SlideShare a Scribd company logo
Kolaborasi
TB – HIV
pendahuluan
Tuberkulosis merupakan 40% infeksi oportunistik
pada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)
Sekitar 40 % - 50 % kematian ODHA akibat
tuberculosis
Tuberkulosis pada ODHA terutama TB ekstra paru
dan hasil pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam)
negative sehingga tidak terdeteksi dini dan
terlambat pengobatan TB (OAT)
Tujuan kolaborasi TB HIV
• Kolaborasi program TB dan HIV/AIDS
• Menurunkan beban TB pada ODHA
• Menurunkan beban HIV pada pasien TB
Kegiatan kolaborasi TB HIV
 Membentuk kelompok kerja TB HIV di semua
lini (strata kesehatan tk pratama ataupun
rujukan lanjut)
 Melaksanakan survailance HIV pada pasien TB
 Melaksanakan perencanaan, monitoring dan
evaluasi bersama TB-HIV
 Intensif temuan kasus TB pada klinik KTS
(Klinik Tes sukarela/VCT)
 Menyediakan konseling dan tes hiv di klinik
DOTS
 Pencegahan HIV dan IMS
 PPK dan infeksi oportunistik lain serta PDP ARV
untuk HIV AIDS
Skala prioritas pelaksanaan kolaborasi
TB HIV
Tingkat epidemi HIV AIDS
 Meluas (generalized) prevalensi HIV ≥ 1% di
populasi umum atau ibu hamil
 Terkonsentrasi (concentrated) prevalensi HIV <
1 % di populasi umum atau ibu hamil dan
prevalensi HIV secara konsisten > 5% pada sub
populasi tertentu ( Kebumen – jawa tengah)
 Rendah (low) prevalensi HIV dalam sub
populasi tertentu ≤ 5 %
Tempat pelaksanaan kolaborasi TB HIV
di wilayah epidemic terkonsentrasi
 Semua sarana kesehatan dengan klinik VCT
atau KTS (Klinik Tes Sukarela
 Rumah sakit dengan klinik DOTS
 Puskesmas dengan masalah TB besar, memiliki
komitmen kolaborasi TB HIV serta ada klinik
KTS
 unit pelayanan kesehatan pada Rutan/Lapas
serta panti rehabilitasi penggunaan napza
suntik
10 % Infeksi TB laten bukan ODHA jadi sakit TB
60 % infeksi TB laten ODHA jadi sakit TB
Droplet
Mengandung
Kuman TB
Kuman hidup
terhirup
Infeksi TB
Imunitas baik
Infeksi TB laten
Sakit TB
TB Pulmo
Imunitas
buruk akibat
• HIV
• Keganasan
• CRF
• DM
• Gizi buruk
Tb ekstra
pulmo
Strategi DOTS (directly Observed Treatment ,
short course)
 Komitmen pemangku kebijakan
 Pemeriksaan dahak secara mikroskopik
 Kesinambungan persediaan OAT
 Pengawas menelan obat (PMO)
 Pencatatan dan pelaporan
Penegakan diagnosis TB paru
 Gejala
• Batuk 2- 3 minggu
• Dahak bercampur darah atau batuk darah
• Keringat malam hari tanpa aktivitas
• Demam dan malaise (lemas, pusing, badan terasa sakit pegal)
• Berat badan menurun cepat
• Sesak nafas dan nyeri dada
 Tanda
• Suara tambahan paru berupa rales, suara bronkial, suara amforik,
wheezing
• Perkusi redup pada seluruh hemitorak maupun lokasi tertentu
• Retraksi dada atau kerja otot bantu nafas
