Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemikiran komputasional dalam fasa-fasa pembangunan perisian. Ia menjelaskan empat teknik pemikiran komputasional yakni teknik leraian, pengecaman corak, peniskalaan, dan pengitlakan. Dokumen ini juga menjelaskan lima fasa pembangunan perisian beserta contoh penerapan teknik-teknik pemikiran komputasional dalam setiap fasanya
Dokumen tersebut membincangkan lima fasa utama dalam pembangunan perisian iaitu analisis masalah, reka bentuk, koding, pengujian dan penyahpepijatan, serta dokumentasi. Ia juga menjelaskan beberapa alat yang digunakan dalam fasa reka bentuk seperti model reka bentuk atas bawah, pseudocode, dan carta alir. Struktur kawalan jujukan dan pilihan dalam pembangunan perisian turut dibincangkan
Model kitar hayat pembangunan sistem meliputi model air terjun, spiral, dan prototipe yang memiliki ciri-ciri berbeda seperti pemahaman keperluan, biaya, kontrol sumber daya, dan keterlibatan pengguna. Model rapid agile development memiliki kelebihan seperti biaya rendah, kontrol biaya yang baik, serta keterlibatan pengguna dan fleksibilitas yang tinggi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kelompok 10 membahas pengujian perangkat lunak seperti whitebox testing, blackbox testing, dan greybox testing serta model kualitas perangkat lunak seperti model McCall dan spiral model.
Dokumen tersebut membahas berbagai metodologi pengembangan sistem informasi, meliputi pendekatan terstruktur, model pengembangan seperti waterfall, prototipe, RAD, spiral, dan generasi keempat. Proses utama pengembangan sistem informasi adalah analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem beserta tahap perawatan setelah selesai dikembangkan.
Operating systems for computers around the world include Windows, Mac OS, Linux, and others. Windows is the most used operating system globally, with Windows 7 being the most widely used version. For desktop computers, Windows dominates the market share, led by Windows 7. Other operating systems are developing new strategies to gain more market share in the future.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemikiran komputasional dalam fasa-fasa pembangunan perisian. Ia menjelaskan empat teknik pemikiran komputasional yakni teknik leraian, pengecaman corak, peniskalaan, dan pengitlakan. Dokumen ini juga menjelaskan lima fasa pembangunan perisian beserta contoh penerapan teknik-teknik pemikiran komputasional dalam setiap fasanya
Dokumen tersebut membincangkan lima fasa utama dalam pembangunan perisian iaitu analisis masalah, reka bentuk, koding, pengujian dan penyahpepijatan, serta dokumentasi. Ia juga menjelaskan beberapa alat yang digunakan dalam fasa reka bentuk seperti model reka bentuk atas bawah, pseudocode, dan carta alir. Struktur kawalan jujukan dan pilihan dalam pembangunan perisian turut dibincangkan
Model kitar hayat pembangunan sistem meliputi model air terjun, spiral, dan prototipe yang memiliki ciri-ciri berbeda seperti pemahaman keperluan, biaya, kontrol sumber daya, dan keterlibatan pengguna. Model rapid agile development memiliki kelebihan seperti biaya rendah, kontrol biaya yang baik, serta keterlibatan pengguna dan fleksibilitas yang tinggi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kelompok 10 membahas pengujian perangkat lunak seperti whitebox testing, blackbox testing, dan greybox testing serta model kualitas perangkat lunak seperti model McCall dan spiral model.
Dokumen tersebut membahas berbagai metodologi pengembangan sistem informasi, meliputi pendekatan terstruktur, model pengembangan seperti waterfall, prototipe, RAD, spiral, dan generasi keempat. Proses utama pengembangan sistem informasi adalah analisis sistem, desain sistem, dan implementasi sistem beserta tahap perawatan setelah selesai dikembangkan.
Operating systems for computers around the world include Windows, Mac OS, Linux, and others. Windows is the most used operating system globally, with Windows 7 being the most widely used version. For desktop computers, Windows dominates the market share, led by Windows 7. Other operating systems are developing new strategies to gain more market share in the future.
