2. Timbal merupakan logam berat yang terdapat secara alami
di dalam kerak bumi dan tersebar ke alam dalam jumlah
kecil melalui proses alami.
Salah satu dampak dari kehadiran timbal adalah
pencemaran udara. Yaitu akibat kegiatan transportasi darat
yang menghasilkan bahan pencemar seperti gas CO, NOx,
hidrokarbon, SO2,dan tetraethyl lead, yang merupakan
bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke
dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menaikkan
nilai oktan.
2Kimia Lingkungan
3. Sifat-sifat timbal :
Titik lebur rendah, sederhana dalam perlakuannya.
Lunak, mudah diubah menjadi berbagai bentuk
Sifat kimia sebagai lapisan pelindung terhadap udara
lembab
Mudah tercampur dengan logam lain (alloy)
Densitas lebih tinggi dari logam lain kecuali emas dan
mercury
Mudah dipisahkan dari biji batuan
Neurotoxin
3Kimia Lingkungan
4. Kegunaan :
Material atap, pipa, solder dan peredam suara.
Komponen elektronik
Pelapis kabel
Amunisi
KomponenAki
Additif bahan bakar 0,45 g/l
Material cat (zat pewarna / pigment)
Pelapis keramik (glaze)
4Kimia Lingkungan
5. Daya racun Pb di dalam tubuh di antaranya disebabkan
oleh penghambatan enzim oleh ion-ion Pb2+. Pb yang
tertinggal di dalam ion tubuh, baik dari udara maupun
melalui makanan/minuman, akan mengumpul terutama di
dalam skeleton (90-95%). Tulang berfungsi sebagai tempat
pengumpulan Pb karena sifat-sifat ion Pb2+ yang hampir
sama dengan Ca2+ .
Apabila timbal terhirup atau tertelan oleh manusia dan di
dalam tubuh, ia akan beredar mengikuti aliran darah,
diserap kembali di dalam ginjal dan otak, dan disimpan di
dalam tulang dan gigi.
5Kimia Lingkungan
6. Asap kenalpot kendaraan bermotor dan cerobong asap
industri (90 %)
Sayur yang ditanam di kebun dekat jalan raya (rata-rata
28,78 ppm)
Mainan anak-anak
Cat
Perkakas dapur dll
Kimia Lingkungan 6
7. Mainan anak : 90 mg/kg (Badan Standardisasi Mainan
Dunia (IN71)
(Hasil uji Sucofindo No. 0250195 tgl 8 Agustus 2007, mainan mobil-
mobilan dari Cina mengandung 353 mg/kg berat mobil)
Udara : 0,5 – 1 μg/m3 (WHO)
Darah : 10 μg/dl (WHO)
Makanan : 2 ppm (Dirjen POM)
Air : 0,1 mg/l (WHO)
7Kimia Lingkungan
8. Jakarta, 2001. 65,5 % darah anak-anak melebihi batas
normal (sampel 400 anak SD kls III dan IV. (PPK UI)
AS, 2001. satu dari 30 anak, mengidap gangguan
kecerdasan akibatTimbal (Pediatric Academic Societies)
Jakarta, 1994. 14 % kematian balita dan 6 % bagi seluruh
angka kematian Indonesia akibat pencemaran udara. (Bank
Dunia)
Jakarta sebagai kota tercemar ketiga di dunia setelah
Bangkok dan Mexiko.
Kimia Lingkungan 8
9. A. Dampak bagi anak-anak :
Autis.
Pertumbuhan tinggi badan tidak normal.
IQ rendah
Anemia
Kerusakan otak
Gangguan syaraf dan pencernaan
Kematian
9Kimia Lingkungan
10. B. Dampak bagi orang dewasa :
Penurunan kuantitas dan kualitas sperma
Impoten
Aborsi spontan
Anemia
Kerusakan otak
Liver
Ginjal
Syaraf dan pencernaan
Penuaan dini
Kematian
10Kimia Lingkungan
11. 10 μg/dl : gangguan perkembangan dan perilaku.
45 μg/dl : membutuhkan perawatan segera dalam
waktu 48 jam.
70 μg/dl : gawat medis.
120 μg/dl : kematian.
Anak2 menyerap 50 % timbal dalam tubuh.
