SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Kesetimbangan
Kimia
Disusun Oleh:
1. Naghita syafitri
2. Rensi fitriani
3. Anjly meby
4. Jenny rema utami
5. Egi ahmad jesen
6. Ahmad rocky
7. Muhammad alfaren
8. Bagas adriansyah
Kesetimbangan Kimia
 Untuk persamaan reaksi kimia umum:
aA + bB ⇌cC + dD
Jika A dan B direaksikan, pada suatu titik akan
tercapai dimana tak terdapat perubahan lebih
lanjut dalam sistem, titik ini disebut
kesetimbangan.
 Kesetimbangan kimia adalah suatu
kesetimbangan dinamik. Spesi-spesi dalam
reaksi terus terbentuk secara konstan namun
tanpa terjadi perubahan total dalam konsentrasi
sistem.
Kesetimbangan Kimia
 Kesetimbangan Homogen
 Kesetimbangan yang hanya melibatkan satu fasa
yang sama.
 Contoh: semua spesi berada dalam fasa gas:
H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)
 Contoh: semua spesi berada dalam larutan:
HC2H2O2(aq) ⇌ H+(aq) + C2H3O2
-(aq)
 Tahap-tahap dasar: untuk reaksi umum
A + B ⇌ C, maka reaksi dapat dibagi dalam 3
tahap:pencampuran awal, daerah kinetik, daerah
kesetimbangan.
Kesetimbangan Kimia
 Pencampuran Awal
 Ketika A dan B mulai bereaksi, produk C belum
terbentuk. Reaksi berlangsung sebagai:
A + B  C.
Hal ini hanya terjadi pada tahap awal sekali
dalam reaksi.
 Daerah Kinetik
 Segera setelah C terbentuk, reaksi kebalikan
mungkin bisa terjadi. Secara keseluruhan
konsentrasi total C mulai bertambah. Ketika
hampir mencapai kesetimbangan, laju reaksi
pembentukan produk makin lambat.
Kesetimbangan Kimia
 Daerah Kesetimbangan
 Suatu titik akhirnya tercapai dimana reaksi
pembentukan produk dan reaksi kebalikannya
terjadi dengan laju reaksi yang sama. Pada
saat ini tak ada perubahan dalam konsentrasi
setiap spesi. A + B ⇌ C.
Konsentrasi
Daerah
Kinetik
Daerah
Kesetimbangan
Waktu
Tetapan Kesetimbangan
 Untuk reaksi kimia umum:
aA + bB ⇌eE + fF
tetapan kesetimbangan dapat dituliskan sebagai:
Dengan Kc adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi
kesetimbangan homogen
[ ]n adalah konsentrasi semua spesi dipangkatkan dengan
koefisien dalam persamaan reaksi yang setara.
e f
C a b
[E] [F]
K
[A] [B]

Tetapan Kesetimbangan
 Kesetimbangan Heterogen
 Kesetimbangan yang melibatkan lebih dari
satu fasa.
 Contoh: CaCO3(s) ⇌CaO(s) + CO2(g)
 Penulisan tetapan kesetimbangan untuk sistem
heterogen tidak melibatkan konsentrasi zat padat
atau zat cair murni, karena aktivitas zat padat dan zat
cair murni sama dengan 1.
Kc = [CO2]
Tetapan Kesetimbangan
 Kesetimbangan heterogen
 Pada penulisan tetapan kesetimbangan, zat
padat dan cair murni tak dikutsertakan karena
konsentrasinya tidak bervariasi. Nilainya
sudah ikut termaasuk dalam nilai K.
 Selama temperatur konstan dan terdapat
sejumlah zat padat, jumlah zat padat yang ada
tidak mempengaruhi kesetimbangan.
Penulisan Tetapan Kesetimbangan
 Contoh: tuliskan tetapan kesetimbangan
reaksi
(NH4)2CO3(s) ⇌ 2NH3(g) + CO2(g) + H2O(g)
 Jawab: Kc = [NH3]2[CO2][H2O]
 Tidak ada hubungan yang jelas antara laju
reaksi dengan besarnya tetapan
kesetimbangan, namun apabila nilai tetapan
kesetimbangan sangat besar, maka reaksi akan
berlangsung bertahun-tahun untuk mencapai
kesetimbangan pada suhu kamar. Contoh:
reaksi H2(g) + O2(g) ⇌ 2H2O(g), Kc = 2,9 x 1031.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan
 Tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dari
percobaan. Jika konsentrasi awal semua reaktan
diketahui, hanya cukup diketahui satu nilai
konsentrasi spesi pada kesetimbangan, maka nilai
Kc bisa dihitung.
 Contoh: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g). Jika pada 425,4
oC konsentrasi awal diketahui: H2(g) 0,00500 M;
I2(g) 0,01250 M dan HI(g) 0,00000 M. Sedangkan
pada kesetimbangan diperoleh konsentrasi iod
adalah 0,00772 M.
Penentuan Tetapan Kesetimbangan
 Pada kesetimbangan:
 I2(g) = 0,00772 M
 HI(g) = 2 x konsentrasi I2 yang bereaksi= 2 x
(0,01250 - 0,00772)M = 2 x 0,00478M = 0,00956 M
 H2(g) = konsentrasi awal H2 dikurangi konsentrasi I2
yang bereaksi = (0,00500 – 0,00478)M = 0,00022 M
2 2
c
2 2
[HI] (0,00956)
K
[H ][I ] (0,00022)(0,00772)
= 54
 
