SlideShare a Scribd company logo
KULIAH KE 7
Tujuan Pembelajaran :
 Mendeskripsikan karakteristik ideologi Liberal
 Mendeskripsikan karakteristik ideologi sosialis
 Membandingkan ideologi pancasila dengan ideologi

lainnya.
Ideologi Liberalisme
 Paham liberalis memandang manusia sebagai pribadi

yang utuh dan lengkap, terlepas dari manusia lainnya.
Manusia sebagai individu memiliki potensi dan
senatiasa berjuang untuk dirinya sendiri.
 Dalam pengertian ini, maka hidup bermasyarakat
akan menjadi ancaman bagi manusia lainnya, yang
menurut Thomas Hobbes disebut “ homo homini
lupus”
 Dalam negara liberalisme, negara itu diumpamakan

sebagai penjaga malam atau polisi lalu lintas. Jadi
tugas negara hanya menjaga. Rakyat atau warganya
mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak
apa saja asal tidak melanggar tertib hukum.
 Pada negara liberalisme, kepentingan dan hak
warganegara lebih dipentingkan daripada kepentingan
negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan
dan kepentingan warganegara.
 Di negara liberalis memberi kebebesan kepada

warganya untuk memeluk agama dan menjalankan
ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing.
Disamping itu negara liberalis, warga negara diberi
kebebasan untuk tidak percaya terhadap Tuhan atau
Ahteis.
 Nilai-nilai agama dalam negara dipisahkan dan
dibedakan dengan negara, keputusan dan ketentuan
kenegaraan sangat ditentukan oleh kesepakatan
individu-individu sebagai warga negara. Misalnya UU
Aborsi di negara Irlandia tetap diberlakukan walaupun
ditentang oleh gereja dan agama lainnya.
Ideologi Sosialisme (komunis)
 Ideologi komunis mendasarkan pada suatu keyakinan

bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk
sosial saja. Manusia pada hakikatnya adalah
merupakan sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak
adalah komunitas bukannya individualitas.
 Hak milik pribadi tidak ada, karena hal itu akan
menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan
menimbulkan penindasan pada kaum proletar.
 Dalam negara sosialis, kepentingan negara lebih

diutamakan daripada kepentingan warga negara.
Kebebasan atau kepentingan warganegara dikalahkan
untuk kepentingan negara. Jadi negara yang paling
utama, sedangkan kepentingan warga negara nomor
dua.
 Paham komunis memandang bahwa manusia adalah
merupakan suatu hakikat yang menciptakan dirinya
sendiri dengan menghasilkan sarana-sarana
kehidupan. Dalam pengertian ini maka komunisme
berpaham atheis, karena manusia ditentukan dirinya
sendiri. Agama menurut komunis adalah relasi fanatis
mahluk manusia yang kemudian menghasilkan
masyarakat negara.
N
o

Liberalis

Sosialis

Perbedaan Liberalis dan Sosialis (komunis)

1

Negara sebagai penjaga malam. Rakyat
atau warganya mempunyai kebebasan
untuk berbuat atau bertindak apa saja
asal tidak melanggar tertib hukum.

Mementingkan kekuasaan dan
kepentingan
negara

2

Kepentingan dan hak warganegara
lebih diutamakan dari pada kepentingan
negara. Negara didirikan untuk
menjamin kebebasan dan kepentingan
Warganegara.

Kepentingan negara lebih diutamakan
daripada kepentingan warga negara.
Kebebasan atau kepentingan
warganegara dikalahkan untuk
kepentingan Negara

3

Negara tidak mencampuri urusan
agama. Agama menjadi urusan pribadi
setiap warganegara. Negara terpisah
dengan agama. Warganegara bebas
beragama, tetapi juga bebas tidak
beragama.