This document introduces a course and discusses the key skills needed for an information technology career, including understanding technologies, designing architectures, managing projects, communicating effectively, thinking strategically, and adapting to change. It also outlines the core areas of information systems as content and system development, enterprise support systems, e-business and technology, and infrastructure management. Finally, it lists some of the top companies in Indonesia that graduates could work for.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi dengan pendekatan terstruktur dan berorientasi objek, mencakup prinsip-prinsip pengembangan sistem, konsep pendekatan terstruktur dan berorientasi objek, serta kelebihan dan kelemahan masing-masing pendekatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi pemasaran yang terdiri dari serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan."
The document describes the requirements for a major project to document the database design for an organizational system. The documentation must include: a case/organizational description, an ERD diagram, relational model, normalization checks, and SQL syntax covering DDL, DML, integrity constraints, queries, aggregation, nested queries, and relational algebra.
Instalasi Active Directory melibatkan beberapa langkah seperti menjalankan dcpromo.exe, memilih opsi pembuatan domain baru di forest baru, menamai domain root, mengatur level fungsional, memilih opsi DNS server, menyetujui lokasi database dan berkas log, mengatur kata sandi administrator direktori layanan, dan merestart komputer setelah konfigurasi selesai.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menjaga tanah yang sehat untuk kesehatan manusia dan lingkungan perkotaan. Tanah yang rusak di kota Bandung menyebabkan masalah seperti banjir yang sering terjadi, penurunan tingkat air tanah, dan tumpukan sampah. Dokumen tersebut mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membuat lubang resapan biopori di tanah untuk meningkatkan kapasitas resapan air dan menyehat
This document discusses middleware classification and architecture. It covers the following key components of middleware:
1. The communication link, which is typically TCP/IP or SNA.
2. The middleware protocol, also called the wire protocol, which defines the message format and state transitions.
3. The API, which can be object-oriented, operations-based, or language-based. APIs may block or not block the processing thread.
It then discusses Microsoft's DNA and Java EE architectures, which both utilize web servers, transactional middleware engines, and services like messaging and directories. Both architectures partition applications into presentation, business logic, and data tiers, though DNA uses COM and Java EE uses Java
This document contains an agenda and summaries for a presentation on enterprise social software, social learning, and related topics. The agenda includes enterprise social software, social learning, a video on Oracle ADF Mobile, the SunTone methodology, mobile RESTful web services, and Apache Hadoop. The summaries explain that enterprise social software allows sharing knowledge at scale within companies and universities, and that social learning follows trends in social media, video, and mobile that have transformed personal learning.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengembangan perangkat lunak secara incremental di mana prosesnya dilakukan secara bertahap mulai dari penentuan persyaratan, spesifikasi, desain, pengkodean, pengujian, dan pengiriman sebagian sistem ke pengguna. Metode ini memiliki kelebihan seperti manajemen yang sederhana, pengguna dapat menggunakan sistem secara awal, dan resiko kegagalan proyek lebih rendah. Nam
Incremental development (pengembangan incremental)Fitria Hati
Incremental model adalah model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi yang dikembangkan secara bertahap. Model ini memungkinkan penambahan fitur baru secara berkelanjutan dan fleksibel untuk menangani perubahan selama proses pengembangan. Keuntungan utamanya adalah mampu menangani perubahan dengan baik dan memberikan manfaat awal kepada pengguna.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa model proses pengembangan perangkat lunak seperti model siklus hidup klasik, prototyping, spiral, generasi keempat, dan model kombinasi.
2. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam pengembangan perangkat lunak.
3. Tidak ada model yang sempurna sehingga seringkali digunakan pendekatan kombinasi dari beberapa model.
This document introduces a course and discusses the key skills needed for an information technology career, including understanding technologies, designing architectures, managing projects, communicating effectively, thinking strategically, and adapting to change. It also outlines the core areas of information systems as content and system development, enterprise support systems, e-business and technology, and infrastructure management. Finally, it lists some of the top companies in Indonesia that graduates could work for.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem informasi dengan pendekatan terstruktur dan berorientasi objek, mencakup prinsip-prinsip pengembangan sistem, konsep pendekatan terstruktur dan berorientasi objek, serta kelebihan dan kelemahan masing-masing pendekatan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi pemasaran yang terdiri dari serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan."
