Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (KSP) membahas tentang kelarutan suatu zat dalam pelarut, faktor yang mempengaruhinya, contoh soal kelarutan, pengertian dan rumus Hasil Kali Kelarutan (KSP), hubungan antara kelarutan (s) dengan KSP, pengaruh ion senama dan pH terhadap kelarutan, serta memprediksi pengendapan berdasarkan perbandingan nilai Qsp dan Ksp.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Laporan mingguan praktikum kimia dasar tentang reaksi-reaksi kimia yang dilakukan di laboratorium. Berisi hasil pengamatan 20 reaksi kimia yang meliputi perubahan warna, timbulnya endapan, dan gas. Reaksi-reaksi tersebut digunakan untuk mempelajari sifat zat dan mencari rumus senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
Identifikasi kation dalam dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang cara mengidentifikasi lima golongan kation logam, yaitu golongan I (Ag+), golongan II (Cu2+, Hg2+), golongan III (Fe2+), golongan IV, dan golongan V. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan hasil observasi dari beberapa kation logam seperti pembentukan endapan, perubahan warna larutan, dan kelarutan endapan dalam berbag
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
Senyawa organik awalnya didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen karena diasumsikan terdapat dalam makhluk hidup. Namun definisi ini berubah setelah Friedrich Wohler berhasil mensintesis urea secara buatan. Senyawa organik dapat diidentifikasi melalui reaksi pemanasan, pengujian dengan air kapur, dan kertas kobalt. Hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi alifatik, siklik, tak jenuh,
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi suatu zat murni pada titik nol mutlak adalah nol. Entropi mutlak suatu zat dapat dihitung dengan mengintegrasikan kapasitas kalor dari 0 Kelvin hingga suhu yang diinginkan. Fungsi energi bebas Gibbs memprediksi spontanitas suatu reaksi kimia berdasarkan perubahan entalpi, entropi, dan temperatur.
Buku ini membahas teknik-teknik analisis kuantitatif titrimetri dan gravimetri. Terdapat empat kegiatan pembelajaran utama yaitu titrasi penetralan, titrasi pengendapan, titrasi pembentukan senyawa kompleks, dan titrasi redoks. Buku ini bertujuan untuk membangun sikap ilmiah siswa dan pengetahuan tentang berbagai teknik analisis kuantitatif.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dalam kimia, termasuk definisi Ksp sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion zat elektrolit saat tepat jenuh, serta pengaruh ion sejenis terhadap kesetimbangan larutan elektrolit dan contoh soal perhitungan Ksp.
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Program Studi Farmasi menjelaskan tiga metode utama dalam argentometri (titrasi pengendapan perak), yaitu Metode Mohr, Volhard, dan Fajans. Metode-metode ini berbeda dalam penggunaan indikator dan jenis larutan standar yang digunakan untuk menentukan titik akhir.
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi pengendapan khususnya argentometri untuk menentukan kadar ion klorida. Metode ini melibatkan pengendapan perak klorida dengan larutan perak nitrat sebagai titran hingga titik ekivalen. Dokumen juga membahas prinsip, faktor yang mempengaruhi hasil, dan contoh perhitungan untuk menentukan kadar klorida dalam suatu sampel.
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
Senyawa organik awalnya didefinisikan sebagai senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen karena diasumsikan terdapat dalam makhluk hidup. Namun definisi ini berubah setelah Friedrich Wohler berhasil mensintesis urea secara buatan. Senyawa organik dapat diidentifikasi melalui reaksi pemanasan, pengujian dengan air kapur, dan kertas kobalt. Hidrokarbon dapat dikelompokkan menjadi alifatik, siklik, tak jenuh,
Hukum ketiga termodinamika menyatakan bahwa entropi suatu zat murni pada titik nol mutlak adalah nol. Entropi mutlak suatu zat dapat dihitung dengan mengintegrasikan kapasitas kalor dari 0 Kelvin hingga suhu yang diinginkan. Fungsi energi bebas Gibbs memprediksi spontanitas suatu reaksi kimia berdasarkan perubahan entalpi, entropi, dan temperatur.
Buku ini membahas teknik-teknik analisis kuantitatif titrimetri dan gravimetri. Terdapat empat kegiatan pembelajaran utama yaitu titrasi penetralan, titrasi pengendapan, titrasi pembentukan senyawa kompleks, dan titrasi redoks. Buku ini bertujuan untuk membangun sikap ilmiah siswa dan pengetahuan tentang berbagai teknik analisis kuantitatif.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas zat terlarut dan pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan dalam berbagai satuan seperti persen, mol, dan osmolar untuk menggambarkan jumlah zat terlarut. Satuan konsentrasi yang tepat digunakan tergantung pada jenis larutan dan bidang ilmu yang relevan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dalam kimia, termasuk definisi Ksp sebagai hasil kali konsentrasi ion-ion zat elektrolit saat tepat jenuh, serta pengaruh ion sejenis terhadap kesetimbangan larutan elektrolit dan contoh soal perhitungan Ksp.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan
2. Pengaruh ion senama dan pH terhadap kelarutan
3. Contoh soal perhitungan kelarutan dan uji pengendapan
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan merupakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Ksp adalah perkalian konsentrasi ion-ion pada larutan jenuh. Ksp mempengaruhi kelarutan dan dapat digunakan untuk meramal terjadinya endapan. Faktor yang mempengaruhi kelarutan antara lain jenis zat, pelarut, dan su
1. Dokumen membahas hubungan antara kelarutan suatu senyawa dengan konstanta hasil kali kelarutannya (Ksp). Semakin besar kelarutan, semakin kecil nilai Ksp.
