SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
ALERGEN KASEIN
PADA PANGAN
Praktikum Sanitasi dan Keamanan Pangan
Mareta Windi Daramurli (2019340008)
Novia Angel Sijabat (2019340056)
Tessa Rahmania (2019340003)
Anastacia Melya Sumarjo (2019340042)
Farida Zaenur Yani (2019340036)
KELOMPOK 3
1.
2.
3.
4.
5.
KASEIN
Kasein merupakan salah satu protein yang ditemukan dalam susu.
Kadar kasein dalam susu berkisar 80 persen, sedangkan 20 persen
lainnya adalah protein whey.
Salah satu perbedaan antara protein kasein dengan protein whey
adalah pada proses pencernaannya. Proses pencernaan kasein lebih
lambat daripada protein whey.
Setelah dikonsumsi, di dalam perut kasein akan berubah bentuk
menjadi seperti gel yang kemudian akan dicerna secara perlahan.
Proses pencernaan kasein membutuhkan waktu tiga hingga empat
jam.
Alergen kasein
meliputi :
a. alpha s1
casein
alpha s2
casein
beta casein
kappa casein
Produk Pangan yang Mengandung Kasein
Susu
Mentega
Yogurt
Keju
Ice cream
Proses
Terjadinya
alergi
Selanjutnya ketika terjadi paparan
alergen lagi, sel mast akan
melakukan degranulasi yaitu
pelepasan granul berisi mediator
alergi ke ekstrasel sehingga
menimbulkan reaksi cepat alergi
(Akin, 2017). Respon reaksi ini terjadi
dalam hitungan menit dan dapat
berupa sesak, urtikaria, bersin-
bersin, rhinorea, konjungtivitis,
edema, dan sekresi lendir. Setelah
2-6 jam reaksi alergi lambat
dimulai dan menyebabkan
perekrutan sel mediator inflamasi
lebih lanjut. Gejalanya dapat
berupa sesak napas, sumbatan
hidung, dan eksema (Moon, 2014).
Ketika alergen memasuki tubuh,
alergen akan diterima oleh sel
penyaji antigen misalnya
makrofag, lalu dengan
mekanisme Major
Histocompatibility Complex cl II
(MHC class II) antigen agan
diberikan kepada sel T helper.
Sel T helper akan berubah
menjadi sel Th2 dan menghasilkan
IL-4 yang memicu perubahan sel B
menjadi sel plasma yang
menghasilkan IgE spesifik
terhadap alergen awal. IgE akan
menempel pada Fc receptor di sel
mast, basofil, dan eosinofil
(Hawrylowicz, 2005).
Silahkan isi text ini dengan
penjelasan mengenai topik
yang ingin kamu bahas.
Jangan lupa untuk mengajak
audiens untuk aktif dalam
sesi presentasi.
Gejala klinis yg muncul :
Gejala saluran
napas :
- batuk
- pilek
- sesak napas
Gejala pada kulit :
- Urtikaria : bentol
kemerahan
- Eczema : kulit
terasa gatal dan
kering,
Gejala saluran cerna :
- Gatal di mulut : rasa
gatal, kemerahan, dan
bengkak di bibir, lidah,
dan tenggorokan akibat
kontak dengan makanan
penyebab alergi.
- Mual muntah
- Sakit perut dan diare
Uji Kuantitatif Kasein
Termometer (1 buah)
Kaca arloji (1 buah)
Penjepit kayu (1 buah)
Neraca analitik (1 buah)
Pipet tetes (3 buah)
Rak tabung (1 buah)
Kertas saring (1 buah)
Erlenmeyer (2 buah)
Pengaduk (1 buah)
Corong kaca (1 buah)
Gelas beker (1 buah)
Gelas ukur (1 buah)
Tabung reaksi (5 buah)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Alat