The document describes the requirements for a major project to document the database design for an organizational system. The documentation must include: a case/organizational description, an ERD diagram, relational model, normalization checks, and SQL syntax covering DDL, DML, integrity constraints, queries, aggregation, nested queries, and relational algebra.
Instalasi Active Directory melibatkan beberapa langkah seperti menjalankan dcpromo.exe, memilih opsi pembuatan domain baru di forest baru, menamai domain root, mengatur level fungsional, memilih opsi DNS server, menyetujui lokasi database dan berkas log, mengatur kata sandi administrator direktori layanan, dan merestart komputer setelah konfigurasi selesai.
Dokumen tersebut membahas pentingnya menjaga tanah yang sehat untuk kesehatan manusia dan lingkungan perkotaan. Tanah yang rusak di kota Bandung menyebabkan masalah seperti banjir yang sering terjadi, penurunan tingkat air tanah, dan tumpukan sampah. Dokumen tersebut mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam membuat lubang resapan biopori di tanah untuk meningkatkan kapasitas resapan air dan menyehat
This document discusses middleware classification and architecture. It covers the following key components of middleware:
1. The communication link, which is typically TCP/IP or SNA.
2. The middleware protocol, also called the wire protocol, which defines the message format and state transitions.
3. The API, which can be object-oriented, operations-based, or language-based. APIs may block or not block the processing thread.
It then discusses Microsoft's DNA and Java EE architectures, which both utilize web servers, transactional middleware engines, and services like messaging and directories. Both architectures partition applications into presentation, business logic, and data tiers, though DNA uses COM and Java EE uses Java
This document contains an agenda and summaries for a presentation on enterprise social software, social learning, and related topics. The agenda includes enterprise social software, social learning, a video on Oracle ADF Mobile, the SunTone methodology, mobile RESTful web services, and Apache Hadoop. The summaries explain that enterprise social software allows sharing knowledge at scale within companies and universities, and that social learning follows trends in social media, video, and mobile that have transformed personal learning.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pengembangan perangkat lunak secara incremental di mana prosesnya dilakukan secara bertahap mulai dari penentuan persyaratan, spesifikasi, desain, pengkodean, pengujian, dan pengiriman sebagian sistem ke pengguna. Metode ini memiliki kelebihan seperti manajemen yang sederhana, pengguna dapat menggunakan sistem secara awal, dan resiko kegagalan proyek lebih rendah. Nam
Incremental development (pengembangan incremental)Fitria Hati
Incremental model adalah model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi yang dikembangkan secara bertahap. Model ini memungkinkan penambahan fitur baru secara berkelanjutan dan fleksibel untuk menangani perubahan selama proses pengembangan. Keuntungan utamanya adalah mampu menangani perubahan dengan baik dan memberikan manfaat awal kepada pengguna.
1. Dokumen tersebut membahas beberapa model proses pengembangan perangkat lunak seperti model siklus hidup klasik, prototyping, spiral, generasi keempat, dan model kombinasi.
2. Setiap model memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu dalam pengembangan perangkat lunak.
3. Tidak ada model yang sempurna sehingga seringkali digunakan pendekatan kombinasi dari beberapa model.
Dokumen tersebut membahas proses rekayasa perangkat lunak yang terdiri dari pendefinisian kebutuhan, pengembangan, validasi, dan pemeliharaan. Disebutkan pula metode pengembangan perangkat lunak seperti model sekuensial linier, prototipe, RAD, dan spiral.
Model-model proses rekayasa perangkat lunak yang dijelaskan meliputi waterfall model, RAD model, prototype model, incremental model, dan spiral model. Kelebihan dan kekurangan masing-masing model diuraikan secara singkat.
Dokumen tersebut membahas berbagai model proses pengembangan perangkat lunak seperti model linier sekuensial, prototipe, RAD, evolusioner, inkremental, spiral, rakitan komponen, konkuren, formal dan teknologi proses. Dokumen juga membandingkan penekanan pada produk dan proses dalam pengembangan perangkat lunak.
