2. REGISTER ARJUNA
Sebelum melakukan registrasi di Arjuna,
Jurnal diwajibkan mengecek syarat
pengajuan, apabila salah satu tidak
terpenuhi maka belum bisa dilakukan
penilaian
3. Penilaian di Pedoman Arjuna
Unsur Penilaian Bobot
Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah 3
Kelembagaan Penerbit 4
Penyuntingan dan Manajemen Pengelolaan Terbitan 17
Substansi Artikel 39
Gaya Penulisan 12
Penampilan 8
Keberkalaan 6
Penyebarluasan 11
Jumlah 100
4.
5. 1. Kepioniran Ilmiah / Orisinalitas Karya
a. Artikel ini berisi karya orisinal dan mempunyai
kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah tinggi (Bobot
6.0)
b. Artikel ini berisi karya orisinal dan mempunyai
kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah cukup (bbot 4.0)
c. Artikel ini berisi karya orisinal dan mempunyai
kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah rendah (Bbt 2.0)
d. Artikel ini berisi karya tidak orisinal dan/atau tidak
mempunyai kebaruan/memberikan kontribusi ilmiah
(Bobot 0.0)
6. Kepioneran Ilmiah
Kemutakhiran (state of the
art) ilmu dan teknologi
Kecanggihan sudut
pandang dan/atau
pendekatan
Kebaruan temuan bagi
ilmu
Ketuntasan penggarapan
kehebatan teori
Keluasan perampatan
Terbitan berkala ilmiah sebaiknya mengurangi pemuatan artikel yang hanya
bersifat ulasan (kecuali terbitan yang khusus memuat ulasan).
7. Orisinal → karya yang dihasilkan tidak pernah
ditulis oleh orang lain secara tertulis
Mengatakan sesuatu
yang belum pernah
dikatakan oleh orang
lain
Menyintesis hal yang
belum pernah
disentesis sebelumnya
Karya empiris yang
belum dilakukan
sebelumnya
Membuat interpretasi
baru dari gagasan
Melakukan hal yang
belum pernah
dilakukan di negara kita
Mengambil teknik yang
ada untuk
mengaplikasikannya
dalam bidang atau area
yang baru
9. 2. Makna Sumbangan bagi Kemajuan Ilmu
a. Sangat nyata (Bobot 3.0)
b. Nyata (Bobot 2.0)
c. Tidak nyata (Bobot 1.0)
10. Makna sumbangan bagi kemajuan ilmu
Frekuensi pengacuan
Memacu kegiatan
berikutnya
Membesarkan nama
penulis
Pengaruhnya pada
lingkungan ilmiah
Indikator
11. 3. Nisbah Sumber Acuan Primer berbanding
Sumber lainnya
a. Nisbah jumlah sumber pustaka primer berbanding jumlah
sumber lainnya pada artikel ini memiliki proporsi > 80 % (Bobot
4.0)
b. Nisbah jumlah sumber pustaka primer berbanding jumlah sumber
lainnya pada artikel ini memiliki proporsi 40-80 % (Bobot 2.0)
c. Nisbah jumlah sumber pustaka primer berbanding jumlah sumber
lainnya pada artikel ini memiliki proporsi < 40 % (Bobot 1.0)
12. Nisbah sumber acuan primer
•Menggiring arah
pembahasan
Artikel jurnal,
paten, HKI,
temuan baru dll
Makin tinggi rasio, makin
berkualitas artikel
Menentukan
bobot pemikiran
dan gagasan
13. 4. Derajat Kemutakhiran Pustaka Acuan
a. Derajat kemutakhiran bahan yang diacu pada artikel ini memiliki
proporsi > 80 % (Bobot 5.0)
b. Derajat kemutakhiran bahan yang diacu pada artikel ini memiliki
proporsi 40-80 % (Bobot 3.0)
c. Derajat kemutakhiran bahan yang diacu pada artikel ini memiliki
proporsi < 40 % (Bobot 1.0)
14. Kemutakhiran referensi
Nisbah reference mutakhir, menentukan
kemajuan pembahasan (mis 10th)
Semakin mutakhir, semakin
mempercepat kemajuan ilmu
Terlalu banyak self citation, menurunkan
kualitas artikel
15. 5. Analisis dan Sintesis
a. Artikel ini memiliki ketajaman analisis dan sintesis dengan
kategori baik (Bobot 3.0)
b. Artikel ini memiliki ketajaman analisis dan sintesis dengan
kategori cukup (Bobot 2.0)
c. Artikel ini memiliki ketajaman analisis dan sintesis dengan
kategori kurang (Bobot 1.0)
17. Ketajaman sintesis
Mengemukakan ide/gagasan baru
untuk memecahkan masalah
Memberikan komentar
Membahas secara argumentatif.