2. Kehadiran ion sejenis dapat meningkatkan kelarutan senyawa karena menggeser kesetimbangan ke arah larut.
3. Larutan akan mengendap jika hasil kali konsentrasi ion-ionnya melebihi nilai Ksp.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah konsep penting dalam kimia. Dokumen ini menjelaskan kelarutan sebagai jumlah maksimum zat yang dapat larut, serta hasil kali kelarutan sebagai hasil perkalian konsentrasi ion dari larutan jenuh."
Kumpulan soal tersebut berisi 40 soal tentang konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dari berbagai senyawa garam dalam air maupun larutan elektrolit. Soal-soal tersebut meliputi perhitungan Ksp berdasarkan kelarutan, perhitungan kelarutan berdasarkan Ksp, serta perhitungan kelarutan dalam larutan elektrolit berdasarkan Ksp.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang reaksi pengendapan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, tekanan, konsentrasi, dan komposisi pelarut.
2. Dibahas pula hubungan antara kelarutan endapan dengan konstanta hasil kali kelarutan (Ksp) dan bagaimana ion asing dapat mempengaruhi kelarutan.
3. Berbagai metode pengendapan
Dokumen tersebut membahas tentang harga pH dari beberapa senyawa seperti kopi kental, sabun, dan jus lemon serta cara mengukur dan menentukan derajat kekuatan asam dan basa. Juga dijelaskan teori asam-basa menurut Arrhenius, Bronsted-Lowry, dan Lewis beserta contohnya dan reaksi yang terjadi ketika asam dan basa direaksikan.
Dokumen ini membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) dari garam-garam yang sukar larut dalam air. Siswa diajarkan untuk menentukan hubungan antara Ksp dengan tingkat kelarutan suatu zat dan menuliskan persamaan Ksp untuk beberapa garam. Materi ini bertujuan agar siswa memahami kesetimbangan kimia dalam larutan elektrolit dan dapat memprediksi terbentuknya endapan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar kimia larutan seperti komponen larutan, stoikiometri, massa atom dan rumus, konsep mol, persamaan reaksi, dan konsentrasi larutan."
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa kelarutan adalah jumlah maksimum suatu zat yang dapat larut, dan Ksp menunjukkan hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuhnya. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis pelarut, suhu, ion senama, dan pH.
Similar to Kelarutan dan hasil kali kelarutan (20)
2. Kelarutan (solubility) = (s)
Suatu zat dalam pelarut menyatakan jumlah aksimum suatu zat yang dapat larut dalam
suatu pelarut. Satuan kelarutan dinyatakan dalam g/L atau mol/L
4. Contoh Soal Kelarutan:
Dalam 500 mL larutan jenuh kalsium fluorida (CaF2) terdapat 8,2 mg CaF2.
Tentukan kelarutan CaF2 dalam mol/L.
PEMBAHASAN:
Kelarutan molar = molaritas larutan jenuh maka Rumusnya: s = n / V
5. Hasil Kali Kelarutan (KSP)
adalah nilai kesetimbangan kelarutan suatu senyawa yang sebanding dengan
hasil kali ion-ion penyusun senyawa tersebut.
6. HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
Secara umum, persamaan Ksp untuk senyawa ionik AxBy adalah:
AxBy(s) ⇌ xAm+(aq) + yBn−(aq)
Ksp = [Am+]x[Bn−]y
Contoh:
Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp )untuk BaSO4, yaitu:
Pembahasan:
BaSO4(s) ⇌ Ba2+(aq) + SO4
2−(aq)
Ksp = [Ba2+][SO4
2−]
7. Nilai Ksp hanya bergantung pada temperatur, sama seperti tetapan kesetimbangan
lainnya. Tabel berikut menunjukkan nilai Ksp dari beberapa senyawa ionik pada 25°C
10. Contoh Soal
● Untuk memahami hubungan s dan Ksp,
perhatikan kesetimbangan kelarutan
dalam larutan jenuh Ag2CO3 berikut.
● Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+(aq) + CO3
2−(aq)
● Jika kelarutan Ag2CO3 dinyatakan dengan
s, maka konsentrasi ion Ag+ sama dengan
2s dan konsentrasi ion CO3
2− sama
dengan s.
