponen strategi pembelajaran menurut Dick dan Carey serta Gagne dan Briggs. Menurut Dick dan Carey terdapat 5 komponen yakni kegiatan pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, test, dan kegiatan lanjutan. Sedangkan menurut Gagne dan Briggs terdapat 9 komponen strategi pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang strategi pembelajaran dalam implementasi kurikulum. Terdiri dari lima bab yang membahas tentang pengertian strategi pembelajaran, mengajar, dan belajar serta pengembangan strategi pembelajaran.
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdfHendriMarantika
Makalah ini membahas konsep dasar perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan untuk menentukan tujuan, sasaran, dan rangkaian kegiatan pembelajaran guna mengubah perilaku siswa. Perencanaan pembelajaran bertujuan untuk memandu proses pembelajaran agar lebih terarah dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas pentingnya perencanaan pembelajaran bagi guru dalam proses belajar mengajar. Perencanaan pembelajaran merupakan salah satu syarat mutlak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Dokumen tersebut merangkum pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh seorang guru di sebuah sekolah. Berbagai strategi digunakan seperti pemusatan guru, pemusatan murid, berasaskan bahan dan tugasan. Metode yang digunakan meliputi mengenalpasti masalah, merancang penyelesaian, mengumpul maklumat, membuat tafsiran dan kesimpulan. Teknik-teknik seperti bermain peranan, latihan berul
Teori Ekologi Bronfenbrenner menjelaskan bahawa perkembangan dan pembelajaran individu dipengaruhi oleh interaksi antara individu dengan sistem-sistem lingkungan sekitarnya.
Berdasarkan teori ini, saya memahami bahawa sebagai guru, saya perlu memahami konteks sosial dan budaya murid untuk membentuk alam pembelajaran yang sesuai. Saya perlu mengambil kira interaksi murid dengan keluarga, rakan sebaya, guru dan komuniti
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR (SPPKB)MythaChan
Makalah ini membahas tentang Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB). SPPKB adalah strategi pembelajaran yang bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui proses dialogis dan penemuan pengetahuan secara mandiri. SPPKB memiliki 6 tahapan yaitu orientasi, pelacakan, konfrontasi, inkuiri, akomodasi, dan transfer. Salah satu metode yang sesuai untuk menerapkan SPPKB
Proposal ini membahas penerapan kolaborasi model pembelajaran peta konsep dan numbered head together untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMK dalam mendiagnosis permasalahan komputer. Penelitian ini bertujuan meningkatkan partisipasi siswa dan hasil belajar melalui pendekatan kolaboratif."
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah penggunaan metode pembelajaran guru di SMAN 1 Madapangga. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain: 1) Sebagian besar guru belum mampu menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan sesuai dengan materi, 2) Diperlukan peningkatan kemampuan guru dalam penggunaan metode pembelajaran, 3) Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya peningkatan ke
Link asalnya:
http://cmgan-ppc.blogs.smjk.edu.my/files/2015/04/w-Pengenalan-KBAT.pdf
Tokoh-tokoh akademik mempunyai pendapat yang berbeza-beza tentang tafsiran yang sesuai untuk kemahiran berfikir. Sungguhpun begitu, kebanyakan tokoh bersetuju bahawa pemikiran dapat dikaitkan dengan proses menggunakan minda untuk membuat keputusan dan menyelesaikan masalah.
Benjamin Bloom membangunkan taksonomi beliau pada tahun 1950an. Taksonomi ini adalah suatu hierarki enam peringkat perkembangan pemikiran yang menjadi semakin kompleks dan mencabar. Tahap pemikiran boleh digunakan untuk membina soalan yang merentasi semua peringkat persekolahan dan dalam semua bidang pembelajaran. Semasa 1990an, anak murid beliau, Lorin Andersen telah membuat penambahbaikkan pada taksonomi asal. Beikut adalah perbandingan di antara kedua-dua taksonomi:
Paket Unit Pembelajaran ini membahas tentang Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi untuk mata pelajaran Bahasa Inggris di SMP. Paket ini berisi dua unit pembelajaran tentang teks informational report dan laporan, dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang struktur dan unsur bahasa dari dua teks tersebut serta kemampuan menyusun dan menyampaikan kedua teks terse
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya strategi dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Strategi merupakan perencanaan sistematis yang dirancang oleh guru untuk memastikan pencapaian tujuan pengajaran dan pembelajaran. Pemilihan strategi dan pendekatan yang tepat dapat memastikan proses berjalan lancar dan tujuan tercapai. Pendekatan berpusat pada murid adalah salah satu pendekatan yang sering digunakan karena dapat meningkat
Makalah ini membahas tentang komponen-komponen strategi pembelajaran menurut Dick dan Carey serta Gagne dan Briggs. Menurut Dick dan Carey terdapat 5 komponen yakni kegiatan pendahuluan, penyampaian informasi, partisipasi peserta didik, test, dan kegiatan lanjutan. Sedangkan menurut Gagne dan Briggs terdapat 9 komponen strategi pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang strategi pembelajaran dalam implementasi kurikulum. Terdiri dari lima bab yang membahas tentang pengertian strategi pembelajaran, mengajar, dan belajar serta pengembangan strategi pembelajaran.
