Laporan ini membahas analisis kualitas air produksi di Instalasi Bukit Golf milik PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Laporan ini meninjau sejarah dan struktur organisasi PDAM, sistem produksi air, dan hasil uji parameter kualitas air di laboratorium.
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Muhamad Imam Khairy
This document discusses the influence of electric fields and voltages on electrophoresis in the polymerase chain reaction (PCR) process. It begins with an introduction on the background and importance of understanding the role of physics principles like electric fields and voltages in biological applications. It then reviews PCR, electrophoresis, electric fields, and voltages. The document aims to explain the mechanisms by which electric fields and voltages work during the electrophoresis stage of the PCR process.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Oksigen terlarut (DO) adalah parameter penting untuk menilai kualitas perairan. Berbagai faktor seperti suhu, tekanan udara, kedalaman, dan aktivitas biologi mempengaruhi kadar oksigen terlarut. Metode titrasi Winkler digunakan untuk mengukur kadar oksigen terlarut.
Pengaruh Medan dan Tegangan Listrik pada Elektroforesis dalam Proses PCR (Pol...Muhamad Imam Khairy
This document discusses the influence of electric fields and voltages on electrophoresis in the polymerase chain reaction (PCR) process. It begins with an introduction on the background and importance of understanding the role of physics principles like electric fields and voltages in biological applications. It then reviews PCR, electrophoresis, electric fields, and voltages. The document aims to explain the mechanisms by which electric fields and voltages work during the electrophoresis stage of the PCR process.
Praktikum ini bertujuan untuk membuat dan menstandarisasi larutan standar HCl 0,1 M dan NaOH 0,1 M serta menggunakannya untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan. Larutan HCl distandarisasi dengan boraks sebagai larutan standar primer, sedangkan NaOH distandarisasi dengan asam oksalat. Kedua larutan standar kemudian digunakan untuk menentukan kadar asam asetat pada cuka melalui
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
Permenkes No. 32 tahun 2017 _ttg Standar Baku Mutu Kesehatan Kesling dan Per...Adelina Hutauruk
Permenkes No.32 tahun 2017 ini mencabut Permenkes No.416 tahun 1990 ttg Persyaratan Air (Air Bersih); Permenkes No. 61 tahun 1991 dan permenkes No.8tahun 2014 ttg SPA (sebagian)
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Oksigen terlarut (DO) adalah parameter penting untuk menilai kualitas perairan. Berbagai faktor seperti suhu, tekanan udara, kedalaman, dan aktivitas biologi mempengaruhi kadar oksigen terlarut. Metode titrasi Winkler digunakan untuk mengukur kadar oksigen terlarut.
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
Laporan ini mendeskripsikan hasil pengukuran parameter fisikokimia di beberapa titik di Sungai Serayu untuk melihat pola perubahannya secara longitudinal. Parameter yang diukur antara lain oksigen terlarut, kecepatan arus, pH, temperatur, dan substrat dasar. Hasilnya akan membantu memahami kondisi ekosistem sungai dan digunakan sebagai alat pemantauan kualitas perairan."
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Dokumen ini membahas percobaan stoikiometri antara asam klorida dan natrium hidroksida serta tembaga(II) sulfat dan natrium hidroksida untuk mengetahui suhu maksimum campuran dan reaksi yang terjadi.
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
Tim Laboratorium Uji BBAP Takalar melakukan monitoring kualitas ikan dan lingkungan di kawasan budidaya di Sulawesi Selatan. Parameter yang diuji meliputi kualitas air tanah, residu obat, logam berat, dan kesehatan ikan. Tujuannya adalah mengetahui perubahan lingkungan dan kepatuhan terhadap standar. Sampel diambil dari berbagai lokasi dan diuji di laboratorium.
Pemeriksaan urin dilakukan untuk mengetes adanya albumin menggunakan tes Heller. Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia. Tes Heller akan menunjukkan cincin berwarna putih jika terdapat albumin dalam urin. Hasil tes pada beberapa orang tidak menunjukkan adanya cincin, menandakan urin normal tanpa albumin.
Dokumen ini merupakan laporan praktikum tentang titrasi asam-basa yang bertujuan untuk menentukan kemolaran larutan HCl dengan menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M. Mahasiswa melakukan titrasi 20 mL larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M sambil mengamati perubahan warna indikator fenolftalein. Dari hasil tiga percobaan, didapatkan volume rata-rata larutan NaOH yang digunakan sebesar 34
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Kelompok III terdiri dari 6 orang yang akan membahas tentang pencemaran air limbah dari berbagai sumber seperti rumah tangga, pertanian, industri dan sumber lainnya. Limbah dapat berupa padat atau cair yang dapat memberikan dampak negatif seperti menurunnya kualitas air akibat berkurangnya oksigen serta mencemari lingkungan. Oleh karena itu diperlukan penanganan limbah yang tepat dan kesadaran masyarak
Dokumen tersebut membahas jadwal tatap muka mata kuliah Keanekaragaman Hewan yang meliputi pokok bahasan tentang berbagai jenis hewan dari berbagai filum selama 16 pertemuan tatap muka beserta jadwal ujian akhir semester."
SNI 19-7119.2-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 2: Cara Uji Kadar Nitrogen D...Muhamad Imam Khairy
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar nitrogen dioksida (NO2) di udara ambien menggunakan metode Griess Saltzman dan spektrofotometer. Meliputi cara pengambilan sampel, persiapan larutan standar dan penjerap, pengujian sampel, serta perhitungan konsentrasi NO2. Standar ini digunakan untuk memastikan akurasi dan konsistensi hasil pengujian kadar NO2 di udara.
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum ekologi perairan kondisi fisikokimia ekosistem sungaiPT. SASA
Laporan ini mendeskripsikan hasil pengukuran parameter fisikokimia di beberapa titik di Sungai Serayu untuk melihat pola perubahannya secara longitudinal. Parameter yang diukur antara lain oksigen terlarut, kecepatan arus, pH, temperatur, dan substrat dasar. Hasilnya akan membantu memahami kondisi ekosistem sungai dan digunakan sebagai alat pemantauan kualitas perairan."
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Dokumen ini membahas percobaan stoikiometri antara asam klorida dan natrium hidroksida serta tembaga(II) sulfat dan natrium hidroksida untuk mengetahui suhu maksimum campuran dan reaksi yang terjadi.
Monitoring Kualitas Ikan Dan Lingkungan Kawasan BudidayaBBAP takalar
Tim Laboratorium Uji BBAP Takalar melakukan monitoring kualitas ikan dan lingkungan di kawasan budidaya di Sulawesi Selatan. Parameter yang diuji meliputi kualitas air tanah, residu obat, logam berat, dan kesehatan ikan. Tujuannya adalah mengetahui perubahan lingkungan dan kepatuhan terhadap standar. Sampel diambil dari berbagai lokasi dan diuji di laboratorium.
Pemeriksaan urin dilakukan untuk mengetes adanya albumin menggunakan tes Heller. Albumin adalah protein utama dalam plasma manusia. Tes Heller akan menunjukkan cincin berwarna putih jika terdapat albumin dalam urin. Hasil tes pada beberapa orang tidak menunjukkan adanya cincin, menandakan urin normal tanpa albumin.
Dokumen ini merupakan laporan praktikum tentang titrasi asam-basa yang bertujuan untuk menentukan kemolaran larutan HCl dengan menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M. Mahasiswa melakukan titrasi 20 mL larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1 M sambil mengamati perubahan warna indikator fenolftalein. Dari hasil tiga percobaan, didapatkan volume rata-rata larutan NaOH yang digunakan sebesar 34
Laporan Percobaan Reaksi Asam Basa (Asam Poliprotik)Ahmad Dzikrullah
Laporan praktikum kimia dasar II ini membahas reaksi asam basa pada asam poliprotik. Percobaan dilakukan untuk mengenal ion karbonat dan bikarbonat dalam larutan serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah titrasi asidimetri dengan indikator fenolftalein dan metil orange.
Kelompok III terdiri dari 6 orang yang akan membahas tentang pencemaran air limbah dari berbagai sumber seperti rumah tangga, pertanian, industri dan sumber lainnya. Limbah dapat berupa padat atau cair yang dapat memberikan dampak negatif seperti menurunnya kualitas air akibat berkurangnya oksigen serta mencemari lingkungan. Oleh karena itu diperlukan penanganan limbah yang tepat dan kesadaran masyarak
Dokumen tersebut membahas jadwal tatap muka mata kuliah Keanekaragaman Hewan yang meliputi pokok bahasan tentang berbagai jenis hewan dari berbagai filum selama 16 pertemuan tatap muka beserta jadwal ujian akhir semester."
1) The document discusses iron status tests including serum iron, total iron binding capacity, and ferritin.
2) It describes the principles, reagents, and normal ranges for serum iron and total iron binding capacity tests performed using a manual method.
3) Details are provided on the preparation of deionized water, hydrochloric acid, iron standards, and chromogens used in the tests.
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minumArina Priyanka
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 menetapkan syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Dokumen ini mengatur tentang parameter kualitas air minum, tugas pemerintah daerah dalam pengawasan, dan sanksi bagi pelanggar.
Sistem pengolahan & analisis kualitas air pdamHasib Habibie
Dokumen tersebut merangkum proses pengolahan air dan analisis kualitas air yang diproduksi oleh PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon. Proses pengolahan air meliputi intake, koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi, dan penampungan ke dalam reservoir. Analisis kualitas air meliputi pengujian parameter fisika dan kimia sesuai standar yang ditetapkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas air yang dihasilkan telah memenuhi standar
PLTU Nagan Raya 2x110 MW memiliki sejarah panjang dalam membangun pembangkit listrik untuk mendukung ketersediaan pasokan energi di Sumatera Utara. PLTU ini mulai beroperasi pada tahun 1980-an dan terus melakukan perawatan untuk menjaga kinerja mesin pembangkit berjalan dengan optimal.
Contoh Bagaimana Melakukan Cara Pengambilan Sampel Sampling Air, Langkah-Langkah yang benar Cara Pengambilan Sampel Sampling Air apa itu Sampel Sampling Air
Laporan ini membahas tentang praktek kerja lapangan kelompok wirausaha pembenihan ikan patin siam di LPBIAT Anjongan, meliputi persiapan, pelaksanaan proses produksi pembenihan, penanganan hasil, dan pemasaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat kelangsungan hidup benih, biaya produksi, dan lokasi pemasaran hasil budidaya.
Dokumen tersebut merupakan laporan praktek kerja industri (prakerin) di PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) yang membahas tentang pengukuran aliran menggunakan head flow meter. Laporan ini mencakup latar belakang, tujuan, proses produksi di PT RAPP, pengertian instrumentasi dan pengukuran aliran menggunakan head flow meter beserta komponen dan cara kerjanya.
"[Ringkuman] Laporan magang ini membahas pengendalian mutu proses produksi roti pisang di Perusahaan Roti Milano Surakarta, meliputi penggunaan bahan baku dan proses produksi hingga pengemasan produk akhir."
Laporan ini meringkas praktik kerja profesi apoteker yang dilakukan di PT Abbott Indonesia. Praktik ini bertujuan untuk memahami penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik di perusahaan serta mempelajari peran dan fungsi apoteker di industri farmasi. Selama praktik, mahasiswa mengamati proses produksi obat dan pengendalian mutu untuk memastikan produk yang dihasilkan aman, berkualitas, dan efektif.
Laporan Praktek Kerja Industri PG.Kebon Agung, Malangnurul isnaini
Laporan ini membahas proses produksi gula kristal putih di PG Kebon Agung yang terdiri dari enam stasiun yaitu stasiun gilingan, pemurnian, penguapan, masakan, puteran dan pengemasan. PG Kebon Agung didirikan pada tahun 1905 dan berlokasi di Malang, dengan kapasitas produksi 120.000 kuintal/hari.
“ANALYSIS TERJADINYA HYDRAULIC LOCK MENGGUNAKAN METODE WHY TREE ANALYSIS PADA...Heri Saputra
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut merupakan halaman pengesahan laporan kerja praktek di PT. Chevron Pacific Indonesia.
2. Mahasiswa melakukan kerja praktek selama 23 hari untuk menganalisis terjadinya hydraulic lock pada engine tipe 3306 Caterpillar.
3. Dokumen tersebut memuat daftar isi laporan kerja praktek.
Laporan ini membahas pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama dua bulan di PT Isuzu Astra Motor Indonesia Assy Plant Pondok Ungu (PT IAMI APPU), khususnya di bagian Planning Production Inventory Control (PPIC). Laporan ini berisi tentang latar belakang, tujuan, pelaksanaan, dan kesimpulan dari kegiatan PKL tersebut."
