Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
1. DUNIA TUMBUHAN
CIRI-CIRI TUMBUHAN
PENGELOMPOKAN TUMBUHAN
A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH
B.TUMBUHAN BERPEMBULUH
B.1.TIDAK BERBIJI
B.2.BERBIJI
B.2.1.GYMNOSPERMAE
B.2.2.ANGIOSPERMAE
Plant 1. 1/24
2. CIRI-CIRI TUMBUHAN
• Eukariot, multiseluler, fotosintetik
• Beradaptasi terhadap lingkungan darat
• Mempunyai pergiliran keturunan :
generasi sporofit
generasi gametofit
• Reproduksi dan perkembangan :
embrio berkembang dalam gametangium betina
Plant 1. 2/24
3. PENGELOMPOKAN TUMBUHAN
A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH
(Bryophyta = Lumut)
Karakteristik
• Tidak mempunyai jaringan pembuluh
• Tidak memiliki akar, batang, dan daun
• Penyerapan air dilakukan oleh sel paling luar
• Mempunyai rizoid sebagai alat pelekat
• Menghasilkan sperma berflagel
• Siklus hidup : generasi gametofit dominan, sporofit
tereduksi
Manfaat : tumbuhan pionir, penutup tanah
Plant 1. 4/24
4. sporangium
sporofit
(menghasilkan spora)
seta
gametofit
(menghasilkan gamet)
stolon
rizoid
Lumut Daun dan Bagian - Bagiannya Plant 1. 4/24
5. Siklus Hidup Lumut Daun
sporofit dewasa
(sporangium & tangkai)
Tahap diploid (2n)
sporofit
zigot
Pembuahan Meiosis
Tahap haploid (n)
spora
sperma mencapai telur dilepaskan
melalui tetesan hujan
atau lapisan air
ujung gametofit jantan
anteridium
ujung gametofit betina spora
arkegonium berkecambah
spora berkembang
menjadi gametofit
Plant 1. 5/24
6. B.TUMBUHAN BERPEMBULUH
Karakteristik
• Mempunyai jaringan pembuluh : xilem dan floem
• Memiliki akar, batang, dan daun sejati
• Penyerapan air dilakukan oleh akar
• Tidak mempunyai rizoid
• Menghasilkan sperma berflagel atau tidak berflagel
• Siklus hidup: generasi sporofit dominan
generasi gametofit tereduksi
Plant 1. 6/24
7. B.1.TUMBUHAN BERPEMBULUH TANPA BIJI
(Pteridophyta = paku-pakuan)
Karakteristik
• Berkembang biak dengan spora
• Spora dihasilkan di dalam sporangium
• Sporangium dapat tersusun dalam strobilus, sorus,
sinangium
• Sperma berflagel, perlu air untuk fertilisasi
• Siklus hidup:
generasi sporofit dominan, hidup bebas
generasi gametofit tereduksi, hidup bebas
Manfaat : tanaman hias, media anggrek, bahan
kerajinan tangan Plant 1. 7/24
9. anteridium
daun
arkegonium
stolon Gametofit (0.5 cm)
akar
Sporofit
Paku Sejati dan Bagian-Bagiannya
Plant 1. 9/24
10. Siklus Hidup Paku Sejati
sporofit tumbuh &
berkembang
zigot Tahap diploid sporofit dewasa
sorus
pembuahan meiosis
Tahap haploid
telur
arkegonium gametofit spora
dewasa
sperma anteridium
spora berkecambah
Plant 1. 10/24
11. B.2.TUMBUHAN BERPEMBULUH BERBIJI
Karakteristik
• Berkembang biak dengan biji
• Biji dihasilkan di dalam buah, atau tidak di dalam buah
• Sperma umumnya tidak berflagel, tdk perlu air untuk
fertilisasi
• Siklus hidup:
generasi sporofit dominan, hidup bebas
generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas
Plant 1. 11/24
12. B.2.1.GYMNOSPERMAE
(Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Karakteristik
• Berkembang biak dengan biji
• Biji tidak dilindungi jaringan buah
• Struktur reproduksi terdapat pada kerucut (strobilus)
• Siklus hidup:
generasi sporofit dominan, hidup bebas
generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas
Manfaat: tanaman hias, bahan makanan, kayu,
bahan kertas, terpentin.