MAKALAH TKPP kel.4- konsep dasar perencanaan pembelajaran .pdfHendriMarantika
Makalah ini membahas konsep dasar perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan proses pengambilan keputusan untuk menentukan tujuan, sasaran, dan rangkaian kegiatan pembelajaran guna mengubah perilaku siswa. Perencanaan pembelajaran bertujuan untuk memandu proses pembelajaran agar lebih terarah dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang pentingnya perencanaan pembelajaran fisika. Perencanaan pembelajaran harus memiliki empat unsur utama yaitu tujuan, strategi, sumber daya, dan implementasi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Langkah-langkah penyusunan perencanaan pembelajaran meliputi menentukan tujuan, kegiatan belajar, bahan ajar, dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti sebagai teknologi, sistem, disiplin ilmu, dan proses. Selain itu, pengembangan silabus dan persiapan mengajar, pengelolaan pembelajaran, sistem penilaian, serta evaluasi dan tindak lanjut merupakan komponen penting dalam perencana
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan pembelajaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang seperti sebagai teknologi, sistem, disiplin, sains, dan proses. Selain itu juga membahas mengenai pengembangan silabus, persiapan mengajar, pengelolaan pembelajaran, sistem penilaian, dan tindak lanjut evaluasi.
Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulumAnisa Fitriani
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, komponen, dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Secara khusus, dibahas fungsi kurikulum bagi orang tua murid dan peran orang tua yang semakin minim terlibat dalam pendidikan anaknya.
Perencanaan pembelajaran terdiri atas dua kata, yakni kata perencanaan dan kata pembelajaran. Pertama, perencanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Ketika kita merencanakan, maka pola pikir kita diarahkan bagaimana agar tujuan itu dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Teks tersebut membahas tentang strategi dan perencanaan dalam proses pembelajaran. Ia menjelaskan pengertian strategi sebagai rencana untuk mencapai tujuan, sedangkan perencanaan adalah pekerjaan yang dilakukan guru untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Teks tersebut juga membahas komponen-komponen pendidikan seperti tujuan, guru, siswa, bahan ajar dan lingkungan pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan, manfaat, dan fungsi perencanaan penilaian dalam pendidikan. Tujuan perencanaan penilaian adalah agar penilaian sesuai dengan tujuan yang direncanakan secara efektif dan efisien. Manfaatnya meliputi menjadi pedoman evaluasi dan meningkatkan efisiensi. Fungsinya antara lain memberi pemahaman tujuan pendidikan dan kebutuhan siswa. Dibahas pula permasalahan dan solusi
Tugas makalah-strategi-peasambelajaran (2)Mask Kur
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi pembelajaran dan bahan ajar, termasuk pengertian, prinsip-prinsip pemilihan, dan langkah-langkah pembuatan bahan ajar.
2. Dijelaskan pula jenis-jenis strategi pembelajaran seperti pengorganisasian, penyampaian, dan pengelolaan pembelajaran.
3. Prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar meliputi relevansi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Projek Kreatif dan Kewirausahaan - Peluang Usaha di Lingkungan i...
Makalah p3f kelompok 3
1. i
MAKALAH
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN FISIKA
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK III
MEILIN KRISNAWATI A24117030
MUH. HENDRI A24117033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya dalam membuat makalah ini dalam tugas mata kuliah
pengembangan program pembelajaran fisika. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
PALU,13 mei 2019
Penyusun
Kelompok 1
3. iii
Daftar isi
BAB I............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan .................................................................................................................... 3
BAB II............................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
2.1. Perencanaan Pembelajaran .................................................................................... 4
2.2. Definisi Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli ............................................ 5
2.3. Konsep Perencanaan Pembelajaran......................................................................... 6
2.4. Manfaat Perencanaan Pembelajaran ....................................................................... 7
2.5. Standar Kompetensi............................................................................................... 7
2.6. Kompetensi Dasar................................................................................................. 9
2.7. Indikator ..............................................................................................................11
BAB III..........................................................................................................................18
PENUTUP .....................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................18
3.2 Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................20
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan kualitas sumberdaya manusia sebagai rangkaian upaya untuk
mewujudkan manusia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya serta untuk
kesejahteraan bangsa mencakup pengembangan manusia, baik sebagai insan maupun
sebagai sumberdaya pembangunan.
