SlideShare a Scribd company logo
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN
                            NOMOR KM 65 TAHUN 2002

                                      TENTANG

                           ORGANISASI DAN TATA KERJA
                      PANGKALAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

                               MENTERI PERHUBUNGAN

Menimbang :     bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna fungsi
                dan keterpaduan pelaksanaan kegiatan penjagaan, penyelamatan,
                pengamanan, penertiban dan penegakan peraturan di bidang
                pelayaran di perairan laut dan pantai, perlu menyempurnakan
                Organisasi dan Tata Kerja Armada Penjagaan Laut dan Pantai

Mengingat   :   1.    Undang-undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan
                      Konvensi United Nation Convention on the Law of the Sea, 1982
                      (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut, 1982)
                      (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 76, Tambahan Lembaran
                      Negara Nomor 3319);
                2.    Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran
                      (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran
                      Negara Nomor 3493);
                3.    Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
                      (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 75, Tambahan Lembaran
                      Negara Nomor 3647);
                4.    Teritoriale Zee En Mariteme Kringen Ordonantie Tahun 1939 (Stb
                      1939 Nomor 442) jo Keputusan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1939
                      tentang Pengusutan dan Penyidikan di Perairan Indonesia Politie
                      Ter Zee Tahun 1935 (Stb 1935 Nomor 525);
                5.    Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan di
                      Perairan (Lembaran Negara Tahun 2001, Nomor 127, Tambahan
                      Lembaran Negara Nomor 4145);
                6.    Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan
                      (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lembaran
                      Negara Nomor 3929);
                7.    Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2000 tentang Kenavigasian
                      (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 160, Tambahan Lembaran
                      Negara Nomor 4001);
                8.    Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang
                      Kepelabuhanan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 127,
                      Tambahan Lembaran Negara Nomor 4145);
                9.    Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1986 tentang Ratifikasi
                      MARPOL 1973-1978;
                10.   Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 102 Tahun 2001 tentang
                      Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan
                      Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan
                      Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002;
                11.   Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi
                      dan Tugas Eselon I Departemen, sebagaimana telah diubah dengan
                      Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002;
12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.23 Tahun 1990 tentang
                     Usaha Salvage dan atau Pekerjaan Bawah Air;
                 13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.24 Tahun 2001 tentang
                     Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah
                     dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.45 Tahun 2001;

Memperhatikan :       Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam
                      suratnya Nomor 196/M.PAN/7/2002 tanggal 16 Juli 2002;

                                MEMUTUSKAN:
Menetapkan       :    KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG ORGANISASI
                      DAN TATA KERJA PANGKALAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

                                    BAB I
                     KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KLASIFIKASI
                                    Pasal 1

(1)   Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan
      Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang berada di bawah dan bertanggung
      jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut
(2)   Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai dipimpin oleh seorang Kepala

                                       Pasal 2
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
penjagaan, penyelamatan, pengamanan dan penertiban serta penegakan peraturan di
bidang pelayaran di perairan laut dan pantai.

                                          Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pangkalan
Penjagaan Laut dan Pantai menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program dan evaluasi;
b. Pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang
   pelayaran di perairan laut dan pantai;
c. Pelaksaan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran;
d. Pelaksanaan pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah
   air, penyelaman, instalasi/eksplorasi dan eksploitasi, bangunan diatas dan dibawah air;
e. Pemberian bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut dan penanggulangan
   kebakaran;
f. Pelaksanaan pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran serta
   penanggulangan pencemaran di perairan;
g. Pelaksanaan pelatihan pengawakan kapal dan instalasi;
h. Pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan dukungan logistik;
i. Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan

                                    Pasal 4
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelas, yaitu :
a. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I
b. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II
BAB II
                                 SUSUNAN ORGANISASI

                                  Bagian Pertama
                     Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I

                                    Pasal 5
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I :
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi Operasi;
c. Seksi Sarana dan Prasarana;
d. Kelompok Jabatan Fungsional

                                           Pasal 6
(1) Subagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, surat
    menyurat dan kearsipan, hubungan masyarakat, rumah tangga, keuangan,
    pengumpulan, pengolahan data dan informasi, serta penyusunan statistik, peta
    kerawanan dan laporan
(2) Seksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program,
    evaluasi pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di
    bidang pelayaran, penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran, pengawasan dan
    penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman,
    instalasi/eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air, pemberian
    bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut, penanggulangan kebakaran,
    pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, penanggulangan
    pencemaran di perairan laut dan pantai serta pelatihan pengawakan kapal dan
    instalasi
(3) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
    kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, perbaikan, inventarisasi dan
    penyiapan penghapusan sarana dan prasarana serta pendistribusian logistik