Laporan ini membahas tentang Praktek Kerja Industri (PKI) yang dilakukan di Buana Komputer dan LPK Vanny Course. PKI ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata kepada siswa dan meningkatkan hubungan antara dunia pendidikan dan industri. Laporan ini juga menjelaskan profil kedua lembaga tersebut, sejarah pendiriannya, program dan sarana prasarana yang dimiliki.
Pemanfaatan biji durian sebagai upaya penyediaan bahan baku energi alternatif...Farhan Yuzevan
Tepung biji durian dapat diolah dan memiliki kandungan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, dan mineral. Tepung ini berpotensi diolah menjadi makanan ringan atau bahan baku etanol ramah lingkungan.
Dokumen ini membahas tentang pemanasan global yang disebabkan oleh meningkatnya gas rumah kaca akibat aktivitas manusia seperti yang disimpulkan oleh IPCC. Gas-gas seperti karbon dioksida dan metana menyerap panas dari permukaan bumi dan memantulkannya kembali, menyebabkan efek rumah kaca yang meningkatkan suhu rata-rata bumi. Pemanasan global ini memicu efek umpan balik seperti peningkatan uap air yang juga merupakan
Hubungan kebutuhan dasar manusia dan lingkunganFarhan Yuzevan
Dokumen ini membahas hubungan antara kebutuhan dasar manusia menurut teori Maslow dengan lingkungan hidup. Kebutuhan fisiologis manusia dipengaruhi oleh sumber daya alam lingkungan, sedangkan kebutuhan akan cinta, harga diri, dan aktualisasi diri dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan komunitas. Aktivitas manusia mempengaruhi lingkungan sementara lingkungan juga mempengaruhi kebutuhan dasar manusia.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengolahan limbah cair dan bagaimana pentingnya menjaga lingkungan. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa banyak perusahaan di Pulau Batam yang tidak memiliki analisis dampak lingkungan sehingga limbah industri yang dihasilkan tidak terkelola dengan baik dan merusak ekosistem setempat. Dokumen tersebut juga menegaskan perlunya pemerintah turut mengatur pengelolaan lingkungan hidup di sekitar daerah
Ekstraksi daun sirsak dengan pelarut etanolFarhan Yuzevan
Ekstraksi daun sirsak menggunakan pelarut etanol untuk mengisolasi senyawa aktif acetogenin. Variabel yang berpengaruh pada ekstraksi adalah pengeringan bahan, berat sampel 7 gram, dan waktu ekstraksi 2 hari. Ekstrak ini diuji kandungan fenolnya menggunakan spektrofotometer.
Pengaruh Ekstrak Tauge Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit yang Diinduksi Pa...Farhan Yuzevan
Skripsi ini membahas pengaruh ekstrak tauge terhadap kerusakan sel ginjal mencit yang diinduksi parasetamol. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ekstrak tauge dapat mengurangi kerusakan sel ginjal dan apakah peningkatan dosis ekstrak tauge dapat meningkatkan efek proteksi terhadap kerusakan sel ginjal. Mencit dibagi menjadi 4 kelompok dan diberi perlakuan berbeda selama 14 hari. Has
Laporan ini membahas pembuatan dan analisis losio dari ekstrak tauge kacang hijau. Tauge mengandung antioksidan tokoferol yang bermanfaat untuk mencegah kanker kulit. Losio dibuat dengan mengekstrak tauge dan dilakukan uji organoleptik, pH, viskositas, efektivitas humektan, bobot jenis, logam berat, total bakteri dan jamur, koliform, pseudomonas aeruginosa dan staphylococcus aureus.
Atom terdiri dari partikel-partikel subatomik seperti proton, neutron, dan elektron. Teori atom berkembang dari model Dalton hingga model Niels Bohr, di mana ditemukannya unsur-unsur baru seperti proton oleh Eugene Goldstein dan neutron oleh James Chadwick. Nomor atom menunjukkan jumlah proton sementara nomor massa menunjukkan total proton dan neutron pada suatu unsur.
Dokumen ini membahas tentang perubahan entalpi standar dan aplikasinya. Perubahan entalpi standar adalah perubahan energi pada suatu sistem yang terjadi pada kondisi suhu dan tekanan standar, yaitu 25°C dan 1 atm. Perubahan entalpi pembentukan standar adalah perubahan energi kalor pada pembentukan 1 mol zat langsung dari unsur-unsurnya. Contoh perhitungan perubahan entalpi digunakan untuk menentukan
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
UNIKBET : Link Slot Gacor Pragmatic Play Bisa Deposit Memakai Bank BPD DIY Ad...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 06 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit BPD DIY Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Parung Panjang, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai BPD DIY khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Parung Panjang:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Dalam permainan judi online ada yang namanya keberuntungan dan keberuntungan itu tidak ada di semua slot online,Akan tetapi jika anda main di situ ATRIUM GAMING dijamin anda bakalan betah dikarenkan situs online №1 di INDONESIA ini slot yang paling mudah mencari kemenangan,Jika anda tidak percaya silahkan dicoba bonus dan evet menanti kehadiran anda.!!!
ATRIUM GAMING Link Slot online mudah menang terbaru dari kamboja yang di dukung dengan server slot online yang di kenal dengan nama SERVER UG dan juga di kenal oleh sloter indonesia dengan server yang paling Stabil dan juga di kenal dengan server yang sering memberikan peluang kemenangan kepada setiap membernya
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
Modul 2.1.a.4 Refleksi Eksplorasi Konsep.pdf.pptxModul 2.1.a.4 Refleksi Ekspl...
Laporan farhan fix 1
1. LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR
(Analisis Kualitas Air Produksi Di Instalasi Bukit Golf)
Laporan Praktik Kerja Industri sebagai Syarat Mengikuti Ujian Lisan
Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
Oleh
Farhan Yuzevan 105606707
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK
Bogor
2014
2. LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI PDAM TIRTA KAHURIPAN KABUPATEN BOGOR
(Analisis Kualitas Air Produksi Di Instalasi Bukit Golf)
Laporan Praktik Kerja Industri sebagai Syarat Mengikuti Ujian Lisan
Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014
oleh
Farhan Yuzevan
105606707
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri
Sekolah Menengah Kejuruan - SMAK
Bogor
2014
3. LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Disetujui dan disahkan oleh :
Disetujui oleh:
Hesti Rohaeti,S.PdI Teti Rachmawati.SP
NIP.19660115 20701 2001 NIPP. 19960618
Pembimbing Sekolah Pembimbing Institusi
Disahkan oleh:
Dra. Hadiati Agustine
NIP. 19570817 198103 2 002
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Bogor
4. iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala curahan karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Prakerin dan menyusun laporan ini.
Laporan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang berjudul “Kualitas Air Produksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor pada Instalasi Bukit Golf”. Tujuan penulisan ini adalah sebagai persyaratan untuk mengikuti ujian lisan semester VIII di Sekolah Menengah Kejuruan – SMAK Bogor.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang telah dilakukan penulis di Laboratorium Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, yang dilaksanakan sejak tanggal
11 November 2013 sampai dengan 28 Februari 2014.
Laporan ini menyajikan kegiatan selama melaksanakan Prakerin di Laboratorium PDAM Kabupaten Bogor dan hasil data analisis kualitas air produksi. Garis besar laporan ini meliputi teori air dan analisis yang dilakukan untuk mengetahui kualitas air produksi pada PDAM Kabupaten Bogor.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua tercinta yang telah memberi dukungan moril dan spiritual selama penyusunan laporan ini.
2. Dra. Hadiati Agustine, selaku Kepala Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Bogor.
3. Amilia Sari Ghani, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Kerja Sama Industri.
4. Hadi Mulya Asmat S.E, MM selaku Direktur Utama PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.
5. Ir. Daryanta, M.Si., selaku Direktur Teknik PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.
6. M.Yusuf Firdaus,SE., selaku Kepala Bagian Produksi PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.
7. Teti Rachmawati, SP., selaku Ka.Sie.Laboratorium atas arahan dan bimbingannya selama Prakerin.
8. Linda Apriyanti, ST., selaku pembimbing Praktik dan Teori selama Prakerin di PDAM Kabupaten Bogor, atas bimbingan dan bantuan kepada penulis.
9. Atik Rufaidah A. selaku pembimbing Praktik dan Teori selama Prakerin di
5. v
PDAM Kabupaten Bogor, atas bimbingan dan bantuan kepada penulis.
10. Hesti Rohaeti, S.PdI , selaku pembimbing Prakerin di Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor, atas bimbingan dan bantuan kepada penulis.
11. Seluruh staf dan karyawan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor.
12. PDAM Kabupaten Bogor selaku instansi yang telah menyediakan tempat, alat, serta bahan untuk analisis kimia.
13. Chacha dan Nanda,teman se-prakerin. Terimakasih atas kerjasamanya.
14. Kawan-kawan Azeotrop Revolfic yang terus semangat terbang meraih mimpi.
15. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa terima kasih penulis atas bantuan- bantuannya.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya dan masih jauh dari sempurna, karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki. Penulis mohon maaf atas segala kekurangan. Penulis menerima segala kritik dan saran yang mendukung untuk proses penyempurnaan laporan ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi siapa saja yang membaca karya tulis ini.
Jazakumullahu khairan katsiran.
Bogor, Februari 2014 Penyusun,
6. vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 11
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri ................................................... 11
B. Tujuan Praktik Kerja Industri dan Penulisan Laporan ........................... 12
BAB II INSTITUSI TEMPAT PRAKERIN ............................................................ 13
A. Sejarah dan Perkembangan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor 13
B. Visi dan Misi ......................................................................................... 14
C. Tujuan dan Kegiatan Perusahaan ........................................................ 15
D. Lokasi dan Tata Letak .......................................................................... 15
E. Struktur Organisasi .............................................................................. 15
F. Laboratorium PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor ....................... 16
G. Sistem Produksi ................................................................................... 17
H. Sistem Distribusi .................................................................................. 17
I. Kualitas Air Minum ............................................................................... 18
BAB III KEGIATAN DI LABORATORIUM ........................................................... 19
A. Latar Belakang Pemilihan Sub Judul .................................................... 19
B. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 19
1. Analisis ................................................................................................ 19
2. Kualitas ................................................................................................ 19
3. Air ........................................................................................................ 20
4. Instalasi ................................................................................................ 22
C. Parameter Uji Laboratorium ................................................................. 25
D. Tinjauan Khusus (Kegiatan di Laboratorium)........................................ 30
E. Metode Analisis .................................................................................... 30
1. Pengambilan Sampel Air ...................................................................... 30
2. Parameter Fisika .................................................................................. 31
3. Parameter Kimia .................................................................................. 34
4. Parameter Mikrobiologi ........................................................................ 49
7. vii
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 51
A. Hasil Analisis ........................................................................................ 51
B. Pembahasan ........................................................................................ 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 59
A. Simpulan .............................................................................................. 59
B. Saran ................................................................................................... 59
BAB VI DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 60
8. viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sifat Fisika Air ...................................................................................... 21
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitas Air Baku, Air Produksi,dan Air Konsumen Bukit Golf pada Instalasi Bukit Golf PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor ............ 52
Tabel 3.Uraian Program Pengawasan Kualitas Air ............................................ 65
Tabel 4. Standar Air Minum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 ............................................................................... 67
9. ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Alur Produksi ........................................................................ 17
Gambar 2. Logo PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor ................................ 61
Gambar 3. Diagram Alir Sistem Pengolahan Air di Instalasi Bukit Golf .............. 63
Gambar 4. Gambar Pengolahan Air Di Instalasi Bukit Golf ................................ 64
Gambar 5. Struktur Pimpinan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor ............ 68
Gambar 6. Struktur Direktur Teknik................................................................... 68
Gambar 7. pH meter HANNA ............................................................................. 69
Gambar 8. Turbidimeter HACH 2100Q .............................................................. 69
Gambar 9. Konduktometer HACH Sension 5 ..................................................... 70
Gambar 10. Spektrofotometer DR/2000 ............................................................. 70
Gambar 11. HACH Pocket Colorimeter II ........................................................... 71
10. x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Logo PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor .............................. 61
Lampiran 2. Diagram Alir Sistem Pengolahan Air di Instalasi Bukit Golf ............ 63
Lampiran 3. Gambar Pengolahan di Instalasi Bukit Golf .................................... 64
Lampiran 4. Uraian Program Pengawasan Kualitas Air...................................... 65
Lampiran 5. Standar Kualitas Air Minum ............................................................ 66
Lampiran 6. Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor ............................................................................................... 68
Lampiran 7. Alat Instrumen di Laboratorium ...................................................... 69
11. 11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Pada masa kini,yaitu masa Globalisasi. Seluruh aspek kehidupan saat ini hampir semua bersentuhan dengan dunia Industri. Dari aspek pangan,farmasi,manufaktur,dan kosmetik. Jumlah pabrik semakin meningkat. Hal itu lah yang membuat permintaan terhadap jasa analis kimia meningkat pula.
