Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan Islam kuno di Maluku Utara, Indonesia. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-18 di bawah kepemimpinan Sultan Nuku yang mampu menyatukan Tidore dan Ternate melawan penjajahan Belanda. Kerajaan ini memegang kendali atas beberapa pulau di Maluku dan Papua Barat.
Kerajaan Aceh & Ternate Tidore + Peninggalan Bercorak Islam Zikri Andhika
KERAJAAN ACEH
A. Kehidupan Ekonomi
B. Kehidupan Sosial
C. Kehidupan Budaya
KERAJAAN TERNATE - TIDORE
A. Kehidupan Politik
B. Kehidupan Sosial
C. Kehidupan budaya
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
Kerajaan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 memicu perang saudara di Ternate. Sultan Khairun berhasil mengusir Portugis pada abad ke-16, namun kekuasaan Ternate mulai melemah dan akhirnya jatuh ke tangan
Kerajaan Tidore dan Ternate berkembang menjadi kerajaan penting di Maluku pada abad ke-13-15 karena perdagangan rempah-rempah yang ramai. Kedua kerajaan bersaing namun kemudian disatukan oleh Sultan Nuku dari Tidore pada abad ke-18 untuk mengusir penjajah asing seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Sayangnya kemenangan itu tidak bertahan lama karena akhirnya Belanda berhasil menaklukkan
Kerajaan Tidore adalah salah satu kerajaan Islam kuno di Maluku Utara, Indonesia. Kerajaan ini berdiri sejak abad ke-13 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-18 di bawah kepemimpinan Sultan Nuku yang mampu menyatukan Tidore dan Ternate melawan penjajahan Belanda. Kerajaan ini memegang kendali atas beberapa pulau di Maluku dan Papua Barat.
Kerajaan Aceh & Ternate Tidore + Peninggalan Bercorak Islam Zikri Andhika
KERAJAAN ACEH
A. Kehidupan Ekonomi
B. Kehidupan Sosial
C. Kehidupan Budaya
KERAJAAN TERNATE - TIDORE
A. Kehidupan Politik
B. Kehidupan Sosial
C. Kehidupan budaya
Kelompok 8. Kerajaan Ternate (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Ind...Mulia Fathan
Kerajaan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan ini mengalami masa keemasan pada abad ke-16 berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militernya. Kedatangan Portugis pada abad ke-16 memicu perang saudara di Ternate. Sultan Khairun berhasil mengusir Portugis pada abad ke-16, namun kekuasaan Ternate mulai melemah dan akhirnya jatuh ke tangan
Kerajaan Tidore dan Ternate berkembang menjadi kerajaan penting di Maluku pada abad ke-13-15 karena perdagangan rempah-rempah yang ramai. Kedua kerajaan bersaing namun kemudian disatukan oleh Sultan Nuku dari Tidore pada abad ke-18 untuk mengusir penjajah asing seperti Portugis, Spanyol dan Belanda. Sayangnya kemenangan itu tidak bertahan lama karena akhirnya Belanda berhasil menaklukkan
Kelompok 5 membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku pada abad ke-13 hingga abad ke-15. Kerajaan Ternate adalah kerajaan termaju di Maluku dengan ibu kota di Pulau Ternate. Kerajaan Tidore berada di selatan Ternate dengan agama Islam yang masuk pada abad ke-15. Kedua kerajaan mengalami kemunduran akibat adanya persaingan dan intrik dari bangsa asing seperti Portugis dan Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara, khususnya Kerajaan Ternate dan Tidore, sejak abad ke-14 hingga abad ke-16. Islam masuk ke kawasan Maluku melalui pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Jawa. Kerajaan Ternate mengalami kemajuan ekonomi dan politik setelah Sultan Kairun naik tahta pada 1535, meskipun persatuan daerah-daerahnya mulai
Kesultanan Tidore bersaudara dengan Kesultanan Ternate berdasarkan silsilah kerajaan Maluku Utara. Dokumen ini menyebutkan beberapa sultan penting Tidore seperti Sultan Jamaludin yang pertama masuk Islam, Sultan Mansur yang berperang melawan Portugis, dan Sultan Nuku yang berhasil memerdekakan Tidore dari kolonial Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kerajaan Islam di Maluku pada zaman dahulu, yaitu Kerajaan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan tersebut berpusat di pulau-pulau di Maluku dan memeluk agama Islam sejak abad ke-16. Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki pengaruh yang luas di kawasan tersebut.