Tekanan Parsial dan Tetapan
Kesetimbangan
 Pada temperatur tetap, tekanan suatu
gas sebanding dengan kemolarannya.
 Ingat, untuk gas ideal: PV = nRT; dan
molaritas: M = mol/liter atau n/V.
 Sehingga: P = RTM
 Dengan R adalah tetapan gas dan T
adalah temperatur dalam kelvin.
Tekanan Parsial dan Tetapan
Kesetimbangan
 Untuk reaksi kesetimbangan yang melibatkan gas, tekanan
parsial dapat digunakan sebagai pengganti konsentrasi
aA + bB ⇌eE + fF
 Kp digunakan ketika tekanan parsial dituliskan dalam satuan
atmosfer. Secara umum, Kp = Kc, pada kasus tertentu: Kp =
Kc(RT)Δn
g; dimana Δng = (e+f) – (a+b).
 Tetapan kesetimbangan yang lain adalah Kx, yang melibatkan
hubungan antara fraksi mol produk dan reaktan, dan dinyatakan
dengan hubungan: Kx = Kc (RT)Pt
-1, dimana Pt adalah tekanan
total dalam kesetimbangan.
e f
E F
p a b
A B
P P
K
P P

Tekanan Parsial dan Tetapan
Kesetimbangan
 Untuk reaksi kesetimbangan berikut, Kc = 1,10 x 107
pada 700 OC. Berapa nilai Kp?
2H2(g) + S2(g) ⇌2H2S(g)
 Jawab:
 Kp = Kc(RT)Δn
g
 T = 700 + 273 = 973 K
 R = 0,08206 atm.L.mol-1K-1
 Δng = 2 – (2+1) = -1
 
 
1
7
5
.
= 1,10 x 10 0,08206 973
.
= 1,378 x 10
g
n
p c
K K RT
atm L
K
mol K

-
 
 
 
 
 
 
 

Perhitungan Kesetimbangan
 Kita dapat meramal arah reaksi dengan
menghitung kuosien reaksi.
 Kuosien reaksi, Q, untuk reaksi:
aA + bB ⇌eE + fF
 Kuosien reaksi, Q, memiliki bentuk yang sama
dengan Kc, namun perbedaannya adalah bahwa Q
berlaku untuk semua jenis konsentrasi pada kondisi
apa saja, bukan hanya konsentrasi pada saat
kesetimbangan.
e f
a b
[E] [F]
Q
[A] [B]

Kuosien Reaksi
 Setiap tahap dengan konsentrasi tertentu
dapat dihitung nilai Q-nya. Dengan
membandingkan nilai Q dengan Kc, kita
bisa meramalkan arah reaksi:
 Q < Kc: reaksi pembentukan produk akan
berlangsung.
 Q = Kc: tidak terjadi perubahan, terjadi
kesetimbangan.
 Q > Kc: Reaksi penguraian produk menjadi
reaktan akan berlangsung
Contoh Kuosien Reaksi
 Untuk reaksi: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g), nilai Kc
adalah 54 pada 425,4 oC. Jika terdapat
campuran sebagai berikut, ramalkan arah reaksi:
[H2] = 4,25 x 10-3M; [I2] = 3,97 x 10-1 M; [HI] =
9,83 x 10-2M.
 Jawab: karena nilai Q < Kc, dan sistem bukan
dalam kesetimbangan, maka reaksi akan
berlangsung ke arah pembentukan produk.
2 2 2
3 1
2 2
[HI] (9,83x10 )
Q
[H ][I ] (4,25x10 )(3,97x10 )
= 5,73
-
- -
 
