Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) penelitian ini membahas pentingnya pengaturan dinas jaga pelabuhan dan beban kerja awak kapal terhadap kinerja awak kapal saat dinas jaga di pelabuhan Surabaya; (2) hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara pengaturan dinas jaga dan beban kerja dengan kinerja awak kapal; (3) disarankan perusahaan harus memperhatikan pengaturan dinas
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayarbennyagussetiono
Dokumen tersebut membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan pelayaran. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa faktor manusia hanya menyumbang 20% dari kecelakaan kapal, sementara 30% disebabkan oleh ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Dokumen ini juga menganalisis tanggung jawab nakhoda dan syahbandar terkait kelayakan kapal berlayar.
Mata pelajaran Komunikasi dan Dinas Jaga/P2TL Kapal Perikanan membahas tentang komunikasi antar awak kapal dan dengan darat, serta tugas pengawasan selama kapal berlayar untuk menjaga keselamatan kapal dan awaknya. Tujuannya adalah menanamkan sikap ilmiah serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam komunikasi dan pengawasan kapal perikanan. Materi pelajaran meliputi berbagai metode kom
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur dinas jaga mesin, keselamatan, dan prosedur darurat di atas kapal. Dokumen tersebut menjelaskan tanggung jawab dan tugas-tugas petugas jaga mesin, pembagian tugas jaga, serta pengetahuan yang harus dimiliki petugas jaga untuk menjaga keselamatan kapal dan lingkungan.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk personil Subdit Fasharkan Kepolisian Daerah Jambi. SOP ini menjelaskan tugas pokok dan penjabaran tugas masing-masing jabatan di Subdit Fasharkan seperti Kasubdit, Kasi Harkan, Pamin Harkan, Kasi Fasilitas dan Pamin Fasilitas dalam rangka menjamin kelayakan dan keselamatan kapal Polri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) penelitian ini membahas pentingnya pengaturan dinas jaga pelabuhan dan beban kerja awak kapal terhadap kinerja awak kapal saat dinas jaga di pelabuhan Surabaya; (2) hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan antara pengaturan dinas jaga dan beban kerja dengan kinerja awak kapal; (3) disarankan perusahaan harus memperhatikan pengaturan dinas
JURNAL PDP VOL 1 NO 1 Benny Agus Setiono Safety Equipment, Keselamatan Berlayarbennyagussetiono
Dokumen tersebut membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan pelayaran. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa faktor manusia hanya menyumbang 20% dari kecelakaan kapal, sementara 30% disebabkan oleh ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Dokumen ini juga menganalisis tanggung jawab nakhoda dan syahbandar terkait kelayakan kapal berlayar.
Mata pelajaran Komunikasi dan Dinas Jaga/P2TL Kapal Perikanan membahas tentang komunikasi antar awak kapal dan dengan darat, serta tugas pengawasan selama kapal berlayar untuk menjaga keselamatan kapal dan awaknya. Tujuannya adalah menanamkan sikap ilmiah serta mengembangkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam komunikasi dan pengawasan kapal perikanan. Materi pelajaran meliputi berbagai metode kom
Dokumen tersebut membahas tentang prosedur dinas jaga mesin, keselamatan, dan prosedur darurat di atas kapal. Dokumen tersebut menjelaskan tanggung jawab dan tugas-tugas petugas jaga mesin, pembagian tugas jaga, serta pengetahuan yang harus dimiliki petugas jaga untuk menjaga keselamatan kapal dan lingkungan.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk personil Subdit Fasharkan Kepolisian Daerah Jambi. SOP ini menjelaskan tugas pokok dan penjabaran tugas masing-masing jabatan di Subdit Fasharkan seperti Kasubdit, Kasi Harkan, Pamin Harkan, Kasi Fasilitas dan Pamin Fasilitas dalam rangka menjamin kelayakan dan keselamatan kapal Polri.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Niatan sebagai langkah nyata untuk Menyiapkan segala administrasi guna pelaksanaan lelang pengadaan terkait pelaksanaan Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan mesin serta instalasi listrik kapal dan bangunan kapal, merupakan pedoman bagi rekan-rekan polair, dan sebagai bagian dari amal ibadah saya selama dimanfaatkan data tersebut, amin
Teks tersebut membahas kajian kinerja pelayanan kepanduan di pelabuhan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan kepanduan diidentifikasi, seperti kondisi alur pelayaran, sarana dan prasarana, serta sistem dan prosedur kepanduan. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja kepanduan guna meningkatkan keselamatan pelayaran.