Oleh sebab itu,masyarakat diharapkan bersiap diri menghadapi era industrialisasi sejak dini. Salah satunya melalui sektor pendidikan. Semakin banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bergerak di bidang analisis kimia. Membuat persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu,Sekolah Menengah Kejuruan SMAK Bogor berupaya menghasilkan lulusan yang terampil dan berdaya guna serta kompetitif dalam sektor industri. Sesuai kurikulum,siswa pada semester VIII diwajibkan melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di suatu perusahaan atau Instansi.
Prakerin juga dapat dijadikan sebagai perbandingan antara teori yang diberikan di sekolah,dengan praktik nyata di perusahaan atau institusi dan diharapkan menghasilkan sumber daya yang berkualitas.Selain itu,diharapkan prakerin juga dapat dijadikan penambah wawasan dan pengalaman bekerja di suatu instansi atau perusahaan.
Adapun Visi dan Misi SMK - SMAK Bogor sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi sekolah menengah kejuruan nasional bertaraf internasional yang mandiri dan unggul dalam program keahlian analisis kimia dan terapannya pada tahun 2010.
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan berdasarkan standar nasional dan internsional untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten, profesional dan berkualitas pada program keahlian analisis kimia, berdaya saing tinggi dan berjiwa kewirausahaan.
b. Mengoptimalkan sumber daya sekolah sebagai salah satu komponen untuk menunjang ke arah kemandirian sekolah.
12. 12
B. Tujuan Praktik Kerja Industri dan Penulisan Laporan
Beberapa tujuan Praktik Kerja Industri adalah:
1. Meningkatkan kemampuan dan memantapkan keterampilan siswa sebagai bekal kerja yang sesuai dengan program studi kimia analisis.
2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional siswa dalam rangka memasuki lapangan kerja.
3. Meningkatkan wawasan siswa pada aspek-aspek yang potensial dalam dunia kerja, antara lain : struktur organisasi, disiplin, lingkungan dan sistem kerja.
4. Meningkatkan pengetahuan siswa dalam hal penggunaan instrumen kimia analisis yang lebih modern, dibandingkan dengan fasilitas yang ada di sekolah.
5. Memperkenalkan fungsi dan tugas seorang analis kimia (sebutan bagi lulusan Sekolah Menengah Analis Kimia) kepada lembaga-lembaga penelitian dan perusahaan industri di tempat pelaksanaan prakerin (sebagai konsumen tenaga analis kimia).
Pada akhir Praktik Kerja Industri, siswa wajib membuat laporan yang merupakan dokumen dan bukti tanggung jawab selama melaksanakan Prakerin.Adapun isi laporan dikaitkan dengan kegiatan yang dilakukan selama Prakerin. Penulisan laporan ini bertujuan :
1. Memantapkan siswa dalam pengembangan dan penerapan pelajaran dari sekolah di institusi tempat Prakerin.
2. Siswa mampu mencari alternatif lain dalam pemecahan masalah analisis kimia, secara lebih rinci dan mendalam.
3. Menambah koleksi pustaka di perpustakaan sekolah maupun di instansi Prakerin, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, baik bagi penulis maupun para pembaca.
4. Siswa dapat membuat laporan kerja dan mempertanggung jawabkannya.
13. 13
BAB II INSTITUSI TEMPAT PRAKERIN
A. Sejarah dan Perkembangan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor yang bergerak di bidang air bersih untuk daerah Kabupaten Bogor.
Riwayat perkembangan Badan Pengelola air minum (BPAM) Kabupaten DT II Bogor menjadi PDAM Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:
i. Tahun 1977
Pembangunan sarana prasarana air bersih di Perum Perumnas Depok, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya No. 28 / Kpts / CK / 1977 tanggal 13 Juli 1977 dengan organisasi pengelola, Badan Pengelola Air Minum (BPAM).
ii. Tahun 1983
Pada tanggal 14 April 1983 didirikan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Bogor yang berkantor di Gunung Batu Ciomas Bogor dibawah Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, antara BPAM Depok dan PDAM Kabupaten Bogor merupakan pengelolaan yang terpisah.
iii. Tahun 1988
Tanggal 27 September 1988 terjadi Fusi (penggabungan) antara BPAM dan PDAM Kabupaten Bogor, sehingga hanya 1 (satu) pengelolaan air minum oleh PDAM Kabupaten Bogor yang berkantor di Depok, dan resmi menjadi Kantor Pusat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor.
iv. Tahun 1994
Pada tanggal 11 Nopember 1994 telah diserah terimakan pengelolaan
14. 14
Sumber Mata Air Ciburial dari Gubernur DKI Jakarta kepada Gubernur Jawa Barat, selanjutnya dari Gubernur Jawa Barat ke Pemerintah Kabupaten Bogor dan pengelolaan selanjutnya dari Pemerintah Kabupaten Bogor diserahkan ke PDAM Kabupaten Bogor.
v. Tahun 2003
Pada tanggal 11 Juni 2003 kantor pusat PDAM Kabupaten Bogor yang semula berlokasi di Jalan Legong Raya No.1 Depok II Tengah- Kota Depok, pindah menempati kantor baru di dalam Komplek Perkantoran Pemda Kabupaten Bogor Jalan Raya Tegar Beriman Cibinong.
Total jumlah pelanggan hingga Desember 2013 jumlah pelanggan terdaftar mencapai 158.217 unit, Cakupan pelayanan air bersih yang sudah terlayani untuk masyarakat Kabupaten Bogor dan Kota Depok saat ini baru mencapai 23,59 %. Fasilitas Instalasi Produksi Air sebanyak 2489 L/D terdiri dari : 13 Instalasi pengolahan lengkap (air permukaan), 10 Instalasi sumber mata air, 6 Instalasi sumur bor .
B. Visi dan Misi
Visi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor adalah "Terwujudnya Pelayanan yang Mandiri, Handal, dan Terpercaya".
Misi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor adalah :
1. Memberikan Pelayanan Dengan Kualitas Air sesuai dengan Persyaratan yang Berlaku Dan Kuantitas Yang Memadai Secara Kontinyu.
2. Membina dan Menjalin Hubungan Baik Dengan Pelanggan dan Stakeholder Perusahaan.
3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Perusahaan.
4. Meningkatkan Kinerja Keuangan Perusahaan.
15. 15
5. Mengutamakan Pengembangan Pada Segmen Rumah Tangga Dengan Tetap Memperhatikan Segmen Non Rumah Tangga.
Motto Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor adalah : “Unggul dalam Pelayanan”
C. Tujuan dan Kegiatan Perusahaan
Dalam rangka tugasnya PDAM Kabupaten Bogor melaksanakan
kegiatan – kegiatan sebagai berikut :
1. Mengusahakan penyediaan air minum sesuai dengan program pemerintah.
2. Membangun dan mengelola serta memelihara instalasi sumber mata air dan penyimpanannya.
3. Memasang dan memelihara pipa induk distribusi serta fasilitas lainnya.
4. Melayani kebutuhan masyarakat akan air bersih.
5. Membantu Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dalam rangka mengatur izin dan mengawasi usaha – usaha air minum di wilayah Kabupaten Bogor.
D. Lokasi dan Tata Letak
PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor berkantor pusat di Jl. Raya Tegar Beriman Cibinong - Bogor, Cabang I di Jl. Nusantara Raya No. 74 Depok I, Cabang II di Jl. Legong Raya No. 1 Depok II Tengah, Cabang III di Jl. Kajayaan Raya Depok Timur No. 5, Cabang IV di Jl. Raya Pondok Duta No. 17 A,
Cabang V di Jl. Raya Leuwiliang Bogor, Cabang VI di Jl. Raya Ciomas - Pintu Ledeng Bogor, Cabang VII di Jl. Kembang No.1 Kedung Halang Bogor, Cabang VIII di Jl. M. Toha No. 44 Parung Panjang – Bogor, Cabang IX di Jl. Raya
Narogong Cileungsi – Bogor, Cabang X di Jl. Raya Ciawi Bogor, Cabang XI di Desa Sukahati – Cibinong, dan Cabang XII di Perumahan Citra Indah Jonggol.
E. Struktur Organisasi
Pengoperasian unit pengolahan air, di bawah kepala bagian produksi, yang membawahi kepala seksi kualitas sumber dan pengolahan, seksi laboratorium, dan seksi instalasi. Adapun aktifitas dari kepala bagian produksi ini
16. 16
berada dalam pengawasan Direktur Teknik yang langsung berada di bawah Direktur Utama. Untuk lebih lengkapnya mengenai struktur organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor dapat dilihat pada lampiran.
F. Laboratorium PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Laboratorium merupakan sarana kendali terhadap kualitas air. Hasil pemeriksaan laboratorium akan dapat membantu mengoptimumkan biaya operasi terutama dalam proses penentuan dosis bahan kimia yang diperlukan. Dengan demikian laboratorium mempunyai peranan penting dalam kontrol kualitas air bersih yang baik.
Dalam memproduksi air bersih PDAM Kabupaten Bogor menggunakan dua sarana laboratorium, yaitu :
1. Laboratorium kimia fisika
2. Laboratorium mikrobiologi
Di setiap instalasi pengolahan terdapat laboratorium yang hanya dilengkapi beberapa alat laboratorium, seperti : Jar Test, Komparator pH dan Cl, dan Turbidimeter. Selain itu juga memiliki laboratorium mobile yang secara kontinyu memeriksa kualitas air baku serta air produksi baik yang berada di instalasi pengolahan air maupun yang telah didistribusikan ke konsumen.
Pada saat tertentu PDAM Tirta Kahuripan juga memeriksa kualitas air baku dan air produksi ke laboratorium independen seperti Sucofindo, Labkesda, dan BBTKL sehingga dapat lebih meyakinkan tentang mutu kualitas airnya.
Hasil dari pengujian tersebut dilaporkan kepada Kepala Bagian Produksi.
17. 17
Sistem pelaporan dalam pengawasan kualitas air dapat dilihat pada Gambar 1.
G. Sistem Produksi
Pada Instalasi Bukit Golf,yang menjadi sumber air baku untuk proses pengolahan berasal dari Sungai Cikeas. Air sungai tersebut di pompa menuju Water Treatment Plant (WTP). Proses yang dilakukan diawali dengan penyaringan air sungai pada Intake dengan menggunakan screen kasar dan screen halus menuju pipa penambahan koagulan dan pengadukan cepat. Pada instalasi bukit golf,tidak memiliki bak penambahan koagulan. Penambahan terjadi langsung pada pipa air baku yang menuju bak flokulator. Pengadukan cepatnya pun pada pipa memanfaatkan prinsip aliran turbulen. Lalu diteruskan ke bak pengadukan lambat (flokulator) agar terbentuk gumpalan besar agar mudah dipisahkan dari air. Kemudian menuju bak sedimentasi untuk mengendapkan flok. Setelah itu,menuju bak filtrasi menggunakan sistem saringan pasir cepat (rapid sand filter) Air yang telah jernih kemudian didisinfeksi dengan gas Chlor di dalam reservoir.,lalu didistribusikan ke konsumen.
H. Sistem Distribusi
Distribusi air minum oleh PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor dilakukan dengan dua cara yaitu secara sistem gravitasi dan perpompaan.
Kabag Produksi Analisis
Direktur Teknik
Program Pengawasan
ANALISIS
Hasil Analisis
Gambar 1. Bagan Alur Produksi
18. 18
I. Kualitas Air Minum
Air yang diolah oleh PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor telah memenuhi standar kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum.
19. 19
BAB III KEGIATAN DI LABORATORIUM
A. Latar Belakang Pemilihan Sub Judul
Penulis memilih sub judul “Kualitas air Produksi pada Instalasi Bukit Golf” karena pengolahan air merupakan hal yang penting. Air memang melimpah. Namun air bersih sulit dicari. Air yang masih bersih biasanya berada pada hulu sungai atau di kaki gunung. Masyarakat ingin dengan mudah mendapatkan air bersih untuk digunakan sehari-hari. Oleh karena itu, PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah bertugas untuk mengolah air yang kualitasnya tidak baik (misalnya air sungai, mata air, dan sumur bor) menjadi air yang berkualitas baik sesuai dengan peraturan yang berlaku
Dalam pengolahan air, kualitasnya perlu dikendalikan agar konsumen merasa puas dan aman menggunakan air yang telah diolah PDAM. Maka dari itu diperlukan proses analisis air produksi (air hasil produksi) dan air distribusi/konsumen Hasil analisis dibandingkan dengan Permenkes RI Nomor 492/MENKES/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Apabila sesuai maka air layak diminum. Bila ada parameter yang tidak sesuai, proses pengolahan air perlu ditinjau kembali.