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
 Jika stoikiometri dan nilai Kc untuk suatu
reaksi diketahui, maka penghitungan
konsentrasi kesetimbangan untuk semua
spesi bisa dilakukan.
 Contoh: suatu sampel COCl2 mengalami
dekomposisi. Nilai Kc untuk reaksi
COCl2(g)⇌ CO(g) + Cl2(g)
adalah 2,2x10-10 pada 100 oC. Jika
konsentrasi awal COCl2 adalah 0,095 M,
berapa konsentrasi kesetimbangan untuk
tiap spesi yang terlibat dalam reaksi?
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
COCl2(g) CO(g) Cl2(g)
Konsentrasi awal, M 0,095 0,000 0,000
Perubahan konsentrasi, M -x x x
Kons. Kesetimbangan, M (0,095-x) x x
  
   
2
2
2 0,095
c
CO Cl x
K
COCl x
 
-
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
Penataan ulang menghasilkan:
x2 + 2,2.10-10x – 2,09.10-11= 0
Ini adalah persamaan kuadrat yang bisa
diselesaikan secara matematis
 
2
10
2,2 10
0,095
c
x
K x
x
-
 
-
Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
     
2
1
2 2
10 10 11
6
2 11
10
2,2.10
b
0
4
2
2,2.10 2,2.10 4 1 2,09.
2,09.10
10
2
9,1 10
c
x
b b ac
x
a
x
a
x x M
x
- - -
- -
-
 - 
-  -

 
-  - -
 
 