Penerapan Perdirjen Hubla tentang Training Record Book dan Sistem Prosedur Uj...Akmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas pedoman pelaksanaan pengesahan dan pengujian buku catatan pelatihan (training record book) kadet di atas kapal. Pedoman ini mengatur tentang persyaratan kadet, tugas lembaga diklat, nahkoda, dan penguji serta mekanisme pendaftaran, pelaksanaan, dan pengesahan hasil ujian training record book.
Dokumen tersebut membahas tentang alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran Dasar-Dasar Nautika Kapal Penangkapan Ikan untuk kelas X di SMK Negeri 1 Tajung Mutiara. Pembelajaran terdiri dari 9 elemen dan masing-masing elemen memiliki tujuan dan indikator pencapaian.
Dokumen tersebut membahas tentang kelayakan kapal perikanan yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan persyaratan kelautan dan kelayakan kapal, pengawakan kapal, serta kelengkapan alat tangkap dan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan dan peraturan terkait kelayakan kapal perikanan baik secara nasional maupun internasional.
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
Teks ini membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan berlayar. Ia menjelaskan tanggung jawab nakhoda untuk memastikan kapal layak berlayar, serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kapal seperti Levina 1 dan Senopati Nusantara seperti ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menganalisis secara mendalam k
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 13102290015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Dokumen tersebut membahas tentang ISPS Code atau Kode Internasional Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. ISPS Code ditetapkan oleh IMO untuk meningkatkan keamanan pelayaran internasional terhadap ancaman terorisme. ISPS Code mengatur kerangka kerja, peran dan tanggung jawab berbagai pihak terkait keamanan kapal dan pelabuhan, serta langkah-langkah untuk mengidentifikasi ancaman dan menanggapi berbagai tingkat keamanan.
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas sistem navigasi dan peta nautical chart serta alat-alat navigasi elektronik seperti radar, GPS, RDF, echosounder, dan AIS. Radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak objek disekitar kapal, sedangkan GPS digunakan untuk menentukan posisi kapal. RDF bermanfaat untuk komunikasi radio, echosounder untuk mengukur kedalaman, dan AIS untuk pertukaran informasi antar kapal."
Keputusan Menteri Perhubungan mengatur organisasi dan tata kerja Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai yang meliputi tugas, fungsi, struktur organisasi, dan tata kerja pimpinan dan pegawai pangkalan penjagaan laut dan pantai.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan menyusun Rencana Induk Pelabuhan sesuai standar dan peraturan yang berlaku. Dokumen ini menjelaskan tahapan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, sistematika penulisan dokumen studi, dan prosedur penetapannya. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas perencanaan pelabuhan agar sesuai kebutuhan wilayah dan terintegrasi dengan transportasi lainnya.
PP No. 61 Tahun 2009 dan PP No. 20 Tahun 2010 mengatur penyelenggaraan pelabuhan dan angkutan di perairan, seperti penetapan lokasi pelabuhan, pengaturan ruang dan alur pelayaran, serta larangan penggunaan kapal asing untuk angkutan dalam negeri. PP No. 21 Tahun 2010 mengatur perlindungan lingkungan maritim dari pencemaran akibat pengoperasian kapal dan kegiatan pelabuhan.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sop langkah kerja pers fasharkan; AKBP DADANG DK-JAMBIWoro Handayani
Niatan sebagai langkah nyata untuk Menyiapkan segala administrasi guna pelaksanaan lelang pengadaan terkait pelaksanaan Pemeliharaan, perawatan dan perbaikan mesin serta instalasi listrik kapal dan bangunan kapal, merupakan pedoman bagi rekan-rekan polair, dan sebagai bagian dari amal ibadah saya selama dimanfaatkan data tersebut, amin
Teks tersebut membahas kajian kinerja pelayanan kepanduan di pelabuhan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan kepanduan diidentifikasi, seperti kondisi alur pelayaran, sarana dan prasarana, serta sistem dan prosedur kepanduan. Kajian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja kepanduan guna meningkatkan keselamatan pelayaran.