Susu bubuk, Aquades, 1ml Asam
asetat glacial, 75 ml Etanol 95%
Bahan
Perhitungan
Siapkan satu sendok susu bubuk lalu
di timbang (A), larutkan dalam 100 ml
akuades
Seratus mililiter (100 ml) dihangatkan
di atas pemanas spriritus hingga
suhunya, mencapai 40oC.
Tambahkan 100 mL buffer asetat 0,2M
pH=4-5 agar larutan tersebut bersifat
asam dan mencapai pH
isoelektriknya.
Ditambahkan tetes demi tetes HCl
0,2M agar campuran tersebut benar-
benar mencapai pH isoelektriknya
yang ditandai sampai terbentuknya
kekeruhan/endapan/gumpalan
berwarna putih (pH sekitar 4,5).
Prosedur
Dinginkan dalam penangas pada
suhu kamar selama 5 menit dan
didekantasi untuk mendapatkan
kasein.
Kasein yang diperoleh diberi sedikit
air agar mengencerkan sisa-sisa
asam yang ada dan didekantasi
kembali.
Kasein dilarutkan dalam etanol
(perbandingan air:etanol=1:1) agar
terbebas dari pengotor yang tidak
larut dalam air.
Timbang hasil kasein yang diekstrak
dari susu bubuk (B)
Uji Kualitatif Kasein
Skin Prick Test
Skin prick test adalah tes alergi yang bertujuan mengidentifikasi zat pemicu
alergi (alergen) yang mencetuskan reaksi alergi pada tubuh seseorang.
Tes yang juga disebut uji tusuk kulit ini dilakukan pada kulit pasien, biasanya di
bagian lengan bawah bagian dalam. Beberapa kondisi alergi yang umumnya
didiagnosis melalui skin prick test meliputi alergi makanan, alergi terhadap
lateks, alergi obat, dan alergi terhadap racun lebah.
Uji Kualitatif Kasein
Uji Biuret
Fungsi uji biuret adalah untuk
mengetahui adanya ikatan peptida
pada sampel.
Biuret merupakan reagen campuran
antara NaOH dan CuSO4 yang
digunakan untuk menguji adanya
kandungan protein. Bahan makanan
yang mengandung protein akan
berubah warna menjadi ungu setelah
ditetesi biuret.
Review
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian cookies yang dihasilkan
dari tiga proporsi tepung ubi jalar dan tepung kedelai
terdapat perbedaan kandungan gluten dan indikator
tekstur, akan tetapi tidak ada perbedaan pada
kandungan kasein, indikator warna, rasa, dan aroma.
Berdasarkan uji hedonik (uji kesukaan) indikator warna
dan rasa cookies yang paling banyak disukai yaitu
cookies F2 (50%:50%), sedangkan pada indikator
aroma dan tekstur yaitu cookies F3 (40%:60%) yang
paling banyak disukai
Tinggi rendahnya rata-rata kandungan kasein yang
dihasilkan akan berpengaruh pada banyaknya
proporsi yang terdapat pada tepung kedelai.
Daftar
Pustaka
Diniyatul Hidayah1 , Yuniarti Dewi R*2 , Rifatul Masrikhiyah3 .
2019. ANALISIS KANDUNGAN GLUTEN DAN KASEIN PADA
PEMBUATAN COOKIES DARI PROPORSI TEPUNG UBI JALAR DAN
TEPUNG KEDELAI. Brebes. Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan
(JIGK)
arif hidayat. BAB I PRAKTIKUM 1 PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA DASAR :
PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN.
Terima Kasih
Any question?

