Komunikasi Organisasi | Tugas Harian | Semester III

1. DELIRIA
-those who do it with spirit
of love-

2. Lisa Ramadhanty (44215010123) Sulistiani (44215010007)
Nathania Sabatini Sitinjak (44215010023)
Siti Aisyah (44215010040) Akmal Hadi (44215010053)
Muhamad Riki (44215010057) Devi Ayu Lestari
(44215010060) Rizka Andriana (44215010066) Muhana
(44215010092) Sasha Jovita Ananda Arti (44215010096)
Niken Ayu Budiarti (44215010106) Reza Patrick Orlando
(44215010114)

3. KEPEMIMPINAN PEMBERDAYAAN DAN
KEKUASAAN DALAM ORGANISASI

4. KEPEMIMPINAN
kepemimpinan (leading) adalah
proses memengaruhi kebiasaan-
kebiasaan orang lain demi mencapai
tujuan bersama
PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan berasal dari bahasa
Inggris “empowerment”, yang
berarti “berkekuatan atau
bertenaga”. K. Suhendra
mengartikan pemberdayaan sebagai
suatu kegitan yang
berkesinambungan, dinamis, secara
sinergis mendorong keterlibatan
semua potensi yang ada secara
evolutif (K. Suhendra:2006).

5. Gagasan tradisional tentang kekuasaan
MENURUT FRENCH DAN RAVEN
1. REWARD POWER
2. COERCIVE POWER
3. REVERENT POWER
4. EXPERT POWER
5. LEGITIMATE POWER

6. KORELASI
KEPEMIMPINAN
PEMBERDAYAAN
DAN
KEKUASAAN

7. Dapat memicu
dan menciptakan
motivasi yang
kuat dari anggota,
karena
berhubungan
langsung dengan
pemenuhan
kebutuhan tingkat
tinggi dari
anggota

8. Meningkatkan jumlah total dari kekuasaan yang ada di
organisasi. Karena tiap anggotanya diberi wewenang
maka, kekuasaan tidak hanya dipegang pemimpin saja,
tetapi juga semakin banyak karena anggotanya juga
memilikinya.

9. Pemimpin dapat memperoleh manfaat dan tambahan
kemampuan partisipasi bawaan yang bisa diperoleh organisasi.
Maksudnya adalah dengan pembagian kekuasaan tersebut,
pemimpin dapat lebih berkonsentrasi dalam pencapaian visi dan
pemimpin tidak perlu lagi mengawasi anggotanya karena mereka
telah berdaya (mampu memimpin diri mereka sendiri).
(Triantoro:2004)

10. OTORIKRATIS
MILITARIS
PATEMALISTISKHARISMATIS
DEMOKRATIS
MANIPULATIF ATAU
PSEUDO-DEMOKRATIS
TIPE KEPEMIMPINAN

11. Boulding menemukan 3
jenis kekuasaan dalam
organisasi, yaitu:
- Kekuasaan bersifat menghancurkan
(destruktif), adalah kekuasaan yang memiliki
potensi untuk menghancurkan dan
mengancam.
- Kekuasaan menghasilkan (produktif), adalah
kekuasaan untuk menghasilkan dan menjual.
Mampu membuat sesuatu juga merupakan
bagian dari kekuasaan ini.
- Kekuasaan menyatukan (integratif), berarti
mendorong kesetiaan, menyatukan orang-
orang bersama, dan mampu menggerakkan
orang ke tujuan bersama. Menurut Boulding,

12. Conger dan Kanungo menyatakan bahwa pemberdayaan
dapat ditinjau dari :
Aspek relational, menegaskan pada masalah pembagian
kekuasaan antara manager dan bawahan. Ada usaha
untuk melonggarkan hirarki dan menekankan pemecahan
masalah bersama.
Aspek motivasional, menegaskan pada kebutujan hakiki
pada suatu keyakinan dan kemampuan pribadi. Melalui
teknik ini, pegawai merasa memiliki kekuasaan.