 Pemeriksaan penunjang
• Sputum SPS (sewaktu pagi sewaktu)
• Biakan sputum
• X foto dada
TB pulmo BTA (+)
 Bila memenuhi salah satu unsur dibawah ini
• 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasil BTA (+)
• 1 spesimen dahak BTA (+) dan biakan kuman
TB (+) (Butuh waktu 6 – 8 minggu)
• 1 spesimen dahak BTA (+) dan x foto
diintepretasikan gambaran TB
• 1 atau lebih spesimen pemeriksaan dahak SPS
ulangan BTA (+) setelah sebelumnya hasil BTA
(-) dan diberikan pengobatan pneumonia
unspesifik dengan antibiotic non OAT tidak ada
perbaikan
TB Pulmo BTA (-)
 Harus memiliki syarat
• Hasil ketiga spesimen dahak SPS BTA (-)
• X foto diintepretasikan gambaran tuberculosis
• Dan dengan pengobatan antibiotic non spesifik
OAT tidak ada perbaikan
• Ketiga kategori diatas merupakan satu rangkaian
yang tidak terpisahkan
Penegakan TB pulmo pada ODHA
 Skrining TB pada ODHA yang berkunjung ke
KTS/VCT
 Rujukan internal ke klinik DOTS
 Dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter
 spesimen dahak SPS dan biakan dahak
 Pemeriksaan x foto dada
 Pemeriksaan histopatologi atau bekteriologi pada
jaringan tubuh yang terkena (kasus TB
ekstrapulmo)
Rekomendasi WHO penegakan diagnose TB
pada ODHA
TB pulmo BTA (+)
 Satu sediaan dahak BTA (+) dengan tes HIV (+) serta
tanda klinis HIV yang jelas
TB pulmo BTA (-)
 Sediaan dahak BTA (-) dan gambaran radiologis
mendukung TB dan tes HIV (+)
BTA (-) dengan hasil kultur (+)
 TB ekstraparu (pemeriksaan histopatologi dan
bakteriologi pada jaringan yang terkena selain
parenkim paru terdapat kuman TB atau gambaran TB
organ)
Tipe pasien TB
 Kasus baru
 Kasus kambuh
 Kasus pengobatan ulang setelah putus obat
 Kasus pengobatan ulang setelah gagal terapi
 Kasus pindahan
Panduan OAT kategori I
 Pasien baru TB pulmo BTA (+)
 Pasien baru TB pulmo BTA (-) foto torax (+)
 Pasien baru TB ektra pulmo
 Panduan terapi OAT
 Tahap awal (fase intensife)
• Terdiri atas 4 hingga 5 macam obat diberikan setiap hari selama
2 atau 3 bulan
 Tahap lanjutan
• Terdiri atas 2 hingga 3 macam obat diberikan 3 kali
seminggu selama 4 hingga 5 bulan (membunuh kuman
dorman)
Panduan OAT kategori II
 Diberikan pada pasien BTA (+) yng telah diobati
sebelumnya tetapi
1. Pasien kambuh
2. Pasien putus obat
3. Pasien gagal terapi
 Panduan terapi OAT kategori II :
2 (RHZE)S/RHZE/4(RH)3E3
Fixed dose combination (FDC) atau kombinasi dosis tetap
(KDT)
 Tablet 4 KTD berisi H 75 mg R=150mg Z=400mg
E=275mg
 Tablet 2 KTD berisi H=150 mg R=150mg
Berat badan Tahap intensif selama 2 bulan
( 8minggu x 7 hari)
RHZE
Tahap lanjutan selama 4 bulan ( 3 x
seminggu x 16 mingu) RH
30-37 kg 2 tablet 4 KTD 2 tablet 2 KDT
