2. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHANPROGRES BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
TAHUN ANGGARAN 2018
2
FLPP
42.000 unit
Rp. 2.180.000.000.000
TARGET
11.854 unit (28,22%)
Rp. 1.361.161.971.027
REALISASI
SSB SBUM
225.000 unit
Rp. 2.529.737.000.000
TARGET
45.198 unit (20,09%)
Rp. 19.775.199.424
REALISASI
344.500 unit
Rp. 1.378.000.000.000
TARGET
51.365 unit (14,91%)
Rp. 205.460.000.000
REALISASI
100%
50%
62,44%
28,22%
0,78%
20,09%
14,91%14,91%
Status: 2 Agustus 2018
3. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
3
ALOKASI
ANGGARAN
BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN TA. 2018
KEBUTUHAN
ANGGARAN
BANTUAN PEMBIAYAAN
PERUMAHAN TA. 2019
4. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHANJENIS BANTUAN
PEMBIAYAAN PERUMAHAN
4
1 2 3 4 5 6
KPR-FLPP
(Kredit Pinjaman Rumah
– Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan)
KPR-SSB
(KPR – Subsidi Selisih
Bunga)
SBUM
(Subsidi Bantuan
Uang Muka)
BP2BT
(Bantuan
Pembiayaan
Perumahan
Berbasis
Tabungan)
TAPERA*
BLU-PPDPP
(Badan Layanan Umum –
Pusat Pengelolaan Dana
Pembiayaan Perumahan)
Ditjen Pembiayaan Perumahan
BP-TAPERADikelola Oleh
Dikelola Oleh
Dikelola Oleh
PSMP**
(Pembiayaan Swadaya
Mikro Perumahan)
BANTUAN PEMBIAYAAN PERUMAHAN
4oleh Kementerian PUPR
Catatan:
* Sumber dana dari tabungan masyarakat yang dikelola
dari BP Tapera.
** Tidak mendapat bantuan pembiayaan perumahan dari
APBN (seluruh sumber pembiayaan dari LKB).
5. KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMDAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
5
Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2016
Tentang Penyederhanaan
Perizinan Pembangunan
Perumahan
(ditetapkan tanggal 14 April
2016)
PKE XIII
tentang program deregulasi
kebijakan pembangunan rumah
dalam hal percepatan
perizinan.
(ditetapkan tanggal 23
Agustus 2016)
Peraturan Pemerintah
Nomor 64 Tahun 2016
tentang Pembangunan
Perumahan MBR.
(ditetapkan tanggal 29
Desember 2016)
Permendagri No.55
Tahun 2017
tentang Pelaksanaan Perizinan
dan Non Perizinan
Pembangunan Perumahan Bagi
MBR di Daerah.
(ditetapkan tanggal 20 Juli
2017)
Gubernur, Bupati/Walikota
untuk:
1. Melaksanakan percepatan
pendelegasian
kewenangan terkait
perizinan pembangunan
perumahan kepada
Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP);
2. Melakukan percepatan
penyederhanaan perizinan
pembangunan perumahan
melalui Pelayan Terpadu
Satu Pintu (PTSP);
3. Melaksanakan seluruh
proses perizinan
pembangunan perumahan
melalui sistem online
paling lambat tahun 2017.
1. Hanya untuk
pembangunan
kompleks hunian
seluas 5 hektar. Jika
lebih dari 5 hektar,
pengembang harus
ikut prosedur dan
proses yang normal;
2. 33 perizinan dan
tahapan, dideregulasi
menjadi 11 perizinan;
3. Perijinan Perumahan
yang sebelumnya 769-
981 hari menjadi 44
hari.
1. Pembangunan
perumahan MBR
dilakukan untuk luas
lahan tidak lebih dari
(lima) Ha dan paling
kurang 0,5 (nol koma
lima) Ha serta berada
dalam 1 (satu) lokasi
yang diperuntukkan
bagi pembangunan
Rumah tapak
1. Bupati/Walikota
menyampaikan laporan
Pelaksanaan Perizinan
dan Non Perizinan
pembangunan
Perumahan bagi MBR
di daerahnya kepada
Gubernur secara
berkala 6 (enam) bulan.
2. Gubernur
menyampaikan laporan
pelaksanaan Perizinan
dan Non Perizinan
pembangunan
Perumahan bagi MBR
di daerahnya kepada
Menteri melalui Ditjen.
