Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan tips dan panduan bagi pegawai baru untuk berhasil melewati masa percobaan selama 90 hari pertama di tempat kerja baru, termasuk pentingnya memberi kesan pertama yang baik, mempersiapkan diri dengan baik selama masa percobaan tiga bulan, serta 10 strategi untuk bertahan selama masa percobaan.
1. Kiat Bekerja
di Tempat Baru
Bagaimana agar sukses melewati
90 hari pertama di tempat kerja
Selamat datang!
Siap untuk bekerja
hari ini?
Petunjuk Praktis Pengembangan Pribadi
Editor: Drs. Nur A. Soedjatmiko, MBA
Penerbit: Bina Grahita Mandiri
2006
2. Mengapa Anda
perlu mempersiapkan diri di
tempat kerja yang baru?
Ya, jika Anda sebelumnya pernah
bekerja, mungkin Anda sudah
punya pengalaman masuk ke
sebuah perusahaan. Namun, perlu
diingat bahwa tiap tempat kerja
mempunyai suasana dan budaya yang
berbeda-beda. Banyak orang yang
mengalami hambatan di masa depan
karena proses awal ketika masuk
kerja terjadi hambatan yang sebenar-
nya tidak perlu terjadi. Untuk itulah buku
yang berisi kiat dan tips ini disusun agar
Anda tidak mengalami hambatan dalam
merintis karier di tempat kerja yang baru.
OK, sebelumnya selamat jika Anda telah diterima di tempat kerja yang
baru. Baik yang sudah pernah bekerja atau pertama kalinya bekerja,
tentunya ada harapan bahwa tempat kerja yang baru ini akan membawa
kesejahteraan yang lebih baik. Oh ya, pada umumnya orang bekerja
memang untuk mencari nafkah. Tapi, kepuasan kerja adalah sesuatu
yang juga diharapkan oleh setiap pekerja. Gaji tinggi namun tidak nyaman
dan sehari-harinya diisi dengan frustrasi dan kecemasan juga tidak akan
menjamin Anda akan betah di tempat kerja itu. Yang
perlu diketahui, jika di masa depan Anda mengalami
tekanan atau suasana kerja yang tidak nyaman,
hampir 80% hal itu disebabkan oleh karena
masalah yang terjadi pada masa
percobaan. Boleh jadi Anda
kemudian diangkat sebagai pegawai
tetap atau kontrak diperpanjang.
Tapi hal itu belum menjamin karier
masa depan yang baik jika Anda tidak
berhasil seutuhnya saat 90 hari pertama di
tempat kerja Anda tersebut.
2
3. PENTINGNYA kesan pertama di hari pertama
Hari pertama hanya berlangsung sehari dan Anda
akan melaluinya di tempat kerja tidak lebih dari 10
jam. Namun pada hari yang serba pertama ini, ada
banyak hal yang perlu diperhatikan. Anda akan
pertama kali mengenal rekan-rekan kerja, pertama
kali mengetahui peralatan apa saja yang
dipergunakan, pertama kali juga Anda berusaha
mencari tahu di mana tempat makan siang, atau tempat sholat, bahkan
juga tempat kamar kecil. Anda juga pertama kali akan bertemu dengan
orang-orang penting di perusahaan yang belum Anda temui saat
wawancara dulu. Mereka mungkin ada yang ramah, ada yang pura-pura
ramah, ada yang terkesan sombong, dan banyak karakter lain yang ada
di sana. Karena hari pertama, maka yang pertama-tama paling penting
adalah kesan pertama.
Anda pernah mendengar iklan yang berbunyi, “Kesan pertama sungguh
menggoda, selanjutnya terserah Anda.” Pesan dalam iklan ini sangat
benar adanya. Jika kesan pertama Anda baik, maka jalan Anda akan
mulus. Apa sih sebenarnya kesan pertama itu?
Kesan pertama adalah kesempatan pertama, yang terkadang
menjadi satu-satunya kesempatan, untuk memberi gambaran
mengenai siapa diri kita kepada orang lain, sesuatu yang
biasanya melekat selamanya.