● Dengan demikian, hubungan s dan Ksp
Ag2CO3 dapat dinyatakan sebagai berikut.
Kelarutan = perbandingan Koefisien
Ag2CO3(s) ⇌ 2Ag+(aq) + CO3
2−(aq)
11. Semakin besar Ksp, semakin mudah zat
tersebut untuk larut
Jika ke dalam sistem kesetimbangan
kelarutan ditambahkan ion senama,
maka kelarutan ion tersebut makin
berkurang.
12. Pengaruh Ion Senama terhadap Kelarutan
Pengaruh pH terhadap Kelarutan
Tingkat keasaman larutan (pH) dapat
mempengaruhi kelarutan senyawa hidroksida
dan garam dari asam lemah yang sukar larut.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan kedua
contoh berikut.
1. pH dan kelarutan senyawa
hidroksida
Mg(OH)2(s) ⇌ Mg2+(aq) + 2OH−(aq)
Ksp = 1,8 × 10−11
Larutan jenuh Mg(OH)2 memiliki pH = 10,52 dengan
kelarutannya 1,7 × 10−4 mol/L.
Bila Mg(OH)2 dilarutkan dalam larutan buffer dengan pH = 9,0,
maka pOH = 5,0 dan [OH−] = 1,0 × 10−5, diperoleh:
Secara umum, jika pH mengalami penurunan, maka
kelarutan senyawa hidroksida akan meningkat.
13. 2. pH dan kelarutan garam dari asam lemah
Kelarutan PbF2 juga meningkat seiring
bertambahnya keasaman larutan. Hal ini
dikarenakan anion F− bersifat basa (F− adalah basa
konjugasi dari asam lemah HF).
PbF2(s) ⇌ Pb2+(aq) + 2F−(aq)
F−(aq) + H+(aq) ⇌ HF(aq)
● Persamaan reaksi kesetimbangan
keseluruhan untuk kedua reaksi tersebut,
yaitu:
● PbF2(s) + 2H+(aq) ⇌ Pb2+(aq) + 2HF(aq)
Garam lainnya dengan anion seperti CO3
2−,
PO4
3−, CN−, dan S2− juga memiliki
kecenderungan yang sama.
Secara umum, jika pH mengalami
penurunan, maka kelarutan garam dari asam
lemah akan meningkat.
14. Memprediksi
Pengendapan
Perbandingan nilai Qsp dengan Ksp dapat
digunakan untuk memprediksikan terjadi
atau tidaknya pengendapan,
sebagaimana ketentuan berikut.
Ket:
nilai Qsp= Hasil Kali ion ion larutan
Ksp = Tetapan hasil kali kelarutan
• Jika Q < Ksp, larutan belum jenuh dan
tidak terbentuk endapan.
• Jika Q = Ksp, larutan tepat jenuh,
namun belum terbentuk endapan.
• Jika Q > Ksp, terbentuk endapan.
15. Contoh soal dan pembahsan
1. Larutan jenuh basa L(OH)3 mempunyai
pH = 10. Nilai Ksp basa itu adalah . . . .
Pembahasan:
2. Pada suhu tertentu 0,350 g BaF2 (Mr = 175)
melarut dalam air murni membentuk 1 liter
larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada
suhu itu adalah…
16. 3. Hasil kali kelarutan Cr(OH)2 pada suhu 289
K adalah 1,08 x 10-19. Kelarutan Cr(OH)2 …
17. 4. Jika Ksp L(OH)2 = 1,08 x 10-10, pH larutan jenuhnya adalah…
18. Suatu larutan mengandung garam – garam Fe(NO3)2, Mn(NO3)2, dan Zn(NO3)2 masing-masing
dengan konsentrasi 0,01 M. kedalam larutan ini ditambahkan NaOH padat sehingga
didapatkan pH larutan adalah 8. Jika Ksp hidroksida dari :
Fe(NO3)2 = 2,8 x 10-16
Mn(NO3)2 = 4,5 x 10-14
Zn(NO3)2 = 4,5 x 10-17
Hidroksi yang mengendap adalah . . . .
a. Tidak ada
b. Ketiga – tiganya
c. Hanya Zn(NO3)2
d. Hanya Mn(NO3)2
e. Zn(NO3)2 dan Fe(NO3)2
Jawaban : e. Zn(NO3)2 dan Fe(NO3)
SOAL 5. MENENTUKAN PENGENDAPAN
22. 1. Kelarutan garam Sr3(PO4)
dalam air adalah s. Ksp garam
tersebut adalah….
3. Pada suhu tertentu
kelarutan PbCl2 dalam air
adalah 2,5 x 10-2 Hasil Kali
kelarutan (Ksp) PbCl2 adalah….2. Jika pada suhu tertentu
kelarutan Pbl2 = 1 x 10-4 mol/L,
maka Ksp Pbl2 …
KUIS kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp)