SlideShare a Scribd company logo
Komunikasi Politik &
Rekrutmen Politik
Andri Rusta
• Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?
 Proses komunikasi,
 Timbul balik
• Apa kriteria komunikan ?
 Bisa menyaring informasi
 Bisa memberi respon yang baik
 Memiliki kesamaan budaya dgn komunikator
 Pendengar yang baik
• Apa kriteria / ciri-ciri komunikator yang baik ?
 Mempunyai wawasan luas ttg pesan, mengambil inisiatif
 Kredibilitas, tahu cara mengantisipasi
 Mampu mempengaruhi memiliki power
 Menarik
 Menghidupkan suasana
 Bertanggungjawab untuk feedback
• Apa unsur-unsur yang harus terpenuhi dalam sebuah pesan ?
 Memiliki manfaat
 Sesuai fakta
 Mengajak/mempengaruhi
 Dapat dimengerti
 Tidak menimbulkan ambigu
PENGERTIAN KOMUNIKASI
POLITIK
Menurut beberapa pakar antara lain :
Astrid S. Susanto, Phd, merumuskan dalam
bukunya“Komunikasi Sosial di Indonesia”
sbb :
“Komunikasi politik adalah komunikasi yang
diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh
sedemikian rupa, sehingga masalah yang
dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini
dapat mengikat semua warganya melalui suatu
sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-
lembaga politik.” (1989: 9).
• Dr. Rusadi Kartaprawira, SH. Dalam
buku “Sistem Politik di Indonesia” ,
melihat komunikasi politik pada
kegunaannya yaitu :
“Untuk menghubungkan pikiran politik
yang hidup dalam masyarakat, baik
Intra golongan, institusi, asosiasi,
ataupun sektor kehidupan politik
pemerintah.” (1983: 64).
• dari definisi-definisi di atas, pada intinya dapat
disimpulkan bahwa komunikasi politik adalah
komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu
pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang
dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi tersebut dapat
mengikat semua kelompok atau warganya melalui suatu
sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga
politik. Sedangkan bila dilihat dari tujuan politik “an sich”,
maka hakekat komunikasi politik adalah
upaya kelompok manusia yang mempunyai
orientasi pemikiran politik atau ideologi tertentu di
dalam rangka menguasai dan atau memperoleh
kekuasaan untuk dapat mewujudkan tujuan
pemikiran politik dan ideologi sebagaimana yang
diharapkan. (Menpen: ’90)
PARADIGMA HAROLD LASSWELL
mengemukakan bahwa cara yang
mudah untuk melukiskan suatu tindakan
komunikasi ialah dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
Who ———– siapa ?
Says what ———- mengatakan apa ?
To Whom ———- kepada siapa ?
With what channel ———- dengan
saluran apa ?
With what effect ———– dengan akibat
apa ?
• “Baik diuraikan dalam teori
pengalihan informasi yang sangat
canggih, maupun dalam pandangan
sosiopsikologis yang provokatif,
kelima dasar Lassewll ini
menyajikan cara yang berguna
untuk menganalisis komunikasi.”
(Dan Nimmo, 1993 :13)
1. KOMUNIKATOR POLITIK
(WHO)
Para komunikator politik, dibandingkan dengan
warga negara pada umumnya, suka ditanggapi
lebiih sungguh-sungguh bila mereka berbicara
atau berbuat. Sehubungan dengan itu, di sini
kita akan mengidentifikasi tiga kategori para
komunikator politik ini, kemudian akan meninjau
unsur-unsur dan segi-segi pokok peran mereka
sebagai pemimpin politik.
KOMUNIKATOR dan KOMUNIKAN
POLITIK
Komponen yang paling menentukan dalam setiap
bentuk kegiatan komunikasi yaitu komunikator
dan komunikan. Karena tanpa kedua
komponen tersebut tidak akan terjadi
komunikasi
Ciri – Ciri Komunikator Politik
yaitu :
 Pihak yang pertama–tama
