SlideShare a Scribd company logo
1 of 35
KEBUDAYAN ISLAM
MASA PERTENGAHAN
Kebudayaan Islam periode Kerajaan Shafawi, Turki Usmani dan Mughal​​
KARAKTERISTI
K
• Eksistensi tiga kerajaan besar yakni Kerajaan Usmani di
Turki, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di
India.
• Pergeseran dominasi non arab pasca dominasi arab
pada masa klasik.
• Umat Islam tidak berada dalam satu kesatuan politik
• Umat Islam masa pertengahan lebih banyak taklid
kepada ulama-ulama masa klasik
• Masa kemunduran
• Madrasah Usmani pertama didirikan di Izmir pada tahun
1331 M
2
KERAJAA
N USMANI
1. WAKTU
Lebih dari enam abad (1299 -
1924)
4. TERKENAL
• seni arsitektur Islam
• Masjid al-Muhammadi
• Masjid Agung Sulaiman
• Masjid Abi Ayyub al-Anshari
• Aya Shopia
2. KERUNTUHAN
Salah satu sebabnya,
kehendak rayatnya sendiri
melalui Revolusi Turki, dipimpin
oleh Mustafa Kemal
5. PENDIDIKAN
Mendorong madrasah menjadi
pusat pendidikan
3. KESUKSESAN
• Orang Turki andal dalam strategi
perang
• selalu ingin maju
• gaya hidupnya yang sederhana
• semangat jihad Islam
• letak Istanbul yang sangat strategis
• kondisi kerajaan-kerajaan
disekitarnya yang kacau
20XX 3
KERAJAAN
SAFAWI
BERDIRI
• (1503-1722 M)
• tarekat Safawiyah
KEMUNDURAN
Kemunduran kerajaan safawi
disebabkan oleh beberapa
faktor, diantaranya dari
perebutan kekuasaan
dikalangan keluarga kerajaan
KONDISI
Bangsa yang beradaban
tinggi dan berjasa
megembangkan ilmu
pengetahuan.
20XX 4
KERAJAAN MUGHAL BERDIRI
didirikan oleh Zahirudin Babur
(1526-1530 M)
TERKENAL
Kerajaan Mughal memiliki
keunggulan dibidang seni. Karya
seni yang menonjol adalah karya
sastra gubahan penyair istana, baik
yang berbahasa Persia maupun
India.
KEMUNDURAN
Kemunduran ini ditandai dengan
konflik dikalangan keluarga
kerajaan, yang saling berebut
kekuasaan. Faktor lainnya yang
sangat berpengaruh adalah
serangan dari luar
20XX
Relasi Agama-Budaya
dan Lokalitas
Kebudayaan Islam
Agama dan Budaya
• Realitas umat Islam terbangun atas konfigurasi sosial yang
terbentuk dari identitas-identitas kelompok seperti kelompok
aliran keagamaan, organisasi sosial keagamaan, etnisitas,
profesi, dan sebagainya, yang melingkupi diri kaum muslimin
di masyarakat.
• Keberadaan kelompok pemilik identitas dalam umat Islam
tidak bisa dilepaskan dari masyarakat secara keseluruhan.
• Umat Islam terbangun atas struktur sosial masyarakat yang
memeluk agama Islam, yang walaupun mengenakan
identitas identitas yang saling berbeda, tetapi membangun
kesatuan utuh sebagai umat Islam.
Pola Relasi
1. Relasi Agama dan Tradisi Lokal
Cth: hubungan penganut Islam Aboge di Banyumas Jawa Tengah dan penganut tradisi
Tengger di Pasuruan Jawa Timur
2. Relasi Agama dan Etnisitas
Cth: hubungan intern umat Islam di Kalimantan Tengah
3. Relasi Agama dan Pemikiran Keagamaan
Cth: hubungan Syiah di Pasuruan dengan masyarakat Islam umumnya yang menganut
faham Ahlussunah Wal Jamaah dan Yayasan Al-Fatah Sumampir dengan Forum Warga
Peduli Masjid di Banyumas.
Relasi Agama-Budaya dengan
Lokalitas Kebudayaan Islam
Strategi adaptasi yang dilakukan oleh umat Islam
dalam upaya membangun kerukunan di di
lingkungannya, diantaranya melalui strategi
kultural, yakni akulturasi, dan membangun
budaya dominan. Strategi lainnya melalui strategi
struktural, yakni dengan memanfaatkan
kekuasaan pemerintah, dan legalitas normatif
untuk menjaga situasi yang aman dan tertib.
Budaya Jawa:
Simbolisme Religi,
Tradisi dan Seni
Introduction
Ada sebuah ungkapan yang sangat populer dalam budaya Jawa:
Wong Jawa nggoning rasa, padha gulenge ing kalbu, ing sasmita
amrih lantip, kumawa nahan hawa nafsu kinemot manoting driya
(orang Jawa itu tempatnya di perasaan, mereka selalu bergulat
dengan kalbu atau suara hati, agar pintar dalam menangkap
maksud yang tersembunyi dengan jalan menahan hawa nafsu
sehingga akal dapat menangkap maksud yang sebenarnya).
Hidupnya tidak selalu tergantung semat (harta), kramat
(kekuasaan) dan hormat yang melekat pada dirinya. Selalu
menekankan pada budi luhur,
Notes
Masyarakat Jawa merupakan suatu kesatuan
masyarakat yang diikat oleh norma-norma hidup,
tradisi maupun agama. Ciri-ciri religiusitas, non
doktriner, toleran, akomodatif dan optimistik.
Next
Ciri yang utama dalam budaya Jawa yang bersifat
religius, non doktriner, toleran, akomodatif dan
optimistik melahirkan sebuah peradaban yang
disebut Islam Kejawen.
Fenomena ini banyak dilihat dalam kehidupan
mayarakat Jawa yang diwariskan secara turun
temurun dalam kurun waktu yang cukup lama
sebagai adat istiadat yang khas, unik dan
tradisional. Seperti: sekaten, malam selikuran,
labuhan, jamasan pusaka, mitos tari bedaya
ketawang, ruwatan.
Notes
Konsep Islam kejawen dalam budaya Jawa merupakan refleksi
kehidupan yang berperan sebagai falsafah dan pandangan hidup
Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Islam Kejawen lebih menunjuk
kepada suatu etika dan gaya hidup yang diilhami oleh pemikiran
Jawa dan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Islam
Next
Dalam serat Wedhatama dalam pupuh Sinom:
Nuladha laku utama, tumrap ing wong tanah Jawi, awong agung
ing Ngeksigondo, Panembahan Senapati, kapati amarsudi,
sudaning hawa lan nafsu, pinesu tapa brata, tanapi ing siang ratri,
amangun karyenak tyasing sasama.
Maksudnya dalam pupuh ini menjelaskan, bahwa kita harus
mencontoh orang yang demikian, yaitu antara lain mendiang
Panembahan Senapati dari Mataram. Orang yang siang maupun
malam selalu berusaha memadamkan berkobamya hawa nafsu
dan membangun watak cinta kasih di antara sesamanya.
Notes
Latihlah hatimu agar engkau tajam menangkap isyarat-isyarat gaib.
Janganlah engkau terlalu banyak makan dan minum, kurangilah hal itu. Cita-
citakanlah kaprawiran (dalam hal ini keluhuran budi) dan mesu raga
(prihatin, mengekang diri)
Pandangan orang hidup Jawa lazim disebut kejawen atau yang dalam
kesusteraan Jawa ilmu kesempumaan Jawa atau dalam falsafah Islam
disebut dengan istilah tasawuf.
Simbolisme
• Masyarakat jawa dalam menyampaikan pesan cenderung
dengan menggunakan bahasa simbol dengan
pertimbangan rasa dan sikap sopan santun, dari simbol-
simbol itulah dapat difahami makna yang terkandung di
dalamnya.
• Simbol adalah ungkapan realitas kehidupan masyarakat
jawa.
• Bentuk simbolisme dalam budaya Jawa sangat dominan
dalam segala hal dan segala bidang.
Simbolisme
• Religi : upacara ngeblak, Sekaten (peringatan hari
lahirnya Nabi Muhammad SAW) di lingkungan Dinasti
Trah Mataram spt Kasunanan Surakarta, Kasultanan
Yogyakarta
• Tradisi: di Kasunanan Surakarta walau bercirikan
Islam tp tetap mempertahankan nilai kepribadian
Jawa spt gotong royong, aturan pernikahan yg
didalamnya ada aturan sopan santun
• Seni: gamelan, wayang
2 3 4
1
WONG
BANYUMASAN
• Orang-orang yang masih merasa
dan memiliki kakek-nenek
moyang
• orang-orang yang sampai saat
ini “merasa bangga
• siapa saja yang pernah tinggal
dan menetap di wilayah eks
Keresidenan Banyumas
CABLAKA/BL
AKASUTA
Kejujuran yang masih
murni, lugu, atau apa
adanya dan belum
berubah.
BAWOR
• Sabar lan narima
• Berjiwa ksatria
• Cancudan ( rajin dan
cekatan)
• Cablaka
BAHASA
NGAPAK
• Memiliki karakter lugu
• Tidak terdapat banyak gradasi
unggah ungguh
• Wilayah: Utara, Selatan, Cirebon –
Indramayu, Banten Utara
DIALEKTIKA ISLAM
DENGAN BUDAYA
PENGINYONGAN
Ekspresi Budaya Penginyongan
Ekspresi budaya masyarakat penginyongan sangat beragam dan khas. Seni
yaNg berkembang di masyarakat Penginyongan antara lain,
Lengger/Ronggeng/Tayub, Calung, Ebeg, Sintren, Wayang Kulit, Kuda
Lumping, Cowong dan lain sebagainya. Sedangkan dari segi ritus kegiatan
diantaranya, slametan pasca meninggalnya seseorang mulai dari 1 (satu)
sampai 7 (tujuh) hari, kemudian 40 hari, 100 hari dan 1000 hari, Sedekah
Laut maupun Sedekah Bumi, upacara meminta hujan dan lain sebagainya.
Pertama, Kabupaten Brebes sebagai gambaran wilayah
penginyongan bagian pantai utara dan di beberapa bagian
terpengaruh budaya sunda
Sedekah Laut
• Tahapan pertama yaitu dilaksanakannya istighosah yang dipimpin kiyai
atau ustadz agar ritual sedekah laut diberi kelancaran serta masyarakat
nelayan diberi keselamatan oleh Allah SWT
Sedekah Bumi
• Ritual ini kini tidak lagi dibuat untuk menghormati makhluk- makhluk
gaib di telaga renjeng, namun sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah
SWT. Sebagai gantinya upacara tersebut tahlil, ratibul hadad, dan doa
bersama dipimpin sesepuh desa.
Kedua, Kabupaten Banyumas sebagai gambaran
wilayah tengah.
Sedekah Bumi
• Di wilayah Kabupaten Banyumas akulturasi
pada upacara sedekah bumi sudah terlihat dari
nama yang disematkan pada ritual ini, yaitu
Grebeg Sura. Takiran (Nata Pikir) di awal tahun
baru
Ketiga, Kabupaten Cilacap sebagai gambaran wilayah pantai
selatan dan di beberapa wilayah terpengaruh budaya sunda
Sedekah Laut
• Upacara dimualai dengan prosesi ziarah atau nyekar di pantai Bandung
(pulau Majethi) di Pulau Nusakambangan dengan tujuan memohon
kepada Allah SWT agar tangkapan ikan melimpah serta para nelayan
diberi keselamatan. Kemudian mengambil air suci ditempat tersebut
yang diyakini sebagai legenda tumbuhnya bunga wijayakusuma.
Kegiatan ini dilakukan satu hari sebelum upacara pelarungan.
Sedekah Bumi
• Sebutan lain dari kegiatan ini adalah memeti bumi yang dulunya
ditujukan kepada Dewi Sri atas melimpahnya hasil panen. Namun kini,
kegiatan ini tidak lagi ditujukan kepada Dewi Sri, namun sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki
berupa hasil panen. Pelaksanaannya pun mengacu pada penanggalan
hijriyah versi jawa, yakni jatuh pada bulan apit (bulan diantara bulan
Syawal dan Dzulhijjah).
Keempat, Kabupaten Kebumen sebagai gambaran wilayah pantai selatan
dan di beberapa wilayah terpengaruh budaya keraton Yogyakarta-Solo
Sedekah Laut
• Hari pertama yaitu pada hari senin seorang pelabuh (Pemimpin ritual
Sedekah Laut) harus sowan / ziarah ke makam leluhur dan melaru
(menyebar) bunga di lautan. Bunga yang dilaru merupakan bunga
