SlideShare a Scribd company logo
1 of 123
Download to read offline
i
LAPORAN AKTUALISASI
LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
FORMASI UMUM GOLONGAN III
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEGAWAI
DALAM PENERAPAN E-COURT
DI PENGADILAN AGAMA JAMBI KELAS 1 A
Oleh:
ERPAN ZULKARNAEN
NIP. 198408112019031006
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan III
Angkatan CIV NDH: 25
PEMERINTAH PROVINSI SUMATRA SELATAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIV
BEKERJASAMA DENGAN BALITBANG DIKLAT KUMDIL
MAHKAMAH AGUNG RI
TAHUN 2019
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEGAWAI
DALAM PENERAPAN E-COURT
DI PENGADILAN AGAMA JAMBI KELAS 1 A
Oleh:
ERPAN ZULKARNAEN
NDH: 25
Telah Disetujui pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019
Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatra Selatan
COACH,
Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si.
Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 1967111998032002
MENTOR,
Dra. Hj. Rosliani, S.H., M.A.
Ketua Pengadilan Agama Jambi
NIP 19631008.198903.2.003
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEGAWAI
DALAM PENERAPAN E-COURT
DI PENGADILAN AGAMA JAMBI KELAS 1 A
Oleh:
ERPAN ZULKARNAEN
NDH: 25
Telah Diseminarkan pada:
Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019
Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatra Selatan
Disetujui Oleh:
An. Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan
Kepala Bidang PK Manajerial
Hj. Holijah, S.H., M.H
NIP. 196909071996032004
COACH,
Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si.
Widyaiswara Ahli Madya
NIP. 1967111998032002
MENTOR,
Dra. Hj. Rosliani, S.H., M.A.
Ketua Pengadilan Agama Jambi
NIP 19631008.198903.2.003
iv
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
atas limpahan rahmat serta hidayah nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil
Negara (ASN) dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Pegawai Dalam
Menerapkan E-Court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A”.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada
umatnya sampai akhir zaman.
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat diangkat menjadi PNS
di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya laporan
aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia;
2. Kapuslitbang Mahkamah Agung RI beserta jajarannya yang telah
memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Golongan III
Mahkamah Agung RI;
3. Ibu Dra. Hj. Rosliani, S.H,.M.A, Ketua Pengadilan Agama Jambi
sekaligus mentor beserta Wakil Ketua, Drs.H. Efrizal, S.H.,M.H dan
seluruh pejabat struktural dan fungsional Pengadilan Agama Jambi,
terima kasih atas support dan bimbingannya;
4. Bapak Drs. H. Paet Hasibuan, S.H, M.A sebagai mentor yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan rancangan
aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III;
5. Ibu Hj. Tarbiyah, S.Pd, M.M, Kepala BPSDMD provinsi Sumsel beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dasar
CPNS Golongan III Mahkamah Agung RI;
v
6. Ibu Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si sebagai coach yang telah
membimbing, memfasilitasi, dan memotivasi penulis dalam
penyusunan laporan aktualisasi kegiatan selama pelatihan dasar
CPNS;
7. Bapak dan Ibu Widyaiswara dan pelatih yang telah memberikan
ilmu tentang implementasi dan internalisasi nilai-nilai ANEKA, peran
dan kedudukan ASN selama pelatihan dasar CPNS.
8. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Formasi
Umum Golongan III Angkatan CIV Tahun 2019, BPSDMD Sumsel dan
Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung.
9. Teristimewa Istri tercinta, Nova Indah Purnama dan anak-anak serta
keluarga yang telah memberi support dan do’a untuk penulis selama
ini.
10.Rekan-rekan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Formasi Umum
Golongan III Angkatan CIV Mahkamah Agung RI Tahun 2019 yang
sangat luar biasa dan mendukung penulis selama menjalani seluruh
kegiatan Latsar CPNS.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
laporan aktualisasi ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk kesempurnaan laporan aktualisasi ini. Semoga laporan
aktualisasi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak
yang membutuhkan.
Palembang, 3 Oktober 2019
Penulis,
Erpan Zulkarnaen, S.IP
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat............................................................ 4
C. Ruang Lingkup.................................................................... 6
Bab II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)........................... 7
A. Deskripsi Organisasi........................................................... 7
1. Profil Organisasi ........................................................... 7
2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi..................................... 10
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik ....................................... 12
C. Analisis Isu.......................................................................... 14
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ........................ 16
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS .............................................. 17
F. Matrik Rancangan............................................................... 28
G. Jadwal Kegiatan ................................................................. 36
H. Kendala dan Antisipasi ....................................................... 40
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI.............................................. 41
A. Pendalaman Core Isu Terpilih dan Analisis Dampak.......... 41
B. Capaian Kegiatan Habituasi ............................................. 108
BAB IV PENUTUP.............................................................................. 110
A. Kesimpulan....................................................................... 110
B. Rekomendasi.................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 112
LAMPIRAN............................................................................................ 113
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Penggolongan Isu..................................................................... 13
Tabel 2 Identifikasi isu berdasarkan Kriteria AKPK............................ 14
Tabel 3 Analisis Isu Menggunakan USG.............................................. 15
Tabel 4 Nilai Dasar Akuntabilitas.......................................................... 18
Tabel 5 Nilai Dasar Nasionalisme......................................................... 21
Tabel 6 Nilai Dasar Etika Publik............................................................ 22
Tabel 7 Nilai Dasar Komitmen Mutu..................................................... 24
Tabel 8 Nilai Dasar Anti-Korupsi .......................................................... 24
Tabel 9 Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan............................... 30
Tabel 10 Kendala dan Antisipasi dalam habituasi .............................. 40
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Bagan Organisasi Pengadilan Agama Jambi....................... 8
Gambar 2 Diagram Mip Map Isu Terpilih.............................................. 16
Gambar 3 Konsultasi dan memohon persetujuan Ketua PA Jambi
untuk mengadakan Rakor .................................................. 54
Gambar 4 Konsultasi dan memohon persetujuan waka PA Jambi untuk
mengadakan Rakor............................................................. 54
Gambar 5 Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait
(panmud permohonan)....................................................... 54
Gambar 6 Berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala
Dalam Pembuatan Undangan ............................................ 55
Gambar 7 Capture hasil pencarian bahan e-court .............................. 55
Gambar 8 Scan Surat Undangan Rakor yang ditandatangani ketua PA
Jambi ................................................................................... 55
Gambar 9 Staff umum menginput nomor surat undangan secara
elektronik............................................................................. 56
Gambar 10 Screenshoot nomor surat undangan secara elektronik.. 56
Gambar 11Pelaksanaan Rapat Koordinasi sharing pengetahuan e-
court dihadiri pimpinan dan stakeholder.......................... 57
Gambar 12 Scan rekap daftar hadir peserta rapat koordinasi ........... 57
Gambar 13 Melaporkan hasil rapat dan dituangkan dalam notulen
rapat..................................................................................... 58
Gambar 14 Scan notulen rapat koordinasi .......................................... 58
Gambar 15 Konsultasi dan koordinasi dengan kassubag Perencanaan,
TI dan Pelaporan mengenai konsep pembuatan berita
kegiatan rapat koordinasi................................................... 66
Gambar 16 Membuka halaman admin dan login untuk menguloap
berita.................................................................................... 66
Gambar 17 Mengkonsep berita melalui halaman admin .................... 67
Gambar 18 Menguload berita kegiatan rapat koordinasi.................... 67
ix
Gambar 19 Hasil Upload /rilis berita mengenai layanan e-court........ 67
Gambar 20 Konsultasi dan memohon persetujuan Ketua PA Jambi
untuk mengadakan Sosialisasi.......................................... 78
Gambar 21 Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait
(panmud )............................................................................. 78
Gambar 22 Berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala
Dalam Pembuatan Undangan ............................................ 78
Gambar 23 Surat Undangan Sosialisasi .............................................. 79
Gambar 24Staff umum menginput nomor surat undangan secara
elektronik............................................................................. 79
Gambar 25Capture nomor surat undangan secara elektronik .......... 79
Gambar 26Capture Panduan Penggunaan E-learning ....................... 80
Gambar 27 Sosialisasi E-Court melalui E-Learning............................ 80
Gambar 28Melaporkan hasil rapat dan dituangkan dalam notulen
rapat..................................................................................... 81
Gambar 29 Notulen hasil rapat............................................................. 81
Gambar 31 Konsultasi dan koordinasi dengan atasan (Kassubag
Kepegawaian dan Ortala)................................................... 91
Gambar 32 Membuat naskah kuisioner jenis kebutuhan diklat secara
elektronik............................................................................. 91
Gambar 33Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ......................... 92
Gambar 34 Meminta bantuan staff umum untuk memberi nomor surat
elektronik............................................................................. 92
Gambar 35 Menyebarkan dan memandu responden dalam pengisian
kuesioner............................................................................. 93
Gambar 36 Hasil kuesioner................................................................... 93
Gambar 37 Hasil analisis kebutuhan pelatihan berdasarkan hasil
kuesioner............................................................................. 94
Gambar 38 Melaporkan hasil analisis kepada pimpinan (sekretaris) 94
Gambar 39 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Panitera
(salah satu pimpinan satker)............................................ 102
x
Gambar 40 Membuat naskah kuisioner secara elektronik. ............. 102
Gambar 41 Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput
nomor surat secara elektronik......................................... 103
Gambar 42 Menyebar dan memandu responden dalam pengisian
kuesioner........................................................................... 103
Gambar 43 Hasil kuesioner................................................................. 104
Gambar 44 Melaporkan hasil kuesioner kepada pimpinan Pengadilan
Agama Jambi..................................................................... 104
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, perlu dibangun aparatur
sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara
belum berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi
yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang
dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi
pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik.
Perbaikan kinerja aparatur sipil saat ini merupakan suatu
keharusan jika dikaitkan dengan perkembangan dan tuntutan good
governance, yaitu profesionalisme, akuntabilitas, penegakan etika dan
moral dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pada dasarnya, Good
governance diarahkan untuk mengimplementasikan tata kelola
pemerintahan yang ideal. Keberadaan Pegawai Negeri Sipil dalam hal ini
Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersikap professional yang berkarakter
yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS,
nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS
dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat. Oleh karena itu diperlukannya Sumber Daya Manusia yang
unggul demi Indonesia maju. Untuk mewujudkan aparatur sipil negara
sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil
negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan
2
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya
dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur
sipil negara.
Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang mampu
menyelenggarakan pelayanan publik dan menjalankan peran sebagai
perekat persatuan dan kesatuan NKRI, perlu adanya UU yang mengatur
tentang ASN. Sebagai tindak lanjut, pemerintah dalam pengembangan
sumber daya manusia aparatur negara agar memiliki profesionalitas kinerja,
Pemerintah mengeluarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negeri sebagai pengganti UU No 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian telah diubah dengan UU No 43 Tahun 1999 Tentang
Perubahan atas UU No 8 Tahun 1974 yang sudah tidak sesuai dengan
tuntutan nasional dan tantangan global.
Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan
prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin
meningkatkan kepercayaan publik. Apabila setiap lembaga pemerintah
dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat maka akan
menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Dewasa ini tengah
berkembang sebuah era baru yang dikenal dengan era Revolusi Industri
4.0 (RI 4.0). Era ini merupakan revolusi keempat dari dunia perindustrian.
Birokrasi harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan
perubahan. Birokrasi harus mengubah cara bekerja agar tidak “terlindas”
oleh perkembangan teknologi informasi.
Namun, saat ini lembaga administrasi negara telah mengeluarkan
pedoman pengembangan kompetensi ASN bagi instansi pemerintah. Hal
ini diatur melalui Peraturan LAN Nomor 10/2018 tentang Pengembangan
Kompetensi ASN. Diterbitkannya pedoman ini menjadi momen penting bagi
pengembangan kompetensi ASN di Indonesia. Peraturan tersebut bisa
menjadi pedoman bagi instansi pemerintah dalam mengembangkan
kompetensi ASN. Dengan begitu, ke depan pengembangan kompetensi
ASN diharapkan menjadi sesuatu yang diperhatikan serius oleh instansi
3
pemerintah serta dalam pelaksanaannya bisa dilakukan lebih terencana
dan tersistematis. Layaknya sebuah sistem manajemen, pengembangan
kompetensi ASN harus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi. Proses ini merupakan sebuah siklus, karena hasil evaluasi nanti
akan menjadi input dalam perencanaan tahun selanjutnya. Namun, dalam
pelaksanaannya, tentu proses tersebut membutuhkan kolaborasi dan
keseriusan banyak pihak.
Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam sistem ketatanegaraan
Indonesia yang membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan
umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara
juga bertekad untuk memiliki PNS yang menjiwai kode etik, kode perilaku
dan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab serta dalam melaksanakan pelayanan publik kepada para
pencari keadilan.
Berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (4) Undang-undang No. 48
Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman menyebutkan peradilan
dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Untuk mewujudkan
hal tersebut perlu dilakukan pembaruan guna mengatasi kendala dan
hambatan dalam proses penyelenggaraan peradilan. Maka dari itu
Mahkamah Agung RI sebagai lembaga tinggi Negara melakukan trobosan
baru yang dipadukan dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang.
Sistem online lah menjadi trobosan baru dalam penyelenggaraan peradilan.
Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa jaringan internet
maka dapat membuat sistem dalam bentuk aplikasi yang di sebut E-Court.
Dengan sistem pengoprasian online maka orang yang mencari keadilan
tidak perlu mendaftar dengan datang langsung ke pengadilan agama.
Mahkamah Agung telah mengeluarkan peraturan tentang
administrasi perkara secara elektronik yaitu PERMA RI No. 3 Tahun 2018
tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik. Maksud
adanya peraturan ini tertera pada pasal 2 PERMA RI No. 3 Tahun 2018
tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik yaitu sebagai
4
landasan hukum penyelenggaran administrasi perkara di pengadilan
secara elektronik untuk mendukung terwujudnya tertib administrasi perkara
yang profesional, transparan, akuntanbel, efektif, efisien, dan modern.
E-Court sendiri adalah sebuah instrumen Pengadilan sebagai bentuk
pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara
online, pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan (Replik,
Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara online . Aplikasi e-
court perkara diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dalam
fungsinya menerima pendaftaran perkara secara online dimana masyarakat
akan menghemat waktu dan biaya saat melakukan pendaftaran perkara.
Pendaftaran Perkara Online dalam aplikasi e-court untuk saat ini baru
dibuka jenis pendaftaran untuk perkara gugatan dan akan terus
berkembang.
Setiap CPNS wajib untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-
masing. Sebelum mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut, peserta
menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dalam proses latihan dasar,
hal ini merupakan penerapan kurikulum baru sesuai dengan peraturan
kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 38 tahun 2014 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS
Golongan III. Sistem ini menuntut setiap peserta latsar untuk dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik, komitmen mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat
menjadi ANEKA dengan isu “Peningkatan Pengetahuan Pegawai Dalam
Menerapkan E-Court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A”.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum adalah mengidentifikasikan Nilai-nilai Dasar Profesi
PNS, Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI serta
mengaktualisasikannya. Aktualisasi merupakan cerminan dari ide-ide
yang ada dalam fikiran seorang ASN. Aktualisasi tentunya diharapkan
5
mampu mewadahi nilai-nilai dari ANEKA yang menjadi nilai dasar ASN
untuk dapat diinternalisasikan dalam ruang lingkup kerja. Dalam laporan
aktualisasi ini penulis mengajukan sebuah fenomena yakni masih
minimnya pengetahuan pegawai dalam penerapkan e-court di Pengadilan
Agama Jambi Kelas I A. Oleh karena itu, penulis mengidentifikasi ada
beberapa tujuan dari aktualisasi yang diusulkan yaitu:
1. Tujuan Untuk Individu
Mengaktualisasikan Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan
ASN dalam kegiatan pemecahan isu dan meningkatkan kompetensi
dan Profesionalisme dalam menjalankan tugas penulis sebagai Analis
Kepegawaian di Pengadilan Agama Jambi.
2. Tujuan Untuk Masyarakat para pencari keadilan
Mengoptimalisasikan aplikasi e-court di pengadilan Agama Jambi
dengan meningkatkan pengetahuan pegawai sebagai salah satu solusi
terwujudkan pelayanan prima kepada masyarakat
3. Tujuan Untuk Pengadilan Agama Jambi
Terwujudnya visi dan misi Pegadilan Agama Jambi serta nilai-nilai
organisasi.
Manfaat dari kegiatan ini adalah
1. Bagi Individu
Dapat memahami Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan ASN
dalam kegiatan pemecahan isu dan memberikan sumbangsih dalam
peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme pegawai
dalam penerapan E- Court di Pengadilan Agama Jambi
2. Bagi Masyarakat Para Pencari Keadilan
Optimalisasi aplikasi e-court di pengadilan Agama Jambi dengan
meningkatkan pengetahuan pegawai dapat memberikan pengaruh
terhadap meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Pengadilan Agama Jambi.
3. Bagi Pengadilan Agama Jambi
6
Meningkatkan efektivitas, efesiensi, inovasi serta mutu pelayanan
terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara online,
pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan (Replik,
Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara online di
Pengadilan Agama Jambi yang sesuai dengan visi dan misi serta nilai-
nilai organisasi.
4. Bagi Stakeholder
Meningkatkan kualitas Pengadilan Agama sesuai dengan harapan
pemerintah.
C. Ruang Lingkup
Latsar CPNS merupakan kegiatan pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi antara pembelajaran klasikal (tempat pelatihan) dan non-
klasikan (instansi kerja). Pola ini bertujuan untuk membuka kesempatan
bagi peserta untuk menginternalisasikan konsep PNS ideal dan
kemudian mengaktualisasikannya di Pengadilan Agama Jambi. Proses
ini merupakan pembelajaran habituasi, yaitu proses pembelajaran
melalui penanaman kebiasaan, sehingga karakter PNS yang
profesional akan melekat. Pelaksanaan Latsar CPNS Formasi Umum
Golongan III Mahkamah Agung RI tahun 2019 bekerjasama dengan
BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait. Kegiatan ini
dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus sampai dengan 4 Oktober 2019
yang terbagi dengan fase on-off campus.
7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
1.a. Sejarah Organisasi
Eksistensi Peradilan Agama sudah ada sebelum Indonesia
merdeka, namun kewenangannya hanya sebatas mengadili Perkara
dalam ruang lingkup Hukum keluarga diantara orang-orang pribumi
yang beragama Islam. Eksistensi Peradilan Agama yang tercantum
dalam Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman menegaskan bahwa kedudukan dan tugas Peradilan
Agama sebagai Kekuasaan Kehakiman sejajar dengan Pengadilan lain
yang ada,dikarenakan Peradilan Agama sebagai salah satu Badan
Peradilan Negara disamping tiga Badan Peradilan lainnya (Peradilan
Umum, Militer dan Tata Usaha Negara ) di Negara Republik Indonesia
ini.
Pengadilan Agama Jambi yang berada di wilayah Yuridiksi
Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang dibentuk berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan
PengadilanAgama/Mahkamah Syar’iyah diluar Jawa dan Madura yang
kemudian diiringi dengan Penetapan Menteri Agama RI Nomor 58
tahun 1957 tanggal 13 Nopember 1957 tentang Pembentukan
Pengadilan Agama /Mahkamah Syar’iyah di Sumatera. Didirikan pada
tanggal 31 Agustus 1958 berdasarkan Keputusan Menteri Agama
Nomor : B/I/32/1622. Gedung yang ditempati pada waktu itu adalah
bekas kantor Kodim dibelakang Kantor lama Walikota Jambi di depan
rumah sakit Polisi Jalan Raden Mattaher Kota Jambi (menurut suatu
sumber berkantor di Kantor Urusan Agama Batanghari yang terletak di
Kebun Bungo). Kemudian pernah menempati gedung disamping Kantor
Departemen Agama yang sekarang berada di Jl. Prof Dr Hamka
8
simpang Mutiara Kota Jambi dan pada tahun 1977, Pengadilan Agama