mempunyai inisiatif.
 Pihak yang mempunyai ide atau
gagasan; yang akan
disebarluaskan.
 Pihak yang mula pertama
mengajak berkomunikasi.
 Pihak yang bermaksud
mempengaruhi, mengubah dan
membentuk sikap, pendapat dan
tingkah laku orang lebih baik
secara perorangan maupun
kelompok.
Dan Nimmo mengidentifikasi komunikator menjadi
tiga kategori :
1. politikus yang bertindak sebagai
komunikator politik
2. Profesional sebagai Komunikator politik.
3. Aktivis sebagai komunikator Politik
2. PEMBICARAAN/PESAN
POLITIK (SAYS WHAT)
• Apa yang membuat sesuatu
pembicaraan itu menjadi
pembicaraan politik?
“Menurut Davis V. J. Bell, ada tiga jenis
kepentingan pembicaraan yang
mempunyai kepentingan politik
yang pasti dan jelas sekali politis,
yaitu: pembicaraan kekuasaan,
pembicaraan pengaruh, dan
pembicaraan otoritas. (Dan Nimmo,
1993: 75)”
SPEAKING cara mudah untuk mengingat
 Setting atau scene (suasana)
 Participants (peserta)
 Ends (tujuan)
 Act sequence (urutan tindakan)
 Key (kunci)
 Instrumentalities (instrumentalitas)
 Norms (norma)
 Genres (genus)
 Setting atau scene (suasana); komunikasi terjadi dalam
periode, tempat dan lingkungan khas; ia bisa formal
atau informal, suram, ceria dsb. Suatu ucapan di dalam
sebuah setting bisa diinterpretasikan berbeda dalam
setting yang lain.
 Participants (peserta); setiap pihak menanggapi suatu
pesan yang diberikan, dengan penuh makna. Misalnya
tambahkan seseorang partisipan, maka makna
bersama tentang sesuatu pesan yakni lambang
signifikan akan berubah.
 Ends (tujuan) ; Pembicaraan politik biasanya
mengharapkan suatu hasil sebagai pusat perhatiannya,
suatu tujuan yang dipillih dalam pikiran pesertanya.
Suatu pergeseran dalam tujuan dapat mengubah
makna dan tanggapan terhadap pesan.
• Act sequence (urutan tindakan) ; Komunikasi
diskursif (berpindah-pindah atau melompat-
lompat) tertulis dan lisan serta bentuk umum
bahasa non-diskursif terjadi sebagai urutan
ucapan dan tindakan,. Gangguan pada urutan
itu dapat mengacaukan tanggapan yang
bermakna.
Key (kunci) : mengacu kepada jenis vokal dan
fasial dari pernyataan non-verbal. Hal-hal
seperti nada dan tingkah laku dapat
mendukung atau bahkan meniadakan isi verbal
suatu pesan.
• Instrumentalities (instrumentalitas) : ini mengacu kepada
tipe bahasa suatu komunitas bahasa. Ia dapat
menyiratkan suatu jargon khusus dari suatu kelompok.
• Norms (norma) : Kaidah-kaidah yang tidak diucapkan
menentukan komunikasi – jarak ketika orang bertatap
muka, hubungan pandangan diantara mereka, kaidah
tata bahasa, dan sebagainya.
• Genres (genus) : Mengacu kepada kategori-kategori
tindakan komunikasi – pidato, do’a, guraman,
peribahasa, penyelidikan, ucapan salam, ucapan
perpisahan dsb. Misalnya istilah “kawanku sebangsa”
adalah genus ritualistik yang dinyatakan untuk
mengidentifikasikan bahwa si pembicara sebagai “salah
seorang anak” bangsa itu.
PENGGUNAAN PEMBICARAAN POLITIK
• MEYAKINKAN DAN MEMBANGKITKAN
MASSA
• AUTORITI SOSIAL
• PERSUASI POLITIK (Propaganda,
periklanan dan retorika)
3. KHALAYAK KOMUNIKASI
POLITIK (TO WHOM).
• Khalayak adalah sejumlah orang yang
heterogen. Mereka menjadi khalayak
komunikasi politik segera setelah mereka
“mengkristal” menjadi opini publik. Bagi Dan
Nimmo, opini publik adalah abstraksi dari
khalayak komunikasi politik.
4. SALURAN KOMUNIKASI POLITIK
(WITH WHAT CHANNEL).
Saluran komunikasi adalah alat atau sarana
yang memudahkan penyampaian pesan. Ada
tiga tipe utama saluran komunikasi politik, yaitu:
