SlideShare a Scribd company logo
1 of 50
1
ENERGI BEBAS GIBBS &ENERGI BEBAS GIBBS &
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
2
Fungsi Keadaan (State Function)Fungsi Keadaan (State Function)
• Dalam TD, fungsi keadaan, potensial
thermodynamic, merupakan sifat dari system
yang tergantung hanya pada keadaan awal dan
akhir, tidak pada bagaimana proses terjadinya
atau keadaan tersebut tercapai.
• Beberapa contoh fungsi keadaan :
– Temperature
– Pressure
– Enthalpy
– Entropy
– Helmholtz free energy
– Gibbs free energy
– Fugacity
3
Energi Bebas Gibbs
• Energi Bebas Gibbs (G) dapat digunakan
untuk menggambarkan perubahan energi
sistem
• Hal ini menujukkan , bahwa perubahan
energi bebas , ΔG, adalah penting
• Pada temperatur dan tekanan konstan, ΔG
sama dengan :
T = temperatur dalam Kelvin
H = enthalpi dari sistem
S = entropi
ΔG = ΔH - TΔS
4
Tanda ΔG menunjukkan apakah suatu
reaksi akan berlangsung spontan atau
tidak
ΔG Reaction
Negative Spontaneous
Positive Non-Spontaneous
Zero Equilibrium
Pada kenyataannya bahwa efek ΔS akan
bervariasi sebagai fungsi temperatur. Ini
dapat menyebabkan perubahan tanda
dari ΔG
5
Helmholtz free energyHelmholtz free energy
• Energi bebas Helmholtz merupakan fungsi
keadaan dari system, yang didefinisikan
sbg :
A = U - TS
dimana :
A : energi bebas Helmholtz, joule
U : energy dalam dari system, joule
T : temperature, Kelvin
S : entropi, joule per Kelvin
6
ENTROPIENTROPI
• Entropi – Suatu ukuran “ ketidak
teraturan” atau tingkat kebebasan sistem
• Keadaan tidak teratur lebih disukai dari
pada keadaan teratur, dan dapat
menjadikan suatu reaksi dapat
berlangsung spontan walaupun endoterm
7
Entropi dan TemperaturEntropi dan Temperatur
• Entropi dari gas ideal pada tekanan tetap
meningkat dengan meningkatnya
temperatur
• Hal ini karena volumenya bertambah
8
• Peningkatan temperatur juga menghasilkan
tingkat energi atom-atom dalam molekul
menjadi bertambah
• Meningkatnya temperatur akan
menghasilkan suatu kecepatan distribusi
molekul yang lebih besar.
9
• Untuk molekul-molekul, ini berarti akan
dapat berotasi dan vibrasi ikatan-ikatannya
• Yang selanjutnya meningkatkan entropi
10
EnthalpyEnthalpy
• Energi yang diserap atau dilepaskan ketika
perubahan berlangsung dalam tekanan
tetap
• Enthalpy dapat didefinisikan dari pers.
berikut:
dimana :
H = enthalpy, joule
U = internal energy, joule
P = tekanan dari sistem, pascal
V = volume, meter3
11
Untuk ΔH, subskrips digunakan untuk
menunjukkan jenis perubahan yang terjadi
Δ Hvap = panas penguapan
Δ Hnet = panas netralisasi
Δ Hfusion = panas fusi
Δ Hsol = panas pelarutan
Δ Hrxk = panas reaksi
Enthalpy merupakan fungsi keadaan, dan total
enthalpy system tak bisa diukur secara langsung;
hanya perubahan enthalpy system yang dapat
diukur
ΔH = Hakhir - Hawal
12
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
♣ Kesetimbangan dinamis adalah keadaan
dimana dua proses yang berlawanan
terjadi dengan laju yang sama,
akibatnya tidak terjadi lagi perubahan
dalam sistem tersebut
♣ Uap mengembun dengan laju yang
sama dengan air menguap
♣ Pelarutan padatan, sampai pada titik
laju padatan yang terlarut sama dengan
padatan yang mengendap saat
konsentrasi larutan jenuh (tidak ada
perubahan konsentrasi)
13
• Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa suatu
sistem telah setimbang adalah adanya sifat-sifat
tertentu yang menjadi konstan dan dapat
diukur.
• Gambar berikut memperlihatkan bahwa setelah
waktu tertentu, (Te), konsentrasi produk dan
reaktan tidak berubah lagi
Gambar 1. Kesetimbangan
kimia
x1
x2
waktu (detik)
Te
konsentrasi
mol/ltr
produk
reaktan
14
• Keadaan pada gambar 1. dapat
dicapai dengan asumsi sistem dibuat
tertutup,T dan P dibuat konstan.
• Jika kedua besaran ini dibuat tidak
tetap, maka waktu untuk mencapai
keadaan setimbang,Te, nilai x1 dan x2
akan berbeda
• Jika sistem dibuat terbuka, bila
produk dalam bentuk gas, maka
kesetimbangan tidak akan pernah
tercapai
15
 Untuk reaksi yang umum,
aA + bB + … ⇔ gG + hH + …
 Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk :
cba
hg
K
BA
HG
=
...][][
...][][
Tetapan Kesetimbangan,KTetapan Kesetimbangan,Kcc
Misal untuk reaksi - reaksi berikut :
 a. 2SO2(g) + O2(g) ⇔ 2SO3(g) Kc(a) = 2,8 x 102
,1000o
K
 b. 2SO3(g) ⇔ 2SO2(g) + O2(g) Kc(b) = ?
 c. SO2(g) + ½ O2(g) ⇔ SO3(g) Kc(c) = ?
16
?
]][[
][
)(
?
][
][][
)(
K1000pada10x2,8
][][
][
)(
2/1
22
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
==
==
==
OSO
SO
cK
SO
OSO
bK
OSO
SO
aK
c
c
c
Maka Kc untuk reaksi a, b, c diatas adalah
17
IkhtisarIkhtisar
• Persamaan apapun yang digunakan untuk Kc
harus sesuai dengan reaksi kimianya yang
setara
• Jika persamaannya dibalik, nilai Kc dibalik
yaitu persamaan yang baru kebalikan dari
persamaan aslinya
• Jika koefisien dalam persamaan setara
dikalikan dengan faktor yang sama, tetapan