Dengan kata lain, kesempatan pertama
adalah satu-satunya kesempatan. Tak
ada kesan kedua atau ketiga. Yang
diingat adalah yang pertama. Siapa
juara kedua tinju kelas berat? Siapa
astronaut kedua yang ke luar angkasa?
Siapa orang kaya kedua di Indonesia?
Banyak orang lebih ingat pada yang
pertama ketimbang yang kedua, ketiga
atau seterusnya. Kesan pertama
kurang baik, tidak mudah
mengubahnya. Ibarat sebuah stempel
sudah dicapkan pada diri Anda dan sulit
sekali hilangnya.
3
4. Apa saja yang perlu diperhatikan di hari pertama?
1. Kesan pertama secara awal terlihat dari
penampilan. Barang kali kedengarannya sepele,
tetapi hal ini memiliki kebenaran yang bagus.
Meskipun lingkungan bisnis saat ini lebih kasual
dibanding 10 tahun lalu, masih penting berpakian
yang rapi. Gunakanlah asesoris yang sesuai, tas,
sepatu, penataan rambut. Mata jangan merah
atau sayu seperti kurang tidur. Jangan cemberut
dan tampilkan wajah yang bersemangat dan
antusias.
2. Jangan terlambat datang ke tempat kerja. Sikap disiplin oleh
kebanyakan perusahaan dianggap sangat penting. Salah satu tolok
ukurnya adalah disiplin waktu dengan tidak terlambat masuk kerja.
Oleh karenanya, Anda mesti memperhitungkan waktu perjalanan agar
tiba di tempat kerja, setidaknya 15 menit sebelum jam kerja.
3. Inisiatif untuk berkenalan dengan rekan kerja yang ruangannya dekat
dengan Anda. Jangan terlalu sok akrab, cukup berjabat tangan dan
perkenalkan diri Anda seperlunya saja dengan sopan dan ramah.
4. Mintalah untuk bertemu dengan atasan Anda untuk membicarakan
apa-apa saja yang ingin disampaikan oleh atasan kepada Anda. Jangan
hanya pasif menunggu. Terkadang atasan sibuk sehingga Anda
akan terabaikan. Namun umumnya atasan akan
menyediakan waktu untuk melakukan briefing kepada
pegawai baru.
5. Jangan terlalu ingin menjadi pusat perhatian.
Kesalahan terburuk yang Anda buat adalah
berbicara tentang diri sendiri dengan tidak
putus-putus. Anda akan dianggap sebagai
orang yang sombong karena hanya tertarik
pada diri sendiri.
6. Jadilah pendengar yang baik. Menjadi
pendengar yang baik tidak begitu rumit
seperti yang sebagian besar orang pikirkan.
Jangan menyela ketika yang lain sedang berbicara.
Interupsi ditengah-tengah pembicaraan sangatlah
tidak sopan. Yakinlah untuk selalu berbicara jelas
dengan orang yang Anda temui. Beberapa hal lebih menjengkelkan
adalah mendengarkan orang lain tanpa mengerti apa yang mereka
bicarakan karena mereka membolak-balikan perkataan.
4
5. 7. Hati-hati dalam melontarkan guyonan. Humor umumnya merupakan
sesuatu yang positif, jika digunakan dengan bijaksana. Guyonan yang
lucu akan meringankan suasana dan membuat kebersamaan. Namun
jika tidak hati-hati, akan berdampak sebaliknya dari apa yang
dimaksudkan. Sebaiknya hindari guyonan pada pertemuan pertama.
Kesan pertama yang umumnya dilakukan
Penampilan Kotor Kurang rapi Cukup baik Rapi Sangat baik
Sikap kerja Menentang Kurang serius Tenang Baik Antusias
Daya tangkap Kurang sekali Terbatas Cukup Lebih dari cukup Cerdas
Sikap bicara Kasar Kurang sopan Cukup sopan Ramah Menarik
Sikap umum Menjengkelkan Kurang simpatik Cukup ramah Simpatik Menyenangkan
Vitalitas Agak lesu Mudah lelah Cukup kuat Sehat & bertahan Dinamis
Pengetahuan Kurang sekali Terbatas Cukup baik Menguasai baik Improvisasi baik
Sikap ke atasan Suka membantah Yes-man Dominan Patuh & penurut Mengimbangi
Energi Terbatas sekali Kurang usaha Cukup baik Kuat Kuat sekali
Daya pikat Kurang baik Sedikit Menyenangkan Menarik Menarik sekali
Berusahalah agar Anda memberi kesan pertama yang baik.
Inspirasi
Ada contoh sederhana yang bisa kita simak, yakni cerita seorang guru dengan
2 orang muridnya. Murid yang pertama, sebut saja si A, bisa memberi kesan
pertama yang baik pada sang guru, sementara yang satunya, si B, memberi
kesan pertama yang kurang baik. Entah kenapa si guru lebih senang dengan
si A daripada si B. Sekilas, guru tersebut terkesan pilih kasih, tapi itu yang
sering terjadi termasuk di tempat kerja Anda. Nah,
suatu ketika keduanya ternyata tidak masuk sekolah.
Apa yang dipikirkan oleh sang guru? Guru tersebut
mengira si A tidak masuk sekolah karena sakit,
sementara menilai si B tidak masuk karena malas.
Lalu, ketika dua murid itu mendapat nilai yang bagus,
guru tersebut menganggap si A memang pintar,
sementara dia curiga pada si B yang dianggapnya pasti
mencontek. Dan kalaupun kedua murid itu mendapat
nilai jelek, sang guru mengira si A pasti ada masalah
atau sedang sakit, sementara menganggap si B
memang bodoh. Jika terjadi seperti ini, apakah Anda ingin menjadi si A
atau si B? Tentunya ingin menjadi seperti si A. Nah, buku kecil ini akan
memberikan tips untuk menjadi seperti itu. Bukan untuk tujuan negatif atau
seakan cari muka. Tidak, sama sekali bukan itu. Biarpun Anda hebat, tapi
Anda bisa saja diperlakukan seperti si B. Cegahlah sebelum hal itu terjadi...
5
6. masa percobaan tIGA BULAN
Masa tiga bulan pertama sering juga disebut sebagai masa percobaan
kerja. Memang tidak semua perusahaan memiliki masa percobaan yang
sama, tergantung dari perjanjian kerja yang dibuat. Masa percobaan
biasanya menjadi masa yang kritis, sebab perusahaan akan mengamati
dan menilai calon karyawan secara cermat dan menyeluruh, mulai dari
cara kerja, kebiasaan hingga penampilan.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus Anda lewati dari bulan ke
bulan agar Anda lolos melewati ‘ranjau-ranjau’ percobaan:
Bulan pertama
Pada bulan pertama masa percobaan, Anda wajib mengenal orang-orang
yang akan bekerja sama dengan Anda. Dalam hal ini Anda harus bersikap
‘pro aktif’, jangan cuma diam menunggu orang memberi tahu Anda. Kalau
ada hal yang kurang Anda pahami, cobalah untuk bertanya pada rekan-
rekan baru Anda atau bahkan bos Anda. Jangan ragu untuk berkumpul
dan berbincang-bincang dengan rekan-rekan, misalnya saat makan siang.
Ingat, kesuksesan orang dalam pekerjaan bukan semata-mata karena
dia pintar tapi juga ditunjang oleh kemampuannya bergaul.
Bulan kedua
Setelah melewati masa kerja sebulan, rekan-rekan dan bos Anda tentu
sudah bisa melihat performa kerja Anda dalam bentuk kongkrit.
Memuaskan atau tidaknya hasil kerja Anda, tentu tak akan luput dari
penilaian. Seperti apa, pekerjaan yang diharapkan perusahaan, mungkin
masih misteri. Maka dibulan kedua ini jangan sekalipun Anda ‘lengah’.
Jangan sekalipun Anda bolos kerja dan jangan menolak tugas-tugas yang
diberikan pada Anda. Dalam mengerjakan tugas, sesuaikan dengan
deadline. Sekali Anda bolos atau menolak tugas, penilaian terhadap diri
Anda akan minus.
Bulan ketiga
Memasuki bulan ketiga tentunya Anda harus sudah semakin memahami
budaya perusahaan, karakter bos dan rekan-rekan, dan yang penting
Anda harus sudah semakin menguasai pekerjaan sesuai deskripsi
pekerjaan (job desc) Anda. Di masa inipun Anda harus lebih berani
melakukan ‘gebrakan’. Tawarkan diri Anda untuk membantu mengerjakan
proyek-proyek sulit yang tengah dikerjakan perusahaan. Bergabunglah
dengan tim yang handal, Anda bisa belajar lebih banyak dari situ.
[sumber: www.astaga.com]
6
7. 10 strategi bertahan di masa percobaan
1. Dua minggu pertama, berusahalah untuk berkenalan dengan rekan-
rekan baru Anda. Jangan terpikir untuk menjadi seorang penyendiri.
Sembilan puluh lima persen kegagalan di masa percobaan terjadi karena
kandidat dinilai kurang mampu beradaptasi dengan sekitar. Penilaian itu
bahkan kadang mengabaikan hasil kerja Anda. Jadi, bergaullah!
2. Pada paruh pertama masa percobaan, mintalah waktu pada atasan untuk
membicarakan hasil kerja Anda selama ini. Jangan tunggu sampai atasan
Anda yang mencari Anda untuk bicara. Bersikaplah aktif dan progressif.
Atasan Anda pasti terkesan dengan semangat Anda.
3. Catat kegiatan kerja Anda sehari-hari. Bandingkan dengan job
description yang diberikan bagian personalia pada Anda. Ini berguna,
bila Anda menemukan bahwa ternyata tugas keseharian Anda tidak sesuai
dengan jabatan Anda. Anda berhak untuk meminta kenaikan jabatan atau
tambahan gaji, bila perlu.
4. Lakukanlah sesuatu yang di luar kebiasaan, namun berarti. Carilah
proyek yang dapat membuat orang teringat bahwa itulah hasil karya
Anda. Strategi ini akan segera meningkatkan nilai Anda di mata atasan.
Proyek ini bisa sebatas departemen Anda, atau
meliputi hal yang lebih dari itu.
5. Cermati cara orang bekerja sama
di kantor Anda. Siapa yang
menyelesaikan rantai pekerjaan
pada tim tersebut? Pikirkanlah
cara untuk menjadi bagian dari
sinergi rantai pekerjaan
tersebut, sehingga tanpa Anda,
pekerjaan di kantor Anda tak
akan dapat diselesaikan.
6. Cermati persaingan yang terjadi
di antara rekan kerja. Perhatikan hal-
hal yang terjadi di sekitar Anda.
Kembangkanlah sayap jaringan Anda, bertukar
informasi, majalah serta info internet terbaru. Nyalakan radar Anda.
Intinya, jangan jadi orang yang paling akhir tahu.
7
8. 7. Pancarkan sinar aura Anda. Perhatikan, nilai-nilai apa yang paling
dijunjung tinggi oleh perusahaan Anda. Bila perusahaan menyadari apa
kontribusi Anda, mereka tak akan melepaskan Anda. Buat perusahaanmu
bangga karena Anda bekerja di sana.
8. Anggaplah semua orang sebagai klien (customer/pelanggan). Berikan
respon dan pelayanan yang terbaik.
9. Hidup seimbang. Tidur cukup dan gunakan waktu senggang untuk
bersenang-senang. Dengan begitu, saat kembali ke kantor Anda selalu
berada dalam kondisi yang prima.
10. Tentukan tujuan masa depan Anda. Apa yang ingin Anda perbaiki bila
beberapa tahun ke depan Anda masih bekerja di perusahaan ini? Dalam
setiap tugas yang Anda lakukan, anggaplah Anda sudah menjadi karyawan
tetap di perusahaan ini. Itu akan menumbuhkan rasa memiliki Anda pada
perusahaan dan Anda pasti semakin bersemangat dalam bekerja.
[Sumber: www.tabloidnova.com]
Yang sebaiknya Anda hindari:
1. Datang terlambat. Tidak ada pimpinan yang suka
melihat pegawainya datang terlambat. Anda mesti
mempelajari akses perjalanan dari rumah ke
tempat kerja. Jika sering macet, aturlah agar
mempunyai waktu perjalanan yang cukup
sehingga tidak sampai terlambat.
2. Telepon atau SMS. Saat ini hampir tiap
orang punya telepon selular (handphone).
Saat bekerja, atur telepon dalam posisi
‘silent’ dan batasi penerimaan telepon
serta SMS. Terutama jika sedang
rapat dengan atasan.
3. Chatting. Apakah Anda punya
kebiasaan berinternet serta melakukan
chatting? Jika di perusahaan Anda terdapat
fasilitas internet, hindari melakukan chatting yang tidak perlu.
Penggunaan internet untuk keperluan pribadi sering dianggap membuang
waktu kerja efektif sehingga tidak disukai.
8
9. tips "jangan" bagi karyawan baru
Memasuki masa percobaan di tempat kerja baru biasanya masih penuh
semangat dan gairah yang meluap-luap. Namun demikian, tidak berarti
semuanya akan berjalan lancar begitu saja. Pada minggu-minggu awal
biasanya ada kecemasan dan ketakutan kita gagal melalui masa-masa
kritis. Bahkan tak sedikit yang justru melakukan kesalahan yang
membuat kerja kita tampak konyol. Berikut ada beberapa tips “jangan”
bagi pegawai baru.
1. Jangan membandingkan dengan tempat kerja lama.
Tuntutan pertama pada seorang pegawai baru adalah kemampuannya
untuk segera beradaptasi dengan lingkungan kerja baru. Jangan biarkan
Anda tetap bersikap dengan kebiasaan-kebiasaan lama seolah-olah Anda
masih bekerja di perusahaan terdahulu. Terlebih lagi, jangan
membanding-bandingkan kondisi yang ada di tempat kerja baru dengan
tempat kerja yang lama.
Jangan pula punya kebiasaan membanding-bandingkan atasan. Setiap
orang berbeda-beda karakternya. Buang kebiasaan menghadapi atasan
lama, yang mungkin telah akrab dengan anda. Pelajari kebiasaan atasan
baru. Tidak semua atasan itu sama. Keberhasilan Anda melalui masa
percobaan bergantung dengan bagaimana Anda bersikap dengan atasan
Anda. Selanjutnya pelajari seluruh kebiasaan kantor yang baru.
Lift di sini kok kuno
sekali ya..! Tidak Lalu kenapa pindah
seperti di kantorku ke sini?
dulu..
9
10. 2. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan.
Mungkin Anda telah berusaha secepatnya mempelajari sistem dan
prosedur yang berlaku di perusahaan baru anda. Mungkin dari hasil
pengamatan anda telah bisa mengambil kesimpulan mengenai apa-apa
yang harus anda lakukan. Namun, sebaiknya anda
tahan keinginan anda untuk menyimpulkan
sesuatu tentang perusahaan baru anda,
apalagi memutuskan untuk melakukan
perbaikan ini dan itu. Masih banyak hal-
hal yang mungkin tersembunyi yang luput
dari perhatian anda. Janganlah keburu
mengajukan usulan perbaikan ini dan itu
sebelum itu benar-benar anda yakini
kesimpulan anda sendiri. Bila toh anda
harus mengajukan presentasi mengenai
temuan anda, maka sampaikan dengan tetap
menunjukkan kerendahan hati anda bahwa
anda masih perlu banyak mencari tahu.
Jangan-jangan apa yang anda usulkan itu telah
dijajal sebelumnya dan tidak berhasil. Cari
saja dukungan dari orang-orang, sebelum
menganjurkan mereka melakukan perbaikan.
3. Jangan lupa bersikap ramah.
Sikap seperti ini mutlak untuk membangun kesan
positif pada diri Anda sebagai pegawai baru. Jangan
sampai anda dicap sombong, jutek, dan kurang
gaul, hanya gara-gara anda kurang bisa
membawa diri di kantor baru. Perhatikan
juga penampilan selama bekerja. Gunakan
pakaian yang sopan, nyaman, dan tidak
mengundang perhatian.
Di sisi lain, walau Anda disarankan untuk
bersikap ramah, namun jangan sok akrab. Bila
tidak ditanya tidak perlu berbicara terlalu
banyak. Karena terlalu banyak bicara juga akan
menyebabkan anda terkesan sok akrab.
10
11. 4. Jangan menjelek-jelekkan tempat kerja yang lama
Membuka rahasia atau menjelek-jelekan atasan maupun tempat kerja
yang lama bukanlah tindakan yang bijaksana. Anda bisa saja terpancing
untuk membicarakannya dan hal itu bukan memberi nilai positif untuk
Anda. Bisa jadi bahkan sebaliknya, Anda dianggap orang yang tidak loyal.
5. Jangan sok tahu dan membanggakan diri sendiri.
Menjadi pegawai baru yang lolos dari berbagai tes seleksi mungkin
menumbuhkan rasa bangga pada diri anda. Namun, jangan itu lantas
membuat anda merasa menjadi begitu penting di perusahaan itu. Semua
pegawai adalah sama pentingnya bagi perusahaan. Oleh karena itu sangat
tidak pada tempatnya anda membanggakan diri sendiri. Jangan selalu
merujuk pada perusahaan lama anda, atau almamater anda, atau
keberhasilan anda yang terdahulu. Orang-orang di tempat baru anda
menuntut anda berhasil di sini sekarang,
bukan di tempat lain, bukan pula di
Hmm, sombong masa lalu anda. Kalau anda
sekali..! Bukankah dia
membanggakan keberhasilan anda
masih baru di sini?
di tempat lain, mengapa anda kini
bersusah payah pindah ke tempat
baru?
Jangan pula sok tahu, atau merasa
bisa memecahkan semua persoalan
yang dihadapi perusahaan baru
anda. Sebenarnya atasan baru anda
tak menuntut anda langsung bisa
menguasai semua persoalan.
Atasan yang bijak meminta anda
untuk lebih banyal belajar dulu,
baru membantu memecahkan persoalan. Jadi, jauh lebih baik bila anda
bersikap sebagai pendengar ketimbang tukang pamer yang banyak bicara.
6. Jangan terlalu membebani diri sendiri.
Mungkin anda merasa harus segera “tuning” dan menunjukkan
kemampuan kerja anda Itu wajar saja. Bukankah sebagai pegawai baru
anda ingin bisa menyelesaikan tugas-tugas anda. Namun, banyak
11
12. kesalahan dan kegagalan dilakukan oleh pegawai baru karena mereka
terlalu membebani diri mereka sendiri. Mereka merasa harus bisa
mengerjakan semuanya sekaligus di awal. Padahal pendapat itu justru
menganggu ketenangan dan perasaan lepas anda dalam bekerja.
Ingat, anda masih dalam masa penyesuaian
diri. Karena itu tetaplah bekerja
sewajarnya saja. Susun prioritas yang
harus anda lakukan. Rundingkan dengan
atasan anda mengenai apa-apa yang
harus anda kerjakan terlebih dahulu.
Ukur kekuatan diri anda secara realistis,
namun tetaplah menjaga sikap optimis. Bila
anda merasa beban anda terlalu berat,
coba atur ulang dengan atasan anda.
Mungkin anda terdorong untuk
meneriman semua tugas, baru
berpikir kemudian. Langkah ini
mengesankan, namun anda harus
bersiap untuk bekerja ekstra keras. Sikap wajar menolong anda untuk
tidak merasa terlalu bersalah bila anda melakukan kesalahan atau gagal
mengerjakan tugas-tugas awal.
7. Jangan cepat merasa tidak cocok atau tidak betah.
Segala sesuatu yang baru memang tidak mudah untuk ditangani. Bila
anda menemui kesulitan, atau suasana yang tidak mengenakkan, sadari
bahwa itu adalah wajar-wajar saja. Bahkan bila anda menempati rumah
baru pun, anda tetap merasa tidak betah beberapa saat. Namun, tak
lama, bila anda mampu menyesuaikan diri, anda akan berubah dan
menikmati suasana baru itu. Jadi, jangan terburu merasa tidak betah
atau tidak cocok dengan pekerjaan
baru anda. Pada umumnya, seorang
pegawai baru butuh satu dua bulan
untuk menyesuaikan diri.
Sedangkan untuk menguasai
pekerjaan, biasanya dibutuhkan
waktu yang lebih lama. Bahkan
banyak yang mengatakan
dibutuhkan waktu 2-3 tahun agar
benar-benar bisa menguasai semua
12
13. persoalan kerja. Jadi, sikap terbaik adalah sabar dan menikmati setiap
kecanggungan kerja anda.
8. Jangan bergaul dengan orang tertentu saja.
Agar anda tidak canggung memang anda perlu segera mencari teman.
Tetapi, bila anda hanya terpaku pada beberapa teman saja, itu akan
menyulitkan diri anda sendiri. Jangan batasi diri anda dengan bergaul
dengan beberapa orang saja. Lebih baik anda memperluas pergaulan
anda sehingga anda bisa benar-benar mengenali pola-pola hubungan di
perusahaan baru tersebut. Ini baik agar anda bisa berhati-hati dalam
bersikap. Jangan sampai anda hanya bergaul dengan seseorang, padahal
ia adalah orang yang tidak disukai oleh atasan. Jagalah jarak yang sama
dengan semua orang, namun jangan kehilangan kehangatan diri anda
sendiri.
Tidak bisa dipungkiri kadang ada juga beberapa rekan kerja yang
bersikap sinis, nyinyir dan tidak bersahabat pada orang baru. Kalau
memang ada, jangan terpancing emosi. Hadapi rekan yang menyebalkan
itu dengan sikap netral sama seperti menghadapi rekan lainnya. Kalau
anda bisa menghadapinya dengan baik, bukan tidak mungkin suatu saat
kelak ia akan menjadi sahabat anda.
9. Jangan Gaptek
Anda pasti tahu, saat ini
teknologi berkembang pesat.
Bahkan sering membuat kita
tercengang. Untuk itu, Anda
dituntut untuk terus mengikuti
perkembangan teknologi yang
berkaitan dengan karier Anda.
Jangan sampai Anda “gaptek”
(gagap teknologi). Misalnya
saja, teknologi komputer dan
internet. Jangan sampai, Anda
yang brilian, malah tidak bisa
mengoperasikan komputer dan buta dengan internet. Jika ini terjadi,
akan rugilah Anda sebagai pegawai yang memiliki kelebihan. Dan ujung-
ujungnya, perusahaan akan meragukan Anda sebagai pegawai andal.
13
14. 10. Jangan ingin tahu gaji orang lain.
Jangan sekali-kali memancing atau ingin tahu berapa besar gaji yang
diterima oleh rekan kerja Anda. Bahkan hindari juga pembicaraan dengan
teman yang memancing Anda untuk memberi tahu besaran gaji
yang Anda terima. Kalau Anda tidak hati-hati, hal
itu akan membuat rekan kerja Anda iri hati atau
sebaliknya akan meremehkan Anda. Banyak
pegawai baru yang terpancing mengemukakan
gajinya dan membawa dampak buruk terhadap
hubungan antar rekan kerja.
11. Jangan melakukan kesalahan
dua kali.
Pepatah mengatakan, berbuat salah itu
manusiawi. Namun berbuat kesalahan yang
sama lebih dari satu kali tentu saja bisa
membuat posisi Anda tidak aman pada masa
percobaan. Ibarat dalam pertandingan
sepak bola, saat pertama kali membuat
kesalahan, Anda mendapat kartu
kuning. Jangan sampai mendapat
kartu merah yang menyebabkan Anda
harus keluar meninggalkan lapangan
pertandingan.
12. Jangan terlalu sering bertanya.
Mungkin Anda ingin menunjukkan bahwa Anda mau belajar atau
berkomunikasi dengan rekan kerja. Tapi jangan sedikit-sedikit ada
masalah kemudian bertanya kepada rekan kerja. Anda harus belajar
dengan cara mengamati atau bertanya pada orang lain, di luar tempat
kerja. Terlalu banyak bertanya akan membuat Anda tampak bodoh dan
terkesan merepotkan orang lain. Jangan salahkan rekan kerja Anda kalau
bersikap acuh atau tidak suka kalau Anda terlalu banyak bertanya. Di
sini sepertinya nasehat “malu bertanya sesat di jalan” tidak sesuai untuk
diterapkan. Jika Anda memang ingin bertanya, sebaiknya bertanyalah
ke atasan Anda.
14
15. Pentingnya Soft Skills dalam bekerja
Prinsip The Right Man in The Right Place adalah prinsip yang selalu
dipegang oleh para praktisi manajemen sumber daya manusia hingga
saat ini. Prinsip ini seringkali salah diterjemahkan sebagai 100 %
kesesuaian hard skill dan pengalaman kerja sebelumnya dengan bidang
kerja yang tersedia saat ini.
Pemahaman dari istilah hard skill
adalah skill yang dapat menghasilkan
sesuatu sifatnya visible dan
immediate . Contohnya adalah skill
untuk mengoperasikan komputer.
Perusahaan dapat dengan segera
melihat apakah seseorang calon
karyawan benar-benar dapat
mengoperasikan komputer pada
saat ia diuji untuk mengoperasikan
komputer tersebut. Tidak seperti
hard skill, soft skill bersifat
invisible dan tidak segera. Contoh
soft skill antara lain: kemampuan
beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan, pengambilan keputusan,
pemecahan masalah, conflict resolution , dan lain sebagainya. Hard skill
dapat dinilai dari technical test atau practical test . Namun bagaimana
cara untuk menilai soft skill yang dimiliki oleh seseorang?
Soft skill merupakan kemampuan di luar teknis, di luar akademis dan
lebih mengutamakan kemampuan personal yang dipunyai seseorang,
antara lain:
1. Mempunyai sifat selalu ingin berprestasi tinggi/optimis.
2. Bisa bekerja dalam tim. Tak hanya bekerja di dalam tim tetapi bisa
kooperatif dengan anggota lainnya.
3. Berkomunikasi secara efektif.
4. Punya kepercayaan diri.
5. Memiliki kreativitas.
6. Bisa menerima dan belajar dari kritik.
7. Bisa memotivasi diri dan lingkungan/orang lain.
8. Bisa menjadi multitask person.
9. Mampu mebuat prioritas.
10. Dapat berpikir jauh ke depan.
15
16. Dengan kata lain, soft skills menjadi sangat penting untuk dimiliki karena
merupakan kemampuan beradaptasi, komunikasi, kepemimpinan,
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, penyelesaian konflik dan
lain sebagainya. Sayangnya, banyak di antara warga kita yang lemah
dalam hal soft skills ini sehingga tidak punya ‘tools’ dalam dirinya sendiri
untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Lebih buruk lagi, banyak
pemimpin yang lemah dalam hal soft skills, karena banyak orang naik
pangkat karena sudah lama bekerja, bukan karena prestasi dan
kemampuannya dalam mengemban tanggung jawab.
Soft skills juga erat kaitannya dengan masalah komunikasi dan bagaimana
menjalin hubungan antar manusia. Kalau kita bicara soal menjalin
hubungan, maka mau tidak mau kita harus memperhatikan masalah
budaya. Kebanyakan orang indonesia kurang menghargai “content” namun
lebih menghargai cara (how) dalam penyampaian sesuatu. Kita sering
mendengar kalimat, “Ya, sebenarnya maksud dia baik, tapi caranya itu
lho...” atau “ngono ya ngono tapi ojo ngono.” (begitu ya begitu tapi jangan
begitu) atau “kamu itu siapa sih, masih anak kemarin sore sudah berani-
beraninya bicara.”
Tak heran jika kalau cara penyampaiannya benar, maka meski isinya
(content) nggak benar, ya akhirnya itu yang dipakai dan dijalankan. Atau,
karena yang menyampaikan itu yang lebih tua alias sepuh, maka itu yang
kemudian dijadikan panutan.
Akhir kata....Semoga Anda bisa sukses bekerja di tempat yang baru.
Ingatlah, ada tiga hal utama yang diharapkan perusahaan kepada
pegawainya, yakni: integritas, kompeten dan komitmen. Jangan
lupakan juga masalah kesehatan. Jaga stamina agar catatan kinerja
Anda tidak buruk karena tidak masuk kerja akibat sakit.
16
17. BACA DAN KOLEKSI SERI BUKU
Petunjuk Praktis Pengembangan Pribadi
Editor: Drs. Nur A. Soedjatmiko, MBA
Ilustrator: Alfons Hendrata
Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Diterbitkan pertama kali oleh:
Lembaga Psikologi dan Manajemen Bina Grahita Mandiri
Jl. Krembangan Barat 31-I Surabaya 60175
Telp. (031) 3542570, 3526207, Fax (031) 3559283
Surabaya, Oktober 2001