SlideShare a Scribd company logo
1
LAPORAN HASIL AKTUALISASI PELATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
ANGKATAN XVII
PEMBUATAN BASIS DATA JALAN SETAPAK DI KOTA BENTENG PADA
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
OLEH :
NAMA : FERIYAL SUMARNO, S.T.
NIP : 19920704 202012 1 003
UNIT KERJA : DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR BEKERJASAMA
DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XVII
PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
BEKERJASAMADENGANBADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIA
PROVINSI SULAWESI SELATAN
TAHUN 2021
Nama : Feriyal Sumarno, S.T.
Nip : 19920704 202012 1 003
Unit Kerja : Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Jabatan : Analis Perumahan
Judul Aktualisasi : Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng
Pada Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Telah Diseminarkan pada Evaluasi Laporan Hasil Aktualisasi
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XVII
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar
Makassar, 4 Agustus 2021
Menyetujui,
Coach,
Dr. Khaerunnisa Aliah, M.Pd.
NIP. 19810812 200312 2 006
Penguji,
Rostini Jafar, S.Sos.
NIP. 19670316 198603 2 003
Mengetahui,
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Selatan
Drs. H. Asri Sahrun Said
Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP: 19671203 199403 1009
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah subhaanahu wa ta’ala
yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Hasil
Aktualisasi yang berjudul ”PEMBUATAN BASIS DATA JALAN SETAPAK
DI KOTA BENTENG PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN” dapat terselesaikan dengan baik.
Peserta menyadari bahwa dalam proses aktualisasi ini banyak mengalami
kendala, namun berkat rahmat dan berkah dari Allah subhaanahu wa ta’ala serta
bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang
dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu peserta menyampaikan ucapan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Khaerunnisa Aliah,
M.Pd. Ph.D. sebagai Coach dan Ibu Harlina, S.T. sebagai Mentor yang telah sabar,
tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan
bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis
selama penyusunan laporan hasil aktualisasi.
Akhir kata, kami haturkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas laporan
hasil aktualisasi ini yang masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penyusun
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk memberikan masukan
demi perbaikan di masa yang akan datang.
Makassar, 1 Agustus 2021
Feriyal Sumarno, S.T.
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii
DAFTRAR GAMBAR........................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat........................................................................2
C. Ruang Lingkup ...............................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI .............................................4
A. Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ..4
B. Visi dan Misi ..................................................................................6
C. Tugas dan Fungsi Organisasi..........................................................8
D. Nilai-nilai Aparatur Sipil Negara ...................................................9
E. Sikap dan PerilakuDisiplin ASN....................................................16
F. Peran dan Kedudukan ASN............................................................17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................19
A. Identifikasi Isu................................................................................19
B. Teknik Analisis Isu.........................................................................19
C. Rancangan Aktualisasi ...................................................................21
D. Analisis Dampak ............................................................................28
E. Rencana Kegiatan...........................................................................28
BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI..................................................29
BAB V PENUTUP ...........................................................................................51
A. Kesimpulan.....................................................................................51
B. Saran...............................................................................................51
iv
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................53
LAMPIRAN.........................................................................................................51
v
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Pendidikan.................5
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan Jabatan
Berdasarkan Jenis Kelamin................................................................5
Tabel 3.1 Analisis Isu Prioritas dengan Metode USG........................................20
Tabel 3.2 Kegiatan dan Tahapan Rancangan Aktualisasi ..................................21
Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................28
Tabel 4.1 Rekapitulasi Sebaran Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng selatan..46
Tabel 4.2 Tingkat Kerusakan Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan.....46
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman...................................................................................4
Gambar 4.1 Konsultasi dengan Atasan Langsung.............................................30
Gambar 4.2 Catatan Saran dan Masukan dari Atasan Langsung ......................31
Gambar 4.3 Surat Persetujuan dari Atasan Langsung.......................................32
Gambar 4.4 Koordinasi dengan Rekan Sejawat................................................35
Gambar 4.5 Catatan Saran dan Masukan dari rekan Sejawat............................36
Gambar 4.6 Koordinasi dengan Atasan terkait Pembentukan Tim Survey.......38
Gambar 4.7 Surat Tugas Tim Survey................................................................39
Gambar 4.8 Peralatan Survey yang digunakan .................................................40
Gambar 4.9 Survey Lapangan...........................................................................41
Gambar 4.10 Data Hasil Survey Lapangan.........................................................41
Gambar 4.11 Proses Olah Data Hasil Survey dengan Aplikasi ..........................44
Gambar 4.12 Hasil Olah Data dengan Digitasi Polyline.....................................44
Gambar 4.13 Proses Layouting Peta dengan Aplikasi ArcMap 10,5..................45
Gambar 4.14 Hasil Layouting Peta .....................................................................45
Gambar 4.15 Evaluasi Hasil Kegiatan ................................................................48
Gambar 4.16 Lembar Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut...............................49
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabel Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi dengan Atasan Langsung
Lampiran 3 Lembar Saran dan Masukan dari Atasan Langsung
Lampiran 4 Surat Persetujuan
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Koordinasi dengan Rekan Sejawat
Lampiran 6 Lembar Saran dan Masukan dari Rekan Sejawat
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Koordinasi Dengan Atasan Terkait
Pembentukan Tim Survey
Lampiran 8 Surat Tugas Tim Survey
Lampiran 9 Dokumentasi Peralatan Survey
Lampiran 10 Dokumentasi Kegiatan Survey Lapangan
Lampiran 11 Data Ukur Hasil Survey Lapangan
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Proses Olah Data
Lampiran 13 Peta Sebaran Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
Lampiran 14 Basis Data Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
Lampiran 15 Rekapitulasi Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
Lampiran 16 Dokumentasi Evaluasi Hasil Kegiatan
Lampiran 17 Lembar Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut
Lampiran 18 Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor dan Coach
Lampiran 19 Dokumentasi Bimbingan / Asistensi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Berdasarkan Per-LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang
Pedoman Pelatihan Dasar CPNS, Calon Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat
CPNS adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, kemudian
diangkat dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian disingkat PPK, serta
telah mendapat persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
Menurut UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN dan PP Nomor 11 tahun 2017
tentang Manajemen PNS yakni CPNS wajib menjalani masa percobaan, masa
percobaan melalui proses diklat terintegrasi yang tujuannya yaitu untuk
membangun integritas, moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadiaan unggul dan bertanggung jawab serta
memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.
Tahapan pembelajaran latihan dasar CPNS terdiri dari beberapa agenda
diantaranya orientasi, agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai dasar CPNS,
agenda peran dan kedudukan PNS, Pra-Habituasi lamanya kegiatan selama 18 hari,
kemudian kegiatan habituasi dilakukan selama 30 hari kerja di tempat kerja. Selama
mulai dari orientasi hingga prahabituasi peserta CPNS menyusun rancangan
kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi. Setelah proses habituasi
dilakukan evaluasi dalam bentuk seminar selama 3 hari.
Salah satu Tahap Pembelajaran latihan dasar CPNS adalah menyusun
rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi melalui sebuah
laporan rancangan aktualisasi dan habituasi ini. Pada kesempatan ini, Penulis
melakukan Identifikasi isu yang akan diaktualisasi pada saat habituasi di tempat
kerja. Dari beberapa isu yang muncul dipilih kemudian ditetapkan satu isu yang
menjadi prioritas untuk dipecahkan melalui kegiatan kreatif dan inovatis yang
2
dilandasi oleh nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik Komitmen mutu dan Anti korupsi).
Sistem pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus kerja pemerintah saat
ini. Salah satu pembangunan Infrastruktur adalah pembangunan jalan lingkungan
atau familiar disebut jalan setapak di berbagai pelosok daerah. Peran serta
pemerintah dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman diatur
dalam Undang – undang No. 1 Tahun 2011 tentang penyelengaraan perumahan dan
kawasan permukiman yang dilanjutkan dengan PP No. 14 Tahun 2016. Sangat jelas
Peran ASN dalam pembangunan sangat dibutuhkan mulai dari tahap perencanaan,
Pengawasan, Pelaksanaan Pembangunan, Pemanfaatan serta pengendaliannya,
untuk mejalankan peran tersebut dan memastikan pembangunan tersebut berjalan
dengan baik, ASN harus memiliki sikap profesionalisme dalam menjalankan
perannya sebagai penyelenggaraan Negara.
Salah satu yang menjadi isu yang perlu dicarikan solusinya adalah terkait
belum adanya basis data jalan setapak terbangun, yang akan berpengaruh pada
penyediaan data teknis terkini (up to date) mengenai jalan setapak dan sulitnya
pencatatan aset dimana kondisi di lapangan aset Dinas Perumahan Dan Kawasan
Permukiman bersatu dengan aset Dinas Pekerjaan Umum tanpa diketahui batas-
batasnya. Tidak adanya basis data sebagai acuan menyebabkan terhambatnya dalam
menentukan pengusulan rencana pembangunan seperti pembangunan jalan baru,
peningkatan jalan, pemeliharaan maupun perbaikannya yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyarakat.
B. Tujuan dan Manfaat
Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan membentuk ASN yang professional
yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi ASN yang
memiliki akuntabilitas atas tugas dan peranan yang diamanahkan kepadanya
sebagai pelayan publik dengan menerapkan nilai dari etika publik yang selalu
mengedepankan komitmen mutu untuk kepentingan publik serta dapat
mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan pribadi, keluarga,
3
masyarakat dan bangsa. Hal ini termasuk pelayanan publik dalam bidang
pendidikan.
Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Penulis mampu menginplementasikan nilai – nilai dasar ASN yakni
ANEKA serta peran dan fungsi ASN pada instansi kerja sesuai tupoksinya.
2. Bagi Unit Kerja
Tersedianya basis data jalan setapak berupa informasi mengenai data
teknis terkini (up to date) dan dapat memudahkan dalam pencatatan aset
serta sebagai acuan dalam menentukan pengusulan rencana pembangunan
seperti pembangunan jalan baru, peningkatan jalan, pemeliharaan maupun
perbaikannya dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat.
3. Bagi Masyarakat
Sebagai wujud transparansi dan demokratis kepada masyarakat sehingga
akan lebih mudah dalam mengontrol pembangunan.
4. Bagi Bangsa dan Negara
Dengan terbangunnya infrastuktur yang berkualitas maka akan
meningkatkan perekonomian masyarakat dan dengan meningkatnya
perekonomian masyarakat maka secara tidak langsung akan mewujudkan
bangsa Indonesia yang maju.
C. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari kalender pada unit kerja
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Aktualisasi ini didasarkan pada studi
lapangan di kota Benteng yang terdiri dari tiga kelurahan yakni kelurahan Benteng
Selatan, Kelurahan Benteng dan kelurahan Beteng Utara. Mengingat waktu
pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang hanya 30 hari kalender maka perlu untuk
membatasi ruang lingkup pengambilan data/survey lapangan yang difokuskan pada
satu kelurahan saja yakni pada Kelurahan Benteng Selatan.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
A. Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Struktur organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Kepulauan Selayar sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor
12 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
KEPALA DINAS
JABATAN
FUNGSIONAL
SEKRETARIAT
Sub. Bagian
Umum, Kepegawaian
dan Hukum
Sub. Bagian Program
dan Keuangan
Bidang
Perumahan
Bidang
Permukiman
Bidang Prasarana, Sarana,
dan Utilitas Umum (PSU)
Seksi
Data dan Informasi
Perumahan
Seksi
Penyediaan Perumahan
Seksi
Pembinaan dan
Pengelolaan Rumah
Umum, Khusus, Susun
dan Komersil
Seksi
Perencanaan Kawasan
Permukiman
Seksi
Pembinaan Kawasan
Permukiman
Seksi
Peningkatan Kualitas
Kawasan Permukiman
Kumuh
Seksi
Perencanaan dan
Verifikasi PSU
Seksi
Penyediaan PSU
Perumahan
5
Sumber daya Aparatur DPKP Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2021
sebanyak 85 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 27 orang dan
Pegawai Tidak Tetap sebanyak 58 orang.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar berdasarkan data tahun 2021 sebanyak
26 orang. Berdasarkan Golongan jabatan pada satuan kerja ini lebih didominasi
golongan III sebanyak 16 orang atau 62% dari total pegawai yang ada.
Sedangkan berdasarkan pendidikan terakhir lebih didominasi tingkat
pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 20 orang atau dengan persentase 77%, setelah
itu untuk tingkat pendidikan SMA berjumlah sebanyak 5 orang atau 19% dan 1
orang untuk tingkat pendidikan Doktor (S3) artinya memiliki potensi yang cukup
besar untuk pemanfaatan SDM dalam menjalankan tupoksi masing-masing.
Potensi SDM Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten
Kepulauan Selayar dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2.
Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah
SMA 5 orang
Diploma -
S1 20 orang
S2 -
S3 1 orang
Total 26 orang
Sumber : Subag Umum, Kepegawaian dan Hukum
Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan Jabatan
Berdasarkan Jenis Kelamin
Golongan
Jenis Kelamin
Jumlah
P L
I - - -
II 3 2 5
III 6 10 16
IV 2 3 5
Total 11 orang 15 orang 26 orang
Sumber : Subag Umum, Kepegawaian dan Hukum
6
B. Visi dan Misi
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai visi dan misi
kabupaten sebagai berikut :
1. Visi
“Kepulauan Selayar sebagai Bandar Maritim Kawasan Timur
Indonesia”
Pernyataan visi ini mengandung dua makna, yaitu :
a. Bandar Maritim adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan
kepelabuhanan yang memiliki kawasan khusus untuk melayani
penumpang dan bongkar/ muat barang, serta perdagangan barang, jasa,
dan industri; dan
b. Kawasan Timur Indonesia menunjukkan bahwa berada pada
Kawasan Timur Indonesia dengan jaringan (hub) perdagangan barang/
jasa, indusrti, dan distribusi logistik yang mencakup kabupaten/kota
pada wilayah Teluk Bone, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah Bagian
Timur, Maluku, dan Maluku Utara.
Visi “Bandar Maritim” merupakan gambaran kondisi daerah yang
diinginkan pada tahun 2026, ditandai dengan keluaran berikut ini :
a. Terbentuknya dasar pembangunan “Kawasan Pusat Distribusi
Logistik”
b. Terbentuknya dasar pembangunan “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Pariwisata”
c. Terbentuknya dasar pembangunan “Kawasan Industri Perikanan
Terpadu”
Dengan terwujudnya Visi “Bandar Maritim” pada tahun 2026, akan
memberi dampak pada terbangunnya daerah dengan indikator capaian dimulai
pada tahun 2026, sebagai berikut :
a. Kepulauan Selayar menjadi simpul transportasi laut nasional;
b. Pengelolaan SDA yang optimal dengan keseimbangan lingkungan
hidup yang terjamin;
7
c. Kepulauan Selayar menjadi penyuplai kebutuhan pangan nasional dari
komoditas perikanan, serta manjadi penyedia komoditas ekspor
(perikanan dan non perikanan); dan
d. Peningkatan pelayanan, pemberdayaan masyarakat, dan daya saing
daerah.
2. Misi
a. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan
Transparan.
b. Meningkatkan Kualitas Pembangunan Perdesaan.
c. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat.
d. Mengembangkan Pengelolaan Potensi Kelautan.
e. Meningkatkan Pembinaan Kehidupan Sosial dan Keagamaan.
f. Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini
dapat dilihat pada pernyataan Misi antara lain :
a. Pernyataan Misi 1 : sebagai upaya untuk mewujudkan tata kelola
penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yang terlihat dari birokrasi yang
bersih, akuntabel, transparan, birokrasi yang efektif dan efisien serta
birokrasi yang memiliki pelayanaan publik yang berkualitas. Mewujudkan
reformasi birokrasi daerah dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat
masyarakat terhadap pelayanan.
b. Pernyataan Misi 3 : untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh
masyarakat di Kabupaten Kepulauaan Selayar yang dibangun agar
mempunyai derajat kualitas hidup yang tinggi yang diukur dari
peningkatan IPM dan mempunyai daya saing yang baik. Misi ketiga Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar
berperan dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
8
melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan
permukiman kumuh.
c. Pernyataan lima Visi lainnya : untuk mewujudkan misi Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan
koordinasi, kolaborasi, sinkronisasi berbagai program yang akan
dilaksanakan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat
berdasarkan tugas dan fungsi.
C. Tugas dan Fungsi Organisasi
Tugas dan Fungsi Organisasi, Kepala Dinas, Sekretaris, Sub Bagian, Bidang
dan Seksi pada DPKP mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
pelayanan dasar perumahan rakyat dan kawasan permukiman dalam urusan
pemerintahan wajib daerah berdasarkan asas otonomi di bidang perumahan,
kawasan permukiman dan PSU perumahan. Adapun nilai –nilai organisasi yang
harus dilaksanakan demi terwujudnya suatu visi dan misi sebagai berikut :
1. Intergritas yakni, melaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan berperilaku
sesuai antara perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin, berani dan tegas dalam
mengambil keputusan, tidak menyalahgunakan wewenang serta pro aktif
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme
serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela.
2. Profesional yakni, melaksanakan tugas perumusan kebijakan perencanaan dan
program kegiatan, pengalokasian anggaran dan pelaksanaan, serta pengawasan
berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dan patuh dengan prosedur,
bersungguh-sungguh, mandiri serta memiliki komitmen terhadap pencapaian
hasil pekerjaan yang optimal dan menghindari pertentangan kepentingan.
3. Orientasi Mutu yakni, senantiasa berpijak pada visi merupakan acuan dalam
melaksanakan tugas melalui organisasi unit kerjanya sebagai arah dalam
mencapai sasaran dan kesuksesan dalam mencapai misi pelaksanaan tugas dan
fungsi organisasi tersebut.
4. Visioner yakni, melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang lebih besar,
melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara,
serta memberikan makna dalam setiap kegiatan.
9
5. Etika Akhlak Mulia yakni, memiliki budi pekerti, akhlak dan tingkah laku
(tabiat) yang terpuji, baik dan yang mulia sesuai dengan ajaran agama yang
harus dimiliki oleh semua manusia yang hidup di dunia. Dengan demikian
keberadaan setiap karyawan dapat bermanfaat dan memberikan kenyamanan
bagi lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara.
D. Nilai-Nilai Aparatur Sipil
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai
publik tersebut atara lain adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintah.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa
indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu :
tanggung jawab, jujur, kejelasan, netral, mengutamakan kepentingan publik
diatas kepentingan pribadi atau kelompok, adil, transparansi, konsistensi ,
partisipatif dan legal.
10
2. Nasionalisme
Nasionalisme diartikan sebagai paham kebangsaan. Setiap ASN harus
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan
negara dalam melaksanakan setiap fungsi dan tugasnya.
Nasionalisme dalam arti lain adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan
banga yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan
dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Adapun indikator dari nilai dasar nasionalisme, yaitu :
a. Kerja keras
Kerja keras berarti pantang menyerah, guguh dan selalu mengerahkan
segala macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu.
b. Disiplin
Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang
beraku.
c. Tidak diskriminatif
Tidak diskriminatif berarti setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak
melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok,
golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan
keyakinan politik.
d. Taqwa
Taqwa berarti merupakan perwujudan sila pertama Pancasila yang
menitikberatkan pada ketaatan mat beragama dalam menjalankan segala
perintah dan menjauhi larangan dalam agamanya.
b. Gotong royong
Contoh konkrit gotong royong adalah sebagai berikut :
1) Kerja sama
2) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga
11
3) Saling membantu demi kepentingan umum
4) Bersama membantu orang lain
5) Bersama membela kebenaran
6) Bekerja giat dalam kelompok kerja
7) Demokratis
c. Cinta tanah air
Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
d. Rela berkorban
Sikap yang mencerminkan adanya kesiapan memberikan sesuatu yang
dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun akan
menimbulkan kehilangan atau pendertaan terhadap diri sendiri.
3. Etika Publik
Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku,
tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut
para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan
mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-
dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik.
Berdasarkan undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai
berikut :
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
b. Melakukan dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
c. Melaksanakan tugasnya sesuai degan peraturan perundangan yang
berlaku.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
12
e. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
f. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien.
g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat
bagi diri atau untuk orang lain.
j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai dalam komitmen mutu
antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan
layanan dengan sepenuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Empat indikator
dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas
organisasi juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan
pelanggan.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat
ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan
dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
13
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter
sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan
publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
d. Berorientasi pada Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang
diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu
alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang (Widita, 2015).
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Dituntut untuk bisa
14
berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan
untuk berbuat curang.
b. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekitarnya terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri
membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap
nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang
mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka
seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
15
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas
dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya
karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Berani berdiri sendirian
dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak
takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak
kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Bila ia seorang pimpinan maka ia
akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi
masyarakat dan bangsanya.
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi,
dan ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya
dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti
16
korupsi serta akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki
visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan
proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat
dipertanggungjawabkan secara publik.
E. Sikap Dan Perilaku Disiplin ASN
ASN yang sadar akan tanggung jawabnya adalah mereka yang taat akan
kewajiban dan tidak melakukan apa yang dilarang untuk dilakukan. Dengan
maksud untuk mendidik dan membina Pegawai Negeri Sipil, bagi mereka yang
melakukan pelanggaran atas kewajiban dan larangan akan dikenakan sanksi, berupa
hukuman disiplin.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil dalam pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan Disiplin Aparatur
Sipil Negara adalah Kesanggupan Aparatur Sipil Negara untuk menaati kewajiban
dan menghindari larangan yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan
dan/ atau Peraturan Kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin ini merupakan pengaturan kewajiban, larangan, dan sanksi
apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh ASN.
Hukuman disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, atas
hasil penelitian yang saksama terhadap Pegawai Negeri Sipil yang disangka
melanggar kewajiban dan larangan yang ditentukan, harus setimpal dengan
pelanggaran disiplin sehingga dapat diterima oleh rasa keadilan.
Hukuman disiplin diberikan tidak lain adalah untuk memperbaiki serta
mendidik ASN itu sendiri, serta untuk melancarkan aktifitas penyelenggaraan
tugas-tugas kedinasan secara baik. Hukuman disiplin dapat dibagi menurut tingkat
dan jenis, masing-masing sesuai dengan sifat dan berat atau ringannya pelanggaran
yang diperbuat, serta akibat yang ditimbulkannya atas pelanggaran yang dibuat oleh
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
17
F. Peran dan Kedudukan ASN
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yangprofesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN
meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan sistem merit. Manajemen
ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan
jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja,
penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan
pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur
Sipil Negara, 2014).
2. Whole of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen
program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati,
2016).
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik bekerja
lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon
terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatursipil Indonesia adalah :
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan
18
agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik, selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang
lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk
kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di