Plant 1. 12/24
13. Siklus Hidup Gymnospermae
kerucut betina
irisan melalui ovul
kerucut betina ovul
kerucut jantan
irisan kantung
polen
sporofit dewasa kulit biji Tahap Diploid
embrio
jaringan
kecambah nutrisi
pembuahan meiosis meiosis
Tabung polen
ovul dilihat dari dalam mikrospora terbentuk, megaspora
sel penghasil sperma telur terbentuk
gametofit
• Waktu antara penyerbukan betina
ke pembuahan ±1 tahun • Pembuahan tunggal
Tahap Haploid Plant 1. 13/24
14. B.2.2.ANGIOSPERMAE
(Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Karakteristik
• Berkembang biak dengan biji
• Biji dilindungi jaringan buah
• Struktur reproduksi terdapat pada bunga
• Siklus hidup:
generasi sporofit dominan, hidup bebas
generasi gametofit tereduksi, tidak hidup bebas
Manfaat: bahan pangan, sandang, papan,
tanaman hias, obat
Angiosperma terdiri atas 2 kelas : Monokotil dan Dikotil
Plant 1. 14/24
15. Perbandingan Ciri Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
Dikotil
kotiledon
pertulangan kambium ada, bagian bunga akar
2 kotiledon daun menyirip, berkas pengangkut kelipatan 2, 4 tunggang
menjari melingkar atau 5,
Monokotil
kotiledon
1 kotiledon akar
pertulangan daun kambium tidak ada, bagian bunga
sejajar,melengkung berkas pengangkut kelipatan 3 serabut
tersebar Plant 1. 15/24
16. Struktur Bunga
Daun mahkota (petal)
Kepala putik
Kepala sari (anther)
Putik (pistil)
Bakal buah (ovary) Benang sari (stamen)
Bakal biji (ovul)
Daun kelopak (sepal)
Berdasarkan kelamin bunga:
1. Bunga biseksual/ hermaprodit: pada 1 bunga terdapat benang
sari dan putik (+ atau – daun kelopak & daun mahkota)
Contoh: jambu, jeruk, kembang sepatu.
Plant 1. 16/24
17. 2. Bunga uniseksual: pada 1 bunga terdapat benang sari saja atau
putik saja (+ atau – daun kelopak & daun mahkota)
Bunga uniseksual terdiri atas bunga jantan atau bunga betina
Contoh: jagung, kelapa, bayam.
benang sari
putik putik
benang sari
kelopak
mahkota
a b c
Gambar skematik dari bunga a.lengkap b.jantan c.betina
Plant 1. 17/24
18. Siklus Hidup Angiospermae
kecambah
ovul di dlm
kantung ovary
sporofit dewasa
kulit biji polen Sel yg akan
embrio
endosperma Tahap diploid berkembang
jadi megaspora
Pembuahan ganda Meiosis Meiosis
butir polen berkembang
menjadi tabung polen mikrospora
tabung polen
sperma butir polen
sperma
Tahap haploid mitosis
sel tempat endo-
sperma terbentuk
tabung polen telur
masuk ke ovul irisan ovul Waktu antara penyerbukan &
Plant 1. 18/24
pembuahan relatif singkat
19. sel induk
mikrospora meiosis 2
meiosis 1 mitosis
inti vegetatif
inti generatif
butir serbuk sari
(gametofit jantan)
kepala sari membuka,
butir serbuk sari
dilepaskan
Perbentukan Gametofit Jantan
Plant 1. 19/24
20. Bakal buah
Bakal biji
Sel induk megaspora
meiosis
inti polar
4 mega-
spora
sel telur
3 megaspora
mati
pembelahan sitoplasma,
hasilnya: 7 sel, 8 inti 1 megaspora
(gametofit betina) berkembang
mitosis 3 mitosis 2 mitosis 1
Perbentukan Gametofit Betina
Plant 1. 20/24
21. kepala
putik
tangkai polen
kantung lembaga putik inti
tabung generatif
inti kutub polen tabung
sel telur nuselus
bakal biji polen
integumen inti
mikropil vegetatif
tangkai biji mikropil bakal buah
(b)
(a)
inti kutub sel antipoda
2 sperma inti telur endosperma
inti sperma
zigot
(c) tabung polen (d) (e)
Pembuahan Ganda pada Angiospermae Plant 1. 21/24
22. kulit biji poros embrio
plumula
Kacang
(dikotil)
radikula kotiledon
jaringan buah
kotiledon kulit biji
endosperma
Jagung poros embrio
(monokotil) plumula
seludang radikula
Biji Dikotil dan Monokotil Plant 1. 22/24
23. bagian atas
karpel
bakal
biji biji
polong
dinding (terbuka)
bakal buah
daun kelopak
Perkembangan Ovary Menjadi Buah
Plant 1. 23/24
24. Penyebaran Buah/ Biji
Buah dimakan hewan
Penyebaran oleh air
Buah menempel di rambut hewan
Penyebaran oleh hewan
Penyebaran oleh angin Plant 1. 24/24