Perlawanan terhadap Portugis di Ternate berlangsung dari 1533 hingga 1575 di bawah kepemimpinan Sultan Dajalo, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan Portugis dan pengusiran mereka dari Ternate pada 1575, mengembalikan kemerdekaan perdagangan dan pemerintahan di kesultanan Ternate.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore pada abad ke-14 Masehi di Maluku Utara. Kedua kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang kolano dan berasal dari keturunan Jafar Sadik. Kerajaan-kerajaan tersebut terlibat perang memperebutkan rempah-rempah namun akhirnya dapat mengakhirinya melalui perundingan di Pulau Motir.
Kerajaan Islam Ternate dan Tidore berdiri pada abad ke-13 di Maluku. Kedua kerajaan hidup damai hingga kedatangan Portugis dan Spanyol yang berusaha mengadu dombakan mereka. Setelah menyadari hal itu, hubungan kedua kerajaan membaik kembali meski persaingan tetap terjadi. Kedatangan bangsa Eropa membawa pengaruh agama baru seperti Katolik, Protestan, dan tetap kuatnya pengaruh Islam di Ternate dan
Sultan Baabullah adalah sultan Ternate terbesar yang memerintah dari 1570-1583. Ia berhasil mengusir Portugis dari Ternate pada tahun 1575 dengan menggabungkan rakyat Maluku untuk menyerang Portugis. Hal ini dilakukan karena Portugis hendak memopoli perairan Maluku dan merendahkan penduduk Ternate serta dendam atas kematian ayah Baabullah. Akhirnya Portugis terpaksa meninggalkan Maluku.
Perlawanan rakyat Ternate dan Tidore terhadap Portugis berhasil mengusir Portugis dari Maluku setelah 4 tahun pengepungan terhadap benteng Portugis oleh pasukan Sultan Baabullah dari Ternate. Perlawanan ini mengakibatkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat Ternate dan Tidore serta merusak hubungan antara kedua kerajaan yang sebelumnya bersahabat.
Mengungkap sekilas dunia farmasi sejarah ternateangga putra
Kesultanan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Pada abad ke-16, Ternate menikmati keemasan berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militer, dengan wilayah kekuasaan membentang dari Sulawesi hingga Kepulauan Marshall. Kedatangan Portugis pada 1512 dan Belanda pada 1603 memicu konflik, namun Ternate berhasil mengusir Portugis pada 1575 di bawah pimpin
Kerajaan Banjar, Gowa-Tallo, dan Malukuvaniatalita1
Dokumen ini membahas tiga kerajaan Islam di Indonesia yaitu Kerajaan Banjar, Kerajaan Gowa Tallo, dan Kerajaan Maluku. Kerajaan Banjar didirikan di Banjarmasin pada abad ke-16, Kerajaan Gowa Tallo terletak di Sulawesi Selatan dan menjadi pusat perdagangan, sedangkan Kerajaan Maluku terkenal dengan rempah-rempahnya dan terdiri dari Kerajaan Ternate dan Tidore.
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13 di Pulau Ternate. Kerajaan ini berkembang menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia Timur di bawah kepemimpinan beberapa raja. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Baabullah pada abad ke-16, namun kemudian mulai mengalami kemunduran akibat adanya persaingan dengan Kerajaan Tidore dan kedatangan Belanda.
Islam masuk ke Maluku pada abad ke-15 melalui pedagang-pedagang dari Asia-Arab, Gujarat, Cina, dan Jawa yang telah memeluk agama Islam. Pengaruh Islam semakin kuat di bawah pengaruh Syekh Mansur di Tidore dan Datu Maulana Hussein di Ternate. Penguasa Ternate ke-18, Sultan Zainal Abidin memeluk Islam dan menjadikannya agama resmi kerajaan.
Kelompok 5 membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku pada abad ke-13 hingga abad ke-15. Kerajaan Ternate adalah kerajaan termaju di Maluku dengan ibu kota di Pulau Ternate. Kerajaan Tidore berada di selatan Ternate dengan agama Islam yang masuk pada abad ke-15. Kedua kerajaan mengalami kemunduran akibat adanya persaingan dan intrik dari bangsa asing seperti Portugis dan Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara, khususnya Kerajaan Ternate dan Tidore, sejak abad ke-14 hingga abad ke-16. Islam masuk ke kawasan Maluku melalui pedagang-pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Jawa. Kerajaan Ternate mengalami kemajuan ekonomi dan politik setelah Sultan Kairun naik tahta pada 1535, meskipun persatuan daerah-daerahnya mulai
Kesultanan Tidore bersaudara dengan Kesultanan Ternate berdasarkan silsilah kerajaan Maluku Utara. Dokumen ini menyebutkan beberapa sultan penting Tidore seperti Sultan Jamaludin yang pertama masuk Islam, Sultan Mansur yang berperang melawan Portugis, dan Sultan Nuku yang berhasil memerdekakan Tidore dari kolonial Belanda.
Dokumen tersebut membahas tentang beberapa kerajaan Islam di Maluku pada zaman dahulu, yaitu Kerajaan Bacan, Jailolo, Tidore, dan Ternate. Kerajaan-kerajaan tersebut berpusat di pulau-pulau di Maluku dan memeluk agama Islam sejak abad ke-16. Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki pengaruh yang luas di kawasan tersebut.
Perlawanan terhadap Portugis di Ternate berlangsung dari 1533 hingga 1575 di bawah kepemimpinan Sultan Dajalo, Sultan Khairun, dan Sultan Baabullah. Perlawanan ini berakhir dengan kekalahan Portugis dan pengusiran mereka dari Ternate pada 1575, mengembalikan kemerdekaan perdagangan dan pemerintahan di kesultanan Ternate.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Ternate dan Tidore pada abad ke-14 Masehi di Maluku Utara. Kedua kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang kolano dan berasal dari keturunan Jafar Sadik. Kerajaan-kerajaan tersebut terlibat perang memperebutkan rempah-rempah namun akhirnya dapat mengakhirinya melalui perundingan di Pulau Motir.
Kerajaan Islam Ternate dan Tidore berdiri pada abad ke-13 di Maluku. Kedua kerajaan hidup damai hingga kedatangan Portugis dan Spanyol yang berusaha mengadu dombakan mereka. Setelah menyadari hal itu, hubungan kedua kerajaan membaik kembali meski persaingan tetap terjadi. Kedatangan bangsa Eropa membawa pengaruh agama baru seperti Katolik, Protestan, dan tetap kuatnya pengaruh Islam di Ternate dan
Sultan Baabullah adalah sultan Ternate terbesar yang memerintah dari 1570-1583. Ia berhasil mengusir Portugis dari Ternate pada tahun 1575 dengan menggabungkan rakyat Maluku untuk menyerang Portugis. Hal ini dilakukan karena Portugis hendak memopoli perairan Maluku dan merendahkan penduduk Ternate serta dendam atas kematian ayah Baabullah. Akhirnya Portugis terpaksa meninggalkan Maluku.
Perlawanan rakyat Ternate dan Tidore terhadap Portugis berhasil mengusir Portugis dari Maluku setelah 4 tahun pengepungan terhadap benteng Portugis oleh pasukan Sultan Baabullah dari Ternate. Perlawanan ini mengakibatkan banyak korban jiwa di kalangan rakyat Ternate dan Tidore serta merusak hubungan antara kedua kerajaan yang sebelumnya bersahabat.
Mengungkap sekilas dunia farmasi sejarah ternateangga putra
Kesultanan Ternate didirikan pada tahun 1257 dan menjadi salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia. Pada abad ke-16, Ternate menikmati keemasan berkat perdagangan rempah-rempah dan kekuatan militer, dengan wilayah kekuasaan membentang dari Sulawesi hingga Kepulauan Marshall. Kedatangan Portugis pada 1512 dan Belanda pada 1603 memicu konflik, namun Ternate berhasil mengusir Portugis pada 1575 di bawah pimpin
Kerajaan Banjar, Gowa-Tallo, dan Malukuvaniatalita1
Dokumen ini membahas tiga kerajaan Islam di Indonesia yaitu Kerajaan Banjar, Kerajaan Gowa Tallo, dan Kerajaan Maluku. Kerajaan Banjar didirikan di Banjarmasin pada abad ke-16, Kerajaan Gowa Tallo terletak di Sulawesi Selatan dan menjadi pusat perdagangan, sedangkan Kerajaan Maluku terkenal dengan rempah-rempahnya dan terdiri dari Kerajaan Ternate dan Tidore.