Penerapan Perdirjen Hubla tentang Training Record Book dan Sistem Prosedur Uj...Akmad Yani Ridzani
Dokumen tersebut membahas pedoman pelaksanaan pengesahan dan pengujian buku catatan pelatihan (training record book) kadet di atas kapal. Pedoman ini mengatur tentang persyaratan kadet, tugas lembaga diklat, nahkoda, dan penguji serta mekanisme pendaftaran, pelaksanaan, dan pengesahan hasil ujian training record book.
Dokumen tersebut membahas tentang alur dan tujuan pembelajaran mata pelajaran Dasar-Dasar Nautika Kapal Penangkapan Ikan untuk kelas X di SMK Negeri 1 Tajung Mutiara. Pembelajaran terdiri dari 9 elemen dan masing-masing elemen memiliki tujuan dan indikator pencapaian.
Dokumen tersebut membahas tentang kelayakan kapal perikanan yang bertanggung jawab dalam hal pemenuhan persyaratan kelautan dan kelayakan kapal, pengawakan kapal, serta kelengkapan alat tangkap dan komunikasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan ketentuan dan peraturan terkait kelayakan kapal perikanan baik secara nasional maupun internasional.
6 benny dan mudiyanto pengaruh safety equipment terhadap keselamatan berlayarDidik Purwiyanto Vay
Teks ini membahas pengaruh peralatan keselamatan berlayar terhadap keselamatan berlayar. Ia menjelaskan tanggung jawab nakhoda untuk memastikan kapal layak berlayar, serta menganalisis faktor-faktor penyebab kecelakaan kapal seperti Levina 1 dan Senopati Nusantara seperti ketiadaan jaminan keselamatan yang memadai. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus untuk menganalisis secara mendalam k
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Maryoko)Luhur Moekti Prayogo
Tugas 1 Mata Kuliah Kenautikaan (3 SKS), Nama : Maryoko, NIM : 13102290015, Dosen Pengampu: Luhur Moekti Prayogo, S.Si., M.Eng, Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban 2022
Dokumen tersebut membahas tentang ISPS Code atau Kode Internasional Keamanan Kapal dan Fasilitas Pelabuhan. ISPS Code ditetapkan oleh IMO untuk meningkatkan keamanan pelayaran internasional terhadap ancaman terorisme. ISPS Code mengatur kerangka kerja, peran dan tanggung jawab berbagai pihak terkait keamanan kapal dan pelabuhan, serta langkah-langkah untuk mengidentifikasi ancaman dan menanggapi berbagai tingkat keamanan.
Makalah Kenautikaan - Sistem Navigasi dan Peta Nautical Chart (By. Udis Sunardi)Luhur Moekti Prayogo
Makalah ini membahas sistem navigasi dan peta nautical chart serta alat-alat navigasi elektronik seperti radar, GPS, RDF, echosounder, dan AIS. Radar berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur jarak objek disekitar kapal, sedangkan GPS digunakan untuk menentukan posisi kapal. RDF bermanfaat untuk komunikasi radio, echosounder untuk mengukur kedalaman, dan AIS untuk pertukaran informasi antar kapal."