saluran massa, imterpersonal dan organisasi.
5. DENGAN AKIBAT APA (WITH
WHAT EFFECT).
Berbagai ahli telah merangkum akibat
potensial dari komunikasi politik dengan
menggunakan kategori sbb:
 Akibat kognitif (menggugah kesadaran)
 Akibat afektif (kecenderungan untuk
suka atau tidak menyukai perubahan
atas keputusan akibat komunikasi
politik)
 Akibat partisipasi
Akibat kognitif (menggugah kesadaran), yaitu
dapat membedakan akibat politik jangka
panjang dan akibat politik seketika. Konsekuensi
komunikasi bisa menjadi dua dimensi; pertama,
informasi awal menciptakan ambiguitas, kedua
menyajikan informasi lebih rinci yang
mengurangi dan memecahkan ambiguitas.
Selain menciptakan dan memecahkan
ambiguitas dalam pikiran orang, juga
menyajikan bahan mentah bagi interpretasi
personal, memperluas realitas sosial dan politik,
dll.
• back
• Akibat afektif (kecenderungan untuk suka atau
tidak menyukai perubahan atas keputusan
akibat komunikasi politik)
• Empat konsekuensi afektif yang potensial dari
komunikasi politik, yaitu:
1. bisa menjernihkan atau mengkristalkan nilai
politik.
2. bisa memperkuat nilai komunikasi politik
3. bisa memperkecil nilai yang dianut.
4. bisa memindahkan situasi orang dari persuai
yang satu kepada persuasi yang lain.
Rekrutmen politik
• Rekrutmen politik pada dasarnya merupakan
proses penseleksian individu untuk dapat
mengisi lowongan dalam jabatan-jabatan politik
maupun pemerintahan. Rekrutmen politik
berkaitan erat dengan karier politik seseorang.
Banyak cara yang dapat dilaksanakan dalam
rangka rekrutmen politik ini.
• Salah satunya ialah dengan cara menarik
orang-orang muda yang berbakat untuk dididik
menjadi kader, yang di masa datang,
diharapkan menduduki jabatan politik maupun
pemerintahan mengganti jabatan-jabatan lama
• Rekrutmen politik adalah proses pengisian
jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik
termasuk partai politik dan administrasi atau
birokrasi oleh orang-orang yang akan
menjalankan kekuasaan politik (Suharno, 2004:
117).
• Sedangkan menurut Cholisin, rekrutmen politik
adalah seleksi dan pengangkatan seseorang
atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah
peran dalam system politik pada umumnya dan
pemerintahan pada khususnya (Cholisin, 2007:
113).
• Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi
anggota-aggota kelompok untuk mewakili
kelompoknya dalam jabatan administratif
maupun politik. Dalam pengertian lain,
rekrutmen politik merupakan fungsi
penyelekksian rakyat untuk kegiatan politik dan
jabatan pemerintahan melalui penampilan
dalam media komunikasi, menjadi anggota
organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan
tertentu dan sebagainya.
• Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu
rekrutmen yang terbuka dan tertutup.
• Dalam model rekruitmen terbuka, semua warga Negara
yang memenuhi syarat tertentu (seperti kemampuan,
kecakapan, umur, keadaan fisik) mempunyai
kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi
yang ada dalam lembaga negara / pemerintah.
• Suasana kompetisi untuk mengisi jabatan biasanya
cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-benar
sudah teruji saja yang akan berhasil keluar sebagai
jawara.
• Ujian tersebut biasanya menyangkut visinya tentang
keadaan masyarakat atau yang di kenal sebagai platform
politiknya serta nilai moral yang melekat dalam dirinya
termasuk integritasnya.
• Adapun manfaat yang diharapkan dari
rekrutmen terbuka adalah:
• a) Mekanismenya demokratis
• b) Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi
dan masyarakat akan mampu memilih
pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki
• c) Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi
• d) Melahirkan sejumlah pemimpin yang
demokratis dan mempunyai nilai integritas
pribadi yang tinggi.
• Sebaliknya, dalam sistem rekrutmen tertutup,
kesempatan tersebut hanyalah dinikmati oleh
sekelompok kecil orang. Ujian oleh masyarakat
terhadap kualitas serta integritas tokoh
masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan,
kecuali oleh sekelompok kecil elite itu sendiri.
beberapa pilihan partai politik dalam
proses rekrutmen politik;
• Partisan, yaitu merupakan pendukung yang kuat,
loyalitas tinggi terhadap partai sehingga bisa direkrut
untuk menduduki jabatan strategis.
• Compartmentalization, merupakan proses rekrutmen
yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan
pengalaman organisasi atau kegiatan sosial politik
seseorang, misalnya aktivis LSM.
• Immediate survival, yaitu proses rekrutmen yang
dilakukan oleh otoritas pemimpin partai tanpa
memperhatikan kemampuan orang-orang yang akan
direkrut.
• Civil service reform, merupakan proses rekrutmen
berdasarkan kemampuan dan loyalitas seorang calon
sehingga bisa mendapatkan kedudukan lebih penting
atau lebih tinggi.
menurut Czudnowski, yang dapat
menentukan terpilihnya seseorang
dalam lembaga legislatif :
• Social background : Faktor ini berhubungan dengan pengaruh status
sosial dan ekonomi keluarga, dimana seorang calon elit dibesarkan.
• Political socialization : Merupakan suatu proses yang menyebabkan
seorang menjadi terbiasa dengan tugas-tugas yang harus diilaksanakan
oleh suatu kedudukan politik.
• Initial political activity : Faktor ini menunjuk kepada aktivitas atau
pengalaman politik calon elit selama ini.
• Apprenticeship : Faktor ini menunjuk langsung kepada proses “magang”
dari calon elit ke elit yang lain yang sedang menduduki jabatan yang
diincar oleh calon elit.
• Occupational variables : Calon elit dilihat pengalaman kerjanyadalam
lembaga formal yang bisa saja tidak berhubungan dengan politik,
kapasitas intelektual dalam kualitas kerjanya.
• Motivations : Orang akan termotivasi untuk aktif dalam kegiatan politik
karena dua hal yaitu harapan dan orientasi mereka terhadap isu-isu
politik. Selection : Faktor ini menunjukkan pada mekanisme politik yaitu
rekrutmen terbukan dan rekrutmen tertutup.
Ada beberapa variabel penting
dalam proses rekrutmen dan
pengembangan kader.
• Kualitas Rekrutmen
 Kualifikasi standar sebaiknya mencakup aspek-
aspek, seperti integritas, dekat dengan rakyat
(societal roots), pengalaman politik, keterampilan
dasar, dan sesuai dengan platform partai.
• Standarisasi Rekrutmen dan Kepatuhan
• Desentralisasi Rekrutmen
• Kualitas Pengembangan Kader
• Standarisasi, Kepatuhan, dan Desentralisasi
Pengembangan kader
Jalur-jalur Politik dalam Rekrutmen
Politik
• Jalur koalisi partai atau pimpinan-pimpinan
partai
• Jalur rekrutmen berdasarkan kemampuan-
kemampuan dari kelompok atau individu
• Jalur rekrutmen berdasarkan kaderisasi
• Jalur rekrutmen politik berdasarkan ikatan
primordial
• Any question ?
Kuis....
• 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu
Politik ?
• 2. jelaskan perbedaan antara masyarakat,
penduduk, rakyat dan warga negara.
• 3. jelaskan konsep partisipasi politik dan salah
satu contoh tingkatan partisipasi politik menurut
para ahli...

More Related Content

Similar to komunikasi-politik.ppt

Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
Marsella Wijaya
 
PERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdf
PERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdfPERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdf
PERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdf
AbdullahMitrin
 
12127474.ppt
12127474.ppt12127474.ppt
12127474.ppt
AbdullahMitrin
 
DEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMS
DEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMSDEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMS
DEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMS
FITRIANIR1
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
wah yuni
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
Diana Amelia Bagti
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
Muhammad Agung
 
Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek
Komunikasi Politik: Khalayak dan EfekKomunikasi Politik: Khalayak dan Efek
Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek
Baban Sarbana
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
andilukman7
 
2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
AbnelaFobia
 
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat KampanyeFaktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat KampanyeUniversity of Andalas
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik
ahmad akhyar
 
MATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.ppt
MATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK  INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.pptMATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK  INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.ppt
MATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.ppt
SasKia527147
 
Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]
Attock Suharto
 
Manajemen opini
Manajemen opiniManajemen opini
Manajemen opini
Attock Suharto
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politikaditurki
 

Similar to komunikasi-politik.ppt (20)

Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
 
PERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdf
PERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdfPERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdf
PERTEMUAN 13 KOMUNUKASI POLITIK.pdf
 
12127474.ppt
12127474.ppt12127474.ppt
12127474.ppt
 
DEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMS
DEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMSDEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMS
DEFINISI KOMUNIKASI DAN KOMUNIKASI POLITIK UMS
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Pkn budaya politik
Pkn budaya politikPkn budaya politik
Pkn budaya politik
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
 
Makalah budaya politik
Makalah budaya politikMakalah budaya politik
Makalah budaya politik
 
Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek
Komunikasi Politik: Khalayak dan EfekKomunikasi Politik: Khalayak dan Efek
Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
 
83323855 komunikasi-politik
83323855 komunikasi-politik83323855 komunikasi-politik
83323855 komunikasi-politik
 
2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
 
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat KampanyeFaktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
Faktor Penunjang Keberhasilan dan Penghambat Kampanye
 
Modul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xiModul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xi
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politik Bab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
MATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.ppt
MATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK  INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.pptMATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK  INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.ppt
MATERI_BUDAYA DAN PEMIKIRAN POLITIK INDONESIA_Online Ganjil 2022_2023.ppt
 
Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]Manajemen opini[1]
Manajemen opini[1]
 
Manajemen opini
Manajemen opiniManajemen opini
Manajemen opini
 
Bab i budaya politik
Bab i budaya politikBab i budaya politik
Bab i budaya politik
 
Budaya
BudayaBudaya
Budaya
 

Recently uploaded

Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Zainul Akmal
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
SobriCubi
 
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptxPUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
Dedi Dwitagama
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
Universitas Sriwijaya
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Universitas Sriwijaya
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
LuhAriyani1
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
emalestari711
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
NurHalifah34
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
NurWana20
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Universitas Sriwijaya
 
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptxSketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
muhammadriza64
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
sdpurbatua03
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
vannia34
 

Recently uploaded (13)

Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptxPermasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
Permasalahan dan Kebijakan Konvergensi Penurunan Stunting di Desa.pptx
 
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
Penumbuhan POSLUHDES ( pos penyuluhan desa)
 
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptxPUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
PUBLIC SPEAKING TRAINING DEDI DWITAGAMA BNN JU.pptx
 
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIATRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
TRANSFORMASI PEMBERDAYAAN APARATUR NEGARA DI INDONESIA
 
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024
 
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptxPPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
PPT ASAS PERATURAN PERundang UNDANGAN.pptx
 
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
1.4.a.8. Koneksi Antar Materi Budaya Positif
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN (Tugas uas Kepemimpinan)
 
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamilEtikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
Etikolegal Pelayanan kebidanan ibu hamil
 
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...
 
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptxSketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
Sketsa Kehidupan Beragama. Riza (1).pptx
 
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docxKOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
KOSP SD MODEL 1 - datadikdasmen.com.docx
 
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegaraMATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
MATERI 1 Peraturan Lelang.pptx dalam bernegara
 

komunikasi-politik.ppt

  • 1. Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik Andri Rusta
  • 2. • Apa yang dimaksud dengan komunikasi ?  Proses komunikasi,  Timbul balik • Apa kriteria komunikan ?  Bisa menyaring informasi  Bisa memberi respon yang baik  Memiliki kesamaan budaya dgn komunikator  Pendengar yang baik • Apa kriteria / ciri-ciri komunikator yang baik ?  Mempunyai wawasan luas ttg pesan, mengambil inisiatif  Kredibilitas, tahu cara mengantisipasi  Mampu mempengaruhi memiliki power  Menarik  Menghidupkan suasana  Bertanggungjawab untuk feedback • Apa unsur-unsur yang harus terpenuhi dalam sebuah pesan ?  Memiliki manfaat  Sesuai fakta  Mengajak/mempengaruhi  Dapat dimengerti  Tidak menimbulkan ambigu
  • 3. PENGERTIAN KOMUNIKASI POLITIK Menurut beberapa pakar antara lain : Astrid S. Susanto, Phd, merumuskan dalam bukunya“Komunikasi Sosial di Indonesia” sbb : “Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga- lembaga politik.” (1989: 9).
  • 4. • Dr. Rusadi Kartaprawira, SH. Dalam buku “Sistem Politik di Indonesia” , melihat komunikasi politik pada kegunaannya yaitu : “Untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik Intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik pemerintah.” (1983: 64).
  • 5. • dari definisi-definisi di atas, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi tersebut dapat mengikat semua kelompok atau warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. Sedangkan bila dilihat dari tujuan politik “an sich”, maka hakekat komunikasi politik adalah upaya kelompok manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideologi tertentu di dalam rangka menguasai dan atau memperoleh kekuasaan untuk dapat mewujudkan tujuan pemikiran politik dan ideologi sebagaimana yang diharapkan. (Menpen: ’90)
  • 6. PARADIGMA HAROLD LASSWELL mengemukakan bahwa cara yang mudah untuk melukiskan suatu tindakan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who ———– siapa ? Says what ———- mengatakan apa ? To Whom ———- kepada siapa ? With what channel ———- dengan saluran apa ? With what effect ———– dengan akibat apa ?
  • 7. • “Baik diuraikan dalam teori pengalihan informasi yang sangat canggih, maupun dalam pandangan sosiopsikologis yang provokatif, kelima dasar Lassewll ini menyajikan cara yang berguna untuk menganalisis komunikasi.” (Dan Nimmo, 1993 :13)
  • 8. 1. KOMUNIKATOR POLITIK (WHO) Para komunikator politik, dibandingkan dengan warga negara pada umumnya, suka ditanggapi lebiih sungguh-sungguh bila mereka berbicara atau berbuat. Sehubungan dengan itu, di sini kita akan mengidentifikasi tiga kategori para komunikator politik ini, kemudian akan meninjau unsur-unsur dan segi-segi pokok peran mereka sebagai pemimpin politik.
  • 9. KOMUNIKATOR dan KOMUNIKAN POLITIK Komponen yang paling menentukan dalam setiap bentuk kegiatan komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Karena tanpa kedua komponen tersebut tidak akan terjadi komunikasi
  • 10. Ciri – Ciri Komunikator Politik yaitu :  Pihak yang pertama–tama mempunyai inisiatif.  Pihak yang mempunyai ide atau gagasan; yang akan disebarluaskan.  Pihak yang mula pertama mengajak berkomunikasi.  Pihak yang bermaksud mempengaruhi, mengubah dan membentuk sikap, pendapat dan tingkah laku orang lebih baik secara perorangan maupun kelompok.
  • 11. Dan Nimmo mengidentifikasi komunikator menjadi tiga kategori : 1. politikus yang bertindak sebagai komunikator politik 2. Profesional sebagai Komunikator politik. 3. Aktivis sebagai komunikator Politik
  • 12. 2. PEMBICARAAN/PESAN POLITIK (SAYS WHAT) • Apa yang membuat sesuatu pembicaraan itu menjadi pembicaraan politik? “Menurut Davis V. J. Bell, ada tiga jenis kepentingan pembicaraan yang mempunyai kepentingan politik yang pasti dan jelas sekali politis, yaitu: pembicaraan kekuasaan, pembicaraan pengaruh, dan pembicaraan otoritas. (Dan Nimmo, 1993: 75)”
  • 13. SPEAKING cara mudah untuk mengingat  Setting atau scene (suasana)  Participants (peserta)  Ends (tujuan)  Act sequence (urutan tindakan)  Key (kunci)  Instrumentalities (instrumentalitas)  Norms (norma)  Genres (genus)
  • 14.  Setting atau scene (suasana); komunikasi terjadi dalam periode, tempat dan lingkungan khas; ia bisa formal atau informal, suram, ceria dsb. Suatu ucapan di dalam sebuah setting bisa diinterpretasikan berbeda dalam setting yang lain.  Participants (peserta); setiap pihak menanggapi suatu pesan yang diberikan, dengan penuh makna. Misalnya tambahkan seseorang partisipan, maka makna bersama tentang sesuatu pesan yakni lambang signifikan akan berubah.  Ends (tujuan) ; Pembicaraan politik biasanya mengharapkan suatu hasil sebagai pusat perhatiannya, suatu tujuan yang dipillih dalam pikiran pesertanya. Suatu pergeseran dalam tujuan dapat mengubah makna dan tanggapan terhadap pesan.
  • 15. • Act sequence (urutan tindakan) ; Komunikasi diskursif (berpindah-pindah atau melompat- lompat) tertulis dan lisan serta bentuk umum bahasa non-diskursif terjadi sebagai urutan ucapan dan tindakan,. Gangguan pada urutan itu dapat mengacaukan tanggapan yang bermakna. Key (kunci) : mengacu kepada jenis vokal dan fasial dari pernyataan non-verbal. Hal-hal seperti nada dan tingkah laku dapat mendukung atau bahkan meniadakan isi verbal suatu pesan.
  • 16. • Instrumentalities (instrumentalitas) : ini mengacu kepada tipe bahasa suatu komunitas bahasa. Ia dapat menyiratkan suatu jargon khusus dari suatu kelompok. • Norms (norma) : Kaidah-kaidah yang tidak diucapkan menentukan komunikasi – jarak ketika orang bertatap muka, hubungan pandangan diantara mereka, kaidah tata bahasa, dan sebagainya. • Genres (genus) : Mengacu kepada kategori-kategori tindakan komunikasi – pidato, do’a, guraman, peribahasa, penyelidikan, ucapan salam, ucapan perpisahan dsb. Misalnya istilah “kawanku sebangsa” adalah genus ritualistik yang dinyatakan untuk mengidentifikasikan bahwa si pembicara sebagai “salah seorang anak” bangsa itu.
  • 17. PENGGUNAAN PEMBICARAAN POLITIK • MEYAKINKAN DAN MEMBANGKITKAN MASSA • AUTORITI SOSIAL • PERSUASI POLITIK (Propaganda, periklanan dan retorika)
  • 18. 3. KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK (TO WHOM). • Khalayak adalah sejumlah orang yang heterogen. Mereka menjadi khalayak komunikasi politik segera setelah mereka “mengkristal” menjadi opini publik. Bagi Dan Nimmo, opini publik adalah abstraksi dari khalayak komunikasi politik.
  • 19. 4. SALURAN KOMUNIKASI POLITIK (WITH WHAT CHANNEL). Saluran komunikasi adalah alat atau sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Ada tiga tipe utama saluran komunikasi politik, yaitu: saluran massa, imterpersonal dan organisasi.
  • 20. 5. DENGAN AKIBAT APA (WITH WHAT EFFECT). Berbagai ahli telah merangkum akibat potensial dari komunikasi politik dengan menggunakan kategori sbb:  Akibat kognitif (menggugah kesadaran)  Akibat afektif (kecenderungan untuk suka atau tidak menyukai perubahan atas keputusan akibat komunikasi politik)  Akibat partisipasi
  • 21. Akibat kognitif (menggugah kesadaran), yaitu dapat membedakan akibat politik jangka panjang dan akibat politik seketika. Konsekuensi komunikasi bisa menjadi dua dimensi; pertama, informasi awal menciptakan ambiguitas, kedua menyajikan informasi lebih rinci yang mengurangi dan memecahkan ambiguitas. Selain menciptakan dan memecahkan ambiguitas dalam pikiran orang, juga menyajikan bahan mentah bagi interpretasi personal, memperluas realitas sosial dan politik, dll. • back
  • 22. • Akibat afektif (kecenderungan untuk suka atau tidak menyukai perubahan atas keputusan akibat komunikasi politik) • Empat konsekuensi afektif yang potensial dari komunikasi politik, yaitu: 1. bisa menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik. 2. bisa memperkuat nilai komunikasi politik 3. bisa memperkecil nilai yang dianut. 4. bisa memindahkan situasi orang dari persuai yang satu kepada persuasi yang lain.
  • 23.
  • 24. Rekrutmen politik • Rekrutmen politik pada dasarnya merupakan proses penseleksian individu untuk dapat mengisi lowongan dalam jabatan-jabatan politik maupun pemerintahan. Rekrutmen politik berkaitan erat dengan karier politik seseorang. Banyak cara yang dapat dilaksanakan dalam rangka rekrutmen politik ini. • Salah satunya ialah dengan cara menarik orang-orang muda yang berbakat untuk dididik menjadi kader, yang di masa datang, diharapkan menduduki jabatan politik maupun pemerintahan mengganti jabatan-jabatan lama
  • 25. • Rekrutmen politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang akan menjalankan kekuasaan politik (Suharno, 2004: 117). • Sedangkan menurut Cholisin, rekrutmen politik adalah seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peran dalam system politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya (Cholisin, 2007: 113).