Jambi menempati gedung yang dibangun di Jl. Ade Irma Suryani
dibelakang Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jambi di
Komplek Telanaipura dengan biaya PELITA tahun anggaran
1977/1978, kemudian tahun 1998 Pengadilan Agama Jambi pindah dan
menempati gedung sendiri di Jl. Jakarta Kotabaru Kota Jambi.
Selanjutnya Pengadilan Agama Jambi mendapat dana melalui DIPA
Pengadilan Agama Jambi untuk pembangunan Kantor dengan luas
tanah 3500 M2 lantai.
1.b Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jambi Kelas IA
9
1.c Tugas Pokok dan Fungsi
Pengadilan Agama Jambi merupakan Pengadilan Tingkat Pertama
bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang
dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf, shadaqah dan
ekonomi syariah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi
kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan
eksekusi;
2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding,
kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya;
3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di
lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan
kecuali biaya perkara);
4. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum
Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta
sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan
pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang
yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam
sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;
6. Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk
pengambilan deposito/ tabungan, pensiunan dan sebagainya;
10
7. Pelaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan
hukum, pelaksanaan hisab rukyat, pelayanan riset/penelitian dan
sebagainya.
2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi
Visi :
"Terwujudnya Pengadilan Agama Jambi yang Agung"
Misi :
1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan Kepada Pencari
Keadilan
3. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama
Jambi
Nilai-nilai utama badan peradilan
Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku seluruh warga badan
peradilan dalam upaya mencapai visinya adalah:
1. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945)
a. Kemandirian Institusional:
Badan Peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari
intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal
ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman).
b. Kemandirian Fungsional:
Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan
tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, seorang
Hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan
dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh,
11
tekanan, atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung,
dari manapun dan dengan alasan apapun juga.
2. Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945;
Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman) Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan
bagi masyarakatnya. Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam
menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan
masyarakat akan kredibilitas putusan yang kemudian dibuatnya.
Integritas dan kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur
peradilan.
2. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan
kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung
jawab. Hal ini antara lain diwujudkan dengan memperlakukan pihak-
pihak yang berperkara secara profesional, membuat putusan yang
didasari dengan dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk
selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah hukum aktual.
Begitu pula halnya dengan aparatur peradilan, tugas-tugas yang
diemban juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab
dan profesional.
4. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 UndangUndang No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Badan Peradilan harus tanggap atas kebutuhan pencari keadilan,
serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk
dapat mencapai peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya 20
ringan. Selain itu, hakim juga harus menggali, mengikuti, dan
memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam
masyarakat.
12
5. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 5
Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman)
Salah satu upaya badan peradilan untuk menjamin adanya
perlakuan sama di hadapan hukum, perlindungan hukum, serta
kepastian hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses
kepada masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang
berkaitan dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan
mengenai hukum yang berlaku dan penerapannya di Indonesia.
6. Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya
proses peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu
putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak
terkait. Untuk itu, aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam
memperlakukan pihak-pihak yang berperkara.
7. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD
1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman)
Setiap warga negara, khususnya pencari keadilan, berhak mendapat
perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sah.
B. Deskripsi Isu/Situasi Prolematik Pengadilan
Setelah melakukan pengamatan dan analisis mengenai
permasalahan di tempat bekerja yakni di Pengadilan Agama Jambi
dilanjutkan dengan konsultasi dengan Coach dan Mentor, maka terpilih
beberapa isu aktual yaitu sebagai berikut:
13
1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e-
court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam penerapkan e-
court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
3. Belum Optimalnya sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
4. Kurangnya pemenuhan sarana dan prasarana dalam
pelaksanaan e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
5. Minimnya SDM pegawai dalam pelaksanaan E-court di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I A
Isu-isu di atas dapat digolongkan berdasarkan peran dan kedudukan
ASN yang meliputi; Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government.
Tabel 1. Penggolongan Isu
No. Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak
1. Manajemen ASN Belum ditetapkannya uraian jabatan
untuk pengelola aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Jambi.
Pengelola aplikasi e-court yang ada di
Pengadilan Agama Jambi belum
memiliki uraian jabatan sehingga saat ini
pengelola aplikasi e-court dalam
melaksanakan tugas nya hanya
berdasarkan dari rincian unit tugas di
unit kerja masing masing.
2. Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik
Masih minimnya pengetahuan
pegawai dalam menerapkan e- court
di Pengadilan Agama Jambi.
Pengetahuan pegawai berguna untuk
menentukan penempatan pegawai
berdasarkan kompetensi yang dimiliki
masing-masing individu, namun saat ini
belum optimal nya penempatan yang
ada di Pengadilan Agama Jambi sesuai
dengan kompetensi.
3. Pelayanan Publik dan
Whole of Government
Belum Optimalnya sosialisasi
tentang pelaksanaan E-court di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I
A.
E-Court sendiri adalah sebuah
instrumen Pengadilan sebagai
bentuk pelayanan terhadap
masyarakat dalam hal pendaftaran
perkara secara online, pembayaran
secara online, mengirim dokumen
persidangan (Replik, Duplik,
Kesimpulan, Jawaban) dan
Pemanggilan secara online . E-
court merupakan pelayanan public
yang memberikan kemudahan bagi
masyarakat yang sangat
berpengaruh pada pelayanan public
dan tentunya adanya whole of
government.
14
4. Pelayanan Publik,
Manajemen SDM, Whole
of Government
Kurangnya pemenuhan sarana
dan prasarana dalam
pelaksanaan e-court di di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I
A.
Dalam penerapan E-court di
Pengadilan Agama perlu didukung
sarana dan prasarana yang
memadai seperti jaringan internet,
computer dsb. Tentu hal ini
mengoptimalkan pelaksanaan E-
court.
5. Manajemen SDM,
Pelayanan Publik
Minimnya SDM pegawai dalam
pelaksanaan E-court di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I
A
SDM adalah hal yang sangat
penting dalam mengoptimalkan
aplikasi E-Court. Terdapat
rangkaian kegiatan dalam
pelaksanaan E-court dimana
memerlukan jumlah SDM yang
cukup untuk mengantisipasi
tumpeng tindih pekerjaan.
C. Analisis Isu
Dari isu aktual yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan
proses pemilihan isu terpilih dengan analisis kriteria Aktual,
Kekhalayakan Problematik dan Kelayakan (AKPK).
Tabel 2. Identifikasi isu berdasarkan Kriteria AKPK.
NO. ISU A
(1-
5)
K
(1-5)
P
(1-5)
K
(1-5)
JL
H
PERINGKAT
1.
Belum ditetapkannya uraian jabatan
untuk pengelola aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Jambi.
4 3 2 3 12 2
2.
Masih minimnya pengetahuan pegawai
dalam menerapkan aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Jambi.
4 3 4 4 15 1
3.
Belum Optimalnya sosialisasi tentang
pelaksanaan E-court di Pengadilan
Agama Jambi Kelas I A.
4 3 2 3 12 3
4.
Kurangnya pemenuhan sarana dan
prasarana dalam pelaksanaan e-court di
di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
4 3 2 2 11 4
5.
Minimnya SDM pegawai dalam
pelaksanaan E-court di Pengadilan
Agama Jambi Kelas I A
4 3 2 2 11 5
Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut kemudian
diambil tiga nilai tertinggi yaitu:
1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e-
court di Pengadilan Agama Jambi.
15
2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan
aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi.
3. Belum optimalisasi sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut
kemudian dilkaukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan
alat analisis USG.
USG (kualitas isu) yakni:
1. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis
dan ditindaklanjuti
2. Seriousness: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera
ditangani
Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG.
Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG
NO.
Penilaian
Masalah
Kreteria
JLH PERINGKAT
U
(1-5)
S
(1-5)
G
(1-5)
1.
Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk
pengelola aplikasi e-court di Pengadilan
Agama Jambi.
3 3 3 9 3
2.
Masih minimnya pengetahuan pegawai
dalam menerapkan aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Jambi.
4 5 4 13 1
3.
Belum optimalnya sosialisasi tentang
pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama
Jambi Kelas I A.
3 3 4 10 2
16
Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG maka
tergambar ranking tertinggu yang merupakan isu final yang perlu
dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: Masih minimnya
pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di
Pengadilan Agama Jambi
D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Setelah melewati proses identifikasi isu menggunakan kriteria AKPK
dan USG didapatkan 1 isu prioritas yang akan yang akan dicari
penyelesaiannya, yaitu:
“Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi
e-court di Pengadilan Agama Jambi”.
Untuk mencari akar permasalahan dari isu prioritas diatas, maka
dilakukan teknik analisis isu dengan ,menggunakan mind map.
Gambar 2.Diagram Mind Map Isu terpilih
Isu :
Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam
menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi.
Masih belum fahamnya
pegawai dalam
mengoperasikan
aplikasi e-court di
Pengadilan Agama
Jambi
Belum terlaksananya secara optimal
PERMA RI No. 3 Tahun 2018 tentang
Administrasi Perkara di Pengadilan
Secara Elektronik
Solusi :
Peningkatan pengetahuan pegawai dalam menerapkan
aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi.
17
Dari hasil analisa mengunakan diagram Mind Map, akar
permasalahan dari isu yang terpilih terdapat permasalahan yang
menyebabkan terjadinya isu yaitu .masih kurangnya pengetahuan
pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama
Jambi.
Hal-hal yang menjadi pertimbangan, yakni :
1. Sosialisasi kepada kuasa hukum dan masyarakat telah
dilakukan baik secara langsung maupun melalui banner, website
atau media social
2. Sarana dan prasana e-court telah memadai dengan adanya
jaringan internet yang kuat, perangkat computer dsb
3. Uraian jabatan telah dibuat untuk masing-masing petugas atau
pegawai yang terkait, sehingga masing-masing sudah
mengetahui job describes nya.
E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ANEKA)
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas penting untuk dijaga oleh semua institusi dan unit di
dalamnya. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu
menjadi insan yang bertanggungjawab atas amanah jabatan yang
telah diberikan. Peningkatan akuntabilitas individu akan berdampak
pada peningkatan akuntabilitas instansi. PNS bertugas untuk
mewujudkan nilai-nilai publik. Nilai-nilai tersebut seperti:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
18
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku
pada setiap unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam
memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada
atasannya.
Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas yaitu:
Tabel 4 Nilai Dasar Akuntabilitas
Nilai Dasar Akuntabilitas
• Kepemimpinan
• Transparansi
• Integritas
• Tanggungjawab
• Keadilan
• Kejelasan
• Keseimbangan
• Kejelasan
• Konsistensi
Akuntabilitas mengharuskan pejabat suatu jabatan menjalankan tugas
dan fungsinya dengan baik. Salah satu indikatornya adalah dengan
melaporkan keseluruhan kegiatan yang dilakukannya secara berkala
sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Aspek-aspek
akuntabilitas mencakup antara lain sebagai berikut :
a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan. ASN bekerja atas regulasi
dan SOP (Standard of Procedure) yang berlaku. Dalam
menjalankan tugasnya, ASN harus bisa memastikan hubungan
antara dirinya dengan atasan dan masyarakat berjalan dengan
baik.
19
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil. Akuntabilitas mengarahkan
ASN untuk menjadi insan yang bertanggungjawab dan inovatif.
ASN harus mampu berkontribusi positif demi kemajuan bangsa
yang berujung pada kesejahteraan.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. Perwujudan dari rasa
tanggung jawab adalah adanya laporan kinerja.
d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Setiap kinerja ASN akan
menghasilkan konsekuensi. Akuntabilitas memastikan ASN akan
mendapatkan reward jika produktif, memberikan punishment
ketika menyimpang dari aturan yang berlaku.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas bertujuan untuk
memperbaiki sistem kerja ASN dari waktu ke waktu. Dewasa ini
kemajuan teknologi informasi memberikan peluang bagi
terciptanya e-Government yang mengedepankan pemerintah yang
dinamis dan transparan. Sehingga proses-proses
penyelenggaraan negara menjadi lebih baik.
2. Nasionalisme
Salah satu fungsi dari ASN sesuai dengan pasal 10
UndangUndang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
adalah pelaksana kebijakan. ASN memiliki peran untuk mendukung
pemerintah yang sedang berjalan sesuai dengan konstitusi negara.
Nasionalisme berkaitan erat dengan rasa cinta terhadap negara.
Nasionalisme. Nasionalisme juga meliputi seperangkat nilai yang
mengandung cita-cita kemerdekaan suatu bangsa. Cita-cita
Indonesia telah tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar
1945 yang secara umum menginginkan terciptanya kemakmuran
dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
20
Patologi birokrasi mesti dihindari karena dapat mengakibatkan
ASN menjadi individualis, mempertahankan status quo, tertutup
terhadap perubahan, dan melakukan pemusatan serta berpotensi
menyalahgunakan wewenang yang diberikan. ini membuat birokrasi
juga dapat memiliki kecenderungan mengutamakan kepentingan
sendiri, mempertahankan status quo dan resisten terhadap
perubahan serta melakukan pemusatan kekuasaan. Patologi
birokrasi ini tentunya akan mengikis rasa nasionalisme akibat stigma
buruk masyarakat terhadap birokrasi. ASN harus mengedepankan
etika publik dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat tentunya akan
lebih nyaman ketika dilayani oleh ASN yang bertutur kata sopan dan
menunjukkan keikhlasan dalam bekerja daripada oleh ASN yang
hanya mengedepankan materi atas apa yang ia kerjakan. Dalam UU
No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika
diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan
senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi
martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara
dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”.
Pengucapan sumpah tersebut merupakan bentuk janji dan loyalitas
ASN kepada negara. ASN merupakan unit pendukung terciptanya
cita-cita negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Pancasila, UUD 1945, dan NKRI adalah hal yang tidak bisa ditawar
sebagai semangat bangsa. Maka dari itu, seorang ASN harus
mengorbankan jiwa dan raga untuk mempertahankan keutuhan
negara dan bangsa. Nilai-nilai dasar nasionalisme adalah sebagai
berikut.
21
Tabel 5 Nilai Dasar Nasionalisme
Nilai Dasar Nasionalisme
• Menghormati Pendapat
Orang Lain (Sila ke-4)
• Cinta Tanah Air (Sila ke
3)
• Tidak Diskriminatif (Sila
ke 3)
• Tenggang Rasa (Sila ke
2)
• Rela Berkorban (Sila ke 3)
• Kepentingan Bersama (Sila
ke 3)
• Disiplin ( Sila ke 2)
• Membela Kebenaran (Sila
ke 2)
• Musyawarah Mufakat (Sila
ke 4)
• Menggunakan Bahasa
Indonesia Yang Baik dan
Benar
3. Etika Publik
Etika dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar
atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang
baik atau benar. Keterkaitan dengan pelayanan publik, etika publik
adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik
atau buruk serta benar atau salahnya perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, antara lain :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945;
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah;
22
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
11.Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
12.Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
13.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan
14.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
Tabel 6 Nilai Dasar Etika Publik
Nilai Dasar Etika Publik
• Jujur
• Tanggap
• Cepat
• Santun
• Tepat
• Akurat
• Profesional
• Netralitas/Mandiri
• Kesetaraan
• Kebaikan
• Sabar
• Disiplin
• Transparansi
• Integritas
• Akuntabilitas
• Efektif
• Efisien
• Efektivitas
• Kebenaran
• Keadilan
• Religius
• Kebijaksanaan
• Kepemimpinan
• Komunikasi
• Konsultasi
• Kerjasama
• Pencapaian Hasil
4. Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu dibentuk dari beberapa konsep seperti
efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu. Mutu menurut Edward
Deming adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Sedangkan menurut Crossby, mutu merupakan nihil
cacat, kesempurnaan, dan kesesuaian terhadap persyaratan (Yamit,
2010). Mutu dapat diartikan sebagai nilai keunggulan dari suatu
produk barang atau jasa. Mutu tentunya juga menjadi daya tarik bagi
konsumen ketika akan membeli suatu produk barang atau jasa.
Semakin baik mutunya, maka semakin besar barang atau jasa
tersebut digunakan oleh konsumen. Suatu organisasi harus
berfokus pada bagaimana meningkatkan mutu yang dimilikinya.
Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan mutu salah satunya
dengan memberikan uraian tugas (job description) yang jelas bagi
23
setiap orang yang bertugas dalam organisasi tersebut. Zulian Yamit
(2010) menyatakan bahwa ada beberapa instrumen untuk
meningkatkan mutu yaitu: “brainstorming, motivating, nominal group
technique (NGT), chart, cause and effect and effect diagram, data
collection, pareto chart, histogram, scatter diagram, and control
chart” Karakteristik nilai dasar orientasi mutu dalam suatu layanan
seperti:
1. Komitmen bagi kepuasan masyarakat
2. Pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyum
ramah
3. Pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa
kesalahan, dan tidak ada pemborosan sehingga meskipun
dengan fasilitas seadanya namun tetap dapat memberikan
kepuasan bagi masyarakat
4. Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan
kepada publik, terutama ketika terjadi perubahan, baik tuntuan
kebutuhan pelanggan, perkembangan teknologi, maupun
sebagai dampak dari lahirnya kebijakan baru
5. Penggunaan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan
6. Upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara
seperti: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif,
kolaborasi, dan benchmark.
Pelayanan yang prima berbanding lurus kualitas mutu yang ada.
Mutu akan meningkatkan ketertarikan pengguna jasa (user). Dalam
konteks layanan, kepuasan user menjadi sangat penting sebagai
pembuktian perubahan sistem ke arah yang lebih baik dari waktu ke
waktu. dengan Inti dari pelayanan adalah memberi sesuatu kepada
pihak lain.
24
Tabel 7 Nilai Dasar Komitmen Mutu
Nilai Dasar Komitmen Mutu
• Cepat
• Cermat
• Efisien
• Efektif
• Tepat Waktu
• Profesional
• Teliti
• Upaya Perbaikan
• Kreatif
• Responsif
• Inovatif
• Akurat
5. Anti-Korupsi
Korupsi menjadi permasalahan yang telah mengakar dan sulit
diselesaikan secara total. Korupsi berkaitan erat dengan moralitas
individu. Korupsi tidak hanya merugikan diri sendiri karena bisa
tersangkut kasus hukum, namun juga merugikan masyarakat karena
berkurangnya anggaran yang seharusnya bisa membangun berbagai
wilayah di Indonesia terkhususnya di wilayah pinggiran.
Korupsi mencederai banyak nilai yang dianut oleh ASN. ASN yang
koruptif sudah pasti tidak akan menjadi ASN yang akuntabel. Para
koruptor selalu menghindari transpansi. Transparansi merupakan hal
penting dalam mencapai institusi yang akuntabel dan kredibel. Di
daerah, perilaku koruptif cenderung sering terjadi. Kondisi ini jarak
daerah dan pusat yang jauh sehingga pengawasan yang dilakukan oleh
pusat terhadap daerah semakin melemah.
Tabel 8 Nilai Dasar Anti-Korupsi
Nilai Dasar Anti Korupsi
• Jujur
• Peduli
• Mandiri
• Disiplin
• Tanggungjawab
• Kerja keras
• Sederhana
• Berani
• Adil
25
Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
1. Manajemen PNS
Manajemen ASN berkaitan dengan pengembangan karir,
penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, kebutuhan,
pengadaan, pangkat dan jabatan, pola karir, promosi, mutasi,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan.
Adapun peran dari PNS yaitu sebagai perencana, pelaksana,
dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Nilai-nilai dasar Manajemen ASN meliputi :
1. Profesionalitas
2. Proporsionalitas
3. Keterpaduan
4. Delegasi
5. Netralitas
6. Menghindari Konflik
7. Melaksanakan Tugas Sesuai Perintah
2. Pelayanan Publik
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Pelayan
publik harus mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan
pribadi. Pelayan publik juga harus dapat memberikan layanan yang
prima kepada pelanggan atau user. Salah satu bukti terciptanya
layanan prima adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan yang
dapat dibuktikan dengan kuesioner atau secara umum tidak terjadi
26
penolakan dari lingkungan. Tolak ukur dalam melaksanakan pelayanan
publik adalah dengan tersedianya layanan prima yang memiliki dimensi
waktu, dimensi biaya, dimensi kualitas dan dimensi moral.
Berdasarkan UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009
TENTANG PELAYANAN PUBLIK. Dalam pasal 4 dijelaskan tentang
asas/nilai-nilai penyelenggaraan pelayanan publik yaitu :
1. kepentingan umum; yaitu Pemberian pelayanan tidak boleh
mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
2. kepastian hukum; yaitu Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban
dalam penyelenggaraan pelayanan.
3. kesamaan hak; yaitu Pemberian pelayanan tidak membedakan
suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi
4. keseimbangan hak dan kewajiban; yaitu Pemenuhan hak harus
sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh
pemberi maupun penerima pelayanan
5. keprofesionalan; yaitu Pelaksana pelayanan harus memiliki
kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas.
6. partisipatif; yaitu Peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat.
7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; yaitu Setiap warga
negara berhak memperoleh pelayanan yang adil.
8. keterbukaan; yaitu Setiap penerima pelayanan dapat dengan
mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai
pelayanan yang diinginkan.
9. akuntabilitas; yaitu Proses penyelenggaraan pelayanan harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
27
10.fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; yaitu
Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga
tercipta keadilan dalam pelayanan.
11.ketepatan waktu; yaitu Penyelesaian setiap jenis pelayanan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan.
12.kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Yaitu Setiap jenis
pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
3. Whole of Government
Whole of Government (WoG) memiliki arti sebagai pola interaksi
yang dilakukan oleh institusi untuk menciptakan model pendektan
integratif satu atap untuk memecahkan masalah yang timbul secara
bersama. Setiap permasalahan punya cirinya masing-masing sehingga
butuh langkah yang memenuhi unsur Koordinasi, Integrasi, Simplifikasi,
dan Sinkronisasi (KISS) Inti dari WoG menurut Haligan (2011) adalah
koordinasi- kolaborasi secara integratif serta manajemen berbagai
tugas dan fungsi-fungsi di dalam organisasi tanpa adanya kontrol
hierarkis di antara sesama partisipan yang ditujukan untuk memperoleh
suatu hasil (outcome) yang tidak dapat dicapai apabila bekerja sendiri.
Nilai – nilai dasar Whole of Government adalah :
a. Koordinasi
Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan
efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan
b. Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar
lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh
c. Singkronisasi
28
Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang
berasal dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh
sumber tersebut.
d. Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait
data/proses disuatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga
dan biaya.
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Pengadilan Agama Jambi
Identifikasi Isu
:
Isu yang diangkat :Masih minimnya pengetahuan pegawai
dalam penerapkan e-court di Pengadilan
Agama Jambi Kelas I A.
1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk
pengelola aplikasi e-court di Pengadilan
Agama Jambi Kelas I A.
2. Masih minimnya pengetahuan pegawai
dalam penerapkan e-court di Pengadilan
Agama Jambi Kelas I A.
3. Belum Optimalnya sosialisasi tentang
pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama
Jambi Kelas I A.
4. Kurangnya pemenuhan sarana dan
prasarana dalam pelaksanaan e-court di
Pengadilan Agama Jambi Kelas I A.
5. Minimnya SDM pegawai dalam pelaksanaan
E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I
A
29
Gagasan pemecahan Isu :
1. Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi
pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi
2. Merilis berita kegiatan rapat ke website Pengadilan Agama Jambi
3. Sosialisasi e-court dengan e-learning di Pengadilan Agama Jambi
4. Menganalisis kebutuhan pelatihan teknis pegawai yang
berhubungan dengan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi
5. Membuat Kuesioner Online untuk monitoring pelaksanaan e-court
di Pengadilan Agama Jambi.
30
Keterkaitan kegiatan-kegiatan tersebut dengan Nilai dasar ANEKA tercantum pada formulir 1 sebagai berikut
Tabel 9 Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan (Formulir 1 )
No Kegiatan Tahapan Output/ Hasil
Keterkaitan Nilai-nilai
Profesi PNS
Kontribusi
Terhadap Visi
Misi
Organisasi
Penguatan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mengadakan Rapat
Koordinasi antar
stakeholder untuk
menyampaikan
pengetahuan tentang
e-court
.
a. Melakukan konsultasi dengan
Ketua Pengadilan Agama Jambi
(sekaligus mentor) dan Wakil Ketua
serta meminta persetujuan untuk
mengadakan rapat koordinasi
dalam rangka sharing pengetahuan
tentang e-court.
b. Berkoordinasi dengan admin e-
court atau pejabat terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
c. Menyiapkan bahan materi tentang
e-court dari sumber web badan
litbang mahkamah Agung RI dan
sumber lain yang telah ada di
Pengadilan Agama Jambi.
d. Menyiapkan surat undangan tertuju
kepada Hakim, Jajaran
Kepaniteraan dan Kesekretariatan
yang ditandatangani pimpinan
yang telah berkoordinasi dengan
Kassubag Kepegawaian & Ortala
a) Capture sumber
informasi bahan
e-court
b) Surat Undangan
c) Capture nomor
surat keluar
elektronik
d) Dokumen daftar
hadir peserta
e) Dokumen
notulen hasil
rapat koordinasi
f) Foto Kegiatan
• Akuntabilitas:
Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab,
Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan
dan Konsisten
• Nasionalisme:
Kepentingan bersama,
tidak diskriminatif,
Musyawarah mufakat,
menghormati pendapat
orang lain, dan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
• Etika Publik : Ramah,
Sopan,
• Komitmen Mutu: Inovasi,
responsive, efektif
Mengadakan
Rapat koordinasi
antar stakeholder
untuk
menyampaikan
gagasan dan
berbagi
pengetahuan
tentang e-court
sesuai dengan visi
dan misi yakni
1. Menjaga
Kemandirian
Pengadilan
Agama Jambi
2. Meningkatkan
Kualitas
1. Integritas dan
Kejujuran
2. Akuntabilitas
3. Responsibiltas
4. Keterbukaan
5. Ketidakberpihakan
31
e. Memohon bantuan kepada staff
umum untuk menginput nomor
surat Undangan secara elektronik
f. Menyiapkan daftar hadir yang
diketahui Ketua Pengadilan
g. Pelaksanaan rapat koordinasi
h. Membuat Notulen hasil rapat yang
disetujui Ketua Pengadilan Agama
Jambi
• Anti Korupsi: Tanggung
jawab, adil, peduli
• Manajemen ASN
:Profesional, netral,
keterpaduan,
menghindari konflik,
• Pelayanan Publik: :
Pembaharuan, lebih baik
• WoG :
Integrasi, Koordinasi,
kolaborasi
Pimpinan
Pengadilan
Agama Jambi
3. Meningkatkan
Kredibilitas
dan
Transparansi
Pengadilan
Agama Jambi
2. Merilis atau upload
berita kegiatan rapat ke
Website Pengadilan
Agama Jambi
a Melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan Kassubag
Perencanaan, TI dan Pelaporan
setiap berita yang akan diupload.
b Membuka halaman admin dan
login
c Membuat konsep berita yang akan
diupload via halaman admin
d Mengupload atau merilis berita
kegiatan kedalam website
• Capture login
administrator
Website
• Capture konsep
pembuatan
berita di
halaman admin
• Capture Hasil
rilis berita
website tentang
rapat koordinasi
• Foto Kegiatan
• Akuntabilitas:
Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab,
Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan,
Kejelasan dan Konsisten
• Nasionalisme:
Kepentingan bersama,
tidak diskriminatif,
Musyawarah mufakat,
menghormati pendapat
orang lain, dan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
• Etika Publik : Ramah,
Sopan,
Mengadakan
Kegiatan ini
sesuai dengan visi
dan misi yakni
1. Menjaga
Kemandirian
Pengadilan
Agama Jambi
2. Meningkatkan
Kualitas
Pimpinan
Pengadilan
Agama Jambi
3. Meningkatkan
Kredibilitas
1. Integritas dan
Kejujuran
2. Akuntabilitas
3. Responsibiltas
4. Keterbukaan
5. Ketidakberpihakan
32
• Komitmen Mutu:
Inovasi, responsive,
efektif
• Anti Korupsi: Tanggung
jawab, adil, peduli
• Manajemen ASN
:Profesional, netral,
keterpaduan,
menghindari konflik,
• Pelayanan Publik: :
Pembaharuan, lebih baik
• WoG :
Integrasi, Koordinasi,
kolaborasi
dan
Transparansi
Pengadilan
Agama Jambi
3. Sosialisasi e-court
dengan e-learning
a. Konsultasi dengan Ketua
Pengadilan Agama Jambi
(sekaligus mentor) meminta
persetujuan untuk mengadakan
sosialisasi e-court melalui e-
learning.
b. Berkoordinasi dengan admin e-
court atau pejabat terkait
c. Menyiapkan surat undangan yang
ditandatangani pimpinan
• Surat Undangan
• Capture nomor
surat keluar
elektronik
• Capture hasil
pencarian
panduan
penggunaan e-
learning dan
• Akuntabilitas:
Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab,
Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan,
Kejelasan dan Konsisten
• Nasionalisme:
Kepentingan bersama,
tidak diskriminatif,
Musyawarah mufakat,
menghormati pendapat
orang lain, dan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
Mengadakan
Kegiatan ini
sesuai dengan visi
dan misi yakni
1. Menjaga
Kemandirian
Pengadilan
Agama Jambi
2. Meningkatkan
Kualitas
Pimpinan
Pengadilan
Agama Jambi
1. Integritas dan
Kejujuran
2. Akuntabilitas
3. Responsibiltas
4. Keterbukaan
5. Ketidakberpihakan
33
d. Memohon bantuan kepada staff
umum untuk menginput nomor
surat Undangan secara elektronik
e. Menyiapkan dokumen panduan
penggunaan e-learning yang telah
di download dari www. e-
learning.mahkamahagung.go.id
f. Melaksanakan kegiatan sosialisasi
e-court dengan e-learning
g. Menyiapkan daftar hadir yang
diketahui Ketua Pengadilan
h. Membuat Notulen hasil rapat yang
disetujui Ketua Pengadilan Agama
Jambi
pembelajaran e-
court.
• Dokumen daftar
hadir peserta
• Dokumen
notulen hasil
sosialisasi
• Foto Kegiatan
• Etika Publik : Ramah,
Sopan,
• Komitmen Mutu:
Inovasi, responsive,
efektif
• Anti Korupsi: Tanggung
jawab, adil, peduli
• Manajemen ASN
:Profesional, netral,
keterpaduan,
menghindari konflik,
• Pelayanan Publik: :
Pembaharuan, lebih baik
• WoG :
Integrasi, Koordinasi,
kolaborasi
3. Meningkatkan
Kredibilitas
dan
Transparansi
Pengadilan
Agama Jambi
4. Analisis Kebutuhan
pelatihan teknis
pegawai yang
berhubungan dengan
aplikasi e-court di
Pengadilan Agama
Jambi.
a. Melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan atasan
(Kassubag Kepegawaian dan
Ortala).
b. Membuat naskah kuisioner jenis
kebutuhan diklat secara elektronik
dimana susunan pertanyaannya
dari berbagai sumber yang
berhubungan dengan diklat.
c. Menentukan responden kuesioner
dalam hal ini terdapat minimal 10
a. Naskah
kuisioner
elektronik
b. Surat
Permohonan
Pengisian
Kuesioner
c. Capture nomor
surat
d. Hasil Kuesioner
Elektronik
• Akuntabilitas:
Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab,
Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan,
Kejelasan dan Konsisten
• Nasionalisme:
Kepentingan bersama,
tidak diskriminatif,
Musyawarah mufakat,
Mengadakan
kegitan ini sesuai
dengan visi dan
misi yakni
1. Menjaga
Kemandirian
Pengadilan
Agama Jambi
2. Meningkatkan
Kualitas
1. Integritas dan
Kejujuran
2. Akuntabilitas
3. Responsibiltas
4. Keterbukaan
5. Ketidakberpihakan
34
responden yang mewakili masing-
masing lini kerja.
d. Membuat surat permohonan
pengisian kuesioner kepada
pegawai yang ditandatangani
pimpinan.
e. Memohon bantuan staff umum
untuk menginput nomor surat
secara elektronik.
f. Menyebarkan dan memandu
responden dalam pengisian
kuesioner
g. Menganalisis kebutuhan pelatihan
berdasarkan hasil kuesioner
terutama berkaitan dengan aplikasi
e-court
h. Melaporkan hasil analisis kepada
pimpinan (sekretaris).
e. Hasil analisis
kebutuhan
pelatihan
f. Foto Kegiatan
menghormati pendapat
orang lain, dan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
• Etika Publik : Ramah,
Sopan,
• Komitmen Mutu:
Inovasi, responsive,
efektif
• Anti Korupsi: Tanggung
jawab, adil, peduli
• Manajemen ASN
:Profesional, netral,
keterpaduan,
menghindari konflik,
• Pelayanan Publik: :
Pembaharuan, lebih baik
• WoG :
Integrasi, Koordinasi,
kolaborasi
Pimpinan
Pengadilan
Agama Jambi
3. Meningkatkan
Kredibilitas
dan
Transparansi
Pengadilan
Agama Jambi
5. Melakukan evaluasi
pelaksanaan e-court
a Melakukan konsultasi dan
koordinasi dengan Panitera (salah
satu pimpinan satker).
b Membuat naskah kuisioner secara
elektronik dan menentukan
responden
a. Naskah
kuisioner
elektronik
b. Permohonan
Pengisian
Kuesioner
c. Capture Nomor
Surat Elektronik
• Akuntabilitas:
Transparansi, Integritas,
Tanggung Jawab,
Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan,
Kejelasan dan Konsisten
Mengadakan
Kegiatan ini
sesuai dengan visi
dan misi yakni
1. Menjaga
Kemandirian
1. Integritas dan
Kejujuran
2. Akuntabilitas
3. Responsibiltas
4. Keterbukaan
5. Ketidakberpihakan
35
c Membuat surat permohonan
pengisian kuesioner kepada
seluruh responden.
d Memohon bantuan kepada staff
umum untuk menginput nomor
surat secara elektronik
e Menyebar dan memandu
responden dalam pengisian
kuesioner
f Melaporkan hasil kuesioner kepada
pimpinan Pengadilan Agama
Jambi.
-
d. Hasil Kuesioner
Elektronik
e. Foto Kegiatan
• Nasionalisme:
Kepentingan bersama,
tidak diskriminatif,
Musyawarah mufakat,
menghormati pendapat
orang lain, dan Bahasa
Indonesia yang baik dan
benar.
• Etika Publik : Ramah,
Sopan,
• Komitmen Mutu:
Inovasi, responsive,
efektif
• Anti Korupsi: Tanggung
jawab, adil, peduli
• Manajemen ASN
:Profesional, netral,
keterpaduan,
menghindari konflik,
• Pelayanan Publik: :
Pembaharuan, lebih baik
• WoG :
Integrasi, Koordinasi,
kolaborasi
Pengadilan
Agama Jambi
2. Meningkatkan
Kualitas
Pimpinan
Pengadilan
Agama Jambi
3. Meningkatkan
Kredibilitas
dan
Transparansi
Pengadilan
Agama Jambi
36
G. Jadwal Kegiatan
Jadwal aktualisasi yang akan dilaksaanakan saat habituasi di
Pengadilan Agama Jambi.
No Kegiatan Tahapan
Time
Schedule
(Penjadwal
an)
1 2 3 4
1. Mengadakan Rapat
Koordinasi antar
stakeholder untuk
menyampaikan
pengetahuan
tentang e-court
a. Melakukan konsultasi
dengan Ketua
Pengadilan Agama
Jambi (sekaligus
mentor) dan Wakil
Ketua serta meminta
persetujuan untuk
mengadakan rapat
koordinasi dalam
rangka sharing
pengetahuan tentang e-
court.
b. Berkoordinasi dengan
admin e-court atau
pejabat terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
c. Menyiapkan bahan
materi tentang e-court
dari sumber web badan
litbang mahkamah
Agung RI dan sumber
lain yang telah ada di
Pengadilan Agama
Jambi.
d. Menyiapkan surat
undangan tertuju
kepada Hakim, Jajaran
Kepaniteraan dan
Kesekretariatan yang
ditandatangani
pimpinan yang telah
berkoordinasi dengan
Kassubag
Kepegawaian & Ortala
Minggu I
37
e. Memohon bantuan
kepada staff umum
untuk menginput nomor
surat Undangan secara
elektronik
f. Menyiapkan daftar hadir
yang diketahui Ketua
Pengadilan
g. Pelaksanaan rapat
koordinasi
h. Membuat Notulen hasil
rapat yang disetujui
Ketua Pengadilan
Agama Jambi
2. Merilis atau upload
berita kegiatan
rapat ke Website
Pengadilan Agama
Jambi
a Melakukan konsultasi
dan koordinasi dengan
Kassubag
Perencanaan, TI dan
Pelaporan setiap berita
yang akan diupload.
b Membuka halaman
admin dan login
c Membuat konsep berita
yang akan diupload via
halaman admin
d Mengupload atau
merilis berita kegiatan
kedalam website
Minggu I
3. Sosialisasi e-court
dengan e-learning
a. Konsultasi dengan
Ketua Pengadilan
Agama Jambi (sekaligus
mentor) meminta
persetujuan untuk
mengadakan sosialisasi
e-court melalui e-
learning.
b. Berkoordinasi dengan
admin e-court atau
pejabat terkait
c. Menyiapkan surat
undangan yang
ditandatangani
pimpinan
Minggu II
38
d. Memohon bantuan
kepada staff umum
untuk menginput nomor
surat Undangan secara
elektronik
e. Menyiapkan dokumen
panduan penggunaan
e-learning yang telah di
download dari www. e-
learning.mahkamahagu
ng.go.id
f. Melaksanakan kegiatan
sosialisasi e-court
dengan e-learning
g. Menyiapkan daftar hadir
yang diketahui Ketua
Pengadilan
h. Membuat Notulen hasil
rapat yang disetujui
Ketua Pengadilan
Agama Jambi
4. Analisis Kebutuhan
pelatihan teknis
pegawai yang
berhubungan
dengan aplikasi e-
court di Pengadilan
Agama Jambi.
a. Melakukan konsultasi
dan koordinasi dengan
atasan (Kassubag
Kepegawaian dan
Ortala).
b. Membuat naskah
kuisioner jenis
kebutuhan diklat secara
elektronik dimana
susunan pertanyaannya
dari berbagai sumber
yang berhubungan
dengan diklat.
c. Menentukan responden
kuesioner dalam hal ini
terdapat minimal 10
responden yang
mewakili masing-
masing lini kerja.
d. Membuat surat
permohonan pengisian
kuesioner kepada
pegawai yang
Minggu III
39
ditandatangani
pimpinan.
e. Memohon bantuan staff
umum untuk menginput
nomor surat secara
elektronik.
f. Menyebarkan dan
memandu responden
dalam pengisian
kuesioner
g. Menganalisis
kebutuhan pelatihan
berdasarkan hasil
kuesioner terutama
berkaitan dengan
aplikasi e-court
h. Melaporkan hasil
analisis kepada
pimpinan (sekretaris).
5. Melakukan
evaluasi
pelaksanaan e-
court
a Melakukan konsultasi
dan koordinasi dengan
Panitera (salah satu
pimpinan satker).
b Membuat naskah
kuisioner secara
elektronik dan
menentukan responden
c Membuat surat
permohonan pengisian
kuesioner kepada
seluruh responden.
d Memohon bantuan
kepada staff umum
untuk menginput nomor
surat secara elektronik
e Menyebar dan
memandu responden
dalam pengisian
kuesioner
f Melaporkan hasil
kuesioner kepada
pimpinan Pengadilan
Agama Jambi.
-
Minggu IV
40
H. Kendala dan Antisipasi
Adapun kendala dan antisipasinya, yaitu sesuai dengan tabel
berikut:
Tabel 10 Tabel kendala dan antisipasi dalam habituasi
No Kendala yang Mungkin Terjadi Antisipasi
1. Waktu untuk melaksanakan
kegiatan aktualisasi sangat
singkat
Menggunakan waktu
seefektif mungkin
2. Pada saat akan melaksanakan
kegiatan aktualisasi yang sudah
direncanakan, ada tugas
mendadak dari kepala
organisasi.
Mengganti jadwal kegiatan
pada hari yang tidak ada
jadwal rancangan aktualisasi
3. Susahnya berkoordinasi dengan
mentor dan coach.
Mencari contoh-contoh
laporan aktualisasi dari media
internet untuk dijadikan
panduan.
41
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Pendalaman Core Issue Terpilih dan Analisis Dampak
Dalam rangka menyelesaikan tahap akhir laporan kegiatan
aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari di Pengadilan Agama
Jambi Kelas I A, beberapa kegiatan pemecahan masalah sesuai core
issu terpilih “Peningkatan Pengetahuan Pegawai Dalam Menerapkan
E-Court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A” telah dilaksanakan.
Pengetahuan pegawai sangat mempengaruhi pelaksanaan e-court.
Tujuan organisasi akan dapat tercapai dengan baik apabila para
pegawai mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Menurut
Subagyo (dalam Mangkunegara,2000:46), “Pengetahuan pegawai
merupakan segala sesuatu yang mereka ketahui tentang obyek tertentu
yang merupakan pengetahuan umum yang dilaksanakan secara
langsung atau mempengaruhi pelaksanaan tugas pegawai”.
Dengan mengangkat core issu tersebut diharapkan kedepannya
penerapan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi lebih optimal
sehingga tercapainya peradilan berbasis teknologi informasi yang pada
akhirnya memberikan dampak pada peningkatan pelayanan kepada
masyarakat. Tentunya hal ini menjadi prioritas dikarenakan e-court
merupakan aplikasi baru dapat memberikan kemudahan, kecepatan
dan biaya murah bagi masyarakat pencari keadilan. Pola Pelayanan
Elektronik yang dikembangkan Mahkamah Agung RI di Pengadilan
Agama Jambi tersebut merupakan pelayanan regulative dimana
pelayanan tersebut dapat didekati oleh pendekatan Whole Of
Government (WoG) dengan nilai-nilai koordinasi, integrasi,
kolaborasi.
SDM Pengadilan Agama Jambi merupakan pegawai ASN
berkedudukan sebagai aparatur negara. Teknologi e-court memliki
42
peran penting dalam memberikan pelayanan publik. Oleh karena itu
sebagai aparatur negara harus mengenal prinsip-prinsip pelayanan
publik yang baik. Peningkatan pengetahuan sebagai salah prinsip
pelayanan prima dalam pengembangan pegawai. Pengetahuan
pegawai harus ditingkatkan dalam hal prosedur, penggunaan teknologi,
tata cara aplikasi e-court sehingga SDM pengadilan mampu sosialisasi
dan mengimplementasi e-court sebagai sarana pengadilan.
Core issu tersebut merupakan salah satu hak ASN dalam
pengembangan kompetensi yang perlu diperhatikan sehingga dapat
mengoptimalkan peran ASN dalam melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai ketentuan
perundang-undangan dan memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Hal ini sebagai aktualisasi dari mata
pelatihan Manajemen ASN.
Menyadari bahwa core isu ini bersifat complicated, sehingga
diusulkan beberapa kegiatan pemecahan masalah sebagai satu
rangkaian kegiatan besar, kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan
isu adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi
pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi
2. Merilis berita kegiatan rapat ke website Pengadilan Agama Jambi
3. Sosialisasi e-court dengan e-learning di Pengadilan Agama Jambi
4. Menganalisis kebutuhan pelatihan teknis pegawai yang berhubungan
dengan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi
5. Membuat Kuesioner Online untuk monitoring pelaksanaan e-court di
Pengadilan Agama Jambi.
Melalui kegiatan habituasi ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur
keberhasilan dalam optimalisasi aplikasi e-court sehingga terwujudnya
pelayanan prima di Pengadilan Agama Jambi. Beberapa uraian yang
terdiri atas penjelasan kegiatan secara umum, pemahaman nilai-nilai
43
dasar profesi PNS, deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan, serta
kontribusi kegiatan terhadap visi dan misi organisasi akan diuraikan dari
masing-masing kegiatan tersebut.
Kegiatan 1 : Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk
berbagi pengetahuan tentang e-court di Pengadilan
Agama Jambi
Tanggal Kegiatan 29 Agustus-2 September 2019
Output Output dari kegiatan ini adalah :
1. Capture sumber informasi bahan e-court
2. Surat Undangan
3. Capture nomor surat keluar elektronik
4. Dokumen daftar hadir peserta
5. Dokumen notulen hasil rapat koordinasi
6. Foto Kegiatan
Gambaran Umum Kegiatan
Kegiatan ini penting dilakukan untuk menghasilkan kesepakatan dan
komitmen di antara para stakeholder terhadap isu strategis, program,
kegiatan dan anggaran penerapan apliklasi e-court di lingkungan
Pengadilan Agama Jambi. Rapat Koordinasi ini merupakan forum
perencanaan bagi pemangku kepentingan yang difasilitasi dan dikoordinasi
oleh pimpinan Pengadilan Agama Jambi. Kegiatan ini juga dimaksudkan
untuk mengetahui persepsi dan saran dari seluruh pejabat dan pegawai
yang terkait atas usulan-usulan rancangan pedoman pelaksanaan aplikasi
e-court. Dengan adanya kegiatan ini, peningkatan pengetahuan pegawai
dalam menerapkan e-court dapat terwujud. Hal ini sejalan dengan
substansi mata pelatihan agenda yang telah dipelajari.
44
Agenda II
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
1.1 Akuntabilitas
Pada saat pelaksanaan rapat koordinasi, penulis telah
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas dengan orientasi
teknik :
a. Transparansi bertujuan :
- Mendorong komunikasi dan kerjasama antar stakeholder dalam
melakukan kegiatan rapat koordinasi menghasilkan output
sasaran undangan yang tepat dan hasil notulen yang baik.
- Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan dengan senantiasa berkonsultasi kepada
atasan dalam hal menggambarkan proses kegiatan sesuai
dengan rencana.
b. Integritas
Dengan memperhatikan aspek integritas, kegiatan ini dijadikan
sebagai suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi
aturan yang berlaku dalam melakukan kegiatan sehingga dapat
mewujudkan akuntabilitas dalam memberikan kepercayaan
kepada stakeholder.
c. Tanggung Jawab (responsibilitas)
Tanggung Jawab memberikan kewajiban kepada penulis bahwa
adanya konsekuensi dari kegiatan rapat koordinasi yang telah
dilakukan dan keputusan yang diambil sehingga penulis berupaya
merealisasikan kegiatan ini sebaik-baiknya dengan melibatkan
konstituen yang tepat yakni pimpinan dan jajaran yang terkait
dalam mengimplementasikan e-court.
d. Keadilan
Aspek keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas yakni
dengan berkoordinasi, melibatkan seluruh stakeholder dalam
45
pelaksanaan rapat koordinasi sehingga output undangan tepat
sasaran.
e. Kepercayaan
Aspek kepercayaan bersumber dari rasa keadilan yang telah
penulis aktualisasikan dalam kegiatan sehingga tercapainya
kegiatan sesuai dengan rencana. Hal ini memberikan kepercayaan
kepada stakeholder.
f. Keseimbangan
Hasil rapat koordinasi bertujuan mewujudkan kinerja yang baik
masing-masing lini kerja dalam menerapkan e-court juga harus
disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan
keahlian masing-masing pegawai.
g. Kejelasan
Dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab
mengadakan kegiatan ini, penulis mengetahui gambaran tujuan
yang jelas dan hasil yang diharapkan. Kejelasan ini merupakan
elemen untuk menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas.
h. Konsisten
Penulis berusaha konsisten dalam melaksanakan kegiatan ini
dimana penerapan konsisten kegiatan iemiliki konsekuensi
terhadap tercapainya lingkungan yang akuntabel dan menguatnya
komitmen kredibilitas pegawai.
1.2 Nasionalisme
Nilai-nilai dasar akuntabilitas diatas akan menjawab tuntutan seluruh
pemangku kepentingan dengan mengedepankan kepentingan
bersama dan tidak diskriminatif (tercermin dalam butir sila ke 3).
Disamping itu, dalam pelaksanaan rapat koordinasi selalu
mengedepankan musyawarah untuk mufakat dan menghormati
pendapat orang lain (tercermin dalam butir sila ke 4) sehingga
mendapatkan hasil sesuai dengan harapan penulis dan organisasi.
46
Dalam pembuatan undangan dan penulisan hasil notulen wajib
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku)
sebagai aktualisasi dari mata pelatihan Nasionalisme.
1.3 Etika Publik
Nilai etika publik yang terkandung dalam kegiatan mengadakan rapat
koordinasi yaitu (1) Menjalankan pelaksanaan rapat koordinasi secara
profesional dan tidak berpihak, (2) membuat keputusan
mengadakan rapat koordinasi berdasarkan prinsip keahlian/tupoksi,
(3) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dengan
sopan dan santun dalam berkonsultasi dan koordinasi dengan pihak-
pihak terkait, (4) menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
dengan berbagai lini kerja sehingga banyak informasi yang diperoleh,
(5) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dengan adanya
koordinasi untuk mengetahui beban kerja masing-masing petugas
terkait.
1.4 Komitmen Mutu
Rapat koordinasi bertujuaan untuk meningkatkan pengetahuan
pegawai dalam menerapkan e-court perlu dilakukan secara berkala
yang berorientasi mutu (mengedepankan komitmen antar pegawai
dari hasil rapat koordinasi, mendorong setiap pegawai untuk
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dimana pimpinan/role
model yang berperan dalam aktivitas ini) sehingga menggambarkan
adanya efektifitas proses dan efisiensi waktu pelayanan kepada
masyarakat pencari keadilan sebagai aktualisasi dari Komitmen Mutu.
1.5 Anti Korupsi
Secara substansi kegiatan rapat koordinasi ini dilakukan dengan
penuh tanggung jawab, jujur, disiplin dalam melaksanakan setiap
tahapan kegiatan, adil dengan melibatkan setiap lini kerja, kepedulian
47
dalam pelaksanaan tugas jabatan atas berbagai keluhan yang selama
ini muncul, hal tersebut merupakan aktualisasi nilai dasar pada mata
pelatihan anti korupsi.
Deskripsi Proses
Media yang digunakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
sebagaimana dijelaskan diatas dilakukan pada tahapan-tahapan kegiatan
sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan Ketua Pengadilan Agama Jambi
(sekaligus mentor) dan Wakil Ketua serta meminta persetujuan
untuk mengadakan rapat koordinasi dalam rangka sharing
pengetahuan tentang e-court.
2. Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait dalam
pelaksanaan kegiatan.
3. Menyiapkan bahan materi tentang e-court dari sumber web badan
litbang mahkamah Agung RI dan sumber lain yang telah ada di
Pengadilan Agama Jambi.
4. Menyiapkan surat undangan tertuju kepada Hakim, Jajaran
Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang ditandatangani pimpinan
yang telah berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala
5. Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat
Undangan secara elektronik
6. Menyiapkan daftar hadir yang diketahui Ketua Pengadilan
7. Pelaksanaan rapat koordinasi
8. Membuat Notulen hasil rapat yang disetujui Ketua Pengadilan
Agama Jambi
Dengan mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi
pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi maka kualitas
pelaksanaan kerja akan teridentifikasi dengan baik.
48
Agenda III
Nilai-Nilai Dasar Manajemen ASN
Nilai-nilai dasar Manajemen ASN yang diaktualisasikan dalam kegiatan
rapat koordinasi yakni :
a. Profesionalitas, dimana kualitas sikap penulis terhadap pekerjaan
serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk melakukan
kegiatan rapat koordinasi.
b. Proporsionalitas, mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban pegawai dalam melaksanakan rapat koordinasi.
c. Netralitas dimana penulis berupaya tidak berpihak dari segala bentuk
pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun.
d. Menghindari Konflik.
Rapat koordinasi dimaksudkan untuk mengetahui persepsi dan saran
dari seluruh pejabat dan pegawai yang terkait atas usulan-usulan
rancangan pedoman pelaksanaan aplikasi e-court. Dengan adanya
rapat koordinasi dapat menghasilkan kesepakatan bersama yang
tentunya dapat menghindari konflik.
e. Melaksanakan Tugas Sesuai Perintah
Kegiatan ini pada dasarnya tidak dapat dilakukan mandiri, oleh karena
itu penulis perlu bertanya (konsultasi) dan berkomunikasi dengan
pimpinan dimana pimpinan akan memberikan arahan yang bisa
bersifat perintah sehingga harus dilaksanakan.
Nilai-Nilai Dasar Pelayanan Publik
Nilai-nilai dasar Pelayanan Publik yang diaktualisasikan dalam kegiatan
rapat koordinasi yakni :
49
a. Kepentingan umum; yaitu nilai dasar ini sangat perlu diaktualisasikan
dalam tahapan kegiatan rapat koordinasi dengan tidak boleh
mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan.
b. Kesamaan hak; yaitu nilai dasar dengan tidak membedakan jabatan
dan status kepegawaian dalam pelaksanaan kegiatan. Semua
pejabat/pegawai terlibat dan pendapat ditampung untuk mencapai
hasil maksimal.
c. Keprofesionalan; yaitu hasil rapat koordinasi menyimpulkan setiap
pegawai terkait harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan
bidang tugas.
d. Partisipatif; yaitu peningkatan peran serta setiap pegawai dalam
pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan,
dan harapan stakeholder.
e. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; yaitu setiap pegawai
terkait/stakeholder berhak mengikuti kegiatan rapat koordinasi.
f. keterbukaan; yaitu setiap pegawai terkait/stakeholder dapat dengan
mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai kegiatan ini
dengan adanya surat undangan yang diberi nomor surat secara
online.
g. Akuntabilitas; yaitu proses penyelenggaraan rapat koordinasi harus
dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Hasil kegiatan dilaporkan dengan pimpinan dengan
melampirkan dokumentasi kegiatan berupa undangan, daftar hadir,
dan notulen.
h. Ketepatan waktu; yaitu penyelesaian setiap tahapan kegiatan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan rancangan aktualisasi.
50
i. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. yaitu setiap tahapan
kegiatan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
Nilai-Nilai Dasar Whole of Government
Nilai-nilai dasar Whole of Government yang diaktualisasikan dalam
kegiatan rapat koordinasi yakni :
a Koordinasi sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan Pengadilan
Agama Jambi dengan cara menjalin komunikasi dan kerjasama
dengan pihak terkait sebelum memulai kegiatan untuk mencapai tujuan
kegiatan rapat koordinasi ini.
b Kolaborasi sebagai suatu bentuk nilai kerjasama antar lini kerja untuk
mencapai hasil yang diinginkan sangat perlu diaktualisasikan kedalam
tahapan kegiatan rapat koordinasi yakni selalu berkoordinasi dengan
pejabat terkait dan melibatkan peran pejabat dan pegawai dalam
setiap tahapan kegiatan ini.
Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi
Mengadakan rapat koordinasi antar stakeholder untuk menyampaikan
gagasan dan berbagi pengetahuan tentang e-court maka pelaksanaan e-
court akan teridentifikasi optimal sehingga mendukung pencapaian Visi
Terwujudnya Pengadilan Agama Jambi yang Agung dan Misi
Pengadilan Agama Jambi yakni :
1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi dalam aktualisasi
bersikap netral dan adil
2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan Kepada Pencari
Keadilan
3. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi
4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi
Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
51
Mengadakan rapat koordinasi antar stakeholder terkait pengetahuan
pegawai dalam penerapan e-court sebagai langkah awal untuk
peningkatan pengetahuan pegawai terkait aplikasi e-court yang selama ini
dianggap kurang optimal dalam mewujudkan pelayanan prima kepada
masyarakat sehingga menjadi jelas dan terukur akan menguatkan nilai-nilai
organisasi Mahkamah Agung pada umumnya dan Pengadilan Agama
Jambi pada khususnya yaitu :
1. Adanya kemandirian, bebas dari intervensi oleh pihak manapun
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Integritas dan Kejujuran yakni perilaku yang jujur dan adil dalam
menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan pimpinan
dan stakeholder akan kredibilitas kegiatan dibua. Integritas dan
kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
3. Akuntabilitas yakni harus mampu melaksanakan tugas profesional
dan penuh tanggung jawab.
4. Responsibilitas yakni perilaku tanggap atas kegiatan ini serta
berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat
terlaksananya kegiatan ini.
5. Keterbukaan yakni salah satu upaya kegiatan untuk menjamin
adanya perlakuan sama dalam setiap tahapan kegiatan dan
senantiasa melibatkan pegawai terkait dalam tahapan kegiatan.
6. Ketidakberpihakan atas tahapan kegiatan yang jujur dan adil, serta
dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan
pendapat/kepentingan para pihak terkait.
7. Perlakuan yang sama yang merupakan nilai yang diaktualisasi
dengan memberi kesempatan kepada stakeholder dalam
menyampaikan ide atau gagasan serta berbagi pengetahuan untuk
menyamakan visi dan misi Pengadilan Agama.
52
Analisis Dampak
Dampak hasil kegiatan yakni :
• Adanya sharing pengetahuan, persepsi dan saran dari seluruh
pejabat dan pegawai yang terkait atas usulan-usulan rancangan
pedoman pelaksanaan aplikasi e-court. Dengan adanya berbagai
pendapat dan pengetahuan dapat menambah wawasan di level
individu sehingga memberikan dampak positif dalam peningkatan
kualitas SDM yang berpengaruh pada level organisasi dalam
meningkatkan efektivitas, efesiensi, inovasi serta mutu pelayanan
terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara online,
pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan
(Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara
online di Pengadilan Agama Jambi yang sesuai dengan visi dan misi
serta nilai-nilai organisasi.
• Menghasilkan kesepakatan dan komitmen di antara para
stakeholder terhadap isu strategis, program, kegiatan dan anggaran
penerapan apliklasi e-court di level organisas.i
Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka :
• Tidak mampu memahami Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan
kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu
• Tidak dapat memberikan sumbangsih dalam peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme pegawai dalam
penerapan E- Court di Pengadilan Agama Jambi
• Petugas atau pejabat masing-masing atau satuan-satuan organisasi
berselisih menurut suatu wewenang atau bidang kerja yang masing-
masing mengaggap sebagai termasuk dalam yurisdiksinya
• Terdapat saling pelemparan tanggung jawab, karena masing-
masing merasa bahwa sesuatu wewenang atau bidang kerja tidak
masuk dalam lingkupannya
53
• Adanya suatu keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang
sempurna karena tidak terhimpun secara lengkap segenap
keterangan pada satuan-satuan organisasi yang bersangkutan (dari
tingkat bawahannya)
54
Dokumentasi Kegiatan :
Gambar 3. Konsultasi dan memohon persetujuan Ketua PA Jambi untuk mengadakan Rakor
Gambar 4. Konsultasi dan memohon persetujuan waka PA Jambi untuk mengadakan Rakor
Gambar 5. Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait(panmud permohonan)
55
Gambar 6. Berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala Dalam Pembuatan Undangan
Gambar 7. Capture hasil pencarian bahan e-court via
https://bldk.mahkamahagung.go.id/index.php/unduh-materi/download/76-2019/1319-bahan-sosialisasi-e-
court-untuk-pelatihan-dasar-cpns-tahun-2019
Gambar 8. Scan Surat Undangan Rakor yang ditandatangani ketua PA Jambi
56
Gambar 9. Staff umum menginput nomor surat undangan secara elektronik
Gambar 10. Screenshoot nomor surat undangan secara elektronik
57
Gambar 11. Pelaksanaan Rapat Koordinasi sharing pengetahuan e-court dihadiri pimpinan dan
stakeholder
Gambar 12. Scan rekap daftar hadir peserta rapat koordinasi
58
Gambar 13. Melaporkan hasil rapat dan dituangkan dalam notulen rapat
Gambar 14. Scan notulen rapat koordinasi
59
Kegiatan 2 : Merilis atau upload berita kegiatan rapat ke
Website Pengadilan Agama Jambi
Tanggal Kegiatan 2 September 2019
Output dari kegiatan ini adalah :
1. Capture login administrator Website
2. Capture konsep pembuatan berita di
halaman admin
3. Capture Hasil rilis berita website tentang
rapat koordinasi
4. Foto Kegiatan
Gambaran Umum Kegiatan
Website Pengadilan Agama Jambi ditujukan untuk menyediakan
informasi yang berhubungan dengan Pengadilan Agama Jambi. Website
ini memang sengaja dikhususkan untuk Pengadilan Agama Jambi karena
di dalam website ini akan diliput segala hal tentang Pengadilan Agama
Jambi yaitu dari segi Profil Pengadilan, Pelayanan Publik, Layanan
hukum dan berita yang disajikan. Berita yang disajikan dalam website ini
akan terus terupdate setiap harinya. Selain itu di dalam website ini
terdapat arsip terhadap berita-berita yang pernah di upload melalui
website ini. Sehingga bagi para pengunjung yang ingin melihat berita-
berita sudah lama tetap masih dapat dilihat melalui website ini. Pada
halaman admin digunakan untuk mengubah, menghapus dan menambah
berita. Disinilah tugas penulis untuk mengkonsep dan merilis berita setiap
kegiatan Pengadilan Agama yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
pengadilan.
60
Agenda II
Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS)
1.1 Akuntabilitas
Kegiatan merilis berita kegiatan Pengadilan Agama Jambi
mengandung nilai-nilai :
a. Transparansi
- Kegiatan ini mendorong komunikasi dan kerjasama penulis
dengan Kasussubag Perencanaan, TI dan Pelaporan.
- Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan
secara keseluruhan dengan senantiasa berkonsultasi dengan
atasan dan menjalankan proses kegiatan sesuai dengan
rencana.
b. Integritas
Adanya kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi aturan
yang berlaku dalam mengkonsep berita sehingga dapat
memberikan kepercayaan kepada atasan.
c. Tanggung Jawab memberikan kewajiban kepada penulis bahwa
adanya konsekuensi dari kegiatan mengupload berita yang telah
dilakukan dan keputusan yang diambil sehingga penulis
berupaya merealisasikan kegiatan ini sebaik-baiknya dengan
melibatkan konstituen yang tepat yakni Kassubag Perencanaan,
TI dan Pelaporan .
d. Keseimbangan
Dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian penulis
dalam mengoperasikan aplikasi.
e. Kejelasan
Dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab
mengadakan kegiatan ini memiliki gambaran tujuan yang jelas
dan hasil yang diharapkan yakni sebagai arsip dan informasi
kepada masyarakat.
61
f. Konsisten
Penerapan konsisten dari prosedur kegiatan ini memiliki
konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan yang akuntabel
dan menguatnya komitmen kredibilitas penulis.
1.2 Nasionalisme
Nilai-nilai dasar akuntabilitas diatas akan menjawab tuntutan seluruh
pemangku kepentingan dengan mengedepankan kepentingan
bersama (tercermin dalam butir sila ke 3) sehingga mendapatkan
hasil sesuai dengan harapan penulis dan organisasi. Dalam
pembuatan undangan dan penulisan berita wajib menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) sebagai
aktualisasi dari mata pelatihan Nasionalisme.
1.3 Etika Publik
Nilai etika publik yang terkandung dalam kegiatan merilis berita yaitu
(1) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, (2)
membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian/tupoksi, (3)
Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dengan sopan
dan ramah dalam berkonsultasi dan koordinasi dengan Kassubag
Perencanaan, TI, dan Pelaporan
1.4 Komitmen Mutu
• Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk meningkatkan informasi
berita yang berkualitas kepada masyarakat.
• Dalam proses pembuatan/merilis berita dilakukan secara
Efektif (tepat guna) dan Efisien (berdaya guna) hanya melalui
website online yang mudah diakses masyarakat.
62
1.5 Anti Korupsi
Secara substansi kegiatan merilis berita ini dilakukan dengan
penuh tanggung jawab, jujur, disiplin dalam melaksanakan setiap
tahapan kegiatan, kepedulian dalam pelaksanaan tugas jabatan
atas berbagai keluhan yang selama ini muncul, hal tersebut
merupakan aktualisasi nilai dasar pada mata pelatihan anti korupsi.
Deskripsi Proses
Media yang digunakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
sebagaimana dijelaskan diatas dilakukan pada tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kassubag
Perencanaan, TI dan Pelaporan setiap berita yang akan diupload.
2. Membuka halaman admin dan login
3. Membuat konsep berita yang akan diupload via halaman admin
4. Mengupload atau merilis berita kegiatan kedalam website
Dengan mengadakan Merilis atau upload berita kegiatan rapat ke
Website Pengadilan Agama Jambi maka kualitas pelaksanaan kerja
akan teridentifikasi dengan baik.
Agenda III
Nilai-Nilai Dasar Manajemen ASN
Nilai-nilai dasar Manajemen ASN yang diaktualisasikan dalam kegiatan
merilis berita kedalam website yakni :
a. Profesionalitas, mengedepankan kualitas sikap penulis terhadap
pekerjaan serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliiki
untuk melakukan tugas-tugas.
63
b. Netralitas dimana dalam mengkonsep dan merilis berita penulis tidak
berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak
kepada kepentingan siapapun.
c. Menghindari Konflik dengan berkonsultasi dengan atasan dan
menghadirkan berita berdasarkan fakta dilapangan
d. Melaksanakan Tugas Sesuai Perintah
Kegiatan ini pada dasarnya tidak dapat dilakukan mandiri, oleh
karena itu penulis perlu bertanya (konsultasi) dan berkomunikasi
dengan pimpinan dimana pimpinan akan memberikan arahan yang
bisa bersifat perintah sehingga harus dilaksanakan.
Nilai-Nilai Dasar Pelayanan Publik
Nilai-nilai dasar Pelayanan Publik yang diaktualisasikan dalam kegiatan
ini yakni :
a. Kepentingan umum; yaitu nilai dasar ini sangat perlu
diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan merilis berita dengan
tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau
golongan.
b. Keprofesionalan; yaitu hasil rilis berita menyimpulkan informasi
berita yang dirilis harus bermanfaat pada khalayak.
c. Keterbukaan; yaitu setiap pegawai terkait/stakeholder dapat
dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai
kegiatan ini.
d. Akuntabilitas; yaitu Proses upload berita harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Ketepatan waktu; yaitu penyelesaian setiap tahapan kegiatan
dilakukan tepat waktu sesuai dengan rancangan aktualisasi.
f. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. yaitu setiap tahapan
kegiatan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
64
Nilai-Nilai Dasar Whole of Government
Nilai-nilai dasar Whole of Government yang diaktualisasikan dalam
kegiatan ini yakni :
a Koordinasi sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan rilis berita antara
penulis dan atasan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan
kegiatan ini.
b Kolaborasi sebagai suatu bentuk nilai kerjasama untuk mencapai
hasil yang diinginkan sangat perlu diaktualisasikan kedalam tahapan
kegiatan upload berita.
Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi
Mengupload berita tentang kegiatan pengadilan merupakan
keterbukaan informasi publik sehingga mendukung pencapaian Visi
Terwujudnya Pengadilan Agama Jambi yang Agung dan Misi
Pengadilan Agama Jambi yakni :
1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi
2. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi
3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama
Jambi
Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
1. Adanya kemandirian, bebas dari intervensi oleh pihak manapun
dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Integritas dan Kejujuran yakni perilaku yang jujur dan adil dalam
menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan pimpinan
dan stakeholder akan kredibilitas kegiatan dibuatnya. Integritas dan
kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
3. Akuntabilitas yakni harus mampu melaksanakan tugas profesional
dan penuh tanggung jawab.
65
4. Responsibilitas yakni perilaku tanggap atas kegiatan ini serta
berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat
terlaksananya kegiatan ini.
5. Keterbukaan yakni salah satu upaya tahapan kegiatan untuk
menjamin adanya informasi berita yang benar.
6. Ketidakberpihakan atas tahapan kegiatan yang jujur dan adil, serta
dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan
pendapat/kepentingan para pihak terkait.
Analisis Dampak
Dampak dari hasil kegiatan:
Level Organisasi
- Dapat memudahkan akses informasi yang cepat kepada masyarakat
sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada
organisasi (level organisasi)
Level Individu
- Dengan adanya kejujuran dalam merilis berita akan memberikan
kepercayaan kepada pimpinan (level individu)
Bila kegiatan ini tidak dilakukan, maka
- Bagi Individu
Tidak mampu memahami Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan
kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu
- Bagi Organisasi
Adanya suatu keputusan merilis berita yang ternyata dibuat dengan
kurang sempurna/melanggar kode etik karena tidak terhimpun secara
lengkap dapat mengurangi kepercayaan public kepada Pengadilan
Agama Jambi.
66
Dokumentasi Kegiatan :
Gambar 15. Konsultasi dan koordinasi dengan kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan
mengenai konsep pembuatan berita kegiatan rapat koordinasi
Gambar 16. Membuka halaman admin dan login untuk menguloap berita
67
Gambar 17. Mengkonsep berita melalui halaman admin
Gambar 18. Menguload berita kegiatan rapat koordinasi
Gambar 19. Hasil Upload /rilis berita mengenai layanan e-court
68
Kegiatan 3 : Sosialisasi e-court dengan e-learning di Pengadilan
Agama Jambi
Tanggal Kegiatan 4-9 September 2019
Output Output dari kegiatan ini adalah :
1. Surat Undangan
2. Capture nomor surat keluar elektronik
3. Capture hasil pencarian panduan
penggunaan e-learning dan pembelajaran e-
court.
4. Dokumen daftar hadir peserta
5. Dokumen notulen hasil sosialisasi
6. Foto Kegiatan
Gambaran Umum Kegiatan
Sistem e-learning yang dirancang khusus, atau lebih dikenal sebagai
ELMARI (Elearning Mahkamah Agung), telah diluncurkan oleh Ketua
Mahkamah Agung RI, Bapak Hatta Ali, pada tanggal 9 Mei 2014 di
Jakarta. Berdasarkan petunjuk Ketua Mahkamah Agung, Mahkamah
Agung telah menambah bahan materi agar pengadilan-pengadilan dapat
mengadopsi kultur belajar secara mandiri guna meningkatkan kapasitas
seluruh hakim dan staf pengadilan. Penulis mencoba berkonsultasi
dengan pimpinan dan staf bertujuan mencari informasi tentang panduan
atau pembelajaran e-court memalui e-learning (ELMARI). Penulis
berpendapat bahwa e-learning salah satu cara pembelajaran jarak jauh
yang dapat digunakan hakim dan staf dengan cepat, efektif dan efisien
dalam meningkatkan pengetahuan. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk
dilakukan sosialisasi kembali pentingnya belajar e-court melalui e-learning
yang telah menjadi bahan materi ELMARI. Pelaksanaan sosialisasi e-
Court melalui e-learning di Pengadilan Agama Jambi dilakukan sebagai
bentuk Komunikasi tatap muka. Komunikasi dilakukan agar informasi
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL
JUDUL