Kehidupan agama juga terpisah dengan
negara. Warganegara bebas beragama,
bebas tidak beragama dan bebas pula
untuk propaganda anti-agama
Bagaimana dengan Ideologi
Pancasila ?
 Negara pancasila memperhatikan hubungan antara
negara dengan warganegara, dalam arti Hubungan
antara warganegara dengan negara adalah seimbang.
 Negara memperhatikan kehidupan agama. Agama

mendapatkan perhatian penting dari negara. Setiap
warganegara dijamin pula kebebasannya untuk
memilih salah satu agama yang ada dan diakui oleh
pemerintah.
 Di Indonesia setiap orang harus beragama tetapi
agama yang dipilih, diserahkan kepada masingmasing
warganegara. Di Indonesia atheis atau tidak mengakui
adanya Tuhan, tidak diperbolehkan. Demikian pula
propaganda anti-agama juga dilarang.
Bandingkan Pancasila dengan liberalisme dan
sosialisme!
N
o
1

Negara dengan Ideologi Pancasila
Hubungan antara warganegara dengan negara adalah seimbang.
Artinya, tidak mengutamakan negara tetapi juga tidak
mengutamakan warganegara. Kepentingan negara dan
kepentingan warganegara sama-sama dipentingkan

2 Agama erat hubungannya dengan negara. Negara memperhatikan
kehidupan agama. Agama mendapatkan perhatian penting dari
negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasannya untuk
memilih salah satu agama yang ada dan diakui oleh pemerintah.
Setiap orang harus beragama, tetapi agama yang dipilih
diserahkan kepada masing-masing warganegara. Atheis atau tidak
mengakui adanya Tuhan, tidak diperbolehkan
Sekian dan Terima Kasih
Sampai Jumpa Setelah Mid Semester
AKADEMI KEBIDANAN PARAMITA
KAB. MUNA

More Related Content

What's hot

Dinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiDinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasi
abd_
 
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniBudaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Syifa Ghifari
 
Penerapan sistem demokrasi di indonesia
Penerapan sistem demokrasi di indonesiaPenerapan sistem demokrasi di indonesia
Penerapan sistem demokrasi di indonesia
Muhammad Rifaldi
 
Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape
dionteguhpratomo
 
Membangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasiMembangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasi
abd_
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Hana Medina
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani upload
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani uploadBudaya demokrasi menuju masyarakat madani upload
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani upload
Aditya Padma
 
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
Siti Fatimah
 
Nurul diah p 18030174036-2018 b
Nurul diah p 18030174036-2018 bNurul diah p 18030174036-2018 b
Nurul diah p 18030174036-2018 b
faruq649
 
Demokrasi (1)
Demokrasi (1)Demokrasi (1)
Demokrasi (1)
Laras Mei Purbianti
 
Membangun Demokrasi untuk Indonesia
Membangun Demokrasi untuk IndonesiaMembangun Demokrasi untuk Indonesia
Membangun Demokrasi untuk Indonesia
Ammara Fathina
 
Demokrasi menuju masyarakat madani
Demokrasi menuju masyarakat madaniDemokrasi menuju masyarakat madani
Demokrasi menuju masyarakat madani
Yoga Hutomo
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
dionteguhpratomo
 
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraPerbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraTiti Maryati
 
Demokrasi dan Pentingnya Pendidikan Demokrasi
Demokrasi dan Pentingnya Pendidikan DemokrasiDemokrasi dan Pentingnya Pendidikan Demokrasi
Demokrasi dan Pentingnya Pendidikan Demokrasi
Jenn Anastasya
 
Muhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi AdamMuhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi Adam
dionteguhpratomo
 
Demokrasi kelompok 9
Demokrasi kelompok 9Demokrasi kelompok 9
Demokrasi kelompok 9
Bambang Sudaryono
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
Watashi Alamzah
 
Sila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasilaSila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasila
Panji Al-Farhaniy
 
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
JESSICA DEWI FORTUNA BR. MARPAUNG
 

What's hot (20)

Dinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasiDinamika penerapan demokrasi
Dinamika penerapan demokrasi
 
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat MadaniBudaya Demokrasi Masyarakat Madani
Budaya Demokrasi Masyarakat Madani
 
Penerapan sistem demokrasi di indonesia
Penerapan sistem demokrasi di indonesiaPenerapan sistem demokrasi di indonesia
Penerapan sistem demokrasi di indonesia
 
Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape Desyawanti Tawape
Desyawanti Tawape
 
Membangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasiMembangun kehidupan yg demokrasi
Membangun kehidupan yg demokrasi
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani upload
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani uploadBudaya demokrasi menuju masyarakat madani upload
Budaya demokrasi menuju masyarakat madani upload
 
Penerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesiaPenerapan demokrasi di indonesia
Penerapan demokrasi di indonesia
 
Nurul diah p 18030174036-2018 b
Nurul diah p 18030174036-2018 bNurul diah p 18030174036-2018 b
Nurul diah p 18030174036-2018 b
 
Demokrasi (1)
Demokrasi (1)Demokrasi (1)
Demokrasi (1)
 
Membangun Demokrasi untuk Indonesia
Membangun Demokrasi untuk IndonesiaMembangun Demokrasi untuk Indonesia
Membangun Demokrasi untuk Indonesia
 
Demokrasi menuju masyarakat madani
Demokrasi menuju masyarakat madaniDemokrasi menuju masyarakat madani
Demokrasi menuju masyarakat madani
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraPerbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
 
Demokrasi dan Pentingnya Pendidikan Demokrasi
Demokrasi dan Pentingnya Pendidikan DemokrasiDemokrasi dan Pentingnya Pendidikan Demokrasi
Demokrasi dan Pentingnya Pendidikan Demokrasi
 
Muhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi AdamMuhammad Triyadi Adam
Muhammad Triyadi Adam
 
Demokrasi kelompok 9
Demokrasi kelompok 9Demokrasi kelompok 9
Demokrasi kelompok 9
 
Demokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesiaDemokrasi di indonesia
Demokrasi di indonesia
 
Sila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasilaSila ke 5 pancasila
Sila ke 5 pancasila
 
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
Menelusuri dinamika demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan b...
 

Viewers also liked

Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corso
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corsoAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corso
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corso
Pier Luca Lanzi
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Hashing
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - HashingAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Hashing
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Hashing
Pier Luca Lanzi
 
Las tics.
Las tics.Las tics.
Las tics.
rosalbavillabona
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMP
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMPAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMP
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMP
Pier Luca Lanzi
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri Casuali
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri CasualiAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri Casuali
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri Casuali
Pier Luca Lanzi
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo Parallelo
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo ParalleloAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo Parallelo
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo Parallelo
Pier Luca Lanzi
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-Black
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-BlackAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-Black
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-Black
Pier Luca Lanzi
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'
Pier Luca Lanzi
 

Viewers also liked (9)

Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corso
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corsoAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corso
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Introduzione al corso
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Hashing
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - HashingAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Hashing
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Hashing
 
Las tics.
Las tics.Las tics.
Las tics.
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMP
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMPAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMP
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - OpenMP
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri Casuali
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri CasualiAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri Casuali
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Generazione di Numeri Casuali
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo Parallelo
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo ParalleloAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo Parallelo
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Calcolo Parallelo
 
Sculpture
SculptureSculpture
Sculpture
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-Black
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-BlackAlgoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-Black
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Alberi Red-Black
 
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'
Algoritmi e Calcolo Parallelo 2012/2013 - Code di Priorita'
 

Similar to Kuliah ke 7

Pancasilaaaa
Pancasilaaaa Pancasilaaaa
Pancasilaaaa
susianti4
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Rajabul Gufron
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
Nurul Arifin S
 
Makalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan BeragamaMakalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan Beragama
SarahChan SarahChan
 