Analisis air baku juga diperlukan untuk mengetahui dosis pembubuhan koagulan yang optimal. Dosis optimum koagulan didapatkan melalui metode Jartest.
B. Tinjauan Pustaka
1. Analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). ( Sumber: KBBI )
2. Kualitas
Kualitas menurut KBBI adalah tingkat baik buruknya sesuatu. ( Sumber : KBBI )
20. 20
a. Kualitas Air
Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pencemaran air pasal 8 mengelompokkan klasifikasi dan kriteria mutu air sebagai berikut:
Klasifikasi mutu air ditetapkan menjadi 4 (empat) kelas:
a. Kelas satu, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
b. Kelas dua, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk prasaran/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
c. Kelas tiga, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
d. Kelas empat, air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.
3. Air
Air adalah material yang paling berlimpah di bumi, menutupi sekitar 71 % dari muka bumi ini. Kehidupan hampir seluruhnya air, 50 % sampai 97 % dari seluruh berat tanaman dan hewan hidup, dan sekitar 70 % dari berat tubuh manusia.
Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan
seperti minum, pertanian, industri, perikanan, dan rekreasi.
Air merupakan materi esensial dalam kehidupan. Bukti-bukti menunjukkan semakin tinggi taraf kehidupan, jumlah kebutuhan air semakin meningkat. Kebutuhan yang meningkat mendorong pengadaan sumber air baru, misalnya yang berasal dari air tanah, mengolah dan menawarkan air laut, maupun
21. 21
mengolah dan menyehatkan kembali sumber air kotor yang telah tercemar seperti air sungai dan danau.
Dalam Kimia, air memiliki rumus H2O. Bersifat netral dan polar. Air merupakan pelarut utama untuk senyawa polar. Dalam Laboratorium,air berfungsi sebagai pelarut dan juga pencuci alat gelas.
a. Sifat Fisika dan Kimia Air
Sebagai zat, air tak berbau dan tanpa rasa. Sebagai zat kimia, air mempunyai sifat yang khas. Air bila membeku menjadi zat padat, bukan mengerut seperti hampir semua zat lainnya, dan zat padat yang lebih ringan tersebut terapung pada zat cair yang lebih berat. Bila suhu air diturunkan, pergerakan dari molekul-molekul air diperlambat dengan adanya pengeluaran panas dan volumenya mengkerut. Jika suhu air diturunkan dari 4 0C sampai 0 0C, air berubah menjadi kristal es.
Berikut ini adalah tabel yang berisi sifat-sifat air:
No.
Sifat-sifat fisika air
1.
Berat Molekul
18
2.
Titik Beku
0 0C
3.
Titik Didih
100 0C
4.
Berat Jenis pada 0 0C
0,998 g/cm3
5.
Suhu Kritis
347 0C
6.
Tekanan Kritis
217 atm
7.
Daya Hantar Listrik pada 25 0C
1 x 7-7 ohm/cm
8.
Kalor Jenis
4184 J/kg.K
Tabel 1. Sifat Fisika Air
Sumber: Winarno, 1986
22. 22
b. Sumber Air
Sebagian besar dari permukaan bumi adalai perairan. Sekitar 71% adalah perairan. Sekalipun air jumlahnya konstan,tetapi air tidak diam,melainkan bersikulasi akibat pengaruh cuaca,sehingga terjadi suatu siklus yang disebut siklus hidrologi (daur hidrologi). Dari siklus itu dapat dilihat adanya berbagai sumber air tawar yang dapat pula diperkirakan kualitas dan kuantitasnya secara sepintas. Sumber-sumber air tersebut adalah :
1) Air permukaan yang merupakan air sungai dan danau.
2) Air tanah yang tergantung kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal atau air tanah dalam.
3) Air angkasa,yaitu air yang berasal dari atmosfer,seperti hujan dan salju.
4. Instalasi
Instalasi adalah perangkat peralatan teknik beserta perleng-kapannya yg dipasang pada posisinya dan siap dipergunakan (generator, mesin diesel, bangunan pabrik, dsb) ( Sumber : KBBI )
a. Instalasi Pengolahan Air
Pada umumnya,semua air tidak bersih sempurna, selalu mengandung senyawa pencemar. Bahkan tetes air hujan selalu tercemari debu dan CO2 waktu jatuh dari langit. Instalasi Pengolahan air adalah perangkat yang dibuat untuk mengolah air yang tidak bersih (tidak sesuai standar) menjadi air yang bersih (sesuai standar).
Kualitas air harus dapat memenuhi dua persyaratan yaitu harus aman dikonsumsi oleh manusia, dan memiliki penampakan yang menarik untuk penggunaannya. Oleh karena itu semua air yang akan dikonsumsi oleh manusia, harus dibersihkan dan dimurnikan melalui sistem penjernihan air yang benar.
Secara umum teknik pengolahan air terdiri dari 2 macam pengolahan, yaitu :
1) Pengolahan lengkap, yaitu pengolahan yang terdiri dari pengendapan awal (prasedimentasi), koagulasi dan flokulasi, sedimentasi, aerasi, filtrasi, dan desinfeksi. Pengolahan air ini untuk pengolahan air sungai.
23. 23
2) Pengolahan sebagian, yaitu pengolahan yang hanya melibatkan satu sampai tiga proses aerasi, filtrasi dan desinfektan. Pengolahan air ini untuk pengolahan sumur bor dan beberapa mata air.
b. Instalasi Pengolahan Air Bukit Golf
Instalasi Bukit Golf adalah salah satu Instalasi Pengolahan Lengkap di PDAM Kabupaten Bogor yang dipergunakan untuk mengolah air sungai Cikeas, Instalasi bukit golf terletak di perumahan “Bukit Golf”. Pengolahan air di instalasi ini meliputi:
1) Bangunan Penangkap Air / Intake
Bangunan ini berfungsi untuk menangkap air dari sungai. Bangunan penangkap air dilengkapi dengan saringan kasar dan halus, pompa penguras lumpur, serta pompa penghisap air baku.
Instalasi Bukit Golf mengambil air baku dari Sungai Cikeas.
2) Pipa Pengadukan Cepat
Setelah air diambil, air baku masih banyak mengandung partikel koloid yang sulit mengendap karena gaya beratnya sendiri. Padatan tersuspensi berupa partikel-partikel koloid inilah yang menyebabkan kekeruhan pada air baku.
Partikel koloid yang menyebabkan kekeruhan tersebut dapat dihilangkan dengan penambahan bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk menggumpalkan partikel koloid tersebut. Bahan kimia tersebut biasa disebut koagulan. Beberapa contoh koagulan antara lain:
1) Al2(SO4)3. 18 H2O
2) Poly Aluminium Chlorida (PAC)
3) FeSO4
4) FeCl3
5) Ca(OH)2
Pada pipa ini terjadi penambahan koagulan juga disertai pengadukan cepat (rapid mixing). Pengadukan cepat memanfaatkan efek tubulensi yang
24. 24
ditimbulkan oleh air saat mengalir di pipa yang didalamnya terdapat celah atau
rongga. Pengadukan cepat dimaksudkan untuk memecahkan kestabilan koloid, sehingga partikel koloid menjadi tidak stabil, dan akan lebih mudah diikat oleh koagulan sehingga akan membentuk flok-flok. Selain memecah kestabilan koloid, pengadukan cepat juga berfungsi menghomogenkan koagulan. Proses penambahan koagulan disertai dengan pengadukan cepat disebut koagulasi. Di Instalasi Bukit Golf menggunakan koagulan Aluminium sulfat.
3) Bangunan Pengadukan Lambat
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat terjadinya proses flokulasi, dimana flok – flok kecil yang terbentuk pada proses koagulasi bergabung membentuk flok yang besar melalui proses pengadukan lambat (slow mixing). Dengan terbentuk flok yang lebih besar memudahkan terjadinya pengendapan. Proses ini disebut flokulasi.
4) Bangunan Sedimentasi
Sedimentasi diartikan secara luas sebagai operasi untuk memisahkan suatu cairan tersuspensi menjadi cairan yang lebih jernih dan suspensi yang lebih kental.
Pada proses pengolahan air, pada bak sedimentasi terjadi pengendapan flok-flok yang terbentuk pada proses koagulasi dan flokulasi, sehingga flok akan terpisah dari cairan. Flok tersebut akan tertahan pada plat settler, sedangkan air sedimentasi mengalami proses selanjutnya.
5) Bangunan Filtrasi
Bangunan ini berfungsi untuk tempat proses penyaringan butir – butir yang tidak terendapkan pada bak sedimentasi. Filtrasi merupakan salah satu bagian dari proses pengolahan air yang berfungsi menyaring flok-flok atau partikel yang sangat kecil yang tidak dapat terendapkan pada bak sedimentasi.
Prinsip dasar dari filtrasi ini adalah menyaring air dengan proses sand
25. 25
filter (saringan pasir). Filtrasi yang dilakukan terhadap suatu contoh air ditujukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan beberapa unsur
pencemar yang ada di dalam air. Saringan ini terdiri dari antrasit (bagian atas), pasir silika (bagian tengah) dan kerikil (bagian bawah) yang ukuran diameternya semakin ke bawah semakin besar.
6) Unit Pembubuhan Bahan Kimia (Desinfeksi)
Desinfeksi adalah proses terakhir dari proses pengolahan air sebelum didistribusikan ke konsumen. Desinfeksi ini dilakukan untuk membunuh bakteri- bakteri patogen dan mikroorganisme lain yang terdapat dalam air.
Desinfeksi dapat dilakukan secara fisika maupun kimia. Diantara beberapa metode desinfeksi adalah pemanasan, radiasi, dan secara kimia. Umumnya metode desinfeksi yang digunakan pada proses pengolahan air adalah metode kimia, yaitu dengan menggunakan senyawa klor seperti gas Cl2, kalsium hipoklorit, dan natrium hipoklorit.
Di Instalasi Bukit Golf desinfeksi dilakukan dengan menggunakan gas Cl2.
7) Bangunan Reservoir
Bangunan ini berfungsi sebagai penampung sebelum didistribusikan. Di tempat ini air dibubuhi gas klor atau kaporit.
8) Bangunan Pompa Distribusi
Bangunan ini berfungsi sebagai tempat pompa pendistribusian air produksi.
C. Parameter Uji Laboratorium
Parameter uji yang dilakukan pada analisis kualitas air baku dan air produksi di Laboratorium PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor adalah sebagai berikut:
26. 26
1. Suhu
Penetapan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya suhu di dalam air. Karena semakin tinggi nilai suhu semakin sedikit gas yang dapat larut, sebaliknya kenaikan suhu menyebabkan jumlah zat padat atau zat cair yang yang terlarut akan bertambah. Suhu yang rendah menyebabkan kandungan oksigen terlarut lebih besar, sehingga kecepatan korosi meningkat. Penetapan ini dilakukan dengan mencelupkan langsung termometer ke dalam air di lokasi pengambilan sampel.
2. Warna
Warna di dalam air disebabkan oleh adanya ion-ion metal alam (besi dan mangan), humus, plankton, tanaman air dan buangan industri. Penetapan ini dilakukan dengan spektrofotometer.
3. Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan oleh adanya zat tersuspensi, seperti lempung, lumpur, zat organik, plangton dan zat-zat halus lainnya. Kekeruhan merupakan sifat optis dari suatu larutan, yaitu hamburan dan absorpsi cahaya yang melaluinya. Penetapan ini dilakukan dengan metode turbidimetri dan alat turbidimeter.
4. Jumlah Padatan Terlarut (TDS)
Jumlah Padatan Terlarut berupa partikel koloid dan partikel tersuspensi, di dalam air terdiri dari garam-garam anorganik dan sedikit bahan organik. Pada dasarnya ion-ion pembentuk Jumlah Padatan Terlarut adalah karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, natrium nitrat, kalium, dan magnesium. Jumlah Padatan Terlarut berpengaruh terhadap kualitas air, seperti rasa, kesadahan, sifat-sifat korosif, dan tendensi terhadap pelapisan atau pembentukan kerak. Penetapan ini dilakukan dengan alat TDS-meter.
27. 27
5. pH
pH didefinisikan sebagai logaritma dari kebalikan konsentrasi ion
hidrogen. Dengan mengukur pH air, maka dapat diketahui apakah air bersifat asam, basa, atau netral. Air yang baik memiliki nilai pH 6,5 – 8,5. Penetapan ini dilakukan dengan metode potensiometri dengan alat pH- meter.