pusat dan daerah, dan di lingkungan BUMN/ BUMD dalam bentuk barang dan
/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25
tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public Administration (OPA),
New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service
(NPS). Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan
pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif,
mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan.
Adapun fundamental pelayanan publik, yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal
strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi
kebutuhan - kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.
19
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah yang
dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya); kabar yang tidak jelas asal
usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-desus. Menurut W.
Howard Chase dan Barry Jones, isu didefinisikan sebagai suatu hal yang terjadi,
baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik
akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Isu merupakan masalah yang dikedepankan dan harus segera ditanggapi.
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
permasalahan yang ditemukan selama melaksanakan tugas di Dinas Perumahan dan
Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun isu atau
permasalahan tersebut antara lain :
1. Belum adanya data teknis terkait jalan setapak.
2. Tidak optimalnya pengawasan pekerjaan fisik jalan lingkungan dan setapak
karena kurangnya sumber daya manusia.
3. Terbatasnya sarana dan prasarana sehingga karyawan dan staff memakai
barang pribadi untuk keperluan kantor.
B. Teknik Analisis Isu
Teknik analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi isu adalah dengan
menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) dimana
mempertimbangkan tingkat prioritas dari segi kepentingan, keseriusan dan
perkembangan. Isu dengan skor tertinggi menjadi isu prioritas. Adapun pengertian
dari urgency, seriousness dan growth adalah sebagai berikut :
1. Urgency yaitu seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness yaitu seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
20
3. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Tabel 3.1 Analisis isu prioritas dengan metode USG
No
Penilaian
Masalah
Kriteria
JML Peringkat
U S G
1
Belum adanya data teknis terkait jalan
setapak.
4 4 3 11 1
2
Tidak optimalnya pengawasan
pekerjaan fisik jalan lingkungan dan
setapak karena kurangnya sumber daya
manusia.
3 3 3 9 2
3
Terbatasnya sarana dan prasarana
sehingga karyawan dan staff memakai
barang pribadi untuk keperluan kantor.
2 1 2 5 3
Keterangan :
1 : Tidak gawat/mendesak/cepat
2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
4 : Gawat/mendesak/cepat
Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan menggunakan metode analisis isu
USG, maka diperoleh peringkat tertinggi yang merupakan isu final yang perlu
dicarikan pemecahan masalah, yaitu: Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di
Kota Benteng Pada Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman.
21
C. Rancangan Aktualisasi
Adapun penjabaran mengenai kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan tabel di bawah :
Unit Kerja : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Isu yang Diangkat : Belum adanya data teknis terkait jalan setapak
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan Dan Kawasan
Permukiman
Tabel 3.2 Kegiatan dan Tahapan Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASL
KETERKAITAN SUBTANSI
MATA PELATIHAN
KONSTRIBUSI
TERHADAP VISI DAN
MISI ORGANISASI
PENGUATAN
NILAI
ORGANISASI
1. Melakukan
konsultasi dan
meminta
persetujuan atasan
langsung terkait
kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Whole of Government,
Melakukan konsultasi dengan
atasan dalam hal ini melakukan
kolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama sesuai rancangan
aktualisasi.
Manajemen ASN,
Profesionalitas dan tanggung
jawab dalam peran dan
kedudukan ASN di mana ASN
melaporkan kegiatan kepada
Dengan terlaksananya
koordinasi dan persetujuan
dari atasan maka dapat
mewujudkan misi
“Mengembangkan Tata
Kelola Pemerintahan yang
Akuntabel dan
Transparan”.
Memiliki
Integritas yakni,
jujur, bersikap dan
berperilaku sesuai
antara perbuatan
dan ucapan dalam
hal ini setiap akan
melakukan
kegiatan harus
melaporkannya
terlebih dahulu
kepada atasan
22
mentor guna melakukan tahapan
kegiatan aktualisasi.
untuk
meminimalisir
terjadinya
kesalahpahaman.
1. Menghadap atasan dan
berkonsultasi terkait
pelaksanakan kegiatan
aktualisasi.
2. Mendiskusikan
kegiatan yang akan
dilaksanakan dan
mencatat masukan /
arahan atasan.
3. Meminta persetujuan
atasan.
1. Tersampaikannya
rencana aktualisasi
(Dokumentasi).
2. Catatan masukan,
arahan Atasan.
(catatan dan
dokumentasi)
3. Surat persetujuan
dari Atasan.
1. Akuntabilitas, pimpinan
memberi responsibilitas
sehingga bawahan
bertanggungjawab dalam
pelaksanaan kegiatan.
2. Nasionalisme, dengan
berdiskusi atau
bermusyawarah dapat
menguatkan persatuan dan
kerjasama instansi.
3. Komitmen mutu, dengan
adanya persiapan yang
matang akan memberikan
strategi efektif dan efisien
dalam berkomunikasi
dengan atasan dalam
pemecahan isu.
23
2. Melakukan
koordinasi dengan
rekan sejawat
terkait kegiatan
yang akan
dilaksanakan.
Whole of Government,
Melakukan koordinasi dengan
rekan sejawat untuk kolaborasi
dalam mencapai tujuan bersama
sesuai rancangan aktualisasi.
Manajemen ASN,
Profesionalitas dan tanggung
jawab dalam peran dan
kedudukan ASN di mana ASN
memberikan gambaran dan
diskusi terkait pelaksanaan
kegiatan aktualisasi kepada
rekan sejawat.
Berdiskusi dengan rekan
sejawat dan menerima saran
yang ada dapat mewujudkan
misi “Mengembangkan
Tata Kelola Pemerintahan
yang Akuntabel dan
Transparan”.
Memiliki
Integritas yakni,
jujur, bersikap dan
berperilaku sesuai
antara perbuatan
dan ucapan dalam
hal ini setiap akan
melakukan
kegiatan harus
selalu
didiskusikan
dengan rekan
kerja agar terjalin
kerjasama.
1. Bertukar pikiran
mengenai kegiatan yang
akan dilaksanakan.
2. Meminta masukan dan
saran tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan.
1. Tersampaikannya
rencana aktualisasi
(Dokumentasi).
2. Catatan masukan dan
saran dari rekan
sejawat.
(catatan dan
dokumentasi)
1. Akuntabilitas, berkoordinasi
dengan rekan merupakan
salah satu tindakan
transparansi dan kepercayaan
untuk saling berbagi
pemikiran.
2. Etika publik, menghargai,
bekerjasama dan
berkomunikasi dengan baik
terhadap rekan sejawat.
24
3. Komitmen mutu, dengan
berkoordinasi dengan rekan
sejawat akan didapatkan hasil
yang lebih efektif dan efisien
dengan adanya masukan dan
saran - saran yang
membangun.
3. Melakukan survey
lapangan.
Whole of Government, kegiatan
ini mendukung tercapainya
tujuan bersama dalam program
pembangunan.
Manajemen ASN,
Profesionalitas, tanggung jawab
dan bebas dari praktik korupsi
dalam peran dan kedudukan
ASN sangat dibutuhkan dalam
kegiatan survey lapangan.
Kegiatan survey lapangan
merupakan salah satu upaya
dalam mewujudkan misi
“Meningkatkan Kualitas
Hidup Masyarakat” melalui
peningkatan kualitas
perumahan dan penanganan
kawasan permukiman kumuh.
Profesional
yakni,
melaksanakan
program kegiatan
dan pelaksanaan
berdasarkan
kompetensi yang
dimiliki sesuai dan
patuh dengan
prosedur, mandiri
serta memiliki
komitmen.
25
1. Koordinasi dengan
atasan langsung terkait
pembentukan tim survey.
2. Mempersiapkan
peralatan yang
diperlukan dalam survey
lapangan.
3. Melakukan survey
lapangan.
1. Terbentuknya tim
survey.
(surat tugas dan
dokumentasi)
2. Peralatan siap
digunakan
(dokumentasi
peralatan).
3. Data teknis jalan
setapak. (data ukur
dan dokumentasi
kegiatan)
1. Akuntabilitas, pengambilan
data lapangan sesuai dengan
kondisi dan dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Nasionalisme, saling
menghargai dan kerjasama tim
akan menguatkan rasa
nasionalisme.
3. Etika Publik, pengambilan
data teknis lapangan harus
profesional dan tidak berpihak
yang didasarkan pada prinsip
keahlian.
4. Komitmen mutu, peralatan
yang lengkap akan menunjang
pelaksanaan kegiatan berjalan
efektif dan efisien.
5. Anti korupsi, tidak ada
manipulasi data.
26
4. Digitasi peta
persebaran jalan
setapak.
Whole of Government, kegiatan
ini mendukung tercapainya
tujuan bersama dalam program
pembangunan.
Manajemen ASN,
Profesionalitas, tanggung jawab
dan bebas dari praktik korupsi
dalam peran dan kedudukan
ASN sangat dibutuhkan dalam
olah data survey.
Kegiatan ini merupakan salah
satu upaya dalam
mewujudkan misi
“Meningkatkan Kualitas
Hidup Masyarakat” melalui
peningkatan kualitas
perumahan dan penanganan
kawasan permukiman kumuh.
Profesional
yakni,
melaksanakan
program kegiatan
dan pelaksanaan
berdasarkan
kompetensi yang
dimiliki dan patuh
dengan prosedur,
mandiri serta
memiliki
komitmen.
1. Olah data hasil survey
dengan digitasi polyline
menggunakan aplikasi
Arcgis.
2. Layouting peta
persebaran jalan setapak.
1. Hasil olah data
berbentuk polyline
dalam format
shapefile.
2. Peta persebaran jalan
setapak.
1. Akuntabilitas, data yang
digunakan adalah valid
sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Etika Publik, cermat dan tepat
dalam mengolah data hasil
survey.
3. Anti Korupsi, proses digitasi
data dilakukan dengan
semangat dan kerja keras.
27
5. Evaluasi dan
melaporkan hasil
kegiatan yang telah
dilaksanakan.
Manajemen ASN, ASN dituntut
untuk dapat menyelesaikan
kegiatan aktualisasi secara
profesionalitas dan dapat di
pertanggungjawabkan.
Terlaksananya kegiatan ini
maka dapat mewujudkan misi
“Mengembangkan Tata
Kelola Pemerintahan yang
Akuntabel dan
Transparan”.
Memiliki
Integritas yakni,
jujur, bersikap dan
berperilaku sesuai
antara perbuatan
dan ucapan serta
bertanggung
jawab dalam hal
ini setiap
melaksanakan
kegiatan.
1. Evaluasi dan
melaporkan hasil
kegiatan yang telah
dilaksanakan kepada
atasan/mentor.
1. Catatan evaluasi
kegiatan.
(catatan masukan dan
dokumentasi).
1. Akuntabilitas, melaporkan
hasil kegiatan secara
transparan dan berintegritas
tinggi serta dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Etika Publik, melaporkan
hasil dan evaluasi kegiatan
secara professional dengan
Bahasa yang mudah
dimengerti.
3. Komitmen Mutu, evaluasi
kegiatan akan menghasilkan
ide/gagasan yang lebih efektif
dan efisiensi bahkan inovatif
yang mendukung keberhasilan
suatu produk atau jasa.
28
D. Analisis Dampak
Dampak yang akan terjadi apabila belum adanya basis data jalan setapak
terbangun, akan berpengaruh pada penyediaan data teknis terkini (up to date)
mengenai jalan setapak dan sulitnya pencatatan aset yang terbangun. Tidak adanya
basis data sebagai acuan menyebabkan terhambatnya dalam pengusulan rencana
pembangunan seperti pembangunan jalan baru, peningkatan jalan, pemeliharaan
maupun perbaikannya yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
E. Rencana Kegiatan
Jadwal kegiatan dibuat untuk memudahkan peserta dalam pelaksanaan
aktualisasi yang direncanakan pada bulan Juli 2021 bertempat di Dinas Perumahan
dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun jadwal kegiatan
aktualisasi dapat dilihat tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3 Rencana pelaksanaan aktualisasi
NO URAIAN KEGIATAN
JUNI JULI
KET
IV I II III IV
1.
Melakukan konsultasi dan meminta
persetujuan atasan langsung terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2.
Melakukan koordinasi dengan rekan
sejawat terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Melakukan survey lapangan.
4. Digitasi peta persebaran jalan setapak.
5.
Evaluasi kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan yang telah dilaksanakan.
29
BAB IV
CAPAIAN HASIL AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Dinas Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar yang dimulai pada tanggal 21 Juni
2021 sampai 31 Juli 2021, yang terdiri dari 5 kegiatan dengan tahapan kegiatan
sebagai berikut :
Kegiatan 1
Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan
Adapun tahapan kegiatan dalam melakukan konsultasi dan meminta persetujuan
atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Menghadap atasan dan berkonsultasi terkait pelaksanakan kegiatan
aktualisasi.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Pada tanggal 21 Juni 2021 saya melapor dan menghadap ke atasan langsung
selaku mentor dalam hal ini Kepala Seksi Penyediaan PSU Perumahan yaitu
Ibu Harlina, S.T. menyampaikan konsep dan gambaran kegiatan aktualisasi
secara terbuka dan rinci serta efektif sehingga apa yang direncanakan dapat
mencapai hasil sesuai dengan target (Komitmen Mutu). Konsultasi dengan
atasan langsung tentang konsep dan gambaran aktualisasi yang akan saya
lakukan dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar serta sopan
(Etika Publik). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas
aktualisasi yang saya buat (Akuntabilitas).
b. Analisis Dampak
Apabila saya tidak menghadap dan berkonsultasi dengan atasan langsung
terkait konsep dan gambaran kegiatan aktualisasi ini, maka atasan tidak akan
mengetahui kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dan atasan akan
merasa tidak dihargai sehingga menimbulkan kesan yang tidak baik atasan
terhadap stafnya, bahkan bisa saja tidak memberikan izin dan persetujuan
atas rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan.
30
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.1 Konsultasi dengan atasan langsung
2. Mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan dan mencatat masukan
serta arahan atasan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Dalam memaparkan dan berdiskusi dengan atasan langsung terkait rencana
dan tahapan kegiatan aktualisasi serta tujuan yang dicapai dari kegiatan
yang akan dilaksanakan, saya menyampaikannya secara terbuka
(transparansi), rinci dan jelas serta mencatat seluruh saran dan masukan
untuk keberhasilan kegiatan (Akuntabilitas). Saya menyampaikan
pendapat tentang rencana kegiatan dengan menggunakan tutur bahasa yang
sopan serta memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan oleh
atasan (Etika Publik). Terjalinnya diskusi dengan atasan langsung akan
didapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu) dengan
adanya masukan dan saran - saran yang membangun terkait keberhasilan
kegiatan ini.
b. Analisis Dampak
Apabila saya tidak mendiskusikan rencana dan tahapan kegiatan aktualisasi
dengan atasan langsung maka kegiatan aktualisasi ini menjadi tidak terarah
karena tidak tersampaikan dengan baik serta atasan tidak akan tahu rencana
dan tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan. Ini juga akan berdampak
31
pada saat proses aktualisasi dan hasil yang tidak maksimal karena tidak
adanya masukan dan arahan atasan yang lebih berkompeten dan
berpengalaman dibidangnya.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.2 Catatan saran dan masukan dari atasan langsung
3. Meminta persetujuan atasan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Setelah menghadap dan berkonsultasi dengan Kepala Seksi Penyediaan
PSU Perumahan, maka saya meminta surat persetujuan kegiatan agar tidak
terjadi penyimpangan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan
tahapan kegiatan (Komitmen Mutu). Dalam meminta persetujuan atasan
langsung, saya akan menghormati dan menghargai setiap arahan yang
diberikan (Etika Publik). Kegiatan aktualisasi ini telah disetujui dalam
bentuk surat persetujuan oleh atasan untuk dilaksanakan secepatnya
(Akuntabilitas).
32
b. Analisis Dampak
Apabila dalam meminta persetujuan atasan langsung, saya tidak
menghormati setiap arahan yang diberikan, maka berpotensi pada
kurangnya dukungan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Jika saya
tidak meminta persetujuan atasan langsung, maka kegiatan tidak berjalan
secara efektif dan terjadi penyimpangan prosedur serta mekanisme yang
tidak sesuai dengan alur. Tidak adanya surat persetujuan dari atasan
langsung menyebabkan tidak adanya bukti tertulis bahwa kegiatan
aktualisasi telah disetujui untuk dilaksanakan.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.3 Surat persetujuan dari atasan langsung
Dalam kegiatan pertama yaitu melakukan konsultasi dan meminta persetujuan
atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, terdapat nilai berdasarkan
kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta
analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut :
33
1. Kedudukan dan peran ASN
Peserta dalam melakukan konsultasi dengan atasan merupakan suatu langkah
awal dalam melakukan kolaborasi dan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama sesuai rancangan aktualisasi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan
nilai etika profesi, profesionalitas dan tanggung jawab dalam peran dan
kedudukan ASN di mana peserta menunjukkan sikap baik terhadap atasan,
berkonsultasi, mengutarakan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan serta
melaksanakan kegiatan aktualisasi sesuai dengan arahan dan masukan mentor.
2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi
Dengan terlaksananya koordinasi dan persetujuan dari atasan maka dapat
mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang
Akuntabel dan Transparan”, hal ini berkaitan dengan sikap peserta kepada
atasan dalam melakukan konsultasi dengan menunjukkan sikap tanggung
jawab dan keterbukaan dengan melaporkan terlebih dahulu kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan di unit kerja. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap
penguatan nilai organisasi Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku
sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini setiap akan melakukan
kegiatan harus melaporkannya terlebih dahulu kepada atasan untuk
meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.
3. Analisis manfaat
Dengan melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung, maka
diperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan atasan langsung akan
memberikan gambaran tentang konsep aktualisasi yang akan dilaksanakan
dan atasan memberikan respon yang baik, serta memberikan izin dan
persetujuan atas rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
b. Dengan adanya diskusi dengan atasan langsung terkait kegiatan aktualisasi
maka kegiatan yang dilaksanakan menjadi lebih terarah dan mentor
mengetahui rencana dan tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan.
Adanya masukan dan arahan dari atasan dapat memberikan kemudahan
untuk memetakan permasalahan yang dihadapi selama proses aktualisasi.
34
c. Adanya surat persetujuan maka kegiatan dapat dilaksanakan dan saya
dapat mempersiapkan segala kebutuhan kegiatan agar berjalan dengan
lancar.
Kegiatan 2
Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan
Adapun tahapan kegiatan dalam melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Bertukar pikiran mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Pada tanggal 22 Juni 2021 melakukan koordinasi dan berdiskusi dengan
rekan sejawat tentang rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan,
menjelaskan tahapan kegiatan aktualisasi dan tujuan yang akan dicapai dari
kegiatan yang akan dilaksanakan. Berdiskusi dengan rekan sejawat terkait
kegiatan aktualisasi merupakan bentuk transparansi, kerterbukaan dan
kepercayaan untuk saling berbagi pemikiran dan ide (Akuntabilitas).
Dengan bertukar pikiran dengan rekan sejawat akan didapatkan hasil yang
lebih efektif dan efisien dengan adanya masukan dan saran - saran yang
membangun (Komitmen Mutu). Berkomunikasi dengan rekan sejawat
menggunakan bahasa yang Sopan dan Santun, menghargai pendapat dan
bekerjasama satu sama lainnya (Etika Publik).
b. Analisis Dampak
Apabila saya tidak mendiskusikan rencana dan tahapan kegiatan aktualisasi
dengan rekan sejawat maka kegiatan aktualisasi ini menjadi tidak terarah
karena tidak tersampaikan dengan baik serta rekan sejawat tidak akan tahu
rencana dan tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan bahkan akan
menyebabkan kurangnya dukungan dan respon akan kegiatan ini. Juga akan
berdampak pada saat proses aktualisasi dan hasil yang tidak maksimal
karena tidak adanya masukan dan saran dari rekan sejawat.
35
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.4 Koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan aktualisasi
2. Meminta masukan dan saran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Setelah berdiskusi dengan bapak Wawang Sumanto, S.T. dan
Bapak Edi Haryanto, S. Ars. terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, saya
lalu meminta saran serta masukan untuk kelancaran dan keberhasilan
kegiatan. Dalam meminta saran dan masukan rekan sejawat, saya akan
menghormati dan menghargai setiap arahan yang diberikan (Etika Publik).
Mencatat seluruh saran dan masukan dari rekan sejawat terkait kegiatan
yang dilaksanakan agar tujuan dan hasil yang diharapkan tercapai
(Akuntabilitas). Dengan adanya masukan dan saran yang membangun dari
rekan sejawat akan didapatkan hasil yang lebih efektif (Komitmen Mutu).
36
b. Analisis Dampak
Apabila saya tidak meminta saran dan masukan dari rekan sejawat terkait
kegiatan aktualisasi ini maka akan berdampak pada saat pelaksanaan
aktualisasi yang tidak berjalan lancar dan hasil yang dicapai tidak maksimal
karena tidak adanya saran dan masukan dari rekan sejawat yang
berpengalaman.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.5 Catatan saran dan masukan dari rekan sejawat
Pada kegiatan kedua yaitu melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan, terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran
ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta analisis manfaat yang
dijelaskan sebagai berikut :
1. Kedudukan dan peran ASN
Melaksanakan koordinasi dengan rekan sejawat merupakan cara agar dapat
membangun kolaborasi dan kerjasama dengan rekan kerja dalam mencapai
tujuan bersama sesuai rancangan aktualisasi. Hal ini erat kaitannya dengan nilai
etika profesi, profesionalitas dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan
ASN di mana peserta menjelaskan gambaran, rencana dan tahapan aktualisasi
37
secara transparan dan terbuka sekaligus berdiskusi dengan rekan sejawat terkait
rencana kegiatan guna terlaksananya tahapan aktualisasi.
2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi
Dengan terlaksananya koordinasi dan diskusi dengan rekan sejawat maka dapat
mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang
Akuntabel dan Transparan”, hal ini berkaitan dengan sikap peserta kepada
sesama rekan kerja dalam melakukan koordinasi dengan menunjukkan sikap
transparansi dan keterbukaan dengan mendiskusikan terlebih dahulu kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan di unit kerja. Kegiatan ini juga
berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Integritas yakni, jujur,
bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini
setiap akan melakukan kegiatan harus mendiskusikan terlebih dahulu kepada
rekan sejawat untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman.
3. Analisis manfaat
Dengan terlaksananya kegiatan koordinasi dengan rekan sejawat terkait
kegiatan yang akan dilaksanakan, maka diperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Terlaksananya kegiatan koordinasi dengan rekan sejawat memberikan
penjelasan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan rekan
sejawat memberikan dukungan serta respon yang baik akan kegiatan ini.
b. Dengan adanya saran dan masukan dari rekan sejawat tentang pelaksanaan
kegiatan maka kegiatan diharapakn dapat berjalan dengan lebih efektif,
baik dan lancar.
Kegiatan 3
Melakukan survey lapangan.
Adapun tahapan kegiatan melakukan survey lapangan adalah sebagai berikut :
1. Koordinasi dengan atasan langsung terkait pembentukan tim survey.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Pada tanggal 23 Juni 2021 saya melaksanakan kegiatan koordinasi dengan
atasan langsung membahas pembentukan tim survey lapangan dan
pembagian lokasi survey di Kelurahan Benteng Selatan Kecamatan Benteng
38
secara rinci dan penuh tanggung jawab dengan menggunakan tata bahasa
yang baik dan benar serta sopan (Etika Publik). Terbentuknya tim survey
ini akan menumbuhkan semangat kerja keras dan kerjasama dalam tim
(Nasionalisme). Dengan surat tugas ini, individu/kelompok akan berupaya
untuk memberikan konstribusi terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal
dari tugas yang diberikan (Akuntabilitas).
b. Analisis Dampak
Dalam melakukan koordinasi dengan atasan terkait maksud dan tujuan
pembentukan tim survey lapangan tidak disampaikan secara jelas dan rinci
maka penyampaiannya tidak akan terarah dan atasan/mentor mengganggap
pembentukan tim survey tidak penting serta memungkinkan atasan
memberikan respon yang kurang baik, bahkan bisa saja tidak memberikan
izin pembentukan tim survey lapangan.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.6 Koordinasi dengan atasan terkait pembentukan tim survey
39
Gambar 4.7 Surat tugas tim survey
2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam survey lapangan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Sebelum melakukan survey lapangan, maka terlebih dahulu dipersiapkan
peralatan yang diperlukan dalam survey antara lain roll meter untuk
mengukur jarak atau Panjang dan lebar jalan, handy talky (HT) untuk alat
komunikasi yang menggunakan gelombang radio, smartphone yang telah di
install aplikasi GPS Essentials untuk pengambilan titik koordinat dan alat
tulis (form pendataan survey) untuk mencatat data koordinat, lebar, Panjang
dan kondisi jalan. Menyiapkan segala peralatan secara lengkap akan
menunjang pelaksanaan kegiatan survey lapangan berjalan dengan efektif
dan efisien (Komitmen Mutu). Dalam menggunakan peralatan/barang
milik negara untuk kegiatan lapangan, saya akan menggunakannya untuk
kepentingan umum/kantor bukan untuk kepentingan pribadi secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien (Etika Publik).
b. Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan menghambat dalam
proses survey lapangan sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam
40
pengambilan data - data di lapangan dan tahapan kegiatan berikutnya tidak
akan berjalan dengan baik dan lancar.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.8 Peralatan survey yang digunakan
3. Melakukan survey lapangan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Pada tahapan survey ini dilaksanakan di Kelurahan Benteng Selatan
Kecamatan Benteng oleh tim survey yang telah terbentuk sebelumnya.
Survey ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi jalan
lingkungan/setapak berupa koordinat, lebar dan Panjang serta kondisinya,
dimana informasi tersebut diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan
langsung di lapangan. Dalam kegiatan ini kami sebagai tim survey selalu
mengedepankan disiplin dan kerjasama tim untuk memperoleh hasil yang
maksimal (Nasionalisme) dan dilakukan dengan penuh rasa tanggung
jawab (Akuntabilitas). Pengambilan data teknis setapak di lapangan kami
laksanakan dengan profesional dan tidak berpihak yang didasarkan pada
prinsip keahlian (Etika Publik) serta pengambilan data lapangan sesuai
dengan kondisi riil yang ada tanpa adanya manipulasi data (Anti Korupsi).
b. Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka kami tidak mempunyai data
teknis berupa koordinat, lebar dan panjang serta tingkat kerusakannya sesuai
kondisi riil di lapangan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan
41
basis data dan peta persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng
Selatan.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.9 Survey lapangan
Gambar 4.10 Data hasil survey lapangan
42
Pada kegiatan ketiga yaitu melakukan survey lapangan, terdapat nilai berdasarkan
kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta
analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Kedudukan dan peran ASN
Melaksanakan survey lapangan akan mendukung tercapainya tujuan bersama
dalam program pembangunan. Dalam kegiatan survey lapangan ini, ASN
dituntut untuk dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi secara profesionalitas
dan dapat di pertanggungjawabkan yang sangat berkaitan erat dengan nilai
etika profesi ASN.
2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi
Dengan terlaksananya kegiatan survey lapangan merupakan salah satu upaya
dalam mewujudkan misi “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat”
melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan
permukiman kumuh. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan nilai
organisasi Profesional yakni, melaksanakan program kegiatan dan pelaksanaan
berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dan patuh dengan prosedur,
mandiri serta memiliki komitmen.
3. Analisis manfaat
a. Terlaksananya koordinasi dengan atasan langsung terkait pembentukan
tim survey maka atasan langsung mengetahui tujuan pembentukan tim
survey dan atasan memberikan izin pembentukan serta diterbitkannya
surat tugas tim survey.
b. Terlaksananya kegiatan persiapan peralatan survey ini maka akan
mendukung dalam proses survey lapangan sehingga dibutuhkan waktu
yang lebih cepat dalam pengambilan data - data di lapangan dan tahapan
kegiatan berikutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar.