kesetimbangan yang baru adalah akar
berpangkat faktor tersebut didapat tetapan
kesetimbangan yang lama
18
Penggabungan RumusPenggabungan Rumus
Tetapan KesetimbanganTetapan Kesetimbangan
• Jika diketahui:
1. N2(g) + O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
2. N2(g) + ½ O2(g) ⇔ N2O (g) Kc = 2,4 x 10-18
• Bagaimana Kc untuk reaksi berikut ?
3. N2O(g) + ½ O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = ?
• Kita dapat menggabungkan persamaan diatas
1. N2(g) + O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
2’.N2O(g)⇔N2(g)+½O2(g) Kc=1/(2,4 x10-18
)=4,2 x 1017
3. N2O(g) + ½ O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = ?
19
131731
2/1
22
2
2
2/1
22
22
2
107,1102,4101,4)2()1()(
)(
]][[
][
][
]][[
]][[
][
−−
===
==
xxxxKxKnettoK
netK
OON
NO
ON
ON
x
ON
NO
ccc
c
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi
keseluruhan (netto) adalah hasil kali tetapan
kesetimbangan untuk reaksi-reaksi terpisah
yang digabungkan
20
• Konstanta kesetimbangan kimia,
biasanya dinyatakan dalam konsentrasi,
disimbolkan dengan : Kc
• Untuk reaksi kesetimbangan dalam fasa
gas, nilai konstanta kesetimbangan
dinyatakan dalam tekanan parsial
masing-masing spesi yang berada dalam
kesetimbangan : Kp
• Untuk menghitung Kp, dianggap gas
mengikuti sifat-sifat gas ideal.
Bentuk-bentuk KonstantaBentuk-bentuk Konstanta
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
21
Untuk reaksi yang umum :
aA(g) + bB(g) + … ⇔ gG(g) + hH(g) + …
Hubungan antara Kc dan Kp dapat
dinyatakan sebagai :
∆n : selisih koefisien stoikiometri dari gas
hasil reaksi dan gas pereaksi yaitu :
∆n = (g+h+…) – (a+b+…)
KKpp = K= Kcc (RT)(RT)ΔΔnn
22
Misalkan suatu reaksi pada 1000o
K
2SO2(g) + O2(g) ⇔ 2SO3(g) Kc = 2,8 x 102
maka diperoleh :
][][
][
2
2
2
2
3
OSO
SO
Kc =
Sesuai dengan hukum gas ideal, PV = nRT
maka konsentrasi masing-masing speci
dapat dinyatakan :
RT
P
V
n
O
RT
P
V
n
SO
RT
P
V
n
SO
OOSOSOSOSO 222233
][][][ 223 ======
23
RTx
PP
P
RTPRTP
RTP
K
OSO
SO
OSO
SO
c
)()(
)(
)/()/(
)/(
22
3
22
3
2
2
2
2
==
Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari
dengan konsentrasi maka untuk Kc akan
diperoleh rumus :
Terlihat hubungan antara Kc dan Kp untuk
contoh reaksi diatas sebagai :
1
)( −
=== RTK
RT
K
KdanRTxKK c
c
ppc
24
Contoh, untuk reaksi berikut pada 25o
C :
N2(g) + O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
Nyatakan konstanta kesetimbangan dalam Kp !
Penyelesaian :
• Dari hubungan Kp = Kc (RT)Δn
dapat dihitung
nilai Kp sbb:
Δn = 2-(1+1) = 0 ,
maka : Kp = Kc (RT)0
sehingga : Kp = Kc
25
1. Untuk reaksi berikut yang berlangsung pada 1000o
K
2SO3(g) ⇔ 2SO2(g) + O2(g)
Kc = 3,57 x 10-3
Hitung nilai Kp untuk reaksi ini !
R = 0,08206 atm ltr mol-1
K-1
2. Tentukan nilai Kc dari Kp yang diberikan
SO2Cl2(g) ⇔ SO2(g) + Cl2(g) Kp = 2,9x10-2
pd 303K
2NO(g) + O2(g) ⇔ 2NO2(g) Kp = 1,48x104
pd 184o
C
LatihanLatihan
26
Konsentrasi gas dapat dinyatakan dalam berbagai
satuan, karena itu konstanta kesetimbangan gas juga
dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk
n
px
n
xp
PKK
PKK
∆−
∆
=
=
Kx dan Kc = konstanta kesetimbangan bila
konsentrasi dinyatakan dalam
fraksi mol dan mol dm-3
.
P = tekanan total sistem (tidak
termasuk gas inert)
Δn = perubahan jumlah mol
n
pc
n
cp
RTKK
RTKK
∆−
∆
=
=
)(
)(
27
• Harga K (kesetimbangan) menunjukkan
banyaknya hasil reaksi (zat ruas kanan)
yang dapat terbentuk pada suatu reaksi
kesetimbangan.
• Harga K besar, artinya bahwa zat ruas
kanan banyak terbentuk.
• Harga K kecil, artinya zat diruas kiri sedikit
terurai.
28
• Arah reaksi dapat diprediksikan dengan
melihat harga quotien reaksinya, Q
• Untuk reaksi
• Nilai Q
Q
Q mempunyai bentuk sama dengan K, tetapi
Q merupakan set konsentrasi pada saat
(awal ) sebelum terjadinya kesetimbangan
Quotien Reaksi
29
• Dengan data set konsentrasi yang ada, nilai
Q dapat ditentukan.
• Bila harga Q dan K dibandingkan, maka kita
dapat memprediksikan arah reaksinya
Q < K Reaksi ke kanan berlangsung
Q = K Reaksi pada kesetimbangan
Q > K Reaksi berlangsung ke kiri
30
Untuk reaksi
Harga Kc pada 425,4 o
C sebesar 54
Bila campuran memiliki konsentrasi sbb,
prediksikan arah reaksinya !
LatihanLatihan
31
• Kesetimbangan umumnya ditinjau pada T
dan P konstan  dG merupakan kriteria
kesetimbangan !
• Dari hubungan Maxwell
Tinjauan TD untuk
Kesetimbangan Reaksi
dG = - S dT + V dP
• Untuk fasa cair (l) dan padat (s), yang
berpengaruh pada reaksi adalah dT  dP = 0
• Untuk fasa gas (g), yang berpengaruh pada
reaksi adalah dP  dT = 0
32
• Pada sistem terbuka
dG = - S dT + V dP +
dimana : ni = jumlah mol zat i
μi = potensial kimia zat i
• μi  perubahan energi Gibbs yang terjadi
karena adanya perubahan jumlah zat i
i
k
i
idn∑=1
µ
μi =
• Bila dT = 0, maka  dG = V dP
atau ∆G = ∫ V dP
G2 – G1 = nRT ln (P2/P1)
jnPTin
G
,,






