Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun (waterfall), prototipe, dan proses bersatu (unified process). Model air terjun menganjurkan pendekatan sekuensial linier dari analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembangunan prototipe awal untuk evaluasi sebelum pengembangan. Proses bersatu menggunakan pendekatan iteratif berpusat pada use case dengan tahapan
Model kitar hayat pembangunan sistem meliputi model air terjun, spiral, dan prototipe yang memiliki ciri-ciri berbeda seperti pemahaman keperluan, biaya, kontrol sumber daya, dan keterlibatan pengguna. Model rapid agile development memiliki kelebihan seperti biaya rendah, kontrol biaya yang baik, serta keterlibatan pengguna dan fleksibilitas yang tinggi.
Dokumen tersebut menjelaskan metode prototyping dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini melibatkan pembuatan prototipe awal sistem informasi untuk dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut, dengan empat langkah utama yaitu pemilihan fungsi, pengembangan sistem, evaluasi, dan penggunaan selanjutnya. Metode ini memungkinkan partisipasi pengguna aktif dan penentuan kebutuhan yang lebih mudah.
Rekayasa perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan untuk memastikan perangkat lunak tetap relevan dengan melakukan perbaikan, adaptasi, dan peningkatan berkelanjutan. Proses rekayasa perangkat lunak mencakup tahap definisi, pengembangan, dan dukungan untuk mengelola perubahan selama siklus hidup perangkat lunak. Model proses yang fleksibel seperti model spiral dan inkremental lebih sesuai
Model Waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial dimana setiap tahap harus selesai sebelum memasuki tahap berikutnya, mulai dari analisis, desain, koding, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini populer karena mudah diterapkan tetapi memiliki kelemahan seperti waktu pengembangan yang lama dan biaya tinggi. Model ini cocok digunakan jika persyaratan jelas dan tidak berubah.
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan sistem informasi dan pengujian perangkat lunak. Terdapat penjelasan mengenai tahapan pengembangan perangkat lunak, pihak yang terkait dengan pengujian, jenis kesalahan pada perangkat lunak, dan proses pengujian perangkat lunak."
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun (waterfall), prototipe, dan proses bersatu (unified process). Model air terjun menganjurkan pendekatan sekuensial linier dari analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembangunan prototipe awal untuk evaluasi sebelum pengembangan. Proses bersatu menggunakan pendekatan iteratif berpusat pada use case dengan tahapan
Model kitar hayat pembangunan sistem meliputi model air terjun, spiral, dan prototipe yang memiliki ciri-ciri berbeda seperti pemahaman keperluan, biaya, kontrol sumber daya, dan keterlibatan pengguna. Model rapid agile development memiliki kelebihan seperti biaya rendah, kontrol biaya yang baik, serta keterlibatan pengguna dan fleksibilitas yang tinggi.
Dokumen tersebut menjelaskan metode prototyping dalam pengembangan perangkat lunak. Metode ini melibatkan pembuatan prototipe awal sistem informasi untuk dievaluasi dan dikembangkan lebih lanjut, dengan empat langkah utama yaitu pemilihan fungsi, pengembangan sistem, evaluasi, dan penggunaan selanjutnya. Metode ini memungkinkan partisipasi pengguna aktif dan penentuan kebutuhan yang lebih mudah.
Rekayasa perangkat lunak adalah proses pengembangan perangkat lunak yang berkelanjutan untuk memastikan perangkat lunak tetap relevan dengan melakukan perbaikan, adaptasi, dan peningkatan berkelanjutan. Proses rekayasa perangkat lunak mencakup tahap definisi, pengembangan, dan dukungan untuk mengelola perubahan selama siklus hidup perangkat lunak. Model proses yang fleksibel seperti model spiral dan inkremental lebih sesuai
Model Waterfall adalah model pengembangan perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial dimana setiap tahap harus selesai sebelum memasuki tahap berikutnya, mulai dari analisis, desain, koding, pengujian, dan pemeliharaan. Model ini populer karena mudah diterapkan tetapi memiliki kelemahan seperti waktu pengembangan yang lama dan biaya tinggi. Model ini cocok digunakan jika persyaratan jelas dan tidak berubah.