Manusia sebagai insan menjadi perhatian karena dalam peningkatan
sumberdaya, manusia menjadi dasar dari kehidupan dirinya. Tentunya keberhasilan
membangun manusia sebagai insan seutuhnya akan menentukan keberhasilan
membangun manusia pada sisi lainnya, yaitu pelaku dalam membangun diri dan
lingkungannya.
Dari berbagai bentuk pengembangan kualitas sumberdaya manusia,
pendidikan dapat dikatakan sebagai katalisator utama pengembangan sumberdaya
manusia. Berkenaan perbincangan pendidikan, dalam konteks ke Indonesiaan, maka
hal tersebut identik dengan pendidikan formal di sekolah yang paradigma,
pendekatan, bentuk, pengelolaan, kurikulum dan manajemennya dari pemerintah.
Meskipun telah dilakukan upaya peningkatan pendidikan oleh pemerintah
dengan melakukan perubahan paradigma dan kurikulum, namun perubahan tersebut
dari masa ke masa masih belum memberikan hasil yang memuaskan.
Dalam sebuah kutipan Adang Rukhiyat tentang survey mutu pendidikan
Internasional, Indonesia setia menempati peringkat bawah. Human Development
Index (HDI) memposisikan Indonesia di peringkat 102 dari 106 negara yang
disurvey. Sementara PERC (The Political Economic Risk Consultation)
menempatkan sistem pendidikan Indonesia pada peringkat ke-12 dari 12 negara yang
disurvey, satu peringkat di bawah Vietnam.
5. 2
Dengan melihat data tersebut, maka diperlukan upaya keras untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Upaya terkecil yang dapat dilakukan
oleh satuan pendidikan adalah dengan membuat perencanaan pendidikan atau
pembelajaran. Dengan adanya perencanaan yang strategis akan dengan mudah
mengukur dan mencapai tujuan yang diimpikan. Tentunya dalam membuat
perencanaan pembelajaran tersebut harus melihat dan melibatkan komponen-
komponen yang ada dalam lingkungan pendidikan.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan
secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti aturan-aturan
yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan merupakan
proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan
perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.
Kurikulum sebagai program pendidikan, masih bersifat umum dan sangat
ideal. Untuk merealisasikan dalam bentuk kegiatan yang lebih operasional yaitu
dalam pembelajaran, terlebih dahulu guru harus memahami tuntutan kurikulum,
kemudian secara praktis dijabarkan kedalam bentuk perencanaan pembelajaran untuk
dijadikan pedoman operasional pembelajaran Sebagaimana dikemukakan oleh Nana
dan Sukirman (2008).
Perencanaan adalah pemikiran sebelum pelaksanaan sesuatu tugas. Jadi
Perencanaan Pengajaran berarti pemikiran tentang penerapan prinsip-prinsip umum
mengajar tersebut di dalam pelaksanaan tugas mengajar dalam suatu situasi interaksi
guru dan murid, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Karena dengan perencanaan itu, maka seseorang guru akan bisa memberikan
pelajaran dengan baik, karena ia dapat menghadapi situasi di dalam kelas secara
tegas, mantap dan fleksibel.
Karena membuat perencanaan yang baik, maka seorang akan tumbuh menjadi
seorang guru yang baik. Seorang bisa menjadi guru yang baik adalah berkat
pertumbuhan, berkat pengalaman dan akibat dari hasil belajar yang terus menerus,
walaupun faktor bakat ikut pula berpengaruh.
6. 3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan Standar Kompetensi ?
3. Apa yang dimaksud dengan Kompetensi Dasar ?
4. Apa yang dimaksud dengan Indikator ?
5. Apa yang dimaksud dengan Tujuan Pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pembelajaran
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan mengetahui Standar
Kompetensi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kompetensi Dasar
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Indikator
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Tujuan Pembelajaran
7. 4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran terdiri dari dua kata yaitu Perencanaan berasal dari
kata rencana yang artinya pengambilan keputusan tentang apa yang harus
dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu “Perencanaan” harus memiliki 4
unsur Yaitu :
1. Adanya tujuan yang harus dicapai.
2. Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3. Sumber daya yang dapat mendukung
4. Implementasi setiap keputusan
Kata yang kedua adalah Pembelajaran atau ungkapan yang lebih dikenal
sebelumnya dengan “Pengajaran” adalah Upaya untuk membelajarkan siswa.