Spekulasi dibolehkan dalam batas-
batas tertentu.
Hasil sintesis : data, fakta, informasi, atau ide baru, yang belum pernah ditulis
18. 6. Penyimpulan dan Perampatan
a. Baik (Bobot 3.0)
b. Cukup (Bobot 2.0)
c. Kurang (Bobot 1.0)
21. 1. Keefektifan Judul Artikel
a. Judul artikel ini tergolong lugas dan Informatif (Bobot 1.0)
b. Judul artikel ini tergolong lugas tetapi kurang informatif
atau sebaliknya (Bobot 0.5)
c. Judul artikel ini tidak lugas dan tidak informatif (Bobot 0.0)
22. Judul lugas dan informatif
Mencerminkan
inti dari isi
tulisan,
spesifik dan
efektif
Keefektifan
dicirikan dari
kelugasan dan
keinformatifan
penulisan
Sebaiknya
dilengkapi
terjemahan
bahasa Inggris
Kalimat Lugas → kalimat yang memiliki makna sebenarnya
23. Nama Penulis dan Lembaga
•Nama penulis tanpa gelar, tanpa jabatan dan
kepangkatan
•Alamat Lembaga, nama lembaga, kode pos,
nama negara
•Penulis korespondensi (telepon, faksimile,
alamat e-mail)
24. 2. A b s t r a k
• Abstrak artikel ini jelas dan ringkas serta ditulis dalam
Bahasa Inggris dan/atau Bahasa Indonesia (Bobot 2.0)
• Abstrak artikel ini kurang jelas dan ringkas atau hanya
ditulis dalam Bahasa Inggris atau dalam Bahasa Indonesia
saja (Bobot 1.0)
• Abstrak artikel ini tidak jelas dan menggunakan bahasa
tidak baku (Bobot 0.5)
25. Abstrak
Satu paragraf abstrak (bukan ringkasan),
minimal bahasa Inggris (misal 200 kata)
Ringkas, jelas, utuh, mandiri dan lengkap
Menggambarkan esensi isi keseluruhan
tulisan
26. 3. Kata Kunci
• Artikel ini menggunakan kata kunci yang konsisten dan
mencerminkan konsep penting dalam artikel (Bobot 1.0)
• Artikel ini menggunakan kata kunci tetapi kurang
konsisten atau kurang mencerminkan konsep penting
dalam artikel Indonesia saja (Bobot 0.5)
• Artikel ini tidak menggunakan kata kunci (Bobot 0.0)
27. Kata kunci
Konsisten :
tidak berubah-
ubah (mis :3-5
kata)
Mencerminkan
konsep yang
dikandung
artikel
Mudah terakses
mesin pencari
28. 4.Pemanfaatan Instrumen Pendukung
• Informatif dan komplementer (Bobot 1.0)
• Kurang informatif atau komplementer (Bobot 0.5)
• Tak termanfaatkan (Bobot 0.0)
29. Intrumen pendukung
Informatif : bersifat memberi informasi,
menerangkan
Komplementer : melengkapi informasi yang lain
Bisa berupa ilustrasi, gambar foto, tabel dan grafik
Dalam bidang lain → catatan kaki, catatan akhir.
30. •Sistematika penulisan Pembaban
• Baik, sesuai dengan jenis artikel
• Sesuai disiplin ilmunya,
• Tidak mirip skripsi
•Penyusunan Daftar Pustaka
• Mengikuti salah satu teknik yang standar harus
dilakukan secara baku dan konsisten.
• Sebaiknya menggunakan aplikasi referensi
31. 5. BAHASA
• Berbahasa Indonesia atau berbahasa resmi PBB yang baik
dan benar (Bobot 2.0)
• Berbahasa Indonesia atau berbahasa resmi PBB yang cukup
baik dan benar (Bobot 1.0)
• Berbahasa yang buruk (Bobot 0.0)
B A K U