6. Kalsium
Kalsium di alam terdapat dalam bentuk batuan dan terlarut, dimana air melewatinya akan terbentuk endapan kapur, dolomite dan gypsum. Kalsium merupakan penyebab utama dari kesadahan. Penetapan kalsium dilakukan dengan metode kompleksometri.
7. Kesadahan
Kesadahan di dalam air disebabkan oleh adanya konsentrasi ion Ca2+ dan Mg2+. Kesadahan terbagi dua yaitu kesadahan sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan di dalam air menyebabkan konsumsi sabun tidak efektif dan mengakibatkan terbentuknya kerak pada dinding pipa. Penetapan ini dilakukan dengan metode kompleksometri.
8. Klorida
Garam klorida sangat mudah larut dalam air dan hampir terdapat pada semua jenis air. Kandungan klorida bertambah sesuai dengan bertambahnya kandungan mineral. Adanya klorida dalam air tidak membahayakan kesehatan, tetapi dapat membuat air menjadi berasa asin dan amis. Penetapan ini dilakukan dengan metode argentometri.
j. Karbondioksida
Karbondioksida yang terlalu tinggi dalam air akan menyebabkan air bersifat korosif yang dapat mengakibatkan terlarutnya besi dalam pipa air
28. 28
yang digunakan. Salah satu cara untuk menghilangkan kadar karbondioksida dalam air yaitu dengan aerasi, tetapi akan meningkatkan kadar oksigen terlarut. Penetapan ini dilakukan dengan metode alkalimetri.
k. Alkalinitas
Bikarbonat dalam air merupakan penyebab alkalinitas. Definisi kadar alkaliniti adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan pH larutan. Alkalinitas merupakan pertahanan pH terhadap pengasam. Kelebihan alkaliniti dapat menyebabkan karat pada pipa. Namun apabila alkaliniti rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan maka terbentuk kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa. Penetapan ini dilakukan dengan metode asidimetri.
l. Nitrit
Nitrit dalam sampel air berasal dari inhibitor korosi pada instalasi atau pipa jaringan. Nitrit dapat membahayakan kesehatan karena jika terakumulasi dalam tubuh akan bereaksi dengan hemoglobin dan menyebabkan hemoglobin tidak dapat menyerap oksigen lagi.
m. Sulfat
Sulfat pada air harus ditetapkan karena dapat bereaksi dengan ion magnesium dan kalsium membentuk garamnya dan akan menyebabkan mual apabila terminum.
n. Ammonia
Ammonia terdapat di air sebagian besar dari pembusukan protein-protein hewani atau nabati oleh bakteri pembusuk. Ammonia dibutuhkan langsung oleh tanaman untuk menghasilkan protein penunjang hidupnya. Ammonia ini digunakan untuk pupuk tanaman. Kadar ammonia yang terlalu besar dalam air tidak baik untuk kesehatan karena indikator keberadaan bakteri pembusuk.
29. 29
o. Besi
Besi adalah suatu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir
semua tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air. Besi dianalisa menggunakan metode spektrofotometri. Pada umumnya, besi yang ada di dalam air dapat bersifat:
- Terlarut sebagai Fe2+ atau Fe3+.
- Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1m) atau lebih besar, seperti Fe2O3, FeO, Fe(OH)2, Fe(OH)3, dan sebagainya.
- Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang anorganis.
p. Mangan
Mangan umumnya ditemui pada air tawar yang berasal dari sumur-sumur yang terletak di lapisan batuan berpasir. Mangan (Mn2+) mempunyai sifat larut dalam air dan tidak terlihat umumnya akan terkandung dalam air tanah dan reservoar anaerobik yaitu pada kondisi menurunnya mutu lingkungan. Penghilangan mangan dilakukan dengan mengubah Mn2+ menjadi Mn4+ yang tidak larut dalam air. Mangan dianalisa dengan menggunakan metode spektrofotometri.
q. Sisa Klor
Klor yang ditambahkan pada proses klorinasi dalam bentuk Cl2 harus tetap ada hingga air tersebut sampai pada konsumen. Dengan adanya sisa klor berarti air tersebut akan bebas dari bakteri.
r. Zat Organik
Angka permanganat didefinisikan sebagai jumlah mg KMnO4 yang diperlukan untuk mengoksidasikan zat organik yang terdapat dalam 1 liter contoh. Kehadiran zat organik dalam air disebabkan oleh badan air tersebut telah terjadi pencemaran. Kehadiran zat organik di dalam badan air tidak diharapkan, karena zat organik menimbulkan bau dan rasa yang tidak sedap, dan menyebabkan korosifitas pada pipa logam. Penetapan ini dilakukan
30. 30
dengan cara permanganatometri.
s. Kelompok bakteri Coliform dan E coli
Parameter bakteriologi perlu untuk dianalisa karena keberadaannya dalam air dapat membahayakan tubuh karena dapat menyebabkan penyakit perut seperti tifus, paratifus, disentri, kolera, infeksi pada mata dan kulit, dan sebagainya. Untuk menghilangkan bakteri dalam air dapat dilakukan dengan cara desinfeksi. Penetapan ini dilakukan dengan cara membran filter.
D. Tinjauan Khusus (Kegiatan di Laboratorium)
Adapun kegiatan analisis yang dilakukan di laboratorium Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bogor meliputi analisa :
a. Parameter fisika, seperti : penetapan suhu, warna, dan kekeruhan.
b. Parameter kimia, seperti : penetapan derajat keasaman (pH), zat organik, karbon dioksida (CO2) bebas,Klorida (Cl-), kesadahan total (CaCO3), kalsium (Ca2+), alkalinitas, besi total (Fe3+), mangan (Mn2+), sulfat (SO42-), nitrit (NO2-), sisa klor (Cl2), Ammonia (NH3).
c. Parameter mikrobiologi, seperti : Bakteri coliform dan E.coli metode membran filter.
E. Metode Analisis
1. Pengambilan Sampel Air
Sampel pemeriksaan untuk analisis fisika dan kimia :
a. Buka kran saluran dan biarkan air keluar selama 5 menit.
b. Ambil botol sampel yang bersih dan bilas bagian dalam botol dengan air sampel sebanyak 3 kali sambil dikocok.
c. Isi botol dengan sampel hingga penuh.
d. Tutup kembali botol tersebut dan beri label yang jelas dengan informasi
31. 31
e. yang diperlukan. Simpan botol ditempat yang sejuk dan gelap.
f. Secepat mungkin dibawa ke laboratorium untuk dianalisa (waktu analisa harus tidak lebih dari 24 jam sejak pengambilan sampel).
Sampel pemeriksaan untuk analisis mikrobiologi :
a. Buka kran saluran dan biarkan air keluar selama 5 menit.
b. Tutup kembali kran saluran dan panaskan bagian ujung kran dengan bunsen.
c. Buka kran saluran dan biarkan beberapa saat kemudian masukkan air ke dalam botol 100 ml dan ditutup dengan rapat.
d. Secepat mungkin dibawa ke laboratorium untuk dianalisa (waktu analisa harus tidak lebih dari 24 jam sejak pengambilan sampel).
2. Parameter Fisika
a. Penetapan Suhu
1) Dasar :
Penetapan suhu dilakukan untuk mengetahui suhu air, karena hal tersebut mempengaruhi mutu air. Penetapan ini menggunakan alat thermometer yang ada pada konduktometer.
2) Alat dan bahan :
a) Piala gelas 100 ml
b) Konduktometer HACH Conductivity Sension 5
c) Kertas tissue
d) Sampel air
3) Cara Kerja:
a) Dimasukkan sampel ke dalam piala gelas 100 ml.
b) Dicelupkan elektroda konduktometer ke dalam sampel (sebelumnya elektroda dibilas dengan air suling).
c) Dicatat hasil yang tertera pada konduktometer.
32. 32
b. Penetapan Kekeruhan
1) Dasar:
Perbandingan antara intensitas cahaya yang diserap dari suatu sampel air dengan intensitas cahaya yang diserap oleh suatu larutan standar pada kondisi yang sama. Semakin tinggi intensitas cahaya yang diserap, maka makin tinggi pula nilai kekeruhannya.
2) Alat dan bahan :
a) Turbidimeter 2100Q
b) Sampel cell 25 ml
c) Sampel air
d) Kertas tissue
3) Cara kerja:
a) Alat turbidimeter dinyalakan, kemudian dikalibrasi dengan larutan standar formazin.
b) Tabung turbidimeter diisi dengan sampel.
c) Ditekan tombol read.
d) Diperiksa dan dicatat hasilnya.
c. Penetapan Zat Terlarut (TDS)
1) Dasar:
Hantaran yang terjadi dalam larutan dapat menghantarkan arus listrik. Arus ini dibawa oleh ion-ion anorganik seperti kalsium, natrium, dan lain-lain. Jumlah dari semua zat-zat padat terlarut tersebut dihitung sebagai zat total padat terlarut.
2) Alat dan bahan :
a) Konduktometer HACH Conductivity Sension 5
b) Piala gelas 100 ml
c) Sampel air
d) Kertas tissue
33. 33
3) Cara kerja:
a) Dimasukkan sampel ke dalam piala gelas 100 ml.
b) Dicelupkan elektroda konduktometer ke dalam sampel.
c) Dicatat hasilnya.
d. Penetapan Warna
1) Dasar :
Dengan centrifusi atau penyaringan, maka warna yang sesungguhnya (true colour) dari contoh air dapat ditetapkan. Tingginya kepekatan warna suatu larutan contoh tergantung dari besarnya intensitas cahaya yang diserap oleh larutan contoh.
2) Alat dan bahan :
a) Spektrofotometer DR/2000
b) Sample cell 25 ml
c) Kertas saring tak berabu no. 42
d) Erlenmeyer 100 ml
e) Blanko air suling
f) Corong penyaring
g) Sampel air
h) Kertas tissue
3) Cara Kerja :
a) Spektrofotometer di set pada program 120 dan λ 455 nm.
b) Sampel dan blanko (air suling) terlebih dulu disaring lalu
c) dimasukkan ke dalam sample cell 25 ml.
d) Diperiksa dengan spektrofotometer DR/2000.
e. Penetapan Daya Hantar Listrik (DHL)
1) Dasar :
Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan suatu larutan untuk menghantarkan arus listrik. Kemampuan ini berdasarkan adanya ion – ion, mobilitas, valensi, konsentrasi relatif, serta suhu pengukuran. Ion –
34. 34
ion zat anorganik seperti asam, basa, dan garam merupakan penghantar listrik yang baik,sebaliknya molekul senyawa organik kecil kemungkinan dapat menghantarkan arus listrik karena tidak terdisosiasi sempurna dalam air.
2) Alat dan bahan :
a) Konduktometer HACH Conductivity Sension 5
b) Piala gelas 100 ml
c) Sampel air
d) Kertas tissue
3) Cara Kerja :
a) Contoh dimasukkan ke dalam piala gelas 100 ml.
b) Diperiksa dengan konduktometer.
c) Dicatat hasilnya
3. Parameter Kimia
a. Derajat Keasaman (pH)
1) Dasar:
Pengukuran berdasarkan potensial yang dihasilkan dari suatu
sampel dengan cara mencelupkan suatu elektroda yang sesuai. Derajat keasaman adalah nilai negatif dari logaritma konsentrasi ion hidrogen (H+) yang terdapat dalam larutan.
2) Alat dan bahan :
a) pH-meter HANNA
b) Piala gelas 100 ml
c) Sampel Air
d) Buffer pH 4 dan pH 7
3) Reaksi: HOH H+ + OH-
35. 35
4) Cara Kerja:
a) pH meter dikalibrasi dahulu dengan larutan buffer pH 4 dan pH 7.
b) Dimasukkan sampel ke dalam piala gelas 100 ml.
c) Dicelupkan elektroda ke dalam sampel yang sebelumnya telah dibilas dengan air suling dan dibaca hasilnya.
b. Penetapan Kadar CO2 Bebas
1) Dasar :
CO2 bebas bereaksi dengan natrium hidroksida membentuk natrium karbonat, berlangsungnya reaksi ini untuk mengukur konsentrasi CO2 bebas dalam air. Titik akhir titrasi dapat diamati perubahan warnanya, dari tidak berwarna menjadi merah muda seulas dengan penambahan indikator PP.
2) Alat dan bahan :
a) Gelas ukur 100 ml
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Pipet tetes
d) Buret 50 ml
e) Indikator PP
f) NaOH 0,02 N
g) Sampel Air
3) Reaksi :
CO2 + NaOH NaHCO3
NaHCO3 + NaOH (berlebihan) Na2CO3 + H2O
4) Cara Kerja :
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan beberapa tetes indikator PP.
c) Dititar dengan larutan NaOH 0,02 N dari tidak berwarna menjadi merah muda seulas.
d) Dicatat volume penitaran.
