Analisis data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat mengidentifikasi lebih dari 50 data dan informasi yang dibutuhkan, termasuk 4 data dasar, 8 data tematik, dan 2 citra satelit.
Laporan 1 Penyedian Data Dasar dan Peta Kadastral di Provinsi Kalimantan Barat
1. P E N Y E D IA A N D A T A D A S A R D A N P E T A K A D A S T R A L
D I P R O V IN S I K A L IM A N T A N B A R A T
2015
TAHUN
Laporan1:
IdentifikasidanKlasifikasiDatayangDiperlukandanTersedia
untukImplementasiREDD+diProvinsiKalimantanBarat
2. Task 1:
Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan Tersedia
untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Deliverable 1a :
Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
Disampaikan oleh
PT. Waindo SpecTerra
PS/024/2014
PENYEDIAAN DATA DASAR
DAN PETA KADASTRAL
UNTUK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DI INDONESIA
3. Task 1 :
Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan Tersedia
untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Deliverable 1a :
Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi
REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
PT. WAINDO SPECTERRA
Perkantoran Pejaten Raya Gedung 7 – 8, Jl. Pejaten Raya No. 2 Jakarta Selatan
Telp : 62 21 7986816 ; 7986405, 70853970 Fax : 62 21 7995539
E-mail dis001@cbn.net.id, Website. www.waindo.co.id
LIMITATION: This report has been prepared on behalf of and for the exclusive use of PT. Waindo SpecTerra,
and is subject to and issued in connection with the provisions of the agreement between PT. Waindo
SpecTerra and its Client. PT. Waindo SpecTerra accepts no liability or responsibility whatsoever for or in
respect of any use of or reliance upon this report by any third party.
Penulis: Tim Konsultan PT. Waindo SpecTerra
Nama Organisasi: PT. Waindo SpecTerra
Direktur: Lissa Rukmi Utari
Nama Jasa: Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral untuk Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia (Lot 2)
Nama Dokumen:
Deliverable 1a Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi
Kalimantan Barat
Versi Dokumen: Final – Versi Bahasa Indonesia
Pendanaan: UNDP
4. ii
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam Deliverable 1a (Analisa Kebutuhan
Data untuk Implementasi REDD+ di Provinsi) yang merupakan bagian dari Task 1 (Identifikasi dan
Klasifikasi Data yang Dibutuhkan dan Tersedia untuk Implementasi REDD+ di Provinsi). Secara
keseluruhan, laporan merupakan bagian dari kegiatan Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral
untuk Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia (Provision of Baseline Data and Cadastral Maps for the
West Kalimantan Province in Indonesia).
Laporan berisi hasil identifikasi kebutuhan data untuk implementasi SRAP REDD+ Kalimantan Barat.
Selanjutnya laporan kegiatan Deliverable 1a ini akan digunakan sebagai acuan untuk penyusunan
klasifikasi data berdasarkan taksonominya (Deliverable 1b) dan inventarisasi ketersediaan data di
pemangku kepentingan kunci (Deliverable 1c).
Kegiatan ini dilakukan atas dukungan pendanaan Pemerintah Norway yang dikelola oleh United
Development Progam (UNDP) berdasarkan kontrak Nomor PS/024/2014.
5. iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Tahapan awal dalam implementasi REDD+ (Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi hutan dan
Lahan Gambut) di Provinsi Kalimantan Barat adalah menganalisis data spesifik yang diperlukan untuk
implementasi REDD+. Analisis data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+ dilakukan
dengan mempelajari literatur dan dokumen yang terkait luas hutan, pengelolaan hutan, dan emisi
gas rumah kaca di Provinsi Kalimantan Barat. Setelah itu, mengidentifikasi dan menentukan data
spesifik untuk implementasi REDD+. Ada dua skema REDD+ yang dipakai sebagai acuan oleh
Indonesia: Kesepakatan Cancun dengan 5 aktivitas dan Strategi Nasional dengan 8 aktivitas. Skema
Strategi Nasional lebih luas dan mencakup skema Kesepakatan Cancun.
Analisis kebutuhan data dilakukan berdasarkan Strategi Nasional REDD+ dengan 8 aktivitas. Data
yang diperlukan untuk implementasi REDD+ dikelompokkan menjadi: a) 4 data dasar, b) 8 data
tematik, dan c) 2 citra. Jumlah keseluruhan data tidak tetap, karena data yang baru dapat diciptakan
dari data dasar dan data tematik untuk setiap aktivitas. Hasil analisis data spesifik untuk
implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat menunjukkan terdapat lebih dari 50 data/layer
yang dikelompokkan dalam data dasar dan data tematik.
6. iv
DAFTAR SINGKATAN
BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BBSDLP Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian
BIG Badan Informasi Geospasial
BMKG Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
BNPB Badan nasional Penanggulangan Bencana
BP REDD+ Badan Pengelola Reducing Emission from Deforestation and forest Degradation Plus
BPN Badan Pertanahan Nasional
BPS Badan Pusat Statistik
DAS Daerah Aliran Sungai
ESDM Energi Sumber Daya Mineral
GOFC-GOLD Global Observation of Forest and Land Cover Dynamics
HCV High Conservation Value Forest
IUPHHK - HA Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Alam
IUPHHK - HKM Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Kemasyarakatan
IUPHHK - HT Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman
IUPHHK - HTR Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman Rakyat
IUPHHK - RE Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Restorasi Ekologi
Kemenhut Kementerian Kehutanan
Kementan Kementerian Pertanian
KLH Kementerian Lingkungan Hidup
KPH Kesatuan Pengelolaan Hutan
LAPAN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
PRISAI Prinsip Kriteria dan Indikator Safeguard Indonesia
PSG Pusat Survei Geologi
PUP Petak Ukur Permanen
REDD+ Reducing Emission from Deforestation and forest Degradation Plus
REL Reference Emission Level
RL Reference Level
TGHK Tata Guna Hutan Kesepakatan
USGS United States Geological Survey
WI Wetland Internasional
WWF World Wide Fund for Nature
7. v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ii
RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................................vii
1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................................................1
2 PENDEKATAN...........................................................................................................................................2
3 HASIL.......................................................................................................................................................4
4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI...........................................................................................................8
4.1 Kesimpulan .........................................................................................................................................8
4.2 Rekomendasi.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................9
8. vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Daftar acuan utama untuk analisis data yang diperlukan untuk implementasi REDD+...........................2
Tabel 2 Sumber data dan informasi untuk memonitor REDD+ (GOFC-GOLD, 2011)............................................3
Tabel 3 Kegiatan dalam REDD+ menurut Strategi Nasional REDD+......................................................................4
Tabel 4 Matriks data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
berdasarkan Strategi Nasional REDD+......................................................................................................5
9. vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menentukan data spesifik yang diperlukan untuk
implementasi REDD+ ..........................................................................................................................2
10. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Informasi tentang jenis dan ketersediaan data spesifik yang diperlukan dalam perencanaan
program-program dan implementasi Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan Lahan
Gambut (REDD+) di Indonesia perlu ditetapkan dan didaftar pada awal kegiatan sebelum melakukan
pengumpulan data dasar dan peta kadastral. Selain itu data tersebut harus berkaitan dengan isu-isu
penting yang harus dihadapi oleh REDD+, seperti deforestasi, degradasi hutan, ketersediaan karbon,
dan pengelolaan hutan lestari. Data juga akan digunakan untuk penetapan Forest REL (Reference
Emission Level – gross) / RL (Reference Level - nett). Walaupun data tersebut sudah tersedia di
Indonesia, namun ketersediaan data tersebut menyebar di beberapa lembaga/instansi, sehingga
perlu dilakukan kompilasi ketersediaan data yang diperlukan tersebut.
Tujuan dari laporan ini adalah untuk menyampaikan hasil identifikasi data/informasi spasial dan
non-spasial (tabular) yang diperlukan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat.
Laporan ini merupakan bagian dari Aktivitas 1 - Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan
Tersedia untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat - yang merupakan lingkup kerja
(scope of work) dari Aktivitas 1a – Analisis data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat. Laporan ini berisi kegiatan dalam Aktivitas 1a yang meliputi studi
pustaka dan diskusi dengan para pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Barat.
1.2 Tujuan
Tujuan “Analisis data spesifik untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat” adalah :
1) Mengumpulkan dan mempelajari literatur dan dokumen yang ada terkait luas hutan,
pengelolaan hutan, dan emisi gas rumah kaca di Provinsi Kalimantan Barat, misalnya :
program-program kerja REDD+, Kesepakatan Cancun, Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca, Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca, dan
sebagainya.
2) Mengidentifikasi dan menentukan data spasial dan non-spasial (tabular) spesifik yang
diperlukan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat.
11. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
2
2 PENDEKATAN
Data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+ diperoleh melalui pendekatan penelaahan
berbagai dokumen (paper trail). Literatur dan dokumen terkait implementasi REDD+ dipelajari secara
cermat untuk memperoleh gambaran skema/mekanisme REDD+ secara umum di Indonesia dan yang
secara khusus mencakup Provinsi Kalimantan Barat. Sumber-sumber yang potensial menghasilkan
data/informasi terkait implementasi REDD+ berasal dari institusi pemerintah, perguruan tinggi, pusat
penelitian, organisasi non-pemerintah, organisasi sosial kemasyarakatan, atau perusahaan swasta,
baik di aras (level) nasional dan internasional.
Gambar 1 Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan menentukan data spesifik yang diperlukan
untuk implementasi REDD+
Daftar acuan literatur dan dokumen utama yang dipakai untuk melakukan analisis data spesifik yang
diperlukan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat disajikan dalam Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Daftar acuan utama untuk analisis data yang diperlukan untuk implementasi REDD+
No Acuan
1 Kesepakatan Cancun. United Nations Climate Change Conference 29 November – 11
Desember 2010. Cancun. Mexico.
2 Strategi Nasional REDD+. Satuan Tugas Persiapan Kelembagaan REDD+ in Indonesia.
2012. (STRANAS REDD+)
3 Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK). Badan
Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
4 Strategi dan Rencana Aksi Provinsi REDD+ Kalimantan Barat. 2013
5 Rencana Aksi Nasional dalam Menghadapi Perubahan Iklim (RAN PI). Kementerian
Negara Lingkungan Hidup. 2007.
6 IPCC Guidelines for National Greenhouse Gas Inventories. 2006
7 Undang-undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
8 Undang-undang No 26 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
9 Undang-undang 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan
10 Undang-undang 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
11 Peraturan Presiden No 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi
Gas Rumah Kaca (RAN GRK)
12 Peraturan Presiden No 71 Tahun 2011 tentang Inventarisasi Gas Rumah Kaca
13 SNI-7335-2008 tentang Metadata Spasial
14 SNI-7645-2010 tentang Klasifikasi Penutup Lahan
Acuan resmi & sumber
lain terkait REDD+
Komponen dan
Karakteristik
REDD+
Data yang diperlukan
untuk tiap komponen
implementasi REDD+
12. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
3
Sebagai acuan pendukung, Global Observation of Forest and Land Cover Dynamics (GOFC-GOLD)
telah menyusun REDD sourcebook yang berisi data (beserta sumbernya) yang berguna untuk
memantau implementasi REDD+ di tingkat nasional. Tabel 2 berikut berisi ringkasan kebutuhan data
yang disusun oleh GOFC-GOLD. Kebutuhan data disusun berdasarkan variabel perubahan area
(deforestasi dan pertumbuhan hutan), perubahan cadangan karbon/faktor emisi, pembakaran
biomassa, dan informasi tambahan (kondisi sosial-ekonomi dan faktor pendorong perubahan
penutupan lahan).
Tabel 2 Sumber data dan informasi untuk memonitor REDD+ (GOFC-GOLD, 2011)
Variabel Fokus Sumber Data Informasi yang dihasilkan
Perubahan
area (area of
changes)
Deforestasi
Pertambahan kawasan
hutan (forest regrowth)
Data penginderaan jauh
(remote sensing)
Survei lapangan dan peta
kawasan hutan
Peta penggunaan lahan dan
infrastruktur
Peta dan laju deforestasi
dan/atau Pertambahan
kawasan hutan
Peta perubahan
penggunaan lahan
Perubahan
cadangan
karbon /
faktor emisi
Perubahan
penggunaan lahan
Perubahan kawasan
hutan
Perbedaan cadangan
carbon
Inventarisasi hutan,
pengukuran lapangan
Petak ukur permanen (PUP,
lokasi penelitian
Stratifikasi hutan/ekosistem
Estimasi penebangan hutan
dari pemegang konsesi
hutan
Volume dan faktor konversi
karbon
Peta/data cadangan karbon
regional
Estimasi perubahan
cadangan karbon dan
emisi/hektar
Pembakaran
biomass
Emisi Data kejadian kebakaran
hutan dan lahan
Data penginderaan jauh
(hotspot)
Pengukuran faktor emisi
Data area perladangan
berpindah
Peta kebakaran hutan dan
lahan
Area dan frekuesi
kebakaran hutan dan
lahan
Emisi dari kebakaran
hutan dan lahan
Tambahan
(ancillary)
Faktor pendorong
perubahan kawasan
hutan
Peta topografi
Survei lapangan
Data sensus
Informasi Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang
meliputi jalan, topografi,
penggunaan lahan, dan
demografi.
13. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
4
3 HASIL
Data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+ ditentukan dengan mengelaborasi
acuan-acuan yang ada dalam Tabel 1. Ada lima komponen atau aktivitas utama REDD+ (UNFCCC,
2011) yang akan digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan data spesifik yang diperlukan
untuk: a) Reduksi emisi dari deforestasi, b) Reduksi emisi dari degradasi hutan, c) Konservasi
cadangan karbon hutan, d) Pengelolaan hutan berkelanjutan, dan e) Peningkatan cadangan karbon
hutan. Ruang lingkup kegiatan REDD+ di Indonesia menurut Strategi Nasional Pengurangan Emisi dari
Deforestasi dan Degradasi Hutan (Stranas REDD+) meliputi 4 aktivitas dan disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Kegiatan dalam REDD+ menurut Strategi Nasional REDD+
No Ruang lingkup
1 Penurunan emisi dari deforestasi
2 Penurunan emisi dari degradasi hutan dan/atau lahan gambut
3 Pemeliharaan dan peningkatan cadangan karbon melalui:
a. Konservasi hutan
b. Pengelolaan hutan berkelanjutan
c. Rehabilitasi dan restorasi kawasan yang rusak
4 Penciptaan manfaat tambahan bersamaan dengan manfaat dari karbon melalui:
a. Peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal
b. Peningkatan kelestarian keanekaragaman hayati
c. Peningkatan kelestarian jasa ekosistem lainnya
Ruang lingkup aktivitas yang ada dalam Strategi dan Rencana Aksi Provinsi REDD+ Kalimantan Barat
ada 3, yaitu: 1) Penurunan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan dan lahan gambut; 2)
Pengoptimalan cadangan karbon melalui konservasi dan pengelolaan hutan, rehabilitasi dan perbaiki
kawasan hutan yang rusak; dan 3) Peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal,
kelestarian keanekaragaman hayati, dan produksi jasa ekosistem. Dalam implementasi Prinsip,
Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia (PRISAI) Sosial Lingkungan, ada beberapa hal yang
memerlukan data dasar dan peta kadastral, di antaranya: 1) Memastikan status hak atas tanah dan
wilayah, 2) Memperbaiki tata kelola kehutanan, 3) Menghormati dan memberdayakan pengetahuan
dan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal, dan 4) Memperkuat konservasi hutan alam,
keanekaragaman hayati, jasa ekosistem.
Dengan menganalisis acuan-acuan yang tertera di Tabel 3, telah dibuat suatu matriks data spesifik
untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat. Data tersebut dikelompokkan menjadi tiga:
14. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
5
a) Data dasar, b) Data Tematik, dan c) Citra satelit. Kelompok Data Dasar diturunkan dari
Undang-Undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Pasal 3 Ayat 12). Kelompok data
tematik dan citra satelit dikumpulkan dari sumber-sumber lain. Hubungan antara data tersebut
dengan aktivitas Strategi Nasional REDD+ dijelaskan dan ditabulasikan di Tabel 4.
Tabel 4 Matriks data spesifik yang diperlukan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan
Barat berdasarkan Strategi Nasional REDD+
Kategori Data Spatial Skala Tahun Sumber/
Wali Data
Kegiatan REDD+ Srategi Nasional
1 2 3a 3b 3c 4a 4b 4c
A. Data Dasar
Hipsografi Titik tinggi 50,000 2013 BIG √ √ √ √ √
Garis Contour 50,000 2013 BIG
Lereng 50,000 2013 BIG
Hidrologi Sungai 50,000 2013 BIG √ √ √ √ √ √
Danau 50,000 2013 BIG
Garis Pantai 50,000 2013 BIG
Transportasi
dan Utilitas
Jalan 50,000 2013 BIG √ √ √ √ √
Bandara,
Pelabuhan, dan
Terminal
50,000 2013 BIG
Bangunan dan
Fasilitas Umum
50,000 2013 BIG
Administrasi Batas Provinsi 50,000 2013 BIG √ √ √ √ √ √ √ √
Batas Kabupaten 50,000 2013 BIG
Batas Kecamatan 50,000 2013 BIG
Batas Desa 50,000 2013 BIG
Ibukota
Kabupaten
50,000 2013 BIG
Kecamatan 50,000 2013 BIG
Desa 50,000 2013 BIG
Toponimi 50,000 2013 BIG
B. Data Tematik
Biofisik Geologi 250,000 1997 PSG √ √ √ √ √
Tanah 250,000 1997 BBSDLP
Iklim 250,000 BMKG
Curah Hujan 250,000 BMKG
Penutupan
Lahan
Historikal tutupan
lahan
250,000 2000
-2012
Kemenhut √ √ √ √ √ √ √ √
Sebaran Sawah 250,000 2012 Kementan
Sebaran Komoditi
Pertanian
250,000 2012 Kementan
Historikal tutupan
hutan
250,000 2000
-2012
Kemenhut
Historikal
deforestasi
250,000 2000
-2012
Kemenhut
Lahan
Gambut
Gambut 250,000 2011 BBSDLP √ √ √ √ √ √ √
Kedalaman
Gambut
250.000 2002 WI
15. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
6
Kategori Data Spatial Skala Tahun Sumber/
Wali Data
Kegiatan REDD+ Srategi Nasional
1 2 3a 3b 3c 4a 4b 4c
Degradasi Lahan
Gambut
250,000 2000
-2012
Hasil
Analisis
Cadangan karbon
/ biomassa
250,000 2000 -
2012
WI
Status Lahan IUPHHK - HA 250,000 2012 Kemenhut √ √ √ √ √ √ √ √
IUPHHK - HT 250,000 2012 Kemenhut
IUPHHK - HTR 250,000 2012 Kemenhut
IUPHHK - HKM 250,000 2012 Kemenhut
IUPHHK - RE 250,000 2012 Kemenhut
Hutan Adat 250,000 2012 Bappeda
Hutan Desa 250,000 2012 Kemenhut
Pelepasan
Kawasan Hutan
untuk Perkebunan
250,000 2012 Kemenhut
Pelepasan
Kawasan Hutan
untuk
Transmigrasi
250,000 2012 Kemenhut
Ijin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan
250,000 2011 Kemenhut
Hak Guna Usaha 250,000 2011 BPN
Ijin Usaha
Pertambangan
(termasuk ijin
lokasi, prinsip, dan
rekomendasi
(Bupati/SK Bupati
dan Gubernur/SK
Gubernur)
250,000 2011 Kementeri
an ESDM
Ijin Usaha
Perkebunan
(termasuk ijin
lokasi, prinsip, dan
rekomendasi
(Bupati/SK Bupati
dan Gubernur/SK
Gubernur)
50,000 2011 Kementeri
an
Pertanian
Pemetaan
Partisipatif
Batas Pemetaan
Partisipatif
2012 LSM (JKPP,
BRWA)
√ √ √ √ √ √ √
Sosial,
Ekonomi, dan
Budaya *)
Demografi dan
tingkat
pendapatan
Non
spasial
BPS,
Bappeda
√ √ √ √ √ √ √ √
Fasilitas di desa Non
spasial
BPS,
Bappeda
√
Kawasan Budaya
dan Potensi
Ekowisata
2013 Bappeda √ √ √ √ √
Rencana
Penataan dan
Pemanfaatan
Ruang
Fungsi Hutan 250,000 2013 Kemenhut √ √ √ √ √ √ √ √
TGHK 250,000 2013 Kemenhut
RTRWP dan
RTRWK
250,000 2000 Bappeda
KPH 250,000 2013 Kemenhut
16. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
7
Kategori Data Spatial Skala Tahun Sumber/
Wali Data
Kegiatan REDD+ Srategi Nasional
1 2 3a 3b 3c 4a 4b 4c
PIPB Revisi 1-7 250,000 2014 BIG,
Kemenhut
Lingkungan
Hidup
Batas DAS 250,000 2011 Kemenhut √ √ √ √ √ √ √
Lahan Kritis 250,000 2011 Kemenhut
Kehutanan
√ √ √ √ √ √ √ √
HCV 250,000 2011 WWF
Habitat Home and
Range Satwa
250,000 2011 WWF
Hotspot/ Titik Api 250,000 2013 Kemenhut
Rawan Kebakaran Kemenhut
Kerawanan
Bencana
250,000 2011 BNPB
Kerentanan
Bencana
250,000 2011 BNPB
Ekoregion 50,000 2013 KLH
C. Citra Satelit
Perubahan
Tutupan
Lahan dan
Penggunaan
Lahan
Landsat TM 5, 7, 8 30 m
15 m
2000
-2014
USGS,
LAPAN
√ √ √ √ √ √ √ √
SPOT 4,5 2.5 m 2012 LAPAN √ √ √ √ √ √ √ √
Pleaides 0.5 m 2021-
2013
LAPAN √ √ √ √ √ √ √ √
√ - diperlukan untuk kegiatan Strategi Nasional REDD+ (mengacu ke Tabel 3)
*) terkait dengan 10 PRISAI Sosial Lingkungan
17. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
8
4 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
4.1 Kesimpulan
Dari hasil studi aktivitas REDD+ di Strategi Nasional REDD+, Cancun Agreement, Strategi dan Rencana
Aksi Provinsi (SRAP) REDD+ Kalbar, serta PRISAI Sosial Lingkungan, dapat diidentifikasi data spasial
yang diperlukan. Masing-masing aktivitas bisa menggunakan satu data spasial atau lebih, atau data
spasial baru yang dihasilkan dari tumpang-susun beberapa data (layer). Ini berarti bahwa ada data
utama dan data yang dibuat (turunan) yang juga perlu diperhatikan.
Data spasial yang diperlukan untuk implementasi REDD+ dikelompokkan menjadi: a) 4 data dasar, b)
8 data tematik, dan c) 3 citra.
4.2 Rekomendasi
Kebutuhan minimum data spesifik untuk implementasi REDD+ perlu ditentukan secara cermat,
karena akan dipakai sebagai dasar bagi semua aktivitas REDD+. Analisis yang dilakukan serta
temuan-temuan di Provinsi Kalimantan Barat (dalam Aktivitas 1a) direkomendasikan untuk
digunakan dalam penyediaan data dasar dan peta kadastral untuk Provinsi Kalimantan Barat yang
memiliki karakteristiknya sendiri.
18. 1a. Analisis Data Spesifik yang Diperlukan untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
9
DAFTAR PUSTAKA
Indonesian REDD+ Task Force (2012). REDD+ National Strategy. Jakarta.
Hardiansyah, G., et al. (2013). Strategi Rencana Aksi Provinsi (SRAP) REDD+ Kalimantan Barat. Pontianak
GOFC-GOLD(2011).A sourcebook of methods and procedures for monitoring and reporting anthropogenic
greenhouse gas emissions and removals caused by deforestation, gains and losses of carbon stocks in
forests remaining forests, and forestation.Alberta, Canada. http://www.gofcgold.wur.nl/redd/
UNFCCC(2011).Report of the Conference of the Parties on its sixteenth session, held in Cancun from 29
November to 10 December 2010. http://unfccc.int/bodies/body/6383/php/view/reports.php
19. Task 1:
Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan Tersedia untuk
Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Deliverable 1b :
Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh
BP REDD+
PENYEDIAAN DATA DASAR
DAN PETA KADASTRAL
UNTUK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DI INDONESIA
Disampaikan oleh
PT. Waindo SpecTerra
PS/024/2014
20. PT. WAINDO SPECTERRA
Perkantoran Pejaten Raya Gedung 7 – 8, Jl. Pejaten Raya No. 2 - Jakarta Selatan -
Telp : 62 21 7986816 ; 7986405, 70853970 Fax : 62 21 7995539
E-mail dis001@cbn.net.id, Website. www.waindo.co.id
LIMITATION: This report has been prepared on behalf of and for the exclusive use of PT. Waindo SpecTerra,
and is subject to and issued in connection with the provisions of the agreement between PT. Waindo
SpecTerra and its Client. PT. Waindo SpecTerra accepts no liability or responsibility whatsoever for or in
respect of any use of or reliance upon this report by any third party.
Penulis : Tim Konsultan PT. Waindo SpecTerra
Nama Organisasi : PT. Waindo SpecTerra
Direktur : Lissa Rukmi Utari
Nama Jasa : Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral untuk Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia (Lot 2)
Nama Dokumen : Deliverable 1b Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
Versi Dokumen : Final – Versi Bahasa Indonesia
Pendanaan : UNDP
Task 1:
Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan Tersedia
untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Deliverable 1b :
Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh
BP REDD+
21. ii
KATA PENGANTAR
Dokumen ini melaporkan kegiatan yang dilaksanakan dalam Aktivitas 1 “Identifikasi dan Klasifikasi
Data yang Diperlukan dan Tersedia untuk Implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat” dan
Aktivitas 1b “Menentukan Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+”.
Pekerjaan pada Aktivitas ini merupakan kelanjutan dari aktivitas 1a yang menganalisis kebutuhan
data spesifik untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat. Kebutuhan data yang telah
dianalisis akan diproses menjadi suatu sistem klasifikasi data untuk implementasi REDD+.
Kegiatan ini dilakukan atas dukungan pendanaan Pemerintah Norway yang dikelola oleh United
Nations Development Progam (UNDP) berdasarkan kontrak Nomor PS/024/2014.
22. iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Setelah data yang dibutuhkan untuk implementasi REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat dapat disusun
(Deliverable 1a), kegiatan berikutnya adalah menentukan sistem klasifikasi data berdasarkan
taksonominya. Klasifikasi data diperlukan dalam pengelolaan data terutama untuk memudahkan
dalam pemanggilan kembali (retrieve) data. Selain itu sistem klasifikasi data yang baik akan
memudahkan pihak lain dalam memahami data dan strukturnya ketika dilakukan berbagi data (data
sharing). Sistem klasifikasi yang digunakan dalam kegiatan ini mengacu pada klasifikasi yang terdapat
pada Undang-Undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial, serta Pedoman Struktur Data
Spasial BP REDD+.
Sistem klasifikasi ini terdiri dari 9 kategori, yaitu: Administrasi, Biofisik, Wilayah Prioritas REDD+,
Rencana Ruang, Manajemen Hutan dan Lahan, Sosial Ekonomi, Titik Pengamatan Lapangan, Citra
Satelit dan Peta Scan, dan Toponimi. Masing-masing kategori tersebut terdiri atas beberapa
sub-kategori dan total ada 44 sub-kategori. Selanjutnya setiap sub-kategori berisi beberapa data
spasial/layer.
Dari sistem klasifikasi yang terbentuk ini terdapat 110 data spasial. Skala atau tingkat ketelitian peta
tidak ikut dalam proses klasifikasi karena ketelitian peta telah termasuk dalam data spasial tingkat
Nasional, Provinsi, Kabupaten, Kota, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan yang tersedia.
23. iv
DAFTAR SINGKATAN
BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BBSDLP Balai Besar Sumber Daya Lahan Pertanian
BIG Badan Informasi Geospasial
BMKG Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana
BP REDD+ Badan Pengelola Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation Plus
BPN Badan Pertanahan Nasional
BPS Badan Pusat Statistik
DAS Daerah Aliran Sungai
ESDM Energi dan Sumber Daya Mineral
GNRHL Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan
GOFC-GOLD Global Observation of Forest and Land Cover Dynamics
HCV High Conservation Value Forest
IUPHHK - HA Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Alam
IUPHHK - HKM Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Kemasyarakatan
IUPHHK - HT Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman
IUPHHK - HTR Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Hutan Tanaman Rakyat
IUPHHK - RE Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu – Restorasi Ekologi
KemenLHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Kementan Kementerian Pertanian
LAPAN Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
PSG Pusat Survei Geologi
PUP Petak ukur permanen
REDD+ Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation Plus
REL Reference Emission Level
RL Reference Level
USGS United States Geological Survey
WI Wetland Internasional
WWF World Wide Fund for Nature
24. v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ii
RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................................vii
1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................................................1
2 PENDEKATAN...........................................................................................................................................2
3 HASIL.......................................................................................................................................................3
4 KESIMPULAN ...........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................................8
25. vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Sistem klasifikasi data yang diperlukan untuk implementasi Strategi Nasional REDD+ ..........................3
26. vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tahapan pembuatan sistem klasifikasi data...........................................................................................2
27. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Data yang diperlukan untuk implementasi Reduksi Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan dan
Lahan Gambut (REDD+ telah dianalisis dan didaftar sebagai pekerjaan awal dan telah dituliskan
dalam Laporan Aktivitas 1a. Hasil yang diperoleh setelah penelaahan data yang diperlukan untuk
mengimplementasikan Strategi Nasional (STRANAS) REDD+ menunjukkan sejumlah data yang
tersedia dan diperlukan. Data tersebut kemungkinan besar tersedia di para pemangku-kepentingan
di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten, dan Kota. Skala, format, acuan spasial, proyeksi, dan tanggal
perolehan/pembuatan data akan bervariasi juga. Paling tidak ada 110 data yang telah teridentifikasi
saat penelaahan dan analisis.
Telah teridentifikasi adanya berbagai jenis data untuk implementasi REDD+ dari berbagai sumber
(pemangku kepentingan) dan format spasial, serta mengingat adanya pengelompokan data spasial
dalam Informasi Geospasial Dasar (IGD) dan Informasi Geospasial Tematik (IGT), diperlukan suatu
sistem klasifikasi (taksonomi). Klasifikasi tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut-pandang. Namun
dengan mendasarkan pada kebutuhan implementasi REDD+ yaitu untuk menghitung penurunan laju
emisi, serta melihat pada kelompok IGD dan IGT yang secara jelas menunjukkan pemangku
kepentingan mana yang menjadi wali data dan memproduksi data tersebut, sistem klasifikasi
(taksonomi) harus disepakati bersama. Sistem klasifikasi ini akan dipakai sebagai acuan bersama
dalam segala aktivitas REDD+ di Indonesia.
Agar sistem klasifikasi ini dapat dipakai secara konsisten untuk segala kegiatan perhitungan secara
spasial dan dapat dipakai bersama dalam pertukaran data, diperlukan juga penyeragaman penulisan
metadata dan struktur data spasial (spatial data structure) dari data spasial tersebut. File data spasial
tersebut perlu diberi nama (file name) yang mencerminkan isi/tema data spasial dan disimpan secara
sistematis dalam struktur direktori penyimpanan (storage directory structure) yang telah
distandarkan agar dapat dipakai seluruh Provinsi.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah menyusun sistem klasifikasi data berdasarkan taksonominya.
28. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
2
2 PENDEKATAN
Secara umum, penyusunan sistem klasifikasi / taksonomi data merupakan lanjutan tahapan yang
dilakukan setelah diperoleh hasil identifikasi kebutuhan data yang akan digunakan untuk REDD+ di
Provinsi Kalimantan Barat. Oleh karenanya, data yang diklasifikasikan akan difokuskan (meski tidak
dibatasi) kepada data yang telah diidentifikasi sebagai data yang diperlukan untuk pelaksanaan
REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat.
Data yang telah diidentifikasi sebagai kebutuhan dalam implementasi REDD+, selanjutnya
dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik suatu data dengan data yang lain. Sistem
klasifikasi yang dibuat mengacu pada Undang-Undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
dan Pedoman Struktur Data Spasial BP REDD+ (BPREDD+, 2014).
Tahapan yang dilakukan dalam menyusun sistem klasifikasi data dapat diilustrasikan pada Gambar 1.
Tahapan tersebut meliputi:
1) Menyusun daftar data yang akan diklasifikasikan
2) Menentukan kriteria taksonomi
3) Mendefiniskan karakter internal masing-masing data
4) Mengindentifikasi kesamaan karakter data yang ada
5) Mendefinisikan taksonomi sementara
Gambar 1 Tahapan pembuatan sistem klasifikasi data
daftar
data
tentukan
criteria
definisikan
karakter
data
identifikasi
kesamaan
karakter
data
buat sistem
klasifikasi
data
29. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
3
3 HASIL
Sistem klasifikasi (taksonomi) yang disetujui oleh BP REDD+ untuk implementasi REDD+ sesuai
Strategi Nasional di Provinsi Kalimantan Barat dibuat dengan mengacu pada klasifikasi yang terdapat
dalam Undang-Undang No 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial serta Standar Struktur Data
yang dibuat oleh BP REDD+.
Sistem klasifikasi data yang telah disusun terdiri dari 9 kategori, yaitu : Administrasi, Biofisik, Wilayah
Prioritas REDD+, Rencana Ruang, Manajemen Hutan dan Lahan, Sosial Ekonomi, Titik Pengamatan
Lapangan, Citra Satelit dan Peta Scan, dan Toponimi. Dari 9 kategori tersebut dapat dibagi lagi
menjadi 44 sub-kategori yang kesemuanya berisi 110 data spasial. Tabel 1 menampilkan sistem
klasifikasi data yang telah disusun.
Tabel 1 Sistem klasifikasi data yang diperlukan untuk implementasi Strategi Nasional REDD+
No Kategori No Sub Kategori No Data Spasial
1 Administrasi 1 Desa 1 Batas Desa
2 Lokasi Desa/Kelurahan
2 Kecamatan 3 Batas Kecamatan
4 Lokasi Kecamatan
3 Kabupaten 5 Batas Kabupaten
6 Ibukota Kabupaten
4 Provinsi 7 Batas Provinsi
8 Ibukota Provinsi
5 Batas Negara 9 Garis Batas Negara
6 Batas Lain 10 Garis Pantai (BIG)
2 Biofisik 7 Topografi 11 Titik tinggi
12 Garis Contour
13 Lereng
14 Morfologi
15 Bathymetri
16 SRTM
8 Hidrologi 17 Sungai
18 Danau
19 Batas DAS
20 Aquifer
21 Cekungan Air Tanah
22 Rawa
9 Geologi 23 Jenis Batuan
24 Formasi Geologi
25 Struktur Geologi
10 Tanah 26 Jenis Tanah
11 Iklim 27 Tipe Iklim
28 Curah Hujan
12 Penggunaan Lahan 29 Penggunaan Lahan
30. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
4
No Kategori No Sub Kategori No Data Spasial
13 Tutupan Lahan 30 Historikal penutupan lahan
14 Jalan 31 Jalan
15 Gambut 32 Jenis Gambut
33 Kedalaman Gambut
34 Degradasi Lahan Gambut
16 Karbon 35 Estimasi Karbon
17 Sistem Lahan (Land
System)
36 Sistem Lahan
18 Perubahan Tutupan
Lahan
37 Perubahan Tutupan Lahan per Periode
3 Wilayah Prioritas
REDD+
19 Keanekaragaman Hayati
(Biodiversity)
38 HCV
39 Habitat Satwa
40 Ekoregion (= Kawasan Suaka &
Pelestarian Alam
20 Demontrasi REDD+ 41 -
21 Degradasi dan Lahan
Kritis
42 Lahan Kritis
22 Rawan Bencana 43 Hotspot/ Titik Api
44 Rawan Kebakaran
45 Kerawanan Bencana
46 Kerentanan Bencana
47 Rawan Banjir
48 Rawan Kekeringan
49 Gerakan Tanah
23 Konservasi dan
Rehabilitasi
50 GNRHL
4 Rencana Ruang 24 Kawasan Hutan 51 Penunjukan Kawasan Hutan
52 Pelepasan Kawasan Hutan untuk
Perkebunan
53 Pelepasan Kawasan Hutan untuk
Transmigrasi
54 Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan
55 Fungsi kawasan Hutan (TGHK)
25 Kawasan Moratorium 56 PIPIB Revisi 6
26 RTRWN 57 Struktur dan Pola Ruang Nasional
27 RTRWK 58 Struktur & Pola Ruang Kabupaten/Kota
28 RTRWP 59 Struktur & Pola Ruang Provinsi
5 Manajemen
Hutan dan Lahan
29 Kadastral Kehutanan 60 Izin Pemanfaatan Lahan atau Kawasan
61 IUPHHK – HKM
62 Hutan Adat
63 Hutan Desa
64 Hutan Rakyat
65 Hutan Kemitraan
66 Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(KHDTK)
31. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
5
No Kategori No Sub Kategori No Data Spasial
67 IUPHHK - HTR
68 IUPHHK – HA
69 IUPHHK – HT
70 IUPHHBK
71 IUPHHK – RE
72 Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH)
30 Kadastral Pertambangan 73 Ijin Usaha Pertambangan (termasuk ijin
lokasi, prinsip, dan rekomendasi
(Bupati/SK Bupati dan Gubernur/SK
Gubernur)
31 Kadastral Perkebunan 74 Ijin Usaha Perkebunan (termasuk ijin
lokasi, prinsip, dan rekomendasi
(Bupati/SK Bupati dan Gubernur/SK
Gubernur) (HGU)
6 Sosial-Ekonomi 32 Budaya dan Adat 75 Kawasan Budaya (Bahasa & Suku)
33 Demografi 76 Demografi
34 Ekonomi Daerah 77 Tingkat pendapatan, Data
Perekonomian
35 Infrastruktur Publik 78 Transportasi: Bandara, Pelabuhan, dan
Terminal79 Transportasi: Angkutan Umum
80 Keamanan
81 Hiburan & Olahraga
82 Perumahan & Lingkungan
83 Bencana dan Penanggulangannya
84 Pendidikan & Kesehatan
85 Sosial & Budaya
86 Kesejahteraan
87 Konflik
36 Permukiman 88 Sebaran permukiman
89 Bangunan dan Fasilitas Umum
90 Kawasan Budaya (Bahasa & Suku)
38 Demografi 91 Demografi
39 Ekonomi Daerah 92 Tingkat pendapatan, Data
Perekonomian
40 Infrastruktur Publik 93 Transportasi: Bandara, Pelabuhan, dan
Terminal
94 Transportasi: Angkutan Umum
95 Keamanan
96 Hiburan & Olahraga
97 Perumahan & Lingkungan
98 Bencana dan Penanggulangannya
99 Pendidikan & Kesehatan
100 Sosial & Budaya
101 Kesejahteraan
102 Konflik
41 Permukiman 103 Sebaran permukiman
32. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
6
No Kategori No Sub Kategori No Data Spasial
104 Bangunan dan Fasilitas Umum
105 Deskripsi Desa
7 Titik Pengamatan
Lapangan
42 Titik Pengamatan
Lapangan (sumber: data
lapangan WAINDO)
106 Lokasi dan Parameter Pengamatan
8 Citra Satelit dan
peta scan
43 Citra Satelit 107 Landsat
108 SPOT 4,5
44 Peta Scan 109 Peta Scan
9 Toponimi 45 Toponimi 110 Toponimi
33. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
7
4 KESIMPULAN
Dari kegiatan ini dapat diperoleh klasifikasi data berdasarkan taksonominya. Sistem klasifikasi data
yang telah disusun terdiri dari 9 kategori, yaitu : Administrasi, Biofisik, Wilayah Prioritas REDD+,
Rencana Ruang, Manajemen Hutan dan Lahan, Sosial Ekonomi, Titik Pengamatan Lapangan, Citra
Satelit dan Peta Scan, dan Toponimi. Dari 9 kategori tersebut dapat dibagi lagi menjadi 44
sub-kategori yang kesemuanya berisi 110 data spasial.
Dalam pelaksanaannya, seluruh file data akan diberi nama sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh BP REDD+. Demikian pula dengan struktur direktori akan mengikuti standar
BP REDD+.
34. 1b. Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui oleh BP REDD+
8
DAFTAR PUSTAKA
BPREDD+ (2014). Struktur Data Spasial BP REDD+. . Jakarta: BP REDD+
Republik Indonesia. 2011. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial
35. i
Task 1:
Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan Tersedia
untuk Pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Deliverable 1c:
Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan
untuk Pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
PENYEDIAAN DATA DASAR
DAN PETA KADASTRAL
UNTUK PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DI INDONESIA
PS/024/2014
Disampaikan oleh :
PT. Waindo SpecTerra
36. Task 1:
Identifikasi dan Klasifikasi Data yang Diperlukan dan Tersedia
untuk Pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Deliverable 1c:
Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan
untuk Pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Penulis: Tim Konsultan PT. Waindo SpecTerra
Nama Organisasi: PT. Waindo SpecTerra
Direktur: Lissa Rukmi Utari
Nama Jasa: Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral untuk Provinsi Kalimantan Barat di Indonesia (Lot 2)
Nama Dokumen: Deliverable 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan
REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
Versi Dokumen: Final - Versi Bahasa Indonesia
Pendanaan: UNDP
PT. WAINDO SPECTERRA
Perkantoran Pejaten Raya Gedung 7 – 8, Jl. Pejaten Raya No. 2 Jakarta Selatan
Telp : 62 21 7986816 ; 7986405, 70853970 Fax : 62 21 7995539
E-mail dis001@cbn.net.id, Website. www.waindo.co.id
LIMITATION: This report has been prepared on behalf of and for the exclusive use of PT. Waindo SpecTerra,
and is subject to and issued in connection with the provisions of the agreement between PT. Waindo
SpecTerra and its Client. PT. Waindo SpecTerra accepts no liability or responsibility whatsoever for or in
respect of any use of or reliance upon this report by any third party.
37. ii
KATA PENGANTAR
Laporan ini disusun sebagai bagian dari bab identifikasi dan klasifikasi ketersediaan data yang
diperlukan untuk pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat. Secara khusus, laporan ini
membahas tentang hasil identifikasi ketersediaan data yang diperlukan untuk pelaksanaan REDD+
dari berbagai instansi baik di tingkat nasional (pusat), provinsi, dan kabupaten/kota yang memiliki
data spasial.
Ketersediaan data ini merupakan hasil identifikasi dari kunjungan instansi-instansi terkait, yang
memiliki data spasial. Berdasarkan hasil tersebut, maka disusunlah daftar tabel (lampiran 3, 4, dan 5)
ketersediaan data di Provinsi Kalimantan Barat yang akan digunakan untuk pelaksanaan REDD+.
Proyek ini didanai oleh Pemerintah Norway melalui United Nations Development Program (UNDP)
dengan nomor kontrak PS/024/2014.
38. iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Penyediaan data dasar dan peta kadastral menjadi salah satu kegiatan strategis di dalam persiapan
REDD+. Agar tujuan kegiatan penyediaan data dasar dan peta kadastral tersebut dapat tercapai,
diperlukan adanya informasi yang menjelaskan tentang informasi ketersediaan data saat ini di
berbagai lembaga yang terkait. Informasi tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi kesenjangan
(gaps) antara data yang diperlukan dengan data yang saat ini ada. Selanjutnya, dari informasi
kesenjangan tersebut akan dapat dirumuskan langkah-langkah perbaikan yang untuk memastikan
ketersediaan data dan informasi yang diperlukan.
Identifikasi ketersediaan data dari sumber sekunder dilakukan dengan pendekatan partisipatif, yaitu
membangun kesediaan para pemangku kepentingan untuk memberikan informasi ketersediaan data
di lembaganya. Untuk memastikan survei dapat berjalan dengan baik, proses pelibatan (engagement)
para pemangku kepentingan dilakukan melalui beberapa tahapan dari mulai identifikasi data yang
diperlukan untuk pelaksanaan program REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat, identifikasi para
pemangku kepentingan baik dari instansi pemerintah ataupun non pemerintah yang berpotensi
sebagai penyedia data tersebut, pelaksanaan inventarisasi dan pengumpulan data, melalui
kunjungan kepada para pemangku kepentingan.
Berdasarkan proses identifikasi dapat disimpulkan bahwa data untuk pelaksanaan program REDD+ di
Provinsi Kalimantan Barat telah tersedia di instansi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten.
Ketersediaan data tersebut di dominasi oleh skala 1:50.000 dan 1:250.000 yang bersumber dari
instansi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.
39. iv
DAFTAR SINGKATAN
AMAN Aliansi Masyarakat Adat Nusantara
BAKORNAS PBP Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi
BAPPEDA Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
BBSDLP Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian
BIG Badan Informasi Geospasial
BKSDA Balai Konservasi Sumber Daya Alam
BLHD Badan Lingkungan Hidup Daerah
BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana
BP Badan Pelaksana
BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah
BPDAS Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
BPKH Balai Pemantapan Kawasan Hutan
BPN Badan Pertanahan Nasional
BPPHP Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi
BP REDD+ Badan Pengelola Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca dari Deforestasi,
Degradasi Hutan dan Lahan Gambut
BPS Badan Pusat Statistik
BRWA Badan Registrasi Wilayah Adat
BUK Bina Usaha Kehutanan
DAS Daerah Aliran Sungai
DISHUBKOMINFO Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
DISHUT Dinas Kehutanan
DISHUTBUN Dinas Kehutanan dan Perkebunan
DISTAMBEN Dinas Pertambangan dan Energi
DISTANHUT Dinas Pertanian dan Kehutanan
DITTOPAD Direktorat Topografi Angkatan Darat
DKP Dinas Kelautan dan Perikanan
DITJEN Direktorat Jenderal
ESDM Energi Sumberdaya Mineral
HCVF High Conservation Value Forest
IFACS Indonesia Forest and Climate Support
IJ-REDD Indonesia Japan Project for Development of REDD+ Implementation Mechanism
IUPHHK - HA Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Alam
IUPHHK - HKM Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Kemasyarakatan
IUPHHK - HT Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman
IUPHHK - HTR Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Hutan Tanaman Rakyat
IUPHHK - RE Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu - Restorasi Ekosistem
JKPP Jaringan Kerja Pemetaan Partisipatif
KANWIL Kantor Wilayah
KEMEN ESDM Kementerian Energi Sumberdaya Mineral
KEMENDAGRI Kementerian Dalam Negeri
KEMENHUT Kementerian Kehutanan
KEMEN LHK Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
40. v
KEMEN PU Kementerian Pekerjaan Umum
KEMEN PU PERA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
KEMENTAN Kementerian Pertanian
KHDTK Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
KLH Kementerian Lingkungan Hidup
KPH Kesatuan Pengelolaan Hutan
LAPAN Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional
LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
MINERBA Mineral dan Batubara
P2IG Pusat Pengembangan Informasi Geospasial
PB Pengurus Besar
PHKA Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam
PIPIB Peta lndikatif Penundaan Izin Baru
POKJA Kelompok Kerja
PS - BPDAS Perhutanan Sosial - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
PSDAT Pengelolaan Sumber Daya Air terpadu
PT Perusahaan Terbatas
PU Perencanaan Umum
PUSHUMAS Pusat Hubungan Masyarakat
PVMBG Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
REDD+ Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation
RTRWK Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
RTRWP Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
SETDA Sekretariat Daerah
S.HUT Sarjana Kehutanan
SIL Summer Institute of Linguistics
SKPD Satuan Kerja Pemerintah Daerah
SPOT Systeme Probatoire d'Observation de la Terre
TGHK Tata Guna Hutan Kesepakatan
UDSP Unit dan Data Statistik Pembangunan
UPT Unit Pelaksana Teknis
USAID United States Agency for International Development
WALHI Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
WHP Wana Hijau Pesaguan
WI Wetlands International
WWF World Wildlife Fund for Nature
41. vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................................ii
RINGKASAN EKSEKUTIF...................................................................................................................................iii
DAFTAR SINGKATAN........................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................................................viii
1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1
1.2 Tujuan .................................................................................................................................................1
2 PENDEKATAN...........................................................................................................................................3
3 HASIL.......................................................................................................................................................5
3.1 Kunjungan ke Para Pemangku Kepentingan.........................................................................................5
3.2 Identifikasi Ketersediaan Data dan Pengumpulan ...............................................................................6
3.3 Forum Para Pemangku Kepentingan....................................................................................................7
4 KESIMPULAN ...........................................................................................................................................8
LAMPIRAN .......................................................................................................................................................9
42. vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Alur pelaksanaan kegiatan identifikasi ketersediaan data dari sumber sekunder .............................. 3
Gambar 2. Titik-titik lokasi kunjungan ke para pemangku kepentingan di 14 kabupaten/kota ............................5
43. viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat pengantar SEKDA Provinsi Kalimantan Barat..............................................................................9
Lampiran 2 Daftar kunjungan ke para pemangku kepentingan ............................................................................12
Lampiran 3 Daftar ketersediaan data spasial di tingkat nasional (pusat) .............................................................17
Lampiran 4 Daftar ketersediaan data spasial di tingkat provinsi ..........................................................................23
Lampiran 5 Daftar ketersediaan data spasial di tingkat kabupaten/kota .............................................................30
44. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
1
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
REDD+ adalah salah satu program pengurangan emisi gas rumah kaca yang dianggap strategis
mengingat Indonesia adalah negara dengan luas hutan yang cukup besar dengan laju deforestasi
yang tinggi. Sebagai persiapan menuju pelaksanaan kegiatan REDD+ di Indonesia, pemerintah telah
mengambil sejumlah langkah termasuk dengan menunjuk Provinsi Kalimantan Barat sebagai salah
satu provinsi mitra dari 11 provinsi.
Di Provinsi Kalimantan Barat ini, UNDP bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
menyelenggarakan kegiatan bertema Penyediaan Data Dasar dan Peta Kadastral untuk Provinsi
Kalimantan Barat, yang memiliki tujuan untuk menyiapkan data dasar dan peta kadastral yang
tunggal (one map) yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan REDD+.
Penyediaan data dasar dan peta kadasatral menjadi salah satu kegiatan strategis mengingat
pelaksanaan REDD+ akan melibatkan berbagai perhitungan dan analisis ilmiah yang harus dilakukan
berdasarkan data dan informasi yang akurat dan terpercaya. Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan
ini diharapkan menjadi langkah yang baik menuju perbaikan pengelolaan data dan informasi yang
dapat menunjang kegiatan pembangunan secara umum, tidak hanya dalam pelaksanaan REDD+.
Agar tujuan kegiatan penyediaan data dasar dan peta kadastral tersebut dapat tercapai, pada tahap
awal diperlukan adanya informasi mengenai kondisi ketersediaan data saat ini di berbagai lembaga
yang terkait. Informasi tersebut bermanfaat untuk mengidentifikasi kesenjangan (gap) antara data
yang seharusnya ada dengan data yang saat ini ada. Selanjutnya, dari informasi kesenjangan tersebut
akan dapat dirumuskan langkah-langkah perbaikan yang untuk memastikan ketersediaan data dan
informasi yang diperlukan.
Sebagai pendahuluan, di awal kegiatan telah dilakukan analisis spesifikasi data dan informasi yang
diperlukan untuk pelaksanaan REDD+ serta para pemangku kepentingan yang terkait dengan data
tersebut. Berdasarkan dua kegiatan tersebut, selanjutnya dilakukan survei untuk mengetahui
ketersediaan data tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Identifikasi Ketersediaan Data dari Sumber Sekunder yang Diperlukan untuk
Pelaksanaan REDD+ ini adalah menginventarisasi dan mengetahui data yang telah ada saat ini,
terutama data yang bersifat spasial, di sumber-sumber sekunder sesuai dengan hasil identifikasi data
yang diperlukan untuk pelaksanaan REDD+ dan hasil identifikasi dari pemangku kepentingan
45. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
2
pengelolaan data dan informasi yang telah dilakukan sebelumnya. Keluaran utama dari pekerjaan
adalah laporan hasil Analisis Ketersediaan Data dari Sumber Sekunder yang Diperlukan untuk
Pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat.
46. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
3
2 PENDEKATAN
Di dalam kegiatan ini, identifikasi ketersediaan data dari sumber sekunder dilakukan dengan
pendekatan partisipatif, yaitu membangun kesediaan para pemangku kepentingan untuk
memberikan informasi ketersediaan data di lembaganya. Untuk memastikan kegiatan dapat berjalan
dengan baik, proses identifikasi ketersediaan data dengan melibatkan para pemangku kepentingan
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
Gambar 1 Alur pelaksanaan kegiatan identifikasi ketersediaan data dari sumber sekunder
1) Identifikasi data yang diperlukan untuk pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat,
dilakukan dengan merujuk kepada hasil kegiatan pendahuluan, yaitu Analisis Data Spesifik
yang Diperlukan (Laporan 1a) dan Sistem Klasifikasi (Taksonomi) Data yang Telah Disetujui
oleh REDD+ (Laporan 1b). Identifikasi tingkat ketelitian data untuk pelaksanaan REDD+ di
Provinsi Kalimantan Barat mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013
tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang, Bagian Kedua tentang Ketelitian Peta Rencana
Umum Tata Ruang, Paragraf 2 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
dan Bagian Ketiga tentang Ketelitian Peta Rencana Rinci Tata Ruang, Paragraf 3 Ketelitian
Peta Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Provinsi.
2) Identifikasi para pemangku kepentingan baik dari instansi pemerintahan ataupun non
pemerintah yang berpotensi sebagai penyedia data tersebut. Tahapan ini juga merujuk hasil
kegiatan pendahuluan yaitu penyusunan daftar pemangku kepentingan yang terkait dengan
data dan informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat
(laporan 5a dan 5b).
3) Kunjungan ke para pemangku kepentingan di tingkat nasional/pusat, provinsi dan seluruh
kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat, merupakan upaya mengidentifikasi
Identifikasi Data
yang Diperlukan
Identifikasi
Pemangku
kepentingan
Persiapan
Pengumpulan
Data
Kunjungan untuk identifikasi ketersediaan data
Forum Para
Pemangku
kepentingan
47. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
4
ketersediaan data di setiap instansi dan menjadi bentuk pelibatan instansi tersebut dalam
kegiatan ini :
a. Persiapan administrasi dan legalitas
Administrasi dan legalitas kegiatan dipersiapkan untuk membangun kepercayaan para
pemangku kepentingan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Surat resmi baik dari
BP REDD+ maupun pemerintah provinsi yang menjelaskan penunjukan konsultan sebagai
pelaksana kegiatan diperlukan untuk legalitas kegiatan.
b. Komunikasi dan pengumpulan data dari para pemangku kepentingan
Pada dasarnya komunikasi dibangun tidak hanya pada satu kali kesempatan. Komunikasi
awal dibangun melalui telpon, email, dan berkunjung untuk menyampaikan surat
pengantar yang menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan. Kunjungan langsung ke instansi
pemangku kepentingan dimaksudkan untuk mendapatkan personil penghubung (contact
person) yang tepat, memperoleh informasi tentang ketersediaan data, serta melibatkan
pemangku kepentingan dalam kegiatan ini.
4) Forum para pemangku kepentingan dimaksudkan untuk mengumpulkan para pemangku
kepentingan dalam suatu forum, sehingga terjalin komunikasi antar pemangku kepentingan
dan saling mengetahui ketersediaan dan kondisi data yang tersedia di Provinsi Kalimantan
Barat untuk pelaksanaan program REDD+ di Provinsi Kalimantan Barat.
48. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
5
3 HASIL
3.1 Kunjungan ke Para Pemangku Kepentingan
Kunjungan resmi ke para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi ketersediaan data, membina
komunikasi dalam proses pelibatan, dan pengumpulan data dilakukan setelah terbitnya Surat
Pengantar dari Sekretaris Daerah dengan Nomor 050/0294/SPW-Bappeda tentang Permohonan Data
dan Peta Provinsi/Kabupaten/Kota di Wilayah Kalimantan Barat tertanggal 29 Januari 2015
(Lampiran 1). Sebelum adanya surat pengantar dari Sekda tersebut, dilakukan komunikasi informal
terhadap para pemangku kepentingan baik di tingkat provinsi dan kabupaten untuk memperoleh
informasi ketersediaan data spasial.
Dengan surat pengantar tersebut, kunjungan resmi ke para pemangku kepentingan di tingkat
nasional/pusat, provinsi, kabupaten/kota dapat dilaksanakan. Di tingkat nasional/pusat, sebagian
besar kunjungan dilakukan ke lembaga-lembaga di Jakarta, dan beberapa lembaga di Bogor dan
Bandung. Dilakukan 22 kali kunjungan ke 14 lembaga di tingkat nasional/pusat. Untuk tingkat
provinsi, dilakukan 43 kali kunjungan ke 36 lembaga, sedangkan kunjungan ke 14 kabupaten/kota
dilakukan ke Bappeda sebagai lembaga prioritas, setelah itu dikunjungi pula lembaga-lembaga
berbasis lahan lainnya. Total ada sekitar 230 kunjungan. Gambar 2 menunjukkan lokasi-lokasi
kunjungan ke para pemangku kepentingan di seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi
Kalimantan Barat.
Gambar 2 Titik-titik lokasi kunjungan ke para pemangku kepentingan di 14 kabupaten/kota
49. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
6
3.2 Identifikasi Ketersediaan Data dan Pengumpulan
Berdasarkan hasil kunjungan ke masing-masing pemangku kepentingan (Lampiran 2) baik tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota, diperoleh informasi ketersediaan data di masing-masing
lembaga yang menjadi wali data atau memiliki data. Kegiatan ini dilaksanakan selama sekitar 4 bulan
(Februari – Mei 2015). Di dalam lampiran 3, 4, dan 5 disajikan kondisi ketersediaan data berdasarkan
klasifikasi data yang telah disusun di dalam laporan 1b. Penyajian data berdasarkan klasifikasi data
mempermudah pengecekan data yang saat ini telah tersedia serta data yang belum tersedia di
tingkat nasional (pusat), provinsi, dan kabupaten/kota. Untuk suatu jenis data, terdapat beberapa
lembaga yang memilikinya. Ada yang sama tanpa perubahan, ada yang telah berubah/berbeda.
Lampiran 3 menunjukkan 111 data yang tersedia dan diperoleh dari para pemangku kepentingan di
tingkat nasional (pusat), Lampiran 4 adalah daftar 122 data yang tersedia di tingkat provinsi, dan
Lampiran 5 menunjukkan ketersediaan 112 data di tingkat kabupaten/kota.
Hasil identifikasi menunjukan bahwa secara umum pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota
dan juga lembaga non pemerintahan seperti lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan swasta
(perusahaan/pelaku usaha) telah menggunakan data spasial (informasi geospasial) untuk kegiatan
sehari-hari. Di tingkat kabupaten, hampir seluruh lembaga lebih berperan sebagai pengguna data
dibandingkan menjadi pemroduksi data. Peran sebagai penyedia data cenderung lebih banyak
dilakukan oleh pemerintah pusat serta pemerintah provinsi untuk beberapa tema. Peran lembaga
non pemerintah dalam penyediaan data tematik juga belum dominan, terlihat dari minimnya data
yang disediakan oleh lembaga non pemerintahan. Pengumpulan data dilakukan saat kunjungan ke
setiap instansi dan saat data tersebut teridentifikasi dimiliki oleh instansi yang bersangkutan. Pada
umumnya, data tidak langsung tersedia, namun perlu waktu beberapa hari untuk menyiapkan
sebelum diberikan kepada konsultan. Beberapa hambatan umum untuk memperoleh data adalah
karena seringkali data dibawa (dalam flash disk atau hardisk eksternal) oleh individu yang menangani
dan membuat peta dan yang bersangkutan sedang tidak berada di lembaganya.
Peta dasar yang dipakai di berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Barat hampir
seluruhnya mengacu kepada peta dasar yang dikeluarkan oleh BIG. Berdasarkan informasi saat
berdiskusi dengan Unit Data dan Statistik Pembangunan (UDSP) Bappeda Provinsi Kalimantan Barat,
peta dasar skala 1:50.000 dari Badan Informasi Geospasial (BIG) belum diperoleh secara lengkap
untuk seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Untuk tema tutupan lahan dan batas administrasi,
terdapat beberapa duplikasi akibat adanya beberapa lembaga yang menghasilkan data tersebut.
Untuk peta tematik, sumber rujukan yang banyak digunakan adalah instansi pemerintahan pusat
atau provinsi. Kecenderungan ini menyebabkan ketelitian peta yang digunakan oleh pemerintah
50. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
7
kabupaten umumnya tidak sesuai dengan ketentuan skala peta seperti diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang.
Data dasar (informasi geospasial dasar) yang diperoleh dari BIG belum diperbaharui sesuai dengan
perubahan batas-batas antar provinsi dan antar kabupaten yang telah ditetapkan oleh Biro Tata
Pemerintahan Provinsi Kalimantan Barat.
Di Provinsi Kalimantan Barat, ketersediaan data di tingkat provinsi dan kabupaten dipengaruhi oleh
belum selesainya proses-proses pemantapan kawasan baik kawasan hutan ataupun penataan hutan
lainnya. Hal ini pula yang menjadi salah satu kendala, sehingga RTRWP 2015 Kalimantan Barat sampai
saat ini belum ada.
3.3 Forum Para Pemangku Kepentingan
Di dalam forum para pemangku kepentingan yang diadakan pada Senin 20 April 2015
di Bappeda Provinsi Kalimantan Barat yang dihadiri oleh Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD)
berbasis lahan, seperti Dinas Kehutanan, Dinas Perkebunan, Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH)
wilayah III, serta Bappeda Provinsi Kalbar, diperoleh informasi lebih lanjut mengenai ketersediaan
data, wali data, kewenangan dan tahapan untuk koreksi data.
Dalam Lokakarya (workhop) yang diadakan pada Selasa, 5 Mei 2015 bagi para pemangku
kepentingan dari Pemetaan Partisipatif, seperti LSM, Perguruan Tinggi, atau Swasta (Perusahaan),
dapat diidentifikasi ketersediaan data yang diproduksi lewat pemetaan partisipatif dari LSM dan
pemetaan mandiri oleh perusahaan/swasta (terutama perusahaan perkebunan dan pertambangan).
Pada Rabu-Kamis, 6-7 Mei 2015 dalam lokakarya (workshop) terkait Satu Peta untuk Provinsi
Kalimantan Barat yang diadakan di Kota Pontianak dan dihadiri oleh instansi-instansi dari provinsi
dan kabupaten/kota di wilayah Kalimantan Barat, diperoleh informasi tambahan mengenai
keberadaan beberapa data yang ada di beberapa satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) di Provinsi
Kalimantan Barat.
51. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
8
4 KESIMPULAN
Identifikasi ketersediaan data yang diperlukan untuk pelaksanaan REDD+ di beberapa
lembaga/institusi yang menjadi pemangku kepentingan dalam kegiatan ini dilaksanakan dengan
melakukan kunjungan langsung ke instansi-instansi di tingkat nasional (pusat), provinsi dan
kabupaten/kota. Hal ini diperlukan untuk memudahkan dalam mengidentifikasi ketersediaan data
secara langsung, pengumpulan dan konfirmasi data.
Selama kurun waktu 4 bulan (Februari – Mei 2015) telah dilakukan sekitar 230 kunjungan ke para
pemangku kepentingan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Dari kunjungan tersebut,
dapat teridentifikasi 111 data yang tersedia dan dapat diperoleh dari para pemangku kepentingan di
tingkat nasional (pusat), 122 data yang tersedia di tingkat provinsi, dan 112 data tersedia di tingkat
kabupaten/kota. Semua data yang teridentifikasi saat kunjungan tersebut telah berhasil
dikumpulkan.
52. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
9
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat pengantar SEKDA Provinsi Kalimantan Barat
53. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
10
54. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
11
55. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
12
Lampiran 2 Daftar kunjungan ke para pemangku kepentingan
NO Wilayah Tanggal Kunjungan Instansi yang Dikunjungi
1
Pusat
28 November 2014 Pushumas KemenLHK
2 28 November 2014 WWF Indonesia
3 11 Desember 2014 BKSDA
4 16 Desember 2014 Kementerian Agraria dan Tata Ruang
5 18 Desember 2014 BMKG
6 18 Desember 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
7 19 Desember 2014 JKPP
8 02 Februari 2015 Aliansi Masyarakat Adat (Pengurus Besar Aman)
9 02 Februari 2015 Kementrian ESDM
10 03 Februari 2015 Museum Nasional
11 03 Februari 2015 KEMEN LHK
12 04 Februari 2015 KEMEN LHK
13 04 Februari 2015 BNPB
14 04 Februari 2015 BNPB
15 04 Februari 2015 BBSDLP
16 04 Februari 2015 KEMEN LHK
17 23 Februari 2015 KEMEN LHK
18 20 Februari 2015 BBSDLP
19 25 Februari 2015 KEMEN LHK
20 31 Maret 2015 KEMEN LHK
21 09 April 2015 Museum Nasional
22 19 Mei 2015 KEMEN LHK
23
Provinsi
02 Desember 2014 Dinas Kehutanan
24 02 Desember 2014 BAPPEDA
25 05 Desember 2014
Fakultas Kehutanan, Universitas Tanjungpura,
(Pokja REDD+)
26 08 Desember 2014 UDSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
27 08 Desember 2014
BLHD Provinsi Kalimantan Barat
28 23 Desember 2014
29 08 Desember 2014 Biro Ekonomi Sekertariat Daerah
30 08 Desember 2014
Via. Telepon, Dudun H Prandikto S.Hut
(PT. Finantara), Dalyono S.Hut (PT.WHP Djarum Grup)
31 09 Desember 2014
Sarana Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
32 09 Desember 2014 UDSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
33 10 Desember 2014 BPDAS Provinsi Kalimantan Barat
34 11 Desember 2014 Perkumpulan Pancur Kasih (LSM)
35 12 Desember 2014
Sarana Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
36 15 Desember 2014 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat
37 16 Desember 2014 Planologi Dinas Kehutanan, Dishut
38 17 Desember 2014 Planologi Dinas Kehutanan, Dishut
39 19 Desember 2014
Sarana Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
40 22 Desember 2014
Sarana Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
41 23 Desember 2014 Planologi Dinas Kehutanan, Dishut
42 5 Januari 2015 Planologi Dinas Kehutanan, Dishut
43 6 Januari 2015 UDSP, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
56. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
13
NO Wilayah Tanggal Kunjungan Instansi yang Dikunjungi
44 7 Januari 2015
Sarana Prasarana Wilayah, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
45 8 Januari 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
46 8 Januari 2015 Dinas Pertambangan dan Energi
47 8 Januari 2015
Dinas Perkebunan
48 22 Mei 2015
49 8 Januari 2015 Dinas Penanggulangan Bencana Daerah
50 8 Januari 2015 Dinas Pekerjaan Umum
51 8 Januari 2015 WALHI
52 9 Januari 2015 USAID - IFACS
53 9 Januari 2015 AMAN
54 9 Januari 2015 WWF
55 9 Januari 2015 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
56 14 Januari 2015 Ditjen BPDAS & PS – BPDAS Kapuas
57 14 Januari 2015 Ditjen PHKA – BKSDA
58 14 Januari 2015 Ditjen PHKA – Balai Taman Nasional Gunung Palung
59 14 Januari 2015 Ditjen PHKA – Balai Taman Nasional Danau Sentarum
60 14 Januari 2015 Ditjen PHKA – Balai Taman Nasional Bukit Baka
61 14 Januari 2015 Ditjen PHKA – Balai Taman Nasional Betung Karihun
62 14 Januari 2015 Ditjen BUK –BPPHP Wilayah X, )
63 14 Januari 2015 Ditjen Planologi – BPKH Wilayah III
64 10 Februari 2015 IJ-REDD+
65 19 Maret 2015
Kanwil Badan Pertanahan Nasional Provinsi Kalimantan
Barat
66 15 April 2015
67 4 Mei 2015
68 22 April 2015
Biro Pemerintahan Setda Provinsi Kalimantan Barat
69 8 Mei 2013
70 8 Mei 2013 Dinas Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat
71
Kota Pontianak
16 Februari 2015
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
72 31 Maret 2015
73 30 Maret 2015 Dinas Kehutanan
74 16 Februari 2015
Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Perumahan
75 30 Maret 2015
76 31 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
77 16 Februari 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
78 16 Februari 2015 Badan Lingkungan Hidup
79 16 Februari 2015 Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
80 16 Februari 2015 Dinas Pekerjaaan Umum
81 16 Februari 2015 Badan Pertanahan Nasional
82 27 Maret 2015
Pusat Pengembangan Informasi Geospasial (P2IG)
Universitas Tanjungpura
83
Kota Singkawang
26 Februari 2015
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
84 3 Maret 2015
85 26 Februari 2015
Dinas Pertanian dan Kehutanan
86 6 Maret 2015
87 26 Februari 2015
Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
88 6 Maret 2015
89 26 Februari 2015
Dinas Bina Marga Sumber Daya Air dan Energi
Sumberdaya Mineral
90 26 Februari 2015 Dinas Tata Kota Pertanahan dan Cipta Karya
57. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
14
NO Wilayah Tanggal Kunjungan Instansi yang Dikunjungi
100 26 Februari 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
101 26 Februari 2015
Badan Lingkungan Hidup102 2 Maret 2015
103 5 Maret 2015
104 27 Februari 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
105 27 Februari 2015
Badan Pertanahan Nasional
106 3 Maret 2015
107
Mempawah
5 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
108 5 Maret 2015 Dinas PU Cipta Karya
109 5 Maret 2015 Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan
110 5 Maret 2015
Badan Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana
Daerah
111 5 Maret 2015
Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi UKM
Pertambangan dan Energi
112 5 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
113 5 Maret 2015 Dinas Perhubungan Kebudayaan dan Pariwisata
114
Kubu Raya
2 Februari 2015
Badan Penanggulangan Bencana Daerah115 16 Februari 2015
116 17 Februari
117 2 Februari 2015
Dinas Pertanian dan Peternakan
118 17 Februari 2015
119 12 Februari 2015 Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Kebersihan
120 12 Februari 2015 Dinas Perikanan dan Kelautan
121 12 Februari 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
122 17 Februari 2015 Badan Lingkungan Hidup
123
Landak
25 Februari 2015 Dinas Perkebunan dan Kehutanan
124 25 Februari 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
125 25 Februari 2015 Badan Lingkungan Hidup
126 25 Februari 2015 Dinas Pertambangan dan Energi
127 26 Februari 2015 Dinas Pertanian
128 26 Februari 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
129 26 Februari 2015 Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang
130 26 Februari 2015 Badan Pertanahan Nasional
131 26 Februari 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
132
Bengkayang
6 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
133 6 Maret 2015 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
134 6 Maret 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
135 6 Maret 2015 Dinas Pertanian
136 6 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
137 6 Maret 2015 Dinas PU Cipta Karya
138 6 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
139
Sambas
9 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
140 9 Maret 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
141 10 Maret 2015 Dinas Pertanian dan Peternakan
142 10 Maret 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
143 10 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
144 10 Maret 2015
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu
145 11 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
146 11 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
147 Sintang 2 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
58. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
15
NO Wilayah Tanggal Kunjungan Instansi yang Dikunjungi
148 9 Maret 2015 Dinas Pekerjaan Umum
149 2 Maret 2015
Dinas Pertambangan dan Energi
150 11 Maret 2015
151 10 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
152 9 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
153 9 Maret 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
154 9 Maret 2015 Badan Pengelola Perbatasan
155 9 Maret 2015 Badan Pusat Statistik
156 10 Maret 2015
Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan
157 13 Maret 2015
158 11 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
159 10 Maret 2015 Balai Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya
160 10 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
161
Melawi
4 Maret 2015
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
162 12 Maret 2015
163 6 Maret 2015
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
164 12 Maret 2015
165 5 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
166 6 Maret 2015 Badan Pusat Statistik
167 6 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
168 5 Maret 2015 Dinas Pekerjaan Umum
169 6 Maret 2015
Dinas Pertambangan dan Energi
170 12 Maret 2015
171 12 Maret 2015 Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan
172 6 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
173 6 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
174
Kapuas Hulu
9 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
175 9 Maret 2015 Dinas Perkebunan dan Kehutanan
176 9 Maret 2015 Dinas Bina Marga dan Pengairan
177 9 Maret 2015 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
178 9 Maret 2015 Badan Pertahanan Nasional
179 9 Maret 2015 Badan Pusat Statistik
180 9 Maret 2015 Dinas Perikanan
181 9 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
182 9 Maret 2015 Badan Pengelola Perbatasan
183 9 Maret 2015 Dinas Pertambangan dan Energi
184 9 Maret 2015 Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan
185 9 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
186 9 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
187 10 Maret 2015 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial
188
Ketapang
9 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
189 10 Maret 2015 Dinas Kehutanan
190 9 Maret 2015 Dinas Perkebunan
191 10 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