Kerajaan Ternate berdiri pada abad ke-13 di Pulau Ternate. Kerajaan ini berkembang menjadi salah satu kerajaan terbesar di Indonesia Timur di bawah kepemimpinan beberapa raja. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Baabullah pada abad ke-16, namun kemudian mulai mengalami kemunduran akibat adanya persaingan dengan Kerajaan Tidore dan kedatangan Belanda.
Islam masuk ke Maluku pada abad ke-15 melalui pedagang-pedagang dari Asia-Arab, Gujarat, Cina, dan Jawa yang telah memeluk agama Islam. Pengaruh Islam semakin kuat di bawah pengaruh Syekh Mansur di Tidore dan Datu Maulana Hussein di Ternate. Penguasa Ternate ke-18, Sultan Zainal Abidin memeluk Islam dan menjadikannya agama resmi kerajaan.
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Gowa-Tallo dan Kesultanan Makasar di Sulawesi Selatan serta Kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku. Kerajaan-kerajaan tersebut berdiri pada abad ke-14 dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-16 hingga ke-17 sebelum akhirnya jatuh ke tangan Belanda.
Kerajaan Islam Ternate bermula dari empat kampung yang membentuk kerajaan pada 1257 M. Kerajaan ini terletak di Pulau Ternate yang strategis untuk perdagangan rempah-rempah. Perekonomian kerajaan tumbuh pesat pada abad ke-15 berkat perdagangan dan melawan penjajahan Portugis pada 1577 M.
Pusaka kedaton kasultanan ternate yang adiluhungSawabi S.Kom
Bangunan yang menjadi kediaman Sultan dan keluarga itu berada dalam pangkuan gunung berapi Gamalama, seperti istana Sultan pada umumnya di gerbangnya terdapat pos-pos penjagaan. Uniknya terdapat patung harimau bertengger di pinggir pagarnya
PPT Kerajaan Islam di Maluku, Papua, dan Nusa TenggaraMusyirul
Kerajaan Islam berkembang di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara sejak abad ke-15. Di Maluku, kerajaan Islam utama adalah Ternate dan Tidore yang memerintah kepulauan Maluku. Di Papua, Islam masuk lewat kerajaan-kerajaan seperti Bacan, Tidore, dan Ternate, membentuk kerajaan-kerajaan seperti Waigeo dan Misool. Di Nusa Tenggara, Islam masuk ke Lombok dan Sumbawa, mendirikan Kerajaan Sel
sejarah Kerajaan ternate tidore poltik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
Kerajaan Ternate dan Tidore merupakan kerajaan kecil di Kepulauan Maluku yang memainkan peran penting dalam perdagangan rempah-rempah pada abad ke-15 hingga 16. Kedatangan bangsa Portugis dan Spanyol memunculkan persaingan dan konflik di antara kerajaan-kerajaan tersebut. Sultan Hairun dari Ternate memberontak melawan monopoli perdagangan Portugis, sementara Sultan Nuku dari Tidore berhasil menyatukan Ternate dan T
Kerajaan Islam berdiri di Nusantara sejak abad ke-7, antara lain Kerajaan Samudra Pasai di Sumatra, Demak di Jawa, dan Ternate di Maluku. Kerajaan-kerajaan ini berperan besar dalam menyebarkan Islam di Indonesia melalui perdagangan dan militer.
tentang kerajaan Mataram Islam, kerajaan Makassar, kerajaan Ternate dan Tidore dan Pengaruh Penyebaran Agama Islam terhadap Sistem Sosial dan Budaya Masyarakat
Abad ke-18 menyaksikan penubuhan empat kerajaan Melayu Baru iaitu Terengganu, Selangor, Kelantan dan Negeri Sembilan. Mereka diasaskan oleh keluarga baru dan mendapat pengiktirafan dari negeri lain walaupun prosesnya melibatkan perang saudara bagi sesetengah negeri.