36. 36
5) Perhitungan :
ppm CO2 Bebas = 1000 x volume penitar x N penitar x 44
Volume Contoh
Keterangan :
44 = Bst CO2
c. Penetapan Alkalinitas
1) Dasar:
Alkalinitas adalah kemampuan air untuk menetralisir asam yang mencakup semua basa – basa dalam air yang dapat dititar. Nilai alkalinitas dapat menggambarkan konsentrasi ion – ion karbonat, bikarbonat dan hidroksida. Total alkalinitas dapat diperiksa dengan larutan baku asam sulfat dengan indikator metil orange sampai titik akhir berwarna merah sindur.
2) Alat dan bahan :
a) Gelas ukur 100 ml
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Pipet tetes
d) Buret 50 ml
e) Indikator Metil Orange
f) H2SO4 0,02 N
g) Sampel Air
3) Reaksi:
OH- + H+ H2O
CO32- + H+ HCO3-
HCO3- + H+ CO2 + H2O
4) Cara kerja:
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan beberapa tetes indikator Metil Orange.
c) Dititar dengan larutan H2SO4 0,02 N sampai titik akhir berwarna merah sindur.
37. 37
d) Dicatat volume penitar.
5) Perhitungan :
ppm alkalinitas = 1000 x volume penitar x N penitar x 50
Volume Contoh
Keterangan :
50 = Bst CaCO3
d. Penetapan Kesadahan Total
1) Dasar:
Logam – logam tertentu di dalam air akan membentuk senyawa kompleks yang larut jika ditambahkan EDTA. Jika suatu larutan yang mengandung ion Ca2+ dan ion Mg2+ dititar oleh larutan EDTA dengan indikator EBT, maka mula – mula EDTA akan bereaksi dengan ion Ca2+ kemudian dengan ion Mg2+ dan akhirnya EDTA akan bereaksi dengan senyawa Mg – EBT, dengan titik akhir berwarna biru.
2) Alat dan bahan :
a) Gelas ukur 100 ml
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Pipet tetes
d) Buret 50 ml
e) Indikator EBT
f) EDTA 0,02 M
g) Sampel Air
3) Reaksi:
Ca2+ + H2Y2- CaY2- + 2H+
Mg2+ + Hind2- Mg-ind- + H+
Mg-ind- + H2Y2- MgY2- + Hind2- + H+
4) Cara kerja:
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan 1 ml Buffer NH4Cl dan 0,1 g indikator EBT.
38. 38
c) Dititar dengan larutan EDTA 0,02 M sampai titik akhir berwarna biru.
d) Dicatat volume penitar.
5) Perhitungan :
ppm Kesadahan Total = 1000 x volume penitar x faktor EBT
Volume Contoh
6) Faktor EBT :
a) Dipipet 10 ml CaCO3 dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
b) Ditambahkan 90 ml air suling.
c) Ditambahkan 1 ml Buffer NH4Cl dan indikator EBT.
d) Dititar dengan larutan EDTA 0,02 M sampai titik akhir berwarna biru.
e) Dicatat volume penitar.
7) Perhitungan :
Faktor EBT = 10
Volume Penitar
e. Penetapan Kadar Kalsium
1) Dasar:
Larutan yang mengandung ion Ca2+ dan ion Mg2+ pada pH 12 – 13 maka ion Mg2+ akan mengendap sebagai hidroksidanya, sehingga bila larutan tersebut dititar oleh larutan EDTA maka hanya ion Ca2+ saja yang akan terdeteksi. Indikator murexide digunakan pada penitaran ini dengan
titik akhir larutan berwarna ungu / violet.
2) Alat dan bahan :
a) Gelas ukur 100 ml
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Pipet tetes
d) Buret 50 ml
e) Indikator murexide
39. 39
f) EDTA 0,02 M
g) NaOH 8%
h) Sampel Air
3) Reaksi:
Ca2+ + Hind2- Ca-ind2- + H+
Ca-ind2- + H2Y2- CaY2- + Hind2- + H+
4) Cara kerja:
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan 1 ml NaOH 8 % dan ditambahkan 0,1 gram indikator murexide.
c) Dititar dengan larutan EDTA 0,02 M sampai titik akhir berwarna ungu / violet.
d) Dicatat volume penitar.
5) Perhitungan :
ppm Kalsium = 1000 x volume penitar x faktor murexide
Volume Contoh
6) Faktor Murexide :
a) Dipipet 10 ml CaCO3 dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
b) Ditambahkan 90 ml air suling.
c) Ditambahkan 1 ml NaOH 8 % dan 0,1gram indikator murexide.
d) Dititar dengan larutan EDTA 0,02 M sampai titik akhir berwarna ungu / violet.
e) Dicatat volume penitar.
7) Perhitungan :
Faktor Murexide = 10
Volume Penitar
40. 40
f. Penetapan Kadar Klorida
1) Dasar:
Klorida dapat dititrasi secara argentometri. Mula – mula perak nitrat bereaksi dengan klorida membentuk endapan perak klorida. Untuk menunjukkan titik akhir penitaran maka ditambahkan sedikit larutan kalium kromat yang akan membentuk endapan perak kromat yang berwarna merah bata. Seluruh perak klorida akan mengendap terlebih dulu karena hasil kali kelarutannya lebih kecil dibandingkan dengan hasil kali kelarutan perak kromat.
2) Alat dan bahan :
a) Gelas ukur 100 ml
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Pipet tetes
d) Buret 50 ml
e) Indikator kalium kromat
f) AgNO3 0,0141 N
g) Sampel Air
3) Reaksi:
AgNO3 + Cl- AgCl + NO3-
putih
2 Ag+ (kelebihan) + CrO42- Ag2CrO4
merah bata
4) Cara kerja:
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan 1 ml indikator K2CrO4.
c) Dititar dengan larutan AgNO3 0,0141 N.
d) Dicatat volume penitar.
5) Perhitungan :
ppm Klorida = 1000 x (Vp – Vb) x N penitar x 35,5
Volume Contoh
41. 41
Keterangan :
35,5 = Bst Cl; Vp = Volume Penitaran; Vb = Volume Blanko
g. Penetapan Zat Organik (angka permanganat)
1) Dasar :
Zat organik dapat dioksidsasi oleh KMnO4 dalam suasana asam dan panas. Kelebihan KMnO4 direduksikan oleh asam oksalat berlebih terukur, dan kelebihan asam oksalat akan dititrasi kembali oleh KMnO4. Titik akhir berwarna merah muda seulas.
2) Alat dan bahan :
a) Gelas ukur 100 ml
b) Erlenmeyer 250 ml
c) Pipet tetes
d) Buret 50 ml
e) Asam Oksalat 0,01 N
f) Asam Sulfat 4 N
g) Kalium Permanganat 0,01 N
h) Sampel Air
3) Reaksi:
CaHbOc + MnO4- (berlebih) MnO4- + H2O + CO2
2 MnO4- + (COOH)2(berlebih) + 8 H+ 2 Mn2+ + 2 CO2 + 8 H2O
(COOH)2(sisa) + 2 MnO4- + 8 H+ 2 Mn2++ 2 CO2 + 8 H2O
4) Cara kerja:
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan 10 ml H2SO4 4 N.
c) Ditambahkan 10 ml KMnO4 0,01 N (dengan menggunakan buret).
d) Dididihkan selama 5 menit.
e) Ditambahkan 10 ml Asam Oksalat 0,01 N.
f) Dititar dengan larutan KMnO4 0,01 N sampai titik akhir merah muda seulas.
g) Dicatat volume penitar.
42. 42
5) Perhitungan :
ppm Angka Permanganat = 1000 x faktor KMnO4 x 0,316 x Vp
Volume Contoh
Keterangan :
0,316 = Bst KMnO4 x 0,01
6) Faktor KMnO4 :
a) Dimasukkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml.
b) Ditambahkan 10 ml H2SO4 4 N.
c) Ditambahkan 5 ml KMnO4 0,01 N (dengan menggunakan buret).
d) Dididihkan selama 5 menit.
e) Ditambahkan 10 ml Asam Oksalat 0,01 N.
f) Dititar dengan larutan KMnO4 0,01 N sampai titik akhir merah muda seulas.
g) Dicatat volume penitar.
7) Perhitungan :
Faktor KMnO4 = 10
Volume Penitaran + 5
h. Penetapan Kadar Sisa Klor
1) Dasar:
Analisis sisa klor menggunaan metode kolorimetri dengan menggunakan alat HACH pocket colorimeter II. Adanya sisa klor dideteksi dengan penambahan DPD 1 ke dalam sampel air sehingga dalam beberapa detik kemudian akan dihasilkan warna merah muda. Warna yang terbentuk dibandingkan dengan warna blanko. Semakin pekat warnanya,semakin besar kadar sisa klornya.
2) Alat dan bahan :
a) HACH pocket colorimeter II
b) Sample cell 10 ml
c) Standar blanko
d) DPD 1 (N,N – diethyl-p-phenylendiamine)
43. 43
e) Sampel Air
3) Reaksi:
4) Cara kerja:
a) Blanko dimasukan ke dalam sampel cell.
b) Dimasukkan ke dalam HACH pocket colorimeter II,tombol blanko ditekan.
c) Contoh dimasukkan ke dalam sample cell.
d) Ditambahkan pereaksi DPD 1 (N,N – diethyl-p-phenylendiamine).
e) Dimasukkan ke dalam HACH pocket colorimeter II
f) Ditekan tombol
g) Dicatat hasilnya.
i. Penetapan Kadar Mangan
1) Dasar:
Indikator 1-(2-Piridylazo)-2-Naphtol (PAN) bereaksi dengan Mn2+ membentuk senyawa kompleks yang berwarna sindur. Penambahan asam askorbat dimaksudkan untuk mereduksi semua bentuk mangan menjadi Mn2+.
2) Alat dan bahan :
a) Spektrofotometer DR/2000
b) Sample cell 25 ml
c) Erlenmeyer 100 ml
d) Blanko Mn
e) Asam Askorbat
f) Alkali sianida
g) PAN indikator
44. 44
h) Sampel Air
3) Reaksi:
4) Cara kerja:
a) Spektrofotometer diprogram pada 290 dan λ 560 nm.
b) Disiapkan 25 ml blanko Mn.
c) Disiapkan contoh sebanyak 25 ml dan ditambahkan 1 spatula Asam Askorbat, 1 ml Alkali sianida, serta 1 ml PAN indikator.
d) Diaduk dan didiamkan selama ± 2 menit.
e) Contoh dibaca dengan Spektrofotometer DR/2000.
f) Dicatat hasil yang diperoleh.
j. Penetapan Kadar Besi Total
1) Dasar:
FerroZine Iron Reagent terbentuk kompleks ungu dengan sedikit jumlah besi pada sampel terbuffer sampai pH 3‚5 sehingga dapat diperiksa dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 562 nm.
45. 45
2) Alat dan bahan :
a) Spektrofotometer DR/2000
b) Sample cell 25 ml
c) Erlenmeyer 100 ml
d) Blanko Contoh
e) FerroZine Iron Reagent
f) Sampel Air
3) Reaksi:
4) Cara kerja:
a) Spektrofotometer diprogram pada 260 dan λ 562 nm.
b) Disiapkan 25 ml blanko (sampel air).
c) Disiapkan contoh sebanyak 25 ml pada sample cell dan ditambahkan Ferro Zine Iron Reagent, kemudian dihomogenkan.
d) Contoh didiamkan selama 5 menit.
e) Contoh dibaca dengan Spektrofotometer DR/2000.
f) Dicatat hasil yang diperoleh.
k. Penetapan Kadar Nitrit
1) Dasar:
Nitrit dalam sampel bereaksi dengan asam sulfanilat membentuk suatu garam diazonium. Dengan asam khromatropik akan menghasilkan suatu kompleks warna yang berwarna merah muda yang secara langsung sebanding dengan jumlah nitrit yang ada dalam sampel. Ditetapkan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 507 nm.
2) Alat dan bahan :
a) Spektrofotometer DR/2000
b) Sample cell 25 ml
c) Erlenmeyer 100 ml
46. 46
d) Blanko contoh
e) NitritVer 3 Nitrit Reagent Powder Pillows
f) Contoh Air
3) Reaksi:
4) Cara kerja:
a) Spektrofotometer diprogram pada 371 dan λ 507 nm.
b) Disiapkan 25 ml blanko (sampel air).
c) Disiapkan contoh sebanyak 25 ml pada sample cell dan ditambahkan NitritVer 3 Nitrit Reagent Powder Pillows, kemudian dihomogenkan.
d) Contoh didiamkan selama 15 menit.
e) Contoh dibaca dengan Spektrofotometer DR/2000.
f) Dicatat hasil yang diperoleh.