38-54 kg 3 tablet 4KTD 3 tablet 2 KTD
55-70 kg 4 tablet 4 KTD 4 tablet 2 KTD
>71 kg 5 tablet 4 KTD 5 tablet 2 KTD
Pemeriksaan diagnosis HIV
Pasal 24
Ayat 7 “pada wilayah epidemi terkonsentrasi dan
epidemi rendah, TIPK dilakukan pada semua orang
dewasa, remaja, dan anak yang memperlihatkan
tanda dan gejala yang mengindikasikan infeksi
HIV,termasuk tuberkulosis, serta anak dengan
riwayat terpapar HIV pada masa perinatal , pada
pemerkosaan dan kekerasan seksual yang lain.
Pasal 24
Ayat 8 “TIPK sebagaimana dimaksud pada ayat (7)
terutama diselenggarakan pada
a. Pelayanan IMS
b. Pelayanan kesehatan bagi populasi kunci/orang
yang berperilaku risiko tinggi
c. Fasilitas pelayanan yang menyelenggarakan
pelayanan pemeriksaan ibu hamil, persalinan
dan nifas
d. Pelayanan tuberkulosis
Layanan komprehensif HIV
KLINIK
RAJAL
LAIN
KLINIK
TUMBUNG
KEMBANG
ANAK
KLINIK PARU
&
dots
RAWAT
INAP
KLINIK
KEBIDANAN
KANDUNGAN
KLINIK
KULIT
&
KELAMIN
VCT
PITC
GOAL
TINGKATKAN
TEMUAN KASUS
BARU
SEGERA DITERAPI
ARV
MENURUNKAN
MORTALITAS
MENEKAN DAYA
TULAR
Pengobatan ARV
Pasal 32
 Ayat 1 “pengobatan HIV bertujuan untuk
mengurangi risiko penularan HIV, menghambat
perburukan infeksi oportunistik dan meningkatkan
kualitas hidup pengidap HIV”
 Ayat 2 “ pengobatan HIV sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan bersamaan dengan
penapisan dan terapi infeksi
oportunistik,pemberian kondom dan konseling
 Ayat 3 “ pengobatan AIDS bertujuan untuk
menurunkan sampai tidak terdeteksi jumlah virus
HIV dalam darah dengan menggunakan kombinasi
ARV
Pengobatan ARV
Pasal 34
Ayat 2 “pengobatan ARV sebagaimana dimaksud
harus diindikasikan bagi
a. Penderita HIV yang telah menunjukkan
stadium klinis 3 atau 4 atau jumlah sel
limfosit T CD4 kurang atau sama dengan 350
b. Ibu hamil dengan HIV
c. Penderita HIV dengan tuberkulosis
Strategy use of ART
Penawaran tes
hiv
ART tanpa
hitung CD4
Tingkatkan
retensi ART
Ibu hamil
Pasien IMS
Pasangan
ODHA
Pasien TB
Pasien
hepatitis B & C
Populasi kunci
Anak gizbur
Ibu hamil HIV
HIV stadium 3
dan 4
Co infeksi TB
HIV
Coinfeksi
hepatitis B HIV
Pasangan
ODHA dengan
tes HIV (+)
Obat dengan
kombinasi
dosis tetap
PMO
(pengawas
minum obat)
Stadium klinis 3 HIV
 Berat badan turun >10 kg
 Kandidiasis mulut
 Diare kronis kadang intermiten
 Demam tanpa sebab yang jelas kadang intermiten
 Pneumonia spesifik TB atau non spesifik
 Anaemia
 Lekosit < 500
 trombositopenia
Stadium klinis 4 HIV
 Sangat kurus disertai diare kronis (sindrom
wasting)
 Pneumonia pneumonitis carini
 Candidiasis esophagus
 Limfoma
 Retinitis CMV
 TB ekstraparu
 Meningitis kriptokokus
 Abses otak toksoplasma
 Encepalopati HIV
 Sarkoma kaposi

More Related Content

Similar to kolaborasi TB HIV.ppt

programtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdf
programtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdfprogramtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdf
programtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdf
harrysondriowibowo
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
BidangTFBBPKCiloto
 
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxInformasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
BankSoal8
 
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
ssuser8d0437
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
Iman Hartiwarman
 
penyuluhan TB.pptx
penyuluhan TB.pptxpenyuluhan TB.pptx
penyuluhan TB.pptx
ssuser3737be
 
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anakdiagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
Nodd Nittong
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
hasbi63
 
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Kurnia Fitri Jamil
 
PPT TPT dinkes.pptx
PPT TPT dinkes.pptxPPT TPT dinkes.pptx
PPT TPT dinkes.pptx
hernitabuatasik
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
BankSoal8
 
Materi tb-fkm-2012
Materi tb-fkm-2012Materi tb-fkm-2012
Materi tb-fkm-2012
Phrily Hamelberg
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptx
ssuser4b714e
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
soleha8
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
Muhammad Adi
 
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
MuhammadNurDelaphanE
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
linggagumelar2
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
MettaFerdy FerdianFamily
 

Similar to kolaborasi TB HIV.ppt (20)

programtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdf
programtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdfprogramtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdf
programtbdipuskesmas-111108230850-phpapp02.pdf
 
Nusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tbNusantara sehat 2021 p2 tb
Nusantara sehat 2021 p2 tb
 
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptxInformasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
Informasi Dasar TB dan TB RO bagi kader Final.pptx
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
Tuberculosis (TB)adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman ...
 
ILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptxILTB DAN TPT TBC.pptx
ILTB DAN TPT TBC.pptx
 
penyuluhan TB.pptx
penyuluhan TB.pptxpenyuluhan TB.pptx
penyuluhan TB.pptx
 
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anakdiagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
diagnosis dan tata laksana penyakit TBC pada anak
 
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptxTeraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
Teraapi pengobatan tuberculosis dan .pptx
 
Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)Tuberculosis (TBC)
Tuberculosis (TBC)
 
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
Tb hiv coinfection dr. kurnia f. jamil 20 april 2013
 
PPT TPT dinkes.pptx
PPT TPT dinkes.pptxPPT TPT dinkes.pptx
PPT TPT dinkes.pptx
 
Penyakit TB.ppt
Penyakit TB.pptPenyakit TB.ppt
Penyakit TB.ppt
 
Materi tb-fkm-2012
Materi tb-fkm-2012Materi tb-fkm-2012
Materi tb-fkm-2012
 
update TB Paru.pptx
update TB Paru.pptxupdate TB Paru.pptx
update TB Paru.pptx
 
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.pptMateri-Penyuluhan-TB.ppt
Materi-Penyuluhan-TB.ppt
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
Add_TATALAKSANA KASUS PENYAKIT PARU DALAM PPK BAGI DOKTER KEMKES 12 Desember ...
 
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
TB paru  dr.lingga RSPH.pptTB paru  dr.lingga RSPH.ppt
TB paru dr.lingga RSPH.ppt
 
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif ObatDiagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
Diagnosis dan Tatalaksana TB Sensitif Obat
 

More from wisnukuncoro11

pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
wisnukuncoro11
 
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
wisnukuncoro11
 
arus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxarus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptx
wisnukuncoro11
 
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
wisnukuncoro11
 
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptxPractical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
wisnukuncoro11
 
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
wisnukuncoro11
 
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdfTiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
wisnukuncoro11
 
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfPenyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
wisnukuncoro11
 
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
wisnukuncoro11
 
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
wisnukuncoro11
 
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
wisnukuncoro11
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.ppt
wisnukuncoro11
 

More from wisnukuncoro11 (18)

pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
pnemokoniosis lung diseasepnemokoniosis lung disease
 
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
2. Pengobatan TBC RO Paduan 6 Bulan_Prof. Dr. dr. Arto Yuwono, Sp.PD.pdf
 
arus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptxarus puncak ekspirasi.pptx
arus puncak ekspirasi.pptx
 
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
4. FARMAKOTERAPI ASMA DAN PPOK.pptx
 
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptxPractical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
Practical Update In Asthma Exacerbation Management copy.pptx
 
Haemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptxHaemoptysis.pptx
Haemoptysis.pptx
 
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
6_Massive_Pleural_Effusion_dr_Widiraharjo.pptx
 
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdfTiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
Tiara Pakasi utk PULSE 7.pdf
 
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdfPenyakit Jamur Paru- release.pdf
Penyakit Jamur Paru- release.pdf
 
laten tb.pptx
laten tb.pptxlaten tb.pptx
laten tb.pptx
 
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
5_Complication_of_mechanical_ventilation_dr_Sofyan_Budi_Raharjo.pdf
 
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
1_Nutrition_in_critical_care_dr_Daniel_Maranata.pdf
 
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
1_Mechanism_of_airway_obstruction_dr_arif_bachtiar.pdf
 
kegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.pptkegawatdaruratan paru.ppt
kegawatdaruratan paru.ppt
 
kegawatan paru.ppt
kegawatan paru.pptkegawatan paru.ppt
kegawatan paru.ppt
 
pnemoni 10.ppt
pnemoni 10.pptpnemoni 10.ppt
pnemoni 10.ppt
 
pnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptxpnemoni anak.pptx
pnemoni anak.pptx
 
pnemoni2.pptx
pnemoni2.pptxpnemoni2.pptx
pnemoni2.pptx
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

kolaborasi TB HIV.ppt

  • 2. pendahuluan Tuberkulosis merupakan 40% infeksi oportunistik pada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) Sekitar 40 % - 50 % kematian ODHA akibat tuberculosis Tuberkulosis pada ODHA terutama TB ekstra paru dan hasil pemeriksaan BTA (Basil Tahan Asam) negative sehingga tidak terdeteksi dini dan terlambat pengobatan TB (OAT)
  • 3. Tujuan kolaborasi TB HIV • Kolaborasi program TB dan HIV/AIDS • Menurunkan beban TB pada ODHA • Menurunkan beban HIV pada pasien TB
  • 4. Kegiatan kolaborasi TB HIV  Membentuk kelompok kerja TB HIV di semua lini (strata kesehatan tk pratama ataupun rujukan lanjut)  Melaksanakan survailance HIV pada pasien TB  Melaksanakan perencanaan, monitoring dan evaluasi bersama TB-HIV  Intensif temuan kasus TB pada klinik KTS (Klinik Tes sukarela/VCT)  Menyediakan konseling dan tes hiv di klinik DOTS  Pencegahan HIV dan IMS  PPK dan infeksi oportunistik lain serta PDP ARV untuk HIV AIDS
  • 5. Skala prioritas pelaksanaan kolaborasi TB HIV Tingkat epidemi HIV AIDS  Meluas (generalized) prevalensi HIV ≥ 1% di populasi umum atau ibu hamil  Terkonsentrasi (concentrated) prevalensi HIV < 1 % di populasi umum atau ibu hamil dan prevalensi HIV secara konsisten > 5% pada sub populasi tertentu ( Kebumen – jawa tengah)  Rendah (low) prevalensi HIV dalam sub populasi tertentu ≤ 5 %
  • 6. Tempat pelaksanaan kolaborasi TB HIV di wilayah epidemic terkonsentrasi  Semua sarana kesehatan dengan klinik VCT atau KTS (Klinik Tes Sukarela  Rumah sakit dengan klinik DOTS  Puskesmas dengan masalah TB besar, memiliki komitmen kolaborasi TB HIV serta ada klinik KTS  unit pelayanan kesehatan pada Rutan/Lapas serta panti rehabilitasi penggunaan napza suntik
  • 7. 10 % Infeksi TB laten bukan ODHA jadi sakit TB 60 % infeksi TB laten ODHA jadi sakit TB Droplet Mengandung Kuman TB Kuman hidup terhirup Infeksi TB Imunitas baik Infeksi TB laten Sakit TB TB Pulmo Imunitas buruk akibat • HIV • Keganasan • CRF • DM • Gizi buruk Tb ekstra pulmo