Dokumen tersebut membahas proses pengembangan sistem informasi dan pengujian perangkat lunak. Terdapat penjelasan mengenai tahapan pengembangan perangkat lunak, pihak yang terkait dengan pengujian, jenis kesalahan pada perangkat lunak, dan proses pengujian perangkat lunak."
Model RAD dan model evolusioner merupakan model proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang menekankan pengembangan berulang dalam siklus pendek untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Model RAD lebih cepat dari model air terjun dengan menggunakan komponen berulang sedangkan model evolusioner menghasilkan produk secara bertahap melalui inkremental atau spiral.
Dokumen tersebut membahas tiga fase proyek perangkat lunak yaitu fase definisi, pengembangan, dan pemeliharaan. Kemudian dokumen tersebut juga membahas dua model proses pengembangan perangkat lunak yaitu model waterfall dan prototype beserta kelebihan dan kekurangannya.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas rencana proposal untuk menganalisis dan merancang sistem keamanan jaringan dengan menerapkan OSSEC IDS pada Alienvault OSSIM. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, metode pengerjaan, jadwal pengerjaan, analisis sistem saat ini dan sistem yang diusulkan, kebutuhan perangkat keras dan lunak, serta rencana pengerjaan dan pengujian.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi, yang mencakup definisi pengembangan sistem informasi, metodologi dan metode pengembangan sistem seperti SDLC, prototyping, RAD, dan spiral. Juga dibahas tentang tahapan SDLC dan penjelasan singkat mengenai metode-metode pengembangan sistem tersebut.
Strategi testing software mengintegrasikan metode metode disain test cases software ke dalam suatu rangkaian tahapan yang terencana dengan baik sehingga pengembangan software dapat berhasil.
Dokumen tersebut menjelaskan enam fasa utama dalam kitar hayat pembangunan sistem (KHPS), yaitu: (1) analisis sistem, (2) spesifikasi keperluan sistem, (3) rekabentuk sistem, (4) pembangunan dan pengujian sistem, (5) pelaksanaan sistem, dan (6) penilaian dan penyelenggaraan sistem. Dokumen tersebut menjelaskan aktiviti-aktiviti penting dalam setiap fasa untuk membangunk
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kelompok terdiri dari 7 orang. Model spiral/spiral Boehm merupakan model yang mengkombinasikan prototyping dan waterfall dengan mengidentifikasi resiko secara berulang. Terdiri dari tahap perencanaan, analisis resiko, rekayasa, konstruksi, dan evaluasi yang diulang setiap loopnya. Kelebihannya adalah fleksibel dan mudah mengurangi resiko, namun sulit memastikan kontrol dan butuh waktu lama.
SE - Chapter 7 Teknik Pengujian Perangkat LunakRiza Nurman
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengujian perangkat lunak, mulai dari dasar-dasar pengujian, desain test case, pengujian white box dan black box, serta metode-metode pengujian seperti basis path testing, equivalence partitioning, dan boundary value analysis.
This document introduces a course and discusses the key skills needed for an information technology career, including understanding technologies, designing architectures, managing projects, communicating effectively, thinking strategically, and adapting to change. It also outlines the core areas of information systems as content and system development, enterprise support systems, e-business and technology, and infrastructure management. Finally, it lists some of the top companies in Indonesia that graduates could work for.
Instalasi Active Directory melibatkan beberapa langkah seperti menjalankan dcpromo.exe, memilih opsi pembuatan domain baru di forest baru, menamai domain root, mengatur level fungsional, memilih opsi DNS server, menyetujui lokasi database dan berkas log, mengatur kata sandi administrator direktori layanan, dan merestart komputer setelah konfigurasi selesai.
Model RAD dan model evolusioner merupakan model proses pengembangan perangkat lunak iteratif yang menekankan pengembangan berulang dalam siklus pendek untuk menghasilkan produk berkelanjutan. Model RAD lebih cepat dari model air terjun dengan menggunakan komponen berulang sedangkan model evolusioner menghasilkan produk secara bertahap melalui inkremental atau spiral.
