SlideShare a Scribd company logo
Bab I Bab B1ab II Bab 2Bab BIIIab 3 BabB aIVb 4 BBaabb V5 
Kimia Unsur 
3 Disusun Oleh: Albert Ch S
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Peta Konsep 
Tabel 
Periodik 
Unsur 
Sifat-Sifat Unsur 
Terdapatnya di 
Alam 
Kegunaan Unsur dan 
Senyawanya 
Cara Mendapatkan/Memperoleh 
Unsur 
Unsur 
Unsur 
Unsur 
- Reaktif 
- Tidak Diperoleh dalam Keadaan 
Bebas di Alam 
- Golongan IA, IIA, VIA, VIIA 
- Tidak Reaktif 
- Dapat Diperoleh dalam Keadaan 
Bebas di Alam 
- Misalnya, He, Ne, ar, Au, Pt 
terdapat pada 
mempermudah 
untuk 
mempelajari 
mengelompokkan 
unsur
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
A. Kelimpahan Unsur di Alam 
Distribusi Unsur-Unsur pada Kulit/Kerak Bumi 
Unsur Kelimpahannya pada 
Kerak Bumi (g/ton) % dalam Kerak Bumi 
Oksigen 
Silikon 
Aluminium 
Besi 
Kalsium 
Magnesium 
Sodium (natrium) 
Potasium (kalium) 
Titanium 
Hidrogen 
Fosforus 
Mangan 
455.000 
272.000 
83.000 
62.000 
46.000 
27.640 
22.700 
18.400 
6.320 
1.520 
1.120 
1.060 
45,500 
27,200 
8,300 
6,200 
4,660 
2,764 
2,270 
1,840 
0,632 
0,152 
0,112 
0,106
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Beberapa Contoh Bijih Logam 
Logam Kelimpahannya di Alam 
Natrium (Na) Sebagai NaCl banyak terdapat pada air laut, borak 
(Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), 
saltpeter (NaNO3), dan mirabilit (Na2SO4). 
Magnesium 
(Mg) 
Garam magnesium terdapat dalam air laut (0,13%), 
sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3), 
epsomit (MgSO4.7H2O), kieserite (MgSO4.H2O), 
karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), olivin {Mg, Fe)2SiO4, talk 
(Mg3(OH)2Si4O10), krisotil (Mg3(OH)4Si2O5) (asbestos), 
dan mika K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]–. 
Besi (Fe) Terdapatnya di alam sebagai hematit (Fe2O3), 
magnetit (Fe3O4), limonit (Fe2O3.H2O), siderit 
(FeCO3), sedikit pirit (FeS2, juga disebut ”fool’s gold”).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Pirit (Fe) Kromit (Cr) Ruby (Al) 
Emas (Au) Kuarsa (Si) Krisokola (Cu)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
B. Pengolahan Unsur 
1. Pemisahan Secara Mekanik 
Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur yang kelimpahannya 
di alam dalam keadaan bebas tidak berada sebagai senyawanya, 
seperti emas (Au), platina (Pt), dan intan (C). 
2. Dekomposisi Termal 
Digunakan untuk mendapatkan unsur dari bijihnya dengan 
pemanasan, contohnya perak (Ag). 
3. Penggantian Suatu Unsur dengan Unsur yang Lain 
Pada prinsipnya, suatu unsur dalam suatu senyawa dapat 
digantikan oleh unsur lain yang lebih reaktif. 
Contoh: Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu 
Zn + Cd2+ → Zn2+ + Cd
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4. Reduksi pada Temperatur Tinggi 
a. Reduksi dengan Karbon 
2 Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2 
b. Reduksi dengan Logam 
Cr2O3 + Al → 2 Cr + Al2O3 
c. Reduksi Elektrolitik (Reduksi Dilakukan secara Elektrolisis) 
 Na diperoleh secara elektrolisis lelehan NaCl. 
 Al diperoleh secara elektrolisis Al2O3 dengan elektrolit kriolit. 
 Pemurnian tembaga dilakukan dengan cara elektrolisis 
larutan CuSO4 dengan anode tembaga yang tidak murni.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Li Na K Rb Cs Fr 
Nomor atom 
Konfigurasi elektron 
Titik leleh (oC) 
Titik didih (oC) 
Rapat jenis (20 oC, g/cm3) 
Jari-jari ion (10–12 m) 
Jari-jari atom (10–12m) 
Energi ionisasi I (kJ/mol) 
Energi ionisasi II (kJ/mol) 
Eo, L → L+ + e– (V) 
Elektronegativitas 
3 
[He]2s1 
179 
1.336 
0,54 
60 
123 
520 
7.296 
3,05 
1,0 
11 
[Ne]3s1 
98 
883 
0,97 
95 
157 
496 
4.563 
2,71 
1,0 
19 
[Ar]4s1 
63 
762 
0,86 
133 
203 
419 
3.069 
2,92 
0,9 
37 
[Kr]5s1 
39 
700 
1,53 
148 
216 
403 
2.650 
2,49 
0,9 
55 
[Xe]6s1 
28 
670 
1,90 
169 
235 
376 
2.420 
3,02 
0,9 
87 
[Rn]7s1 
– 
– 
– 
– 
– 
370 
2.170 
– 
– 
C. Sifat Unsur 
1. Unsur Alkali 
Sifat-Sifat Umum Logam Alkali
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Beberapa Reaksi Logam Alkali 
1) Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen, 
oksigen, belerang, dan fosforus. 
2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s) (senyawa hidrida) 
2) Litium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida. 
6 Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s) (nitrida) 
3) Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi 
ini bersifat eksotermis. 
2 M(s) + H2O(l) → 2 MOH(aq) + H2(g) 
Reaksi air dengan: 
(a) litium, 
(b) natrium/sodium, 
(c) kalium/potassium. (a) (b) (c)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4) Logam alkali sebagai reduktor. 
Al2O3 + 6 Na → 2 Al + 3 Na2O 
5) Logam-logam alkali terlarut dalam amonia cair membentuk 
larutan biru. 
6) Reaksi nyala. Jika logam-logam 
alkali dibakar, akan 
menghasilkan warna nyala 
yang khas. 
Litium : merah 
Natrium : kuning 
Kalium : merah/violet 
Rubidium : Merah ungu 
Sesium : biru 
natrium kalsium litium
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
2. Unsur Alkali Tanah 
Be Mg Ca Sr Ba Ra 
Nomor atom 
Konfigurasi elektron 
Titik leleh (oC) 
Titik didih (oC) 
Rapat jenis (20 oC, g/cm3) 
Jari-jari ion (10–12 m) 
Jari-jari atom (10–12m) 
Energi ionisasi I (kJ/mol) 
Energi ionisasi II (kJ/mol) 
Eo, L → L+ + e– (V) 
4 
[He]2s2 
1.280 
2.970 
1,86 
89 
31 
899 
1.757 
1,85 
12 
[Ne]3s2 
651 
1.107 
1,75 
136 
65 
738 
1.450 
2,37 
20 
[Ar]4s2 
851 
1.487 
1,55 
174 
99 
590 
1.146 
2,87 
38 
[Kr]5s2 
800 
1.366 
2,6 
191 
113 
549 
1.064 
2,89 
56 
[Xe]6s2 
725 
1.637 
3,59 
198 
135 
503 
965 
2,91 
88 
[Rn]7s2 
700 
1.140 
5,0 
– 
– 
509 
978 
2,92 
Sifat-Sifat Umum Logam Alkali Tanah
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
a. Perbandingan Unsur Alkali dengan Unsur Alkali Tanah 
 Jari-jari atom maupun jari-jari ion yang isoelektronis (jumlah 
elektronnya sama) golongan alkali tanah lebih kecil dibanding 
alkali. 
 Kristal dari unsur-unsur golongan alkali tanah kerapatannya 
lebih besar sehingga kekerasan, titik leleh, dan titik didihnya 
lebih tinggi daripada golongan alkali. 
 Logam golongan IIA merupakan reduktor yang cukup kuat 
meskipun kurang kuat bila dibanding logam golongan IA. 
 Energi ionisasi golongan IIA lebih besar daripada golongan IA. 
 Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan 
golongan alkali.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
b. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah 
1) Dengan halogen (X2), membentuk halida (X = F, Cl, Br, dan I). 
M + X2 → MX2 
2) Dengan oksigen, membentuk oksida, kecuali Ba juga 
menghasilkan BaO2. 
3) Dengan belerang, membentuk sulfida, juga dengan Se dan Te. 
M + S → MS 
4) Dengan nitrogen, membentuk nitrida (pada temperatur tinggi). 
3 M + N2 → M3N2 
5) Dengan karbon, membentuk karbida, kecuali Be membentuk Be2C. 
M + 2 C → MC2 
Karbida ini dengan air membentuk basa dan gas asetilena (untuk 
mengelas).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
6) Dengan hidrogen, membentuk hidrida (pada temperatur tinggi). 
M + H2 → MH2 
7) Dengan asam, membentuk gas H2. 
M(s) + 2 H+(aq) → M2+(aq) + H(g) 
8) Kecuali berilium, logam-logam alkali tanah dengan air 
membebaskan gas hidrogen. 
M + 2 H2O(l) → M(OH)2 + H2(g) 
9) Berilium dan oksidanya bersifat amfoter, dapat larut dalam asam 
maupun basa kuat. 
Be + 2 H2O + 2 OH– → [Be(OH)4]2– + H2(g) 
10) Tes nyala logam alkali tanah memberikan warna yang khas. 
Magnesium : nyala sangat terang Strontium : merah 
Kalsium : merah bata Barium: kuning kehijauan
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
c. Kelarutan Basa dan Garamnya 
M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
d. Kesadahan Air 
Air lunak : air yang tidak mengandung garam-garam Ca2+ 
maupun Mg2+. 
Air sadah : air yang mengandung garam-garam Ca2+ 
maupun Mg2+. 
Air sadah 
 mengandung garam-garam 
Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2. 
 Hilang dengan pemanasan. 
Sementara 
Tetap 
 Mengandung garam-garam Ca2+ 
dan Mg2+. 
 Tidak hilang dengan pemanasan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Kerugian penggunaan air sadah antara lain: 
1) Mengurangi efektivitas pencucian dengan sabun. 
2) Membentuk garam-garam kalsium dan 
magnesium yang sukar larut dalam air sehingga 
mengendap pada ketel atau pipa dan dapat 
menyumbat pipa. 
Cara untuk melunakkan air sadah: 
1) Penambahan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3). 
2) Menggunakan resin penukar ion (Na+ untuk Ca2+ dan Cl– untuk 
HCO3 
–). Ion HCO3 
– terurai pada pemanasan membentuk CaCO3(s) . 
3) Menggunakan prinsip distilasi, kebalikan osmosis, dan elektrodialisis.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
3. Unsur Periode Ketiga 
Unsur-unsur periode ke-3 terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. 
a. Sifat-Sifat Periodik 
Sepanjang periode dari Na sampai Cl terjadi perubahan sifat: 
1) Sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah 
2) Sifat reduktor berkurang, sedangkan sifat oksidator 
bertambah 
3) Sifat kebasaan berkurang, sedangkan 
sifat keasaman bertambah 
4) Titik didih dan titik lelehnya makin tinggi 
5) Jari-jari atom makin kecil 
6) Energi ionisasinya makin besar, kecuali 
pada Al dan S
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
b. Kekuatan sebagai Reduktor dan Oksidator 
>> Kekuatan reduktor bertambah dari kanan ke kiri. 
>> Atom Na, Mg, dan Al tergolong reduktor kuat. 
>> Sifat oksidator bertambah ke arah kanan. 
c. Sifat Asam-Basa 
 dari kiri ke kanan, sifat asam bertambah, sedangkan sifat 
kekuatan asam bertambah 
Na Mg Al Si P S Cl Ar 
kekuatan basa bertambah 
basa berkurang. 
 dari kanan ke kiri, sifat basa bertambah, sedangkan sifat 
asam berkurang.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
c. Sifat-Sifat Khusus 
1) Aluminium (Al) 
 Aluminium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dalam udara 
lembap akan membentuk lapisan tipis oksida di permukaannya. 
 Aluminium murni tidak bereaksi dengan air murni, tetapi aluminium 
tak murni (bercampur dengan logam) dapat mengalami korosi jika 
terkena air yang mengandung garam-garam. 
 Aluminium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk aluminium 
nitrida. 
 Aluminium dapat mereduksi oksida logam menjadi logamnya, 
proses termit. 
 Aluminium dapat larut dalam basa kuat maupun dalam asam kuat. 
 Larutan AlCl3 dalam air bersifat asam maka dapat bereaksi dengan 
basa, selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
2) Silikon (Si) 
 Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi ditemukan dalam 
senyawanya. 
 Silikon dioksida (SiO2) biasa disebut silika, banyak ditemukan 
sebagai pasir dan quartz, membentuk jaringan makromolekul 
struktur tiga dimensi sehingga titik lelehnya tinggi. 
 SiO2 tidak berwarna, tetapi adanya campuran sedikit logam 
dapat memberikan warna seperti amethyst (violet), rose quartz 
(merah muda), smoky quartz (cokelat), dan citrine (kuning).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
3) Fosforus (P) 
 Fosforus tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, sebagian 
besar terdapat sebagai fosfat seperti batuan. 
 Mempunyai beberapa bentuk alotrop, antara lain fosforus putih dan 
fosforus merah. 
 Fosforus putih mendidih pada 280 oC membentuk uap P4 yang 
terdisosiasi di atas 700 oC membentuk P2. 
 Pemanasan fosforus putih sampai 260 oC menggunakan katalis iodin 
atau belerang membentuk fosforus merah yang amorf. 
 Fosforus putih sangat reaktif, beracun, mudah 
menguap, dan larut dalam pelarut nonpolar. 
 Fosforus merah tidak reaktif, kurang beracun, 
dan tidak larut dalam banyak pelarut. 
 Fosforus putih jika bersentuhan dengan udara, 
dapat menyala dan jika tersentuh kulit, 
menyebabkan luka bakar.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4) Belerang (S) 
 Belerang di alam dapat berada dalam keadaan bebas dan dalam 
bentuk senyawa. 
 Belerang mempunyai alotrop, yaitu rombis dan monoklin. 
 Pada temperatur kamar yang stabil, belerang berbentuk rombis 
yang mempunyai rumus molekul S8. 
 Jika dipanaskan di atas 120 oC kemudian didinginkan perlahan-lahan, 
akan terbentuk kristal belerang monoklin (titik leleh 119 oC). 
Belerang rombis Belerang monoklin
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4. Halogen 
 Unsur-unsur halogen meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), 
iodin (I), dan astatin (At). 
 Istilah halogen berasal dari Yunani yang berarti pembentuk garam. 
 Di alam, tidak pernah didapatkan dalam keadaan bebas sebagai 
unsurnya, tetapi selalu terdapat sebagai garamnya akibat 
besarnya kereaktifan unsur-unsur golongan halogen. 
 Astatin bersifat radioaktif. 
 Dalam keadaan bebas, berada dalam bentuk molekul diatomik (F2, 
Cl2, Br2, dan I2). 
 Semua unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2p5 pada 
kulit terluarnya.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Keteraturan sifak fisik halogen: 
1. Dari atas ke bawah, titik didih dan titik leleh halogen makin tinggi 
2. Harga energi ionisasi halogen dari atas ke bawah makin kecil. 
3. Dari atas ke bawah, harga energi ikatan halogen makin kecil. 
4. Urutan kekuatan oksidator halogen: F2 > Cl2 > Br2 > I2. 
a. Asam-Asam Halogen 
1) Asam Halogenida (HX) 
Semua asam halogenida (HX) berwujud gas, tidak berwarna, 
merangsang dan berbahaya, berikatan kovalen, serta bersifat 
polar. HX murni tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi 
larutannya dalam air bersifat elektrolit. 
HF dapat bereaksi dengan kaca (SiO2) dan dapat membentuk 
ikatan hidrogen sehingga memiliki titik didih yang tinggi.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
2) Asam Oksihalogen 
 Unsur-unsur halogen (kecuali F) dapat membentuk asam-asam 
yang mengandung oksigen (asam oksihalogen) dengan 
bilangan oksidasi +1, +3, +5, dan +7. 
 Asam-asam oksihalogen dan garam-garamnya merupakan 
oksidator kuat. 
 Makin tinggi bilangan oksidasi halogen pada asam 
oksihalogen, makin besar kestabilannya terhadap pemanasan, 
tetapi kekuatan oksidatornya berkurang. 
 Urutan kekuatan asam: 
HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO 
HClO4 > HBrO4 > HIO4 
HClO3 > HBrO3 > HIO3 
HClO > HBrO > HIO
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
b. Kegunaan, Terdapatnya dan Cara Memperoleh Halogen 
1). Fluorin (F) 
a) Kegunaan 
- Freon-11 (CFCl3) dan freon-12 (CF2Cl2) dipergunakan 
sebagai zat pendingin dalam AC. 
- Teflon untuk wajan. 
- HF untuk mengukir kaca. 
b) Terdapatnya 
Mineral fluorit (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluoroapatit, 
CaF2.3Ca3(PO4)2. 
c) Cara memperoleh 
- Oksidasi fluoridanya karena F2 merupakan oksidator yang 
sangat kuat. 
- Elektrolisis lelehan campuran KF dan HF.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
2) Klorin (Cl) 
a) Kegunaan 
Pembuatan bromin (sebagai pengelantang) 
dan mensterilkan air minum serta bahan 
dasar untuk pemutih, karet sintetis, DDT, 
CCl4, hipoklorit, klorat, dan perklorat. 
b) Terdapatnya 
Berupa gas berwarna kuning kehijauan dan merupakan gas 
yang beracun, NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl), 
sylvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). 
c) Cara Memperoleh 
Secara industri dan laboratorium.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
3) Bromin (Br) 
a) Kegunaan 
· Zat oksidator dalam sintesis zat organik. 
· AgBr untuk pelat fotografi dan film. 
· Etilena bromida (C2H4Br2) untuk mempertinggi efisiensi 
TEL sebagai antiketukan (anti knocking). 
b) Terdapatnya 
Dalam keadaan bebas, bromin berwujud cair, berwarna cokelat 
kemerah-merahan, dan mempunyai tekanan uap yang tinggi 
pada temperatur kamar. Di alam, sebagai bromida (AgBr atau 
alkali bromida). Air laut mengandung bromida sebagai MgBr2. 
c) Cara Memperoleh 
Oksidasi bromida dalam air laut dengan klorin
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4) Iodin (I) 
a) Kegunaan 
· Larutan iodin dalam alkohol (yodium 
tingtur) sebagai disinfektan dan 
antiseptik. 
· Kekurangan iodin (yodium) dapat 
mengakibatkan b) Terdapatnya gondok 
Dalam keadaan bebas, iodin berwujud padat dan berwarna 
ungu. Sebagai iodida dalam air laut terutama dalam lumut-lumut 
laut dan ditemukan sebagai iodat (IO3 
–) yang bercampur 
dengan sendawa chili (NaNO3). 
c) Cara Memperoleh 
Oksidasi iodida (I–) dengan gas klorin atau reduksi iodat (IO3 
–).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
5. Unsur Transisi 
a. Sifat-Sifat Unsur Transisi 
1. Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, meskipun 
ada juga yang hanya mempunyai satu macam. 
2. Mempunyai kecenderungan yang kuat membentuk ion kompleks. 
3. Senyawanya ada yang bersifat paramagnetik, tetapi ada pula 
yang bersifat diamagnetik. 
4. Kebanyakan ion atau senyawanya berwarna. Hal ini disebabkan 
subkulit d hanya terisi sebagian elektron. 
5. Titik leleh dan titik didihnya pada umumnya sangat tinggi. 
6. Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, seperti konduktor 
panas dan listrik yang baik.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
b. Ion Kompleks 
 Ion kompleks tersusun dari ion logam sebagai ion pusat yang 
dikelilingi oleh beberapa ligan 
 Ligan dapat berupa ion negatif atau molekul netral. 
 Banyaknya ligan yang mengelilingi ion pusat disebut bilangan 
koordinasi. 
 Muatan ion kompleksnya merupakan jumlah aljabar dari muatan 
ion pusat dan jumlah muatan ligan.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
1) Penulisan Ion Kompleks 
 Dituliskan ion pusat diikuti ligan-ligannya. 
 Jumlah ligan dituliskan sebagai indeks dan ditutup dengan kurung 
Ion Pusat 
dan 
Muatannya 
Ligan dan 
Muatannya 
Banyaknya 
Ligan 
Muatan Ion 
Kompleks 
Penulisan Ion 
Kompleks 
Ag+ 
Zn2+ 
Co2+ 
Cr3+ 
NH3 
NH3 
Cl– 
OH– 
H2O 
2 
4 
4 
2 
4 
+1 + (2)(0) = +1 
+2 + (4)(0) = +2 
+2 + (4)(–1) = –2 
+3 + (2)(–1) + 
(4)(0 ) = +1 
[Ag(NH3)2]+ 
[Zn(NH3)4]2+ 
[CoCl4]2– 
[Cr(OH)2(H2O)4]+ 
kotak [ ]. 
 Jumlah muatan ion pusat dan ligan dituliskan sebagai muatan ion 