∂
∂
33
• Bila indeks 0  keadaan awal
tanpa indeks  keadaan akhir
maka pada keadaan standar ( n = 1) :
G – G0
= RT ln (P/P0
)
G = G0
+ RT ln (P/P0
)
• Untuk sistem terbuka
μi – μi
0
= RT ln (fi / fi
0
)
f  fugasitas  menyatakan fungsi tekanan
• Faktor (fi / fi
0
) merupakan fungsi tetapan  ai
μi – μi
0
= RT ln ai
G – G0
= RT ln K (dalam keadaan
kesetimbangan, ∆G = 0
∆G0
= - RT ln K
34
• Keadaan kesetimbangan dapat pula
digunakan untuk menurunkan hubungan
antara ΔGo dengan konstanta kesetimbangan,
K.
• Energi bebas pada keadaan standar untuk
gas ideal pada p= 1 atm, secara umum :
ΔG = ΔGo
+ RT ln P ……(a)
• Untuk reaksi berikut
……..(b)
• Perubahan energi bebasnya adalah
ΔG = (eGE + fGF) – (aGA + bGB) ….. (c)
Hubungan ΔGo dan Kesetimbangan
35
• Berdasarkan pers. (a) maka untuk tiap
individu gas, perubahan energi bebas :
aGA = aGA
o
+ a RT ln PA
bGB = bGB
o
+ b RT ln PB …………(d)
eGE = eGE
o
+ e RT ln PE
fGF = f GF
o
+ f RT ln PF
• Substitusikan pers.(d) ke (c) akan diperoleh
:






+∆=∆ b
f
B
a
A
F
e
Eo
PP
PP
RTGG ln
36
• Pada keadaan setimbang ΔG = 0, maka
P
o
KRTG ln−=∆






−=∆ b
f
B
a
A
F
e
Eo
PP
PP
RTG ln
………(f)
………(e)
Pers.(f) berlaku hanya untuk gas ideal. Jika
asumsi gas ideal tak dapat dipenuhi, maka
tekanan gas harus diganti fugasitas, f.
37
γ = koef.fugasitas.
Untuk gas ideal γ = 1,
Untuk gas non ideal,
- pada tekanan rendah γ <1,
- pada tekanan tinggi γ >1
f gas = γ Pgas
Fugasitas adalah ukuran energi Gibbs molar
dari gas nyata (non ideal) yang mempunyai
satuan sama dengan tekanan.
Faktor koreksi yang memperhitungkan
ketidak idealan gas : koef.fugasitas.
………(g)
38
Pengaruh Suhu Pada KesetimbanganPengaruh Suhu Pada Kesetimbangan
ooo
STHG ∆−∆=∆
( )
21
12
1
2
ln
TRT
TTH
K
K o
−∆
=
Pengaruh suhu pada kesetimbangan kimia
dapat diturunkan dari pers. Energi Gibbs (1).
Jika pers (1) disubstitusikan ke pers.(f),
diperoleh pers. van’t Hoff (2):
………(2)
………(1)
R
S
RT
H
K
oo
∆
+
∆
−=ln
Dan jika ada dua keadaan
yang berbeda kita dapat
menghubungkan dengan
modifikasi sederhana hingga
diperoleh :
39
KeteranganKeterangan
• K2 dan K1 adalah tetapan kesetimbangan pada
suhu kelvin T2 dan T1. ∆Ho adalah entalpi (kalor)
molar standar dari reaksi. Nilai positif dan negatif
untuk parameter ini dimungkinkan dan diperlukan
asumsi bahwa ∆Ho tidak tergantung pada suhu
• Menurut prinsip Le Chatelier, jika ∆Ho > 0
(endoterm) reaksi terjadi jika suhu ditingkatkan,
menyatakan bahwa nilai K meningkat dengan
kenaikan suhu.
• Jika ∆Ho < 0 (eksoterm) reaksi kebalikan terjadi
jika suhu ditingkatkan dan nilai K menurun
dengan kenaikan suhu
• Persamaan diatas menghasilkan nilai kuantitatif
yang sesuai dengan pengamatan kualitatif dari
prinsip Le Chatelier.
40
• Umumnya tetapan kesetimbangan
suatu reaksi tergantung pada suhu
• Contoh Nilai Kp untuk reaksi oksidasi
belerang dioksida diperlihatkan pada
tabel berikut
41
Untuk reaksi : N2 + O2 <==> 2 NO diberikan data
tetapan setimbang pada berbagai suhu sebagai berikut:
)(KT
4
10/ −
PK
1900 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600
2,31 4,08 6,86 11,0 16,9 25,1 36,0 50,3
Jika data ini dialurkan antara ln Kp terhadap 1/T,
didapatkan kurva berupa garis lurus dengan:
( )( )
1
114
182
314,81019,2
−
−−
=
−−=−=∆
kJmol
molJKKxlerengxRH o
(perubahan entalpi standar pada daerah 2000- 2600 K)
ContohContoh
42
Hitung perubahan entalpi untuk reaksi
N2 + O2 <==> 2 NO
dari tetapan setimbang yang diberikan untuk 2000 K
dan 2500 K
Penyelesaian, gunakan rumus :Penyelesaian, gunakan rumus :
( )
( )( )( )
1
114
3
2000
2500
181
20002500314,8
20002500
1008,4
1060,3
lnln
−
−−−
−
=∆
−∆
==
kJmolH
KKmolJK
KKH
x
x
K
K
o
o
K
K
ContohContoh
( )
21
12
1
2
ln
TRT
TTH
K
K o
−∆
=
43
Pengaruh Katalis pada KesetimbanganPengaruh Katalis pada Kesetimbangan
• Katalis dalam reaksi dapat balik , dapat
mempercepat reaksi baik kekanan atau kekiri.
Keadaan kesetimbangan tercapai lebih cepat tetapi
tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari
spesies-spesies yang bereaksi.
• Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi
agar tercapai energi aktivasi yang lebih rendah.
• Keadaan kesetimbangan tidak bergantung pada
mekanisme reaksi
• Sehingga tetapan kesetimbangan yang diturunkan
secara kinetik tidak dipengaruhi oleh mekanisme
yang dipilih.
44
Prinsip Le Chatelier
• Usaha untuk mengubah suhu, tekanan atau konsentrasi
pereaksi dalam suatu sistem dalam keadaan setimbang
mempengaruhi terjadinya reaksi yang mengembalikan
kesetimbangan pada sistem tersebut
Bila kesetimbangan diganggu, kesetimbangan akan
selalu berpindah sedemikian rupa sehingga melawan
perubahan itu.
Bila suhu dari sistem kesetimbangan dinaikkan,
kesetimbangan bergeser kearah yang menyebabkan
absorpsi kalor.
45
a. Pengaruh perubahan Jumlah spesies
yang bereaksi
Kesetimbangan awal Gangguan Kesetimbangan akhir
Kc
OSO
SO
Q
Kc
OSO
SO
Q
>=
==
][][
][
][][
][
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
46
b. Pengaruh Perubahan Tekananb. Pengaruh Perubahan Tekanan
Jika tekanan pada
campuran
kesetimbangan yang
melibatkan gas
ditingkatkan,
reaksi netto akan
berlangsung kearah
yang mempunyai
jumlah mol gas lebih
kecil begitupun
sebaliknya
47
c. Pengaruh Gas Lembam (inert)c. Pengaruh Gas Lembam (inert)
• Pengaruh tidaknya gas lembam tergantung pada
cara melibatkan gas tersebut
• Jika sejumlah gas helium ditambahkan pada
keadaan volume tetap, tekanan akan meningkat,
sehingga tekanan gas total akan meningkat. Tetapi
tekanan parsial gas-gas dalam kesetimbangan tetap
• Jika gas ditambahkan pada tekanan tetap, maka
volume akan bertambah. Pengaruhnya akan sama
dengan peningkatan volume akibat penambahan
tekanan eksternal.
• Gas lembam mempengaruhi keadaan
kesetimbangan hanya jika gas tersebut
mengakibatkan perubahan konsentrasi (atau tekanan
parsial) dari pereaksi-pereaksinya
48
d. Pengaruh Suhu
• Penambahan kalor akan
menguntungkan reaksi penyerap-panas
(endoterm)
• Pengurangan kalor akan
menguntungkan reaksi melepas-panas
(eksoterm)
• Peningkatan suhu suatu campuran
kesetimbangan menyebabkan
pergeseran kearah reaksi endoterm.
Penurunan suhu menyebabkan
pergeseran kearah reaksi eksoterm
49
Kesetimbangan yang melibatkan cairanKesetimbangan yang melibatkan cairan
dan padatan murni (Reaksi Heterogen)dan padatan murni (Reaksi Heterogen)
• Persamaan tetapan kesetimbangan
hanya mengandung suku-suku yang
konsentrasi atau tekanan parsialnya
berubah selama reaksi berlangsung
• Atas dasar ini walaupun ikut bereaksi
tapi karena tidak berubah, maka
padatan murni dan cairan murni tidak
diperhitungkan dalam persamaan
tetapan kesetimbangan.
50
C(p) + H2O(g) ⇔ CO(g) + H2(g) 
][
]][[
2
2
OH
HCO
Kc =
CaCO3(c) ⇔ CaO(c) + CO2(g) Kc = [CO2(g)]
Atau jika dituliskan dalam bentuk tekanan parsial menjadi
Kp = PCO2 Kp = Kc(RT)

More Related Content

What's hot

7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamikaHabibur Rohman
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IIwan Setiawan
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Utami Irawati
 
clausius clapeyron equation
clausius clapeyron equationclausius clapeyron equation
clausius clapeyron equationElfa Ma'rifah
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Gayuh Permadi
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia pptDaniel Marison
 
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealMakalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealTorang Aritonang
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiKustian Permana
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetrisgalih
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 
Reaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-CraftsReaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-CraftsAlfiah Alif
 

What's hot (20)

Bab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimiaBab8 elektrokimia
Bab8 elektrokimia
 
7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika7. hk.pertama termodinamika
7. hk.pertama termodinamika
 
S T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R IS T O I K I O M E T R I
S T O I K I O M E T R I
 
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)Termodinamika kimia (pertemuan 1)
Termodinamika kimia (pertemuan 1)
 
clausius clapeyron equation
clausius clapeyron equationclausius clapeyron equation
clausius clapeyron equation
 
Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2Matematika teknik kimia_2
Matematika teknik kimia_2
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2  Potensial kimia pptKimia fisik 2  Potensial kimia ppt
Kimia fisik 2 Potensial kimia ppt
 