setaman (bunga macam macam yang ada didaerah tersebut).Pada hari
kedua yaitu pada hari selasa kliwon mangsa kapat semua nelayan
berkumpul di TPI (Tepat pelelangan Ikan) untuk doa bersama dan
makan bersama
Sedekah Bumi
• ritual ini pada awalnya ditujukan pada mitologi jawa yaitu Dewi Sri
sebagai perlambang kesuburan. Dengan datangnya Islam yang
bersifat akomodatif, upacara ini ditujukan kepada Allah SWT sebagai
bentuk rasa syukur akan hasil panen
Dialektika Islam dengan Budaya
Penginyongan
Dari berbagai sedekah yang ada di wilayah Penginyongan, baik berupa sedekah laut
mapun sedekah bumi, memperlihatkan akulturasi antara Islam dan Budaya lokal
menjadi sesuatu yang harmonis. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap prosesi tetap
dipertahankan. Yang berubah hanya bentuk ekspresi budayanya saja. Simbol-simbolnya
tidak berubah namun pemaknaannya berubah. Jika sebelumnya ritual tersebut
ditujukan sebagai pemujaan kepada makhluk gaib yaitu Nyi Roro Kidul, Nyi Rantam
Sari, maupun Dewi Sri, kini bergeser sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
atas limpahan rezeki yang telah diberikan, serta sebagai do’a dan harapan agar
senantiasa diberi keselamatan dan keberkahan dalam mencari nafkah, baik sebagai
nelayan dalam ritual sedekah laut, maupun petani dalam ritual sedekah bumi.
Tarekat sebagai
Basis Pembentukan
Kebudayaan Islam
Penginyongan
Tarekat
Istilah “Tarekat” memiliki berbagai makna,
bisa berarti jalan, tradisi kesufian, atau
organisasi persaudaraan sufi.
Tetapi kini istilah “tarekat” sering kali
diartikan sebagai organisasi persaudaraan
sufi, sehingga tarekat dalam arti ini berarti
pengorganisasian ajaran esoteris (khusus
kesufian) yang berpusat pada hadirnya
seorang mursyid (guru sufi)
9/3/20XX Presentation Title 28
Ajaran islam berlandaskan
pada tiga asas/dasar
29
Iman Ihsan
Islam
Syariah
Ilmu Fikih
Akidah
Ilmu Ushuludin
Akhlak
Ilmu Tasawuf
Tarekat
Tarekat mu’tabarah yang berkembang di
Indonesia adalah: 1. Qadiriyah wa
Naqsyabandiyah, 2. Naqsyabandiyah, 3.
Naqsyabandiyah Khalidiyah, 4.
Naqsyabandiyah Haqqani, 5. Syatariyah,
6. Sammaniyah, 7. Syadziliyah, 8.
Khalwatiyah, 9. Alawiyah, 10.
Junaediyah, 11. Tijaniyah.
9/3/20XX Presentation Title 30
Naqsyabandiyah
Para pengikut Naqsyabandiyah terutama berasal
dari daerah Banyumas dan Purbalingga. Salah
satu guru yang menonjol dari Banyumas adalah
Muhammad Ilyas yang memiliki ribuan pengikut.
Muhammad Ilyas adalah keturunan orang biasa
saja, akan tetapi pernah tinggal dan belajar di
Mekkah selama beberapa tahun. Penghasilan
utama yang diperoleh Muhammad Ilyas dari
beternak kambing dan domba, di samping
pemberian dari para pengikutnya.
9/3/20XX Presentation Title 31
Naqsyabandiyah
Di Kedung Paruk Muhammad Ilyas mulai
memperkenalkan tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah kepada
masyarakat sekitar dan terus
berkembang. Pada tahun 1888,
Muhammad Ilyas mulai mengembangkan
ilmu agama dan tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah kepada masyarakat di sekitar
Sokaraja, di lokasi yang sekarang
menjadi menjadi pusat tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah.
9/3/20XX Presentation Title 32
Naqsyabandiyah
Muhammad bin Abdul Malik memangku
kemursyidan tarekat Naqsyabandiyah di
Kedungparuk selama 68 tahun (1912 – 1980
M).
Saat ini tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah
Kedungparuk dipimpin oleh Haji Muhammad
Ilyas Noor penerus ketiga Mbah Malik.
9/3/20XX Presentation Title 33
Naqsyabandiyah
Berikut adalah peran-peran yang dilakukan oleh Syeikh
Muhammad Ilyas dan Muhammad bin Abdul Malik
a) Mengembangkan ilmu agama dan tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah kepada masyarakat di
Sokaraja dan sekitarnya serta masyarakat Kedung
Paruk dan sekitarnya.
b) Mengajarkan ajaran-ajaran Tarekat
Naqsyabandiyah Kholidiyah kepada pengikutnya
yang mana ajaran tersebut memiliki makna dan
nilai sangat luhur, yang ditujukan bukan hanya
untuk kesempurnaan perilaku individu akan tetapi
juga perilaku sosial
c) Meningkatkan perilaku sosial Keagamaan, ekonomi
dan politik para pengikut tarekat Naqsyabandiyah
Khalidiyah
9/3/20XX Presentation Title 34
Syadziliyah
K.H. A.Shodiq Pasiraja, Beliau termasuk mursyid tarekat
Syadziliyah yang diturunkan dari gurunya Syaikh M.Ma’ruf dari
Surakarta. Ayahnya bernama Raji Mustofa, seorang yang
sederhana dan selalu mengutamakan untuk mengkaji agama,
sehingga beliau “wanti-wanti” kepada K.H.A Shodiq untuk
mengikuti pola kehidupan ayahnya
Adapun peran yang dilakukan adalah;
a. Mendirikan dan mengembangkan tarekat Sadziliyah di
Banyumas
b. Dalam bidang politik bersikap netral dan tidak termasuk
dalam pengurus organisasi keagamaan seperti NU, Persis,
Muhammadiyah ataupun lainnya
c. Dalam bidang dakwah pada permulaan masa kemerdekaan
mengadakan pengajian umum yang diadakan secara besar-
besaran di Purwokerto, khususnya Desa Pasiraja yang kini
menjadi pengajian “Langgar Kidul” setiap Ahad manis pagi.
9/3/20XX Presentation Title 35

More Related Content

What's hot

Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islamraragiani
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuIbanez Sofadella
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’anVia Dewi Syahara
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase EModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase EModul Guruku
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssarfian kurniawan
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSAzzahra Azzahra
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyasholihiyyah
 
Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Allo Martins
 
Pengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaPengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaSuharno M.Pd.B
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuJihad Achmad Gojali
 
Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Islamic Studies
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyahvictoria nurhasanudin
 
Pengertian Khitobah ( Pidato)
Pengertian Khitobah ( Pidato)Pengertian Khitobah ( Pidato)
Pengertian Khitobah ( Pidato)LBB. Mr. Q
 

What's hot (20)

Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan IslamEvaluasi dalam Pendidikan Islam
Evaluasi dalam Pendidikan Islam
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
Hakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat IlmuHakikat Filsafat Ilmu
Hakikat Filsafat Ilmu
 
Hadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan DiroyahHadist Riwayah dan Diroyah
Hadist Riwayah dan Diroyah
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase EModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E
 
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogssTafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
Tafsir bil ma’tsur, tafsir bir ra’yi dan 2 blogss
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnyaRuang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
Ruang lingkup pembahasan ilmu hadist dan dancabang cabangnya
 
Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)Sistematika filsafat (4)
Sistematika filsafat (4)
 
Pengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta NikayaPengantar samyutta Nikaya
Pengantar samyutta Nikaya
 
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat IlmuEPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
EPISTEMOLOGI ISLAM BAYANI, BURHANI DAN IRFANI - Makalah Filsafat Ilmu
 
Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah Mengenal Teologi Murjiah
Mengenal Teologi Murjiah
 