Dokumen tersebut membahas tiga fase proyek perangkat lunak yaitu fase definisi, pengembangan, dan pemeliharaan. Kemudian dokumen tersebut juga membahas dua model proses pengembangan perangkat lunak yaitu model waterfall dan prototype beserta kelebihan dan kekurangannya.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Dokumen tersebut membahas rencana proposal untuk menganalisis dan merancang sistem keamanan jaringan dengan menerapkan OSSEC IDS pada Alienvault OSSIM. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang, tujuan, metode pengerjaan, jadwal pengerjaan, analisis sistem saat ini dan sistem yang diusulkan, kebutuhan perangkat keras dan lunak, serta rencana pengerjaan dan pengujian.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi, yang mencakup definisi pengembangan sistem informasi, metodologi dan metode pengembangan sistem seperti SDLC, prototyping, RAD, dan spiral. Juga dibahas tentang tahapan SDLC dan penjelasan singkat mengenai metode-metode pengembangan sistem tersebut.
Strategi testing software mengintegrasikan metode metode disain test cases software ke dalam suatu rangkaian tahapan yang terencana dengan baik sehingga pengembangan software dapat berhasil.
Dokumen tersebut menjelaskan enam fasa utama dalam kitar hayat pembangunan sistem (KHPS), yaitu: (1) analisis sistem, (2) spesifikasi keperluan sistem, (3) rekabentuk sistem, (4) pembangunan dan pengujian sistem, (5) pelaksanaan sistem, dan (6) penilaian dan penyelenggaraan sistem. Dokumen tersebut menjelaskan aktiviti-aktiviti penting dalam setiap fasa untuk membangunk
Dokumen tersebut membahas tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan metode waterfall dan prototyping, mulai dari persyaratan, desain, pengkodean, pengujian, hingga pemeliharaan. Karakteristik dan penerapan masing-masing metode dijelaskan beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kelompok terdiri dari 7 orang. Model spiral/spiral Boehm merupakan model yang mengkombinasikan prototyping dan waterfall dengan mengidentifikasi resiko secara berulang. Terdiri dari tahap perencanaan, analisis resiko, rekayasa, konstruksi, dan evaluasi yang diulang setiap loopnya. Kelebihannya adalah fleksibel dan mudah mengurangi resiko, namun sulit memastikan kontrol dan butuh waktu lama.
SE - Chapter 7 Teknik Pengujian Perangkat LunakRiza Nurman
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pengujian perangkat lunak, mulai dari dasar-dasar pengujian, desain test case, pengujian white box dan black box, serta metode-metode pengujian seperti basis path testing, equivalence partitioning, dan boundary value analysis.
This document introduces a course and discusses the key skills needed for an information technology career, including understanding technologies, designing architectures, managing projects, communicating effectively, thinking strategically, and adapting to change. It also outlines the core areas of information systems as content and system development, enterprise support systems, e-business and technology, and infrastructure management. Finally, it lists some of the top companies in Indonesia that graduates could work for.
Instalasi Active Directory melibatkan beberapa langkah seperti menjalankan dcpromo.exe, memilih opsi pembuatan domain baru di forest baru, menamai domain root, mengatur level fungsional, memilih opsi DNS server, menyetujui lokasi database dan berkas log, mengatur kata sandi administrator direktori layanan, dan merestart komputer setelah konfigurasi selesai.
The document describes the requirements for a major project to document the database design for an organizational system. The documentation must include: a case/organizational description, an ERD diagram, relational model, normalization checks, and SQL syntax covering DDL, DML, integrity constraints, queries, aggregation, nested queries, and relational algebra.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi pemasaran yang terdiri dari serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan."
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi dengan pendekatan terstruktur dan berorientasi objek, mencakup prinsip-prinsip pengembangan sistem, konsep pendekatan terstruktur dan berorientasi objek, serta kelebihan dan kelemahan masing-masing pendekatan.
Operating systems for computers around the world include Windows, Mac OS, Linux, and others. Windows is the most used operating system globally, with Windows 7 being the most widely used version. For desktop computers, Windows dominates the market share, led by Windows 7. Other operating systems are developing new strategies to gain more market share in the future.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menjaga tanah yang sehat untuk kesehatan manusia dan lingkungan perkotaan. Tanah yang rusak di kota Bandung menyebabkan masalah seperti banjir yang sering terjadi, penurunan tingkat air tanah, dan tumpukan sampah. Dokumen tersebut mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membuat lubang resapan biopori di tanah untuk meningkatkan kapasitas resapan air dan menyehat
This document discusses middleware classification and architecture. It covers the following key components of middleware:
1. The communication link, which is typically TCP/IP or SNA.
2. The middleware protocol, also called the wire protocol, which defines the message format and state transitions.
3. The API, which can be object-oriented, operations-based, or language-based. APIs may block or not block the processing thread.