c. Dengan terlaksananya kegiatan survey ini maka diperoleh data-data teknis
berupa koordinat, lebar dan panjang serta tingkat kerusakannya sesuai
kondisi riil di lapangan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam
pembuatan basis data dan peta persebaran jalan setapak yang ada di
kelurahan Benteng Selatan.
43
Kegiatan 4
Digitasi peta persebaran jalan setapak.
Adapun tahapan kegiatan digitasi peta persebaran jalan setapak adalah sebagai
berikut :
1. Olah data hasil survey dengan digitasi polyline menggunakan aplikasi
ArcMap 10.5.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Sebelum memulai tahapan olah data ini, penulis terlebih dahulu mencari
Gambar Citra Satelit Kota Benteng menggunakan aplikasi UMD (Universal
Maps Downloader) sebagai peta dasar agar mempermudah dalam proses
digitasi. Selanjutnya data koordinat hasil survey di input ke dalam aplikasi
Google Earth untuk mengecek koordinat sudah sesuai dengan letak dan
posisi yang seharusnya, kemudian koordinat tersebut ditabelkan dalam
bentuk file excel. Proses pengecekan koordinat menggunakan Google Earth
dilakukan dengan cermat dan tepat (Etika Publik) sehingga diperoleh hasil
olah data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. File excel yang
berisikan koordinat jalan setapak kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi
ArcMap versi 10.5 melalui menu Add Data. Setelah koordinat muncul pada
peta, selanjutnya dibuatkan folder dalam format shapefile melalui menu
Create New Shapefile dengan Feature Type Polyline, kemudian dilakukan
digitasi jalan setapak melalui menu Start Editing → Construction Tools →
Line. Pada proses digitasi menggunakan aplikasi ArcMap versi 10.5
dilaksanakan dengan penuh semangat dan kerja keras (Anti Korupsi),
sebagai bentuk tanggung jawab atas aktualisasi yang saya buat
(Akuntabilitas) sehingga tercapainya hasil yang maksimal.
b. Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka proses pengelolahan data
hasil survey dan digitasinya tidak berjalan sesuai rencana kegiatan sehingga
data tidak dapat di visualisasikan ke dalam bentuk format shapefile polyline
dan tahapan kegiatan berikutnya tidak dapat dilaksanakan.
44
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.11 Proses olah data hasil survey dengan aplikasi ArcMap 10.5
Gambar 4.12 Hasil olah data dengan digitasi polyline
2. Layouting peta persebaran jalan setapak
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Setelah dilakukan proses digitasi pada aplikasi ArcMap dan diperoleh data
dalam bentuk shapefile polyline, selanjutnya dilakukan proses layouting
peta. Pada proses layouting ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain ukuran kertas yang akan digunakan, kelengkapan kartografi peta
meliputi judul, legenda, skala, petunjuk arah, peta orientasi dan skala peta.
Dalam membuat layout peta terlebih dahulu memilih ukuran kertas yang
akan digunakan, kemudian dibuatlah layout peta melalui menu View pada
Toolbars → Layout View. Langkah berikutnya atur ukuran peta yang
45
diinginkan pada kertas, kemudian buat etiket serta kotak untuk legenda dan
judul. Proses layouting ini dilaksanakan dengan penuh semangat dan kerja
keras (Anti Korupsi), sebagai bentuk tanggung jawab atas aktualisasi yang
saya buat (Akuntabilitas) sehingga tercapainya hasil yang maksimal.
b. Analisis Dampak
Apabila tahapan kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka kegiatan ini tidak
menghasilkan informasi spasial berupa visualisasi atau tampilan peta
persebaran jalan setapak dan laporan basis data dalam bentuk tabel.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.13 Proses layouting peta dengan aplikasi ArcMap 10.5
Gambar 4.14 Hasil layouting peta
46
Tabel 4.1 Rekapitulasi Sebaran Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
ASET
LINGKUNGAN
Balang
Hibung
Panggilian
Utara
Panggilian
Selatan
Bone
halang
Bone
halang
selatan
Bonto
panappasa
meter meter meter meter meter meter
DISPERKIM 2,518 772 223 865 403 1,587
DINAS PU 727 66 84 320 686 867
KOTAKU - - - 64 521 -
ASET LAINNYA 1,239 772 372 630 57 922
JUMLAH 4,484 1,610 679 1,879 1,667 3,376
Sumber : Hasil olah data
Tabel 4.2 Tingkat Kerusakan Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
ASET
TINGKAT KERUSAKAN
PERSENTASE
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
JALAN
TANAH
meter meter meter meter meter meter %
DISPERKIM 2,772 2,485 379 732 - 6,368 46.5
DINAS PU 612 1,905 233 - - 2,750 20.1
KOTAKU 64 521 - - - 585 4.3
ASET LAINNYA 1,182 1,297 472 712 329 3,992 29.1
JUMLAH 4,630 6,208 1,084 1,444 329 13,695 100.0
Sumber : Hasil olah data
Pada kegiatan keempat yaitu digitasi peta persebaran jalan setapak, terdapat nilai
berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi
organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Kedudukan dan peran ASN
Melaksanakan digitasi peta persebaran jalan setapak akan mendukung
tercapainya tujuan bersama dalam program pembangunan. Dalam kegiatan
olah data hasil survey ini, ASN dituntut untuk dapat menyelesaikan kegiatan
47
ini secara profesionalitas dan dapat di pertanggungjawabkan yang sangat erat
kaitannya dengan etika profesi ASN.
2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi
Dengan terlaksananya kegiatan digitasi peta persebaran jalan setapak ini
merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan misi “Meningkatkan
Kualitas Hidup Masyarakat” melalui peningkatan kualitas perumahan dan
penanganan kawasan permukiman kumuh. Kegiatan ini juga berkonstribusi
terhadap penguatan nilai organisasi Profesional yakni, melaksanakan program
kegiatan dan pelaksanaan berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan patuh
dengan prosedur, mandiri serta memiliki komitmen serta Orientasi pada Mutu
yakni ada hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan misi
pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi.
3. Analisis manfaat
Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka diperoleh manfaat sebagai berikut :
a. Dengan terlaksananya kegiatan ini maka diperoleh hasil olah data
berbentuk polyline dalam format Shapefile.
b. Terlaksananya kegiatan layouting peta sebaran jalan setapak maka
menghasilkan informasi spasial berupa visualisasi/tampilan peta
persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng Selatan dan
laporan dalam bentuk tabel.
Kegiatan 5
Evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
Adapun tahapan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Evaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan.
a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan
Pada tahapan ini saya melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
kepada atasan langsung. Adapun hasil kegiatan yang dilaporkan berupa peta
persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng Selatan dan laporan
48
mengenai informasi jalan setapak dalam bentuk tabel. Saya melaporkan
hasil kegiatan ini secara transparan dan berintegritas tinggi serta dapat
dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas) dan menggunakan tata bahasa
yang baik dan benar serta sopan (Etika Publik). Selanjutnya saya meminta
atasan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dicapai.
Evaluasi kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur berhasil tidaknya
kegiatan yang dilaksanakan dan sebagai bahan masukan terkait apa yang
perlu ditingkatkan agar menghasilkan ide/gagasan yang lebih efektif dan
efisien bahkan inovatif yang mendukung keberhasilan suatu produk atau
jasa (Komitmen Mutu).
b. Analisis Dampak
Apabila saya tidak melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
kepada atasan langsung, maka atasan langsung/mentor tidak mengetahui
hasil dan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai pada aktualisasi ini. Tidak terlaksananya evaluasi
terhadap suatu kegiatan menyebabkan tidak adanya masukan mengenai
hal – hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam kegiatan aktualisasi
ini.
c. Bukti Kegiatan
Gambar 4.15 Evaluasi hasil kegiatan
49
Gambar 4.16 Lembar evaluasi dan rencana tindak lanjut
Pada kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan,
terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan
misi organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut :
1. Kedudukan dan peran ASN
Melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan
merupakan bentuk tanggung jawab peserta atas tugas yang diembannya dalam
kegiatan aktualisasi ini. Hal ini sangat erat kaitannya dengan nilai etika profesi
dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan ASN di mana peserta dituntut
untuk mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan arahan atasan
dan dapat dipertanggungjawabkan serta berorientasi pada hasil.
2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi
Dengan terlaksananya kegiatan ini maka dapat mewujudkan misi
“Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan
Transparan”. hal ini berkaitan dengan sikap peserta kepada atasan dalam
melaporkan hasil kegiatan dengan menunjukkan sikap tanggung jawab dan
keterbukaan. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan nilai
organisasi Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara
perbuatan dan ucapan dalam hal ini melaporkan hasil kegiatan sehingga atasan
50
langsung mengetahui hasil dan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai pada aktualisasi ini.
3. Analisis manfaat
Terlaksananya kegiatan ini, maka atasan langsung dan rekan kerja mengetahui
hasil dan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai pada aktualisasi ini. Terlaksananya evaluasi terhadap suatu
kegiatan akan menghasilkan ide/gagasan yang lebih efektif dan efisiensi
bahkan inovatif yang mendukung keberhasilan suatu produk atau jasa pada
masa yang akan datang.
51
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA).
2. Dengan diterapkannya nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan
pembuatan basis data jalan setapak Di Kota Benteng pada Dinas
Perumahan dan Kawasan Permukiman sehingga dapat terlaksanakan
dengan baik.
3. Kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi ASN dalam menanamkan
nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen
mutu dan anti korupsi).
4. Nilai-nilai dasar profesi ASN yang paling sering digunakan dalam
kegiatan aktulasasi ini antara lain akuntabilitas, etika publik dan komitmen
mutu.
5. Aset jalan setapak pada Kelurahan Benteng Selatan terbagi atas 4 antara
lain Disperkim sebesar 6368 meter (46,5%), Dinas PU sebesar 2750 meter
(20,1%), Program KOTAKU sebesar 585 meter (4,3%) dan aset lainnya
sebesar 3992 meter (29,1%).
6. Tingkat kerusakan jalan setapak pada kelurahan Benteng Selatan yaitu
kondisi baik sebesar 4630 meter (33,8%), rusak ringan sebesar 6208 meter
(45,3%), kondisi rusak sedang sebesar 1084 meter (7,9%), kondisi rusak
berat sebesar 1444 meter (10,5%) dan kondisi jalan tanah sebesar 329
meter (2,4%).
B. Saran
1. Agar menggunakan peta citra satelit resolusi tinggi yang terbaru agar
diperoleh digitasi yang lebih akurat.
2. Pengambilan titik koordinat sebaiknya menggunakan GPS dan
menghindari penggunaan aplikasi GPS pada smartphone.
52
3. Diharapkan selalu memperbaharui (updating) data persebaran jalan
setapak setiap tahunnya sehingga tersedianya data yang up to date tercapai.
4. Agar dilakukan pembuatan peta sebaran jalan setapak pada 2 kelurahan
lainnya di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
53
DAFTAR PUSTAKA
Kusumasari, Bevaola dkk. 2015. “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembagan Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Kumorotomo, Wahyudi dkk. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Yuniarsih, Tjutju dkk. 2015. “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Latief, Yudi dkk. 2015. “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. “ANTI KORUPSI” Modu;
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. “PELAYANAN PUBLIK” Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Fatimah, Elly dkk. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dkk. 2017. “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara.
LAPORAN HASIL AKTUALISASI
TABEL KETERCAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Lampiran 1 Tabel Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Waktu Capaian Output Ket
1 Melakukan
konsultasi dan
meminta
persetujuan
atasan
langsung
terkait kegiatan
yang akan
dilaksanakan.
21 Juni
2021
100 % • Tersampaikannya
rencana aktualisasi
• Lembar saran dan
masukan
• Surat persetujuan
• Dokumentasi
Tercapai
2 Melakukan
koordinasi
dengan rekan
sejawat terkait
kegiatan yang
akan
dilaksanakan.
22 Juni
2021
100 % • Tersampaikannya
rencana aktualisasi
• Lembar saran dan
masukan
• dokumentasi
Tercapai
3 Melakukan
survey
lapangan.
23 Juni
– 11
Juli
2021
100 % • Surat tugas tim survey
• Peralatan survey
lengkap
• Data ukur hasil survey
• Dokumentasi
Tercapai
4 Digitasi peta
persebaran
jalan setapak.
12 – 25
Juli
2021
100 % • Hasil olah data
berbentuk shapefile
Polyline
• Peta persebaran jalan
setapak
• Basis data jalan
setapak dalam bentuk
tabel
• Dokumentasi
Tercapai
5 Evaluasi
kegiatan dan
melaporkan
hasil kegiatan
yang telah
dilaksanakan.
22 – 31
Juli
2021
100 % • Lembar evaluasi
kegiatan
• Laporan aktualisasi
Tercapai
DOKUMENTASI KEGIATAN KONSULTASI
DENGAN ATASAN LANGSUNG
Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi Dengan Atasan Langsung
LEMBAR SARAN DAN MASUKAN ATASAN
SURAT PERSETUJUAN
DOKUMENTASI KEGIATAN KOORDINASI DENGAN
REKAN SEJAWAT
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Koordinasi Dengan Rekan Sejawat
LEMBAR SARAN & MASUKAN REKAN SEJAWAT
DOKUMENTASI KEGIATAN KOORDINASI
DENGAN ATASAN
Lampiran 7 Dokumentasi kegiatan Koordinasi Dengan Atasan Terkait
Pembentukan Tim Survey
SURAT TUGAS TIM SURVEY
DOKUMENTASI PERALATAN SURVEY
Lampiran 9 Dokumentasi Peralatan Survey
DOKUMENTASI KEGIATAN SURVEY LAPANGAN
Lampiran 10 Dokumentasi Kegiatan Survey Lapangan
DATA UKUR HASIL SURVEY LAPANGAN
DOKUMENTASI KEGIATAN PROSES OLAH DATA
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Proses Olah Data
PETA SEBARAN JALAN SETAPAK
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
!
! !
! !
!
!
! !
! !
!
!
! !
! !
!
!
! !
! !
!
! !
!
!
! !
!
! !
! !
!
!
! !
!
! !
! !
!
! ! !
!
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
!
! !
!
! !
!
! !
!
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
! !
! !
!
!
! !
! !
!
!
! !
! !
!
!
! !
! ! !
!
! !
! !
!
! ! !
!
! !
! !
!
! !
!
!
! !
!
! !
! !
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! !
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! !
!
! ! !
!
!
!
! ! !
!
!
!
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
! ! !
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
!
BALANG HIBUNG
BONEHALANG
PANGGILIAN UTARA
BONTOPANAPPASA
PANGGILIAN SELATAN
BONEHALANG SELATAN
BENTENG
BENTENG SELATAN
K
O
T
A
K
U
1
L
A
M
U
R
U
6
KOTAKU 3
MT HARYONO 2
K
O
T
A
K
U
4
MT HARYONO 5
L
A
M
U
R
U
6
C
K
O
T
A
K
U
5
KOTAKU 2
MT HARYONO 4
LAMURU 1
LAMURU 3
LAMURU 2
MT HARYONO 6
LAMURU 4
AP 4
Lo
ro
ng
B
am
bu
AP 3
BAMBU 2
A
P
2
A
AP 2 / BAMBU 5
BAMBU 12
BAMBU 9
A
P
4
A
BAMBU 11
BAMBU 4
BAMBU 6
BAMBU 10
S
P
A
R
M
A
N
1
1
BA
M
B
U
10
A
BAMBU 8
L
o
r
o
n
g
P
e
m
d
a
S
P
A
R
M
A
N
2
AP
1
S
PARM
AN
13
BAMBU 9D
BAMBU 7A
S
P
A
R
M
A
N
9
AP 4B
S
P
A
R
M
A
N
4
S
P
A
R
M
A
N
1
0
AP 2B
S
P
A
R
M
A
N
7
S PARMAN 11A
B
A
M
B
U
9
A
BAM
BU
8B
S
P
A
R
M
A
N
8
S
PAR
MA
N
12
S
P
A
R
M
A
N
3
S
U
N
U
3
S
U
N
U
4
RATULANGI 1
S
P
A
R
M
A
N
1
S
U
N
U
1
S
E
H
A
T
I
1
SEHATI 2
SEHATI
P
E
N
Y
U
1
PENYU 2
S
E
H
A
T
I
4
M
T
H
A
R
Y
O
N
O
7
S
U
N
U
4
C
S
U
N
U
4
E
PENYU 3
CAKALANG 2
CAKALANG 1
JL
T
A
N
A
H
5
RATULANGI 2
AL QADRI 3
S
U
N
U
5
S
U
N
U
2
CAKALANG 4
CAKALANG 3
A
R
O
E
P
A
L
A
2
SULHAS 1
AL
Q
ADRI 2
SULHAS 2
AR
OE
PA
LA
1
ARO
EPA
LA
2A
AROEPALA 1A
A
R
O
E
P
A
L
A
5
AL QADRI 1
A
L
Q
A
D
R
I
2
A
LR
G
S
A
M
P
S
IR
IU
S
A
R
O
E
P
A
L
A
3
B
A YANI 5
Lrg Rayhan
Saladong
2B
Salad
ong
2D
Lrg Rayhan 2
A
YAN
I
4A
A
Y
A
N
I
5
C
A YANI 3
A
Y
A
N
I
5
D
A
Y
A
N
I
5
A
A
Y
A
N
I
5
E
H
a
m
a
n
g
D
M
2
H
a
m
a
n
g
D
M
3
Hamang
DM
5
H
a
m
a
n
g
D
M
4
H
a
m
a
n
g
D
M
1
Hamang DM 2A
A YANI 6
PANJAITAN 4
PANJAITAN 3
PANJAITAN 9
PANJAITAN 10
PA
NJ
AI
TA
N
4B
PANJAITAN 12A
PANJAITAN 7
PANJAITAN 5
PANJAITAN 11
PANJAITAN 13
PANJAITAN 1
PANJAITAN 8
PANJAITAN 6
A YANI 4
Saladong 2
JL TANI
A YANI 2
Sal
ado
ng
2F
A YANI 1
Saladong
2E
A YANI 4D
Setapak B Bonerate
A
YAN
I
4B
A
YA
NI
2A
S
a
l
a
d
o
n
g
2
G
A YANI 1D
A YANI 1C
J
L
A
H
M
A
D
Y
A
N
I
JL S PARMAN
J
L
A
P
P
E
T
T
A
R
A
N
I
JL SUNU
JL LAMURU
J
L
D
I
P
A
N
J
A
I
T
A
N
JL HAMANG DM
JL AROEPALA
J
L
R
A
K
A
R
T
I
N
I
J
L
K
I
H
A
D
J
A
R
D
E
W
A
N
T
A
R
A
J
L
B
I
N
A
K
A
R
Y
A
J
L
S
Y
A
R
I
F
A
L
Q
A
D
R
I
J
L
S
U
T
O
Y
O
J
L
S
I
S
W
O
M
I
H
A
R
J
O
JL MT HARYONO
J
L
K
H
A
H
M
A
D
D
A
H
L
A
N
J
L
D
R
S
A
M
R
A
T
U
L
A
N
G
I
J
L
M
A
S
S
A
J
L
A
B
D
K
A
D
IR
K
A
S
IM
JL DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
J
L
R
O
B
E
R
T
W
O
L
T
E
R
M
O
N
G
I
N
S
I
D
I
120°28'0"E
120°28'0"E
6°7'0"S
6°7'0"S
INSET PETA
±
Proyeksi : Universal Transverse Mercator
Sistem Grid : Grid Geografis dan Grid UTM
Datum Horisontal : WGS 1984 51S
1:6.000
PEMBUATAN BASIS DATA
JALAN SETAPAK DI KOTA BENTENG
PADA DINAS PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN
0 60 120 180 240 300
30
Meters
SUMBER PETA:
- Citra Satelit Google Maps, Tahun 2020
- Batas Administrasi Data PODES, Tahun 2014
- Survei Lapangan Bidang PSU, Tahun 2021
121°20'0"E
121°20'0"E
121°0'0"E
121°0'0"E
120°40'0"E
120°40'0"E
120°20'0"E
120°20'0"E
120°0'0"E
120°0'0"E
119°40'0"E
119°40'0"E
6°0'0"S
6°0'0"S
6°20'0"S
6°20'0"S
DINAS PERUMAHAN DAN
KAWASAN PERMUKIMAN
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
PETA DATABASE JALAN SETAPAK
KELURAHAN BENTENG SELATAN
LEGENDA
Batas Administrasi
Kepemilikan Aset
Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman
Aset Lainnya
Dinas Pekerjaan Umum
Program KOTAKU
Jalan
Batas Kelurahan
!!!! !!!!
Batas Lingkungan
! ! ! ! ! ! ! !
BASIS DATA JALAN SETAPAK
Lampiran 14 Basis Data Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Balang Hibung
NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET
A YANI 4A 44 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
A YANI 3 30 2,6 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
Lrg Rayhan 1 25 3,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA
Saladong 2D 99 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
Saladong 2C 59 2,6 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
Setapak B Bonerate 103 2,9 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
Saladong 2E 79 2,8 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
A YANI 2A 47 2,8 JALAN TANAH ASET LAINNYA
Saladong 2F 85 3,0 BAIK ASET LAINNYA
A YANI 4 232 3,45 BAIK ASET LAINNYA
A YANI 4B 49 3,8 BAIK ASET LAINNYA
A YANI 4D 55 2,8 BAIK ASET LAINNYA
A YANI 1 60 2,5 BAIK ASET LAINNYA
PANJAITAN 4C 21 1,9 JALAN TANAH ASET LAINNYA
PANJAITAN 4A 35 2,45 JALAN TANAH ASET LAINNYA
A YANI 6A 39 3,0 BAIK ASET LAINNYA
PANJAITAN 10 A 32 1,7 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
PANJAITAN 12 38 1,5 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
Hamang DM 5 87 1,77 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
Hamang DM 5A 20 1,1 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
A YANI 5E 17 2,1 BAIK DINAS PU
A YANI 5 60 3,0 BAIK DINAS PU
PANJAITAN 3 140 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
PANJAITAN 9 124 2,25 RUSAK SEDANG DINAS PU
PANJAITAN 10 116 2,1 BAIK DINAS PU
A YANI 6 203 2,9 RUSAK RINGAN DINAS PU
PANJAITAN 13 67 2,75 BAIK DINAS PU
Lrg Rayhan 132 2,8 BAIK DISPERKIM
Lrg Rayhan 2 85 3,2 BAIK DISPERKIM
Lrg Rayhan 3 27 2,8 RUSAK BERAT DISPERKIM
Lrg Rayhan 4 49 2,8 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Saladong 2B 134 2,8 RUSAK RINGAN DISPERKIM
A YANI 5D 34 2,1 BAIK DISPERKIM
A YANI 5A 20 1,5 BAIK DISPERKIM
A YANI 5B 7 1,9 BAIK DISPERKIM
A YANI 5B 14 1,9 BAIK DISPERKIM
A YANI 5C 39 2,2 BAIK DISPERKIM
A YANI 5 103 2,6 BAIK DISPERKIM
Saladong 2H 48 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Saladong 2A 56 2,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Saladong 2G 48 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Saladong 2 32 3,7 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Saladong 2 209 2,4 RUSAK BERAT DISPERKIM
JL TANI 103 3,0 BAIK DISPERKIM
A YANI 2C 33 3,0 BAIK DISPERKIM
A YANI 2B 29 2,6 BAIK DISPERKIM
A YANI 2 102 2,85 BAIK DISPERKIM
A YANI 1A 29 3,0 BAIK DISPERKIM
A YANI 1D 23 3,0 BAIK DISPERKIM
A YANI 1C 22 3,0 BAIK DISPERKIM
A YANI 1B 57 3,0 BAIK DISPERKIM
PANJAITAN 4 261 3,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM
PANJAITAN 4B 86 3,4 RUSAK RINGAN DISPERKIM
PANJAITAN 6 24 2,0 BAIK DISPERKIM
PANJAITAN 7 61 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
PANJAITAN 8 35 3,5 BAIK DISPERKIM
PANJAITAN 12A 76 2,0 BAIK DISPERKIM
PANJAITAN 12B 33 2,0 BAIK DISPERKIM
Hamang DM 4 49 2,6 BAIK DISPERKIM
S PARMAN 6 104 3,5 BAIK DISPERKIM
S PARMAN 8 152 3,0 RUSAK BERAT DISPERKIM
S PARMAN 12 100 2,55 RUSAK RINGAN DISPERKIM
S PARMAN 3 27 1,6 BAIK DISPERKIM
S PARMAN 13 75 3,2 BAIK DISPERKIM
Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Bonehalang
NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET
CAKALANG 2 44 2,0 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
CAKALANG 1 42 2,0 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
PENYU 3 35 2,85 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
SUNU 3 136 2,5 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
PENYU 1 66 1,2 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
PENYU 2 48 1,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
SUNU 1 83 2,0 BAIK ASET LAINNYA
JL TANAH 4 27 2,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA
JL TANAH 3 29 2,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA
JL TANAH 5 28 2,5 JALAN TANAH ASET LAINNYA
LR SEHATI 39 1,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
PANJAITAN 11 53 2,0 BAIK ASET LAINNYA
MT HARYONO 9 61 2,5 RUSAK RINGAN DINAS PU
SUNU 4B 29 2,0 RUSAK SEDANG DINAS PU
SUNU 4C 33 2,0 RUSAK SEDANG DINAS PU
SUNU 4D 28 2,0 RUSAK SEDANG DINAS PU
SUNU 4E 36 2,0 BAIK DINAS PU
SEHATI 1 133 1,75 RUSAK RINGAN DINAS PU
RATULANGI 1 189 2,5 RUSAK SEDANG DISPERKIM
MT HARYONO 7 78 3,0 BAIK DISPERKIM
MT HARYONO 8 49 2,7 RUSAK BERAT DISPERKIM
SUNU 4C 43 2,0 BAIK DISPERKIM
SUNU 4 126 3,5 RUSAK SEDANG DISPERKIM
SUNU 4A 35 2,0 BAIK DISPERKIM
SEHATI 3 64 4,0 RUSAK SEDANG DISPERKIM
SEHATI 2 75 2,5 RUSAK BERAT DISPERKIM
S PARMAN 1 146 2,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM
SEHATI 4 60 1,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
SEHATI 64 2,5 BAIK KOTAKU
Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Bonehalang Selatan
NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET
JL TANAH 2 35 2,5 JALAN TANAH ASET LAINNYA
JL TANAH 1 22 3,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA
LAMURU 1 39 2,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 2 35 1,53 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 3 51 0,9 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 5 36 1,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
KOTAKU 5A 34 2,5 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 6C 98 2,6 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 6B 33 2,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 6A 48 2,25 RUSAK RINGAN DINAS PU
LAMURU 6 127 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
MT HARYONO 3 41 2,0 BAIK DINAS PU
MT HARYONO 5 125 3,0 BAIK DINAS PU
LAMURU 4 19 1,2 RUSAK SEDANG DINAS PU
MT HARYONO 6 101 2,5 BAIK DISPERKIM
MT HARYONO 4 61 2,8 BAIK DISPERKIM
MT HARYONO 1 87 3,0 RUSAK BERAT DISPERKIM
MT HARYONO 2 154 2,8 BAIK DISPERKIM
KOTAKU 1 226 2,47 RUSAK RINGAN KOTAKU
KOTAKU 3 110 2,6 RUSAK RINGAN KOTAKU
KOTAKU 2 39 2,0 RUSAK RINGAN KOTAKU
KOTAKU 4 95 2,0 RUSAK RINGAN KOTAKU
KOTAKU 5 51 2,25 RUSAK RINGAN KOTAKU
Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Panggilian Utara
NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET
AROEPALA 4 19 1,7 BAIK ASET LAINNYA
AL QADRI 1 56 1,5 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
AL QADRI 2 85 2,5 BAIK ASET LAINNYA
AL QADRI 2C 23 1,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
AL QADRI 2B 22 1,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
AL QADRI 2A 110 1,5 BAIK ASET LAINNYA
LRG SAMP SIRIUS 70 1,3 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
AROEPALA 1 83 3,0 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA
AROEPALA 1A 90 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
AROEPALA 3D 70 2,0 BAIK ASET LAINNYA
Hamang DM 2 144 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
SULHAS 2 66 2,5 BAIK DINAS PU
AROEPALA 5 76 1,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
SULHAS 1A 14 1,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
SULHAS 1 75 2,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM
AROEPALA 2A 103 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
AROEPALA 2B 28 1,4 BAIK DISPERKIM
AROEPALA 3A 36 2,5 BAIK DISPERKIM
AROEPALA 3C 31 2,0 BAIK DISPERKIM
AROEPALA 2C 26 1,6 BAIK DISPERKIM
AROEPALA 2 136 2,54 RUSAK RINGAN DISPERKIM
AROEPALA 3 42 1,2 BAIK DISPERKIM
AROEPALA 3B 47 1,9 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Hamang DM 1 44 1,85 BAIK DISPERKIM
Hamang DM 3 114 1,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Panggilian Selatan
NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET
AL QADRI 3 132 1,8 BAIK ASET LAINNYA
SUNU 2 31 1,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA
RATULANGI 2A 28 1,2 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
SUNU 5 71 1,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
Hamang DM 2 70 3,0 BAIK ASET LAINNYA
Hamang DM 2A 40 2,5 BAIK ASET LAINNYA
CAKALANG 3 41 2,1 BAIK DINAS PU
CAKALANG 4 43 1,4 BAIK DINAS PU
RATULANGI 2 166 2,2 BAIK DISPERKIM
PANJAITAN 5 57 3,5 BAIK DISPERKIM
Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Bontopanappasa
NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET
BAMBU 8B 29 3,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA
BAMBU 10 90 2,9 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
BAMBU 6A 39 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA
AP 2A 91 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
AP 2B 20 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
AP 2C 21 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
BAMBU 10A 92 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
BAMBU 12 169 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
BAMBU 6B 37 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
BAMBU 7A 78 1,7 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
BAMBU 8 69 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
BAMBU 8A 42 3,1 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
S PARMAN 11 111 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
S PARMAN 11A 34 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA
AP 4 151 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
AP 4A 98 2,3 RUSAK RINGAN DINAS PU
AP 4B 26 1,5 RUSAK RINGAN DINAS PU
BAMBU 11 118 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU
Lorong Bambu 387 3,3 RUSAK RINGAN DINAS PU
S PARMAN 2 87 2,4 RUSAK RINGAN DINAS PU
AP 3 104 3,0 BAIK DISPERKIM
BAMBU 3 38 2,6 BAIK DISPERKIM
BAMBU 7 80 3,6 BAIK DISPERKIM
BAMBU 9 117 3,9 BAIK DISPERKIM
BAMBU 9B 31 3,6 BAIK DISPERKIM
BAMBU 9C 25 4,5 BAIK DISPERKIM
BAMBU 9D 56 2,2 BAIK DISPERKIM
S PARMAN 10 51 2,36 BAIK DISPERKIM
S PARMAN 10B 42 1,8 BAIK DISPERKIM
S PARMAN 9 71 3,0 BAIK DISPERKIM
BAMBU 6 60 2,8 RUSAK BERAT DISPERKIM
BAMBU 6 41 2,8 RUSAK BERAT DISPERKIM
S PARMAN 7 32 3,1 RUSAK BERAT DISPERKIM
AP 1 31 4,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
AP 2 / BAMBU 5 228 2,7 RUSAK RINGAN DISPERKIM
BAMBU 1 23 1,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM
BAMBU 2 187 1,9 RUSAK RINGAN DISPERKIM
BAMBU 4 104 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM
BAMBU 9A 23 2,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Lorong Pemda 67 2,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM
Lorong Pemda 79 2,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM
S PARMAN 10A 20 1,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM
S PARMAN 4 48 1,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM
S PARMAN 5 29 1,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM
REKAPITULASI JALAN SETAPAK
Lampiran 15 Rekapitulasi Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan
Tabel Rekapitulasi Jalan Setapak Lingkungan Balang Hibung
ASET
KONDISI
PERSENTASE
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
JALAN
TANAH
meter meter meter meter meter meter %
DISPERKIM 1,255 875 - 388 - 2,518 56.2
DINAS PU 260 343 124 - - 727 16.2
ASET LAINNYA 520 236 177 178 128 1,239 27.6
JUMLAH 2,035 1,454 301 566 128 4,484 100.0
Tabel Rekapitulasi Jalan Setapak Lingkungan Bonehalang
ASET
KONDISI
PERSENTASE
BAIK
RUSAK
RINGAN
RUSAK
SEDANG
RUSAK
BERAT
JALAN
TANAH
meter meter meter meter meter meter %
DISPERKIM 156 206 379 124 - 865 46.0
DINAS PU 36 194 90 - - 320 17.0
KOTAKU 64 - - - - 64 3.4
ASET LAINNYA 136 153 86 171 84 630 33.5
JUMLAH 392 553 555 295 84 1,879 100.0
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)
Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)

