SlideShare a Scribd company logo
KINETIKA REAKSI
Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi secara kuantitatif
termasuk di dalamnya mempelajari:
 pengukuran laju reaksi dan variabel-variabel pada laju reaksi yaitu
konsentrasi, suhu, dan tekanan terutama untuk reaksi yang lambat,
dimana waktu reaksi mempengaruhi besarnya konversi
 mekanisme terjadinya reaksi.
A.Pembagianreaksi, didasarkan pada:
1. Fase reaktan dan produk Reaksi homogen: 1fase (gas atau cair)
katalis Reaksi heterogen bila lebih dari 1 fase:
 Gas-padat
 Gas-cair
 Cair-cair (immisible)
 Cair-padat
 Padat-padat
2. Katalisator Reaksi non katalitis
Reaksi katalitis homogen
heterogen
3. Tiper reaktor Reaktor homogen Reaktor Batch
Reaktor Semi Batch
Reaktor Alir:
 RATB (CSTR)
 RAP (PFR)
Reaktor heterogen Fixed Bed Reactor
Fluidized Bed Reactor
dll
4. Proses Isotermal Volume tetap
Tekanan tetap
Non Isotermal Adiabatis
Non-adiabatis
5. Mekanisme:
 Reaksi searah
 Reaksi dapat balik
 Reaksi seri
 Reaksi paralel
 Reaksi seri-paralel
 Reaksi rantai
 Reaksi polimerisasi
6. Molekularitas. Pembahasan suatu mekanisme reaksi biasanya
dihubungkan dengan mekanisme dari tahap reaksi. Molekul yang terlibat
sebagai pereaksi dapat satu, dua dan tiga molekul, sehingga setiap reaksi
tahap reaksi disebut unimolekuler, bimolekuler dan termolekuler.
Molekularitas adalah jumlah mol atau atom-atom yang terlibat di dalam
reaksi elementer, sehingga molekularitas suatu reaksi elementer akan
sama dengan orde total. Untuk reaksi elementer, molekularitas uni, bi, ter
sama dengan orde satu, dua, tiga, tetapi tidak sama artinya dengan hukum
laju keseluruhan. Untuk reaksi elementer unimolekuler merupakan reaksi
orde satu, tetapi untuk reaksi berorde satu tidak harus unimolekuler.
7. Tingkat reaksi atau orde reaksi adalah bilangan yang menyatakan
derajat ketergatungan laju reaksi pada konsentrasi reaktan. Orde reaksi
belum tentu sama dengan koefisien stoikhiometri, kecuali reaksi
elementer. Orde reaksi dapat sama dengan :
 Nol
 Bilangan bulat
 Bilangan pecahan
B.Laju Reaksi(ri)
1. Definisi
Definisi laju reaksi tergantung jenis dan klasifikasi reaksi yang terjadi.
a. Reaksi homogen:
Mol i yang terbentuk
ri=
(volume fluida)(waktu)
b. Reaksi heterogen:
 Atas dasar satuan massa zat padat untuk sistem padatan-fluida
Mol i yang terbentuk
ri
’=
(massa padatan)(waktu)
 Atas dasar satuan luas permukaan untuk sistem dua fluida atau
satuan permukaan padat untuk sistem padatan-fluida
Mol i yang terbentuk
ri
”=
(luas permukaan) (waktu)
 Atas dasar satuan volume zat padat untuk sistem padatan-fluida
Mol i yang terbentuk
ri
”’=
(volume padatan)(waktu)
 Atas dasar satuan volumer reaktor
Mol i yang terbentuk
ri
””=
(volume reaktor)(waktu)
Bila laju reaksi menyatakan banyaknya reaktan yang bereaksi maka laju reaksi
diberi tanda (-). Misal reaksi:
aA + bB pP + qQ
 Laju reaksi A yang bereaksi = (-rA)
 Laju reaksi B yang bereaksi = (-rB)
 Laju reaksi P yang terbentuk = (+rP)
 Laju reaksi Q yang terbentuk = (+rQ)
2.Variabel yang berpengaruh pada laju reaksi
a. Reaksihomogen.
Laju reaksi dipengaruhi oleh laju reaksi kimia = f(komposisi material di
dalam reaktor, suhu sistem, tekanan sistem).
   PTCfrA ,,
Karena P dan C saling berkaitan, maka=
   TCfrA ,
b. Reaksiheterogen.
Laju reaksi : f (laju reaksi kimia, laju perpindahan massa dari satu fase ke fase
yang lain). Yang mengontrol laju reaksi adalah langkah yang paling lambat,
tetapi apabila keduanya tidak jauh berbeda, maka semua menentukan.
Persamaan laju reaksi yang menyatakan hubungan antara (-rA) dengan C
umumnya dapat diperoleh dari:
a. data eksperimental
b. Mekanisme reaksi→yang paling mendekati kebenaran
Untuk reaksi-reaksi tertentu persamaan laju reaksi dapat diperoleh dari text
book dan journal.
Bentuk persamaan kinetika yang sering dipakai menyatakan hubungan laju
reaksi dengan besaran fisik T dan C adalah:
   
b
B
a
ATA CCkr 
Dengan:
k= konstante laju reaksi, f(T)
CA,CB= konsentrasi A dan B dalam larutan
a,b= orde reaksi terhadap molekul A dan B
Reaksi Elementer dan Non-elementer
1. Reaksi elementer adalah reaksi bertahap satu yaang merupakan reaksi
antara satu atom dengan satu atom lainnya. Orde reaksi sama dengan
koefisien stoikhiometri. Misal:
aA + bB Produk
maka persamaan kinetika reaksinya:
  b
B
a
AA CCkr 
Persamaan didasarkan pada anggapan bahwa pengendali proses dan
mekanisme reaksi adalah tumbukan antara molekul A dan B.
Orde reaksi persamaan tersebut, adalah orde a terhadap A dan b terhadap B.
Orde keseluruhan: jumlah koefisien reaksi semua rreaktan yang terlibat di
dalam reaksi (sama dengan a+b=n)
2. Reaksi non-elementer adalah reaksi bila tidak ada hubungan antara orde
reaksi dan koefisien stoikhiometri, misal:
H2 + Br2 2HBr
Persamaan laju reaksi;
  
 
 2
2
5,0
21
Br
HBr
k
BrHk
rHBr


Konstante Laju Reaksi, k
Konstante laju reaksi, k tergantung pada suhu, pelarut dan konsentrasi
katalis dalam reaksi tetapi tidak dipengaruhi konsenntrasi pereaksi dan hasil
reaksi. Satuan k bervariasi, tergantung pada orde total dari reaksi. Jika reaksi
untuk sistem homogen dituliskan:
 
  






waktuvol
mol
CCkCr c
C
b
B
a
AA .........
Dengan a + b + c + ...... = n
Satuan k bervariasi, tergantung pada orde total dari reaksi, n. Jika persamaan
laju reaksi di atas dituliskan secara sederhana;
n
kCr 
 
 
 
    n
nn
sikonsenttrawaktu
vol
mol
waktuvol
mol
C
r
k








11.
.
Misal: reaksi orde satu, maka satuan k=waktu-1
Bila persamaan laju dalam bentuk   b
B
a
AA CkCr  maka satuan
      ba
volmolwaktuk


11
/
Adakalanya laju reaksi dinyatakan sebagai fungsi tekanan P, maka:
satuan      ba
P tekananvolmolwaktuk 
 ./
1
Nilai k sebagai fungsi suhu T dapat didekati dengan:
1. TeoriTumbukan
Suatu reaksi kimia pada dasarnya merupakan penyusunan kembali ikatan
antar atom dalam molekul yang bereaksi. Penyusunan ikatan diawali
pemutusan ikatan kimia dan diakhiri dengan penyambungan kembali.
Menurut teori tumbukan laju reaksi adalah hasil kali frekuensi tumbukan
dan fraksi tumbukan yang mempunyai cukup energi unntuk
bereaksi.Menurut percobaan teori ini hanya cocok untuk beberapa reaksi
fase gas bimolekuler.
Ditinjau reaksi fase gas, bimolekuler:
A + B C + D
Secara matematis laju reaksi dapat dinyatakan:
dengan:
f = fraksi tumbukan
z= jumlah tumbukan A dan B setiap saat, cm/dt
Menurut teori kinetik gas, jumlah tumbukan
RTE
ef /

dengan: τAB= diameter effektif molekul A dan B, Ao
=  BA  2/1
T= suhu absulut
R=tetapan gas = kB.No
zfr .
  b
B
a
APA PPkr 
5,0
2
8 




 

BA
BA
ABBAAB
MM
MM
RTCCz 
kB= tetapan Boltzman= 1,38.10-16 erg/K
NO= bilangan Avoggadro= 6,023.1023, molekul/mol
M= berat molekul
E= energi aktivasi = energi minimum yang dibutuhkan agar
tumbukan menghasiilkan reaksi
Jadi persamaan laju reaksi:
dengan harga konstante laju reaksi,k :
dengan A=faktor frekuensi tumbukan=
5,0
2
8 




 
BA
BA
AB
MM
MM
RT
2. TeoriPembentukan Zat Antara yang Aktif (Eyring)
Eyring dalam memformulasikan laju reaksi dengan menggunakan beberapa
hipotesa berikut:
 Reaksi berawal dari tumbukan antara molekul-molekul pereaksi
 Tumbukan tersebut terlebih dahulu menghasilkan molekul-molekul
teraktifkan atau molekul transisi sebelum membentuk produk
 Walaupun secara keseluruhan reaksi bukan reversibel tetapi anntara
pereaksi dan molekuul teraktifkan terjadi keseimbangan
 Pengedali reaksi adalah reaksi dekomposisimolekul teraktifkan
menjadi hasil
Reaksi:
A + B AB* C
Menurut termodinamika, pada keadaan seimbang antara pereaksi dan kompleks
aktif:
RTE
BA
BA
ABBA e
MM
MM
RTCCr /
5,0
2
8 





 
 
RTE
BA
BA
AB e
MM
MM
RTk /
5,0
2
8 





 
 











 





 





 

RT
H
R
S
EXP
RT
F
EXPK
**
Sehingga: BA
B
CC
RT
H
EXP
R
S
EXP
h
Tk
r 




 





 

**
dengan h= konstante Planck= 6,62.10-27 erg.det/menit
 *F perubahan tenaga bebas
 *S perubahan entropi kompleks yang teraktifkan
 *H perubahan entalpi kompleks yang teraktifkan
=  RTE  1 → fase gas
= RTE  → fase cair
3. PersamaanArrhenius (1889)
Bila kisaran suhu tidak terlalu besar, pengaruh suhu terhadap tetapan laju
reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan empirik yang dinyatakan oleh
Arrhenius.
Dengan A= faktor frekuensi tumbukan
E= tenaga aktivasi
R= tetapan gas umum
T= suhu absolut
Persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk:
RT
E
Ak  lnln , sehingga bia
digambarkan dalam grafik hubungan ln k dan 1/T akan diperoleh garis lurus
dengan tangen arah –E/R.
C. Hubungan Laju Reaksidan Keseimbangan
Tinjau reaksi reversibel elementer:
k1
A + B R + S
k2
Laju pembentukan R = rR = k1 CA CB
Laju penghilangan R = - rR = k2 CR CS
Konstante keseimbangan = K
RT
E
eAk

 .
Pada keadaan seimbang:
Laju pembentukan = laju penghilangan
k1 CA CB = k2 CR CS
BA
SR
CC
CC
k
k

2
1
Menurut termodinamika: K
CC
CC
BA
SR

Sehingga pada keadaan seimbang:
ankeseimbangpadaBA
SR
CC
CC
k
k
K
..2
1







D. Kinetika Beberapa ReaksiHomogen
Reaksi kimia dapat dibagi menjadi 2 katagori:
1. Reaksi-reaksi sederhana yaitu reaksi yang hanya mempunyai satu jalur
reaksi. Misalnya:
aA pP (reaksi irreversibel)
aA pP (reaksi reversibel)
Reaksiirreversibel
a. Orde nol. Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.
0
.)( AA Ckr 
Reaksi ini biasanya terjadi pada kisaran konsentrasi tertentu saja yaitu
pada kisaran konsentrasi yang relatif tinggi
b. Orde satu. Laju reaksi sebanding dengan konsentrasi pangkat satu
AA Ckr .)( 
c. Orde dua. Persamaan reaksi orde dua pada umumnya mempunyai
bentuk:
A + A Produk ;   2
. AA Ckr 
A + B Produk ;   BAA CCkr .
d. Orde n (n>2). Reaksi dengan orde > 2 umummnya jarang ditemui
  n
AA Ckr .
  ....... c
C
b
B
a
AA CCCkr  dengan a+b+c+...=n
Reaksireversibel
a.Orde satu. Persamaan reaksi:
k1
A B
k2
dengan k1: konstante laju reaksi A menjadi B
k2: konstante laju reaksi B menjadi A
Persamaan laju reaksi: BAA CkCkr 21.)( 
b. Orde dua.
Persamaan reaksi:
k1
A + B C + D
k2
Persamaan laju reaksi: DCBAA CCkCCkr 21.)( 
2. Reaksikomplex(multiplereactions).
Yaitu reaksi yang mempunyai persamaan stoickiometri lebih dari satu,
dikelompokan:
a. Reaksi paralel. Reaksi paralel terjadi bila pereaksi dapat menghasilkan 2
atau lebih produk, dapat searah atau bolak-balik atau reaktannya bereaksi
melalui lebih dari 1 persamaan misal:
k1 B + C aA k1 bB + cC
A atau a’A k2 dD + eE
k2 D + E
Kalau orde reaksi masing-masing reaksi adalah orde satu, maka:
AAI Ckr .)( 1 ; AB Ck
a
b
r .)( 1
AAII Ckr .)( 2 ; A
AD Ck
a
d
r .)( 2
Untuk reaksi elementer, dengan a=a’=b=c=d=1, maka persamaan
pembentukan B dan D:
AB Ckr .)( 1 ; AD Ckr .)( 2
Laju A yang bereaksi:
    AIIIA Ckkr .)( 21  
Perbandingan laju pembentukan B dan D:
2
1
2
1
k
k
Ck
Ck
r
r
A
A
D
B

b. Reaksi seri /konsekutif
Bila produkyang dihasilkan akan bereaksi lagi membentuk produk lain.
Contoh reaksi konsekutif orde 1:
k1 k2
A B C
Laju A yang bereaksi: AA Ckr .)( 1
Laju B yang terbentuk: BAB CkCkr 21.)( 
Laju C yang terbentuk: BC Ckr 2)( 
c. Reaksi seri-paralel
Beberapa jenis reaksi komplex biasanya merupakan kombinasi reaksi
seri-paralel. Contoh:
k1
A + B C
k2
C + B D
Ditinjau terhadap reaktan A → reaksi seri:
+B +B
A C D
Ditinjau terhadap reaktan B→ reaksi paralel:
+A
B C
+C
B D
Persamaan laju reaksi:
BAA CCkr .)( 1
CBBAB CCkCCkr 21.)( 
CBBAC CCkCCkr 21.)( 
CBA CCkr .)( 2

More Related Content

What's hot

Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
qlp
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairIffa M.Nisa
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaImo Priyanto
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
Ahmad Dzikrullah
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Irma Rahmawati
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
Linda Rosita
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
qlp
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilikelfisusanti
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
sartikot
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
agusasnafi
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-pptwahyuddin S.T
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Winda Sari
 

What's hot (20)

Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Bab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimiaBab9 kinetika kimia
Bab9 kinetika kimia
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organikPenyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
Penyerangan Nukleofilik pada senyawa organik
 
Ppt reaktor
Ppt reaktorPpt reaktor
Ppt reaktor
 
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifankalor penguapan sebagai energi pengaktifan
kalor penguapan sebagai energi pengaktifan
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Orde reaksi
Orde reaksiOrde reaksi
Orde reaksi
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Substitusi Nukleofilik
Substitusi NukleofilikSubstitusi Nukleofilik
Substitusi Nukleofilik
 
reaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFRreaktor CSTR dan PFR
reaktor CSTR dan PFR
 
laporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cairlaporan ekstrasi cair cair
laporan ekstrasi cair cair
 
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
05 kinetika reaksi-homogen-sistem-batch-ppt
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2Atk 1 pertemuan 1 dan 2
Atk 1 pertemuan 1 dan 2
 

Similar to Kinetika reaksi

Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptx
Kristarigan1
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
Muhamad Jamil
 
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptxKULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
DiniOktavitasari1
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiYeni Purwati
 
lajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdflajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdf
HildaSarah2
 
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan KimiaPrinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Bagas Prayitna
 
Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaPrinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaNirmalayaladri
 
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan KimiaPrinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Nirmalayaladri
 
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptTugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Faziyahnet2021
 
laju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.pptlaju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.ppt
NinoMarcellino3
 
LAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.pptLAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.ppt
DianAnisa11
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102Utami Irawati
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksiMUNZAKI
 
Materi laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixMateri laju reaksi fix
Materi laju reaksi fix
astriatina
 
Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia
aldi nugroho
 
Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)
Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)
Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)
aldi nugroho
 
Kesetimbangan kimia pak ajat
Kesetimbangan kimia pak ajatKesetimbangan kimia pak ajat
Kesetimbangan kimia pak ajatsufitri72
 
Resti
RestiResti
fdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptx
fdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptxfdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptx
fdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptx
ummuAhmad8
 

Similar to Kinetika reaksi (20)

Teknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptxTeknik Reaktor.pptx
Teknik Reaktor.pptx
 
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi52418228 isi-makalah-laju-reaksi
52418228 isi-makalah-laju-reaksi
 
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptxKULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
KULIAH 12-KINETIKA REAKSI.pptx
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
 
lajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdflajur_kim2_5.pdf
lajur_kim2_5.pdf
 
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan KimiaPrinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan Kimia
 
Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimiaPrinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia
 
Prinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan KimiaPrinsip Kesetimbangan Kimia
Prinsip Kesetimbangan Kimia
 
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.pptTugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
Tugas Kimia - Laju Reaksi - Enisa Dkk.ppt
 
laju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.pptlaju_reaksi_ppt.ppt
laju_reaksi_ppt.ppt
 
LAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.pptLAJU REAKSI.ppt
LAJU REAKSI.ppt
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102Quick recap of gen.chemistry 102
Quick recap of gen.chemistry 102
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
Materi laju reaksi fix
Materi laju reaksi fixMateri laju reaksi fix
Materi laju reaksi fix
 
Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia Prinsip kesetimbangan kimia
Prinsip kesetimbangan kimia
 
Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)
Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)
Prinsip kesetimbangan kimia (5.1)
 
Kesetimbangan kimia pak ajat
Kesetimbangan kimia pak ajatKesetimbangan kimia pak ajat
Kesetimbangan kimia pak ajat
 
Resti
RestiResti
Resti
 
fdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptx
fdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptxfdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptx
fdokumen.com_ppt-laju-reaksi-fixpptx (2) (1).pptx
 

Recently uploaded

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 

Recently uploaded (11)

SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 

Kinetika reaksi

  • 1. KINETIKA REAKSI Kinetika kimia adalah ilmu yang mempelajari laju reaksi secara kuantitatif termasuk di dalamnya mempelajari:  pengukuran laju reaksi dan variabel-variabel pada laju reaksi yaitu konsentrasi, suhu, dan tekanan terutama untuk reaksi yang lambat, dimana waktu reaksi mempengaruhi besarnya konversi  mekanisme terjadinya reaksi. A.Pembagianreaksi, didasarkan pada: 1. Fase reaktan dan produk Reaksi homogen: 1fase (gas atau cair) katalis Reaksi heterogen bila lebih dari 1 fase:  Gas-padat  Gas-cair  Cair-cair (immisible)  Cair-padat  Padat-padat 2. Katalisator Reaksi non katalitis Reaksi katalitis homogen heterogen 3. Tiper reaktor Reaktor homogen Reaktor Batch Reaktor Semi Batch Reaktor Alir:  RATB (CSTR)  RAP (PFR) Reaktor heterogen Fixed Bed Reactor Fluidized Bed Reactor dll
  • 2. 4. Proses Isotermal Volume tetap Tekanan tetap Non Isotermal Adiabatis Non-adiabatis 5. Mekanisme:  Reaksi searah  Reaksi dapat balik  Reaksi seri  Reaksi paralel  Reaksi seri-paralel  Reaksi rantai  Reaksi polimerisasi 6. Molekularitas. Pembahasan suatu mekanisme reaksi biasanya dihubungkan dengan mekanisme dari tahap reaksi. Molekul yang terlibat sebagai pereaksi dapat satu, dua dan tiga molekul, sehingga setiap reaksi tahap reaksi disebut unimolekuler, bimolekuler dan termolekuler. Molekularitas adalah jumlah mol atau atom-atom yang terlibat di dalam reaksi elementer, sehingga molekularitas suatu reaksi elementer akan sama dengan orde total. Untuk reaksi elementer, molekularitas uni, bi, ter sama dengan orde satu, dua, tiga, tetapi tidak sama artinya dengan hukum laju keseluruhan. Untuk reaksi elementer unimolekuler merupakan reaksi orde satu, tetapi untuk reaksi berorde satu tidak harus unimolekuler. 7. Tingkat reaksi atau orde reaksi adalah bilangan yang menyatakan derajat ketergatungan laju reaksi pada konsentrasi reaktan. Orde reaksi belum tentu sama dengan koefisien stoikhiometri, kecuali reaksi elementer. Orde reaksi dapat sama dengan :  Nol  Bilangan bulat  Bilangan pecahan B.Laju Reaksi(ri) 1. Definisi Definisi laju reaksi tergantung jenis dan klasifikasi reaksi yang terjadi.
  • 3. a. Reaksi homogen: Mol i yang terbentuk ri= (volume fluida)(waktu) b. Reaksi heterogen:  Atas dasar satuan massa zat padat untuk sistem padatan-fluida Mol i yang terbentuk ri ’= (massa padatan)(waktu)  Atas dasar satuan luas permukaan untuk sistem dua fluida atau satuan permukaan padat untuk sistem padatan-fluida Mol i yang terbentuk ri ”= (luas permukaan) (waktu)  Atas dasar satuan volume zat padat untuk sistem padatan-fluida Mol i yang terbentuk ri ”’= (volume padatan)(waktu)  Atas dasar satuan volumer reaktor Mol i yang terbentuk ri ””= (volume reaktor)(waktu) Bila laju reaksi menyatakan banyaknya reaktan yang bereaksi maka laju reaksi diberi tanda (-). Misal reaksi: aA + bB pP + qQ  Laju reaksi A yang bereaksi = (-rA)  Laju reaksi B yang bereaksi = (-rB)  Laju reaksi P yang terbentuk = (+rP)  Laju reaksi Q yang terbentuk = (+rQ)
  • 4. 2.Variabel yang berpengaruh pada laju reaksi a. Reaksihomogen. Laju reaksi dipengaruhi oleh laju reaksi kimia = f(komposisi material di dalam reaktor, suhu sistem, tekanan sistem).    PTCfrA ,, Karena P dan C saling berkaitan, maka=    TCfrA , b. Reaksiheterogen. Laju reaksi : f (laju reaksi kimia, laju perpindahan massa dari satu fase ke fase yang lain). Yang mengontrol laju reaksi adalah langkah yang paling lambat, tetapi apabila keduanya tidak jauh berbeda, maka semua menentukan. Persamaan laju reaksi yang menyatakan hubungan antara (-rA) dengan C umumnya dapat diperoleh dari: a. data eksperimental b. Mekanisme reaksi→yang paling mendekati kebenaran Untuk reaksi-reaksi tertentu persamaan laju reaksi dapat diperoleh dari text book dan journal. Bentuk persamaan kinetika yang sering dipakai menyatakan hubungan laju reaksi dengan besaran fisik T dan C adalah:     b B a ATA CCkr  Dengan: k= konstante laju reaksi, f(T) CA,CB= konsentrasi A dan B dalam larutan a,b= orde reaksi terhadap molekul A dan B Reaksi Elementer dan Non-elementer 1. Reaksi elementer adalah reaksi bertahap satu yaang merupakan reaksi antara satu atom dengan satu atom lainnya. Orde reaksi sama dengan koefisien stoikhiometri. Misal: aA + bB Produk maka persamaan kinetika reaksinya:
  • 5.   b B a AA CCkr  Persamaan didasarkan pada anggapan bahwa pengendali proses dan mekanisme reaksi adalah tumbukan antara molekul A dan B. Orde reaksi persamaan tersebut, adalah orde a terhadap A dan b terhadap B. Orde keseluruhan: jumlah koefisien reaksi semua rreaktan yang terlibat di dalam reaksi (sama dengan a+b=n) 2. Reaksi non-elementer adalah reaksi bila tidak ada hubungan antara orde reaksi dan koefisien stoikhiometri, misal: H2 + Br2 2HBr Persamaan laju reaksi;       2 2 5,0 21 Br HBr k BrHk rHBr   Konstante Laju Reaksi, k Konstante laju reaksi, k tergantung pada suhu, pelarut dan konsentrasi katalis dalam reaksi tetapi tidak dipengaruhi konsenntrasi pereaksi dan hasil reaksi. Satuan k bervariasi, tergantung pada orde total dari reaksi. Jika reaksi untuk sistem homogen dituliskan:            waktuvol mol CCkCr c C b B a AA ......... Dengan a + b + c + ...... = n Satuan k bervariasi, tergantung pada orde total dari reaksi, n. Jika persamaan laju reaksi di atas dituliskan secara sederhana; n kCr            n nn sikonsenttrawaktu vol mol waktuvol mol C r k         11. . Misal: reaksi orde satu, maka satuan k=waktu-1 Bila persamaan laju dalam bentuk   b B a AA CkCr  maka satuan       ba volmolwaktuk   11 /
  • 6. Adakalanya laju reaksi dinyatakan sebagai fungsi tekanan P, maka: satuan      ba P tekananvolmolwaktuk   ./ 1 Nilai k sebagai fungsi suhu T dapat didekati dengan: 1. TeoriTumbukan Suatu reaksi kimia pada dasarnya merupakan penyusunan kembali ikatan antar atom dalam molekul yang bereaksi. Penyusunan ikatan diawali pemutusan ikatan kimia dan diakhiri dengan penyambungan kembali. Menurut teori tumbukan laju reaksi adalah hasil kali frekuensi tumbukan dan fraksi tumbukan yang mempunyai cukup energi unntuk bereaksi.Menurut percobaan teori ini hanya cocok untuk beberapa reaksi fase gas bimolekuler. Ditinjau reaksi fase gas, bimolekuler: A + B C + D Secara matematis laju reaksi dapat dinyatakan: dengan: f = fraksi tumbukan z= jumlah tumbukan A dan B setiap saat, cm/dt Menurut teori kinetik gas, jumlah tumbukan RTE ef /  dengan: τAB= diameter effektif molekul A dan B, Ao =  BA  2/1 T= suhu absulut R=tetapan gas = kB.No zfr .   b B a APA PPkr  5,0 2 8         BA BA ABBAAB MM MM RTCCz 
  • 7. kB= tetapan Boltzman= 1,38.10-16 erg/K NO= bilangan Avoggadro= 6,023.1023, molekul/mol M= berat molekul E= energi aktivasi = energi minimum yang dibutuhkan agar tumbukan menghasiilkan reaksi Jadi persamaan laju reaksi: dengan harga konstante laju reaksi,k : dengan A=faktor frekuensi tumbukan= 5,0 2 8        BA BA AB MM MM RT 2. TeoriPembentukan Zat Antara yang Aktif (Eyring) Eyring dalam memformulasikan laju reaksi dengan menggunakan beberapa hipotesa berikut:  Reaksi berawal dari tumbukan antara molekul-molekul pereaksi  Tumbukan tersebut terlebih dahulu menghasilkan molekul-molekul teraktifkan atau molekul transisi sebelum membentuk produk  Walaupun secara keseluruhan reaksi bukan reversibel tetapi anntara pereaksi dan molekuul teraktifkan terjadi keseimbangan  Pengedali reaksi adalah reaksi dekomposisimolekul teraktifkan menjadi hasil Reaksi: A + B AB* C Menurut termodinamika, pada keadaan seimbang antara pereaksi dan kompleks aktif: RTE BA BA ABBA e MM MM RTCCr / 5,0 2 8           RTE BA BA AB e MM MM RTk / 5,0 2 8          
  • 8.                             RT H R S EXP RT F EXPK ** Sehingga: BA B CC RT H EXP R S EXP h Tk r                ** dengan h= konstante Planck= 6,62.10-27 erg.det/menit  *F perubahan tenaga bebas  *S perubahan entropi kompleks yang teraktifkan  *H perubahan entalpi kompleks yang teraktifkan =  RTE  1 → fase gas = RTE  → fase cair 3. PersamaanArrhenius (1889) Bila kisaran suhu tidak terlalu besar, pengaruh suhu terhadap tetapan laju reaksi dapat dinyatakan dengan persamaan empirik yang dinyatakan oleh Arrhenius. Dengan A= faktor frekuensi tumbukan E= tenaga aktivasi R= tetapan gas umum T= suhu absolut Persamaan dapat dinyatakan dalam bentuk: RT E Ak  lnln , sehingga bia digambarkan dalam grafik hubungan ln k dan 1/T akan diperoleh garis lurus dengan tangen arah –E/R. C. Hubungan Laju Reaksidan Keseimbangan Tinjau reaksi reversibel elementer: k1 A + B R + S k2 Laju pembentukan R = rR = k1 CA CB Laju penghilangan R = - rR = k2 CR CS Konstante keseimbangan = K RT E eAk   .
  • 9. Pada keadaan seimbang: Laju pembentukan = laju penghilangan k1 CA CB = k2 CR CS BA SR CC CC k k  2 1 Menurut termodinamika: K CC CC BA SR  Sehingga pada keadaan seimbang: ankeseimbangpadaBA SR CC CC k k K ..2 1        D. Kinetika Beberapa ReaksiHomogen Reaksi kimia dapat dibagi menjadi 2 katagori: 1. Reaksi-reaksi sederhana yaitu reaksi yang hanya mempunyai satu jalur reaksi. Misalnya: aA pP (reaksi irreversibel) aA pP (reaksi reversibel) Reaksiirreversibel a. Orde nol. Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan. 0 .)( AA Ckr  Reaksi ini biasanya terjadi pada kisaran konsentrasi tertentu saja yaitu pada kisaran konsentrasi yang relatif tinggi b. Orde satu. Laju reaksi sebanding dengan konsentrasi pangkat satu AA Ckr .)(  c. Orde dua. Persamaan reaksi orde dua pada umumnya mempunyai bentuk: A + A Produk ;   2 . AA Ckr  A + B Produk ;   BAA CCkr . d. Orde n (n>2). Reaksi dengan orde > 2 umummnya jarang ditemui   n AA Ckr .   ....... c C b B a AA CCCkr  dengan a+b+c+...=n
  • 10. Reaksireversibel a.Orde satu. Persamaan reaksi: k1 A B k2 dengan k1: konstante laju reaksi A menjadi B k2: konstante laju reaksi B menjadi A Persamaan laju reaksi: BAA CkCkr 21.)(  b. Orde dua. Persamaan reaksi: k1 A + B C + D k2 Persamaan laju reaksi: DCBAA CCkCCkr 21.)(  2. Reaksikomplex(multiplereactions). Yaitu reaksi yang mempunyai persamaan stoickiometri lebih dari satu, dikelompokan: a. Reaksi paralel. Reaksi paralel terjadi bila pereaksi dapat menghasilkan 2 atau lebih produk, dapat searah atau bolak-balik atau reaktannya bereaksi melalui lebih dari 1 persamaan misal: k1 B + C aA k1 bB + cC A atau a’A k2 dD + eE k2 D + E Kalau orde reaksi masing-masing reaksi adalah orde satu, maka: AAI Ckr .)( 1 ; AB Ck a b r .)( 1 AAII Ckr .)( 2 ; A AD Ck a d r .)( 2 Untuk reaksi elementer, dengan a=a’=b=c=d=1, maka persamaan pembentukan B dan D:
  • 11. AB Ckr .)( 1 ; AD Ckr .)( 2 Laju A yang bereaksi:     AIIIA Ckkr .)( 21   Perbandingan laju pembentukan B dan D: 2 1 2 1 k k Ck Ck r r A A D B  b. Reaksi seri /konsekutif Bila produkyang dihasilkan akan bereaksi lagi membentuk produk lain. Contoh reaksi konsekutif orde 1: k1 k2 A B C Laju A yang bereaksi: AA Ckr .)( 1 Laju B yang terbentuk: BAB CkCkr 21.)(  Laju C yang terbentuk: BC Ckr 2)(  c. Reaksi seri-paralel Beberapa jenis reaksi komplex biasanya merupakan kombinasi reaksi seri-paralel. Contoh: k1 A + B C k2 C + B D Ditinjau terhadap reaktan A → reaksi seri: +B +B A C D Ditinjau terhadap reaktan B→ reaksi paralel: +A B C +C
  • 12. B D Persamaan laju reaksi: BAA CCkr .)( 1 CBBAB CCkCCkr 21.)(  CBBAC CCkCCkr 21.)(  CBA CCkr .)( 2