Pemikiran M arkoun
Pemikiran M arkounPemikiran M arkoun
Pemikiran M arkoun
 
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
 
Objek Dakwah
Objek DakwahObjek Dakwah
Objek Dakwah
 
Pengertian Khitobah ( Pidato)
Pengertian Khitobah ( Pidato)Pengertian Khitobah ( Pidato)
Pengertian Khitobah ( Pidato)
 
Filsafat Ilmu
Filsafat IlmuFilsafat Ilmu
Filsafat Ilmu
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
 

Similar to KULIAH SKI DAN LOKAL.pptx

Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)sifatulfalah3120
 
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9MutiaPuspa
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)sifatulfalah3120
 
Materi seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamMateri seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamUsmawatidewi
 
Seni Tradisi Islam
Seni Tradisi IslamSeni Tradisi Islam
Seni Tradisi Islamnajikha
 
Tradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantaraTradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantarazuhrotunnisa95
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9Risqi19
 
Bahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktifBahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktifHofur Biruni
 
Syarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam malukuSyarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam malukuSyarifudin Amq
 

Similar to KULIAH SKI DAN LOKAL.pptx (20)

Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (Ppt materi-kelas-9)
 
Ppt materi-kelas-9
Ppt materi-kelas-9Ppt materi-kelas-9
Ppt materi-kelas-9
 
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
Dokumen.tips sejarah tradisi-islam-nusantara-ppt-materi-kelas-9
 
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
Sejarah Tradisi Islam Nusantara (materi kelas 9)
 
(TM) BAB 3.pptx
(TM) BAB 3.pptx(TM) BAB 3.pptx
(TM) BAB 3.pptx
 
Materi tradisi islam
Materi tradisi islamMateri tradisi islam
Materi tradisi islam
 
Islam kejawen
Islam kejawenIslam kejawen
Islam kejawen
 
Materi seni tradisi islam
Materi seni tradisi islamMateri seni tradisi islam
Materi seni tradisi islam
 
ppt-materi-kelas-9
ppt-materi-kelas-9ppt-materi-kelas-9
ppt-materi-kelas-9
 
Seni Tradisi Islam
Seni Tradisi IslamSeni Tradisi Islam
Seni Tradisi Islam
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Tradisi islam-nusantara
Tradisi islam-nusantaraTradisi islam-nusantara
Tradisi islam-nusantara
 
Tradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantaraTradisi islam nusantara
Tradisi islam nusantara
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9
 
Materi kelas 9
Materi kelas 9Materi kelas 9
Materi kelas 9
 
Materi kelas-9
Materi kelas-9Materi kelas-9
Materi kelas-9
 
Jawa
JawaJawa
Jawa
 
Bahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktifBahan ajar SKI rekonstruktif
Bahan ajar SKI rekonstruktif
 
Syarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam malukuSyarifudin, mozaik peradaban islam maluku
Syarifudin, mozaik peradaban islam maluku
 

Recently uploaded

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 

Recently uploaded (20)

CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 

KULIAH SKI DAN LOKAL.pptx

  • 1. KEBUDAYAN ISLAM MASA PERTENGAHAN Kebudayaan Islam periode Kerajaan Shafawi, Turki Usmani dan Mughal​​
  • 2. KARAKTERISTI K • Eksistensi tiga kerajaan besar yakni Kerajaan Usmani di Turki, Kerajaan Safawi di Persia dan Kerajaan Mughal di India. • Pergeseran dominasi non arab pasca dominasi arab pada masa klasik. • Umat Islam tidak berada dalam satu kesatuan politik • Umat Islam masa pertengahan lebih banyak taklid kepada ulama-ulama masa klasik • Masa kemunduran • Madrasah Usmani pertama didirikan di Izmir pada tahun 1331 M 2
  • 3. KERAJAA N USMANI 1. WAKTU Lebih dari enam abad (1299 - 1924) 4. TERKENAL • seni arsitektur Islam • Masjid al-Muhammadi • Masjid Agung Sulaiman • Masjid Abi Ayyub al-Anshari • Aya Shopia 2. KERUNTUHAN Salah satu sebabnya, kehendak rayatnya sendiri melalui Revolusi Turki, dipimpin oleh Mustafa Kemal 5. PENDIDIKAN Mendorong madrasah menjadi pusat pendidikan 3. KESUKSESAN • Orang Turki andal dalam strategi perang • selalu ingin maju • gaya hidupnya yang sederhana • semangat jihad Islam • letak Istanbul yang sangat strategis • kondisi kerajaan-kerajaan disekitarnya yang kacau 20XX 3
  • 4. KERAJAAN SAFAWI BERDIRI • (1503-1722 M) • tarekat Safawiyah KEMUNDURAN Kemunduran kerajaan safawi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya dari perebutan kekuasaan dikalangan keluarga kerajaan KONDISI Bangsa yang beradaban tinggi dan berjasa megembangkan ilmu pengetahuan. 20XX 4
  • 5. KERAJAAN MUGHAL BERDIRI didirikan oleh Zahirudin Babur (1526-1530 M) TERKENAL Kerajaan Mughal memiliki keunggulan dibidang seni. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun India. KEMUNDURAN Kemunduran ini ditandai dengan konflik dikalangan keluarga kerajaan, yang saling berebut kekuasaan. Faktor lainnya yang sangat berpengaruh adalah serangan dari luar 20XX
  • 7. Agama dan Budaya • Realitas umat Islam terbangun atas konfigurasi sosial yang terbentuk dari identitas-identitas kelompok seperti kelompok aliran keagamaan, organisasi sosial keagamaan, etnisitas, profesi, dan sebagainya, yang melingkupi diri kaum muslimin di masyarakat. • Keberadaan kelompok pemilik identitas dalam umat Islam tidak bisa dilepaskan dari masyarakat secara keseluruhan. • Umat Islam terbangun atas struktur sosial masyarakat yang memeluk agama Islam, yang walaupun mengenakan identitas identitas yang saling berbeda, tetapi membangun kesatuan utuh sebagai umat Islam.
  • 8. Pola Relasi 1. Relasi Agama dan Tradisi Lokal Cth: hubungan penganut Islam Aboge di Banyumas Jawa Tengah dan penganut tradisi Tengger di Pasuruan Jawa Timur 2. Relasi Agama dan Etnisitas Cth: hubungan intern umat Islam di Kalimantan Tengah 3. Relasi Agama dan Pemikiran Keagamaan Cth: hubungan Syiah di Pasuruan dengan masyarakat Islam umumnya yang menganut faham Ahlussunah Wal Jamaah dan Yayasan Al-Fatah Sumampir dengan Forum Warga Peduli Masjid di Banyumas.
  • 9. Relasi Agama-Budaya dengan Lokalitas Kebudayaan Islam Strategi adaptasi yang dilakukan oleh umat Islam dalam upaya membangun kerukunan di di lingkungannya, diantaranya melalui strategi kultural, yakni akulturasi, dan membangun budaya dominan. Strategi lainnya melalui strategi struktural, yakni dengan memanfaatkan kekuasaan pemerintah, dan legalitas normatif untuk menjaga situasi yang aman dan tertib.
  • 11. Introduction Ada sebuah ungkapan yang sangat populer dalam budaya Jawa: Wong Jawa nggoning rasa, padha gulenge ing kalbu, ing sasmita amrih lantip, kumawa nahan hawa nafsu kinemot manoting driya (orang Jawa itu tempatnya di perasaan, mereka selalu bergulat dengan kalbu atau suara hati, agar pintar dalam menangkap maksud yang tersembunyi dengan jalan menahan hawa nafsu sehingga akal dapat menangkap maksud yang sebenarnya). Hidupnya tidak selalu tergantung semat (harta), kramat (kekuasaan) dan hormat yang melekat pada dirinya. Selalu menekankan pada budi luhur,
  • 12. Notes Masyarakat Jawa merupakan suatu kesatuan masyarakat yang diikat oleh norma-norma hidup, tradisi maupun agama. Ciri-ciri religiusitas, non doktriner, toleran, akomodatif dan optimistik.
  • 13. Next Ciri yang utama dalam budaya Jawa yang bersifat religius, non doktriner, toleran, akomodatif dan optimistik melahirkan sebuah peradaban yang disebut Islam Kejawen. Fenomena ini banyak dilihat dalam kehidupan mayarakat Jawa yang diwariskan secara turun temurun dalam kurun waktu yang cukup lama sebagai adat istiadat yang khas, unik dan tradisional. Seperti: sekaten, malam selikuran, labuhan, jamasan pusaka, mitos tari bedaya ketawang, ruwatan.
  • 14. Notes Konsep Islam kejawen dalam budaya Jawa merupakan refleksi kehidupan yang berperan sebagai falsafah dan pandangan hidup Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Islam Kejawen lebih menunjuk kepada suatu etika dan gaya hidup yang diilhami oleh pemikiran Jawa dan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Islam