                                   Bagian Kedua
                     Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II

                                    Pasal 7
Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II, terdiri dari :
a. Urusan Tata Usaha;
b. Subseksi Operasi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional

                                           Pasal 8
(1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, surat
    menyurat dan kearsipan, hubungan masyarakat, rumah tangga, keuangan serta
    penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan,
    perbaikan, inventarisasi dan penyiapan penghapusan sarana dan prasarana,
    pendistribusian logistik serta pengumpulan, pengolahan data dan informasi,
    penyusunan statistik, peta kerawanan dan laporan.
(2) Subseksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program,
    evaluasi pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di
    bidang pelayaran, penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran, pengawasan dan
    penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman,
    instalasi/eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air, pemberian
bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut dan penanggulangan
   kebakaran, pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran,
   penanggulangan pencemaran di perairan laut dan pantai serta pelatihan
   pengawakan kapal dan instalasi

                                 Bagian Ketiga
                           Kelompok Jabatan Fungsional
                                    Pasal 9

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

                                       Pasal 10
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari
    sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai
    dengan bidang tugas keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan
    yang berlaku
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan
    oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pangkalan
    Penjagaan Laut dan Pantai
(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan
    berdasarkan kebutuhan dan beban kerja
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur
    berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

                                  Bagian Keempat
                                      Instalasi
                                     Pasal 11

(1) Instalasi adalah sarana penunjang operasional di lingkungan Pangkalan Penjagaan
    Laut dan Pantai
(2) Instalasi pada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, terdiri dari :
    a. Kapal Patroli;
    b. Dermaga;
    c. Ruang Komando dan Komunikasi Penjagaan Laut dan Pantai;
    d. Bengkel;
    e. Asrama Punggahan dan Rumah Operasional;
    f. Bunker Air;
    g. Gudang Senjata dan Amunisi;
    h. Gudang Perlengkapan;
    i. Ruang Tahanan Sementara / Sel;
    j. Generator Set;
    k. Hely pad (Landasan Heli);
    l. Slip Way.

(3) Pada setiap instalasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditempatkan tenaga
    fungsional yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebutuhan.
BAB III
                                    TATA KERJA
                                     Pasal 12

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, Kepala
Subbagian, para Kepala Seksi, Kepala Urusan, Kepala Subseksi wajib menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun
antar satuan organisasi di lingkungan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai sesuai
dengan tugas masing-masing.

                                     Pasal 13
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan
apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

                                        Pasal 14
Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai
bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing
dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

                                   Pasal 15
Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta
bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala
tepat pada waktunya.

                                       Pasal 16
Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah
dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk
memberikan petunjuk kepada bawahan.

                                        Pasal 17
Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan
kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

                                     Pasal 18
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala
satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka bimbingan kepada bawahan masing-
masing, wajib mengadakan rapat berkala.

                                      BAB IV
                                      ESELON
                                      Pasal 19

Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I adalah jabatan Eselon IIIa
Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II, Kepala Subbagian dan Kepala
Seksi pada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I adalah jabatan Eselon IV.a.
Kepala Urusan dan Kepala Subseksi pada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II
adalah Jabatan Eselon Va
BAB V
                      LOKASI, KLASIFIKASI DAN WILAYAH KERJA
                                      Pasal 20

(1) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I, berlokasi di Tanjung Priok – Jakarta
(2) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II, berlokasi di :
    a. Tanjung Uban – Riau
    b. Tanjung Perak – Surabaya
    c. Bitung – Sulawesi Utara
    d. Tual - Maluku

(3) Wilayah Kerja masing-masing Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai ditetapkan
    dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut.

                                   BAB VI
                       KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP
                                   Pasal 21

(1) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I memberikan bantuan Kapal Kelas I
    dan Kelas II kepada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II untuk
    pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang
    pelayaran di perairan laut dan pantai
(2) Penugasan kapal-kapal Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, keluar wilayah
    operasinya ditetapkan oleh Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I
    dan melaporkannya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut
(3) Masing-masing pangkalan memberi dukungan operasional untuk kapal-kapal yang
    datang dari pangkalan lainnya

                                      Pasal 22
Perubahan atas Susunan Organisasi dan Tata Kerja menurut Keputusan ini ditetapkan
oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari
Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara.