(Degeng,1989). Yang menurut Muhaimin (2001, 183) kata pembelajaran lebih tepat
digunakan karena menggambarkan upaya untuk membangkitkan prakarsa belajar
seseorang. Disamping itu kata pembelajaran memiliki makna yang lebih dalam untuk
mengungkapkan hakikat desain pembelajaran.
Menurut Wina Sanjaya (2008, 26) Pembelajaran adalah terjemahan dari
“Intruction”, kata yang sering diambil dalam pendidikan di Amerika. Hal seperti itu
dikutip dari pernyataannya Gagne (1992) bahwa mengajar atau teaching adalah
bagian dari pembelajaran atau instruction.
Jadi Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan
siswa dalam memanfaatkan semua potensi dan sumber yang ada baik dari dalam diri
siswa maupun dari luar siswa untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk
membelajarkan siswa. Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat
kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil
8. 5
pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini
didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada. Kegiatan ini pada dasarnya merupakan
inti dari perencanaan pembelajaran.
Pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan (desain)
sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya siswa tidak hanya
berinteraksi dengan guru, tetapi memungkin berinteraksi dengan semua sumber
belajar yang dipakai untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu
pembelajran memusatkan pada bagaimana membelajarkan siswa dan bukan pada apa
yang dipelajari siswa. Adapaun perhatian terhadap apa yang dipelajari siswa
merupakan bidang kajian dari kurikulum yakni mengenai apa isi dari pembelajran
yang harus dipelajari siswa agar tercapai tujuan tersebut. Dalam kaitan ini hal-hal
yang dapat diperhatikan dalam mencapai pembelajaran adalah bagaiman cara
menggorganisasi pembelajaran, bagaimana menyampaikan isi pembelajaran dan
bagaimana menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada dan dapat
berfungsi secara optimal.
2.2. Definisi Perencanaan Pembelajaran Menurut Para Ahli
Berikut ini definisi tentang perencanaan pembelajaran menurut para ahli:
a. Ritchy
Ilmu yang merancang detail spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan
pemeliharaan situasi dengan fasilitas penegetahuan diantara satuan besar dan kecil
persoalan pokok.
b. Smith & Ragan
Proses sistematis dalam mengertikan prinsip belajar dan pembelajaran ke
dalam rancangan untuk bahan dan aktivitas pembelajaran. Proses sistematis dan
berfikir dalam mengartikan prinsip belajar dan pemebelajaran ke dalam rancangan
untuk bahan dan aktivitas pemebelajaran.
c. Zook
9. 6
Proses berfikir sistematis untuk mebantu pelajar memahami (belajar)
d. Ibrahim
Kegiatan merumuskan tujuan apa yang akan dicapai oleh suatu kegiatan
pembelejaran, cara apa yang dipakai untuk menilai pencapaian tujuan tersebut, materi
apa yang akan disampaikan, bagaimana cara menyampaikan, serta alat atau media apa
yang diperlukan.
e. Banghart dan Trull
Proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media pembelajaran,
penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dalam suatu alokasi waktu yang
akan dilaksanakan pada masa satu semester yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
f. Toeti Sukamto
Pengembangan pembelajran yang merupakan sebgai sistem yang akan
terintegrasi dan terdiri dari beberapa unsur yang salin berinteraksi.
g. Nana Sudjana
Kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu
pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespon)
komponen-komponen pembelajarn sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan
(materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik), serta bagaimana
mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis
2.3. Konsep Perencanaan Pembelajaran
Disebutkan bahwa konsep perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari
berbagai sudt pandang, diantaranya:
1. Perencanaan pembelajaran sebagai teknologi, dimana perencanaan
pembelajaran akan mendorong penggunaan teknik-teknik yang dapat
mengembangkan tingkah laku kognitif dan teori-teori yang konstruktif terhadap
pembelajaran;
10. 7
2. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu sistem, dimana terdapat
susunan sumber-sumber dan prosedur-prosedur untuk menggerakkan pembelajaran;
3. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah disiplin ilmu, di mana
perencanaan pembelajaran merupakan cabang dari suatu pengetahuan yang senantiasa
menghasilkan proses yang secara sistemik diimplementasikan;
4. Perencanaan pembelajaran sebagai sebuah proses; dan
5. Perencanaan pembelajaran sebagai suatu realitas
2.4. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Adapun manfaat perencanaan pembelajaran antara lain:
1) Sebagai petunjuk atau arah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran;
2) Sebagai pola dasar dalam mengatus tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang
terlibat dalam proses pembelajaran;
3) Sebagai alat ukur keefektifan kegiatan pembelajaran;
4) Sebagai bahan dasar penyusunan data untuk memperoleh keseimbangan kerja; 5)
Untuk penghematan waktu, tenaga, biaya, alat, dsb.