2017 d moh_najmi
2017 d moh_najmi2017 d moh_najmi
2017 d moh_najmi
moh najmi albegama
 
Makalah Hukum Internasional
Makalah Hukum InternasionalMakalah Hukum Internasional
Makalah Hukum Internasional
Totok Priyo Husodo
 
PPT Kelompok 4.ppt
PPT Kelompok 4.pptPPT Kelompok 4.ppt
PPT Kelompok 4.ppt
MathisMe1
 
Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02
Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02
Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02
khairil azhar
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Fajri Aminudin
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Fajri Aminudin
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Washfa Aulia
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaAdrian Ekstrada
 
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Rafly Safadanu
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
norma 28
 
Luthfiani azzahra
Luthfiani azzahraLuthfiani azzahra
Luthfiani azzahra
dionteguhpratomo
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
Muhammad Ridwan
 
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahanAsas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
swirawan
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
Ahmad Royhan Nst
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
Riska Yuliatiningsih
 

Similar to Kuliah ke 7 (20)

Pancasilaaaa
Pancasilaaaa Pancasilaaaa
Pancasilaaaa
 
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan KapitalismePerbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
Perbedaan Ideologi Pancasila, Liberalisme, Komunisme, dan Kapitalisme
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 
Makalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan BeragamaMakalah Kebebasan Beragama
Makalah Kebebasan Beragama
 
2017 d moh_najmi
2017 d moh_najmi2017 d moh_najmi
2017 d moh_najmi
 
Makalah Hukum Internasional
Makalah Hukum InternasionalMakalah Hukum Internasional
Makalah Hukum Internasional
 
HAM fix.pptx
HAM fix.pptxHAM fix.pptx
HAM fix.pptx
 
PPT Kelompok 4.ppt
PPT Kelompok 4.pptPPT Kelompok 4.ppt
PPT Kelompok 4.ppt
 
Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02
Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02
Penjelasanrukunnegara 090912081655-phpapp02
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
 
Kebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaanKebebasan beragama dan kepercayaan
Kebebasan beragama dan kepercayaan
 
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan PerkembangannyaPaham Liberalisme dan Perkembangannya
Paham Liberalisme dan Perkembangannya
 
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnyaPerbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
Perbandingan pancasila dengan ideologi ideologi lainnya
 
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
Kisi-kisi UTS PPKN Semester Ganjil Kelas X Mia/Iis
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Luthfiani azzahra
Luthfiani azzahraLuthfiani azzahra
Luthfiani azzahra
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahanAsas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
Asas asas htn dalam uud 1945 setelah perubahan
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
pancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negarapancasila sebagai ideologi negara
pancasila sebagai ideologi negara
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Kuliah ke 7

  • 2. Tujuan Pembelajaran :  Mendeskripsikan karakteristik ideologi Liberal  Mendeskripsikan karakteristik ideologi sosialis  Membandingkan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya.
  • 3. Ideologi Liberalisme  Paham liberalis memandang manusia sebagai pribadi yang utuh dan lengkap, terlepas dari manusia lainnya. Manusia sebagai individu memiliki potensi dan senatiasa berjuang untuk dirinya sendiri.  Dalam pengertian ini, maka hidup bermasyarakat akan menjadi ancaman bagi manusia lainnya, yang menurut Thomas Hobbes disebut “ homo homini lupus”
  • 4.  Dalam negara liberalisme, negara itu diumpamakan sebagai penjaga malam atau polisi lalu lintas. Jadi tugas negara hanya menjaga. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum.  Pada negara liberalisme, kepentingan dan hak warganegara lebih dipentingkan daripada kepentingan negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan warganegara.
  • 5.  Di negara liberalis memberi kebebesan kepada warganya untuk memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya masing-masing. Disamping itu negara liberalis, warga negara diberi kebebasan untuk tidak percaya terhadap Tuhan atau Ahteis.  Nilai-nilai agama dalam negara dipisahkan dan dibedakan dengan negara, keputusan dan ketentuan kenegaraan sangat ditentukan oleh kesepakatan individu-individu sebagai warga negara. Misalnya UU Aborsi di negara Irlandia tetap diberlakukan walaupun ditentang oleh gereja dan agama lainnya.
  • 6. Ideologi Sosialisme (komunis)  Ideologi komunis mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial saja. Manusia pada hakikatnya adalah merupakan sekumpulan relasi, sehingga yang mutlak adalah komunitas bukannya individualitas.  Hak milik pribadi tidak ada, karena hal itu akan menimbulkan kapitalisme yang pada gilirannya akan menimbulkan penindasan pada kaum proletar.
  • 7.  Dalam negara sosialis, kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warganegara dikalahkan untuk kepentingan negara. Jadi negara yang paling utama, sedangkan kepentingan warga negara nomor dua.  Paham komunis memandang bahwa manusia adalah merupakan suatu hakikat yang menciptakan dirinya sendiri dengan menghasilkan sarana-sarana kehidupan. Dalam pengertian ini maka komunisme berpaham atheis, karena manusia ditentukan dirinya sendiri. Agama menurut komunis adalah relasi fanatis mahluk manusia yang kemudian menghasilkan masyarakat negara.
  • 8. N o Liberalis Sosialis Perbedaan Liberalis dan Sosialis (komunis) 1 Negara sebagai penjaga malam. Rakyat atau warganya mempunyai kebebasan untuk berbuat atau bertindak apa saja asal tidak melanggar tertib hukum. Mementingkan kekuasaan dan kepentingan negara 2 Kepentingan dan hak warganegara lebih diutamakan dari pada kepentingan negara. Negara didirikan untuk menjamin kebebasan dan kepentingan Warganegara. Kepentingan negara lebih diutamakan daripada kepentingan warga negara. Kebebasan atau kepentingan warganegara dikalahkan untuk kepentingan Negara 3 Negara tidak mencampuri urusan agama. Agama menjadi urusan pribadi setiap warganegara. Negara terpisah dengan agama. Warganegara bebas beragama, tetapi juga bebas tidak beragama. Kehidupan agama juga terpisah dengan negara. Warganegara bebas beragama, bebas tidak beragama dan bebas pula untuk propaganda anti-agama
  • 9. Bagaimana dengan Ideologi Pancasila ?  Negara pancasila memperhatikan hubungan antara negara dengan warganegara, dalam arti Hubungan antara warganegara dengan negara adalah seimbang.  Negara memperhatikan kehidupan agama. Agama mendapatkan perhatian penting dari negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasannya untuk memilih salah satu agama yang ada dan diakui oleh pemerintah.  Di Indonesia setiap orang harus beragama tetapi agama yang dipilih, diserahkan kepada masingmasing warganegara. Di Indonesia atheis atau tidak mengakui adanya Tuhan, tidak diperbolehkan. Demikian pula propaganda anti-agama juga dilarang.
  • 10. Bandingkan Pancasila dengan liberalisme dan sosialisme! N o 1 Negara dengan Ideologi Pancasila Hubungan antara warganegara dengan negara adalah seimbang. Artinya, tidak mengutamakan negara tetapi juga tidak mengutamakan warganegara. Kepentingan negara dan kepentingan warganegara sama-sama dipentingkan 2 Agama erat hubungannya dengan negara. Negara memperhatikan kehidupan agama. Agama mendapatkan perhatian penting dari negara. Setiap warganegara dijamin pula kebebasannya untuk memilih salah satu agama yang ada dan diakui oleh pemerintah. Setiap orang harus beragama, tetapi agama yang dipilih diserahkan kepada masing-masing warganegara. Atheis atau tidak mengakui adanya Tuhan, tidak diperbolehkan
  • 11. Sekian dan Terima Kasih Sampai Jumpa Setelah Mid Semester