Bina Pembangunan
Daerah secara berkala
setiap tahun
KEBIJAKAN PEMERINTAH TERKAIT PERUMAHAN MBR
6. Pusat
Pengelolaan Dana
Pembiayaan
Perumahan
Bank Pelaksana
Akad KPR-FLPP
• Mengangsur
KPR FLPP
5%
• Tenor 20
Tahun
Kementerian PUPR
Dana
FLPP
Kemenkeu
Pengembalian
FLPP
Penyaluran
FLPP
Pencairan Dana untuk
Pembayaran Rumah
MBR
Menerima
Rumah
Keterangan:
* BA 999.03 = BA Bendahara Umum Negara (BUN) Pengelolaan Investasi Pemerintah
FLPP = Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan
Alokasi
dari BA.
999.03*
Pengajuan FLPP
Membeli
Rumah
Pengembang
Menyerahkan
Rumah
Pengembang
Membangun
dan Menjual
Rumah
Pengembang
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
SKEMA KPR FLPP
6
7. Pencairan Dana untuk
Pembayaran Rumah
Pencairan Dana untuk
Pembayaran Rumah
SSB
SBUM
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
SKEMA
KPR SSB DAN SBUM
7
8. No. Wilayah
Tahun
2017 2018
1
Jawa (Kecuali Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi)
123.000.000 130.000.000
2
Sumatera (Kecuali Kep. Riau, dan Bangka
Belitung)
123.000.000 130.000.000
3 Kalimantan 135.000.000 142.000.000
4 Sulawesi 129.000.000 136.000.000
5 Maluku dan Maluku Utara 141.000.000 148.500.000
6 Bali dan Nusa Tenggara 141.000.000 148.500.000
7 Papua dan Papua Barat 193.500.000 205.000.000
8 Kep. Riau dan Bangka Belitung 129.000.000 136.000.000
9
Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi)
141.000.000 148.500.000
SESUAI DENGAN KEPMEN PUPR NO. 552/KPTS/M/2016
Batasan Harga Jual
Rumah Sejahtera Tapak per Wilayah
DIREKTORAT JENDERAL PEMBIAYAAN PERUMAHAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
8
9. No. Wilayah
Harga Jual/unit
Rumah Susun
Paling Banyak
(Rp)
Harga
Jual/m2
Paling
Banyak (Rp)
1
Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam
306,000,000 8,500,000
2 Provinsi Sumatera Utara 280,800,000 7,800,000
3 Provinsi Sumatera Barat 316,800,000 8,800,000
4 Provinsi Riau 342,000,000 9,500,000
5 Provinsi Kepulauan Riau 360,000,000 10,000,000
6 Provinsi Jambi 316,800,000 8,800,000
7 Provinsi Bengkulu 288,000,000 8,000,000
8 Provinsi Sumatera Selatan 313,200,000 8,700,000
9 Provinsi Bangka Belitung 320,400,000 8,900,000
10 Provinsi Lampung 288,000,000 8,000,000
11
Provinsi Banten kecuali Kota
Tangerang dan Kota Tangerang
Selatan
273,600,000 7,600,000
12
Provinsi Jawa Barat kecuali Kota
Depok, Kota/Kabupaten Bogor,
Kota/Kabupaten Bekasi
262,800,000 7,300,000
13 Provinsi Jawa Tengah 259,200,000 7,200,000
14 Provinsi DI Yogyakarta 262,800,000 7,300,000
15 Provinsi Jawa Timur 284,400,000 7,900,000
No. Wilayah
Harga
Jual/unit
Rumah Susun
Paling Banyak
(Rp)
Harga Jual/m2
Paling Banyak
(Rp)
16 Provinsi Bali 298,800,000 8,300,000
17 Provinsi Nusa Tenggara Barat 266,400,000 7,400,000
18 Provinsi Nusa Tenggara Timur 309,600,000 8,600,000
19 Provinsi Kalimantan Barat 349,200,000 9,700,000
20 Provinsi Kalimantan Tengah 338,400,000 9,400,000
21 Provinsi Kalimantan Utara 352.800.000 9.800.000
22 Provinsi Kalimantan Timur 356,400,000 9,900,000
23 Provinsi Kalimantan Selatan 324,000,000 9,000,000
24 Provinsi Sulawesi Utara 280,800,000 7,800,000
25 Provinsi Gorontalo 298,800,000 8,300,000
26 Provinsi Sulawesi Tengah 248,400,000 6,900,000
27 Provinsi Sulawesi Tenggara 295,200,000 8,200,000
28 Provinsi Sulawesi Barat 313,200,000 8,700,000
29 Provinsi Sulawesi Selatan 262.800,000 7,300,000
30 Provinsi Maluku 273,600,000 7,600,000
31 Provinsi Maluku Utara 345,600,000 9,600,000
32 Provinsi Papua 565,200,000 15,700,000
33 Provinsi Papua Barat 385,200,000 10,700,000
PROVINSI PROVINSI
SESUAI DENGAN KEPMEN PUPR NO. 552/KPTS/M/2016
Batasan Harga Jual
Satuan Sejahtera Susun
9