2.5. Standar Kompetensi
a. Pengertian Standar Kompetensi Guru
Depdiknas (2004:4) kompetensi diartikan, ”sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan
bertindak”. “Secara sederhana kompetensi diartikan seperangkat kemampuan yang
meliputi pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan yang harus dikuasai dan dimiliki
seseorang dalam rangka melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab
pekerjaan dan/atau jabatan yang disandangnya” (Nana Sudjana 2009:1). Nurhadi
(2004:15) menyatakan, “kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak”.
Selanjutnya menurut para ahli pendidikan Mc Ashan (dalam Nurhadi,
2004:16) menyatakan, ”kompetensi diartikan Sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dikuasai seseorang sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
11. 8
kemampuan yang dikuasai seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya,
sehingga dapat melakukan perilaku-perilaku koqnitif, afektif, dan psikomotor dengan
sebaik-baiknya. ”Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
(DalamSuparlan). Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di
dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan kompetensi adalah sebagai
suatu kecakapan untuk melakukan sesuatu pekerjaan berkat pengetahuan,
keterampilan ataupun keahlian yang dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
Undang-Undang Guru dan Dosan No.14 Tahun 2005 Pasal 8menyatakan, ” guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani
dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. ”Dari rumusan di atas jelas disebutkan pemilikan kompetensi oleh
setiapguru merupakan syarat yang mutlak harus dipenuhi oleh guru. Dengan
demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru
yang sebenarnya. Selanjutnya Pasal 10 menyebutkan empat kompetensi yang harus
dimiliki oleh guru yakni (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi kepribadian, (3)
kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional. Kompetensi tersebut akan
terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan standar Kompetensi
guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dalam
bentuk penguasaan perangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai
dan keterampilan bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut
kompeten. Standar kompetensi guru dipilah ke dalam tiga komponen yang kait-
mengait, yakni : 1) pengelolaan pembelajaran, 2) pengembangan profesi, dan 3)
penguasaan akademik. Komponen pertama terdiriatas empat kompetensi, komponen
kedua memiliki satu kompetensi, dan komponen ketiga memiliki dua kompetensi.
12. 9
Dengan demikian, ketiga komponen tersebut secara keseluruhan meliputi tujuh
kompetensi dasar, yaitu: 1) penyusunan rencana pembelajaran, 2) pelaksanaan
interaksi belajar mengajar, 3) penilaian prestasi belajar peserta didik, 4) pelaksanaan
tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, 5) pengembangan profesi,
6) pemahaman wawasan kependidikan, dan 7) penguasaan bahan kajian akademik
(sesuai denganmata pelajaran yang diajarkan).Abdurrahman Mas’ud (dalam Suparlan
2005:99) menyebutkan tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru, yakni : (1)
menguasai materi atau bahan ajar, (2) antusiasme, dan (3) penuh kasih sayang
(loving) dalam mengajar dan mendidik.
b. Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru
Depdiknas (2004: 4) tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai
jaminan dikuasainya tingkat kompetensi minimal oleh guru sehingga
yang bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina secara
efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses
pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya. Adapun manfaat
disusunnya standar kompetensi guru adalah sebagai acuan pelaksanaan uji
kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi pihak yang
berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk melakukan evaluasi, pengembangan
bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan.
2.6. Kompetensi Dasar
Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan nilai dan
sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Dalam hal ini
kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan yang
dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
melakukan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Hal
ini menunjukkan bahwa kompetensi mencakup tugas, ketrampilan, sikap dan
apresiasi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk dapat melaksanakan tugas-
tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu.
13. 10
Dalam kurikulum kompetensi sebagai tujuan pembelajaran itu dideskripsikan
secara eksplisit, sehingga dijadikan standart dalam pencapaian tujuan kurikulum.
Baik guru maupun siswa perlu memahami kompetensi yang harus dicapai dalam
proses pembelajaran. Pemahaman ini diperlukan dalam merencanakan strategi dan
indicator keberhasilan. Ada beberapa aspek didalam kompetensi sebagai tujuan,
antara lain:
1. Pengetahuan (knowlegde) yaitu kemampuan dalam bidang kognitif
2. Pemahaman (understanding) yaitu kedalaman pengetahuan yang dimiliki setiap
individu
3. Kemahiran (skill)
4. Nilai (value) yaitu norma-norma untuk melaksanakan secara praktik tentang tugas
yang dibebankan kepadanya
5. Sikap (attitude) yaitu pandangan individu terhadap sesuatu
6. Minat (interest) yaitu kecenderungan individu untuk melakukan suatu perbuatan
Sesuai aspek diatas maka tampak bahwa kompetensi sebagai tujuan dalam
kurikulum yang bersifat kompleks artinya kurikulum berdasarkan kompetensi
bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman kecakapan, nilai, sikap
dan minat siswa agar mereka dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran
disertai tanggung jawab. Dengan demikian tujuan yang ingin dicapai dalam
kompetensi ini bukanlah hanya sekedar pemahaman akan materi pelajaran, akan
tetapi bagaimana pemahaman dan penguasaan materi itu dapat mempengaruhi cara
bertindak dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Sehingga Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap
minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran
yang diberikan dalam kelas pada jenjang pendidikan tertentu. Juga merupakan
perincian atau penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi. Adapun penempatan
komponen Kompetensi Dasar dalam silabus sangat penting, hal ini berguna untuk
mengingatkan para guru seberapa jauh tuntutan target kompetensi yang harus
dicapainya.