Yusqi's old handphone was broken so he went to his friend Reynal's house to ask for help. Reynal offered to help Yusqi buy a new handphone. While watching TV at Reynal's house, Yusqi saw an advertisement for a smartphone. He asked Reynal to call the number to order it. The sellers then came to Reynal's house and showed Yusqi the smartphone. Yusqi purchased the smartphone. The sellers then instructed Yusqi on how to set up the new smartphone before leaving.
Dokumen tersebut membahas tentang peluang (probabilitas) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara banyaknya kejadian dan banyaknya anggota ruang sampel. Contoh perhitungan peluang diberikan untuk kasus melempar dadu dan koin serta mengambil bola dari keranjang. Rumus dan aturan peluang kejadian saling lepas dan tak saling lepas juga dijelaskan.
Dokumen tersebut berisi kumpulan soal-soal ujian antropologi kelas XI semester satu tentang konsep-konsep dasar dalam bahasa dan dialek, seperti pengertian budaya, dialek sosial, fungsi bahasa, tingkat keformalan bahasa, dan faktor-faktor penyebab terbentuknya berbagai ragam bahasa dan dialek dalam masyarakat. Dokumen ini hanya memuat soal-soal ujian tanpa kunci jawaban.
Dokumen tersebut membahas berbagai relasi makna antara kata dalam bahasa Indonesia, seperti sinonim, antonim, homonim, homograf, homofon, polisemi, hiponim, dan hipernim. Relasi-relasi tersebut mencakup hubungan antara dua kata yang memiliki arti serupa, bertentangan, sama bunyi tetapi berbeda tulisan dan makna, satu kata dengan beberapa makna, serta hubungan antara kata khusus dan umum.
Dokumen tersebut membahas tentang barisan dan deret tak hingga, termasuk definisi barisan aritmatika, geometri, dan rumus-rumus yang terkait seperti rumus jumlah deret, serta contoh penerapannya dalam menyelesaikan masalah.
Dokumen ini memberikan informasi tentang cara membuat kerajinan dari sabun. Sabun dapat diolah dengan dua cara, yaitu mengukir sabun batangan langsung atau membentuk sabun dengan cara diparut, dicampur tepung sagu dan air lalu dibentuk. Bahan dan alat yang dibutuhkan antara lain sabun batangan, pisau cutter, pisau ukir, dan pensil. Cara membuatnya adalah dengan merancang desain, membuat sketsa, mem
Dokumen tersebut berisi soal-soal matematika tentang pengoptimalan keuntungan dengan kendala modal dan kapasitas. Pada soal pertama, keuntungan maksimum yang dapat diperoleh dari penjualan sepatu adalah Rp275.000. Pada soal kedua, jumlah penumpang kelas utama optimal adalah 12 orang untuk memaksimalkan keuntungan menjadi Rp7.800.000. Pada soal ketiga, keuntungan maksimum sebesar Rp
Laporan pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun pelajaran seni budayaReynal Dasukma Hidayat
Laporan ini membahas pembuatan miniatur stupa Candi Borobudur dari sabun sebagai tugas seni budaya. Terdiri dari latar belakang pemilihan topik, alat dan bahan yang digunakan seperti cutter dan sabun, serta langkah-langkah pembuatan meliputi membentuk bagian atas, tengah, dan bawah stupa sebelum dirakit menjadi satu.
Renal introduces himself and discusses the prevalence and impacts of social media in Indonesia. He notes that 65 million Indonesians use social media like Facebook, Twitter, BBM and Instagram. While social media allows for information sharing and accessing up-to-date news, it can also have negative impacts such as distracting students from learning, reducing study time, and exposing users to inappropriate content online. Renal suggests using social media properly by taking advantage of its positive aspects and avoiding potential negatives.
The writer, Anti Angriani, wrote a letter to her friend Rika Novianti asking how she has been and inviting her to her sister's wedding ceremony. Anti shares that she now has new dreams of becoming a stewardess for Indonesia Air and making her parents proud. She hopes Rika can come to her sister's wedding on November 30th at 8pm in SABUGA Bandung and asks Rika to reply to her letter.
Pantun Talibun memberikan contoh pantun yang menggambarkan sifat-sifat alam dan kehidupan sehari-hari dalam bahasa yang indah. Pantun-pantun tersebut menggunakan kata-kata pilihan dan irama yang menarik untuk menyampaikan pesan secara halus.
Dokumen tersebut memberikan contoh-contoh kesalahan ejaan dan penulisan dalam bahasa Indonesia beserta penjelasannya. Beberapa kesalahan yang dijelaskan antara lain penulisan "kerbersihan" seharusnya "kebersihan", "makin" seharusnya "makan", dan penggunaan bahasa asing seperti "shcool" seharusnya menggunakan bahasa Indonesia "school". Dokumen ini bertujuan untuk memahami konvensi penul
Dokumen menjelaskan tentang beberapa kesalahan penulisan dan bahasa dalam berbagai konteks seperti jadwal, kata kerja, campuran bahasa, dan lainnya. Kelompok siswa memberikan analisis dan koreksi atas kesalahan-kesalahan tersebut.
Laporan ini memberikan analisis 10 gerakan pemanasan, 10 gerakan inti, dan 1 gerakan pendinginan untuk senam aerobik. Tujuannya adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Laporan ini berisi nama gerakan, cara kerja, fungsi, dan gambar ilustrasi dari masing-masing gerakan senam aerobik.
kasus-kasus Pelanggaran ham di indonesia dan contoh pelanggaran HAM di lingku...Reynal Dasukma Hidayat
Dokumen tersebut membahas berbagai kasus pelanggaran HAM di Indonesia, seperti tragedi G30S/PKI, pembunuhan aktivis pro-demokrasi pada 1997-1998, kerusuhan 27 Juli 1996, serta contoh pelanggaran HAM di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
6. Moloku Kie Raha
Selain Ternate, di Maluku juga terdapat paling tidak 5 kerajaan lain yang
memiliki pengaruh yaitu Kesultanan Tidore, Kesultanan Jailolo, kesultanan
bacan, kerajaan lobidan kerajaan loloda. Kerajaan–kerajaan ini merupakan
saingan Ternate dalam memperebutkan hegemoni di Maluku. Berkat
perdagangan rempah Ternate menikmati pertumbuhan ekonomi yang
mengesankan, dan untuk memperkuat hegemoninya di Maluku, Ternate
mulai melakukan ekspansi. Hal ini menimbulkan antipati dan memperbesar
kecemburuan kerajaan lain di Maluku yang memandang Ternate sebagai
musuh bersama hingga memicu terjadinya perang.
Demi menghentikan konflik yang berlarut–larut, sultan Ternate ke-7 Kolano
Cili Aiya atau disebut juga Kolano Sida Arif Malamo (1322-1331) mengundang
raja–raja Maluku yang lain untuk berdamai dan bermusyawarah membentuk
persekutuan. Persekutuan ini kemudian dikenal sebagai Persekutan Moti atau
Motir Verbond. Butir penting dari pertemuan ini selain terjalinnya
persekutuan adalah penyeragaman bentuk kelembagaan kerajaan di Maluku.
Oleh karena pertemuan ini dihadiri 4 raja Maluku yang terkuat maka disebut
juga sebagai persekutuan Moloku Kie Raha (Empat Gunung Maluku).
7. Tak ada sumber yang jelas mengenai kapan awal kedatangan islam di maluku utara khususnya Ternate. Namun
diperkirakan sejak awal berdirinya kerajaan Ternate masyarakat Ternate telah mengenal Islam mengingat
banyaknya pedagang Arab yang telah bermukim di Ternate kala itu. Beberapa raja awal Ternate sudah
menggunakan nama bernuansa Islam namun kepastian mereka maupun keluarga kerajaan memeluk Islam masih
diperdebatkan. Hanya dapat dipastikan bahwa keluarga kerajaan Ternate resmi memeluk Islam pertengahan abad
ke-15.
Kolanu marhum(1465-1486), penguasa Ternate ke-18 adalah raja pertama yang diketahui memeluk Islam
bersama seluruh kerabat dan pejabat istana.
Kedatangan Islam
Putera Sultan Ternate bersama seorang controlour dan
seorang warga Belanda di sekitar tahun 1900