More Related Content

What's hot

Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungMutiara Bunda Ulil Albab
 
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...DerisBenu
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...Warnet Raha
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidananOperator Warnet Vast Raha
 
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanCover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanAdhe II
 
Halaman persetujuan
Halaman persetujuanHalaman persetujuan
Halaman persetujuanAri Iswanto
 
Kata pengantar iwan
Kata pengantar iwanKata pengantar iwan
Kata pengantar iwanSadam Zeo
 

What's hot (16)

Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandungTinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
Tinjauan pelaksanaan disiplin kerja pegawai di kecamatan astanaanyar bandung
 
Kti wa ode aulia nurfatullah
Kti wa ode aulia nurfatullahKti wa ode aulia nurfatullah
Kti wa ode aulia nurfatullah
 
Kti desi akbid paramata raha
Kti desi akbid paramata rahaKti desi akbid paramata raha
Kti desi akbid paramata raha
 
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
Peningkatan minat baca peserta didik kelas vi melalui gerakan literasi pada s...
 
Kti wa ode yudiana
Kti wa ode yudianaKti wa ode yudiana
Kti wa ode yudiana
 
Kti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurliliKti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurlili
 
Kti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurliliKti akbid paramata nurlili
Kti akbid paramata nurlili
 
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANFAAT KOLOSTRUM DI WILAYAH KERJA PUS...
 
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidananManajemen dan pendokumentasian  asuhan kebidanan
Manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan
 
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluanCover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
Cover Laporan Beserta dengan kata pengantar , daftar isi , pendahuluan
 
Halaman persetujuan
Halaman persetujuanHalaman persetujuan
Halaman persetujuan
 
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
Laporan landasan keguruan 1 (Magang)
 
Kti hasriani
Kti hasrianiKti hasriani
Kti hasriani
 
Kti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata rahaKti yunianti akbid paramata raha
Kti yunianti akbid paramata raha
 
Kata pengantar iwan
Kata pengantar iwanKata pengantar iwan
Kata pengantar iwan
 
Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)
Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)
Laporan Magang (Landasan Keguruan 2)
 

Similar to JUDUL

LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...Yunita Permatasari Fushia Dewi
 
L.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdf
L.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdfL.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdf
L.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdffatriaalqindy
 
Kesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negaraKesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negaradhiratamahatta
 
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK Disma Ariyanti W
 
Modul wawasan kebangsaan
Modul wawasan kebangsaanModul wawasan kebangsaan
Modul wawasan kebangsaanMARGIUTAMI4
 
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdfFikriyaSholihatin1
 
Analisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdfAnalisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdfOtoNurFaLah1
 
LA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docx
LA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docxLA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docx
LA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docxenggaaditya1
 
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfLAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfSITTISARLIATI
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...Nurul Angreliany
 
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...Feri Ento
 
Analisis Isu Kontemporer
Analisis Isu KontemporerAnalisis Isu Kontemporer
Analisis Isu Kontemporerdhiratamahatta
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Warnet Raha
 
MPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdf
MPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdfMPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdf
MPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdfGamaDehilio
 
Laporan aktualisasi cpns
Laporan aktualisasi cpnsLaporan aktualisasi cpns
Laporan aktualisasi cpnsputrirahmayuni
 
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)Ahmad Sayadi
 
Tampilan juknis pkh sip
Tampilan juknis pkh sipTampilan juknis pkh sip
Tampilan juknis pkh sipRahmat Alam
 

Similar to JUDUL (20)

LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
LAPORAN AKTUALISASI LATSAR CPNS 2019 YUNITA PERMATASARI FUSHIA DEWI - JFT PEN...
 
L.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdf
L.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdfL.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdf
L.A. FATRIA HIKMATIAR AL QINDY FINAL.pdf
 
Kesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negaraKesiapsiagaan Bela negara
Kesiapsiagaan Bela negara
 
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK Rancangan Aktualisasi Guru TIK
Rancangan Aktualisasi Guru TIK
 
Modul wawasan kebangsaan
Modul wawasan kebangsaanModul wawasan kebangsaan
Modul wawasan kebangsaan
 
Silvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. PdSilvester Nyawai, S. Pd
Silvester Nyawai, S. Pd
 
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
2. Analisis Isu Kontemporer.pdf
 
Analisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdfAnalisis_isu_kontemporer.pdf
Analisis_isu_kontemporer.pdf
 
LA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docx
LA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docxLA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docx
LA TYAS SIAP UPLOAD-digabungkan-dikonversi.docx
 
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdfLAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
LAPORAN HASIL AKTUALISASI.pdf
 
Daftar isi
Daftar isiDaftar isi
Daftar isi
 
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
RA - UPAYA PENINGKATAN KEMATANGAN UKPBJ DENGAN PEMENUHAN BUKTI DUKUNG VARIABE...
 
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21  PADA MATA PELAJARAN PEN...
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 PADA MATA PELAJARAN PEN...
 
Analisis Isu Kontemporer
Analisis Isu KontemporerAnalisis Isu Kontemporer
Analisis Isu Kontemporer
 
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
Manajemen dan Pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn”T”...
 
MPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdf
MPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdfMPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdf
MPP LAPORAN KKL JAKARTA ALISHA AZZAHRA (2) (2) (1).pdf
 
Laporan Kkl Awal
Laporan Kkl AwalLaporan Kkl Awal
Laporan Kkl Awal
 
Laporan aktualisasi cpns
Laporan aktualisasi cpnsLaporan aktualisasi cpns
Laporan aktualisasi cpns
 
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)
Laporan praktek kerja industri (prakerin) smk al baisuny 2014-2015 (jazuli)
 
Tampilan juknis pkh sip
Tampilan juknis pkh sipTampilan juknis pkh sip
Tampilan juknis pkh sip
 

Recently uploaded

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxheru687292
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxsitifaiza3
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxchleotiltykeluanan
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 

Recently uploaded (9)

PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptxPENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
PENGENDALIAN MUTU prodi Blitar penting untuk dimiliki oleh masyarakat .pptx
 
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptxPPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
PPT ANEMIA pada remaja maupun dewasapptx
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptxBAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
BAGAIAMANA PANCASILA MENJADI SISTEM ETIKA.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 