Keputusan Menteri Perhubungan mengatur organisasi dan tata kerja Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai yang meliputi tugas, fungsi, struktur organisasi, dan tata kerja pimpinan dan pegawai pangkalan penjagaan laut dan pantai.
keadaan kapal yang memenuhi persyaratan keselamatan kapal, pencegahan pencemaran perairan dari kapal, pengawakan, garis muat, pemuatan, kesejahteraan Awak Kapal dan kesehatan penumpang, status hukum kapal, manajemen keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal, dan manajemen keamanan kapal untuk berlayar di perairan tertentu
Petunjuk Teknis ini memberikan panduan menyusun Rencana Induk Pelabuhan sesuai standar dan peraturan yang berlaku. Dokumen ini menjelaskan tahapan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, sistematika penulisan dokumen studi, dan prosedur penetapannya. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas perencanaan pelabuhan agar sesuai kebutuhan wilayah dan terintegrasi dengan transportasi lainnya.
PP No. 61 Tahun 2009 dan PP No. 20 Tahun 2010 mengatur penyelenggaraan pelabuhan dan angkutan di perairan, seperti penetapan lokasi pelabuhan, pengaturan ruang dan alur pelayaran, serta larangan penggunaan kapal asing untuk angkutan dalam negeri. PP No. 21 Tahun 2010 mengatur perlindungan lingkungan maritim dari pencemaran akibat pengoperasian kapal dan kegiatan pelabuhan.
Similar to manajemen kapal penangkapan ikan 2.3.pptx (20)
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. (2012: 1)
menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
menurut Massie yang dikutip oleh Azhar Arsyad (2002: 1)
menyatakan bahwa manajemen adalah suatu proses di mana
kelompok
secara kerja sama mengerahkan tindakan atau kerjanya untuk
mencapai
tujuan bersama. Proses tersebut mencakup teknik-teknik yang
digunakan
oleh para manajer untuk mengoordinasikan kegiatan atau aktivitas
orang
lain menuju tercapainya tujuan bersama.
3. Manajemen kapal adalah sebuah terminologi yang memayungi
bermacam-macam tipe dan bentuk manajemen yang meliputi semua
aspek
dari pengoperasian harian suatu kapal. Agar manajemen dapat
mencapai
tujuan atau sasaran, diperlukan sarana manajemen yang dikenal
dengan:
1. Men, yaitu orang yang mengelola manajemen.
2. Money, yaitu dana yang diperlukan untuk membiayai operasi dan
investasi.
3. Methods, yaitu sistem untuk mencapai tujuan (cara berproduksi,
sistem
akuntansi, prosedur-prosedur dan sebagainya).
4. Material, yaitu bahan-bahan yang diperlukan (bahan baku, bahan
pembantu dan sebagainya).
5. Machines, yaitu mesin/peralatan untuk proses produksi serta alat
kantor, seperti komputer dan sebagainya.
6. Market, yaitu pasar untuk menyalurkan hasil produksi.
7. Management Information System, yaitu sistem informasi yang sangat
diperlukan untuk pengambilan keputusan.
4. Tim Manajemen Kapal
Menurut Kosasih dan Soewedo (2007: 129) tim manajemen kapal dipimpin oleh
nakhoda dengan anggota KKM dan Mualim I.
Tugas tim manajemen kapal adalahsebagaiberikut:
1. Merencanakan dan menyelenggarakan pemeliharaan kapal, survei, suplai
kebutuhan kapal (bunker, spare parts, stores, perbekalan) dan repair.
2. Melaksanakan perintah berlayar berdasarkan employment letter (rincian tugas
mengenai pelabuhan yang disinggahi dengan muatannya, isi bunker,
supply/maintenance dan sebagainya).
3. Pembinaan awak kapal.
4. Memonitor/mengurs sertifikat-sertifikat kapal, mengikuti peraturan-peraturan
internal, nasional maupun internasional, dan mengadakan latihan-latihan sekoci,
kebakaran, meninggalkan kapal, dan sebagainya.
5. Mengusulkan dan mengendalikan biaya tetap kapal, mencegah/ mengurangi
delay dan merencanakan pelayaran dengan aman dan efisien.
6. Mengatur dan mengawasi bongkar muat muatan serta mengadministrasikan
surat-surat muatan.