Metode pengembangan sistem incremental merupakan model pengembangan perangkat lunak yang membagi persyaratan menjadi beberapa fungsi atau bagian sehingga pengembangannya dilakukan secara bertahap. Model ini memiliki tahapan requirement, spesifikasi, desain arsitektur, pengkodean, dan pengujian. Metode ini cocok untuk sistem yang terus berkembang dan proyek berukuran kecil.
Dokumen tersebut membahas tentang kualitas perangkat lunak dan proses pengembangan perangkat lunak. Ada beberapa metode pengembangan perangkat lunak dijelaskan seperti model air terjun klasik dan metode prototype. Metode prototype memiliki kelebihan seperti terjalinnya komunikasi yang baik antara pengembang dan klien serta memudahkan penentuan kebutuhan, namun juga memiliki kekurangan seperti proses perancangan dan analisis yang terlalu singkat.
Perbandingan 3 model sistem informasi meliputi model incremental, waterfall, dan prototyping. Model incremental mengembangkan perangkat lunak secara bertahap bagian demi bagian. Model waterfall memiliki tahapan linier secara berurutan. Model prototyping membangun prototipe awal untuk dievaluasi pelanggan sebelum pengembangan lebih lanjut.
Model proses pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi model waterfall, prototipe, RAD, spiral, dan 4GT. Setiap model memiliki tahapan dan karakteristiknya masing-masing dalam menghasilkan perangkat lunak.
Dokumen ini membahas pengembangan aplikasi mobile sosial belajar untuk mendukung program Kota Bandung Pintar dengan metode pengembangan Agile. Dokumen ini menjelaskan fitur-fitur aplikasi seperti berbagi konten, blog pribadi dan kelompok, manajemen profil, dan wiki kursus. Dokumen ini juga menampilkan progress pengembangan seperti use case, diagram aktivitas, diagram kelas, dan diagram entity relationship. Terdapat tantangan dalam mengakses data dari dan
Dokumen tersebut memberikan instruksi tentang proses pembuatan lubang resapan biopori (LRB). LRB dapat dibuat di berbagai lokasi tanah, dengan mempertimbangkan keamanan dan fungsi peresapan air. Proses pembuatannya meliputi pengeboran lubang menggunakan bor biopori hingga kedalaman 10-50 cm, membersihkan tanah di dalam bor, dan memperkuat bibir lubang menggunakan campuran semen dan pasir.
This document defines and describes various cloud computing service models including storage-as-a-service, database-as-a-service, information-as-a-service, process-as-a-service, application-as-a-service, platform-as-a-service, integration-as-a-service, security-as-a-service, management/governance-as-a-service, testing-as-a-service, and infrastructure-as-a-service. Each service model refers to the ability to access various computing resources and services remotely through the cloud.
This document discusses data center architecture and describes the key components and benefits of a data center. It summarizes that a data center houses critical computing resources in a controlled environment to enable businesses to operate continuously according to their needs. It provides benefits like business resiliency, cost savings, rapid application deployment, and consolidation of computing resources. The data center architecture is designed based on layering with core, intranet and extranet server farms for reliability. It segments functions into front end, application and back end segments to support presentation, business and database servers respectively.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya memahami kualitas sistem dan bagaimana mengevaluasi berbagai aspek kualitas sistem seperti kinerja, ketersediaan, fleksibilitas, dan skalabilitas untuk menentukan arsitektur sistem yang optimal."
The document discusses the Information Systems Strategic Planning (ISSP) framework established by the UK's Central Computer and Telecommunications Agency. It outlines the key concerns of ISSP as understanding business objectives, establishing information requirements, outlining systems to provide information, determining technology's role, agreeing development plans, and managing resources. The document also notes similarities between ISSP and the Enterprise Architecture Planning (EAP) framework, such as both taking a high-level, rational approach consistent with business goals and producing dynamic plans that need regular review. Finally, it reinforces the similarities by quoting a source stating both provide long-term visions and guidelines for systems and technologies.
