1. Kaum Quraisy semakin menindas umat Islam di Mekah, sehingga Rasulullah menerima perintah Allah untuk berhijrah ke Madinah.
2. Dakwah Rasulullah di Mekah ditentang hebat, termasuk pemulauan dan rancangan pembunuhan terhadap baginda.
3. Di Madinah, penentangan terus berlaku melalui pelbagai siasat seperti fitnah, hinaan, dan peperangan untuk menghalang perkembangan ajaran Islam.
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talibamiraaa96
Pada tahun 661 Masihi, khalifah keempat Islam yaitu Saidina Ali bin Abi Talib wafat setelah dibunuh oleh Abdul Rahman bin Muljam di Kufah. Pembunuhan ini terjadi ketika ia hendak menunaikan salat subuh di masjid.
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan IslamEzad Azraai Jamsari
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Pengajian islam zaman umawiyyah dan abbasiyyahmzaidin
Perkembangan pengajian Islam di zaman Umawiyyah dan Abbasiyah ditandai dengan berkembangnya empat institusi pendidikan utama yaitu masjid, istana, madrasah dan perpustakaan. Zaman Abbasiyah menyaksikan puncak kegemilangan ilmu pengetahuan dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Imam Bukhari, Muslim, dan Ghazali. Faktor utama perkembangan ilmu antaranya adalah dukungan khalifah dan kreativitas cendek
1. Kaum Quraisy semakin menindas umat Islam di Mekah, sehingga Rasulullah menerima perintah Allah untuk berhijrah ke Madinah.
2. Dakwah Rasulullah di Mekah ditentang hebat, termasuk pemulauan dan rancangan pembunuhan terhadap baginda.
3. Di Madinah, penentangan terus berlaku melalui pelbagai siasat seperti fitnah, hinaan, dan peperangan untuk menghalang perkembangan ajaran Islam.
Khalifah Uthman Bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Talibamiraaa96
Pada tahun 661 Masihi, khalifah keempat Islam yaitu Saidina Ali bin Abi Talib wafat setelah dibunuh oleh Abdul Rahman bin Muljam di Kufah. Pembunuhan ini terjadi ketika ia hendak menunaikan salat subuh di masjid.
Zaman Jahiliyyah dan Nabi Muhammad SAW Sebelum Kedatangan IslamEzad Azraai Jamsari
Nota perkuliahan PBJJ bagi kursus PPPY1272 Fiqh Sirah, kursus WAJIB dari Jabatan Pengajian Arab dan Tamadun Islam, Fakulti Pengajian Islam, Universiti Kebangsaan Malaysia.
Pengajian islam zaman umawiyyah dan abbasiyyahmzaidin
Perkembangan pengajian Islam di zaman Umawiyyah dan Abbasiyah ditandai dengan berkembangnya empat institusi pendidikan utama yaitu masjid, istana, madrasah dan perpustakaan. Zaman Abbasiyah menyaksikan puncak kegemilangan ilmu pengetahuan dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Imam Bukhari, Muslim, dan Ghazali. Faktor utama perkembangan ilmu antaranya adalah dukungan khalifah dan kreativitas cendek
1. Kaum Muslimin terpaksa berhijrah ke Habsyah untuk melarikan diri dari penganiayaan dan penderaan kaum Quraisy di Mekah.
2. Raja Habsyah dikenali sebagai pemimpin yang adil, jadi mereka mendapat perlindungan di sana.
3. Kaum Quraisy menghantar utusan untuk meminta Raja Habsyah menyerahkan kaum Muslimin, tetapi usaha mereka gagal setelah Raja mendengar kedua-belah pihak.
Dokumen ini membahas tujuh imam qiraat (metode bacaan Al-Quran) yang paling terkenal yaitu Nafi', Ibnu Kathir, Abu 'Amr, Abu 'Aaamir, 'Aasim, Hamzah dan Al-Kisai yang masing-masing memiliki riwayat (jalur penyampaian). Di Malaysia, metode bacaan Al-Quran yang digunakan adalah qiraat 'Aasim dari riwayat Hafsh.
Bab 1 membahaskan pengertian Sejarah dan Fiqh Sirah, faedah mempelajari Fiqh Sirah, serta sumber-sumber utama Fiqh Sirah seperti al-Quran, al-Sunnah, kitab-kitab al-Shama'il dan Sirah. Bab ini juga memperkenalkan beberapa karya klasik dan modern yang mengangkat topik Fiqh Sirah.
Rasulullah SAW lahir di Mekah pada tahun 571 Masihi dan berasal dari keturunan bangsawan Quraisy. Beliau menjadi yatim pada usia muda dan dibesarkan oleh berbagai kerabat. Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan janda kaya bernama Khadijah. Pada usia 40 tahun, beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira dan dilantik menjadi rasul oleh Allah untuk menyampaikan agama Islam
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAHFarra Shahirra
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Ulum Hadis merujuk kepada kaedah-kaedah yang digunakan untuk menilai sanad dan matan hadis, manakala Hadis Dirayah adalah ilmu untuk mengetahui keadaan sanad dan matan serta perkara berkaitan untuk menerima atau menolak hadis. Ilmu ini berkembang seiring dengan perkembangan Hadis Riwayah untuk membendung pemalsuan hadis.
Islam masa Khulafaur Rasyidin dipimpin oleh empat khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Khalifah pertama Abu Bakar berhasil menyatukan kembali umat Islam dan memperluas wilayah kekuasaan Islam melalui sistem pemerintahan kekhalifahan.
1. Kaum Muslimin terpaksa berhijrah ke Habsyah untuk melarikan diri dari penganiayaan dan penderaan kaum Quraisy di Mekah.
2. Raja Habsyah dikenali sebagai pemimpin yang adil, jadi mereka mendapat perlindungan di sana.
3. Kaum Quraisy menghantar utusan untuk meminta Raja Habsyah menyerahkan kaum Muslimin, tetapi usaha mereka gagal setelah Raja mendengar kedua-belah pihak.
Dokumen ini membahas tujuh imam qiraat (metode bacaan Al-Quran) yang paling terkenal yaitu Nafi', Ibnu Kathir, Abu 'Amr, Abu 'Aaamir, 'Aasim, Hamzah dan Al-Kisai yang masing-masing memiliki riwayat (jalur penyampaian). Di Malaysia, metode bacaan Al-Quran yang digunakan adalah qiraat 'Aasim dari riwayat Hafsh.
Bab 1 membahaskan pengertian Sejarah dan Fiqh Sirah, faedah mempelajari Fiqh Sirah, serta sumber-sumber utama Fiqh Sirah seperti al-Quran, al-Sunnah, kitab-kitab al-Shama'il dan Sirah. Bab ini juga memperkenalkan beberapa karya klasik dan modern yang mengangkat topik Fiqh Sirah.
Rasulullah SAW lahir di Mekah pada tahun 571 Masihi dan berasal dari keturunan bangsawan Quraisy. Beliau menjadi yatim pada usia muda dan dibesarkan oleh berbagai kerabat. Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan janda kaya bernama Khadijah. Pada usia 40 tahun, beliau menerima wahyu pertama di Gua Hira dan dilantik menjadi rasul oleh Allah untuk menyampaikan agama Islam
Pengenalan ulum hadis-HADIS RIWAYAH & HADIS DIRAYAHFarra Shahirra
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Ulum Hadis merujuk kepada kaedah-kaedah yang digunakan untuk menilai sanad dan matan hadis, manakala Hadis Dirayah adalah ilmu untuk mengetahui keadaan sanad dan matan serta perkara berkaitan untuk menerima atau menolak hadis. Ilmu ini berkembang seiring dengan perkembangan Hadis Riwayah untuk membendung pemalsuan hadis.
Islam masa Khulafaur Rasyidin dipimpin oleh empat khalifah pertama setelah wafatnya Nabi Muhammad, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Khalifah pertama Abu Bakar berhasil menyatukan kembali umat Islam dan memperluas wilayah kekuasaan Islam melalui sistem pemerintahan kekhalifahan.
LEMBAR KERJA RESUME MODUL KB-1 SKI.pdfEtiRohaeti17
Khulafaur Rasyidin memberikan kontribusi besar bagi perkembangan awal kebudayaan Islam. Pada masa kepemimpinan mereka, terjadi penyebaran agama Islam ke berbagai wilayah, perkembangan bahasa dan sastra Arab, pembangunan pusat-pusat ilmu pengetahuan, dan berkembangnya arsitektur dan seni Islam. Mereka juga meletakkan dasar-dasar administrasi negara dan sistem hukum Islam yang kuat.
Teks tersebut membahas tentang Khulafaur Rasyidin dan metode penyampaian sejarah. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan tentang empat khalifah yang meneruskan ajaran Nabi Muhammad SAW yaitu Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali. Teks tersebut juga menjelaskan beberapa metode penyampaian sejarah seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, timeline, dan peta konsep.
Makalah ini membahas tentang tokoh-tokoh Ahlu Sunnah Waljamaah secara holistik. Tokoh-tokoh yang dibahas meliputi:
1. Abu Hasan al-Asy'ari, pendiri mazhab Asy'ariyah
2. Abu Manshur al-Maturidi, pendiri mazhab Maturidiyyah
Dokumen tersebut membahas tentang Khulafaur Rasyidin yang merupakan empat khalifah yang menggantikan Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin umat Islam. Dokumen tersebut menjelaskan definisi Khulafaur Rasyidin, nama-nama keempat khalifah tersebut, serta sejarah singkat Abu Bakar Ash-Shiddiq sebagai khalifah pertama.
Khulafaurrasyidin adalah empat khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka memimpin dengan penuh kebijaksanaan dan memperluas wilayah kekuasaan Islam.
Khulafaurrasyidin adalah empat khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, yaitu Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka memimpin dengan penuh kebijaksanaan dan keteladanan serta memperluas wilayah dakwah Islam.
Dokumen tersebut membahas sejarah empat khalifah pertama Islam yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali. Mencakup periode setelah wafatnya Nabi Muhammad saw hingga masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib.
1. Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq berhasil menumpas berbagai pemberontakan dan gerakan riddah yang membahayakan keutuhan Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
2. Beliau memerintahkan pengumpulan Al-Quran menjadi mushaf tunggal untuk mencegah hilangnya ayat-ayat suci akibat gugurnya banyak hafal Quran dalam perang.
3. Wilayah kekuasaan Islam diperluas ke berbagai daerah
Dokumen tersebut membahas tentang Khulafaurrasyidin atau keempat khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Mencakup profil singkat keempat khalifah tersebut yaitu Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib beserta prestasi mereka dalam memperluas dan memperkuat Islam.
Dokumen tersebut membahas tentang Khulafaurrasyidin atau keempat khalifah yang memimpin umat Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Mencakup profil singkat keempat khalifah tersebut yaitu Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib beserta prestasi mereka dalam memperluas dan memperkuat Islam.
Similar to Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran islam (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pemerintahan zaman Khulafa’ Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan dan penyebaran islam
1. KOLEJ VOKASIONAL
TEMERLOH
Pemerintahan zaman Khulafa’
Ar-Rasydin, prinsip pemerintahan
dan penyebaran islam
NAMA : MUHAMMAD SHAZWAN ZAFRAN
KURSUS : 1 TEKNOLOGI ELEKTRIK
SEMESTER : 1
NAMA PENSYARAH : USTAZ AHYAT
IBRAHIM
2. ISI KANDUNGAN
Bil Senarai Kandungan
1 Tajuk
2 Senarai Kandungan
3 Pengenalan
4 Prakata / Penghargaan
5 Isi Kandungan :
• Maksud Khulafa‟ Ar-Rasyidin
• Ciri-ciri pemerintahan Khulafa‟ Ar-Rasyidin
• Faktor penyebaran islam pada zaman Khulafa‟ Ar-
Rasyidin
• Strategi penyebaran islam pada zaman Khulafa‟ Ar-
Rasyidin
• Impak penyebaran islam pada zaman Khulafa‟ Ar-
Rasyidin
6 Lampiran :
Peta penyebaran pada zaman Khulafa‟ Ar-rasyidin
7 Penutup
3. PENGENALAN
Khalifah membawa maksud pengganti,kemudian ia digunakan kepada jawatan ketua
umum dalam pentadbiran urusan dunia dan hal ehwal agama selepas Rasulullah SAW. Kerana
itu kedudukan dan taraf seorang khalifah dari segi kuasanya adalah sama sahaja seperti taraf
Rasulullah SAW. Setiap orang hendaklah patuh kepada segala perintahnya. Terdapat empat
orang khalifah yang memerintah negara islam yang berpusat di kota madinah selepas Rasulullah
SAW. Meraka ialah:
Khalifah Abu Bakar
Khalifah Omar Al-Khatab
Khalifah Osman Affan
Khalifah Ali Abi Thalib
Bukan semua orang layak untuk menjadi khalifah, mengikut al-Mawarli kitabnya al-
Hakam al-Suhayyah mengariskan syarat-syarat untuk menjadi seorang khalifah ialah:
1.Seorang lelaki merdeka dan beragama islam.
2.Mempunyai ilmu agama islam yang kukuh.
3.Seseorang itu hendaklah beristiqamah dan adil.
4.Mempunyai kemampuan untuk sesuatu.
5.Tidak mempunyai kecacatan yang boleh menggangu pemikiran
4. PENGHARGAAN
Alhamdulillah,bersyukur ke hadrat ilahi dengan limpah kurnianya dapat juga saya menyiapkan
kerja kursus ini.Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pensyarah saya iaitu Ustaz Ahyat
Ibrahim yang telah memberi saya ruang untuk menyiapkan kerja kursus ini.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua ibu bapa saya iaitu
kerana telah memberi sedikit dorongan dan
sokongan kepada saya bagi menyiapkan kerja kursus ini.
Selain itu,tidak lupa juga kepada rakan seperjuangan saya iaitu Qusyari, Alifh dan
Syazwan Zharfan yang bersusah payah berkongsi maklumat kepada saya dalam menyiapkan
kerja kursus ini.
Saya berharap pihak yang terlibat secara tidak langsung dapat memberi kerjasama dan
terima kasih juga kerana banyak memberi dorongan serta bantuan kepada saya.Saya amat
menghargai atas pertolongan kepada pihak yang berkenaan .
5. Maksud Khulafa‟ Ar-Rasyidin
Istilah Khulafa' ar-Rasyidin berasal dari bahasa Arab, terdiri dari kata Khulafa' dan ar-
Rasyidin. Secara bahasa, kata Khulafa' adalah bentuk jamak dari kata Khalifah yang bererti
"pengganti". Secara istilah, bererti "pemimpin". Sedangkan kata ar-Rasyidin berasal dari kata ar-
Rasyid yang bererti "bijaksana" dan "cerdas" atau juga dapat diertikan "yang mendapat petunjuk
dan mengikuti jalan yang benar".
Dengan demikian, erti dari Khulafa' dan ar-Rasyidin secara harfiah adalah "para pengganti
yang diberi petunjuk". Sedangkan secara istilah, kata Khulafa' ar-Rasyidin bererti "para
pengganti Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat dengan mengikuti petunjuk dan jalan yang
benar dari Allah SWT dan rasul-Nya".
Jelasnya, Khalifah itu bukan menggantikan tugas Nabi Muhammad SAW sebagai rasul,
melainkan menggantikan tugas Nabi Muhammad sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan
Islam.
Selama hidupnya, para khalifah itu tidak menjuluki dirinya dengan gelaran Khulafa' ar-
Rasyidin. Orang-orang selepas merekalah yang memberi gelar dengan nama itu. Para Khalifah
sendiri menjuluki diri mereka dengan istilah sederhana iaitu Khalifah Rasulullah SAW, yang
bererti "pengganti Rasulullah SAW".
6. Khulafa‟ – Khulafa‟ Ar-Rasyidin
1. Khalifah Abu Bakar As-Sidiq ( 11-13 H /.632-634 M ).
Khalifah Abu Bakar merupakan orang yang pertama sekali dilantik menjadi khalifah Islam sesudah
kewafatan Rasulullah SAW.
Abu Bakar dilahirkan di Kota Mekah dua tahun selepas tahun gajah iaitu pada tahun 573 Masihi. Nama
beliau sebenarnya ialah Abdullah bin Abi Qahafah at-Tamimi dari keturunan Bani Tamim. Sebelum Islam beliau
terkenal dengan nama Abdul Kaabah.
Sejak kecil lagi beliau mempunyai peribadi yang mulia, tidak pernah minum arak tidak
pernah berjudi dan tidak pernah juga terlibat dalam kancah Jahiliah seperti mana pemuda-pemuda Arab yang
lain. Beliau juga pernah menjadi pemimpin yang terkemuka dalam kalangan bangsa Arab menyebabkan
beliau disegani dan disanjungi. Beliau juga terkenal sebagai seorang bangsawan lagi dermawan. Sebelum
memeluk Islam, beliau merupakan seorang saudagar yang kaya. Perniagaannya meluas meliputi semua kawasan-
kawasan di Tanah Arab.
Apabila lahirnya agama Islam di Mekah ,beliau telah memeluk Islam dan merupakan orang yang kedua
memeluk Islam selepas Siti Khadijah,isteri Rasulullah. Beliau merupakan seorang yang paling
dekat dengan Rasulullah dan juga sebagai mertua Rasulullah kerana perkahwinan baginda dengan Siti
Aisyah. Setelah memeluk Islam,beliau terkenal dengan panggilan As-Sidiq kerana kepercayaan yang
ditunjukkan kepada baginda mengenai Isra‟ dan Mikraj dan segala peristiwa yang berlaku ke atas
baginda.
Setelah memeluk Islam,beliau memainkan peranan yang penting dalam penyebaran dalam
perkembangan Islam pelindung Baginda dari ancaman orang-orang Quraisy. Umpamanya semasa
baginda berhijrah ke Madinah,beliau sanggup bersembunyi bersama-sama baginda dan mengawal
baginda dalam perjalanan. Begitu juga semasa Rasulullah sedang uzur,beliaulah yang mengetuai umat
Islam dalam apa juga pekara.
Beliau juga mempunyai pengaruh yang amat besar kepada masyarakat Quraisy. Ramai dari kalangan
sahabat-sahabat yang terkemuka memeluk Islam melalui usaha beliau,ini seperti Uthman bin Affan, Abdul
Rahman bin Auf, Saad bin Abi Waqas, Talhah bin Ubaidillah dan lain-lain lagi.
Setelah dilantik menjadi khalifah, beliau banyak memberi sumbangan terhadap agama
Islam,yang mana dengan usahanya itu, Islam dapat tegak dengan kukuhnya. Khalifah Abu Bakar As-Sidiq
memerintah selama dua tahun dua bulan dan sepuluh hari. Beliau wafat pada Malam Selasa,23 hari bulan
Jamadil-akhir tahun Hijrah yang ke-13, bersamaan dengan 22 Ogos 634 Masihi. Pada masa itu beliau
berusia 63 tahun. Ini disebabkan kerana beliau mengidap selsema selama 15 hari. Beliau di makamkan
berhampiran dengan kubur baginda iaitu di Madinah.
7. 2. Khalifah Umar Al-Khattab ( 13-23 H/ 634-644 M ).
Khalifah Umar b. Al-Khattab merupakan khalifah Islam yang kedua selepas khalifahAbu Bakar.
Perlantikannya merupakan wasiat daripada Khalifah Abu Bakar.
Nama penuhnya ialah Umar bin Al-Khatab bin Naufal bin Abdul Uzza bin Rabah
bin.Abdullah bin Qarth bin Razah bin Adiy bin Kaab. Di lahirkan pada tahun 583 M daripada Bani Adi iaitu
salah satu bani dalam kabilah Quraisy yang dipandang mulia ,megah, dan berkedudukan tinggi. Waktu kecilnya
pernah mengembala kambing dan dewasanya beliau berniaga dengan berulang alik ke Syam membawa barang
dagangan. Waktu Jahiliah beliau pernah menjadi pendamai waktu terjadi pertelingkahan hebat antara
kaum keluarganya. Beliau merupakan seorang yang berani,tegas dalam kira bicara,berterus terang menyatakan
fikiran dan pandangannya dalam menghadapi satu-satu masalah. Beliau juga terkenal sebagai
pemidato dan juga ahli gusti.
Saidina Umar memeluk Islam pada tahun ke enam selepas kerasulan nabi. Beliau kemudiannya memberi
sumbangan yang besar terhadap perkembangan Islam. Sebelum ini beliau merupakan musuh ketat kepada Islam
dan sentiasa menghalangi perkembangan Islam. Orang Islam ramai yang berasa takut untuk melakukan ibadah
kerana bimbangkan kepada orang Quraisy yang selalu mengancam dan mengusir mereka. Setelah Umar
memeluk Islam ramai dari kalangan orang-orang Islam yang tidak merasa apa-apa curiga dalam
mengerjakan ibadat. Beliau digelar “Al-Faruq” yang bermaksud orang yang membezakan hak dengan yang
batil. Gelaran ini diberikan oleh Rasulullah semasa beliau membawa sekumpulan umat Islam untuk
bersembahyang di hadapan Kaabah secara terbuka untuk pertama kalinya dalam sejarah Islam. Beliau sendiri
yang menjaganya daripada ganguan orang-orang Quraisy. Nabi Muhammad SAW juga
mengelarkannya sebagai “Abu Hafs” kerana kegagahannya.
Ketika berhijrah ke Madinah, ramai orang Islam yang keluar dari Kota Mekah secara bersembunyi,
tetapi Umar keluar secara berterang-terangan. Pedang di tangannya sedia menghunus kepada
sesiapa sahaja yang cuba menghalangnya.
Ketika khalifah Abu Bakar sedang sakit dan merasa ajalnya akan tiba,beliau memanggil sahabat dan
meninjau fikiran mereka untuk mencari tokoh Islam bagi dilantik menggantikan pentadbiran khalifah.
Abu Bakar mencadangkan nama Umar untuk dicalonkan memegang jawatan itu. Cadangan tersebut
mendapat persetujuandari kalangan sahabat dan orang-orang ramai.
Selepas memerintah negara Islam selama 10 tahun 6 bulan dan 4 hari, beliau pun wafat pada
malam Rabu di akhir bulan Zulhijjah tahun 23 Hijrah sewaktu berumur 63tahun. Beliau mati kerana
ditikam oleh Abu Lu‟luah bangsa Parsi yang beragamaMajusi. Beliau dimakamkan berhampiran dengan makam
Rasulullah dan Abu Bakar di Madinah.
8. 3. Khalifah Uthman B.Affan ( 23-35 H /644-656 M )
Khalifah Uthman merupakan khalifah Islam yang ketiga selepas Khalifah Abu Bakar As-
Siddiq dan Khalifah Umar Al-Khattab. Beliau dilantik menjadi khalifah melalui persetujuan
orang ramai.
Nama beliau sebenarnya ialah Uthman bin Affan bin Abul-As yang mana beliau dilahirkan ketika
baginda Nabi Muhammad S.A.W berumur 5 tahun. Uthman merupakan seorang bangsawan dari
golongan Quraisy dari Bani Ummaiyah. Beliau terkenal sebagai seorang yang lemah lembut,
pemurah dan baik hati. Beliau merupakan salah seorang dari saudagar yang terkaya di Tanah Arab.sehingga
beliau digelarkan dengan gelaran “Al-Ghani”. Selepas memeluk Islam beliau banyak mendermakan hartanya ke
arah kepentingan agama Islam, sebagai contohnya dalam peperangan Tabuk, beliau telah mendermakan hartanya
iaitu 950 ekor unta, 50 ekor kuda dan 1,000 dinar. Begitu juga ketika umat Islam berhijrah ke Madinah, umat
Islam menghadapi masalah untuk mendapatkan air minuman. Oleh itu, SaidinaUthman telah
membeli telaga Ruma dari seorang Yahudi dengan harga 20,000 dirham untuk digunakan oleh umat Islam
dengan percuma.
Beliau digelarkan sebagai “Zu-Nurain” yang bermaksud dua cahaya kerana mengahwini dua orang
puteri Rasulullah iaitu Rokiah dan Ummi Kalthom. Setelah Rokiah meninggal dunia, baginda Rasulullah
telah mengahwinkan beliau dengan puteri baginda iaitu Ummi Kalthum. Uthman berkahwin seramai 7 kali
lagi selepas kematian Ummi Kalthum dan seluruh anaknya berjumlah seramai 16 orang. Isterinya
yang terakhir ialah Nailah binti Furaifisha.
Beliau dilantik menjadi khalifah selepas kematian khalifah Umar yang ditikam. Beliau dilantik
menjadi khalifah pada tahun 23 hijrah oleh jawatankuasa yang ditubuhkan oleh Khalifah
Umar al-Khattab.
Beliau telah mati di bunuh oleh pemberontak-pemberontak yang mengepung rumahnya
pada tahun 35 Hijrah bersamaan dengan tahun 656 Masihi. Pemerintahannya memakan masa selama
12 tahun yang mana ianya merupakan pemerintah yang terlama sekali dalam pemerintahan Khulafa‟ Ar-Rasyidin.
9. 4. Khalifah Ali Bin Abi Talib ( 35-40 H / 656-661 M )
Khalifah Ali merupakan khalifah Islam yang ke empat dalam pemerintahan Khulafa‟Ar-Rasyidin.
Perlantikan khalifah Ali adalah dari persetujuan ramai melalui majlis revolusi.
Nama beliau sebenarnya ialah Ali bin Abi Talib bin Abdul Mutalib bin Hasyim bin AbdulManaf. Beliau
dilahirkan pada tahun 602 Masihi atau 10 tahun sebelum kelahiran Islam. Usianya 32 tahun lebih muda dari
Rasulullah. Saidina Ali merupakan sepupu dan menantu baginda melalui perkahwinan Ali dengan Siti
Fatimah, mereka telah dikurniakan dua orang anak iaitu Husain dan Hassan. Beliau adalah orang pertama yang
memeluk Islam dari kalangan kanak-kanak. Beliau telah di didik dirumah Rasulullah dan ini menyebabkan beliau
mempunyai jiwa yang bersih dan tidak dikotori dengan naluri jahiliah.
Ali merupakan orang yang kuat dalam menyebarkan Islam. Semasa Rasulullah hendak berhijrah ke
Madinah ,beliaulah orang yang menyamar dan tidur di katil Rasulullah bagi mengelirukan musuh-musuh
Islam. Beliaulah yang menjadi juru tulis dalam perjanjian Hudaibiah. Beliau banyak menyertai peperangan
dimasa Rasulullah,hampir kesemua peperangan kecualilah dalam peperangan Tabuk yang mana beliau dilantik
menjadi pemangku jawatan Rasulullah di Madinah. Beliau mempunyai ilmu pengetahuan yang
banyak dalam bab-bab hukum Islam.
Walau pun beliau tidak dilantik menjadi khalifah selepas kewafatan Rasulullah, beliau tidak
menentangnya malah beliau tetap mengiktiraf khalifah-khalifah yang dilantik.Perlantikan Khalifah
Ali berlainan sedikit dengan khalifah ar- Rasyidin yang lain,ini kerana perlantikannya hanyalah melalui majlis
revolusi yang terdiri dari orang-orang biasa, bukan dari kalangan sahabat terkemuka.
Setelah khalifah Uthman dibunuh,keadaan menjadi kucar-kacir dan kekecohan berlaku. Untuk mengisi
jawatan yang kosong, maka orang ramai telah melantik Al isebagai khalifah. Saidina Ali
enggan menerima jawatan tersebut, tetapi memandangkan tiada orang lain yang layak dan
sanggup menghadapi ketegangan tersebut maka Saidina Ali pun bersetuju. Perlantikannya mendapat
penentangan dari sesetengah kalangan sahabat.
Khalifah Ali wafat pada tahun 40 Hijra akibat ditikam oleh Abdul Rahman bin Maljan.
10. Ciri-ciri Kepimpinan Khulafa‟ Ar-Rasyidin
1. Menyatakan pengertian Khulafa‟ Ar-Rasyidin.
2. Menyatakan cirri kepimpinan Khulafa‟ Ar-Rasyidin antaranya bijaksana, berilmu,
amanah, adil, berani, tawaduk, ikhlas dan tegas.
3. Menyatakan ciri-ciri kepimpinan Khulafa‟ Ar-Rasyidin dari sudut pentadbiran, ekonomi,
sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan ( kesihatan ), kebajikan dan keadila dalam
kehakiman .
4. Menyatakan perbezaan ciri-ciri kepimpinan khalifah-khalifah seperti Abu Bakar R.A,
Umar R.A, Uthman R.A dan Ali R.A.
5. Menerangkan kesan-kesan positif daripada kepimpinan Khulafa‟ Ar-Rasyidin.
6. Menerangkan akibat membelakangkan Khulafa‟ Ar-Rasyidin.
11. Dasar Pentadbiran Khulafa‟ Ar-Rasyidin
1. Undang-undang dan perlembagaan negara berasaskan Al-Quran dan As-Sunnah.
2. Khalifah berkuasa membuat keputusan berdasarkan pandangan ahli syura dan ijtihad.
3. Khalifah adalah ketua negara, gabenor dan pengawai yang dilantik berdasarkan
kecekapan dan kewibawaan.
4. Pemimpin dan rakyat bertanggunggjawab membangun dan memajukan negara.
5. Rakyat wajib taat kepada pemerintahan yang mengikut perintah Allah SWT.
12. Faktor Penyebaran Islam Pada Zaman Khulafa‟ Ar-
Rasyidin
1. Semangat pengorbanan ( berkorban harta ).
2. Kesederhanaan ( semua perkara dalam kehidupan )
3. Keadilan ( tidak mengira kaum dan agama )
4. Kecekapan ( berilmu, tegas dalam kepimpinan dan luas pengetahuan )
5. Prihatin ( kebajikan rakyat )
13. Strategi Penyebaran Islam Pada Zaman Khulafa‟
Ar-Rasyidin
Abu Bakar As-Siddiq 11-3 H/ 632-634 M
Abu Bakar memangku jabatan khalifah berdasarkan pilihan yang berlangsung sangat demokratis
di muktamar Tsaqifah Bani Sa‟idah, memenuhi tata cara perundingan yang dikenal dunia moden
saat ini. Kaum Anshar menekankan pada persyaratan jasa (merit), mereka mengajukan calon
Sa‟ad Ibn Ubadah. Kaum muhajirin menekankan pada persyaratan kesetiaan, mereka
mengajukan Abu Ubaidah Ibn Jarrah. Sementara itu Ahlul bait menginginkan agar Ali Ibn Abi
Thalib menjadi khalifah atas dasar kedudukannya dalam islam, juga sebagai menantu dan karib
Nabi. Hampir saja perpecahan terjadi. Melalui perdebatan dengan beradu argumentasi, akhirnya
Abu Bakar disetujui oleh jama‟ah kaum muslimin untuk menduduki jabatan khalifah.
Sebagai kahlifah pertama, Abu Bakar dihadapkan pada keadaan masyarakat sepeninggal
Muhammad SAW. Meski terjadi perbedaan pendapat tentang tindakan yang akan dilakukan
dalam menghadapi kesulitan yang memuncak tersebut, kelihatan kebesaran jiwa dan ketabahan
batinnya. Seraya bersumpah dengan tegas ia menyatakan akan memerangi semua golongan yang
menyimpang dari kebenaran (orang-orang yang murtad, tidak mau membayar zakat dan
mengaku diri sebagai nabi).
Kekuasaan yang dijalankan pada massa khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa
Rasululllah, bersifat sentral; kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat ditangan
Khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum,.
Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-
sahabatnya bermusyawarah.
Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar mengririm kekuatan ke
luar Arabia. Khalid Ibn Walid dikirim ke Irak dan dapat menguasai Al-Hiyah di tahun 634 M. Ke
Syria dikirim ekspedisi dibawah pimpinan empat jendral yaitu Abu Ubaidah, Amr Ibn „Ash,
Yazid Ibn Abi Sufyan, dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah yang masih
berusia 18 tahun.
Umar Ibn Al-Khaththab 13-23 H/634-644 M
14. Umar Ibn Al-Khaththab diangkat dan dipilih oleh para pemuka masyarakat dan disetujui oleh
jama‟ah kaum muslimin. Pada saat menderita sakit menjelang ajal tiba, Abu Bakar melihat
situasi negara masih labil dan pasukan yang sedang bertempur di medan perang tidak boleh
terpecah belah akibat perbedaan keinginan tentang siapa yang akan menjadi calon penggantinya,
ia memilih Umar Ibn Al-Khaththab. Pilihannya ini sudah dimintakan pendapat dan persetujuan
para pemuka masyarakat pada saat mereka menengok dirinya sewaktu sakit.
Pada masa kepemimpinan Umar Ibn Al-Khaththab, wilayah islam sudah meliputi jazirah Arabia,
Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir. Karena perluasan daerah terjadi
dengan begitu cepat, Umar Ibn Al-Khaththab segera mengatur administrasi negara dengan
mencontoh administrasi pemerintahan, dengan diatur menjadi delapan wialayah propinsi :
Mekah, Madinah, Syria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa departemen
yang dipandang perlu didirikan pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran
gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga Yudikatif dengan
Eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, Jawatan kepolisian dibentuk. Demikian juga
jawatan pekerjaan umum, Umar Ibn Al-Khaththab juga mendirikan Bait al-Mall. Dalam
menyelesaikan permasalahan yang berkembang dimayarakat Umar selalu berkomunikasi dengan
orang-orang yang memang dianggap mampu dibidangnya.
Ustman Ibn Affan 23-35 H/644-656 M
Ustman Ibn Affan dipilih dan diangkat dari enam orang calon yang diangkat oleh khalifah Umar
saat menjelang wafatnya karena pembunuhan. Keenam orang tersebut adalah: Ali bin Abu
Thalib, Utsman bin Affan, Saad bin Abu Waqqash, Abd al-Rahman bin Auf, Zubair bin
Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, serta Abdullah bin Umar, putranya, tetapi “tanpa hak
suara”. Umar menempuh cara sendiri yang berbeda dengan cara Abu Abakar. Ia menunjukkan
enam orang calon pengganti yang menurutnya dan pengamatan mayoritas kaum muslimin
memang pantas menduduki jabatan Khalifah. Oleh sejarawan islam mereka disebut Ahl al-Hall a
al‟aqd pertama dalam islam., merekalah yang bermusyawarah untuk menentukan siapa yang
menjadi khalifah. Dalam pemilihan lewat perwakilan tersebut Ustman Ibn Affan mendapatkan
suaran lebih banyak, yaitu 3 suara untuk Ali dan 4 suara untuk Ustman Ibn Affan.
Pemerintah khalifah Ustman Ibn Affan mengalami masa kemakmuran dan berhasil dalam
beberapa tahun pertama pemerintahannya. Ia melanjutkan kebijakan-kebijakan Khalifah Umar.
Pada separuh terakhir masa pemerintahannya, muncul kekecewaaan dan ketidakpuasaan
dikalangan masyarakat karena ia mulai mengambil kebijakan yang berbeda dari sebelumnya.
Ustman Ibn Affan mengangkat keluarganya (Bani Ummayyah) pada kedudukan yang tinggi. Ia
mengadakan penyempurnaan pembagian kekuasaan pemerintahan, Ustman Ibn Affan
menekankan sistem kekuasaan pusat yang mengusaai seluruh pendapatan propinsi dan
menetapkan seorang juru hitung dari keluarganya sendiri.
Ali Ibn Abi Thalib 35-40 H/656-661 M
15. Ali Ibn Abi Thalib tampil memegang pucuk kepemimpinan negara di tengah-tengah kericuhan
dan huru-hara perpecahan akibat terbunuhnya Usman oleh kaum pemberontak. Ali Ibn Abi
Thalib dipilih dan diangkat oleh jamaah kaum muslimin di madinah dalam suasana sangat kacau,
dengan pertimbangan jika khalifah tidak segera dipilih dan di angkat, maka ditakutkan keadaan
semakin kacau. Ali Ibn Abi Thalib di angkat dengan dibaiat oleh masyarakat.
Dalam masa pemerintahannya, Ali Ibn Abi Thalib mengahadapi pemberontakan Thalhah,
Zubair, dan Aisyah. Alasan mereka, Ali Ibn Abi Thalib tidak mau menghukum para pembunuh
Usman dan mereka menuntut bela‟ terhadap daerah Usman yang telah ditumpahkan secara
dhalim. Perang ini dikenal dengan nama perang jamal.
Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali Ibn Abi Thalib juga mengakibatkan
timbulnya perlawanan dari gubernur di Damaskus, Muawiyah. Yang didukung oleh sejumlah
bekas pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaannya. Pertempuran yang
terjadi dikenal dengan perang shiffin, perang ini diakhiri dengan tahkim (arbitrase), tapi tahkim
ternyata tidak menyelsaikan maslah, bahkan menyebabkan timbulnya golongan ketiga Al-
Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan Ali).
2. Peradaban dan Kebudayaan Pada masa Khulafa’ al-Rasyidin
1. Pada Masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq
Pada ini kondisi sosial mayarakat menjadi stabil dan dapat mengamankan tanah Arab dari
pembangkang dan penyelewengan seperti orang murtad, para nabi palsu dan orang-orang yang
enggan membayar zakat.
Selain itu keadaan kaum muslimin menjadi tenteram, tidak khawatir lagi beribadah kepada
Allah. Perkembangan dagang dan hubungan bersama kaum muslim yang berada di luar Madinah
keadaannya terkendali dan terjalin dengan baik. Selain itu juga kemajuan yang dicapai adalah :
Pembukuan Al-Qur‟an
2. Pada Masa Khalifah Umar Ibn Al-Khaththab
Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Umar adalah :
Pemberlakuan Ijtihad
Menghapuskan zakat bagi para muallaf
Mengahpuskan hukum mut‟ah
Lahirnya ilmu Qira‟at
Penyebaran Ilmu Hadits
Menempa mata uang dan
menciptakan tahun Hijriah
3. Pada Masa Khalifah Ustman Ibn Affan
16. Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ustman adalah :
Penaskahan Al-Qur‟an
Perluasan Masjid Nabawi dan Masjidil Haram
Didirikannya masjid Al-Atiq di utara benteng babylon
Membangun Pengadilan
Membnetuk Angkatan Laut
Membentuk Departemen:
i. Dewan kemiliteran
ii. Baitul Mal
iii. Jawatan Pajak
iv. Jawatan Pengadilan
4. Pada Masa Khalifah Ali Ibn Abi Thalib
Diantara perkembangan yang ada pada masa Khalifah Ali adalah :
Terciptanya ilmu bahsa/nahwu (Aqidah nahwiyah)
Berkebangnya ilmu Khatt al-Qur‟an
Berkembangnya Sastra
17. Kesan Positif Kepimpinan Khulafa‟ Ar-Rasyidin
1. Corak pemerintahan :
Pemimpin negara merupakan ketua agama yang mendaulatkan islam.
2. Sifat kepimpinan :
Pemimpin dipilih daripada mereka yang berakhlak dan berwawasan tinggi.
3. Pertahanan:
Pertahanan diberi keutamaan bagi memastikan negara bebas daripada serangan
luar.
4. Ekonomi:
Dasar ekonomi digubal secara adil dan saksama.
5. Sosial:
Ilmu pengetahuan diberikan perhatian yang penting sama ada ilmu akli atau pun
nakli. Rakyat dilayan sama rata.
18. Penutup
Assalamualaikum dan Alhamdulillah bersyukur ke hadrat ilahi dengan izin Allah SWT,
saya dapat menyiapkan kerja kursus yang diberikan oleh guru selama dua hari.
Daripada hasil kerja kursus ini saya sedikit sebanyak menambah ilmu pengetahuan saya
mengenai Islam iaitu sewaktu pemerintahan Khulafa‟ Ar-Rasyidin. Terdapat serba sedikit ilmu
mngenai pemerintahan Khulafa‟ Ar-Rasyidin seperti khalifah-khalifah yang dilantik selepas
kewafatan Rasulullah SAW, ciri-ciri kepimpinan, faktor penyebaran islam, maksud Khulafa‟ Ar-
Rasyidi dan strategi pemerintahan pada zaman Khulafa‟ Ar-Rasyidin.
Saya juga dapat mengetahui biodata khalifah-khalifah Khulafa‟ Ar-Rasyidin. Saya
berharap segalaa apa yang dipelajari dapat menjadi contoh dan teladan yang baik kepada saya
serta semua umat islam.
SEKIAN, TERIMA KASIH.