More Related Content

What's hot

Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Tri Widodo W. UTOMO
 
Laporan monitoring
Laporan monitoringLaporan monitoring
Laporan monitoring
Yustus Rona
 
Contoh rancangan aktualisasi
Contoh rancangan aktualisasiContoh rancangan aktualisasi
Contoh rancangan aktualisasi
Agus Triono
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Friska Mareti
 
Anjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuanganAnjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuangan
Reddy Prayudie
 
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung NegaraAnalisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung Negaraheru sutono, iai
 
Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022
BappedaLampungUtara
 
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaPedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Dr. Zar Rdj
 
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
temanna #LABEDDU
 
ARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptx
ARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptxARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptx
ARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptx
ArhanFirdaus2
 
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaikiMakalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNNOPIAN ANDUSTI, S.E.,M.T
 
Paparan materi asn corpu jawa tengah
Paparan materi asn corpu   jawa tengahPaparan materi asn corpu   jawa tengah
Paparan materi asn corpu jawa tengah
KutsiyatinMSi
 
Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022
Dadang Solihin
 
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
Nova Oktaharfianto
 
Rancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriksRancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriks
temanna #LABEDDU
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Johan
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Harun Ariesto Wijaya
 
3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)
3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)
3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)
Fredy Lantu
 

What's hot (20)

Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
Kajian Penataan Pola Karier PNS Pada Pemerintah Daerah di Kalimantan.
 
Laporan monitoring
Laporan monitoringLaporan monitoring
Laporan monitoring
 
Contoh rancangan aktualisasi
Contoh rancangan aktualisasiContoh rancangan aktualisasi
Contoh rancangan aktualisasi
 
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
Kajian Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
Rancangan aktualisasi Gol II Prajabatan 2015
 
Anjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuanganAnjab jfu penata laporan keuangan
Anjab jfu penata laporan keuangan
 
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung NegaraAnalisa Biaya Proyek Gedung Negara
Analisa Biaya Proyek Gedung Negara
 
Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022Materi sosialisasi dak 2022
Materi sosialisasi dak 2022
 
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembagaPedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
Pedoman penyusunan dan penelahaan Rencana Strategis kementerian dan lembaga
 
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
Aktualisasi Latsar (alfa sari ode rusli)
 
ARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptx
ARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptxARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptx
ARHAN Penerapan Fungsi dan Tugas ASN di Tempat Kerja.pptx
 
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaikiMakalah penyesuaian ijazah....cobacoba  tolng perbaiki
Makalah penyesuaian ijazah....cobacoba tolng perbaiki
 
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASNTELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
TELAAHAN STAF UNTUK SELEKSI TERBUKA PENGISIAN JABATAN ASN
 
Paparan materi asn corpu jawa tengah
Paparan materi asn corpu   jawa tengahPaparan materi asn corpu   jawa tengah
Paparan materi asn corpu jawa tengah
 
Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022Juknis JFP 2022
Juknis JFP 2022
 
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
ANJAB ANALISA JABATAN PENGELOLA KEPEGAWAIAN
 
Rancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriksRancanga yuyun matriks
Rancanga yuyun matriks
 
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
Faktor faktor yang Memengaruhi Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Kinerja ...
 