This document summarizes the results of performance testing of an enterprise mobile learning application architecture. Testing was conducted using single-tier and multi-tier architectures with varying memory configurations. Response times were better with multi-tier than single-tier and throughput peaked at around 450 users with multi-tier. However, increasing memory from 2GB to 4GB per tier did not significantly impact results. Web service performance requires further optimization as response times rose steadily over time.
CSS (Cascading Style Sheets) is a style sheet language used to describe the presentation of HTML documents, including how elements should be rendered on screen, paper, or in other media. CSS saves a lot of work by enabling web developers to change the appearance and layout of multiple pages at once by editing just one CSS file. CSS solves the problem of formatting documents that originally arose with HTML by separating document content from document presentation.
Waterfall adalah metodologi pengembangan perangkat lunak secara sistematis dan sekuensial melalui tahapan analisis, desain, pengkodean, pengujian, dan pemeliharaan. Metode ini mudah diaplikasikan namun sulit mengakomodasi perubahan dan ketergantungan antartahap menyebabkan penundaan.
Persediaan (inventory) adalah stok barang atau komponen yang disimpan untuk tujuan produksi atau penjualan. Ada beberapa alasan untuk mempertahankan persediaan, seperti mengantisipasi lonjakan permintaan, mencapai skala ekonomi, dan mempertimbangkan waktu pengiriman. Manajemen persediaan yang tepat diperlukan untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat mengganggu produksi.
1. ANALISIS PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI
Incremental Model
S I -33-03
A n n i s a N u r u l F 116100005
A n n i s a R a h ma n i a
116100006
De s i Be l l a P
116100012
S e k a r Mu t a q i n a
116100014
S h e l a Ma n d r a s a r i P
116100043
2. I N C R E ME N T A L
MO D E L
Incremental Model adalah:
• Model pengembangan sistem berdasarkan
requirement yang dipecah menjadi beberapa
bagian atau fungsi.
• Model pengembangannya secara bertahap
• Perbaikan dari model waterfall
• Standar pendekatan top down
3. KAPAN
DI GUNAKAN?
• Sistem dengan pengguanaan jangka pendek
• Proyek yang tidak lebih dari 200.000 coding
4. T AHAPAN
I N C R E ME N T A L MO D E L
Tahapan untuk perancangan perangkat lunaknya
adalah:
1. Requirement
2. Specification
3. Architecture Design
4. Code
5. Test
5. T AHAPAN
I N C R E ME N T A L MO D E L
1. Requirement
Penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan
2. Specification
Proses spesifikasi yang menggunakan analisis
kebutuhan sebagai acuannya
3. Architecture Design
Perancangan software yang terbuka agar dapat
diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada
tahapan selanjutnya
6. T AHAPAN
I N C R E ME N T A L MO D E L
4. Code
Pengkodean untuk software
5. Test
Tahap pengujian software yang sudah dibuat
7. P E NGGUNAAN
I N C R E ME N T A L MO D E L
Pada incremental model, tiga tahapan awal
harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum
sebelum tahap membangun tiap increment.
Setelah daftar kebutuhan didapatkan dari
pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk
modul pertama. Setelah spesifikasi pertama
selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim
spesifikasi sebelumnya juga langsung membuat
spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya
9. KEL EBI HAN
I N C R E ME N T A L MO D E L
Kelebihan yang dimiliki Incremental Model antara
lain:
• Manajemen yang sederhana
• Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh
sistem dikirim untuk digunakan
• Resiko untuk kegagalan proyek secara
keseluruhan lebih rendah
• Menurunkan biaya yang dikeluarkan untuk
memperbaiki sistem
10. K E L E MA H A N
I N C R E ME N T A L MO D E L
Kelemahan yang dimiliki Incremental Model antara
lain:
• Kemungkinan tiap bagian tidak dapat
diintegrasikan
• Dapat menjadi Build and Fix Model, karena
kemampuannya untuk selalu mendapat
perubahan selama proses rekayasa
berlangsung
• Harus Open Architecture
• Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan
kebutuhan pengguna ke dalam rencana
spesifikasi masing-masing hasil increment