More Related Content

Similar to Kelompok 3_Alergen Kasein_Prak sanitasi.pdf

Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Muhammad Eko
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaRamaiyulis Ramai
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA RiaAnggun
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURMuhammad Eko
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIRiaAnggun
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikanandajpz
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hestiarruky
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikasalni nindita
 
Ini punya kitaaaah
Ini punya kitaaaahIni punya kitaaaah
Ini punya kitaaaahKurnia Wati
 

Similar to Kelompok 3_Alergen Kasein_Prak sanitasi.pdf (20)

Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
Diktat Teknoloni pengolahan hasil ternak (TPHT) 2015
 
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI PEMBUATAN NATA
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Mas didih
Mas didihMas didih
Mas didih
 
Tugas mikologi
Tugas mikologiTugas mikologi
Tugas mikologi
 
Laporan susu telur
Laporan susu telurLaporan susu telur
Laporan susu telur
 
Uji makanan
Uji makananUji makanan
Uji makanan
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
 
Mjlh9
Mjlh9Mjlh9
Mjlh9
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Telur Asin - UNPAS
 
2 4-5
2 4-52 4-5
2 4-5
 
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatikPengaruh pH pada reaksi enzimatik
Pengaruh pH pada reaksi enzimatik
 
Laporan Amali Biologi: Ujian Makanan
Laporan Amali Biologi: Ujian MakananLaporan Amali Biologi: Ujian Makanan
Laporan Amali Biologi: Ujian Makanan
 
Laporan donat hesti
Laporan donat hestiLaporan donat hesti
Laporan donat hesti
 
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetikaInfografis farkel proses pembuatan kosmetika
Infografis farkel proses pembuatan kosmetika
 