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung pptPerencanaan teknis bangunan gedung ppt
Perencanaan teknis bangunan gedung ppt
 
3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)
3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)
3 2.3.7.analisa jabatan pranata humas pelaksana(1)
 

Similar to Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
Feri Ento
 
Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014
Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014
Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014
Andhi Pratama
 
Laporan pkl aditya xii amp 2
Laporan pkl aditya xii amp 2Laporan pkl aditya xii amp 2
Laporan pkl aditya xii amp 2
Toko234Kunduran
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmnanang_wardhana
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
Nurul Angreliany
 
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan AlternatifPemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Oswar Mungkasa
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Bidang ANDROIDA-Puslatbang KDOD LAN
 
4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni
PuspitaEkaPutriRasni
 
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...
FandyFajaruddin
 
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
A Harisman
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTALaporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
EKPD
 
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfLAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
SITTISARLIATI
 
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
rullykartikawijaya
 
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
radengembull
 
SKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdf
SKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdfSKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdf
SKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdf
Mohammad Shafari
 
347956268-laporan-fasilitator-docx.docx
347956268-laporan-fasilitator-docx.docx347956268-laporan-fasilitator-docx.docx
347956268-laporan-fasilitator-docx.docx
AlhafizhUkiKadir
 
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Arifuddin Ali
 
Buku panduan rembuk rw 2013
Buku panduan rembuk rw 2013Buku panduan rembuk rw 2013
Buku panduan rembuk rw 2013
Hendi Sulistyanto
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - UntanLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
EKPD
 
Laporan aktualisasi mediator hubungan industrial
Laporan aktualisasi mediator hubungan industrialLaporan aktualisasi mediator hubungan industrial
Laporan aktualisasi mediator hubungan industrial
AkhmadNashar
 

Similar to Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman) (20)

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
 
Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014
Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014
Buku Statistik BPKH V Banjarbaru Tahun 2014
 
Laporan pkl aditya xii amp 2
Laporan pkl aditya xii amp 2Laporan pkl aditya xii amp 2
Laporan pkl aditya xii amp 2
 
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbmDraft 240410 pedoman_umum_stbm
Draft 240410 pedoman_umum_stbm
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
 
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan AlternatifPemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
Pemekaran daerah dan Kesejahteraan Rakyat. Mencari Jalan Alternatif
 
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Efektivitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni4 4 andi puspita eka putri rasni
4 4 andi puspita eka putri rasni
 
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...
Laporan pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi Kebaruan data Rumah Tidak Layak ...
 
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
Juklak juknis pelimpahan kewenangan 2011
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTALaporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
Laporan Akhir EKPD 2010 - Banten - UNTIRTA
 
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfLAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
 
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
Laporan aktualisasi rully kartika wijaya
 
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
222298712 rpi2 jm-5-ksn-ksn-pbts-aceh-sumut-sulut-gorontalo-sulteng-riau-kepr...
 
SKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdf
SKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdfSKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdf
SKM UPTD PKM PANONGAN 2023.pdf
 
347956268-laporan-fasilitator-docx.docx
347956268-laporan-fasilitator-docx.docx347956268-laporan-fasilitator-docx.docx
347956268-laporan-fasilitator-docx.docx
 
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
Kecamatan nunukan-dalam-angka-2015
 
Buku panduan rembuk rw 2013
Buku panduan rembuk rw 2013Buku panduan rembuk rw 2013
Buku panduan rembuk rw 2013
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - UntanLaporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kalbar - Untan
 
Laporan aktualisasi mediator hubungan industrial
Laporan aktualisasi mediator hubungan industrialLaporan aktualisasi mediator hubungan industrial
Laporan aktualisasi mediator hubungan industrial
 

More from Sumarno Feriyal

MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONMEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
Sumarno Feriyal
 
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Sumarno Feriyal
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
Sumarno Feriyal
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
Sumarno Feriyal
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
Sumarno Feriyal
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
Sumarno Feriyal
 
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL BTUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
Sumarno Feriyal
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
Sumarno Feriyal
 

More from Sumarno Feriyal (8)

MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTIONMEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
MEKANIKA REKAYASA DENGAN METODE CROSS DAN SLOPE DEFLECTION
 
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
Jurnal TA Analisis Pengaruh Temperatur Tinggi Terhadap Kuat Tekan Beton Yang ...
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
 
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAPPERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
PERHITUNGAN TULANGAN LONGITUDINAL BALOK BETON BERTULANG RANGKAP
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE CROSS DAN METODE TAKABEYA)
 
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
MEKANIKA REKAYASA 3 (METODE DALIL 3 MOMEN DAN METODE CROSS)
 
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL BTUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
TUGAS PERANCANGAN BANGUNAN SIPIL B
 
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPAPERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
PERENCANAAN GEDUNG BETON BERTULANG TAHAN GEMPA
 

Recently uploaded

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
narayafiryal8
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
PES2018Mobile
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
UmiKalsum53666
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
benediktusmaksy
 

Recently uploaded (11)

1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdfANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
ANALISIS PENGARUH INDUSTRI BATU BARA TERHADAP PENCEMARAN UDARA.pdf
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
elemen mesin mengenai ulir (mechanical engineering)
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdfMATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
MATERI STRUKTUR BANGUNAN TAHAN GEMPA.pdf
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK POLUSI UDARA TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 

Laporan Hasil Aktualisasi (Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman)

  • 1. 1 LAPORAN HASIL AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XVII PEMBUATAN BASIS DATA JALAN SETAPAK DI KOTA BENTENG PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN OLEH : NAMA : FERIYAL SUMARNO, S.T. NIP : 19920704 202012 1 003 UNIT KERJA : DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR BEKERJASAMA DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021
  • 2.
  • 3. iii LEMBAR PENGESAHAN PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XVII PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR BEKERJASAMADENGANBADANPENGEMBANGANSUMBERDAYAMANUSIA PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2021 Nama : Feriyal Sumarno, S.T. Nip : 19920704 202012 1 003 Unit Kerja : Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Jabatan : Analis Perumahan Judul Aktualisasi : Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Telah Diseminarkan pada Evaluasi Laporan Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Angkatan XVII Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar Makassar, 4 Agustus 2021 Menyetujui, Coach, Dr. Khaerunnisa Aliah, M.Pd. NIP. 19810812 200312 2 006 Penguji, Rostini Jafar, S.Sos. NIP. 19670316 198603 2 003 Mengetahui, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Selatan Drs. H. Asri Sahrun Said Pangkat : Pembina Utama Madya NIP: 19671203 199403 1009
  • 4. ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah subhaanahu wa ta’ala yang telah melimpahkan hidayah, taufik, dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Hasil Aktualisasi yang berjudul ”PEMBUATAN BASIS DATA JALAN SETAPAK DI KOTA BENTENG PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN” dapat terselesaikan dengan baik. Peserta menyadari bahwa dalam proses aktualisasi ini banyak mengalami kendala, namun berkat rahmat dan berkah dari Allah subhaanahu wa ta’ala serta bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu peserta menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ibu Khaerunnisa Aliah, M.Pd. Ph.D. sebagai Coach dan Ibu Harlina, S.T. sebagai Mentor yang telah sabar, tekun, tulus, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan laporan hasil aktualisasi. Akhir kata, kami haturkan permintaan maaf sebesar-besarnya atas laporan hasil aktualisasi ini yang masih memiliki banyak kekurangan, sehingga penyusun mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca untuk memberikan masukan demi perbaikan di masa yang akan datang. Makassar, 1 Agustus 2021 Feriyal Sumarno, S.T.
  • 5. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................iii KATA PENGANTAR.........................................................................................iv DAFTAR ISI........................................................................................................v DAFTAR TABEL ...............................................................................................vii DAFTRAR GAMBAR........................................................................................viii DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................ix BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1 A. Latar Belakang................................................................................1 B. Tujuan dan Manfaat........................................................................2 C. Ruang Lingkup ...............................................................................3 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI .............................................4 A. Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman ..4 B. Visi dan Misi ..................................................................................6 C. Tugas dan Fungsi Organisasi..........................................................8 D. Nilai-nilai Aparatur Sipil Negara ...................................................9 E. Sikap dan PerilakuDisiplin ASN....................................................16 F. Peran dan Kedudukan ASN............................................................17 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................19 A. Identifikasi Isu................................................................................19 B. Teknik Analisis Isu.........................................................................19 C. Rancangan Aktualisasi ...................................................................21 D. Analisis Dampak ............................................................................28 E. Rencana Kegiatan...........................................................................28 BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI..................................................29 BAB V PENUTUP ...........................................................................................51 A. Kesimpulan.....................................................................................51 B. Saran...............................................................................................51
  • 7. v DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Pendidikan.................5 Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan Jabatan Berdasarkan Jenis Kelamin................................................................5 Tabel 3.1 Analisis Isu Prioritas dengan Metode USG........................................20 Tabel 3.2 Kegiatan dan Tahapan Rancangan Aktualisasi ..................................21 Tabel 3.3 Rencana Pelaksanaan Aktualisasi ......................................................28 Tabel 4.1 Rekapitulasi Sebaran Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng selatan..46 Tabel 4.2 Tingkat Kerusakan Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan.....46
  • 8. vi DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman...................................................................................4 Gambar 4.1 Konsultasi dengan Atasan Langsung.............................................30 Gambar 4.2 Catatan Saran dan Masukan dari Atasan Langsung ......................31 Gambar 4.3 Surat Persetujuan dari Atasan Langsung.......................................32 Gambar 4.4 Koordinasi dengan Rekan Sejawat................................................35 Gambar 4.5 Catatan Saran dan Masukan dari rekan Sejawat............................36 Gambar 4.6 Koordinasi dengan Atasan terkait Pembentukan Tim Survey.......38 Gambar 4.7 Surat Tugas Tim Survey................................................................39 Gambar 4.8 Peralatan Survey yang digunakan .................................................40 Gambar 4.9 Survey Lapangan...........................................................................41 Gambar 4.10 Data Hasil Survey Lapangan.........................................................41 Gambar 4.11 Proses Olah Data Hasil Survey dengan Aplikasi ..........................44 Gambar 4.12 Hasil Olah Data dengan Digitasi Polyline.....................................44 Gambar 4.13 Proses Layouting Peta dengan Aplikasi ArcMap 10,5..................45 Gambar 4.14 Hasil Layouting Peta .....................................................................45 Gambar 4.15 Evaluasi Hasil Kegiatan ................................................................48 Gambar 4.16 Lembar Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut...............................49
  • 9. vii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tabel Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi dengan Atasan Langsung Lampiran 3 Lembar Saran dan Masukan dari Atasan Langsung Lampiran 4 Surat Persetujuan Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Koordinasi dengan Rekan Sejawat Lampiran 6 Lembar Saran dan Masukan dari Rekan Sejawat Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan Koordinasi Dengan Atasan Terkait Pembentukan Tim Survey Lampiran 8 Surat Tugas Tim Survey Lampiran 9 Dokumentasi Peralatan Survey Lampiran 10 Dokumentasi Kegiatan Survey Lapangan Lampiran 11 Data Ukur Hasil Survey Lapangan Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Proses Olah Data Lampiran 13 Peta Sebaran Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan Lampiran 14 Basis Data Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan Lampiran 15 Rekapitulasi Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan Lampiran 16 Dokumentasi Evaluasi Hasil Kegiatan Lampiran 17 Lembar Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut Lampiran 18 Kartu Bimbingan Aktualisasi Mentor dan Coach Lampiran 19 Dokumentasi Bimbingan / Asistensi
  • 10. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Berdasarkan Per-LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelatihan Dasar CPNS, Calon Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat CPNS adalah warga negara Indonesia yang lolos seleksi pengadaan PNS, kemudian diangkat dan ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian disingkat PPK, serta telah mendapat persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai. Menurut UU Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN dan PP Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen PNS yakni CPNS wajib menjalani masa percobaan, masa percobaan melalui proses diklat terintegrasi yang tujuannya yaitu untuk membangun integritas, moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadiaan unggul dan bertanggung jawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang. Tahapan pembelajaran latihan dasar CPNS terdiri dari beberapa agenda diantaranya orientasi, agenda sikap perilaku bela negara, agenda nilai dasar CPNS, agenda peran dan kedudukan PNS, Pra-Habituasi lamanya kegiatan selama 18 hari, kemudian kegiatan habituasi dilakukan selama 30 hari kerja di tempat kerja. Selama mulai dari orientasi hingga prahabituasi peserta CPNS menyusun rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi. Setelah proses habituasi dilakukan evaluasi dalam bentuk seminar selama 3 hari. Salah satu Tahap Pembelajaran latihan dasar CPNS adalah menyusun rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses habituasi melalui sebuah laporan rancangan aktualisasi dan habituasi ini. Pada kesempatan ini, Penulis melakukan Identifikasi isu yang akan diaktualisasi pada saat habituasi di tempat kerja. Dari beberapa isu yang muncul dipilih kemudian ditetapkan satu isu yang menjadi prioritas untuk dipecahkan melalui kegiatan kreatif dan inovatis yang
  • 11. 2 dilandasi oleh nilai-nilai dasar ASN yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik Komitmen mutu dan Anti korupsi). Sistem pembangunan infrastruktur masih menjadi fokus kerja pemerintah saat ini. Salah satu pembangunan Infrastruktur adalah pembangunan jalan lingkungan atau familiar disebut jalan setapak di berbagai pelosok daerah. Peran serta pemerintah dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman diatur dalam Undang – undang No. 1 Tahun 2011 tentang penyelengaraan perumahan dan kawasan permukiman yang dilanjutkan dengan PP No. 14 Tahun 2016. Sangat jelas Peran ASN dalam pembangunan sangat dibutuhkan mulai dari tahap perencanaan, Pengawasan, Pelaksanaan Pembangunan, Pemanfaatan serta pengendaliannya, untuk mejalankan peran tersebut dan memastikan pembangunan tersebut berjalan dengan baik, ASN harus memiliki sikap profesionalisme dalam menjalankan perannya sebagai penyelenggaraan Negara. Salah satu yang menjadi isu yang perlu dicarikan solusinya adalah terkait belum adanya basis data jalan setapak terbangun, yang akan berpengaruh pada penyediaan data teknis terkini (up to date) mengenai jalan setapak dan sulitnya pencatatan aset dimana kondisi di lapangan aset Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman bersatu dengan aset Dinas Pekerjaan Umum tanpa diketahui batas- batasnya. Tidak adanya basis data sebagai acuan menyebabkan terhambatnya dalam menentukan pengusulan rencana pembangunan seperti pembangunan jalan baru, peningkatan jalan, pemeliharaan maupun perbaikannya yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. B. Tujuan dan Manfaat Dengan adanya aktualisasi ini diharapkan membentuk ASN yang professional yaitu ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi ASN yang memiliki akuntabilitas atas tugas dan peranan yang diamanahkan kepadanya sebagai pelayan publik dengan menerapkan nilai dari etika publik yang selalu mengedepankan komitmen mutu untuk kepentingan publik serta dapat mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan pribadi, keluarga,
  • 12. 3 masyarakat dan bangsa. Hal ini termasuk pelayanan publik dalam bidang pendidikan. Adapun manfaat dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Penulis mampu menginplementasikan nilai – nilai dasar ASN yakni ANEKA serta peran dan fungsi ASN pada instansi kerja sesuai tupoksinya. 2. Bagi Unit Kerja Tersedianya basis data jalan setapak berupa informasi mengenai data teknis terkini (up to date) dan dapat memudahkan dalam pencatatan aset serta sebagai acuan dalam menentukan pengusulan rencana pembangunan seperti pembangunan jalan baru, peningkatan jalan, pemeliharaan maupun perbaikannya dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akurat. 3. Bagi Masyarakat Sebagai wujud transparansi dan demokratis kepada masyarakat sehingga akan lebih mudah dalam mengontrol pembangunan. 4. Bagi Bangsa dan Negara Dengan terbangunnya infrastuktur yang berkualitas maka akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan dengan meningkatnya perekonomian masyarakat maka secara tidak langsung akan mewujudkan bangsa Indonesia yang maju. C. Ruang Lingkup Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30 hari kalender pada unit kerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman. Aktualisasi ini didasarkan pada studi lapangan di kota Benteng yang terdiri dari tiga kelurahan yakni kelurahan Benteng Selatan, Kelurahan Benteng dan kelurahan Beteng Utara. Mengingat waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang hanya 30 hari kalender maka perlu untuk membatasi ruang lingkup pengambilan data/survey lapangan yang difokuskan pada satu kelurahan saja yakni pada Kelurahan Benteng Selatan.
  • 13. 4 BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Gambaran Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Struktur organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 12 Tahun 2016 adalah sebagai berikut : Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman KEPALA DINAS JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT Sub. Bagian Umum, Kepegawaian dan Hukum Sub. Bagian Program dan Keuangan Bidang Perumahan Bidang Permukiman Bidang Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) Seksi Data dan Informasi Perumahan Seksi Penyediaan Perumahan Seksi Pembinaan dan Pengelolaan Rumah Umum, Khusus, Susun dan Komersil Seksi Perencanaan Kawasan Permukiman Seksi Pembinaan Kawasan Permukiman Seksi Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh Seksi Perencanaan dan Verifikasi PSU Seksi Penyediaan PSU Perumahan
  • 14. 5 Sumber daya Aparatur DPKP Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2021 sebanyak 85 orang yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil sebanyak 27 orang dan Pegawai Tidak Tetap sebanyak 58 orang. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar berdasarkan data tahun 2021 sebanyak 26 orang. Berdasarkan Golongan jabatan pada satuan kerja ini lebih didominasi golongan III sebanyak 16 orang atau 62% dari total pegawai yang ada. Sedangkan berdasarkan pendidikan terakhir lebih didominasi tingkat pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 20 orang atau dengan persentase 77%, setelah itu untuk tingkat pendidikan SMA berjumlah sebanyak 5 orang atau 19% dan 1 orang untuk tingkat pendidikan Doktor (S3) artinya memiliki potensi yang cukup besar untuk pemanfaatan SDM dalam menjalankan tupoksi masing-masing. Potensi SDM Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2. Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah SMA 5 orang Diploma - S1 20 orang S2 - S3 1 orang Total 26 orang Sumber : Subag Umum, Kepegawaian dan Hukum Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan Jabatan Berdasarkan Jenis Kelamin Golongan Jenis Kelamin Jumlah P L I - - - II 3 2 5 III 6 10 16 IV 2 3 5 Total 11 orang 15 orang 26 orang Sumber : Subag Umum, Kepegawaian dan Hukum
  • 15. 6 B. Visi dan Misi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai visi dan misi kabupaten sebagai berikut : 1. Visi “Kepulauan Selayar sebagai Bandar Maritim Kawasan Timur Indonesia” Pernyataan visi ini mengandung dua makna, yaitu : a. Bandar Maritim adalah seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepelabuhanan yang memiliki kawasan khusus untuk melayani penumpang dan bongkar/ muat barang, serta perdagangan barang, jasa, dan industri; dan b. Kawasan Timur Indonesia menunjukkan bahwa berada pada Kawasan Timur Indonesia dengan jaringan (hub) perdagangan barang/ jasa, indusrti, dan distribusi logistik yang mencakup kabupaten/kota pada wilayah Teluk Bone, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah Bagian Timur, Maluku, dan Maluku Utara. Visi “Bandar Maritim” merupakan gambaran kondisi daerah yang diinginkan pada tahun 2026, ditandai dengan keluaran berikut ini : a. Terbentuknya dasar pembangunan “Kawasan Pusat Distribusi Logistik” b. Terbentuknya dasar pembangunan “Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata” c. Terbentuknya dasar pembangunan “Kawasan Industri Perikanan Terpadu” Dengan terwujudnya Visi “Bandar Maritim” pada tahun 2026, akan memberi dampak pada terbangunnya daerah dengan indikator capaian dimulai pada tahun 2026, sebagai berikut : a. Kepulauan Selayar menjadi simpul transportasi laut nasional; b. Pengelolaan SDA yang optimal dengan keseimbangan lingkungan hidup yang terjamin;
  • 16. 7 c. Kepulauan Selayar menjadi penyuplai kebutuhan pangan nasional dari komoditas perikanan, serta manjadi penyedia komoditas ekspor (perikanan dan non perikanan); dan d. Peningkatan pelayanan, pemberdayaan masyarakat, dan daya saing daerah. 2. Misi a. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan. b. Meningkatkan Kualitas Pembangunan Perdesaan. c. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat. d. Mengembangkan Pengelolaan Potensi Kelautan. e. Meningkatkan Pembinaan Kehidupan Sosial dan Keagamaan. f. Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Telaahan terhadap visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah memberikan gambaran peran serta dan keterlibatan langsung Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar. Hal ini dapat dilihat pada pernyataan Misi antara lain : a. Pernyataan Misi 1 : sebagai upaya untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yang terlihat dari birokrasi yang bersih, akuntabel, transparan, birokrasi yang efektif dan efisien serta birokrasi yang memiliki pelayanaan publik yang berkualitas. Mewujudkan reformasi birokrasi daerah dengan meningkatnya kepercayaan masyarakat masyarakat terhadap pelayanan. b. Pernyataan Misi 3 : untuk meningkatkan kualitas hidup seluruh masyarakat di Kabupaten Kepulauaan Selayar yang dibangun agar mempunyai derajat kualitas hidup yang tinggi yang diukur dari peningkatan IPM dan mempunyai daya saing yang baik. Misi ketiga Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar berperan dalam meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat
  • 17. 8 melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan permukiman kumuh. c. Pernyataan lima Visi lainnya : untuk mewujudkan misi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar melakukan koordinasi, kolaborasi, sinkronisasi berbagai program yang akan dilaksanakan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat berdasarkan tugas dan fungsi. C. Tugas dan Fungsi Organisasi Tugas dan Fungsi Organisasi, Kepala Dinas, Sekretaris, Sub Bagian, Bidang dan Seksi pada DPKP mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan pelayanan dasar perumahan rakyat dan kawasan permukiman dalam urusan pemerintahan wajib daerah berdasarkan asas otonomi di bidang perumahan, kawasan permukiman dan PSU perumahan. Adapun nilai –nilai organisasi yang harus dilaksanakan demi terwujudnya suatu visi dan misi sebagai berikut : 1. Intergritas yakni, melaksanakan tugas dengan jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan, konsisten, disiplin, berani dan tegas dalam mengambil keputusan, tidak menyalahgunakan wewenang serta pro aktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela. 2. Profesional yakni, melaksanakan tugas perumusan kebijakan perencanaan dan program kegiatan, pengalokasian anggaran dan pelaksanaan, serta pengawasan berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dan patuh dengan prosedur, bersungguh-sungguh, mandiri serta memiliki komitmen terhadap pencapaian hasil pekerjaan yang optimal dan menghindari pertentangan kepentingan. 3. Orientasi Mutu yakni, senantiasa berpijak pada visi merupakan acuan dalam melaksanakan tugas melalui organisasi unit kerjanya sebagai arah dalam mencapai sasaran dan kesuksesan dalam mencapai misi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi tersebut. 4. Visioner yakni, melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan yang lebih besar, melihat jauh ke depan, berbuat untuk kemajuan masyarakat, bangsa dan negara, serta memberikan makna dalam setiap kegiatan.
  • 18. 9 5. Etika Akhlak Mulia yakni, memiliki budi pekerti, akhlak dan tingkah laku (tabiat) yang terpuji, baik dan yang mulia sesuai dengan ajaran agama yang harus dimiliki oleh semua manusia yang hidup di dunia. Dengan demikian keberadaan setiap karyawan dapat bermanfaat dan memberikan kenyamanan bagi lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. D. Nilai-Nilai Aparatur Sipil 1. Akuntabilitas Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut atara lain adalah: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi; b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; d. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah. Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu: akuntabilitas vertikal (pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas horisontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan, yaitu : tanggung jawab, jujur, kejelasan, netral, mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi atau kelompok, adil, transparansi, konsistensi , partisipatif dan legal.
  • 19. 10 2. Nasionalisme Nasionalisme diartikan sebagai paham kebangsaan. Setiap ASN harus memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan negara dalam melaksanakan setiap fungsi dan tugasnya. Nasionalisme dalam arti lain adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan banga yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Adapun indikator dari nilai dasar nasionalisme, yaitu : a. Kerja keras Kerja keras berarti pantang menyerah, guguh dan selalu mengerahkan segala macam bentuk daya dan upaya dalam melakukan sesuatu. b. Disiplin Disiplin berarti taat atau patuh terhadap tata tertib atau peraturan yang beraku. c. Tidak diskriminatif Tidak diskriminatif berarti setiap perilaku untuk tidak membatasi, tidak melecehkan, atau tidak mengucilkan orang lain berdasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa dan keyakinan politik. d. Taqwa Taqwa berarti merupakan perwujudan sila pertama Pancasila yang menitikberatkan pada ketaatan mat beragama dalam menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan dalam agamanya. b. Gotong royong Contoh konkrit gotong royong adalah sebagai berikut : 1) Kerja sama 2) Dapat menyumbangkan pikiran dan tenaga
  • 20. 11 3) Saling membantu demi kepentingan umum 4) Bersama membantu orang lain 5) Bersama membela kebenaran 6) Bekerja giat dalam kelompok kerja 7) Demokratis c. Cinta tanah air Perasaan yang kuat akan rasa memiliki tanah dan seluruh tumpah darah Indonesia. d. Rela berkorban Sikap yang mencerminkan adanya kesiapan memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain atau suatu kelompok kerja, walaupun akan menimbulkan kehilangan atau pendertaan terhadap diri sendiri. 3. Etika Publik Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan baik/buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi- dimensi peribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan publik. Berdasarkan undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut : a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi. b. Melakukan dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan; c. Melaksanakan tugasnya sesuai degan peraturan perundangan yang berlaku. d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan.
  • 21. 12 e. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara. f. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien. g. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya. h. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan. i. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri atau untuk orang lain. j. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN. 4. Komitmen Mutu Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai dalam komitmen mutu antara lain: mengedepankan komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan dengan sepenuh hati, untuk menjaga dan memelihara. Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu : a. Efektif Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi juga diukur dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan. b. Efisien Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber
  • 22. 13 daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur. c. Inovasi Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin. d. Berorientasi pada Mutu Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. 5. Anti Korupsi Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang (Widita, 2015). Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu : a. Jujur Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Dituntut untuk bisa
  • 23. 14 berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat curang. b. Peduli Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan lingkungan sekitarnya terdapat banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu sesama. c. Mandiri Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan sesaat. d. Disiplin Ketekunan dan konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara yang mudah. e. Tanggung Jawab Segala tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
  • 24. 15 f. Kerja Keras Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan keringat. g. Sederhana Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang kemewahan. Sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta sebanyak-banyaknya. h. Berani Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang. i. Adil Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya. Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di muka bumi, dan ingat bahwa seluruh ruang dan waktu kehidupannya dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi benteng kuat untuk anti
  • 25. 16 korupsi serta akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan mendapatkan hasil terbaik agar dapat dipertanggungjawabkan secara publik. E. Sikap Dan Perilaku Disiplin ASN ASN yang sadar akan tanggung jawabnya adalah mereka yang taat akan kewajiban dan tidak melakukan apa yang dilarang untuk dilakukan. Dengan maksud untuk mendidik dan membina Pegawai Negeri Sipil, bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan larangan akan dikenakan sanksi, berupa hukuman disiplin. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dalam pasal 1 ayat 1 yang dimaksud dengan Disiplin Aparatur Sipil Negara adalah Kesanggupan Aparatur Sipil Negara untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam Peraturan Perundang-undangan dan/ atau Peraturan Kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin ini merupakan pengaturan kewajiban, larangan, dan sanksi apabila kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh ASN. Hukuman disiplin dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang menghukum, atas hasil penelitian yang saksama terhadap Pegawai Negeri Sipil yang disangka melanggar kewajiban dan larangan yang ditentukan, harus setimpal dengan pelanggaran disiplin sehingga dapat diterima oleh rasa keadilan. Hukuman disiplin diberikan tidak lain adalah untuk memperbaiki serta mendidik ASN itu sendiri, serta untuk melancarkan aktifitas penyelenggaraan tugas-tugas kedinasan secara baik. Hukuman disiplin dapat dibagi menurut tingkat dan jenis, masing-masing sesuai dengan sifat dan berat atau ringannya pelanggaran yang diperbuat, serta akibat yang ditimbulkannya atas pelanggaran yang dibuat oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan.
