Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antarbudaya, yang didefinisikan sebagai komunikasi antara partisipan dengan latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini menimbulkan hambatan seperti prasangka, stereotip, dan etnosentrisme karena perbedaan pandangan dan pemahaman budaya. Tujuan mempelajari komunikasi antarbudaya adalah mengurangi ketidakpastian melalui pemahaman timbal balik.

1. Komunikasi Antarbudaya
Pertemuan 1
Rinta Arina Manasikana, M.A.

2. Kehadiran: Minimal 75% (sebagai pra-
syarat UTS dan UAS) (10%)
KEHADIRAN
Bobot tugas 20%
TUGAS
Bobot UTS 30%
UTS
Bobot UAS 40%
UAS
KONTRAK BELAJAR

3. 01 KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA?

4. Komunikasi antarbudaya dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang terjadi
antar para peserta komunikasi yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda
(Mulyana & Rakhmat, 1990). Pada dasarnya tidak ada manusia yang sama persis. Masing-
masing individu memiliki identitas budaya yang berbeda-beda, termasuk cara pandang,
dan cara pikirnya terhadap suatu hal.
Karena peserta komunikasi sama-sama memiliki latar belakang yang berbeda-beda
(seperti perbedaan suku, kelas sosial, dll), akibatnya, interaksi dan komunikasi yang
sedang dilakukan itu membutuhkan tingkat keamanan dan sopan santun tertentu,
serta peramalan tentang aspek tertentu terhadap lawan bicara.

5. KOMUNIKASI ANTARBUDAYA
Pengertian-pengertian tersebut membenarkan sebuah
hipotesis proses komunikasi antarbudaya bahwa semakin
besar derajat perbedaan antarbudaya maka semakin
besar pula kita kehilangan peluang untuk meramalkan
suatu tingkat kepastian.
Tampaknya tidak ada jaminan akurasi atas interpretasi
pesan-pesan, baik verbal maupun nonverbal. Hal ini
disebabkan karena ketika kita berkomunikasi dengan
seseorang dari kebudayaan yang berbeda, maka kita juga
memiliki perbedaan dalam sejumlah hal, misalnya derajat
pengetahuan, perbedaan budaya, kebiasaan, dll.
Namun, upaya untuk meminimalisir kemungkinan ini
harus dilakukan, salah satunya dengan mempelajari
komunikasi antarbudaya.

6. 02
TUJUAN
MEMPELAJARI
KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA

7. Komunikasi antarbudaya bertujuan
mengurangi ketidakpastian, di
mana kita dapat menunjukkan
bahwa kita selalu berusaha
mengurangi tingkat ketidakpastian
melalui peramalan yang tepat atas
relasi antarpribadi (Gudykunstt dan
Kim, 1984) (terciptanya mutual
understanding).

9. 03
HAMBATAN DALAM
KOMUNIKASI
ANTARBUDAYA

10. • Ketika dua orang memiliki perbedaan yang besar terhadap latar balakang
budayanya, maka hambatan yang muncul pada saat mereka melakukan kegiatan
komunikasi juga akan semakin banyak.
• Semakin mirip latar belakang kemampuan berbicara yang dimiliki oleh
komunikator dan komunikan maka akan mudah tercipta pemahaman dalam
kegiatan komunikasi.
Beberapa hambatan-hambatan dalam komunikasi antarbudaya antara lain berupa:
• Prasangka
Suatu sikap dalam mengambil sebuah keputusan tanpa mengetahui fakta yang
sebenarnya terjadi, sehingga bisa menyebabkan kesalahpahaman.
• Stereotipe
Penilaian atau anggapan seseorang mengenai suatu hal, baik etnis, budaya, maupun
kelompok sosial tertentu.
“Orang Jawa dari Solo identik dengan sikap lemah lembut”
“Orang etnis Tionghoa cenderung pelit, kaya, dan punya banyak uang”

11. • Rasisme
Perbedaan perilaku dan ketidaksetaraan yang didasarkan oleh warna kulit, suku, ras,
serta asal-usul seseorang yang menjadikan adanya batasan atau pelanggaran hak serta
kebebasan seseorang.
• Etnosentrisme
Pandangan individu atau kelompok yang menganggap budayanya superior.

12. 04
CONTOH KASUS
DALAM MEDIA

13. 1.Keluarga Minus (2011-2012)
klik di
sini

14. 2. Waktu Indonesia Timur (WIT) (2018-2019)
klik di
sini

15. THANK YOU