  • 8. Strategi DOTS (directly Observed Treatment , short course)  Komitmen pemangku kebijakan  Pemeriksaan dahak secara mikroskopik  Kesinambungan persediaan OAT  Pengawas menelan obat (PMO)  Pencatatan dan pelaporan
  • 9. Penegakan diagnosis TB paru  Gejala • Batuk 2- 3 minggu • Dahak bercampur darah atau batuk darah • Keringat malam hari tanpa aktivitas • Demam dan malaise (lemas, pusing, badan terasa sakit pegal) • Berat badan menurun cepat • Sesak nafas dan nyeri dada  Tanda • Suara tambahan paru berupa rales, suara bronkial, suara amforik, wheezing • Perkusi redup pada seluruh hemitorak maupun lokasi tertentu • Retraksi dada atau kerja otot bantu nafas  Pemeriksaan penunjang • Sputum SPS (sewaktu pagi sewaktu) • Biakan sputum • X foto dada
  • 10. TB pulmo BTA (+)  Bila memenuhi salah satu unsur dibawah ini • 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasil BTA (+) • 1 spesimen dahak BTA (+) dan biakan kuman TB (+) (Butuh waktu 6 – 8 minggu) • 1 spesimen dahak BTA (+) dan x foto diintepretasikan gambaran TB • 1 atau lebih spesimen pemeriksaan dahak SPS ulangan BTA (+) setelah sebelumnya hasil BTA (-) dan diberikan pengobatan pneumonia unspesifik dengan antibiotic non OAT tidak ada perbaikan
  • 11. TB Pulmo BTA (-)  Harus memiliki syarat • Hasil ketiga spesimen dahak SPS BTA (-) • X foto diintepretasikan gambaran tuberculosis • Dan dengan pengobatan antibiotic non spesifik OAT tidak ada perbaikan • Ketiga kategori diatas merupakan satu rangkaian yang tidak terpisahkan
  • 12. Penegakan TB pulmo pada ODHA  Skrining TB pada ODHA yang berkunjung ke KTS/VCT  Rujukan internal ke klinik DOTS  Dilakukan pemeriksaan fisik oleh dokter  spesimen dahak SPS dan biakan dahak  Pemeriksaan x foto dada  Pemeriksaan histopatologi atau bekteriologi pada jaringan tubuh yang terkena (kasus TB ekstrapulmo)
  • 13. Rekomendasi WHO penegakan diagnose TB pada ODHA TB pulmo BTA (+)  Satu sediaan dahak BTA (+) dengan tes HIV (+) serta tanda klinis HIV yang jelas TB pulmo BTA (-)  Sediaan dahak BTA (-) dan gambaran radiologis mendukung TB dan tes HIV (+) BTA (-) dengan hasil kultur (+)  TB ekstraparu (pemeriksaan histopatologi dan bakteriologi pada jaringan yang terkena selain parenkim paru terdapat kuman TB atau gambaran TB organ)
  • 14. Tipe pasien TB  Kasus baru  Kasus kambuh  Kasus pengobatan ulang setelah putus obat  Kasus pengobatan ulang setelah gagal terapi  Kasus pindahan
  • 15. Panduan OAT kategori I  Pasien baru TB pulmo BTA (+)  Pasien baru TB pulmo BTA (-) foto torax (+)  Pasien baru TB ektra pulmo  Panduan terapi OAT  Tahap awal (fase intensife) • Terdiri atas 4 hingga 5 macam obat diberikan setiap hari selama 2 atau 3 bulan  Tahap lanjutan • Terdiri atas 2 hingga 3 macam obat diberikan 3 kali seminggu selama 4 hingga 5 bulan (membunuh kuman dorman)
  • 16. Panduan OAT kategori II  Diberikan pada pasien BTA (+) yng telah diobati sebelumnya tetapi 1. Pasien kambuh 2. Pasien putus obat 3. Pasien gagal terapi  Panduan terapi OAT kategori II : 2 (RHZE)S/RHZE/4(RH)3E3
  • 17. Fixed dose combination (FDC) atau kombinasi dosis tetap (KDT)  Tablet 4 KTD berisi H 75 mg R=150mg Z=400mg E=275mg  Tablet 2 KTD berisi H=150 mg R=150mg Berat badan Tahap intensif selama 2 bulan ( 8minggu x 7 hari) RHZE Tahap lanjutan selama 4 bulan ( 3 x seminggu x 16 mingu) RH 30-37 kg 2 tablet 4 KTD 2 tablet 2 KDT 38-54 kg 3 tablet 4KTD 3 tablet 2 KTD 55-70 kg 4 tablet 4 KTD 4 tablet 2 KTD >71 kg 5 tablet 4 KTD 5 tablet 2 KTD
  • 18. Pemeriksaan diagnosis HIV Pasal 24 Ayat 7 “pada wilayah epidemi terkonsentrasi dan epidemi rendah, TIPK dilakukan pada semua orang dewasa, remaja, dan anak yang memperlihatkan tanda dan gejala yang mengindikasikan infeksi HIV,termasuk tuberkulosis, serta anak dengan riwayat terpapar HIV pada masa perinatal , pada pemerkosaan dan kekerasan seksual yang lain.
  • 19. Pasal 24 Ayat 8 “TIPK sebagaimana dimaksud pada ayat (7) terutama diselenggarakan pada a. Pelayanan IMS b. Pelayanan kesehatan bagi populasi kunci/orang yang berperilaku risiko tinggi c. Fasilitas pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan pemeriksaan ibu hamil, persalinan dan nifas d. Pelayanan tuberkulosis
  • 20. Layanan komprehensif HIV KLINIK RAJAL LAIN KLINIK TUMBUNG KEMBANG ANAK KLINIK PARU & dots RAWAT INAP KLINIK KEBIDANAN KANDUNGAN KLINIK KULIT & KELAMIN VCT PITC GOAL TINGKATKAN TEMUAN KASUS BARU SEGERA DITERAPI ARV MENURUNKAN MORTALITAS MENEKAN DAYA TULAR
  • 21. Pengobatan ARV Pasal 32  Ayat 1 “pengobatan HIV bertujuan untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik dan meningkatkan kualitas hidup pengidap HIV”  Ayat 2 “ pengobatan HIV sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan bersamaan dengan penapisan dan terapi infeksi oportunistik,pemberian kondom dan konseling  Ayat 3 “ pengobatan AIDS bertujuan untuk menurunkan sampai tidak terdeteksi jumlah virus HIV dalam darah dengan menggunakan kombinasi ARV
  • 22. Pengobatan ARV Pasal 34 Ayat 2 “pengobatan ARV sebagaimana dimaksud harus diindikasikan bagi a. Penderita HIV yang telah menunjukkan stadium klinis 3 atau 4 atau jumlah sel limfosit T CD4 kurang atau sama dengan 350 b. Ibu hamil dengan HIV c. Penderita HIV dengan tuberkulosis
  • 23. Strategy use of ART Penawaran tes hiv ART tanpa hitung CD4 Tingkatkan retensi ART Ibu hamil Pasien IMS Pasangan ODHA Pasien TB Pasien hepatitis B & C Populasi kunci Anak gizbur Ibu hamil HIV HIV stadium 3 dan 4 Co infeksi TB HIV Coinfeksi hepatitis B HIV Pasangan ODHA dengan tes HIV (+) Obat dengan kombinasi dosis tetap PMO (pengawas minum obat)
  • 24. Stadium klinis 3 HIV  Berat badan turun >10 kg  Kandidiasis mulut  Diare kronis kadang intermiten  Demam tanpa sebab yang jelas kadang intermiten  Pneumonia spesifik TB atau non spesifik  Anaemia  Lekosit < 500  trombositopenia
  • 25. Stadium klinis 4 HIV  Sangat kurus disertai diare kronis (sindrom wasting)  Pneumonia pneumonitis carini  Candidiasis esophagus  Limfoma  Retinitis CMV  TB ekstraparu  Meningitis kriptokokus  Abses otak toksoplasma  Encepalopati HIV  Sarkoma kaposi