  • 15. Next Dalam serat Wedhatama dalam pupuh Sinom: Nuladha laku utama, tumrap ing wong tanah Jawi, awong agung ing Ngeksigondo, Panembahan Senapati, kapati amarsudi, sudaning hawa lan nafsu, pinesu tapa brata, tanapi ing siang ratri, amangun karyenak tyasing sasama. Maksudnya dalam pupuh ini menjelaskan, bahwa kita harus mencontoh orang yang demikian, yaitu antara lain mendiang Panembahan Senapati dari Mataram. Orang yang siang maupun malam selalu berusaha memadamkan berkobamya hawa nafsu dan membangun watak cinta kasih di antara sesamanya.
  • 16. Notes Latihlah hatimu agar engkau tajam menangkap isyarat-isyarat gaib. Janganlah engkau terlalu banyak makan dan minum, kurangilah hal itu. Cita- citakanlah kaprawiran (dalam hal ini keluhuran budi) dan mesu raga (prihatin, mengekang diri) Pandangan orang hidup Jawa lazim disebut kejawen atau yang dalam kesusteraan Jawa ilmu kesempumaan Jawa atau dalam falsafah Islam disebut dengan istilah tasawuf.
  • 17. Simbolisme • Masyarakat jawa dalam menyampaikan pesan cenderung dengan menggunakan bahasa simbol dengan pertimbangan rasa dan sikap sopan santun, dari simbol- simbol itulah dapat difahami makna yang terkandung di dalamnya. • Simbol adalah ungkapan realitas kehidupan masyarakat jawa. • Bentuk simbolisme dalam budaya Jawa sangat dominan dalam segala hal dan segala bidang.
  • 18. Simbolisme • Religi : upacara ngeblak, Sekaten (peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW) di lingkungan Dinasti Trah Mataram spt Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta • Tradisi: di Kasunanan Surakarta walau bercirikan Islam tp tetap mempertahankan nilai kepribadian Jawa spt gotong royong, aturan pernikahan yg didalamnya ada aturan sopan santun • Seni: gamelan, wayang
  • 19. 2 3 4 1 WONG BANYUMASAN • Orang-orang yang masih merasa dan memiliki kakek-nenek moyang • orang-orang yang sampai saat ini “merasa bangga • siapa saja yang pernah tinggal dan menetap di wilayah eks Keresidenan Banyumas CABLAKA/BL AKASUTA Kejujuran yang masih murni, lugu, atau apa adanya dan belum berubah. BAWOR • Sabar lan narima • Berjiwa ksatria • Cancudan ( rajin dan cekatan) • Cablaka BAHASA NGAPAK • Memiliki karakter lugu • Tidak terdapat banyak gradasi unggah ungguh • Wilayah: Utara, Selatan, Cirebon – Indramayu, Banten Utara
  • 21. Ekspresi Budaya Penginyongan Ekspresi budaya masyarakat penginyongan sangat beragam dan khas. Seni yaNg berkembang di masyarakat Penginyongan antara lain, Lengger/Ronggeng/Tayub, Calung, Ebeg, Sintren, Wayang Kulit, Kuda Lumping, Cowong dan lain sebagainya. Sedangkan dari segi ritus kegiatan diantaranya, slametan pasca meninggalnya seseorang mulai dari 1 (satu) sampai 7 (tujuh) hari, kemudian 40 hari, 100 hari dan 1000 hari, Sedekah Laut maupun Sedekah Bumi, upacara meminta hujan dan lain sebagainya.
  • 22. Pertama, Kabupaten Brebes sebagai gambaran wilayah penginyongan bagian pantai utara dan di beberapa bagian terpengaruh budaya sunda Sedekah Laut • Tahapan pertama yaitu dilaksanakannya istighosah yang dipimpin kiyai atau ustadz agar ritual sedekah laut diberi kelancaran serta masyarakat nelayan diberi keselamatan oleh Allah SWT Sedekah Bumi • Ritual ini kini tidak lagi dibuat untuk menghormati makhluk- makhluk gaib di telaga renjeng, namun sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Sebagai gantinya upacara tersebut tahlil, ratibul hadad, dan doa bersama dipimpin sesepuh desa.
  • 23. Kedua, Kabupaten Banyumas sebagai gambaran wilayah tengah. Sedekah Bumi • Di wilayah Kabupaten Banyumas akulturasi pada upacara sedekah bumi sudah terlihat dari nama yang disematkan pada ritual ini, yaitu Grebeg Sura. Takiran (Nata Pikir) di awal tahun baru
  • 24. Ketiga, Kabupaten Cilacap sebagai gambaran wilayah pantai selatan dan di beberapa wilayah terpengaruh budaya sunda Sedekah Laut • Upacara dimualai dengan prosesi ziarah atau nyekar di pantai Bandung (pulau Majethi) di Pulau Nusakambangan dengan tujuan memohon kepada Allah SWT agar tangkapan ikan melimpah serta para nelayan diberi keselamatan. Kemudian mengambil air suci ditempat tersebut yang diyakini sebagai legenda tumbuhnya bunga wijayakusuma. Kegiatan ini dilakukan satu hari sebelum upacara pelarungan. Sedekah Bumi • Sebutan lain dari kegiatan ini adalah memeti bumi yang dulunya ditujukan kepada Dewi Sri atas melimpahnya hasil panen. Namun kini, kegiatan ini tidak lagi ditujukan kepada Dewi Sri, namun sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rezeki berupa hasil panen. Pelaksanaannya pun mengacu pada penanggalan hijriyah versi jawa, yakni jatuh pada bulan apit (bulan diantara bulan Syawal dan Dzulhijjah).