14. 11
2.7. Indikator
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
Ø Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan
dalam Kompetensi Dasar;
Ø Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah;
Ø Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan/ daerah.
Daftar kata kerja operasional dengan tiga ranah yang biasa dipergunakan
untuk menyusun indikator.
1. Ranah Kognitif
Indikator kognitif proses merupakan perilaku (behavior) siswa yang
diharapkan muncul setelah melakukan serangkaian kegiatan untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan. Perilaku ini sejalan dengan keterampilan proses sains,
tetapi yang karakteristiknya untuk mengembangkan kemampuan berfikir
siswa. Indikator kognitif produk berkaitan dengan perilaku siswa yang diharapkan
tumbuh untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Indikator kognitif produk
disusun dengan menggunakan kata kerja operasional (terlampir) aspek kognitif.
Obyek dari indicator adalah produk IPA misalnya konsep, hukum, kaidah dll.
1. Pengetahuan (C1) : Mengutip, Menyebutkan, Menjelaskan, Menggambar,
Membilang, Mengidentifikasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi label, Memberi
indeks, Memasangkan, Menamai, Menandai, Membaca, Menyadari, Menghafal,
Meniru, Mencatat, Mengulang, Mereproduksi, Meninjau, Memilih, Menyatakan,
Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode, Menelusuri, Menulis
2. Pemahaman (C2) : Memperkirakan, Menjelaskan, Mengkategorikan,
Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung,
Mengkontraskan, Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin,
Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan,
Mengemukakan, Mempolakan, Memperluas, Menyimpulkan, Meramalkan,
Merangkum, Menjabarkan
15. 12
3. Penerapan (C3) : Menugaskan, Mengurutkan, Menerapkan, Menyesuaikan,
Mengkalkulasi, Memodifikasi, Mengklasifikasi, Menghitung, Membangun ,
Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan, Menggunakan, Menilai,
Melatih, Menggali, Mengemukakan, Mengadaptasi, Menyelidiki, Mengoperasikan,
Mempersoalkan, Mengkonsepkan, Melaksanakan, Meramalkan, Memproduksi,
Memproses, Mengaitkan, Menyusun, Mensimulasikan, Memecahkan, Melakukan,
Mentabulasi, Memproses, Meramalkan
4. Analisis (C4) : Menganalisis, Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan,
Mendeteksi, Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan,
Megkorelasikan, Merasionalkan, Menguji, Mencerahkan, Menjelajah, Membagankan,
Menyimpulkan, Menemukan, Menelaah, Memaksimalkan, Memerintahkan,
Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengukur, Melatih, Mentransfer
5. Sintesis (C5) : Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi, Mengumpulkan,
Mengkategorikan, Mengkode, Mengombinasikan, Menyusun, Mengarang,
Membangun, Menanggulangi, Menghubungkan, Menciptakan, Mengkreasikan,
Mengoreksi, Merancang, Merencanakan, Mendikte, Meningkatkan, Memperjelas,
Memfasilitasi, Membentuk, Merumuskan, Menggeneralisasi, Menggabungkan,
Memadukan, Membatas, Mereparasi, Menampilkan, Menyiapkan Memproduksi,
Merangkum, Merekonstruksi
6. Penerapan (C6) : Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai,
Mengarahkan, Mengkritik, Menimbang, Memutuskan, Memisahkan, Memprediksi,
Memperjelas, Menugaskan, Menafsirkan, Mempertahankan, Memerinci, Mengukur,
Merangkum, Membuktikan, Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih,
Memproyeksikan
2. Ranah Afektif
Indikator afektif merupakan sikap yang diharapkan saat dan setelah siswa
melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA, indicator
afektif berkaitan dengan salah satu hakekat IPA yaitu sikap ilmiah. Oleh karena itu,
indicator afektif disusun dengan menggunakan kata kerja operasional dengan objek
16. 13
sikap ilmiah. Beberapa contoh sikap ilmiah adalah: berlaku jujur, peduli,
tanggungjawab dll. Selain itu, indicator Afektif juga perlu memunculkan
keterampilan social misalnya: bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi
pendengar yang baik, berkomunikasi dll.