                                     Pasal 23
Dengan berlakunya Keputusan ini maka Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.18
Tahun 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Penjagaan Laut dan Pantai dinyatakan
tidak berlaku.

                                      Pasal 24
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan


                                                Ditetapkan di    : Jakarta
                                                Pada tanggal     : 2 Oktober 2002
                                                MENTERI PERHUBUNGAN
                                                              TTD


                                                AGUM GUMELAR, M.Sc
SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara;
3. Menteri Keuangan;
4. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
5. Kepala Badan Kepegawaian Negara;
6. Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan;
7. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, dan para Kepala
   Badan di lingkungan Departemen Perhubungan;
8. Para Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal, Departemen Perhubungan


                                              Salinan sesuai dengan aslinya
                                              Kepala Biro Hukum dan KSLN
                                                                TTD


                                              KALALO NUGROHO, SH
                                              NIP.120105102

More Related Content

What's hot

101 manfaat jasa biro perjalanan wisata
101 manfaat jasa biro perjalanan wisata101 manfaat jasa biro perjalanan wisata
101 manfaat jasa biro perjalanan wisataactnow2profit
 
Airport service presentation
Airport service presentationAirport service presentation
Airport service presentation
jonchan726
 
Penjualan ticket pesawat terbang
Penjualan ticket pesawat terbangPenjualan ticket pesawat terbang
Penjualan ticket pesawat terbang
BLOSID (blog and slideshare)
 
Presentation airport planning
Presentation airport planningPresentation airport planning
Presentation airport planning
Amidee Azizan Stringfellow
 
Airport terminal planning and design
Airport terminal planning and designAirport terminal planning and design
Airport terminal planning and design
Jetline Marvel
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_final
otto bakapana
 
Materi Manajemen Transportasi Pariwisata
Materi Manajemen Transportasi PariwisataMateri Manajemen Transportasi Pariwisata
Slide Materi LLAT 2022_compressed.pdf
Slide Materi LLAT 2022_compressed.pdfSlide Materi LLAT 2022_compressed.pdf
Slide Materi LLAT 2022_compressed.pdf
rindwaadhi
 
Air cargo management
Air cargo managementAir cargo management
Air cargo management
JSP Krishna Teja Chandaa
 
Trabajo de aduanas la ley 1053 grupal
Trabajo de aduanas la ley 1053 grupalTrabajo de aduanas la ley 1053 grupal
Trabajo de aduanas la ley 1053 grupal
YUVAN22
 
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering PerusahaanProposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
Wisata Kepulauan Seribu
 
Mempersiapkan Rapat
Mempersiapkan RapatMempersiapkan Rapat
Mempersiapkan Rapat
Sri Lestari
 
6 Airport Economics.ppt
6 Airport Economics.ppt6 Airport Economics.ppt
6 Airport Economics.ppt
AbubakariMadai
 
Chapter 3
Chapter 3Chapter 3
Chapter 3
Shaimaa Mahmoud
 
Indonesia MICE Promotion
Indonesia MICE PromotionIndonesia MICE Promotion
Indonesia MICE Promotion
tnt-akpar
 
overview on airport operation
overview on airport operationoverview on airport operation
overview on airport operation
AiDY
 
Akuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ixAkuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ix
Jajang Suandi
 
LKPM ONLINE OSS RBA
LKPM ONLINE OSS RBALKPM ONLINE OSS RBA
LKPM ONLINE OSS RBA
Bidang P3NP DPMPTSP Kota Madiun
 
The Chicago Convention
The Chicago ConventionThe Chicago Convention
The Chicago Convention
Marcelo Gomes Freire
 

What's hot (20)

101 manfaat jasa biro perjalanan wisata
101 manfaat jasa biro perjalanan wisata101 manfaat jasa biro perjalanan wisata
101 manfaat jasa biro perjalanan wisata
 
Airport service presentation
Airport service presentationAirport service presentation
Airport service presentation
 
Penjualan ticket pesawat terbang
Penjualan ticket pesawat terbangPenjualan ticket pesawat terbang
Penjualan ticket pesawat terbang
 
Presentation airport planning
Presentation airport planningPresentation airport planning
Presentation airport planning
 
Airport terminal planning and design
Airport terminal planning and designAirport terminal planning and design
Airport terminal planning and design
 
Ppt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_finalPpt bsc op_priok_final
Ppt bsc op_priok_final
 
Materi Manajemen Transportasi Pariwisata
Materi Manajemen Transportasi PariwisataMateri Manajemen Transportasi Pariwisata
Materi Manajemen Transportasi Pariwisata
 
Slide Materi LLAT 2022_compressed.pdf
Slide Materi LLAT 2022_compressed.pdfSlide Materi LLAT 2022_compressed.pdf
Slide Materi LLAT 2022_compressed.pdf
 
Air cargo management
Air cargo managementAir cargo management
Air cargo management
 
Trabajo de aduanas la ley 1053 grupal
Trabajo de aduanas la ley 1053 grupalTrabajo de aduanas la ley 1053 grupal
Trabajo de aduanas la ley 1053 grupal
 
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering PerusahaanProposal Acara Family Gathering Perusahaan
Proposal Acara Family Gathering Perusahaan
 
Mempersiapkan Rapat
Mempersiapkan RapatMempersiapkan Rapat
Mempersiapkan Rapat
 
6 Airport Economics.ppt
6 Airport Economics.ppt6 Airport Economics.ppt
6 Airport Economics.ppt
 
Chapter 3
Chapter 3Chapter 3
Chapter 3
 
Indonesia MICE Promotion
Indonesia MICE PromotionIndonesia MICE Promotion
Indonesia MICE Promotion
 
overview on airport operation
overview on airport operationoverview on airport operation
overview on airport operation
 
Transportasi Laut
Transportasi LautTransportasi Laut
Transportasi Laut
 
Akuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ixAkuntansi perhotelan ix
Akuntansi perhotelan ix
 
LKPM ONLINE OSS RBA
LKPM ONLINE OSS RBALKPM ONLINE OSS RBA
LKPM ONLINE OSS RBA
 
The Chicago Convention
The Chicago ConventionThe Chicago Convention
The Chicago Convention
 

Viewers also liked

KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
Beny Jackson Maliota
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
Bp Nafri
 
RAPIM 2011
RAPIM 2011RAPIM 2011
RAPIM 2011
Bp Nafri
 
PSCO
PSCOPSCO
PSCO
Bp Nafri
 
RAKORNIS 2010
RAKORNIS 2010RAKORNIS 2010
RAKORNIS 2010
Bp Nafri
 
ISPS Code
ISPS CodeISPS Code
ISPS Code
Bp Nafri
 
Keselamatan Pelayaran
Keselamatan PelayaranKeselamatan Pelayaran
Keselamatan Pelayaran
Bp Nafri
 
Introduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scale
Introduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scaleIntroduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scale
Introduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scale
MapR Technologies
 
Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?
Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?
Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?
Charles Givre
 
Merlin: The Ultimate Data Science Environment
Merlin: The Ultimate Data Science EnvironmentMerlin: The Ultimate Data Science Environment
Merlin: The Ultimate Data Science Environment
Charles Givre
 
Apache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo real
Apache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo realApache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo real
Apache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo real
Andrés Mauricio Palacios
 
What Does Your Smart Car Know About You? Strata London 2016
What Does Your Smart Car Know About You?  Strata London 2016What Does Your Smart Car Know About You?  Strata London 2016
What Does Your Smart Car Know About You? Strata London 2016
Charles Givre
 
Apache Drill Workshop
Apache Drill WorkshopApache Drill Workshop
Apache Drill Workshop
Charles Givre
 
Pristine Advisers Presentation
Pristine Advisers PresentationPristine Advisers Presentation
Pristine Advisers Presentation
PattyBaronowski
 
Killing ETL with Apache Drill
Killing ETL with Apache DrillKilling ETL with Apache Drill
Killing ETL with Apache Drill
Charles Givre
 
Drilling into Data with Apache Drill
Drilling into Data with Apache DrillDrilling into Data with Apache Drill
Drilling into Data with Apache Drill
MapR Technologies
 
Apache Drill - Why, What, How
Apache Drill - Why, What, HowApache Drill - Why, What, How
Apache Drill - Why, What, How
mcsrivas
 
Data Exploration with Apache Drill: Day 2
Data Exploration with Apache Drill: Day 2Data Exploration with Apache Drill: Day 2
Data Exploration with Apache Drill: Day 2
Charles Givre
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
Dhamar Pamilih
 