5) Perhitungan : Hasil x3,28
Keterangan : 3,28 =
47. 47
l. Penetapan Kadar Sulfat
1) Dasar:
Ion sulfat dalam sampel bereaksi dengan barium dalam SulfaVer 4 Sulfate Reagent dan membentuk barium sulfat yang keruh dan tidak larut. Jumlah kekeruhan yang terbentuk adalah sesuai dengan konsentrasi sulfat dalam sampel. Diperiksa dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 450 nm.
2) Alat dan bahan :
a) Spektrofotometer DR/2000
b) Sample cell 25 ml
c) Erlenmeyer 100 ml
d) Blanko contoh
e) SulfaVer 4 Sulfate Reagent
f) Contoh Air
3) Reaksi:
Ba2- + SO42- BaSO4
Putih
4) Cara kerja:
a) Spektrofotometer diprogram pada 680 dan λ 450 nm.
b) Disiapkan 25 ml blanko (sampel air).
c) Disiapkan contoh sebanyak 25 ml pada sample cell dan ditambahkan SulfaVer 4 Sulfate Reagent, kemudian dihomogenkan.
d) Contoh didiamkan selama 5 menit.
e) Contoh dibaca dengan Spektrofotometer DR/2000.
f) Dicatat hasil yang diperoleh.
m. Penetapan Kadar Ammonia
1) Dasar:
Pereaksi Nessler (K2HgI4) bereaksi sangat kuat dalam kondisi
48. 48
alkali. Ammonia yang bereaksi dengan pereaksi nessler menghasilkan senyawa kompleks berwarna kuning. Warna kuning yang dihasilkan setara dengan ammonia yang ada pada sampel. Sampel dibaca di spektrofotometer DR/2000 pada lambda 425 nm.
2) Alat dan Bahan:
a) Erlenmeyer 50 ml
b) Gelas Ukur 25 ml
c) Spektrofotometer DR/2000
d) Sampel Cell
e) Sampel Air
f) Blanko Ammonia
g) Larutan Nessler
h) Polivinil Alkohol
i) Larutan Penstabil Mineral
j) Tisu
3) Reaksi:
4) Cara Kerja:
a) Spektrofotometer diset program 380 dan panjang gelombang 425nm.
b) Disiapkan 25ml blanko ammonia.
c) Sebanyak 25ml sampel air dimasukkan ke dalam erlenmeyer.
d) Ditambahkan 3 tetes Penstabil Mineral.
e) Ditambahkan 3 tetes Polivinil Alkohol.
f) Ditambahkan 1ml Nessler.
g) Dihomogenkan,didiamkan 2 menit.
h) Diperiksan blanko dengan spektrofotometer untuk zero point.
i) Diperiksa sampel dengan menekan read/enter, nilai yang tertera pada alat dibaca dan dicatat.
49. 49
4. Parameter Mikrobiologi
a. Analisa Coliform dan E coli
1) Dasar:
Pemeriksaan dengan membran filter ini berlaku untuk Coliform dan E.Coli. Dimana media m – ColiBlue24® Broth dalam 24 jam akan membentuk koloni Coliform Total berwarna merah sedangkan E coli berwarna biru.
2) Alat dan bahan :
a) Inkubator
b) Pompa hisap
c) Erlenmeyer asah
d) Penyangga Filter
e) Alat Hitung Koloni
f) Piring petri
g) Pinset
h) Bunsen
i) Membran Filter
j) Absorbent pad
k) m – ColiBlue24® Broth
l) Alkohol
3) Cara kerja:
a) Disiapkan alat vacum filter holder (penyangga penghisap penyaring) yang telah disterilisasi.
b) Diletakkan membran di atas penyangga penyaring dengan memakai pinset.
c) Dimasukan contoh air sebanyak 100 ml ke dalam corong baja (stainless) yang sebelumnya telah disterilisasi.
d) Disaring contoh dengan menggunakan vakum.
e) Diangkat membran dengan memakai pinset steril dan masukan ke dalam petri yang telah dimasukkan absorbent pad dan
50. 50
m – ColiBlue24® Broth.
f) Diinkubasi pada suhu 35 0C selama 48 jam.
g) Dihitung bakteri yang tumbuh. E.Coli (merah), dan Coliform (Biru).
4) Perhitungan :
Jumlah Koloni Coliform / 100 ml = Jumlah koloni yang tumbuh X 100
Volume sampel air
Jumlah Koloni E. coli / 100 ml = Jumlah koloni yang tumbuh X 100
Volume sampel air
51. 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis
Hasil analisis kualitas air pada Instalasi Bukit Golf PDAM Kahuripan Kabupaten Bogor tanggal 13 – 14 Februari 2013 yang dibandingkan dengan standar air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
No
Parameter Analisis
Satuan
Standar Air
Air Baku
Air Produksi
Air Konsumen
Fisika
1.
Suhu
ºC
T+3ºC
26,4
26,3
26,1
2.
Total Padatan Terlarut
mg/l
500
58,7
63,7
64,3
3.
Daya Hantar Listrik
μS/cm
-
126,8
137,5
137,8
4.
Warna
PtCo
Maks. 15
62
0
0
5.
Kekeruhan
NTU
Maks. 5
13,6
0,73
0,49
No
Parameter Analisis
Satuan
Standar Air
Air Baku
Air Produksi
Air Konsumen
Kimia
6.
Derajat Keasaman (pH)
6.5 – 8.5
6,8
6,6
6,8
7.
Karbon dioksida bebas
mg/l CO2
-
6,04
6,04
6,04
52. 52
Tabel 2. Hasil Analisis Kualitas Air Baku, Air Produksi,dan Air Konsumen Bukit Golf pada Instalasi Bukit Golf PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
No
Parameter Analisis
Satuan
Standar Air
Air Baku
Air Produksi
Air Konsumen
8.
Alkalinitas
mg/l CaCO3
-
40,50
29,70
23,40
9.
Kesadahan total
mg/l CaCO3
≤ 500
39,15
39,15
36,54
10.
Kalsium (Ca2+)
mg/l CaCO3
≤ 200
28,22
28,71
28,22
11.
Magnesium (Mg2+)
mg/l CaCO3
≤ 150
10,93
10,44
8,32
12.
Klorida
mg/l Cl
≤ 250
7,89
9,29
8,82
13.
Angka Permanganat
mg/l KmnO4
≤ 10
6,74
3,56
2,97
14.
Besi total
mg/l Fe3+
≤ 0,3
0,472
0,018
0,009
15.
Mangan
mg/l Mn2+
≤ 0,4
0,012
0,016
0,019
16.
Nitrit
mg/l NO2
≤ 3
0,105
0,022
0,0220
17.
Ammonia
Mg/l NH3
≤1,5
0,34
0
0
18.
Sulfat
mg/l SO4
Maks. 250
8
17
21
19.
Sisa Chlor
mg/l
Min. 0,2
-
2,0
1,0
Mikrobiologi
20
E coli
koloni / 100 ml
0
-
0
0
21.
Total Coliform
koloni / 100 ml
0
-
0
0
53. 53
B. Pembahasan
1. Suhu
Analisis suhu didapatkan 26,4 ºC untuk air baku Bukit Golf, 26,3 ºC untuk air produksi,dan air konsumen 26,1 ºC yang masuk dalam standar. Air yang terdapat di alam memiliki nilai suhu tertentu. Perubahan suhu akan menyebabkan perubahan kecepatan reaksi kimia, pH, oksigen terlarut, dan daya kerja desinfektan.
2. Total Padatan Terlarut
Hasil analisis untuk total padatan terlarut sebesar 58,7 mg/l untuk air baku Bukit Golf, 63,7 mg/l untuk air produksi dan 64,3 mg/l untuk air konsumen yang masuk ke dalam standar yaitu sebesar 1000 mg/l. Padatan terlarut berpengaruh terhadap kualitas air, seperti: rasa, kesadahan, sifat-sifat korosif dan tendensi terhadap pelapisan atau pembentukan kerak. Adapun yang menyebabkan kesalahan pembacaan, yaitu:
a. Pengocokan pada botol sampel tidak homogen.
b. Adanya gelembung udara sehingga akan mengganggu pada waktu proses pembacaan dengan alat.
3. Daya Hantar Listrik
Hasil analisis DHL untuk air produksi didapatkan sebesar 137,5 μS/cm dan pada air konsumen sebesar 137,8 μS/cm. Parameter ini ditetapkan untuk mengetahui seberapa besar sampel menghantarkan arus listrik. DHL dipengaruhi adanya ion – ion dalam air. Semakin banyak ion – ion dalam air,semakin besar daya hantar listriknya. Gangguan yang bisa menyebabkan kesalahan adalah sewaktu pembacaan karena kurang bersihnya pengelapan elektroda.
4. Warna
Hasil analisis untuk warna air produksi dan konsumen,keduanya 0 PtCo. Parameter warna ini ditetapkan sebagai True Color yang berasal dari zat humus yang termasuk zat organik alami,sehingga warna yang
54. 54
dihasilkan disebut warna alami dengan ciri khas warna kuning sampai coklat tetapi air tidak keruh.
Warna pada air PDAM harus jernih dan tidak kuning. Karena air yang kuning kualitasnya cenderung kurang baik. Menandakan banyaknya kandungan humus atau zat organik di dalamnya.
Gangguan yang bisa menyebabkan kesalahan negatif adalah pada saat pembacaan pada alat yaitu:
a. Adanya gelembung udara sehingga akan mentransmisiskan cahaya.
b. Pengelapan yang kurang bersih pada sample cell.
c. Penyaringan.
d. Kekeruhan.
5. Kekeruhan
Hasil analisis kekeruhan Air Produksi sebesar 0,73 NTU dan Air konsumen sebesar 0,49 NTU sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 yaitu maksimal 5 NTU.
Parameter ini harus ditetapkan karena kekeruhan akan mengganggu nilai estetika dan air yang keruh akan memberi perlindungan terhadap kuman. Air yang keruh menandakan kualitasnya kurang baik,karena banyak padatan terlarut di dalamnya.
Gangguan yang mungkin terjadi karena:
a. Adanya gelembung udara sehingga akan mentransmisiskan cahaya.
b. Tabung baca yang kurang bersih pada sample cell.
c. Sedimen kasar yang mudah mengendap selama pembacaan.
6. Derajat Keasaman (pH)
Hasil pengukuran pH Air Produksi sebesar 6,6 dan Air Konsumen sebesar 6,8 sesuai dengan standar yaitu 6,5 – 8,5.
Parameter ini harus ditetapkan karena derajat keasaman akan mempengaruhi aktivitas pengolahan air pada proses koagulasi kimia (Alum sebagai koagulan efektif pada pH 6 - 9), desinfeksi (klorine efektif 80 % pada pH 7 – 8,5) dan dalam pencegahan korosi pada pipa. pH yang lebih kecil dari 6,5 dan lebih besar dari 9,2 dapat menyebabkan korosi pada pipa – pipa air dan dapat menyebabkan beberapa senyawa kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan. Gangguan yang
55. 55
bisa menyebabkan kesalahan negatif adalah tidak bersihnya pembilasan dan pengelapan elektroda.
7. CO2 Bebas
Hasil analisis kadar CO2 bebas pada Air Produksi dan Air Konsumen sebesar 6,04 mg/l CO2.
Kandungan CO2 yang tinggi dapat mempengaruhi keasaman air (pH menjadi lebih rendah). CO2 bebas menjadi indikator kemampuan air menetralkan basa. Air permukaan biasanya lebih banyak mengandung CO2 bebas dibangingkan air dalam tanah. Air yang banyak ditumbuhi tanaman air di dasarnya memiliki kadar CO2 bebas yang sedikit. Karena digunakan untuk fotosintesis tanaman air di dalamnya.
8. Alkalinitas
Hasil analisis alkalinitas Air Produksi sebesar 29,70 mg/l CaCO3 dan Air Konsumen sebesar 23,40 mg/l CaCO3.
Parameter ini harus ditetapkan karena bila terlalu tinggi dibandingkan dengan kadar kesadahan air akan menjadi agresif dan menyebabkan karat pada pipa. Sebaliknya, apabila alkalinitas yang rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan maka dapat menyebabkan kerak CaCO3 pada dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa. Gangguan pada penetapan ini adalah:
a. Kation – kation dan anion – anion secara kuantitas dapat mengganggu kesetimbangan normal CO2 – karbonat.
b. Sisa Klor yang tinggi menyebabkan memudarnya warna indikator.
