SlideShare a Scribd company logo
Dalam
sejarah
pemikiran
filsafat
abad
pertengahan, sosok Ibnu Sina adalah satu satunya filosof besar Islam yang telah berhasil
membangun sistem filsafat yang lengkap dan
terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi
tradisi filsafat muslim beberapa abad.
Pengaruh ini terwujud karena ia memiliki jenis jiwa yang jenius dalam
menemukan metode - metode dan alasan - alasan yang diperlukan untuk
merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual
Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam.
Ibnu Sina , nama asli beliau adalah Abu Ali Hosain ibnu bdullah
ibnu Sina. Di Eropa (dunia Barat) ia lebih dikenal dengan sebutan
Avicenna. Ia lahir di sebuah desa Afsyana, di daerah dekat Bukhara
pada tahun 340 H.
Menurut sejarah hidupnya, dari sejak kecil Ibnu Sina telah banyak
mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan yang ada di zamannya. Dan ia
mulai menulis ensiklopedinya tentang ilmu kedokteran yang
kemudian terkenal dengan nama al-Qanun fi al-Tibb (The Qanun)
Dalam pendidikannya, Ibnu Sina sangat haus dengan pendidikan,
hidupnya selalu diwarnai dengan belajar, diantara guru yang
mendidiknya ialah ’Abu Abdallah Al-Natali dan Isma’il sang Zahid.
Kehebatan Ibnu sina dalam belajar bukan hanya karena ia memiliki
sistem, tetapi sistem yang is miliki menampakkan sebuah keaslian,
menunjukkan jenis jiwa yang genius dalam menemukan metodemetode dan alasan-alasan yang diperlukan untuk merumuskan
kembali pemikiran rasionalis murni dan tradisi Intelektual Hellenisme
yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam.

keaslian yang menyebabkan dirinya disebut unik tidak hanya terjadi
di dalam Islam, tetapi juga terjadi di Abad pertengahan, karena itu
terjadi pula perumusan kembali teologi Katolik Roma yang dilakukan
oleh Albert Yang Agung, terutama oleh Thomas Aquinas yang secara
mendasar terpengaruh oleh Ibnu Sina.
Beliau menyibukkan dirinya untuk menulis beberapa buku, karya Ibnu Sina antara lain :
A. As-Syifa, buku ini adalah buku filsafat yang terpenting dan terbesar, terdiri dari 4 bagian,
yaitu logika, fisika, matematika, dan metafisika (ketuhanan). Buku tersebut mempunyai
beberapa naskah yang tersebar diberbagai perpustakaan Barat dan Timur
B. An-Najat, buku ini merupakan ringkasan buku yang paling populer, yakni As-Syifa, dan
pernah diterbitkan bersama-sama dengan buku Al-Qanun dalam ilmu ketdokteran pada
tahun 1593 M, di Roma dan pada tahun 1331 M, di Mesir.
C. Al-Syarat Wat-Tanbihat, buku ini adalah buku terakhir dan yang paling baik, bahkan buku
ini pernah diterbitkan di Leiden pada tahun 1892 M. Sedangkan sebagiannya diterjemahkan
ke dalam bahas Prancis, kemudian diterbitkan lagi di Kairo pada tahun 1947 M.