  • 25. Keempat, Kabupaten Kebumen sebagai gambaran wilayah pantai selatan dan di beberapa wilayah terpengaruh budaya keraton Yogyakarta-Solo Sedekah Laut • Hari pertama yaitu pada hari senin seorang pelabuh (Pemimpin ritual Sedekah Laut) harus sowan / ziarah ke makam leluhur dan melaru (menyebar) bunga di lautan. Bunga yang dilaru merupakan bunga setaman (bunga macam macam yang ada didaerah tersebut).Pada hari kedua yaitu pada hari selasa kliwon mangsa kapat semua nelayan berkumpul di TPI (Tepat pelelangan Ikan) untuk doa bersama dan makan bersama Sedekah Bumi • ritual ini pada awalnya ditujukan pada mitologi jawa yaitu Dewi Sri sebagai perlambang kesuburan. Dengan datangnya Islam yang bersifat akomodatif, upacara ini ditujukan kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur akan hasil panen
  • 26. Dialektika Islam dengan Budaya Penginyongan Dari berbagai sedekah yang ada di wilayah Penginyongan, baik berupa sedekah laut mapun sedekah bumi, memperlihatkan akulturasi antara Islam dan Budaya lokal menjadi sesuatu yang harmonis. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap prosesi tetap dipertahankan. Yang berubah hanya bentuk ekspresi budayanya saja. Simbol-simbolnya tidak berubah namun pemaknaannya berubah. Jika sebelumnya ritual tersebut ditujukan sebagai pemujaan kepada makhluk gaib yaitu Nyi Roro Kidul, Nyi Rantam Sari, maupun Dewi Sri, kini bergeser sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rezeki yang telah diberikan, serta sebagai do’a dan harapan agar senantiasa diberi keselamatan dan keberkahan dalam mencari nafkah, baik sebagai nelayan dalam ritual sedekah laut, maupun petani dalam ritual sedekah bumi.
  • 28. Tarekat Istilah “Tarekat” memiliki berbagai makna, bisa berarti jalan, tradisi kesufian, atau organisasi persaudaraan sufi. Tetapi kini istilah “tarekat” sering kali diartikan sebagai organisasi persaudaraan sufi, sehingga tarekat dalam arti ini berarti pengorganisasian ajaran esoteris (khusus kesufian) yang berpusat pada hadirnya seorang mursyid (guru sufi) 9/3/20XX Presentation Title 28
  • 29. Ajaran islam berlandaskan pada tiga asas/dasar 29 Iman Ihsan Islam Syariah Ilmu Fikih Akidah Ilmu Ushuludin Akhlak Ilmu Tasawuf
  • 30. Tarekat Tarekat mu’tabarah yang berkembang di Indonesia adalah: 1. Qadiriyah wa Naqsyabandiyah, 2. Naqsyabandiyah, 3. Naqsyabandiyah Khalidiyah, 4. Naqsyabandiyah Haqqani, 5. Syatariyah, 6. Sammaniyah, 7. Syadziliyah, 8. Khalwatiyah, 9. Alawiyah, 10. Junaediyah, 11. Tijaniyah. 9/3/20XX Presentation Title 30
  • 31. Naqsyabandiyah Para pengikut Naqsyabandiyah terutama berasal dari daerah Banyumas dan Purbalingga. Salah satu guru yang menonjol dari Banyumas adalah Muhammad Ilyas yang memiliki ribuan pengikut. Muhammad Ilyas adalah keturunan orang biasa saja, akan tetapi pernah tinggal dan belajar di Mekkah selama beberapa tahun. Penghasilan utama yang diperoleh Muhammad Ilyas dari beternak kambing dan domba, di samping pemberian dari para pengikutnya. 9/3/20XX Presentation Title 31
  • 32. Naqsyabandiyah Di Kedung Paruk Muhammad Ilyas mulai memperkenalkan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah kepada masyarakat sekitar dan terus berkembang. Pada tahun 1888, Muhammad Ilyas mulai mengembangkan ilmu agama dan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah kepada masyarakat di sekitar Sokaraja, di lokasi yang sekarang menjadi menjadi pusat tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. 9/3/20XX Presentation Title 32
  • 33. Naqsyabandiyah Muhammad bin Abdul Malik memangku kemursyidan tarekat Naqsyabandiyah di Kedungparuk selama 68 tahun (1912 – 1980 M). Saat ini tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Kedungparuk dipimpin oleh Haji Muhammad Ilyas Noor penerus ketiga Mbah Malik. 9/3/20XX Presentation Title 33
  • 34. Naqsyabandiyah Berikut adalah peran-peran yang dilakukan oleh Syeikh Muhammad Ilyas dan Muhammad bin Abdul Malik a) Mengembangkan ilmu agama dan tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah kepada masyarakat di Sokaraja dan sekitarnya serta masyarakat Kedung Paruk dan sekitarnya. b) Mengajarkan ajaran-ajaran Tarekat Naqsyabandiyah Kholidiyah kepada pengikutnya yang mana ajaran tersebut memiliki makna dan nilai sangat luhur, yang ditujukan bukan hanya untuk kesempurnaan perilaku individu akan tetapi juga perilaku sosial c) Meningkatkan perilaku sosial Keagamaan, ekonomi dan politik para pengikut tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah 9/3/20XX Presentation Title 34
  • 35. Syadziliyah K.H. A.Shodiq Pasiraja, Beliau termasuk mursyid tarekat Syadziliyah yang diturunkan dari gurunya Syaikh M.Ma’ruf dari Surakarta. Ayahnya bernama Raji Mustofa, seorang yang sederhana dan selalu mengutamakan untuk mengkaji agama, sehingga beliau “wanti-wanti” kepada K.H.A Shodiq untuk mengikuti pola kehidupan ayahnya Adapun peran yang dilakukan adalah; a. Mendirikan dan mengembangkan tarekat Sadziliyah di Banyumas b. Dalam bidang politik bersikap netral dan tidak termasuk dalam pengurus organisasi keagamaan seperti NU, Persis, Muhammadiyah ataupun lainnya c. Dalam bidang dakwah pada permulaan masa kemerdekaan mengadakan pengajian umum yang diadakan secara besar- besaran di Purwokerto, khususnya Desa Pasiraja yang kini menjadi pengajian “Langgar Kidul” setiap Ahad manis pagi. 9/3/20XX Presentation Title 35