Spark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different Rules
Spark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different RulesSpark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different Rules
Spark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different Rules
DataWorks Summit/Hadoop Summit
 

Viewers also liked (20)

KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPALKELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
KELAIKLAUTAN KAPAL DAN DOKUMENTASI KAPAL
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
RAPIM 2011
RAPIM 2011RAPIM 2011
RAPIM 2011
 
PSCO
PSCOPSCO
PSCO
 
RAKORNIS 2010
RAKORNIS 2010RAKORNIS 2010
RAKORNIS 2010
 
ISPS Code
ISPS CodeISPS Code
ISPS Code
 
Keselamatan Pelayaran
Keselamatan PelayaranKeselamatan Pelayaran
Keselamatan Pelayaran
 
Introduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scale
Introduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scaleIntroduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scale
Introduction to Apache Drill - interactive query and analysis at scale
 
Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?
Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?
Strata NYC 2015 What does your smart device know about you?
 
Merlin: The Ultimate Data Science Environment
Merlin: The Ultimate Data Science EnvironmentMerlin: The Ultimate Data Science Environment
Merlin: The Ultimate Data Science Environment
 
Apache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo real
Apache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo realApache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo real
Apache Storm - Minando redes sociales y medios en tiempo real
 
What Does Your Smart Car Know About You? Strata London 2016
What Does Your Smart Car Know About You?  Strata London 2016What Does Your Smart Car Know About You?  Strata London 2016
What Does Your Smart Car Know About You? Strata London 2016
 
Apache Drill Workshop
Apache Drill WorkshopApache Drill Workshop
Apache Drill Workshop
 
Pristine Advisers Presentation
Pristine Advisers PresentationPristine Advisers Presentation
Pristine Advisers Presentation
 
Killing ETL with Apache Drill
Killing ETL with Apache DrillKilling ETL with Apache Drill
Killing ETL with Apache Drill
 
Drilling into Data with Apache Drill
Drilling into Data with Apache DrillDrilling into Data with Apache Drill
Drilling into Data with Apache Drill
 
Apache Drill - Why, What, How
Apache Drill - Why, What, HowApache Drill - Why, What, How
Apache Drill - Why, What, How
 
Data Exploration with Apache Drill: Day 2
Data Exploration with Apache Drill: Day 2Data Exploration with Apache Drill: Day 2
Data Exploration with Apache Drill: Day 2
 
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARANPEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
PEDOMAN KHUSUS KESELAMATAN DAN KEAMANAN PELAYARAN
 
Spark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different Rules
Spark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different RulesSpark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different Rules
Spark SQL versus Apache Drill: Different Tools with Different Rules
 

Similar to Km 65 tahun 2002

Peraturan gubernur-no-146-tahun2014
Peraturan gubernur-no-146-tahun2014Peraturan gubernur-no-146-tahun2014
Peraturan gubernur-no-146-tahun2014
merdekacom
 
Peraturan Gubernul soal Reklamasi
Peraturan Gubernul soal ReklamasiPeraturan Gubernul soal Reklamasi
Peraturan Gubernul soal Reklamasi
Sari Kusuma Dewi
 
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalRancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Indonesia Infrastructure Initiative
 
Per 02 men 2011
Per 02 men 2011Per 02 men 2011
Per 02 men 2011
Ovi Ovianto
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapalPerda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Arifuddin Ali
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahaya
Faizal Haderi
 
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Achmad Wahid
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
bachrisb
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaSei Enim
 
manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx
manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptxmanajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx
manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx
INTROBAGAS
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
AyuChaser
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
ndoprb
 
Peraturan tentang senjata api
Peraturan tentang senjata apiPeraturan tentang senjata api
Peraturan tentang senjata apiFaizal Haderi
 
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
bagkermadianakpol
 
Juknis dak2015
Juknis dak2015Juknis dak2015
Juknis dak2015
Dpc Pkb Aceh Tamiang
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Penataan Ruang
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
infosanitasi
 
Permen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi Rawa
Permen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi RawaPermen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi Rawa
Permen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi Rawa
infosanitasi
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Penataan Ruang
 
Ttg ketentuan pidana
Ttg ketentuan pidanaTtg ketentuan pidana
Ttg ketentuan pidanaWahyu Yuns
 

Similar to Km 65 tahun 2002 (20)