Ini punya kitaaaah
Ini punya kitaaaahIni punya kitaaaah
Ini punya kitaaaah
 
Penurunan mutu
Penurunan mutuPenurunan mutu
Penurunan mutu
 

Kelompok 3_Alergen Kasein_Prak sanitasi.pdf

  • 1. ALERGEN KASEIN PADA PANGAN Praktikum Sanitasi dan Keamanan Pangan Mareta Windi Daramurli (2019340008) Novia Angel Sijabat (2019340056) Tessa Rahmania (2019340003) Anastacia Melya Sumarjo (2019340042) Farida Zaenur Yani (2019340036) KELOMPOK 3 1. 2. 3. 4. 5.
  • 2. KASEIN Kasein merupakan salah satu protein yang ditemukan dalam susu. Kadar kasein dalam susu berkisar 80 persen, sedangkan 20 persen lainnya adalah protein whey. Salah satu perbedaan antara protein kasein dengan protein whey adalah pada proses pencernaannya. Proses pencernaan kasein lebih lambat daripada protein whey. Setelah dikonsumsi, di dalam perut kasein akan berubah bentuk menjadi seperti gel yang kemudian akan dicerna secara perlahan. Proses pencernaan kasein membutuhkan waktu tiga hingga empat jam.
  • 3. Alergen kasein meliputi : a. alpha s1 casein alpha s2 casein beta casein kappa casein
  • 4. Produk Pangan yang Mengandung Kasein Susu Mentega Yogurt Keju Ice cream
  • 5. Proses Terjadinya alergi Selanjutnya ketika terjadi paparan alergen lagi, sel mast akan melakukan degranulasi yaitu pelepasan granul berisi mediator alergi ke ekstrasel sehingga menimbulkan reaksi cepat alergi (Akin, 2017). Respon reaksi ini terjadi dalam hitungan menit dan dapat berupa sesak, urtikaria, bersin- bersin, rhinorea, konjungtivitis, edema, dan sekresi lendir. Setelah 2-6 jam reaksi alergi lambat dimulai dan menyebabkan perekrutan sel mediator inflamasi lebih lanjut. Gejalanya dapat berupa sesak napas, sumbatan hidung, dan eksema (Moon, 2014). Ketika alergen memasuki tubuh, alergen akan diterima oleh sel penyaji antigen misalnya makrofag, lalu dengan mekanisme Major Histocompatibility Complex cl II (MHC class II) antigen agan diberikan kepada sel T helper. Sel T helper akan berubah menjadi sel Th2 dan menghasilkan IL-4 yang memicu perubahan sel B menjadi sel plasma yang menghasilkan IgE spesifik terhadap alergen awal. IgE akan menempel pada Fc receptor di sel mast, basofil, dan eosinofil (Hawrylowicz, 2005).
  • 6. Silahkan isi text ini dengan penjelasan mengenai topik yang ingin kamu bahas. Jangan lupa untuk mengajak audiens untuk aktif dalam sesi presentasi. Gejala klinis yg muncul : Gejala saluran napas : - batuk - pilek - sesak napas Gejala pada kulit : - Urtikaria : bentol kemerahan - Eczema : kulit terasa gatal dan kering, Gejala saluran cerna : - Gatal di mulut : rasa gatal, kemerahan, dan bengkak di bibir, lidah, dan tenggorokan akibat kontak dengan makanan penyebab alergi. - Mual muntah - Sakit perut dan diare
  • 7. Uji Kuantitatif Kasein Termometer (1 buah) Kaca arloji (1 buah) Penjepit kayu (1 buah) Neraca analitik (1 buah) Pipet tetes (3 buah) Rak tabung (1 buah) Kertas saring (1 buah) Erlenmeyer (2 buah) Pengaduk (1 buah) Corong kaca (1 buah) Gelas beker (1 buah) Gelas ukur (1 buah) Tabung reaksi (5 buah) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Alat Susu bubuk, Aquades, 1ml Asam asetat glacial, 75 ml Etanol 95% Bahan Perhitungan
  • 8. Siapkan satu sendok susu bubuk lalu di timbang (A), larutkan dalam 100 ml akuades Seratus mililiter (100 ml) dihangatkan di atas pemanas spriritus hingga suhunya, mencapai 40oC. Tambahkan 100 mL buffer asetat 0,2M pH=4-5 agar larutan tersebut bersifat asam dan mencapai pH isoelektriknya. Ditambahkan tetes demi tetes HCl 0,2M agar campuran tersebut benar- benar mencapai pH isoelektriknya yang ditandai sampai terbentuknya kekeruhan/endapan/gumpalan berwarna putih (pH sekitar 4,5). Prosedur Dinginkan dalam penangas pada suhu kamar selama 5 menit dan didekantasi untuk mendapatkan kasein. Kasein yang diperoleh diberi sedikit air agar mengencerkan sisa-sisa asam yang ada dan didekantasi kembali. Kasein dilarutkan dalam etanol (perbandingan air:etanol=1:1) agar terbebas dari pengotor yang tidak larut dalam air. Timbang hasil kasein yang diekstrak dari susu bubuk (B)
  • 9. Uji Kualitatif Kasein Skin Prick Test Skin prick test adalah tes alergi yang bertujuan mengidentifikasi zat pemicu alergi (alergen) yang mencetuskan reaksi alergi pada tubuh seseorang. Tes yang juga disebut uji tusuk kulit ini dilakukan pada kulit pasien, biasanya di bagian lengan bawah bagian dalam. Beberapa kondisi alergi yang umumnya didiagnosis melalui skin prick test meliputi alergi makanan, alergi terhadap lateks, alergi obat, dan alergi terhadap racun lebah.
  • 10. Uji Kualitatif Kasein Uji Biuret Fungsi uji biuret adalah untuk mengetahui adanya ikatan peptida pada sampel. Biuret merupakan reagen campuran antara NaOH dan CuSO4 yang digunakan untuk menguji adanya kandungan protein. Bahan makanan yang mengandung protein akan berubah warna menjadi ungu setelah ditetesi biuret.
  • 12. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian cookies yang dihasilkan dari tiga proporsi tepung ubi jalar dan tepung kedelai terdapat perbedaan kandungan gluten dan indikator tekstur, akan tetapi tidak ada perbedaan pada kandungan kasein, indikator warna, rasa, dan aroma. Berdasarkan uji hedonik (uji kesukaan) indikator warna dan rasa cookies yang paling banyak disukai yaitu cookies F2 (50%:50%), sedangkan pada indikator aroma dan tekstur yaitu cookies F3 (40%:60%) yang paling banyak disukai Tinggi rendahnya rata-rata kandungan kasein yang dihasilkan akan berpengaruh pada banyaknya proporsi yang terdapat pada tepung kedelai.
  • 13. Daftar Pustaka Diniyatul Hidayah1 , Yuniarti Dewi R*2 , Rifatul Masrikhiyah3 . 2019. ANALISIS KANDUNGAN GLUTEN DAN KASEIN PADA PEMBUATAN COOKIES DARI PROPORSI TEPUNG UBI JALAR DAN TEPUNG KEDELAI. Brebes. Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) arif hidayat. BAB I PRAKTIKUM 1 PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN.