Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dalam 3 kalimat. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, etiologi, psikopatologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan ADHD pada anak. Dokumen tersebut juga membahas pengkajian, diagnosis keperawatan, hasil yang diharapkan, dan intervensi keperaw
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi dari DM, hal ini perlu diwaspadai oleh setiap orang khususnya penderita DM. Perlu kita ketahui dan pahami bagaimana untuk menanganinya supaya tidak sampai menyebabkan kematian.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Konsep dasar asuhan keperawatan pada klien dengan menarik diri akibat skizofr...Warung Bidan
Â
Makalah Laporan Pendahuluan Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Dengan Menarik Diri Akibat Skizofrenia Residual
Selengkapnya : http://warungbidan.blogspot.com/2017/08/konsep-dasar-asuhan-keperawatan-pada.html
Kesehatan mental pada anak hingga lansiaYudiSiswanto5
Â
Kesehatan mental berlaku di semua fase kehidupan manusia tidak hanya berlaku pada fase-fase tertentu saja. Ada beberapa fase-fase yaitu kesehatan mental anak-anak dimana masa ini adalah masa yang sangat penting bagi anak-anak karena menetukan proses perkembangan selanjutnya. Kemudian kesehatan mental remaja, pada masa ini terjadinya peralihan dari fase anak-anak menuju fase dewasa. Di fase ini juga lah terjadinya masa pubertas dimana terjadi peralihan perkembangan dan pertumbuhan yang sedikit banyak berpengaruh pada kesehatan mentalnya. Selanjutnya adalah kesehatan mental orang dewasa, dimana saat seseorang beranjak menjadi dewasa mereka akan mengahadapi kehidupan yang sesungguhnya.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK KEBUTUHAN KHUSUS ADHD.pptx
1. ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA ANAK KEBUTUHAN KHUSUS ADHD
Kelompok 1 :
Amiatun
Elis Setyowati
Ferri Barmanto
Linda Destiara
Novi Listiyani
Zakiyatul Amalia
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS WIDYAHUSADA SEMARANG 2022/2023
2. Pengertian
ADHD
• suatu keadaan yang menetap dari inatensi dan/atau hiperaktifitas-
impulsivitas yang lebih sering frekuensinya dan lebih berat
dibandingkan dengan individu lain yang secara tipikal diamati pada
tingkat perkembangan yang sebanding (Tayono, 2013)
ADHD
• pola persisten tidak perhatian dan/atau hiperaktivitas serta
impulsivitas yang lebih sering daripada pada anak dengan usia
yang sama (Ballard, Kennedy, & O’Brien, 2014).
3. Etiologi
• Cedera otak
• Faktor neurokimiawi
• Struktur anatomi
• Faktor psikososial
Menurut Susanto &
Fengkey, (2016) faktor-
faktor yang mungkin
berperan dalam
terjadinya ADHD
• Dimensi Genetik
• Volume otak
• Kehamilan
• Dimensi psikologis dan sosial
menurut Pieter, H. Z.
dkk.(2011) penyebab
ADHD
4. Psikopatologi
ADHD terdiri dari tiga masalah
pokok
kesulitan dalam perhatian
berkelanjutan
pengendalian atau
penghambatan impuls
kegiatan berlebihan
Barkley, menambahkan
masalah-masalah lain seperti
kesulitan metauhi
peraturan dan instruksi
adanya vairiabilitas berlebih
dalam berespons situasi
khusunya pekerjaan sekolah
5. ADHD atau
attention
Deficit
Hyperactivity
Disorder
mempunyai
ciri-ciri
Sulit memberikan perhatian pada hal-hal kecil
Melakukan kesalahan yang ceroboh dalam pekerjaan sekolah
Sulit berkonsentrasi pada satu aktivitas
Berbicara terus, sekalipun pada saat yang tidak tepat
Berlari-lari dengan cara yang disruptif ketika diminta untuk duduk atau diam.
Terus gelisah atau menggeliat
Sulit menunggu giliran
Mudah terdistraksi oleh hal-hal yang terjadi di sekelilingnya
Secara impulasif berkata tanpa berpikir dalam menjawab pertanyaan
Sering salah menempatkan tugas-tugas sekolah, buku atau mainan.
Tampak tidak mendengar, sekalipu diajak berbicara secara langsung
7. Tipe ADHD Dan Manifestasi Klinik
Gangguan pemusatan perhatian (inatensi)
Hiperaktivitas-impulsivitas
Tipe Campuran
8. Komplikasi
ADHD
• Intelegensi dan kemampuan anak tidak sesuai dengan performa
akademik
• Dapat memiliki perilaku ingkar atau membangkang atau memiliki
gangguan perilaku/ psikiatrik lain (gangguan ansietas, gangguan
alam perasaan seperti depresi dan bipolar, gangguan belajar,
gangguan komunikasi).
• Komplikasi sekunder ADHD, seperti harga diri rendah dan
penolakan oleh teman sebaya, terus menimbulkan masalah yang
serius bagi remaja. Diperkirakan bahwa sedikitnya pada sepertiga
anak, gejala akan berlangsung hingga usia dewasa
10. Penatalaksanaan ADHD
Perawatan yg dilakukan
orang tua (Baihaqi &
sugiarmin)
• Terapi medis
• Pelatihan manajemen
orang tua
• Intervensi pendidikan
• Merencanakan program-
program bulanan
• konseling keluarga
• kelompok pendukung
• konseling individu
Intervensi keperawatan pad
ADHD (Videbeck, 2008)
• Memastikan keamanan anak dan
keamanan orang lain
• Meningkatkan performa peran
• Mengatur rutinitas sehari-hari
• Penyuluhan dan dukungan
kepada klien / keluarga dgn
menedengarkan perasaan &
frustasi ortu
• Berikan nutrisi yg adekuat
Pengaturan nutrisi untuk
mengendalikan gejala anak ADHD
(Verayanti, 2008)
• Rendah karbohidrat dan tinggi
protein
• Menghindari bahan-bahan yang
membuat alergi pada anak ADHD
• Rendah gula
• Makan banyak sayuran dan buah
• Minum banyak air
• Menghindari makanan yang
mengandung salisilat
• Mengkonsumsi suplemen
• Menghindari paparan logam
berat
• Kafein
12. Pengkajian
pengkajian perkembangan anak berdasarkan umur atau usia anak (Hidayat,2005)
• Neonatus (0-28 hari)
• Masa bayi / Infant (28-1 tahun)
• Masa Toddler
• Masa Prasekolah
• Masa School Age
• Masa Adolensence
pengkajian anak yang mengalami Attention Deficyt Hiperactivity Disorder (ADHD)
• Pengkajian riwayat penyakit
• Penampilan Umum dan perilaku motoric
• Mood dan Afek
• Proses dan isi pikir
• Sensorium dan proses intelektual
• Penilaian dan daya tilik diri
• Konsep diri
• Peran dan hubungan
• Pertimbangan fisiologis dan perawatan diri
13. Diagnosis Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, kekawatiran terhadap kegagalan, disfungsi
system keluarga dan hubungan antara orang tua dan anak yang tidak memuaskan (D.0080)
Koping defensif berhubungan dengan takut mengalami penghinaan, takut terhadap dampak situasi yang
dihadapi, kurangnya kepercayaan diri, kurangnya dukungan sistem pendukung (support system) (D.0094)
Koping tidak efektif berhubungan dengan ketidak percayaan terhadap kemampuan diri mengatasi maslah,
ketidakadekuatan sistem pendukung, ketidakadekuatan startegi koping(D.0096)
Isolasi sosial berhubungan dengan ketidakmampuan menjalin hubungan yang memuaskan, ketidak sesuai minat
dengan tahap perkembangan, perubahan status mental (D.0121)
Harga diri rendah kronis berhubungan dengan kurangnya pengakuan dari orang lain (D.0086)
Risiko cedera berhubungan dengan perubahan fungsi psikomotor (hiperaktivitas) (D.0136)
14. SDKI
ď‚• Ansietas
berhubungan
dengan ancaman
terhadap konsep
diri, kekawatiran
terhadap
kegagalan,
disfungsi system
keluarga dan
hubungan antara
orang tua dan
anak yang tidak
memuaskan (
D.0080)
TANDA
&
GEJALA
MAYOR
DAN
MINOR
ď‚•Gejala dan Tanda Mayor
•Subjektif :
•merasa bingung
•merasa khawatir dengan
akibat kondisi yang dihadapi
•sulit berkonsentrasi
•Objektif
•tampak gelisah
•tampak tegang
•sulit tidur
•Gejala dan Tanda Minor
•Subjektif :
•mengeluh pusing
•anoreksia
•merasa tidak berdaya
•Objektif
•tremor
•muka tampak pucat
•suara bergetar
•kontak mata buruk
•berorientasi pada masa lalu
SLKI
• Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan
diharapkan Tingkat
ansietas menurun
(L.09093) dengan
kriteria hasil :
• verbalisasi
kebingungan menurun
(skor 5)
• verbalisasi khawatir
akibat kondisi yang
dihadapi menurun
(skor 5)
• prilaku gelisah
menurun (skor 5)
• konsentrasi membaik
(skor 5)
• perasaan keberdayaan
membaik (skor5)
• kontak mata membaik
(skor5)
SIKI
•Reduksi Ansietas (I.09314)
•Observasi
•Identifikasi saat tingkat ansietas
berubah
•identifikasi kemampuan mengambil
keputusan
•monitor tanda-tanda ansietas
•Teraupetik
•ciptakan suasana teraupetik untuk
menumbuhkan kepercayaan
•temani pasien untuk mengurangi
kecemasan
•pahami situasi yang membuat ansietas
•gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinan
•diskusikan perencanaan realistis
tentang peristiwa yang akan datang
•Edukasi
•informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan dan prognosis
•anjurkan keluarga tetap Bersama
pasien
•latih kegiatan pengalihan yang
mengurangi ketegangan
•Kolaborasi
•Kolaborasi pemberian obat ansietas
15. SDKI
ď‚• Koping defensif
berhubungan
dengan takut
mengalami
penghinaan,
takut terhadap
dampak situasi
yang dihadapi,
kurangnya
kepercayaan diri,
kurangnya
dukungan sistem
pendukung
(support system)
(D.0094)
TANDA
&
GEJALA
MAYOR
DAN
MINOR
ď‚•Gejala dan Tanda Mayor
•Subjektif :
•menyalahkan orang lain
•menyangkal adanya masalah
•menyangkal kelemahan diri
•merasionalkan kegagalan
•Objektif
•hipersensitif terhadap kritik
•Gejala dan Tanda Minor
•Subjektif :
•meremehkan orang lain
•Objektif
•tidak dapat membedakan
realitas
•kurang minat mengikuti
perawatan / pengobatan
•sulit membangun dan
mempertahankan hubungan
SLKI
• Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan
diharapkan Status
Koping membaik
(L.09086) dengan
kriteria hasil :
•Kemampuan memenuhi
peran sesuai usia meningkat
(skor 5)
•perilaku koping adaptif
meningkat (skor5)
•verbalisasi kemampuan
mengatasi masalah (skor 5)
•perilaku asertif meningkat
(skor 5)
•oerientasi realitas meningkat
(skor 5)
•kemampuan membina
SIKI
•Dukungan Keyakinan (I.09314)
•Observasi
•identifikasi keyakinan, masalah, dan
tujuan perawatan
•identifikasi kesembuhan jangka
Panjang sesuai kondisi pasien
•monitor Kesehatan fisik dan mental
pasien
•Teraupetik
•integrasikan keyakinan dalam rencana
perawatan sepanjang tidak
membahayakan / beresiko
keselamatan, sesuai kebutuhan
•berikan harapan yang realistis sesuai
prognosis
•fasiliatasi pertemuan keluarga dan tim
Kesehatan untuk membuat keputusan
•fasilitasi memberikan makna terhadap
kondisi Kesehatan
•Edukasi
•jelaskan bahaya dan resiko yang
terjasi akibat keyakinan negative
•jelaskan alternatif yang berdampak
positif untuk memenuhi keyakinan
dan perawatan
•berikan penjelasan yang relevan dan
mudah dipahami
16. SDKI
ď‚•Koping tidak efektif
berhubungan
dengan ketidak
percayaan terhadap
kemampuan diri
mengatasi maslah,
ketidakadekuatan
sistem pendukung,
ketidakadekuatan
startegi
koping(D.0096)
TANDA
&
GEJALA
MAYOR
DAN
MINOR
ď‚•Gejala dan Tanda Mayor
•Subjektif :
•mengungkapkan tidak
mampu mengatasi masalah
•Objektif
•tidak mampu memenuhi
peran yang diharapkan
(sesuai usia)
•menggunakan mekanisme
koping yang tidak sesuai
•Gejala dan Tanda Minor
•Subjektif :
•tidak mampu memenuhi
kebutuhan dasar
•kekhawatiran kronis
•Objektif
•memanipulasi orang lain
untuk memenuhi
keinginannya sendiri
•perilaku tidak asertif
•partisipasi social kurang
SLKI
• Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan
diharapkan Status
Koping membaik
(L.09086) dengan
kriteria hasil :
•Kemampuan memenuhi
peran sesuai usia meningkat
(skor 5)
•perilaku koping adaptif
meningkat (skor5)
•verbalisasi kemampuan
mengatasi masalah (skor 5)
•perilaku asertif meningkat
(skor 5)
•oerientasi realitas meningkat
(skor 5)
•kemampuan membina
hubungan (skor 5)
SIKI
•Terapi Aktivitas (I.05186)
•Observasi
•identifikasi kemampuan dalam
aktivitas tertentu
•identifikasi strategi meningkatkan
partisipasi dalam aktivitas
•monitor respon emosional, fisik,
social, dan spiriyual terhadap aktivitas
•Teraupetik
•fasilitasi focus pada kemapuan, bukan
defist yang dialami
•koordnasikan pemilihan aktivitas
sesuai usia
•fasilitasi aktifitas motoric kasar pada
pasien hiperaktif
•libatkan keluarga dalam aktifitas
•fasilitasi pasien dan keluarga
memantau kemajuannya sendiri untuk
mencapai tujuan
•Edukasi
•ajarkan cara melakukan aktifitas yang
dipilih
•anjurkan terlibat dalam aktifitas
kelompok atau terapi
•anjurkan keluarga untuk membari
penguatan positif atas partisipasi
dalam aktivitas
•Kolaborasi
•Rujuk pada pusat atau progam aktivitas
komunikas, jika perlu
17. SDKI
ď‚•Isolasi sosial
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
menjalin hubungan
yang memuaskan,
ketidak sesuai minat
dengan tahap
perkembangan,
perubahan status
mental (D.0121)
TANDA
&
GEJALA
MAYOR
DAN
MINOR
ď‚•Gejala dan Tanda Mayor
•Subjektif :
•merasa ingin sendiri
•merasa tidak aman ditempat
umum
•Objektif
•menarik diri
•tidak berminat / menolak
berinteraksi denga orang lain
/ lingkungan
•Gejala dan Tanda Minor
•Subjektif :
•merasa berbeda dengan
orang lain
•merasa asyik dengan
pikirannya sendiri
•merasa tidak mempunyai
tujuan yang jelas
•Objektif
•afek datar
•afek sedih
•Riwayat ditolak
•tidak mampu memenuhi
harapan orang lain
•Tindakan tidak berarti
•tidak ada kontak mata
SLKI
• Setelah dilakukan
Tindakan keperawtan
diharapkan keterlibatan
social meningkat
(L.13115) dengan
kriteria hasil :
•minat interaksi meningkat
(skor 5)
•nminat terhadap aktivitas
meningkat (skor 5)
•verbalisasi ketidaknyaman
ditempat umum menurun
(skor 5)
•verbalisasi preokupasi
dengan pikiran sendir
menurun (skor 5)
•perilaku sesuai dengan
harapan orang lain membaik
(skor 5)
•kontak mata membaik (kor
5)
•tugas perkembangan sesuai
usia membaik (skor 5)
SIKI
•Promosi Sosialisasi (I.13498)
•Observasi
•identifikasi kemampuan melakukan
interaksi dengan orang lain
•identitikasi hambatan melakukan
interaksi dengan orang lain
•Teraupetik
•motivasi berpartisipasi dalam aktivitas
baru dan kegiatan kelompok
•motivasi berinteraksi diluar
lingkunagn
•diskusikan perencanaan kegiatan
dimasa depan
•berikan umpan balik positif pada
setiap peningkatan kemampuan
•Edukasi
•anjurkan berinteraksi dengan orang
lain secara bertahap
•latih bermain peran untuk
meningkatkan ketrampilan komunikasi
18. SDKI
ď‚•Harga diri rendah
kronis berhubungan
dengan kurangnya
pengakuan dari
orang lain (D.0086)
TANDA
&
GEJALA
MAYOR
DAN
MINOR
ď‚•Gejala dan Tanda Mayor
•Subjektif :
•menilai diri negative
•merasa malu / bersalah
•merasa tidak mampu
melakukan apapun
•meremehkan kemampuan
mengatasi masalah
•Objektif
•enggan mencoba hal baru
•berjalan menunduk
•postur tubuh membungkuk
•Gejala dan Tanda Minor
•Subjektif :
•merasa sulit konsentrasi
•sulit tidur
•Objektif
•kontak mata kurang
•mencari penguatan secara
berlebihan
SLKI
• Setelah dilakukan
Tindakan keperawatan
diharapkan harga diri
meningkat (L.09069)
dengan kriteria hasil :
• konsentrasi meningkat
/(skor 5)
• kontak mata meningkat
(skor 5)
SIKI
•Manajemen Perilaku (I.12463)
•Observasi
•identifikasi harapan untuk
mengendalikan perilaku
•Teraupetik
•batasi jumlah pengunjung
•bicra dengan nada rendah dan
tenang
•lakukan kegiatan pengalihan
terhadap sumber agitasi
•cegah perilaku pasip dan agresif
•lakukan pengekangan fisik, sesuai
kebutuhan
•hinadri sikap mengancam dan
berdebat
•Edukasi
•Informasikan keluarga bahawa
keluarga sebagai dasar pembetukan
kognitif
19. SDKI
ď‚•Risiko cedera berhubungan
dengan perubahan fungsi
psikomotor (hiperaktivitas)
(D.0136)
SLKI
• Setelah dilakukan Tindakan
keperawatan diharapkan tingkat
cedera menurun (I.14136) dengan
kriteria hasil :
•kejadian cedera menurun (skor 5)
•luka / lecet menurun (skor 5)
•pola istirahat / tidur membaik (skor5)
SIKI
•Edukasi Keamanan Anak (I.12378)
•Observasi
•identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
informasi
•Teraupetik
•sediakan materi dan media pendidikan Kesehatan
•jadwalkan pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan
•berikan kesempatan untuk bertanya
•Edukasi
•anjurkan memantau anak saat berada ditempat yang
berisiko
•anjurkan memilih maianan yang sesuai dengan usia
anak dan tidak berbahaya
•anjurkan menyimpan benda berbahay
20. Evaluasi Keperawatan
• Hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan pada anak dengan ADHD antara lain :
• Ansietas dipertahankan pada tingkat di mana anak merasa tidak perlu melakukan agresi
• Anak mencari staf untuk mendiskusikan perasaan- perasaan yang sebenarnya
• Anak mengetahui, mengungkapkan dan menerima kemungkinan konsekuensi dari perilaku maladaptif diri sendiri
• Anak mengungkapkan dan menerima tanggung jawab terhadap perilakunya sendiri
• Anak mengungkapkan korelasi antara perasaan-perasaan ketidakseimbangan dan keperluan untuk mempertahankan ego melalui rasionalisasi dan kemuliaan
• Anak tidak menertawakan atau mengkritik orang lain
• Anak berinteraksi dengan orang lain dalam situasi-situasi kelompok tanpa bersikap defensif
• Anak mencari anggota staf untuk sosial, serta untuk interaksi terapeutik
• Anak telah membentuk dan secara memuaskan mempertahankan, satu hubungan antar probadi dengan pasien lainnya
• Anak dengan suka rela dan sesuai berpartisipasi di dalam aktivitas kelompok
• Anak mengungkapkan alasan-alasan bagi ketidakmampuan untuk membentuk hubungan antar pribadi yang dekat dengan orang lain pada masa lalu
• Anak mampu menunda pemuasan terhadap keinginannya tanpa terpaksa untuk memanipulasi orang lain
• Anak mampu mengeskpresikan kemarahan dengan cara yang dapat diterima secara sosial
• Anak mampu mengungkapkan kemampuan –kemampuan koping alternatif , dapat diterima secara sosial, sesuai dengan gaya hidup dari yang ia rencanakan untuk menggunakannya sebagai respon terhadap rasa
frustasi
• Anak mengungkapkan persepsi yang positif tentang diri
• Anak berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas baru tanpa memperlihatkan rasa takut yang ektrem terhadap kegiatan
• Anak mampu untuk mengungkapkan perilaku-perilaku yang menjadi tanda ketika ansietas mulai timbul dan tindakan yang sesuai untuk menghentikan perkembangan dari kondisi tersebut
• Anak mampu mempertahankan ansietas pada tingkat yang dapat dikendalikan
• Anak mengungkapkan tidak adanya gangguan-gangguan pada waktu tidur
• Tidak ada gangguan-gangguan yang diamati oleh perawat
• Anak mampu untuk memulai tidur dalam 30 menit dan tidur selama 6 sampai 7 jam tanpa terbangun