1. Menerima : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Menganut,
Mematuhi, Meminati
2. Menanggapi : Menjawab, Membantu, Mengajukan, Mengompromika,
Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan,
Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak
3. Menilai : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas,
Memprakarsai, Mengimani, Mengundang, Menggabungkan, Mengusulkan,
Menekankan, Menyumbang
4. Mengelola : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan,
Mengombinasikan, Mempertahankan, Membangun, Membentuk pendapat,
Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk
5. Menghayati : Mengubah perilaku, Berakhlak mulia, Mempengaruhi,
Mendengarkan, Mengkualifikasi, Melayani, Menunjukkan, Membuktikan,
Memecahkan
3. Ranah Psikomotor
Indikator psikomotorik merupakan perilaku (behavior) siswa yang diharapkan
tampak setelah siswa mengikuti pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan. Selama proses pembelajaran IPA, diperlukan kegiatan yang berkaitan
dengan percobaan, penemuan atau pembuktian konsep. Kegiatan ini melibatkan
aktivitas fisik, misalnya merangkai, mengukur, membuat, dll.
1. Menirukan (P1): Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan, Melamar,
Mengatur, Mengumpulkan, Menimbang, Memperkecil, Membangun, Mengubah,
Membersihkan, Memposisikan, Mengonstruksi
17. 14
2. Memanipulasi (P2): Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang, Memilah,
Melatih, Memperbaiki, Mengidentifikasikan, Mengisi, Menempatkan, Membuat,
Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur
3. Pengalamiahan (P3): Mengalihkan, Menggantikan, Memutar, Mengirim,
Memindahkan, Mendorong, Menarik, Memproduksi, Mencampur, Mengoperasikan,
Mengemas, Membungkus
4. Artikulasi (P4): Mengalihkan, Mempertajam, Membentuk, Memadankan,
Menggunakan, Memulai, Menyetir, Menjeniskan, Menempel, Menseketsa,
Melonggarkan, Menimbang
2.8. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran menurut para ahli, Robert F. Mager (1962)
mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau
yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu.
Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang
diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005)
menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah
laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran (Hamzah,
2008).
Walaupun terdapat perbedaan pendapat oleh para ahli mengenai tujuan
pembelajaran, tetapi semuanya memberikan pemahaman yang sama, bahwa :
1. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada
siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran;
2. Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Menurut Made (2009) dalam proses pembelajaran, guru harus menetapkan terlebih
dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut taksonomi Bloom, secara
teoritis tujuan pembelajaran dibagi atas tiga kategori, yaitu :
1. tujuan pembelajaran ranah kognitif
2. tujuan pembelajaran ranah efektif, dan tujuan pembelajaran psikomotorik
18. 15
Adanya perbedaan tujuan pembelajaran akan berimplikasi pula pada adanya
perbedaan strategi pembelajaran yang harus ditetapkan. Jadi, dalam penerapan suatu
strategi pembelajaran tidak bisa mengabaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(Made, 2009).
Menurut Nana (2002), ada 4 (empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, baik
bagi guru maupun siswa yaitu:
1. memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar
kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih
mandiri;
2. memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar;
3. membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media
pembelajaran;
4. memudahkan guru mengadakan penilaian.
Dijelaskan dalam Permendiknas RI No. 52 Tahun 2008 tentang Standar
Proses disebutkan bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih
isi mata pelajaran, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam
memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan
ukuran (standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa.
Keberhasilan guru menerapkan suatu strategi pembelajaran sangat tergantung
dari kemampuan guru menganalisis kondisi pembelajaran yang ada seperti tujuan
pembelajaran, karakteristik siswa, kendala sumber belajar, dan karakteristik bidang
studi. Hasil analisis terhadap kondisi pembelajaran tersebut dapat dijadikan pijakan
dasar dalam menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Oleh karena itu
tujuan pembelajaran menjadi bagian penting dalam pembelajaran.
Pentingnya Perumusan Tujuan Pembelajaran
Menurut Wina (2010) kriteria keberhasilan guru diukur oleh bagaimana
aktivitas siswa untuk mempelajari bahan pelajaran serta seberapa banyak materi yang
telah dikuasai sehingga mampu memengaruhi pola pikir siswa, sehingga ada beberapa
19. 16
alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam merangcang suatu program
pembelajaran, diantaranya :
1. Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas
keberhasilan proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil
manakala siswa dapat mencapai tujuan secara optimal. Keberhasilan itu merupakan
indicator keberhasilan guru merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
2. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan
belajar siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat membimbing siswa dalam
melaksanakan aktivitas belajar. Berkaitan dengan itu, guru juga dapat merencanakan
dan mempersiapkan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk membantu siswa.
3. Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain system pembelajaran.
Artinya, dengan tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi
pelajaran, metode, dan strategi pembelajaran, alat media, dan sumber belajar, serta
dalam menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar
siswa.
4. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai control dalam menentukan batas-
batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui penetapan tujuan, guru bisa
mengontrol sampai mana siswa telah menguasai kemampuan-kemampuan sesuai
dengan tujuan dan tuntutan kurikulum yang berlaku. Lebih jauh dengan tujuan dapat
ditentukan daya serap siswa dan kualitas suatu sekolah.
Dengan adanya tujuan pembelajaran guru maupun siswa dapat menyiapkan
diri baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap untuk mengikuti proses
pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Rumusan tujuan
pembelajaran yang jelas juga sangat diperlukan oleh guru dan penyelenggaraan
pendidikan untuk merancang dan menyediakan administrasi, sarana dan prasarana
serta dukungan lain yang diperlukan (Abdorrakhman, 2008).
Tujuan Pembelajaran dalam Tingkatan Tujuan Pendidikan
Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau disebut juga
dengan tujuan instruksional, merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan
20. 17
pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat didefenisikan
sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah mereka mempelajari
bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali pertemuan. Karena
hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk memahami karakteristik
siswa yang akan melakukan pembelajaran ini adalah tugas guru. Sebelum guru
melakukan proses belajar mengajar, guru perlu merumuskan tujuan pembelajaran
yang harus dikuasaioleh anak didik setelah mereka selesai pelajaran (Wina, 2010).
Tujuan lembaga pendidikan itu selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa
tujuan kurikuler atau tujuan bidang studi, dan kemudian dijabarkan lagi ke daam
tujuan pembelajaran, atau tujuan yang harus dicapai dalam satu kali pertemuan
(Wina, 2010).
Walaupun tujuan yang dirumuskan guru adalah tujuan pembelajaran, namun jangan
lupa bahwa sebenarnya tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan yang ada diatasnya,
yaitu tujuan kurikuler yang bersumber dari tujuan institusional dan tujuan pendidikan
nasional. Hal ini perlu dipahami,sebab dalam implementasi proses belajar mengajar
guru sering terjebak dalam pencapaian tujuan yang sangat khusus, sehingga tujuan
akhir seperti tercantum dalam tujuan pendidkan nasional menjadi terabaikan (Wina,
2010).
21. 18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
Perencanaan Pembelajaran harus memiliki 4 unsur Yaitu :
1. Adanya tujuan yang harus dicapai.
2. Adanya strategi untuk mencapai tujuan
3. Sumber daya yang dapat mendukung
4. Implementasi setiap keputusan
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan standar Kompetensi
guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dalam
bentuk penguasaan perangkat kemampuan yang meliputi pengetahuan, sikap, nilai
dan keterampilan bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut
Dalam tujuan pembelajaran disimpulkan bahwa:
1. Seorang guru dalam merencanakan pembelajaran dituntut untuk dapat
merumuskan tujuan pembelajaran secara tegas dan jelas.
2. Perumusan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu
bagi guru maupun siswa
3. Saat ini telah terjadi pergeseran dalam merumuskan tujuan
pembelajaran dari penguasaan bahan ke penguasan performansi.
4. Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik yang
dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk
tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan.
22. 19
5. Tujuan pembelajaran seyogyanya dirumuskan secara jelas, yang
didalamnya mencakup komponen: Audience, Behavior, Condition dan Degree
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman mahasiswa agar
dapat meningkatkan pemahaman tentang perencanaan pembelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran.
Dengan keterbatasan pemikiran dan sumber materi yang menjadi acuan dalam
pembutan makalah ini maka kami harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyusunan makalah selanjutnya.
23. 20
DAFTAR PUSTAKA
Anonim:http://www.kosmaext2010.com/makalah-pentingnya-perencanaan-
dan-desain-pembelajaran-pai.php diakses hari kamis, 13 september 2019.
Anonim:http://www.sekolahdasar.net/2010/10/pengertian-perencanaan-
pembelajaran.html diakses hari kamis, 13 september 2019.
Anonim: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2147958-
perencanaan-pembelajaran/#ixzz1vGdzDeUV diakses hari kamis, 13 september 2019.
Anonim:http://fachurodji-pendidikan.blogspot.com/2012/01/konsep-
perencanaan-pembelajaran.html diakses hari kamis, 13 september 2019.