Kerajaan Islam Ternate bermula dari empat kampung yang membentuk kerajaan pada 1257 M. Kerajaan ini terletak di Pulau Ternate yang strategis untuk perdagangan rempah-rempah. Perekonomian kerajaan tumbuh pesat pada abad ke-15 berkat perdagangan dan melawan penjajahan Portugis pada 1577 M.
2. SEJARAH SINGKAT
• Sejarah berdirinya Kerajaan Ternate bermula dari keberadaan empat kampung yang masing-
masing dikepalai oleh seorang kepala marga atau disebut Momole. Empat kampung tersebut
kemudian sepakat membentuk kerajaan, tetapi kala itu raja dan rakyatnya belum diketahui
agamanya. Sejak zaman dahulu, Ternate dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga
penduduknya telah berhubungan dengan para pedagang dari Arab, Melayu, ataupun China.
Seiring ramainya aktivitas perdagangan, ancaman dari para perompak pun semakin
meresahkan. Setelah dilakukan musyawarah, para Momole sepakat menunjuk Momole Ciko
sebagai kolano atau raja mereka. Sejak 1257 M, Momole Ciko resmi menjadi raja pertama
Kerajaan Ternate dengan gelar Baab Mashur Malamo. Kerajaan ini terletak di Pulau Ternate,
Provinsi Maluku Utara
3. LETAK GEOGRAFIS
Secara geografis kerajaan ternate dan tidore terletak di Kepulauan Maluku, antara
sulawesi dan irian jaya letak terletak tersebut sangat strategis dan penting dalam dunia
perdagangan masa itu. Pada masa itu, kepulauan maluku merupakan penghasil
rempah-rempah terbesar sehingga di juluki sebagai “The Spicy Island”. Rempah-
rempah menjadi komoditas utama dalam dunia perdagangan pada saat itu, sehingga
setiap pedagang maupun bangsa-bangsa yang datang dan bertujuan ke sana, melewati
rute perdagangan tersebut agama islam meluas ke maluku, seperti Ambon, ternate,
dan tidore. Keadaan seperti ini, telah mempengaruhi aspek-aspek kehidupan
masyarakatnya, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
4. MASA KEJAYAAN
abad ke-15, Kerajaan Ternate mengalami perkembangan pesat, terutama di bidang perdagangan
dan pelayaran, berkat kekayaan rempah-rempahnya. Akan tetapi, kestabilan kerajaan sempat
terancam ketika bangsa Portugis mulai menginjak tanah Ternate. Sejak awal abad ke-16, sultan
Ternate mulai melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis yang dirasa akan memonopoli
perdagangan di wilayahnya. Terlebih lagi, Portugis telah mendirikan benteng yang diberi nama
Benteng Sao Paulo di Ternate.
Setelah peperangan selama beberapa tahun, bangsa Portugis baru dapat dikalahkan dan diusir
pada 1577 M, ketika Sultan Baabullah berkuasa. Kemenangan Ternate atas Portugis ini tercatat
sebagai kemenangan pertama putra nusantara melawan kekuatan barat.
5. • Tanah di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan
hasil diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala. Pada abad ke
12 M permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan komoditi yang
penting. Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan
terbentuknya persekutuan. Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung
perekonomian masyarakat.
6. KEADAAN EKONOMI
Tanah di Kepulauan maluku itu subur dan diliputi hutan rimba yang banyak memberikan hasil
diantaranya cengkeh dan di kepulauan Banda banyak menghasilkan pala. Pada abad ke 12 M
permintaan rempah-rempah meningkat, sehingga cengkeh merupakan komoditi yang penting.
Pesatnya perkembangan perdagangan keluar dari maluku mengakibatkan terbentuknya
persekutuan. Selain itu mata pencaharian perikanan turut mendukung perekonomian
masyarakat.
7. SISTEM PEMERINTAHAN
• Sesuai dengan kepercayaan yang dianut oleh kerajaan Ternate ini yaitu agama Islam, maka
sistem pemerintahan yang dipakai dalam menjalankan roda pemerintahan kerajaan ini
bernafaskan Islam dan berbentuk Kesultanan dengan pemimpin negaranya disebut Sultan
atau raja.
• Sultan berperan sebagai pemimpin negara dengan Lembaga Kesultanan yang dimiliki oleh
kerajaan Ternate ini disebut dengan Bobato Madopolo. Lembaga ini terdiri dari Jogugu yang
setara dengan Mangkubumi atau Perdana Menteri. Jogugu bertugas mengurusi urusan
angkatan bersenjata Kesultanan dengan pangkat yang disebut dengan Majoru Perang.
8. MASA KERUNTUHAN
• Runtuhnya kerajaan kesultanan Ternate pada tahun 1583 yaitu setelah sepeninggal Baabullah.
Saat itu takhta jatuh ketangan putranya: Sahid Barkat. Pergantian tahta ini membuat
kebesaran Ternate mulai suram, karena menghadapi tekanan yang berat dari Spanyol di
sebelah utara dan VOC di sebelah selatan
9. DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
• M. Gibran Abdrahman
• M. Rafli Manyira
• Neli Reina Rachmita
• Nurul Izzah
• Siti Ramadani H.i Bone