SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
TEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN
(Model Komunikasi Antar Budaya William B. Gudykunst &
Young Yun Kim)
OLEH
I K B A R
G2C114044
JURUSAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
1. Alasan Penulis Memilih Model Komunikasi Antar Budaya William B.
Gudykunst & Young Yun Kim
Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi.
Penyusun tidak mungkin membahas model-model tersebut satu persatu. Setiap
model mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing berdasarkan
konsep penggunaannya dalam kehidupan nyata.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun memilih Model Komunikasi
William B. Gudykunst & Young Yun Kim sebagai Model Komunikasi yang
relevan dengan konteks Komunikasi Antar Budaya dikarenakan di dalam model
tersebut dapat merefleksikan suatu proses dan fenomena komunikasi antar budaya
secara rinci dan kompleks.
Model Komunikasi William B. Gudykunst & Young Yun Kim
memberikan pemahaman bahwa Budaya dan komunikasi merupakan hal yang tak
dapat dipisahkan, oleh karena seluruh perbendaharaan perilaku dan komunikasi
kita sangat bergantung pada budaya tempat kita dibesarkan.Oleh karena itu,
membahas mengenai model komunikasi antar budaya merupakan hal yang
menarik untuk dikaji.
Model komunikasi ini juga memberikan pemahaman yang lebih tentang
perbedaan budaya yang mempengaruhi praktek komunikasi sehingga kelak kita
dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang yang berbeda budaya. Model
komunikasi ini juga Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir
kesalahpahaman-keslahpahaman akibat perbedaan budaya adalah dengan
mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain,
mengetahui prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya dan mempraktikannya
dalam berkomunikasi dengan orang lain.
1. Biografi Singkat William B. Gudykunst & Young Yun Kim
Dr. Young Yun Kim adalah seorang Profesor di Departemen Komunikasi,
di Universitas Oklahoma, Norman.Dia menyelesaikan gelar komunikasi Ph.D dari
Northwestern University di Evanston, Illinois.Prof. Kim mengajar sarjana dan
pascasarjana serta tesis untuk doktor di bidang antarbudaya / komunikasi
antaretnis / antarras.Prof. Kim telah menerbitkan lebih dari 100 bab buku dan
artikel referensi dalam jurnal akademik. Sebagai penulis atau editor, ia telah
menghasilkan 11 buku antarbudaya termasuk Becoming Intercultural(Sage, 2001)
dan Communicating with Strangers (4th ed., McGraw-Hill, 2003, dengan W.
Gudykunst). Dia adalah anggota dari Asosiasi Komunikasi Internasional dan
Presiden-Elect dari Akademi Internasional untuk Penelitian Antarbudaya.
William B. Gudykunst (Ph.D., Minnesota, 1977) adalah Profesor Speech
Communicationdi College of Communications, California State University,
Fullerton. Dia sangat terkenal dalam disiplin dan merupakan salah satu penulis
yang paling produktif di bidang komunikasi antar budaya dan teori komunikasi
manusia. Gudykunst telah menulis dan menyunting sejumlah karya untuk Sage
Publication, termasuk Handbook of Intercultural and International
Communication, dan Bridging Differences: Effective Intergroup Communication,
serta teks Building Bridges: Interpersonal Skills for a Changing World dan
Communicating with Strangers: An Approach to Intercultural Communication. Ia
meninggal pada tanggal 20 Januari di South Coast Medical Center setelah
menderita stroke pada usia 57 tahun.
2. Dasar Teori
Model ini sebenarnya merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni
komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan, atau
komunikasi dengan orang asing. Meskipun model ini juga tetap berlaku pada
setiap orang, karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai latar
budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya yang persis sama. Asumsi dari model ini
adalah dua orang sejajar dalam berkomunikasi masing-masing dari mereka
berperan sebagai pengirim sekaligus sebagai penerima atau keduanya sebagai
penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding).
Oleh karena itu kita dapat melihat bahwa pesan dari seseorang merupakan
umpan balik untuk yang lainnya. Faktor- faktor tersebut adalah filter yang
membatasi prediksi yang kita buat mengenai bagaimana orang lain mungkin
menanggapi perilaku komunikasi kita, sehingga mempengaruhi cara kita
menyandi pesan. Filter ini membatasi rangsangan apa yang kia perhatikan dan
bagaimana kita menafsirkan rangsangan tersebut. Faktor budaya menjelaskan
kemiripan dan perbedaan budaya, agama, bahasa, individualitas, kolektivitas,
yang mempengaruhi nilai dan norma dalam berkomunikasi.
Pengaruh sosio budaya menyangkut proses penataan sosial, yaitu
keanggotaan dalam kelompok, konsep diri, peran, dan definisi kita tentang
hubungan antar pribadi. Faktor psikobudaya menyangkut tentang penataan pribadi
seperti stereotip dan sikap terhadap kelompok orang lain. Lingkungan
berpengaruh, dilihat dari segi lokasi geografis, iklim, situasi, arsitektural, dan
persepsi kita atas lingkungan tersebut.
Pengaruh-pengaruh budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya berfungsi
sebagai filter konseptual untuk menyampaikan maupun meyandi balik pesan.
Pengaruh budaya dalam model ini meliputi faktor-faktor yang yang menjelaskan
kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya pandangan dunia (agama), bahasa,
sikap terhadap manusia, dsb. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi nilai, norma,
dan aturan dalam perilaku komunikasi kita. Salah satu unsur yang melengkapi
model Gudykunst dan Kim adalah lingkungan.
Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi balik pesan. Oleh karena
itu, antara dua orang komunikator mungkin mempunyai persepsi dan orientasi
yang berbeda terhadap lingkungan, mereka mungkin menafsirkan perilaku dengan
cara yang berbeda dalam situasi yang sama.
3. Analisis Model Gudykunst & Kim Dalam Memahami Komunikasi
Antarbudaya
Model komunikasi menurut William B.Gudykunst dan Young Yun Kim
merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang
yang berasal dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang asing
(stranger).
E l e m e n - E l e m e n P r o s e s K o m u n i k a s i
1. Pengirim (sender/encoder)= orang yang memberikan pesan
2. Penerima (receiver/decoder)= sasaran/tujuan/penyandi balik
3. Pesan (messsage) = sesuatu yang disampaikan atau dikomunikasikan
4. Umpan Balik (feedback)
Menurut gambaran Model Komunikasi Gudykunst dan Kim, kedudukan
sender/decoder dengan receiver/decoder adalahsama. Pribadi A dan Pribadi B
dapat berperan sebagai pengirim sekaligus penerima.Masing-masing pribadi dapat
melakukan penyandian pesan sekaligus penyandian balik pesan. Pesan dari
pribadi A dapat juga menjadi umpan balik bagi pribadi B, begitu pula sebaliknya.
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian dan penyandian balik terhadap
pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filterā€filter
konseptual yang dikategorikan menjadi faktorā€faktor kultur, sosiokultur dan
psikokultur yang nampak pada lingkaran dengan garis putusā€putus. Garis
putusā€putus itu sendiri menggambarkan bahwa ketiga faktor ini saling
berhubungan dan mempengaruhi. Selain itu, kedua individu yang terlibat juga
terletak dalam suatu kotak dengan garis putusā€putus yang berarti mewakili
pengaruh lingkaran. Hal ini sekali lagi menggambarkan bahwa lingkaran tersebut
bukanlah suatu sistem tertutup. Pengaruh kultur dalam model ini meliputi
penjelasan mengenai kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya pandangan
dunia, bahasa, sikap kita terhadap manusia (individualisme atau kolektivisme)
yang akan mempengaruhi perilaku komunikasi kita.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Komunikasi (Filter-Filter
Konseptual)
Dalam penyampaian pesan, ada factor-faktor yang mempengaruhi receiver
untuk menanggapi pesan itu. Faktor-faktor tesebut berupa filter-filter konseptual
yang terdiri dari:
1. Faktor Budaya
Meliputi faktor-faktor yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan
budaya.(Agama, budaya, sikap, bahasa).
Contoh: Ketika kita harus memilih mau peduli dengan individu atau dengan
kelompok.
2. Faktor Sosiobudaya
Pengaruh yang menyangkut proses penataan social (keanggotaan, kelompok,
konsep diri, ekspektasi diri). Pengaruh sosiokultur akan nampak pada proses
penataan sosial yang berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain
ketika polaā€pola perilaku menjadi konsisten dengan berjalannya waktu. Ada
empat faktor utama dalam sosiobudaya, antara lain: keanggotaan kita dalam
kelompok sosial, konsep diri kita, ekspektasi peran kita, dan definisi kita
mengenai hubungan antar pribadi.
Contoh: Jika kita menjadi ketua dalam suatu organisasi, tentunya konsep diri
dan ekspektasi diri kita sangat tinggi.
3. Faktor Psikobudaya
Dimensi psikokultur mencakup proses penataan pribadi. Penataan pribadi ini
adalah proses yang memberi stabilitas pada proses psikologis. Faktorā€faktor
dalam psikobudaya adalah stereotip dan sikap terhadap kelompok lain. Kedua
faktor ini akan menciptakan pengharapan mengenai bagaimana orang lain
akan berperilaku, dan pada akhirnya akan mempengaruhi cara kita
menafsirkan stimulus yang datang dan prediksi kita tentang perilaku orang
lain.
Contoh: Etnosentrisme (menafsirkan perilaku orang lain dengan pemikiran
diri sendiri dan ingin orang lain berlaku sama seperti kita).
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan akan mempengaruhi kita dalam melakukan penyandian dan
penyandian balik suatu pesan. Yang dimaksudkan dengan lingkungan ialah
mencakup iklim, lokasi geografis, lingkungan fisik, dan persepsi kita atas
suatu lingkungan.
Contoh: Seorang Amerika Utara dan seorang warga Kolombia yang memiliki
cara pandang berbeda tentang ruang keluarga..(Bagi orang Amerika ruang
keluarga adalah tempat berkumpul dan bercanda (informal), bagi orang
Kolombia, ruang keluarga adalah tempat formal).
Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian-balik
pesan merupakan proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konspetual
yang dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya dan
faktor lingkungan. Lingkaran paling dalam, yang mengandung interaksi antara
penyandian pesan paling dalam, yang mengandung interaksi antara penyandian
pesan dan penyandian pesan balik pesan, dikelilingi tiga lingkaran lainnya yang
merepresentasikan pengaruh budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya. Ketiga
lingkaran dengan garis putus-putus mencerminkan hubungan faktor-faktor yang
tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi.Lingkungan merupakan salah
satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim. Lingkungan
mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik pesan. Garis putus-putus
yang melambangkan lingkungan merupakan pembuktian bahwa lingkungan
tersebut bukanlah daerah tertutup atau terisolasi.
Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Gudykunst dan Kim
Kelebihan Kekurangan
Menambah pengetahuan antar budaya Sering muncul kesalahpahaman
Memperbesar toleransi antar budaya Dapat memicu terjadinya konflik
Memperluas pergaulan Tidak ada media
Model Komunikasi Gudykunst dan Kim telah menjawab bagaimana
pengaruh budaya sangat besar dalam komunikasi antar manusia. Namun, model
komunikasi ini seringkali menimbulkan kesalahpahaman dan konflik akibat
perbedaan latar belakang budaya, serta tidak dijelaskannya media yang digunakan
dalam proses komunikasi antarbudaya.
Tidak ada model yang benar atau salah. Setiap model hanya dapat diukur
berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya
ketika digunakan untuk menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model yang
dirancang, unsur-unsur model dan hubungan antara berbagai unsur tersebut,
bergantung pada perspektif yang digunakan oleh si pembuat model. Pandangan
dari suatu perspektif akan menampilkan dimensi ā€“ dimensi tertentu, sementara
pengamatan dari sudut pandang berbeda akan menyoroti aspek ā€“ aspek
komunikasi yang berbeda pula.
Mengkaji komunikasi antarbudaya memiliki banyak manfaat yang dapat
kita peroleh, terlebih dalam tata cara kita berkomunikasi dan menyikapi perilaku
seseorang atau kelompok yang berbeda budaya dengan kita. Oleh karena itu,
wawasan ini menjadi penting dalam proses interaksi kita dengan sesama manusia.
4. Contoh Kasus Dalam Penelitian
Penelitian ini melibatkan tiga orang pria penduduk kampung Ampel dari 3
etnis berbeda sebagai informan yang diwawancarai. Informan pertama adalah
Muhammad Atamimi, Tamim adalah Warga Negara Indonesia keturunan Arab
yang lahir dan besar di kawasan Ampel. Tamim merupakan warga lama
Kelurahan Ampel yang cukup mengerti tentang kehidupan di Kawasan Ampel.
Karena termasuk warga lama di kawasan Ampel, Tamim cukup dikenal oleh
masyarakat di daerah Ampel. Dalam kesehariannya Tamim berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan juga bahasa Jawa.
Informan kedua adalah Rudolf Nikiyuluw yang berusia empat puluh tujuh
tahun. Pria yang akrab disapa Rudolf ini adalah pria keturunan Cina. Rudolf
termasuk keturunan etnis Cina peranakan, karena nenek dari Ayah Rudolf berasal
dari etnis jawa. Dalam hal melakukan komunikasi antaretnik sudah menjadi
kebiasaan sehari-hari baginya. Ditambah lagi Rudolf juga bertempat tinggal di
kawasan Ampel. Dalam kesehariannya saat berkomunikasi dengan etnis selain
Cina Rudolf menggunakan bahasa Jawa campuran bahasa Indonesia.
Informan ketiga adalah seorang pria yang berasal dari etnis Madura asli
yang bernama Achmad Sobari. Pria yang akrab disapa Cak Bari ini berusia empat
puluh dua tahun. Cak Bari yang asli Madura ini berasal lahir dan besar di daerah
Pamekasan, pada usia dua puluh tahun beliau merantau ke Surabaya untuk
mencari kerja. Cak Bari bertempat tinggal di kawasan Ampel sudah sekitar lima
belas tahun. Dalam kehidupan sehari-hari Cak Bari berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Jawa campur Indonesia dengan logat Madura yang masih
melekat. Karena sudah sering berganti-ganti majikan dari etnis lain, Cak Bari
sudah terbiasa dalam melakukan komunikasi antaretnik.
Informan pertama yaitu Pak Tamim yang beretnis Arab, telah terbiasa
dengan komunikasi antaretnis. Dalam kehidupan keseharian di lingkungan
sosialnya, Pak Tamim telah terpapar oleh kehidupan antaretnis dimana warga RT-
nya terdiri dari individu-individu dari berbagai etnis, salah satunya adalah
Madura. Hal ini dapat dilihat dari petikan wawancara berikut:
"Ya paling-paling ngobrol sama tetangga mas, kalo gak ya
ngobrol sama orang-orang waktu kegiatan RT. Kebetulan di
RT saya memang ada etnis lain juga mas, ketua RTnya aja
orang Madura mas"
Adapun interaksi yang terjadi seringkali merupakan interaksi secara tatap
muka dalam bentuk obrolan mengenai kehidupan sehari-hari seperti berita yang
tayang di televisi, politik, olahraga, dan juga permasalahan di lingkungan tempat
mereka tinggal. Gambaran interaksi ini dibuktikan dalam wawancara berikut:
"..Ya Paling obrolan sehari-hari mas.. masalah berita di TV
kayak berita politik, olahraga, ekonomi, trus masalah
lingkungan sekitar, kadang ya masalah kegiatan RT."
Dalam menanggapi karakteristik etnis lain yang berbeda dengan etnisnya,
Pak Tamim mengungkapkan pendapatnya sebagaimana dapat dilihat dalam
kutipan di bawah ini:
"Emm.. Kalo menurut saya orang Cina itu lebih tertutup
mas, biasanya kalo ngobrol sama orang itu seperlunya,
Nah kalo orang Madura itu kebanyakan wataknya keras
mas, gampang tersinggung orangnya, apalagi kalo
ngomong itu blak-blakan kadang kayak gak punya
aturan gitu mas."
Jika ditelaah, dapat dilihat dari kutipan di atas bahwa adanya stereotipe
yang tercipta dari dalam diri Pak Tamim berkenaan dengan interaksinya terhadap
etnis lain seperti etnis Madura dan Cina. Dalam model komunikasi antar manusia
yang ditarik dari ranah komunikasi antarkultur, Gudykunst dan Kim (1992:33)
mengemukakan bahwa ada beberapa filter yang mempengaruhi proses penyandian
pesan dan penyandian balik pesan yaitu budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya.
Stereotipe sendiri, termasuk pada faktor psikobudaya.
Berbeda dengan informan pertama, informan kedua yaitu Pak Rudolf
berasal dari etnis Cina. Interaksi antarbudaya yang dilakukannya adalah dengan
orang-orang yang ada di sekitarnya seperti tetangga, pegawai, dan pelanggan
tokonya. Lebih jauh lagi, informan kedua mengungkapkan bahwa dari semua etnis
yang ada di daerah Ampel, beliau paling sering berinteraksi dengan orang dari
etnis Madura yang tidak lain adalah pegawainya sendiri dengan bahasan
seringkali mengenai permasalahan yang biasa terjadi di dalam bisnisnya.
Penjabaran ini dapat dilihat dalam beberapa kutipan wawancara di bawah ini:
"ā€¦Biasaā€™e seh yo omong-omongan mbek tetangga, mbek
pegawaiku,mbek langganan, lek gak yo mbek pedagang liyo
mas."
"Biasaā€™e yo mbek wong Meduro mas."
"Soale pegawaiku semua wong Meduro mas, ketemune yo
setiap hari mas.ā€
"Biasaā€™e yo masalah sehari-hari ae mas, lek gak yo
masalah dagangan."
Masih berkenaan dengan model interaksi yang diungkapkan oleh
Gudykunst dan Kim (1992:33), dari ketiga faktor yang mempengaruhi proses
penyandian pesan dan penyandian balik pesan, dapat dilihat kutipan di bawah ini
terjadi kendala komunikasi yang berkenaan dengan bahasa, dimana menurut
Gudykunst dan Kim berada pada lingkar faktor budaya:
"Paling yo kendala bahasa ae seh mas, soale kadang onok
istilah-istilah etnis laine sing ndak ngerti mas."
"ā€¦Yaā€™apa mas yo.. Yo pokokā€™e istilah-istilah Meduro sing
aku ga ngerti mas. Aku yo bingung njelasnoā€™e mas..
Hahaha.."
Informan yang terakhir memiliki nama panggilan Cak Bari, berasal dari
etnis Madura. Dalam kesehariannya, komunikasi antaretnis yang paling sering
dilakukan adalah dengan etnis Arab yang mayoritas merupakan tetangganya
sendiri. Dalam berkomunikasi, seringkali yang dibahas adalah mengenai agama,
yang dikarenakan adanya kesamaan agama antara Cak Bari dengan tetangga-
tetangganya yang berasal dari etnis Arab. Berikut kutipan wawancara yang
mengungkapkan keseharian Cak Bari dalam berkomunikasi antar etnis:
"ā€¦Saya lebih seringnya itu sama Orang Arab mas, soalnya
tetangga-tetangga saya kebanyakan orang Arab."
"Saya itu lebih seringnya ngobrol masalah seputar agama
mas. Karena memang lebih seringnya saya komunikasi
dengan orang Arab."
Dalam kutipan kedua di atas, dapat dilihat adanya kesamaan pandangan
dalam kepercayaan yang dianut oleh Cak Bari dan tetangga-tetangganya yang
mayoritas adalah etnis Arab. Serupa dengan informan kedua, faktor yang
mempengaruhi komunikasi berdasarkan Gudykunst dan Kim (1992:33) adalah
faktor budaya.
Kesimpulan
Model komunikasi Gudykunst dan Kim membuat kita dapat mengenal
budaya lain secara lebih dalam. Dengan komunikasi Gudykunst and Kim ini juga
kita dalam mempelajari dan mengetahui latar belakang suatu budaya , agama ,
suku , lingkungan , pendidikan , dll . Akan tetapi model komunikasi ini seringkali
menimbulkan kesalahpahaman dan konflik akibat perbedaan latar belakang
budaya.
Daftar Pustaka
Angga Mahendra. 2011 : Komunikasi Antaretnik Pada Masyarakat Multietnik Di
Kawasan Sunan Ampel Surabaya Dalam Kehidupan Bertetangga.
http://journal.unair.ac.id//
Liliweri, Alo. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2003.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya:
Bandung. 2005.
Sage. Biografi William B. Gudykunst. Diambil dari
http://www.sagepub.com/authorDetails.nav?contribId=528100; Internet.
Sihabuddin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antarbudaya, Satu Perspektif
Multidimensi. Jakarta: Bumi Aksara,
The University of Oklahoma.Biografi Young Yun Kim. Diambil dari
http://cas.ou.edu/young-Kim; Internet.
.

More Related Content

What's hot

Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theorymankoma2013
Ā 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
Teddy Ayomi
Ā 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
Eka Kristina Dewi
Ā 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
mankoma2012
Ā 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
Kentos2069
Ā 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
Ā 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Salma Van Licht
Ā 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theory
mankoma2012
Ā 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
Teddy Ayomi
Ā 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
Ā 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosialmankoma2013
Ā 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
mankoma2012
Ā 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
mankoma2012
Ā 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Diniyah Hidayati
Ā 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan makna
Restuads
Ā 
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
Diana Amelia Bagti
Ā 
Interpersonal Deception Theory
Interpersonal Deception TheoryInterpersonal Deception Theory
Interpersonal Deception Theory
Yusmitha Febrina
Ā 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting mankoma2013
Ā 
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijo
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijoAnalisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijo
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijo
Toto Haryadi
Ā 
Teori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasiTeori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasi
Restuads
Ā 

What's hot (20)

Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
Ā 
Teori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapanTeori Pelanggaran harapan
Teori Pelanggaran harapan
Ā 
7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi7 Tradisi Komunikasi
7 Tradisi Komunikasi
Ā 
Teori Dramaturgi
Teori DramaturgiTeori Dramaturgi
Teori Dramaturgi
Ā 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
Ā 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
Ā 
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellentPpt model model komunikasi kelompok excellent
Ppt model model komunikasi kelompok excellent
Ā 
ABX Newcomb Theory
ABX Newcomb TheoryABX Newcomb Theory
ABX Newcomb Theory
Ā 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
Ā 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
Ā 
Penetrasi Sosial
Penetrasi SosialPenetrasi Sosial
Penetrasi Sosial
Ā 
Uncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction TheoryUncertainty Reduction Theory
Uncertainty Reduction Theory
Ā 
Stand Point Theory
Stand Point TheoryStand Point Theory
Stand Point Theory
Ā 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
Ā 
Teori pengelolaan makna
Teori pengelolaan maknaTeori pengelolaan makna
Teori pengelolaan makna
Ā 
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi SosialPSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
PSIKOLOGI SOSIAL - Komunikasi Sosial
Ā 
Interpersonal Deception Theory
Interpersonal Deception TheoryInterpersonal Deception Theory
Interpersonal Deception Theory
Ā 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
Ā 
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijo
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijoAnalisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijo
Analisis iklan sampoerna hijau versi es kacang ijo
Ā 
Teori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasiTeori koorientasi organisasi
Teori koorientasi organisasi
Ā 

Similar to Komunikasi antar budaya

UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docxUAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
Vivivanesa1
Ā 
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiKomunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
putiandinis
Ā 
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptxProses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Vivivanesa1
Ā 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
ardeliatriyaniPutri
Ā 
Kepdas epi.13
 Kepdas epi.13 Kepdas epi.13
Kepdas epi.13
fadzan
Ā 
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
SheilanAlghira
Ā 
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdf
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdfDiva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdf
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdf
Diva Lovelia
Ā 
Diva lovelia Widitami Putri 44222010287ppt
Diva lovelia Widitami Putri 44222010287pptDiva lovelia Widitami Putri 44222010287ppt
Diva lovelia Widitami Putri 44222010287ppt
Diva Lovelia
Ā 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanOkta-Shi Sama
Ā 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuIchan32
Ā 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
Diana Nurmalasari
Ā 
Komsos
KomsosKomsos
Komsosanthiie
Ā 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
LSP3I
Ā 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Nur Arifaizal Basri
Ā 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
2210130220024
Ā 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
2210130220024
Ā 
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
DaffaAchmadJabir
Ā 
10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistory10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistoryIda Putri
Ā 
Konseling lintas sosial
Konseling lintas sosialKonseling lintas sosial
Konseling lintas sosial
SarahBela25
Ā 

Similar to Komunikasi antar budaya (20)

UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docxUAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
UAS SOSIOLOGI KOMUNIKASI_KELOMPOK 1.docx
Ā 
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasiKomunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Komunikasi antarbudaya dan komunikasi organisasi
Ā 
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptxProses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Proses Komunikasi dalam Sosial.pptx
Ā 
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHANPERBEDAAN  KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
PERBEDAAN KARAKTER DALAM BERINTERAKSI SOSIAL YANG MENYEBABKAN PERPECAHAN
Ā 
Kepdas epi.13
 Kepdas epi.13 Kepdas epi.13
Kepdas epi.13
Ā 
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
JURNAL ANTROPOLOGI KOMUNIKASI
Ā 
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdf
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdfDiva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdf
Diva Lovelia Widitami Putri tugas sosiologi komunikasi.pdf
Ā 
Diva lovelia Widitami Putri 44222010287ppt
Diva lovelia Widitami Putri 44222010287pptDiva lovelia Widitami Putri 44222010287ppt
Diva lovelia Widitami Putri 44222010287ppt
Ā 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatan
Ā 
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmuPerspektif komunikasi sebagai ilmu
Perspektif komunikasi sebagai ilmu
Ā 
Overview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu KomunikasiOverview Ilmu Komunikasi
Overview Ilmu Komunikasi
Ā 
Komsos
KomsosKomsos
Komsos
Ā 
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianKomunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan Kekinian
Ā 
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budayaPengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Pengertian masyarakat dan kaitannya dengan konseling lintas budaya
Ā 
Komunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoranKomunikasi perkantoran
Komunikasi perkantoran
Ā 
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdfK1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
K1_pengantar komunikasi pendidikan (1).pdf
Ā 
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdfKelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Kelompok 1_Pengantar Komunikasi Pendidikan.pdf
Ā 
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad JabirISB abstrak Daffa Achmad Jabir
ISB abstrak Daffa Achmad Jabir
Ā 
10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistory10 learn theoryhistory
10 learn theoryhistory
Ā 
Konseling lintas sosial
Konseling lintas sosialKonseling lintas sosial
Konseling lintas sosial
Ā 

Recently uploaded

PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
ahmad Subbanul
Ā 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
gustin17
Ā 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
Ā 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
Ā 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
Ā 
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
AmruRevanda
Ā 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
Ā 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
Ā 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
Ā 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
Ā 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
Ā 

Recently uploaded (11)

PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARANPAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
PAPARAN PERIZINAN MELALUI OSS RBA DAN PANDUAN PENDAFTARAN
Ā 
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptxKesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Kesejahteraan hewan (KESRAWAN) dalam pemotongan hewan kurban.pptx
Ā 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Ā 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Ā 
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Ā 
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Pendidikan Politik Bagi Perempuan Dalam Pemilu 2024
Ā 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Ā 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
Ā 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Ā 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
Ā 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
Ā 

Komunikasi antar budaya

  • 1. TUGAS TEORI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN (Model Komunikasi Antar Budaya William B. Gudykunst & Young Yun Kim) OLEH I K B A R G2C114044 JURUSAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015
  • 2. 1. Alasan Penulis Memilih Model Komunikasi Antar Budaya William B. Gudykunst & Young Yun Kim Dalam ilmu komunikasi sebenarnya terdapat ratusan model komunikasi. Penyusun tidak mungkin membahas model-model tersebut satu persatu. Setiap model mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing berdasarkan konsep penggunaannya dalam kehidupan nyata. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun memilih Model Komunikasi William B. Gudykunst & Young Yun Kim sebagai Model Komunikasi yang relevan dengan konteks Komunikasi Antar Budaya dikarenakan di dalam model tersebut dapat merefleksikan suatu proses dan fenomena komunikasi antar budaya secara rinci dan kompleks. Model Komunikasi William B. Gudykunst & Young Yun Kim memberikan pemahaman bahwa Budaya dan komunikasi merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, oleh karena seluruh perbendaharaan perilaku dan komunikasi kita sangat bergantung pada budaya tempat kita dibesarkan.Oleh karena itu, membahas mengenai model komunikasi antar budaya merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Model komunikasi ini juga memberikan pemahaman yang lebih tentang perbedaan budaya yang mempengaruhi praktek komunikasi sehingga kelak kita dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang yang berbeda budaya. Model komunikasi ini juga Sebagai salah satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-keslahpahaman akibat perbedaan budaya adalah dengan mengerti atau paling tidak mengetahui bahasa dan perilaku budaya orang lain,
  • 3. mengetahui prinsip-prinsip komunikasi lintas budaya dan mempraktikannya dalam berkomunikasi dengan orang lain. 1. Biografi Singkat William B. Gudykunst & Young Yun Kim Dr. Young Yun Kim adalah seorang Profesor di Departemen Komunikasi, di Universitas Oklahoma, Norman.Dia menyelesaikan gelar komunikasi Ph.D dari Northwestern University di Evanston, Illinois.Prof. Kim mengajar sarjana dan pascasarjana serta tesis untuk doktor di bidang antarbudaya / komunikasi antaretnis / antarras.Prof. Kim telah menerbitkan lebih dari 100 bab buku dan artikel referensi dalam jurnal akademik. Sebagai penulis atau editor, ia telah menghasilkan 11 buku antarbudaya termasuk Becoming Intercultural(Sage, 2001) dan Communicating with Strangers (4th ed., McGraw-Hill, 2003, dengan W. Gudykunst). Dia adalah anggota dari Asosiasi Komunikasi Internasional dan Presiden-Elect dari Akademi Internasional untuk Penelitian Antarbudaya. William B. Gudykunst (Ph.D., Minnesota, 1977) adalah Profesor Speech Communicationdi College of Communications, California State University, Fullerton. Dia sangat terkenal dalam disiplin dan merupakan salah satu penulis yang paling produktif di bidang komunikasi antar budaya dan teori komunikasi manusia. Gudykunst telah menulis dan menyunting sejumlah karya untuk Sage Publication, termasuk Handbook of Intercultural and International Communication, dan Bridging Differences: Effective Intergroup Communication, serta teks Building Bridges: Interpersonal Skills for a Changing World dan Communicating with Strangers: An Approach to Intercultural Communication. Ia
  • 4. meninggal pada tanggal 20 Januari di South Coast Medical Center setelah menderita stroke pada usia 57 tahun. 2. Dasar Teori Model ini sebenarnya merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang asing. Meskipun model ini juga tetap berlaku pada setiap orang, karena pada dasarnya tidak ada dua orang yang mempunyai latar budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya yang persis sama. Asumsi dari model ini adalah dua orang sejajar dalam berkomunikasi masing-masing dari mereka berperan sebagai pengirim sekaligus sebagai penerima atau keduanya sebagai penyandian (encoding) dan penyandian balik (decoding). Oleh karena itu kita dapat melihat bahwa pesan dari seseorang merupakan umpan balik untuk yang lainnya. Faktor- faktor tersebut adalah filter yang membatasi prediksi yang kita buat mengenai bagaimana orang lain mungkin menanggapi perilaku komunikasi kita, sehingga mempengaruhi cara kita menyandi pesan. Filter ini membatasi rangsangan apa yang kia perhatikan dan bagaimana kita menafsirkan rangsangan tersebut. Faktor budaya menjelaskan kemiripan dan perbedaan budaya, agama, bahasa, individualitas, kolektivitas, yang mempengaruhi nilai dan norma dalam berkomunikasi. Pengaruh sosio budaya menyangkut proses penataan sosial, yaitu keanggotaan dalam kelompok, konsep diri, peran, dan definisi kita tentang hubungan antar pribadi. Faktor psikobudaya menyangkut tentang penataan pribadi
  • 5. seperti stereotip dan sikap terhadap kelompok orang lain. Lingkungan berpengaruh, dilihat dari segi lokasi geografis, iklim, situasi, arsitektural, dan persepsi kita atas lingkungan tersebut. Pengaruh-pengaruh budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya berfungsi sebagai filter konseptual untuk menyampaikan maupun meyandi balik pesan. Pengaruh budaya dalam model ini meliputi faktor-faktor yang yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya pandangan dunia (agama), bahasa, sikap terhadap manusia, dsb. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi nilai, norma, dan aturan dalam perilaku komunikasi kita. Salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim adalah lingkungan. Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi balik pesan. Oleh karena itu, antara dua orang komunikator mungkin mempunyai persepsi dan orientasi yang berbeda terhadap lingkungan, mereka mungkin menafsirkan perilaku dengan cara yang berbeda dalam situasi yang sama. 3. Analisis Model Gudykunst & Kim Dalam Memahami Komunikasi Antarbudaya Model komunikasi menurut William B.Gudykunst dan Young Yun Kim merupakan model komunikasi antarbudaya, yakni komunikasi antara orang-orang yang berasal dari budaya berlainan, atau komunikasi dengan orang asing (stranger).
  • 6. E l e m e n - E l e m e n P r o s e s K o m u n i k a s i 1. Pengirim (sender/encoder)= orang yang memberikan pesan 2. Penerima (receiver/decoder)= sasaran/tujuan/penyandi balik 3. Pesan (messsage) = sesuatu yang disampaikan atau dikomunikasikan 4. Umpan Balik (feedback) Menurut gambaran Model Komunikasi Gudykunst dan Kim, kedudukan sender/decoder dengan receiver/decoder adalahsama. Pribadi A dan Pribadi B dapat berperan sebagai pengirim sekaligus penerima.Masing-masing pribadi dapat melakukan penyandian pesan sekaligus penyandian balik pesan. Pesan dari pribadi A dapat juga menjadi umpan balik bagi pribadi B, begitu pula sebaliknya. Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian dan penyandian balik terhadap pesan merupakan suatu proses interaktif yang dipengaruhi oleh filterā€filter konseptual yang dikategorikan menjadi faktorā€faktor kultur, sosiokultur dan psikokultur yang nampak pada lingkaran dengan garis putusā€putus. Garis putusā€putus itu sendiri menggambarkan bahwa ketiga faktor ini saling
  • 7. berhubungan dan mempengaruhi. Selain itu, kedua individu yang terlibat juga terletak dalam suatu kotak dengan garis putusā€putus yang berarti mewakili pengaruh lingkaran. Hal ini sekali lagi menggambarkan bahwa lingkaran tersebut bukanlah suatu sistem tertutup. Pengaruh kultur dalam model ini meliputi penjelasan mengenai kemiripan dan perbedaan budaya, misalnya pandangan dunia, bahasa, sikap kita terhadap manusia (individualisme atau kolektivisme) yang akan mempengaruhi perilaku komunikasi kita. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Komunikasi (Filter-Filter Konseptual) Dalam penyampaian pesan, ada factor-faktor yang mempengaruhi receiver untuk menanggapi pesan itu. Faktor-faktor tesebut berupa filter-filter konseptual yang terdiri dari: 1. Faktor Budaya Meliputi faktor-faktor yang menjelaskan kemiripan dan perbedaan budaya.(Agama, budaya, sikap, bahasa). Contoh: Ketika kita harus memilih mau peduli dengan individu atau dengan kelompok. 2. Faktor Sosiobudaya Pengaruh yang menyangkut proses penataan social (keanggotaan, kelompok, konsep diri, ekspektasi diri). Pengaruh sosiokultur akan nampak pada proses penataan sosial yang berkembang berdasarkan interaksi dengan orang lain ketika polaā€pola perilaku menjadi konsisten dengan berjalannya waktu. Ada
  • 8. empat faktor utama dalam sosiobudaya, antara lain: keanggotaan kita dalam kelompok sosial, konsep diri kita, ekspektasi peran kita, dan definisi kita mengenai hubungan antar pribadi. Contoh: Jika kita menjadi ketua dalam suatu organisasi, tentunya konsep diri dan ekspektasi diri kita sangat tinggi. 3. Faktor Psikobudaya Dimensi psikokultur mencakup proses penataan pribadi. Penataan pribadi ini adalah proses yang memberi stabilitas pada proses psikologis. Faktorā€faktor dalam psikobudaya adalah stereotip dan sikap terhadap kelompok lain. Kedua faktor ini akan menciptakan pengharapan mengenai bagaimana orang lain akan berperilaku, dan pada akhirnya akan mempengaruhi cara kita menafsirkan stimulus yang datang dan prediksi kita tentang perilaku orang lain. Contoh: Etnosentrisme (menafsirkan perilaku orang lain dengan pemikiran diri sendiri dan ingin orang lain berlaku sama seperti kita). 2. Faktor Lingkungan Lingkungan akan mempengaruhi kita dalam melakukan penyandian dan penyandian balik suatu pesan. Yang dimaksudkan dengan lingkungan ialah mencakup iklim, lokasi geografis, lingkungan fisik, dan persepsi kita atas suatu lingkungan. Contoh: Seorang Amerika Utara dan seorang warga Kolombia yang memiliki cara pandang berbeda tentang ruang keluarga..(Bagi orang Amerika ruang
  • 9. keluarga adalah tempat berkumpul dan bercanda (informal), bagi orang Kolombia, ruang keluarga adalah tempat formal). Menurut Gudykunst dan Kim, penyandian pesan dan penyandian-balik pesan merupakan proses interaktif yang dipengaruhi oleh filter-filter konspetual yang dikategorikan menjadi faktor-faktor budaya, sosiobudaya, psikobudaya dan faktor lingkungan. Lingkaran paling dalam, yang mengandung interaksi antara penyandian pesan paling dalam, yang mengandung interaksi antara penyandian pesan dan penyandian pesan balik pesan, dikelilingi tiga lingkaran lainnya yang merepresentasikan pengaruh budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya. Ketiga lingkaran dengan garis putus-putus mencerminkan hubungan faktor-faktor yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi.Lingkungan merupakan salah satu unsur yang melengkapi model Gudykunst dan Kim. Lingkungan mempengaruhi kita dalam menyandi dan menyandi balik pesan. Garis putus-putus yang melambangkan lingkungan merupakan pembuktian bahwa lingkungan tersebut bukanlah daerah tertutup atau terisolasi. Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Gudykunst dan Kim Kelebihan Kekurangan Menambah pengetahuan antar budaya Sering muncul kesalahpahaman Memperbesar toleransi antar budaya Dapat memicu terjadinya konflik Memperluas pergaulan Tidak ada media
  • 10. Model Komunikasi Gudykunst dan Kim telah menjawab bagaimana pengaruh budaya sangat besar dalam komunikasi antar manusia. Namun, model komunikasi ini seringkali menimbulkan kesalahpahaman dan konflik akibat perbedaan latar belakang budaya, serta tidak dijelaskannya media yang digunakan dalam proses komunikasi antarbudaya. Tidak ada model yang benar atau salah. Setiap model hanya dapat diukur berdasarkan kemanfaatannya ketika dihadapkan dengan dunia nyata, khususnya ketika digunakan untuk menjaring data dalam penelitian. Selain itu, model yang dirancang, unsur-unsur model dan hubungan antara berbagai unsur tersebut, bergantung pada perspektif yang digunakan oleh si pembuat model. Pandangan dari suatu perspektif akan menampilkan dimensi ā€“ dimensi tertentu, sementara pengamatan dari sudut pandang berbeda akan menyoroti aspek ā€“ aspek komunikasi yang berbeda pula. Mengkaji komunikasi antarbudaya memiliki banyak manfaat yang dapat kita peroleh, terlebih dalam tata cara kita berkomunikasi dan menyikapi perilaku seseorang atau kelompok yang berbeda budaya dengan kita. Oleh karena itu, wawasan ini menjadi penting dalam proses interaksi kita dengan sesama manusia. 4. Contoh Kasus Dalam Penelitian Penelitian ini melibatkan tiga orang pria penduduk kampung Ampel dari 3 etnis berbeda sebagai informan yang diwawancarai. Informan pertama adalah Muhammad Atamimi, Tamim adalah Warga Negara Indonesia keturunan Arab yang lahir dan besar di kawasan Ampel. Tamim merupakan warga lama
  • 11. Kelurahan Ampel yang cukup mengerti tentang kehidupan di Kawasan Ampel. Karena termasuk warga lama di kawasan Ampel, Tamim cukup dikenal oleh masyarakat di daerah Ampel. Dalam kesehariannya Tamim berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia dan juga bahasa Jawa. Informan kedua adalah Rudolf Nikiyuluw yang berusia empat puluh tujuh tahun. Pria yang akrab disapa Rudolf ini adalah pria keturunan Cina. Rudolf termasuk keturunan etnis Cina peranakan, karena nenek dari Ayah Rudolf berasal dari etnis jawa. Dalam hal melakukan komunikasi antaretnik sudah menjadi kebiasaan sehari-hari baginya. Ditambah lagi Rudolf juga bertempat tinggal di kawasan Ampel. Dalam kesehariannya saat berkomunikasi dengan etnis selain Cina Rudolf menggunakan bahasa Jawa campuran bahasa Indonesia. Informan ketiga adalah seorang pria yang berasal dari etnis Madura asli yang bernama Achmad Sobari. Pria yang akrab disapa Cak Bari ini berusia empat puluh dua tahun. Cak Bari yang asli Madura ini berasal lahir dan besar di daerah Pamekasan, pada usia dua puluh tahun beliau merantau ke Surabaya untuk mencari kerja. Cak Bari bertempat tinggal di kawasan Ampel sudah sekitar lima belas tahun. Dalam kehidupan sehari-hari Cak Bari berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa campur Indonesia dengan logat Madura yang masih melekat. Karena sudah sering berganti-ganti majikan dari etnis lain, Cak Bari sudah terbiasa dalam melakukan komunikasi antaretnik. Informan pertama yaitu Pak Tamim yang beretnis Arab, telah terbiasa dengan komunikasi antaretnis. Dalam kehidupan keseharian di lingkungan sosialnya, Pak Tamim telah terpapar oleh kehidupan antaretnis dimana warga RT-
  • 12. nya terdiri dari individu-individu dari berbagai etnis, salah satunya adalah Madura. Hal ini dapat dilihat dari petikan wawancara berikut: "Ya paling-paling ngobrol sama tetangga mas, kalo gak ya ngobrol sama orang-orang waktu kegiatan RT. Kebetulan di RT saya memang ada etnis lain juga mas, ketua RTnya aja orang Madura mas" Adapun interaksi yang terjadi seringkali merupakan interaksi secara tatap muka dalam bentuk obrolan mengenai kehidupan sehari-hari seperti berita yang tayang di televisi, politik, olahraga, dan juga permasalahan di lingkungan tempat mereka tinggal. Gambaran interaksi ini dibuktikan dalam wawancara berikut: "..Ya Paling obrolan sehari-hari mas.. masalah berita di TV kayak berita politik, olahraga, ekonomi, trus masalah lingkungan sekitar, kadang ya masalah kegiatan RT." Dalam menanggapi karakteristik etnis lain yang berbeda dengan etnisnya, Pak Tamim mengungkapkan pendapatnya sebagaimana dapat dilihat dalam kutipan di bawah ini: "Emm.. Kalo menurut saya orang Cina itu lebih tertutup mas, biasanya kalo ngobrol sama orang itu seperlunya, Nah kalo orang Madura itu kebanyakan wataknya keras mas, gampang tersinggung orangnya, apalagi kalo ngomong itu blak-blakan kadang kayak gak punya aturan gitu mas." Jika ditelaah, dapat dilihat dari kutipan di atas bahwa adanya stereotipe yang tercipta dari dalam diri Pak Tamim berkenaan dengan interaksinya terhadap etnis lain seperti etnis Madura dan Cina. Dalam model komunikasi antar manusia yang ditarik dari ranah komunikasi antarkultur, Gudykunst dan Kim (1992:33) mengemukakan bahwa ada beberapa filter yang mempengaruhi proses penyandian
  • 13. pesan dan penyandian balik pesan yaitu budaya, sosiobudaya, dan psikobudaya. Stereotipe sendiri, termasuk pada faktor psikobudaya. Berbeda dengan informan pertama, informan kedua yaitu Pak Rudolf berasal dari etnis Cina. Interaksi antarbudaya yang dilakukannya adalah dengan orang-orang yang ada di sekitarnya seperti tetangga, pegawai, dan pelanggan tokonya. Lebih jauh lagi, informan kedua mengungkapkan bahwa dari semua etnis yang ada di daerah Ampel, beliau paling sering berinteraksi dengan orang dari etnis Madura yang tidak lain adalah pegawainya sendiri dengan bahasan seringkali mengenai permasalahan yang biasa terjadi di dalam bisnisnya. Penjabaran ini dapat dilihat dalam beberapa kutipan wawancara di bawah ini: "ā€¦Biasaā€™e seh yo omong-omongan mbek tetangga, mbek pegawaiku,mbek langganan, lek gak yo mbek pedagang liyo mas." "Biasaā€™e yo mbek wong Meduro mas." "Soale pegawaiku semua wong Meduro mas, ketemune yo setiap hari mas.ā€ "Biasaā€™e yo masalah sehari-hari ae mas, lek gak yo masalah dagangan." Masih berkenaan dengan model interaksi yang diungkapkan oleh Gudykunst dan Kim (1992:33), dari ketiga faktor yang mempengaruhi proses penyandian pesan dan penyandian balik pesan, dapat dilihat kutipan di bawah ini terjadi kendala komunikasi yang berkenaan dengan bahasa, dimana menurut Gudykunst dan Kim berada pada lingkar faktor budaya: "Paling yo kendala bahasa ae seh mas, soale kadang onok istilah-istilah etnis laine sing ndak ngerti mas." "ā€¦Yaā€™apa mas yo.. Yo pokokā€™e istilah-istilah Meduro sing aku ga ngerti mas. Aku yo bingung njelasnoā€™e mas.. Hahaha.." Informan yang terakhir memiliki nama panggilan Cak Bari, berasal dari etnis Madura. Dalam kesehariannya, komunikasi antaretnis yang paling sering
  • 14. dilakukan adalah dengan etnis Arab yang mayoritas merupakan tetangganya sendiri. Dalam berkomunikasi, seringkali yang dibahas adalah mengenai agama, yang dikarenakan adanya kesamaan agama antara Cak Bari dengan tetangga- tetangganya yang berasal dari etnis Arab. Berikut kutipan wawancara yang mengungkapkan keseharian Cak Bari dalam berkomunikasi antar etnis: "ā€¦Saya lebih seringnya itu sama Orang Arab mas, soalnya tetangga-tetangga saya kebanyakan orang Arab." "Saya itu lebih seringnya ngobrol masalah seputar agama mas. Karena memang lebih seringnya saya komunikasi dengan orang Arab." Dalam kutipan kedua di atas, dapat dilihat adanya kesamaan pandangan dalam kepercayaan yang dianut oleh Cak Bari dan tetangga-tetangganya yang mayoritas adalah etnis Arab. Serupa dengan informan kedua, faktor yang mempengaruhi komunikasi berdasarkan Gudykunst dan Kim (1992:33) adalah faktor budaya. Kesimpulan Model komunikasi Gudykunst dan Kim membuat kita dapat mengenal budaya lain secara lebih dalam. Dengan komunikasi Gudykunst and Kim ini juga kita dalam mempelajari dan mengetahui latar belakang suatu budaya , agama , suku , lingkungan , pendidikan , dll . Akan tetapi model komunikasi ini seringkali menimbulkan kesalahpahaman dan konflik akibat perbedaan latar belakang budaya.
  • 15. Daftar Pustaka Angga Mahendra. 2011 : Komunikasi Antaretnik Pada Masyarakat Multietnik Di Kawasan Sunan Ampel Surabaya Dalam Kehidupan Bertetangga. http://journal.unair.ac.id// Liliweri, Alo. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. PT Remaja Rosda Karya: Bandung. 2005. Sage. Biografi William B. Gudykunst. Diambil dari http://www.sagepub.com/authorDetails.nav?contribId=528100; Internet. Sihabuddin, Ahmad. 2011. Komunikasi Antarbudaya, Satu Perspektif Multidimensi. Jakarta: Bumi Aksara, The University of Oklahoma.Biografi Young Yun Kim. Diambil dari http://cas.ou.edu/young-Kim; Internet. .