Dewasa menyerap 10 – 15 %.
11Kimia Lingkungan
12. Dalam konsentrasi normal, diperlukan waktu 35 hari untuk
mengeluarkannya.
Bila terakumulasi di dalam tulang, sulit dikeluarkan. Butuh
waktu lama untuk mengeluarkannya.
Konsumsi makanan tinggi kalsium akan mengisolasi tubuh
dari paparan timbal yang baru.
12Kimia Lingkungan
13. Masyarakat belum mengerti bahaya atau dampak negatif
pembuangan logam berat timbal melalui knalpot kendaraan
bermotor dan cerobong pabrik.
Biaya penanganan dan pendaurulangan limbah logam berat yang
tinggi.
Belum ada peraturan tentang emisi industri dan bahan bakar
yang mengandung timbal
Lemahnya pelaksanaan peraturan lingkungan dan keselamatan
kerja
Banyaknya industri rumah tangga pelapisan dan pengolahan
logam
Penggunaan alat masak dari keramik dan kosmetik yang
mengandung timbal
13Kimia Lingkungan
14. Volume dan kepadatan lalulintas.
Putaran mesin dan arah angin
Jarak dari jalan raya.
20 % mengendap di tanah dalam jarak 20 m hingga 200 m dari jalan.
45 % mengendap dalam jarak 200 m hingga 20 km dari jalan
35 % ke udara atmosfir.
14Kimia Lingkungan
15. Terhadap lingkungan udara
Kualitas udara perkotaan menurun akibat tingginya aktivitas
transportasi. Dampak yang timbul meliputi meningkatnya
konsentrasi pencemar konservatif yang meliputi: · Karbon
monoksida (CO) · Oksida sulfur (SOx) · Oksida nitrogen (NOx) ·
Hidrokarbon (HC) · Timbal (Pb) · Ozon perkotaan (O3) ·
Partikulat (debu).
Terhadap lingkungan air
Secara tidak langsung, kegiatan transportasi akan
memberikan dampak terhadap lingkungan air terutama
melalui air buangan dari jalan raya. Air yang terbuang dari
jalan raya, terutama terbawa oleh air hujan, akan
mengandung bocoran bahan bakar dan juga larutan dari
pencemar udara yang tercampur dengan air tersebut.
15Kimia Lingkungan
16. Dampak terhadap kesehatan merupakan dampak lanjutan
dari dampak terhadap lingkungan udara. Tingginya kadar
timbal dalam udara perkotaan telah mengakibatkan
tingginya kadar timbal dalam darah.
16Kimia Lingkungan
17. Dampak terhadap ekonomi lebih banyak merupakan
dampak turunan terutama dari adanya dampak terhadap
kesehatan. Dampak terhadap ekonomi akan semakin
bertambah dengan terjadinya kemacetan dan tingginya
waktu yang dihabiskan dalam perjalanan sehari-hari. Akibat
dari tingginya kemacetan dan waktu yang dihabiskan di
perjalanan, maka waktu kerja semakin menurun dan
akibatnya produktivitas juga berkurang.
17Kimia Lingkungan
18. Hingga saat ini belum ada kebijakan yang secara nyata
berperan dalam mewujudkan sistem transportasi yang
berkelanjutan. Sistem angkutan jalan raya telah diatur dan
dikelola oleh Dinas Lalulintas dan Jalan Raya (DLLAJ) yang
ada di tiap propinsi dan daerah tingkat II. DLLAJ tidak
hanya mengatur kendaraan pribadi yang menggunakan
jalan raya tetapi juga kendaraan-kendaraan pengangkutan
baik penumpang maupun barang.
18Kimia Lingkungan
19. Sebagai warga yang bertanggungjawab, sudah sewajarnya
kita melakukan sesuatu untuk menghidari dampak dari
polusi timbal dengan memperbaiki sistem transportasi
yang ada.
Yang dapat kita lakukan adalah :
Memanfaatkan sistem transportasi massal dan
mengkonsumsi bahan bakar yang ramah lingkungan serta
pengendalian gas buang.
Menggunakan material yang bebas timbal dalam
kehidupan sehari-hari, mis : mainan anak-anak, cat tembok,
keramik dll.
19Kimia Lingkungan