7. Komunikasi dengan pihak luar, kantor pusat, cabang/agen dan sebagainya.
8. Menyelenggarakan administrasi kapal, yaitu:
5. 8. Menyelenggarakan administrasi kapal, yaitu:
a. Buku-buku/dokumen-dokumen, antara lain peraturan internal, nasional dan
internasional, surat-surat muatan, monsterrol, kisah kapal, log book sertifikat
statutory/class, continuous survey list, manual mengenai kapal, alat-alat navigasi,
main engine,auxiliary engine, catatan mengenai maintenance survey, repair dan
sebagainya.
b. Surat menyurat, antara lain surat keluar/masuk, tanda terima bunker, spare part,
stores, perbekalan, repair/maintenance survey report, dan lain-lain.
c. Laporan-laporan yang meliputi voyage report, laporan survey, repair,
maintenance, copy log book, noon position, tanda terima barang/jasa, kejadian-
kejadian penting di kapal, inventaris kapal, pertanggung jawaban perbekalan dan
keuangan, serta lain-lainnya.
LANJUTAN
6. STRUKTUR ORGANISASI
DI ATAS KAPAL
Awak Kapal
Awak kapal adalah seseorang yang pekerjaannya berlayar di laut. Atau dapat pula
berarti seseorang yang mengemudikan kapal atau membantu dalam operasi,
perawatan atau pelayanan dari sebuah kapal.
Hal ini mencakup seluruh orang yang bekerja di atas kapal. Menurut Undang-
Undang RI No.17 Tahun 2008 tentang Pelayaran Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
sebagai berikut:
Ayat 40:
Awak kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan di
atas kapal, atau operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal
Ayat 41: Nakhoda adalah seorang dari awak kapal yang menjadi pimpinan
tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu.
Ayat 42: Anak buah kapal adalah awak kapal selain nakhoda
7. Jabatan awak kapal menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor PM 70 Tahun 2013 Tentang Pendidikan dan Pelatihann,
Sertifikasi serta Dinas Jaga Pelaut pada Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1
Ayat 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33,
34 dan 35 menjelaskan:
1.Nakhoda (Master) adalah salah seorang awak kapal yang menjadi pemimpin
tertinggi di kapal dan mempunyai wewenang dan tanggung jawab tertentu
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Perwira (Officer) adalah awak kapal selain nakhoda yang ditetapkan
didalam peraturan atau regulasi nasional sebagai perwira.
3. Perwira Dek (Deck Officer) adalah perwira kapal bagian dek.
8. 4. Mualim I (Chief Mate) adalah perwira kapal bagian dek yang jabatannya
setingkat lebih rendah dari nakhoda dan yang dapat menggantikan tugas
bilamana nakhoda tidak dapat melaksanakan tugasnya.
5. Perwira yang Melaksanakan Tugas Jaga di Anjungan (Watchkeeping
Officer) adalah perwira kapal bagian dek dengan jabatan sebagai Mualim II
atau Mualim III atau Mualim IV.
6. Kadet adalah peserta didik yang melaksanakan praktik laut.
7. Masinis (Engineer Office) adalah perwira kapal bagian mesin.
8. Kepala Kamar Mesin (Chief Engineer) adalah perwira senior kapal
bagian mesin yang bertanggung jawab atas penggerak mekanis kapal serta
operasi dan perawatan instalasi mekanis dan listrik kapal.
9. 9. Masinis II (Second Engineer Officer) adalah perwira kapal bagian
mesin yang jabatannya setingkat lebih rendah dari Kepala Kamar Mesin
dan yang dapat menggantikan tugas bilamana Kepala Kamar Mesin
tidak dapat melaksanakan tugasnya.
10. Masinis yang Melaksanakan Tugas Jaga di Kamar Mesin adalah
Masinis dengan jabatan sebagai Masinis III atau Masinis IV atau Masinis
V.
11. Operator Radio (Radio Operator) adalah seseorang yang memiliki
sertifikat tertentu yang diterbitkan oleh administrator dan diakui sesuai
ketentuan peraturan radio.