Peraturan gubernur-no-146-tahun2014
Peraturan gubernur-no-146-tahun2014Peraturan gubernur-no-146-tahun2014
Peraturan gubernur-no-146-tahun2014
 
Peraturan Gubernul soal Reklamasi
Peraturan Gubernul soal ReklamasiPeraturan Gubernul soal Reklamasi
Peraturan Gubernul soal Reklamasi
 
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasionalRancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
Rancangan peraturan menteri perhubungan tentang rencana induk pelabuhan nasional
 
Per 02 men 2011
Per 02 men 2011Per 02 men 2011
Per 02 men 2011
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapalPerda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
Perda Kabupaten Nunukan tentang penerbitan surat2 kapal
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahaya
 
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILPERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PERIZINAN REKLAMASI DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
 
Kelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikananKelayakan kapal perikanan
Kelayakan kapal perikanan
 
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamlaPerpres no81th2005 ttg bakorkamla
Perpres no81th2005 ttg bakorkamla
 
manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx
manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptxmanajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx
manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx
 
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014Permen esdm nomor 07 tahun 2014
Permen esdm nomor 07 tahun 2014
 
Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014Permen esdm 07 tahun 2014
Permen esdm 07 tahun 2014
 
Peraturan tentang senjata api
Peraturan tentang senjata apiPeraturan tentang senjata api
Peraturan tentang senjata api
 
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
06-PAPARAN-KEPALA-BAKAMLA-RI_GN-SDA (2).pdf
 
Juknis dak2015
Juknis dak2015Juknis dak2015
Juknis dak2015
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantaiPedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
Pedoman perencanaan tata ruang kawasan reklamasi pantai
 
Permen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi Rawa
Permen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi RawaPermen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi Rawa
Permen Pekerjaan Umum No. 64 Tahun 1993 tanteng Reklamasi Rawa
 
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan MalukuRencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
Rencana Tata Ruang Kepulauan Maluku
 
Ttg ketentuan pidana
Ttg ketentuan pidanaTtg ketentuan pidana
Ttg ketentuan pidana
 