Menghitung Konsentrasi pada
Kesetimbangan
 Sekarang kita telah mengetahui nilai x,
sehingga konsentrasi spesi dapat
diketahui:
 COCl2 = 0,095 – x = 0,095 M
 CO = x = 9,1 x 10-6 M
 Cl2 = x = 9,1 x 10-6 M
 Dalam hal ini perubahan konsentrasi COCl2
diabaikan karena sangat kecil dibandingkan
konsentrasi awal.
Meramalkan Pergeseran
kesetimbangan
 Prinsip Le Chatelier: ketika suatu sistem
dalam kesetimbangan diberikan stress,
maka sistem tersebut akan bereaksi
untuk menghilangkan stress tersebut.
 Posisi kesetimbangan kimia akan
bergeser ke suatu arah untuk
menghilangkan stress.
aA + bB ⇌ cC + dD
 Contoh: penambahan A atu B atau
penghilangan C atau akan menggeser
kesetimbangan ke arah kanan reaksi.
Meramalkan Pergeseran
kesetimbangan
 Konsentrasi pada kesetimbangan berdasarkan
pada:
 Kesetimbangan spesifik
 Konsentrasi awal
 Faktor lain seperti:
 Temperatur
 Tekanan
 Kondisi reaksi spesifik
 Perubahan salah satu atau beberapa kondisi di
atas akan menimbulkan stress pada sistem
sehingga terjadi pergeseran kesetimbangan.
Perubahan Konsentrasi
 Perubahan konsentrasi tidak mengubah
nilai tetapan kesetimbangan pada
temperatur tetap.
 Ketika suatu materi ditambahkan ke
dalam sistem kesetimbangan,
kesetimbangan akan bergeser dari sisi
yang ditambahkan.
 Ketika suatu materi dihilangkan dari
sistem kesetimbangan, maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah sisi
yang kehilangan.
Perubahan Konsentrasi
 Contoh. I2 ditambahkan ke dalam campuran
kesetimbangan. Sistem akan menyesuaikan
semua konsentrasi untuk membuat sistem
kesetimbangan baru dengan nilai Kc sama.
Log
Konsentrasi
Waktu
 Contoh. Sejumlah H2 dihilangkan. Sistem akan
menyesuaikan semua konsentrasi untuk
membentuk sistem kesetimbangaan baru dengan
nilai Kc sama.
Log Konsentrasi
Log
Konsentrasi
Waktu
Perubahan Tekanan
 Perubahan tekanan tidak mengubah
besarnya nilai tetapan ksesetimbangan
pada temperatur tetap.
 Zat padat dan cair tidak dipengaruhi oleh
perubahan tekanan.
 Perubahan tekanan dengan
menambahkan suatu gas inert tidak akan
menggeser kesetimbangan.
 Perubahan tekanan hanya
memperngaruhi gas-gas yang merupakan
bagian dari suatu sistem kesetimbangan.
Perubahan Tekanan
 Secara umum, kenaikan tekanan dengan
cara penurunan volume akan menggeser
kesetimbangan ke arah sisi yang memiliki
jumlah mol lebih sedikit.
H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)
(tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan)
N2O2(g) ⇌ 2NO2(g)
(kenaikan tekanan akan menggeser
kesetimbangan ke kiri)
Perubahan Temperatur
 Perubahan temperatur biasanya akan
mengubah nilai tetapan kesetimbangan
 Nilai Kc dapat berkurang atau bertambah
dengan kenaikan temperatur
 Arah dan derajat perubahan reaksi bergantung
pada reaksi spesifik (eksoterm atau
endoterm). Kenaikan temperatur akan
bergeser ke arah reaksi endotem.
T, oC Kp
649 2,7 x 10o
760 6,3 x 101
871 8,2 x 102
982 6,8 x 103
T, oC Kp
227 9,0 x 10-2
427 8,1 x 10-5
627 1,3 x 10-6
827 9,7 x 10-8
Hubungan Temperatur dengan
Tetapan Kesetimbangan K
 Dengan menghubungkan Hukum II Termodinamika mengenai
energi bebas Gibbs dan kaitannya dengan persamaan gas
ideal, maka diperoleh hubungan:
G = RTln(Q/K) = RTlnQ – RTlnK
Dengan memilih nilai Q pada keadaan standar, pada saat semua
konsentrasi 1 M (atau tekanan 1 atm), maka nilai ln Q = 0 dan G =
G0, sehingga:
Go = - RTlnK
Pada setiap kondisi selain sistem kesetimbangan, kespontanan reaksi
dapat pula ditentukan:
G = Go + RTlnQ
Jadi, jika Q<K, lnQ/K < 0, reaksi bergeser ke kanan (G <0)
Jika Q>K, lnQ/K > 0, reaksi bergeser ke kiri (G>0)
Jika Q = K, lnQ/K = 0, reaksi dalam kesetimbangan (G = 0)
Hubungan Temperatur dengan
Tetapan Kesetimbangan K
 Dengan menggabungkan persamaan
Go = - RTlnK dengan Go = Ho-
TS, diperoleh persamaan van’t Hoff
yang menunjukkan hubungan antara K
dengan termperatur.
 Temperatur naik akan menaikkan nilai
Kc untuk sistem dengan Hrks positif
(endoterm).
 Temperatur naik akan menurunkan
nilai Kc untuk sistem dengan Hrks
negatif (eksoterm)
0
rks
2
1 2 1
H
K 1 1
ln
K R T T
 

 - -
 
 
lnK
1/T
Endoterm
Eksoterm

More Related Content

Similar to KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx

Kesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.pptKesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.pptrikoogi1
 
Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogenKesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogenFauzul Blanco
 
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPAKETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPAamrinarosada7x
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimiabima wandika
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaEfi Sari
 
Kesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttKesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttNurAsmawani1
 
Pemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbanganPemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbanganfirst last
 
Sistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenSistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenSuhendra
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbanganDian Fery Irawan
 
Kimia Dasar - Bab 4
Kimia Dasar - Bab 4Kimia Dasar - Bab 4
Kimia Dasar - Bab 4fawwazputro
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaFransiska Puteri
 
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptxYuukiArata
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganKurnia Yusuf
 
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)Utami Irawati
 

Similar to KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx (20)

Kesetimbangan kimia.ppt
Kesetimbangan kimia.pptKesetimbangan kimia.ppt
Kesetimbangan kimia.ppt
 
Kesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.pptKesetimbangan Kimia Fix.ppt
Kesetimbangan Kimia Fix.ppt
 
Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogenKesetimbangan homogen
Kesetimbangan homogen
 
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPAKETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
KETETAPAN KESEIMBANGAN - KIMIA KELAS XI IPA
 
PPT KESETIMBANGAN KIMIA.ppt
PPT KESETIMBANGAN KIMIA.pptPPT KESETIMBANGAN KIMIA.ppt
PPT KESETIMBANGAN KIMIA.ppt
 
7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia7. kesetimbangan kimia
7. kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia ppttKesetimbangan kimia pptt
Kesetimbangan kimia pptt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Pemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbanganPemecahan masalah kesetimbangan
Pemecahan masalah kesetimbangan
 
Sistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogenSistem kesetimbangan heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen
 
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia CekidotKimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
Kimia Asek PPT Kesetimbangan Kimia Cekidot
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia 3
Kesetimbangan kimia 3Kesetimbangan kimia 3
Kesetimbangan kimia 3
 
Kimia Dasar - Bab 4
Kimia Dasar - Bab 4Kimia Dasar - Bab 4
Kimia Dasar - Bab 4
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
5.KESETIMBANGAN KIMIA Powerpoint.pptx
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi Kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
Kesetimbangan kimia (pertemuan 5)
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 

KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx

  • 2. Disusun Oleh: 1. Naghita syafitri 2. Rensi fitriani 3. Anjly meby 4. Jenny rema utami 5. Egi ahmad jesen 6. Ahmad rocky 7. Muhammad alfaren 8. Bagas adriansyah
  • 3. Kesetimbangan Kimia  Untuk persamaan reaksi kimia umum: aA + bB ⇌cC + dD Jika A dan B direaksikan, pada suatu titik akan tercapai dimana tak terdapat perubahan lebih lanjut dalam sistem, titik ini disebut kesetimbangan.  Kesetimbangan kimia adalah suatu kesetimbangan dinamik. Spesi-spesi dalam reaksi terus terbentuk secara konstan namun tanpa terjadi perubahan total dalam konsentrasi sistem.
  • 4. Kesetimbangan Kimia  Kesetimbangan Homogen  Kesetimbangan yang hanya melibatkan satu fasa yang sama.  Contoh: semua spesi berada dalam fasa gas: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g)  Contoh: semua spesi berada dalam larutan: HC2H2O2(aq) ⇌ H+(aq) + C2H3O2 -(aq)  Tahap-tahap dasar: untuk reaksi umum A + B ⇌ C, maka reaksi dapat dibagi dalam 3 tahap:pencampuran awal, daerah kinetik, daerah kesetimbangan.
  • 5. Kesetimbangan Kimia  Pencampuran Awal  Ketika A dan B mulai bereaksi, produk C belum terbentuk. Reaksi berlangsung sebagai: A + B  C. Hal ini hanya terjadi pada tahap awal sekali dalam reaksi.  Daerah Kinetik  Segera setelah C terbentuk, reaksi kebalikan mungkin bisa terjadi. Secara keseluruhan konsentrasi total C mulai bertambah. Ketika hampir mencapai kesetimbangan, laju reaksi pembentukan produk makin lambat.
  • 6. Kesetimbangan Kimia  Daerah Kesetimbangan  Suatu titik akhirnya tercapai dimana reaksi pembentukan produk dan reaksi kebalikannya terjadi dengan laju reaksi yang sama. Pada saat ini tak ada perubahan dalam konsentrasi setiap spesi. A + B ⇌ C. Konsentrasi Daerah Kinetik Daerah Kesetimbangan Waktu