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-idealMakalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
Makalah hukum-raoult-dan-termodinamika-larutan-ideal
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
Pemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. iiPemisahan kation gol. ii
Pemisahan kation gol. ii
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Bab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat VolumetrisBab 3 Sifat Volumetris
Bab 3 Sifat Volumetris
 
Stoikiometri Larutan
Stoikiometri LarutanStoikiometri Larutan
Stoikiometri Larutan
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
HUKUM TERMODINAMIKA 1,2,3
 
Termokimia kelas XI
Termokimia kelas XITermokimia kelas XI
Termokimia kelas XI
 
Reaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-CraftsReaksi friedel-Crafts
Reaksi friedel-Crafts
 

Similar to 7. kesetimbangan kimia

Kesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.pptKesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.pptOktaviani363839
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaFransiska Puteri
 
Energetika termokimia
Energetika termokimiaEnergetika termokimia
Energetika termokimiaujangsupiandi
 
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01sanoptri
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiSinta Sry
 
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxKESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxAgiesSahirwan
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaImo Priyanto
 
Kimia dasar fisika 2 energitika
Kimia dasar fisika 2 energitikaKimia dasar fisika 2 energitika
Kimia dasar fisika 2 energitikaDyah Larasati
 
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptweek-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptAlumSimbolon1
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiYeni Purwati
 

Similar to 7. kesetimbangan kimia (20)

3. termokimia
3. termokimia3. termokimia
3. termokimia
 
Kesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.pptKesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
Kesetimbangan Kimia SMA 10.ppt
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 TermokimiaITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
ITP UNS SEMESTER 1 Termokimia
 
Energetika termokimia
Energetika termokimiaEnergetika termokimia
Energetika termokimia
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 
TERMOKIMIA
TERMOKIMIATERMOKIMIA
TERMOKIMIA
 
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
Bab2termokimiakelasxi 141109045948-conversion-gate01
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xi
 
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptxKESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
KESETIMBANGAN KIMIA DAN UNSUR KIMIA.pptx
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimia
 
Kimia dasar fisika 2 energitika
Kimia dasar fisika 2 energitikaKimia dasar fisika 2 energitika
Kimia dasar fisika 2 energitika
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XIBab2 termokimia | Kimia Kelas XI
Bab2 termokimia | Kimia Kelas XI
 
Bab2 term
Bab2 termBab2 term
Bab2 term
 
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.pptweek-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
week-89-10-energi-perubahan-energi1.ppt
 
Thermokimia
ThermokimiaThermokimia
Thermokimia
 
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni PurwatiKesetimbangan Kimia Yeni Purwati
Kesetimbangan Kimia Yeni Purwati
 
Termokimia
TermokimiaTermokimia
Termokimia
 

7. kesetimbangan kimia

  • 1. 1 ENERGI BEBAS GIBBS &ENERGI BEBAS GIBBS & KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
  • 2. 2 Fungsi Keadaan (State Function)Fungsi Keadaan (State Function) • Dalam TD, fungsi keadaan, potensial thermodynamic, merupakan sifat dari system yang tergantung hanya pada keadaan awal dan akhir, tidak pada bagaimana proses terjadinya atau keadaan tersebut tercapai. • Beberapa contoh fungsi keadaan : – Temperature – Pressure – Enthalpy – Entropy – Helmholtz free energy – Gibbs free energy – Fugacity
  • 3. 3 Energi Bebas Gibbs • Energi Bebas Gibbs (G) dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan energi sistem • Hal ini menujukkan , bahwa perubahan energi bebas , ΔG, adalah penting • Pada temperatur dan tekanan konstan, ΔG sama dengan : T = temperatur dalam Kelvin H = enthalpi dari sistem S = entropi ΔG = ΔH - TΔS
  • 4. 4 Tanda ΔG menunjukkan apakah suatu reaksi akan berlangsung spontan atau tidak ΔG Reaction Negative Spontaneous Positive Non-Spontaneous Zero Equilibrium Pada kenyataannya bahwa efek ΔS akan bervariasi sebagai fungsi temperatur. Ini dapat menyebabkan perubahan tanda dari ΔG
  • 5. 5 Helmholtz free energyHelmholtz free energy • Energi bebas Helmholtz merupakan fungsi keadaan dari system, yang didefinisikan sbg : A = U - TS dimana : A : energi bebas Helmholtz, joule U : energy dalam dari system, joule T : temperature, Kelvin S : entropi, joule per Kelvin
  • 6. 6 ENTROPIENTROPI • Entropi – Suatu ukuran “ ketidak teraturan” atau tingkat kebebasan sistem • Keadaan tidak teratur lebih disukai dari pada keadaan teratur, dan dapat menjadikan suatu reaksi dapat berlangsung spontan walaupun endoterm
  • 7. 7 Entropi dan TemperaturEntropi dan Temperatur • Entropi dari gas ideal pada tekanan tetap meningkat dengan meningkatnya temperatur • Hal ini karena volumenya bertambah
  • 8. 8 • Peningkatan temperatur juga menghasilkan tingkat energi atom-atom dalam molekul menjadi bertambah • Meningkatnya temperatur akan menghasilkan suatu kecepatan distribusi molekul yang lebih besar.
  • 9. 9 • Untuk molekul-molekul, ini berarti akan dapat berotasi dan vibrasi ikatan-ikatannya • Yang selanjutnya meningkatkan entropi
  • 10. 10 EnthalpyEnthalpy • Energi yang diserap atau dilepaskan ketika perubahan berlangsung dalam tekanan tetap • Enthalpy dapat didefinisikan dari pers. berikut: dimana : H = enthalpy, joule U = internal energy, joule P = tekanan dari sistem, pascal V = volume, meter3
  • 11. 11 Untuk ΔH, subskrips digunakan untuk menunjukkan jenis perubahan yang terjadi Δ Hvap = panas penguapan Δ Hnet = panas netralisasi Δ Hfusion = panas fusi Δ Hsol = panas pelarutan Δ Hrxk = panas reaksi Enthalpy merupakan fungsi keadaan, dan total enthalpy system tak bisa diukur secara langsung; hanya perubahan enthalpy system yang dapat diukur ΔH = Hakhir - Hawal
  • 12. 12 KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA ♣ Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi lagi perubahan dalam sistem tersebut ♣ Uap mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap ♣ Pelarutan padatan, sampai pada titik laju padatan yang terlarut sama dengan padatan yang mengendap saat konsentrasi larutan jenuh (tidak ada perubahan konsentrasi)
  • 13. 13 • Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa suatu sistem telah setimbang adalah adanya sifat-sifat tertentu yang menjadi konstan dan dapat diukur. • Gambar berikut memperlihatkan bahwa setelah waktu tertentu, (Te), konsentrasi produk dan reaktan tidak berubah lagi Gambar 1. Kesetimbangan kimia x1 x2 waktu (detik) Te konsentrasi mol/ltr produk reaktan
  • 14. 14 • Keadaan pada gambar 1. dapat dicapai dengan asumsi sistem dibuat tertutup,T dan P dibuat konstan. • Jika kedua besaran ini dibuat tidak tetap, maka waktu untuk mencapai keadaan setimbang,Te, nilai x1 dan x2 akan berbeda • Jika sistem dibuat terbuka, bila produk dalam bentuk gas, maka kesetimbangan tidak akan pernah tercapai
  • 15. 15  Untuk reaksi yang umum, aA + bB + … ⇔ gG + hH + …  Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk : cba hg K BA HG = ...][][ ...][][ Tetapan Kesetimbangan,KTetapan Kesetimbangan,Kcc Misal untuk reaksi - reaksi berikut :  a. 2SO2(g) + O2(g) ⇔ 2SO3(g) Kc(a) = 2,8 x 102 ,1000o K  b. 2SO3(g) ⇔ 2SO2(g) + O2(g) Kc(b) = ?  c. SO2(g) + ½ O2(g) ⇔ SO3(g) Kc(c) = ?
  • 17. 17 IkhtisarIkhtisar • Persamaan apapun yang digunakan untuk Kc harus sesuai dengan reaksi kimianya yang setara • Jika persamaannya dibalik, nilai Kc dibalik yaitu persamaan yang baru kebalikan dari persamaan aslinya • Jika koefisien dalam persamaan setara dikalikan dengan faktor yang sama, tetapan kesetimbangan yang baru adalah akar berpangkat faktor tersebut didapat tetapan kesetimbangan yang lama
  • 18. 18 Penggabungan RumusPenggabungan Rumus Tetapan KesetimbanganTetapan Kesetimbangan • Jika diketahui: 1. N2(g) + O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31 2. N2(g) + ½ O2(g) ⇔ N2O (g) Kc = 2,4 x 10-18 • Bagaimana Kc untuk reaksi berikut ? 3. N2O(g) + ½ O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = ? • Kita dapat menggabungkan persamaan diatas 1. N2(g) + O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31 2’.N2O(g)⇔N2(g)+½O2(g) Kc=1/(2,4 x10-18 )=4,2 x 1017 3. N2O(g) + ½ O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = ?
  • 19. 19 131731 2/1 22 2 2 2/1 22 22 2 107,1102,4101,4)2()1()( )( ]][[ ][ ][ ]][[ ]][[ ][ −− === == xxxxKxKnettoK netK OON NO ON ON x ON NO ccc c Tetapan kesetimbangan untuk reaksi keseluruhan (netto) adalah hasil kali tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi terpisah yang digabungkan
  • 20. 20 • Konstanta kesetimbangan kimia, biasanya dinyatakan dalam konsentrasi, disimbolkan dengan : Kc • Untuk reaksi kesetimbangan dalam fasa gas, nilai konstanta kesetimbangan dinyatakan dalam tekanan parsial masing-masing spesi yang berada dalam kesetimbangan : Kp • Untuk menghitung Kp, dianggap gas mengikuti sifat-sifat gas ideal. Bentuk-bentuk KonstantaBentuk-bentuk Konstanta Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
  • 21. 21 Untuk reaksi yang umum : aA(g) + bB(g) + … ⇔ gG(g) + hH(g) + … Hubungan antara Kc dan Kp dapat dinyatakan sebagai : ∆n : selisih koefisien stoikiometri dari gas hasil reaksi dan gas pereaksi yaitu : ∆n = (g+h+…) – (a+b+…) KKpp = K= Kcc (RT)(RT)ΔΔnn
  • 22. 22 Misalkan suatu reaksi pada 1000o K 2SO2(g) + O2(g) ⇔ 2SO3(g) Kc = 2,8 x 102 maka diperoleh : ][][ ][ 2 2 2 2 3 OSO SO Kc = Sesuai dengan hukum gas ideal, PV = nRT maka konsentrasi masing-masing speci dapat dinyatakan : RT P V n O RT P V n SO RT P V n SO OOSOSOSOSO 222233 ][][][ 223 ======
  • 23. 23 RTx PP P RTPRTP RTP K OSO SO OSO SO c )()( )( )/()/( )/( 22 3 22 3 2 2 2 2 == Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari dengan konsentrasi maka untuk Kc akan diperoleh rumus : Terlihat hubungan antara Kc dan Kp untuk contoh reaksi diatas sebagai : 1 )( − === RTK RT K KdanRTxKK c c ppc
  • 24. 24 Contoh, untuk reaksi berikut pada 25o C : N2(g) + O2(g) ⇔ 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31 Nyatakan konstanta kesetimbangan dalam Kp ! Penyelesaian : • Dari hubungan Kp = Kc (RT)Δn dapat dihitung nilai Kp sbb: Δn = 2-(1+1) = 0 , maka : Kp = Kc (RT)0 sehingga : Kp = Kc
  • 25. 25 1. Untuk reaksi berikut yang berlangsung pada 1000o K 2SO3(g) ⇔ 2SO2(g) + O2(g) Kc = 3,57 x 10-3 Hitung nilai Kp untuk reaksi ini ! R = 0,08206 atm ltr mol-1 K-1 2. Tentukan nilai Kc dari Kp yang diberikan SO2Cl2(g) ⇔ SO2(g) + Cl2(g) Kp = 2,9x10-2 pd 303K 2NO(g) + O2(g) ⇔ 2NO2(g) Kp = 1,48x104 pd 184o C LatihanLatihan
  • 26. 26 Konsentrasi gas dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, karena itu konstanta kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk n px n xp PKK PKK ∆− ∆ = = Kx dan Kc = konstanta kesetimbangan bila konsentrasi dinyatakan dalam fraksi mol dan mol dm-3 . P = tekanan total sistem (tidak termasuk gas inert) Δn = perubahan jumlah mol n pc n cp RTKK RTKK ∆− ∆ = = )( )(
  • 27. 27 • Harga K (kesetimbangan) menunjukkan banyaknya hasil reaksi (zat ruas kanan) yang dapat terbentuk pada suatu reaksi kesetimbangan. • Harga K besar, artinya bahwa zat ruas kanan banyak terbentuk. • Harga K kecil, artinya zat diruas kiri sedikit terurai.
  • 28. 28 • Arah reaksi dapat diprediksikan dengan melihat harga quotien reaksinya, Q • Untuk reaksi • Nilai Q Q Q mempunyai bentuk sama dengan K, tetapi Q merupakan set konsentrasi pada saat (awal ) sebelum terjadinya kesetimbangan Quotien Reaksi
  • 29. 29 • Dengan data set konsentrasi yang ada, nilai Q dapat ditentukan. • Bila harga Q dan K dibandingkan, maka kita dapat memprediksikan arah reaksinya Q < K Reaksi ke kanan berlangsung Q = K Reaksi pada kesetimbangan Q > K Reaksi berlangsung ke kiri
  • 30. 30 Untuk reaksi Harga Kc pada 425,4 o C sebesar 54 Bila campuran memiliki konsentrasi sbb, prediksikan arah reaksinya ! LatihanLatihan
  • 31. 31 • Kesetimbangan umumnya ditinjau pada T dan P konstan  dG merupakan kriteria kesetimbangan ! • Dari hubungan Maxwell Tinjauan TD untuk Kesetimbangan Reaksi dG = - S dT + V dP • Untuk fasa cair (l) dan padat (s), yang berpengaruh pada reaksi adalah dT  dP = 0 • Untuk fasa gas (g), yang berpengaruh pada reaksi adalah dP  dT = 0
  • 32. 32 • Pada sistem terbuka dG = - S dT + V dP + dimana : ni = jumlah mol zat i μi = potensial kimia zat i • μi  perubahan energi Gibbs yang terjadi karena adanya perubahan jumlah zat i i k i idn∑=1 µ μi = • Bila dT = 0, maka  dG = V dP atau ∆G = ∫ V dP G2 – G1 = nRT ln (P2/P1) jnPTin G ,,       ∂ ∂
  • 33. 33 • Bila indeks 0  keadaan awal tanpa indeks  keadaan akhir maka pada keadaan standar ( n = 1) : G – G0 = RT ln (P/P0 ) G = G0 + RT ln (P/P0 ) • Untuk sistem terbuka μi – μi 0 = RT ln (fi / fi 0 ) f  fugasitas  menyatakan fungsi tekanan • Faktor (fi / fi 0 ) merupakan fungsi tetapan  ai μi – μi 0 = RT ln ai G – G0 = RT ln K (dalam keadaan kesetimbangan, ∆G = 0 ∆G0 = - RT ln K
  • 34. 34 • Keadaan kesetimbangan dapat pula digunakan untuk menurunkan hubungan antara ΔGo dengan konstanta kesetimbangan, K. • Energi bebas pada keadaan standar untuk gas ideal pada p= 1 atm, secara umum : ΔG = ΔGo + RT ln P ……(a) • Untuk reaksi berikut ……..(b) • Perubahan energi bebasnya adalah ΔG = (eGE + fGF) – (aGA + bGB) ….. (c) Hubungan ΔGo dan Kesetimbangan
  • 35. 35 • Berdasarkan pers. (a) maka untuk tiap individu gas, perubahan energi bebas : aGA = aGA o + a RT ln PA bGB = bGB o + b RT ln PB …………(d) eGE = eGE o + e RT ln PE fGF = f GF o + f RT ln PF • Substitusikan pers.(d) ke (c) akan diperoleh :       +∆=∆ b f B a A F e Eo PP PP RTGG ln
  • 36. 36 • Pada keadaan setimbang ΔG = 0, maka P o KRTG ln−=∆       −=∆ b f B a A F e Eo PP PP RTG ln ………(f) ………(e) Pers.(f) berlaku hanya untuk gas ideal. Jika asumsi gas ideal tak dapat dipenuhi, maka tekanan gas harus diganti fugasitas, f.
  • 37. 37 γ = koef.fugasitas. Untuk gas ideal γ = 1, Untuk gas non ideal, - pada tekanan rendah γ <1, - pada tekanan tinggi γ >1 f gas = γ Pgas Fugasitas adalah ukuran energi Gibbs molar dari gas nyata (non ideal) yang mempunyai satuan sama dengan tekanan. Faktor koreksi yang memperhitungkan ketidak idealan gas : koef.fugasitas. ………(g)
  • 38. 38 Pengaruh Suhu Pada KesetimbanganPengaruh Suhu Pada Kesetimbangan ooo STHG ∆−∆=∆ ( ) 21 12 1 2 ln TRT TTH K K o −∆ = Pengaruh suhu pada kesetimbangan kimia dapat diturunkan dari pers. Energi Gibbs (1). Jika pers (1) disubstitusikan ke pers.(f), diperoleh pers. van’t Hoff (2): ………(2) ………(1) R S RT H K oo ∆ + ∆ −=ln Dan jika ada dua keadaan yang berbeda kita dapat menghubungkan dengan modifikasi sederhana hingga diperoleh :
  • 39. 39 KeteranganKeterangan • K2 dan K1 adalah tetapan kesetimbangan pada suhu kelvin T2 dan T1. ∆Ho adalah entalpi (kalor) molar standar dari reaksi. Nilai positif dan negatif untuk parameter ini dimungkinkan dan diperlukan asumsi bahwa ∆Ho tidak tergantung pada suhu • Menurut prinsip Le Chatelier, jika ∆Ho > 0 (endoterm) reaksi terjadi jika suhu ditingkatkan, menyatakan bahwa nilai K meningkat dengan kenaikan suhu. • Jika ∆Ho < 0 (eksoterm) reaksi kebalikan terjadi jika suhu ditingkatkan dan nilai K menurun dengan kenaikan suhu • Persamaan diatas menghasilkan nilai kuantitatif yang sesuai dengan pengamatan kualitatif dari prinsip Le Chatelier.
  • 40. 40 • Umumnya tetapan kesetimbangan suatu reaksi tergantung pada suhu • Contoh Nilai Kp untuk reaksi oksidasi belerang dioksida diperlihatkan pada tabel berikut
  • 41. 41 Untuk reaksi : N2 + O2 <==> 2 NO diberikan data tetapan setimbang pada berbagai suhu sebagai berikut: )(KT 4 10/ − PK 1900 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600 2,31 4,08 6,86 11,0 16,9 25,1 36,0 50,3 Jika data ini dialurkan antara ln Kp terhadap 1/T, didapatkan kurva berupa garis lurus dengan: ( )( ) 1 114 182 314,81019,2 − −− = −−=−=∆ kJmol molJKKxlerengxRH o (perubahan entalpi standar pada daerah 2000- 2600 K) ContohContoh
  • 42. 42 Hitung perubahan entalpi untuk reaksi N2 + O2 <==> 2 NO dari tetapan setimbang yang diberikan untuk 2000 K dan 2500 K Penyelesaian, gunakan rumus :Penyelesaian, gunakan rumus : ( ) ( )( )( ) 1 114 3 2000 2500 181 20002500314,8 20002500 1008,4 1060,3 lnln − −−− − =∆ −∆ == kJmolH KKmolJK KKH x x K K o o K K ContohContoh ( ) 21 12 1 2 ln TRT TTH K K o −∆ =
  • 43. 43 Pengaruh Katalis pada KesetimbanganPengaruh Katalis pada Kesetimbangan • Katalis dalam reaksi dapat balik , dapat mempercepat reaksi baik kekanan atau kekiri. Keadaan kesetimbangan tercapai lebih cepat tetapi tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi. • Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi agar tercapai energi aktivasi yang lebih rendah. • Keadaan kesetimbangan tidak bergantung pada mekanisme reaksi • Sehingga tetapan kesetimbangan yang diturunkan secara kinetik tidak dipengaruhi oleh mekanisme yang dipilih.
  • 44. 44 Prinsip Le Chatelier • Usaha untuk mengubah suhu, tekanan atau konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem dalam keadaan setimbang mempengaruhi terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut Bila kesetimbangan diganggu, kesetimbangan akan selalu berpindah sedemikian rupa sehingga melawan perubahan itu. Bila suhu dari sistem kesetimbangan dinaikkan, kesetimbangan bergeser kearah yang menyebabkan absorpsi kalor.
  • 45. 45 a. Pengaruh perubahan Jumlah spesies yang bereaksi Kesetimbangan awal Gangguan Kesetimbangan akhir Kc OSO SO Q Kc OSO SO Q >= == ][][ ][ ][][ ][ 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3
  • 46. 46 b. Pengaruh Perubahan Tekananb. Pengaruh Perubahan Tekanan Jika tekanan pada campuran kesetimbangan yang melibatkan gas ditingkatkan, reaksi netto akan berlangsung kearah yang mempunyai jumlah mol gas lebih kecil begitupun sebaliknya
  • 47. 47 c. Pengaruh Gas Lembam (inert)c. Pengaruh Gas Lembam (inert) • Pengaruh tidaknya gas lembam tergantung pada cara melibatkan gas tersebut • Jika sejumlah gas helium ditambahkan pada keadaan volume tetap, tekanan akan meningkat, sehingga tekanan gas total akan meningkat. Tetapi tekanan parsial gas-gas dalam kesetimbangan tetap • Jika gas ditambahkan pada tekanan tetap, maka volume akan bertambah. Pengaruhnya akan sama dengan peningkatan volume akibat penambahan tekanan eksternal. • Gas lembam mempengaruhi keadaan kesetimbangan hanya jika gas tersebut mengakibatkan perubahan konsentrasi (atau tekanan parsial) dari pereaksi-pereaksinya
  • 48. 48 d. Pengaruh Suhu • Penambahan kalor akan menguntungkan reaksi penyerap-panas (endoterm) • Pengurangan kalor akan menguntungkan reaksi melepas-panas (eksoterm) • Peningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan menyebabkan pergeseran kearah reaksi endoterm. Penurunan suhu menyebabkan pergeseran kearah reaksi eksoterm
  • 49. 49 Kesetimbangan yang melibatkan cairanKesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni (Reaksi Heterogen)dan padatan murni (Reaksi Heterogen) • Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung suku-suku yang konsentrasi atau tekanan parsialnya berubah selama reaksi berlangsung • Atas dasar ini walaupun ikut bereaksi tapi karena tidak berubah, maka padatan murni dan cairan murni tidak diperhitungkan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.
  • 50. 50 C(p) + H2O(g) ⇔ CO(g) + H2(g)  ][ ]][[ 2 2 OH HCO Kc = CaCO3(c) ⇔ CaO(c) + CO2(g) Kc = [CO2(g)] Atau jika dituliskan dalam bentuk tekanan parsial menjadi Kp = PCO2 Kp = Kc(RT)