Km 65 tahun 2002

  • 1. KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 65 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PANGKALAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI MENTERI PERHUBUNGAN Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna fungsi dan keterpaduan pelaksanaan kegiatan penjagaan, penyelamatan, pengamanan, penertiban dan penegakan peraturan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai, perlu menyempurnakan Organisasi dan Tata Kerja Armada Penjagaan Laut dan Pantai Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan Konvensi United Nation Convention on the Law of the Sea, 1982 (Konvensi Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Hukum Laut, 1982) (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3319); 2. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3493); 3. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3647); 4. Teritoriale Zee En Mariteme Kringen Ordonantie Tahun 1939 (Stb 1939 Nomor 442) jo Keputusan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1939 tentang Pengusutan dan Penyidikan di Perairan Indonesia Politie Ter Zee Tahun 1935 (Stb 1935 Nomor 525); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 1999 tentang Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Tahun 2001, Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4145); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Kepelautan (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3929); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2000 tentang Kenavigasian (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 160, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4001); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4145); 9. Keputusan Presiden Nomor 46 Tahun 1986 tentang Ratifikasi MARPOL 1973-1978; 10. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; 11. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002;
  • 2. 12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.23 Tahun 1990 tentang Usaha Salvage dan atau Pekerjaan Bawah Air; 13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.24 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.45 Tahun 2001; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dalam suratnya Nomor 196/M.PAN/7/2002 tanggal 16 Juli 2002; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PANGKALAN PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KLASIFIKASI Pasal 1 (1) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut (2) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai dipimpin oleh seorang Kepala Pasal 2 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penjagaan, penyelamatan, pengamanan dan penertiban serta penegakan peraturan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana, program dan evaluasi; b. Pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai; c. Pelaksaan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran; d. Pelaksanaan pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman, instalasi/eksplorasi dan eksploitasi, bangunan diatas dan dibawah air; e. Pemberian bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut dan penanggulangan kebakaran; f. Pelaksanaan pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran serta penanggulangan pencemaran di perairan; g. Pelaksanaan pelatihan pengawakan kapal dan instalasi; h. Pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan dukungan logistik; i. Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan Pasal 4 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai diklasifikasikan dalam 2 (dua) kelas, yaitu : a. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I b. Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II
  • 3. BAB II SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I Pasal 5 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Operasi; c. Seksi Sarana dan Prasarana; d. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 6 (1) Subagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan, hubungan masyarakat, rumah tangga, keuangan, pengumpulan, pengolahan data dan informasi, serta penyusunan statistik, peta kerawanan dan laporan (2) Seksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program, evaluasi pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran, penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran, pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman, instalasi/eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air, pemberian bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut, penanggulangan kebakaran, pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, penanggulangan pencemaran di perairan laut dan pantai serta pelatihan pengawakan kapal dan instalasi (3) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, perbaikan, inventarisasi dan penyiapan penghapusan sarana dan prasarana serta pendistribusian logistik Bagian Kedua Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Pasal 7 Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II, terdiri dari : a. Urusan Tata Usaha; b. Subseksi Operasi; c. Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 8 (1) Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan, hubungan masyarakat, rumah tangga, keuangan serta penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan, perbaikan, inventarisasi dan penyiapan penghapusan sarana dan prasarana, pendistribusian logistik serta pengumpulan, pengolahan data dan informasi, penyusunan statistik, peta kerawanan dan laporan. (2) Subseksi Operasi mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program, evaluasi pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran, penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran, pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman, instalasi/eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air, pemberian
  • 4. bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut dan penanggulangan kebakaran, pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, penanggulangan pencemaran di perairan laut dan pantai serta pelatihan pengawakan kapal dan instalasi Bagian Ketiga Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 9 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 10 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Bagian Keempat Instalasi Pasal 11 (1) Instalasi adalah sarana penunjang operasional di lingkungan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (2) Instalasi pada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, terdiri dari : a. Kapal Patroli; b. Dermaga; c. Ruang Komando dan Komunikasi Penjagaan Laut dan Pantai; d. Bengkel; e. Asrama Punggahan dan Rumah Operasional; f. Bunker Air; g. Gudang Senjata dan Amunisi; h. Gudang Perlengkapan; i. Ruang Tahanan Sementara / Sel; j. Generator Set; k. Hely pad (Landasan Heli); l. Slip Way. (3) Pada setiap instalasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditempatkan tenaga fungsional yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebutuhan.
  • 5. BAB III TATA KERJA Pasal 12 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, Kepala Subbagian, para Kepala Seksi, Kepala Urusan, Kepala Subseksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 13 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 14 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 15 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 16 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 17 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh Kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka bimbingan kepada bawahan masing- masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB IV ESELON Pasal 19 Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I adalah jabatan Eselon IIIa Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi pada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I adalah jabatan Eselon IV.a. Kepala Urusan dan Kepala Subseksi pada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II adalah Jabatan Eselon Va
  • 6. BAB V LOKASI, KLASIFIKASI DAN WILAYAH KERJA Pasal 20 (1) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I, berlokasi di Tanjung Priok – Jakarta (2) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II, berlokasi di : a. Tanjung Uban – Riau b. Tanjung Perak – Surabaya c. Bitung – Sulawesi Utara d. Tual - Maluku (3) Wilayah Kerja masing-masing Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN DAN PENUTUP Pasal 21 (1) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I memberikan bantuan Kapal Kelas I dan Kelas II kepada Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II untuk pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai (2) Penugasan kapal-kapal Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai, keluar wilayah operasinya ditetapkan oleh Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I dan melaporkannya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut (3) Masing-masing pangkalan memberi dukungan operasional untuk kapal-kapal yang datang dari pangkalan lainnya Pasal 22 Perubahan atas Susunan Organisasi dan Tata Kerja menurut Keputusan ini ditetapkan oleh Menteri Perhubungan setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 23 Dengan berlakunya Keputusan ini maka Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.18 Tahun 1988 tentang Organisasi dan Tata Kerja Penjagaan Laut dan Pantai dinyatakan tidak berlaku. Pasal 24 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 2 Oktober 2002 MENTERI PERHUBUNGAN TTD AGUM GUMELAR, M.Sc
  • 7. SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan; 2. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara; 3. Menteri Keuangan; 4. Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; 5. Kepala Badan Kepegawaian Negara; 6. Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan; 7. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, para Direktur Jenderal, dan para Kepala Badan di lingkungan Departemen Perhubungan; 8. Para Kepala Biro di lingkungan Sekretariat Jenderal, Departemen Perhubungan Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Hukum dan KSLN TTD KALALO NUGROHO, SH NIP.120105102