It then discusses Microsoft's DNA and Java EE architectures, which both utilize web servers, transactional middleware engines, and services like messaging and directories. Both architectures partition applications into presentation, business logic, and data tiers, though DNA uses COM and Java EE uses Java
This document contains an agenda and summaries for a presentation on enterprise social software, social learning, and related topics. The agenda includes enterprise social software, social learning, a video on Oracle ADF Mobile, the SunTone methodology, mobile RESTful web services, and Apache Hadoop. The summaries explain that enterprise social software allows sharing knowledge at scale within companies and universities, and that social learning follows trends in social media, video, and mobile that have transformed personal learning.
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-pengembangan sistem informasi-2018DewiSartika91
Teks tersebut membahas model-model pengembangan sistem informasi, yaitu model waterfall dan prototipe. Model waterfall terdiri dari beberapa tahapan seperti analisis kebutuhan, desain, implementasi, integrasi dan pengujian, serta operasi dan pemeliharaan. Model prototipe melibatkan pembuatan prototipe awal untuk dievaluasi sebelum pengembangan sistem selanjutnya. Kedua model memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam pengembangan sistem informasi.
SI & PI 4, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Infrasturktur TI dan Teknologi Bar...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas analisis sistem informasi dan pengembangan sistem informasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa analisis sistem informasi adalah langkah penting untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan solusi pengembangan sistem. Dokumen tersebut juga membahas beberapa pendekatan alternatif pengembangan sistem informasi seperti SDLC, waterfall, prototyping, RAD, spiral, dan object oriented.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
5 SI-PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Un...yohana premavari
Dokumen tersebut membahas tentang analisis sistem informasi dan alternatif pengembangan sistem informasi untuk infrastruktur TI dan teknologi baru. Beberapa model pengembangan sistem yang dijelaskan meliputi waterfall, prototyping, RAD, spiral, dan object oriented technology beserta kelebihan dan kekurangannya.
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, U...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Infrastruktur TI
Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Universitas Mercu Buana
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, ...yohana premavari
SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL (SI - PI)
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Infrastruktur TI dan Teknologi Baru, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Infrastruktur TI dan Teknologi Baru
Universitas Mercu Buana Jakarta
Yohana Premavari
SI - PI
Pengembangan Sistem Informasi
Platform hardware dan Sotfware Terkini
KONSEP DAN PENERAPAN MODEL-MODEL PROSES PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK fajrillah
Pemodelan dalam suatu proses pembangunan perangkat lunak merupakan suatu hal yang dilakukan di tahapan awal. Dalam proses pembangunan perangkat lunak sebenarnya masih memungkinkan tanpa pembuatan model proses pembangunan perangkat lunak. Hal itu tidak dapat lagi dilakukan dalam suatu industri rekayasa perangkat lunak. Pemodelan dalam perangkat lunak merupakan suatu yang harus dikerjakan di bagian awal dari proses pembangunan perangkat lunak, dan pemodelan ini akan mempengaruhi perkerjaan-pekerjaan dalam proses pembangunan perangkat lunak tersebut.
Dokumen tersebut membahas sistem pengembangan siklus hidup (SDLC) yang terdiri dari 5 fase yaitu perencanaan, analisis, desain, implementasi, dan dukungan/pemeliharaan. Juga membahas model pengembangan perangkat lunak seperti waterfall, prototipe, RAD, dan agile yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Model-model proses rekayasa perangkat lunak yang dijelaskan meliputi waterfall model, RAD model, prototype model, incremental model, dan spiral model. Kelebihan dan kekurangan masing-masing model diuraikan secara singkat.
SIM 9. Afifah Luthfiah, Hapzi Ali, Metode SDLC. Universitas Mercubuana, 2018Afifah Luthfiah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas metode System Development Life Cycle (SDLC) dan tahapan-tahapannya dalam pengembangan sistem informasi baru, serta kendala yang dihadapi dalam proses implementasinya.
2. Beberapa kendala utama yang dihadapi antara lain ketidakpahaman antara pengguna dan pengembang sistem, serta kurangnya kerja sama antara departemen operasional dan IT.
3. Diperluk
kualitas source code dan pengujian programRioKomando
Dokumen tersebut membahas beberapa model pengembangan perangkat lunak, yaitu model air terjun klasik, prototype, dan rapid application development. Model air terjun klasik menggunakan pendekatan sekuensial dengan 5 tahapan utama sedangkan prototype dan rapid application development lebih menitikberatkan pada pendekatan iteratif dan partisipasi aktif antara pengembang dan klien.
Dokumen ini membahas pengembangan aplikasi mobile sosial belajar untuk mendukung program Kota Bandung Pintar dengan metode pengembangan Agile. Dokumen ini menjelaskan fitur-fitur aplikasi seperti berbagi konten, blog pribadi dan kelompok, manajemen profil, dan wiki kursus. Dokumen ini juga menampilkan progress pengembangan seperti use case, diagram aktivitas, diagram kelas, dan diagram entity relationship. Terdapat tantangan dalam mengakses data dari dan
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang proses pembuatan lubang resapan biopori (LRB). LRB dapat dibuat di berbagai lokasi tanah, dengan mempertimbangkan keamanan dan fungsi peresapan air. Proses pembuatannya meliputi pengeboran lubang menggunakan bor biopori hingga kedalaman 10-50 cm, membersihkan tanah di dalam bor, dan memperkuat bibir lubang menggunakan campuran semen dan pasir.
This document defines and describes various cloud computing service models including storage-as-a-service, database-as-a-service, information-as-a-service, process-as-a-service, application-as-a-service, platform-as-a-service, integration-as-a-service, security-as-a-service, management/governance-as-a-service, testing-as-a-service, and infrastructure-as-a-service. Each service model refers to the ability to access various computing resources and services remotely through the cloud.
This document discusses data center architecture and describes the key components and benefits of a data center. It summarizes that a data center houses critical computing resources in a controlled environment to enable businesses to operate continuously according to their needs. It provides benefits like business resiliency, cost savings, rapid application deployment, and consolidation of computing resources. The data center architecture is designed based on layering with core, intranet and extranet server farms for reliability. It segments functions into front end, application and back end segments to support presentation, business and database servers respectively.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memahami kualitas sistem dan bagaimana mengevaluasi berbagai aspek kualitas sistem seperti kinerja, ketersediaan, fleksibilitas, dan skalabilitas untuk menentukan arsitektur sistem yang optimal."
The document discusses the Information Systems Strategic Planning (ISSP) framework established by the UK's Central Computer and Telecommunications Agency. It outlines the key concerns of ISSP as understanding business objectives, establishing information requirements, outlining systems to provide information, determining technology's role, agreeing development plans, and managing resources. The document also notes similarities between ISSP and the Enterprise Architecture Planning (EAP) framework, such as both taking a high-level, rational approach consistent with business goals and producing dynamic plans that need regular review. Finally, it reinforces the similarities by quoting a source stating both provide long-term visions and guidelines for systems and technologies.
This document summarizes the results of performance testing of an enterprise mobile learning application architecture. Testing was conducted using single-tier and multi-tier architectures with varying memory configurations. Response times were better with multi-tier than single-tier and throughput peaked at around 450 users with multi-tier. However, increasing memory from 2GB to 4GB per tier did not significantly impact results. Web service performance requires further optimization as response times rose steadily over time.
CSS (Cascading Style Sheets) is a style sheet language used to describe the presentation of HTML documents, including how elements should be rendered on screen, paper, or in other media. CSS saves a lot of work by enabling web developers to change the appearance and layout of multiple pages at once by editing just one CSS file. CSS solves the problem of formatting documents that originally arose with HTML by separating document content from document presentation.
Waterfall adalah metodologi pengembangan perangkat lunak secara sistematis dan sekuensial melalui tahapan analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Metode ini mudah diaplikasikan namun sulit mengakomodasi perubahan dan ketergantungan antartahap menyebabkan penundaan.
Metode pengembangan sistem incremental merupakan model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga pengembangannya dilakukan secara bertahap. Model ini memiliki tahapan requirement, spesifikasi, desain arsitektur, pengkodean, dan pengujian. Metode ini cocok untuk sistem yang terus berkembang dan proyek berukuran kecil.
