System Development Life Cycle (SDLC)
Metode Waterfall
KELOMPOK 3
LAILATUL MUTMAINNAH ( 1100631021 )
KIENDA DWI AJIE ( 1100631014 )
MOHAMMAD ARIF PRAYOGO ( 1100631003 )
RANDY FAHMI TISNA KUSUMA ( 1100631017 )
System Development Life Cycle (SDLC)
Keseluruhan proses dalam membangun sistem
melalui beberapa langkah. Metode
pengembangan perangkat lunak dikenal dengan
istilah SDLC (Software Development Life Cycle).
Metodologi ini menjadi perhatian sangat
istimewa pada proses rekayasa perangkat
lunak. Karena dengan metodologi SDLC yang
digunakan akan sangat menentukan sukses
tidaknya proyek software.
WATERFALL
• Definisi
Waterfall, merupakan SDLC tertua karena sifatnya yang natural. Urutan
SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses perencanaan, analisa, desain,
dan implementasi pada sistem. Model ini adalah model yang muncul
pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno,
tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software
Engineering (SE).
Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari
level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding,
testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena
tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap
sebelumnya dan berjalan berurutan.
Definisi Waterfall ( Model air terjun ) adalah
berurutan desain proses, sering digunakan
dalam proses pengembangan perangkat lunak ,
di mana kemajuan dipandang sebagai terus
mengalir ke bawah (seperti air terjun ) melalui
tahapan Conception, Inisiasi,Analisis , Desain ,
Konstruksi, Pengujian ,Produksi /
Implementasi, dan Pemeliharaan .
Yang dimodifikasi "model air terjun".
Kemajuan mengalir dari atas ke bawah, seperti
air terjun yang mengalir.
KEUNGGULAN WATERFALL
Merupakan model pengembangan paling handal dan
paling lama digunakan.
 Cocok untuk system software berskala besar.
Cocok untuk system software yang bersifat generic.
Pengerjaan project system akan terjadwal dengan
baik dan mudah dikontrol.
KELEMAHAN WATERFALL
 Persyaratan system harus digambarkan dengan
jelas.
 Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak
boleh berubah-ubah.
 Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan
spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan
Waterfall Model adalah sebuah metode
pengembangan software yang bersifat
sekuensial dan terdiri dari 5 tahap yang saling
terkait dan mempengaruhi seperti terlihat
pada gambar berikut.
1. REQUIREMENT
Seluruh kebutuhan software harus bisa
didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya
kegunaan software yang diharapkan pengguna
dan batasan software. Informasi ini biasanya
dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau
diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk
mendapatkan dokumentasi kebutuhan
pengguna untuk digunakan pada tahap
selanjutnya.
2. DESIGN
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan
coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan
gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan
bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu
dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware
dan sistem serta mendefinisikan arsitektur
sistem secara keseluruhan.
3. IMPLEMENTATION :
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman.
Pembuatan software dipecah menjadi modul-
modul kecil yang nantinya akan digabungkan
dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap
ini juga dilakukan
pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat,
apakah sudah memenuhi fungsi yang
diinginkan atau belum.
4. VERIFICATION
Di tahap ini dilakukan penggabungan
modul-modul yang sudah dibuat dan
dilakukan pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah software yang dibuat
telah sesuai dengan desainnya dan masih
terdapat kesalahan atau tidak.
5. MAINTENANCE :
Ini merupakan tahap terakhir dalam model
waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan
serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan
termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang
tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
Perbaikan implementasi unit sistem dan
peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
Terimakasih…..

model waterfall

  • 1.
    System Development LifeCycle (SDLC) Metode Waterfall
  • 2.
    KELOMPOK 3 LAILATUL MUTMAINNAH( 1100631021 ) KIENDA DWI AJIE ( 1100631014 ) MOHAMMAD ARIF PRAYOGO ( 1100631003 ) RANDY FAHMI TISNA KUSUMA ( 1100631017 )
  • 3.
    System Development LifeCycle (SDLC) Keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Metode pengembangan perangkat lunak dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle). Metodologi ini menjadi perhatian sangat istimewa pada proses rekayasa perangkat lunak. Karena dengan metodologi SDLC yang digunakan akan sangat menentukan sukses tidaknya proyek software.
  • 4.
    WATERFALL • Definisi Waterfall, merupakanSDLC tertua karena sifatnya yang natural. Urutan SDLC waterfall ini bersifat serial dari proses perencanaan, analisa, desain, dan implementasi pada sistem. Model ini adalah model yang muncul pertama kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.
  • 5.
    Definisi Waterfall (Model air terjun ) adalah berurutan desain proses, sering digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak , di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun ) melalui tahapan Conception, Inisiasi,Analisis , Desain , Konstruksi, Pengujian ,Produksi / Implementasi, dan Pemeliharaan . Yang dimodifikasi "model air terjun". Kemajuan mengalir dari atas ke bawah, seperti air terjun yang mengalir.
  • 6.
    KEUNGGULAN WATERFALL Merupakan modelpengembangan paling handal dan paling lama digunakan.  Cocok untuk system software berskala besar. Cocok untuk system software yang bersifat generic. Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
  • 7.
    KELEMAHAN WATERFALL  Persyaratansystem harus digambarkan dengan jelas.  Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.  Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan
  • 8.
    Waterfall Model adalahsebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari 5 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar berikut.
  • 10.
    1. REQUIREMENT Seluruh kebutuhansoftware harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
  • 11.
    2. DESIGN Tahap inidilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
  • 12.
    3. IMPLEMENTATION : Dalamtahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul- modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
  • 13.
    4. VERIFICATION Di tahapini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
  • 14.
    5. MAINTENANCE : Inimerupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
  • 15.