  • 26. 17 F. Peran dan Kedudukan ASN 1. Manajemen ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yangprofesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka waktu tertentu. Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan sistem merit. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan jaminan hari tua, dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara, 2014). 2. Whole of Government Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik. Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno & Sejati, 2016). WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain, 2004). Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatursipil Indonesia adalah : a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan
  • 27. 18 agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG. b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi bangsa. 3. Pelayanan Publik LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di pusat dan daerah, dan di lingkungan BUMN/ BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS). Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Adapun fundamental pelayanan publik, yaitu: a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat konstitusi b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara. c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan - kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.
  • 28. 19 BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, isu adalah masalah yang dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya); kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin kebenarannya; kabar angin; desas-desus. Menurut W. Howard Chase dan Barry Jones, isu didefinisikan sebagai suatu hal yang terjadi, baik di dalam maupun di luar organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan memberikan efek negatif terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis. Isu merupakan masalah yang dikedepankan dan harus segera ditanggapi. Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau permasalahan yang ditemukan selama melaksanakan tugas di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun isu atau permasalahan tersebut antara lain : 1. Belum adanya data teknis terkait jalan setapak. 2. Tidak optimalnya pengawasan pekerjaan fisik jalan lingkungan dan setapak karena kurangnya sumber daya manusia. 3. Terbatasnya sarana dan prasarana sehingga karyawan dan staff memakai barang pribadi untuk keperluan kantor. B. Teknik Analisis Isu Teknik analisis yang digunakan dalam mengidentifikasi isu adalah dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness dan Growth) dimana mempertimbangkan tingkat prioritas dari segi kepentingan, keseriusan dan perkembangan. Isu dengan skor tertinggi menjadi isu prioritas. Adapun pengertian dari urgency, seriousness dan growth adalah sebagai berikut : 1. Urgency yaitu seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti. 2. Seriousness yaitu seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
  • 29. 20 3. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Tabel 3.1 Analisis isu prioritas dengan metode USG No Penilaian Masalah Kriteria JML Peringkat U S G 1 Belum adanya data teknis terkait jalan setapak. 4 4 3 11 1 2 Tidak optimalnya pengawasan pekerjaan fisik jalan lingkungan dan setapak karena kurangnya sumber daya manusia. 3 3 3 9 2 3 Terbatasnya sarana dan prasarana sehingga karyawan dan staff memakai barang pribadi untuk keperluan kantor. 2 1 2 5 3 Keterangan : 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat 4 : Gawat/mendesak/cepat Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan menggunakan metode analisis isu USG, maka diperoleh peringkat tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalah, yaitu: Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman.
  • 30. 21 C. Rancangan Aktualisasi Adapun penjabaran mengenai kegiatan yang telah direncanakan sesuai dengan tabel di bawah : Unit Kerja : Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Isu yang Diangkat : Belum adanya data teknis terkait jalan setapak Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan Basis Data Jalan Setapak Di Kota Benteng Pada Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tabel 3.2 Kegiatan dan Tahapan Rancangan Aktualisasi NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT / HASL KETERKAITAN SUBTANSI MATA PELATIHAN KONSTRIBUSI TERHADAP VISI DAN MISI ORGANISASI PENGUATAN NILAI ORGANISASI 1. Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. Whole of Government, Melakukan konsultasi dengan atasan dalam hal ini melakukan kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama sesuai rancangan aktualisasi. Manajemen ASN, Profesionalitas dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan ASN di mana ASN melaporkan kegiatan kepada Dengan terlaksananya koordinasi dan persetujuan dari atasan maka dapat mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan”. Memiliki Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini setiap akan melakukan kegiatan harus melaporkannya terlebih dahulu kepada atasan
  • 31. 22 mentor guna melakukan tahapan kegiatan aktualisasi. untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman. 1. Menghadap atasan dan berkonsultasi terkait pelaksanakan kegiatan aktualisasi. 2. Mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan dan mencatat masukan / arahan atasan. 3. Meminta persetujuan atasan. 1. Tersampaikannya rencana aktualisasi (Dokumentasi). 2. Catatan masukan, arahan Atasan. (catatan dan dokumentasi) 3. Surat persetujuan dari Atasan. 1. Akuntabilitas, pimpinan memberi responsibilitas sehingga bawahan bertanggungjawab dalam pelaksanaan kegiatan. 2. Nasionalisme, dengan berdiskusi atau bermusyawarah dapat menguatkan persatuan dan kerjasama instansi. 3. Komitmen mutu, dengan adanya persiapan yang matang akan memberikan strategi efektif dan efisien dalam berkomunikasi dengan atasan dalam pemecahan isu.
  • 32. 23 2. Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. Whole of Government, Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat untuk kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama sesuai rancangan aktualisasi. Manajemen ASN, Profesionalitas dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan ASN di mana ASN memberikan gambaran dan diskusi terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi kepada rekan sejawat. Berdiskusi dengan rekan sejawat dan menerima saran yang ada dapat mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan”. Memiliki Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini setiap akan melakukan kegiatan harus selalu didiskusikan dengan rekan kerja agar terjalin kerjasama. 1. Bertukar pikiran mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Meminta masukan dan saran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. 1. Tersampaikannya rencana aktualisasi (Dokumentasi). 2. Catatan masukan dan saran dari rekan sejawat. (catatan dan dokumentasi) 1. Akuntabilitas, berkoordinasi dengan rekan merupakan salah satu tindakan transparansi dan kepercayaan untuk saling berbagi pemikiran. 2. Etika publik, menghargai, bekerjasama dan berkomunikasi dengan baik terhadap rekan sejawat.
  • 33. 24 3. Komitmen mutu, dengan berkoordinasi dengan rekan sejawat akan didapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien dengan adanya masukan dan saran - saran yang membangun. 3. Melakukan survey lapangan. Whole of Government, kegiatan ini mendukung tercapainya tujuan bersama dalam program pembangunan. Manajemen ASN, Profesionalitas, tanggung jawab dan bebas dari praktik korupsi dalam peran dan kedudukan ASN sangat dibutuhkan dalam kegiatan survey lapangan. Kegiatan survey lapangan merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan misi “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat” melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan permukiman kumuh. Profesional yakni, melaksanakan program kegiatan dan pelaksanaan berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dan patuh dengan prosedur, mandiri serta memiliki komitmen.
  • 34. 25 1. Koordinasi dengan atasan langsung terkait pembentukan tim survey. 2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam survey lapangan. 3. Melakukan survey lapangan. 1. Terbentuknya tim survey. (surat tugas dan dokumentasi) 2. Peralatan siap digunakan (dokumentasi peralatan). 3. Data teknis jalan setapak. (data ukur dan dokumentasi kegiatan) 1. Akuntabilitas, pengambilan data lapangan sesuai dengan kondisi dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Nasionalisme, saling menghargai dan kerjasama tim akan menguatkan rasa nasionalisme. 3. Etika Publik, pengambilan data teknis lapangan harus profesional dan tidak berpihak yang didasarkan pada prinsip keahlian. 4. Komitmen mutu, peralatan yang lengkap akan menunjang pelaksanaan kegiatan berjalan efektif dan efisien. 5. Anti korupsi, tidak ada manipulasi data.
  • 35. 26 4. Digitasi peta persebaran jalan setapak. Whole of Government, kegiatan ini mendukung tercapainya tujuan bersama dalam program pembangunan. Manajemen ASN, Profesionalitas, tanggung jawab dan bebas dari praktik korupsi dalam peran dan kedudukan ASN sangat dibutuhkan dalam olah data survey. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan misi “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat” melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan permukiman kumuh. Profesional yakni, melaksanakan program kegiatan dan pelaksanaan berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan patuh dengan prosedur, mandiri serta memiliki komitmen. 1. Olah data hasil survey dengan digitasi polyline menggunakan aplikasi Arcgis. 2. Layouting peta persebaran jalan setapak. 1. Hasil olah data berbentuk polyline dalam format shapefile. 2. Peta persebaran jalan setapak. 1. Akuntabilitas, data yang digunakan adalah valid sehingga dapat dipertanggungjawabkan. 2. Etika Publik, cermat dan tepat dalam mengolah data hasil survey. 3. Anti Korupsi, proses digitasi data dilakukan dengan semangat dan kerja keras.
  • 36. 27 5. Evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Manajemen ASN, ASN dituntut untuk dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi secara profesionalitas dan dapat di pertanggungjawabkan. Terlaksananya kegiatan ini maka dapat mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan”. Memiliki Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan serta bertanggung jawab dalam hal ini setiap melaksanakan kegiatan. 1. Evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan kepada atasan/mentor. 1. Catatan evaluasi kegiatan. (catatan masukan dan dokumentasi). 1. Akuntabilitas, melaporkan hasil kegiatan secara transparan dan berintegritas tinggi serta dapat dipertanggungjawabkan. 2. Etika Publik, melaporkan hasil dan evaluasi kegiatan secara professional dengan Bahasa yang mudah dimengerti. 3. Komitmen Mutu, evaluasi kegiatan akan menghasilkan ide/gagasan yang lebih efektif dan efisiensi bahkan inovatif yang mendukung keberhasilan suatu produk atau jasa.
  • 37. 28 D. Analisis Dampak Dampak yang akan terjadi apabila belum adanya basis data jalan setapak terbangun, akan berpengaruh pada penyediaan data teknis terkini (up to date) mengenai jalan setapak dan sulitnya pencatatan aset yang terbangun. Tidak adanya basis data sebagai acuan menyebabkan terhambatnya dalam pengusulan rencana pembangunan seperti pembangunan jalan baru, peningkatan jalan, pemeliharaan maupun perbaikannya yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat. E. Rencana Kegiatan Jadwal kegiatan dibuat untuk memudahkan peserta dalam pelaksanaan aktualisasi yang direncanakan pada bulan Juli 2021 bertempat di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar. Adapun jadwal kegiatan aktualisasi dapat dilihat tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Rencana pelaksanaan aktualisasi NO URAIAN KEGIATAN JUNI JULI KET IV I II III IV 1. Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 2. Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 3. Melakukan survey lapangan. 4. Digitasi peta persebaran jalan setapak. 5. Evaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
  • 38. 29 BAB IV CAPAIAN HASIL AKTUALISASI Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan di Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Kepulauan Selayar yang dimulai pada tanggal 21 Juni 2021 sampai 31 Juli 2021, yang terdiri dari 5 kegiatan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut : Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan Adapun tahapan kegiatan dalam melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Menghadap atasan dan berkonsultasi terkait pelaksanakan kegiatan aktualisasi. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Pada tanggal 21 Juni 2021 saya melapor dan menghadap ke atasan langsung selaku mentor dalam hal ini Kepala Seksi Penyediaan PSU Perumahan yaitu Ibu Harlina, S.T. menyampaikan konsep dan gambaran kegiatan aktualisasi secara terbuka dan rinci serta efektif sehingga apa yang direncanakan dapat mencapai hasil sesuai dengan target (Komitmen Mutu). Konsultasi dengan atasan langsung tentang konsep dan gambaran aktualisasi yang akan saya lakukan dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar serta sopan (Etika Publik). Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab atas aktualisasi yang saya buat (Akuntabilitas). b. Analisis Dampak Apabila saya tidak menghadap dan berkonsultasi dengan atasan langsung terkait konsep dan gambaran kegiatan aktualisasi ini, maka atasan tidak akan mengetahui kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dan atasan akan merasa tidak dihargai sehingga menimbulkan kesan yang tidak baik atasan terhadap stafnya, bahkan bisa saja tidak memberikan izin dan persetujuan atas rencana kegiatan yang akan diaktualisasikan.
  • 39. 30 c. Bukti Kegiatan Gambar 4.1 Konsultasi dengan atasan langsung 2. Mendiskusikan kegiatan yang akan dilaksanakan dan mencatat masukan serta arahan atasan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Dalam memaparkan dan berdiskusi dengan atasan langsung terkait rencana dan tahapan kegiatan aktualisasi serta tujuan yang dicapai dari kegiatan yang akan dilaksanakan, saya menyampaikannya secara terbuka (transparansi), rinci dan jelas serta mencatat seluruh saran dan masukan untuk keberhasilan kegiatan (Akuntabilitas). Saya menyampaikan pendapat tentang rencana kegiatan dengan menggunakan tutur bahasa yang sopan serta memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan oleh atasan (Etika Publik). Terjalinnya diskusi dengan atasan langsung akan didapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien (Komitmen Mutu) dengan adanya masukan dan saran - saran yang membangun terkait keberhasilan kegiatan ini. b. Analisis Dampak Apabila saya tidak mendiskusikan rencana dan tahapan kegiatan aktualisasi dengan atasan langsung maka kegiatan aktualisasi ini menjadi tidak terarah karena tidak tersampaikan dengan baik serta atasan tidak akan tahu rencana dan tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan. Ini juga akan berdampak
  • 40. 31 pada saat proses aktualisasi dan hasil yang tidak maksimal karena tidak adanya masukan dan arahan atasan yang lebih berkompeten dan berpengalaman dibidangnya. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.2 Catatan saran dan masukan dari atasan langsung 3. Meminta persetujuan atasan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Setelah menghadap dan berkonsultasi dengan Kepala Seksi Penyediaan PSU Perumahan, maka saya meminta surat persetujuan kegiatan agar tidak terjadi penyimpangan prosedur dan mekanisme yang tidak sesuai dengan tahapan kegiatan (Komitmen Mutu). Dalam meminta persetujuan atasan langsung, saya akan menghormati dan menghargai setiap arahan yang diberikan (Etika Publik). Kegiatan aktualisasi ini telah disetujui dalam bentuk surat persetujuan oleh atasan untuk dilaksanakan secepatnya (Akuntabilitas).
  • 41. 32 b. Analisis Dampak Apabila dalam meminta persetujuan atasan langsung, saya tidak menghormati setiap arahan yang diberikan, maka berpotensi pada kurangnya dukungan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Jika saya tidak meminta persetujuan atasan langsung, maka kegiatan tidak berjalan secara efektif dan terjadi penyimpangan prosedur serta mekanisme yang tidak sesuai dengan alur. Tidak adanya surat persetujuan dari atasan langsung menyebabkan tidak adanya bukti tertulis bahwa kegiatan aktualisasi telah disetujui untuk dilaksanakan. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.3 Surat persetujuan dari atasan langsung Dalam kegiatan pertama yaitu melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut :
  • 42. 33 1. Kedudukan dan peran ASN Peserta dalam melakukan konsultasi dengan atasan merupakan suatu langkah awal dalam melakukan kolaborasi dan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai rancangan aktualisasi. Hal ini sangat erat kaitannya dengan nilai etika profesi, profesionalitas dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan ASN di mana peserta menunjukkan sikap baik terhadap atasan, berkonsultasi, mengutarakan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan serta melaksanakan kegiatan aktualisasi sesuai dengan arahan dan masukan mentor. 2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi Dengan terlaksananya koordinasi dan persetujuan dari atasan maka dapat mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan”, hal ini berkaitan dengan sikap peserta kepada atasan dalam melakukan konsultasi dengan menunjukkan sikap tanggung jawab dan keterbukaan dengan melaporkan terlebih dahulu kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di unit kerja. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini setiap akan melakukan kegiatan harus melaporkannya terlebih dahulu kepada atasan untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman. 3. Analisis manfaat Dengan melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung, maka diperoleh manfaat sebagai berikut : a. Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan atasan langsung akan memberikan gambaran tentang konsep aktualisasi yang akan dilaksanakan dan atasan memberikan respon yang baik, serta memberikan izin dan persetujuan atas rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. b. Dengan adanya diskusi dengan atasan langsung terkait kegiatan aktualisasi maka kegiatan yang dilaksanakan menjadi lebih terarah dan mentor mengetahui rencana dan tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan. Adanya masukan dan arahan dari atasan dapat memberikan kemudahan untuk memetakan permasalahan yang dihadapi selama proses aktualisasi.
  • 43. 34 c. Adanya surat persetujuan maka kegiatan dapat dilaksanakan dan saya dapat mempersiapkan segala kebutuhan kegiatan agar berjalan dengan lancar. Kegiatan 2 Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan Adapun tahapan kegiatan dalam melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut : 1. Bertukar pikiran mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Pada tanggal 22 Juni 2021 melakukan koordinasi dan berdiskusi dengan rekan sejawat tentang rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan, menjelaskan tahapan kegiatan aktualisasi dan tujuan yang akan dicapai dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Berdiskusi dengan rekan sejawat terkait kegiatan aktualisasi merupakan bentuk transparansi, kerterbukaan dan kepercayaan untuk saling berbagi pemikiran dan ide (Akuntabilitas). Dengan bertukar pikiran dengan rekan sejawat akan didapatkan hasil yang lebih efektif dan efisien dengan adanya masukan dan saran - saran yang membangun (Komitmen Mutu). Berkomunikasi dengan rekan sejawat menggunakan bahasa yang Sopan dan Santun, menghargai pendapat dan bekerjasama satu sama lainnya (Etika Publik). b. Analisis Dampak Apabila saya tidak mendiskusikan rencana dan tahapan kegiatan aktualisasi dengan rekan sejawat maka kegiatan aktualisasi ini menjadi tidak terarah karena tidak tersampaikan dengan baik serta rekan sejawat tidak akan tahu rencana dan tahapan kegiatan yang akan diaktualisasikan bahkan akan menyebabkan kurangnya dukungan dan respon akan kegiatan ini. Juga akan berdampak pada saat proses aktualisasi dan hasil yang tidak maksimal karena tidak adanya masukan dan saran dari rekan sejawat.
  • 44. 35 c. Bukti Kegiatan Gambar 4.4 Koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan aktualisasi 2. Meminta masukan dan saran tentang kegiatan yang akan dilaksanakan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Setelah berdiskusi dengan bapak Wawang Sumanto, S.T. dan Bapak Edi Haryanto, S. Ars. terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, saya lalu meminta saran serta masukan untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatan. Dalam meminta saran dan masukan rekan sejawat, saya akan menghormati dan menghargai setiap arahan yang diberikan (Etika Publik). Mencatat seluruh saran dan masukan dari rekan sejawat terkait kegiatan yang dilaksanakan agar tujuan dan hasil yang diharapkan tercapai (Akuntabilitas). Dengan adanya masukan dan saran yang membangun dari rekan sejawat akan didapatkan hasil yang lebih efektif (Komitmen Mutu).
  • 45. 36 b. Analisis Dampak Apabila saya tidak meminta saran dan masukan dari rekan sejawat terkait kegiatan aktualisasi ini maka akan berdampak pada saat pelaksanaan aktualisasi yang tidak berjalan lancar dan hasil yang dicapai tidak maksimal karena tidak adanya saran dan masukan dari rekan sejawat yang berpengalaman. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.5 Catatan saran dan masukan dari rekan sejawat Pada kegiatan kedua yaitu melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Kedudukan dan peran ASN Melaksanakan koordinasi dengan rekan sejawat merupakan cara agar dapat membangun kolaborasi dan kerjasama dengan rekan kerja dalam mencapai tujuan bersama sesuai rancangan aktualisasi. Hal ini erat kaitannya dengan nilai etika profesi, profesionalitas dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan ASN di mana peserta menjelaskan gambaran, rencana dan tahapan aktualisasi
  • 46. 37 secara transparan dan terbuka sekaligus berdiskusi dengan rekan sejawat terkait rencana kegiatan guna terlaksananya tahapan aktualisasi. 2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi Dengan terlaksananya koordinasi dan diskusi dengan rekan sejawat maka dapat mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan”, hal ini berkaitan dengan sikap peserta kepada sesama rekan kerja dalam melakukan koordinasi dengan menunjukkan sikap transparansi dan keterbukaan dengan mendiskusikan terlebih dahulu kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di unit kerja. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini setiap akan melakukan kegiatan harus mendiskusikan terlebih dahulu kepada rekan sejawat untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman. 3. Analisis manfaat Dengan terlaksananya kegiatan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan, maka diperoleh manfaat sebagai berikut : a. Terlaksananya kegiatan koordinasi dengan rekan sejawat memberikan penjelasan mengenai rencana pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan rekan sejawat memberikan dukungan serta respon yang baik akan kegiatan ini. b. Dengan adanya saran dan masukan dari rekan sejawat tentang pelaksanaan kegiatan maka kegiatan diharapakn dapat berjalan dengan lebih efektif, baik dan lancar. Kegiatan 3 Melakukan survey lapangan. Adapun tahapan kegiatan melakukan survey lapangan adalah sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan atasan langsung terkait pembentukan tim survey. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Pada tanggal 23 Juni 2021 saya melaksanakan kegiatan koordinasi dengan atasan langsung membahas pembentukan tim survey lapangan dan pembagian lokasi survey di Kelurahan Benteng Selatan Kecamatan Benteng
  • 47. 38 secara rinci dan penuh tanggung jawab dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar serta sopan (Etika Publik). Terbentuknya tim survey ini akan menumbuhkan semangat kerja keras dan kerjasama dalam tim (Nasionalisme). Dengan surat tugas ini, individu/kelompok akan berupaya untuk memberikan konstribusi terbaik untuk mencapai hasil yang maksimal dari tugas yang diberikan (Akuntabilitas). b. Analisis Dampak Dalam melakukan koordinasi dengan atasan terkait maksud dan tujuan pembentukan tim survey lapangan tidak disampaikan secara jelas dan rinci maka penyampaiannya tidak akan terarah dan atasan/mentor mengganggap pembentukan tim survey tidak penting serta memungkinkan atasan memberikan respon yang kurang baik, bahkan bisa saja tidak memberikan izin pembentukan tim survey lapangan. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.6 Koordinasi dengan atasan terkait pembentukan tim survey
  • 48. 39 Gambar 4.7 Surat tugas tim survey 2. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam survey lapangan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Sebelum melakukan survey lapangan, maka terlebih dahulu dipersiapkan peralatan yang diperlukan dalam survey antara lain roll meter untuk mengukur jarak atau Panjang dan lebar jalan, handy talky (HT) untuk alat komunikasi yang menggunakan gelombang radio, smartphone yang telah di install aplikasi GPS Essentials untuk pengambilan titik koordinat dan alat tulis (form pendataan survey) untuk mencatat data koordinat, lebar, Panjang dan kondisi jalan. Menyiapkan segala peralatan secara lengkap akan menunjang pelaksanaan kegiatan survey lapangan berjalan dengan efektif dan efisien (Komitmen Mutu). Dalam menggunakan peralatan/barang milik negara untuk kegiatan lapangan, saya akan menggunakannya untuk kepentingan umum/kantor bukan untuk kepentingan pribadi secara bertanggung jawab, efektif dan efisien (Etika Publik). b. Analisis Dampak Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka akan menghambat dalam proses survey lapangan sehingga dibutuhkan waktu yang lebih lama dalam
  • 49. 40 pengambilan data - data di lapangan dan tahapan kegiatan berikutnya tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.8 Peralatan survey yang digunakan 3. Melakukan survey lapangan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Pada tahapan survey ini dilaksanakan di Kelurahan Benteng Selatan Kecamatan Benteng oleh tim survey yang telah terbentuk sebelumnya. Survey ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi jalan lingkungan/setapak berupa koordinat, lebar dan Panjang serta kondisinya, dimana informasi tersebut diperoleh melalui pengukuran dan pengamatan langsung di lapangan. Dalam kegiatan ini kami sebagai tim survey selalu mengedepankan disiplin dan kerjasama tim untuk memperoleh hasil yang maksimal (Nasionalisme) dan dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab (Akuntabilitas). Pengambilan data teknis setapak di lapangan kami laksanakan dengan profesional dan tidak berpihak yang didasarkan pada prinsip keahlian (Etika Publik) serta pengambilan data lapangan sesuai dengan kondisi riil yang ada tanpa adanya manipulasi data (Anti Korupsi). b. Analisis Dampak Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka kami tidak mempunyai data teknis berupa koordinat, lebar dan panjang serta tingkat kerusakannya sesuai kondisi riil di lapangan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan
  • 50. 41 basis data dan peta persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng Selatan. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.9 Survey lapangan Gambar 4.10 Data hasil survey lapangan
  • 51. 42 Pada kegiatan ketiga yaitu melakukan survey lapangan, terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Kedudukan dan peran ASN Melaksanakan survey lapangan akan mendukung tercapainya tujuan bersama dalam program pembangunan. Dalam kegiatan survey lapangan ini, ASN dituntut untuk dapat menyelesaikan kegiatan aktualisasi secara profesionalitas dan dapat di pertanggungjawabkan yang sangat berkaitan erat dengan nilai etika profesi ASN. 2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi Dengan terlaksananya kegiatan survey lapangan merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan misi “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat” melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan permukiman kumuh. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Profesional yakni, melaksanakan program kegiatan dan pelaksanaan berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dan patuh dengan prosedur, mandiri serta memiliki komitmen. 3. Analisis manfaat a. Terlaksananya koordinasi dengan atasan langsung terkait pembentukan tim survey maka atasan langsung mengetahui tujuan pembentukan tim survey dan atasan memberikan izin pembentukan serta diterbitkannya surat tugas tim survey. b. Terlaksananya kegiatan persiapan peralatan survey ini maka akan mendukung dalam proses survey lapangan sehingga dibutuhkan waktu yang lebih cepat dalam pengambilan data - data di lapangan dan tahapan kegiatan berikutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar. c. Dengan terlaksananya kegiatan survey ini maka diperoleh data-data teknis berupa koordinat, lebar dan panjang serta tingkat kerusakannya sesuai kondisi riil di lapangan yang akan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan basis data dan peta persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng Selatan.