  • 26. • Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi anggota-aggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan administratif maupun politik. Dalam pengertian lain, rekrutmen politik merupakan fungsi penyelekksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu dan sebagainya.
  • 27. • Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu rekrutmen yang terbuka dan tertutup. • Dalam model rekruitmen terbuka, semua warga Negara yang memenuhi syarat tertentu (seperti kemampuan, kecakapan, umur, keadaan fisik) mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi yang ada dalam lembaga negara / pemerintah. • Suasana kompetisi untuk mengisi jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-benar sudah teruji saja yang akan berhasil keluar sebagai jawara. • Ujian tersebut biasanya menyangkut visinya tentang keadaan masyarakat atau yang di kenal sebagai platform politiknya serta nilai moral yang melekat dalam dirinya termasuk integritasnya.
  • 28. • Adapun manfaat yang diharapkan dari rekrutmen terbuka adalah: • a) Mekanismenya demokratis • b) Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi dan masyarakat akan mampu memilih pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki • c) Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi • d) Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan mempunyai nilai integritas pribadi yang tinggi.
  • 29. • Sebaliknya, dalam sistem rekrutmen tertutup, kesempatan tersebut hanyalah dinikmati oleh sekelompok kecil orang. Ujian oleh masyarakat terhadap kualitas serta integritas tokoh masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan, kecuali oleh sekelompok kecil elite itu sendiri.
  • 30. beberapa pilihan partai politik dalam proses rekrutmen politik; • Partisan, yaitu merupakan pendukung yang kuat, loyalitas tinggi terhadap partai sehingga bisa direkrut untuk menduduki jabatan strategis. • Compartmentalization, merupakan proses rekrutmen yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi atau kegiatan sosial politik seseorang, misalnya aktivis LSM. • Immediate survival, yaitu proses rekrutmen yang dilakukan oleh otoritas pemimpin partai tanpa memperhatikan kemampuan orang-orang yang akan direkrut. • Civil service reform, merupakan proses rekrutmen berdasarkan kemampuan dan loyalitas seorang calon sehingga bisa mendapatkan kedudukan lebih penting atau lebih tinggi.
  • 31. menurut Czudnowski, yang dapat menentukan terpilihnya seseorang dalam lembaga legislatif : • Social background : Faktor ini berhubungan dengan pengaruh status sosial dan ekonomi keluarga, dimana seorang calon elit dibesarkan. • Political socialization : Merupakan suatu proses yang menyebabkan seorang menjadi terbiasa dengan tugas-tugas yang harus diilaksanakan oleh suatu kedudukan politik. • Initial political activity : Faktor ini menunjuk kepada aktivitas atau pengalaman politik calon elit selama ini. • Apprenticeship : Faktor ini menunjuk langsung kepada proses “magang” dari calon elit ke elit yang lain yang sedang menduduki jabatan yang diincar oleh calon elit. • Occupational variables : Calon elit dilihat pengalaman kerjanyadalam lembaga formal yang bisa saja tidak berhubungan dengan politik, kapasitas intelektual dalam kualitas kerjanya. • Motivations : Orang akan termotivasi untuk aktif dalam kegiatan politik karena dua hal yaitu harapan dan orientasi mereka terhadap isu-isu politik. Selection : Faktor ini menunjukkan pada mekanisme politik yaitu rekrutmen terbukan dan rekrutmen tertutup.
  • 32. Ada beberapa variabel penting dalam proses rekrutmen dan pengembangan kader. • Kualitas Rekrutmen  Kualifikasi standar sebaiknya mencakup aspek- aspek, seperti integritas, dekat dengan rakyat (societal roots), pengalaman politik, keterampilan dasar, dan sesuai dengan platform partai. • Standarisasi Rekrutmen dan Kepatuhan • Desentralisasi Rekrutmen • Kualitas Pengembangan Kader • Standarisasi, Kepatuhan, dan Desentralisasi Pengembangan kader
  • 33. Jalur-jalur Politik dalam Rekrutmen Politik • Jalur koalisi partai atau pimpinan-pimpinan partai • Jalur rekrutmen berdasarkan kemampuan- kemampuan dari kelompok atau individu • Jalur rekrutmen berdasarkan kaderisasi • Jalur rekrutmen politik berdasarkan ikatan primordial
  • 35. Kuis.... • 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu Politik ? • 2. jelaskan perbedaan antara masyarakat, penduduk, rakyat dan warga negara. • 3. jelaskan konsep partisipasi politik dan salah satu contoh tingkatan partisipasi politik menurut para ahli...