10. 12. Operator Radio GMDSS (Global Maritime Distress and Safety
System atau
Sistem Keselamatan Dalam Marabahaya Maritim) adalah seseorang
yang bertanggung jawab dalam dinas jaga radio untuk mengoperasikan
peralatan GMDSS serta memiliki kompetensi sebagaimana yang
distandarkan dan memilki sertifikat sesuai Chapter IV Konvensi
Internasional STCW 1978 dan Amandemennya. Tugas Jaga Radio
(Radio Duties) meliputi tugas jaga, perawatan, dan perbaikan teknis
yang dilaksanakan berdasarkan peraturan radio (radio regulation)
danKonvensi SOLAS 1974 dan amandemennya.
13. Electro-Technical Officer adalah perwira yang memiliki kualifikasi
sesuai
dengan ketentuan Konvensi STCW 1978 dan amandemennya
Aturan
III/6.
11. 14. Rating adalah awak kapal selain nakhoda dan perwira.
15. Rating yang melaksanakan tugas jaga navigasi dan kemudi
(juru mudi) adalah rating yang memiliki kualifikasi sesuai dengan
ketentuan Konvensi STCW 1978 dan amandemennya Aturan II/4.
16. Pelaut Terampil Bagian Dek (Able Seafarer Deck) adalah rating
yang
memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan Konvensi STCW
1978 dan
amandemennya Aturan II/5.
12. 17. Rating yang melaksanakan tugas jaga mesin (juru minyak) adalah
rating yang memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan Konvensi STCW
1978 dan amandemennya Aturan III/4.
18. Pelaut Terampil Bagian Mesin (Able Seafarer Engine) adalah rating
yang memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan Konvensi STCW 1978
dan amandemennya Aturan III/5.
19. Rating Teknik Elektro (Electro-Technical Rating) adalah rating yang
memiliki kualifikasi sesuai dengan ketentuan Konvensi STCW 1978 dan
amandemennya Aturan III/7.
13. Tugas Awak Kapal
NAHKODA
Menurut pasal 341 KUHD, Nahkoda adalah memimpin kapal kepadanya diberikan
kekuasaan umum atas semua orang yang berada di kapal (pelayar). Pelayar harus
menaati perintah yang diberikan demi keselamatan serta tegaknya ketertiban,
sedangkan kekuasaan terhadap awak kapal lebih besar dibandingkan dengan kekuasaan
disipliner. Dengan kekuasaanya, nakhoda dapat menjatuhkan hukuman atau sanksi
terhadap pelanggar.
Bagian Deck
14. MUALIM I
a. Kepala dinas deck dan membantu nakhoda dalam hal mengatur pelayanan di
kapal.
b. Membantu nakhoda untuk menjaga ketertiban, disiplin, dan menaati
peraturan-peraturan dinas.
c. Mengatur mengenai dinas umum dan tugas pelayanan.
d. Tugas jaga navigasi kapal.
e. Pemuatan dan pembongkaran muatan.
f. Menyelenggarakan tugas administrasi yang berhubungan dengan muatan,
hewan, penumpang.
g. Menyerahkan dokumen-dokumen kepada keagenan.
h. Menjaga kebersihan dan pemeliharaan kapal.
i. Memelihara alat-alat bongkar muat, kecuali winches, peralatan jangkar, tangki-
tangki air, akomodasi, dunnage dan lashing.
15. MUALIM II
a. Tugas jaga navigasi.
b. Membantu nakhoda dalam hal navigasi.
c. Bertanggung jawab terhadap peralatan navigasi dan perawatannya.
d. Mengoreksi peta dan buku-buku navigasi, menarik garis haluan/route.
e. Tugas tambahan adalah bertanggung jawab terhadap peralatan GMDSS.
f. Membuat voyage report.
g. Membuat permintaan dan menyimpan barang-barang store stationary.
h. Menerima, menyimpan, dan meyerahkan benda-benda pos dan
administrasinya.
i. Sebagai perwira kesehatan, menyimpan obat-obatan, jika di atas kapal
tidak ada tenaga medis.
j. Membantu mulaim I dalam pelaksanaan bongkar muat muatan.
16. Mualim III
a. Tugas jaga navigasi.
b. Menjaga dan memelihara alat pemadam kebakaran, alat keselamatan
dan bendera isyarat.
c. Membuat permintaan mengenai alat keselamatan dan pemadam kebakaran.
d. Merawat lampu navigasi. Membuat roll kebakaran dan roll sekoci.
f. Membantu mualim I dalam pelaksanaan bongkar muat muatan.
5. Mualim IV
a. Tugas jaga navigasi.
b. Membantu mualim I dalam pelaksanaan bongkar muat muatan.
c. Membantu mualim III dalam merawat alat keselamatan.
d. Membantu nakhoda di anjungan.
17. BAGIAN MESIN
1. Kepala Kamar Mesin
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pengoperasian semua peralatan
permesinan dan penunjangnya yang berada di kamar mesin dan di deck,
termasuk perbaikan dan perawatannya
b. Sebagai atasan dari semua awak kapal bagian mesin.
2. Masinis I
a. Bertanggung jawab terhadap rutinitas kerja harian dan keberhasilan di
kamar mesin.
b. Bertugas jaga pada pukul 04.00 – 08.00/16.00 – 20.00.
c. Bertanggung jawab terhadap perawatan mesin induk.
d. Menggantikan KKM jika berhalangan
Masinis II
a. Bertugas jaga pada pukul 00.00 – 04.00/12.00 – 16.00.
b. Bertanggung jawab terhadap perawatan mesin bantu di dalam kamar
mesin.
c. Menerima tugas kerja dari masinis I.
18. Masinis III
a. Bertugas jaga pada pukul 08.00 – 12.00/20.00 – 24.00.
b. Bertanggung jawab terhadap perawatan pesawat bantu di deck, mesin
sekoci, ketel uap, oil water separator, dan mesin kemudi.
c. Mengawasi spare part.
19. Definisi-definisi
1. Awak kapal adalah orang yang bekerja atau dipekerjakan di atas kapal oleh pemilik
atau
operator kapal untuk melakukan tugas di atas kapal sesuai dengan jabatannya yang
tercantum dalam buku sijil (UU No.17Tahun 2008).
2. Anak kapal adalah mereka yang namanya tercantum dalam daftar anak kapal
(KUHD).
3. Anak buah kapal adalah awak kapal selain nakhoda (UU No.17 Tahun2008).
4. Pelayar adalah semua orang yang ada di kapal (UU No.21) selainnakhoda
(KUHD).
5. Perwira adalah mereka yang dalam daftar anak kapal diberikan pangkat sebagai
perwira (KUHD).
6. Pelaut adalah setiap orang yang mempunyai kualifikasi keahlian atau ketrampilan
sebagai awak kapal (PP No.7 Tahun 2000).
7. Pandu adalah pelaut yang mempunyai keahlian di bidang nautika yang telah
memenuhi persaratan untuk melaksanakan pemanduan kapal (UU No.17 Tahun
2008).
8. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu yang digerakkan
dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk
kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta
20. Hak-hak Awak Kapal
1. Hak atas upah.
2. Jam kerja dan jam istirahat.
3. Hak atas permakanan dan penginapan di kapal.
4. Hak atas cuti.
5. Hak atas perawatan kalau sakit di kapal.
6. Hak atas angkutan bebas ke tempat tujuan dan tempat asal.
7. Kompensasi apabila kapal tidak dapat beroperasi karena mendapat
kecelakaan.
8. Kesempatan mengembangkan karier.
Kewajiban Awak Kapal
1. Mentaati perintah perusahaan.
2. Bekerja sesuai dengan jangka waktu perjanjian.
3. Melaksanakan tugas sesuai jam kerja yang ditetapkan.
4. Hak perusahaan adalah mempekerjakan pelaut sesuai perjanjian