kompleks yang dituliskan di kanan atas (IUPAC).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
2) Pembentukan Ion Kompleks 
 Ion kompleks terbentuk dengan ikatan kovalen koordinasi 
antara ligan (mempunyai pasangan elektron bebas) dengan 
ion pusat (mempunyai orbital kosong, umumnya orbital d). 
 Sifat kemagnetan ion kompleks dipengaruhi oleh ada tidaknya 
elektron tak berpasangan pada ion pusatnya (elektron pada 
orbital d). 
 Makin banyak elektron tak berpasangan, makin kuat pula sifat 
paramagnetiknya. 
 Geometri ion kompleks ditentukan secara eksperimen.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
Bentuk 
Geometri 
Hasil 
Hibridisasi Keterangan 
Linear (lurus) 
sp Contoh: [Cu(NH3)2]+ dan [Ag(NH3)2]+ 
Tetrahedral 
sp3 
Contoh: [Cu(CN)4]3–, [BeF4]2–, dan [AlF4]– 
Segiempat 
planar 
dsp2 Contoh: [Pt(NH3)4]2+ dan [PdCl4]2– 
Oktahedral 
d2sp3 
atau 
sp3d2 
Contoh: [Cr(NH3)6]3+, [Co(NH3)6]3+, [Fe(CN)6]3–
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
3) Penamaan Ion Kompleks (IUPAC) 
1. Disebutkan nama ligan. Jika terdapat beberapa ligan maka nama 
ligan diurutkan secara alfabetis tanpa memandang jumlahnya. 
2. a. Penyebutan ligan anion diakhiri dengan akhiran o 
b. Penamaan ligan netral sesuai nama molekul netralnya. 
H2O : aqua 
NH3 : ammin (dua huruf m) 
c. Untuk ligan-ligan yang tidak sederhana, penamaannya biasa 
dituliskan dengan singkatan. 
anion oksalat (C2O4 
2–) disingkat ox 
3. Banyaknya ligan dinyatakan dengan awalan di (2), tri (3), tetra 
(4), penta (5), heksa (6), terkadang dengan awalan bis, tris, 
tetrakis sebagai pengganti di, tri, dan tetra.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4. Nama kompleks bermuatan negatif (anion) berakhiran at. 
Bilangan oksidasi ion pusat ditunjukkan dengan angka Romawi 
di dalam tanda kurung. 
Contoh penamaan kompleks. 
K2[CuCl4] : Kalium tetraklorokuprat(II) 
[Co(NH3)6](NO3)2 : Heksaamminkobalt(III) nitrat 
K2[Pt(CN)4] : Kalium tetrasianoplatinat(II) 
[Ni(CO)4] : Tetrakarbonilnikel(0) 
Na2[Fe(CN)5NO] : Natrium pentasianonitrosilferat(III) 
(penulisan siano dalam bahasa Inggris cyano)
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
C. Kegunaan Unsur dan Senyawanya 
1. Unsur Alkali 
 Litium (Li) untuk campuran logam serta memisahkan oksigen 
dan nitrogen. 
 Uap natrium untuk lampu penerangan jalan raya. 
 Natrium cair untuk pendingin pada reaktor nuklir. 
 Kalium (K) dan sesium (Cs) untuk fotosel. 
 Karnalit (KCl.MgCl2.6H2O) digunakan sebagai pupuk. 
 NaOH (soda kaustik) digunakan dalam pembuatan sabun, 
detergen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan 
belerang dari minyak bumi. 
 NaHCO3, dikenal sebagai soda kue, banyak digunakan orang 
dalam pembuatan kue.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
2. Unsur Alkali Tanah 
 Kalsium(Ca) diperlukan oleh makhluk hidup untuk pembuatan 
tulang, gigi, dan kulit (cangkang). 
 Magnesium (Mg) penting dalam klorofil, berperan sebagai katalis 
pada fotosintesis pengubahan CO2 dan H2O membentuk gula. 
 Dalam bentuk garamnya, strontium (Sr) dan barium (Ba) 
digunakan untuk kembang api. 
 Aliase berilium (Be) dan tembaga (Cu) 
digunakan untuk membuat alat-alat industri. 
 Berilium oksida titik lelehnya tinggi (2.670 oC) 
sehingga digunakan untuk isolator listrik 
pada temperatur tinggi.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
3. Aluminium 
 Alat-alat dapur, mobil, pesawat terbang dan tutup kaleng. 
 Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik sehingga 
digunakan untuk membuat kawat listrik. 
 Untuk aliase: duralumin, magnalium, dan alnico. 
 Alum atau tawas digunakan untuk mengendapkan kotoran pada 
pembersihan air. 
 Zeolit atau permutit (Na2O.Al2O.2SiO2O) digunakan untuk 
melunakkan air sadah. 
Prinsip pengolahan aluminium adalah 
1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit 
2. Elektrolisis Al2O3 dengan elekrolit 
kriolit cair
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
4. Fosforus (P) 
 Fosforus penting untuk kehidupan, terutama dalam 
metabolisme tumbuhan dan binatang. 
 Kurang lebih 60% tulang dan gigi adalah Ca3(PO4)2 atau 
[3(Ca3(PO4)2).CaF2] dan rata-rata orang mengandung 
3,5 kg kalsium fosfat dalam tubuhnya. 
 Batuan fosfat digunakan sebagai bahan baku pembuatan 
pupuk fosfat. 
 Fosforus juga digunakan untuk kembang api. Pada saat 
terbakar di udara, fosforus dapat memberikan awan yang 
bercahaya putih.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
5. Karbon (C) 
 Unsur penting penyusun protein, karbohidrat, dan lemak 
 Karbon dioksida (CO2) penting dalam fotosintesis, produksi 
pupuk urea, pembuatan softdrink, es kering (CO2 padat) untuk 
pendingin, dan bahan pemadam api. 
 Grafit untuk pembuatan elektrode, 
baja, pensil, pengecoran logam, dan 
sebagai pelumas. 
 Karbon aktif untuk pemurnian dan 
penghilangan warna gula dan bahan 
kimia yang lain, mengabsorpsi gas 
beracun dalam masker gas, dan 
untuk katalis beberapa reaksi.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
6. Nitrogen (N) 
Bahan pupuk, bahan peledak, untuk mengisolasi sistem dari 
kontak udara, dan pendingin. 
7. Oksigen (O) 
 Untuk respirasi bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. 
 Pembuatan TiO2 dari TiCl4. TiO2 digunakan sebagai zat pewarna 
putih pada cat dan kertas serta sebagai bahan pengisi pada plastik. 
 Oksidasi NH3 dalam industri HNO3. 
 Industri etilena oksida (axirane) dari etena. 
 Sebagai oksidan dalam roket. 
 Di rumah sakit untuk membantu pernapasan. 
 Untuk pernapasan penyelam di laut. 
 Untuk aerasi pengolahan limbah industri.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
8. Belerang (S) 
Belerang terutama digunakan untuk membuat asam sulfat. 
Asam sulfat banyak digunakan untuk membuat pupuk fosfat 
dan amonium fosfat. Asam sulfat juga digunakan dalam 
refining minyak bumi, industri baja, aki, dan reaksi-reaksi kimia 
yang terlibat dalam industri cat, plastik, zat-zat yang mudah 
meledak, dan obat-obatan. 
9. Silikon (Si) 
Silikon banyak digunakan terutama 
yang berhubungan dengan elektronika, 
seperti mikrokomputer dan kalkulator. 
Silikon sangat murni digunakan untuk 
membuat chip komputer
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
10. Besi (Fe) 
 Pembawa oksigen dalam darah mamalia, burung, dan ikan 
(hemoglobin). 
 Penyimpan oksigen dalam jaringan otot (mioglobin). 
 Pembawa elektron dalam tumbuhan, hewan, dan bakteri 
(cytochromes), serta untuk transfer elektron dalam tumbuhan 
dan bakteri (feredoksin). 
 Pembuatan baja 
Bahan baku pengolahan besi: 
1. Bijih besi {hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4)}. 
2. Batu kapur (CaCO3) untuk mengikat zat-zat pengotor. 
3. Kokas (C) sebagai bahan reduktor. 
4. Udara untuk mengoksidasi C sehingga membentuk CO.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
11. Kromium (Cr) 
 Penyepuhan (elektroplating). 
 Aliase (paduan logam), 
misalnya nikrom (15% Cr, 60% 
Ni, dan 25% Fe). 
 Stainless steel mengandung 
72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni. 
 Campuran baja agar ulet dan 
kuat. 
 Pelapis logam untuk melindungi terjadinya korosi dan 
memberikan tampilan yang berkilau. 
 Kromium sebagai dikromat (Cr2O7 
2–) atau kromat (CrO4 
2–) 
digunakan secara luas sebagai zat oksidator.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
12.Tembaga (Cu) 
Untuk kawat penghantar listrik, pipa air karena tidak reaktif, 
aliase (misalnya perunggu), fungisida, dan herbisida. 
13.Nikel (Ni) 
Untuk pembuatan aliase. Nikel memperbaiki kekuatan baja dan 
daya tahannya terhadap reaksi kimia. 
14.Kobalt (Co) 
 Pembuatan aliase dengan baja pada temperatur tinggi. Aliase ini 
penting untuk pembuatan mesin-mesin pembangkit gas dan baja 
yang berkecepatan tinggi seperti mesin bubut. 
 Pembuatan pewarna keramik, gelas, dan industri cat.
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
15. Titanium (Ti) dan Vanadium (V) 
¨Logam Ti dan aliasenya dengan Al digunakan dalam industri 
pesawat terbang. 
¨V2O5 digunakan sebagai katalis pada pengubahan SO2 
menjadi SO3 dalam proses kontak pembuatan H2SO4. 
16. Seng (Zn) 
 Untuk melapisi besi agar tercegah dari perkaratan. 
 Untuk aliase (brass merupakan aliase Cu–Zn mengandung 
20%– 50% Zn). 
 Sebagai elektrode negatif pada sel Leclance, sel merkurium, 
dan sel alkali. 
 Sebagai bahan pewarna putih pada cat (ZnO).
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 
17. Kadmium (Cd) 
 Untuk melindungi baja dari korosi. 
 Mengabsorpsi neutron dengan sangat baik sehingga 
digunakan untuk mengontrol reaktor nuklir. 
 Untuk baterai kering nicad. 
 Untuk pewarna kuning pada cat, tetapi sangat mahal (CdS). 
18. Merkurium (Hg) 
 Uap Hg untuk lampu jalan. 
 Untuk ekstraksi emas dan perak sebagai amalgam. 
 Fenil merkurium asetat dan senyawa organomerkurium yang 
lain bersifat fungisida dan germisida. 
 Untuk pengisi termometer, barometer, dan manometer. 
 Merkurium juga ditemukan dalam beberapa obat-obatan.

More Related Content

What's hot

Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
Brawijaya University
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif Astatin
Ro Ana
 
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Rama Dewantara
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga ppt
nandaaditya505960
 
Logam platina
Logam platinaLogam platina
Logam platina
zaramalia33
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
mfarsih
 
Korosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodikKorosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodik
cakbentra
 
Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3
Gracius Y. Muskita
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Vina Widya Putri
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
UIN Alauddin Makassar
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
rahayuviraa
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Dwi Andriani
 
XRD
XRDXRD
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSUR
DZUL FAHMI
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahOlivia Tifani
 
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMKEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
Nur Widdya Kurniati
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
Farah Pranidasari
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
Rifqi Pramudianto
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Anne Riyanti
 

What's hot (20)

Kimia halogen 5
Kimia halogen 5Kimia halogen 5
Kimia halogen 5
 
Unsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif AstatinUnsur Radoaktif Astatin
Unsur Radoaktif Astatin
 
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogenSifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
Sifat fisis dan kimia dari unsur gas mulia dan halogen
 
Unsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga pptUnsur-unsur periode ketiga ppt
Unsur-unsur periode ketiga ppt
 
Logam platina
Logam platinaLogam platina
Logam platina
 
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
Kimia unsur (Unsur Transisi Periode Keempat)
 
Korosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodikKorosi dan proteksi katodik
Korosi dan proteksi katodik
 
Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3Unsur periode ke 3
Unsur periode ke 3
 
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)Golongan VIA Kimia (Sulfur)
Golongan VIA Kimia (Sulfur)
 
Alkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanahAlkali dan alkali tanah
Alkali dan alkali tanah
 
Kimia unsur ppt
Kimia unsur pptKimia unsur ppt
Kimia unsur ppt
 
Kromium
KromiumKromium
Kromium
 
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
Ppt kimia ( unsur unsur transisi perioda 4 )
 
XRD
XRDXRD
XRD
 
SISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSURSISTEM PERIODIK UNSUR
SISTEM PERIODIK UNSUR
 
Golongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanahGolongan alkali dan alkali tanah
Golongan alkali dan alkali tanah
 
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAMKEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
KEGUNAAN DAN PEMBUATAN UNSUR-UNSUR LOGAM DAN NON LOGAM
 
Unsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IAUnsur-Unsur Golongan IA
Unsur-Unsur Golongan IA
 
kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3kimia unsur Periode 3
kimia unsur Periode 3
 
Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4Unsur transisi periode ke 4
Unsur transisi periode ke 4
 

Similar to kimia unsur by Albert

Sifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsurSifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsur
Devia Devio
 
Sifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsurSifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsur
Devia Devio
 
008Tugas kimia golongan ia viiia (2)
008Tugas kimia golongan ia   viiia (2)008Tugas kimia golongan ia   viiia (2)
008Tugas kimia golongan ia viiia (2)
Syawal Endless
 
Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12
Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12
Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12
Firda Bing Slamet
 
Kimia Unsur Gol VA-VIIA
Kimia Unsur Gol VA-VIIAKimia Unsur Gol VA-VIIA
Kimia Unsur Gol VA-VIIA
Bogor Agricultural University
 
Ppt kimia siap oke
Ppt kimia siap okePpt kimia siap oke
Ppt kimia siap oke
Linda Beauty Kurnisari
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
UNIMUS
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
Hesti A. Priejanto
 
unsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahunsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalah
Oxsa Picasso
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Joko Nugroho
 
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurnaPpt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
Rahmawati Ramadhan
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
deden98
 
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaPresentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Muhammad Fadhlurr
 
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Irwan Saputra
 
Kimia unsur (itin)
Kimia unsur (itin)Kimia unsur (itin)
Kimia unsur (itin)
Johari Sitepu II
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Liahandayaniskt
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
dhegchademinnie
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
ajengkartikarianti
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Liahandayaniskt
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
ajengkartikarianti
 

Similar to kimia unsur by Albert (20)

Sifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsurSifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsur
 
Sifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsurSifat sifat kimia dan fisika unsur
Sifat sifat kimia dan fisika unsur
 
008Tugas kimia golongan ia viiia (2)
008Tugas kimia golongan ia   viiia (2)008Tugas kimia golongan ia   viiia (2)
008Tugas kimia golongan ia viiia (2)
 
Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12
Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12
Logam Alkali Tanah - Kimia kelas 12
 
Kimia Unsur Gol VA-VIIA
Kimia Unsur Gol VA-VIIAKimia Unsur Gol VA-VIIA
Kimia Unsur Gol VA-VIIA
 
Ppt kimia siap oke
Ppt kimia siap okePpt kimia siap oke
Ppt kimia siap oke
 
Alkali tanah
Alkali tanahAlkali tanah
Alkali tanah
 
Periode ketiga ppt
Periode ketiga pptPeriode ketiga ppt
Periode ketiga ppt
 
unsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalahunsur periode ketigai - kimia - makalah
unsur periode ketigai - kimia - makalah
 
Kimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2AKimia unsur golongan 1A & 2A
Kimia unsur golongan 1A & 2A
 
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurnaPpt hampir selesai 90% ke sempurna
Ppt hampir selesai 90% ke sempurna
 
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuatan Manfaat Beberapa Unsur Logam Dan Senyawanya 120409062650-phpapp02
 
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga KimiaPresentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
Presentasi Sifat Fisis Periode Tiga Kimia
 
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanyaPembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
Pembuaan dan manfaat beberapa unsur logam dan senyawanya
 
Kimia unsur (itin)
Kimia unsur (itin)Kimia unsur (itin)
Kimia unsur (itin)
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
power point kimia unsur
power point kimia unsurpower point kimia unsur
power point kimia unsur
 
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
Pembuaanmanfaatbeberapaunsurlogamdansenyawanya 120409062650-phpapp02
 
kimia unsur
kimia unsurkimia unsur
kimia unsur
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 

kimia unsur by Albert

  • 1. Bab I Bab B1ab II Bab 2Bab BIIIab 3 BabB aIVb 4 BBaabb V5 Kimia Unsur 3 Disusun Oleh: Albert Ch S
  • 2. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Peta Konsep Tabel Periodik Unsur Sifat-Sifat Unsur Terdapatnya di Alam Kegunaan Unsur dan Senyawanya Cara Mendapatkan/Memperoleh Unsur Unsur Unsur Unsur - Reaktif - Tidak Diperoleh dalam Keadaan Bebas di Alam - Golongan IA, IIA, VIA, VIIA - Tidak Reaktif - Dapat Diperoleh dalam Keadaan Bebas di Alam - Misalnya, He, Ne, ar, Au, Pt terdapat pada mempermudah untuk mempelajari mengelompokkan unsur
  • 3. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 A. Kelimpahan Unsur di Alam Distribusi Unsur-Unsur pada Kulit/Kerak Bumi Unsur Kelimpahannya pada Kerak Bumi (g/ton) % dalam Kerak Bumi Oksigen Silikon Aluminium Besi Kalsium Magnesium Sodium (natrium) Potasium (kalium) Titanium Hidrogen Fosforus Mangan 455.000 272.000 83.000 62.000 46.000 27.640 22.700 18.400 6.320 1.520 1.120 1.060 45,500 27,200 8,300 6,200 4,660 2,764 2,270 1,840 0,632 0,152 0,112 0,106
  • 4. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Beberapa Contoh Bijih Logam Logam Kelimpahannya di Alam Natrium (Na) Sebagai NaCl banyak terdapat pada air laut, borak (Na2B4O7.10H2O), trona (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), saltpeter (NaNO3), dan mirabilit (Na2SO4). Magnesium (Mg) Garam magnesium terdapat dalam air laut (0,13%), sebagai dolomit (MgCO3.CaCO3), magnesit (MgCO3), epsomit (MgSO4.7H2O), kieserite (MgSO4.H2O), karnalit (KCl.MgCl2.6H2O), olivin {Mg, Fe)2SiO4, talk (Mg3(OH)2Si4O10), krisotil (Mg3(OH)4Si2O5) (asbestos), dan mika K+[Mg3(OH)2(AlSi3O10]–. Besi (Fe) Terdapatnya di alam sebagai hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), limonit (Fe2O3.H2O), siderit (FeCO3), sedikit pirit (FeS2, juga disebut ”fool’s gold”).
  • 5. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Pirit (Fe) Kromit (Cr) Ruby (Al) Emas (Au) Kuarsa (Si) Krisokola (Cu)
  • 6. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 B. Pengolahan Unsur 1. Pemisahan Secara Mekanik Digunakan untuk memisahkan unsur-unsur yang kelimpahannya di alam dalam keadaan bebas tidak berada sebagai senyawanya, seperti emas (Au), platina (Pt), dan intan (C). 2. Dekomposisi Termal Digunakan untuk mendapatkan unsur dari bijihnya dengan pemanasan, contohnya perak (Ag). 3. Penggantian Suatu Unsur dengan Unsur yang Lain Pada prinsipnya, suatu unsur dalam suatu senyawa dapat digantikan oleh unsur lain yang lebih reaktif. Contoh: Fe + Cu2+ → Fe2+ + Cu Zn + Cd2+ → Zn2+ + Cd
  • 7. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4. Reduksi pada Temperatur Tinggi a. Reduksi dengan Karbon 2 Fe2O3 + 3 C → 4 Fe + 3 CO2 b. Reduksi dengan Logam Cr2O3 + Al → 2 Cr + Al2O3 c. Reduksi Elektrolitik (Reduksi Dilakukan secara Elektrolisis)  Na diperoleh secara elektrolisis lelehan NaCl.  Al diperoleh secara elektrolisis Al2O3 dengan elektrolit kriolit.  Pemurnian tembaga dilakukan dengan cara elektrolisis larutan CuSO4 dengan anode tembaga yang tidak murni.
  • 8. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Li Na K Rb Cs Fr Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (oC) Titik didih (oC) Rapat jenis (20 oC, g/cm3) Jari-jari ion (10–12 m) Jari-jari atom (10–12m) Energi ionisasi I (kJ/mol) Energi ionisasi II (kJ/mol) Eo, L → L+ + e– (V) Elektronegativitas 3 [He]2s1 179 1.336 0,54 60 123 520 7.296 3,05 1,0 11 [Ne]3s1 98 883 0,97 95 157 496 4.563 2,71 1,0 19 [Ar]4s1 63 762 0,86 133 203 419 3.069 2,92 0,9 37 [Kr]5s1 39 700 1,53 148 216 403 2.650 2,49 0,9 55 [Xe]6s1 28 670 1,90 169 235 376 2.420 3,02 0,9 87 [Rn]7s1 – – – – – 370 2.170 – – C. Sifat Unsur 1. Unsur Alkali Sifat-Sifat Umum Logam Alkali
  • 9. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Beberapa Reaksi Logam Alkali 1) Semua logam alkali dapat bereaksi dengan hidrogen, halogen, oksigen, belerang, dan fosforus. 2 M(s) + H2(g) → 2 MH(s) (senyawa hidrida) 2) Litium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk nitrida. 6 Li(s) + N2(g) → 2 Li3N(s) (nitrida) 3) Reaksi dengan air menghasilkan basa dan gas hidrogen. Reaksi ini bersifat eksotermis. 2 M(s) + H2O(l) → 2 MOH(aq) + H2(g) Reaksi air dengan: (a) litium, (b) natrium/sodium, (c) kalium/potassium. (a) (b) (c)
  • 10. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4) Logam alkali sebagai reduktor. Al2O3 + 6 Na → 2 Al + 3 Na2O 5) Logam-logam alkali terlarut dalam amonia cair membentuk larutan biru. 6) Reaksi nyala. Jika logam-logam alkali dibakar, akan menghasilkan warna nyala yang khas. Litium : merah Natrium : kuning Kalium : merah/violet Rubidium : Merah ungu Sesium : biru natrium kalsium litium
  • 11. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 2. Unsur Alkali Tanah Be Mg Ca Sr Ba Ra Nomor atom Konfigurasi elektron Titik leleh (oC) Titik didih (oC) Rapat jenis (20 oC, g/cm3) Jari-jari ion (10–12 m) Jari-jari atom (10–12m) Energi ionisasi I (kJ/mol) Energi ionisasi II (kJ/mol) Eo, L → L+ + e– (V) 4 [He]2s2 1.280 2.970 1,86 89 31 899 1.757 1,85 12 [Ne]3s2 651 1.107 1,75 136 65 738 1.450 2,37 20 [Ar]4s2 851 1.487 1,55 174 99 590 1.146 2,87 38 [Kr]5s2 800 1.366 2,6 191 113 549 1.064 2,89 56 [Xe]6s2 725 1.637 3,59 198 135 503 965 2,91 88 [Rn]7s2 700 1.140 5,0 – – 509 978 2,92 Sifat-Sifat Umum Logam Alkali Tanah
  • 12. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 a. Perbandingan Unsur Alkali dengan Unsur Alkali Tanah  Jari-jari atom maupun jari-jari ion yang isoelektronis (jumlah elektronnya sama) golongan alkali tanah lebih kecil dibanding alkali.  Kristal dari unsur-unsur golongan alkali tanah kerapatannya lebih besar sehingga kekerasan, titik leleh, dan titik didihnya lebih tinggi daripada golongan alkali.  Logam golongan IIA merupakan reduktor yang cukup kuat meskipun kurang kuat bila dibanding logam golongan IA.  Energi ionisasi golongan IIA lebih besar daripada golongan IA.  Logam golongan alkali tanah kurang reaktif jika dibandingkan golongan alkali.
  • 13. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 b. Beberapa Reaksi Logam Alkali Tanah 1) Dengan halogen (X2), membentuk halida (X = F, Cl, Br, dan I). M + X2 → MX2 2) Dengan oksigen, membentuk oksida, kecuali Ba juga menghasilkan BaO2. 3) Dengan belerang, membentuk sulfida, juga dengan Se dan Te. M + S → MS 4) Dengan nitrogen, membentuk nitrida (pada temperatur tinggi). 3 M + N2 → M3N2 5) Dengan karbon, membentuk karbida, kecuali Be membentuk Be2C. M + 2 C → MC2 Karbida ini dengan air membentuk basa dan gas asetilena (untuk mengelas).
  • 14. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 6) Dengan hidrogen, membentuk hidrida (pada temperatur tinggi). M + H2 → MH2 7) Dengan asam, membentuk gas H2. M(s) + 2 H+(aq) → M2+(aq) + H(g) 8) Kecuali berilium, logam-logam alkali tanah dengan air membebaskan gas hidrogen. M + 2 H2O(l) → M(OH)2 + H2(g) 9) Berilium dan oksidanya bersifat amfoter, dapat larut dalam asam maupun basa kuat. Be + 2 H2O + 2 OH– → [Be(OH)4]2– + H2(g) 10) Tes nyala logam alkali tanah memberikan warna yang khas. Magnesium : nyala sangat terang Strontium : merah Kalsium : merah bata Barium: kuning kehijauan
  • 15. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 c. Kelarutan Basa dan Garamnya M = Be, Mg, Ca, Sr, Ba
  • 16. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 d. Kesadahan Air Air lunak : air yang tidak mengandung garam-garam Ca2+ maupun Mg2+. Air sadah : air yang mengandung garam-garam Ca2+ maupun Mg2+. Air sadah  mengandung garam-garam Ca(HCO3)2 dan Mg(HCO3)2.  Hilang dengan pemanasan. Sementara Tetap  Mengandung garam-garam Ca2+ dan Mg2+.  Tidak hilang dengan pemanasan.
  • 17. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Kerugian penggunaan air sadah antara lain: 1) Mengurangi efektivitas pencucian dengan sabun. 2) Membentuk garam-garam kalsium dan magnesium yang sukar larut dalam air sehingga mengendap pada ketel atau pipa dan dapat menyumbat pipa. Cara untuk melunakkan air sadah: 1) Penambahan kapur (CaO) dan soda abu (Na2CO3). 2) Menggunakan resin penukar ion (Na+ untuk Ca2+ dan Cl– untuk HCO3 –). Ion HCO3 – terurai pada pemanasan membentuk CaCO3(s) . 3) Menggunakan prinsip distilasi, kebalikan osmosis, dan elektrodialisis.
  • 18. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 3. Unsur Periode Ketiga Unsur-unsur periode ke-3 terdiri atas Na, Mg, Al, Si, P, S, Cl, dan Ar. a. Sifat-Sifat Periodik Sepanjang periode dari Na sampai Cl terjadi perubahan sifat: 1) Sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambah 2) Sifat reduktor berkurang, sedangkan sifat oksidator bertambah 3) Sifat kebasaan berkurang, sedangkan sifat keasaman bertambah 4) Titik didih dan titik lelehnya makin tinggi 5) Jari-jari atom makin kecil 6) Energi ionisasinya makin besar, kecuali pada Al dan S
  • 19. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 b. Kekuatan sebagai Reduktor dan Oksidator >> Kekuatan reduktor bertambah dari kanan ke kiri. >> Atom Na, Mg, dan Al tergolong reduktor kuat. >> Sifat oksidator bertambah ke arah kanan. c. Sifat Asam-Basa  dari kiri ke kanan, sifat asam bertambah, sedangkan sifat kekuatan asam bertambah Na Mg Al Si P S Cl Ar kekuatan basa bertambah basa berkurang.  dari kanan ke kiri, sifat basa bertambah, sedangkan sifat asam berkurang.
  • 20. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 c. Sifat-Sifat Khusus 1) Aluminium (Al)  Aluminium tidak bereaksi dengan udara kering, tetapi dalam udara lembap akan membentuk lapisan tipis oksida di permukaannya.  Aluminium murni tidak bereaksi dengan air murni, tetapi aluminium tak murni (bercampur dengan logam) dapat mengalami korosi jika terkena air yang mengandung garam-garam.  Aluminium dapat bereaksi dengan nitrogen membentuk aluminium nitrida.  Aluminium dapat mereduksi oksida logam menjadi logamnya, proses termit.  Aluminium dapat larut dalam basa kuat maupun dalam asam kuat.  Larutan AlCl3 dalam air bersifat asam maka dapat bereaksi dengan basa, selanjutnya dapat pula bereaksi dengan asam.
  • 21. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 2) Silikon (Si)  Silikon tidak ditemukan bebas di alam, tetapi ditemukan dalam senyawanya.  Silikon dioksida (SiO2) biasa disebut silika, banyak ditemukan sebagai pasir dan quartz, membentuk jaringan makromolekul struktur tiga dimensi sehingga titik lelehnya tinggi.  SiO2 tidak berwarna, tetapi adanya campuran sedikit logam dapat memberikan warna seperti amethyst (violet), rose quartz (merah muda), smoky quartz (cokelat), dan citrine (kuning).
  • 22. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 3) Fosforus (P)  Fosforus tidak ditemukan dalam keadaan bebas di alam, sebagian besar terdapat sebagai fosfat seperti batuan.  Mempunyai beberapa bentuk alotrop, antara lain fosforus putih dan fosforus merah.  Fosforus putih mendidih pada 280 oC membentuk uap P4 yang terdisosiasi di atas 700 oC membentuk P2.  Pemanasan fosforus putih sampai 260 oC menggunakan katalis iodin atau belerang membentuk fosforus merah yang amorf.  Fosforus putih sangat reaktif, beracun, mudah menguap, dan larut dalam pelarut nonpolar.  Fosforus merah tidak reaktif, kurang beracun, dan tidak larut dalam banyak pelarut.  Fosforus putih jika bersentuhan dengan udara, dapat menyala dan jika tersentuh kulit, menyebabkan luka bakar.
  • 23. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4) Belerang (S)  Belerang di alam dapat berada dalam keadaan bebas dan dalam bentuk senyawa.  Belerang mempunyai alotrop, yaitu rombis dan monoklin.  Pada temperatur kamar yang stabil, belerang berbentuk rombis yang mempunyai rumus molekul S8.  Jika dipanaskan di atas 120 oC kemudian didinginkan perlahan-lahan, akan terbentuk kristal belerang monoklin (titik leleh 119 oC). Belerang rombis Belerang monoklin
  • 24. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4. Halogen  Unsur-unsur halogen meliputi fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At).  Istilah halogen berasal dari Yunani yang berarti pembentuk garam.  Di alam, tidak pernah didapatkan dalam keadaan bebas sebagai unsurnya, tetapi selalu terdapat sebagai garamnya akibat besarnya kereaktifan unsur-unsur golongan halogen.  Astatin bersifat radioaktif.  Dalam keadaan bebas, berada dalam bentuk molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, dan I2).  Semua unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2p5 pada kulit terluarnya.
  • 25. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Keteraturan sifak fisik halogen: 1. Dari atas ke bawah, titik didih dan titik leleh halogen makin tinggi 2. Harga energi ionisasi halogen dari atas ke bawah makin kecil. 3. Dari atas ke bawah, harga energi ikatan halogen makin kecil. 4. Urutan kekuatan oksidator halogen: F2 > Cl2 > Br2 > I2. a. Asam-Asam Halogen 1) Asam Halogenida (HX) Semua asam halogenida (HX) berwujud gas, tidak berwarna, merangsang dan berbahaya, berikatan kovalen, serta bersifat polar. HX murni tidak dapat menghantarkan arus listrik, tetapi larutannya dalam air bersifat elektrolit. HF dapat bereaksi dengan kaca (SiO2) dan dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga memiliki titik didih yang tinggi.
  • 26. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 2) Asam Oksihalogen  Unsur-unsur halogen (kecuali F) dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen (asam oksihalogen) dengan bilangan oksidasi +1, +3, +5, dan +7.  Asam-asam oksihalogen dan garam-garamnya merupakan oksidator kuat.  Makin tinggi bilangan oksidasi halogen pada asam oksihalogen, makin besar kestabilannya terhadap pemanasan, tetapi kekuatan oksidatornya berkurang.  Urutan kekuatan asam: HXO4 > HXO3 > HXO2 > HXO HClO4 > HBrO4 > HIO4 HClO3 > HBrO3 > HIO3 HClO > HBrO > HIO
  • 27. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 b. Kegunaan, Terdapatnya dan Cara Memperoleh Halogen 1). Fluorin (F) a) Kegunaan - Freon-11 (CFCl3) dan freon-12 (CF2Cl2) dipergunakan sebagai zat pendingin dalam AC. - Teflon untuk wajan. - HF untuk mengukir kaca. b) Terdapatnya Mineral fluorit (CaF2), kriolit (Na3AlF6), dan fluoroapatit, CaF2.3Ca3(PO4)2. c) Cara memperoleh - Oksidasi fluoridanya karena F2 merupakan oksidator yang sangat kuat. - Elektrolisis lelehan campuran KF dan HF.
  • 28. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 2) Klorin (Cl) a) Kegunaan Pembuatan bromin (sebagai pengelantang) dan mensterilkan air minum serta bahan dasar untuk pemutih, karet sintetis, DDT, CCl4, hipoklorit, klorat, dan perklorat. b) Terdapatnya Berupa gas berwarna kuning kehijauan dan merupakan gas yang beracun, NaCl dalam air laut, sebagai mineral halit (NaCl), sylvit (KCl), dan karnalit (KCl.MgCl2.6H2O). c) Cara Memperoleh Secara industri dan laboratorium.
  • 29. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 3) Bromin (Br) a) Kegunaan · Zat oksidator dalam sintesis zat organik. · AgBr untuk pelat fotografi dan film. · Etilena bromida (C2H4Br2) untuk mempertinggi efisiensi TEL sebagai antiketukan (anti knocking). b) Terdapatnya Dalam keadaan bebas, bromin berwujud cair, berwarna cokelat kemerah-merahan, dan mempunyai tekanan uap yang tinggi pada temperatur kamar. Di alam, sebagai bromida (AgBr atau alkali bromida). Air laut mengandung bromida sebagai MgBr2. c) Cara Memperoleh Oksidasi bromida dalam air laut dengan klorin
  • 30. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4) Iodin (I) a) Kegunaan · Larutan iodin dalam alkohol (yodium tingtur) sebagai disinfektan dan antiseptik. · Kekurangan iodin (yodium) dapat mengakibatkan b) Terdapatnya gondok Dalam keadaan bebas, iodin berwujud padat dan berwarna ungu. Sebagai iodida dalam air laut terutama dalam lumut-lumut laut dan ditemukan sebagai iodat (IO3 –) yang bercampur dengan sendawa chili (NaNO3). c) Cara Memperoleh Oksidasi iodida (I–) dengan gas klorin atau reduksi iodat (IO3 –).
  • 31. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 5. Unsur Transisi a. Sifat-Sifat Unsur Transisi 1. Mempunyai bilangan oksidasi lebih dari satu macam, meskipun ada juga yang hanya mempunyai satu macam. 2. Mempunyai kecenderungan yang kuat membentuk ion kompleks. 3. Senyawanya ada yang bersifat paramagnetik, tetapi ada pula yang bersifat diamagnetik. 4. Kebanyakan ion atau senyawanya berwarna. Hal ini disebabkan subkulit d hanya terisi sebagian elektron. 5. Titik leleh dan titik didihnya pada umumnya sangat tinggi. 6. Semua unsur transisi mempunyai sifat logam, seperti konduktor panas dan listrik yang baik.
  • 32. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 b. Ion Kompleks  Ion kompleks tersusun dari ion logam sebagai ion pusat yang dikelilingi oleh beberapa ligan  Ligan dapat berupa ion negatif atau molekul netral.  Banyaknya ligan yang mengelilingi ion pusat disebut bilangan koordinasi.  Muatan ion kompleksnya merupakan jumlah aljabar dari muatan ion pusat dan jumlah muatan ligan.
  • 33. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 1) Penulisan Ion Kompleks  Dituliskan ion pusat diikuti ligan-ligannya.  Jumlah ligan dituliskan sebagai indeks dan ditutup dengan kurung Ion Pusat dan Muatannya Ligan dan Muatannya Banyaknya Ligan Muatan Ion Kompleks Penulisan Ion Kompleks Ag+ Zn2+ Co2+ Cr3+ NH3 NH3 Cl– OH– H2O 2 4 4 2 4 +1 + (2)(0) = +1 +2 + (4)(0) = +2 +2 + (4)(–1) = –2 +3 + (2)(–1) + (4)(0 ) = +1 [Ag(NH3)2]+ [Zn(NH3)4]2+ [CoCl4]2– [Cr(OH)2(H2O)4]+ kotak [ ].  Jumlah muatan ion pusat dan ligan dituliskan sebagai muatan ion kompleks yang dituliskan di kanan atas (IUPAC).
  • 34. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 2) Pembentukan Ion Kompleks  Ion kompleks terbentuk dengan ikatan kovalen koordinasi antara ligan (mempunyai pasangan elektron bebas) dengan ion pusat (mempunyai orbital kosong, umumnya orbital d).  Sifat kemagnetan ion kompleks dipengaruhi oleh ada tidaknya elektron tak berpasangan pada ion pusatnya (elektron pada orbital d).  Makin banyak elektron tak berpasangan, makin kuat pula sifat paramagnetiknya.  Geometri ion kompleks ditentukan secara eksperimen.
  • 35. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bentuk Geometri Hasil Hibridisasi Keterangan Linear (lurus) sp Contoh: [Cu(NH3)2]+ dan [Ag(NH3)2]+ Tetrahedral sp3 Contoh: [Cu(CN)4]3–, [BeF4]2–, dan [AlF4]– Segiempat planar dsp2 Contoh: [Pt(NH3)4]2+ dan [PdCl4]2– Oktahedral d2sp3 atau sp3d2 Contoh: [Cr(NH3)6]3+, [Co(NH3)6]3+, [Fe(CN)6]3–
  • 36. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 3) Penamaan Ion Kompleks (IUPAC) 1. Disebutkan nama ligan. Jika terdapat beberapa ligan maka nama ligan diurutkan secara alfabetis tanpa memandang jumlahnya. 2. a. Penyebutan ligan anion diakhiri dengan akhiran o b. Penamaan ligan netral sesuai nama molekul netralnya. H2O : aqua NH3 : ammin (dua huruf m) c. Untuk ligan-ligan yang tidak sederhana, penamaannya biasa dituliskan dengan singkatan. anion oksalat (C2O4 2–) disingkat ox 3. Banyaknya ligan dinyatakan dengan awalan di (2), tri (3), tetra (4), penta (5), heksa (6), terkadang dengan awalan bis, tris, tetrakis sebagai pengganti di, tri, dan tetra.
  • 37. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4. Nama kompleks bermuatan negatif (anion) berakhiran at. Bilangan oksidasi ion pusat ditunjukkan dengan angka Romawi di dalam tanda kurung. Contoh penamaan kompleks. K2[CuCl4] : Kalium tetraklorokuprat(II) [Co(NH3)6](NO3)2 : Heksaamminkobalt(III) nitrat K2[Pt(CN)4] : Kalium tetrasianoplatinat(II) [Ni(CO)4] : Tetrakarbonilnikel(0) Na2[Fe(CN)5NO] : Natrium pentasianonitrosilferat(III) (penulisan siano dalam bahasa Inggris cyano)
  • 38. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 C. Kegunaan Unsur dan Senyawanya 1. Unsur Alkali  Litium (Li) untuk campuran logam serta memisahkan oksigen dan nitrogen.  Uap natrium untuk lampu penerangan jalan raya.  Natrium cair untuk pendingin pada reaktor nuklir.  Kalium (K) dan sesium (Cs) untuk fotosel.  Karnalit (KCl.MgCl2.6H2O) digunakan sebagai pupuk.  NaOH (soda kaustik) digunakan dalam pembuatan sabun, detergen, tekstil, kertas, pewarnaan, dan menghilangkan belerang dari minyak bumi.  NaHCO3, dikenal sebagai soda kue, banyak digunakan orang dalam pembuatan kue.
  • 39. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 2. Unsur Alkali Tanah  Kalsium(Ca) diperlukan oleh makhluk hidup untuk pembuatan tulang, gigi, dan kulit (cangkang).  Magnesium (Mg) penting dalam klorofil, berperan sebagai katalis pada fotosintesis pengubahan CO2 dan H2O membentuk gula.  Dalam bentuk garamnya, strontium (Sr) dan barium (Ba) digunakan untuk kembang api.  Aliase berilium (Be) dan tembaga (Cu) digunakan untuk membuat alat-alat industri.  Berilium oksida titik lelehnya tinggi (2.670 oC) sehingga digunakan untuk isolator listrik pada temperatur tinggi.
  • 40. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 3. Aluminium  Alat-alat dapur, mobil, pesawat terbang dan tutup kaleng.  Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik sehingga digunakan untuk membuat kawat listrik.  Untuk aliase: duralumin, magnalium, dan alnico.  Alum atau tawas digunakan untuk mengendapkan kotoran pada pembersihan air.  Zeolit atau permutit (Na2O.Al2O.2SiO2O) digunakan untuk melunakkan air sadah. Prinsip pengolahan aluminium adalah 1. Pemurnian Al2O3 dari bauksit 2. Elektrolisis Al2O3 dengan elekrolit kriolit cair
  • 41. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 4. Fosforus (P)  Fosforus penting untuk kehidupan, terutama dalam metabolisme tumbuhan dan binatang.  Kurang lebih 60% tulang dan gigi adalah Ca3(PO4)2 atau [3(Ca3(PO4)2).CaF2] dan rata-rata orang mengandung 3,5 kg kalsium fosfat dalam tubuhnya.  Batuan fosfat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk fosfat.  Fosforus juga digunakan untuk kembang api. Pada saat terbakar di udara, fosforus dapat memberikan awan yang bercahaya putih.
  • 42. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 5. Karbon (C)  Unsur penting penyusun protein, karbohidrat, dan lemak  Karbon dioksida (CO2) penting dalam fotosintesis, produksi pupuk urea, pembuatan softdrink, es kering (CO2 padat) untuk pendingin, dan bahan pemadam api.  Grafit untuk pembuatan elektrode, baja, pensil, pengecoran logam, dan sebagai pelumas.  Karbon aktif untuk pemurnian dan penghilangan warna gula dan bahan kimia yang lain, mengabsorpsi gas beracun dalam masker gas, dan untuk katalis beberapa reaksi.
  • 43. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 6. Nitrogen (N) Bahan pupuk, bahan peledak, untuk mengisolasi sistem dari kontak udara, dan pendingin. 7. Oksigen (O)  Untuk respirasi bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.  Pembuatan TiO2 dari TiCl4. TiO2 digunakan sebagai zat pewarna putih pada cat dan kertas serta sebagai bahan pengisi pada plastik.  Oksidasi NH3 dalam industri HNO3.  Industri etilena oksida (axirane) dari etena.  Sebagai oksidan dalam roket.  Di rumah sakit untuk membantu pernapasan.  Untuk pernapasan penyelam di laut.  Untuk aerasi pengolahan limbah industri.
  • 44. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 8. Belerang (S) Belerang terutama digunakan untuk membuat asam sulfat. Asam sulfat banyak digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan amonium fosfat. Asam sulfat juga digunakan dalam refining minyak bumi, industri baja, aki, dan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam industri cat, plastik, zat-zat yang mudah meledak, dan obat-obatan. 9. Silikon (Si) Silikon banyak digunakan terutama yang berhubungan dengan elektronika, seperti mikrokomputer dan kalkulator. Silikon sangat murni digunakan untuk membuat chip komputer
  • 45. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 10. Besi (Fe)  Pembawa oksigen dalam darah mamalia, burung, dan ikan (hemoglobin).  Penyimpan oksigen dalam jaringan otot (mioglobin).  Pembawa elektron dalam tumbuhan, hewan, dan bakteri (cytochromes), serta untuk transfer elektron dalam tumbuhan dan bakteri (feredoksin).  Pembuatan baja Bahan baku pengolahan besi: 1. Bijih besi {hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4)}. 2. Batu kapur (CaCO3) untuk mengikat zat-zat pengotor. 3. Kokas (C) sebagai bahan reduktor. 4. Udara untuk mengoksidasi C sehingga membentuk CO.
  • 46. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 11. Kromium (Cr)  Penyepuhan (elektroplating).  Aliase (paduan logam), misalnya nikrom (15% Cr, 60% Ni, dan 25% Fe).  Stainless steel mengandung 72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni.  Campuran baja agar ulet dan kuat.  Pelapis logam untuk melindungi terjadinya korosi dan memberikan tampilan yang berkilau.  Kromium sebagai dikromat (Cr2O7 2–) atau kromat (CrO4 2–) digunakan secara luas sebagai zat oksidator.
  • 47. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 12.Tembaga (Cu) Untuk kawat penghantar listrik, pipa air karena tidak reaktif, aliase (misalnya perunggu), fungisida, dan herbisida. 13.Nikel (Ni) Untuk pembuatan aliase. Nikel memperbaiki kekuatan baja dan daya tahannya terhadap reaksi kimia. 14.Kobalt (Co)  Pembuatan aliase dengan baja pada temperatur tinggi. Aliase ini penting untuk pembuatan mesin-mesin pembangkit gas dan baja yang berkecepatan tinggi seperti mesin bubut.  Pembuatan pewarna keramik, gelas, dan industri cat.
  • 48. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 15. Titanium (Ti) dan Vanadium (V) ¨Logam Ti dan aliasenya dengan Al digunakan dalam industri pesawat terbang. ¨V2O5 digunakan sebagai katalis pada pengubahan SO2 menjadi SO3 dalam proses kontak pembuatan H2SO4. 16. Seng (Zn)  Untuk melapisi besi agar tercegah dari perkaratan.  Untuk aliase (brass merupakan aliase Cu–Zn mengandung 20%– 50% Zn).  Sebagai elektrode negatif pada sel Leclance, sel merkurium, dan sel alkali.  Sebagai bahan pewarna putih pada cat (ZnO).
  • 49. Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 17. Kadmium (Cd)  Untuk melindungi baja dari korosi.  Mengabsorpsi neutron dengan sangat baik sehingga digunakan untuk mengontrol reaktor nuklir.  Untuk baterai kering nicad.  Untuk pewarna kuning pada cat, tetapi sangat mahal (CdS). 18. Merkurium (Hg)  Uap Hg untuk lampu jalan.  Untuk ekstraksi emas dan perak sebagai amalgam.  Fenil merkurium asetat dan senyawa organomerkurium yang lain bersifat fungisida dan germisida.  Untuk pengisi termometer, barometer, dan manometer.  Merkurium juga ditemukan dalam beberapa obat-obatan.