  • 7. Tetapan Kesetimbangan  Untuk reaksi kimia umum: aA + bB ⇌eE + fF tetapan kesetimbangan dapat dituliskan sebagai: Dengan Kc adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi kesetimbangan homogen [ ]n adalah konsentrasi semua spesi dipangkatkan dengan koefisien dalam persamaan reaksi yang setara. e f C a b [E] [F] K [A] [B] 
  • 8. Tetapan Kesetimbangan  Kesetimbangan Heterogen  Kesetimbangan yang melibatkan lebih dari satu fasa.  Contoh: CaCO3(s) ⇌CaO(s) + CO2(g)  Penulisan tetapan kesetimbangan untuk sistem heterogen tidak melibatkan konsentrasi zat padat atau zat cair murni, karena aktivitas zat padat dan zat cair murni sama dengan 1. Kc = [CO2]
  • 9. Tetapan Kesetimbangan  Kesetimbangan heterogen  Pada penulisan tetapan kesetimbangan, zat padat dan cair murni tak dikutsertakan karena konsentrasinya tidak bervariasi. Nilainya sudah ikut termaasuk dalam nilai K.  Selama temperatur konstan dan terdapat sejumlah zat padat, jumlah zat padat yang ada tidak mempengaruhi kesetimbangan.
  • 10. Penulisan Tetapan Kesetimbangan  Contoh: tuliskan tetapan kesetimbangan reaksi (NH4)2CO3(s) ⇌ 2NH3(g) + CO2(g) + H2O(g)  Jawab: Kc = [NH3]2[CO2][H2O]  Tidak ada hubungan yang jelas antara laju reaksi dengan besarnya tetapan kesetimbangan, namun apabila nilai tetapan kesetimbangan sangat besar, maka reaksi akan berlangsung bertahun-tahun untuk mencapai kesetimbangan pada suhu kamar. Contoh: reaksi H2(g) + O2(g) ⇌ 2H2O(g), Kc = 2,9 x 1031.
  • 11. Penentuan Tetapan Kesetimbangan  Tetapan kesetimbangan dapat ditentukan dari percobaan. Jika konsentrasi awal semua reaktan diketahui, hanya cukup diketahui satu nilai konsentrasi spesi pada kesetimbangan, maka nilai Kc bisa dihitung.  Contoh: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g). Jika pada 425,4 oC konsentrasi awal diketahui: H2(g) 0,00500 M; I2(g) 0,01250 M dan HI(g) 0,00000 M. Sedangkan pada kesetimbangan diperoleh konsentrasi iod adalah 0,00772 M.
  • 12. Penentuan Tetapan Kesetimbangan  Pada kesetimbangan:  I2(g) = 0,00772 M  HI(g) = 2 x konsentrasi I2 yang bereaksi= 2 x (0,01250 - 0,00772)M = 2 x 0,00478M = 0,00956 M  H2(g) = konsentrasi awal H2 dikurangi konsentrasi I2 yang bereaksi = (0,00500 – 0,00478)M = 0,00022 M 2 2 c 2 2 [HI] (0,00956) K [H ][I ] (0,00022)(0,00772) = 54  
  • 13. Tekanan Parsial dan Tetapan Kesetimbangan  Pada temperatur tetap, tekanan suatu gas sebanding dengan kemolarannya.  Ingat, untuk gas ideal: PV = nRT; dan molaritas: M = mol/liter atau n/V.  Sehingga: P = RTM  Dengan R adalah tetapan gas dan T adalah temperatur dalam kelvin.
  • 14. Tekanan Parsial dan Tetapan Kesetimbangan  Untuk reaksi kesetimbangan yang melibatkan gas, tekanan parsial dapat digunakan sebagai pengganti konsentrasi aA + bB ⇌eE + fF  Kp digunakan ketika tekanan parsial dituliskan dalam satuan atmosfer. Secara umum, Kp = Kc, pada kasus tertentu: Kp = Kc(RT)Δn g; dimana Δng = (e+f) – (a+b).  Tetapan kesetimbangan yang lain adalah Kx, yang melibatkan hubungan antara fraksi mol produk dan reaktan, dan dinyatakan dengan hubungan: Kx = Kc (RT)Pt -1, dimana Pt adalah tekanan total dalam kesetimbangan. e f E F p a b A B P P K P P 
  • 15. Tekanan Parsial dan Tetapan Kesetimbangan  Untuk reaksi kesetimbangan berikut, Kc = 1,10 x 107 pada 700 OC. Berapa nilai Kp? 2H2(g) + S2(g) ⇌2H2S(g)  Jawab:  Kp = Kc(RT)Δn g  T = 700 + 273 = 973 K  R = 0,08206 atm.L.mol-1K-1  Δng = 2 – (2+1) = -1     1 7 5 . = 1,10 x 10 0,08206 973 . = 1,378 x 10 g n p c K K RT atm L K mol K  -               
  • 16. Perhitungan Kesetimbangan  Kita dapat meramal arah reaksi dengan menghitung kuosien reaksi.  Kuosien reaksi, Q, untuk reaksi: aA + bB ⇌eE + fF  Kuosien reaksi, Q, memiliki bentuk yang sama dengan Kc, namun perbedaannya adalah bahwa Q berlaku untuk semua jenis konsentrasi pada kondisi apa saja, bukan hanya konsentrasi pada saat kesetimbangan. e f a b [E] [F] Q [A] [B] 
  • 17. Kuosien Reaksi  Setiap tahap dengan konsentrasi tertentu dapat dihitung nilai Q-nya. Dengan membandingkan nilai Q dengan Kc, kita bisa meramalkan arah reaksi:  Q < Kc: reaksi pembentukan produk akan berlangsung.  Q = Kc: tidak terjadi perubahan, terjadi kesetimbangan.  Q > Kc: Reaksi penguraian produk menjadi reaktan akan berlangsung
  • 18. Contoh Kuosien Reaksi  Untuk reaksi: H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g), nilai Kc adalah 54 pada 425,4 oC. Jika terdapat campuran sebagai berikut, ramalkan arah reaksi: [H2] = 4,25 x 10-3M; [I2] = 3,97 x 10-1 M; [HI] = 9,83 x 10-2M.  Jawab: karena nilai Q < Kc, dan sistem bukan dalam kesetimbangan, maka reaksi akan berlangsung ke arah pembentukan produk. 2 2 2 3 1 2 2 [HI] (9,83x10 ) Q [H ][I ] (4,25x10 )(3,97x10 ) = 5,73 - - -  
  • 19. Menghitung Konsentrasi pada Kesetimbangan  Jika stoikiometri dan nilai Kc untuk suatu reaksi diketahui, maka penghitungan konsentrasi kesetimbangan untuk semua spesi bisa dilakukan.  Contoh: suatu sampel COCl2 mengalami dekomposisi. Nilai Kc untuk reaksi COCl2(g)⇌ CO(g) + Cl2(g) adalah 2,2x10-10 pada 100 oC. Jika konsentrasi awal COCl2 adalah 0,095 M, berapa konsentrasi kesetimbangan untuk tiap spesi yang terlibat dalam reaksi?
  • 20. Menghitung Konsentrasi pada Kesetimbangan COCl2(g) CO(g) Cl2(g) Konsentrasi awal, M 0,095 0,000 0,000 Perubahan konsentrasi, M -x x x Kons. Kesetimbangan, M (0,095-x) x x        2 2 2 0,095 c CO Cl x K COCl x   -
  • 21. Menghitung Konsentrasi pada Kesetimbangan Penataan ulang menghasilkan: x2 + 2,2.10-10x – 2,09.10-11= 0 Ini adalah persamaan kuadrat yang bisa diselesaikan secara matematis   2 10 2,2 10 0,095 c x K x x -   -
  • 22. Menghitung Konsentrasi pada Kesetimbangan       2 1 2 2 10 10 11 6 2 11 10 2,2.10 b 0 4 2 2,2.10 2,2.10 4 1 2,09. 2,09.10 10 2 9,1 10 c x b b ac x a x a x x M x - - - - - -  -  -  -    -  - -      
  • 23. Menghitung Konsentrasi pada Kesetimbangan  Sekarang kita telah mengetahui nilai x, sehingga konsentrasi spesi dapat diketahui:  COCl2 = 0,095 – x = 0,095 M  CO = x = 9,1 x 10-6 M  Cl2 = x = 9,1 x 10-6 M  Dalam hal ini perubahan konsentrasi COCl2 diabaikan karena sangat kecil dibandingkan konsentrasi awal.
  • 24. Meramalkan Pergeseran kesetimbangan  Prinsip Le Chatelier: ketika suatu sistem dalam kesetimbangan diberikan stress, maka sistem tersebut akan bereaksi untuk menghilangkan stress tersebut.  Posisi kesetimbangan kimia akan bergeser ke suatu arah untuk menghilangkan stress. aA + bB ⇌ cC + dD  Contoh: penambahan A atu B atau penghilangan C atau akan menggeser kesetimbangan ke arah kanan reaksi.