192 9 Maret 2015 Dinas Pertanian dan Peternakan
193 9 Maret 2015 Badan Pertambangan dan Energi
194 10 Maret 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
195 9 Maret 2015 Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang
196 10 Maret 2015 Badan Pusat Statistik
197 9 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
59. 1c. Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
16
NO Wilayah Tanggal Kunjungan Instansi yang Dikunjungi
198 20 Maret 2015 Dinas Budaya Pariwisata Pemuda dan Olahraga
199 27 Maret 2015 USAID-IFACS
200 9 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
201 10 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
202
Sanggau
5 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
203 5 Maret 2015
Dinas Pertanian, Perikanan, Perkebunan dan
Peternakan
204 5 Maret 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
205 5 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
206 5 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
207 6 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
208 6 Maret 2015 Dinas Pekerjaan Umum
209 6 Maret 2015
Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pemadam
Kebakaran
210 30 Maret 2015 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
211
Sekadau
6 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
212 6 Maret 2015 Dinas Perkebunan dan Kehutanan
213 6 Maret 2015 Dinas Pekerjaan Umum dan Pertambangan
214 6 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
215 6 Maret 2015 Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan
216 6 Maret 2015
Dinas Perhubungan Telekomunikasi Informatika
Kebudayaan dan Pariwisata
217 6 Maret 2015 Badan Pusat Statistik
218 6 Maret 2015 Badan Penanggulan Bencana Daerah
219 6 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
220
Kayong Utara
10 Maret 2015 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
221 10 Maret 2015 Badan Lingkungan Hidup
222 10 Maret 2015 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
223 10 Maret 2015 Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Kayong Utara
224 10 Maret 2015 Badan Penanggulangan Bencana Daerah
225 10 Maret 2015 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
226 11 Maret 2015 Badan Pusat Statistik
227 11 Maret 2015 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
228 11 Maret 2015 Dinas Pertambangan dan Energi
229 11 Maret 2015 Badan Pertanahan Nasional
230 11 Maret 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan
60. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
17
Lampiran 3 Daftar ketersediaan data spasial di tingkat nasional (pusat)
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
01 Administrasi
Batas Desa
Batas Desa 1 : 250.000 2013 BPS & Kabupaten BPS & Kabupaten
Lokasi Desa/Kampung/
Kelurahan
1 : 50.000 2013 BPS & Kabupaten BPS & Kabupaten
Batas Kecamatan Batas Kecamatan
1 : 50.000 2014 BIG BIG
1 : 250.000 2014 BIG BIG
Lokasi Kecamatan 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Batas Kabupaten Batas Kabupaten
1 : 50.000 2014 BIG BIG
1 : 250.000 2014 BIG BIG, KEMENDAGRI
Lokasi Kabupaten 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Batas Provinsi Batas Provinsi
1 : 50.000 2014 BIG BIG, KEMENDAGRI
1 : 250.000 2014 BIG BIG
Lokasi Provinsi 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Batas Negara Batas Negara 1 : 50.000 2014 BIG BIG, DITTOPAD
Batas Lain Garis Pantai
1 : 50.000 2014 BIG BIG
1 : 250.000 2014 BIG BIG
02 Biofisik
Topografi
Titik Tinggi
1 : 50.000 2014 BIG BIG
1 : 250.000 2014 BIG BIG
Batimetri 1 : 250.000 2014 BIG BIG
Kontur 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Morfologi 1 : 250.000 2014 BIG BIG
Kelerengan 1 : 250.000 2014 BIG BIG
Hidrologi
Akuifer 1 : 250.000 2008 Kemen ESDM Pusat Survei Geologi
Cekungan Air Tanah 1 : 250.000 2008 Kemen ESDM Pusat Survei Geologi
Danau 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Daerah Aliran Sungai 1 : 250.000 2011 KEMEN LHK Kemen PU dan
61. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
18
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Perumahan Rakyat,
Kemen LHK
1 : 250.000 2009
Kemen PU dan
Perumahan Rakyat
Kemen PU dan
Perumahan Rakyat,
Kemen LHK
Sungai
1 : 50.000 2014 BIG BIG
1 : 250.000 2013 BIG BIG
Rawa 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Geologi
Formasi Geologi 1 : 250.000 1993-1993 Kemen ESDM Pusat Survei Geologi
Struktur Geologi 1 : 250.000 1993-1994 Kemen ESDM Pusat Survei Geologi
Tanah Tanah 1 : 250.000 2010 Kementan BBSDLP
Iklim
Curah Hujan 1 : 250.000 2013 BMKG BMKG
Iklim Hujan 1 : 250.000 2013 BMKG BMKG
Penggunaan
Lahan
Penggunaan Lahan 1 : 250.000 2012
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
Tutupan Lahan
Tutupan Lahan Multi
Temporal
1 : 50.000 2000-2013 KEMEN LHK KEMEN LHK, LAPAN
Jalan Jalan
1 : 50.000 2014 BIG BIG, Bakornas PBP
1 : 250.000 2014 BIG BIG, Bakornas PBP
Gambut Gambut
1 : 250.000 2012 Kementan BBSDLP, REDD+
1 : 250.000 2000 WI IJ-REDD
Karbon Karbon 1 : 250.000 2013 Hasil Analisis Hasil Analisis
Sistem Lahan
(land system)
Sistem Lahan (RePPProT) 1 : 250.000 1990 BIG BIG
Perubahan
Tutupan Lahan
Perubahan Tutupan Lahan
per periode
1 : 50.000 2000 - 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK, LAPAN
03
Wilayah
Prioritas REDD+
Biodiversitas
Habitat Spesies 1 : 250.000 2011 WWF WWF
HCVF 1 : 250.000 2011 WWF WWF
Kawasan Suaka, dan
Pelestarian Alam
1 : 250.000 –
1 : 500.000
2012 KEMEN LHK KEMEN LHK, WWF
62. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
19
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
(Ekoregion)
Demontrasi REDD Demontrasi REDD - - - -
Degradasi dan
Lahan Kritis
Degradasi dan Lahan Kritis 1 : 250.000 2011 KEMEN LHK KEMEN LHK
Rawan Bencana
Kekeringan 1 : 250.000 2010 BNPB BNPB
Rawan Kebakaran Hutan 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
Direktorat
Penanggulangan
Kebakaran Hutan
Lokasi Kebakaran Hutan 1 : 250.000 2014 KEMEN LHK
Direktorat
Penanggulangan
Kebakaran Hutan
Rawan Banjir 1 : 250.000 2014 KEMEN LHK
Direktorat Jenderal
Pengendalian Daerah
Aliran Sungai dan
Hutan Lindung
Rawan Gerakan Tanah 1 : 250.000 2014 KEMEN ESDM PVMBG
Konservasi dan
Rehabilitasi
Konservasi dan Rehabilitasi 1 : 250.000 2014 KEMEN LHK KEMEN LHK
04 Rencana Ruang
Kawasan Hutan
Pelepasan Kawasan Hutan
untuk Perkebunan
Bervariasi 1987-2007 KEMEN LHK
Direktorat Pengukuhan,
Penatagunaan Tenurial
Kawasan Hutan
Pelepasan Kawasan Hutan
untuk Transmigrasi
Bervariasi 1991-1994 KEMEN LHK
Direktorat Pengukuhan,
Penatagunaan Tenurial
Kawasan Hutan
Penunjukan Kawasan Bervariasi 1991-2011 KEMEN LHK KEMEN LHK
Pinjam Pakai Kawasan
Hutan
1 : 50.000 –
1 : 250.000
- KEMEN LHK KEMEN LHK
Fungsi Kawasan Hutan
(TGHK)
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 KEMEN LHK
Direktorat Pengukuhan,
Penatagunaan Tenurial
Kawasan Hutan
Kawasan
Moratorium
PIPIB Revisi 1-7
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 KEMEN LHK KEMEN LHK
63. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
20
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
RTRWK
Pola Ruang
Kabupaten/Kota
1:50,000 -
1:250.000
Dalam proses
konfirmasi
Daerah Daerah
Struktur Ruang
Kabupaten/Kota
1:50,000 -
1:250.000
Dalam proses
konfirmasi Daerah Daerah
RTRWN
Pola Ruang Nasional 1:2.000.000 2008 Kemen PU PERA Kemen PU PERA
Struktur Ruang Nasional 1:2.000.000 2008 Kemen PU PERA Kemen PU PERA
RTRWP
Struktur Ruang Provinsi 1:250.000 2014 Daerah/Provinsi Dinas PU
Pola Ruang Provinsi 1:250.000 2014 Daerah/Provinsi Dinas PU
Kawasan Strategis 1:250.000 2014 Daerah/Provinsi Dinas PU
05
Manajemen
Hutan dan
Lahan
Kadastral
IUPHHK – HKM 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
Hutan Adat
1:50.000 -
1:250.000
2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
Hutan Desa
1:50.000 -
1:250.000
Dalam proses
konfirmasi
KEMEN LHK KEMEN LHK
Hutan Kemitraan 1 : 250.000
Dalam proses
konfirmasi
KEMEN LHK KEMEN LHK
Hutan Rakyat 1 : 250.000
Dalam proses
konfirmasi
KEMEN LHK KEMEN LHK
Kawasan Hutan Dengan
Tujuan Khusus (KHDTK)
1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
IUPHHK - Hutan Tanaman
Rakyat
1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
IUPHHK – HA 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
IUPHHK – Hutan Tanaman 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
IUPHH - Bukan Hutan 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
IUPHHK – Restorasi 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
Kawasan Pengelolaan
Hutan (KPH)
1 : 250.000 2013 KEMEN LHK KEMEN LHK
Konsesi Perkebunan 1 : 250.000 2013
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
Kementerian Agraria
dan Tata Ruang/BPN
64. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
21
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Konsesi Pertambangan 1 : 250.000 2013 KEMEN ESDM Minerba
Pertanian
(Sebaran Sawah)
1 : 50.000 2012 Kementan Kementan
Transmigrasi
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014
Kemen Desa
Pembangunan daerah
tertinggal dan
transmigrasi
Ditjen Penyiapan
Kawasan dan
Pembangunan
Permukiman
Transmigrasi
Kawasan Hak
Adat
Kawasan Hak Adat
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BRWA BRWA
Potensi Kawasan
Kesesuaian Lahan
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 Kementan Kementan
Perkebunan dan Pertanian
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 Kementan Kementan
06 Sosial-Ekonomi
Budaya dan Adat
Bahasa 1 : 250.000 2009 SIL internasional www.ethnologue.com
Suku
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2010 Museum Nasional Museum Nasional
Demografi
Demografi/Kondisi
Penduduk
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS BPS
Ekonomi Daerah
Ekonomi dan
administrasi/Perekonomian
dan Tatausaha
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS BPS
Infrastruktur
Publik
Transportasi 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Keamanan 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Olah Raga dan Hiburan 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Perumahan dan
Lingkungan
1 : 50.000 2014 BIG BIG
Bencana dan Mitigasi 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Pendidikan dan Kesehatan 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Sosial dan Budaya 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Kesejahteraan Kesejahteraan 1 : 50.000 – 2014 BPS BPS
65. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
22
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
1 : 250.000
Konflik
Jenis Konflik
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS BPS
Penyelesaian Konflik
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS BPS
Permukiman Sebaran permukiman 1 : 50.000 2014 BIG BIG
Bangunan dan Fasilitas
Umum
1 : 50.000 2014 BIG BIG
Deskripsi Desa Deskripsi Desa
Belum ada
informasi
Belum ada
informasi
Belum ada
informasi
Belum ada
informasi
07
Titik
Pengamatan
Lapangan
- - 3 m 2014 Konsultan Konsultan
08
Citra Satelit dan
Peta Scan
Citra Satelit dan
Peta Scan
Landsat 8
Resolusi spasial
15 – 100m
2010-2014 LAPAN LAPAN
SPOT 6 Mosaik
Resolusi spasial
1,5 – 6 m
2013-2014 LAPAN LAPAN
SPOT 5 Mosaik
Resolusi spasial
2,5 – 20m
2013-2014 LAPAN LAPAN
09
Indeks Citra
dan RBI
Indeks Citra dan
RBI
Path/Row Landsat 8
Resolusi 15 –
100m
2013-2014 LAPAN LAPAN
10 Toponimi Toponimi Toponimi
1 : 50.000 2014 BIG BIG
1 : 250.000 2013 BIG BIG
66. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
23
Lampiran 4 Daftar ketersediaan data spasial di tingkat provinsi
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
01 Administrasi
Batas Desa
Batas Desa 1 : 250.000 2013 BPS & Kabupaten BPS & Kabupaten
Lokasi Desa/Kampung/
Kelurahan
1 : 50.000 2013 BPS & Kabupaten BPS & Kabupaten
Batas
Kecamatan
Batas Kecamatan
1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
1 : 250.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
Lokasi Kecamatan 1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
Batas
Kabupaten
Batas Kabupaten
1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU, Biro
Pemerintahan
