SlideShare a Scribd company logo
Komunikasi Gender #8
Rinta Arina Manasikana, M.A.
Representasi Gender
dalam Media: Media dan
Politik Representasi (II)
• Pada pertemuan ini kita akan melihat bagaimana kuasa
dipraktikkan oleh media dan dalam media.
• Kita perlu melihat media bukan sebagai institusi yang netral,
tetapi sebagai aparatus yang bekerja secara idelogis.
• Media adalah agen dalam memproduksi makna. Institusi
yang memiliki orientasi kepada kepentingan-kepentingan
tertentu.
Media dan Politik Representasi
Media dan Politik Representasi
• Dari contoh teks berita tersebut, kita bisa melihat bahwa satu
teks berita bisa merekrut satu kelompok, tetapi di waktu
yang sama bisa menyingkirkan kelompok yang lainnya.
• Ada mekanisme inklusi (sikap mengajak masuk,
mengikutsertakan) dan sikap eksklusi (menghalangi,
menghambat, mengeluarkan) seseorang maupun satu
kelompok dalam teks ini.
• Di sini kita bisa melihat bahwa ada “kuasa” yang digerakkan
dan dipraktikkan dalam media.
• Terdapat pemilihan-pemilihan kata yang tidak netral
menunjukkan adanya kuasa media dalam menggiring opini
masyarakat.
Media dan Politik Representasi
Ketika teman-teman mendengar kata representasi, apa
yang pertama kali teman-teman pikirkan?
“Politisi DPR Nilai Erick Thohir Cawapres Representasi
Kaum Muda”
“Nasi Tumpeng sebagai Bentuk Representasi
Hubungan antara Tuhan dengan Manusia”
Kata yang sama merujuk pada pengertian yang
berbeda. Di mana yang pertama menunjukkan arti
“mewakili” dan pada kalimat kedua menunjukkan
“menggambarkan” = Representasi
Memahami Konsep Representasi
Memahami Konsep Representasi
Vertreten
-menjadi proksi
-menjadi agen
Darstellen
-menggambarkan
-mendeskripsikan
repräsentieren
(memiliki arti yang lebih
dekat dengan vetreten,
penggunaan lebih formal)
-mewakili, bertindak
sebagai agen
Vertreten merupakan konsep representasi yang merujuk pada tindakan mewakili, menyubstitusi,
dan berbicara atas nama orang lain (to speak for), seperti dalam konteks representasi politik.
Sementara darstellen adalah konsep re-presentasi yang merujuk pada tindakan menampilkan
atau menghadirkan kembali, menggambarkan, mendeskripsikan, memotret, atau mementaskan.
• Representasi  bisa dijelaskan sebagai menggambarkan,
menghadirkan kembali.
Yang dihadirkan di media sudah ada seleksi, parsial: realitas yang
ditunjukkan itu by selection oleh media. Misalnya membicarakan
bencana alam, yang dihighlight/diekspose oleh media adalah bagian
yang “penting” dan sudah pasti bersifat parsial karena tidak
semuanya ditunjukkan/menjadi topik utama.
Konsep representasi yang menghadirkan kembali, tidak pernah
netral, ada bingkai dan pilihan perspektif kasus korupsi, yang
dihighlight adalah kemewahan/hedonisme istri.
Representasi adalah praktik pemberian makna (giving meaning) yang
tidak netral dan tidak bebas nilai (Stuart Hall) sifatnya politis,
karena ada usaha untuk mempengaruhi orang lain.
Representation is Political
Media dan Politik Representasi
“The Production of The Meaning of The Concepts in our Mind
Through Language”
Dengan definisi ini, Hall mengkritik pemahaman bahwa
representasi sekadar menangkap dan menampilkan kembali
makna-makna yang sudah ada sebelumnya.
Pemahaman seperti ini meyakini bahwa sesuatu (objek, orang,
peristiwa) memiliki true meaning yang stabil, yang tidak pernah
berubah dan bersifat final.
Representasi tidak bekerja seperti cermin, yang hanya
merefleksikan atau menghadirkan kembali makna yang sudah
fixed tadi.
Media dan Politik Representasi
Representasi yang dipahami sebagai proses menghadirkan
kembali, pada dasarnya ada praktik pemberian makna.
Misalnya: seperti saat ada sebuah bencana, stasiun tv
merepresentasikan bencana dalam liputan beritanya. Bencana
tidak dengan sendirinya memiliki makna yang bersifat tetap dan
final, yang menunggu untuk ditangkap dan dihadirkan kembali
dalam bentuk berita di layar tv. Namun, bencana baru punya
makna ketika direpresentasikan dalam bentuk berita, fotografi
dsb.
Makna bencana yang dihadirkan kembali oleh tv, bisa jadi
berbeda dengan yang dihadirkan oleh fotografi atau dalam film,
karena tidak ada true meaning yang melekat pada bencana tsb.
Lalu apakah setiap individu memproduksi maknanya sendiri
tentang sesuatu?
Media dan Politik Representasi
Jawabannya Tidak.
Karena makna bukanlah milik personal, melainkan milik
bersama karena terkait dengan peta konseptual yang kita
pelajari dari kultur tempat kita hidup.
Representasi dalam hal ini dibagi dalam 2 tahap oleh Hall,
yaitu:
1. Representasi Mental: ketika kita menghubungkan
konsep-konsep yang ada dalam pikiran kita dengan
objek, orang, atau peristiwa yang ada di sekitar kita. Kita
bisa memberi makna terhadap berbagai hal, berangkat
dari konsep yang kita pelajari dan internalisasi dari
budaya yang kita hidupi.
Media dan Politik Representasi
2. Praktik Penandaan: tahap kedua ini adalah tahap ketika kita
menghubungkan konsep yang ada di pikiran kita dengan
tanda-tanda seperti suara, kata-kata, gambar, dll agar
makna tentang berbagai objek, orang, dan peristiwa bisa
kita komunikasikan dan pertukarkan dengan orang lain (yang
terorganisir dalam bahasa) linguistik, citra, visual.
Media dan Politik Representasi
• Meminjam konsep Karl Marx dan Gayatri Spivak,
Representasi juga bisa dipahami sebagai mewakili.
• Tetapi pada kenyataannya, suara dan kepentingan subjek
yang diwakili cenderung tidak bisa dikenali dan didengar.
• Kita harus peka. Ketika seorang subjek yang tadinya tidak
pernah dimunculkan di media, tiba-tiba muncul di media,
apakah representasinya sudah mewakili? Atau justru
sebaliknya hanya mereproduksi stereotipe/menegaskan
kembali stigma yang ada?
Media dan Politik Representasi
Problem Representasi
Problem Representasi
primitif/pri·mi·tif/ a 1 dalam keadaan yang sangat sederhana; belum maju
(tentang peradaban; terbelakang): kebudayaan --; 2 sederhana; kuno (tidak
modern tentang peralatan): senjata-senjata --
Problem Representasi
Problem Representasi
https://www.tiktok.com/@leftmyheartinmadinah/video/7205011888
499854597?_r=1&_t=8ckqfHOagaX
https://www.tiktok.com/@zain.shabz/video/7236425369283300635?
_t=8ckqnM7IlST&_r=1
Representasi memang selalu bersifat politis.
Persoalannya, kita cenderung menerima segala hal
tersebut secara taken for granted.
Kita harus kritis. Misalnya, ketika seorang hadir di ruang
representasi, hadir saja tidak cukup. Representasi bukan
sekadar muncul, melainkan juga mengapa dan bagaimana
ia dimunculkan.
Ketika seorang dihadirkan di ruang representasi, kita harus
menanyakan hal-hal berikut:
• Siapa/apa yang dibicarakan?
• Siapa yang berbicara dalam/melalui teks?
• Perspektif siapa/apa yang digunakan untuk berbicara?
• Bagaimana cara membicarakannya?
• Moda sapaan?
• Dalam kontes apa subjek tersebut dihadirkan?
• Mengapa?
Politik Representasi
Politik Representasi

More Related Content

Similar to Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx

Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDASession 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Ahmad Kurnia
 
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
Diana Amelia Bagti
 
whokomunikatorpolitik-160606050053.pdf
whokomunikatorpolitik-160606050053.pdfwhokomunikatorpolitik-160606050053.pdf
whokomunikatorpolitik-160606050053.pdf
AbdullahMitrin
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
Sekar larasati
 
Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]
Attock Suharto
 
Manajemen opini
Manajemen opiniManajemen opini
Manajemen opini
Attock Suharto
 
Sistem perwakilan
Sistem perwakilanSistem perwakilan
Sistem perwakilan
University of Andalas
 
Hakikat opinipublik
Hakikat opinipublikHakikat opinipublik
Hakikat opinipublik
anggafebrian9
 
Konsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiKonsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasi
M Tata Taufik
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
blade_net
 
SEJARAH HUMAS
SEJARAH HUMASSEJARAH HUMAS
SEJARAH HUMAS
RIKA NURVIANA
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Yeremiapmr
 
komunikasi politik sbg bidang studi baru
komunikasi politik sbg bidang studi barukomunikasi politik sbg bidang studi baru
komunikasi politik sbg bidang studi baru
iwan setiawan
 
Manajemen Wacana Publik.pptx
Manajemen Wacana Publik.pptxManajemen Wacana Publik.pptx
Manajemen Wacana Publik.pptx
VeisyDiantyLengkey
 
2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
AbnelaFobia
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)Nasyukha Apnapryka
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Fuji Lestari
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Salma Van Licht
 

Similar to Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx (20)

Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDASession 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
Session 11-12 OPINI DAN PROPAGANDA
 
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Who Komunikator Politik
 
whokomunikatorpolitik-160606050053.pdf
whokomunikatorpolitik-160606050053.pdfwhokomunikatorpolitik-160606050053.pdf
whokomunikatorpolitik-160606050053.pdf
 
pesan komunikasi politik
pesan komunikasi politikpesan komunikasi politik
pesan komunikasi politik
 
Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]
 
Manajemen opini
Manajemen opiniManajemen opini
Manajemen opini
 
Sistem perwakilan
Sistem perwakilanSistem perwakilan
Sistem perwakilan
 
Hakikat opinipublik
Hakikat opinipublikHakikat opinipublik
Hakikat opinipublik
 
Konsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiKonsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasi
 
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi4. public relations sebagai ilmu dan profesi
4. public relations sebagai ilmu dan profesi
 
SEJARAH HUMAS
SEJARAH HUMASSEJARAH HUMAS
SEJARAH HUMAS
 
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart RuntuManajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
Manajemen wacana publik-Yeremia Prawiro Mozart Runtu
 
komunikasi politik sbg bidang studi baru
komunikasi politik sbg bidang studi barukomunikasi politik sbg bidang studi baru
komunikasi politik sbg bidang studi baru
 
Manajemen Wacana Publik.pptx
Manajemen Wacana Publik.pptxManajemen Wacana Publik.pptx
Manajemen Wacana Publik.pptx
 
2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
 
83323855 komunikasi-politik
83323855 komunikasi-politik83323855 komunikasi-politik
83323855 komunikasi-politik
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)Peranan  Pers ( P Kn  X I I  S M A)
Peranan Pers ( P Kn X I I S M A)
 
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
Teori   teori relevan dengan komunikasi politikTeori   teori relevan dengan komunikasi politik
Teori teori relevan dengan komunikasi politik
 
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasiKomunikasi sosial. hakikat komunikasi
Komunikasi sosial. hakikat komunikasi
 

More from RintaArina

Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxSemester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
RintaArina
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
RintaArina
 
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxSemester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
RintaArina
 
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
RintaArina
 
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxSemester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
RintaArina
 
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
RintaArina
 
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
RintaArina
 
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxKomunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
RintaArina
 
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxKomunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
RintaArina
 
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
RintaArina
 
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxCreative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
RintaArina
 
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
RintaArina
 

More from RintaArina (20)

Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptxSemester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
Semester 7 Pertemuan 5_Teknik Presentasi dan Poster Penelitian.pptx
 
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
Semester 5 Pertemuan 3-4_Jurnalisme Investigasi Mengenal Jurnalisme Investiga...
 
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
Semester 5: Pertemuan 2_Jurnalisme Investigasi: Sejarah Jurnalisme Investigas...
 
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
Semester 3 Pertemuan 5_Komunikasi Antarbudaya Idemtitas Budaya dalam Komunika...
 
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 3_Komunikasi Antarbudaya Model Komunikasi Antarbudaya.pptx
 
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
Semester 3 Pertemuan 4_Komunikasi Antarbudaya Pendekatan dalam Komunikasi Ant...
 
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
Semester 1 Pertemuan 4_Dasar-Dasar Logika Penalaran (Penalaran Langsung dan T...
 
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptxSemester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
Semester 1 Pertemuan 2-3_Dasar-Dasar Logika Asas Logika.pptx.pptx
 
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
Semester 1 Pertemuan 1_Dasar-Dasar Logika Pengertian, Sejarah, dan Manfaat Me...
 
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptxSemester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
Semester 5 Pertemuan 1_Jurnalisme Investigasi Kontrak Belajar dan Pengantar.pptx
 
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptxSemester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
Semester 3 Pertemuan 1_Komuniaksi Antarbudaya.pptx
 
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 11_Hambatan dalam Creative Thinking.pptx
 
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptxKomunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
Komunikasi Gender 10_Male Gaze dalam Media (II).pptx
 
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptxKomunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
Komunikasi Gender 9_Male Gaze dalam Media (I) Sebuah Pengantar.pptx
 
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptxCreative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 9_Peran Emosi dalam Creative Thinking.pptx
 
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptxCreative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
Creative Thinking 8_Teknik Pluses, Potentials, dan Concerns.pptx
 
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
Komunikasi Antarpribadi 4_Persepsi dan Membangun Impresi Positif dalam Komuni...
 
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
Komunikasi Antarpribadi 3_Komunikasi Antarpribadi Komunikasi dan Pesan Verbal...
 
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
Komunikasi Antarpribadi 6_Relasi Kuasa dan Perbedaan Gender dalam Komunikasi ...
 
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
Komunikasi Antarpribadi 5_Komunikasi Antarpribadi Budaya, Stereotipe, dan Pra...
 

Recently uploaded

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 

Recently uploaded (20)

JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 

Komunikasi Gender 8_Media dan Politik Representasi (II).pptx

  • 1. Komunikasi Gender #8 Rinta Arina Manasikana, M.A. Representasi Gender dalam Media: Media dan Politik Representasi (II)
  • 2. • Pada pertemuan ini kita akan melihat bagaimana kuasa dipraktikkan oleh media dan dalam media. • Kita perlu melihat media bukan sebagai institusi yang netral, tetapi sebagai aparatus yang bekerja secara idelogis. • Media adalah agen dalam memproduksi makna. Institusi yang memiliki orientasi kepada kepentingan-kepentingan tertentu. Media dan Politik Representasi
  • 3. Media dan Politik Representasi
  • 4. • Dari contoh teks berita tersebut, kita bisa melihat bahwa satu teks berita bisa merekrut satu kelompok, tetapi di waktu yang sama bisa menyingkirkan kelompok yang lainnya. • Ada mekanisme inklusi (sikap mengajak masuk, mengikutsertakan) dan sikap eksklusi (menghalangi, menghambat, mengeluarkan) seseorang maupun satu kelompok dalam teks ini. • Di sini kita bisa melihat bahwa ada “kuasa” yang digerakkan dan dipraktikkan dalam media. • Terdapat pemilihan-pemilihan kata yang tidak netral menunjukkan adanya kuasa media dalam menggiring opini masyarakat. Media dan Politik Representasi
  • 5. Ketika teman-teman mendengar kata representasi, apa yang pertama kali teman-teman pikirkan? “Politisi DPR Nilai Erick Thohir Cawapres Representasi Kaum Muda” “Nasi Tumpeng sebagai Bentuk Representasi Hubungan antara Tuhan dengan Manusia” Kata yang sama merujuk pada pengertian yang berbeda. Di mana yang pertama menunjukkan arti “mewakili” dan pada kalimat kedua menunjukkan “menggambarkan” = Representasi Memahami Konsep Representasi
  • 6. Memahami Konsep Representasi Vertreten -menjadi proksi -menjadi agen Darstellen -menggambarkan -mendeskripsikan repräsentieren (memiliki arti yang lebih dekat dengan vetreten, penggunaan lebih formal) -mewakili, bertindak sebagai agen Vertreten merupakan konsep representasi yang merujuk pada tindakan mewakili, menyubstitusi, dan berbicara atas nama orang lain (to speak for), seperti dalam konteks representasi politik. Sementara darstellen adalah konsep re-presentasi yang merujuk pada tindakan menampilkan atau menghadirkan kembali, menggambarkan, mendeskripsikan, memotret, atau mementaskan.
  • 7. • Representasi  bisa dijelaskan sebagai menggambarkan, menghadirkan kembali. Yang dihadirkan di media sudah ada seleksi, parsial: realitas yang ditunjukkan itu by selection oleh media. Misalnya membicarakan bencana alam, yang dihighlight/diekspose oleh media adalah bagian yang “penting” dan sudah pasti bersifat parsial karena tidak semuanya ditunjukkan/menjadi topik utama. Konsep representasi yang menghadirkan kembali, tidak pernah netral, ada bingkai dan pilihan perspektif kasus korupsi, yang dihighlight adalah kemewahan/hedonisme istri. Representasi adalah praktik pemberian makna (giving meaning) yang tidak netral dan tidak bebas nilai (Stuart Hall) sifatnya politis, karena ada usaha untuk mempengaruhi orang lain. Representation is Political Media dan Politik Representasi
  • 8. “The Production of The Meaning of The Concepts in our Mind Through Language” Dengan definisi ini, Hall mengkritik pemahaman bahwa representasi sekadar menangkap dan menampilkan kembali makna-makna yang sudah ada sebelumnya. Pemahaman seperti ini meyakini bahwa sesuatu (objek, orang, peristiwa) memiliki true meaning yang stabil, yang tidak pernah berubah dan bersifat final. Representasi tidak bekerja seperti cermin, yang hanya merefleksikan atau menghadirkan kembali makna yang sudah fixed tadi. Media dan Politik Representasi
  • 9. Representasi yang dipahami sebagai proses menghadirkan kembali, pada dasarnya ada praktik pemberian makna. Misalnya: seperti saat ada sebuah bencana, stasiun tv merepresentasikan bencana dalam liputan beritanya. Bencana tidak dengan sendirinya memiliki makna yang bersifat tetap dan final, yang menunggu untuk ditangkap dan dihadirkan kembali dalam bentuk berita di layar tv. Namun, bencana baru punya makna ketika direpresentasikan dalam bentuk berita, fotografi dsb. Makna bencana yang dihadirkan kembali oleh tv, bisa jadi berbeda dengan yang dihadirkan oleh fotografi atau dalam film, karena tidak ada true meaning yang melekat pada bencana tsb. Lalu apakah setiap individu memproduksi maknanya sendiri tentang sesuatu? Media dan Politik Representasi
  • 10. Jawabannya Tidak. Karena makna bukanlah milik personal, melainkan milik bersama karena terkait dengan peta konseptual yang kita pelajari dari kultur tempat kita hidup. Representasi dalam hal ini dibagi dalam 2 tahap oleh Hall, yaitu: 1. Representasi Mental: ketika kita menghubungkan konsep-konsep yang ada dalam pikiran kita dengan objek, orang, atau peristiwa yang ada di sekitar kita. Kita bisa memberi makna terhadap berbagai hal, berangkat dari konsep yang kita pelajari dan internalisasi dari budaya yang kita hidupi. Media dan Politik Representasi
  • 11. 2. Praktik Penandaan: tahap kedua ini adalah tahap ketika kita menghubungkan konsep yang ada di pikiran kita dengan tanda-tanda seperti suara, kata-kata, gambar, dll agar makna tentang berbagai objek, orang, dan peristiwa bisa kita komunikasikan dan pertukarkan dengan orang lain (yang terorganisir dalam bahasa) linguistik, citra, visual. Media dan Politik Representasi
  • 12. • Meminjam konsep Karl Marx dan Gayatri Spivak, Representasi juga bisa dipahami sebagai mewakili. • Tetapi pada kenyataannya, suara dan kepentingan subjek yang diwakili cenderung tidak bisa dikenali dan didengar. • Kita harus peka. Ketika seorang subjek yang tadinya tidak pernah dimunculkan di media, tiba-tiba muncul di media, apakah representasinya sudah mewakili? Atau justru sebaliknya hanya mereproduksi stereotipe/menegaskan kembali stigma yang ada? Media dan Politik Representasi
  • 14. Problem Representasi primitif/pri·mi·tif/ a 1 dalam keadaan yang sangat sederhana; belum maju (tentang peradaban; terbelakang): kebudayaan --; 2 sederhana; kuno (tidak modern tentang peralatan): senjata-senjata --
  • 17. Representasi memang selalu bersifat politis. Persoalannya, kita cenderung menerima segala hal tersebut secara taken for granted. Kita harus kritis. Misalnya, ketika seorang hadir di ruang representasi, hadir saja tidak cukup. Representasi bukan sekadar muncul, melainkan juga mengapa dan bagaimana ia dimunculkan. Ketika seorang dihadirkan di ruang representasi, kita harus menanyakan hal-hal berikut: • Siapa/apa yang dibicarakan? • Siapa yang berbicara dalam/melalui teks? • Perspektif siapa/apa yang digunakan untuk berbicara? • Bagaimana cara membicarakannya? • Moda sapaan? • Dalam kontes apa subjek tersebut dihadirkan? • Mengapa? Politik Representasi