D. Al-Hikmat Al-Masyriqiyyah, buku ini banyak dibicarakan orang karena tidak jelasnya
maksud dan judul buku, di tambah lagi naskah-naskahnya yang masih ada memuat bagian
logika. Ada yang mengatakan bahwa isi buku tersebut mengenai tasawuf. Tetapi menurut
Carlos Nallino, berisi filsafat Timur sebagai imbangan dari filsafat Barat.
Menurut Ibnu Sina, bahwa Tuhan, dan hanya Tuhan saja yang memiliki wujud
Tunggal secara mutlak. Sedangkan segala sesuatu yang lain memiliki kodrat yang
mendua. Karena ketunggalannya, apakah Tuhan itu, dan kenyataan bahwa ia ada,
bukanlah dua unsur dalam satu wujud, tetapi satu unsur anatomik dalam wujud yang
Tunggal.sedangkan adanya sesuatu yang lain hanya mungkin dan diturunkan dari
adanya Tuhan, dan dugaan bahwa Tuhan itu tidak ada mengandung kontradiksi,
karena dengan demikian yang lain pun juga tidak akan ada.
Ibnu Sina dalam membuktikan adanya Tuhan Yang Maha Esa, Dialah Allah, maka ia
tidak perlu mencari dalil dengan salah satu makhluknya, tetapi cukup dalil adanya
Wujud Pertama, yakni ; Wajibul Wujud. Sedangkan jagad raya ini, yakni mumkinul
wujud memerlukan sesuatu sebab yang mengeluarkannya menjadi wujud karena
wujudnya tidak dari zatnya sendiri.
Menurut pendapat Ibnu Sina, jiwa manusia merupakan satu unit yang tersendiri dan
mempunyai wujud terlepas dari badan. Jiwa manusia timbul dan tercipta tiap kali ada
badan yang sesuai dan dapat menerima jiwa lahir di dunia ini. Sungguhpun jiwa
manusia tidak mempunyai fungsi-fungsi fisik, dengan demikian tidak berhajat pada
badan untuk menjalankan tugasnya sebagai daya yang berpikir, yakni jiwa yang masih
berhajat pada badan.
Pendapatnya juga searah dengan Aristoteles, Ibnu Sina menekankan eratnya hubungan
antara jiwa dan raga, tetapi semua kecenderungan pemikiran Aristoteles menolak suatu
pandangan dua subtansi, dua subtansi ini di yakininya sebagai bentuk dari dualisme
radikal. Menurut Ibnu Sina, hal ini adalah cara pembuktian yang lebih langsung tentang
subtansialitas nonbadan, jiwa, yang berlaku bukan sebagai argumen, tetapi sebagai
pembuka mata.
Mengenai pemikiran Ibnu Sina tentang kenabian, ia berpendapat bahwa Nabi adalah
manusia yang paling unggul, lebih unggul dari filosof karena Nabi memiliki akal aktual
yang sempurna tanpa latihan atau studi keras, sedangkan filosof mendapatkannya
dengan usaha dan susah payah. Akal manusia terdiri empat macam yaitu akal materil,
akal intelektual, akal aktuil, dan akal mustafad.

Jadi wahyu dalam pengertian di atas yang mendorong manusia untuk beramal dan
menjadi orang baik, tidak hanya murni sebagai wawasan intelektual dan ilham belaka.
Maka tak ada agama yang hanya berdasarkan akal murni. Namun demikian, dalam
rangka mencapai kualitas potensi yang diperlukan, juga tak diragukan lagi karena dalam
kenyataannya wahyu tersebut tidak memberikan kebenaran yang sebenarnya, tetapi
kebenaran dalam selubung simbol-simbol. Maka dari itu, Nabi berhak mendapat
mendapatkan derajat seorang filosof.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat seseorang bergantung pada jiwa mana
dari ketiga macam jiwa yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia yang berpengaruh pada
dirinya. Jika jiwa tumbuhan atau hewan mempengaruhi seseorang maka orang itu dapat
menyerupai binatang, tetapi jika jiwa manuisa yang mempunyai pengaruh atas dirinya, maka
orang itu dekat menyerupai malaikat dan dekat dengan kesempurnaan.
Menurut Ibnu Sina bahwa alam ini diciptakan dengan jalan emanasi (memancar dari
Tuhan). Tuhan adalah wujud pertama yang immateri dan proses emanasi tersebut
memancar segala yang ada.
Tuhan adalah wajibul wujud (jika tidak ada menimbulkan mustahil), beda dengan
mumkinul wujud (jika tidak ada atau ada menimbulkan tidak mujstahil).
Pemikiran tentang kenabian menjelaskan bahwa nabi merupakan manusia yang paling
unggul dari filosof karena nabi memiliki akal aktual yang sempurna tanpa latihan, sedangkan
filosof mendapatkannya dengan usaha yang keras.

More Related Content

What's hot

Konsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam IslamKonsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam Islam
taufiqakbar
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Isa Ansori
 
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha... tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
yuan
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
elmakrufi
 
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Rusmin Unisa
 
Perbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusia
Perbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusiaPerbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusia
Perbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusia
Anita Rahman
 

What's hot (20)

Konsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam IslamKonsep Ilmu Dalam Islam
Konsep Ilmu Dalam Islam
 
PERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITSPERKEMBANGAN HADITS
PERKEMBANGAN HADITS
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
Ibnu ‘arabi
Ibnu ‘arabiIbnu ‘arabi
Ibnu ‘arabi
 
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
 
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalamPertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
Pertemuan i dasar dan sejarah timbulnya ilmu kalam
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Aliran maturidiyah
Aliran maturidiyahAliran maturidiyah
Aliran maturidiyah
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Asy’ariyah
Asy’ariyahAsy’ariyah
Asy’ariyah
 
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha... tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
tugas aik IV semster 4 Integrasi islam dan ilmu pengetahuan universitas muha...
 
Alghazali
AlghazaliAlghazali
Alghazali
 
Filsafat kontemporer
Filsafat kontemporerFilsafat kontemporer
Filsafat kontemporer
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
filsuf alfarabi
filsuf alfarabifilsuf alfarabi
filsuf alfarabi
 
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
Tugas makalah filsafat sains ( pa mustamin)
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Islam sebagai way of life
Islam sebagai way of lifeIslam sebagai way of life
Islam sebagai way of life
 
Perbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusia
Perbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusiaPerbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusia
Perbandingan antara aliran perbuatan tuhan dan perbuatan manusia
 

Viewers also liked (6)

Ibnu Sina presentation slides
Ibnu Sina presentation slidesIbnu Sina presentation slides
Ibnu Sina presentation slides
 
Hubungan teori ibnu sina dengan pendidikan
Hubungan teori ibnu sina dengan pendidikanHubungan teori ibnu sina dengan pendidikan
Hubungan teori ibnu sina dengan pendidikan
 
Pemikiran pemikiran para tokoh
Pemikiran pemikiran para tokohPemikiran pemikiran para tokoh
Pemikiran pemikiran para tokoh
 
Ibnu sina
Ibnu sinaIbnu sina
Ibnu sina
 
Ibnu sina
Ibnu sinaIbnu sina
Ibnu sina
 
Tokoh Islam : Ibnu Sina
Tokoh Islam : Ibnu SinaTokoh Islam : Ibnu Sina
Tokoh Islam : Ibnu Sina
 

Similar to Ibnu sina

Ahmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. dianaAhmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. diana
Lancenk Keramat
 
Studi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islamStudi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islam
Apri Kusanto
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Wiwin Prehati
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Niaepa
 

Similar to Ibnu sina (20)

Biografi ibnu sina
Biografi ibnu sinaBiografi ibnu sina
Biografi ibnu sina
 
Psikologi kepribadian
Psikologi kepribadianPsikologi kepribadian
Psikologi kepribadian
 
FILSAFAT OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGA FILSAFAT OLAHRAGA
FILSAFAT OLAHRAGA
 
Ahmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. dianaAhmad fuad al ahwani. diana
Ahmad fuad al ahwani. diana
 
Ibnu bajjah
Ibnu bajjahIbnu bajjah
Ibnu bajjah
 
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujudMelihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
Melihat tuhan dari prespektif wahdatul wujud
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
 
FILSAFAT
FILSAFATFILSAFAT
FILSAFAT
 
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptxSejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
Sejarah Filsafat Islam 22B_027_Dwiki Darmawan.pptx
 
FILSAFAT AL-FARABI.pptx
FILSAFAT AL-FARABI.pptxFILSAFAT AL-FARABI.pptx
FILSAFAT AL-FARABI.pptx
 
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.DPengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
Pengantar Filsafat Oleh Pdt. Jan H. Rapar. Ph.D
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
filsafat manusia
filsafat manusiafilsafat manusia
filsafat manusia
 
Studi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islamStudi pemikiran filsafat islam
Studi pemikiran filsafat islam
 
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslihFilsafat ilmu-mohammad-muslih
Filsafat ilmu-mohammad-muslih
 
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptxPemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
Pemikiran dan Perbandingan Para Filosof Muslim_Kelas A farmasi.pptx
 
Manusia dan Absurditas
Manusia dan AbsurditasManusia dan Absurditas
Manusia dan Absurditas
 
PPT FILSAFAT UMUM AL-KINDI.pptx
PPT FILSAFAT UMUM AL-KINDI.pptxPPT FILSAFAT UMUM AL-KINDI.pptx
PPT FILSAFAT UMUM AL-KINDI.pptx
 
Makalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmuMakalah ontologi filsafat ilmu
Makalah ontologi filsafat ilmu
 
idealisme
idealismeidealisme
idealisme
 

Ibnu sina

  • 1.
  • 2. Dalam sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan, sosok Ibnu Sina adalah satu satunya filosof besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim beberapa abad. Pengaruh ini terwujud karena ia memiliki jenis jiwa yang jenius dalam menemukan metode - metode dan alasan - alasan yang diperlukan untuk merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam.
  • 3. Ibnu Sina , nama asli beliau adalah Abu Ali Hosain ibnu bdullah ibnu Sina. Di Eropa (dunia Barat) ia lebih dikenal dengan sebutan Avicenna. Ia lahir di sebuah desa Afsyana, di daerah dekat Bukhara pada tahun 340 H. Menurut sejarah hidupnya, dari sejak kecil Ibnu Sina telah banyak mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan yang ada di zamannya. Dan ia mulai menulis ensiklopedinya tentang ilmu kedokteran yang kemudian terkenal dengan nama al-Qanun fi al-Tibb (The Qanun) Dalam pendidikannya, Ibnu Sina sangat haus dengan pendidikan, hidupnya selalu diwarnai dengan belajar, diantara guru yang mendidiknya ialah ’Abu Abdallah Al-Natali dan Isma’il sang Zahid.
  • 4. Kehebatan Ibnu sina dalam belajar bukan hanya karena ia memiliki sistem, tetapi sistem yang is miliki menampakkan sebuah keaslian, menunjukkan jenis jiwa yang genius dalam menemukan metodemetode dan alasan-alasan yang diperlukan untuk merumuskan kembali pemikiran rasionalis murni dan tradisi Intelektual Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan Islam. keaslian yang menyebabkan dirinya disebut unik tidak hanya terjadi di dalam Islam, tetapi juga terjadi di Abad pertengahan, karena itu terjadi pula perumusan kembali teologi Katolik Roma yang dilakukan oleh Albert Yang Agung, terutama oleh Thomas Aquinas yang secara mendasar terpengaruh oleh Ibnu Sina.
  • 5. Beliau menyibukkan dirinya untuk menulis beberapa buku, karya Ibnu Sina antara lain : A. As-Syifa, buku ini adalah buku filsafat yang terpenting dan terbesar, terdiri dari 4 bagian, yaitu logika, fisika, matematika, dan metafisika (ketuhanan). Buku tersebut mempunyai beberapa naskah yang tersebar diberbagai perpustakaan Barat dan Timur B. An-Najat, buku ini merupakan ringkasan buku yang paling populer, yakni As-Syifa, dan pernah diterbitkan bersama-sama dengan buku Al-Qanun dalam ilmu ketdokteran pada tahun 1593 M, di Roma dan pada tahun 1331 M, di Mesir. C. Al-Syarat Wat-Tanbihat, buku ini adalah buku terakhir dan yang paling baik, bahkan buku ini pernah diterbitkan di Leiden pada tahun 1892 M. Sedangkan sebagiannya diterjemahkan ke dalam bahas Prancis, kemudian diterbitkan lagi di Kairo pada tahun 1947 M. D. Al-Hikmat Al-Masyriqiyyah, buku ini banyak dibicarakan orang karena tidak jelasnya maksud dan judul buku, di tambah lagi naskah-naskahnya yang masih ada memuat bagian logika. Ada yang mengatakan bahwa isi buku tersebut mengenai tasawuf. Tetapi menurut Carlos Nallino, berisi filsafat Timur sebagai imbangan dari filsafat Barat.
  • 6. Menurut Ibnu Sina, bahwa Tuhan, dan hanya Tuhan saja yang memiliki wujud Tunggal secara mutlak. Sedangkan segala sesuatu yang lain memiliki kodrat yang mendua. Karena ketunggalannya, apakah Tuhan itu, dan kenyataan bahwa ia ada, bukanlah dua unsur dalam satu wujud, tetapi satu unsur anatomik dalam wujud yang Tunggal.sedangkan adanya sesuatu yang lain hanya mungkin dan diturunkan dari adanya Tuhan, dan dugaan bahwa Tuhan itu tidak ada mengandung kontradiksi, karena dengan demikian yang lain pun juga tidak akan ada. Ibnu Sina dalam membuktikan adanya Tuhan Yang Maha Esa, Dialah Allah, maka ia tidak perlu mencari dalil dengan salah satu makhluknya, tetapi cukup dalil adanya Wujud Pertama, yakni ; Wajibul Wujud. Sedangkan jagad raya ini, yakni mumkinul wujud memerlukan sesuatu sebab yang mengeluarkannya menjadi wujud karena wujudnya tidak dari zatnya sendiri.
  • 7. Menurut pendapat Ibnu Sina, jiwa manusia merupakan satu unit yang tersendiri dan mempunyai wujud terlepas dari badan. Jiwa manusia timbul dan tercipta tiap kali ada badan yang sesuai dan dapat menerima jiwa lahir di dunia ini. Sungguhpun jiwa manusia tidak mempunyai fungsi-fungsi fisik, dengan demikian tidak berhajat pada badan untuk menjalankan tugasnya sebagai daya yang berpikir, yakni jiwa yang masih berhajat pada badan. Pendapatnya juga searah dengan Aristoteles, Ibnu Sina menekankan eratnya hubungan antara jiwa dan raga, tetapi semua kecenderungan pemikiran Aristoteles menolak suatu pandangan dua subtansi, dua subtansi ini di yakininya sebagai bentuk dari dualisme radikal. Menurut Ibnu Sina, hal ini adalah cara pembuktian yang lebih langsung tentang subtansialitas nonbadan, jiwa, yang berlaku bukan sebagai argumen, tetapi sebagai pembuka mata.
  • 8. Mengenai pemikiran Ibnu Sina tentang kenabian, ia berpendapat bahwa Nabi adalah manusia yang paling unggul, lebih unggul dari filosof karena Nabi memiliki akal aktual yang sempurna tanpa latihan atau studi keras, sedangkan filosof mendapatkannya dengan usaha dan susah payah. Akal manusia terdiri empat macam yaitu akal materil, akal intelektual, akal aktuil, dan akal mustafad. Jadi wahyu dalam pengertian di atas yang mendorong manusia untuk beramal dan menjadi orang baik, tidak hanya murni sebagai wawasan intelektual dan ilham belaka. Maka tak ada agama yang hanya berdasarkan akal murni. Namun demikian, dalam rangka mencapai kualitas potensi yang diperlukan, juga tak diragukan lagi karena dalam kenyataannya wahyu tersebut tidak memberikan kebenaran yang sebenarnya, tetapi kebenaran dalam selubung simbol-simbol. Maka dari itu, Nabi berhak mendapat mendapatkan derajat seorang filosof.
  • 9. Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat seseorang bergantung pada jiwa mana dari ketiga macam jiwa yaitu tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia yang berpengaruh pada dirinya. Jika jiwa tumbuhan atau hewan mempengaruhi seseorang maka orang itu dapat menyerupai binatang, tetapi jika jiwa manuisa yang mempunyai pengaruh atas dirinya, maka orang itu dekat menyerupai malaikat dan dekat dengan kesempurnaan. Menurut Ibnu Sina bahwa alam ini diciptakan dengan jalan emanasi (memancar dari Tuhan). Tuhan adalah wujud pertama yang immateri dan proses emanasi tersebut memancar segala yang ada. Tuhan adalah wajibul wujud (jika tidak ada menimbulkan mustahil), beda dengan mumkinul wujud (jika tidak ada atau ada menimbulkan tidak mujstahil). Pemikiran tentang kenabian menjelaskan bahwa nabi merupakan manusia yang paling unggul dari filosof karena nabi memiliki akal aktual yang sempurna tanpa latihan, sedangkan filosof mendapatkannya dengan usaha yang keras.