JUDUL

  • 1. i LAPORAN AKTUALISASI LATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL FORMASI UMUM GOLONGAN III PENINGKATAN PENGETAHUAN PEGAWAI DALAM PENERAPAN E-COURT DI PENGADILAN AGAMA JAMBI KELAS 1 A Oleh: ERPAN ZULKARNAEN NIP. 198408112019031006 Peserta Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan III Angkatan CIV NDH: 25 PEMERINTAH PROVINSI SUMATRA SELATAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIV BEKERJASAMA DENGAN BALITBANG DIKLAT KUMDIL MAHKAMAH AGUNG RI TAHUN 2019
  • 2. ii LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN PEGAWAI DALAM PENERAPAN E-COURT DI PENGADILAN AGAMA JAMBI KELAS 1 A Oleh: ERPAN ZULKARNAEN NDH: 25 Telah Disetujui pada: Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019 Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatra Selatan COACH, Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si. Widyaiswara Ahli Madya NIP. 1967111998032002 MENTOR, Dra. Hj. Rosliani, S.H., M.A. Ketua Pengadilan Agama Jambi NIP 19631008.198903.2.003
  • 3. iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI PENINGKATAN PENGETAHUAN PEGAWAI DALAM PENERAPAN E-COURT DI PENGADILAN AGAMA JAMBI KELAS 1 A Oleh: ERPAN ZULKARNAEN NDH: 25 Telah Diseminarkan pada: Hari/Tanggal : Kamis, 3 Oktober 2019 Tempat : BPSDMD Provinsi Sumatra Selatan Disetujui Oleh: An. Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan Kepala Bidang PK Manajerial Hj. Holijah, S.H., M.H NIP. 196909071996032004 COACH, Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si. Widyaiswara Ahli Madya NIP. 1967111998032002 MENTOR, Dra. Hj. Rosliani, S.H., M.A. Ketua Pengadilan Agama Jambi NIP 19631008.198903.2.003
  • 4. iv KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb. Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat serta hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Pegawai Dalam Menerapkan E-Court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya hingga pada umatnya sampai akhir zaman. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat diangkat menjadi PNS di Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya laporan aktualisasi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia; 2. Kapuslitbang Mahkamah Agung RI beserta jajarannya yang telah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Golongan III Mahkamah Agung RI; 3. Ibu Dra. Hj. Rosliani, S.H,.M.A, Ketua Pengadilan Agama Jambi sekaligus mentor beserta Wakil Ketua, Drs.H. Efrizal, S.H.,M.H dan seluruh pejabat struktural dan fungsional Pengadilan Agama Jambi, terima kasih atas support dan bimbingannya; 4. Bapak Drs. H. Paet Hasibuan, S.H, M.A sebagai mentor yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan rancangan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan III; 5. Ibu Hj. Tarbiyah, S.Pd, M.M, Kepala BPSDMD provinsi Sumsel beserta jajarannya yang telah memfasilitasi pelaksanaan pelatihan dasar CPNS Golongan III Mahkamah Agung RI;
  • 5. v 6. Ibu Dr. Ir. Hj. Eva Novaria, M.Si sebagai coach yang telah membimbing, memfasilitasi, dan memotivasi penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi kegiatan selama pelatihan dasar CPNS; 7. Bapak dan Ibu Widyaiswara dan pelatih yang telah memberikan ilmu tentang implementasi dan internalisasi nilai-nilai ANEKA, peran dan kedudukan ASN selama pelatihan dasar CPNS. 8. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Formasi Umum Golongan III Angkatan CIV Tahun 2019, BPSDMD Sumsel dan Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung. 9. Teristimewa Istri tercinta, Nova Indah Purnama dan anak-anak serta keluarga yang telah memberi support dan do’a untuk penulis selama ini. 10.Rekan-rekan Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Formasi Umum Golongan III Angkatan CIV Mahkamah Agung RI Tahun 2019 yang sangat luar biasa dan mendukung penulis selama menjalani seluruh kegiatan Latsar CPNS. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam laporan aktualisasi ini. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan laporan aktualisasi ini. Semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang membutuhkan. Palembang, 3 Oktober 2019 Penulis, Erpan Zulkarnaen, S.IP
  • 6. vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii KATA PENGANTAR .............................................................................. iv DAFTAR ISI............................................................................................. v DAFTAR TABEL ..................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang................................................................... 1 B. Tujuan dan Manfaat............................................................ 4 C. Ruang Lingkup.................................................................... 6 Bab II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)........................... 7 A. Deskripsi Organisasi........................................................... 7 1. Profil Organisasi ........................................................... 7 2. Visi, Misi, Nilai-nilai Organisasi..................................... 10 B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik ....................................... 12 C. Analisis Isu.......................................................................... 14 D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih ........................ 16 E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS .............................................. 17 F. Matrik Rancangan............................................................... 28 G. Jadwal Kegiatan ................................................................. 36 H. Kendala dan Antisipasi ....................................................... 40 BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI.............................................. 41 A. Pendalaman Core Isu Terpilih dan Analisis Dampak.......... 41 B. Capaian Kegiatan Habituasi ............................................. 108 BAB IV PENUTUP.............................................................................. 110 A. Kesimpulan....................................................................... 110 B. Rekomendasi.................................................................... 111 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 112 LAMPIRAN............................................................................................ 113
  • 7. vii DAFTAR TABEL Tabel 1 Penggolongan Isu..................................................................... 13 Tabel 2 Identifikasi isu berdasarkan Kriteria AKPK............................ 14 Tabel 3 Analisis Isu Menggunakan USG.............................................. 15 Tabel 4 Nilai Dasar Akuntabilitas.......................................................... 18 Tabel 5 Nilai Dasar Nasionalisme......................................................... 21 Tabel 6 Nilai Dasar Etika Publik............................................................ 22 Tabel 7 Nilai Dasar Komitmen Mutu..................................................... 24 Tabel 8 Nilai Dasar Anti-Korupsi .......................................................... 24 Tabel 9 Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan............................... 30 Tabel 10 Kendala dan Antisipasi dalam habituasi .............................. 40
  • 8. viii DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Bagan Organisasi Pengadilan Agama Jambi....................... 8 Gambar 2 Diagram Mip Map Isu Terpilih.............................................. 16 Gambar 3 Konsultasi dan memohon persetujuan Ketua PA Jambi untuk mengadakan Rakor .................................................. 54 Gambar 4 Konsultasi dan memohon persetujuan waka PA Jambi untuk mengadakan Rakor............................................................. 54 Gambar 5 Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait (panmud permohonan)....................................................... 54 Gambar 6 Berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala Dalam Pembuatan Undangan ............................................ 55 Gambar 7 Capture hasil pencarian bahan e-court .............................. 55 Gambar 8 Scan Surat Undangan Rakor yang ditandatangani ketua PA Jambi ................................................................................... 55 Gambar 9 Staff umum menginput nomor surat undangan secara elektronik............................................................................. 56 Gambar 10 Screenshoot nomor surat undangan secara elektronik.. 56 Gambar 11Pelaksanaan Rapat Koordinasi sharing pengetahuan e- court dihadiri pimpinan dan stakeholder.......................... 57 Gambar 12 Scan rekap daftar hadir peserta rapat koordinasi ........... 57 Gambar 13 Melaporkan hasil rapat dan dituangkan dalam notulen rapat..................................................................................... 58 Gambar 14 Scan notulen rapat koordinasi .......................................... 58 Gambar 15 Konsultasi dan koordinasi dengan kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan mengenai konsep pembuatan berita kegiatan rapat koordinasi................................................... 66 Gambar 16 Membuka halaman admin dan login untuk menguloap berita.................................................................................... 66 Gambar 17 Mengkonsep berita melalui halaman admin .................... 67 Gambar 18 Menguload berita kegiatan rapat koordinasi.................... 67
  • 9. ix Gambar 19 Hasil Upload /rilis berita mengenai layanan e-court........ 67 Gambar 20 Konsultasi dan memohon persetujuan Ketua PA Jambi untuk mengadakan Sosialisasi.......................................... 78 Gambar 21 Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait (panmud )............................................................................. 78 Gambar 22 Berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala Dalam Pembuatan Undangan ............................................ 78 Gambar 23 Surat Undangan Sosialisasi .............................................. 79 Gambar 24Staff umum menginput nomor surat undangan secara elektronik............................................................................. 79 Gambar 25Capture nomor surat undangan secara elektronik .......... 79 Gambar 26Capture Panduan Penggunaan E-learning ....................... 80 Gambar 27 Sosialisasi E-Court melalui E-Learning............................ 80 Gambar 28Melaporkan hasil rapat dan dituangkan dalam notulen rapat..................................................................................... 81 Gambar 29 Notulen hasil rapat............................................................. 81 Gambar 31 Konsultasi dan koordinasi dengan atasan (Kassubag Kepegawaian dan Ortala)................................................... 91 Gambar 32 Membuat naskah kuisioner jenis kebutuhan diklat secara elektronik............................................................................. 91 Gambar 33Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ......................... 92 Gambar 34 Meminta bantuan staff umum untuk memberi nomor surat elektronik............................................................................. 92 Gambar 35 Menyebarkan dan memandu responden dalam pengisian kuesioner............................................................................. 93 Gambar 36 Hasil kuesioner................................................................... 93 Gambar 37 Hasil analisis kebutuhan pelatihan berdasarkan hasil kuesioner............................................................................. 94 Gambar 38 Melaporkan hasil analisis kepada pimpinan (sekretaris) 94 Gambar 39 Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Panitera (salah satu pimpinan satker)............................................ 102
  • 10. x Gambar 40 Membuat naskah kuisioner secara elektronik. ............. 102 Gambar 41 Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat secara elektronik......................................... 103 Gambar 42 Menyebar dan memandu responden dalam pengisian kuesioner........................................................................... 103 Gambar 43 Hasil kuesioner................................................................. 104 Gambar 44 Melaporkan hasil kuesioner kepada pimpinan Pengadilan Agama Jambi..................................................................... 104
  • 11. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara belum berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon dalam rekrutmen, pengangkatan, penempatan, dan promosi pada jabatan sejalan dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Perbaikan kinerja aparatur sipil saat ini merupakan suatu keharusan jika dikaitkan dengan perkembangan dan tuntutan good governance, yaitu profesionalisme, akuntabilitas, penegakan etika dan moral dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pada dasarnya, Good governance diarahkan untuk mengimplementasikan tata kelola pemerintahan yang ideal. Keberadaan Pegawai Negeri Sipil dalam hal ini Aparatur Sipil Negara (ASN) harus bersikap professional yang berkarakter yaitu PNS yang karakternya dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai bidang tugasnya sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan masyarakat. Oleh karena itu diperlukannya Sumber Daya Manusia yang unggul demi Indonesia maju. Untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang memiliki kewajiban mengelola dan
  • 12. 2 mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen aparatur sipil negara. Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang mampu menyelenggarakan pelayanan publik dan menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan NKRI, perlu adanya UU yang mengatur tentang ASN. Sebagai tindak lanjut, pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia aparatur negara agar memiliki profesionalitas kinerja, Pemerintah mengeluarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negeri sebagai pengganti UU No 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian telah diubah dengan UU No 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan atas UU No 8 Tahun 1974 yang sudah tidak sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global. Penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik. Apabila setiap lembaga pemerintah dapat memberikan layanan prima kepada masyarakat maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani. Dewasa ini tengah berkembang sebuah era baru yang dikenal dengan era Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0). Era ini merupakan revolusi keempat dari dunia perindustrian. Birokrasi harus mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Birokrasi harus mengubah cara bekerja agar tidak “terlindas” oleh perkembangan teknologi informasi. Namun, saat ini lembaga administrasi negara telah mengeluarkan pedoman pengembangan kompetensi ASN bagi instansi pemerintah. Hal ini diatur melalui Peraturan LAN Nomor 10/2018 tentang Pengembangan Kompetensi ASN. Diterbitkannya pedoman ini menjadi momen penting bagi pengembangan kompetensi ASN di Indonesia. Peraturan tersebut bisa menjadi pedoman bagi instansi pemerintah dalam mengembangkan kompetensi ASN. Dengan begitu, ke depan pengembangan kompetensi ASN diharapkan menjadi sesuatu yang diperhatikan serius oleh instansi
  • 13. 3 pemerintah serta dalam pelaksanaannya bisa dilakukan lebih terencana dan tersistematis. Layaknya sebuah sistem manajemen, pengembangan kompetensi ASN harus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Proses ini merupakan sebuah siklus, karena hasil evaluasi nanti akan menjadi input dalam perencanaan tahun selanjutnya. Namun, dalam pelaksanaannya, tentu proses tersebut membutuhkan kolaborasi dan keseriusan banyak pihak. Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, peradilan agama, peradilan militer, dan peradilan tata usaha negara juga bertekad untuk memiliki PNS yang menjiwai kode etik, kode perilaku dan nilai-nilai dasar profesi PNS tersebut dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta dalam melaksanakan pelayanan publik kepada para pencari keadilan. Berdasarkan ketentuan pasal 2 ayat (4) Undang-undang No. 48 Tahun 2009 tentang kekuasaan kehakiman menyebutkan peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan pembaruan guna mengatasi kendala dan hambatan dalam proses penyelenggaraan peradilan. Maka dari itu Mahkamah Agung RI sebagai lembaga tinggi Negara melakukan trobosan baru yang dipadukan dengan kecanggihan teknologi zaman sekarang. Sistem online lah menjadi trobosan baru dalam penyelenggaraan peradilan. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi berupa jaringan internet maka dapat membuat sistem dalam bentuk aplikasi yang di sebut E-Court. Dengan sistem pengoprasian online maka orang yang mencari keadilan tidak perlu mendaftar dengan datang langsung ke pengadilan agama. Mahkamah Agung telah mengeluarkan peraturan tentang administrasi perkara secara elektronik yaitu PERMA RI No. 3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik. Maksud adanya peraturan ini tertera pada pasal 2 PERMA RI No. 3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik yaitu sebagai
  • 14. 4 landasan hukum penyelenggaran administrasi perkara di pengadilan secara elektronik untuk mendukung terwujudnya tertib administrasi perkara yang profesional, transparan, akuntanbel, efektif, efisien, dan modern. E-Court sendiri adalah sebuah instrumen Pengadilan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara online, pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan (Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara online . Aplikasi e- court perkara diharapkan mampu meningkatkan pelayanan dalam fungsinya menerima pendaftaran perkara secara online dimana masyarakat akan menghemat waktu dan biaya saat melakukan pendaftaran perkara. Pendaftaran Perkara Online dalam aplikasi e-court untuk saat ini baru dibuka jenis pendaftaran untuk perkara gugatan dan akan terus berkembang. Setiap CPNS wajib untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing- masing. Sebelum mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut, peserta menginternalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dalam proses latihan dasar, hal ini merupakan penerapan kurikulum baru sesuai dengan peraturan kepala Lembaga Administrasi Negara nomor 38 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan CPNS Golongan III. Sistem ini menuntut setiap peserta latsar untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, komitmen mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi ANEKA dengan isu “Peningkatan Pengetahuan Pegawai Dalam Menerapkan E-Court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A”. B. Tujuan dan Manfaat Tujuan umum adalah mengidentifikasikan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS, Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI serta mengaktualisasikannya. Aktualisasi merupakan cerminan dari ide-ide yang ada dalam fikiran seorang ASN. Aktualisasi tentunya diharapkan
  • 15. 5 mampu mewadahi nilai-nilai dari ANEKA yang menjadi nilai dasar ASN untuk dapat diinternalisasikan dalam ruang lingkup kerja. Dalam laporan aktualisasi ini penulis mengajukan sebuah fenomena yakni masih minimnya pengetahuan pegawai dalam penerapkan e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. Oleh karena itu, penulis mengidentifikasi ada beberapa tujuan dari aktualisasi yang diusulkan yaitu: 1. Tujuan Untuk Individu Mengaktualisasikan Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu dan meningkatkan kompetensi dan Profesionalisme dalam menjalankan tugas penulis sebagai Analis Kepegawaian di Pengadilan Agama Jambi. 2. Tujuan Untuk Masyarakat para pencari keadilan Mengoptimalisasikan aplikasi e-court di pengadilan Agama Jambi dengan meningkatkan pengetahuan pegawai sebagai salah satu solusi terwujudkan pelayanan prima kepada masyarakat 3. Tujuan Untuk Pengadilan Agama Jambi Terwujudnya visi dan misi Pegadilan Agama Jambi serta nilai-nilai organisasi. Manfaat dari kegiatan ini adalah 1. Bagi Individu Dapat memahami Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu dan memberikan sumbangsih dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme pegawai dalam penerapan E- Court di Pengadilan Agama Jambi 2. Bagi Masyarakat Para Pencari Keadilan Optimalisasi aplikasi e-court di pengadilan Agama Jambi dengan meningkatkan pengetahuan pegawai dapat memberikan pengaruh terhadap meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan Agama Jambi. 3. Bagi Pengadilan Agama Jambi
  • 16. 6 Meningkatkan efektivitas, efesiensi, inovasi serta mutu pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara online, pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan (Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara online di Pengadilan Agama Jambi yang sesuai dengan visi dan misi serta nilai- nilai organisasi. 4. Bagi Stakeholder Meningkatkan kualitas Pengadilan Agama sesuai dengan harapan pemerintah. C. Ruang Lingkup Latsar CPNS merupakan kegiatan pelatihan yang inovatif dan terintegrasi antara pembelajaran klasikal (tempat pelatihan) dan non- klasikan (instansi kerja). Pola ini bertujuan untuk membuka kesempatan bagi peserta untuk menginternalisasikan konsep PNS ideal dan kemudian mengaktualisasikannya di Pengadilan Agama Jambi. Proses ini merupakan pembelajaran habituasi, yaitu proses pembelajaran melalui penanaman kebiasaan, sehingga karakter PNS yang profesional akan melekat. Pelaksanaan Latsar CPNS Formasi Umum Golongan III Mahkamah Agung RI tahun 2019 bekerjasama dengan BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan dan instansi terkait. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus sampai dengan 4 Oktober 2019 yang terbagi dengan fase on-off campus.
  • 17. 7 BAB II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI) A. Deskripsi Organisasi 1. Profil Organisasi 1.a. Sejarah Organisasi Eksistensi Peradilan Agama sudah ada sebelum Indonesia merdeka, namun kewenangannya hanya sebatas mengadili Perkara dalam ruang lingkup Hukum keluarga diantara orang-orang pribumi yang beragama Islam. Eksistensi Peradilan Agama yang tercantum dalam Undang-Undang No. 48 tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman menegaskan bahwa kedudukan dan tugas Peradilan Agama sebagai Kekuasaan Kehakiman sejajar dengan Pengadilan lain yang ada,dikarenakan Peradilan Agama sebagai salah satu Badan Peradilan Negara disamping tiga Badan Peradilan lainnya (Peradilan Umum, Militer dan Tata Usaha Negara ) di Negara Republik Indonesia ini. Pengadilan Agama Jambi yang berada di wilayah Yuridiksi Pengadilan Tinggi Agama Jambi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1957 tentang Pembentukan PengadilanAgama/Mahkamah Syar’iyah diluar Jawa dan Madura yang kemudian diiringi dengan Penetapan Menteri Agama RI Nomor 58 tahun 1957 tanggal 13 Nopember 1957 tentang Pembentukan Pengadilan Agama /Mahkamah Syar’iyah di Sumatera. Didirikan pada tanggal 31 Agustus 1958 berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor : B/I/32/1622. Gedung yang ditempati pada waktu itu adalah bekas kantor Kodim dibelakang Kantor lama Walikota Jambi di depan rumah sakit Polisi Jalan Raden Mattaher Kota Jambi (menurut suatu sumber berkantor di Kantor Urusan Agama Batanghari yang terletak di Kebun Bungo). Kemudian pernah menempati gedung disamping Kantor Departemen Agama yang sekarang berada di Jl. Prof Dr Hamka
  • 18. 8 simpang Mutiara Kota Jambi dan pada tahun 1977, Pengadilan Agama Jambi menempati gedung yang dibangun di Jl. Ade Irma Suryani dibelakang Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jambi di Komplek Telanaipura dengan biaya PELITA tahun anggaran 1977/1978, kemudian tahun 1998 Pengadilan Agama Jambi pindah dan menempati gedung sendiri di Jl. Jakarta Kotabaru Kota Jambi. Selanjutnya Pengadilan Agama Jambi mendapat dana melalui DIPA Pengadilan Agama Jambi untuk pembangunan Kantor dengan luas tanah 3500 M2 lantai. 1.b Struktur Organisasi Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jambi Kelas IA
  • 19. 9 1.c Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Jambi merupakan Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam, serta wakaf, shadaqah dan ekonomi syariah, sebagaimana diatur dalam Pasal 49 Undang-undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang Peradilan Agama. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; 2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; 3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian dan keuangan kecuali biaya perkara); 4. Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 6. Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/ tabungan, pensiunan dan sebagainya;
  • 20. 10 7. Pelaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, pelaksanaan hisab rukyat, pelayanan riset/penelitian dan sebagainya. 2. Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi Visi : "Terwujudnya Pengadilan Agama Jambi yang Agung" Misi : 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi 2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan Kepada Pencari Keadilan 3. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi Nilai-nilai utama badan peradilan Nilai-nilai inilah yang akan menjadi dasar perilaku seluruh warga badan peradilan dalam upaya mencapai visinya adalah: 1. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945) a. Kemandirian Institusional: Badan Peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). b. Kemandirian Fungsional: Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman). Artinya, seorang Hakim dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan dasar hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh,
  • 21. 11 tekanan, atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun dan dengan alasan apapun juga. 2. Integritas dan Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya. Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas putusan yang kemudian dibuatnya. Integritas dan kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan. 2. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Hal ini antara lain diwujudkan dengan memperlakukan pihak- pihak yang berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti perkembangan masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula halnya dengan aparatur peradilan, tugas-tugas yang diemban juga harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan profesional. 4. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 UndangUndang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Badan Peradilan harus tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat mencapai peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya 20 ringan. Selain itu, hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
  • 22. 12 5. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 5 Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Salah satu upaya badan peradilan untuk menjamin adanya perlakuan sama di hadapan hukum, perlindungan hukum, serta kepastian hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum yang berlaku dan penerapannya di Indonesia. 6. Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. Untuk itu, aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-pihak yang berperkara. 7. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman) Setiap warga negara, khususnya pencari keadilan, berhak mendapat perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sah. B. Deskripsi Isu/Situasi Prolematik Pengadilan Setelah melakukan pengamatan dan analisis mengenai permasalahan di tempat bekerja yakni di Pengadilan Agama Jambi dilanjutkan dengan konsultasi dengan Coach dan Mentor, maka terpilih beberapa isu aktual yaitu sebagai berikut:
  • 23. 13 1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e- court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam penerapkan e- court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 3. Belum Optimalnya sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 4. Kurangnya pemenuhan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 5. Minimnya SDM pegawai dalam pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A Isu-isu di atas dapat digolongkan berdasarkan peran dan kedudukan ASN yang meliputi; Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government. Tabel 1. Penggolongan Isu No. Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak 1. Manajemen ASN Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. Pengelola aplikasi e-court yang ada di Pengadilan Agama Jambi belum memiliki uraian jabatan sehingga saat ini pengelola aplikasi e-court dalam melaksanakan tugas nya hanya berdasarkan dari rincian unit tugas di unit kerja masing masing. 2. Manajemen ASN dan Pelayanan Publik Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan e- court di Pengadilan Agama Jambi. Pengetahuan pegawai berguna untuk menentukan penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki masing-masing individu, namun saat ini belum optimal nya penempatan yang ada di Pengadilan Agama Jambi sesuai dengan kompetensi. 3. Pelayanan Publik dan Whole of Government Belum Optimalnya sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. E-Court sendiri adalah sebuah instrumen Pengadilan sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara online, pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan (Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara online . E- court merupakan pelayanan public yang memberikan kemudahan bagi masyarakat yang sangat berpengaruh pada pelayanan public dan tentunya adanya whole of government.
  • 24. 14 4. Pelayanan Publik, Manajemen SDM, Whole of Government Kurangnya pemenuhan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan e-court di di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. Dalam penerapan E-court di Pengadilan Agama perlu didukung sarana dan prasarana yang memadai seperti jaringan internet, computer dsb. Tentu hal ini mengoptimalkan pelaksanaan E- court. 5. Manajemen SDM, Pelayanan Publik Minimnya SDM pegawai dalam pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A SDM adalah hal yang sangat penting dalam mengoptimalkan aplikasi E-Court. Terdapat rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan E-court dimana memerlukan jumlah SDM yang cukup untuk mengantisipasi tumpeng tindih pekerjaan. C. Analisis Isu Dari isu aktual yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu terpilih dengan analisis kriteria Aktual, Kekhalayakan Problematik dan Kelayakan (AKPK). Tabel 2. Identifikasi isu berdasarkan Kriteria AKPK. NO. ISU A (1- 5) K (1-5) P (1-5) K (1-5) JL H PERINGKAT 1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. 4 3 2 3 12 2 2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. 4 3 4 4 15 1 3. Belum Optimalnya sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 4 3 2 3 12 3 4. Kurangnya pemenuhan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan e-court di di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 4 3 2 2 11 4 5. Minimnya SDM pegawai dalam pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A 4 3 2 2 11 5 Analisis Kriteria Isu dengan alat analisis AKPK tersebut kemudian diambil tiga nilai tertinggi yaitu: 1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e- court di Pengadilan Agama Jambi.