1 : 250.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU, Biro
Pemerintahan
Lokasi Kabupaten 1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
Batas Provinsi
Batas Provinsi
1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU, Biro
Pemerintahan
1 : 250.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU, Biro
Pemerintahan
Lokasi Provinsi 1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU,
Batas Negara Batas Negara
1 : 50.000 2013 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
1 : 250.000 2013 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU, Kodam
67. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
24
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Batas Lain Garis Pantai
1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
1 : 250.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
02 Biofisik
Topografi
Titik Tinggi
1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
1 : 250.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Dinas PU
Batimetri 1 : 250.000 2014 BIG Dinas PU
Kontur 1 : 50.000 2014 BIG Dinas Kehutanan
Morfologi 1 : 250.000 2014 BIG Dinas Kehutanan
Kelerengan 1 : 250.000 2014 BIG Dinas Kehutanan
Hidrologi
Akuifer 1 : 250.000 2008 ESDM Distamben
Cekungan Air Tanah 1 : 250.000 2008 ESDM Distamben
Danau 1 : 50.000 2014 BIG Dinas Kehutanan, Dinas PU
Daerah Aliran Sungai
1 : 250.000 2011 KemenLHK BPDAS Kapuas
1 : 250.000 2009 Kemen PU BPDAS Kapuas
Sungai
1 : 50.000 2014 BIG Dinas Kehutanan
1 : 250.000 2013 BIG Dinas Kehutanan
Rawa 1 : 50.000 2014 BIG Dinas Kehutanan, Dinas PU
Geologi
Formasi Geologi 1 : 250.000 1993-1993 ESDM Distamben
Struktur Geologi 1 : 250.000 1993-1994 ESDM Distamben
Tanah Tanah 1 : 250.000 2010 Kementan Dinas Petanian
Iklim
Curah Hujan 1 : 250.000 2013 BMKG BPBD
Iklim 1 : 250.000 2013 BMKG BPBD
Penggunaan
Lahan
Penggunaan Lahan 1 : 250.000 2012
Kementerian
Agraria dan Tata
Ruang/BPN
Kantor Wilayah
Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN
68. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
25
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Tutupan Lahan
Tutupan Lahan Multi
Temporal
1 : 50.000 200-2013 KEMEN LHK BPKH wilayah III
Jalan Jalan
1 : 50.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan ,
Bappeda, Dinas PU
1 : 250.000 2014 BIG
Dinas Kehutanan,
Bappeda, Dinas PU
Gambut Gambut
1 : 250.000 2012 Kementan
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
1 : 250.000 2000 WI
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan, IJ REDD
Karbon Karbon 1 : 250.000 2013 Hasil Analisa -
Sistem Lahan
(land system)
Sistem Lahan (RePPProT) 1 : 250.000 1990 BIG
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan,
Dinas Pertanian
Perubahan
Tutupan Lahan
Perubahan Tutupan Lahan
per periode
1 : 50.000 2000 - 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
03
Wilayah
Prioritas REDD+
Biodiversitas
Habitat Spesies 1 : 250.000 2011 WWF WWF
HCVF 1 : 250.000 2011 WWF WWF
Kawasan Suaka, dan
Pelestarian Alam
(Ekoregion)
1 : 250.000 2012 KLH
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan, WWF
1 : 50.000 2012 KLH
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan, WWF
Demontrasi
REDD
Demontrasi REDD - - - -
Degradasi dan
Lahan Kritis
Degradasi dan Lahan Kritis 1 : 250.000 2011 KEMEN LHK
BPN Provinsi, BPBD,
Bappeda
Rawan
Bencana
Kekeringan 1 : 250.000
1 : 100.000 –
1 : 250,000
BNPB Bappeda, BPBD
Rawan Kebakaran Hutan 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK Bappeda, BPBD
Lokasi Kebakaran Hutan 1 : 250.000 2014 KEMEN LHK Bappeda, BPBD
Rawan Banjir 1 : 250.000 2014 KEMEN LHK Bappeda, BPBD
Rawan Gerakan Tanah 1 : 250.000 2014 KEMEN ESDM Bappeda, BPBD
69. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
26
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Konservasi dan
Rehabilitasi
Konservasi dan Rehabilitasi 1 : 250.000 2014 KEMEN LHK BPDAS Kapuas
04 Rencana Ruang
Kawasan Hutan
Pelepasan Kawasan Hutan
untuk Perkebunan
Bervariasi 1987-2007 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
Pelepasan Kawasan Hutan
untuk Transmigrasi
Bervariasi 1991-1994 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
Penunjukan Kawasan Bervariasi 1991-2011 KEMEN LHK BPKH wilayah III
Pinjam Pakai Kawasan
Hutan
1 : 50.000 –
1 : 250.000
- KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
Fungsi Kawasan Hutan
(TGHK)
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 KEMEN LHK
BPKH wilayah III
Kawasan
Moratorium
PIPIB Revisi 1-7
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
RTRWK
Pola Ruang
Kabupaten/Kota
1:50,000 -
1:250,000
Dalam proses
konfirmasi
Daerah Daerah
Struktur Ruang
Kabupaten/Kota
1:50,000 -
1:250,000
Dalam proses
konfirmasi
Daerah Daerah
RTRWN
Pola Ruang Nasional 1:2.000,000 2008 Kemen PU PERA -
Struktur Ruang Nasional 1:2.000,000 2008 Kemen PU PERA -
RTRWP
Struktur Ruang Provinsi 1:250,000 2014 Daerah Dinas PU
Pola Ruang Provinsi 1:250,000 2014 Daerah Dinas PU
Kawasan Strategis 1:250,000 2014 Daerah Dinas PU
05
Manajemen
Hutan dan
Lahan
Kadastral
IUPHHK - HKM 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK Dinas Kehutanan
Hutan Adat
1:50,000 -
1:250,000
2013 KEMEN LHK Dinas Kehutanan
Hutan Desa
1:50,000 -
1:250,000
Dalam proses
konfirmasi
KEMEN LHK Dinas Kehutanan
Hutan Kemitraan 1 : 250.000
Dalam proses
konfirmasi
KEMEN LHK Dinas Kehutanan
70. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
27
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Hutan Rakyat 1 : 250.000
Dalam proses
konfirmasi
KEMEN LHK Dinas Kehutanan
Kawasan Hutan Dengan
Tujuan Khusus (KHDTK)
1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
IUPHHK - Hutan Tanaman
Rakyat
1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
IUPHHK – HA 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
IUPHHK – Hutan Tanaman 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
IUPHH - Bukan Hutan 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
IUPHHK – Restorasi 1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
Kawasan Pengelolaan
Hutan (KPH)
1 : 250.000 2013 KEMEN LHK
BPKH wilayah III,
Dinas Kehutanan
Konsesi Perkebunan 1 : 250.000 2013
Kementerian
Agraria dan Tata
Ruang/BPN
Dinas Kehutanan,
Dinas PU,
Dinas Perkebunan
Konsesi Pertambangan 1 : 250.000 2013 KEMEN ESDM Distamben
Pertanian
(Sebaran Sawah)
1 : 50.000 2012 Kementan
Dinas Pertanian Tanaman
Pangan dan Holtikultura
Transmigrasi
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014
Kemen Desa
Pembangunan
daerah tertinggal
dan transmigrasi
BPKH wilayah III,
Kawasan Hak
Adat
Kawasan Hak Adat
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BRWA -
Potensi
Kawasan
Kesesuaian Lahan
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 Kementan
Dinas Pertanian dan
Perkebunan
Perkebunan dan Pertanian
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 Kementan
Dinas Pertanian dan
Perkebunan
71. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
28
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
06 Sosial-Ekonomi
Budaya dan
Adat
Bahasa 1 : 250.000 2009 SIL internasional
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Suku
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2010 Museum Nasional
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Demografi
Demografi/Kondisi
Penduduk
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Ekonomi
Daerah
Ekonomi dan
Administrasi/Perekonomian
dan Tata Usaha
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Infrastruktur
Publik
Transportasi 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Keamanan 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi, Dinas PU,
BPS Provinsi
Olah Raga dan Hiburan 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Perumahan dan Lingkungan 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Bencana dan Mitigasi 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Pendidikan dan Kesehatan 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Sosial dan Budaya 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Kesejahteraan Kesejahteraan
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Konflik
Jenis Konflik
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Penyelesaian Konflik
1 : 50.000 –
1 : 250.000
2014 BPS
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Permukiman Sebaran permukiman 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
72. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
29
No Kategori Sub-Kategori Data Spasial Skala Tahun Wali Data Sumber Data
Bangunan dan Fasilitas
Umum
1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
Deskripsi Desa Deskripsi Desa
Belum ada
informasi
Belum ada
informasi
Belum ada
informasi
Bappeda, Dinas PU,
BPS Provinsi
07
Titik
Pengamatan
Lapangan
- - 3 m 2014 Konsultan Konsultan
08
Citra Satelit
dan
Peta Scan
Citra Satelit
dan Peta Scan
Landsat 8
Resolusi spasial
15 – 100m
2010-2014 LAPAN Dinas Kehutanan
SPOT 6 Mosaik
Resolusi spasial
1,5 – 6 m
2013-2014 LAPAN -
SPOT 5 Mosaik
Resolusi spasial
2,5 – 20m
2013-2014 LAPAN -
09
Indeks Citra
dan RBI
- Path/Row Landsat 8 Resolusi 15 – 100m 2013-2014 LAPAN -
10 Toponimi Toponimi Toponimi
1 : 50.000 2014 BIG Dinas Kehutanan
1 : 250.000 2013 BIG Dinas Kehutanan
73. 1c. Identifikasi Ketersediaan Data, dari Sumber Sekunder, yang Diperlukan untuk Pelaksanaan REDD+
di Provinsi Kalimantan Barat
30
Lampiran 5 Daftar ketersediaan data spasial di tingkat kabupaten/kota
No Kategori
Sub-
Kategori
Data
Spasial
Skala Tahun
Wali
Data
Sumber Data
Kota
Singkawang
Kota
Pontianak
Sintang Sekadau Sanggau Sambas Mempawah Melawi
Kapuas
Hulu
Bengkayang
Kayong
Utara
Ketapang Kuburaya Landak
01 Administrasi
Batas Desa
Batas Desa 1 : 250.000 2013 BPS
- - - - - - - - Bappeda,
Dishutbun
- Bappeda,
Dishut
Dishutbun
Lokasi Desa/
Kampung/
Kelurahan
1 : 50.000 2013 BIG
- - - Bappeda Bappeda - Bappeda Bappeda,
Dishutbun
- Dinas PU Bappeda,
Dishut
Dishut Dishutbun
Batas
Kecamatan
Batas
Kecamatan
1 : 50.000 2014 BIG
- Bappeda Bappeda Bappeda,
BPBD
Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda,
Distamben
Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dinas PU
Dishut Dishut Dishutbun
1 : 250.000 2014 BIG
- - - - - - - - Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dishutbun
- Dishut - -
Lokasi
Kecamatan
1 : 50.000 2014 BIG
- - - - - Bappeda - - Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dishutbun
- Bappeda Dishutbun
Batas
Kabupaten
Batas
Kabupaten
1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda Bappeda Bappeda Bappeda,
Dishutbun
- - Bappeda Distamben Bappeda Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dinas PU, DKP
- Dishut Dishutbun
1 : 250.000 2014 BIG
- - - - - - - - Bappeda Bappeda,
Dishutbun
- - -
Lokasi
Kabupaten
1 : 50.000 2014 BIG
- - - - - - - - Bappeda Bappeda,
Dishutbun
- - - Dishutbun
Batas
Provinsi
Batas Provinsi
1 : 50.000 2014 BIG - - - - - - - - Dishutbun - - Bappeda -
1 : 250.000 2014 BIG - - - - - - - - Dishutbun - - - -
Lokasi Provinsi 1 : 50.000 2014 BIG - - - - - - - - Dishutbun - - - -
Batas
Negara
Batas Negara 1 : 250.000 2014 BIG
- - - - - - - - Bappeda,
Dishutbun
- - - - -
Batas Lain Garis Pantai
1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda - - - - Dishubkom
info
- - - Bappeda - Bappeda,
Dishut
- Dishutbun
1 : 250.000 2014 BIG
- - - - - - - - - Bappeda - Dishut - -
02 Biofisik Topografi
Titik Tinggi
1 : 50.000 2014 BIG
- - - - - - Bappeda - Bappeda - - - Bappeda -
1 : 250.000 2014 BIG - - - - - - - - Bappeda Dishutbun - - Bappeda -
Batimetri 1 : 250.000 2014 BIG Bappeda - Bappeda - - - Bappeda - - Dishutbun DKP - - -
Kontur 1 : 50.000 2014 BIG
Bappeda Bappeda Bappeda BPBD - Bappeda Bappeda Distamben Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dishutbun
Dinas PU Bappeda,
Dishut
Bappeda,
Dishut
Dishutbun
Morfologi 1 : 250.000 2014 BIG
- - Bappeda - - Bappeda Bappeda - Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dishutbun
- - Dishutbun
Kelerengan 1 : 250.000 2014 BIG
Bappeda - Bappeda Bappeda - Bappeda Bappeda - Bappeda,
Dishutbun
Bappeda,
Dishutbun
DKP - Dishutbun