  • 52. 43 Kegiatan 4 Digitasi peta persebaran jalan setapak. Adapun tahapan kegiatan digitasi peta persebaran jalan setapak adalah sebagai berikut : 1. Olah data hasil survey dengan digitasi polyline menggunakan aplikasi ArcMap 10.5. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Sebelum memulai tahapan olah data ini, penulis terlebih dahulu mencari Gambar Citra Satelit Kota Benteng menggunakan aplikasi UMD (Universal Maps Downloader) sebagai peta dasar agar mempermudah dalam proses digitasi. Selanjutnya data koordinat hasil survey di input ke dalam aplikasi Google Earth untuk mengecek koordinat sudah sesuai dengan letak dan posisi yang seharusnya, kemudian koordinat tersebut ditabelkan dalam bentuk file excel. Proses pengecekan koordinat menggunakan Google Earth dilakukan dengan cermat dan tepat (Etika Publik) sehingga diperoleh hasil olah data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. File excel yang berisikan koordinat jalan setapak kemudian dimasukkan ke dalam aplikasi ArcMap versi 10.5 melalui menu Add Data. Setelah koordinat muncul pada peta, selanjutnya dibuatkan folder dalam format shapefile melalui menu Create New Shapefile dengan Feature Type Polyline, kemudian dilakukan digitasi jalan setapak melalui menu Start Editing → Construction Tools → Line. Pada proses digitasi menggunakan aplikasi ArcMap versi 10.5 dilaksanakan dengan penuh semangat dan kerja keras (Anti Korupsi), sebagai bentuk tanggung jawab atas aktualisasi yang saya buat (Akuntabilitas) sehingga tercapainya hasil yang maksimal. b. Analisis Dampak Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka proses pengelolahan data hasil survey dan digitasinya tidak berjalan sesuai rencana kegiatan sehingga data tidak dapat di visualisasikan ke dalam bentuk format shapefile polyline dan tahapan kegiatan berikutnya tidak dapat dilaksanakan.
  • 53. 44 c. Bukti Kegiatan Gambar 4.11 Proses olah data hasil survey dengan aplikasi ArcMap 10.5 Gambar 4.12 Hasil olah data dengan digitasi polyline 2. Layouting peta persebaran jalan setapak a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Setelah dilakukan proses digitasi pada aplikasi ArcMap dan diperoleh data dalam bentuk shapefile polyline, selanjutnya dilakukan proses layouting peta. Pada proses layouting ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ukuran kertas yang akan digunakan, kelengkapan kartografi peta meliputi judul, legenda, skala, petunjuk arah, peta orientasi dan skala peta. Dalam membuat layout peta terlebih dahulu memilih ukuran kertas yang akan digunakan, kemudian dibuatlah layout peta melalui menu View pada Toolbars → Layout View. Langkah berikutnya atur ukuran peta yang
  • 54. 45 diinginkan pada kertas, kemudian buat etiket serta kotak untuk legenda dan judul. Proses layouting ini dilaksanakan dengan penuh semangat dan kerja keras (Anti Korupsi), sebagai bentuk tanggung jawab atas aktualisasi yang saya buat (Akuntabilitas) sehingga tercapainya hasil yang maksimal. b. Analisis Dampak Apabila tahapan kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka kegiatan ini tidak menghasilkan informasi spasial berupa visualisasi atau tampilan peta persebaran jalan setapak dan laporan basis data dalam bentuk tabel. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.13 Proses layouting peta dengan aplikasi ArcMap 10.5 Gambar 4.14 Hasil layouting peta
  • 55. 46 Tabel 4.1 Rekapitulasi Sebaran Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan ASET LINGKUNGAN Balang Hibung Panggilian Utara Panggilian Selatan Bone halang Bone halang selatan Bonto panappasa meter meter meter meter meter meter DISPERKIM 2,518 772 223 865 403 1,587 DINAS PU 727 66 84 320 686 867 KOTAKU - - - 64 521 - ASET LAINNYA 1,239 772 372 630 57 922 JUMLAH 4,484 1,610 679 1,879 1,667 3,376 Sumber : Hasil olah data Tabel 4.2 Tingkat Kerusakan Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan ASET TINGKAT KERUSAKAN PERSENTASE BAIK RUSAK RINGAN RUSAK SEDANG RUSAK BERAT JALAN TANAH meter meter meter meter meter meter % DISPERKIM 2,772 2,485 379 732 - 6,368 46.5 DINAS PU 612 1,905 233 - - 2,750 20.1 KOTAKU 64 521 - - - 585 4.3 ASET LAINNYA 1,182 1,297 472 712 329 3,992 29.1 JUMLAH 4,630 6,208 1,084 1,444 329 13,695 100.0 Sumber : Hasil olah data Pada kegiatan keempat yaitu digitasi peta persebaran jalan setapak, terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Kedudukan dan peran ASN Melaksanakan digitasi peta persebaran jalan setapak akan mendukung tercapainya tujuan bersama dalam program pembangunan. Dalam kegiatan olah data hasil survey ini, ASN dituntut untuk dapat menyelesaikan kegiatan
  • 56. 47 ini secara profesionalitas dan dapat di pertanggungjawabkan yang sangat erat kaitannya dengan etika profesi ASN. 2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi Dengan terlaksananya kegiatan digitasi peta persebaran jalan setapak ini merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan misi “Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat” melalui peningkatan kualitas perumahan dan penanganan kawasan permukiman kumuh. Kegiatan ini juga berkonstribusi terhadap penguatan nilai organisasi Profesional yakni, melaksanakan program kegiatan dan pelaksanaan berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan patuh dengan prosedur, mandiri serta memiliki komitmen serta Orientasi pada Mutu yakni ada hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan misi pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi. 3. Analisis manfaat Dengan terlaksananya kegiatan ini, maka diperoleh manfaat sebagai berikut : a. Dengan terlaksananya kegiatan ini maka diperoleh hasil olah data berbentuk polyline dalam format Shapefile. b. Terlaksananya kegiatan layouting peta sebaran jalan setapak maka menghasilkan informasi spasial berupa visualisasi/tampilan peta persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng Selatan dan laporan dalam bentuk tabel. Kegiatan 5 Evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Adapun tahapan kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1. Evaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. a. Identifikasi Keterkaitan Subtansi Mata Pelatihan Pada tahapan ini saya melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan kepada atasan langsung. Adapun hasil kegiatan yang dilaporkan berupa peta persebaran jalan setapak yang ada di kelurahan Benteng Selatan dan laporan
  • 57. 48 mengenai informasi jalan setapak dalam bentuk tabel. Saya melaporkan hasil kegiatan ini secara transparan dan berintegritas tinggi serta dapat dipertanggungjawabkan (Akuntabilitas) dan menggunakan tata bahasa yang baik dan benar serta sopan (Etika Publik). Selanjutnya saya meminta atasan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan yang telah dicapai. Evaluasi kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur berhasil tidaknya kegiatan yang dilaksanakan dan sebagai bahan masukan terkait apa yang perlu ditingkatkan agar menghasilkan ide/gagasan yang lebih efektif dan efisien bahkan inovatif yang mendukung keberhasilan suatu produk atau jasa (Komitmen Mutu). b. Analisis Dampak Apabila saya tidak melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan kepada atasan langsung, maka atasan langsung/mentor tidak mengetahui hasil dan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada aktualisasi ini. Tidak terlaksananya evaluasi terhadap suatu kegiatan menyebabkan tidak adanya masukan mengenai hal – hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan dalam kegiatan aktualisasi ini. c. Bukti Kegiatan Gambar 4.15 Evaluasi hasil kegiatan
  • 58. 49 Gambar 4.16 Lembar evaluasi dan rencana tindak lanjut Pada kegiatan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, terdapat nilai berdasarkan kedudukan dan peran ASN, kontribusi terhadap visi dan misi organisasi, serta analisis manfaat yang dijelaskan sebagai berikut : 1. Kedudukan dan peran ASN Melaksanakan evaluasi dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan merupakan bentuk tanggung jawab peserta atas tugas yang diembannya dalam kegiatan aktualisasi ini. Hal ini sangat erat kaitannya dengan nilai etika profesi dan tanggung jawab dalam peran dan kedudukan ASN di mana peserta dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan arahan atasan dan dapat dipertanggungjawabkan serta berorientasi pada hasil. 2. Konstribusi terhadap visi dan misi serta penguatan organisasi Dengan terlaksananya kegiatan ini maka dapat mewujudkan misi “Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Akuntabel dan Transparan”. hal ini berkaitan dengan sikap peserta kepada atasan dalam melaporkan hasil kegiatan dengan menunjukkan sikap tanggung jawab dan keterbukaan. Kegiatan ini juga berkontribusi terhadap penguatan nilai organisasi Integritas yakni, jujur, bersikap dan berperilaku sesuai antara perbuatan dan ucapan dalam hal ini melaporkan hasil kegiatan sehingga atasan
  • 59. 50 langsung mengetahui hasil dan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada aktualisasi ini. 3. Analisis manfaat Terlaksananya kegiatan ini, maka atasan langsung dan rekan kerja mengetahui hasil dan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada aktualisasi ini. Terlaksananya evaluasi terhadap suatu kegiatan akan menghasilkan ide/gagasan yang lebih efektif dan efisiensi bahkan inovatif yang mendukung keberhasilan suatu produk atau jasa pada masa yang akan datang.
  • 60. 51 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan aktualisasi telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). 2. Dengan diterapkannya nilai-nilai dasar ANEKA dalam kegiatan pembuatan basis data jalan setapak Di Kota Benteng pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman sehingga dapat terlaksanakan dengan baik. 3. Kegiatan aktualisasi mampu membentuk pribadi ASN dalam menanamkan nilai-nilai ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi). 4. Nilai-nilai dasar profesi ASN yang paling sering digunakan dalam kegiatan aktulasasi ini antara lain akuntabilitas, etika publik dan komitmen mutu. 5. Aset jalan setapak pada Kelurahan Benteng Selatan terbagi atas 4 antara lain Disperkim sebesar 6368 meter (46,5%), Dinas PU sebesar 2750 meter (20,1%), Program KOTAKU sebesar 585 meter (4,3%) dan aset lainnya sebesar 3992 meter (29,1%). 6. Tingkat kerusakan jalan setapak pada kelurahan Benteng Selatan yaitu kondisi baik sebesar 4630 meter (33,8%), rusak ringan sebesar 6208 meter (45,3%), kondisi rusak sedang sebesar 1084 meter (7,9%), kondisi rusak berat sebesar 1444 meter (10,5%) dan kondisi jalan tanah sebesar 329 meter (2,4%). B. Saran 1. Agar menggunakan peta citra satelit resolusi tinggi yang terbaru agar diperoleh digitasi yang lebih akurat. 2. Pengambilan titik koordinat sebaiknya menggunakan GPS dan menghindari penggunaan aplikasi GPS pada smartphone.
  • 61. 52 3. Diharapkan selalu memperbaharui (updating) data persebaran jalan setapak setiap tahunnya sehingga tersedianya data yang up to date tercapai. 4. Agar dilakukan pembuatan peta sebaran jalan setapak pada 2 kelurahan lainnya di Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
  • 62. 53 DAFTAR PUSTAKA Kusumasari, Bevaola dkk. 2015. “AKUNTABILITAS” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembagan Administrasi Negara Republik Indonesia. Kumorotomo, Wahyudi dkk. 2015. “ETIKA PUBLIK” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Yuniarsih, Tjutju dkk. 2015. “KOMITMEN MUTU” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Latief, Yudi dkk. 2015. “NASIONALISME” Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. “ANTI KORUPSI” Modu; Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I/II dan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Purwanto, Erwan Agus dkk. 2017. “PELAYANAN PUBLIK” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Fatimah, Elly dkk. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Suwarno, Yogi dkk. 2017. “WHOLE OF GOVERNMENT” Modul Pelatihan Dasar Calon PNS”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014. 2014. Tentang Aparatur Sipil Negara.
  • 65. Lampiran 1 Tabel Ketercapaian Kegiatan Aktualisasi No Kegiatan Waktu Capaian Output Ket 1 Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan atasan langsung terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 21 Juni 2021 100 % • Tersampaikannya rencana aktualisasi • Lembar saran dan masukan • Surat persetujuan • Dokumentasi Tercapai 2 Melakukan koordinasi dengan rekan sejawat terkait kegiatan yang akan dilaksanakan. 22 Juni 2021 100 % • Tersampaikannya rencana aktualisasi • Lembar saran dan masukan • dokumentasi Tercapai 3 Melakukan survey lapangan. 23 Juni – 11 Juli 2021 100 % • Surat tugas tim survey • Peralatan survey lengkap • Data ukur hasil survey • Dokumentasi Tercapai 4 Digitasi peta persebaran jalan setapak. 12 – 25 Juli 2021 100 % • Hasil olah data berbentuk shapefile Polyline • Peta persebaran jalan setapak • Basis data jalan setapak dalam bentuk tabel • Dokumentasi Tercapai 5 Evaluasi kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. 22 – 31 Juli 2021 100 % • Lembar evaluasi kegiatan • Laporan aktualisasi Tercapai
  • 67. Lampiran 2 Dokumentasi Kegiatan Konsultasi Dengan Atasan Langsung
  • 68. LEMBAR SARAN DAN MASUKAN ATASAN
  • 69.
  • 71.
  • 72. DOKUMENTASI KEGIATAN KOORDINASI DENGAN REKAN SEJAWAT
  • 73. Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Koordinasi Dengan Rekan Sejawat
  • 74. LEMBAR SARAN & MASUKAN REKAN SEJAWAT
  • 75.
  • 76.
  • 78. Lampiran 7 Dokumentasi kegiatan Koordinasi Dengan Atasan Terkait Pembentukan Tim Survey
  • 79. SURAT TUGAS TIM SURVEY
  • 80.
  • 81.
  • 83. Lampiran 9 Dokumentasi Peralatan Survey
  • 85. Lampiran 10 Dokumentasi Kegiatan Survey Lapangan
  • 86.
  • 87.
  • 88. DATA UKUR HASIL SURVEY LAPANGAN
  • 89.
  • 90.
  • 91.
  • 92.
  • 93.
  • 94.
  • 95.
  • 96.
  • 97.
  • 98.
  • 99.
  • 100.
  • 101.
  • 102.
  • 103.
  • 104.
  • 105.
  • 106.
  • 107.
  • 108.
  • 109.
  • 110.
  • 111.
  • 112.
  • 113.
  • 114.
  • 115.
  • 116.
  • 118. Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan Proses Olah Data
  • 119. PETA SEBARAN JALAN SETAPAK
  • 120. ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! ! BALANG HIBUNG BONEHALANG PANGGILIAN UTARA BONTOPANAPPASA PANGGILIAN SELATAN BONEHALANG SELATAN BENTENG BENTENG SELATAN K O T A K U 1 L A M U R U 6 KOTAKU 3 MT HARYONO 2 K O T A K U 4 MT HARYONO 5 L A M U R U 6 C K O T A K U 5 KOTAKU 2 MT HARYONO 4 LAMURU 1 LAMURU 3 LAMURU 2 MT HARYONO 6 LAMURU 4 AP 4 Lo ro ng B am bu AP 3 BAMBU 2 A P 2 A AP 2 / BAMBU 5 BAMBU 12 BAMBU 9 A P 4 A BAMBU 11 BAMBU 4 BAMBU 6 BAMBU 10 S P A R M A N 1 1 BA M B U 10 A BAMBU 8 L o r o n g P e m d a S P A R M A N 2 AP 1 S PARM AN 13 BAMBU 9D BAMBU 7A S P A R M A N 9 AP 4B S P A R M A N 4 S P A R M A N 1 0 AP 2B S P A R M A N 7 S PARMAN 11A B A M B U 9 A BAM BU 8B S P A R M A N 8 S PAR MA N 12 S P A R M A N 3 S U N U 3 S U N U 4 RATULANGI 1 S P A R M A N 1 S U N U 1 S E H A T I 1 SEHATI 2 SEHATI P E N Y U 1 PENYU 2 S E H A T I 4 M T H A R Y O N O 7 S U N U 4 C S U N U 4 E PENYU 3 CAKALANG 2 CAKALANG 1 JL T A N A H 5 RATULANGI 2 AL QADRI 3 S U N U 5 S U N U 2 CAKALANG 4 CAKALANG 3 A R O E P A L A 2 SULHAS 1 AL Q ADRI 2 SULHAS 2 AR OE PA LA 1 ARO EPA LA 2A AROEPALA 1A A R O E P A L A 5 AL QADRI 1 A L Q A D R I 2 A LR G S A M P S IR IU S A R O E P A L A 3 B A YANI 5 Lrg Rayhan Saladong 2B Salad ong 2D Lrg Rayhan 2 A YAN I 4A A Y A N I 5 C A YANI 3 A Y A N I 5 D A Y A N I 5 A A Y A N I 5 E H a m a n g D M 2 H a m a n g D M 3 Hamang DM 5 H a m a n g D M 4 H a m a n g D M 1 Hamang DM 2A A YANI 6 PANJAITAN 4 PANJAITAN 3 PANJAITAN 9 PANJAITAN 10 PA NJ AI TA N 4B PANJAITAN 12A PANJAITAN 7 PANJAITAN 5 PANJAITAN 11 PANJAITAN 13 PANJAITAN 1 PANJAITAN 8 PANJAITAN 6 A YANI 4 Saladong 2 JL TANI A YANI 2 Sal ado ng 2F A YANI 1 Saladong 2E A YANI 4D Setapak B Bonerate A YAN I 4B A YA NI 2A S a l a d o n g 2 G A YANI 1D A YANI 1C J L A H M A D Y A N I JL S PARMAN J L A P P E T T A R A N I JL SUNU JL LAMURU J L D I P A N J A I T A N JL HAMANG DM JL AROEPALA J L R A K A R T I N I J L K I H A D J A R D E W A N T A R A J L B I N A K A R Y A J L S Y A R I F A L Q A D R I J L S U T O Y O J L S I S W O M I H A R J O JL MT HARYONO J L K H A H M A D D A H L A N J L D R S A M R A T U L A N G I J L M A S S A J L A B D K A D IR K A S IM JL DR WAHIDIN SUDIROHUSODO J L R O B E R T W O L T E R M O N G I N S I D I 120°28'0"E 120°28'0"E 6°7'0"S 6°7'0"S INSET PETA ± Proyeksi : Universal Transverse Mercator Sistem Grid : Grid Geografis dan Grid UTM Datum Horisontal : WGS 1984 51S 1:6.000 PEMBUATAN BASIS DATA JALAN SETAPAK DI KOTA BENTENG PADA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 0 60 120 180 240 300 30 Meters SUMBER PETA: - Citra Satelit Google Maps, Tahun 2020 - Batas Administrasi Data PODES, Tahun 2014 - Survei Lapangan Bidang PSU, Tahun 2021 121°20'0"E 121°20'0"E 121°0'0"E 121°0'0"E 120°40'0"E 120°40'0"E 120°20'0"E 120°20'0"E 120°0'0"E 120°0'0"E 119°40'0"E 119°40'0"E 6°0'0"S 6°0'0"S 6°20'0"S 6°20'0"S DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PETA DATABASE JALAN SETAPAK KELURAHAN BENTENG SELATAN LEGENDA Batas Administrasi Kepemilikan Aset Dinas Perumahan Dan Kawasan Permukiman Aset Lainnya Dinas Pekerjaan Umum Program KOTAKU Jalan Batas Kelurahan !!!! !!!! Batas Lingkungan ! ! ! ! ! ! ! !
  • 121. BASIS DATA JALAN SETAPAK
  • 122. Lampiran 14 Basis Data Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Balang Hibung NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET A YANI 4A 44 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA A YANI 3 30 2,6 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA Lrg Rayhan 1 25 3,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA Saladong 2D 99 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA Saladong 2C 59 2,6 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA Setapak B Bonerate 103 2,9 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA Saladong 2E 79 2,8 RUSAK BERAT ASET LAINNYA A YANI 2A 47 2,8 JALAN TANAH ASET LAINNYA Saladong 2F 85 3,0 BAIK ASET LAINNYA A YANI 4 232 3,45 BAIK ASET LAINNYA A YANI 4B 49 3,8 BAIK ASET LAINNYA A YANI 4D 55 2,8 BAIK ASET LAINNYA A YANI 1 60 2,5 BAIK ASET LAINNYA PANJAITAN 4C 21 1,9 JALAN TANAH ASET LAINNYA PANJAITAN 4A 35 2,45 JALAN TANAH ASET LAINNYA A YANI 6A 39 3,0 BAIK ASET LAINNYA PANJAITAN 10 A 32 1,7 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA PANJAITAN 12 38 1,5 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA Hamang DM 5 87 1,77 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA Hamang DM 5A 20 1,1 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA A YANI 5E 17 2,1 BAIK DINAS PU A YANI 5 60 3,0 BAIK DINAS PU PANJAITAN 3 140 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU PANJAITAN 9 124 2,25 RUSAK SEDANG DINAS PU PANJAITAN 10 116 2,1 BAIK DINAS PU A YANI 6 203 2,9 RUSAK RINGAN DINAS PU PANJAITAN 13 67 2,75 BAIK DINAS PU Lrg Rayhan 132 2,8 BAIK DISPERKIM Lrg Rayhan 2 85 3,2 BAIK DISPERKIM Lrg Rayhan 3 27 2,8 RUSAK BERAT DISPERKIM Lrg Rayhan 4 49 2,8 RUSAK RINGAN DISPERKIM Saladong 2B 134 2,8 RUSAK RINGAN DISPERKIM A YANI 5D 34 2,1 BAIK DISPERKIM A YANI 5A 20 1,5 BAIK DISPERKIM A YANI 5B 7 1,9 BAIK DISPERKIM A YANI 5B 14 1,9 BAIK DISPERKIM A YANI 5C 39 2,2 BAIK DISPERKIM A YANI 5 103 2,6 BAIK DISPERKIM
  • 123. Saladong 2H 48 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM Saladong 2A 56 2,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM Saladong 2G 48 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM Saladong 2 32 3,7 RUSAK RINGAN DISPERKIM Saladong 2 209 2,4 RUSAK BERAT DISPERKIM JL TANI 103 3,0 BAIK DISPERKIM A YANI 2C 33 3,0 BAIK DISPERKIM A YANI 2B 29 2,6 BAIK DISPERKIM A YANI 2 102 2,85 BAIK DISPERKIM A YANI 1A 29 3,0 BAIK DISPERKIM A YANI 1D 23 3,0 BAIK DISPERKIM A YANI 1C 22 3,0 BAIK DISPERKIM A YANI 1B 57 3,0 BAIK DISPERKIM PANJAITAN 4 261 3,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM PANJAITAN 4B 86 3,4 RUSAK RINGAN DISPERKIM PANJAITAN 6 24 2,0 BAIK DISPERKIM PANJAITAN 7 61 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM PANJAITAN 8 35 3,5 BAIK DISPERKIM PANJAITAN 12A 76 2,0 BAIK DISPERKIM PANJAITAN 12B 33 2,0 BAIK DISPERKIM Hamang DM 4 49 2,6 BAIK DISPERKIM S PARMAN 6 104 3,5 BAIK DISPERKIM S PARMAN 8 152 3,0 RUSAK BERAT DISPERKIM S PARMAN 12 100 2,55 RUSAK RINGAN DISPERKIM S PARMAN 3 27 1,6 BAIK DISPERKIM S PARMAN 13 75 3,2 BAIK DISPERKIM
  • 124. Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Bonehalang NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET CAKALANG 2 44 2,0 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA CAKALANG 1 42 2,0 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA PENYU 3 35 2,85 RUSAK BERAT ASET LAINNYA SUNU 3 136 2,5 RUSAK BERAT ASET LAINNYA PENYU 1 66 1,2 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA PENYU 2 48 1,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA SUNU 1 83 2,0 BAIK ASET LAINNYA JL TANAH 4 27 2,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA JL TANAH 3 29 2,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA JL TANAH 5 28 2,5 JALAN TANAH ASET LAINNYA LR SEHATI 39 1,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA PANJAITAN 11 53 2,0 BAIK ASET LAINNYA MT HARYONO 9 61 2,5 RUSAK RINGAN DINAS PU SUNU 4B 29 2,0 RUSAK SEDANG DINAS PU SUNU 4C 33 2,0 RUSAK SEDANG DINAS PU SUNU 4D 28 2,0 RUSAK SEDANG DINAS PU SUNU 4E 36 2,0 BAIK DINAS PU SEHATI 1 133 1,75 RUSAK RINGAN DINAS PU RATULANGI 1 189 2,5 RUSAK SEDANG DISPERKIM MT HARYONO 7 78 3,0 BAIK DISPERKIM MT HARYONO 8 49 2,7 RUSAK BERAT DISPERKIM SUNU 4C 43 2,0 BAIK DISPERKIM SUNU 4 126 3,5 RUSAK SEDANG DISPERKIM SUNU 4A 35 2,0 BAIK DISPERKIM SEHATI 3 64 4,0 RUSAK SEDANG DISPERKIM SEHATI 2 75 2,5 RUSAK BERAT DISPERKIM S PARMAN 1 146 2,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM SEHATI 4 60 1,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM SEHATI 64 2,5 BAIK KOTAKU
  • 125. Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Bonehalang Selatan NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET JL TANAH 2 35 2,5 JALAN TANAH ASET LAINNYA JL TANAH 1 22 3,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA LAMURU 1 39 2,0 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 2 35 1,53 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 3 51 0,9 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 5 36 1,0 RUSAK RINGAN DINAS PU KOTAKU 5A 34 2,5 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 6C 98 2,6 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 6B 33 2,0 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 6A 48 2,25 RUSAK RINGAN DINAS PU LAMURU 6 127 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU MT HARYONO 3 41 2,0 BAIK DINAS PU MT HARYONO 5 125 3,0 BAIK DINAS PU LAMURU 4 19 1,2 RUSAK SEDANG DINAS PU MT HARYONO 6 101 2,5 BAIK DISPERKIM MT HARYONO 4 61 2,8 BAIK DISPERKIM MT HARYONO 1 87 3,0 RUSAK BERAT DISPERKIM MT HARYONO 2 154 2,8 BAIK DISPERKIM KOTAKU 1 226 2,47 RUSAK RINGAN KOTAKU KOTAKU 3 110 2,6 RUSAK RINGAN KOTAKU KOTAKU 2 39 2,0 RUSAK RINGAN KOTAKU KOTAKU 4 95 2,0 RUSAK RINGAN KOTAKU KOTAKU 5 51 2,25 RUSAK RINGAN KOTAKU
  • 126. Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Panggilian Utara NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET AROEPALA 4 19 1,7 BAIK ASET LAINNYA AL QADRI 1 56 1,5 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA AL QADRI 2 85 2,5 BAIK ASET LAINNYA AL QADRI 2C 23 1,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA AL QADRI 2B 22 1,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA AL QADRI 2A 110 1,5 BAIK ASET LAINNYA LRG SAMP SIRIUS 70 1,3 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA AROEPALA 1 83 3,0 RUSAK SEDANG ASET LAINNYA AROEPALA 1A 90 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA AROEPALA 3D 70 2,0 BAIK ASET LAINNYA Hamang DM 2 144 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA SULHAS 2 66 2,5 BAIK DINAS PU AROEPALA 5 76 1,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM SULHAS 1A 14 1,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM SULHAS 1 75 2,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM AROEPALA 2A 103 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM AROEPALA 2B 28 1,4 BAIK DISPERKIM AROEPALA 3A 36 2,5 BAIK DISPERKIM AROEPALA 3C 31 2,0 BAIK DISPERKIM AROEPALA 2C 26 1,6 BAIK DISPERKIM AROEPALA 2 136 2,54 RUSAK RINGAN DISPERKIM AROEPALA 3 42 1,2 BAIK DISPERKIM AROEPALA 3B 47 1,9 RUSAK RINGAN DISPERKIM Hamang DM 1 44 1,85 BAIK DISPERKIM Hamang DM 3 114 1,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Panggilian Selatan NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET AL QADRI 3 132 1,8 BAIK ASET LAINNYA SUNU 2 31 1,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA RATULANGI 2A 28 1,2 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA SUNU 5 71 1,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA Hamang DM 2 70 3,0 BAIK ASET LAINNYA Hamang DM 2A 40 2,5 BAIK ASET LAINNYA CAKALANG 3 41 2,1 BAIK DINAS PU CAKALANG 4 43 1,4 BAIK DINAS PU RATULANGI 2 166 2,2 BAIK DISPERKIM PANJAITAN 5 57 3,5 BAIK DISPERKIM
  • 127. Tabel Basis Data Jalan Setapak Lingkungan Bontopanappasa NAMA SETAPAK PANJANG LEBAR KONDISI ASET BAMBU 8B 29 3,0 JALAN TANAH ASET LAINNYA BAMBU 10 90 2,9 RUSAK BERAT ASET LAINNYA BAMBU 6A 39 3,0 RUSAK BERAT ASET LAINNYA AP 2A 91 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA AP 2B 20 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA AP 2C 21 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA BAMBU 10A 92 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA BAMBU 12 169 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA BAMBU 6B 37 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA BAMBU 7A 78 1,7 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA BAMBU 8 69 3,0 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA BAMBU 8A 42 3,1 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA S PARMAN 11 111 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA S PARMAN 11A 34 2,5 RUSAK RINGAN ASET LAINNYA AP 4 151 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU AP 4A 98 2,3 RUSAK RINGAN DINAS PU AP 4B 26 1,5 RUSAK RINGAN DINAS PU BAMBU 11 118 3,0 RUSAK RINGAN DINAS PU Lorong Bambu 387 3,3 RUSAK RINGAN DINAS PU S PARMAN 2 87 2,4 RUSAK RINGAN DINAS PU AP 3 104 3,0 BAIK DISPERKIM BAMBU 3 38 2,6 BAIK DISPERKIM BAMBU 7 80 3,6 BAIK DISPERKIM BAMBU 9 117 3,9 BAIK DISPERKIM BAMBU 9B 31 3,6 BAIK DISPERKIM BAMBU 9C 25 4,5 BAIK DISPERKIM BAMBU 9D 56 2,2 BAIK DISPERKIM S PARMAN 10 51 2,36 BAIK DISPERKIM S PARMAN 10B 42 1,8 BAIK DISPERKIM S PARMAN 9 71 3,0 BAIK DISPERKIM BAMBU 6 60 2,8 RUSAK BERAT DISPERKIM BAMBU 6 41 2,8 RUSAK BERAT DISPERKIM S PARMAN 7 32 3,1 RUSAK BERAT DISPERKIM AP 1 31 4,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM AP 2 / BAMBU 5 228 2,7 RUSAK RINGAN DISPERKIM BAMBU 1 23 1,5 RUSAK RINGAN DISPERKIM BAMBU 2 187 1,9 RUSAK RINGAN DISPERKIM BAMBU 4 104 3,0 RUSAK RINGAN DISPERKIM BAMBU 9A 23 2,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM
  • 128. Lorong Pemda 67 2,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM Lorong Pemda 79 2,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM S PARMAN 10A 20 1,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM S PARMAN 4 48 1,6 RUSAK RINGAN DISPERKIM S PARMAN 5 29 1,3 RUSAK RINGAN DISPERKIM
  • 130. Lampiran 15 Rekapitulasi Jalan Setapak Di Kelurahan Benteng Selatan Tabel Rekapitulasi Jalan Setapak Lingkungan Balang Hibung ASET KONDISI PERSENTASE BAIK RUSAK RINGAN RUSAK SEDANG RUSAK BERAT JALAN TANAH meter meter meter meter meter meter % DISPERKIM 1,255 875 - 388 - 2,518 56.2 DINAS PU 260 343 124 - - 727 16.2 ASET LAINNYA 520 236 177 178 128 1,239 27.6 JUMLAH 2,035 1,454 301 566 128 4,484 100.0 Tabel Rekapitulasi Jalan Setapak Lingkungan Bonehalang ASET KONDISI PERSENTASE BAIK RUSAK RINGAN RUSAK SEDANG RUSAK BERAT JALAN TANAH meter meter meter meter meter meter % DISPERKIM 156 206 379 124 - 865 46.0 DINAS PU 36 194 90 - - 320 17.0 KOTAKU 64 - - - - 64 3.4 ASET LAINNYA 136 153 86 171 84 630 33.5 JUMLAH 392 553 555 295 84 1,879 100.0