  • 25. Meramalkan Pergeseran kesetimbangan  Konsentrasi pada kesetimbangan berdasarkan pada:  Kesetimbangan spesifik  Konsentrasi awal  Faktor lain seperti:  Temperatur  Tekanan  Kondisi reaksi spesifik  Perubahan salah satu atau beberapa kondisi di atas akan menimbulkan stress pada sistem sehingga terjadi pergeseran kesetimbangan.
  • 26. Perubahan Konsentrasi  Perubahan konsentrasi tidak mengubah nilai tetapan kesetimbangan pada temperatur tetap.  Ketika suatu materi ditambahkan ke dalam sistem kesetimbangan, kesetimbangan akan bergeser dari sisi yang ditambahkan.  Ketika suatu materi dihilangkan dari sistem kesetimbangan, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah sisi yang kehilangan.
  • 27. Perubahan Konsentrasi  Contoh. I2 ditambahkan ke dalam campuran kesetimbangan. Sistem akan menyesuaikan semua konsentrasi untuk membuat sistem kesetimbangan baru dengan nilai Kc sama. Log Konsentrasi Waktu
  • 28.  Contoh. Sejumlah H2 dihilangkan. Sistem akan menyesuaikan semua konsentrasi untuk membentuk sistem kesetimbangaan baru dengan nilai Kc sama. Log Konsentrasi Log Konsentrasi Waktu
  • 29. Perubahan Tekanan  Perubahan tekanan tidak mengubah besarnya nilai tetapan ksesetimbangan pada temperatur tetap.  Zat padat dan cair tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan.  Perubahan tekanan dengan menambahkan suatu gas inert tidak akan menggeser kesetimbangan.  Perubahan tekanan hanya memperngaruhi gas-gas yang merupakan bagian dari suatu sistem kesetimbangan.
  • 30. Perubahan Tekanan  Secara umum, kenaikan tekanan dengan cara penurunan volume akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi yang memiliki jumlah mol lebih sedikit. H2(g) + I2(g) ⇌ 2HI(g) (tidak dipengaruhi oleh perubahan tekanan) N2O2(g) ⇌ 2NO2(g) (kenaikan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke kiri)
  • 31. Perubahan Temperatur  Perubahan temperatur biasanya akan mengubah nilai tetapan kesetimbangan  Nilai Kc dapat berkurang atau bertambah dengan kenaikan temperatur  Arah dan derajat perubahan reaksi bergantung pada reaksi spesifik (eksoterm atau endoterm). Kenaikan temperatur akan bergeser ke arah reaksi endotem. T, oC Kp 649 2,7 x 10o 760 6,3 x 101 871 8,2 x 102 982 6,8 x 103 T, oC Kp 227 9,0 x 10-2 427 8,1 x 10-5 627 1,3 x 10-6 827 9,7 x 10-8
  • 32. Hubungan Temperatur dengan Tetapan Kesetimbangan K  Dengan menghubungkan Hukum II Termodinamika mengenai energi bebas Gibbs dan kaitannya dengan persamaan gas ideal, maka diperoleh hubungan: G = RTln(Q/K) = RTlnQ – RTlnK Dengan memilih nilai Q pada keadaan standar, pada saat semua konsentrasi 1 M (atau tekanan 1 atm), maka nilai ln Q = 0 dan G = G0, sehingga: Go = - RTlnK Pada setiap kondisi selain sistem kesetimbangan, kespontanan reaksi dapat pula ditentukan: G = Go + RTlnQ Jadi, jika Q<K, lnQ/K < 0, reaksi bergeser ke kanan (G <0) Jika Q>K, lnQ/K > 0, reaksi bergeser ke kiri (G>0) Jika Q = K, lnQ/K = 0, reaksi dalam kesetimbangan (G = 0)
  • 33. Hubungan Temperatur dengan Tetapan Kesetimbangan K  Dengan menggabungkan persamaan Go = - RTlnK dengan Go = Ho- TS, diperoleh persamaan van’t Hoff yang menunjukkan hubungan antara K dengan termperatur.  Temperatur naik akan menaikkan nilai Kc untuk sistem dengan Hrks positif (endoterm).  Temperatur naik akan menurunkan nilai Kc untuk sistem dengan Hrks negatif (eksoterm) 0 rks 2 1 2 1 H K 1 1 ln K R T T     - -     lnK 1/T Endoterm Eksoterm