9. Kesadahan Total
Hasil analisis kesadahan total Air Produksi Parameter ini harus diperiksa karena dapat menyebabkan kerak pada ketel uap bagi industri dan bagi rumah tangga menyebabkan sulit membuihnya sabun. Kesadahan dalam air sebagian besar berasal dari kontaknya dengan tanah dan batuan yang mengandung lapisan kapur. Gangguan yang dapat menyebabkan kesalahan negatif, yaitu:
a. Beberapa ion logam seperti: Al3+, Cu2+, Fe2+, Mn2+, Zn2+, polifosfat menyebabkan titik akhir titrasi tidak nyata. Untuk menghilangkan
56. 56
b. gangguan ini ditambahkan zat penghambat (inhibitor).
c. Zat organik tersuspensi yang bersifat koloidal, bisa mengganggu titik akhir titrasi.
d. pH tertentu bisa menyebabkan terjadinya pengendapan CaCO3, hal ini menyebabkan titik akhir yang tidak tetap, sehingga terjadi kesalahan negatif. Untuk menghilangkan gangguan ini harus dilakukan hal – hal sebagai berikut.
1) Titrasi diselesaikan dalam waktu kurang dari 5 menit.
2) Diasamkan terlebih dahulu untuk menghilangkan gas CO2.
10. Kalsium
Parameter ini harus diperiksa karena dapat menyebabkan kerak pada ketel uap bagi industri dan bagi rumah tangga menyebabkan sulit membuihnya sabun. Namun kadar kalsium juga tidak boleh terlampau rendah. Konsentrasi Ca dalam air minum yang lebih rendah dari 75 ppm dapat menyebabkan penyakit tulang rapuh.
11. Magnesium
Parameter ini harus diperiksa karena selain kalsium,penyebab kesadahan yaitu magnesium. Efeknya sama seperti kalsium yaitu membuat sabun tidak berbuih atau kurang efektif. Air yang diproduksi PDAM biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mencuci dan minum. Jika air terlalu sadah,maka sabun yang digunakan untuk mencuci menjadi lebih banyak. Dan juga magnesium dalam jumlah lebih besar dari 150 ppm dapat menyebabkan mual.
12. Klorida
Air yang diproduksi PDAM harus tidak berasa. Parameter ini harus diperiksa karena bila kadarnya lebih besar dari 250 ppm dapat menyebabkan rasa asin. Sedangkan dalam jumlah kecil diperlukan sebagai desinfektan.
13. Angka Permanganat
Air yang baik yaitu air yang tidak berbau dan berasa. Adanya bahan organik dalam air menyebabkan air menjadi kurang baik.
57. 57
Parameter ini harus diperiksa karena bila kadarnya tinggi dapat mengganggu nilai estetika dengan timbulnya warna, bau, rasa dan kekeruhan yang tidak diinginkan.
14. Besi
Bila kadarnya tinggi dapat menimbulkan noda – noda pada peralatan dan bahan – bahan yang berwarna putih, juga menimbulkan bau dan warna pada air minum dan warna koloidal pada air. Fe bersifat toksik bila berkadar tinggi karena Fe mengkatalis pembentukan hidroksi radikal. Besi dalam darah untuk mengikat oksigen sebagai hara mikroesensial. Konsentrasi Fe 0,31 ppm menyebabkan warna kuning dan rasa tidak enak pada air minum. Konsentrasi Fe 0,2 – 1,2 ppm dapat merangsang pertumbuhan bakteri besi. Bakteri ini dapat menimbulkan warna, lendir dan menyumbat pipa saringan dalam air sumur.
15. Mangan
Mangan dalam air alami berasal dari peleburan batu – batuan dan biasanya terbentuk sebagai oksida atau karbonat. Karakteristik mangan hampir sama dengan besi. Reduksi ion mangan (Mn2+) membentuk larutan, sedangkan oksidasi mangan (Mn2+) tidak larut yaitu sebagai endapan MnO2.
Dibandingkan air permukaan, mangan dalam air tanah lebih tinggi. Mangan dalam konsentrasi tinggi merupakan racun bagi manusia.
16. Nitrit
Nitrit merupakan suatu senyawa yang bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, parameter ini harus diperiksa karena bila kadarnya tinggi dapat menyebabkan kanker.
17. Sulfat
Penetapan ini dilakukan karena dikhawatirkan anion sulfat akan bereaksi dengan Mg2+ dan Ca2+ membentuk garamnya yang dapat menimbulkan rasa mual dan sulfat ini paling banyak berasal dari koagulan.
58. 58
18. Ammonia
Ammonia berasal dari pembusukan protein oleh bakteri pembusuk. Kadar ammonia dalam air tidak boleh melebihi 1,5 ppm karena apabila lebih dari itu maka kualitas air tidak baik. Dikarenakan ammonia berasal dari tinja atau air seni. Jika terminum maka akan menimbulkan penyakit.
19. Bakteri E. Coli dan Coliform
Keberadaan bakteri pada air minum tidak diperbolehkan karena dapat menimbulkan penyakit pada pencernaan. Bakteri E. Coli berasal dari tinja. Maka dari itu,air yang tercemar bakteri E. Coli tidak boleh diminum. Karena dapat menyebabkan diare.
20. Sisa Klor
Parameter ini harus diperiksa karena sisa klor bebas sebagai salah satu indikator yang bisa dimanfaatkan untuk mendapat jaminan keamanan bakteriologis. Pengecekan sisa klor di lapangan atau konsumen terjauh sangat perlu dilakukan untuk meyakinkan/mengamankan agar pembubuhan benar – benar tepat tidak berlebihan atau kurang. Apabila dosis di instalasi sudah maksimal sebesar 1,2 ppm, namun di pelanggan terjauh sisa klor 0,2 ppm.
59. 59
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Setelah penulis melakukan analisis terhadap ”Kualitas Air Produksi PDAM Kabupaten Bogor di Instalasi Bukit Golf” telah memenuhi standar air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI 492/MENKES/PER/IV/2010 sejauh parameter yang diperiksa.
B. Saran
Untuk keamanan kualitas mikrobiologi air produksi di Instalasi Bukit Golf, diharapkan adanya pembubuhan desinfektan secara kontinyu sehingga setiap saat di konsumen terjauh (Diasumsikan 3 – 4 jam setelah pembubuhan klor) masih terdapat sisa klor 0,2 ppm. Atau dibuat post chlorination agar sisa klor konsumen terdekat tidak terlalu besar dan yang terjauh tidak terlalu kecil.
Pada Water Treatment Plant sebaiknya diberi atap,agar air hujan yang tidak diketahui kandungannya tidak masuk dan mencemari air produksi.
60. 60
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
ALAERTS, G dan S.S SANTIKA.1984. Metoda Penelitian Air. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional.
Anonimus. 2003. Pelatihan Kualitas Air. Magelang: Akademi Teknik Tirta Wiyata.
Effendi,Hefni.2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
PDAM TIRTA KAHURIPAN.2004. Materi Training Pengolahan Air dan Kontrol Kualitas. Bogor: PDAM TIRTA KAHURIPAN.
Schauland, Neil. 1996. Water Analysis Handbook. USA : HACH COMPANY.
Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor. 2008. Panduan Praktik Kerja Industri. Bogor : Sekolah Menengah Analis Kimia.
Winarno, F. G. 1986. Air Untuk Industri Pangan. Jakarta: PT. Gramedia.
Yudianingrum, R. Yudi, Sulistiowati, S.Si, Leila Nuryati, Dra., 2011. Analisis Volumetri. Bogor: Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor.
61. 61
LAMPIRAN
Lampiran 1. Logo PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Gambar 2. Logo PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
ARTI, MAKNA DAN FILOSOFI LOGO PDAM KABUPATEN BOGOR
1. GAMBAR TIGA SEGITIGA
Tiga segitiga pada logo menggambarkan tiga gunung besar di Kabupaten Bogor yaitu Gunung Salak, Gunung Pangrango dan Gunung Gede, mengandung filosofi dan makna sebagai konservasi sumber daya air yang merupakan rahmat Allah SWT.
Secara keselurahan logo ini bermakna PDAM yang dimiliki Kota Bogor dari dahulu merupakan Kerajaan Pakuan, menggunakan sumber air yang berasal dari dua buah Gunung yaitu Gunung Salak dan Gunung Pangrango yang akan selalu terjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya.
2. GELOMBANG AIR
Tiga gelombang air menggambarkan keberadaan kandungan dan aliran air yang bersumber dari pegunungan yaitu air sungai, air permukaan tanah dangkal dan air tanah dalam / bawah tanah.
3. MAKNA WARNA
Warna biru selain mengandung arti warna air yang jerih juga mengandung makna cinta dalam hal ini PDAM Kabupaten Bogor
62. 62
sangat mencintai kiprahnya memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Sedangkan variasi warna biru mengandung arti dimulainya proses penjernihan air dari air baku yang kualitasnya kurang baik (warna biru muda), dalam proses penjerihan ( biru agak tua ) dan menjadi air bersih yang siap didistribusikan ( biru tua ).
4. MAKNA NAMA ATAU SEMBOYAN
TIRTA KAHURIPAN : Tirta bahasa sangsakerta berarti air, hal ini sesuai untuk identitas Perusahaan Air Minum yang bergerak dalam bidang pengelolaan pelayanan air dan Kahuripan mempunyai pengertian kehidupan yang sejahtera dan damai lahir batin. Kata Kahuripan diambil dari salah satu Raja Kerajaan di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bogor yang pada masa keberadaannya menebarkan kedamaian dan kesejahteraan bagi warganya (Gemah,Ripah,Repeh,Rapih), sekarang Kahuripan menjadi salah satu nama sumber mata air di Desa Sukadamai Kecamatan Ciomas yang dipergunakan oleh PDAM Kabupaten Bogor.
63. 63
Lampiran 2. Diagram Alir Sistem Pengolahan Air di Instalasi Bukit Golf
Gambar 3. Diagram Alir Sistem Pengolahan Air di Instalasi Bukit Golf
64. 64
Lampiran 3. Gambar Pengolahan di Instalasi Bukit Golf
Gambar 4. Gambar Pengolahan Air Di Instalasi Bukit Golf
65. 65
Lampiran 4. Uraian Program Pengawasan Kualitas Air
PARAMETER
AIR BAKU
SEDIMENTASI
FILTER
PRODUKSI
pH
Harian
Harian
-
Harian
Kekeruhan
Harian
Harian
Harian
-
Temperatur
Harian
-
-
Harian
Sisa chlor
-
-
-
Harian
Bahan Organik
Bulanan
-
-
Bulanan
Kesadahan
Bulanan
-
-
Bulanan
Alkalinitas
Bulanan
-
-
Bulanan
Besi Total (Fe)
Bulanan
-
-
Bulanan
Mangan (Mn)
Bulanan
-
-
Bulanan
Nitrit
Bulanan
-
-
Bulanan
Debit
Harian
-
-
Harian
E coli
Bulanan
-
-
Bulanan
Tabel 3.Uraian Program Pengawasan Kualitas Air
66. 66
Lampiran 5. Standar Kualitas Air Minum
No
Parameter Analisis
Satuan
Standar Air
Fisika
1.
Suhu
ºC
T + 3ºC
2.
Total Padatan Terlarut
mg/l
500
3.
Daya Hantar Listrik
μS/cm
-
4.
Warna
PtCo
Maks. 15
5.
Kekeruhan
NTU
Maks. 5
Kimia
6.
Derajat Keasaman (pH)
-
6,5 – 8,5
7.
Karbon dioksida bebas
mg/l CO2
-
8.
Alkalinitas
mg/l CaCO3
-
9.
Kesadahan total
mg/l CaCO3
500
10.
Kalsium (Ca2+)
mg/l CaCO3
-
11.
Magnesium (Mg2+)
mg/l CaCO3
-
12.
Klorida
mg/l Cl
250
13.
Angka Permanganat
mg/l KmnO4
Maks. 10
14.
Besi total
mg/l Fe3+
Maks. 0,3
15.
Mangan
mg/l Mn2+
Maks. 0,4
16.
Nitrit
mg/l NO2-N
3
17.
Sulfat
mg/l SO4
Maks. 250
18.
Sisa Chlor
mg/l
Maks. 5
67. 67
Mikrobiologi
No
Parameter Analisis
Satuan
Standar Air
19.
E coli
koloni / 100 ml
0
20.
Total Coliform
koloni / 100 ml
0
Tabel 4. Standar Air Minum Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
68. 68
Lampiran 6. Susunan Organisasi dan Tata Kerja PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Gambar 5. Struktur Pimpinan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor
Gambar 6. Struktur Direktur Teknik.
69. 69
Lampiran 7. Alat Instrumen di Laboratorium
Gambar 7. pH meter HANNA
Gambar 8. Turbidimeter HACH 2100Q
70. 70
Gambar 9. Konduktometer HACH Sension 5
Gambar 10. Spektrofotometer DR/2000