Persediaan (inventory) adalah stok barang atau komponen yang disimpan untuk tujuan produksi atau penjualan. Ada beberapa alasan untuk mempertahankan persediaan, seperti mengantisipasi lonjakan permintaan, mencapai skala ekonomi, dan mempertimbangkan waktu pengiriman. Manajemen persediaan yang tepat diperlukan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat mengganggu produksi.
2. Salman Al Farisi 116080061
T. Dani Hadyansyah Pratama 116100031
Muhammad Fajri 116100035
Ahsani Taqwim 116100036
Furnawan 116100037
3. Metodologi Waterfall merupakan model
klasik yang sederhana dengan aliran
sistem yang linier.
Output dari setiap tahap merupakan input
bagi tahap berikutnya.
Model ini pertama kali diperkenalkan
oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang
model ini lebih dikenal dengan Liner
Sequential Model.
4. Proses pengembangan dibagi kedalam
beberapa fase
Semua fase bergantung pada fase
sebelumnya.
Jika fase sebelumnya telah memenuhi
tujuan dan sesuai dengan rencana, maka
fase berikutnya segera dimulai.
5.
6. Fase-faseyang ada dalam metodologi
waterfall:
Definisi dan analisis kebutuhan
Perancangan perangkat lunak dan sistem
Implementasi dan testing unit
Integrasi dan testing system
Operasionalisasi dan pemeliharaan
7. Definisi dan analisis kebutuhan
Kebutuhan adalah kumpulan fungsi dan batasan
yg diharapkan end user dari sistem
Analisa dilakukan untuk memvalidasi kebutuhan
dan memikirkan posibilitas pengembangan web
sesuai kebutuhan.
Dokumen spesifikasi kebutuhan dibuat sebagai
petunjuk kerja pada fase-fase berikutnya.
8. Perancangan sistem dan perangkat lunak
Fase ini menggunakan dokumen spesifikasi
kebutuhan untuk menentukan hardware dan
kebutuhan sistem, berikut arsitektur sistem
keseluruhan.
Hasil dari fase ini adalah dokumen spesifikasi
perancangan sistem, akan menjadi input bagi
fase berikutnya.
9. Implementasi dan testing unit
Pekerjaan dibagi-bagi kedalam beberapa
unit/modul.
Setiap unit dikembangkan kemudian dilakukan
proses testing
Testing unit dilakukan untuk memverifikasi
apakah setiap unit sudah memenuhi spesifikasi
kebutuhan/belum.
10. Integrasi dan testing sistem
Seluruh unit diintegrasikan dan dilakukan
pengecekan apakah sudah sesuai spesifikasi.
Jika hasil testing sesuai dengan harapan, sistem
kemudian diberikan kepada customer.
11. Operasionalisasi dan pemeliharaan
Disebut fase “never ending”
Umumnya, masalah sistem yang tidak muncul
pada pengembangan sistem, baru muncul ketika
sistem diimplementasikan.
Masalah tidak muncul bersamaan, biasanya
masalah akan datang satu-persatu dan menuntut
untuk segera diselesaikan.
12. Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan
baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya
secara bertahap. Sehingga tidak terfokus
pada tahapan tertentu.
Document pengembangan sistem sangat
terorganisir, karena setiap fase harus
terselesaikan dengan lengkap sebelum
melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap
fase atau tahapan akan mempunyai dokumen
tertentu.
13. Diperlukan majemen yang baik, karena
proses pengembangan tidak dapat dilakukan
secara berulang sebelum terjadinya suatu
produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar
jika tidak diketahui sejak awal
pengembangan.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan
secara eksplisit sehingga tidak dapat
mengakomodasi ketidakpastian pada saat
awal pengembangan.
14. Tidak mungkin seluruh kebutuhan dapat
didefiniskan dalam satu waktu. Hal ini
mempengaruhi proses pengembangan sistem dan
keberhasilannya.
Masalah dalam suatu fase tidak pernah benar-
benar selesai pada fase
tersebut, faktanya, masalah justru sering muncul
setelah fase tersebut berakhir .
15. Pengaplikasiannya mudah
kelebihan dari model ini adalah ketika semua
kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara
utuh, eksplisit, dan benar di awal
project, maka SE dapat berjalan dengan baik
dan tanpa masalah.