2. Introduksi Pengajar
Evah Luviah, M.Biomed.
Pendidikan : S1-Biologi (ITB); S2-Ilmu Biomedik (FK UI)
Publikasi : Scopus Index (56114966200); Documents: 10, H-Index: 4
Citations : 56
Pengalaman Kerja :
•Dosen Tamu Mata Kuliah Biologi Reproduksi di Poltekkes Kemenkes Jakarta III
•Consultant (Volunteer for Extraction-PCR Covid-19 sample) – RS Siloam – Karawaci
•Staff Riset – Indonesian Medical Education & Research Institute (IMERI FK UI), Klaster Stem Cell & Tissue Engineering Research Center (SCTERC)
•Manager R&D, Manufacturing Bioproduct di PT CellActive Presisi Medika
•Tim Riset di Lítbang RSKD
Pengalaman Riset :
•MRD untuk ALL
•Pengaruh terapi CAR-T Cell secara in vitro thp sel B (lymphoid blast) penderita B-ALL
•Sel punca mesenkimal asal tali pusat sebagai terapi adjuvant Covid-19 derajat kritis, sedang dan berat.
•The Effect of Secretome, Xenogenic Bone MarrowDerived Mesenchymal Stem Cells, Bone Morphogenetic Protein-2, Hydroxyapatite Granule and
Mechanical Fixation in Critical-Size Defects of Rat Models.
Korespondensi:
Whatsapp: 081284447217
Email: poltekkes3.biorep@gmail.com
3. Komitmen Perkuliahan Biologi Reproduksi & Genetika
Dasar (Bd.6.S.109)
• Biologi Reproduksi dan Genetika Dasar → 2 SKS
→ Mata Kuliah Wajib
• Penilaian → Penugasan Individu/kelompok (Tugas) : 40%
UTS : 25 %
UAS : 25 %
Sikap, Perilaku, Kehadiran : 10 %
Praktikum: 100%
• Referensi :
a) Biologi Reproduksi, Eddyman W. Ferial
b) Reproduksi & Embriologi, Wildan Yatim
c) Biologi Reproduksi, Koes Irianto
4. Rencana Pembelajaran
1. Materi pendahuluan: Sel
2. Penurunan sifat (Mendelisme)
3. Konsep Kromosom
4. Sistem reproduksi
5. Sistem endokrin
6. Sistem hormon dalam siklus & sistem reproduksi
7. Proses pembentukan sel kelamin (gamet) & sex determination
8. Proses kehamilan, hormon di masa kehamilan & menyusui
9. Tumbuh kembang janin (intra & ekstra uterine)
10. Fisiologi perkembangan reproduksi manusia
11. Fertilitas & infertilitas
12. Kasus genetika dalam siklus reproduksi (patologi reproduksi, kelainan organ
reproduksi)
6. The key to every biological
problem must finally be sought
in the cell, for every living
organism is, or at some time
has been, a cell. E.B. Wilson,
1925
Why Study Cells..?
7. Cells are…
A person contains about 100 trillion cells. That’s
100,000,000,000,000 or 1 x 1014 cells.
There are about 200 different cell types in mammals
(one of us).
There are about 7 different cell types in plants
Cells are tiny, measuring on average about 0.002 cm (20
um) across. That’s about 1250 cells, “shoulder-to-
shoulder” per inch.
Red and white blood
cells above vessel-
forming cells.
“Sel merupakan satuan unit terkecil
makhluk hidup dan melaksanakan
kegiatan kehidupan”
nerve cell
8. Basic theory of the cell: a brief history
• Cells or pores → Cella → “small room”
• Pengetahuan sel mulai berkembang sejak pertama
kali ditemukannya mikroskop pada era abad ke – 16.
• Fisikawan Inggris Robert Hooke (1665) pertama kali
menyebut istilah sel → menganalogikan istilah sel
dengan serat dinding pada gabus yaitu bagian
selulosa kulit batang tumbuhan yang mati dan
mengelupas.
• Antonie van Leeuwenhoek (1673), sel darah,
spermatozoa, bakteri, mikroorganisme
• Theodor Schwann & Schleiden (1839): teori sel
I. Semua organisme terdiri dari satu atau lebih
sel
II. Unit struktural hidup
III. sel berasal dari pembelahan sel yang sudah
ada sebelumnya
IV. Semua organisme yang hidup saat ini adalah
turunan dari sel-sel nenek moyang (ancestral)
• Rudolf Virchow (1855): sel berasal dari pembelahan
sel yang sudah ada sebelumnya.
• Gey George (1951) : Penggunaan sel dalam
penelitian in vitro : HeLa (sen kanker manusia)
NATURE CELL BIOLOGY | VOL 1 | MAY 1999 | | cellbio.nature.com
Schwann
Schleiden
Hooke
leewenhoek
9. Basic theory of the cell
“Sel merupakan satuan unit terkecil
makhluk hidup dan melaksanakan
kegiatan kehidupan”
Organisme → sistem organ → Jaringan
→kumpulan sel – sel → “single” sel →
organel → protein → polipeptida →
peptida→ asam amino → molekul →
atom → inti atom
19%, 10%, 4%, 63%, <1%, <1%
10.
11. Klasifikasi elemen pada tubuh manusia
Toxic elements include:
aluminium (Al)
thallium (Tl)
mercury (Hg)
cadmium (Cd)
and lead (Pb)
Toxic element terakumulasi di: hati, ginjal, pancreas, tulang, akar
rambut, otak
Pemeriksaan: Atomic absorption spectrometry (AAS), inductively
coupled plasma – atomic emission spectrometry (ICP-AES), or neutron
activation analysis (NAA)
12. Basic theory of the cell: cell characteristic
✓Sel sangatlah kompleks. Molekul – molekul sederhana → organel
→ sel.
✓Kompartemen – kompartemen di dalam sel menjalankan
berbagai aktivitas seluler.
✓Dalam pelaksanaan kegiatan kehidupan sel memerlukan energi.
✓Energi adalah suatu kapasitas/kemampuan untuk melakukan
suatu pekerjaan/kegiatan.
✓Bioenergetika – suatu studi tentang bagaimana suatu sel
mengatur kebutuhan dan sumber energi untuk melakukan
aktivitasnya.
✓Sel memiliki informasi genetik. Gen-blueprint struktur, fungsi &
seluruh aktivitas sel.
✓Sel bereproduksi.
✓Sel melakukan metabolism.
✓Terdapat aktivitas mekanis yang dinamis di dalam sel.
✓Sel dapat memberi respon terhadap suatu stimulus.
✓Sel dapat mengatur dirinya sendiri. Misalnya: apoptosisi, siklus
sel.
15. Persamaan prokaryot & eukaryot
• Konstruksi membran plasma.
• Informasi genetik dikode oleh DNA dengan
kode genetik yang identik.
• Mekanisme transkripsi dan translasi.
• Reaksi metabolisme.
• Kompartemen yang serupa dalam konversi
energi.
19. Membran plasma
• Tersusun atas fosfolipid, protein
dan kolesterol.
• Pembatas : sel dg lingkungan luar,
melingkupi sel, organel, dan inti sel.
• Bersifat semi/selektif permeabel.
• Mengatur aktivitas pertukaran
zat/molekul (difusi, osmosis,
transport aktif).
• Memberikan respon terhadap
rangsangan dari luar.
• Berperan dalam transduksi sinyal
tertentu.
• Interaksi interseluler.
• Membran plasma terdiri atas
lapisan lipid bilayer dengan struktur
yg dinamis.
20. Cystic Fibrosis
Merupakan penyakit kelainan genetik (faktor keturunan).
Fibrosis kistik memengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan. Kondisi ini
menyebabkan cairan tersebut menjadi tebal dan lengket sehingga mudah terjadi penyumbatan.
Gejala bervariasi dan dapat meliputi batuk, infeksi paru-paru berulang, kesulitan dalam menaikkan BB, dan
tinja berlemak.
21. Inti sel (nucleus)
• Pengatur segala aktivitas sel.
• Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar
yang berada di dalam sel nukleus berdiameter 10
mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah sel
dan berbentuk bulat dan oval.
• Nucleus merupakan sentral informasi sel yang
diliputi oleh membrane nuclear pada semua
organisme eukaryot yang membatasi antara nukleus
dengan sitoplasma.
• Di dalam inti sel terdapat informasi genetik yaitu
molekul rantai untai ganda deoxyribonucleic acid
(DNA).
• Memfasilitasi terjadinya proses transkripsi DNA dan
replikasi DNA.
22. The Nucleus
Think of the nucleus as the cell’s
control center.
Two meters of
human DNA fits
into a nucleus
that’s 0.000005
meters across.
23. Organel:
Retikulum endoplasma
• Retikulum berasal dari kata reticular yang
berarti anyaman benang atau jala karena
letaknya memusat pada bagian dalam
sitoplasma (endoplasma), maka disebut
sebagai retikulum endoplasma (disingkat
RE). RE hanya dijumpai di dalam sel eukariot.
• Organel bermembran yang sebagian
porsinya menyatu dengan membran nucleus.
• Bagian reticulum endoplasma kasar terlibat
dalam proses sintesis protein.
• Bagian RE halus berperan dalam sintesis
lemak.
24. Organel:
Ribosom
• Ribosom terlibat dalam proses
sintesis protein. Tdd dua sub unit
yang dapat ditemukan bebas di
dalam sitoplasma maupun
menempel pada RE.
25. Ribosomes & the Rough Endoplasmic Reticulum
Protein movement (trafficking)
Protein synthesis (about half the cell’s
proteins are made here).
Protein “proofreading”
Functions:
26. Organel:
Lisosom
• Lisosom (lyso = pencernaan,
soma = tubuh) merupakan
membran berbentuk kantong
kecil yang berisi enzim hidrolitik
yang disebut lisozim. Enzim ini
berfungsi dalam pencernaan
intrasel, yaitu mencerna zat-zat
yang masuk dalam sel.
27. The Lysosome
Cell suicide (suicide is bad for
cells, but good for us!)
Recycling cellular components
Functions:
Digesting food or cellular invaders
(The lysosome is not found in plant cells)
28. Many Diseases are Caused by Lysosome Malfunction
Fabry disease (LSD)
29. Organel:
Mitokondria
• Mitokondria merupakan penghasil
energi (ATP) karena berfungsi untuk
respirasi.
• Secara umum dapat dikatakan
bahwa mitokondria berbentuk
butiran atau benang. Mitokondria
mempunyai sifat plastis, artinya
bentuknya mudah berubah
• Ukurannya seperti bakteri dengan
diameter 0,5-1 mikrometer dan
panjang 3-10 mikrometer
30. The Mitochondrion
A class of diseases that causes
muscle weakness and neurological
disorders are due to malfunctioning
mitochondria.
31. Organel:
Aparatus Golgi (Kompleks Golgi)
• Terdiri dari membrane yang
berlipat-lipat.
• Berperan dalam proses lanjut
dari sintesis protein →
modifikasi protein,
pengemasan protein dan
membungkusnya ke dalam
vesikula-vesikula yang
kemudian siap ditransport ke
sitoplasma atau keluar sel.
32. Organel:
Sentromer dan sentriol
• Sentriol merupakan organel yang dapat
dilihat ketika sel membelah. Sentriol
hanya dijumpai pada sel hewan.
• Organel sentrosom terdiri dari dua
struktur yang saling tegak lurus yang
dikenal sebagai sentriol.
• Setiap sentriol terdiri dari 9 protein
tubulin dengan jarak yang sama dan
saling terkait.
• Pembeda kutub dalam mitosis dan
meiosis serta pengaturan poros
pembelahan sel.
• Dapat membentuk silia atau flagel.
• Penentu kedudukan nucleus.
33. Organel:
Mikrotubulus & mikrofilamen
• Mikrotubulus merupakan protein struktural
yang banyak terlibat dalam fungsi transportasi
sel dan berperan penting dalam proses
mitosis.
• Mikrotubulus menghantarkan bahan-bahan
penting yang terdapat dalam vesikula-vesikula
yang berisi komponen utama dari penyusun
flagel, silia dan benang gelondong sel selama
pembelahan (mitosis) dan sitokinesis.
• Fungsi utama dari mikrofilamen adalah untuk
memberikan dukungan ke sel. Mikrofilamen
memberikan bentuk sel yang khas.
Mikrofilamen juga berperan dalam
endositosis/eksositosis. Struktur tdd molekul
aktin.
34. Organel:
Peroksisom
• Sebagai tempat terjadinya
reaksi detoksifikasi.
• Sebagai tempat terjadinya
reaksi oksidatif selular.
• Terdapat di sel – sel hati.
• Sebagai tempat terjadinya
degradasi asam lemak.
35. Normal
Korelasi klinis: Zellweger Syndrome
Zellweger
Kelainan pada organel peroksisom
Adanya mutasi pada gen pengkode suatu
protein tertentu mengakibatkan penyakit
Zellweger Syndrome.
36. Referensi
• Lodish H, et al. Molecular Cell Biology 5th edition. W.H. Freeman.
2008
• Karp G. Cell & Molecular Biology 6th edition. John Wiley & Sons Inc.
2010
• Albert B, et al. Molecular Biology of the Cell 3rd edition. Garland
Science. 1994
37. What Am I?
1. Saya membantu dalam proses sintesis
protein lanjutan apabila dibutuhkan, saya
berperan penting dalam sistem
pengemasan protein untuk kemudian
ditransport ke sitoplasma atau keluar sel.
2. Saya yang mengatur seluruh kegiatan sel,
saya merupakan tempat di mana materi genetic
sebagai pewarisan sifat makhluk hidup
(eukariot) berada.
3. Saya membantu dalam proses detoksisifikasi,
saya banyak terdapat di sel – sel hati, saya juga
berperan penting dalam proses degradasi asam
lemak.
4. Saya adalah tempat dimana sebagaian proses
sintesis protein terjadi, saya terdiri dari bagian
yang kasar dan halus, saya terhubung dengan
membran inti sel, saya adalah tempat di mana
ribosom menempel.
5. Saya adalah tempat di mana respirasi seluler
terjadi.
6. Saya merupakan tempat di mana terjadi
pertukaran substansi – substansi yang keluar –
masuk sel.
38. What Am I?
1. Kompleks golgi 2. Inti sel
3. Peroksisom 4. Retikulum
endoplasma
5. Mitochondria 6. cell membrane