  • 25. 15 2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. 3. Belum optimalisasi sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. Dari ketiga kriteria isu yang mendapat ranking tiga besar tersebut kemudian dilkaukan analisis lanjutan yaitu analisis kualitas isu dengan alat analisis USG. USG (kualitas isu) yakni: 1. Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti 2. Seriousness: seberapas serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. 3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG. Tabel 3. Tabel Analisis Isu Menggunakan USG NO. Penilaian Masalah Kreteria JLH PERINGKAT U (1-5) S (1-5) G (1-5) 1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. 3 3 3 9 3 2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. 4 5 4 13 1 3. Belum optimalnya sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 3 3 4 10 2
  • 26. 16 Berdasarkan penentuan kualitas Isu dengan alat analisis USG maka tergambar ranking tertinggu yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu: Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi D. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih Setelah melewati proses identifikasi isu menggunakan kriteria AKPK dan USG didapatkan 1 isu prioritas yang akan yang akan dicari penyelesaiannya, yaitu: “Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi”. Untuk mencari akar permasalahan dari isu prioritas diatas, maka dilakukan teknik analisis isu dengan ,menggunakan mind map. Gambar 2.Diagram Mind Map Isu terpilih Isu : Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. Masih belum fahamnya pegawai dalam mengoperasikan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi Belum terlaksananya secara optimal PERMA RI No. 3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik Solusi : Peningkatan pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi.
  • 27. 17 Dari hasil analisa mengunakan diagram Mind Map, akar permasalahan dari isu yang terpilih terdapat permasalahan yang menyebabkan terjadinya isu yaitu .masih kurangnya pengetahuan pegawai dalam menerapkan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. Hal-hal yang menjadi pertimbangan, yakni : 1. Sosialisasi kepada kuasa hukum dan masyarakat telah dilakukan baik secara langsung maupun melalui banner, website atau media social 2. Sarana dan prasana e-court telah memadai dengan adanya jaringan internet yang kuat, perangkat computer dsb 3. Uraian jabatan telah dibuat untuk masing-masing petugas atau pegawai yang terkait, sehingga masing-masing sudah mengetahui job describes nya. E. Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ANEKA) 1. Akuntabilitas Akuntabilitas penting untuk dijaga oleh semua institusi dan unit di dalamnya. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu menjadi insan yang bertanggungjawab atas amanah jabatan yang telah diberikan. Peningkatan akuntabilitas individu akan berdampak pada peningkatan akuntabilitas instansi. PNS bertugas untuk mewujudkan nilai-nilai publik. Nilai-nilai tersebut seperti: a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
  • 28. 18 b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis; c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik; d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Adapun nilai-nilai dasar akuntabilitas yaitu: Tabel 4 Nilai Dasar Akuntabilitas Nilai Dasar Akuntabilitas • Kepemimpinan • Transparansi • Integritas • Tanggungjawab • Keadilan • Kejelasan • Keseimbangan • Kejelasan • Konsistensi Akuntabilitas mengharuskan pejabat suatu jabatan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Salah satu indikatornya adalah dengan melaporkan keseluruhan kegiatan yang dilakukannya secara berkala sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Aspek-aspek akuntabilitas mencakup antara lain sebagai berikut : a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan. ASN bekerja atas regulasi dan SOP (Standard of Procedure) yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, ASN harus bisa memastikan hubungan antara dirinya dengan atasan dan masyarakat berjalan dengan baik.
  • 29. 19 b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil. Akuntabilitas mengarahkan ASN untuk menjadi insan yang bertanggungjawab dan inovatif. ASN harus mampu berkontribusi positif demi kemajuan bangsa yang berujung pada kesejahteraan. c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan. Perwujudan dari rasa tanggung jawab adalah adanya laporan kinerja. d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi. Setiap kinerja ASN akan menghasilkan konsekuensi. Akuntabilitas memastikan ASN akan mendapatkan reward jika produktif, memberikan punishment ketika menyimpang dari aturan yang berlaku. e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas bertujuan untuk memperbaiki sistem kerja ASN dari waktu ke waktu. Dewasa ini kemajuan teknologi informasi memberikan peluang bagi terciptanya e-Government yang mengedepankan pemerintah yang dinamis dan transparan. Sehingga proses-proses penyelenggaraan negara menjadi lebih baik. 2. Nasionalisme Salah satu fungsi dari ASN sesuai dengan pasal 10 UndangUndang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah pelaksana kebijakan. ASN memiliki peran untuk mendukung pemerintah yang sedang berjalan sesuai dengan konstitusi negara. Nasionalisme berkaitan erat dengan rasa cinta terhadap negara. Nasionalisme. Nasionalisme juga meliputi seperangkat nilai yang mengandung cita-cita kemerdekaan suatu bangsa. Cita-cita Indonesia telah tertuang dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yang secara umum menginginkan terciptanya kemakmuran dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 30. 20 Patologi birokrasi mesti dihindari karena dapat mengakibatkan ASN menjadi individualis, mempertahankan status quo, tertutup terhadap perubahan, dan melakukan pemusatan serta berpotensi menyalahgunakan wewenang yang diberikan. ini membuat birokrasi juga dapat memiliki kecenderungan mengutamakan kepentingan sendiri, mempertahankan status quo dan resisten terhadap perubahan serta melakukan pemusatan kekuasaan. Patologi birokrasi ini tentunya akan mengikis rasa nasionalisme akibat stigma buruk masyarakat terhadap birokrasi. ASN harus mengedepankan etika publik dalam menjalankan tugasnya. Masyarakat tentunya akan lebih nyaman ketika dilayani oleh ASN yang bertutur kata sopan dan menunjukkan keikhlasan dalam bekerja daripada oleh ASN yang hanya mengedepankan materi atas apa yang ia kerjakan. Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”. Pengucapan sumpah tersebut merupakan bentuk janji dan loyalitas ASN kepada negara. ASN merupakan unit pendukung terciptanya cita-cita negara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Pancasila, UUD 1945, dan NKRI adalah hal yang tidak bisa ditawar sebagai semangat bangsa. Maka dari itu, seorang ASN harus mengorbankan jiwa dan raga untuk mempertahankan keutuhan negara dan bangsa. Nilai-nilai dasar nasionalisme adalah sebagai berikut.
  • 31. 21 Tabel 5 Nilai Dasar Nasionalisme Nilai Dasar Nasionalisme • Menghormati Pendapat Orang Lain (Sila ke-4) • Cinta Tanah Air (Sila ke 3) • Tidak Diskriminatif (Sila ke 3) • Tenggang Rasa (Sila ke 2) • Rela Berkorban (Sila ke 3) • Kepentingan Bersama (Sila ke 3) • Disiplin ( Sila ke 2) • Membela Kebenaran (Sila ke 2) • Musyawarah Mufakat (Sila ke 4) • Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar 3. Etika Publik Etika dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Keterkaitan dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik atau buruk serta benar atau salahnya perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, antara lain : 1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila; 2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945; 3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak; 4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; 5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif; 6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur; 7. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; 8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
  • 32. 22 9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun; 10.Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi; 11.Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama; 12.Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai; 13.Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan, dan 14.Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat sistem karir. Tabel 6 Nilai Dasar Etika Publik Nilai Dasar Etika Publik • Jujur • Tanggap • Cepat • Santun • Tepat • Akurat • Profesional • Netralitas/Mandiri • Kesetaraan • Kebaikan • Sabar • Disiplin • Transparansi • Integritas • Akuntabilitas • Efektif • Efisien • Efektivitas • Kebenaran • Keadilan • Religius • Kebijaksanaan • Kepemimpinan • Komunikasi • Konsultasi • Kerjasama • Pencapaian Hasil 4. Komitmen Mutu Nilai komitmen mutu dibentuk dari beberapa konsep seperti efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu. Mutu menurut Edward Deming adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Sedangkan menurut Crossby, mutu merupakan nihil cacat, kesempurnaan, dan kesesuaian terhadap persyaratan (Yamit, 2010). Mutu dapat diartikan sebagai nilai keunggulan dari suatu produk barang atau jasa. Mutu tentunya juga menjadi daya tarik bagi konsumen ketika akan membeli suatu produk barang atau jasa. Semakin baik mutunya, maka semakin besar barang atau jasa tersebut digunakan oleh konsumen. Suatu organisasi harus berfokus pada bagaimana meningkatkan mutu yang dimilikinya. Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan mutu salah satunya dengan memberikan uraian tugas (job description) yang jelas bagi
  • 33. 23 setiap orang yang bertugas dalam organisasi tersebut. Zulian Yamit (2010) menyatakan bahwa ada beberapa instrumen untuk meningkatkan mutu yaitu: “brainstorming, motivating, nominal group technique (NGT), chart, cause and effect and effect diagram, data collection, pareto chart, histogram, scatter diagram, and control chart” Karakteristik nilai dasar orientasi mutu dalam suatu layanan seperti: 1. Komitmen bagi kepuasan masyarakat 2. Pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyum ramah 3. Pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak ada pemborosan sehingga meskipun dengan fasilitas seadanya namun tetap dapat memberikan kepuasan bagi masyarakat 4. Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada publik, terutama ketika terjadi perubahan, baik tuntuan kebutuhan pelanggan, perkembangan teknologi, maupun sebagai dampak dari lahirnya kebijakan baru 5. Penggunaan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan 6. Upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai cara seperti: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif, kolaborasi, dan benchmark. Pelayanan yang prima berbanding lurus kualitas mutu yang ada. Mutu akan meningkatkan ketertarikan pengguna jasa (user). Dalam konteks layanan, kepuasan user menjadi sangat penting sebagai pembuktian perubahan sistem ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu. dengan Inti dari pelayanan adalah memberi sesuatu kepada pihak lain.
  • 34. 24 Tabel 7 Nilai Dasar Komitmen Mutu Nilai Dasar Komitmen Mutu • Cepat • Cermat • Efisien • Efektif • Tepat Waktu • Profesional • Teliti • Upaya Perbaikan • Kreatif • Responsif • Inovatif • Akurat 5. Anti-Korupsi Korupsi menjadi permasalahan yang telah mengakar dan sulit diselesaikan secara total. Korupsi berkaitan erat dengan moralitas individu. Korupsi tidak hanya merugikan diri sendiri karena bisa tersangkut kasus hukum, namun juga merugikan masyarakat karena berkurangnya anggaran yang seharusnya bisa membangun berbagai wilayah di Indonesia terkhususnya di wilayah pinggiran. Korupsi mencederai banyak nilai yang dianut oleh ASN. ASN yang koruptif sudah pasti tidak akan menjadi ASN yang akuntabel. Para koruptor selalu menghindari transpansi. Transparansi merupakan hal penting dalam mencapai institusi yang akuntabel dan kredibel. Di daerah, perilaku koruptif cenderung sering terjadi. Kondisi ini jarak daerah dan pusat yang jauh sehingga pengawasan yang dilakukan oleh pusat terhadap daerah semakin melemah. Tabel 8 Nilai Dasar Anti-Korupsi Nilai Dasar Anti Korupsi • Jujur • Peduli • Mandiri • Disiplin • Tanggungjawab • Kerja keras • Sederhana • Berani • Adil
  • 35. 25 Nilai-nilai Dasar Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Manajemen PNS Manajemen ASN berkaitan dengan pengembangan karir, penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pola karir, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan. Adapun peran dari PNS yaitu sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Nilai-nilai dasar Manajemen ASN meliputi : 1. Profesionalitas 2. Proporsionalitas 3. Keterpaduan 4. Delegasi 5. Netralitas 6. Menghindari Konflik 7. Melaksanakan Tugas Sesuai Perintah 2. Pelayanan Publik Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik. Pelayan publik harus mengutamakan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi. Pelayan publik juga harus dapat memberikan layanan yang prima kepada pelanggan atau user. Salah satu bukti terciptanya layanan prima adalah dengan meningkatkan kepuasan pelanggan yang dapat dibuktikan dengan kuesioner atau secara umum tidak terjadi
  • 36. 26 penolakan dari lingkungan. Tolak ukur dalam melaksanakan pelayanan publik adalah dengan tersedianya layanan prima yang memiliki dimensi waktu, dimensi biaya, dimensi kualitas dan dimensi moral. Berdasarkan UU REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PUBLIK. Dalam pasal 4 dijelaskan tentang asas/nilai-nilai penyelenggaraan pelayanan publik yaitu : 1. kepentingan umum; yaitu Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan. 2. kepastian hukum; yaitu Jaminan terwujudnya hak dan kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan. 3. kesamaan hak; yaitu Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi 4. keseimbangan hak dan kewajiban; yaitu Pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan 5. keprofesionalan; yaitu Pelaksana pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas. 6. partisipatif; yaitu Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat. 7. persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; yaitu Setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan yang adil. 8. keterbukaan; yaitu Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan. 9. akuntabilitas; yaitu Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 37. 27 10.fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; yaitu Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam pelayanan. 11.ketepatan waktu; yaitu Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar pelayanan. 12.kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Yaitu Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau. 3. Whole of Government Whole of Government (WoG) memiliki arti sebagai pola interaksi yang dilakukan oleh institusi untuk menciptakan model pendektan integratif satu atap untuk memecahkan masalah yang timbul secara bersama. Setiap permasalahan punya cirinya masing-masing sehingga butuh langkah yang memenuhi unsur Koordinasi, Integrasi, Simplifikasi, dan Sinkronisasi (KISS) Inti dari WoG menurut Haligan (2011) adalah koordinasi- kolaborasi secara integratif serta manajemen berbagai tugas dan fungsi-fungsi di dalam organisasi tanpa adanya kontrol hierarkis di antara sesama partisipan yang ditujukan untuk memperoleh suatu hasil (outcome) yang tidak dapat dicapai apabila bekerja sendiri. Nilai – nilai dasar Whole of Government adalah : a. Koordinasi Kompleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan efisien antar lembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan b. Integrasi Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah sistem antar lembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh c. Singkronisasi
  • 38. 28 Singkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang berasal dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh sumber tersebut. d. Simplifikasi Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik terkait data/proses disuatu lembaga untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan biaya. F. Matrik Rancangan Aktualisasi Unit Kerja : Pengadilan Agama Jambi Identifikasi Isu : Isu yang diangkat :Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam penerapkan e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 1. Belum ditetapkannya uraian jabatan untuk pengelola aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 2. Masih minimnya pengetahuan pegawai dalam penerapkan e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 3. Belum Optimalnya sosialisasi tentang pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 4. Kurangnya pemenuhan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan e-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A. 5. Minimnya SDM pegawai dalam pelaksanaan E-court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A
  • 39. 29 Gagasan pemecahan Isu : 1. Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi 2. Merilis berita kegiatan rapat ke website Pengadilan Agama Jambi 3. Sosialisasi e-court dengan e-learning di Pengadilan Agama Jambi 4. Menganalisis kebutuhan pelatihan teknis pegawai yang berhubungan dengan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi 5. Membuat Kuesioner Online untuk monitoring pelaksanaan e-court di Pengadilan Agama Jambi.
  • 40. 30 Keterkaitan kegiatan-kegiatan tersebut dengan Nilai dasar ANEKA tercantum pada formulir 1 sebagai berikut Tabel 9 Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan (Formulir 1 ) No Kegiatan Tahapan Output/ Hasil Keterkaitan Nilai-nilai Profesi PNS Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1. Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk menyampaikan pengetahuan tentang e-court . a. Melakukan konsultasi dengan Ketua Pengadilan Agama Jambi (sekaligus mentor) dan Wakil Ketua serta meminta persetujuan untuk mengadakan rapat koordinasi dalam rangka sharing pengetahuan tentang e-court. b. Berkoordinasi dengan admin e- court atau pejabat terkait dalam pelaksanaan kegiatan. c. Menyiapkan bahan materi tentang e-court dari sumber web badan litbang mahkamah Agung RI dan sumber lain yang telah ada di Pengadilan Agama Jambi. d. Menyiapkan surat undangan tertuju kepada Hakim, Jajaran Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang ditandatangani pimpinan yang telah berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala a) Capture sumber informasi bahan e-court b) Surat Undangan c) Capture nomor surat keluar elektronik d) Dokumen daftar hadir peserta e) Dokumen notulen hasil rapat koordinasi f) Foto Kegiatan • Akuntabilitas: Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsisten • Nasionalisme: Kepentingan bersama, tidak diskriminatif, Musyawarah mufakat, menghormati pendapat orang lain, dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. • Etika Publik : Ramah, Sopan, • Komitmen Mutu: Inovasi, responsive, efektif Mengadakan Rapat koordinasi antar stakeholder untuk menyampaikan gagasan dan berbagi pengetahuan tentang e-court sesuai dengan visi dan misi yakni 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi 2. Meningkatkan Kualitas 1. Integritas dan Kejujuran 2. Akuntabilitas 3. Responsibiltas 4. Keterbukaan 5. Ketidakberpihakan
  • 41. 31 e. Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat Undangan secara elektronik f. Menyiapkan daftar hadir yang diketahui Ketua Pengadilan g. Pelaksanaan rapat koordinasi h. Membuat Notulen hasil rapat yang disetujui Ketua Pengadilan Agama Jambi • Anti Korupsi: Tanggung jawab, adil, peduli • Manajemen ASN :Profesional, netral, keterpaduan, menghindari konflik, • Pelayanan Publik: : Pembaharuan, lebih baik • WoG : Integrasi, Koordinasi, kolaborasi Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi 2. Merilis atau upload berita kegiatan rapat ke Website Pengadilan Agama Jambi a Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan setiap berita yang akan diupload. b Membuka halaman admin dan login c Membuat konsep berita yang akan diupload via halaman admin d Mengupload atau merilis berita kegiatan kedalam website • Capture login administrator Website • Capture konsep pembuatan berita di halaman admin • Capture Hasil rilis berita website tentang rapat koordinasi • Foto Kegiatan • Akuntabilitas: Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsisten • Nasionalisme: Kepentingan bersama, tidak diskriminatif, Musyawarah mufakat, menghormati pendapat orang lain, dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. • Etika Publik : Ramah, Sopan, Mengadakan Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi yakni 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi 2. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 3. Meningkatkan Kredibilitas 1. Integritas dan Kejujuran 2. Akuntabilitas 3. Responsibiltas 4. Keterbukaan 5. Ketidakberpihakan
  • 42. 32 • Komitmen Mutu: Inovasi, responsive, efektif • Anti Korupsi: Tanggung jawab, adil, peduli • Manajemen ASN :Profesional, netral, keterpaduan, menghindari konflik, • Pelayanan Publik: : Pembaharuan, lebih baik • WoG : Integrasi, Koordinasi, kolaborasi dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi 3. Sosialisasi e-court dengan e-learning a. Konsultasi dengan Ketua Pengadilan Agama Jambi (sekaligus mentor) meminta persetujuan untuk mengadakan sosialisasi e-court melalui e- learning. b. Berkoordinasi dengan admin e- court atau pejabat terkait c. Menyiapkan surat undangan yang ditandatangani pimpinan • Surat Undangan • Capture nomor surat keluar elektronik • Capture hasil pencarian panduan penggunaan e- learning dan • Akuntabilitas: Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsisten • Nasionalisme: Kepentingan bersama, tidak diskriminatif, Musyawarah mufakat, menghormati pendapat orang lain, dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mengadakan Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi yakni 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi 2. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 1. Integritas dan Kejujuran 2. Akuntabilitas 3. Responsibiltas 4. Keterbukaan 5. Ketidakberpihakan
  • 43. 33 d. Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat Undangan secara elektronik e. Menyiapkan dokumen panduan penggunaan e-learning yang telah di download dari www. e- learning.mahkamahagung.go.id f. Melaksanakan kegiatan sosialisasi e-court dengan e-learning g. Menyiapkan daftar hadir yang diketahui Ketua Pengadilan h. Membuat Notulen hasil rapat yang disetujui Ketua Pengadilan Agama Jambi pembelajaran e- court. • Dokumen daftar hadir peserta • Dokumen notulen hasil sosialisasi • Foto Kegiatan • Etika Publik : Ramah, Sopan, • Komitmen Mutu: Inovasi, responsive, efektif • Anti Korupsi: Tanggung jawab, adil, peduli • Manajemen ASN :Profesional, netral, keterpaduan, menghindari konflik, • Pelayanan Publik: : Pembaharuan, lebih baik • WoG : Integrasi, Koordinasi, kolaborasi 3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi 4. Analisis Kebutuhan pelatihan teknis pegawai yang berhubungan dengan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi. a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasan (Kassubag Kepegawaian dan Ortala). b. Membuat naskah kuisioner jenis kebutuhan diklat secara elektronik dimana susunan pertanyaannya dari berbagai sumber yang berhubungan dengan diklat. c. Menentukan responden kuesioner dalam hal ini terdapat minimal 10 a. Naskah kuisioner elektronik b. Surat Permohonan Pengisian Kuesioner c. Capture nomor surat d. Hasil Kuesioner Elektronik • Akuntabilitas: Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsisten • Nasionalisme: Kepentingan bersama, tidak diskriminatif, Musyawarah mufakat, Mengadakan kegitan ini sesuai dengan visi dan misi yakni 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi 2. Meningkatkan Kualitas 1. Integritas dan Kejujuran 2. Akuntabilitas 3. Responsibiltas 4. Keterbukaan 5. Ketidakberpihakan
  • 44. 34 responden yang mewakili masing- masing lini kerja. d. Membuat surat permohonan pengisian kuesioner kepada pegawai yang ditandatangani pimpinan. e. Memohon bantuan staff umum untuk menginput nomor surat secara elektronik. f. Menyebarkan dan memandu responden dalam pengisian kuesioner g. Menganalisis kebutuhan pelatihan berdasarkan hasil kuesioner terutama berkaitan dengan aplikasi e-court h. Melaporkan hasil analisis kepada pimpinan (sekretaris). e. Hasil analisis kebutuhan pelatihan f. Foto Kegiatan menghormati pendapat orang lain, dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. • Etika Publik : Ramah, Sopan, • Komitmen Mutu: Inovasi, responsive, efektif • Anti Korupsi: Tanggung jawab, adil, peduli • Manajemen ASN :Profesional, netral, keterpaduan, menghindari konflik, • Pelayanan Publik: : Pembaharuan, lebih baik • WoG : Integrasi, Koordinasi, kolaborasi Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi 5. Melakukan evaluasi pelaksanaan e-court a Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Panitera (salah satu pimpinan satker). b Membuat naskah kuisioner secara elektronik dan menentukan responden a. Naskah kuisioner elektronik b. Permohonan Pengisian Kuesioner c. Capture Nomor Surat Elektronik • Akuntabilitas: Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan dan Konsisten Mengadakan Kegiatan ini sesuai dengan visi dan misi yakni 1. Menjaga Kemandirian 1. Integritas dan Kejujuran 2. Akuntabilitas 3. Responsibiltas 4. Keterbukaan 5. Ketidakberpihakan
  • 45. 35 c Membuat surat permohonan pengisian kuesioner kepada seluruh responden. d Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat secara elektronik e Menyebar dan memandu responden dalam pengisian kuesioner f Melaporkan hasil kuesioner kepada pimpinan Pengadilan Agama Jambi. - d. Hasil Kuesioner Elektronik e. Foto Kegiatan • Nasionalisme: Kepentingan bersama, tidak diskriminatif, Musyawarah mufakat, menghormati pendapat orang lain, dan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. • Etika Publik : Ramah, Sopan, • Komitmen Mutu: Inovasi, responsive, efektif • Anti Korupsi: Tanggung jawab, adil, peduli • Manajemen ASN :Profesional, netral, keterpaduan, menghindari konflik, • Pelayanan Publik: : Pembaharuan, lebih baik • WoG : Integrasi, Koordinasi, kolaborasi Pengadilan Agama Jambi 2. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi
  • 46. 36 G. Jadwal Kegiatan Jadwal aktualisasi yang akan dilaksaanakan saat habituasi di Pengadilan Agama Jambi. No Kegiatan Tahapan Time Schedule (Penjadwal an) 1 2 3 4 1. Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk menyampaikan pengetahuan tentang e-court a. Melakukan konsultasi dengan Ketua Pengadilan Agama Jambi (sekaligus mentor) dan Wakil Ketua serta meminta persetujuan untuk mengadakan rapat koordinasi dalam rangka sharing pengetahuan tentang e- court. b. Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait dalam pelaksanaan kegiatan. c. Menyiapkan bahan materi tentang e-court dari sumber web badan litbang mahkamah Agung RI dan sumber lain yang telah ada di Pengadilan Agama Jambi. d. Menyiapkan surat undangan tertuju kepada Hakim, Jajaran Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang ditandatangani pimpinan yang telah berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala Minggu I
  • 47. 37 e. Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat Undangan secara elektronik f. Menyiapkan daftar hadir yang diketahui Ketua Pengadilan g. Pelaksanaan rapat koordinasi h. Membuat Notulen hasil rapat yang disetujui Ketua Pengadilan Agama Jambi 2. Merilis atau upload berita kegiatan rapat ke Website Pengadilan Agama Jambi a Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan setiap berita yang akan diupload. b Membuka halaman admin dan login c Membuat konsep berita yang akan diupload via halaman admin d Mengupload atau merilis berita kegiatan kedalam website Minggu I 3. Sosialisasi e-court dengan e-learning a. Konsultasi dengan Ketua Pengadilan Agama Jambi (sekaligus mentor) meminta persetujuan untuk mengadakan sosialisasi e-court melalui e- learning. b. Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait c. Menyiapkan surat undangan yang ditandatangani pimpinan Minggu II
  • 48. 38 d. Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat Undangan secara elektronik e. Menyiapkan dokumen panduan penggunaan e-learning yang telah di download dari www. e- learning.mahkamahagu ng.go.id f. Melaksanakan kegiatan sosialisasi e-court dengan e-learning g. Menyiapkan daftar hadir yang diketahui Ketua Pengadilan h. Membuat Notulen hasil rapat yang disetujui Ketua Pengadilan Agama Jambi 4. Analisis Kebutuhan pelatihan teknis pegawai yang berhubungan dengan aplikasi e- court di Pengadilan Agama Jambi. a. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan atasan (Kassubag Kepegawaian dan Ortala). b. Membuat naskah kuisioner jenis kebutuhan diklat secara elektronik dimana susunan pertanyaannya dari berbagai sumber yang berhubungan dengan diklat. c. Menentukan responden kuesioner dalam hal ini terdapat minimal 10 responden yang mewakili masing- masing lini kerja. d. Membuat surat permohonan pengisian kuesioner kepada pegawai yang Minggu III
  • 49. 39 ditandatangani pimpinan. e. Memohon bantuan staff umum untuk menginput nomor surat secara elektronik. f. Menyebarkan dan memandu responden dalam pengisian kuesioner g. Menganalisis kebutuhan pelatihan berdasarkan hasil kuesioner terutama berkaitan dengan aplikasi e-court h. Melaporkan hasil analisis kepada pimpinan (sekretaris). 5. Melakukan evaluasi pelaksanaan e- court a Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Panitera (salah satu pimpinan satker). b Membuat naskah kuisioner secara elektronik dan menentukan responden c Membuat surat permohonan pengisian kuesioner kepada seluruh responden. d Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat secara elektronik e Menyebar dan memandu responden dalam pengisian kuesioner f Melaporkan hasil kuesioner kepada pimpinan Pengadilan Agama Jambi. - Minggu IV
  • 50. 40 H. Kendala dan Antisipasi Adapun kendala dan antisipasinya, yaitu sesuai dengan tabel berikut: Tabel 10 Tabel kendala dan antisipasi dalam habituasi No Kendala yang Mungkin Terjadi Antisipasi 1. Waktu untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi sangat singkat Menggunakan waktu seefektif mungkin 2. Pada saat akan melaksanakan kegiatan aktualisasi yang sudah direncanakan, ada tugas mendadak dari kepala organisasi. Mengganti jadwal kegiatan pada hari yang tidak ada jadwal rancangan aktualisasi 3. Susahnya berkoordinasi dengan mentor dan coach. Mencari contoh-contoh laporan aktualisasi dari media internet untuk dijadikan panduan.
  • 51. 41 BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI (HABITUASI) A. Pendalaman Core Issue Terpilih dan Analisis Dampak Dalam rangka menyelesaikan tahap akhir laporan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan selama 30 hari di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A, beberapa kegiatan pemecahan masalah sesuai core issu terpilih “Peningkatan Pengetahuan Pegawai Dalam Menerapkan E-Court di Pengadilan Agama Jambi Kelas I A” telah dilaksanakan. Pengetahuan pegawai sangat mempengaruhi pelaksanaan e-court. Tujuan organisasi akan dapat tercapai dengan baik apabila para pegawai mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Menurut Subagyo (dalam Mangkunegara,2000:46), “Pengetahuan pegawai merupakan segala sesuatu yang mereka ketahui tentang obyek tertentu yang merupakan pengetahuan umum yang dilaksanakan secara langsung atau mempengaruhi pelaksanaan tugas pegawai”. Dengan mengangkat core issu tersebut diharapkan kedepannya penerapan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi lebih optimal sehingga tercapainya peradilan berbasis teknologi informasi yang pada akhirnya memberikan dampak pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Tentunya hal ini menjadi prioritas dikarenakan e-court merupakan aplikasi baru dapat memberikan kemudahan, kecepatan dan biaya murah bagi masyarakat pencari keadilan. Pola Pelayanan Elektronik yang dikembangkan Mahkamah Agung RI di Pengadilan Agama Jambi tersebut merupakan pelayanan regulative dimana pelayanan tersebut dapat didekati oleh pendekatan Whole Of Government (WoG) dengan nilai-nilai koordinasi, integrasi, kolaborasi. SDM Pengadilan Agama Jambi merupakan pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara. Teknologi e-court memliki
  • 52. 42 peran penting dalam memberikan pelayanan publik. Oleh karena itu sebagai aparatur negara harus mengenal prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik. Peningkatan pengetahuan sebagai salah prinsip pelayanan prima dalam pengembangan pegawai. Pengetahuan pegawai harus ditingkatkan dalam hal prosedur, penggunaan teknologi, tata cara aplikasi e-court sehingga SDM pengadilan mampu sosialisasi dan mengimplementasi e-court sebagai sarana pengadilan. Core issu tersebut merupakan salah satu hak ASN dalam pengembangan kompetensi yang perlu diperhatikan sehingga dapat mengoptimalkan peran ASN dalam melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai ketentuan perundang-undangan dan memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas. Hal ini sebagai aktualisasi dari mata pelatihan Manajemen ASN. Menyadari bahwa core isu ini bersifat complicated, sehingga diusulkan beberapa kegiatan pemecahan masalah sebagai satu rangkaian kegiatan besar, kegiatan yang diusulkan untuk memecahkan isu adalah sebagai berikut : 1. Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi 2. Merilis berita kegiatan rapat ke website Pengadilan Agama Jambi 3. Sosialisasi e-court dengan e-learning di Pengadilan Agama Jambi 4. Menganalisis kebutuhan pelatihan teknis pegawai yang berhubungan dengan aplikasi e-court di Pengadilan Agama Jambi 5. Membuat Kuesioner Online untuk monitoring pelaksanaan e-court di Pengadilan Agama Jambi. Melalui kegiatan habituasi ini diharapkan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan dalam optimalisasi aplikasi e-court sehingga terwujudnya pelayanan prima di Pengadilan Agama Jambi. Beberapa uraian yang terdiri atas penjelasan kegiatan secara umum, pemahaman nilai-nilai
  • 53. 43 dasar profesi PNS, deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan, serta kontribusi kegiatan terhadap visi dan misi organisasi akan diuraikan dari masing-masing kegiatan tersebut. Kegiatan 1 : Mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi Tanggal Kegiatan 29 Agustus-2 September 2019 Output Output dari kegiatan ini adalah : 1. Capture sumber informasi bahan e-court 2. Surat Undangan 3. Capture nomor surat keluar elektronik 4. Dokumen daftar hadir peserta 5. Dokumen notulen hasil rapat koordinasi 6. Foto Kegiatan Gambaran Umum Kegiatan Kegiatan ini penting dilakukan untuk menghasilkan kesepakatan dan komitmen di antara para stakeholder terhadap isu strategis, program, kegiatan dan anggaran penerapan apliklasi e-court di lingkungan Pengadilan Agama Jambi. Rapat Koordinasi ini merupakan forum perencanaan bagi pemangku kepentingan yang difasilitasi dan dikoordinasi oleh pimpinan Pengadilan Agama Jambi. Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengetahui persepsi dan saran dari seluruh pejabat dan pegawai yang terkait atas usulan-usulan rancangan pedoman pelaksanaan aplikasi e-court. Dengan adanya kegiatan ini, peningkatan pengetahuan pegawai dalam menerapkan e-court dapat terwujud. Hal ini sejalan dengan substansi mata pelatihan agenda yang telah dipelajari.
  • 54. 44 Agenda II Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS) 1.1 Akuntabilitas Pada saat pelaksanaan rapat koordinasi, penulis telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas dengan orientasi teknik : a. Transparansi bertujuan : - Mendorong komunikasi dan kerjasama antar stakeholder dalam melakukan kegiatan rapat koordinasi menghasilkan output sasaran undangan yang tepat dan hasil notulen yang baik. - Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan dengan senantiasa berkonsultasi kepada atasan dalam hal menggambarkan proses kegiatan sesuai dengan rencana. b. Integritas Dengan memperhatikan aspek integritas, kegiatan ini dijadikan sebagai suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi aturan yang berlaku dalam melakukan kegiatan sehingga dapat mewujudkan akuntabilitas dalam memberikan kepercayaan kepada stakeholder. c. Tanggung Jawab (responsibilitas) Tanggung Jawab memberikan kewajiban kepada penulis bahwa adanya konsekuensi dari kegiatan rapat koordinasi yang telah dilakukan dan keputusan yang diambil sehingga penulis berupaya merealisasikan kegiatan ini sebaik-baiknya dengan melibatkan konstituen yang tepat yakni pimpinan dan jajaran yang terkait dalam mengimplementasikan e-court. d. Keadilan Aspek keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas yakni dengan berkoordinasi, melibatkan seluruh stakeholder dalam
  • 55. 45 pelaksanaan rapat koordinasi sehingga output undangan tepat sasaran. e. Kepercayaan Aspek kepercayaan bersumber dari rasa keadilan yang telah penulis aktualisasikan dalam kegiatan sehingga tercapainya kegiatan sesuai dengan rencana. Hal ini memberikan kepercayaan kepada stakeholder. f. Keseimbangan Hasil rapat koordinasi bertujuan mewujudkan kinerja yang baik masing-masing lini kerja dalam menerapkan e-court juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian masing-masing pegawai. g. Kejelasan Dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab mengadakan kegiatan ini, penulis mengetahui gambaran tujuan yang jelas dan hasil yang diharapkan. Kejelasan ini merupakan elemen untuk menciptakan dan mempertahankan akuntabilitas. h. Konsisten Penulis berusaha konsisten dalam melaksanakan kegiatan ini dimana penerapan konsisten kegiatan iemiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan yang akuntabel dan menguatnya komitmen kredibilitas pegawai. 1.2 Nasionalisme Nilai-nilai dasar akuntabilitas diatas akan menjawab tuntutan seluruh pemangku kepentingan dengan mengedepankan kepentingan bersama dan tidak diskriminatif (tercermin dalam butir sila ke 3). Disamping itu, dalam pelaksanaan rapat koordinasi selalu mengedepankan musyawarah untuk mufakat dan menghormati pendapat orang lain (tercermin dalam butir sila ke 4) sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan harapan penulis dan organisasi.
  • 56. 46 Dalam pembuatan undangan dan penulisan hasil notulen wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) sebagai aktualisasi dari mata pelatihan Nasionalisme. 1.3 Etika Publik Nilai etika publik yang terkandung dalam kegiatan mengadakan rapat koordinasi yaitu (1) Menjalankan pelaksanaan rapat koordinasi secara profesional dan tidak berpihak, (2) membuat keputusan mengadakan rapat koordinasi berdasarkan prinsip keahlian/tupoksi, (3) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dengan sopan dan santun dalam berkonsultasi dan koordinasi dengan pihak- pihak terkait, (4) menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama dengan berbagai lini kerja sehingga banyak informasi yang diperoleh, (5) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan dengan adanya koordinasi untuk mengetahui beban kerja masing-masing petugas terkait. 1.4 Komitmen Mutu Rapat koordinasi bertujuaan untuk meningkatkan pengetahuan pegawai dalam menerapkan e-court perlu dilakukan secara berkala yang berorientasi mutu (mengedepankan komitmen antar pegawai dari hasil rapat koordinasi, mendorong setiap pegawai untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dimana pimpinan/role model yang berperan dalam aktivitas ini) sehingga menggambarkan adanya efektifitas proses dan efisiensi waktu pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan sebagai aktualisasi dari Komitmen Mutu. 1.5 Anti Korupsi Secara substansi kegiatan rapat koordinasi ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab, jujur, disiplin dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan, adil dengan melibatkan setiap lini kerja, kepedulian
  • 57. 47 dalam pelaksanaan tugas jabatan atas berbagai keluhan yang selama ini muncul, hal tersebut merupakan aktualisasi nilai dasar pada mata pelatihan anti korupsi. Deskripsi Proses Media yang digunakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar sebagaimana dijelaskan diatas dilakukan pada tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan konsultasi dengan Ketua Pengadilan Agama Jambi (sekaligus mentor) dan Wakil Ketua serta meminta persetujuan untuk mengadakan rapat koordinasi dalam rangka sharing pengetahuan tentang e-court. 2. Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait dalam pelaksanaan kegiatan. 3. Menyiapkan bahan materi tentang e-court dari sumber web badan litbang mahkamah Agung RI dan sumber lain yang telah ada di Pengadilan Agama Jambi. 4. Menyiapkan surat undangan tertuju kepada Hakim, Jajaran Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang ditandatangani pimpinan yang telah berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala 5. Memohon bantuan kepada staff umum untuk menginput nomor surat Undangan secara elektronik 6. Menyiapkan daftar hadir yang diketahui Ketua Pengadilan 7. Pelaksanaan rapat koordinasi 8. Membuat Notulen hasil rapat yang disetujui Ketua Pengadilan Agama Jambi Dengan mengadakan Rapat Koordinasi antar stakeholder untuk berbagi pengetahuan tentang e-court di Pengadilan Agama Jambi maka kualitas pelaksanaan kerja akan teridentifikasi dengan baik.
  • 58. 48 Agenda III Nilai-Nilai Dasar Manajemen ASN Nilai-nilai dasar Manajemen ASN yang diaktualisasikan dalam kegiatan rapat koordinasi yakni : a. Profesionalitas, dimana kualitas sikap penulis terhadap pekerjaan serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliki untuk melakukan kegiatan rapat koordinasi. b. Proporsionalitas, mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban pegawai dalam melaksanakan rapat koordinasi. c. Netralitas dimana penulis berupaya tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. d. Menghindari Konflik. Rapat koordinasi dimaksudkan untuk mengetahui persepsi dan saran dari seluruh pejabat dan pegawai yang terkait atas usulan-usulan rancangan pedoman pelaksanaan aplikasi e-court. Dengan adanya rapat koordinasi dapat menghasilkan kesepakatan bersama yang tentunya dapat menghindari konflik. e. Melaksanakan Tugas Sesuai Perintah Kegiatan ini pada dasarnya tidak dapat dilakukan mandiri, oleh karena itu penulis perlu bertanya (konsultasi) dan berkomunikasi dengan pimpinan dimana pimpinan akan memberikan arahan yang bisa bersifat perintah sehingga harus dilaksanakan. Nilai-Nilai Dasar Pelayanan Publik Nilai-nilai dasar Pelayanan Publik yang diaktualisasikan dalam kegiatan rapat koordinasi yakni :
  • 59. 49 a. Kepentingan umum; yaitu nilai dasar ini sangat perlu diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan rapat koordinasi dengan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan. b. Kesamaan hak; yaitu nilai dasar dengan tidak membedakan jabatan dan status kepegawaian dalam pelaksanaan kegiatan. Semua pejabat/pegawai terlibat dan pendapat ditampung untuk mencapai hasil maksimal. c. Keprofesionalan; yaitu hasil rapat koordinasi menyimpulkan setiap pegawai terkait harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas. d. Partisipatif; yaitu peningkatan peran serta setiap pegawai dalam pelaksanaan kegiatan dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan stakeholder. e. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; yaitu setiap pegawai terkait/stakeholder berhak mengikuti kegiatan rapat koordinasi. f. keterbukaan; yaitu setiap pegawai terkait/stakeholder dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai kegiatan ini dengan adanya surat undangan yang diberi nomor surat secara online. g. Akuntabilitas; yaitu proses penyelenggaraan rapat koordinasi harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hasil kegiatan dilaporkan dengan pimpinan dengan melampirkan dokumentasi kegiatan berupa undangan, daftar hadir, dan notulen. h. Ketepatan waktu; yaitu penyelesaian setiap tahapan kegiatan dilakukan tepat waktu sesuai dengan rancangan aktualisasi.
  • 60. 50 i. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. yaitu setiap tahapan kegiatan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau. Nilai-Nilai Dasar Whole of Government Nilai-nilai dasar Whole of Government yang diaktualisasikan dalam kegiatan rapat koordinasi yakni : a Koordinasi sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan Pengadilan Agama Jambi dengan cara menjalin komunikasi dan kerjasama dengan pihak terkait sebelum memulai kegiatan untuk mencapai tujuan kegiatan rapat koordinasi ini. b Kolaborasi sebagai suatu bentuk nilai kerjasama antar lini kerja untuk mencapai hasil yang diinginkan sangat perlu diaktualisasikan kedalam tahapan kegiatan rapat koordinasi yakni selalu berkoordinasi dengan pejabat terkait dan melibatkan peran pejabat dan pegawai dalam setiap tahapan kegiatan ini. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi Mengadakan rapat koordinasi antar stakeholder untuk menyampaikan gagasan dan berbagi pengetahuan tentang e-court maka pelaksanaan e- court akan teridentifikasi optimal sehingga mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Pengadilan Agama Jambi yang Agung dan Misi Pengadilan Agama Jambi yakni : 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi dalam aktualisasi bersikap netral dan adil 2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan Kepada Pencari Keadilan 3. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 4. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi
  • 61. 51 Mengadakan rapat koordinasi antar stakeholder terkait pengetahuan pegawai dalam penerapan e-court sebagai langkah awal untuk peningkatan pengetahuan pegawai terkait aplikasi e-court yang selama ini dianggap kurang optimal dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat sehingga menjadi jelas dan terukur akan menguatkan nilai-nilai organisasi Mahkamah Agung pada umumnya dan Pengadilan Agama Jambi pada khususnya yaitu : 1. Adanya kemandirian, bebas dari intervensi oleh pihak manapun dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 2. Integritas dan Kejujuran yakni perilaku yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan pimpinan dan stakeholder akan kredibilitas kegiatan dibua. Integritas dan kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan. 3. Akuntabilitas yakni harus mampu melaksanakan tugas profesional dan penuh tanggung jawab. 4. Responsibilitas yakni perilaku tanggap atas kegiatan ini serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat terlaksananya kegiatan ini. 5. Keterbukaan yakni salah satu upaya kegiatan untuk menjamin adanya perlakuan sama dalam setiap tahapan kegiatan dan senantiasa melibatkan pegawai terkait dalam tahapan kegiatan. 6. Ketidakberpihakan atas tahapan kegiatan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. 7. Perlakuan yang sama yang merupakan nilai yang diaktualisasi dengan memberi kesempatan kepada stakeholder dalam menyampaikan ide atau gagasan serta berbagi pengetahuan untuk menyamakan visi dan misi Pengadilan Agama.
  • 62. 52 Analisis Dampak Dampak hasil kegiatan yakni : • Adanya sharing pengetahuan, persepsi dan saran dari seluruh pejabat dan pegawai yang terkait atas usulan-usulan rancangan pedoman pelaksanaan aplikasi e-court. Dengan adanya berbagai pendapat dan pengetahuan dapat menambah wawasan di level individu sehingga memberikan dampak positif dalam peningkatan kualitas SDM yang berpengaruh pada level organisasi dalam meningkatkan efektivitas, efesiensi, inovasi serta mutu pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pendaftaran perkara secara online, pembayaran secara online, mengirim dokumen persidangan (Replik, Duplik, Kesimpulan, Jawaban) dan Pemanggilan secara online di Pengadilan Agama Jambi yang sesuai dengan visi dan misi serta nilai-nilai organisasi. • Menghasilkan kesepakatan dan komitmen di antara para stakeholder terhadap isu strategis, program, kegiatan dan anggaran penerapan apliklasi e-court di level organisas.i Jika kegiatan ini tidak dilakukan, maka : • Tidak mampu memahami Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu • Tidak dapat memberikan sumbangsih dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme pegawai dalam penerapan E- Court di Pengadilan Agama Jambi • Petugas atau pejabat masing-masing atau satuan-satuan organisasi berselisih menurut suatu wewenang atau bidang kerja yang masing- masing mengaggap sebagai termasuk dalam yurisdiksinya • Terdapat saling pelemparan tanggung jawab, karena masing- masing merasa bahwa sesuatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya
  • 63. 53 • Adanya suatu keputusan yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna karena tidak terhimpun secara lengkap segenap keterangan pada satuan-satuan organisasi yang bersangkutan (dari tingkat bawahannya)
  • 64. 54 Dokumentasi Kegiatan : Gambar 3. Konsultasi dan memohon persetujuan Ketua PA Jambi untuk mengadakan Rakor Gambar 4. Konsultasi dan memohon persetujuan waka PA Jambi untuk mengadakan Rakor Gambar 5. Berkoordinasi dengan admin e-court atau pejabat terkait(panmud permohonan)
  • 65. 55 Gambar 6. Berkoordinasi dengan Kassubag Kepegawaian & Ortala Dalam Pembuatan Undangan Gambar 7. Capture hasil pencarian bahan e-court via https://bldk.mahkamahagung.go.id/index.php/unduh-materi/download/76-2019/1319-bahan-sosialisasi-e- court-untuk-pelatihan-dasar-cpns-tahun-2019 Gambar 8. Scan Surat Undangan Rakor yang ditandatangani ketua PA Jambi
  • 66. 56 Gambar 9. Staff umum menginput nomor surat undangan secara elektronik Gambar 10. Screenshoot nomor surat undangan secara elektronik
  • 67. 57 Gambar 11. Pelaksanaan Rapat Koordinasi sharing pengetahuan e-court dihadiri pimpinan dan stakeholder Gambar 12. Scan rekap daftar hadir peserta rapat koordinasi
  • 68. 58 Gambar 13. Melaporkan hasil rapat dan dituangkan dalam notulen rapat Gambar 14. Scan notulen rapat koordinasi
  • 69. 59 Kegiatan 2 : Merilis atau upload berita kegiatan rapat ke Website Pengadilan Agama Jambi Tanggal Kegiatan 2 September 2019 Output dari kegiatan ini adalah : 1. Capture login administrator Website 2. Capture konsep pembuatan berita di halaman admin 3. Capture Hasil rilis berita website tentang rapat koordinasi 4. Foto Kegiatan Gambaran Umum Kegiatan Website Pengadilan Agama Jambi ditujukan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan Pengadilan Agama Jambi. Website ini memang sengaja dikhususkan untuk Pengadilan Agama Jambi karena di dalam website ini akan diliput segala hal tentang Pengadilan Agama Jambi yaitu dari segi Profil Pengadilan, Pelayanan Publik, Layanan hukum dan berita yang disajikan. Berita yang disajikan dalam website ini akan terus terupdate setiap harinya. Selain itu di dalam website ini terdapat arsip terhadap berita-berita yang pernah di upload melalui website ini. Sehingga bagi para pengunjung yang ingin melihat berita- berita sudah lama tetap masih dapat dilihat melalui website ini. Pada halaman admin digunakan untuk mengubah, menghapus dan menambah berita. Disinilah tugas penulis untuk mengkonsep dan merilis berita setiap kegiatan Pengadilan Agama yang berkaitan dengan tugas dan fungsi pengadilan.
  • 70. 60 Agenda II Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelatihan (Nilai Dasar PNS) 1.1 Akuntabilitas Kegiatan merilis berita kegiatan Pengadilan Agama Jambi mengandung nilai-nilai : a. Transparansi - Kegiatan ini mendorong komunikasi dan kerjasama penulis dengan Kasussubag Perencanaan, TI dan Pelaporan. - Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan dengan senantiasa berkonsultasi dengan atasan dan menjalankan proses kegiatan sesuai dengan rencana. b. Integritas Adanya kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi aturan yang berlaku dalam mengkonsep berita sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada atasan. c. Tanggung Jawab memberikan kewajiban kepada penulis bahwa adanya konsekuensi dari kegiatan mengupload berita yang telah dilakukan dan keputusan yang diambil sehingga penulis berupaya merealisasikan kegiatan ini sebaik-baiknya dengan melibatkan konstituen yang tepat yakni Kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan . d. Keseimbangan Dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian penulis dalam mengoperasikan aplikasi. e. Kejelasan Dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawab mengadakan kegiatan ini memiliki gambaran tujuan yang jelas dan hasil yang diharapkan yakni sebagai arsip dan informasi kepada masyarakat.
  • 71. 61 f. Konsisten Penerapan konsisten dari prosedur kegiatan ini memiliki konsekuensi terhadap tercapainya lingkungan yang akuntabel dan menguatnya komitmen kredibilitas penulis. 1.2 Nasionalisme Nilai-nilai dasar akuntabilitas diatas akan menjawab tuntutan seluruh pemangku kepentingan dengan mengedepankan kepentingan bersama (tercermin dalam butir sila ke 3) sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan harapan penulis dan organisasi. Dalam pembuatan undangan dan penulisan berita wajib menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku) sebagai aktualisasi dari mata pelatihan Nasionalisme. 1.3 Etika Publik Nilai etika publik yang terkandung dalam kegiatan merilis berita yaitu (1) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, (2) membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian/tupoksi, (3) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur dengan sopan dan ramah dalam berkonsultasi dan koordinasi dengan Kassubag Perencanaan, TI, dan Pelaporan 1.4 Komitmen Mutu • Orientasi mutu, berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk meningkatkan informasi berita yang berkualitas kepada masyarakat. • Dalam proses pembuatan/merilis berita dilakukan secara Efektif (tepat guna) dan Efisien (berdaya guna) hanya melalui website online yang mudah diakses masyarakat.
  • 72. 62 1.5 Anti Korupsi Secara substansi kegiatan merilis berita ini dilakukan dengan penuh tanggung jawab, jujur, disiplin dalam melaksanakan setiap tahapan kegiatan, kepedulian dalam pelaksanaan tugas jabatan atas berbagai keluhan yang selama ini muncul, hal tersebut merupakan aktualisasi nilai dasar pada mata pelatihan anti korupsi. Deskripsi Proses Media yang digunakan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar sebagaimana dijelaskan diatas dilakukan pada tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut : 1. Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan setiap berita yang akan diupload. 2. Membuka halaman admin dan login 3. Membuat konsep berita yang akan diupload via halaman admin 4. Mengupload atau merilis berita kegiatan kedalam website Dengan mengadakan Merilis atau upload berita kegiatan rapat ke Website Pengadilan Agama Jambi maka kualitas pelaksanaan kerja akan teridentifikasi dengan baik. Agenda III Nilai-Nilai Dasar Manajemen ASN Nilai-nilai dasar Manajemen ASN yang diaktualisasikan dalam kegiatan merilis berita kedalam website yakni : a. Profesionalitas, mengedepankan kualitas sikap penulis terhadap pekerjaan serta derajat pengetahuan dan keahlian yang dimiliiki untuk melakukan tugas-tugas.
  • 73. 63 b. Netralitas dimana dalam mengkonsep dan merilis berita penulis tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan tidak memihak kepada kepentingan siapapun. c. Menghindari Konflik dengan berkonsultasi dengan atasan dan menghadirkan berita berdasarkan fakta dilapangan d. Melaksanakan Tugas Sesuai Perintah Kegiatan ini pada dasarnya tidak dapat dilakukan mandiri, oleh karena itu penulis perlu bertanya (konsultasi) dan berkomunikasi dengan pimpinan dimana pimpinan akan memberikan arahan yang bisa bersifat perintah sehingga harus dilaksanakan. Nilai-Nilai Dasar Pelayanan Publik Nilai-nilai dasar Pelayanan Publik yang diaktualisasikan dalam kegiatan ini yakni : a. Kepentingan umum; yaitu nilai dasar ini sangat perlu diaktualisasikan dalam tahapan kegiatan merilis berita dengan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan/atau golongan. b. Keprofesionalan; yaitu hasil rilis berita menyimpulkan informasi berita yang dirilis harus bermanfaat pada khalayak. c. Keterbukaan; yaitu setiap pegawai terkait/stakeholder dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai kegiatan ini. d. Akuntabilitas; yaitu Proses upload berita harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. e. Ketepatan waktu; yaitu penyelesaian setiap tahapan kegiatan dilakukan tepat waktu sesuai dengan rancangan aktualisasi. f. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. yaitu setiap tahapan kegiatan dilakukan secara cepat, mudah, dan terjangkau.
  • 74. 64 Nilai-Nilai Dasar Whole of Government Nilai-nilai dasar Whole of Government yang diaktualisasikan dalam kegiatan ini yakni : a Koordinasi sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan rilis berita antara penulis dan atasan dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan kegiatan ini. b Kolaborasi sebagai suatu bentuk nilai kerjasama untuk mencapai hasil yang diinginkan sangat perlu diaktualisasikan kedalam tahapan kegiatan upload berita. Kontribusi Kegiatan terhadap Visi dan Misi Organisasi Mengupload berita tentang kegiatan pengadilan merupakan keterbukaan informasi publik sehingga mendukung pencapaian Visi Terwujudnya Pengadilan Agama Jambi yang Agung dan Misi Pengadilan Agama Jambi yakni : 1. Menjaga Kemandirian Pengadilan Agama Jambi 2. Meningkatkan Kualitas Pimpinan Pengadilan Agama Jambi 3. Meningkatkan Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Agama Jambi Kontribusi Kegiatan terhadap Penguatan Nilai Organisasi 1. Adanya kemandirian, bebas dari intervensi oleh pihak manapun dalam menjalankan tugas dan fungsinya. 2. Integritas dan Kejujuran yakni perilaku yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan menumbuhkan kepercayaan pimpinan dan stakeholder akan kredibilitas kegiatan dibuatnya. Integritas dan kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan. 3. Akuntabilitas yakni harus mampu melaksanakan tugas profesional dan penuh tanggung jawab.
  • 75. 65 4. Responsibilitas yakni perilaku tanggap atas kegiatan ini serta berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat terlaksananya kegiatan ini. 5. Keterbukaan yakni salah satu upaya tahapan kegiatan untuk menjamin adanya informasi berita yang benar. 6. Ketidakberpihakan atas tahapan kegiatan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. Analisis Dampak Dampak dari hasil kegiatan: Level Organisasi - Dapat memudahkan akses informasi yang cepat kepada masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada organisasi (level organisasi) Level Individu - Dengan adanya kejujuran dalam merilis berita akan memberikan kepercayaan kepada pimpinan (level individu) Bila kegiatan ini tidak dilakukan, maka - Bagi Individu Tidak mampu memahami Nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan ASN dalam kegiatan pemecahan isu - Bagi Organisasi Adanya suatu keputusan merilis berita yang ternyata dibuat dengan kurang sempurna/melanggar kode etik karena tidak terhimpun secara lengkap dapat mengurangi kepercayaan public kepada Pengadilan Agama Jambi.
  • 76. 66 Dokumentasi Kegiatan : Gambar 15. Konsultasi dan koordinasi dengan kassubag Perencanaan, TI dan Pelaporan mengenai konsep pembuatan berita kegiatan rapat koordinasi Gambar 16. Membuka halaman admin dan login untuk menguloap berita
  • 77. 67 Gambar 17. Mengkonsep berita melalui halaman admin Gambar 18. Menguload berita kegiatan rapat koordinasi Gambar 19. Hasil Upload /rilis berita mengenai layanan e-court
  • 78. 68 Kegiatan 3 : Sosialisasi e-court dengan e-learning di Pengadilan Agama Jambi Tanggal Kegiatan 4-9 September 2019 Output Output dari kegiatan ini adalah : 1. Surat Undangan 2. Capture nomor surat keluar elektronik 3. Capture hasil pencarian panduan penggunaan e-learning dan pembelajaran e- court. 4. Dokumen daftar hadir peserta 5. Dokumen notulen hasil sosialisasi 6. Foto Kegiatan Gambaran Umum Kegiatan Sistem e-learning yang dirancang khusus, atau lebih dikenal sebagai ELMARI (Elearning Mahkamah Agung), telah diluncurkan oleh Ketua Mahkamah Agung RI, Bapak Hatta Ali, pada tanggal 9 Mei 2014 di Jakarta. Berdasarkan petunjuk Ketua Mahkamah Agung, Mahkamah Agung telah menambah bahan materi agar pengadilan-pengadilan dapat mengadopsi kultur belajar secara mandiri guna meningkatkan kapasitas seluruh hakim dan staf pengadilan. Penulis mencoba berkonsultasi dengan pimpinan dan staf bertujuan mencari informasi tentang panduan atau pembelajaran e-court memalui e-learning (ELMARI). Penulis berpendapat bahwa e-learning salah satu cara pembelajaran jarak jauh yang dapat digunakan hakim dan staf dengan cepat, efektif dan efisien dalam meningkatkan pengetahuan. Oleh karena itu, dianggap perlu untuk dilakukan sosialisasi kembali pentingnya belajar e-court melalui e-learning yang telah menjadi bahan materi ELMARI. Pelaksanaan sosialisasi e- Court melalui e-learning di Pengadilan Agama Jambi dilakukan sebagai bentuk Komunikasi tatap muka. Komunikasi dilakukan agar informasi